bappeda.palukota.go.id · web viewmeningkatkan kualitas lingkungan yang sehat melalui pembangunan...

20
PEMANFAATAN LIMBA TERNAK SAPI SEBAGAI BAHAN BAKU BIOGAS SEBAGAI ALTERNATIF ENERGI TERBARUKAN PENGGANTI MINYAK TANAH TAHUN 2013 Arfan, SP, MSc Hp. 085228976417 PENDAHULUAN Vatutela yang dikenal oleh masyarakat Kota Palu dengan nama Bumi Roviga Palu yang merupakan bahagian dari masyarakat Kelurahan Tondo dengan Etnis Kaili. Masyarakat vatutela dalam kesehariannya berkomunikasi menggunakan bahasa Kaili Tara (tidak). Vatutela merupakan daerah yang letaknya dekat dengan pegunungan yang tandus dan berbatu dengan secara ekonomis dan pendidikan sangat tertinggal. Rata-rata pendidikan masyarakat vatutela masih sangat rendah dan umumnya mata pencaharian dalam menunjang ekonomi keluarga sebagai petani dan peternak. Secara demografi letak Dusun Vatutela berada di sebelah utara dari pusat Kota Palu. Karakteristik daerahnya sangat gersang, berbukit, berbatu atau keadaan lingkungan yang tidak memadai, lahan berbatu dan tandus, sehingga untuk mengusahakan tanaman budidaya pertanian sangat terbatas. Salah satu potensi yang dapat dikembangkan di daerah Vatutela dalam mendukung ekonomi masyarakat setempat yaitu ternak sapi dan kambing. Sistem peternakan sapi dan kambing masih sangat tradisional, dimana pada pagi hari peternak melepas ternaknya dan sore hari ternak kembali dikandangkan. Gapoktan Belo Singgani merupakan kumpulan dari beberapa kelompok tani yang ada di Vatutela yang mengembangkan potensi ternak dan berkebun, dengan jumlah anggota sebanyak 52 orang. Jumlah petani peternak yang mengusahakan ternak besar khususnya sapi sebanyak 15 orang dengan rata-rata jumlah ternaknya 15 ekor. Petani peternak mengkandangkan ternaknya ditengah-tengah perkampungan yang tidak didukung dengan pertimbangan dari beberapa dampak negative yang ditimbulkan menyebabkan lingkungan sekitar mengeluarkan bau amis dari kotoran sapi. Tidak hanya Polusi tetapi berdampak pada udara segar yang dihirup oleh masyarakat sekitar dusun vatutela. Banyaknya limbah yang dihasilkan dari peternakan tersebut, dan tidak dimanfaatkan, baik sebagai pupuk organic yang berbahan dasar kotoran ternak sapi

Upload: others

Post on 01-Aug-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: bappeda.palukota.go.id · Web viewMeningkatkan kualitas lingkungan yang sehat melalui pembangunan sistem perkandangan yang sehat dan tidak mencemari lingkungan. Meningkatkan pemahaman

PEMANFAATAN LIMBA TERNAK SAPI SEBAGAI BAHAN BAKU BIOGAS SEBAGAI ALTERNATIF ENERGI TERBARUKAN PENGGANTI MINYAK TANAH

TAHUN 2013 Arfan, SP, MSc

Hp. 085228976417

PENDAHULUAN

Vatutela yang dikenal oleh masyarakat Kota Palu dengan nama Bumi Roviga Palu yang merupakan bahagian dari masyarakat Kelurahan Tondo dengan Etnis Kaili. Masyarakat vatutela dalam kesehariannya berkomunikasi menggunakan bahasa Kaili Tara (tidak). Vatutela merupakan daerah yang letaknya dekat dengan pegunungan yang tandus dan berbatu dengan secara ekonomis dan pendidikan sangat tertinggal. Rata-rata pendidikan masyarakat vatutela masih sangat rendah dan umumnya mata pencaharian dalam menunjang ekonomi keluarga sebagai petani dan peternak.

Secara demografi letak Dusun Vatutela berada di sebelah utara dari pusat Kota Palu. Karakteristik daerahnya sangat gersang, berbukit, berbatu atau keadaan lingkungan yang tidak memadai, lahan berbatu dan tandus, sehingga untuk mengusahakan tanaman budidaya pertanian sangat terbatas. Salah satu potensi yang dapat dikembangkan di daerah Vatutela dalam mendukung ekonomi masyarakat setempat yaitu ternak sapi dan kambing. Sistem peternakan sapi dan kambing masih sangat tradisional, dimana pada pagi hari peternak melepas ternaknya dan sore hari ternak kembali dikandangkan.

