library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2012-1... · web viewpertama,...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Teori-teori Umum
Sub bab ini berisikan teori-teori yang dipakai dalam pembuatan skripsi mengenai perancanaan
strategi sistem dan teknologi informasi.
2.1.1. Perencanaan
Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), perencanaan merupakan sebuah analisis
yang menyeluruh dan sistematis dalam mengembangkan sebuah rencana kegiatan.
Pendapat atau komentar kami tentang perencanaan adalah senuah analisa secara keseluruhan
dan terprogram yang bertujuan untuk mengembangkan sebuah rencana atau langkah-langkah
yang dapat diambil untuk tujuan masa jangka panjang sebuah kegiatan.
2.1.2. Strategi
Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), stategi adalah kumpulan tindakan yang
tergabung yang ditunjukan untuk meningkatkan kekuatan jangka panjang dari perusahaan
yang terkait dengan para pesaingnya.Strategi dapat membuat suatu kebijakan baru yang bisa
digunakan dalam praktek seperti merancang ulang proses-proses produksi dalam bisnis.
Pendapat atau komentar kami tentang strategi adalah cara-cara atau langkah dalam berbisnis
yang digunakan untuk meningkatkan kinerja jangka panjang dari sebuah perusahan dalam
menghadapai para pesaing didalam dunia bisnis. Cara-cara atau langkah tersebut dapat
digunkanan sebagai tumpuan pengambialan keputusan untuk meningkatkan prosedur
pengembangan, pengenalan dan penawaran produk dalam proses bisnis perusahaan.
8
2.1.3. Sistem
Pengertian sistem menurut O’Brien (2005,p.22) adalah sekelompok komponen yang
saling berhubungan, bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input
serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.
Pendapat atau komentar kami tentang sistem adalah kerjasama antara beberapa komponen
yang saling berhubungan (software, hardware, network, database, user(organisasi
perusahaaan, pelanggan, stackeholder, dll), prosedur(kebijakan/peraturan perusahaan)) yang
terintegrasi serta bertujuan menerima input dan dapat menghasilakn output yang teratur.
2.1.4. Informasi
Menurut Scott A. Bernard (2005, p124), Information adalahdata yang sudah di
proses atau direorganisasi menjadi bentuk yang lebih bermakna atau nyata bagi seseorang.
Informasi dibentuk dari kombinasi bentuk data yang diharapkan memiliki arti bagi penerima.
Pengertian informasi menurut O’Brien (2005,p.13) adalah data yang telah di ubah menjadi
konteks yangberarti yang berguna bagi para pemakai terakhir tertentu.
Kesimpulan dari pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, informasi adalah
data mentah yang berasal dari hasil survey lapangan yang diproses menjadi sebuah konsep
yang mudah untuk dimengerti, dipahami dan bermanfaat bagi pengguna akhir.
2.1.5. Sistem Informasi
Sistem informasi menurut Ward dan Peppard (2002,p.3) dapat dimana orang atau
organisasi menggunakan teknologi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan,
menggunakan, dan menyebarkan informasi.
9
Sisteminformasi menurut O’Brien (2005,p.6), adalah kombinasi teratur apapun dari orang –
orang , hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebar informasi dalam sebuah organisasi.
Kesimpulan dari pengertian sistem informasi menurut beberapa Ahli diatas adalah sistem
informasi merupakankerja sama antara user(organisasi perusahaan, pelanggan,
stakeholder,dll) dengan hardware, software, network yang bertujuan untuk mengumpulkan ,
memproses, menympan, menggunakan dan menyebar informasi untuk mencapai satu tujuan
yang menguntungkan.
2.1.6. Teknologi Informasi
Menurut O’Brien (2005, p9), teknologi informasi meliputi konsep-konsep utama,
pengembangan, dan berbagai isu manajemen data dan banyak teknologi berbasis internet.
Menurut Ward dan Preppard (2002, p3), teknologi informasi menunjuk pada spesifikasi
mengenai teknologi, khususnya hardware, software dan jaringan telekomunikasi.
Kesimpulan dari pengertian teknologi informasi menurut beberapa Ahli diatas adalah
teknologi informasi merupakan konsep dasar atau konsep utama yang menunjuk pada
spesifikasi teknologi yang digunakan (hardware, software, network) dalam mengolah data
menjadi innformasi yang berkualitas.
2.1.7. Penjualan
Menurut Mulyadi (2001, p204), penjualan secara umum dapat diartikan sebagai
penyerahan hak milik barang dan atau jasa dari penjual kepada pembeli, dimana pembeli
akan menyerahkan uang seharga barang dan atau jasa tersebut baik secara tunai maupun
secara kredit.
10
Penjualan secara umum ada 2 jenis, yaitu :
1. Penjualan Tunai
Secara umum penjualan tunai adalah penyerahan barang dan atau jasa kepada
pembeli dimana pembayaran dari pembeli langsung diterima saat itu juga.
2. Penjualan Kredit
Penjualan kredit merupakan penyerahan barang dan atau jasa kepada pembeli dimana
pembeli menangguhkan pembayaran untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan
perjanjian yang disepakati bersama
Berikut adalah penjelasan penjualan tunai dan penjualan kredit yang dilakukan oleh
perusahaan :
a. Penjualan DP
Persiapan pemesanan barang oleh pelanggan dapat dilaksanakan oleh pihak
perusahaan jika proses pembayaran 50% biaya dari total biaya kesuluruhan telah
dilakukan oleh pelanggan. Setelah proses persiapan barang dilakukan, maka
pelanggan wajib membayar sisa kekurangan biaya sebelum barang dikirim ke
pelanggan.
b. Penjualan Tunai
Barang akan dikirimkan pada saat itu juga kepada pelanggan dimana pembayaran
telah dilakukan oleh pelanggan pada saat itu juga.
