widyajatilestari.files.wordpress.com · web viewsecara sederhana bank dapat diartikan sebagai...

95
ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2 Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :1/95 HANDOUT KULIAH AKUNTANSI PERBANKAN 2 Program Studi : KOMPUTERISASI AKUNTANSI Oleh : Widya Jati Lestari, S.E.,M.M.

Upload: others

Post on 28-Mar-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :1/70

HANDOUT KULIAH

AKUNTANSI PERBANKAN 2

Program Studi :

KOMPUTERISASI AKUNTANSI

Oleh :

Widya Jati Lestari, S.E.,M.M.

Page 2: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan

karunianya sehingga dapat tersusunnya modul Akuntansi Perbankan 2 ini, sebagai

sarana belajar Mahasiswa sehingga dapat mengerti dan memahami mata kuliah

akuntansi perbankan 2.

Saya sebagai penyusun memohon maaf karena modul ini, masih banyak

kekurangan dan jauh dari sempurna, dan penyusun mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari semua pihak, baik mahasiswa maupun para dosen. Demikian

yang dapat saya sampaikan,

.

Cirebon, 7 Agustus 2017

Widya Jati Lestari, S.E.,M.M.Penyusun

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :2/70

Page 3: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

DAFTAR ISI

Cover Modul.............................................................................................................. i

Kata Pengantar.......................................................................................................... ii

Daftar Isi.................................................................................................................... iii

Bab 1. Kegiatan Bank dan Bank Indonesia..............................................................1

Bab 2. Akuntansi Jasa Bank.....................................................................................8

Bab 3. Akuntansi Komitmen & Kontijensi.................................................................28

Bab 4. Akuntansi Pendapatan & Biaya Bank...........................................................43

Bab 5. Hubungan Kantor Pusat, Cabang & Antar Cabang......................................48

Bab 6. Proses Akuntansi Bank & Laporan Keuangan..............................................54

Bab 7. Analisa Laporan Keuangan Bank..................................................................62

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :3/70

Page 4: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

DAFTAR PUSTAKA

Ismail. 2011. Akuntansi Bank. Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta :

Kencana Prenada Media Grup.

Kasmir. 2014. Dasar – Dasar Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo

Perkasa.

Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi. 2000. Akuntansi Perbankan.Akuntansi

Transaksi Bank dalam Valuta Rupiah. Edisi 5. Jakarta : Institut Bankir Indonesia.

Ramli Faud. 2015. Akuntansi Perbankan. Pendekatan Sisi Praktik. Bogor :

Ghalia.

Taswan. 2008. Akuntansi Perbankan. Transaksi dalam Rupiah. Edisi III.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :4/70

Page 5: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

BAB KEGIATAN BANK DAN BANK INDONESIA(Pertemuan 1)1

TUJUAN PEMBELAJARANa. Mahasiswa mengetahui pengertian Bank Umum secara lengkap.

b. Mahasiswa dapat mengetahui kegiatan Bank sesuai dengan fungsinya.

c. Mahasiswa mengetahui kegiatan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

d. Mahasiswa mengetahui kegiatan Bank Indonesia secara lengkap.

1.1. MATERI1.1.1 Pengertian Bank Umum secara lengkap.

Secara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana

tersebut kepada masyarakat, serta memberikan jasa-jasa lainya. Lembaga keuangan

secara sederhana dapat diartikan setiap perusahaan yang bergerak dibidang

keuangan dimana kegiatanya apakah hanya menghimpun dana atau hanya

menyalurkan dana atau keduanya.

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan Bank

adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkanya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk

lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Saat ini bank bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi mitra dalam rangka

memenuhi semua kebutuhan keuangan mereka. Bank dijadikan sebagai tempat

untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan seperti

tempat mengamankan uang, melakukan investasi, pengiriman uang, melakukan

pembayaran atau melakukan penagihan.

Dalam dunia modern, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu

negara sangatlah besar, hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank, oleh karena itu saat ini dan yang

akan datang kita tidak akan lepas dari dunia perbankan, jika hendak menjalankan

aktifitas keuangan, baik perorangan maupun lembaga, baik sosial ataupun

perusahaan.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :5/70

Page 6: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

1.1.2 Kegiatan Bank sesuai dengan fungsinya.Dalam praktek sehari-hari bank dibagi dalam beberapa jenis, jika ditinjau dari segi

fungsinya bank dikelompokkan menjadi :

1) Kegiatan Bank Umum

Bank Umum yang lebih dikenal sebagai bank komersil merupakan bank yang

paling banyak memiliki berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan BPR,

baik dalam bidang ragam pelayanan maupun jangkauan wilayah operasinya.

Artinya bank umum memiliki kegiatan pemberian jasa yang paling lengkap

dan dapat beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan bank umum

secara lengkap meliputi kegiatan sebagai berikut :

a) Menghimpun Dana (Funding) yaitu kegiatan menghimpun dana

merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan ini

dikenal dengan kegiatan funding, dilakukan dengan cara menawarkan

berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama

“rekening” atau “account”. Jenis – jenis simpanan yang ada yaiti :

Simpanan Giro (Demand Deposit) yaitu simpanan pada bank

yang penarikanya dapat dilakukan dengan menggunakan cek

atau bilyet giro.

Simpanan Tabungan (Saving Deposit) yaitu simpanan pada

bank yang penarikanya sesuai dengan persyaratan yang

ditetapkan oleh bank, penarikan dengan menggunakan buku

tabungan, bisa juga dengan atm dll.

Simpanan Deposito (Time Deposito) yaitu simpanan pada bank

yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh tempo), penarikanya

pun dilakukan sesuai dengan jangka waktu tersebut, jenis

deposito pun beragam sesuai dengan keinginan nasabah.

Dalam prakteknya deposito terdiri dari deposito berjangka,

sertifikat deposito, dan deposit on call.

b) Menyalurkan Dana (Lending) yaitu kegiatan menjual dana yang

berhasil dihimpun dari masyarakat, kegiatan ini dikenal dengan nama

lending. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank dilakukan melalui

pemberian pinjaman yang dalam masyarakat lebih dikenal dengan

kredit. Secara umum kredit yang ditawarkan meliputi :

Kredit investasi, yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha

yang melakukan investasi atau penanaman modal.

Kredit modal kerja, yaitu kredit yang digunakan sebagai modal

usaha.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :6/70

Page 7: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Kredit perdagangan, yaitu kredit yang diberikan kepada para

pedagang dalam rangka memperlancar atau memperluas atau

memperbesar kegiatan perdagangan.

Kredit produktif, yaitu kredit yang dapat berupa investasi,

modal kerja.

Kredit konsumtif, yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan

pribadi, misalnya keperluan sandang, pangan, papan.

Kredit profesi, yaitu kredit yang diberikan kepada para

kalangan profesional seperti dosen, dokter atau pengacara.

c) Memberikan jasa bank lainya (Services), merupakan kegiatan

penunjang untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan

menyalurkan dana. Jasa – jasa bank yang ditawarkan diantaranya :

Kiriman Uang (Transfer), merupakan jasa pengiriman uang

lewat bank, kegiatan ini dapat dilakukan pada bank yang sama

atau bank yang berlainan.

Kliring (Clearing), merupakan penagihan warkat (surat-surat

berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari dalam kota

dan proses penagihan satu hari.

Inkaso (Collection), merupakan penagihan warkat (surat-surat

berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari luar kota

atau luar negeri, proses penagihan tergantung pada jarak

lokasi penagihan biasanya memakan waktu satu minggu atau

lebih.

Safe Deposit Box, jasa layanan penyewaan box atau kotak

pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga.

Bank Card (Kartu Kredit), kartu ini dapat dibelanjakan dan

dapat digunakan seperti atm.

Bank Notes, jasa penukaran valuta asing.

Bank Garansi, merupakan jaminan bank yang berikan kepada

nasabah dalam rangka membiayai suatu usaha.

Bank Draft, merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank

kepada para nasabahnya, wesel ini dapat diperjualbelikan

apabila nasabah membutuhkannya.

Letters of Credit, merupakan surat kredit yang diberikan

kepada para eksportir yang digunakan untuk melakukan

pembayaran atas transaksi ekspor-impor yang mereka

lakukan.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :7/70

Page 8: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Cek Wisata, merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan

oleh turis atau wisatawan.

Menerima setoran lainya, seperti pembayaran pajak, telepon,

air, listrik, uang kuliah dll.

Melayani pembayaran lainya, seperti gaji, honorarium, deviden,

kupon, bonus.

Bermain di Pasar Modal.

1.1.3 Kegiatan Bank Perkreditan RakyatKegiatan BPR pada dasarnya sama dengan kegiatan bank umum, hanya yang

menjadi perbedaan adalah jumlah jasa bank yang dilakukan BPR jauh lebih sempit.

Kegiatan BPR diantaranya :

1) Menghimpun dana hanya dalam bentuk :

Simpanan Tabungan

Simpanan Deposito

2) Menyalurkan dana dalam bentuk :

Kredit Investasi

Kredit Modal

Kredit Perdagangan

Karena keterbatasan yang dimiliki oleh BPR,maka ada beberapa larangan yang tidak

boleh dilakukan BPR, larangan itu meliputi hal – hal sebagai berikut :

Menerima simpanan giro

Mengikuti Kliring

Melakukan Kegiatan Valuta Asing

Melakukan kegiatan Perasuransian

Gambar 1.1

Kegiatan Bank sebagai Lembaga Keuangan

Sumber : Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :8/70

BANKMenghimpun Dana (funding)Menyalurkan Dana (lending)Jasa - jasa lainya

Page 9: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

1.1.4 Kegiatan Bank IndonesiaBank Indonesia berasal dari De Javasche Bank NV yang merupakan salah satu bank

milik pemerintah Belanda. De Javasche Bank NV didirikan pada jama pemerintahan

Belanda tepatnya pada tanggal 10 Oktober 1827. Kemudian De Javasche Bank ini

dinasionalisasikan pemerintah Republik Indonesia tanggal 6 Desember 1951 dengan

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1951 menjadi bank milik Pemerintah Republik

Indonesia. Bank Indonesia merupakan bank sentral negara Indonesia, terletak di

Ibukota Negara dan memiliki kantor di seluruh wilayah Indonesia yaitu di Ibukota

provinsi, serta perwakilan dan koresponden di luar negeri. Tugas Bank Indonesia

sebagai bank sentral adalah mengatur, mengkoordinasi, mengawasi, serta

memberikan tindakan kepada dunia perbankan secara keseluruhan.

Tujuan Bank IndonesiaSeperti tertuang dalam Undang-Undang RI nomor 23 Tahun 1999, Bab III Pasal 7

adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Maksud dari kestabilan

rupiah yang diinginkan oleh Bank Indonesia adalah :

1. Kestabilan nilai Rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur dengan atau

tercermin dari perkembangan laju inflasi.

2. Kestabilan nilai Rupiah terhadap mata uang negara lain. Hal ini dapat diukur

dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang

negara lain.

Dengan stabilnya nilai mata uang Rupiah, maka akan sangat banyak manfaat yang

akan diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan ekonomi yang

berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Agar kestabilan nilai Rupiah

dapat tercapai dan terpelihara, maka BI memiliki tugas antara lain :

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.

2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

Dalam melaksanakan tugas diatas, pihak lain dilarang melakukan segala bentuk

campur tangan terhadap pelaksanaan tugas Bank Indonesia.

Hubungan dengan PemerintahSeperti tertuang dalam dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 sebagai

berikut :

1. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah.

2. Untuk dan atas nama pemerintah, Bank Indonesia dapat meneriman pinjaman

luar negeri, menatausahakan serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban

keuangan pemerintah terhadap pihak luar negeri.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :9/70

Page 10: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

3. Pemerintah wajib meminta pendapat BI atau mengundang BI dalam sidang

kabinet yang membahas masalah ekonomi, perbankan, dan keuangan yang

berkaitan dengan tugas dan wewenang BI.

4. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah mengenai RAPBN

5. Serta kebijakan lain yang berkaitan dengan tugas dan wewenang BI.

6. Bank Indonesia dapat membantu penerbitan surat-surat utang Negara yang

diterbitkan pemerintah.

7. Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah.

Hubungan Bank Indonesia dengan Dunia Internasional1. Dapat melaksanakan kerja sama dengan :

a. Bank Sentral negara lain.

b. Organisasi dan lembaga internasional.

2. Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota internasional dan atau lembaga

multilateral adalah Negara, maka Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas

nama Negara Republik Indonesia.

1.2 EVALUASI :

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :10/70

Page 11: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Beri tanda silang pada kolom skala jawaban yang sesuai dengan pendapat anda untuk

masing-masing obyek penilaian di bawa ini. Skala penlaian : 1 = Sangat Tidak

Memuaskan, 2 = Tidak Memuaskan, 3 = Memuaskan, 4 = Sangat Memuaskan

No Obyek Penilaian Skala Penilaian

1 2 3 4

1 Cakupan Materi

2 Kedalaman Materi

3 Strategi Penyampaian

4 Penggunaan metode dan alat bantu

5 Intraksi dan diskusi mahasiswa dengan dosen

6 Rasio ceramah dan latihan

7 Kualitas diskus kelompok

8 Kehadiran dosen di kelas

9 Pemberian referensi materi kuliah

10 Manfaat penugasan

11 Berikan saran anda untuk perbaikan kualitas perkuliahan selanjutnya:

……………………………………………………………………………………………

…………………………

……………………………………………………………………………………………

…………………………

PUSTAKA1. Kasmir. 2014. Dasar – Dasar Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.

2. Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi. 2000. Akuntansi Perbankan. Akuntansi Transaksi

Bank dalam Valuta Rupiah. Edisi 5. Jakarta :Institut Bankir Indonesia.

BAB AKUNTANSI JASA BANK

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :11/70

Page 12: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

(Pertemuan 2 & 3)2

TUJUAN PEMBELAJARANa. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang Jasa Bank.

b. Mahasiswa mampu membuat jurnal pencatatan akuntansi jasa bank secara

manual.

c. Memberikan pemahaman tentang tujuan bank memberikan services.

2.1. MATERI2.1.1 Pengiriman Uang Dalam Negeri (Transfer).

Transfer merupakan salah satu kegiatan jasa bank untuk memindahkan

sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang

ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima

transfer (Beneficiary).