Gapoktan Belo Singgani merupakan kumpulan dari beberapa kelompok tani yang ada di Vatutela yang mengembangkan potensi ternak dan berkebun, dengan jumlah anggota sebanyak 52 orang. Jumlah petani peternak yang mengusahakan ternak besar khususnya sapi sebanyak 15 orang dengan rata-rata jumlah ternaknya 15 ekor. Petani peternak mengkandangkan ternaknya ditengah-tengah perkampungan yang tidak didukung dengan pertimbangan dari beberapa dampak negative yang ditimbulkan menyebabkan lingkungan sekitar mengeluarkan bau amis dari kotoran sapi. Tidak hanya Polusi tetapi berdampak pada udara segar yang dihirup oleh masyarakat sekitar dusun vatutela. Banyaknya limbah yang dihasilkan dari peternakan tersebut, dan tidak dimanfaatkan, baik sebagai pupuk organic yang berbahan dasar kotoran ternak sapi ataupun sebagai bahan bakar gas sebagai pengganti minyak tanah dalam skala rumah tangga atapun industry.

Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Komposisi biogas yang dihasilkan dari fermentasi tersebut terbesar adalah gas Methan (CH4) sekitar 54-70% serta gas karbondioksida (CO2) sekitar 27-45%. Gas methan (CH4) yang merupakan komponen utama biogas merupakan bahan bakar yang berguna karena mempunyai nilai kalor yang cukup tinggi, yaitu sekitar 4800 sampai 6700 kkal/m³, sedangkan gas metana murni mengandung energi 8900 Kcal/m³. Karena nilai kalor yang cukup tinggi itulah biogas dapat dipergunakan untuk keperluan penerangan, memasak, menggerakkan mesin dan sebagainya.

Menurut Khairani, dkk bahwa potensi ekonomis Biogas adalah sangat besar, hal tersebut mengingat bahwa 1 m3 biogas dapat digunakan setara dengan 0,62 liter minyak tanah. Di samping itu pupuk organik yang dihasilkan dari proses produksi biogas sudah tentu mempunyai nilai ekonomis yang tidak kecil pula. Kondisi demikian yang memprihatinkan baik ditinjau dari

Page 2: bappeda.palukota.go.id · Web viewMeningkatkan kualitas lingkungan yang sehat melalui pembangunan sistem perkandangan yang sehat dan tidak mencemari lingkungan. Meningkatkan pemahaman

segi kesehatan ataupun kebersihan. Berdasarkan beberapa uraian tersebut di atas, maka kami dari Universitas Alkhairaat Palu melakukan pembinaan dan pengabdian dengan judul Pemanfaatan Limbah Ternak Sapi sebagai bahan baku bio gas sebagai alternative energy terbarukan pengganti energy minyak tanah dalam skala rumah tangga atau industry.

BIOGAS

Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktifitas an aerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida. Biogas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik sangat populer digunakan untuk mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan sambil menghancurkan bakteri patogen dan sekaligus mengurangi volume limbah buangan. Metana dalam biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara, dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit.

Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon diatmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil. Komposisi biogas yang dihasilkan dari fermentasi tersebut terbesar adalah gas Methan (CH4) sekitar 54-70% serta gas karbondioksida (CO2) sekitar 27-45%. Gas methan (CH4) yang merupakan komponen utama biogas merupakan bahan bakar yang berguna karena mempunyai nilai kalor yang cukup tinggi, yaitu sekitar 4800 sampai 6700 kkal/m³, sedangkan gas metana murni mengandung energi 8900 Kcal/m³. Karena nilai kalor yang cukup tinggi itulah biogas dapat dipergunakan untuk keperluan penerangan, memasak, menggerakkan mesin dan sebagainya. Sistim produksi biogas juga mempunyai beberapa keuntungan seperti (a) mengurangi pengaruh gas rumah kaca, (b) mengurangi polusi bau yang tidak sedap, (c) sebagai pupuk dan (d) produksi daya dan panas.

METODE PELAKSANAAN

Untuk mencapai tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi oleh masyarakat Vatutela khususnya anggota kelompok tani Belo Singgani, maka teknik yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Pendidikan Masyarakat dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA/RRA) menggunakan metode pelatihan (training), demonstrasi demplot percobaan, dan pembinaan terhadap kelompok.