2.1.8. Electronic Customer Relationship Management (e-CRM)
Menurut Hitesh Gupta (2011, p219), e-CRM adalah strategi bisnis yang membutuhkan
internet dan seperangkat aplikasi perangkat lunak yang terintegrasi untuk menangani semua
11
aspek dari interaksi pelanggan seperti penjualan, pemasaran, support pelanggan. e-CRM
dibutuhkan untuk operasi bisnis yang lebih efektif dan efisien. E-CRM memiliki fokus untuk
mendapatkan pelanggan baru, meningkatkan profit dari pelanggan yang sudah ada serta
meningkatkan kualitas pelayanan. E-CRM yang paling sederhana adalah dengan
menyediakan pelayanan yang interaktif dan komunikasi yang lebih personal sesuai dengan
kebutuhan dan preferensi pelanggan.
e-CRM didukung oleh :
- Teknologi yang mutakhir
- Informasi tentang pelanggan
e-CRM menghasilkan :
- Kepuasan pelanggan
- Retensi dan loyalitas
- Nilai ekonomi yang lebih baik dari basis pelanggan
- Konversi pelanggan yang lebih tinggi
- Biaya yang lebih murah untuk promosi
Konsepnya sangat sedehana, tetapi untuk pencapaiaan e-CRM sendiri adalah sulit. Bagi
perusahaan, sistem e-CRM membutuhkan perubahan proses dan organisasi, kumpulan
aplikasi yang terintegrasi, dan arsitektur non-trivialteknis untuk mendukung proses e-CRM
dan aplikasi perusahaan yang mengoptimstisasi proses.
12
Menurut Cavey (2011, p482), terdapat beberapa aktivitas dalam e-CRM :
- Menggunakan website untuk pengembangan pelanggan dan menghasilkan arahan
melalui percakapan ke dalam penjualan online atau offline menggunakan email atau
informasi berbasis web untuk mendorong pembelian.
- Data mining untuk meningkatkan penargetan
- Menyediakan fasilitas customer service online (seperti FAQ atau fitur chat)
- Mengelola kualitas layanan online untuk memastikan bahwa pembeli awal memiliki
pengalaman luar biasa yang mendorong mereka untuk membeli lagi
2.2. Teori – teori Khusus
2.2.1.Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis
Analisis lingkungan eksternal bisnis dari sebuah perusahaan terdiri dari faktor-faktor
pada dasarnya diatur dan terlepas dari perusahaan.Faktor-faktor utama yang biasa
diperhatikan adalah faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.Lingkungan
eksternal bisnis ini memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju, sekaligus
dapat menjadi hambatan untuk maju. Adapun teknik-teknik analisis yang digunakan untuk
memahami kondisi situasi pada lingkungan eksternal bisnis diantaranya adalah :
2.2.1.1. Analisis Lima Persaingan Porter
Setiap perusahaan yang ingin sukses untuk mempertahankan eksistensinya
ditengah-tengah persaingan industri harus menaruh perhatian pada kekuatan
kompetitif yang mampu mempengaruhi persaingan pada industri tersebut.
13
Menurut Ward (2002, p95), teori ini telah memberikan pengaruh yang signifikan
dalam perencanaan strategi bisnis berbagai perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun
terakhir.
Gambar 2.1 Lima Persaingan Porter (Ward dan Preppard, 2002, p95)
Lima faktor kekuatanPorter dapat dijelaskan sebagai berikut (Turban, 2005,
p16) :
1. Ancaman pesaing sejenis
Menurut Porter tingkat persaingan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
jumlah kompetitor, tingkat pertumbuhan industri, karakteristik produk, biaya
tetap yang besar, kapasitas dan hambatan keluar.
2. Ancaman masuknya pendatang baru
PENDATANGBARU
PEMBELIPEMASOK
PRODUKSUBTITUSI
PESAINGINDUSTRI
Persaingan diantara perusahaan yang ada
Ancaman pendatang baru
Kekuatan tawar –menawar pemasok
Kekuatan tawar- menawar pembeli
Ancaman produk atau jasa substitusi
14
Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi
perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah,
terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi
yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan
yang telah ada. Ada beberapa faktor penghambat pendatang baru untuk
masuk kedalam suatu industri, yaitu : skala ekonomi, diferensiasi produk,
kecukupan modal, biaya peralihan, akses kesaluran distribusi dan peraturan
pemerintah.
3. Ancaman dari produk atau jasa pengganti
Ketika tingkat ancaman ini menjadi lebih tinggi maka keuntungan organisasi
menjadi rendah dan pelanggan akan berubah ketika harga produk kita
menjadi tinggi. Pelanggan akan lebih memilih untuk menggunakan produk
substitusi apabila harga produk kita tinggi. Ancaman produk substitusi
menjadi lebih kuat bilamana konsumen dihadapkan pada switching cost
(biaya peralihan) yang sedikit jika produk substitusi itu mempunyai harga
yang lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk-
produk suatu industri.
4. Kekuatan tawar-menawar pembeli
Para pembeli dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu mempengaruhi
perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu dan
pelayanan, serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya.Hal ini
tergantung sensivitas harga pembeli dan kemampuan mempengaruhi tawar-
menawar pembeli.
15
5. Kekuatan tawar-menawar pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri melalui kemampuan mereka
menaikan harga atau mengurangi kualitas produk atau jasa yang ditawarkan.
2.2.1.2. Analisis PEST(Politic, Economic, Social, Technology)
Menurut Ward dan Preppard (2002, p70-72) analisis PEST adalah analisis
terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi,
sosial dan teknologi.PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau
unit organisasi.Arah analisis PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan
menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran atau ide.
Dimana analisis ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan.
a. Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah- masalah hokumserta
mencakup aturan- aturan formal dan informal dari lingkungan dimana
perusahaan melakukan kegiatan.Contoh : kebijakan tentang pajak, peraturan
ketenagakerjaan, peraturan perdagangan, stabilitas politik dan peraturan
daerah.
b. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya pembeli
dari pelanggan dan mempengaruhi iklim dari bisnis suatu
perusahaan.Contoh : pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, standar
nilai tukar, tingkat inflasi, harga- harga produk dan jasa.
