rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · web...

25
Dasar-Dasar Ilmu sosial Masalah Sosial Dosen Pembimbing Rosalia Prismarini N. SOS. MA Penulis Universitas Mercu Buana yogyakarta Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia 2018/2019 Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 1

Upload: others

Post on 15-Jan-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · Web viewMisal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain

Dasar-Dasar Ilmu sosialMasalah Sosial

Dosen Pembimbing

Rosalia Prismarini N. SOS. MA

Penulis

Universitas Mercu Buana yogyakarta

Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia

2018/2019

Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 1

Page 2: rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · Web viewMisal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Makalah Dasar-dasar Ilmu Sosial,

yang kami tulis dan kami kerjakan sampai akhirnya dapat saya paparkan atau saya berikan

kepada Ibu (Rosalia Prismarini N. SOS. MA) selaku dosen Dasar-Dasar Ilmu Sosial .

Makalah Dasar-Dasar Ilmu Sosial ini disusun untuk menyelesaikan tugas yang

diberikan kepada kami dan membantu agar kami dapat memahami dan terjun sendiri

kelapangan tentang bagai mana ilmu komunikasi berkaitan dengan Masalah Sosial dan kami

memutuskan untuk mengambil Masalah Sosial,

Tak lupa terimakasih pun kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ibu dosen

pembimbing Dasar-Dasar Ilmu Sosial, Teman-Teman yang sudah membantu dalam Proses

Pembuatan Makalah ini

                                                                                               

                                                   yogyakarta ,  29 Oktober 2018

                                                       Penulis

Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 2

Page 3: rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · Web viewMisal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain

Daftar Isi

Judul / Cover…………………………………………………………………………1

Kata Penghantar……………………………………………………………………...2

Daftar Isi……………………………………………………………………………..3

BabI Pendahuluan…………………………………………………………………....4

1.1 Latar Belakang… ……………………………………………………………….4

1.2 Rumusan Masalah……...…………………………………………………………4

1.3 Tujuan …………………………………………………………………………...4

Bab II Pembahasan…………………………………………… ………… …… ……5

2.1 Konsep/Definisi Masalah Sosial menurut para ahli……………………………....5

2.2 Jenis-Jenis Masalah Sosial ……………………………………………………….6

2.3 Contoh masalah sosial…………………………………………………………….7

Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 3

Page 4: rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · Web viewMisal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah Sosial gejala yang tidak semua gejala tersebut berlangsung normal

sebagaimana di inginkan oleh beberapa golongan masyarakat, Hal ini di sebabkan

oleh kurang berfungsinya masyarakat sebagaimana mestinya sehingga

menyebabkan kekecewaan

Maslah-masalah sosial tersebut berbeda dengan Masalah yang lain, Hal ini

dinamakan masalah karena bersnagkut-paut dengan gejala-gejala yang

mengganggu kelanggengan dalam masyarakat.

Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan

atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Atau,

menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial

tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa sih Masalah Sosial Itu .?

2. Contoh Masalah Sosial Itu apa aja .?

3. Jelasin Dong beberapa Masalah sosial .!

1.3 Tujuan

Agar kita tau apa saja masalah sosial, agar kita bisa mencari pemecahan

masalahnya bersama-sama agar kita dapat mengetahui secara rinci masalah yang

di hadapi di masyarakat secara umum

Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 4

Page 5: rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · Web viewMisal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep/Definisi Masalah Sosial menurut para ahli

a. Menurut Bulmer dan Thompson, Pengertian Masalah Sosial ialah suatu kondisi yang

terjadi dimana dapat mengancam nilai-nilai di dalam masyarakat, sehingga dapat

berakibat pada sebagian besar dari anggota masyarakat.

b. Martin S. Weinberg mengemukakan pengertian masalah sosial, Masalah Sosial

merupakan situasi yang dinyatakan sebagai keadaan yang bertentang dengan nilai-

nilai oleh warga masyarakat yang cukup penting, dimana masyarakat sepakat

melakukan suatu tindakan guna mengubah situasi tersebut.

c. Pengertian Masalah Sosial menurut Lesli adalah suatu kondisi yang berpengaruh

terhadap kehidupan sebagai besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak

diinginkan dan karenanya perlu tindakan untuk mengatasi atau memperbaikinya.