Pengiriman uang dibagi menjadi dua macam transaksi :

1) Transfer keluar merupakan kegiatan dimana bank pelaksana bersifat aktif,

media untuk melakukan transfer ini adalah secara tertulis (mail transfer)

ataupun melalui kawat (wire transfer). Pengamanan dalam transfer keluar

ini adalah kode rahasia seperti nomer test dari setiap transfer masuk dan

keluar. Apabila terjadi kesalahan dalam nomor test, pada prinsipnya nomor

tersebut harus ditolak. Keuntungan bagi bank yang melaksanakan transfer

keluar adalah sebagai sarana untuk menciptakan pendapatan dalam

bentuk komisi, peningkatan pelayanan kepada para nasabah, peningkatan

pangsa pasar bank, dan segi promosi lainya.

Contoh 1:

Seorang nasabah Bank Mandiri cabang Jakarta, Tn. Didi, hendak

mengirim uang kawat kepada seorang rekannya nasabah giro Bank

Mandiri – cabang Bandung sebesar Rp. 5.000.000,- untuk jasa ini Tn. Didi

dikenakan komisi transfer sebesar Rp. 10.000,- dan ongkos kawat sebesar

Rp. 15.000,-. Pembayaran dengan menggunakan cek giro Bank Mandiri,

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :12/70

Page 13: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

termasuk seluruh biaya dan komisi. Pada saat menerima amanat ini Bank

Mandiri – Jakarta akan membukukan :

D : Giro - Rekening Tn. Didi 5.025.000Rp K : Pendapatan komisi transfer 10.000Rp K : Pendapatan ongkos kawat 15.000Rp K : RAK-Cabang Bandung 5.000.000Rp Jika biaya dan komisi dibayar tunai maka pencatatanya :

D : Giro - Rekening Tn. Didi 5.000.000Rp D : Kas 25.000Rp K : Pendapatan komisi transfer 10.000Rp K : Pendapatan ongkos kawat 15.000Rp K : RAK-Cabang Bandung 5.000.000Rp

Contoh 2 :

Tn. Yosi, nasabah Bank Mandiri – Jakarta akan mengirim uang secara

tertulis kepada seorang rekannya di Surabaya yang merupakan nasabah

Bank Mandiri - Surabaya. Pembayaran dilakukan dengan tunai sebesar

Rp. 10.000.000,- dengan cek Bank BCA – Jakarta sebesar Rp. 5.000.000,-

dan sisanya diambilkan dari rekening tabungan Bank Mandiri Tn. Yosi

sebesar Rp. 5.000.000,-. Komisi dikenakan sebesar Rp. 10.000,- .

Pencatatan yang dilakukan oleh Bank Mandiri – Jakarta sbb :

D : Kas 10.010.000Rp D : Tabungan - Tn. Yosi 5.000.000Rp D : BI-Giro-BCA 5.000.000Rp K : Pendapatan Komisi 10.000Rp K : Hutang lainya - Bank Mandiri Surabaya 20.000.000Rp

Diatas merupakan contoh transaksi dengan warkat campuran termasuk

warkat kliring akan ditampung seluruh setoran non-kliring dalam rekening

hutang lainya. Kemudian rekening hutang lainnya segera dinihilkan

sewaktu kliring tersebut dinyatakan berhasil, pencatatan ayat jurnal pada

bank mandiri – Jakarta, sbb :

D : Hutang lainya - Bank Mandiri Surabaya 20.000.000Rp K : RAK-Cabang Surabaya 20.000.000Rp

Pembatalan transfer keluar

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :13/70

Page 14: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Bila terjadi pembatalan transfer keluar, haruslah diperhatikan bahwa

pembatalan tersebut hanya dapat dilakukan bila transfer keluar belum

dibayarkan kepada si penerima uang dan untuk itu bank pemberi amanat

harus memberi perintah ”stop payment” kepada cabang pembayar.

Pencatatan biaya pembatalan yang diterima oleh bank dari nasabah :

D : Kas Rp. XxxxxK : RAK-Cabang Surabaya Rp. XxxxxSetelah Bank tujuan sudah menerima konfirmasi bahwa transfer tersebut

memang belum dibayarkan kepada beneficiary yang berhak menerima

transfer tersebut, maka pencatatan transaksi pada bank tujuan sebagai

berikut :

D : RAK-Cabang Bank Rp. XxxxxK : Tabungan - Rekening pemilik (transfer) Rp. Xxxxx

2) Transfer Masuk, merupakan kegiatan dimana bank menerima amanat dari

salah satu cabang untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang

(beneficiary). Dalam hal ini bank pembayar akan membukukan hasil

transfer kepada rekening nasabah bila ia memiliki rekening di bank

pembayar. Jika transfer masuk ditujukan kepada bukan nasabah bank

pembayar, hasil transfer akan ditampung dalam rekening “Hasil Transfer

Yang Dapat Dibayar”, rekening ini akan tetap “outstanding” hingga hasil

transfer dibayarkan kepada beneficiary.

Sebagai contoh : Apabila Bank Mandiri – Cabang Bandung menerima

transfer masuk dari Bank Mandiri – Cabang Jakarta sebesar Rp.

6.000.000,- untuk rekening giro nasabahnya Tn. Dodo, pada saat

menerima transfer masuk ini, Bank Mandiri – Cabang Bandung

membukukan :

D : RAK-Cabang Jakarta Rp. 6.000.000,-K : Giro - Rekening Tn. Dodo Rp. 6.000.000,-

Jika penerima merupakan nasabah bank lain maka pencatatanya sbb :

D : RAK-Cabang Jakarta Rp. 6.000.000,-K : Hasil Transfer Yg.Dpt Dibayar Rp. 6.000.000,-

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :14/70

Page 15: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Pada saat nasabah tersebut datang untuk mencairkan transfer tersebut

secara tunai, maka pencatatan oleh Bank Mandiri – Cabang Bandung

sbb :

D : Hasil Transfer Yg.Dpt Dibayar Rp. 6.000.000,-K : Kas Rp. 6.000.000,-

Pembatalan Transfer Masuk

Jika terjadi pembatalan, pertama-tama yang harus dilakukan memeriksa

apakah hasil transfer telah dibayarkan kepada beneficiary, bila ternyata

belum, akan diblokir dan dibatalkan untuk kemudian dikembalikan kepada

cabang pemberi amanat melalui pemindah-bukuan.

Pencatatan pada bank penerima amanat, bukan nasabah.

D : Hasil Transfer Yg.Dpt Dibayar Rp. XxxxxK : RAK - Cabang Bank Rp. Xxxxx

2.1.2 Inkaso Dalam NegeriInkaso merupakan kegiatan jasa bank untuk melakukan amanat dari pihak

ketiga berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan

tertentu di kota lain yang telah ditunjuk si pemberi amanat. Ditinjau dari segi

waktu, kegiatan inkaso memerlukan waktu beberapa hari tergantung dari jarak

bank yang menerbitkan warkat tersebut. Inkaso yang telah diterima hasilnya

merupakan pengendapan dana bagi bank selama ia belum dicairkan oleh si

pemberi amanat.

Inkaso dilakukan antar cabang dari bank yang sama atau bank lain dimana

inkaso dilakukan melalui cabang bank sendiri yang berlokasi pada kota yang

sama dengan bank tertarik. Dalam proses inkaso akan tercipta hubungan

antar kantor antara cabang pemberi amanat dan cabang penerima amanat

yang akan langsung menghubungi bank tertarik. Inkaso tidak dilakukan pada

kota yang sama, karena warkat dari bank lain yang berlokasi dalam kota yang

sama cukup dilakukan melalui kliring.

Warkat InkasoWarkat yang dapat di inkaso-kan terdiri dari “

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :15/70

Page 16: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

a. Warkat inkaso tanpa lampiran, yaitu warkat-warkat yang tidak dilampiri

oleh dokumen-dokumen apapun seperti cek, bilyet giro, wesel dan

surat berharga lainnya.

b. Warkat inkaso dengan lampiran, yaitu warkat yang dilampiri dengan

dokumen lainya seperti kwitansi, faktur, polis asuransi dan dokumen-

dokumen penting lainya.

Jenis InkasoDitinjau dari sifat kegiatanya, inkaso dibagi menjadi dua jenis yaitu :

Inkaso Keluar, merupakan kegiatan untuk menagih suatu warkat yang

telah diterbitkan oleh nasabah bank lain. Disini bank penerima amanat

dari nasabahnya sendiri untuk menagih warkat tersebut kepada

seseorang nasabah bank lain dikota lain. Dalam kegiatan inkaso

keluar, seluruh transaksi sebelum diperoleh kepastian berhasil tidaknya

akan dibukukan dalam rekening administratif sebelah kredit dalam

rekening warkat inkaso yang diterima, rekening ini akan tetap

outstanding sampai inkaso dinyatakan berhasil.

Contoh : Tn. Dodi merupakan nasabah giro Bank Mandiri – cabang

Jakarta, menyerahkan selembar giro yang diterbitkan oleh seseorang

nasabah Bank Mandiri – cabang Bandung sebesar Rp. 55.000.000,-

untuk ditagihkan ke cabang Bandung dan hasilnya agar dikreditkan

kedalam rekeningnya. Komisi ditetapkan sebesar 0,25%. Pada saat

menerima warkat untuk diinkaso ke cabang Bandung, pencatatan pada

Bank Mandiri – cabang Jakarta sebagai berikut :

K : Rekening Administratif Rupiah -Warkat Inkaso Yang Diterima Rp. 55.000.000,-

Apabila seminggu kemudian diterima berita per kawat bahwa inkaso

dinyatakan berhasil, dan untuk itu nasabah dikenakan ongkos kawat

sebesar Rp. 10.000,-. Pencatatan yang dilakukan Bank Mandiri –

cabang Jakarta sebagai berikut ;

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :16/70

Page 17: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

D : RAK - cabang Bandung 55.000.000Rp K : Giro - Tn. Dodi 54.852.500Rp K : Pendapatan Komisi Inkaso 137.500Rp K : Pendapatan ongkos kawat 10.000Rp Hasil inkaso tersebut langsung dibukukan kedalam rekening nasabah

setelah inkaso dinyatakan berhasil.

Jika Tn. Dodi bukan nasabah Bank Mandiri – cabang Jakarta, maka

pencatatan yang dilakukan oleh Bank Mandiri – cabang Jakarta

sebagai berikut :

K : Rekening Administratif Rupiah -Warkat Inkaso Yang Diterima Rp. 55.000.000,-

Pada saat inkaso dinyatakan berhasil, Bank Mandiri – cabang Jakarta

akan mencatat :

D : Rekening Administratif Rupiah -Warkat Inkaso Yang Diterima Rp. 55.000.000,-

D : RAK - cabang Surabaya 55.000.000Rp K : Hasil Inkaso Yang Dapat Dibayar 54.852.500Rp K : Pendapatan Komisi Inkaso 137.500Rp K : Pendapatan ongkos kawat 10.000Rp

Jika Tn. Dodi yang bukan nasabah Bank Mandiri datang untuk

mengambil hasil inkaso tersebut, pencatatan pada bank sbb :

D : Hasil Inkaso Yang Dapat Dibayar 54.852.500Rp K : Kas 54.852.500Rp

Inkaso Berantai

Seringkali inkaso yang dilakukan oleh suatu bank adalah warkat dari

bank lain yang beralokasi pada kota yang berbeda. Dalam hal demikian

bank penerima warkat inkaso akan memberi amanat kepada cabang

sendiri yang beralokasi dalam kota yang sama atau kota terdekat

dengan bank pemilik atau penerbit warkat tersebut untuk menagih

sejumlah nilai yang tertera dalam warkat tersebut. Pelaksanaan inkaso

oleh cabang penerima amanat dapat dilakukan melalui kliring. Sebagai

contoh :

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :17/70

Page 18: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Tn. Kisworo, nasabah giro Bank Mandiri –Jakarta, memberi amanat

untuk menagihkan selembar cek giro pada Bank Maspion – Surabaya

sebesar Rp. 50.000.000,- komisi sebesar 0,30% dan biaya kawat

sebesar Rp. 20.000,- diperhitungkan dari hasil inkaso. Pada saat

menerima warkat inkaso, Bank Mandiri – Jakarta akan membukukan

sbb :

K : Rekening Administratif Rupiah -Warkat Inkaso Yang Diterima 50.000.000Rp

Pada saat Bank Mandiri – Surabaya menerima warkat inkaso, akan

dibukukan :

D : Bank Indonesia 50.000.000Rp K : Hutang lainya 50.000.000Rp Karena sifat kliring ini masih menunggu keberhasilan inkaso dari Bank

Maspion – Surabaya, kliring tersebut akan ditampung sementara pada

rekening hutang lainnya. Apabila kliring dinyatakan berhasil, Bank

Mandiri – Surabaya akan membebankan ongkos kawat Rp. 20.000,-

dan membukukan :

D : Hutang Lainnya 50.000.000Rp K : RAK - Cabang Jakarta 49.980.000Rp K : Pendapatan Ongkos kawat 20.000Rp

Oleh Bank Mandiri – Jakarta akan dibukukan :

D : Rekening Administratif Rupiah -Warkat Inkaso Yang Diterima 50.000.000Rp

D : RAK - Cabang Surabaya 49.980.000Rp K : Giro - Rekening Tn.Kisworo 49.830.000Rp K : Pendapatan Komisi Inkaso 150.000Rp K : Pendapatan Ongkos kawat 20.000Rp Jadi hubungan rekening antar cabang pemberi amanat dengan cabang

penerima amanat baru terjadi setelah hasil inkaso dinyatakan berhasil

oleh bank penerbit warkat.

Inkaso Masuk.

Dalam kegiatan ini bank hanya memeriksa kecukupan dana dari

nasabahnya yang telah menerbitkan warkat kepada pihak ketiga.

Apabila ternyata dananya mencukupi, maka bank hanya mendebet

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :18/70

Page 19: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

rekening nasabah bersangkutan dan mengkredit hubungan antar

kantor. Pencatatan nya sebagai berikut :

D : Gir - Rekening nasabah Rp. XxxxxK : RAK - Cabang Bank Rp. Xxxxx

2.1.3 Surat Kredit Berdokumenter Dalam Negeri (SKBDN)Dalam rangka peningkatan keterkaitan industri dalam negeri khususnya

antara industri hul, tengah dan hilir, maka Bank Indonesia telah

memperkenalkan suatu ketentuan tentang Surat Kredit Berdokumen

Dalam Negeri (SKBDN). Tujuan akhir dari SKBDN ini nampaknya

diarahkan pada upaya mendorong ekspor yang berbasis pada

penyediaan bahan baku dalam negeri.