1. Demonstrasi Demplot Pembuatan Bio Gas

Kegiatan demplot percobaan/demonstrasi dilakukan setelah dilaksanakan pelatihan, Selanjutnya dilakukan demonstrasi demplot percobaan yang mencakup: cara pembuatan bio gas dengan menggunakan limbah hasil ternak sapi, cara penggunaan, dan teknik pemeliharaan untuk menjaga keberlangsungan alat.

Page 3: bappeda.palukota.go.id · Web viewMeningkatkan kualitas lingkungan yang sehat melalui pembangunan sistem perkandangan yang sehat dan tidak mencemari lingkungan. Meningkatkan pemahaman

Gambar 1. Instalasi Reaktor Biogas Skala Rumah Tangga

2. Pelatihan

Pada kegiatan pelatihan atau penyuluhan, topik yang disampaikan antara lain :

a. Cara beternak sapi b. Pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk atau biogasc. Pemanfaatan hasil limbah dari reactor bio gas sebagai pupuk organikd. Instalasi Reaktor Biogas Skala Rumah Tangga, Cara Pengoperasian Reaktor Biogas Skala

Rumah Tangga, Cara Pengoperasian Kompor Biogas, Pemeliharaan Dan Perawatan Reaktor Biogas

e. Pentingnya menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan yang sehatf. Membangun Mindsett menjadi manusia karya/produktif/berdaya saing serta penguatan

kelompok

3. Pembinaan dan Evaluasi

Setelah pelaksanaan seluruh rangkaian pelatihan, pelaksana program melakukan pembinaan langsung di lapangan dan monitoring serta evaluasi secara berkelanjutan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dari kegiatan yang telah dilakukan. Hal-hal yang dianggap masih mengalami kekurangan disampaikan kepada peserta untuk ditindaklanjuti agar kegiatan tersebut dapat berhasil dengan baik.

TARGET LUARAN

Dalam pelaksanaan program tentang pemanfaatan limbah ternak sebagai biogas dan pupuk padat, maka target luaran yang ingin dicapai sebagai berikut:

a. Meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat melalui pembangunan sistem perkandangan yang sehat dan tidak mencemari lingkungan.

Page 4: bappeda.palukota.go.id · Web viewMeningkatkan kualitas lingkungan yang sehat melalui pembangunan sistem perkandangan yang sehat dan tidak mencemari lingkungan. Meningkatkan pemahaman

b. Meningkatkan pemahaman masyarakat peternak tentang manfaat dari limbah ternak sapi sebagai bahan baku biogas dan pupuk organik padat dan cair.

c. Melakukan pembinaan kepada masyarakat vatutela khususnya anggota Gapoktan dalam meningkatkan jumlah ternaknya.

d. Suksesnya pembuatan instalator bio gas berbahan baku limbah ternak dalam memenuhi energi rumah tangga.

e. Membangun Mindsett menjadi manusia karya/produktif/berdaya saing serta penguatan kelompok

KENAPA HARUS VATUTELA

Terpilihnya vatutela sebagai salah satu lokasi pengembangan biogas didasari atas potensi local yang dimiliki daerah tersebut. Vatutela kayak akan ternak sapi, kepemilikan ternak sapi dengan jumlah yang cukup memadai setiap petani memiliki 10 ekor sapi. Dengan jumlah ternak yang cukup tinggi, dimana limbah yang dihasilkan dari peternakan tersebut akan melimpah. Dengan keterbatasan pengetahuan, petani peternak tidak dapat mengembangkan potensi limbah, baik sebagai biogas ataupun sebagai pupuk organic.

Mengunjungi vatutela, maka akan muncul perasaan sedih dalam diri kita sebagai orang yang berpengetahuan menyangsikan ketidakmampuan masyarakat dalam memanfaatkan berbagai potensi local yang ada. Melimpahnya limbah ternak dan tidak tergarapnya lahan-lahan kosong dengan alasan kekurangan air. Sementara kita sadar semua bahwa begitu banyak inovasi yang tersedia yang bisa dimanfaatkan dan diterapkan dalam masyarakat. Dalam penanganan limbah yang berlimpah, Inovasi yang kami coba implementasikan adalah pemnafaatan limbah sebagai bio gas dan pupuk padat serta memanfaatkan urine sapi sebagai pupuk cair.