16
c. Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan
dari pelanggan dan mempengaruhi aturan dari besarnya pangsa pasar yang
ada.Contoh : tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pertumbuhan
penduduk, kondisi lingkungan sosial, kondisi lingkungan kerja, keselamatan
dan kesejahteraan sosial.
d. Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam
menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis. Contoh
: aktifitas penelitian dan pengembangan teknologi, automatisasi, kecepatan
transfer teknologi, tingkat kadaluarsa teknologi.Pest digunakan untuk
menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi.Arah analisis PEST
adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai strategi atau
posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran, atau ide.Dimana analisis ini
cukup mempengaruhi perusahaan, karena melalui analisa ini dapat diambil
suatu peluang atau ancaman bagi perusahaan.
Tabel 2.1 Analisis PEST
POLITIK
Pajak / tarif
Perundang-undangan
Situasi politik dan
keamanan
SOSIAL
Tren gaya hidup
Demografi
Tingkah laku konsumen
Tingkat pendidikan
Angka kelahiran dan
17
kematian
Tingkat penghasilan
Pengelompokan umur
EKONOMI
Situasi ekonomi dalam
negeri
Bunga pinjaman
Tingkat inflasi
Upah regional
Nilai tukar mata uang
TEKNOLOGI
Industri yang menggunkan R
& D
Penemuan teknologi baru
Teknologi informasi
Hak paten teknologi
Transfer teknologi
2.2.2. Analisis Lingkungan Internal Bisnis
Analisis lingkungan bisnis dari perusahaan digunakan untuk mengetahui strategi
bisnis perusahaan pada saat ini dan visi misi perusahaan, aktifitas dan proses bisnis
perusahaan, sumber daya yang dimiliki dan informasi yang dibutuhkan perusahaan. Adapun
teknik- teknik analisis yang digunakan dalam memahami kondisi situasi lingkungan internal
bisnis diantaranya adalah :
2.2.2.1. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Menurut Rangkuti (2006, pp18-19) analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
dilakukan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang dan secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Jadi, analisis SWOT
18
membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal
kekuatan dan kelemahan.
Analisis ini terbagi atas 4 komponen dasar yaitu :
S : Strength, merupakan kekuatan dari organisasi.
W : Weakness, merupakan kelemahan dari organisasi.
O : Opportunity, merupakan peluang dari luar organisasi dan memberikan
peluang kepada organisasi untuk berkembang di masa pendatang.
T : Threat, merupakan ancaman dari luar bagi organisasi dan dapat
mengancam eksistensi di masa mendatang.
Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis
dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai
kerangka/ Panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi alternatif dasar
yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.
2.2.2.1.1. Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS)
Menurut Rangkuti (2006, p24), setelah faktor- faktor strategis internal
suatu perusahaan diidentifikasi suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factor
Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor- faktor strategis
internal tersebut dalam rangka strength dan weakness perusahaan. Tahapnya
adalah sebagai berikut :
a. Tentukan faktor- faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahaan dalam kolom 1.
b. Beri bobot masing- masing faktor tersebut dengan skala dari 1,0 (paling
penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-
19
faktor terhadap posisi strategis perusahaan. (semua bobot tersebuat
jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing- masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan
1(poor),berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi
perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua
variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai- nilai dari +1
sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingakan rata- rata
industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat
negatif kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar
sekali dibandingkan dengan rata- rata industri, nilainya adalah 1,
sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata- rata industri
nilainya adalah 4.
d. Kalikan bobot pada kolom 2dengan ranting pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobolan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing- masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4,0 (outstanding) sampai 1,0 (poor).
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau cetakan mengapa
faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
f. Jumlah skor pembobotan dalam (kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-
faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk
20
membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam
kelompok industri yang sama.
2.2.2.1.2. Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Menurut Rangkuti (2006, p22), sebelum membuat matriks faktor strategi
eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal,
EFAS (Ekternal Factor Analysis Summary), berikut ini adalah cara- cara
penentuan strategi eksternal (EFAS).
a. Susunan dalam kolom 1(5 sampai 10 peluang dan ancaman)
b. Beri bobot masing- masing faktor tersebut dengan skala dari 1,0 (paling
penting) sampai 0.0 (tidak penting) . faktor- faktor tersebut
kemungkinan dapat memberi dampak terhadap faktor strategis.
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing- masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondiosi perusahaan
yang bersangkutan.. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang
bersofat positif (peluang semakin besar di beri rating +4,tetapi jika
peluang kecil diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah
kebalikannya. Misal jika nilai ancamannya sangat besar, ratingnya
adalah 1 sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing- masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4,0 (outstanding) sampai 1,0 (poor).
21
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-
faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan ini dengan
perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
2.2.2.1.3.SWOT Diagram
Setelah didapat hasil tabel bobot skor dari masing-masing IFAS dan
EFAS. Langkah selanjutnya adalah memasukan angka total bobot skor
tersebut ke dalam diagram analisis SWOT berikut ini :
Kuadran 3 : Kuadran 1 :
Mendukung turn – around Mendukung Strategi agresif
Kuadran 4 : Kuadran 2 :
Mendukung strategi defensif Mendukung Strategi diversifikasi
Gambar 2.2 : Diagram SWOT (Rangkuti, 2006, p19)
BerbagaiPeluang
Kekuatan
Berbagai Ancaman
Kelemahan
22
Keterangan :
1. Kuadran 1
Ini merupakan situasi menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada,
strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijkan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy)
2. Kuadran 2
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan segi internal, strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang
dengan cara strategi diversifikasi (produk / pasar).
3. Kuadran 3
Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sngat besar, tetapi dilain
pihak perusahaan menghadapi beberapa kendala atau kelemahan
internal.Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-
masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang
lebih baik.
