siscarahmanita1.files.wordpress.com · web viewsedangkan menurut syamsi, hubungan dengan masyarakat...

30
MAKALAH tentang ADMNISTRASI HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT Oleh : KELOMPOK 8 ELIMA NAHAMPUN (15002015) SISCA RAHMANITA (15002028) SUSANTI (15002031) ADMINISTRASI PENDIDIKAN 1

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MAKALAH

tentang

ADMNISTRASI HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT

Oleh :

KELOMPOK 8

ELIMA NAHAMPUN (15002015)

SISCA RAHMANITA (15002028)

SUSANTI (15002031)

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala limpahan rahmat dan pertolongan-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat.” Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat dan Teori manajemen.

Dalam menyelesaikan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen Filsafat dan Teori Manajemen kiranya Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyajian makalah ini jauh dari kesempurnaan. oleh karena itu, kritik dan saran sangat di harapkan guna perbaikan penulisan selanjutnya. Akhirnya , semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis,umumnya bagi pembaca.

Padang, Desember 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

i

DAFTAR ISI

ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1

B. Rumusan Masalah

1

C. Tujuan Penulisan

2

BAB II. PEMBAHASAN

A.. Pengertian Admnistrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat

3

B. Prinsip dan Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat

5

C. Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat

11

D. Manfaat Hubungan Sekolah dan Masyarakat

13

E. Tugas Pokok Hubungan Sekolah dan Masyarakat

13

F. Bentuk Penyelenggaraan Hubungan Sekolah dan Masyarakat

14

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan

16

B. Saran

16

DAFTAR PUSTAKA

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dilihat dari konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan orang dengan berbagai ragam kualitas diri yang tidak berpendidikan sampai dengan  yang berpendidikan. Sementara itu, dilihat dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut lingkungan nonformal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis.

Mohammad Noor Syam, dalam bukunya Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan Pancasila, mengemukakan bahwa hubungan masyarakat dengan pendidikan sangat bersifat korelatif, bahkan seperti  telur  dengan ayam. Masyarakat maju karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya akan ditemukan dalam masyarakat yang maju. Sekolah juga berfungsi sebagai lembaga sosial yang melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk membahas administrasi hubungan sekolah dan masyarakat. Hal ini bertujuan agar para pembaca mengetahui tentang administrasi hubungan sekolah dan masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat ?

2. Apa Prinsip dan Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat ?

3. Apa Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat ?

4. Manfaat Hubungan Sekolah dan Masyarakat ?

5. Apa Tugas Pokok Hubungan Sekolah dan Masyarakat ?

6. Bagaimana Bentuk Penyelenggaraan Hubungan Sekolah dan Masyarakat ?

C. Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui Pengertian Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

2. Untuk mengetahui Prinsip dan Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat

3. Untuk mengetahui Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat

4. Untuk mengetahui Manfaat Hubungan Sekolah dan Masyarakat

5. Untuk mengetahui Tugas Pokok Hubungan Sekolah dan Masyarakat

6. Untuk mengetahui Bentuk Penyelenggaraan Hubungan Sekolah dan Masyarakat

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat

1. Pengertian Administrasi

Dalam kamus Koenen’s Endepols: Administrasi (Belanda: administratie) berasal dari bahasa Latin “administration” dengan kata kerja “administrare” yang berarti mengemudikan, mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaannya (1923: 28). Dalam arti sempit administrasi berarti pekerjaan tulis menulis (Inggris: clerical work). Sedangkan dalam arti luas, administrasi merupakan kegiatan yang komperehensip (menyeluruh), yakni yang bersangkutan dengan pengolahan keseluruhan dari awal hingga mencapai hasil akhir.

2. Pengertian Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Istilah hubungan dengan masyarakat dikemukakan kali pertama oleh presiden Amerika Serikat, Thomas Jefferson tahun 1807 dengan istilah Public Relations. Hingga saat ini pengertian hubungan dengan masyarakat itu sendiri belum mencapai suatu mufakat konvensional.Adapun pengertian hubungan dengan masyarakat menurut Abdurrachman ialah kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, good will, kepercayaan, penghargaan dari publik sesuatu badan khususnya dan masyarakat pada umumnya (Suryosubroto, 2004: 155).