Secara demografi, vatutela sangat dekat dengan Perguruan Tinggi terbesar yang ada di Kota Palu, tapi sungguh sangat ironis ketika kita melihat keadaan masyarakat yang sangat terbatas dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Disamping itu, karakter masyarakat yang cenderung bersifat masa bodoh dan bermalasan, menyebabkan begitu banyak potensi local yang tidak termanfaatkan. Munculnya sifat masa bodoh dan kemalasan, akibat transfer ilmu atau teknologi yang dilakukan oleh pemerintah atau institusi yang terkait tidak dengan proses pendampingan dengan jangka waktu yang lama.

Keterbatasan pengetahuan, keterampilan dan semangat yang dimiliki oleh masyarakat vatutela menjadi factor pembatas untuk meningkatkan hidup menjadi lebih baik, mandiri serta menjadi lebih maju. Rasa rendah diri dengan tingkat pendidikan yang rendah membawa kehidupan masyarakat vatutela menjadi masyarakat yang pesimis dengan hidup itu sendiri. Sementara kita menyadari bahwa begitu kaya dengan potensi local yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk lebih maju.

Berdasarkan pengalaman kami dengan masyarakat selama melakukan pendampingan dalam pembuatan demplot Biogas dan Pupuk Padat, masyarakat Vatutela tidak seperti yang kami duga dari awal bahwa masyarakat malas dan bodoh. Tetapi kenyataan di lapangan sangat berbeda dengan informasi yang kami dengar selama ini. Masyarakat hanya butuh dorongan, semangat, masyarakat butuh ilmu pengetahuan, butuh informasi teknologi yang berkesinambungan, dengan harapan masyarakat menjadi lebih mandiri dan sejahtera.

Page 5: bappeda.palukota.go.id · Web viewMeningkatkan kualitas lingkungan yang sehat melalui pembangunan sistem perkandangan yang sehat dan tidak mencemari lingkungan. Meningkatkan pemahaman

Pemilihan program pemanfaatan limbah ternak sapi sebagai biogas merupakan salah satu program yang kena dan tepat sasaran. Program ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam masyarakat dalam memenuhi kebutuhan energy pengganti energi minyak tanah menjadi energy terbarukan yang ramah lingkungan. Dengan pemanfaatan biogas menjadi energi untuk digunakan sebagai alat memasak dapat mengurangi ketergantungan yang tinggi terhadap minyak tanah dan gas itu sendiri. Dengan tingginya harga minyak tanah dan gas, biogas merupakan solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dengan berkurangnya dana yang digunakan untuk membeli minyak tanah, masyarakat sasaran dapat menabung atau mengurangi pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan lain atau pendidikan atau memperbaiki tingkat sejahtera

PENERAPAN PAKET TEKNOLOGI

Teknologi Biogas

Teknologi biogas merupakan teknologi hasil fermentasi yang memanfaatkan bakteri an aerob dalam mengelola bahan-bahan organic (limbah ternak atau sampah rumah tangga) yang menghasilkan gas methan dan karbondioksida. Biogas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik sangat populer digunakan untuk mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan sambil menghancurkan bakteri patogen dan sekaligus mengurangi volume limbah buangan.

Pemanfaatan limbah ternak sebagai biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon diatmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil.

Komposisi biogas yang dihasilkan dari fermentasi tersebut terbesar adalah gas Methan (CH4) sekitar 54-70% serta gas karbondioksida (CO2) sekitar 27-45%. Gas methan (CH4) yang merupakan komponen utama biogas merupakan bahan bakar yang berguna karena mempunyai nilai kalor yang cukup tinggi, yaitu sekitar 4800 sampai 6700 kkal/m³, sedangkan gas metana murni mengandung energi 8900 Kcal/m³. Karena nilai kalor yang cukup tinggi itulah biogas dapat dipergunakan untuk keperluan penerangan, memasak, menggerakkan mesin dan sebagainya.

Sistim produksi biogas juga mempunyai beberapa keuntungan seperti (a) mengurangi pengaruh gas rumah kaca, (b) mengurangi polusi bau yang tidak sedap, (c) sebagai pupuk dan (d) produksi daya dan panas.