1. Definisi SKBDN disebut juga Letter of Credit dalam negeri adalah

setiap Janji Tertulis berdasarkan permintaan tertulis Pemohon yang

mengikat Bank Pembuka untuk :

Melakukan pembayaran kepada Penerima atau ordernya, atau

mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh Penerima;

atau

Memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran

kepada penerima, mengaksep dan membayar wesel-wesel yang

ditarik oleh Penerima; atau

Memberi kuasa kepada Bank lain untuk menegosiasi wesel yang

ditarik oleh Penerima, atas penyerahan dokumen sepanjang

persyaratan dalam SKBDN dipenuhi.

Pengertian lain Letter of Credit dalam negeri (L/C) diterbitkan dalam

valuta Rupiah yang dimaksudkan untuk menjamin kelancaran

perdagangan dalam negeri. Bank yang menerbitkan L/C akan

memberikan jaminan pembayaran kepada cabang atau bank lain untuk

membayar sejumlah uang tertentu yang telah ditentukan dalam L/C.

Bank penerbit merupakan bank nasabah pembeli barang. Sedangkan

bank pembayar merupakan bank penjual barang.

2. Jenis perdagangan lokal yang bisa pakai SKBDN atau L/C dalam

negeri :

Bank, pemohon dan penerima berkedudukan didalam negeri.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :19/70

Page 20: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Perdagangan barang dan jasa (yang tidak dapat dipisahkan

satu sama lain, selama harga barang lebih tinggi daripada

harga jasa) dilakukan di dalam negeri.

Dalam hal SKBDN diterbitkan atas dasar L/C dari luar negeri

(master L/C), perpindahan barang dapat dilakukan ke luar

negeri.

Dalam hal SKBDN terkait dengan cara pembayaran non L/C,

perpindahan barang dapat dilakukan ke luar negeri.

Keuntungan Menerbitkan L/C.Keuntungan yang dapat dinikmati oleh bank penerbit L/C dalam negeri

antara lain : dapat memperluas jaringan pelayanan kepada masyarakat

sebagai perantara perdagangan dan sekaligus mendapatkan tambahan

pendapatan berupa komisi dan sumber dana berupa setoran jaminan.

Pihak-Pihak Yang TerlibatPihak – pihak yang terlibat dalam perdagangan dalam negeri adalah :

pembuka L/C (pembeli barang), Bank penerbit L/C (issuing bank), Bank

Pembayar L/C (negotiating bank), Penjual Barang (beneficiary),

perusahaan asuransi dan perusahaan angkutan.

Ketentuan Penerbitan L/C Dalam NegeriL/C dalam negeri hanya untuk didalam wilayah pabean Indonesia.

Sedangkan L/C luar negeri hanya untuk wilayah di luar pabean

Indonesia. Pelaksana L/C dalam negeri berpedoman kepada Uniform

Custom And Practice for Documentary Credits (UCPDC) yang

diterbitkan oleh International Chamber of Commerce dalam publikasi

nomor 400 revisi tahun 1983 dan diterbitkan pada 1 Oktober 1985.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :20/70

Page 21: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Prosedur Transaksi L/C Dalam Negeri

Gambar Prosedur Transaksi L/C DN

Dokumen yang harus dilengkapi dalam L/C DN Aplikasi pembukaan L/C Dalam Negeri.

Permohonan Penangguhan Setoran Jaminan L/C bila

diperlukan.

Bilyet L/C.

Permintaan Perubahan L/C DN.

Pemberitahuan penerimaan dokumen L/C DN

Perhitungan L/C DN.

Penegasan penerimaan dokumen.

Penyerahan dokumen L/C DN dan Perhitungan Pelunasanya.

Bukti perhitungan pelunasan L/C DN Berjangka.

Bukti penerusan/perubahan L/C DN.

Surat penerusan/perubahan L/C DN.

Surat penerimaan dokumen L/C DN.

Surat penyerahan dokumen L/C DN.

Surat jaminan.

Surat pengantar dokumen.

Bukti perhitungan wesel/Nota diskonto wesel.

Wesel.

Perjanjian pembukaan L/C DN.

Map pembukaan L/C DN.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :21/70

Page 22: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Jenis L/C Dalam NegeriDitinjau dari segi pembiayaanya, L/C dalam negeri dapat berupa:

Sight L/C : a) Dengan setoran jaminan 100 persen.

b) Dengan setoran jaminan kurang 100 persen

Usance L/C : Dengan pembayaran secara berjangka dengan

wesel.

Red Clause L/C : Pembayaran dapat dilakukan dimuka.

Akuntansi Untuk L/C Dalam NegeriDapat dibagi kedalam dua jenis yaitu : (1) Pembukuan dicabang

penerbit L/C dan (2) Pembukuan dicabang pembayar L/C. Baik sight

atau usance, prosedur pembukuanya meliputi saat pembukaan L/C,

penerbitan L/C, pengambilalihan wesel (akseptasi), dan pembayaran

L/C.

Untuk pembayaran dibedakan antara L/C yang diterbitkan oleh bank

sendiri dan yang diterbitkan oleh bank lain.

(1) Pembukuan di cabang penerbit (issuing bank)

(a) Sight L/C DN-setoran jaminan 100%, bila sight L/C dibuka

dengan setoran jaminan 100% atau tidak ada penangguhan

setoran jaminan untuk nasabah, maka bagi bank tidak ada

resiko wanprestasi si pembuka L/C. Setoran jaminan 100% ini

merupakan sumber dana yang relatif sangat murah. Disini

dibedakan kepada siapa L/C DN yang diterbitkan akan ditujukan,

apakah kepada bank lain atau kepada cabang bank sendiri yang

berlokasi dikota lain.

Penerbitan L/C oleh bank sendiri yang ditujukan kepada cabang sendiri.Contoh kasus : PT. Marindo, nasabah Bank Mandiri Jakarta,

hendak membeli peralatan mesin kayu lapis dari sebuah industri

mesin dari PT. Mitra Perkasa di Surabaya. Untuk memperlancar

jalanya jual beli ini, PT. Mitra Perkasa, menghendaki agar PT.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :22/70

Page 23: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Marindo membuka sight L/C DN pada Bank Mandiri – Jakarta

sebesar Rp. 250.000.000,-. Ketika PT. Marindo membuka L/C di

Bank Mandiri – Jakarta, yang ditujukan kepada PT. Mitra

Perkasa yang merupakan nasabah Bank Mandiri – Surabaya,

PT. Marindo membayar seluruh setoran jaminan ditambah

komisi sebesar Rp. 125.000,- dan ongkos kawat Rp. 25.000,-

atas beban rekening gironya.

Pencatatan pada saat penerbitan L/C DN.

Oleh Bank Mandiri – Jakarta, dibukukan :

D : Giro - Rekening PT. Marindo 250.150.000Rp K : Setoran Jaminan Sight L/C

Dalam Negeri - Setoran PT. Mitra Perkasa 250.000.000Rp K : Pendapatan Komisi Penerbitan 125.000Rp K : Pendapatan Ongkos kawat 25.000Rp

Pada saat penyelesaian L/C

Oleh Bank Mandiri – Jakarta, (penerbit L/C) dibukukan :

D : Setoran Jaminan Sight L/C 250.000.000Rp K : RAK-Cabang Surabaya 250.000.000Rp

Penerbitan L/C oleh bank sendiri yang ditujukan kepada bank lain.Contoh kasus : PT. Marindo, nasabah Bank Mandiri Jakarta,

hendak membeli peralatan mesin kayu lapis dari sebuah industri

mesin dari PT. Mitra Perkasa di Surabaya yang merupakan

nasabah Bank BNI Surabaya. Untuk memperlancar jalanya jual

beli ini, PT. Mitra Perkasa, menghendaki agar PT. Marindo

membuka sight L/C DN pada Bank Mandiri – Jakarta sebesar

Rp. 250.000.000,-. Ketika PT. Marindo membuka L/C di Bank

Mandiri – Jakarta, yang ditujukan kepada PT. Mitra Perkasa

yang merupakan nasabah Bank Mandiri – Surabaya, PT.

Marindo membayar seluruh setoran jaminan ditambah komisi

pembukaan sebesar Rp. 125.000,- pembayaran dilakukan

dengan cek debitur Rp. 150.000.000,-, cek rekening giro Rp.

50.000.000,- dan sisanya diambil dari rekening tabungan di

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :23/70

Page 24: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Bank Mandiri –Jakartadan ongkos kawat Rp. 25.000,- atas

beban rekening gironya.

Pada saat pembukaan L/C

Oleh Bank Mandiri – Jakarta, transaksi pembukaan L/C :

D : Debitur - Rekening PT. Marindo 150.000.000Rp D : Giro - Rekening PT. Marindo 50.000.000Rp K : Tabungan - Rekening PT. Marindo 50.000.000Rp K : Setoran Jaminan Sight L/C

Dalam Negeri - Setoran PT. Mitra Perkasa 250.000.000Rp K : Pendapatan Komisi Penerbitan

L/C Dalam Negeri 125.000Rp K : Pendapatan Ongkos kawat 25.000Rp

Pada saat penyelesaian L/C

Oleh Bank Mandiri – Jakarta, (penerbit L/C) dibukukan :

D : Setoran Jaminan Sight L/C 250.000.000Rp Dalam Negeri-Rekening PT. Malindo

K : RAK-Cabang Surabaya 250.000.000Rp

(b) Sight L/C DN – setoran jaminan kurang dari 100%, dalam hal ini

pembukaan L/C yang setoranya dilakukan kurang dari 100

persen, akan terjadi penangguhan setoran jaminan yang akan

merupakan hutang bagi nasabah pembuka L/C DN dan

sekaligus merupakan kewajiban bagi bank penerbit L/C kepada

pihak yang dijamin. Dalam kasus seperti ini, ada resiko

wanprestasi dari si pembuka L/C untuk tidak dapat memenuhi

kewajiban tersebut, maka bank akan mengkonversi hutang

setoran jaminanya menjadi debitur.

Contoh kasus : PT. Sekawan berkedudukan di Jakarta hendak

membeli mesin-mesin tenun dari CV. Andika di Semarang

sebesar Rp. 300.000.000,- untuk menjamin pembayaran jual-beli

ini, CV. Andika menghendaki PT. Sekawan untuk membuka L/C

Dalam Negeri di Bank Niaga – Jakarta yang ditujukan kepada

CV. Andika yang juga nasabah Bank Niaga – Semarang. PT.

Sekawan membuka L/C Dalam Negeri dengan menyetor

sebesar 80% dari nilai nominal L/C yang dibayarkan atas beban

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :24/70

Page 25: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

rekening gironya. Komisi yang dibebankan oleh Bank Niaga –

Jakarta kepada PT. Sekawan sebesar Rp. 180.000,- dan ongkos

kawat sebesar Rp. 25.000,- dibayarkan tunai.

Pada saat pembukaan L/C

D : Kas 205.000Rp D : Giro - Rekening PT. Sekawan 240.000.000Rp K : Setoran Jaminan Sight L/C

Dalam Negeri - Setoran PT. Sekawan 240.000.000Rp K : Pendapatan Komisi Penerbitan

L/C Dalam Negeri 180.000Rp K : Pendapatan Ongkos kawat 25.000Rp

Untuk kekurangan setoran jaminan akan dibukukan sebagai

rekening administratif yang merupakan kewajiban bersyarat dari

Bank Mandiri – Jakarta (kontijensi) dengan ayat jurnal sbb :

K : Rekening Administratif Rupiah 60.000.000Rp Kekurangan setoran jaminanSight L/C Dalam Negeri

Rekening ini akan tetep outstanding hingga Bank Mandiri –

Jakarta mendapatkan kepastian akan pelunasan sisa setoran

jaminan tersebut. Kepada nasabah PT. Sekawan akan diberikan

fasilitas kredit apabila kekurangan setoran jaminan tersebut tidak

akan dipenuhi oleh yang bersangkutan.

Pada saat pelunasan kekurangan setoran jaminan dan

penyelesaian L/C diberikan fasilitas kredit oleh bank, dengan

membebankan provisi kredit sebesar Rp. 2.500.000,-, biaya –

biaya bea materai dan lain-lain Rp. 100.000,- maka pencatatan

di Bank Mandiri – Jakarta sbb :

D : Debitur - Rekenig PT. Sekawan 62.500.000Rp D : Setoran Jaminan Sight L/C

Dalam Negeri - Setoran PT. Sekawan 240.000.000Rp K : RAK - Cabang Semarang 300.000.000Rp K : Pendapatan Provisi Kredit 2.500.000Rp K : Pendapatan Lainya 100.000Rp

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :25/70

Page 26: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Pada saat Bank Mandiri – Jakarta sudah mendapat kepastian

pembayaran kekurangan jaminan L/C, dengan demikian seluruh

rekening administratif harus dikembalikan atau dihapiskan

dengan ayat jurnal sbb :

D : Rekening Administratif RupiahKekurangan Setoran JaminanSight L/C Dalam Negeri 60.000.000Rp

(c) Usance L/C Dalam Negeri

Perdagangan dalam negeri yang dilakukan dengan perantaraan

bank, juga ada yang menghendaki pembayaranya dilakukan

secara berjangka. Pembayaran berjangka ini dilakukan dengan

menerbitkan Usance L/CDN yang ditujukan kepada nasabah

penjual barang. Pembayaran setoran jaminan lazimnya

dilakukan oleh nasabah pembuka L/C DN (pembeli) kurang dari

100 persen.

Akuntansi untuk Usance L/C DN dibagi menjadi beberapa

peristiwa sebagai berikut :

Saat penerbitan Usance L/C DN

Saat akseptasi wesel berjangka

Saat jatuh tempo

Pembayaran sebelum jatuh tempo

Negosiasi bukan oleh cabang sendiri

(2) Pembukuan di cabang pembayar (Negotiating Bank)

Pembukaan yang dilakukan di cabang pembayar tidak dibedakan

apakah nasabah pembuka L/C di cabang penerbit telah membayar

setoran jaminan dengan jumlah penuh atau tidak. Namun yang

dibedakan disini adalah jenis transaksi yang harus dilakukan di

cabang pembayar seperti tampak sbb :

Sebagai Cabang Penerus L/CBila cabang hanya bertindak sebagai cabang penerus L/C atas L/C

DN yang telah diterbitkan oleh bank lain, maka cabang hanya

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :26/70

Page 27: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

menerima komisi penerusan dari bank lain tersebut atas L/C yang

telah diterbitkan oleh bank lain.

