dedykadarisman.files.wordpress.com€¦  · web viewmakalah ekonomi makro. pendapatan nasional....

27
MAKALAH EKONOMI MAKRO PENDAPATAN NASIONAL Dosen Pengampu : Aulia dawam,S.E, M.A Prodi : Ekonomi Di Susun Oleh Kelompok II : Dedy Kadarisman : 1622211010 Fahmi Aziz : 1622211018 Aisyaturrobiah : 1622211006 Fatimatul Febriana : 1622211021 Karlina Dwi : 1622211033 Dewi Meinita : 1622211011 TAHUN AJARAN 2016/2017 1

Upload: others

Post on 19-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MAKALAH EKONOMI MAKRO

PENDAPATAN NASIONAL

Dosen Pengampu : Aulia dawam,S.E, M.A

Prodi : Ekonomi

Di Susun Oleh Kelompok II :

Dedy Kadarisman: 1622211010

Fahmi Aziz: 1622211018

Aisyaturrobiah: 1622211006

Fatimatul Febriana: 1622211021

Karlina Dwi: 1622211033

Dewi Meinita: 1622211011

TAHUN AJARAN 2016/2017

STKIP PGRI BANGKALAN

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2

KATA PENGANTAR 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 4

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan 4

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendapatan Nasional 5

2.1 Beberapa Istilah Pendapatan Nasional 6

2.3 Cara Penghitungan I 6

2.4 Cara Penghitungan II 8

2.5 Cara Penghitungan III 9

2.6 Metode-Metode Pendapatan Nasional 11

2.7 Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposebel 12

2.8 Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 13

2.9Kasus-Kasus Tentang Pendapatan Nasional 16

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan 18

3.2 Saran 18

3.3 Penutup 18

Daftar Pustaka 19

KATA PENGANTAR

        Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat dan  hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

         Berkat rahmat dan karunia-Nya, serta di dorong kemauan yang keras disertai kemampuan yang ada, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas tentang “PENDAPATAN NASIONAL”

Makalah yang berisi tentang “Penghitungan Pendapatan Nasional” merupakan kemampuan dan pemerataan perekonomian masyarakat dan negara dengan tujuan Mengetahui pertumbuhan perekonomian negara, dengan cara membandingkan pendapatan nasional dari waktu ke waktu.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan penyusun, maka kritik dan saran yang membangun, sangat kami harapkan demi kebaikan dimasa mendatang dan semoga bermanfaat bagi pembaca.

Bangkalan, 17 November 2016

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara salah satunya dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi ( economic growth ) dapat diukur dari kenaikan besarnya pendapatan nasional ( produksi nasional ) pada periode tertentu. Oleh karena itu, nilai dari pendapatan nasional ( national income ) ini merupakan gambaran dari aktivitas ekonomi secara nasional pada periode tertentu. Tingginya tingkat pendapatan nasional dapat mencerminkan besarnya barang dan jasa yang dapat diproduksi. Besarnya kapasitas produksi tersebut dapat menunjukkan tingginya tingkat kemakmuran masyarakat dalam suatu negara. Baik negara yang sedang berkembang maupun negara – negara maju, semua mengiginkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya satu tahun.Arus pembayaran atas faktor produksi oleh sektor perusahaan, pemerintah, ataupun luar negeri merupakan pendapatan bagi parapemilik faktor produksi. Setiap orang akan memperoleh pendapatan karena membantu proses produksi.

1.2 Rumusan Masalah

Diatas telah dijelaskan kepada kita apa itu  pendapatan nasional . Dan disini kita membahas konsep teori dan pembahasan tentang pendapatan nasional serta perbandingan Negara Indonesia dengan negara lainnya?

1. Bagaimnana perhitungan pendapatan nasional dengan metode pendapatan, produksi, dan pengeluaran ?

2 Bagaimana perbandingan PDB dan pendapatan Indonesia dengan negara lain ?

3 Apa saja manfaat perhitungan pendapatan nasional ? dan lain sebagainya

1.3 Tujuan

· Mengetahui kemampuan dan pemerataan perekonomian masyarakat dan negara

· Memperoleh taksiran yang akurat tentang nilai barang dan jasa dalam satu tahun

· Membantu pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan

· Mengkaji dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian negara

· Mengetahui struktur perekonomian negara (agraris, industri, jasa)

· Mengetahui pertumbuhan perekonomian negara, dengan cara membandingkan pendapatan nasional dari waktu ke waktu

· Dapat membandingkan perekonomian antar daerah

· Dapat dijadikan dasar perbandingan dengan perekonomian negara lain

· Dapat membantu kebijakan pemerintah di bidang ekonomi

BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL

Lipsey dan Steiner mendifinisikan pendapatan nasional sebagai nilai dari seluruh produk yang dihasilkan oleh seluruh pelaku ekonomi dalam suatu negara dalam satu tahun. Nilai yang dimaksud dalam penghitungan pendapatan nasional adalah nilai jual, dengan sendirinya termasuk pajak-pajak yang timbul atas transaksi penjualan barang/jasa ntersebut. Pendapatan nasional dapat juga disebut sebagai produk nasional. Produk nasional mengindikasikan nilai jual dari produk yang dihasilkan, sedangkan pendapatan nasional mengindifikasikan jumlah yang dibayarkan oleh seluruh pelaku ekonomi untuk menghasilkan produk tersebut. Sedangkan menurut badan pusat statistik (BPS), pendapatan nasional adalah pendapatan bersih seluruh warga negara dari suatu negara selama setahun.

