rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · web viewkoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam...

25
BAB I PENDAHULUAN KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI I. KONSEP KOPERASI Menurut munkner dari University Of Marburg, Jerman, koperasi dibedakan menjadi 3 konsep : Konsep Koperasi Barat Konsep ini menyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan dengan maksud mengurusi kepentingan anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi. Persamaan tersebut berasal dari perorangan atau kelompok. Koperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur tersebut diimbangi oleh unsur positif. Konsep Koperasi Sosialis Konsep ini menyatakan bahwa koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan merasionalkan produksi untuk menunjang perencanaan nasional. Disini koperasi berfungsi sebagai badan yang turut menentukan kebijakan public serta badan pengawasan dan pendidikan. Koperasi ini tidak berdiri sendiri melainkan subsistem dari system sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan system sosialis-komunis. 1

Upload: others

Post on 03-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · Web viewKoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur

BAB I

PENDAHULUAN

KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI

I. KONSEP KOPERASI

Menurut munkner dari University Of Marburg, Jerman, koperasi dibedakan menjadi 3

konsep :

Konsep Koperasi Barat

Konsep ini menyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta yang dibentuk secara

sukarela oleh orang-orang yang mempunyai kesamaan kepentingan dengan maksud

mengurusi kepentingan anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi

anggota koperasi maupun perusahaan koperasi. Persamaan tersebut berasal dari

perorangan atau kelompok. Koperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian

dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur tersebut

diimbangi oleh unsur positif.

Konsep Koperasi Sosialis

Konsep ini menyatakan bahwa koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan

dibentuk dengan merasionalkan produksi untuk menunjang perencanaan nasional.

Disini koperasi berfungsi sebagai badan yang turut menentukan kebijakan public serta

badan pengawasan dan pendidikan. Koperasi ini tidak berdiri sendiri melainkan

subsistem dari system sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan system sosialis-

komunis.

Konsep koperasi Negara berkembang

konsep ini memiliki ciri tersendiri, yaitu adanya campur tangan pemerintah dalam pembinaan

dan pengembangannya yang bertujuan unuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi

anggotanya. Hal ini dikarenakan apabila masyarakat dengan kemampuan SDM dan

modal yang terbatas dibiarkan membentuk koperasi ini sendi, maka koperasi tidak

akan tumbuh dan berkembang. Koperasi ini menggunakan pola penerapan Top

Down, akan tetapi penerapan pola ini harus diubah secara bertahap menjadi Bottom

Up Approach, dimaksudkan agar rasa memiliki antar anggota semakin tumbuh

sehinggaakan secara sukarela berpartisipasi aktif.

1

Page 2: rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · Web viewKoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur

II. LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI

Latar belakang timbulnya aliran koperasi yaitu adanya keterkaitan ideologi, sistem

perekonomian dan aliran koperasi. Macam-macam aliran koperasi :

A. Aliran Yardstick

Koperasi menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi.

Koperasi ini dijumpai pada Negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut

perekonomian liberal. Pengaruh aliran ini terutama pada Negara-negara barat dimana

industry berkembang cepat, seperti AS, Perancis, Swedia, Denmark, dll.

B. Aliran Sosialis

Koperasi ini dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan

masyarakat. Pengaruh aliran ini dapat dijumpai Negara bagian Eropa Timur dan Rusia.

C. Aliran Persemakmuran (commonwealth)

Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat yang berkedudukan strategis dan memegang

peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat. Pemerintah bertanggung jawab dan

berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.

Menurut E.D Damanik koperasi terbagi menjadi 4 aliran berdasarkan peranan dan

fungsinya, yaitu :

1. Cooperative Commonwealth School

2. School of Modified Capitalism/School of Competitive Yardstick

3. The Socialist School

4. Cooperative Sector School

III. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KOPERASI

1. Sejarah Lahirnya Koperasi

1844 di Rochdale Inggris, lahirnya koperasi modern

1862 dibentuklah Pusat Koperasi Pembelian

1818-1888 koperasi berkembang di Jerman

1808-1883 koperasi berkembang di Denmark

1896 di London terbentuklah ICA

2

Page 3: rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · Web viewKoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur

2. Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia

1895 di Leuwiliang didirikan pertama kali di Indonesia

1920 diadakan Cooperative Commissie

12 Juli 1947 diselenggarakannya kongres gerakan koperasi se-Jawa

1960 keluarnya peraturan pemerintah No.140

1961 diselenggarakannya Musyawarah Nasional Koperasi I

1965 keluarnya Undang-Undang No. 14 dengan menerapkan prinsip NASAKOM.

