rosediana.net€¦  · web viewkarakter pelajar seusia sd (6-12 tahun) sangatlah aktif,...

18
BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM KERJA Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kuningan Tahun 2012 diselenggarakan sebagai upaya pengabdian terhadap masyarakat di bidang pendidikan. Mahasiswa diharapkan dapat membantu warga masyarakat sesuai dengan spesifikasi program studi dan talentanya, untuk kemudian menerapkan ilmu yang telah didapat ke dalam bentuk program kerja ketika KKN. Berdasarkan survey dan observasi yang penulis lakukan di Desa Kubang Jero, baik dari sektor fisik maupun non fisik, maka penulis mencoba untuk membantu masyarakat sesuai dengan kemampuan dan spesifikasi penulis dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, program studi Bahasa Inggris. Adapun beberapa program dan kegiatan individu yang telah dilakukan selama KKN terbagi menjadi program utama dan program tambahan. Program utama itu sendiri terdiri dari: 1. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR Pelaksanaan kegiatan mengajar berarti memberikan pelayanan prima terhadap manusia dan potensi-potensi yang dimilikinya demi membawa suatu perubahan yang positif. Pengabdian penulis dalam bidang pendidikan tersebut dilaksanakan di SDN Kubang Jero saja sebagai satu-satunya sekolah yang ada di desa tersebut.

Upload: others

Post on 06-Jan-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: rosediana.net€¦  · Web viewKarakter pelajar seusia SD (6-12 tahun) sangatlah aktif, berkonsentrasi pendek, gemar mencari perhatian dan kurang mampu berpikir abstrak. Ketika penulis

BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Kuningan Tahun 2012 diselenggarakan sebagai upaya pengabdian terhadap

masyarakat di bidang pendidikan. Mahasiswa diharapkan dapat membantu warga masyarakat

sesuai dengan spesifikasi program studi dan talentanya, untuk kemudian menerapkan ilmu yang

telah didapat ke dalam bentuk program kerja ketika KKN.

Berdasarkan survey dan observasi yang penulis lakukan di Desa Kubang Jero, baik dari

sektor fisik maupun non fisik, maka penulis mencoba untuk membantu masyarakat sesuai

dengan kemampuan dan spesifikasi penulis dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

program studi Bahasa Inggris.

Adapun beberapa program dan kegiatan individu yang telah dilakukan selama KKN

terbagi menjadi program utama dan program tambahan. Program utama itu sendiri terdiri dari:

1. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR

Pelaksanaan kegiatan mengajar berarti memberikan pelayanan prima terhadap manusia

dan potensi-potensi yang dimilikinya demi membawa suatu perubahan yang positif.

Pengabdian penulis dalam bidang pendidikan tersebut dilaksanakan di SDN Kubang Jero saja

sebagai satu-satunya sekolah yang ada di desa tersebut.

Melihat sasaran pengajaran adalah anak seusia 6-12 tahun, maka penulis mesti cakap

untuk memanfaatkan potensi energi mereka terhadap penyerapan teori sekaligus praktik.

Sebagai langkah awalnya tentu penulis mengalami kesulitan. Hambatan sekaligus

rekomendasi untuk kelancaran program belajar-mengajar di sekolah tersebut meliputi:

Peran multifungsi penulis ketika mengajar. Meski tersedia jadwal pelajaran yang telah

ditetapkan, namun pada praktiknya kadang penulis melaksanakan pengajaran di kelas

yang tak sesuai jadwal. Misalnya demi menjaga ketertiban sekolah, penulis mesti sigap

mengisi kelas kosong, meskipun tidak ada jadwal pelajaran yang sesuai dengan

spesifikasi penulis. Terlebih lagi tak ada pintu tertutup sebagai sekat antar kelas.

Seringkali ketika penulis mengajar di suatu kelas, murid kelas lain yang kebetulan

kosong menjejali sekat tersebut. Hal itu tentu menjadi pemecah konsentrasi dan

Page 2: rosediana.net€¦  · Web viewKarakter pelajar seusia SD (6-12 tahun) sangatlah aktif, berkonsentrasi pendek, gemar mencari perhatian dan kurang mampu berpikir abstrak. Ketika penulis

perhatian penulis dan para siswa yang tengah melakukan kegiatan belajar-mengajar.

Sehingga tak jarang, penulis yang merupakan jurusan Bahasa Inggris mesti siap juga

mengisi pelajaran matematika, IPS, keterampilan dan Pendidikan Agama Islam. Bahkan

penulis mesti mengisi kelas dengan beragam level, mulai dari kelas 1 s/d 6 SD. Hal

tersebut mendorong penulis untuk menjadi guru dengan persiapan diri dan ilmu secara

maksimal setiap waktu. Tak hanya itu, diperlukan juga mental yang kuat dan kesabaran

yang tinggi menghadapi situasi yang tak terduga tersebut.