Sedangkan menurut Syamsi, hubungan dengan masyarakat adalah untuk mengembangkan opini publik yang positif terhadap suatu badan, publik harus diberi penerangan-penerangan yang lengkap dan obyektif mengenai kegiatan-kegiatan yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga dengan demikian akan timbul pengertian darinya. Selain itu pendapat-pendapat dan saran–saran dari publik mengenai kebijaksanaan badan itu harus diperhatikan dan dihargai (suryosubroto, 2004: 155).

Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati dari masyarakat. Dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensuksekan program-program sekolah yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis.

Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyrakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan kerjasama untuk masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah. Kindred, balgin dan Gallagher(1976) mendefinisikan husemas ini senagai usaha kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang efisien serta saling pengertian antara sekolah, personel sekolah dengan masyarakat.

3. Pengertian Administrasi Hubungan Sekolah dan Mayarakat

Pengertian administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja atau sungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada umumnya serta dari publik pada khususnya, sehingga kegiatan operasional sekolah atau pendidikan semakin efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus selalu dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai kesuksesan sekolah itu sendiri. Prestise sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam memajukan masyarakat.

Sekolah harus selalu siap mengantarkan peserta didik terjun langsung ke masyarakat diantaranya dengan membekali peserta didik dengan pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan-ketrampilan khusus baik melalui kegiatan intra maupun ekstra.

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat adalah rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela.

B. Prinsip dan Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat

1. Prinsip Admnistrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat

a. Integrity

Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan, disampaikan dan disuguhkan kepada masyarakat harus informasi yang terpadu antara informasi kegiatan akademik maupun informasi kegiatan yang bersifat non akademik.

Biasanya sering terjadi sekolah tidak menginformasikan atau menutupi sesuatu yang sebenarnya menjadi masalah sekolah dan perlu bantuan atau dukungan orang tua murid. Oleh sebab itu sekolah harus sedini mungkin mengantisipasi kemungkinan adanya salah persepsi, salah interpretasi tentang informasi yang disajikan dengan melengkapi informasi yang akurat dan data yang lengkap, sehingga dapat diterima secara rasional oleh masyarakat.

Hal ini penting untuk meningkatkan penilaian dan kepercayaan masyarakat atau orang tua murid terhadap sekolah, atau dengan kata lain transparansi sekolah sangat diperlukan, lebih-lebih dalam era reformasi dan abad informasi ini, masyarakat akan semakin kritis dan berani memberikan penilaian secara langsung tentang sekolah.

b. Continuty

Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, harus dilakukan secara terus menerus. Jadi pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat tidak hanya dilakukan secara insedental atau sewaktu-waktu, misalnya satu kali dalam satu tahun atau sekali dalam satu semester, hanya dilakukan oleh sekolah pada saat akan meminta bantuan keuangan kepada orang tua atau masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat selalu beranggapan apabila ada panggilan sekolah untuk datang ke sekolah selalu dikaitkan dengan uang. Akibatnya mereka cenderung untuk tidak menghadiri atau sekedar mewakilkan kepada orang lain untuk menghadiri undangan sekolah. Apabila ini terkondisi, maka sekolah akan sulit mendapat dukungan yang kuat dari semua orang tua murid dan masyarakat.

c. Simplicity

Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan masyarakat yang dilakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi kelompok  pihak pemberi informasi (sekolah) dapat menyederhanakan berbagai informasi yang disajikan kepada masyarakat. Informasi yang disajikan kepada masyarakat melalui pertemuan langsung maupun  melalui media hendaknya disajikan dalam bentuk sederhana sesuai dengan kondisi dan karakteristik pendengar (masyarakat setempat).