Manfaat Perhitungan Pendapatan Negara Atau Nasional

Bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

Faktor Yang Memengaruhi Pendapatan Nasional

Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Konsumsi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan nasional.Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

BEBERAPA ISTILAH PENDAPATAN NASIONAL

1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)

Produk Domestik Bruto (PDB) dapat diartikan barang dan jasa yang diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk Negara tersebut tetapi oleh penduduk Negara lain.Selalu didapati produksi nasional diciptakan oleh faktor – faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Dalam istilah Inggris disebut Gross Domestic Product(GDP).

2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)

Atau dalam bahasa inggris dinamakan Gross National Product (GNP) yakni nilai barang atau jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor – faktor produksi yang dimiliki oleh warga Negara dari Negara yang pendapatan nasionalnya dihitung. Sifat hubungan diantara Produk Domestik Bruto dan National Bruto, yaitu seperti dinyatakan sebagai berikut :

PDB = PNB – PFN dari LN

PFN dari LN adalah pendapatan faktor – faktor produksi yang diterima dari luar negeri dikurangi dengan pendapatan faktor – faktor produksi yang dibayarkan di luar negeri.

· Produk National Bruto (Net National Product)

Apabila PNB dikurangi dengan depresiasi akan diperoleh Produk National Neto (PNN).Apabila PNN dihitung pada harga faktor,nilainya dinamakan Pendapatan Nasional.

· Pendapatan Nasional (National Income)

Pendapatan Nasional (PN) merupakan balas jasa atas seluruh faktor produksi yang digunakan. PN = PNN-PTL+S, dimana PTL (Pajak Tidak Langsung), S (Subsidi).

· Pendapatan Personal (Personal Income)

Pendapatan Personal (PP) adalah bagian dari pendapatan nasional yang merupakan hak individu – individu dalam perekonomian, sebagai balas jasa atas keikutsertaan mereka dalam proses produksi.Adapun rumusnya sebagai berikut :

PP = PN-LTB-PAS+PIGK+PNB

LTB = Laba Tidak Dibagikan

PAS = Pembayaran Asuransi Sosial

PIGK = Pendapatan Bunga yang diterima pemerintah dan konsumen

PNB = Pendapatan Nonbalas Jasa

· Pendapatan Personal Disposabel (Disposable Personal Income)

Merupakan pendapatan personal yang dapat dipakai individu, baik untuk membiayai hidupnya atau ditabung.Besarnya pendapatan personal dikurangi pajak atas pendapatan personal (PAP).

CARA PENGHITUNGAN 1 : CARA PENGELUARAN

Di negara-negara yang perekonomiannya sudah sangat maju seperti negeri Belanda,Inggris,jerman,dan amerika serikat, penghitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran/perbelanjaan adalah cara yang paling penting.hal ini disebabkan karena cara tersebut dapat memberikan keterangan-keterangan yang sangat berguna mengenai tingat kegiatan ekonomi yang dicapai.

Data pendapatan nasional yang dihitung dengan cara pengeluaran akan dapat memberi gambaran tentang (a) sampai dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi atau sampai dimana baiknya tingkat tingkat pertumbuhan yang dicapai dan tingkat kemakmuran yang sedang dinimati,dan (b) memberikan informasi dan data yang dibutuhkan dalam analisis makroekonomi.Data pendapatan nasional dan komponen-komponen data yang dihitung dengan cara pengeluaran dapat digunakan sebagai landasan untuk mengambil langkah-langkah dalam mengatasi masalah-masalah eekonomi yang dihadai.

Komponen Pengeluaran Agregat Dalam Perekonomian

Peghitungan pendapatan nasional dengan cara membedakan pengeluaran ke atas barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian kepada 4 komponen, yaitu: konsumsi rumah tangga,pengeluaran pemerintah ,pembentukan modal sektor swasta (investasi) dan ekspor neto (ekspor dikurangi impor).

Konsumsi Rumah Tangga

Nilai perbelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga untk membeli berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tertentu dinamakan pengeluaran konsumsi rumah tangga atau dalam analisis makroekonomi lebih lazim disebut sebagai konsumsi rumah tangga.seperti membeli makanan,membeli pakaian,membayar pendidikan dan kebutuhan keluarga yang lainnya.

Tidak semua transaksi yang dilakukan oleh rumah tangga digolongkan sebagai konsumsi(rumah tangga).kegiatan rumah tangga untuk membei rumah digolongkan sebagai investasi.

Pengeluaran Pemerintah

Berbeda dengan rumah tangga,yang membeli barang untuk kebutuhannya,pemerintah membeli barang untuk kepentingan masyarakat.seperti menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan,pembayaran gaji pegawai,dan lain-lainnya.