Sebagai Cabang Penyambung Konfirmasi L/CBila cabang bertindak sebagai penyambung konfirmasi dari cabang

lain atas L/C yang telah diterbitkan oleh bank lain, maka cabang

akan menerima komisi konfirmasi L/C. Dengan demikian akan

tercipta adanya hubungan antar kantor (RAK) antara cabang

penyambung konfirmasi dan cabang penerbit L/C.

Sebagai Cabang Pembayar L/CBila cabang bertindak sebagai cabang pembayar L/C DN yang telah

diterbitkan oleh cabang lain, maka akan tercipta adanya hubungan

antar kantor cabang dengan cabang penerbit L/C DN tersebut.

Akuntansi Pembayaran L/CAkuntansi untuk pembayaran L/C DN dibedakan antara L/C DN

yang diterbitkan oleh bank sendiri (cabang lain) dan L/C DN yang

diterbitkan oleh bank lain. Sedangkan untuk tanggal pencatatan

dibedakan saat pengambilalihan wesel dan saat pembayaran L/C

kepada beneficiary. Dari Jenis L/C DN yang dibayarkan oleh

cabang pembayar juga dibedakan :

(1) Pembayaran atas Sight L/C Dalam Negeri

a. Bank sebagai pembayar penuh atas L/C yang telah

diterbitkan oleh bank sendiri.

b. Bank sebagai penyambung konfirmasi atas L/C yang telah

diterbitkan oleh bank sendiri untuk dibayarkan oleh bank lain.

c. Bank sebagai pembayar atas sight L/C yang telah diterbitkan

oleh bank lain.

(2) Pembayaran atas Usance L/C Dalam Negeri

a. Pembayaran dilakukan setelah tanggal jatuh tempo

b. Pembayaran dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo

(3) Pembayaran atas Red Clause

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :27/70

Page 28: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Bila perdagangan dalam negeri dilakukan dengan menerbitkan Red

Clause L/C, kepada si beneficiary diberikan fasilitas untuk

mendapatkan fasilitas pembayran wesel dimuka yang berlaku

hanya atas L/C yang telah diterbitkan sendiri oleh cabang lain,

bukanya bank lain. Dalam hal L/C yang telah diterbitkan bank lain,

prosedur pembayaran nya harus melalui inkaso yaitu sbb :

D : RAK - Cabang Bank XXXXK : Giro - Rekening PT tujuan XXXXK : Pendapatan Komisi Negosiasi XXXX

L/C DN XXXXK : Pendapatan Ongkos Kawat XXXX

Bank penerbit L/C membukukan ayat jurnal :

D : Setoran jaminan Red Clause L/C DN - XXXXRekening PT pembuka L/C

K : RAK - Cabang Bank XXXX

2.1.4 Safe Deposit Box (SDB)Jenis jasa bank yang saat ini terus dipromosikan adalah jasa bank

dalam bentuk penyediaan tempat penyimpanan benda atau surat

berharga milik nasabah, tempat penyimpanan tersebut berbentuk

kotak-kotak ruang yang disewakan dengan tarif tertentu menurut

volumenya, dan bank menjamin kerahasiaanya, jasa ini dikenal dengan

sebutan Safe Deposit Box. Pengambilan dan penyimpanan barang

yang ada dalam SDB hanya dapat dilakukan bila pihak penyewa dan

bank hadir. Manfaat bagi bank sebagai sarana untuk meningkatkan

sumber dana dan sekaligus untuk meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat dan sebagai alat promosi.

Akuntansi Untuk Safe Depsit Box (SDB)Akuntansi untuk SDB meliputi penerimaan uang sewa tahunan,

penerimaan uang jaminan kunci SDB, pembatalan atau berakhirnya

sewa SDB. Untuk penerimaan uang sewa dapat dibukukan kedalam

rekening sewa SDB yang dibayar dimuka, yang akan dibukukan

kedalam pos hutang, secara berangsur-angsur akan dialokasikan

menjadi pendapatan bank kedalam laporan laba rugi. Disamping itu,

bank juga menerima uang jaminan kunci SDB atas penyerahan kunci

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :28/70

Page 29: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

kepada nasabah. Hal ini dilakukan karena mengingat peralatan SDB

hanya dapat dibuka bila kunci lengkap, yang diasanya disimpan kedua

belah pihak, yaitu nasabah dan bank, bila kunci dihilangkan nasabah,

SDB harus dibuka dengan paksa dan akan mengakibatkan kerugian

bagi bank karena harus mengganti dengan peralatan yang baru.

Pada Saat Penerimaan Sewa

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit01-May-15 Giro-Rekening Nasabah XXXXX

Sewa SDB yang diterima dimuka XXXXX Setoran Jaminan - Kunci SDB XXXXX

Secara berangsur – angsur yakni setiap bulan rekening SDB Yang

Diterima Dimuka akan dialokasika kedalam rekening pendapatan, ayat

jurnal pencatatanya :

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit01-May-15 Sewa SDB yg diterima dimuka XXXXX

Pendapatan Sewa SDB XXXXX

Jika terjadi perpanjangan sewa, maka ayat jurnal sama dengan diatas,

yang membedakan adalah tarif sewa naik atau tetap atau turun.

Saat Perjanjian Diakhiri

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit01-May-16 Setoran Jaminan - Kunci SDB XXXXX

Giro-Rekening Nasabah XXXXX

Kunci Yang Dihilangkan Oleh NasabahUang setoran jaminan kunci dimaksudkan adalah untuk menjaga

kemungkinan kunci yang dibawa oleh nasabah hilang. Dalam hal terjadi

kehilangan kunci SDB, nasabah harus menggantinya, dalam hal ini

bank akan mengambil seluruh uang jaminan kunci SDB yang telah

disetorkan oleh nasabah yang bersangkutan.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :29/70

Page 30: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Contoh kasus : seorang penyewa SDB Tn. Tatan, yang telah

membayar uang jaminan kunci SDB sebesar Rp. 80.000,- datang

kepada Bank Mandiri – Cirebon dan menyatakan telah menghilangkan

kunci SDB setelah menggunakan jasa SDB selama 6 bulan dengan

sewa Rp. 70.000,- setahun. Ia tetap memutuskan untuk tetap

memperpanjang SDB selama setahun lagi tetapi menghendaki volume

yang lebih besar dengan beban sewa sebesar Rp. 100.000,- per tahun

dan uang jaminan Rp. 120.000,-.. oleh Bank Mandiri – Cirebon diminta

untuk menyetorkan kembali uang jaminan SDB dengan jumlah yang

sama yang dilakukanya secara tunai. Bank Mandiri – Cirebon akan

membukukan transaksi ini dengan ayat jurnal sbb :

Sisa Sewa (Rp. 70.000,- : 2) =Rp. 35.000,-

Sewa baru setahun yg akan datang =Rp. 100.000,-

Kekurangan sewa yang akan datang = Rp. 65.000,-

Setoran jaminan SDB yang baru =Rp. 120.000,-

Diterima tunai =Rp. 185.000,-

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit2015 Kas 185.000Rp

Setoran Jaminan-Kunci SDB Lama 80.000Rp Setoran Jaminan-Kunci SDB Baru 120.000Rp Inventaris Kantor-SDB 80.000Rp Sewa SDB yang diterima dimuka 65.000Rp

Selama rekening jaminan outstanding pada neraca, berarti masih ada

penyewa yang belum mengakhiri SDB. Setoran jaminan ini tidak

berbunga dan merupakan sumber dana yang termurah bagi bank yang

harus dipupuk terus.

2.2. EVALUASIBeri tanda silang pada kolom skala jawaban yang sesuai dengan pendapat anda

untuk masing-masing obyek penilaian di bawa ini. Skala penlaian : 1 = Sangat Tidak

Memuaskan, 2 = Tidak Memuaskan, 3 = Memuaskan, 4 = Sangat Memuaskan

No Obyek Penilaian Skala Penilaian

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :30/70

Page 31: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

1 2 3 4

1 Cakupan Materi

2 Kedalaman Materi

3 Strategi Penyampaian

4 Penggunaan metode dan alat bantu

5 Intraksi dan diskusi mahasiswa dengan

dosen

6 Rasio ceramah dan latihan

7 Kualitas diskusi kelompok

8 Kehadiran dosen di kelas

9 Pemberian referensi materi kuliah

10 Manfaat penugasan

11 Berikan saran anda untuk perbaikan kualitas perkuliahan selanjutnya:

………………………………………………………………………………………

………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………

PUSTAKA1. Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi. 2000. Akuntansi Perbankan.Akuntansi

Transaksi Bank dalam Valuta Rupiah. Edisi 5. Jakarta : Institut Bankir Indonesia.

2. Amir M.s. 1999. Letter of Credit. Dalam Bisnis Ekspor Impor. Jakarta: Pustaka

Binaman Presindo.

3. www.google.co.id gambar prosedur L/C DN.

BAB AKUNTANSI KOMITMEN DAN KONTIJEN(Pertemuan 4 & 5)3

TUJUAN PEMBELAJARANa. Mahasiswa memahami pengertian Akuntansi Komitmen

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :31/70

Page 32: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

b. Mahasiswa memahami pengertian Akuntansi Kontijensi

c. Mahasiswa dapat memahami pencatatan Akuntansi Komitmen

d. Mahasiswa dapat memahami pencatatan Akuntansi Kontijensi

3.1. MATERIKomitmen dan Kontijensi merupakan transaksi yang banyak dijumpai dalam

bank. Transaksi ini merupakan transaksi bersyarat yang dapat mempengaruhi

neraca dan laba rugi. Komitmen dan Kontijensi akan dicatat dalam rekening

administratif untuk memberikan informasi kepada manajemen akan adanya

tagihan atau kewajiban yang muncul dari komitmen dan kontijensi.

Pada akhir periode atau tanggal pelaporan keuangan, bank diwajibkan

membuat suatu laporan komitmen dan laporan kontijensi untuk mengetahui

posisi rekening administratif, apakah berada diposisi long atau lebih besar

tagihan daripada kewajiban, atau berada pada posisi short atau lebih besar

kewajiban daripada tagihan.

1.1.1 Akuntansi KomitmenKomitmen adalah suatu ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak

dapat dibatalkan (irrevocable) secara sepihak, dan harus dilaksanakan

apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi. Jenis komitmen

yang ditemukan dalam transaksi bank dapat berupa komitmen

kewajiban. Komitmen tagihan adalah komitmen yang akan diterima

oleh suatu bank dari pihak lainya. Sedangkan komitmen kewajiban adalah komitmen yang diberikan oleh suatu bank kepada nasabah atau

pihak lain.

Pencatatan Komitmen Dalam Laporan KeuanganKomitmen merupakan suatu peristiwa akuntansi yang mengandung

syarat, yaitu dipenuhinya kesepakatan antara pihak bank dengan pihak

lain atau nasabah. Transaksi ini harus dipenuhi oleh kedua belah pihak,

tempat pencatatan transaksi ini adalah rekening administratif, yang

berisikan seluruh transaksi komitmen dan kontijen suatu bank. Pos

administratif komitmen ini pada tanggal jatuh waktunya akan berubah

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :32/70

Page 33: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

menjadi transaksi yang akan mengubah neraca dan pos pendapatan

dan biaya.

Jenis Komitmen(1) Fasilitas Pinjaman yang diterima

Jenis komitmen fasilitas pinjaman yang diterima ini meliputi fasilitas

pinjaman yang akan diterima oleh bank dari bank lain atau pihak

lain yang belum dipergunakan pada tanggal penyusunan laporan

keuangan. Nilai komitmen yang disajikan dalam neraca adalah

sejumlah nilai nominal penarikan atau pelunasan atas fasilitas

tersebut, sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam

perjanjian pemberian fasilitas kredit tersebut. Ada beberapa jenis

pinjaman diterima antara lain :

a) Pinjaman dari Bank Indonesia berupa fasilitas pinjaman jengka

pendek untuk mengatasi kesulitan likuiditas dan kredit likuiditas

yang masih berjalan.

b) Pinjaman dari bank lain, yaitu merupakan sumber dana

pinjaman yang diperoleh dari bank lain.

c) Pinjaman obligasi.

d) Pinjaman yang diterima dalam rangka pembiayaan bersama

(sindikasi) satu atau beberapa proyek.

e) Pinjaman dari luar negeri atau disebut Two Step Loan yaitu

pinjaman diterima yang diperoleh melalui pemerintah RI

(departemen keuangan) dari lembaga keuangan internasional.

Akuntansi Pinjaman Bank LainPinjaman dari Bank lain adalah pinjaman yang diterima dari bank

lain, yang tidak dikenakan pajak atas pendapatan bunga bagi pihak

kreditor, pinjaman ini merupakan sumber dana yang dihimpun oleh

bank dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Pinjaman ini

memberikan keleluasaan bagi bank untuk mengatur

pengembalianya, karena jangka waktunya lama.Pencatatan

pinjaman bank lain dilakukan pada saat dilakukan

penandatanganan atas pinjaman atau pada saat kesepakatan

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :33/70

Page 34: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

pinjaman dilakukan antar bank sebagai debitur dan bank lain

sebagai kreditur. Pada saat ditandatangani, maka pencatatan

dilakukan dalam laporan komitmen dan kontijensi. Pada saat

pinjaman tersebut diterima, maka pencatatanya dilakukan dalam

neraca.

Contoh :

Pada tanggal 10 April 2014 Bank Bima telah menandatangani akad

kredit dengan Bank Putra, dimana Bank Putra sebagai debitur dan

Bank Putra sebagai kreditur. Jumlah kredit Rp. 1.000.000,- jangka

waktu satu tahun dan bungan 12% per tahun. Pencairan dilakukan

pada tanggal 16 April 2014 melalui rekening giro Bank Indonesia

sebesar Rp. 700.000.000,- dan pencairan kedua dilakukan pada

tanggal 1 Mei 2014 sebesar Rp. 300.000.000,- langsung didebet

dari rekening giro Bank Bima di Bank Putra. Dalam menjawab

contoh tersebut dibedakan dengan dua cara yaitu pinjaman tanpa

diskonto dan pinjaman bank dengan diskonto.