4. Kuadran 4
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
2.2.2.1.4.Matriks SWOT
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalah Matriks SWOT. Matriks ini menggambarkan bagaimana peluang dan
23
ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan (IFAS) yang dimilikinya. Matriks ini dapat
menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis (Rangkuti, 2006,
p31). Cara membuat matriks SWOT adalah dengan menggunakan faktor-
faktor strategis eksternal maupun internal sebagaimana telah dijelaskan dalam
tabel EFAS dan IFAS, yaitu dengan mentransfer peluang dan ancaman dari
tabel EFAS serta mentransfer kekuatan dan kelemahan dari tabel IFAS
kedalam sel yang sesuai dalam matriks SWOT. Kemudian dengan
membandingkan faktor-faktor strategis tersebut lalu dibuatkan empat set
kemungkinan alternatif strategi (SO, ST, WO, WT) (Rangkuti, 2006, p35) :
Table 2.2 : Matriks SWOT (Rangkuti, 2006, p31)
IFAS
EFAS
Strength (S)
Faktor-faktor kekuatan
internal
Weakness (W)
Faktor-faktor
kelemahan internal
Opportunity (O)
Faktor peluang ekternal
Strategi SO
Strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang
Strategi WO
Strategi yang
meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan
peluang
Threats (T)
Faktor ancaman
eksternal
Strategi ST
Strategi yang
menggunakan kekuatan
Strategi WT
Strategi yang
meminimalkan
24
untuk mengatasi ancaman kelemahan dan
menghindari ancaman
Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
Strategi ST
Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengatasi ancaman.
Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman.
2.2.3. Enterprise Architecture(EA)
2.2.3.1. Enterprise Architecture
25
Menurut Scott A. Bernard (2005, p33), Enterprise Architecture adalah
bagaimana untuk membuat pandangan abstrak dari sebuah organisasi (sebuah
perusahaan) yang membantu orang dalam perusahaan untuk rencana yang
lebih baik dan keputusan. EA adalah gabungan dari sebuah Program
Manajemen dan sebuah Fungsi Dokumentasi yang secara bersama-sama
menyediakan sebuah perubahan, pandangan yang dikoordinasikan dari sebuah
arah strategis perusahaan, pelayanan bisnis, alur informasi, dan utilisasi
sumber.
2.2.3.2. Hubungan Strategi, Bisnis dan Teknologi
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.72), Enterprise Architecture untuk
mendukung kegiatan holistic perusahaan, itu harus berhubungan dengan
strategi, bisnis, dan teknologi.Enterprise Architecture paling efektif jika
bersamaan mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan eksekutif di
perusahaan dan perencanaan dalam pengambilan keputusan manajemen
disetiap Line of business. Dengan cara ini Enterprise Architecture membantu
untuk memastikan bahwa strategi menggerakan bisnis dan perencanaan
teknologi. Dari prespektif bisnis dengan memastikan teknologi dilaksanakan
hanya setelah kebutuhan bisnis diidentifikasi.Dilihat dari prespektif teknologi
Enterprise Architecture menyediakan strategi dan konteks bisnis dari
perencanaan sumber daya.
2.2.3.3. Hubungan Enterprise Architecture dan Strategi
MenurutScott A. Bernard (2005, p.72), kerangka dan metodologi Enterprise
Architecture mengatur dokumentasi Enterprise Architecture dengan cara
26
mengijinkan strategi mengatur yang berpengaruh pada perencanaan bisnis dan
teknologi, serta pengambilan keputusan. Ini penting khususnya didalam
dokumentasi dari gambaran masa depan Enterprise Architecture. Pertama,
mengidentifikasi apa yang akan dirubah dan diantisipasi didalam sasaran dan
inisiatif strategi, dokumentasi yang berikutnya dari aktivitas bisnis dan sumber
daya teknologi dapat diselesaikan dengan cara mempromosikan keselarasan,
efisien dan efektif. Strategi dokumentasi melibatkan identifikasi dari sasaran
(goals), inisiatif (initiatives), dan ukuran hasil (outcome measure).
2.2.3.4. Hubungan Enterprise Architecture dan Perencanaan
Bisnis
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.73), seperti yang tercermin dalam design
dari Enterprise Architecture framework dalam membuat strategi, persyaratan
bisnis, dan dokumentasi solusi untuk memenuhi kebutuhan teknologi.
Dokumen Enterprise Architecture terdiri dari 3 masalah utama pada tingkatan
bisnis yaitu :
Dukungan sasaran strategi (Supporting Strategic Goals)
Dokumentasi dari aktivitas bisnis (Documentasion of Business
Activities)
2.2.3.5. Hubungan Enterprise Architecture dan Perencanaan
Teknologi
Menurut Scott A. Bernard(2005, p.73), Teknologi merupakan tipe dari
sumber daya yang menampilkan informasi dan aliran sumber daya lainnya yang
27
mendukung pembuatan dan pengiriman dari bisnis produk dan jasa, yang
memperlihatkan pencapaian dari tujuan strategi.Ini penting bahwa teknologi
tidak mendorong bisnis dan perencanaan strategi terutama di perusahaan yang
sumber dayanya terbatas, dimana biaya duplikasi teknologi yang tidak strategis
dapat diberikan. Ini penting untuk perusahaan (Enterprise) untuk mengerti arah
dan prioritas utama, rencana yang diperlukan untuk kegiatan bisnis dan
kemudian mengidentifikasi sumber daya yang mendukung termasuk teknologi
informasi
2.2.3.6. EAsebagai Metode Dokumentasi
28
2.2.3.6.1. . EA Documentation Framework
Gambar 2.3 :The EA Cube Documentation Framework
EA dokumentasi mengidentifikasi cakupan dari yang akan
didokumentasikan danmembangun suatu hubungan antara area atau
cakupan arsitektur dalam perusahaan.
2.2.3.6.2. EA Components
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.38), dalam sebuah
perusahaan memiliki setidaknya lima komponen penting yang harus
diperhatikan yang disebutnya sebagai Enterprise Architecture
Component. Kelima komponen tersebut antara lain :
1. Goals and Initiatives
Menurut Scott A. Bernard (2005,p.106), Goals and Initiatives
merupakan tingkat atas kerangka EA yang berfungsi untuk
29
mengidentifikasi arah strategis, tujuan, dan inisiatif dari perusahaan
dan memberikan deskripsi atau gambaran yang jelas tentang
kontribusi bahwa IT akan membantu dalam mencapai tujuan-tujuan
yang di rencanakan oleh sebuah perusahaan.Misalnya pernyataan
yang jelas tentang tujuan perusahaan dan /atau misi, ringkasan visi
untuk keberhasilan perusahaan kedepan.