Pembelian pemerintah atas barang dan jasa dapat digolongkan atas dua golongan:konsumsi pemerintah dan investasi pemerintah.yang termasuk konsumsi pemerintah yaitu seperti membayar gaji guru sekolah,membeli alat tulis dan kertas untuk digunakan dan bensin untuk kendaraan pemerintah.sedangkan investasi pemerintah seperti membangun jalan,sekolah,rumah sakit,dan irigasi dan sebagainya.

Pembentukan Modaltetap Sektor Swasta

Pembetukan modal tetap sektor suasta atua lebih sering dinyatakan sebagai investasi, pada hakikatnya berarti pengeluaran untuk membeli barang modal yang apat dinaikkan produksi barang dan jasa dimasa akan datag. Membagun edung perkantoran, mendiririkan bangunan industri, membeli alat-alat memproduksi adalah beberapa bentuk pengeluaran yang tergolong tetapi untuk digunakan dalam dalam egiatan memproduksi di waktu akan datang.

Dalam pengumpulan data mengenai investasi, pengeluaran tersebut dibedakan kepada tiga jenis perbelanjaan brikut:

i. Peengeluaran keatas barang modal dan pralatan produksi.

ii. Perubahan-perubahan dalam nilai inventori pada akhir tahun.

iii. Pengeluaran-pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal.

Ekspor Neto

Nilai ekspor yang dilkukan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan nilai impor dalam periode yang sama dinmakan ekspor neto. Ekspor sesuatu negara, seluruh atau sebagian dari nilainya, merupakan barang dan jasa yang dihasilkan di dalam negeri. Oleh sebab itu nilainya harus dihitung kedalam pendapatan nasional. Barang impor merupakan dari negara lain; oleh sebab itu sebenarnya tidak perlu dihitung kedalam pendapatan nasional.dalam praktek penghitungan pendapatan nasional tidak dielakkan keadaan dimana nilai barang impor termasuk dalam penghitungan.sebagai contoh, ketika seseorang konsumen membeli mobil yang di pasang di dalam negeri, dia akan membayar nilai barang impor yaitu benda-benda yang dipasang dalam mobil tersebut yang berasal dari impor. Contoh ini menunjukkan bahwa banyak diantara barang jadi yang dibei didalam negeri (dan dibayar pada harga pasar) meliputi juga nilai barang impor.

MENGHITUNG PRODUK DOMESTIK DAN BRODUK NASIONAL BRUTO

Seperti telah dinyatakan pada bagian yang terdahulu, pendapatan nasional dapat dihitung menurut harga yang berlaku dan menurut harga tetap. Perhitugsn menurut harga tetap yang dilakukan di indonesia pada masa ini menggunakan harga-harga pada tahun 19 93 kedua cara penghitungan itu menurut harga tetap dan harga yang berlaku ditunjukkan dalam tabel 2.1. Data yang di kemukakan adalah data pendapatan domestik bruto, pendapatan nasional bruto, dan data pendapatan nasional (yaitu pendapatan nasional bersih (neto) pada harga faktor).

CARA PENGHITUNGAN II : CARA PRODUK NETO

Produk neto(net output)berarti nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi.dengan demikian,cara kedua untuk menghitung pendapatan nasional ini adalah cara menghitung dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh perusahan-perusahan berbagai lapangan usaha dalam perekonomian.penggunana cara ini dalam menghitung pendapatan nasional mempunyai dua tujuan penting:

i. Untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai sektor ekonomi didalam mewujudkan pendapatan nasional.

ii. Sebagai salah satu cara untuk menghindari perhitungan dua kali yaitu dengan hanya menghitung nilai produksi neto yang diwujutkan pada berbagai tahap proses produksi.

Sebelum penghitungan cara produk nito (cara produksi) diterangkan,terlebih dasecra keseluruhan hulu akan ditunjukkan suatu contoh sederhana untuk menghitung nilai tambah.

MENGHITUNG NILAI TAMBAH

Dalam contoh ini akan diperhatikan transaksi dan kegiatan memproduksi yang akan dilalui dalam mewujudkan perabot rumah tangga seprti: kursi,tempat tidur,dan lemari.kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan untuk membuat perabotan itu adalah: menebang kayu dihutan,menggergaji kayu hutan untuk dijadikan papan,membuat prabot di pabrik perabot,dan menjual perabot itu ditoko perabot..Seterusnya misalkan kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh 4 perusahaan yang berbeda.perusaan yang menebang kayu menjual kayu hutan kepada penggergaji papan seharga Rp 50 ribu.papan yang di gergaji dijual kepada pembuat perabot dengan harga Rp 200 ribu.pengusaha perabot,setelah membuat berbagai jenis perabot dan menjualnya, memperoleh hasil penjualan sebanyak Rp 600 ribu.secara keseluruan toko perabot menerima Rp 800 ribu.dari penjualan perabot kepada konsumen.

CARA PENGHITUNGAN III : CARA PENDAPATAN

Dalam buku MikroEkonomi telahditerangkan bahwa, Faktor-faktor produksi modal, dan keahlian keushawanan. Apabila faktor-faktor produksi itu di gunakan untuk mewujudkan barang atau jasa akan di peroleh berbagai jenis pendapatan.