Prinsip kesederhanaan ini juga mengandung makna bahwa informasi yang disajikan dinyatakan dengan kata-kata yang penuh persahabatan dan mudah dimengerti. Banyak masyarakat yang tidak memahami istilah-istilah yang sangat ilmiah, oleh sebab itu penggunaan istilah sedapat mungkin disesuaikan dengan tingkat pemahaman masyarakat.

d. Coverage

Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup semua aspek, faktor atau substansi yang perlu disampaikan dan diketahui oleh masyarakat, misalnya program ekstra kurikuler, kegiatan kurikuler, remedial teaching dan lain-lain kegiatan. Prinsip ini juga mengandung makna bahwa segala informasi hendaknya:

1) Lengkap

Artinya tidak satu informasipun yang harus ditutupi atau disimpan,  padahal masyarakat atau orang tua murid mempunyai hak untuk mengetahui keberadaan dan kemajuan sekolah dimana anaknya belajar. Oleh sebab itu informasi kemajuan sekolah, masalah yang dihadapi sekolah serta prestasi yang dapat dicapai sekolah harus dinformasikan kepada masyarakat.

2) Akurat

Artinya informasi yang diberikan memang tepat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dalam kaitannya ini juga berarti bahwa informasi yang diberikan jangan dibuat-buat atau informasi yang obyektif.

3)  Up to date

Berarti informasi yang diberikan adalah informasi perkembangan, kemajuan, masalah dan prestasi sekolah terakhir.

e.     Constructiveness

Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif  dalam arti sekolah memberikan informasi yang konstruktif  kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan memberikan respon hal-hal positif tentang sekolah  serta mengerti dan memahami secara detail berbagai masalah yang dihadapi sekolah. Apabila hal tersebut dapat mereka mengerti, akan merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong mereka untuk memberikan bantuan kepada sekolah sesuai dengan permasalahan sekolah yang perlu mendapat perhatian dan pemecahan bersama. Hal ini menuntut sekolah untuk membuat daftar masalah yang perlu dikomunikasikan secara terus menerus kepada sasaran masyarakat tertentu.

f.   Adaptability

Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Penyesuaian dalam hal ini termasuk penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya (culture) dan bahan informasi yang ada dan berlaku di dalam kehidupan masyarakat. Bahkan pelaksanaan kegiatan hubungan dengan masyarakat pun harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Misalnya saja masyarakat daerah pertanian yang setiap pagi bekerja di sawah, tidak mungkin sekolah mengadakan kunjungan (home visit) pada pagi hari.

2. Teknik Admnistrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Ada sejumlah teknik yang kiranya dapat diterapkan lembaga pendidikan, teknik-teknik tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu teknik tertulis, teknik lisan, dan teknik peragaan, teknik elektronik.

a. Teknik Tertulis

Hubungan antara sekolah dan masyarakat dapat dilakukan secara tertulis, cara tertulis yang dapat digunakan meliputi:

1) Buku kecil pada permulaan tahun ajaran

Buku kecil pada permulaan tahun ajaran baru ini isinya dijelaskan tentang tata tertib, syarat-syarat   masuk, hari-hari libur, hari-hari efektif. Kemudian buku kecil ini dibagikan kepada orang tua murid, hal ini biasanya dilaksanakan di taman kanak-kanak (TK).

2) Pamflet

Pamflet merupakan selebaran yang biasanya berisi tentang sejarah lembaga pendidikan tersebut, staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan kegiatan belajar. Pamflet ini selain di bagikan ke wali murid juga bias di sebarkan ke masyarakat umum, selain untuk menumbuhkan pengertian masyarakat juga sekaligus untuk promosi lembaga.

3) Berita kegiatan murid

Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada selebaran kertas yang berisi informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah atau pesantren. Dengan membacanya orang tua murid mengetahui apa yang terjadi di lembaga pendidikan tersebut, khususnya kegiatan yang dilakukan murid.

4) Catatan berita gembira

Teknik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan murid, keduanya sama-sama ditulis dan disebarkan ke orang tua. Hanya saja catatan berita gembira ini berisi tentang keberhasilan seorang murid. Berita tersebut ditulis di selebaran kertas dan disampaikan kepada wali murid atau bahkan disebarkan ke masyarakat.

