library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2012-2... · web viewmengingat...

14
3 BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proses Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, yaitu: 1. AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) yang memberikan pengetahuan terkini seputar ASI baik melalui kelas edukasi maupun wawancara langsung dengan konselor AIMI. 2. Buku teori "Menyusui Bayi Anda " yang menjelaskan tentang seluk beluk ASI. 3. Wawancara dengan seorang dokter anak Drs.Ezzedin Yazid. 4. Kunjungan serta wawancara langsung ke Rumah Bersalin Bunda Nuraida. 5. Pencarian data berupa buku literatur serta internet yang berkenaan dengan tema yang diangkat 2.2 Data Proyek 2.2.1 Bekerja vs Memberi ASI Mendapat ASI merupakan hak setiap bayi, begitu pula dengan menyusui merupakan hak setiap ibu, termasuk juga dengan ibu bekerja. Jumlah wanita yang bekerja di Indonesia mencapai 40,74 juta orang dan akan terus bertambah (SDKI,2007). Sebaliknya, angka pemberian ASI ekslusif menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)

Upload: others

Post on 31-Dec-2019

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMengingat telah lahirnya perundang-undangan tentang ASI Eksklusif, pojk laktasi menjadi salah

3

BAB IIDATA DAN ANALISA

2.1 Sumber Data

Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proses Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, yaitu:

1. AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) yang memberikan pengetahuan terkini seputar ASI baik melalui kelas edukasi maupun wawancara langsung dengan konselor AIMI.

2. Buku teori "Menyusui Bayi Anda " yang menjelaskan tentang seluk belukASI.

3. Wawancara dengan seorang dokter anak Drs.Ezzedin Yazid.

4. Kunjungan serta wawancara langsung ke Rumah Bersalin Bunda Nuraida.

5. Pencarian data berupa buku literatur serta internet yang berkenaan dengan tema yang diangkat

2.2 Data Proyek

2.2.1 Bekerja vs Memberi ASI

Mendapat ASI merupakan hak setiap bayi, begitu pula dengan menyusui

merupakan hak setiap ibu, termasuk juga dengan ibu bekerja. Jumlah wanita yang

bekerja di Indonesia mencapai 40,74 juta orang dan akan terus bertambah

(SDKI,2007). Sebaliknya, angka pemberian ASI ekslusif menurut Survei Sosial

Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2006 hingga 2008 di Jakarta, persentasenya terus

menurun. Tercatat turunnya persentase sebesar 10% dari tahun 2006 hingga 2008.

Pemerintah menetapkan cuti melahirkan sesuai UU Tenaga Kerja Nomor 13

tahun 2003 yaitu selama 3 bulan. Cuti menyusui hanya dilakukan oleh sedikit institusi

bagi pekerjanya. Kebijakan mengenai cuti ibu menyusui atau mengenai keluangan

waktu untuk menyusui belum mendapatkan perhatian yang serius. Di samping itu

lahirnya Peraturan Pemerinah Nomor 33 Tentang Pemberian ASI Eksklusif dirasa

tidak konsisten dengan pendeknya cuti melahirkan. Dimana pemberian ASI Eksklusif

berlangsung selama 6 bulan.

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMengingat telah lahirnya perundang-undangan tentang ASI Eksklusif, pojk laktasi menjadi salah

4

Hasil penelitian yang dilakukan Survey Demografi Kesehatan Indonesia

(SDKI) tahun 2007, sebesar 79% ibu bekerja di Jakarta hanya mampu memberikan

ASI secara eksklusif selama 4 bulan. Penelitian yang juga pernah dilakukan oleh

Ross Lab Mother Survey di Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa persentase

pemberian ASI oleh ibu bekerja menurun pada bulan ke 5-6. Berikut adalah tabel

hasil survey.

Tabel I. Waktu Bekerja Ibu dan Menyusui (usia 0-4 bulan)

Persentase Waktu Bekerja

69% Full Time

72,9% Part Time

69% Tidak Bekerja

Tabel II. Waktu Bekerja Ibu dan Menyusui (usia 5-6 bulan)

Persentase Waktu Bekerja

27,1% Full Time

36,8% Part Time

35,2% Tidak Bekerja

Dengan angka penurunan pemberian ASI Eksklusif yang drastis terutama

pada ibu pekerja maka dapat dikatakan bahwa program ASI Eksklusif belum

terlaksana dengan baik. Hal ini juga diperkuat dengan beberapa faktor penghambat

lain seperti kurang dukungan dari tempat kerja serta tidak tersedianya ruang laktasi

serta gencarnya promosi susu formula.

2.2.1.1 Pojok LaktasiRuang laktasi biasa dikenal dengan ruangan khusus untuk ibu

menyusui hingga mengganti popok bayi. Ruang Laktasi atau kadang disebut

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMengingat telah lahirnya perundang-undangan tentang ASI Eksklusif, pojk laktasi menjadi salah

5

Pojok Laktasi sangat diperlukan di ruang publik seperti pusat perbelanjaan

modern (mall), bandar udara (bandara), stasiun, terminal hingga setiap

perkantoran. Mengingat telah lahirnya perundang-undangan tentang ASI

Eksklusif, pojk laktasi menjadi salah satu konsekuensinya. Selama masa

pemberian ASI ekslusif seluruh komponen masyarakat harus mendukung

dengan memberikan fasilitas ruang menyusui di tempat kerja dan fasilitas

umum.

