ikamie.lecture.ub.ac.idikamie.lecture.ub.ac.id/files/2012/04/kelompok_6.docx · web viewmakalah...
TRANSCRIPT
MAKALAH DASAR PEMROGRAMAN
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN PROGRAM TURBO PASCAL
Oleh:
Kelompok 6:
Yuantika Pamilasari 115100300111003
Nurwinda Levitasari 115100300111011
Mohammad Ala’ 115100300111023
Miftah Zaini Tuakia 115100300111025
Rynisa Bella R. 115100300111027
Satrio Bagus E. P. 115100300111033
Lidya Amalia 115100301111005
Puspa Ayu P. 115100301111033
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
Dalam pemrograman, secara umum statemen dapat didefinisikan sebagai suatu
bagian program yang dapat dieksekusi. Ini artinya, statemen akan menandakan atau
berperan sebagai suatu aksi tertentu. Secara garis besar, statemen di dalam bahasa pascal
dapat dikategorikan ke dalam beberapa kelompok, yaitu penugasan (assignment), pemilihan,
iterasi atau pengulangan, peloncatan, pendefinisian label, dan ekspresi atau ungkapan. Dari
beberapa kelompok statemen tersebut, akan dijelaskan satu contoh dari statemen, yaitu
statemen pemilihan.
A. Sequence
Sequence adalah struktur kontrol algoritmik yang paling sederhana. Sequence adalah
sederetan instruksi primitif dan/atau aksi yang akan dilaksanakan (dieksekusi) oelh komputer
berdasarkan urutan penulisannya. Jadi jika dituliskan sebuah sequence yang terdiri dari
deretan instruksi/aksi ke 1,2,3,4,.............n maka setiap instruksi.aksi akan dilaksanakan
secara berurutan mulai dari yang ke 1, kemudian ke 2, ke 3, ......s/d ke n. Program paling
sederhana tentunya hanya mengandung satu sequence yang mengandung satu instruksi
saja.
Contoh
Pada contoh diatas dapat dilihat satu program sequence yang digunakan untuk
menentukan nilai luas suatu bangun persegi panjang. Hal ini dikatakan sequences karena
hanya mengikuti satu perintah yang urut. Dimulai dari membaca panjang dan lebar. Lalu
mengalikan nilai dari panjang dan lebar, dan didapat nilai suatu luas bangun persegi panjang.
B. Statemen If
Blok pemilihan merupakan blok kontrol yang digunakan untuk memilih statemen
atau aksi-aksi yang akan dilakukan, dimana pemilihan tersebut didasarkan atas nilai dari
kondisi-kondisi tertentu. Suatu aksi akan dikerjakan atau dieksekusi oleh program apabila
kondisi yang didefinisikan untuk aksi tersebut bernilai benar (true). Sebaliknya, bila kondisi
tidak terpenuhi atau salah (false) maka program akan melakukan aksi lain (jika ada) atau
langsung keluar dari blok pemilihan. Dalam bahasa pascal, blok menggunakan statemen if
atau case.
Statemen if akan diikuti oleh ekspresi (sebagai kondisi yang akan diperiksa) dan
selalu berpasangan dengan kata kunci ‘then’. Apabila statemen yang dilakukan hanya satu
maka kita tidak perlu menuliskan blok ‘begin’. . . ‘end’. Namun apabila statemen lebih dari
satu maka blok ‘begin’. . .’end’ harus dituliskan. Untuk mempermudah pemahaman
pembaca, maka akan diberikan satu contoh penggunaan statemen if then untuk satu kasus.
Statemen if dengan satu kasus merupakan bentuk yang paling sederhana karena
hanya melibatkan satu kondisi yang akan diperiksa. Apabila kondisi yang diperiksa bernilai
benar, maka program akan mengeksekusi bagian yang berada dalam blok. Bila sebaliknya,
program akan mengabaikan statemen di dalam blok dan akan langsung melanjutkan
eksekusi ke statemen-statemen berikutnya yang berada di bawah blok pemilihan.