Penghitungan pendapatan nasional

Tanah dan harta tetap lainnya memperoleh sewa, tenaga kerja memperoleh gaji dan upah, modal memperoleh bungan dan keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan. dengan menjumlahkan pendapatan-pendapatan tersebut akan diperoleh suatu nilai pendapatan yang lain, yang berbeda dengan yang diperoleh dalam penghitungan pendapatan nasional dengan kedua cara lainnya. Pendapatan nasional itu dinamakan pendapatan nasional neto atau produk nasional neto menurut harga faktor.

Penggolongan pendapatan faktor produksi

Dalam penghitungan pendapatan nasional yang sebenarnya, penggolongan pendapatan faktor-faktor produksi tidak selalu mengikuti penggolongan pendapatan faktor-faktor produksi seperti yang dinyatakan diatas, dengen kata lain, pendapatan nasional tidak di tentukan dengan menghitung dan menjumlah seluruh gaji dan upah, sewa, bunga, dan keuntungan yang diterima oleh seluruh faktor-faktor produksi dalam suatu tahun tertentu. Sebabnya adalah karena dalam perekonomian terdapat banyak kegiatan dimana pendapatan merupakan gabungan dari seluruh gaji dan upah, sewa, bunga, dan keuntungan.

Contoh dari bentuk pendapatan yang demikian adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan-perusahaan perseorangan. Untuk suatu perusahaan perseorangan (misalnya restoran yang dikelola oleh anggota keluarga) yang dimaksudkan “keuntungan usahanya” adalah gabungan dari gaji dan upah, sewa, bunga, dan keuntungan sebenarnya dari usaha yang dilakukan oleh keluarga tersebut. Oleh karenanya, penghitungan pendapatan nasional dengan cara pendapatan pada umumnya menggolongkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi secara berikut :

i. Pendapatan para pekerja, yaitu gaji dan upah

ii. Pendapatan dari usaha perseorangan (perusahaan perseorangan).

iii. Pendapatan dari sewa

iv. Bungan neto yaitu seluruh nilai pembayaran bunga yang dilakukan dikurangi bunga ke atas pinjaman konsumsi dan bunga ke atas pinjaman pemerintah

v. Keuntungan perusahaan

Yang dinyatakan dalam (ii) mencerminkan jumlah seluruh gaji dan upah, sewa, bunga, dan keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang dijalankan oleh pemiliknya sendiri dan keluarganya

Pendapatan Nasional Harga Berlaku Dan Harga Tetap

Pendapatan nasional pada harga berlaku adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan suatu negara dalam satu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang berlaku pada tahun tersebut. Cara ini adalah cara yang selalu dilakukan dalam menghitung pendapatan nasional dari satu periode ke periode lainnya. Dapatlah diramalkan bahwa apabila dibandingkan data pendapatan nasional dalam berbagai tahun tersebut, nilainya akan berbeda-beda dan menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pertambahan nilai tersebut disebabkan oleh dua faktor :

· Pertambahan fisikal barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomiannya

· Kenaikan harga-harga yang berlaku dari satu periode ke periode lainnya.

Pendapatan Nasional Harga Pasar Dan Harga Faktor

Barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan dalam perekonomian dapat dinilai dengan dua cara, dengan menggunakan harga pasar dan dengan menggunakan harga faktor. Suatu barang dikatakan dinilai menurut harga pasar apabila penghitungan nilai barang itu menggunakan harga yang dibayar oleh pembeli. Misalnya seorang konsumen membeli baju dan sepatu di toko dengan harga Rp. 40.000 dan Rp. 60.000. dalam penghitungan nilai baju dan sepatu ini kedalam pendapatan nasional, nilai yang diperhitungkan adalah Rp.40.000 untuk sumbangan produksi sepatu kepada pendapatan nasional.

Apabila pendapatan nasional ingin dihitung menurut harga faktor, sumbangan baju dan sepatu di atas kepada pendapatan nasional tergantung kepada jumlah pendapatan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut.

Harga Pasar = Harga Faktor + Pajak Tak Langsung – Subsidi

Pendapatan Nasional Bruto Dan Neto

Dalam setiap harga pasar suatu barang termasuk nilai penyusutan (depresiasi). Industri-industri akan menggunakan barang-barang modal (mesin, peralatan produksi, bbbangunan dan perabot kantor) untuk menghasilkan barang-barang mereka. Nilai barang-barang modal tersebut akan akan semakin sulit dari periode ke periode lain. Kesusutan nilai tersebut merupakan bagian dari biaya produksi, dan oleh sebab itu dalam setiap harga penjualan suatu barang termasuk nilai depresiasi barang modal.

Dengan perkataan lain dalam pendapatan nasional pada harga pasar termasuk nilai penyusutan barang modal yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan nasional. Pendapatan nasional yang masih meliputi depresiasi dinamakan produk nasional bruto. Untuk memperoleh produksi nasional neto, nilai depresiasi harus dikurangi produk nasional bruto. Dengan demikian produk nasional neto adalah produk nasional bruto dikurangi depresiasi.