Penyediaan ruang laktasi pernah diatur melalui Surat Keputusan

Bersama (SKB) tiga menteri, yakni Menteri Kesehatan, Menteri

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan Menteri Tenaga Kerja

dan Transmigrasi. SKB ini mewajibkan perusahaan untuk menyediakan ruang

laktasi di tempat kerja agar ibu bisa menyusui anaknya dan/atau memerah ASI

untuk anaknya. Langkah ini diharapkan mendorong para ibu untuk menyusui

anak, terutama para ibu yang bekerja. Dalam Konvensi Organisasi Pekerja

Internasional tercantum bahwa cuti melahirkan selama 14 minggu dan

penyediaan sarana pendukung ibu menyusui di tempat kerja wajib diadakan.

Undang-Undang Perburuhan di Indonesia No.1 tahun 1951 memberikan cuti

melahirkan selama 12 minggu dan kesempatan menyusui 2 x 30 menit dalam

jam kerja. Namun pada kenyataannya sekarang masih minim sekali dukungan

dari banyak perusahaan atas ketersediaan fasilitas serta sarana bagi ibu

menyusui.

Beberapa ibu bekerja yang kantornya belum difasilitasi ruang laktasi

biasanya memiki ruang laktasinya masing-masing. Ada yang di gudang, dapur

bahkan toilet. Tidak lupa ibu bekerja ini juga membawa alat yang dibutukan

dalam proses memerah ASInya, beberapa diantaranya adalah cooler bag

lengkap dengan “perlengkapan tempur”-nya yaitu pemompa ASI, beberapa

botol kaca ASIP (ASI perah), apron (celemek menyusui) dan ice pack/gel

pack. Hal ini menjadi solusi terbaik bagi mereka yang ingin terus berusaha

memberikan bayinya ASI.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMengingat telah lahirnya perundang-undangan tentang ASI Eksklusif, pojk laktasi menjadi salah

6

2.2.1.2 Susu Formula

Bagi ibu pekerja, terutama  di sektor formal, sering kali  mengalami

kesulitan memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif  kepada  bayinya karena

keterbatasan waktu dan mobilitas kerja yang tinggi. Dampaknya, banyak ibu

yang bekerja terpaksa beralih ke susu formula dan menghentikan memberi

ASI secara eksklusif. Padahal salah satu upaya yang paling mendasar untuk

menjamin pencapaian kualitas tumbuh kembang anak secara optimal,

sekaligus memenuhi hak anak adalah memberikan ASI sejak lahir hingga usia

dua tahun.

Peningkatan penggunaan susu formula juga didukung oleh maraknya

promosi yang dilakukan berbagai brand susu formula di berbagai media.

Sedangkan media tentang pentingnya ASI justru sangat minim. Hal ini juga

yang ini saya angkat menjadi sebuah masalah dan dibuat solusi melalui desain

komunikasi visualnya.

2.3 Target Market

a. DemografiJenis kelamin : Wanita

Usia : 23-40 tahun SES : B+ dan B

b. GeografiPerkotaan dan sekitarnya yang padat akan pemukiman

c. Psikografi Wanita karier

Mencintai keluarga

Bergaya hidup sehat

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMengingat telah lahirnya perundang-undangan tentang ASI Eksklusif, pojk laktasi menjadi salah

7

2.4 Survey

Berikut adalah data dan analisa berdasarkan hasil survey melalui kuesioner yang

diberikan kepada 150 ibu bekerja di Jakarta dan sekitarnya responden :

1. UsiaWanita berusia 26-30 mendominasi responden survey karena masa produktifitas bekerja dan bereproduksi masih aktif.

2. Tempat BekerjaWanita dengan masa aktif reproduksi banyak bekerja di sektor perbankan dan asuransi

3. Apakah Anda memiliki anak?Wanita bekerja dengan masa aktif reproduksi rata-rata sudah memiliki anak pertama, sisanya sedang mengandung atau belum memiliki anak.

4. Riwayat MenyusuiSusu formula masih menjadi solusi dari berbagai macam problematika menyusui

5. Kendala merangkap menjadi ibu menyusui dan wanita karir di kantor?

Mobilitas kerja yang tinggi menjadi faktor utama kendala wanita karir yang menjalankan fungsinya sebagai ibu menyusui

6. Solusi dari kendala merangkap menjadi ibu menyusui dan wanita karir?Menambal ASI dengan susu formula masih menjadi solusi dari ibu bekerja yang juga menyusui.

7. Jika terdapat media visual yang mendukung program ASI Ekslusif bagi ibu bekerja, bagaimana penyampaian yang diharapkan?