Pinjaman yang diterima tanpa diskontoJurnal yang dibuat untuk transaksi pinjaman yang diterima tanpa

diskonto, pencatatanya harus dengan membukukan masing-masing

transaksi sesuai dengan jumlah pinjaman yang diterima. Jurnal –

jurnalnya dapat dilihat sbb :

Jurnal yang dibuat tanpa diskonto :

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :34/70

Page 35: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit10-Apr-14 Pinjaman diterima yg belum 1.000.000.000Rp

ditarik16-Apr-14 Pinjaman diterima yg belum 700.000.000Rp

ditarikGiro pada Bank Indonesia 700.000.000Rp Pinjaman diterima 700.000.000Rp

01-May-14 Pinjaman diterima yg belum 300.000.000Rp ditarikGiro Bank Lain 300.000.000Rp Pinjaman diterima 300.000.000Rp

Jurnal yang dibuat, pinjaman yang diterima tanpa diskonto :

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit31-May-14 Beban Bunga 13.500.000Rp

Giro pada Bank Lain 13.500.000Rp

1,5 Bulan/12 Bulan x 12% x Rp. 700Jt = 10.500.000,-1 Bulan/12 Bulan x 12% x Rp. 300Jt = 3.000.000,-Total Bungan = Rp. 13.500.000,-

Pinjaman diterima 50.000.000Rp Giro pada Bank Lain 50.000.000Rp

(misalnya angsuran pokok Rp. 50 jt)

Jurnal yang dibuat pada saat jatuh tempo

Jurnal yang dibuat tanpa diskonto

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit10-Mar-15 Pinjaman diterima 1.000.000.000Rp

Giro pada Bank Lain 1.000.000.000Rp

Pinjaman yang diterima dengan diskontoDalam membukukan pinjaman ini artinya terdapat bunga dibayar

dimuka oleh bank peminjam, maka diskonto (bunga dibayar dimuka)

tersebut digunakan sebagai pengurang pinjaman diterima, jurnal

yang dibutuhkan sbb :

Jurnal yang dibuat dengan diskonto

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :35/70

Page 36: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit10-Apr-14 Pinjaman diterima yang belum 1.000.000.000Rp

ditarik16-Apr-14 Pinjaman diterima yang belum 700.000.000Rp

ditarik

Giro pada Bank Indonesia 616.000.000Rp Bunga dibayar dimuka 84.000.000Rp Pinjaman diterima 700.000.000Rp

(Bunga 12% x Rp. 700 Jt = 84 Jt)

01-May-14 Pinjaman diterima yang belum 300.000.000Rp ditarik

Giro pada Bank Lain 264.000.000Rp Bunga dibayar dimuka 36.000.000Rp Pinjaman diterima 300.000.000Rp

(Bunga 12% x Rp. 300 Jt = 36 Jt)

Dalam contoh diatas, apabila pembayaran dimulai pada tanggal 31 Mei

2014 dan bunga dihitung dengan menggunakan metode efektif rate, maka

jurnal yang dibutuhkan sbb :

Jurnal yang dibuat, pinjaman yang diterima tanpa diskonto :

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit31-May-14 Beban Bunga 13.500.000Rp

Bunga dibayar dimuka 13.500.000Rp 1,5 Bulan/12 Bulan x 12% x Rp. 700Jt = 10.500.000,-1 Bulan/12 Bulan x 12% x Rp. 300Jt = 3.000.000,-Total Bungan = Rp. 13.500.000,-

Pinjaman diterima 50.000.000Rp Giro pada Bank Lain 50.000.000Rp

(misalnya angsuran pokok Rp. 50 jt)

Jurnal yang dibuat, tanpa diskonto

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :36/70

Page 37: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit10-Mar-15 Pinjaman diterima 1.000.000.000Rp

Giro pada Bank Lain 1.000.000.000Rp

Beban Bunga 10.000.000Rp Bunga dibayar dimuka 10.000.000Rp

(Bunga sebulan yg belum diAmortisasi)

Pinjaman Bukan Bank Pinjaman dari bukan bank adalah pinjaman yang diterima dari

lembaga keuangan bukan bank dan/atau lembaga lain. Bunga atas

pinjaman ini dikenakan pajak dan bank peminjam wajib memungut

pajak atas pendapatan bunga. Sebagai contoh : Pada tanggal 1

April 2015 Bank Bima mendapat pinjaman dari PT. Buana Surabaya

sebesar Rp. 1.000.000.000,-, jangka waktu satu tahun dan bunga

12% pertahun. Pada tanggal 1 April 2015 dilakukan pencairan

secara sekaligus sebesar Rp. 1.000.000.000,-

Jurnal yang dibuat, tanpa diskonto :

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit01-Apr-15 Pinjaman diterima yang belum 1.000.000.000Rp

ditarik Rek.Lawan-Tagihan Komitmen 1.000.000.000Rp

11-Apr-15 Rek.Lawan-Tagihan Komitmen 1.000.000.000Rp Pinjaman diterima yang belum 1.000.000.000Rp ditarikKas/Giro PT. Buana 1.000.000.000Rp Pinjaman diterima 1.000.000.000Rp

Dalam contoh diatas, apabila pembayaran angsuran dimulai pada

tanggal 1 Mei 2015, dan bunga dihitung dengan menggunakan

metode efektif rate, maka jurnal yang dibuat sbb :

Jurnal yang dibuat tanpa diskonto :

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :37/70

Page 38: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit01-May-15 Beban Bunga 6.666.667Rp

Giro PT. Buana 5.333.333Rp Utang PPh 1.333.333Rp

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit01-May-15 Pinjaman diterima 1.000.000.000Rp

Giro pada Bank Lain 1.000.000.000Rp

Jurnal yang dibuat dengan diskonto :

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit01-Apr-15 Pinjaman diterima yang belum 1.000.000.000Rp

ditarik

11-Apr-15 Kas/Giro PT. Buana 904.000.000Rp Bunga dibayar dimuka 120.000.000Rp Pinjaman diterima 1.000.000.000Rp Utang PPh 24.000.000Rp

(Bunga = 12% x Rp. 1.000.000.000,- = Rp. 120.000.000,-)(Pajak = 20% x Rp. 120.000.000,- = Rp. 24.000.000,-)

Jurnal yang dibuat tanpa diskonto

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit01-May-15 Beban Bunga 6.666.667Rp

Bunga dibayar dimuka 6.666.667Rp (20/360 hari x 12% x Rp. 1.000.000.000,- = 6.666.667)

Jurnal yang dibuat pada saat jatuh tempo

Jurnal yang dibuat dengan diskonto

Tgl Keterangan Ref Debet Kredit10-May-15 Pinjaman diterima 1.000.000.000Rp

Giro pada Bank Lain 1.000.000.000Rp Beban Bunga 10.000.000Rp Bunga dibayar dimuka 10.000.000Rp

(Bunga 1 bln yg belum diamortisasi)

(2) Fasilitas Kredit Yang Diberikan

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :38/70

Page 39: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Kegiatan bank dalam menyalurkan dana ke pihak lain yang paling

besar dalam bentuk kredit. Jenis transaksi ini banyak ditemukan

dalam operasional bank sehari-hari yaitu fasilitas kredit kepada para

nasabah. Pengertian kredit menurut UU Perbankan No.10 Tahun

1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam meminjam antar bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka

waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Termasuk dalam pengertian kredit yang diberikan adalah kredit

dalam rangka pembiayaan bersama, kredit dalam restrukturisasi,

dan pembelian surat berharga debitur yang dilengkapi dengan note

purchase agreement (PAPI, 2001). Unsur kredit terdiri dari :

(a) Debitur dan Kreditur

(b) Perjanjian

(c) Jangka Waktu

(d) Balas Jasa

(e) Kepercayaan

(f) Resiko

Jenis KreditJenis kredit secara umum dibedakan sesuai dengan bentuk kredit,

jangka waktu dan tujuan penggunaan kredit

(a) Jenis kredit menurut bentuknya :

Kredit rekening Koran

Installment Loan

(b) Jenis kredit menurut jangka waktunya

Kredit jangka pendek

Kredit jangka menengah

Kredit jangka panjang

(c) Jenis kredit menurut tujuan penggunaanya

Kredit investasi

Kredit modal kerja

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :39/70

Page 40: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Kredit konsumsi

Perhitungan Bunga KreditBunga kredit merupakan pendapatan yang diperoleh bank dalam

rangka menyalurkan dana kepada debitur dalam bentuk kredit.

Dalam penghitungan bunga kredit ada beberapa metode

perhitungan bunga diantaranya :

(a) Flat Rate, merupakan metode pembebanan suku bunga kredit

yang rata setiap kali angsuran, atau total angsuran pokok

maupun angsuran bunga sama setiap kali angsuran atau setiap

bulan.

(b) Annuity, atau anuitas merupakan perhitungan bunga dengan

mengalikan persentase bunga dikalikan dengan saldo akhir

pinjaman secara tahunan.

(c) Effective Rate, beban bunga efektif yang ditanggung oleh

debitur, perhitungan bunga dihitung dari persentase bunga

dikalikan dengan saldo akhir pinjaman setelah dikurangi pokok

angsuran.

(d) Sliding Rate, merupakan perhitungan bunga kredit dengan total

angsuran yang akan menurun setiap kali angsuran. Total

angsuran menurun ini karena angsuran pokok akan sama (tidak

berubah) setiap kali angsuran, sementara angsuran bunga akan

menurun.

(e) Floating Rate,merupakan kebijakan bunga yang dilakukan oleh

bank dengan model bunga mengambang, artinya bank dapat

mengubah suku bunga tanpa adanya pemberitahuan terlebih

dahulu kepada debitur.

Akuntansi KreditKredit dicatat dalam neraca pada saat pencairan kredit sebesar

jumlah uang yang dikeluarkan oleh bank kepada nasabah. Pada

saat bank memberikan persetujuan kredit dan mengirimkan surat

persetujuan kredit kepada calon debitur, maka jumlah plafon kredit

yang telah disetujui ini dicatat dalam rekening administrative atau

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :40/70

Page 41: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

pada kewajiban komitmen. Dalam Pedoman Akuntansi Perbankan

Indonesia disebutkan :

Kredit modal kerja/rekening koran akan berkurang pada saat

dilakukan penarikan dan akan bertambah pada saat diterima

setoran.

Kredit investasi, kredit modal kerja plafon menurun atau

kredit konsumsi, akan berkurang pada saat dilakukan

penarikan dan tetap/tidak bertambah pada saat diterima

setoran.

(1) Perjanjian Kredit

Pencatatan akuntansi kredit dimulai pada saat ditandatanganinya

perjanjian kredit antara bank dan debitur. Setelah tanda tangan

perjanjian kredit, bank harus mencatat dalam kewajiban komitmen.

Dalam hal debitur mencairkan kreditnya, maka bank akan mencatat

jumlah pencairan “kredit yang diberikan” pada posisi aktiva bank.

Contoh :

Pada tanggal 15 April 2007, dilakukan penandatanganan perjanjian

kredit investasi kepada PT. Banyubiru. Plafond kredit sebesar Rp.

1.000.000.000,- Jangka waktu 3 tahun dan bunga 12% efektif rate.

Biaya – biaya untuk keperluan kredit ini antara lain biaya provisi 1%

dari plafon kredit, biaya asuransi Rp. 8.000.000,- biaya notaries Rp.

5.000.000,- Angsuran dilakukan sejak satu bulan setelah pencairan

seluruh plafon kreditnya. Tahap pencatatan :

Pada saat penandatanganan kredit, 15 April 2007

15 April 2007 Akun Debit Kredit

Rek.Lawan - Kewajiban Komitmen

1,000,000,000

Fasilitas Kredit kepada nasabah 1,000,000,000

yang belum digunakan15 April

2007 Giro PT. Mitra Pratama 23,000,000

Provisi diterima dimuka 10,000,000

Giro Notaris 5,000,000

Giro Perusahaan Asuransi 8,000,000

Pada saat pencairan kredit, 20 April 2007

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :41/70

Page 42: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Tanggal Akun Debit Kredit 20 April 2007 Kredit yang diberikan

1,000,000,000  

  Giro PT. Banyubiru   1,000,000,000

       

Tanggal Akun Debit Kredit 20 April 2007 Fas. Kredit yang diberikan nasabah

1,000,000,000  

  yang belum digunakan    

  Rek. Lawan-kewajiban komitmen  

1,000,000,000

       

Pada akhir bulan bank melakukan penyesuaian terhadap provisi

diterima dimuka dan pengakuan pendapatan bunga pada akhir bulan,

30 April 2007. Dengan demikian jurnal pengakuan pendapatan provisi

yang dibuat sbb :

Amortisasi provisi, 30 April 2007           Tangga

l Akun Debit Kredit 30 April Pendap. Provisi diterima dimuka

277,778  

  yang belum digunakan    

  Rek. Lawan-kewajiban komitmen   277,778

       *provisi setiap bulan Rp. 10.000.000.-/36 bulan    *utk berikutnya sama pencatatan jurnalnya    

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :42/70

Page 43: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Pendapatan bunga kredit yang harus diakui pada tanggal 30 April 2007

adalah pendapatan bunga kredit untuk jangka waktu 11 hari yaitu mulai

tanggal 20 s/d 30 April 2007.

Penyesuaian pendapatan bunga kredit, 30 April 2007           Tanggal Akun Debit Kredit 30 April Pendapatan bunga kredit yg diterima

3,666,667  

  yang belum digunakan    

  Pendapatan bunga kredit   3,666,667

       

*Angsuran Total = M x i/1-(1+i)-n 33,214,310  

*Bunga bulan I = 1% x Rp. 1.000.000.000,- 10,000,000  

*Angsuran pokok = 23,214,310  

*Bunga 11 hari = 11/30 x 10.000.000,- 3,666,667  

(2) Pembayaran Angsuran

Pencairan dan penbayaran kembali kredit tergantung pada jenis

kreditnya. Kredit rekening koran, pencairan dan pembayaran

angsuran dilakukan sesuai dengan kebutuhan, sehingga saldo

kredit berfluktuasi. Jenis kredit lainya yaitu installment loan.