Dan dilaksanakannya Munaskop II

1967 keluarnya Undang-Undang No.12 dan diganti dengan UU no.25 tahun 1992

tentang Perkoperasian

Peraturan pemerintah No.9 tahun 1995 tentang kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan

Koperasi.

3

Page 4: rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · Web viewKoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur

BAB II

PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP-PRINSIP

KOPERASI

I. PENGERTIAN KOPERASI

Menurut pendekatan asal kata koperasi berasal dari bahasa Latin “coopere” yang

dalam bahasa Inggris disebut cooperation (bekerja sama). Co berarti bersama dan operation

berarti bekerja. Dalam hal ini kerjasama yang dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai

kepentingan dan tujuan yang sama.

II. TUJUAN KOPERASI

Berdasarkan UU No.25 tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 3, tujuan koperasi

adalah memajukan kesejahteraan adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya

da masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam

rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan

UUD 1945.

III. PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

Adalah ketentuan-ketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi dan dijadikan

sebagai pedoman kerja koperasi (rules of the game).

Salah satu prinsip-prinsip koperasi adala prinsip ICA (international cooperative

alliance). ICA didirikan pada tahun 1895 merupakan organisasi gerakan koperasi tertinggi

didunia. Sidang ICA di Wina pada tahun 1966 merumuskan prinsip-prinsip koperasi,

diantaranya sebagai berikut :

Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan

Kepemimpinan yang demokrasi atas dasar satu orang satu suara

Modal menerima bunga yang terbatas, itupun bila ada

SHU dibagi 3 : Sebagian untuk cadangan, sebagian untuk masyarakat dan sebagian

untuk dibagikan kembali kepada anggota sesuai jasanya.

Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan terus-menerus

Gerakan koperasi harus melaksanakan kerjasama yang erat, baik di tingkat regional,

nasional maupun internasional.

4

Page 5: rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · Web viewKoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur

BAB III

ORGANISASI MANAJEMEN

I. BENTUK ORGANISASI

Pengorganisasian (organizing) adalah mengkoordinasi sumber daya manusia dan

sumbaer daya modal yang dimiliki yang dilakukan oleh seorang manager.

Struktur organisasi di Indonesia terdiri dari :

Rapat Anggota

Pengurus

Pengawas

Pengelola

II. HIRARKI TANGGUNG JAWAB

Hirarki tanggung jawab dalam koperasi dapat digambarkan sebagai berikut :

1) Pengurus

adalah anggota yang bertugas mengelola organisasi dan usaha.

Kedudukan pengurus sebagai penerima mandat dari pemilik

koperasi yang mempunyai fungsi dan wewenang sebagai pelaksana

keputusan rapat anggota sangat strategis dan menentukan maju

mundurnya koperasi, hal ini ditetapkan dalam UU Koperasi No.25

tahun 1992 pasal 29 ayat (2).

2) Pengelola

Adalah mereka yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus

untuk mengembangkan usaha koperasi secara efisien dan

professional. Kedudukan pengelola adalah sebagai pegawai yang

diberi wewenang oleh pengurus.

3) Pengawas

Adalah perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi

mandate untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya roda

organisasi dan usaha koperasi.

III. POLA MANAJEMEN

Pola umum manajemen koperasi bergaya manajemen partisipatif yang

menggambarkan adanya interaksi antar unsur manajemen koperasi.

5

Page 6: rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · Web viewKoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur

BAB IV

TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI

I. PENGERTIAN BADAN USAHA

Badan usaha atau perusahaan adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan

dan mengorganisasikan sumber-sumber daya untuk tujuan memproduksi atau

menghasilkan barang-barang atau jasa untuk dijual.

II. KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA

Koperasi adalah badan usaha (UU No.25 tahun 1992), maka koperasi merupakan

kombinasi dari manusia, asset fisik dan non fisik, informasi dan teknologi serta

keanggotaan.

III. TUJUAN DAN NILAI KOPERASI

Menurut teori tujuan perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan jangka

pendek. Namun pada perkembangannya disadari bahwa keuntungan jangka

panjang lebih penting. Maka dari itu perusahaan bisnis mengelompokkan tujuan

umumnya menjadi 3, yaitu :

1) Memaksimumkan keuntungan

2) Memaksimumkan nilai perusahaan

3) Meminimumkan biaya

IV. MENDEFINISIKAN TUJUAN PERUSAHAAN KOPERASI

Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidak berorientasi pada laba

dan manfaat. Mengejar keuntungan bukan tujuan utama perusahaan karena

mereka bekerja didasari dengan pelayanan. Koperasi di Indonesia bertujuan

memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya (UU No.25/1992 pasal 3)

V. KETERBATASAN TEORI PERUSAHAAN

Koperasi dituntut harus mampu menghasilkan keuntungan atau SHU, namun

disatu sisi koperasi harus dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada

konsuman secara optimal.