Karakter pelajar seusia SD (6-12 tahun) sangatlah aktif, berkonsentrasi pendek, gemar

mencari perhatian dan kurang mampu berpikir abstrak. Ketika penulis menyampaikan

materi, maka penyampaian secara komprehensifnya hanyalah beberapa menit,

selanjutnya anak-anak akan merasa lelah atau jenuh. Mereka lebih memilih menganggu

temannya atau mencari perhatian dengan melantangkan suara atau aksi, semisal

memukul meja dan berlarian kesana-kemari. Terlebih lagi jika penjelasan penulis tidak

disertai objek dan contoh yang bisa mereka serap. Hal tersebut dapat dimaklumi, namun

tentu diperlukan metode, pendekatan dan strategi pembelajaran yang sesuai, agar

hambatan tersebut menipis.

Penulis yang menerapkan metode pengajaran pre-process, main process dan post

process pun mesti membuat variasi untuk mengatasi kejenuhan mereka. Misalnya

sesudah pembacaan doa sebagai awal pembelajaran dan sebelum penyampaian materi,

penulis melakukan ice-breaking untuk menyalurkan keaktifan sekaligus merangkul

perhatian mereka. Hal yang sering menjadi rekomendasi yaitu dengan memberikan

Page 3: rosediana.net€¦  · Web viewKarakter pelajar seusia SD (6-12 tahun) sangatlah aktif, berkonsentrasi pendek, gemar mencari perhatian dan kurang mampu berpikir abstrak. Ketika penulis

nyanyian beserta gerakannya yang sederhana. Lagu-lagu yang pernah penulis

presentasikan berjudul “There is”, “Watermelon”, dan “Wake Up”. Penulis pun

mendemonstrasikan “Tepuk Semangat” yang penulis dapat dari keponakan di PAUD.

“Tepuk Semangat” itu menjadi penyemangat sekaligus identitas tersendiri. Beruntung,

anak-anak SD menyukainya.

Kemudian ketika penyampaian materi berlangsung, penulis sering melontarkan humor

yang membuat mereka terhibur, atau contoh ketika mengajarkan nama-nama buah versi

Bahasa Inggris, penulis berusaha menggambarkan buah-buah tersebut agar menarik

perhatian, merangsang konsentrasi dan mempertajam daya ingat mereka. Di sela-sela

pengajaran tersebut pula, penulis senantiasa memberi apresiasi. Bisa berbentuk pujian,

memberikan hadiah kecil berupa pulpen atau simbol (senyum dan bintang) di buku

mereka, serta tepuk tangan dari kawan-kawan sendiri. Hal tersebut efektif untuk

memacu semangat dan menumbuhkan rasa percaya diri.

Untuk kegiatan akhir, selain dengan nyanyian-nyanyian disertai gerakan, penulis pun

sering melakukan permainan, khususnya yang bersifat team work. Selain sebagai

hiburan, penulis pun berusaha menanamkan jiwa kerjasama, solidaritas dan tenggang

rasa. Permainan yang paling mereka gemari yaitu “Game Berbisik”. Dengan

membisikkan potongan kalimat atau sebuah kata (penulis sering menggunakan istilah

Bahasa Inggris atau nama-nama daerah/negara berikut ibukotanya) kepada salah

seorang anak, maka anak tersebut mesti menyampaikan kepada teman satu timnya

dengan berbisik pula. Perlu skill konsentrasi, pelafalan, chemistry dan tentu kerjasama

yang baik, mengingat kesempatan untuk membisikkan kata tersebut hanya satu kali.

Sarana dan prasarana yang ada belum sepenuhnya mampu menunjang Kegiatan Belajar

mengajar (KBM). Misal, tak tersedianya satupun buku panduan Bahasa Inggris dan

pemakaian black board yang menganggu kesehatan. Oleh karena itu, penulis yang

hanya diberitahu mengenai judul materi harus mencari referensi lain untuk proses KBM,

yakni dari internet. Penulis pun lebih suka menerapkan strategi “dikte”, daripada

Page 4: rosediana.net€¦  · Web viewKarakter pelajar seusia SD (6-12 tahun) sangatlah aktif, berkonsentrasi pendek, gemar mencari perhatian dan kurang mampu berpikir abstrak. Ketika penulis

menulisnya di papan tulis. Selain menghindari debu kapur, juga sebagai latihan

pendengaran, kejelian sekaligus konsentrasi mereka.

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ini berlangsung dari Hari Kamis, 06 September

2012, sampai dengan Hari Sabtu, 22 September 2012. Adapun jadwal mengajar penulis

adalah sebagai berikut:

No Waktu Kelas Materi1

1.Jumat, 07 September 2012

V (Lima)

III (Tiga)

Bahasa Indonesia: Pemakaian Kata Tanya dan Menulis Rangkuman dari sebuah Percakapan.

Things in the Classes (Benda-benda di dalam Kelas)

2.

Sabtu, 08 September 2012

III (Tiga)

IV (Empat)

B. ing: Name of Fruits (Nama-nama Buah)

Keterampilan: Teknik Menggambar

3.

Senin, 10 September 2012

VI (Enam)

VI (Enam)

IPS: Dampak Budaya Luar dan Mengenal Benua

Bahasa Inggris: Public Places (Tempat-tempat Umum)

4.

Selasa, 11 September 2012

V (Lima) Bahasa Inggris: Daily Activities (Kegiatan Sehari-hari)

5.