Tahapan Pemanfaatan Limbah Ternak Sebagai Biogas diuraikan sebagai berikut:

a. Pembuatan DigesterDalam membangun digester biogas pemilihan bahan merupakan factor penting dalam menunjang keberhasilan biogas. Pertimbangan yang harus didahulukan dalam membuat digester bahwa bahan yang digunakan tidak mudah rapuh, tidak mudah bocor, tidak mudah pecah. Melalui tulisan ini, kami ingin menyampaikan alasan penggunaan gorong-gorong sebagai digester, berdasarkan pengalaman kami membuat biogas bersama masyarakat Vatutela. Salah satu kelebihan digester yang terbuat dari gorong-gorong memiliki kelebihan tahan terhadap tekanan atau injakan ternak sapi. Dalam merangkai gorong-gorong satu

Page 6: bappeda.palukota.go.id · Web viewMeningkatkan kualitas lingkungan yang sehat melalui pembangunan sistem perkandangan yang sehat dan tidak mencemari lingkungan. Meningkatkan pemahaman

dengan yang lainnya diharapkan tidak membuat celah yang sangat besar, yang dapat menyebabkan hilangnya gas melalui lubang tersebut. Campuran yang digunakan untuk menyampung gorong-gorong satu dengan lainnya menggunakan campuran semen dengan pasir halus yang ditambahkan lem fox yang sudah diencerkan dengan air.

Bahan : Jumlah

Semen Tonasa Gorong-Gorong Lem PoxPipa paralon 4 inchi Pipa paralon 3 inchi Pipa ½ inchi Sambungan L 4 inchi Sambungan L 3 inchi Sambungan T 3 inchi Sambungan L ½ inchi Sambungan T ½ inchi Stop kran ½ inchi Cat No DropPasir Kuas Lakban 2 inchi Clean out 4 inchi RegulatorLem Pipa

:::

10 zak 8 buah 3 bungkus 1 batang 1 batang 4 batang 2 Buah 3 Buah 1 buah 3 buah 1 buah 2 buah 2 kg/kaleng 1 truk 2 buah 1 roll1 buah 1 buah 2 botol

b. Instalasi Salah satu factor penting dalam menunjang tingkat keberhasilan biogas adalah system instalasi yang benar yang didukung dengan penggunaan bahan yang tahan dan tidak mudah pecah atau bocor. Dalam mengintalasi yang perlu diperhatikan adalah sistem penyambungan. Diharapkan dalam melakukan penyambungan, baik itu pipa atau selang ataupun pada saat melakukan penyambungan gorong-gorong. Kegiatan tersebut harus dilakukan dengan benar agar tidak terjadi kebocoran. Kesalahan sedikit akan berakibat buruk dan menyebabkan tingkat keberhasilan biogas menjadi rendah.

c. Memasukkan Kotoran ke dalam digesterLimbah ternak sapi yang digunakan sebagai bahan baku biogas yang baru berumur sehari atau maksimal tiga hari. Kandungan Gas yang dimiliki Kotoran sapi yang baru keluar lebih tinggi bila dibandingkan dengan kotoran yang sudah lama. Salah satu penyumbang pemanasan Global adalah gas methane yang dihasilkan dari kotoran sapi. Memasukkan limbah kotoran sapi kedalam digester melalui beberapa tahapan, tahapan pertama pencampuran dengan air dengan perbandingan 2:1 atau 1:1, tahapan selanjutnya mengaduk bahan tersebut sampai terjadi homogen yang selanjutnya bahan tersebut dialirkan

Page 7: bappeda.palukota.go.id · Web viewMeningkatkan kualitas lingkungan yang sehat melalui pembangunan sistem perkandangan yang sehat dan tidak mencemari lingkungan. Meningkatkan pemahaman

kedalam digester. Pembentukan gas akan terjadi didalam digester dengan memanfaatkan bakteri an aerob. Gas akan siap dimanfaatkan dan berlanjut sekitar 7 hari kemudian.

Pemanfaatan Limbah urine dan Limbah dari Biogas sebagai Pupuk

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada tingkat kesadaran masyarakat petani dan konsumen untuk memanfaatkan bahan organic dalam melakukan aktivitas budidaya pertanian. Tanaman membutuhkan berbagai unsure hara untuk tumbuh dan berkembang. Keberadaan unsure hara dalam tanah sangat terbatas. Miskin unsur hara dalam tanah akan terjadi bilamana tidak diikuti dengan penambahan unsure melalui aplikasi pupuk an organic dan organic. Pemanfaatan pupuk organic dapat menjaga ketersediaan unsure hara di dalam tanah. Dengan aplikasi pupuk organic akan menyediakan unsure hara yang dibutuhkan oleh tanaman melalui tanah.