2. Product and Services
Menurut Scott A. Bernard (2005,p.106), Product and Services adalah
pengaruh utama dalam wilayah arsitektur. Tingkat kedua dari
kerangka EA ini mengidentifikasi produk bisnis jasa pada sebuah
perusahaan dan kontribusiteknologinya untuk mendukung proses
bisnis perusahaan. Istilah “Business Service” digunakan dalam proses
bisnis dan prosedurnya untuk mencapai misi dan tujuan perusahaan.
Perencanaan strategis membantu untuk mengarahkan dan
memprioritaskan layanan di berbagai bisnis dan kegiatan pengiriman
produk dalam suatu perusahaan untuk memastikan bahwa secara
kolektif semua proses bisnis berjalan sesuai dengan arah strategis
yang ditetapkan dalan rencana strategis perusahaan.
3. Data and Information
Menurut Scott A. Bernard (2005,p.106), Data and Information
berada pada tingkat ketiga dari kerangka kerja EA dimaksudkan
30
untuk mendokumentasikan bagaimana informasi yang saat ini
digunakan oleh perusahaan dan bagaimana arus informasi itu akan
dilihat kedepannya. Tingkatan ini dapat terlihat melalui dokuman IT
Strategy yang direncanakan pada rencana strategi prusahaan dan atau
rencana bisnis. Tujuan dari strategi IT adalah untuk membangun
pendekatan tingkat tinggi untuk mengumpulkan, menyimpan,
mengubah, dan menyebarkan informasi yang dibutuhan oleh
perusahaan,sepertidata mining, informasi gudang, data pasar (data
kebutuhan pasar), dan web portal perusahaan semuanya diatur
melalui strategi IT. Sehingga informasi penting tentang proses bisnis
perusahaan dapat disimpan, diolah dan dapat digunakan kembali
untuk pengambilan keputusan.
4. System and Applications
MenurutScott A. Bernard (2005,p.107), System and Applications
berada pada tingkat ke-empat EA Framework, yang dimaksudkan
untuk mengatur dan mendokumentasikan kelompok sistem informasi
dan aplikasi yang digunakan atau dipakai perusahaan untuk
memberikan kemampuan IT. Tergantung pada perubahan ditingkat
atas EA Framework (Business Service atau Information Flows)
kemungkinan ada direncanakan perubahan pada sistem atau aplikasi
yang terlihat dalam pandangan rencana sistem arsitektur masa
depan . Pada tahap ini juga dimana komponen adalah fitur yang
menonjol dalam service-oriented architectures, sebagai aplikasi
31
komersial yang semakin banyak digunkan dan tersedia untuk
perusahaan (misalnya, J2EE dan standar industri seperti .NET).
Adapun aplikasi besar yang dapat menangani keseluruhan lini bisnis
dalam suatu perusahaan dan atau mengembalikan fungsi administrasi
kantor ( seperti sistem finansial, sistem kontrol pabrik, dan sistem
manajemen rantai pasokan). Sering disebut sebagai Enterprise
Resource Planning (ERP) aplikasi ini dapat menawarkan berbagai
macam modul fungsi yang dapat disesuaikan untuk memungkinkan
perusahaan untuk mengurangi jumlah keseluruhan aplikasi yang
mereka gunakan.
5. Networks and Infrastructure
Menurut Scott A. Bernard (2005,p.107), Networks and Infrastructure
adalah tulang punggung arsitektur. Tingkat ke-lima dan yang
terakhir pada EA Framework dimaksudkan untuk mengatur dan
mendokumentasikan pandangan saat ini dan masa depan dari
jaringan suara (Voice), data, dan jaringan video yang digunakan
perusahaan sebagai pusat sistem, aplikasi, situs web (Website) dan
database. Pada tingkatan ini juga mendokumentasikan infrastruktur
perusahaan (misalnya, gedung ,server rooms, capital
equipment(modal) ).Local Area Networks (LANs), Wide Area
Networks (WANs), System Application Networks (SANs), Intranets,
Ekstranets, Wireless Networks, semua jaringan ini terorganisir dan
didokumentasikan pada tingkat ini sehingga rancangan yang efisien
32
dapat diimplementasikan melalui arsitektur masa depan yang
dapat mengurangi duplikasi, maningkatkan biaya, dan efisiensi
kinerja serta mempromosikan ketersediaan barang dan terus
mengembangkan perusahaan ke arah yang lebih baik.
Sering kali perusahaan menentukan IT untuk keberhasilan
perusahaan.IT digunakan pada bagian arsitektur sehingga dapat
mengetahui sumberdaya yang dimiliki perusahaan di berbagai bidang
sehingga perusahaan dapat mengetahui kemampuan dan bisa
menyediakan sumber daya sesuai dengan kebutuhan.
2.2.3.6.3. Current Architecture
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.135), Current Architecture
adalah arsitektur yang sedang dijalankan saat ini pada sebuah
perusahaan, dan gambaran arsitektur ini dugunakan sebagai dasar untuk
dibandingkan dengan rancangan masa depan.
2.2.3.6.4. Future Architecture
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.158), Future
Architecturemenggambarkan komponen enterprise architecture yang
baru yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk meningkatkan
kinerja yang sudah ada, mendukung inisiatif strategi yang baru,
kebutuhan operasional, maupun solusi teknologi yang akan digunakan.
33
Gambar 2.5 : Future Architecture View
2.2.3.6.5. EA Management Plan
2.2.3.6.5.1. EA Program Management
2.2.3.6.5.1.1. Governance and Principle
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.177), Governance and
Principle menggambarkan kebijakan dan pengambilan keputusan
yang akan terjadi didalam program Enterprise System.
2.2.3.6.5.1.2. Support for Strategy and Business
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.178), Support for
Strategy and Business digunakan untuk mendukung dan
meningkatkan strategi perusahaan dan perencanaan bisnis serta
34
mengidentifikasi kesenjangan kinerja yang dapat dibantu dengan
komponen EA.