METODE – METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Ada tiga cara perhitungan pendapatan nasional, yaitu metode output (output approach), metode pendapatan (income approach) dan metode pengeluaran (expebditure approach) :

A. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)

Menurut metode ini ada beberapa jenis pengeluaran agrerat dalam suatu perekonomian :

1. Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption)

2. Konsumsi Pemerintah (Government Consumption)

3. Pengeluaran Investasi (Investment Expenditure)

4. Ekspor Neto (Net Export)

Nilai PDP berdasarkan metode pengeluaran adalah nilai total lima jenis pengeluaran tersebut :

PDB: C +G + I + (X-M)

Di mana : C: konsumsi rumah tangga

G: konsumsi / pengeluaran pemerintah

I: PMTDB

X: ekspor

M: impor

Menghitung pendapatan suatu Negara bukanlah kerja yang mudah. Dalam perekonomian tidak terdapat informasi yang lengkap mengenai kegiatan produksi dan nilai barang dan jasa diwujudkan oleh setiap kegiatan ekonomi. Masalah utama yang dihadapi dalam menghitung pendapatan nasional adalah :

· Masalah mengumpulkan data

· Masalah menentukan jenis kegiatan yang produksinya perlu dihitung dalam menghitung menentukan pendapatan nasional.

Perlu dipikirkan dalam menghitung pendapatan nasional : masalah perhitungan dua kali, masalah menentukan harga barang, dan masalah kenaikan harga dan perubahan kualiti barang yang perlu dipertimbangkan.

Kegunaan utama data pendapatan nasional adalah :

· Mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun dan dalam jangka panjang

· Menentukan prestasi kegiatan ekonomi pada suatu waktu tertentu

· Menunjukkan peranan tiap sector dalam perekonomian dan peranan berbagai komponen pengeluaran agregat,

· Menentukan perubahan struktur ekonomi yang berlaku dalam suatu periode tertentu

· Menggambarkan taraf kemakmuran masyarakat dan perubahannya dari tahun ke tahun

· Menyediakan data untuk meramalkan kegiatan ekonomi di tahun berikutnya dan merencanakan perkembangan ekonomi di masa depan.

B. Metode Output (Output Approach) atau Metode Produksi

Cara perhitungan dengan praktis adalah dengan membagi – bagi perekonomian menjadi beberapa sector produksi.Dalam perhitungan PDB dengan metode produksi, yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) masing – masing sector. Yang dimaksud nilai tambah adalah selisih antara output dengan nilai input.NT = NO – NI. Aktivitas produksi yang baik NT > 0.

PDB = NT

Dimana : I = sector produksi ke 1,2,3,…,

C. Metode Pendapatan ( Income Approach)

Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Hubungannya sebagai berikut :

Q = f (L, K, U, E)

Dimana:Q: output

L: tenaga kerja

K: barang modal

U: uang/financial

E:kemampuan entrepreneur atau kewirausahaan

Total balas jasa atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan Nasional (PN)

PN : w +I +r + π

Dimana :w: upah/gaji

i: pendapatan bunga

r: pendapatan sewa

π: keuntungan

PENDAPATAN PRIBADI DAN PENDAPATAN DISPOSEBEL

Di dalam penghitungan pendapatan nasional Amerika serikat dan negara-negara industri lainnya terdapat dua jenis istilah lain yang selalu ditentukan nilainya dan yang rasanya adalah penting untuk di ketahui dan diterangkan. Kedua istilah itu tidak terdapat didalam sistem penghitungan pendapatan nasional di Indonesia. Istilah-istilah yang dimaksud adalah pendapatan pribadi dan pendapatan disposebel.

Pendapatan pribadi adalah semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan  apapun, yang diterima oleh penduduk suatu negara.

Komponen-komponennya :

· Jenis pembayaran pindahanà subsidi atau bantuan

· Bunga Pinjaman Konsumen dan Pemerintah

Yang tidak termasuk dalam pendapatan pribadi:

· Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan

· Pajak yang dikenakan pemerintah ke atas keuntungan perusahaan

· Kontribusi yang dilakukan perusahaan danpara pekerja kepada dana pensiun

· Hubungan Pendapatan Nasional dan Pendapatan Pribadi 

Pendapatan DisposebelApabila pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus dibayar oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa dinamakan pendapatan disposebel. Dengan demikian pada hakikatnya pendapatan disposebel adalah pendapatan yang dapat digunakan oleh para penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang ada pada perekonomian, untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang mereka ingini. Tetapi biasanya tidak semua pendapatan disposebel itu digunakan untuk tujuan konsumsi. Sebagian darinya ditabung dan sebagian lainnya digunakan untuk membayar bunga untuk pinjaman yang di gunakan untuk membeli barang-barang untuk mencicil.

MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI

Salah satu kegunaan dari data pendapatan nasional adalah untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara dari tahun ke tahun. Dengan mengamati tingkat pertumbuhan yang tercapai dari tahun ke tahun dapatlah dinilai prestasi dan kesuksesan negara tersebut dalam mengendalikan kegiatan ekonominya dalam jangka pendek dan usaha mengembangkan perekonomiannya dalam jangka panjang. Perbandingan juga dapat dilakukan di antara tingkat kesuksesan negara itu dalam mengendalikan dan membangun perekonomiannya kalau dibandingkan dengan yang dicapai negara-negara lainnya.