Pembayaran kembali pinjaman yang diberikan kepada debitur

dalam installment loan dapat dilakukan secara berkala setiap bulan,

tiga bulan sekali atau sekaligus pada saat jatuha tempo.

(3) Pelunasan kredit

Pelunasan kredit merupakan pembayaran yang dilakukan oleh

nasabah sejumlah pinjaman pokok kredit yang telah diterimanya.

Pelunasan kredit dapat terjadi dalam beberapa hal sebagai berikut :

a. Pelunasan sesuai jatuh tempo

b. Pelunasan dipercepat seluruhnya

c. Pelunasan sebagian

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :43/70

Page 44: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Laporan KomitmenAdalah merupakan suatu kewajiban bagi bank untuk melaporkan

besarnya kewajiban atau tagihan bersih atas seluruh transaksi

komitmen yang telah dilakukan. Tujuan dari laporan komitmen

adalah untuk alat control bagi bank yang bersangkutan dalam

mengelola aktiva dan kewajiban yang telah diperkirakan akan

terjadi beberapa hari atau bulan yang akan datang yang akan

dikaitkan dengan tagihan yang akan diterima.

*contoh laporan komitmen           

LAPORAN KOMITMENPer 31 Januari 2000

(dalam jutaan rupiah)TAGIHAN   KEWAJIBAN  1) Fasilitas pinjaman   1)Fasilitas kredit  

yang diterima

125,000 yang diberikan

85

2)Penjualan spot   2)Irrevocable L/C

Valas 41 DN Repo

300

3) Penjualan   3) Wesel berjangka

forward valas 31,125 yang diaksep

400

    4) Pembelian spot     valas 12.9

   5) Pembelian forward

    valas 41.4       

Jumlah

156,166 Jumlah

839

Jumlah tagihan bersih Rp. 124.232,825       

Dengan demikian, bank masih akan mendapatkan dana sebesar

Rp. 124,23 milyar yang berarti aka nada pertumbuhan dalam

jumlah aktiva.

1.1.2 Kontijensi Bank

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :44/70

Page 45: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Kontijensi adalah keadaan yang masih diliputi ketidakpastian mengenai

kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu bank, yang baru

akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya peristiwa

dimasa datang. Transaksi yang bersifat kontijensi (bersyarat) ini belum

mengikat bank untuk melakukan tagihan ataupun kewajiban riil bank

saat ini, akan tetapi secara antisipatif kontijensi tersebut akan menjadi

kewajiban atau tidak sangat tergantung terjadi atau tidak terjadi

peristiwa yang berkaitan dengan kontijensi dimasa yang akan dating.

Kontijensi bank terdiri dari kontijensi tagihan dan kontijensi kewajiban.

Kontijensi Tagihan(1) Bank Garansi yang diterbitkan oleh bank lain

Bank garansi dari bank lain adalah semua bentuk bank garansi atau

jaminan yang diterima oleh bank yang mengakibatkan tagihan

kepada pihak bank penjamin bila bank yang dijamin melakukan

ingkar janji atau wanprestasi dikemudian hari.

(2) Pembelian opsi valuta asing

Opsi adalah perjanjian yang memberikan hak pilihan kepada

pembeli opsi untuk menggunakan atau tidak menggunakan dalam

kontrak beli valuta asing.

(3) Pendapatan bunga dalam penyelesaian

Dalam akuntansi perbankan khususnya yang menyangkut

pendapatan bunga dari aktiva produktif, bank akan menganut

prinsip konservatif dalam arti sangat hati-hati. Bank akan

membukukan pendapatan bunga dalam rekening nominal dengan

accrual basis dan cash basis kalau aktiva tersebut masuk dalam

kolektibilitas lancer. Dengan demikian kalau aktiva yang

mendatangkan pendapatan bunga itu tergolong lancar maka tidak

akan timbul rekening administratif.

Kontijensi Kewajiban(1) Garansi yang diberikan

Bank garansi yang diberikan adalah semua bentuk garansi atau

jaminan yang diberikan oleh bank yang mengakibatkan pembayaran

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :45/70

Page 46: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

kepada pihak penerima jaminan apabila pihak yang dijamin oleh

bank yang bersangkutan wanprestasi atau cedera janji.

(2) Surat Kredit Berdokumenter Dalam Negeri (SKBDN/LC DN) yang

dapat dibatalkan (revocable L/C) dalam rangka perdagangan dalam

negeri.

(3) Penjualan opsi valuta asing

Opsi jual (put option) adalah opsi yang memberikan hak kepada

pemegang opsi untuk menjual valuta asing pada harga tertentu

selama atau pada akhir masa opsi.

3.2. EVALUASINo Obyek Penilaian Skala Penilaian

1 2 3 4

1 Cakupan Materi

2 Kedalaman Materi

3 Strategi Penyampaian

4 Penggunaan metode dan alat bantu

5 Intraksi dan diskusi mahasiswa dengan dosen

6 Rasio ceramah dan latihan

7 Kualitas diskus kelompok

8 Kehadiran dosen di kelas

9 Pemberian referensi materi kuliah

10 Manfaat penugasan

11 Berikan saran anda untuk perbaikan kualitas perkuliahan selanjutnya:

………………………………………………………………………………………………

………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………

PUSTAKA1. Ismail. 2011. Akuntansi Bank. Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta :

Kencana Prenada Media Grup.

2. Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi. 2000. Akuntansi Perbankan.Akuntansi

Transaksi Bank dalam Valuta Rupiah. Edisi 5. Jakarta : Institut Bankir

Indonesia.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :46/70

Page 47: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

3. Taswan. 2008. Akuntansi Perbankan. Transaksi dalam Rupiah. Edisi III.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

BAB AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BIAYA BANK(Pertemuan 6)4

TUJUAN PEMBELAJARANa. Mahasiswa memahami pendapatan Bank dan pencatatanya

b. Mahasiswa memahami biaya Bank dan pencatatanya

4.1 MATERI4.1.1 Pendapatan Bank

Pendapatan (revenues) adalah arus kas bruto dari manfaat ekonomis yang

timbul dari aktivitas normal bank selama satu periode yang mengakibatkan

kenaikan ekuitas dan tidak secara langsung berasal dari kontribusi

penanaman modal.

Perlakuan AkuntansiPengakuan dan pengukuran pendapatan bunga dan beban bunga, antara lain

sebagai berikut :

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :47/70

Page 48: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

1. Pendapatan bunga untuk aktiva produktif yang digolongkan performing

diakui secara akrual.

2. Pendapatan bunga untuk aktiva produktif yang digolongkan non-

performing tidak diakui sebagai pendapatan periode berjalan sejak aktiva

tersebut dinyatakan non-performing dan hanya dapat diakui apabila

pendapatan tersebut telah diterima secara tunai.

3. Pada saat aktiva produktif digolongkan sebagai non-performing :

a. Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan

b. Pembatalan dilakukan dengan membuat jurnal batik (reversing entriei)

sebesar bunga yang telah diakui teteapi belum tertagih, dan

pembatalan tersebut akan mengurangi pendapatan bunga yang telah

diakui.

4. Bunga dari aktiva produktif non-performing yang tidak diakui sejak aktiva

produktif tersebut dinyatakan non-performing diungkapkan dalam catatan

atas laporan keuangan mengenai komitmen dan kontijensi.

5. Penghentian perhitungan bunga aktiva produktif non-performing

dilaksanakan sesuai dengan kebijakan perkreditan bank.

6. Penghapusbukuan aktiva produktif yang tergolong non-performing hanya

dapat dilakukan jika bank mempunyai penyisihan yang cukup (telah

membentuk penyisihan kerugian secara penuh 100%) atas aktiva produktif

yang digolongkan macet tersebut.

7. Seluruh penerimaan dari kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu

sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit

diakui sebagai pendapatan bunga.

8. Penerimaan kredit yang telah dihapus buku diakui sebagai penyesuaian

penyisihan kerugian kredit sebesar pokok kredit. Kelebihan penerimaan

dari pokok kredit, diakui sebagai pendapatan bunga.

9. Beban bunga diakui secara akrual dan dinilai sebesar jumlah yang menjadi

kewajiban bank, termasuk beban lain yang dikeluarkan dalam rangka

penghimpunan dana, seperti hadiah.

10.Beban bunga dalam rangka penghimpunan dana yang dibayar dimuka,

seperti bunga sertifikat deposito dan pinjaman antar bank, diakui sebesar

amortisasi dari beban tersebut.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :48/70

Page 49: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

11.Beban bunga yang dibayar dimuka dalam rangka pembayaran premi

program penjaminan pemerintah diakui sebesar amortisasi dari beban

tersebut.

Pendapatan dari kegiatan bank dapat diklasifikasikan dari kegiatan

operasional bank dan non-operasional bank. Pendapatan utama dari

operasional bank antara lain :

Pendapatan bunga

Pendapatan komisi dan provisi

Pendapatan jasa lain

Biaya bunga bank diakui secara accrual basic dan dinilai sebesar jumlah yang

menjadi kewajiban bank, termasuk beban lain yang dikeluarkan dalam rangka

penghimpunan dana seperti hadiah. Beban bunga dalam rangka

penghimpunan dana yang dibayar dimuka seperti bunga sertifikat deposito

dan pinjaman antar bank diakui sebesar amortisasi dari beban tersebut.

Beban bunga yang dibayar dimuka dalam rangka pembayaran premi program

penjaminan pemerintah diakui sebesar amortisasi dari beban tersebut.

3.1.2 Biaya Bank (Beban)Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode

akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya

kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut

pembagian kepada penanam modal.

Beban dari kegiatan bank dapat dibedakan antara unsure-unsur yang berasal

dari operasional. Biaya utama dari operasional bank antara lain sbb :

Beban bunga

Beban komisi

Beban penyisihan aktiva produktif

Beban yang terkait dengan penurunan nilai tercatat investasi

Beban administrasi umum

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :49/70

Page 50: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Khusus untuk beban umum/overhead memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan jasa yang dihasilkan

Tidak memberikan manfaat pada masa yang akan dating

Diakui sebagai beban pada periode terjadinya

Yang termasuk dalam biaya administrasi umum, antara lain biaya sewa, biaya

promosi, biaya tenaga kerja, biaya pendidikan dan pelatihan, biaya

penyusutan aktiva tetap dan amortisasi aktiva tidak berwujud. Pengakuan dan

pengukuran bagi beban administrasi umum diakui :

Seluruhnya pada periode terjadi

Proposional jika masa manfaat lebih dari satu periode pelaporan.

Penyajian beban administrasi umum merupakan bagian dari beban

operasional bank yang disajikan dalam pos tersendiri dan dirinci jenis

bebanya.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :50/70

Page 51: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

4.2 EVALUASI

No Obyek Penilaian Skala Penilaian

1 2 3 4

1 Cakupan Materi

2 Kedalaman Materi

3 Strategi Penyampaian

4 Penggunaan metode dan alat bantu

5 Intraksi dan diskusi mahasiswa dengan dosen

6 Rasio ceramah dan latihan

7 Kualitas diskus kelompok

8 Kehadiran dosen di kelas

9 Pemberian referensi materi kuliah

10 Manfaat penugasan

11 Berikan saran anda untuk perbaikan kualitas perkuliahan selanjutnya:

………………………………………………………………………………………………

………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………

PUSTAKA1. Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi. 2000. Akuntansi Perbankan.Akuntansi

Transaksi Bank dalam Valuta Rupiah. Edisi 5. Jakarta : Institut Bankir

Indonesia.

2. Ramli Faud. 2015. Akuntansi Perbankan. Pendekatan Sisi Praktik. Bogor :

Ghalia.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :51/70

Page 52: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

BAB HUBUNGAN KANTOR PUSAT – CABANG DAN ANTAR CABANG(Pertemuan 8)5

TUJUAN PEMBELAJARANa. Mahasiswa memahami unit banking system

b. Mahasiswa memahami karakteristik kantor cabang

c. Mahasiswa memahami hubungan antar kantor cabang

5.1 MATERI5.1.1 Unit Banking System dan Branch Banking System

Bank di Indonesia dapat beroperasi secara nasional melalui jaringan cabang

bank yang bersangkutan. Namun juga terdapat bank yang hanya beroperasi

di wilayah tertentu walaupun memiliki kemampuan untuk membuka jaringan

yang lebih luas.

Sistem perbankan yang selama ini dalam praktik adalah unit banking system

dan branch banking system.

Pada unit banking system, berlakunya pola operasional perbankan

pada ruang lingkup unit tersebut saja, berdiri sendiri dan mempunyai

kewenangan yang mencakup kegiatan sebatas dibank yang

bersangkutan, pada system ini bank tidak membuka cabang diluar

wilayah kerja/distrik/propinsi. Bank yang menganut system ini di

Indonesia misalnya BPR. Bank yang menganut system ini memiliki ciri-

ciri : organisasi relative kecil, ruang lingkup operasi terbatas, delegasi

wewenang masih terbatas, keputusan kredit lebih cepat karena

prosedur nya tidak berbelit-belit dan langsung ditangani direkturnya,

kelemahan dalam system ini bias mengakibatkan terhimpunya

kekuasaan/sentralistik.

Branch banking system yaitu system perbankan yang terdiri dari kantor

pusat, kantor cabang dengan manajemen modern yang terpadu,

terencana dan ada desentralisasi kewenangan yang luas, serta wilayah

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :52/70

Page 53: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

operasionalnya sangat luas/tidak pada wilayah tertentu saja. Contoh

system ini adalah yang dianut oleh bank-bank nasional, dengan ciri-

ciri : (1)Bank lebih fleksibel untuk melakukan diversifikasi produk yang

lenih bervariatif guna mendukung jaringan cabang/operasional yang

lebih luas, (2) bank dapat melakukan intermediari lokasi sehingga

dapat tumbuh lebih cepat dan dapat mengambil peran yang lebih besar

dalam perekonomian, (3) bank dapat melakukan ekspansi fisik ke

daerah ekonomi baru (terutama pusat-pusat pertumbuhan) sehingga

mampu meningkatkan kemampuan ekonomi rakyat setempat, (4)

kantor pusat membuat perencanaan jangka panjang, cabang-cabang

membuat rencana jangka pendek, (5) Delegasi wewenang lebih jelas

dan mantap terutama dalam memutuskan kredit berdasarkan status

cabang. Biasa nya ada cabang kelas I, II, dan seterusnya yang memiliki

kewenangan pengucuran kredit yang berbeda, (6) system ini

memungkinkan untuk menjangkau pasar terdekat dengan cabang-

cabang.