6

Page 7: rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · Web viewKoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur

VI. TEORI LABA

Laba (SHU) memiliki tingkat keuntungan berbeda pada setiap perusahaan di

setiap jenis industrinya.

Teori laba diantaranya :

1. Teori laba menangung resiko

2. Teori laba friksional

3. Teori laba monopoli

4. Teori laba inovasi

5. Teori laba efisiensi

VII. FUNGSI LABA

Fungsi laba pada koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun

transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota maka

idealnya semakin tinggi pula manfaat yang diterima oleh anggotanya.

VIII. KEGIATAN USAHA KOPERASI

Ada 6 aspek dasar untuk mencapai tujuan koperasi sebagai badan usaha, yaitu :

1. Status dan motif anggota koperasi

2. Kegiatan usaha

3. Permodalan koperasi

4. Permodalan koperasi di Indonesia terdiri dari modal sendiri dan modal

pinjaman (UU N0.25/1992 pasal 41 bab VII tentang perkoperasian)

5. SHU Koperasi

7

Page 8: rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · Web viewKoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur

BAB V

SISA HASIL USAHA

I. PENGERTIAN SHU INFORMASI DASAR

SHU sebagai informasi dasar dibagi berdasar aspek manajerial dan legalistic.

Berdasarkan aspek ekonomi manajerial, SHU adalah selisih dari seluruh

pemasukan atau penerimaan total dengan biaya total dalam satu tahun buku. SHU

yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi

modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi.

II. RUMUS PEMBAGIAN SHU

SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut :

SHUA = JUA + JMA

Dimana :

SHUA : Sisa Hasil Usaha Anggota

JUA : Jasa Usaha Anggota

JMA : Jasa Modal Anggota

Menggunakan model matematika :

SHUPa = Va x JUA + Sa x JMA

VUK TMS

III. PRINSIP-PRINSIP PEMBAGIAN SHU

Diantaranya adalah :

1. SHU yang dibagi bersumber dari anggota

2. SHU anggota adalah jasa dari modal & transaksi usaha anggota tersebut

3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan

4. SHU anggota dibayar tunai

IV. PEMBAGIAN SHU PER ANGGOTA

SHU per anggota dibagi berdasarkan kontribusinya terhadap modal dan transaksi

usaha. Hal ini sesuai dengan pembukuan yang telah dilakukan koperasi tersebut.

8

Page 9: rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · Web viewKoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur

BAB VI

POLA MANAJEMEN KOPERASI

I. PENGERTIAN MANAJEMEN DAN PERANGKAT ORGANISASI

A. Pengertian Manajemen

Dalam literature manajemen, istilah manajemen mengandung 3 pengertian,

yaitu :

Manajemen sebagai suatu proses : suatu proses dengan mana

pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.

Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas

manajemen : kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas

manajemen.

Manajemen sebagai suatu seni dan sebagai suatu ilmu pengetahuan

Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan

organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.

Fungsi-fungsi manajemen :

1. Perencanaan (planning)

2. Pengorganisasian (organizing)

3. Pengarahan dan pengimplementasian (directing/leading)

4. Pengawasan dan pengendalian (controlling)

B. Pengertian Koperasi

Organisasi koperasi diartikan sebagai suatu system social ekonomi atau social

teknik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan.

C. Pengertian Manajemen Koperasi

Menurut A.H Gophar manajemen koperasi dapat ditelaah dari 3 sudut

pandang, yaitu :

1. Organisasi : terbentuk dari 3 unsur yakni, anggota, pengurus & karyawan

2. Proses : mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan

3. Gaya : menganut gaya partisipatif

9

Page 10: rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · Web viewKoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur

II. RAPAT ANGGOTA

Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam menetapkan kebijakan umum

dibidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi. Pada umumnya rapat

anggota dilaksanakan sekali dalam setahun.

III. PENGURUS

Pengurus sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota dalam mengoperasionalkan

kebijakan-kebijakan strategis yang ditetapkan dalam Rapat Anggota. Pengurus

yang bertugas mewujudkan arah kebijakan strategis yang menyagkut organisasi

maupun usaha.

IV. PENGAWAS

Posisi pengawas dan pengurus adalah sama.