Cara Menghitung Tingkat Pertumbuhan

Telah diterangkan dalam bab lalu bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertambahan yang sebenarnya barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan sesuatu perekonomian. Dengan demikian untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara perlulah dihitung pendapatan nasional riil, yaitu produk nasional bruto riil atau produk domestik bruto riil. Dalam penghitungan pendapatan negara di beberapa negara telah dilakukan penghitungan pendapatan nasional dan komponen-komponennya menurut harga tetap, yaitu pada harga-harga barang yang berlaku di tahun dasar yang dipilih.

Pertumbuhan Ekonomi

Data mengenai tingkat pertumbuhan ekonomi yang dihitung dapat digunakan untuk memperbandingkan tingkat pertumbuhan yang dicapai suatu negara dalam suatu periode tertentu, dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai di berbagai negara. Dalam tabel dibawah ditunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia antara tahun 1986-2003. Data tersebut menunjukkan gambaran yang berikut:

· Dalam periode 1986-1996 perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang relatif pesat. Hanya pada tahun 1987 tingkat pertumbuhannya dibawah 5%. Secara kasar dapat dibuat kesimpulan bahwa dalam periode 1986-1996 secara rata-rata pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai 7%.

· Krisis moneter yang mulai berlaku pada tahun 1977 ternyata menimbulkan efek buruk keatas pertumbuhan perekonomian Indonesia. Pada tahun 1977 tingkat pertumbuhan berada dibawah 5%, dan pada tahun berikutnya perekonomian mengalami kemunduran yang sangat tajam – yaitu output negara merosot sebesar 13,1% pada tahun 1998 dan dalam tahun 1999 tingkat pertumbuhan hanya mencapai 0,9%. Di antara tahun 2000 hingga 2003 pertumbuhan rata-rata mencapai kurang dari 4%.

Tahun

%

Tahun

%

1986

1987

1988

1999

1990

1991

1992

1993

1994

5,9

4,9

6,9

7,5

7,0

7,0

6,2

5,8

7,2

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

6,8

5,8

4,7

-13,1%

0,9

4,9

3,4

3,6

4,1

Adakah pertumbuhan ekonomi yang dicapai indonesia cepat atau lambat? Penilaian cepat atau lambatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara haruslah dibandingkan dengan pertumbuhan dimasa lalu, dan pertumbuhan yang dicapai negara-negara lainnya. Dibandingkan dengan masa lalu, data dalam tabel di atas menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang di capai dalam tahun 1989 dan 1996adalah lebih baik dari tahun 1986 hingga 1998. Tetapi, semenjak tahun 1997 pertumbuhan di Indonesia sangatlah lambat. Di bandingkan dengan negara-negara lainnya, kesimpulannya yang dapat dibuat adalah dalam periode tahun 1988 sampai tahun 1996 yang di capai indonesia lebih cepat dari negara-negara lainnya, tetapi sejak tahun 1997 tingkatnya tak banyak berbeda dengan negara berkembang.

MASALAH PENGHITUNGAN DAN KEGUNAAN DATA

Uraian di atas telah memberikan penerangan mengenai cara-cara yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional, menentukan struktur pembelanjaan keatas pendapatan nasional, menentukan stuktur sektor produksi dalam negara,membandingkan pendapatan nasional dari masa ke masa lainnya, dan menentukan pendapatan perkapita dan perubahannya. Sebagai penutup kepada uraian mengenai penghitungan pendapatan nasional perlu pulalah dua hal berikut :

· Masalah-masalah utama yang dihadapi dalam penghitungannya.

· Berbagai kegunaan data pendapatan nasional yang dihitung.

Masalah-Masalah Penghitungan

Menghitung pendapatan nasional sesuatu negara bukanlah mudah. Beberapa masalah perlulah diatasi untuk memastikan penghitungan penghitungan pendapatan yang cermat dan teliti. Di bawah ini telah di terangkan beberapa masalah penting didalam penghitungan tersebut.

· Masalah Mengumpulkan Data Dan Informasi

Tidak semua kegiatan ekonomi di dalam suatu negara dicatat dengan baik dan apabila dicatatkan, tidaklah selalu informasi tersebut didapat dengan mudah. Dibanyak kegiatan ekonomi ukuran perusahaan adalah kecil dan dalam suatu negara terdapay banyak sekali perusahan dalam industri yang sama. Dalam keadaan seperti itu tidaklah mudah mengetahui nilai produksi yang diwujudkan oleh berbagai perusahaan dan industri

· Memilih Kegiatan Yang Nilai Produksinya Dihitung

Dalam prinsip penghitungan pendapatan nasional, yang dihitung dalam pendapatan nasioanal adalah nilai barang-barang yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan yang produktif dan barang-barang tersebut adalah diproduksikan untuk keperluan pasar. Dengan demikian memasak dirumah, mencuci mobil sediri, membuat baju sendiri dan memelihara ayam dirumah tidak akan dihitung dalam pendapatan nasionaloleh karna itu walaupun mereka diwujudkan oleh kegiatan yang produktif tetapi tidak dipasarkan.