5) Buku kecil tentang cara membimbing anak

Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang tua, kepala sekolah atau guru dapat membuat sebuah buku kecil yang sederhana yang berisi tentang cara membimbing anak yang efektif, kemudian buku tersebut diberikan kepada orang tua murid.

b. Teknik Lisan

Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga secara lisan, yaitu:

1)   Kunjungan rumah

Dalam rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat, pihak sekolah dapat mengadakan kunjungan ke rumah wali murid, warga atupun tokoh masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini guru akan mengetahui masalah anak dirumahnya. Apabila setiap anak diketahui problemnya secara totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah direncanakan untuk disesuaikan dengan minatnya.

2)   Panggilan orang tua

Selain mengadakan kunjungan ke rumah, pihak sekolah sesekali juga memanggil orang tua murid datang ke sekolah. Setelah datang, mereka diberi penjelasan tentang perkembangan pendidikan di lembaga tersebut. Mereka juga perlu diberi penjelasan khusus tentang perkembangan pendidikan anaknya.

3)   Pertemuan

Dengan teknik ini berarti sekolah mengundang masyarakat dalam acara pertemuan khusus untuk membicarakan masalah atau hambatan yang dihadapi sekolah. Pertemuan ini sebaiknya diadakan pada waktu tertentu yang dapat dihadiri oleh semua pihak yang diundang. Sebelum pertemuan dimulai acaranya disusun terlebih dahulu. Oleh karena itu, setiap akan mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk panitia penyelenggara.

4)  Teknik Peragaan

Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengundang masyarakat melihat peragaan yang diselenggarakan sekolah. Peragaan yang diselenggarakan biasanya berupa pameran keberhasilan murid. Misalkan di TK menampilkan anak-anak bernyanyi, membaca puisi dan menari. Pada kesempatan itu kepala sekolah atau guru TK tersebut dapat menyampaikan program-program peningkatan mutu pendidikan dan juga masalah atau hambatan yang dihadapi dalam merealisasikan program-program itu.

5)   Teknik Elektronik

Seiring dengan perkembangan teknologi elektronik maka dalam mengakrabkan sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat pihak sekolah dapat menggunakan sarana elektronik, misalkan dengan telpon, televisi, ataupun radio,sekaligus sebagai sarana untuk promosi pendidikan.

C. Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun dengan tujuan popularitas sekolah di mata masyarakat. Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan program-program sekolah yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu melahirkan sosok–sosok individu yang mapan secara intelektual dan spiritual. Dengan popularitas ini sekolah eksis dan semakin maju. Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat diantaranya sebagai berikut:

1. Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan penyelenggaraan sekolah situasi dan perkembangannya.

2. Menampung sarana-sarana dan pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan dan pengembangan sekolah.

3. Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan terciptanya kerja sama antar warga sekolah sendiri.

Sedangkan menurut Mulyasa (2007:50), tujuan dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah: (1) memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat; dan (3) menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.

Tujuan utama yang ingin dicapai dengan mengembangkan kegiatan husemas adalah:

1. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang ingin direalisasikan sekolah.

2. Peningkatan pemahaman sekolah tentang kedudukan serta aspirasi masyrakat tersebut terhadap sekolah.

3. Peningkatan usaha orang tua siswa dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak didik, serta meningkatkan kuantitas serta kualitas bantuan orang tua siswa dalam kegiatan pendidikan di sekolah.

4. Peningkatan kesadaran masyrakat tentang pentingnya peran serta mereka dalam memajukan pendidikan di sekolah dalam era pembangunan.

5. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah serta apa yang dilakukan oleh sekolah.

6. Pertanggung jawaban sekolah atas harapan yang disebabkan masyrakat kepada sekolah.

7. Dukungan serta bantuan masyarakat dalam memperoleh sumber-sumber yang diperlukan untuk meneruskan dan meningkatkan program sekolah.