Bentuk umum untuk mendefinisikan blok pemilihan yang memiliki satu kasus adalah
(apabila hanya terdiri dari satu statemen)
If (ekspresi) then
Statemen;
(apabila terdiri atas beberapa statemen)
If (ekspresi) then begin
Statemen1;
Statemen2;
. . .
End;
Contoh
Dalam contoh diatas dimasukkan sebuah perintah ‘masukkan bilangan bulat’ syaratnya
bilangan bulat harus lebih dari 10. Jika syarat tidak dipenuhi, maka perintah tidak akan
dieksekusi. Dan hasilnya ketika dilihat adalah seperti gambar dibawah.
C. Statemen Repeat
Statment repeat dibagi menjadi 3 yaitu repeat secara umum, repeat for, repeat while.
Statment repeat ini sebenarnya perbedaannya hanya pada jenis ini pengulangan akan terus
dilakukan apabila kondisi yang didefinisikan masih bernilai false (salah). Jadi dengan kata lain
pengulangan hanya akan dihentikan apabila kondisi bernilai true (benar). Dalam
pengulangan jenis ini kondisi akan ditulis diakhir blok. Hal ini tentu menyebabkan pada blok
pengulangan jenis ini statment minimal akan dieksekusi 1 kali walaupun ternyata kondisi
yang di definisikan ternyata terpenuhi atau bernilai true. Untuk itu, pengilangan jenis ini
pada umumnya digunakan untuk kasus-kasus pengulangan yang tidak tergantung pada
kondisi awal. Adapun bentuk umum pendefisiannya adalah sebagai beriut :
Repeat
Statmen;
. . .
Until (kondisi);
Contoh soal menggunakan statment repeat :
Hasil penggunaan metode repeat:
Pada contoh diatas terdapat variabel i bernilai 6. Mula-mula program tidak akan
memperdulikan besarnya nilai yang tergantung dalam variabel i. Oleh karena program di
eksekusi dari atas sampai kebawah secara berurutan (sesuai dengan konsep runtunan atau
sequnce), maka program akan langsung mengeksekusi statment-statment dalam blok
pengulangan. Dalam blok pengulangan sendiri nilai i dinaikan sebesar 1 sehigga nialinya
menjadi 7. Selanjutnya nilai 7 tersebut akan dicek didalam kondisi yang ada, yaitu kondisi
(i>5). Karena 7 lebih besar dari 5, maka kondisi tersebut terpenuhi atau bernilai true
sehingga proses pengulanganpun akan dihentikan. Seperti telah dikatakan sebelumnya
bahwa apabila kondisi yang di definisikan bernilai true maka statment di dalam blok
pengulangan akan di eksekusi.
D. Repeat For
Satatemen selanjutnya adalah statemen for. Konstruksi pengulangan for pada
umumnya digunakan untuk melakukan pengulangan yang banyaknya sudah diketahui secara
pasti (tanpa adanya kondisi yang harus diperiksa). Dalam pengulangan jenis ini dibutuhkan
sebuah variabel sebagai indeks pengulangan yang dapat bertipe bilangan bulat, karakter
maupun enumerasi. Berikut ini bentuk umum pendefinisiannya.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
Pada soal ‘repeat for’ diperintahkan untuk mengulangi tulisan ‘bahasa
pemrograman pascal’. Pada turbo pascal input data seperti gambar yang berada dibawah ini.
Banyaknya pengulangan yang akan dilakukan dihitung dari mulai nilai batas awal sampai nilai
batas akhir seperti yang tertera pada gambar dibawah, nilai batas awal ‘1’ dan nilai batas
akhir ‘12’. Kemudian input data atau statemen yang akan diulang seperti pada gambar, input
kalimat ‘Bahasa Pemrograman Pascal’.