· Masalah Penghitungan Dua Kali

Dalam prabrik adakalanya timbul kesulitan dalam menentukan apakah sesuatu barang itu barang jadi ataukah hanya setengah jadi. Kerumitan ini menyebabkan masalah penghitungan dua kali mungkin wujud. Kelapa sawit dan karet adalah dipandang sebagai barang jadi apabila di expore dan barang setengah jadi apabila diproses didalam negri. Maka apabila nilai produksi kelapa sawit dan karet dihitung dan sesudah itu dihitung pulanilai minyak masak (yang dibuat dari kelapa sawit) dan nilai sepatu dari bahan karetyang lain, penghitungan dua kali telah berlaku.

· Menentukan Harga Barang-Barang

di pasar malam. Di samping itu dalam jangka satu tahun harga barang dapat berubah, karet dan kelapa sawit misalnya, yang berubah setiap hari. Keadaan-keadaan seperti inilah yang menimbulkan kesuliatan menentukan harga yang akan dipilih dalam menghitung suatu sumbangan suatu kegiatan kepada pendapatan nasional.

· Investasi Bruto Dan Investasi Neto

Perbedaan antara investasi bruto dan investasi neto adalah depresiasi. Dengan kata lain, untuk menghitung investasi neto, yang perlu dilakukan adalah mengurangi depresiasi dari investasi bruto.dalam suatu perusahaan tidaklah susah untuk menentukan depresiasi, karna perusahaan sudah mempunyai dasar tertentu mengenai hal itu, dan juga catatan keuangan perusahaan yang lengkap.

· Masalah kenaikan harga dan perubahan kualitas barang

Data pendapatan nasional bukan saja digunakan untuk melihat nilai poduksi dalam satu tahun tertentu tetapi juga perubahan dari tahun ke tahun. Untuk tujuan ini seperti telah di terangkan, perlulah penghitungan pendapatan nasional riil dengan bantuan indeks harga. Indeks harga memberikan gambaran mengenai tingkat perubahan harga dari tahun ke tahun. Terdapat beberapa masalah dalam menentukan indeks harga misalnya memilih barang yang akan digunakan untuk mewujudkan indeks harga, masalah menentukan weightage dan sebagainya. Masalah-maslah itu mungkin menyebabkan indeks harga tidak di hitung dengan tepat.

KASUS-KASUS TENTANG PENDATAN NASIONAL KELOMPOK 2

Kasus 1

Dilema Rokok, antara Kesehatan dan Pusaran Duit Triliunan

Hafizd Mukti & Gloria Safira, CNN Indonesia

Selasa, 31/05/2016 08:31 WIB

Simpatisan Smoke Free Agents berjalan sambil membawa replika kotak rokok dalam aksi Ancaman Bahaya Rokok tahun lalu. Mereka meminta Presiden Jokowi meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control. Lebih dari 40,3 juta anak Indonesia berusia 0-14 tahun menjadi perokok pasif karena tinggal dengan perokok dan terpapar asap rokok. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Jakarta, CNN Indonesia -- Raihan pendapatan tak kurang dari Rp150 triliun pada tahun 2015 membuat cukai rokok menjadi pendapatan terbesar Indonesia. Pendapatan negara dari rokok disebut lebih besar ketimbang uang resmi yang diterima pemerintah dari perusahaan tambang Freeport yang menggali alam Papua.Namun rokok juga membuat pemerintah mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk menangani penyakit dan turunan penyakit yang ditimbulkan oleh tembakau, bahan utama rokok. Sedikitnya Rp50 triliun digelontorkan untuk biaya kesehatan masyarakat terkait dampak rokok.

Ironis bahwa di Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh hari ini, 31 Mei, negara belum menyepakati aturan yang mengarah pada bentuk perlindungan terhadap rakyat atas dampak paparan asap rokok tersebut.Segi bisnis jadi salah satu alasan utama yang membuat soal tembakau dan produk turunannya menjadi begitu longgar, meski ada pula faktor lain seperti nasib para pekerja di sektor pertembakauan.Soal penyakit akibat rokok, pengusaha dan industri rokok enggan disalahkan sepenuhnya. Menurut mereka, tak adil jika segala jenis penyakit dikaitkan dengan rokok.

Pengusaha bahkan berani menjamin jika pendapatan dari rokok jauh lebih besar ketimbang biaya pengobatan akibat dampak buruk rokok.“Harus fair dong, jangan sedikit-sedikit menyalahkan industri rokok. Belum ada penelitian yang menyimpulkan semua data penyakit itu benar-benar akibat rokok,” kata Ketua Asosiasi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo kepada CNNIndonesia.com, Rabu (25/5).