2.2.3.6.5.1.3. EA Roles and Responsibility
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.178), EA Roles and
Responsibility menggambarkan peran dari stakeholder dalam EA
program yang akan menggunakan dan bertanggung jawab denga
peran mereka masing-masing.
2.23.6.5.1.4. EA Program Budget
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.179), EA Program Budget
menggambarkan biaya untuk EA program per tahunnya dan total
keseluruhan siklusnya, jadi total kepemilikan biaya teridentifikasi.
2.2.3.6.5.1.5. EA Program Performance Measure
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.180), EA Program
Performance Measuremenggambarkan bagaimana efektifitas dan
efisiensi program EA yang akan diukur. Ada 2 tipe pengukuran yaitu
outcomedan output. Pengukuran outcome mengidentifikasi
beberapa kemajuan yang terjadi pada new and-state. Pengukuran
output menyediakan data dan hal-hal yang berhubungan dengan
kegiatan.
2.2.3.6.5.2. EA Current Architecture Summary
2.2.3.6.5.2.1. Strategy Goals and Initiatives
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.181), Strategy Goals and
Initiativesmengidentifikasi bagaimana EA program dan komponen
35
spesifik EA mendukung prncapaian tujuan strategis dan inisiatif
perusahaan.
2.2.3.6.5.2.2.Business Service and Information Flows
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.182), Business Service
and Information Flowsmengidentifikasi dan menekan peran
pengguna EA dalam mendukung analisis proses bisnis dan
perbaikan, serta mengidentifikasi dan mengoptimalkan arus
informasi di antara proses-proses.
2.2.3.6.5.2.3.System and Application
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.184), System and
Application sistem dan aplikasi pada tingkat mengidentifikasi
bagaimana komponen EA saat ini dan artifak sistem dan aplikasi
pada tingkat EA Framework mendukung arus informasi yang
dibutuhkan olehLOBpada seluruh perusahaan.
2.2.3.6.5.2.4. IT Security
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.184), IT
Securitymembahas tentang tentang pendekatan umum untuk
keamanan IT pada semua tingkat EA Framework. Keamanan IT
harus menjadi bagian dari tujuan strategis atau inisiatif yang
bergantung pada akurasi, pengesahan informasi yang benar.
36
2.2.3.6.5.2.5. EA Standarts
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.184), EA Standarts
menyediakan standart dokumen EA untuk data video, suara dan
keamanan IT yang digunakan selama pengembangan komponen.
2.2.3.6.5.2.6. Workforce Requirements
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.185), Workforce
Requirements menjelaskan pendekatan untuk perencanaan tenaga
kerja IT dan pelatihan bahwa perusahaan menggunakan manajemen
modal manusia (Human Capital Management).
2.2.3.6.5.3. EA Future Architecture Summary
2.2.3.6.5.3.1. Future Operating Scenarios
MenurutScott A. Bernard (2005, p.186), Future Operating
Scenariosditampilkan bersama dengan deskripsi narasi tujuan
skenario dan lingkungan operasi yang menanggapi skenario.
2.2.3.6.5.3.2. Planning Assumptions
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.186), Planning
Assumptionsmerupakan asumsi perencanaan dari skenario yang
dibahas lenih lanjut dalam hal yang dimaksud dengan prioritas
perusahaan karena menerapka EA untuk ke depannya. Asumsi
mengidentifikasi kemampuan yang baru dan sumber daya yang akan
diperlukan jika perusahaan sukses di masing-masing skenario.
37
2.2.3.6.5.3.3. Updating Current and Future Views
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.186), Updating Current
and Future Views merupakan dokumentasi perubahan perencanaan
dalam proses dan sumber daya apa yang akan menciptakan
pandangan EA di masa depan pada setiap framework.
2.2.3.6.5.3.4. Sequancing Plan
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.188), Sequancing
Planmerupakan bagian dari dokumen perencanaan manajemen EA
( EA Management Plan Dacument) yang menggambarkan tugas
milestones , dan jangka panjang waktu untuk mengimplementasikan
komponen dan artefak EA yang baru.
2.2.3.6.5.3.5.Configuration Management
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.189), Configuration
Management merupakan bagian dari dokumen perencanaan
manajemen EA ( EA Management Plan Dacument) yang berfungsi
untuk mendukung sub proses dimana perubahan EA dikelola dan
standar dalam TSRM diterapkan.
2.2.3.6.6. Planning Threads
MenurutScott A. Bernard (2005, p109), Planning Threads
berbicara mengenai pengamanan, standar, dan kebijakan dalam
mengoperasikan sistem disetiap level dalam perusahaan. Menurut
Bernard ada tiga bagian penting yang perlu perusahaan perhatikan,
yaitu :
38
1. IT Security
Sistem yang baik adalah sistem yang memiliki keamanan yang
handal. Sistem tanpa keamanan yang handal akan mudah sekali
ditembus oleh pihak luar untuk mengambil data dan informasi
penting perusahaan. Maka dari itu sistem yang handal harus
dibekali juga dengan keamanan yang handal.
Security dalam Enterprise Architecture berbicara mengenai
perencanaan keamanan, integrasi sistem, kebijakan
penggunaan sistem, serta prosedur pengamanan sistem.
2. IT Standards
IT Standards berbicara mengenai ukuran yang digunakan untuk
membatasi spesifikasi baik hardware, software, maupun
jaringan dalam perusahaan.
3. IT Workforce
IT Workforce berbicara mengenai strategi manajemen
pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki oleh
perusahaan, prosedur training tenaga kerja, evaluasi kinerja
tenaga kerja. Selain itu juga struktur organisasi perusahaan dan
dokumentasi skill, serta knowledge dari masing-masing level
dalam perusahaan.
39
2.2.3.7. Enterprise Architecture Repository
Menurut Scott A. Bernard (2005, p89), Enterprise Architecture
Repository adalah sebuah database dan tempat penyimpanan file dimana semua
dokumentasi EA diarsipkan. Enterprise Architecture Repository harus
ditetapkan di dalam Local Area Network perusahaan untuk keamanan dan
kemudahan dari akses untuk dokumentasi EA.