Branch banking system ini memberikan beberpa kelebihan, namun juga

terdapat kelemahan terutama ketika cabang menerima permohonan

kredit yang bukan kewenanganya (diatas plafound yang ditentukan

dicabang

5.1.2 Karakteristik Kantor CabangKantor cabang dikelola oleh seorang pemimpin kantor cabang atau direktur

cabang yang bertanggungjawab langsung kepada direktur utama (top

management) dikantor pusat. Untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan

cabang, pimpinan cabang harus melaporkan semua aktivitas cabang setiap

waktu tertentu agar kantor pusat bias mengambil keputusan tertentu. Laporan

keuangan cabang bisa digunakan oleh kantor pusat untuk menilai kinerja

cabang atau alat control terhadap cabang, meskipun disadari sebagai unit

bisnis bahwa kantor cabang berdiri sendiri. Beberapa karakteristik kantor

cabang sebagai unit bisnis yang berdiri sendiri adalah :

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :53/70

Page 54: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

1. Kantor cabang berdiri karena didirikan oleh kantor pusat sehingga akan

dibiayai oleh kantor pusat misalnya diberikan modal kerja berupa uang

tunai, diberikan aktiva tetap dan lainya hingga siap beroperasi.

2. Kantor cabang memiliki kewenangan untuk bertransaksi dengan pihak

ketiga. Transaksi itu baik yang menyangkut perhimpunan dana maupun

penempatan dana.

3. Dalam hal membelanjai aktivitas cabang, kantor cabang dapat mendanai

dari sumber dana yang dimiliki kantor cabang. Namun demikian jika tidak

mencukupi akan meminta bantuan kantor pusat.

4. Kantor cabang mempunyai kewenangan untuk menganalisis kredit,

memutuskan pemberian kredit (sampai pada volume tertentu),

menyelenggarakan administrasi kredit, sampai kembalinya kredit (lunas),

serta hal yang menyangkut penyelamatan kredit di tingkat cabang. Namun

demikian keputusan kredit harus tunduk pada standar perkreditan yang

telah ditentukan oleh pusat.

5. Kantor cabang dapat mengelola uang tunai dari hasil penghimpunan dana

maupun dari pelunasan kredit serta melakukan transaksi-transaksi

pembayaran atas nama inisiatif kantor cabang.

Penyelenggaraan AkuntansiPenyelenggaraan akuntansi ditingkat cabang sebenarnya relatif sama dengan

akuntansi pada bank sebagai badan usaha yang membedakan adalah kantor

cabang bank tidak memiliki rekening modal. Sebagai pengganti modal adalah

rekening antar kantor (RAK)-kantor pusat. Rekning ini untuk menampung

selisih antara aktiva dengan pasiva pada kantor cabang. RAK-Kantor pusat

pada sisi kredit merupakan modal bagi kantor cabang, namun bagi kantor

pusat merupakan investasi pada cabang. Hubungan antara kantor pusat

dengan kantor cabang tercermin pada pencatatan transaksi dikantor cabang

yaitu RAK kantor pusat dan di kantor pusat akan mencatat RAK-kantor

cabang, contoh :

Pencatatan di Kantor Cabang         

Akun Debit Kredit

Dr. Kas 500,000,000  

Cr. RAK Kantor Pusat  

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :54/70

Page 55: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

500,000,000      

Pencatatan di Kantor Pusat         

Akun Debit Kredit

Dr. RAK Kantor Pusat 500,000,000  

Cr. Kas   500,000,000

     

5.1.3 Hubungan Antarkantor CabangHubungan antarkantor cabang pada bank yang sama akan terjadi sebagai

akibat transaksi yang dilakukan antar cabang. Transaksi antar cabang akan

mengakibatkan hubungan utang-piutang antar cabang. Hubungan utang

piutang ini akan menimbulkan biaya bunga bagi kantor cabang yang memiliki

kewajiban terhadap cabang lain. Akuntansi untuk transaksi antar cabang

sangat tergantung dari system yang dianut oleh bank yang bersangkutan, bila

bank menganut pencatatan secara sentralisasi, maka setiap transaksi antar

cabang akan mengakibatkan pendebetan atau pengkreditan RAK kantor

pusat, namun bila bank menganut desentralisasi maka masing-masing kantor

cabang akan mendebet atau mengkredit RAK kantor cabang. Praktik yang

sering dilakukan bank selama ini adalah desentralisasi dalam pencatatan

transaksi antar kantor cabang.

Contoh :

Pencatatan transaksi antarkantor, bank dengan sistem sentralisasi.

Tanggal 25 Juni 2012 Bank Mandiri cabang Semarang mentransfer dana

sebesar Rp. 100.000.000,- ke cabang Bandung atas beban nasabah giro Sdr.

Amir. Transfer tersebut untuk keuntungan nasabah giro Sdr. Lukman di Bank

Mandiri Bandung.

Jurnal di Bank Mandiri Semarang :           

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :55/70

Page 56: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Tanggal Akun Debit Kredit

25/6/2012 Dr. Giro Amir 100,000,000  

  Cr. RAK -Kantor Pusat   100,000,000

              

 

 

   Jurnal di Bank Mandiri Bandung :           

Tanggal Akun Debit Kredit

25/6/2012 Dr. RAK -Kantor Pusat 100,000,000  

  Cr. Giro Lukman   100,000,000

                     Jurnal di Bank Mandiri kantor pusat Jakarta :           

Tanggal Akun Debit Kredit

25/6/2012 Dr. RAK -Cabang Semarang 100,000,000  

  Cr. Cabang Bandung   100,000,000

                     

Bila bank menganut sistem desentralisasi, maka setiap transaksi antar cabang

akan dibukukan langsung oleh kantor cabang sbb :

Jurnal di Bank Mandiri Semarang :           

Tanggal Akun Debit Kredit

25/6/2012 Dr. Giro Amir 100,000,000  

  Cr. RAK -Cabang Bandung   100,000,000

                     Jurnal di Bank Mandiri Bandung :           

Tanggal Akun Debit Kredit 25/6/2012 Dr. RAK -Cabang Semarang  

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :56/70

Page 57: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

100,000,000

  Cr. Giro Lukman   100,000,000

              

5.2 EVALUASI

No Obyek Penilaian Skala Penilaian

1 2 3 4

1 Cakupan Materi

2 Kedalaman Materi

3 Strategi Penyampaian

4 Penggunaan metode dan alat bantu

5 Intraksi dan diskusi mahasiswa dengan dosen

6 Rasio ceramah dan latihan

7 Kualitas diskus kelompok

8 Kehadiran dosen di kelas

9 Pemberian referensi materi kuliah

10 Manfaat penugasan

11 Berikan saran anda untuk perbaikan kualitas perkuliahan selanjutnya:

………………………………………………………………………………………………

………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………

PUSTAKA1. Ramli Faud. 2015. Akuntansi Perbankan. Pendekatan Sisi Praktik. Bogor :

Ghalia.

2. Taswan. 2008. Akuntansi Perbankan. Transaksi dalam Rupiah. Edisi III.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :57/70

Page 58: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

BAB PROSES AKUNTANSI BANK & LAPORAN KEUANGAN BANK(Pertemuan 9, 10, 11)6

TUJUAN PEMBELAJARANa. Mahasiswa memahami proses akuntansi bank

b. Mahasiswa memahami laporan keuangan bank

c. Mahasiswa memahami laporan keuangan bank gabungan

d. Latihan proses akuntansi bank

6.1 MATERI6.1.1 Laporan Keuangan Bank

Laporan keuangan perusahaan, baik itu perusahaan jasa yang bergerak di

bidang perbankan maupun perusahaan lain, pada prinsipnya memiliki

persamaan. Sebab laporan keuangan suatu perusahaan pada masa tertentu

menggambarkan laba-rugi perusahaan pada periode tertentu. Dalam

pengertian yang sederhana, laporan keuangan perusahaan adalah laporan

yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan/bank pada saat ini atau

dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan disusun sebagai bentuk

pertanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan

dalam kinerja bank yang dicapai selama periode tertentu. Oleh karena itu

laporan keuangan bank harus memenuhi syarat dan mutu karakteristik

kualitatif.

Bank komersial baik bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

diwajibkan memberikan laporan keuangan setiap periode tertentu :

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :58/70

Page 59: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

1) Laporan keuangan bulanan

2) Laporan keuangan triwulanan

3) Laporan keuangan tahunan

Jenis laporan keuangan bank :

1) Neraca

Laporan keuangan yang menggambarkan keadaan harta bank, kewajiban

atau hutang bank serta modal bank pada akhir periode tertentu. Secara

umum format laporan keuangan bank seperti tampak dalam laporan

neraca, bahwa pos-pos yang dianggap sensitive seperti penempatan pada

Bank Indonesia disajikan secara terperinci. Ini untuk memberikan informasi

posisi giro BI, SBI yang dimiliki bank yang bersangkutan sebagai sumber

likuiditas. Giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain disajikan

dalam valuta asing dan rupiah secara terpisah, hal ini untuk memudahkan

user untuk mendeteksi net open position (NOP), sedangkan surat

berharga pada bank lain dan obligasi pemerintah disajikan menurut lama

kepemilikanya. Ini untuk mendeteksi jumlah yang difokuskan untuk

mencari pendapatan dan jumlah yang menjadi sumber likuiditas melalui

perdagangan obligasi. Surat berharga juga disajikan secara terpisah

menurut valuta asing dan rupiah agar mudah dideteksi net open position.

2) Laba rugi

Laporan ini menggambarkan posisi hasil usaha suatu bank, berupa

pendapatan yang diterima serta pengeluaran-pengeluaran pada periode

tertentu. Dalam laporan laba rugi bank menggunakan multiple step atau

berjenjang. Pendapatan bunga bersih bisa dideteksi setelah

memperhitungkan pendapatan bunga dan biaya bunga. Jumlah

pendapatan bunga bersih akan mengindikasikan tingkat spred yang terjadi

di bank yang bersangkutan. Laba bersih harus menghitung laba kotor nya

terlebih dahulu, baru kemudian memperhitungkan laba bersih dengan

menghitung pendapatan dan biaya diluar bunga.

3) Laporan arus kas

Laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran selama periode

tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, aktivitas

investasi,dan aktivitas pendanaan.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :59/70

Page 60: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

4) Laporan perubahan modal

Laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas bank yang

menggambarkan peningkatan atau penurunan aktivitas bersih atau

kekayaan bank selama periode laporan.

5) Catatan atas laporan keuangan

Laporan ini berkaitan dengan pos-pos dalam neraca, laba rugi, dan

laporan arus kas yang sifatnya memberikan penjelasan, baik yang bersifat

kualitas maupun kuantitas, termasuk komitmen dan kontijensi, serta

transaksi-transaksi lainya.

6) Laporan komitemen dan kontijensi

Laporan ini dikenal dengan rekening administrative, disajikan secara

terpisah antara komitmen dan kontijensi, bahkan komitmen dan kontijensi

ini dirinci menurut tagihan dan kewajiban secara urut dengan

memperhatikan kemungkinan pengaruhnya terhadap neraca.

Laporan Keuangan Bulanan 1. Laporan bulanan bank umum yang disampaikan oleg bank kepada

Bank Indonesia untuk posisi bulan Januari sampai dengan desember

akan diumumkan di Homepage Bank Indonesia

2. Format yang digunakan untuk laporan keuangan publikasi bulanan

tersebut sesuai format pada laporan keuangan bulanan dibawah ini.

3. Laporan keuangan bulanan merupakan laporan keuangan bank secara

individu yang merupakan gabungan antara kantor pusat bank dengan

seluruh kantor bank.

Laporan Keuangan TriwulananDisusun antara lain untuk memberikan informasi mengenai posisi

keuangan, kinerja atau hasil usaha bank serta informasi keuangan lainnya

kepada berbagai pihak lain yang berkepentingan dengan perkembangan

usaha bank. Agar laporan keuangan bank dapat diperbandingkan, perlu

ditetapkan bentuk dan cakupan penyajian yang didasarkan pada

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang relevan untuk

industri perbankan, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI),

serta ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :60/70

Page 61: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Laporan keuangan triwulanan yang wajib disajikan adalah laporan

keuangan untuk posisi akhir Maret, Juni, September dan Desember.

Laporan keuangan triwulanan ini selain wajib diumumkan dalam surat

kabar juga akan diumumkan dalam homepage Bank Indonesia.

Laporan Keuangan TahunanDimaksudkan untuk memberikan informasi berkala mengenai kondisi bank

secara menyeluruh, termasuk perkembangan usaha dan kinerja bank.

Seluruh informasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan transparansi

kondisi keuangan bank kepada publik dan menjaga kepercayaan

masyarakat terhadap lembaga perbankan. Selain disampaikan kepada

para pemegang saham dan Bank Indonesia, laporan keuangan bank wajib

pula disampaikan pada lembaga lain yang berkepentingan terhadap

perkembangan usaha bank, seperti Yayasan Lembaga Konsumen

Indonesia (YLKI), lembaga pemeringkat di Indonesia, asosiasi perbankan

Indonesia, Institut Bankir Indonesia, 2 (dua) lembaga penelitian dibidang

ekonomi dan keuangan, dan 2 (dua) majalah ekonomi dan keluarga.

Laporan keuangan bank disusun dalam bahasa Indonesia. Dalam hal

laporan tahunan juga dibuat selain bahasa Indonesia, baik dalam dokumen

yang sama maupun terpisah, maka laporan keuangan tahunan dimaksud

harus memuat Informasi yang sama. Angka-angka dalam laporan

keuangan tahunan wajib disajikan dalam mata uang rupiah.

Materialitas dan Agregasia. Penyajian laporan keuangan didasarkan pada konsep materialitas.

b. Pos-pos yang jumlah nya material disajikan tersendiri dalam laporan

keuangan, sedangkan yang jumlahnya tidak material dapat

digabungkan sepanjang memiliki sifat atau fungsi yang sejenis.

c. Informasi dianggap material apabila kelalaian untuk mencantumkan

(omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstatement) informasi

tersebut dapat mempengaruhi keputusan yang diambil.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :61/70

Page 62: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Saling hapus (offsetting)Jumlah aktiva dan kewajiban yang disajikan pada neraca tidak boleh

disalinghapuskan dengan kewajiban atau aktiva lain, kecuali secara hukum

dibenarkan dan saling hapus tersebut mencerminkan prakiraan realisasi

atau penyelesaian aktiva atau kewajiban.