{untuk satu statemen}
for variabel_ indeks := batas_awal to batas_akhir do
statemen yang akan diulang;
{untuk statemen yang banyaknya lebih dari satu}
for variabel_indeks := batas_awal to batas_akhir do begin
statemen yang akan diulang;
…
end;
contoh soal menggunakan statemen for
Setelah data dimasukan seperti pada gambar diatas, akan diperoleh hasil dari ‘repeat for’
seperti pada gambar dibawah ini. Yaitu kalimat ‘Bahasa Pemrograman Pascal’ akan diulang
sebanyak 12 kali seperti pada gambar dibawah.
D. Repeat While
Statemen selanjutnya yang akan dibahas adalah statemen while berbeda dengan
bentuk pengulangan for, pada konstruksi pengulangan while ini terdapat suatu kondisi yang
harus diperiksa terlebih dahulu. Apabila kondisi yang didefinisikan bernilai benar (true) maka
statemen dalam blok pengulangan pun akan dieksekusi. Sebalikny apabila kondisi salah
(false) maka program tidak akan memasuki blok pengulangan. Dengan kata lain, statemen
dalam blok pengulangan akan diabaikan. Untuk itu, dalam pengulangan jenis ini biasanya
digunakan sebuah variabel sebagai indeks pengulangan sekaligus kondisi yang akan
diperiksa. Nilai dari variabel tersebut juga harus diinisialisasi terlebih dahulu sehingga nilai
variabel tersebut mempunyai nilai pada awal pengecekan kondisi.
Contoh Soal :
( Apabila hanya terdapat satu elemen )
While ( kondisi ) do
Statemen;
( Apabila terdapat lebih dari satu statemen )
While ( kondisi ) do begin
Statemen1;
Statemen2;
...
End;
Dalam contoh diatas, jika program pengulangan dijalankan, maka akan tampil teks ‘bahasa
pemrograman pascal’ sebanyak 5 kali. Pertama dimasukkan variabel i bernilai 1, selanjutnya
program akan memeriksa apakah i lebih besar dari 5. Karena i lebih besar dari 5, maka
kondisi tersebut bernilai benar. Dan kondisi tersebut dapat dijalankan
Hasilnya seperti di bawah ini :
Dan selanjutnya adalah contoh salah pada jenis repeat while :
Dalam contoh soal di atas, nilai i dimasukkan angka 6. Karena 6 bukan angka yang lebih kecil
dari 5, maka kondisi tersebut bernilai salah. Dan pada saat program dijalankan, didapatkan
hasil seperti di bawah ini :
Hal ini dikarenakan persyaratan yang diminta tidak terpenuhi. Maka perintah “do begin”
tidak dilaksanakan. Alhasil, program tidak menampakkan hasil apa-apa, karena bernilai
salah. Namun, bukan berarti kesalahan penulisan format, hanya saja nilai inputnya yang
diubah.
E. Syntax
Syntax adalah kumpulan aturan yang mendefinisikan suatu bentuk bahasa. Syntax
mendefinisikan bagaimana suatu kalimat dibentuk sebagai barisan/urutan dari pemilihan
suatu kata dasar. Kata dikonstruksikan dengan karakter-karakter alfabet contoh keyword
(reserve word) dalam bahasa Computer antara lain while, do, if, else, dll. Syntax mengatur
cara mengkombinasikan kata-kata tersebut ke dalam suatu statement dengan bentuk yang
benar sehingga dapat disusun sebagai suatu program yang dapat berjalan dengan benar.
Syntax tidak mengerti arti atau isi dari suatu kalimat, semantic yang bisa mengartikannya
Syntax menyediakan bentuk-bentuk notasi untuk kominikasi antara programmer dan
pemroses bahasa pemrograman, sehingga mempermudah pembuatan suatu program.
Contoh
DAFTAR PUSTAKA
Waryanto, Nur Hadi.2010.Handout Pemrogaman Komputer. Yogjakarta:Universitas Negeri
Yogyakarta