Berawal dari survey lokasi yang kami lakukan sebagai lokasi pengembangan KKN Posdaya, kami menyangsikan limbah ternak yang sangat melimpah dan tidak termanfaatkan. Melimpahnya limbah ternak yang ada di Vatutela menggugah perasaan kami sebagai Professional Pendidik Masyarakat dari Universitas Alkhairaat Palu untuk mengembangkan teknologi biogas dan pupuk organic padat dan cair.

Urine yang berasal dari ternak sapi ditampung didalam ember yang telah disediakan dan ditambahkan dengan EM-4 atau semacamnya. Sedangkan Kotoran ternak sapi yang berasal dari kandang ditampung kemudian dimasukkan ke dalam digester sebagai biogas. Limbah dari biogas termanfaatkan sebagai pupuk padat. Limbah yang keluar dari digester diendapkan dengan tujuan untuk memperoleh limbah yang padat. Untuk mempercepat proses dekomposisi dan menambah unsure hara dapat juga ditambahkan dengan urea dan SP-36. Penambahan kedua unsure tersebut kami tidak merekomendasikan karena dengan penambahan unsure tersebut tidak lagi menjadi pupuk organic.

Limbah yang keluar dari digester biogas untuk termanfaatkan sebagai pupuk padat sudah tidak berbau dan cenderung lebih stabil. Kondisi demikian waktu yang dibutuhkan untuk proses pembuatan pupuk padat lebih singkat bila dibandikankan tanpa melalui proses digester biogas. Pembuatan pupuk padat melalui beberapa tahapan, dengan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh pupuk padat sekitar 4 minggu. Bak pengendapan yang kami sediakan sebanyak tiga bak dengan harapan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk setiap tahapan/bak sekitar 1 minggu lebih setelah ditambahkan dengan EM-4 sebagai biodekomposer. setiap melewati

Partisipasi Masyarakat

Tahap awal kami melakukan sosialisasi mengenai pemanfaatan limbah ternak sapi untuk berbagai keperluan, disambut dengan tingkat kepedulian rendah dan rasa acuh terhadap suatu informasi baru. Partisipasi masyarakat yang rendah, seiring dengan berjalannya waktu, komunikasi dengan pendekatan persuasive yang kami bangun dengan masyarakat vatutela itu sendiri, mengubah sedikit demi sedikit pandangan tentang keberadaan kami ditengah-tengah masyarakat vatutela itu sendiri. Prinsip dasar yang kami pegang sebagai Profesional Pendidik Masyarakat bahwa kehadiran kami, ingin membawa perubahan, perubahan yang sangat mendasar yaitu merubah pola prilaku masyarakat vatutela menjadi lebih mandiri, memiliki inovasi dan semangat kerja yang tinggi menuju hidup yang lebih baik dan sejahtera. Aktivitas

Page 8: bappeda.palukota.go.id · Web viewMeningkatkan kualitas lingkungan yang sehat melalui pembangunan sistem perkandangan yang sehat dan tidak mencemari lingkungan. Meningkatkan pemahaman

pembuatan pupuk ini diharapkan dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dan menciptakan lapangan kerja. Partisipasi masyarakat sangat tinggi ditandai dengan semangat dan antusias dari anggota kelompok Belo Singgani dalam melakukan aktivitas pembuatan pupuk.

Kegiatan ini dilaksanakan sejak 05 Oktober sampai 05 Desember 2013 dengan uraian taha

RANGKAIAN KEGIATAN PELATIHAN

Page 9: bappeda.palukota.go.id · Web viewMeningkatkan kualitas lingkungan yang sehat melalui pembangunan sistem perkandangan yang sehat dan tidak mencemari lingkungan. Meningkatkan pemahaman

KESIMPULAN

Pelaksanaan kegiatan pengabdian tentang Pemanfaatan Limbah Ternak Sapi Sebagai Bahan Baku bio gas dan pupuk padat bagi masyarakat Vatutela sangat besar manfaatnya khususnya bagi anggota Kelompok tani GAPOKTAN BELO SINGGANI. Kegiatan ini dapat menambah wawasan pengetahuan dalam memanfaatkan bahan baku yang tersedia di lingkungan tempat tinggal untuk dijadikan sebagai bahan baku bio gas, pupuk padat dan cair. Kami sebagai pelaksana sangat mengharapkan kegiatan seperti ini dapat berlangsung secara kontinyu dalam menangani persoalan-persoalan yang dihadapi oleh petani dalam meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat tani.