Kasus 2

Jatim Sumbang 16 Persen Pendapatan Nasional

Red: Julkifli Marbun

Republika/Aditya Pradana Putra

Muhamad Chatib Basri

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Menteri Keuangan Mohammad Chotib Basri menyatakan, Provinsi Jawa Timur kini termasuk daerah terpenting di Indonesia, karena sekitar 16 persen dari seluruh pendapatan nasional bersumber dari Jawa Timur."Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mencapai 6,2 persen, melebihi pertumbuhan rata-rata ekonomi nasional," kata Mohammad Chotib Basri saat menjadi pembicara kunci dalam seminar "Perkembangan Ekonomi dan Fiskal Terkini" yang digelar Kementerian Keuangan di Pamekasan, Kamis.Oleh karenanya, pemerintah memberikan perhatian serius untuk Jawa Timur, dan salah satunya melalui peningkatan wawasan melalui seminar saat ini, serta perbaikan infrastruktur di Jawa Timur, termasuk yang ada di Pulau Garam Madura.Menteri menjelaskan, tanda-tanda kemajuan ekonomi di Jawa Timur, termasuk diMadura sudah mulai terlihat, salah satunya kemacetan arus lalu lintas."Macet, tanda-tanda aktivitas ekonomi mulai jalan. Tanpa ekonomi yang lebih baik, orang tidak mungkin bisa beli mobil," katanyaTentu lama-lama kemacetan itu memang akan menjadi persoalan, sehingga perlu perbaikan infrastruktur. "Ini memang tidak bisa hanya menjadi tanggung jawab daerah, tetapi juga provinsi dan pemerintah pusat," katanya.Menkeu juga menjelaskan, sebenarnya perhatian pemerintah tidak hanya melakukan pembangunan infrastruktur, akan tetapi juga dalam berbagai jenis layanan sosial.Program yang saat ini sedang dilaksanakan pemerintah adalah jaminan kesejatan nasional melalui lembaga khusus, yakni BPJS. Khusus untuk peningkatan program layanan sosial ini, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp19,4 triliun, termasuk program jaminan kesehatan melalui BPJS.Menurut Chatib, kebijakan yang dilakukan pemerintah, sebenarnya merupakan langkah maju, sebab warga yang diikutsertakan dalam program ini lebih banyak dari negara maju. "Negara maju seperti Amerika itu hanya memberikan janinan sosial 45 juta orang, di Indonesia 86,4 juta jiwa," katanya

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Bertolak dari latar belakang di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1.  Pe++ndapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun.

2.  Konsep pendapatan nasional adalah sebagai berikut produk domestik bruto (GDP), produk sasional bruto (GNP), pendapatan nasional netto (NNI), pendapatan perseorangan (PI), Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI).

3.  Cara untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.

4.  Manfaat penghitungan pendapatan nasional adalah agar pemerintah dapat menelaah kembali struktur perekonomian yang kemudian dapat dijadikan bahan untuk membuat kebijakan, dapat mengetahui tingkat penyebaran pendapatan yang kurang merata antar daerah, dengan begitu pemerintah dapat membuka lapangan kerja baru di daerah yang berpendapatan rendah, pemerintah dapat menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekonomian terhadap pendapatan nasional. Maksudnya, pemerintah dapat meningkatkan sektor-sektor tertentu yang kurang memberikan kontribusi bagi pendapatan nasional, dapat membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, sehingga dapat dijadikan sebagai landasan perumusan kebijakan.

5.  Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional adalah permintaan dan penawaran agregat, konsumsi dan tabungan, dan investasi.

6.  Pengeluaran Aggregate dapat dikelompokkan atas empat komponen, yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran invesatasi oleh pengusaha (bisnis), pengeluaran pemerintah, dan permintaan luar negeri.

SARAN

Meningkatnya pendapatan nasional memang suatu prestasi yang baik. Akan tetapi bukan berarti kesejahteraan dan kemakmuran warga masyarakat mengikuti begitu saja. Untuk itu pemerintah harus lebih memaksimalkan pemerataan dalam mendistribusikan pendapatan, agar tidak terjadi gap (kesenjangan) di dalam tingkat kehidupan masyarakat yang berakibat munculnya suatu ketegangan.Berharap agar pemerintah Indonesia tanggap terhadap nasional di negara kita.

PENUTUP

Sebagai penutup , Besar harapan kami bahwa makalah kami yang berjudul “ Penghitungan Pendapatan Nasional” dapat berfungsi bagi kita .

Jika ada kesalahan dalam penyusunan,baik itu penulisan , isi, judul , diatas. Kami mohon maaf kepada pembaca, pelihat dan pendengar makalah ini. Dan tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kami menyelesaikan makalah ini. Semoga jerih payah kami selama penyusunan makalah ini tidaklah sia-sia.

Demikian kami sampaikan , atas perhatian dan bantuan dari semua pihak kami mengucapkan terima kasih  .

Daftar Pustaka

Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar edisi Ketiga, Citra Niaga Buku Perguruan Tinggi , Jakarta 2008

Iskandar Putong, Ekonomi Makro, Faculty Member School of Bussines Management, Jakarta 2015

http://lyasudiro.blogspot.com/2012/03/pendapatan-nasional.html

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/06/pertemuan-ke-tujuh-a1-perputaran-roda-perekonomian/

id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional

16