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara

unsur-unsurkebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok

sosial.

d. Menurut Soerjono Soekamto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara

unsur-unsurkebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok

sosial.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai

dalammasyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial

seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditet

apkan olehlembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat,

pemerintah, organisasisosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya. Pada

dasarnya, permasalahan sosial merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

darikehidupan manusia. Hal ini dikarenakan masalah sosial terwujud sebagai hasil

dari kebudayaan manusia itu sendiri dan akibat dari hubungan dengan manusia

lainnya. Suatu gejala dapat disebut sebagai permasalahan sosial dapat diukur melalui:

1. Tidak adanya kesesuaian antara nilai sosial dengan tindakan sosial.

2. Sumber dari permasalahan sosial merupakan akibat dari suatu gejala sosial di

masyarakat.

3. Adanya pihak yang menetapkan suatu gejala sosial tergantung dari karakteristik

masyarakatnya.

Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 5

Page 6: rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · Web viewMisal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain

4. Perasalahan sosial yang nyata (manifest social problem) dan

masalah sosial tersembunyi(latent social problem).

5. Perhatian masyarakat dan masalah sosial.6. Sistem nilai dan perbaikan suatu perma

salahan sosial.

2.2 Jenis-Jenis Masalah Sosial

Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 jenis berdasarkan faktor penyebab

masalah tersebut, dalam menjelaskan 4 kategori ini, Soerjono Soekamto

mengkategorikan faktor ini menjadi 4 macam. Yaitu :

1. Faktor ekonomi.

2. Faktor biologis.

3. Faktor psikologis.

4. Faktor kebudayaan.

1) Faktor ekonomi

Dalam segi ekonomi ini biasanya timbul masalah sosial seperti kemiskinan dan

pengangguran yang seharusnya menjadi tanggungjawab pemerintah. Hal seperti ini bisa

terjadi karena minimnya lapangan pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah. Seperti yang

sudah kita ketahui bahwa masalah ekonomi sangatlah sensitif bagi masyarakat, oleh karena

itu permasalahan sosial akan menimbulkan dampak seperti tindakan kriminalitas merampok,

mencuri dll. Dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup.juga bisa dijadikan sebagai

acuan atau tolak ukur kemajuan sebuah negara sekaligus menjadi faktor yang dapat

memengaruhi masalah sosial terhadap aspek psikologis dan biologis dalam masyarakat.

2) Faktor Biologis

faktor ini juga bisa menimbulkan permasalahan sosial, misal terjadinya wabah penyakit,

kurang gizi, dll. Itu semua bisa terjadi karena kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai

ditambah lagi dengan kondisi ekonomi dan pendidikan masyarakat yang kurang baik. Oleh

karena itu perlu diadakan penyuluhan atau hanya sekedar berbagi informasi yang terkait

dengan pentingnya pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.

Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 6

Page 7: rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · Web viewMisal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain

3) Faktor Psikologis

Faktor psikologis juga dapat berpengaruh terhadap masalah sosial. Faktor psikologis ini bisa

muncul karena beratnya beban hidup yang dirasakan, sehingga akan mengeluarkan emosi dan

memicu konflik di masyarakat.

4) Faktor Kebudayaan

Yang dimaksud kebudayaan adalah perkembangan budaya yang mempunyai peran dalam

memicu timbulnya permasalahan sosial. Misal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian,

pernikahan dini, dan lain-lain.

Seharusnya faktor budaya ini perlu mendapatkan perhatian yang serius dan penanganan yang

tepat tanggap, hal seperti ini sebenarnya mencerminkan tradisi dan kebiasaan masyarakat.

2.3 Contoh masalah sosial

1. Kemiskinan

Dalam kamus ilmiah populer, kata “Miskin” mengandung arti tidak berharta (harta

yang ada tidak mencukupi kebutuhan) atau bokek. Adapun kata “fakir” diartikan

sebagai orang yang sangat miskin. Secara Etimologi makna yang terkandung yaitu

bahwa kemiskinan sarat dengan masalah konsumsi. Hal ini bermula sejak masa neo-

klasik di mana kemiskinan hanya dilihat dari interaksi negatif (ketidakseimbangan)

antara pekerja dan upah yang diperoleh.

Kemiskinan juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tersebut

tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari atau bisa dikatakan dengan suatu

kondisi serba kekurangan dalam arti minimnya materi yang dimana mereka ini tidak

dapat menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kemudahan-

kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.

Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di kutip dari Badan Pusat

Statistika, antara lain sebagai berikut :

- Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan

papan).

- Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan,

pendidikan, sanitasi, air bersih, dan transportasi).

Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 7

Page 8: rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · Web viewMisal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain

- Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk

pendidikan dan keluarga).

- Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.

- Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.

- Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.

- Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang

berkesinambungan.

2. Pengangguran

Menurut data BPS tahun 2013, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia

pada Februari 2013 mencapai 5,92 persen, mengalami penurunan dibanding TPT

Agustus 2012 sebesar 6,14 persen dan TPT Februari 2012 sebesar 6,32 persen.

Walaupun mengalami penurunan, pengangguran masih menjadi masalah serius di

Indonesia. Mengapa? Karena pengangguran tentu punya dampak yang negatif bagi

kestabilan ekonomi negara ini.

Pengangguran atau disebut juga tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak

bekerja, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau

seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Angkatan kerja

adalah penduduk yang sudah memasuki usia bekerja, minimal 15 tahun. Tapi tidak

semua penduduk yang berusia 15 tahun keatas merupakan angkatan kerja, orang-

orang yang tidak aktif dalam kegiatan ekonomi tidak bisa disebut sebagai angkatan

kerja, contoh : ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa, dll.

Pengangguran secara umum disebabkan oleh :

- Kurangnya lapangan pekerjaan

- Lalu kurangnya kualitas sumber daya manusia

- Lalu pertumbuhan penduduk yang melunjak

Banyak sekali dampak negatif dari pengangguran. Dari segi ekonomi, pengangguran

dapat menyebabkan penurunan pembangunan, mengapa? Karena penghasilan

masyarakat yang menurun akan menurunkan pajak yang harus dibayarkan dan

menurunnya pajak yang dibayarkan akan berdampak pada proses pembangunan yang

berakibat tertinggalnya negara kita dengan negara lain. Pengangguran juga dapat

menurunkan produktivitas dan pendapatan masyarakat yang berakibat pada penurunan

Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 8

Page 9: rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · Web viewMisal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain

pendapatan perkapita dan kemiskinan. Bukan hanya di bidang ekonomi, dari segi

psikologis individu yang mengaggur pun berdampak negatif, contohnya stress, malu,

hilangnya percaya diri dan lainnya. Lalu meningkatnya jumlah kriminalitas yang

sebabkan oleh kemiskinan, mencuri untuk melanjutkan kehidupan, ironis tapi nyata.

Dari segi sosial, kesenjangan sosial yang terlihat begitu jelas. Inilah mengapa

pengangguran masih menjadi masalah penting di Indonesia.

3. Keadilan Hukum

Dalam UUD 1945 sudah dijelaskan pada Pasal 28 D ayat 1 yang berbunyi “Setiap

orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlidungan dan kepastian hukum yang adil

serta perlakuan yang sama dihadapan hukum”. Namun pada kenyataannya kesetaraan

hukum di Indonesia masih jauh dari kata sempurna. Istilah tumpul keatas dan runcing

kebawah agaknya sangat tepat untuk menggambarkan situasi di negri ini sekarang.

Contohnya adalah kasus korupsi. Seorang pemuda yang hanya mendapat upah 2 juta

rupiah dari hasil korupsi divonis 4 tahun penjara, sementara hukuman untuk koruptor

kelas wahid seperti kasus korupsi Ratu Atut yang mencapai milyaran rupiah hanya di

hukum 4 tahun penjara. Dari contoh tersebut, sudah sangat jelas bahwa perlakuan

sama di hadapan hukum di Indonesia belum terlaksana dengan baik.

Dengan adanya payung hukum yang dituangkan dalam UUD 1945 pasal 28D ayat 1

tersebut, diharapkan benar-benar dapat menjadi payung hukum dan dapat mengurangi

bahkan menghapuskan kasus tentang kesenjangan dihadapan hukum karena perlakuan

adil dan perlakuan sama dalam hukum merupakan hal yang sangat penting dan harus

ditegakkan agar keadilan hukum dapat terlaksana.

4. Perceraian

Perceraian dilihat sebagai akhir dari suatu ketidakstabilan perkawinan dimana

pasangan suami istri kemudian hidup terpisah dan secara resmi diakui oleh hukum

yang berlaku (Erna, 1999). Sedangkan menurut UU perkawinan perceraian terjadi

apabila kedua belah pihak baik suami maupun istri sudah sama-sama merasakan

ketidakcocokan dalam menjalani rumah tangga. Pasal 39 ayat (2) UU Perkawinan

serta penjelasannya secara kelas menyatakan bahwa perceraian dapat dilakukan

apabila sesuai dengan alasan-alasan yang telah ditentukan.

Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 9

Page 10: rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · Web viewMisal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain

Situasi dan kondisi menjelang perceraian yang diawali dengan proses negosiasi antara

pasangan suami istri yang berakibat pasangan tersebut sudah tidak bisa lagi

menghasilkan kesepakatan yang dapat memuaskan masing-masing pihak. Mereka

seolah-olah tidak dapat lagi mencari jalan keluar yang baik bagi mereka berdua.

Perasaan tersebut kemudian menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kedua

belah pihak yang membuat hubungan antara suami istri menjadi semakin jauh.

Kondisi ini semakin menghilangkan pujian serta penghargaan yang diberikan kepada

suami ataupun istri padahal pujian dan penghargaan tersebut merupakan dukungan

emosional yang sangat diperlukan dalam suatu perkawinan. Hal ini mengakibatkan

hubungan suami istri semakin jauh dan memburuk. Mereka semakin sulit untuk

berbicara dan berdiskusi bersama serta merundingkan segala masalah-masalah yang

perlu dicari jalan keluarnya. Masing-masing pihak kemudian merasa bahwa

pasangannya sebagai orang lain. Akibatnya akan terjadilah perceraian (Scanzoni dan

Scanzoni, 1981

Perceraian tidak selalu berdampak negatif namun juga tidak bisa dipungkiri banyak

hal negatif yang terjadi karenanya, diantara yang paling besar terasa adalah dampak

psikologis terhadap anak korban perceraian. Selain itu dampak perceraian juga bisa

berdampak kepada pelaku perceraian tersebut, mulai dari perasaan sedih dan emosi

yang berlebihan sampai mendapat sangsi pengucilan dari masyarakat sekitar

Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 10

Page 11: rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · Web viewMisal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain

Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 11

Page 12: rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · Web viewMisal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain

5. Kenakalan Remaja

Masa remaja adalah masa pencarian jadi diri, masa dimana seorang remaja mulai

bimbang untuk menentukan ingin jadi seperti apa dirinya kedepannya. Masa-masa

dimana seorang remaja pada keadaan dimana ketidakstabilan emosi dan pikirannya

ada pada puncaknya. Keadaan seperti ini tentunya akan menjadi sangat riskan ketika

remaja tersebut kurang bijak dalam menanggapi saat-saat tersebu. remaja yang

memiliki kepribadian diri yang lemah akan mudah terhasut oleh ajakan orang lain

untuk melakukan hal yang tidak baik. Kalau saja anak tersebut kuat dalam

kepribadian maka ia akan menolak melakukan hal yang tidak baik.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi remaja melakukan perbuatan yag tidak

baik dan cenderung menyimpang antara lain :

- Kurang perhatian dari orang tua.

- Pergaulan lingkungan.

- Pengaruh budaya asing.

6. Wabah Penyakit

Wabah adalah penyakit menular yang terjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah

besar orang didaerah luas ( KBBI : 1989 ). Sementar menerut UU RI No. 4 tahun

1984 Wabah adalah kejadian terjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat

yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim

pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Adapun wabah

penyakit ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan.

- Kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang jenis suatu penyakit.

- Kurangnya fasilitas kesehatan di daerah-daerah tertentu.

Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 12

Page 13: rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · Web viewMisal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain

7. Ledakan Penduduk

adalah suatu keadaan kependudukan yang memperlihatkan pertumbuhan yang

melonjak cepat dalam jangka waktu yang relatif pendek. Ledakan penduduk biasanya terjadi

karena angka kelahiran sangat tinggi, sedangkan angka kematian mengalami penurunan yang

drastis.

Pada umumnya, ledakan penduduk terjadi pada negara-negara yang sedang

berkembang, termasuk di Indonesia. Pertambahan penduduk Indonesia dalam kurun waktu

hanya 40 tahun meningkat lebih dari 100%. Pada tahun 1961, jumlah penduduk Indonesia

hanya 97.985.000 jiwa, tetapi pada tahun 2000 telah meningkat menjadi 203.456.000 jiwa.

Ledakan penduduk sebagai akibat pertumbuhaan penduduk yang cepat seperti itu

memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya ledakan penduduk adalah:

- Tingkat kematian yang menurun.