9%

26%

41%

18%6% < 20 tahun

20-25 tahun

26-30 tahun

30-40 tahun

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMengingat telah lahirnya perundang-undangan tentang ASI Eksklusif, pojk laktasi menjadi salah

8

2.4.1 Kesimpulan Hasil Survey

Mobilitas kerja yang tinggi bagi ibu bekerja menjadi faktor rendahnya

pemberian ASI Eksklusif. Hal ini juga diperkuat dengan pemberian susu

formula sebagai solusi yang untuk menambal bahkan mengganti peran ASI.

Adanya media yang mendukung program ASI Eksklusif bagi ibu bekerja

sangat diperlukan sebagai sesuatu cara memberikan edukasi serta motivasi

pemberian ASI Eksklusif melalui ASI Perah.

2.5 Judul Kampanye

ASI Pintar

2.6 Data Pembanding

Maraknya berbagai promosi yang dilakukan oleh pihak susu formula membuat

program ASI Ekslusif berjalan dengan sangat lamban. Namun terdapat pula beberapa

kegiatan guna mendukung program ASI Ekslusif telah dilakukan baik di dalam maupun

luar negeri, salah satunya yang berhasil adalah NHS-Breasfeeding Campaign. Dalam

kampanye sosial ini para ibu mendapat dukungan yang besar baik dari edukasi maupun

motivasi untuk tidak menyusui di toilet. Hal ini disebabkan karena Inggris terjadi

peningkatan jumlah ibu yang menyusui di toilet. Di Indonesia sendiri kasus menyusui di

toilet jarang terjadi sehingga apabila diadaptasi dampaknya kurang terasa bagi

masyarakat. Berikut adalah media yang dibuat dalam kampanye NHS-Breastfeeding

Campaign

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMengingat telah lahirnya perundang-undangan tentang ASI Eksklusif, pojk laktasi menjadi salah

9

Gambar 1. Poster Series 1 NHS-Breastfeeding Campaign

Gambar 2. Poster Series 2 NHS-Breastfeeding Campaign

Gambar 3. Poster NHS-Breastfeeding Campaign

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMengingat telah lahirnya perundang-undangan tentang ASI Eksklusif, pojk laktasi menjadi salah

10

Selain kampanye yang menjadi kompetitor tidak langsung dalam semua jenis

kampanye ASI adalah susu formula. Susu formula yang bersifat komersial mampu

menarik banyak ibu untuk beralih memberikan susu formula. Berikut adalah contoh

media kampanye yang dimiliki oleh susu formula

Gambar 4. Wall Interactive Nutricia

Gambar 5. Website Interface Nutricia

Dengan didukung bentuk media komunikasi visual yang terkini dan canggih,

promosi susu formula terus berkembang. Lain halnya dengan media komunikasi visual

yang menjadi bentuk dukungan program ASI Eksklusif, yang cenderung belum banyak

jenis medianya . Dan berikut adalah tampilan situs (workanpump.com) yang mendukung

ibu bekerja untuk tetap memberikan ASI Eksklusif. Situs ini juga yang menjadi inspirasi

dalam pembuatan kampanye sosial ini.

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMengingat telah lahirnya perundang-undangan tentang ASI Eksklusif, pojk laktasi menjadi salah

11

Gambar 6. Website Interface Work and Pump.com

2.7 Analisa SWOT

Strength Kampanye sosial ini membantu ibu bekerja mengerti akan pentingnya memberikan

ASI Eksklusif

Tata cara mencapai kesuksesan memberikan ASI Eksklusif perlu diketahui bagi setiap

ibu bekerja yang menyusui.

Ikut mengurangi pemberian susu formula bagi anak Indonesia.

Visual yang menarik dengan menggabungkan ilustrasi, foto dan layout akan

memudahkan pembaca mengerti dan memahami informasi yang disampaikan.

Weakness Media kampanye tidak banyak ditemukan di dalam perkantoran.

Kelas edukasi lebih banyak diadakan di luar perkantoran

Opportunity Belum banyak media yang menyajikan berbagai hal mengenai ASI

Dukungan berupa motivasi dan penghormatan dari berbagai media sangat dibutuhkan

bagi ibu bekerja yang menyusui

Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya ASI Eksklusif

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMengingat telah lahirnya perundang-undangan tentang ASI Eksklusif, pojk laktasi menjadi salah

12

Threat Banyak ibu bekerja yang menghentikan pemberian ASI karena merasa terlalu sibuk

Penambalan ASI dengan susu formula sangat sering dilakukan oleh ibu pekerja

Fasilitas umum yang tidak mendukung seolah menjatuhkan niat para ibu bekerja untuk

tetap memberikan ASI

Lebih banyak media yang menyajikan iklan susu formula dari pada ASI

2.7.1 SWOT Enhanced

STRENGTHS WEAKNESS

OPPORTUNITIESMenggerakan program "POMPA ASI" sebagai solusi pemberian ASI Eksklusif bagi ibu bekerja

Menyajikan media kampanye di berbagai sarana kesehatan khususnya Rumah Bersalin, Rumah Sakit Ibu Anak.

THREATMenghimbau bahaya penggunaan/ penambalan nutrisi dengan susu formula

Mengadakan kelas edukasi berisi tata cara menuju kesuksesan memerah ASI di berbagai instansi kesehatan