Sebuah informasi dalam EA Repository bermanfaat untuk perencanaan dan
pembuatan keputusan hanya selama itu lengkap dan akurat. Sebagai contoh dari
Enterprise Architecture Repository seperti:
Gambar 2.5: Contoh EA RepositoryDesign – Living Enterprise
2.2.3.8. The Structure and Culture
2.2.3.8.1. The Structure of Enterprise
Struktur dari perusahaan yaitu sebuah referensi untuk organisasi-
organisasi, bahkan dalam perusahaan karena konsep dari struktur
40
perusahaan tersebut didapat dari teori pembentukan keorganisasian.Teori
konsep dari keorganisasian juga diterapkan untuk perusahaan karena itu
adalah sebuah tipe dari organisasi sosial.Organisasi-organisasi dan
perusahaan adalah sistem sosial kompleks secara dasar.
2.2.3.8.2. Understanding Culture
Mengerti budaya dari sebuah perusahaan adalah dasar untuk
mengembangkan pandangan realistis dari bagaimana tujuan strategis
dibentuk, bagaimana fungsi proses, dan bagaimana sumber daya
digunakan. Setiap perusahaan memiliki perbedaan dalam beberapa arah,
seperti araha vertical, horizontal, dan anak perusahaan cabang. Hal ini
sesuai untuk budaya dari perusahaan menjadi sebuah penggabungan dari
nilai, kepercayaan, sikap, dan preferensi dari semua orang diseluruh
perusahaan atau perusahaan cabang.
2.2.3.9. CONOPS and CONOPS Diagram
2.2.3.9.1.Concept of Operations Scenario
Menurut Scott A. Bernard (2005, p294), CONOPSScenario
merupakan sebuah konsep operasi skenario yang berbentuk dokumen
naratif yang menjelaskan bagaimana Enterprise beroperasi sekarang ini
atau yang akan beroperasi untuk beberapa tahun kedepan memberikan
penjelasan tentang keadaan internal dan eksternal yang diidentifikasi
dalam analisis SWOT.
41
2.2.3.9.2.Concept of Operations Diagram
MenurutScott A. Bernard (2005, p295), Concept of Operations
(CONOPS)Diagramadalah sebuah gambaran grafis tingkat tinggi dari
bagaimana fungsi perusahaan, baik secra keseluruhan, atau wilayah
tertentu. Grafik CONOPS sangat penting bagi Enterprise
karenamenjelaskan didalan satu gambar mencakup semua proses bisnis
didalamnya CONOPS saat ini serta hubungan setiap aktifitas. Grafik
CONOPS menjadi batu ujian untuk membantu perusahaan mengerti apa
yang dilakukannya pada tingkat dasar.
2.2.3.10.Products and Services
MenurutScott A. Bernard (2005, p106), Products and Services berada
pada level kedua EA frameworkyang mengidentifikasi bisnis produk dan jasa
dari Enterprise dan merupakan kontribusi dari teknologi yang mendukung
proses bisis perusahaan. Istilah “Business Service” digunakan untuk proses
yang berarti dan prosedur untuk menyelesaikan misi dan tujuan dari perusahaan,
apakah itu untuk bersaing di sektor swasta, menyediakan pelayanan umum,
edukasi, memberikan layanan medis, memberikan kemampuan pertahanan.
Perencanaan strategis membantu secra alangsung dan memprioritaskan berbagai
layanan bisnis dan aktifitas pengiriman produk didalam perusahaan untuk
memastikan bahwa perusahaan bergerak secra kolektif berdasarkan arah
strategis yang sudah ditetapkan dalam rencana strategis perusahaan.
42
2.2.3.10.1.Business Plan
MenurutScott A. Bernard (2005, p297), Business Plan adalah
perencanaan yang menghasilkan fungsi bisnis dan strategi financial
yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Business plan memiliki
beberapa item pendukung, yaitu :
- Business Overview
- Executive Team Profile
- Relationship of Business Activities to Strategic Goal
- Organizational Structure
- Market Outlook ang Competitive Strategy
- Business Cycle
- Capitalization Strategy
- Financial Strategy
- Current Financial Status Summary
- Business Partnerships and Alliances
2.2.3.10.2.Swim Lane Process Diagram
MenurutScott A. Bernard (2005, p299), Swim Lane Process
Diagram merupakan suatu diagram aktifitas pemangku kepentingan
(Stackholder) dimana menunjukan kegiatan apa saja yang dilakukan
pemangku kepentingan (orang-orang dengan kepentingan dalam
perusahaan) yang terlibat dengan garis dari proses bisnis dan waktu dari
interaksi. Diagram menggunkan format dari “Swim Lane” untuk
mengatur Stackholder dalam tiap baris, jangka waktu (Timeframes)
43
diatur dalam kolom, serta gambaran aktifitas yang digambarkan dengan
diagram flowchart.
2.2.3.10.3.Business Process Diagram
MenurutScott A. Bernard (2005, p300), Business Process
Diagrammemperlihatkan detail dari rincian suatu kegiatan, termasuk
bagaimana setiap langkah dalam aktifitas berhubungan dengan yang
lain. Diagram digambarkan dengan model IDEF-0 untuk melihat input,
kontrol, output, dan mekanisme dari masing-masing langkah didalam
proses. Model aktifitas IDEF-0 cocok untuk dokumentasi proses bisnis
karena menyediakan dua pandangan konteks tingkat tinggi dan
pandangan yang lebih rinci dari setiap langkah dalam format kegiatan
yang dapat lebih diurai dan saling terkait sdengan proses lain untuk
menunjukan keterkaitan. Diagram jenis ini berguna dalam menunjukan
hubungan antara langkah-langkah dan pengaruh internal atau ekternal,
tapi mungkin tidak berdasarkan urutan waktu.