- Tingkat kelahiran yang tinggi.

- Adanya kawin usia muda.

- Adanya rasa tanggung jawab pada keluarga.

- Adanya faktor wanita masih sebagai tenaga di rumah

Dasar-Dasar Ilmu Sosial Page 13

Page 14: rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · Web viewMisal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain

Beberapa dampak negatif yang timbul sebagai akibat terjadinya ledakan penduduk di

antaranya sebagai berikut:

- Tingkat kemiskinan semakin meningkat karena pertumbuhan penduduk yang cepat biasanya

tidak serta merta diikuti oleh pertumbuhan ekonomi yang cepat.

- Pertumbuhan penduduk yang cepat tidak seimbang dengan peningkatan produksi pangan

dapat mendorong kekurangan pangan.

- Timbulnya permukiman atau daerah kumuh di perkotaan sebagai akibat mahalnya harga

tanah dan rumah.

- Pemerintah mengalami kesulitan menyediakan sarana kebutuhan masyarakat seperti sarana

pendidikan dan kesehatan, perumaham, dan lain-lain disebabkan memerlukan dana yang

besar dan lokasinya padat oleh permukiman penduduk.

- Meningkatnya kebutuhan akan ruang dan lingkungan hidup.

- Menimbulkan persaingan (pertentangan) di masyarakat sebagai akibat meningkatnya

kebutuhan akan pangan dan kebutuhan lainnya.

- Tidak seimbangnya kebutuhan akan lapangan pekerjaan dengan pertumbuhan penduduk

yang dengan sendirinya menim-bulkan banyak pengangguran dan masalah sosial lainnya.

- Timbulnya kemiskinan, rumah kumuh, pertentangan antar etnik, tawuran warga yang

diawali dengan hal-hal kecil dan stabilitas politik yang tidak mantap akan nampak menjadi

pemandangan rutinitas yang sulit untuk mengatasinya.

8. Tingkat Stres Masyarakat Yang Tinggi

Menurut Hardjana (1994), bahwa dalam keadaan stres sekurang-kurangnya ada tiga

hal yang saling mengkait, yaitu hal atau penyebab, karena peristiwa, dan orang yang

merupakan objek. Keadaan menjadi sumber stres (stressor) kepada orang yang mengalami

stres (the stressed) dan hubungan antara orang yang mengalami stres dengan hal yang

menjadi penyebab stres (transaction) beserta segala yang tersangkut olehnya.

Profesor L. Levy dari Swedia telah mengumpulkan daftar “penyebab stres” dalam

kehidupan sehari-hari seperti yang didefinisikan oleh psikologis medis, diantaranya:

1) Tuntutan menekan yang tercipta karena konflik tenatng “peran” kita dalam berbagai

situasi hidup seperti pekerjaan, pernikahan, hubungan dengan orang tua, dan lain-lain.

Page 15: rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · Web viewMisal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain

2) Tuntutan menekan yang tercipta karena perubahan keadaan yang tidak diantisispasi

dan secara tiba-tiba dalam kehidupan kita. Seperti perubahan pada pekerjaan,

ketidakpastian kerja dan peruabhan radikal serupa yang menuntut penyesuaian besar.

3) Ketidakmampuan untuk menyesuaikan dengan situasi dan kondisi hidup yang baru

karena perbedaan antara harapn dan realitas dalam kehidupan bisnis dan pribadi.

Pada masyarakat urban modern tentunya idividu lebih dituntut untuk terus

bekerja dan bersaing dengan individu lainnya. Selain itu, tekanan-tekanan seperti

tuntutan untuk memenuhi kebutuhan hidup tentunya bisa menjadi penyebab utama

individu mengalami stres. Ketidakstabilan emosi individu yang disebabkan oleh

tingginya ingkat stres ini tentunya bisa menyebabka terjadi masalah sosial mulai dari

tingkatan yang paling rendah yaitu keluarga.

9. Korupsi

Sederhananya korupsi dapat kita artikan sebagai sutu tindakan yang mengambil uang

Negara dengan tujuan untuk memeperoleh keuntungan pribadi maupun kelompok. Sedangkan

dari sudut pandang lain korupsi dijelaskan sebagai suatu tindakan penyelewengan atau

penggelapan uang baik itu uang Negara atau uang lainnya yang dilakukan untuk keuntungan

pribai atau orang lain.