V. MANAJER

Adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus untuk

melaksanakan teknis operasional dibidang usaha.

VI. PENDEKATAN SISTEM PADA KOPERASI

Menurut Draheim, koperasi mempunyai sifat ganda, yaitu :

Organisasi dari orang-orang dengan unsure eksternal ekonomi dan sifat-

sifat social (pendekatan sosiologi)

Perusahaan biasa yang harus dikelola sebagai layaknya perusahaan biasa

dalam ekonomi pasar (pendekatan Neo Klasik)

10

Page 11: rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · Web viewKoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur

BAB VII

JENIS DAN BENTUK KOPERASI

I. JENIS KOPERASI

Beberapa penjelasan penjenisan koperasi menurut teori klasik :

1. Dasar penjenisan adalah kebutuhan dari dan untuk maksud efisiensi karena

kesamaan aktivitas atau keperluan ekonominya.

2. Koperasi mendasarkan perkembangan pada potensi ekonomi daerah

kerjaannya.

II. KETENTUAN PENJENISAN KOPERASI SESUAI UU NO. 12/1967

Konsep penggolongan koperasi UU No.12/1967 pasal 17, diantaranya :

1. Penjelasan koperasi didasarkan pada kebutuhan,

2. Untuk maksud efisiensi dan ketertiban.

III. BENTUK KOPERASI

1. Sesuai PP No.60/1959

Berdasarkan hal ini terdapat 4 bentuk koperasi, yakni :

Primer

Pusat

Gabungan

Induk

2. Sesuai Wilayah Administrasi Pemerintah

Bentuk koperasi menurut UU No.12 tahun 1967 : koperasi pusat harus berada

di Ibukota Kabupaten dan koperasi gabungan harus berada ditingkat propinsi.

3. Koperasi Primer Dan Sekunder

Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan

orang-seorang. Koperasi ini dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 anggota.

Koperasi sekunder merupakan koperasi yang anggotanya adalah oraganisasi

koperasi.

11

Page 12: rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · Web viewKoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur

BAB VIII

PERMODALAN KOPERASI

I. ARTI MODAL KOPERASI

Modal merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang dapat menghasilkan

keuntungan pada waktu yang akan datang dan dinyatakan dalam nilai uang. modal

dalam bentuk uang pada suatu usaha mengalami perubahan bentuk sesuai dengan

kebutuhan untuk mencapai tujuan usaha, yakni :

Sebagian dibelikan tanah dan bangunan

Sebagian dibelikan persediaan bahan

Sebagian dibelikan mesin dan peralatan

Sebagian lagi disimpan dalam bentuk uang tunai (cash)

II. SUMBER MODAL

Berasal dari modal sendiri,

meliputi :

1. Simpanan pokok

2. Simpanan wajib

3. Simpanan khusus/lain-lain

4. Dana cadangan

5. Hibah

Berasal modal pinjaman,

meliputi :

1. Anggota dan calon anggota

2. Koperasi lainnya

3. Bank dan lembaga

keuangan

4. Penerbitan obligasi dan

surat utang lainnya

III. DISTRIBUSI CADANGAN KOPERASI

1. Kedudukan Modal Dalam Koperasi

modal utama koperasi adalah orang atau anggotanya yang bersedia

menyatukan usahanya melalui kegiatan koperasi. Cara paling konvensional

yang dianut koperasi adalah pooling, yaitu pembelian atau penjualan bersama.

2. Dana Cadangan

Dana ini berasal dari penyisihan sebagian SHU yang sewaktu-waktu

diperlukan untuk menutup kerugian dan keperluan memupuk modal.

12

Page 13: rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · Web viewKoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur

BAB IX

EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI

SISI ANGGOTA

I. EFEK-EFEK EKONOMIS KOPERASI

Anngota turut berpartisipasi dalam kegiatan pelayanan perusahaan koperasi, jika :

1. Kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhannya

2. Pelayanan itu ditawarkan dengan harga, mutu atau syarat yang lebih

menguntungkan di banding pihak di luar koperasi.

II. EFEK HARGA DAN EFEK BIAYA

Setiap harga yang ditetapkan harus dibedakan antara harga untuk anggota dengan

harga untuk non anggota. Perbedaan ini mengharuskan daya analisis yang lebih

tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar yang bersaing. Dalam hal ini

terdapat dimensi-dimensi partisipasi, antara lain :

a. Dimensi partisipasi dipandang dari sifatnya

b. Dimensi partisipasi dipandang dari bentuknya

c. Dimensi partisipasi dipandang dari pelaksanaannya

d. Dimensi partisipasi dipandang dari segi kepentingannya

Cara meningkatkan koperasi melalui beberapa kegiatan, diantaranya :

1. Menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh anggota relative lebih

baik dari pesaingnya di pasar.