Lampiran :

Page 10: bappeda.palukota.go.id · Web viewMeningkatkan kualitas lingkungan yang sehat melalui pembangunan sistem perkandangan yang sehat dan tidak mencemari lingkungan. Meningkatkan pemahaman

JADWAL PELATIHAN

PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK SAPI SEBAGAI BAHAN BAKU BIO GAS SEBAGAI ALTERNATIVE ENERGY TERBARUKAN PENGGANTI ENERGY

MINYAK TANAH DI DUSUN VATUTELA

No Hari/Tgl Materi Pemateri Moderator Notulensi

1. November 2013

Pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk padat dan cair atau biogas

Arfan, SP, M.Sc Ir.Ratnawati,MP Aroman

2. November 2013

Merangkai Limbah ternak menjadi biogas (Demonstrasi dan Instalasi Reaktor Biogas Skala Rumah Tangga, cara pengoperasian dan perawatan)

Basrum, SP, M.Si Arfan, SP, M.Sc Aroman

3. November 2013

Pemanfaatan hasil limbah dari reactor bio gas sebagai pupuk organic

Arfan, SP, M.Sc Ir. Ratnawati, MP Aroman

4. November 2013

Cara beternak sapi yang menguntungkan

Dr. Ir. Hasmari Noer, M.Si

Ir. Ratnawati, MP Aroman

5. November 2013

Pentingnya menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat

Ir. Ratnawati, MP Arfan, SP, M.Sc Aroman

6. November 2013

Membangun Mindsett menjadi manusia karya/produktif/berdaya saing serta penguatan kelompok

Ir. Kasman Jaya Saad, M.Si Arfan, SP, M.Sc Aroman

Page 11: bappeda.palukota.go.id · Web viewMeningkatkan kualitas lingkungan yang sehat melalui pembangunan sistem perkandangan yang sehat dan tidak mencemari lingkungan. Meningkatkan pemahaman

Lampiran. Rangkaian Kegiatan dari Survei Lapangan – Demplot

                     Pembuatan  Biogas

Page 12: bappeda.palukota.go.id · Web viewMeningkatkan kualitas lingkungan yang sehat melalui pembangunan sistem perkandangan yang sehat dan tidak mencemari lingkungan. Meningkatkan pemahaman
Page 13: bappeda.palukota.go.id · Web viewMeningkatkan kualitas lingkungan yang sehat melalui pembangunan sistem perkandangan yang sehat dan tidak mencemari lingkungan. Meningkatkan pemahaman
Page 14: bappeda.palukota.go.id · Web viewMeningkatkan kualitas lingkungan yang sehat melalui pembangunan sistem perkandangan yang sehat dan tidak mencemari lingkungan. Meningkatkan pemahaman

Beberapa kegiatan yang telah kami capai sejak 5 Oktober 2013 sebagai berikut:

No Uraian

1. Silaturrahmi dengan ketua RW setempat

2. Survei lokasi

3. Penetapan lokasi pelaksanaan

4. Sosialisasi melalui kegiatan Rembuk Warga membahas tentang maksud dan tujuan dari keg yang kami laksanakan

5. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan perbaikan lokasi kandang

6. Membuat pondasi kandang

7. Pembuatan kandang yang beratapkan seng

8. Menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan reaktor bio gas

9. Demontrasi pembuatan bio gas

10. Intalasi biogas

Kegiatan Tahap II

No Uraian

1. Pelatihan dengan materi Cara beternak sapi :

a. Pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk atau biogasb. Pemanfaatan hasil limbah dari reactor bio gas sebagai pupuk organicc. Instalasi Reaktor Biogas Skala Rumah Tangga, Cara Pengoperasian Reaktor

Biogas Skala Rumah Tangga, Cara Pengoperasian Kompor Biogas, Pemeliharaan Dan Perawatan Reaktor Biogas

d. Pentingnya menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan yang sehate. Membangun Mindsett menjadi manusia karya/produktif/berdaya saing serta

penguatan kelompok

Page 15: bappeda.palukota.go.id · Web viewMeningkatkan kualitas lingkungan yang sehat melalui pembangunan sistem perkandangan yang sehat dan tidak mencemari lingkungan. Meningkatkan pemahaman