2.2.3.10.4.Activity / Product Matrix
Menurut Scott A. Bernard (2005, p301), Activity / Product
Matrix merupakan peta dari siklus hidup pendapatan-memproduksi
produk untuk berbagai lini bisnis diseluruh perusahaan. Matriks ini
menyoroti siapa saja yang memiliki proses bisnis dan produk serta
tingkatan rantai pasokan. Perusahaan menghasilkan sesuatu ke jalur
bisnis yang mendukung satu atau lebih fase dari siklus hidup produk.
Matriks ini memungkinkan perusahaan untuk melihat dimana kegiatan
44
usaha dari keberadaan produk baik vertikal maupun horisontal, serta
untuk membantu menentukan siapa yang bertanggung jawab dari proses
tersebut.
2.2.3.10.5.Use Case Narative and Diagram
Menurut Scott A. Bernard (2005, p302), Use Case Narrative
mengikuti format Unified Modeling Language (UML) untuk
mengidentifikasi persyaratan bisnis, konteks, Stackholder (Aktor), dan
garis bisnis untuk berinteraksi dengan sistem, layanan dan aplikasi yang
diidentifikasi sebagai solusi yang membutuhkan perkembangan. Jadi use
case menjelaskan interaksi antara pengguna dengan sistem aplikasi.
2.2.3.11.Data and Information
Menurut Scott A. Bernard (2005), Data adalah fakta yang bakutentang
orang, tempat, peristiwa, dan hal-hal yang penting dalam suatu organisasi.
Bahkan fakta dengan sendirinya, yang berarti relatif.
Menurut Scott A. Bernard (2005), Information adalahData yang sudah di
proses atau direorganisasi menjadi bentuk yang lebih bermaknaatau nyata bagi
seseorang. Informasi dibentuk dari kombinasi bentuk data yang diharapkan
memiliki arti bagi penerima.
Sistem informasi terdiri dari hardware dan software yang bekerja secara
bersamaan untuk mengumpulkan secara efisien dan data yang tersebar luas,
maupun untuk memungkinkan pengembangan dan analisis dari informasi.sistem
informasi menyediakan beberapa jaringan bisnis dalam perusahaan termasuk
45
administrasi dan pendukung keuangan, manufaktur, pemasaran, dan penjualan,
regulasi kepemerintahan, pelayanan umum, dan sistem pertahanan.
Sistem informasi yang semula didesain untuk kebutuhan tertentu dalam
sebuah perusahaan dan menghubungkan ke sebuah database tunggal.sebagai
pengembang perusahaan lebih berguna kepada sistem informasi, keefisiensian
yang baik didapatkan ketika beberapa sistem informasi disebarkan satu atau
lebih database.
2.2.3.11.1. Knowledge Management Plan
Menurut Scott A. Bernard (2005), Knowledge Management
(KM) plan memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana
pengetahuan, informasi, dan data dibagi di seluruh perusahaan. Rencana
KM meliputi deskripsi dan diagram berbagi informasi antara sistem
werehouse, pengetahuan aplikasi, dan database
2.2.3.11.2.Object State Transition Diagram
Menurut Scott A. Bernard (2005), Object State Transition
Diagram adalah diagram yang menggunakan notasi dari bahasa
pemodelan terpadu untuk menunjukkan bagaimana siklus hidup objek
data spesifik. Diagram ini menunjukkan perubahan atribut, link, dan /
atau perilaku (s) dari objek "On-Line Order" yang merupakan hasil dari
aktivitas sistem internal atau eksternal yang memicu perubahan dalam
negara.
46
2.2.3.11.3. Logical Data Model
Menurut Scott A. Bernard (2005), Logical Data Model adalah sebuah
Data model semantik yang dapat dikembangkan dengan menggunakan
metode terstruktur tradisional dan simbologi atau seseorang dapat
menggunakan metode object-oriented dan simbologi dari bahasa
pemodelan terpadu (UML), yang menghasilkan diagram kelas dan / atau
diagram objek
Gambar2.6 : Contoh Logical Data Model
2.2.3.11.4. Activity / Entity Matrix
Menurut Scott A. Bernard (2005), Activity / Entity Matrix adalah
Kegiatan matrix yang dikembangkan dengan memetakan mana entitas
data dipengaruhi oleh garis hubungan kegiatan usaha. Sering disebut
Matrix 'CRUD' karena mengidentifikasi tipe dasar tranformations yang
47
dilakukan pada data (membuat, membaca, memperbarui, menghapus)
melalui proses bisnis.
Gambar 2.7 : contohActivity / Entity Matrix
48
2.2.3.12. EA System and Application
2.2.3.12.1. System Interface Diagram
Menurut Scott A. Bernard (2005, p312), System Interface
Diagram menunjukan suatu logika dan tampilan fisik antara sistem
perusahaan berupa informasi, produksi, dan lainnya, dimana informasi
dan sumber daya lainnya dapat dipertukarkan.
2.2.3.12.2. System Data Flow Diagram
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.315), sebuah sistem data
flow diagram yang dikenal sebagai “Data Flow Diagram” dan
dimaksudkan untuk menunjukan sebuah proses dalam system pertukaran
data dan bagaimana pertukaran mereka dapat terjadi
2.2.3.12.3. Web Application Diagram
Menurut Scott A. Bernard (2005, p320), Web Application
Diagram menunjukan hubungan yang logis antara layanan informasi
web- based, dalam hal ini menunjukan sebuah diagram detail dari
layanan yang berinteraksi melalui protocol standard an tampilan yang
mendukung tersusunnya data secara otomatis.
2.2.3.13. EA Network and Infrastructure
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.107), Network and
Infrastructureberada pada level kelima dan merupakan level bawah dari
Enterprise Architecture Framework dimaksudkan untuk mengatur dan
mendokumentasikan pandangan saat ini dan masa depan dari jaringan suara,
49
data, video yang perusahaan gunakan untuk host sistem , aplikasi, website dan
database.
2.2.3.13.1. Network Connectivity Diagram
Menurut Scott A. Bernard (2005, p.321), Network Connectivity Diagram
memperlihatkan koneksi fisik diantara jaringan suara, data, dan video
yang ada didalam perusahaan. Termasuk eksternal Wide Area Network
(WANs) dan Local Area Networks (LANs) serta ‘extranets’ dan
‘intranets’.
50