Pos –pos pendapatan dan beban tidak boleh disalinghapuskan, kecuali

yang berhubungan dengan transaksi lindung nilai, serta dengan aktiva dan

kewajiban yang disalinghapuskan sebagaimana dimaksud diatas.

Informasi Komparatifa. Laporan keuangan tahunan dan interim harus disajikan secara

komparatif dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Sedangkan untuk laporan laba rugi interim harus mencakup periode

sejak awal tahun buku sampai dengan akhir periode interim yang

dilaporkan.

b. Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan

keuangan periode sebelumnya wajib diungkapkan kembali apabila

relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan.

Laporan Keuangan InterimAdalah laporan keuangan yang diterbitkan diantara dua laporan

keuangan ,tahunan. Penyusunan laporan interim dapat dilakukan secara

bulanan, triwulanan atau periode lain yang kurang dari satu tahun.

Laporan keuangan interim memuat komponen yang sama seperti laporan

keuangan tahunan yang terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan arus

kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.

Laporan Keuangan KonsolidasiDalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan bank

dan anak perusahaan digabungkan satu persatu dengan menjumlahkan

unsur-unsur yang sejenis dari aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan

beban.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :62/70

Page 63: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

6.1.2 Penyusunan Laporan Keuangan Bank di Kantor CabangSetiap kantor cabang wajib memberikan laporan keuangan kepada kantor

pusat, sebab dengan laporan ini akan dapat diketahui kinerja cabang, akan

dapat digunakan kantor pusat untuk pengawasan dan yang lebih penting lagi

adalah dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan

gabungan/konsolidasi. Kantor cabang sebagai unit bisnis memiliki

kewenangan untuk melakukan transaksi dengan pihak ketiga, namu sebagai

bagian dari kantor pusat (unit ekonomi) maka kantor cabang harus tunduk

pada kantor pusat dalam hal pencatatan informasi keuangan khususnya.

Proses penyusunan laporan keuangan cabang didahului oleh penjurnalan

terhadap transaksi, kemudian dengan dasar jurnal dapat disusun sebagai

buku besar untuk masing-masing rekening. Buku besar akan memberikan

saldo akhir periode tertentu. Dengan saldo tersebut, bank dapat menyusun

neraca saldo. Dengan neraca saldo inilah kantor cabang selanjutnya dapat

menyusun laporan keuangan cabang bank, tentu saja masih memperhatikan

penyesuaian-penyesuaian pada pos tertentu.

Laporan keuangan cabang merupakan laporan keuangan untuk kantor pusat,

sehingga kaidah dan treatment harus sejalan dengan kantor pusat. Dengan

demikian format laporan keuangan cabang juga harus sama dengan laporan

keuangan gabungan/konsolidasi/pusat dengan memodifikasi pos tertentu,

misalnya pos modal bank. Pos modal bank dilaporan keuangan kantor cabang

tidak akan muncul, yang muncul adalah rekening antarkantor pasiva (kantor

pusat). RAK ini berkedudukan sebagai modal yang berasal dari kantor pusat.

6.1.3 Penyusunan Laporan Keuangan GabunganLaporan keuangan gabungan adalah laporan keuangan yang

menggabungkan antara laporan keuangan cabang sebagai unit bisnis dengan

laporan keuangan pusat sehingga dapat disajikan laporan keuangan bank

sebagai unit ekonomi yang beroperasi di seluruh wilayah (Indonesia), laporan

keuangan gabungan dapat dianggap laporan keuangan konsolidasi bila bank

itu tidak mempunyai anak perusahaan.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :63/70

Page 64: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Dalam penyusunan laporan keuangan gabungan harus memahami

penyelenggaraan akuntansi di tingkat cabang yang sebenarnya relative sama

dengan akuntansi pada bank sebagai badan usaha, yang membedakan

adalah kantor cabang bank tidak memiliki rekening modal. Sebagai pengganti

rekening modal adalah Rekening Antar Kantor (RAK)-Kantor Pusat. Rekening

ini untuk menampung selisih antara aktiva dengan pasiva pada kantor cabang

bank. RAK-Kantor Pusat pada sisi kredit merupakan modal bagi kantor

cabang, namun bagi kantor cabang merupakan investasi pada cabang.

Hubungan rekening antar kantor ini harus dieleminasi pada saat menyusun

laporan keuangan gabungan. Secara umum penyusunan laporan keuangan

gabungan harus memperhatikan kaidah-kaidah sebagai berikut :

a. Neraca gabungan hanya menyajikan aktiva yang ada dalam bank dan

pasiva atau kewajiban kepada pihak luar. Hubungan utang-piutang antar

kantor pusat dan cabang harus ditiadakan.

b. Dalam laporan laba rugi bank, perlu dihindarkan adanya perhitungan

ganda terhadap pendapatan dan biaya yang sama. Pendapatan dan biaya

yang timbul antara pusat dengan cabang harus dibatalkan. Setiap

penurunan ataupun kenaikan bersih kekayaan yang ditempatkan dikantor

cabang atau pusat harus dipakai untuk mengakui adanya pendapatan

yang diperoleh dan biaya yang terjadi dalam bank sebagai satu kesatuan

usaha menghindari adanya perhitungan ganda terhadap pendapatan dan

biaya.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :64/70

Page 65: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

6.2 EVALUASI

No Obyek Penilaian Skala Penilaian

1 2 3 4

1 Cakupan Materi

2 Kedalaman Materi

3 Strategi Penyampaian

4 Penggunaan metode dan alat bantu

5 Intraksi dan diskusi mahasiswa dengan dosen

6 Rasio ceramah dan latihan

7 Kualitas diskus kelompok

8 Kehadiran dosen di kelas

9 Pemberian referensi materi kuliah

10 Manfaat penugasan

11 Berikan saran anda untuk perbaikan kualitas perkuliahan selanjutnya:

………………………………………………………………………………………………

………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………

PUSTAKA1. Ramli Faud. 2015. Akuntansi Perbankan. Pendekatan Sisi Praktik. Bogor :

Ghalia.

2. Taswan. 2008. Akuntansi Perbankan. Transaksi dalam Rupiah. Edisi III.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :65/70

Page 66: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

BAB ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK(Pertemuan 12,13)

7

TUJUAN PEMBELAJARANa. Mahasiswa memahami laporan keuangan bank

b. Mahasiswa memahami analisis laporan keuangan bank

c. Latihan dan tugas laporan keuangan bank

7.1 MATERI7.1.1 Rasio Keuangan Bank

Tujuan utama penyajian laporan keuangan bank adalah untuk memberikan

gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam satu periode waktu

yang telah berlalu (Past Performance). Selanjutnya laporan keuangan bank

berfungsi pula sebagai alat pertanggungjawaban manajemen baik kepada

pemilik maupun otoritas moneter serta instansi-instansi lainya yang

berkepentingan.

Untuk mengetahui kesehatan bank dan mengetahui kondisi keuangan bank

dilihat dari laporan keuangan yang disajikan oleh bank secara periodik. Dalam

laporan keuangan yang dibuat bank menggambarkan kinerja bank selama

periode tertentu. Pengolahan laporan keuangan dibuat sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan. Analisis yang digunakan dalam hal ini menggunakan

rasio-rasio keuangan sesuai dengan standar yang berlaku, yaitu:

1. Rasio likuiditas

2. Rasio solvabilitas

3. Rasio rentabilitas.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :66/70

Page 67: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi

kewajiban jangka pendek. Dengan catatan semakin besar rasio likuiditas

maka semakin likuid. Perhitungan rasio likuiditas dengan cara:

1. Quick Ratio (mengukur kemampuan bank dalam memenuhi

kewajibannya pada para deposan (pemilik giro, tabungan dan deposito)

dengan harta yang paling likuid.

Rumus : QR = (Cash asset) / (Total Deposit) x 100% 

2. Investing Policy Ratio (mengukur kemampuan bank dalam melunasi

kewajibannya kepada para deposannya dengan cara melikuidasi SB)

Rumus : IPR = (Securities) / (Total deposit) x 100%

3. Banking Ratio ( mengukur tingkat likuiditas bank dengan

membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit

yang dimilki).

Catatan: semakin  tinggi rasio ini  maka semakin rendah tingkat

likuiditas bank.

Rumus : BR = (Total Loans) / (total deposit) x 100%

4. Assets to Loan Ratio ( mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan

harta yang dimiliki bank)

Catatan: semakin tinggi rasio ini semakin rendah tingkat likuiditas bank.

Rumus : ALR = (Total Loans) / (Total Assets) x 100%

5. Cash Ratio (mengukur kemampuan bank melunasi kewajiban yang

harus segera dibayar dengan harta likuid bank.

Rumus :  CR = (liquid assets) / (short term borrowing) x 100%

6. Loan to Deposit Ratio (mengukur komposisi kredit yang diberikan

dibandingka dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri)

Catatan :Besarnya LDR menurutaturanpemerintahmaksimum 110%    

Rumus : LDR = (total Loans) / (total deposit + equity) x 100%

Rasio SolvabilitasRasio ini digunakan mengukur kemampuan bank mencari sumber dana

untuk membiayai kegiatan bank atau alat ukur untuk melihat kekayaan bank

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :67/70

Page 68: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

serta melihat efisiensi pihak manajemen bank. Perhitungan rasio ini

dilakukan dengan cara :

1. Primary Ratio (mengukur permodalan yang dimiliki bank memadai atau

sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total asset masuk dapat ditutupi

oleh capital equity).

Rumus : PR = (Equity capital) / (total assets) x 100%

2. Risk Assets Ratio (mengukur kemungkinan penurunan risk assets)

Rumus :  RAR = (Equity caital) / (total assets – cash assets –

securities) x 100%

3. Secondary Risk Ratio ( Mengukur penurunan asset yang mempunyai

resiko lebih tinggi).

Rumus :   SRR = (Equity capital) / (Secondary risk assets)  100%

4. Capital Ratio (mengukur permodalan dan cadangan penghapusan

dalam menanggung perkreditan, terutama resiko yang terjadi karena ada

kegagalan dalam menagih bunga bank).

Rumus :CR = (equity capital + reserve for loan losses) / (total loans)

x 100%

RASIO RENTABILITAS (pofitabiitas usaha)Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas

yang dicapai oleh bank. Perhitungan rasio ini dilakukan dengancara :

1. Gross  Profit Margin (mengukur presentasi laba dari kegiatan usaha

murni bank setelah dikurangi biaya-biaya)

Rumus :  GPM = (operating income – operating expense) / (operating

income) x 100%

2. Net Profit Margin (mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan

net income dari kegiatan operasi pokok bank)

Rumus :   NPM = (net income) / (operating income) x 100%

3. Return Equity Capital atau ROE (mengukur kemampuan manajemen

bank dalam mengeola capital yang ada untuk mendapatkan net

income)

Rumus : ROE = (net income) / (equity income) x 100%

4. Return on Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank

dalam mengelola assets). Ada 2 cara yang dihitung antara lain:

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :68/70

Page 69: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

a. Gross Yield on Total Assets (mengukur kemampuan manajemen

bank menghasilkan income dari pengelolaan asset)

Rumus :  GRTA = (operating income) / (total assets) x 100%

b. Net Income Total Assets (mengukur kemampuan manajemen

bank dalam memperoleh profitabilitas dan manajerial secara

overall).

Rumus : NITA = (net income) / (total assets) x 100%

5. Rate Return on Loans (mengukur kamampuan manajemen bank

mengelola kredit bank)

Rumus : RRL = (interest income) / (total loans) x 100%

6. Interest Margin on Earning Assets (mengukur kemampuan manajemen

bank dalam mengendalikan biaya-biaya)

Rumus :  IMEA = (interest income – interest expense) / (earning assets)

x 100%

7. Leverage Multiplier (mengukur kemampuan manajemen bank dalam

mengelola asetnya, dalam hal ini adanya biaya-biaya yang dikeluarkan

dalam penggunaan aktiva bank)

Rumus : LM = (total Assets) / (total equity)

8. Interest Margin on Loans

Rumus:  IML = (Interest income – Interest expense) / (total loans) x

100%

9. Assets Utilization ( mengukur sejauh mana kemempuan manajemen

bank mengelola asset dalam rangka menghasilkan operating  income

dan non-operating income)

Rumus :  AU = (operating income + non operating income) / (total

asset) x 100%

10. Interest Expense Ratio (mengukur besar nya persentase bunga yang

dibayar kepada para deposan bank dengan total deposit yang ada di

bank)

Rumus : IER = (interest expense) / (total deposit) x 100%

11.Cost of Fund (mengukurbesarnyabiaya yang dikeluarkan bank

untuksejumlah deposit bank).

Rumus : CF = (interest expense) / (total assets) x 100%

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :69/70

Page 70: widyajatilestari.files.wordpress.com · Web viewSecara sederhana Bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

ModulKuliah - Akuntansi Perbankan 2

7.2 EVALUASI

No Obyek Penilaian Skala Penilaian

1 2 3 4

1 Cakupan Materi

2 Kedalaman Materi

3 Strategi Penyampaian

4 Penggunaan metode dan alat bantu

5 Intraksi dan diskusi mahasiswa dengan dosen

6 Rasio ceramah dan latihan

7 Kualitas diskus kelompok

8 Kehadiran dosen di kelas

9 Pemberian referensi materi kuliah

10 Manfaat penugasan

11 Berikan saran anda untuk perbaikan kualitas perkuliahan selanjutnya:

………………………………………………………………………………………………

………………………

………………………………………………………………………………………………

………………………

PUSTAKA1. Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi. 2000. Akuntansi Perbankan.Akuntansi

Transaksi Bank dalam Valuta Rupiah. Edisi 5. Jakarta : Institut Bankir

Indonesia.

2. Ramli Faud. 2015. Akuntansi Perbankan. Pendekatan Sisi Praktik. Bogor :

Ghalia.

Program StudiDIII Komputerisasi Akuntansi - STMIK CIC Cirebon Hal :70/70