Umumnya kejahatan tindak pidana korupsi memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

- Penyalahagunaan kewenangan, kesempatan dan sarana

- Memperkaya diri sendiri dan orang lain

- Merugikan keuangan dan perekonomian Negara

-

Ilham gunawan menyatakan bahwa korupsi terjadi karena faktor-faktor tertentu. Adapun

Faktor penyebab terjadi korupsi adalah sebagai berikut:

- Kelemahan ajaran-ajaran agama dan etika

- Akibat kolonialisme atau pemerintahan asing yang tidak mengindahkan kesetiaan dan

kepatuhan dalam membendung korupsi.

- Lemahnya pendidikan

- Kemiskinan yang bersifat struktural

- Terbatasnya lingkungan anti korupsi

- Struktur pemerintahan yang lunak

Page 16: rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · Web viewMisal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain

Bicara mengenai dampak korupsi, maka kita harus tahu bahwa korupsi tidak hanya

berdampak bagi para pelaku saja tapi juga berdampak bagi Negara. Penjelasan dampak

korupsi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Dampak korupsi bagi pelaku (koruptor)

Korupsi merupakan salah satu tindakan pidana sehingga para pelaku pidana korupsi

akan dijatuhi hukum pidana.

b. Dampak korupsi bagi Negara

Dampak yang paling jelas tentunya kerugian Negara. Jika korupsinya dilakukan

dalam lingkup Negara maka akan mempengaruhi keuangan Negara begitu pula jika korupsi

dilakukan pada perusahaan maka juga akan memepengaruhi keuangan perusahaan.

Berkurangnya kepercayaan terhadap pemerintah karena pejabat pemerintahan telah

melakukan korupsi. Meskipun tidak semua melakukan korupsi yang terkena dampaknya ya

semua.

10. Isu Radikalisme Dalam Masyarakat

Tak bisa kita pungkiri, isu radikalisme sudah menjadi isu klasik di negri yang

majemuk ini. Radikalisme dikategorikan sebagai salah satu bentuk ancaman, yakni proses

yang dapat mengganggu ketahanan suatu negara selain gangguan, hambatan, dan tantangan.

Isu radikalisme seakan menjadi momok yang sangat menakutkan bagi masyarakat negri ini.

Seakan menjadi bahaya laten, isu ini sangatlah sensitif. Masyarakat bisa dengan mudah untuk

mencap seseorang atau golongan lain sebagai radikal, dan tentu saja itu berpengaruh pada

kehidupan sosial seseorang atau golongan lain tersebut.

Banyak dari masyarakat kita yang belum paham betul apa itu radikalisme, dan karena

ketidakpahamannya mereka pun kurang bisa menyikapi isu radikalisme ini dengan baik.

Ketidakmampuan masyarakat ini sering dimanfaatkan oknum untuk menjatuhkan nama baik

seseorang atau suatu golongan. Seelain itu kurangnya kesadaran masyarakat dalam

menyikapi isu-isu yang beredar dalam masyarakat.

Tentu hal seperti ini jika dibiarkan akan menyebabkan disorganisasi dalam

masyarakat, bahkan jika dibiarkan lebih lanjut bisa mengancam kesatuan dan persatuan

negara ini.

Page 17: rosalia.mercubuana-yogya.ac.idrosalia.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2018/... · Web viewMisal, kenakalan remaja, pernikahan dan perceraian, pernikahan dini, dan lain-lain

4) Kesimpulan

Seperti yang sudah dituturkan oleh para ahli, secara umum masalah sosial

dapat diartikan sebagai kondisi disuatu masyarakat yang tidak berjalan sesuai sistem

yang sudah dibangun dan dianut oleh masyarakat tersebut. Hal ini bisa disebabkan

oleh beberapa faktor seperti yang sudah dijelaskan diatas yaitu pendapat dari Soerjono

Soekamto yang menyatakan ada 4 faktor yang menyebabkan terjadinya masalah

sosial dalam masyarakat. Faktor-faktor tersebut adalah faktor ekonomi, faktor

biologis, faktor psikologis dan faktor kebudayaan

5) Daftar Pustaka

https://www.scribd.com/document/360639565/Menurut-Soerjono-Soekanto-

Masalah-Sosial-Adalah-Suatu-Ketidaksesuaian-Antara-Unsur

https://manungso.com/masalah-sosial/

http://adrianwijaya5.blogspot.com/2017/11/makalah-masalah-sosial-

tentang.html