2. Meningkatkan harga pelayanan kepada anggota

3. Menyediakan barang yang tidak tersedia di pasar bebas wilayah koperasi atau

tidak disediakan oleh pemerintah

4. Berusaha memberikan SHU per anggota yang meningkat dari waktu ke waktu

5. Memperbesar alokasi dana

6. Menyediakan berbagai tunjangan keanggotaan.

13

Page 14: rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · Web viewKoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi anggota :

1. Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif

2. Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis

3. Peranan anggota dalam koperasi yang begitu dominan.

III. ANALISIS HUBUNGAN EFEK EKONOMIS DENGAN KEBERHASILAN

KOPERASI

Keberhasilan koperasi ditentukan oleh salah satu faktornya yaitu partisipasi

anggota. Partisipasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek komunis

koperasi yaitu manfaat yang didapat oleh anggota tersebut.

IV. PENYAJIAN DAN ANALISIS NERACA PELAYANAN

Dua faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada

anggotanya :

1. Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non

koperasi)

2. Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban.

14

Page 15: rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · Web viewKoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur

BAB X

EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI

SISI PERUSAHAAN

I. EFISIENSI PERUSAHAAN KOPERASI

Koperasi adalah badan usaha yang kelahirannya dilandasi oleh fikiran sebagai

uasaha kumpulan orang-orang bukan kumpulan modal. Olaeh karena itu, koperasi

tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya meskipun tujuan

utamanya melayani anggota.

II. EFEKTIVITAS KOPERASI

Efektivitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara

membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa) dengan output realisasi

atau sesungguhnya (Os). Jika Os>Oa di sebut efektif.

III. PRODUKTIVITAS KOPERASI

Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I).

jika O>I disebut produktif.

IV. ANALISIS LAPORAN KOPERASI

Laporan keuangan koperasi berisi :

1. Neraca

2. Perhitungan hasil usaha

3. Laporan arus kas

4. Catatan atas laporan keuangan

5. Laporan perubahan kekayaan bersih sebagai laporan keuangan tambahan

15

Page 16: rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · Web viewKoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur

BAB XI

PERANAN KOPERASI

Peranan Koperasi di Berbagai Keadaan Persaingan

Berdasarkan sifat dan bentuknya, pasar dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Pasar Persaingan Sempurna (perfect competitive market)

Ciri-ciri :

Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak

Produk homogen

Perusahaan bebas masuk dan keluar

Pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna

2. Pasar Monopolistik

Ciri-ciri :

Banyak penjual dari suatu produk yang beragam

Produk non homogen

Ada produk subtitusinya

Keluar masuk pasar relative mudah

Harga produk disetiap pasar tidak sama, disesuaikan dengan keinginan penjual

3. Pasar Monopsoni

Ciri-ciri :

Banyak penjual dan satu pembeli

4. Pasar Oligopoli

Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang

menguasai pasar. Terdapat dua strategi koperasi dalam pasar oligopoly yaitu strategi

harga dan strategi non harga.

16

Page 17: rahmanuzulikartika.files.wordpress.com · Web viewKoperasi ini dinyatakan secara negative, dalam pengertian dikatakan sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok”. Akan tetapi unsur

BAB XII

PEMBANGUNAN KOPERASI

Pembangunan Koperasi Di Negara Berkembang (Indonesia)

Kendala yang dihadapi masyarakat yaitu perbedaan pendapat mengenai koperasi. Cara

mengatasi mengatasi perbedaan pendapat tersebut dapat dilakukan melalui 3 kondisi yaitu :

1. Kognisi

2. Afeksi

3. Psikomotor

Masa implementasi UU No.12 tahun 1967 memiliki tahapan-tahapan dalam membangun

koperasi, diantaranya :

a. Ofisialisasi

b. De-ofisialisasi

c. Otonomisasi

Misi UU No.25 tahun 1992 : merupakan gerakan ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dalam UUD 1945.

Tahapan Pembangunan Koperasi Di Negara Berkembang Menurut A.Hanel, 1989

Tahap I : pemerintah mendukung perintisan pembentukan organisasi koperasi.

Tahap II : melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan pengawasan teknismanajemen

dan keuangan secara langsungdari pemerintah dan atau organisasi yang dikendalikan oleh

pemerintah.

Tahap III : perkembangan koperasi sebagai organisasi koperasi yang mandiri.

17