D. Manfaat Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Manfaat dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menambah atau meningkatkan simpati masyarakat secara sadar dan sukarela yang dapat meningkatkan harga diri sekolah serta dukungan terhadap sekolah secar spiritual dan material atau finansial. Hal ini akan tampak sebagai berikut:

1. Adanya saling pengertian antara sekolah dengan pihak luar.

2. Adanya kegiatan yang membantu karena mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan masing-masing.

3. Adanya kerjasama yang erat dengan masing-masing pihak dan merasa ikut bertanggungjawab atas suksesnya usaha pihak lain.

E. Tugas Pokok Hubungan Sekolah dan Masyarakat

1. Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.

2. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan kepada masyarakat yang memerlukannya.

3. Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat pada saat tertentu.

4. Membantu pemimpin dalam mengembangkan rencana dan kegiatan lanjutan yang berhubungan dengan pelaksanaaan kepada masyarakat sebagai akibat dari komunikasi timbal balik dengan pihak luar, yang ternyata menumbuhkan harapan untuk penyempurnaaan kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi.

5. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan.

6. Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama.

7. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan.

8. Menunjukkan pergantian keadaan pendapat umum.

F. Bentuk Penyelenggaraan Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Proses penyelenggaraan hubungan sekolah-masyarakat

a. Perencanaan program

Perencanaan program hubungan sekolah-masyarakat harus memperhatikan dan yang tersedia, Ciri-ciri masyarakat, daerah jangkauan, sarana atau media, dan teknik yang akan digunakan dalam mengadakan hubungan dengan masyarakat. Kalau perencanaan tidak memperhatikan hal-hal tersebut di atas, dikhawatirkan kegiatan tersebut tidak akan mencapai sasaran yang diinginkan.

b. Pengorganisasian

Dasarnya semua komponen sekolah adalah pelaksanaan pelaksana hubungan sekolah-masyarakat. Oleh karena itu, tugas-tugas mereka perlu dipahami dan ditata, sehingga penyelenggaraan husemas dapat berjalan efektif dan efisien.

c. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan hubungan sekolah dan masyarakat perlu diperhstiksn koordinsdi antara berbagai bagian dan jegiatan, dan di dalam penggunaan waktu perlu adanya sinkronisasi.

e. Evaluasi

Husemas harus dapat dievaluasi atas dua kriteria: pertama efektivitasnya, yaitu seberapa jauh tujuan yang telah tercapai, misalnya apakah memang masyarakat sudah merasa terlibat dalam masalah yang dihadapi sekolah, apakah ada perhatian terhadap kemajuan anaknya disekolah, apakah mereka sudah menunjukkan perhatian terhadap keberhalian sekolah, apakah mereka telah mau memberikan masukan untuk perbaikan sekolah dan sebagainya. Kedua efisiensinya, yaitu sampai seberapa jauh sumber yang ada atau potensial yang telah digunakan secara baik untuk kepentingan jegiatan hubungan masyarakat. Evaluasi ini dapat dilakukan pada waktu proses kegiatan sedang berlangsung atau pada akhir suatu program itu untuk me;ihat sampai seberapa jauh keberhasilannya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Administrasi pendidikan merupakan sistem kerja sama di antara personel pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Kerjasama ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya, baik sumber manusia maupun non-manusia.

Administrasi pendidikan mempunyai lingkup garapan yang luas, antara lain kurikulum, kesiswaan personel,keuangan, hubungan sekolah drengan masyarakat, serta layanan khusus.

Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus selalu dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai kesuksesan sekolah itu sendiri. Prestise sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu melahirkan peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam memajukan masyarakat.

B. Saran

Demikianlah makalah ini penulis buat dengan sebaik-baiknya. Saya sebagai penulis sangat berharap kritik dan saran untuk perbaikan selanjutnya, karena penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Atas kriik dan sarannya penulis ucapkan terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi. 1990. Administrasi Pendidikan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurhizrah Gistituati. 2013. Menajemen Sekolah: Menajemen Program Non Akademik Dan Hubungan Sekolah Dengan Masyarakat. Padang: UNP PRESS.

http://aniatih.blogspot.co.id/2013/03/hubungan-sekolah-dengan-masyarakat.html

2