Rabu, 12 September 2012

I (Satu)

IV (Empat)

Membaca dan Menulis, tema “Keluarga”

Preposition (Kata Penghubung)

Page 5: rosediana.net€¦  · Web viewKarakter pelajar seusia SD (6-12 tahun) sangatlah aktif, berkonsentrasi pendek, gemar mencari perhatian dan kurang mampu berpikir abstrak. Ketika penulis

LIBUR KEMAH JUMAT-SABTU, 14-15 SEPTEMBER 2012

6.

Selasa, 18 September 2012

V (Lima) Bahasa Inggris: Introducing Verb and Making Sentences positive, negative and interogative (Mengenal Kata Kerja dan Membuat Kalimat positif, negatif dan tanya)

7.

Rabu, 19 September 2012

IV (Empat)

Dating and Celebration Days (Penanggalan dan Hari-hari Besar)

8.

Kamis, 20 September 2012

IV (Empat)

Bahasa Indonesia: Memperbaiki Ejaan, Pemakaian Huruf Kapital dan Menentukan Pokok Pikiran dalam sebuah Teks Bacaan.

9.

Jumat, 21 September 2012

III (Tiga)

III (Tiga)

Mengenal 20 Sifat Wajib bagi Allah SWT dan Memaparkan 5 Sifat (Wujud, Qidam, Baqo, Mukholafatullil hawaditsi dan Qiyamuhu binafsihi).

Bahasa Inggris: “There is/are Usage” (Penggunaan “There is/are”)

2. BIMBINGAN BELAJAR

Bimbingan belajar bisa menjadi ruang belajar yang fleksibel dan menyenangkan bagi

peserta didik, terlebih jika dikemas dengan baik. Sifatnya yang non-formal menumbuhkan

keakraban tersendiri bagi pengajar maupun siswa. Sehingga, interaksi dan komunikasi yang

terbentuk pun bersifat dua arah dan aktif. Berbeda dengan pertemuan di kelas atau sekolah,

ketika bimbingan belajar, semua siswa menjadi lebih terbuka dan aktif untuk bertanya,

bahkan pada hal-hal detail yang tidak mereka pahami.

Adapun sasaran peserta Bimbel di Desa Kubang Jero

yaitu anak-anak Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah

Pertama. Penulis dan rekan-rekan mensosialisasikan

Page 6: rosediana.net€¦  · Web viewKarakter pelajar seusia SD (6-12 tahun) sangatlah aktif, berkonsentrasi pendek, gemar mencari perhatian dan kurang mampu berpikir abstrak. Ketika penulis

pelaksanaannya ketika di sekolah, di jalan maupun ketika sholat berjamaah di mesjid.

Namun pada pelaksanaannya, yang datang tidak hanya dari kalangan SD/SMP, tapi terdapat

pula anak-anak SMK/sederajat. Sehingga hal-hal yang menjadi hambatan sekaligus

rekomendasi ketika bimbel yaitu sebagai berikut:

Karena kebingungan untuk mengklasifikasikan level sekaligus bahan ajar, maka

awalnya penulis dan rekan-rekan hanya membantu pembahasan PR (Pekerjaan Rumah)

mereka saja. Namun seiring berjalannya waktu, penulis dan rekan-rekan pun membuat

absen atau daftar hadir untuk mengelompokkan mereka sesuai dengan tingkat

pendidikan dan mata pelajaran yang mereka minati.

Lokasi bimbel, yakni rumah yang menjadi posko KKN kelompok 6, tidak leluasa

menampung seluruh peserta. Sehingga lokasi bimbel mesti dibagi dalam beberapa

bagian. Ada yang di teras luar, di ruang tamu dan di ruang tengah. Penulis sendiri

menempati teras luar. Beruntung, karena cuaca di lokasi KKN memang panas, sehingga

tidak menganggu kelancaran bimbel, walau tempatnya diluar.

Ketika melakukan bimbel, penulis menggunakan beberapa lembar kertas HVS dan

sebuah pulpen untuk memaparkan materi. Namun hal tersebut dirasa kurang efektif

karena pesertanya yang banyak tentu merasa kurang nyaman untuk berdesakkan melihat

kertas HVS tersebut, serta membuat kuota kertas cepat habis. Maka demi membantu

kelancaran belajar, penulis dibantu rekan-rekan membuat semacam white board buatan.

Benda tersebut dibuat dari kertas manila yang dilapisi oleh isolatip bening. Dengan

benda sederhana serta sebuah spidol itulah penulis melaksanakan bimbel setiap

malamnya (kecuali Malam Minggu, malam yang disepakati sebagai malam libur

bimbel).

Semula, penulis selaku mahasiswi program studi Bahasa Inggris mengajarkan materi

tentang Bahasa Inggris kepada peserta bimbel yang mulai menetap, yakni anak-anak SD

kelas 4, 5 dan 6 (dan seorang anak kelas 3). Namun suatu saat, ketika penulis membantu

membahas PR matematika seorang anak kelas 4 dengan cara cepat perkalian 10 dan 11,

anak-anak lain yang memperhatikan merasa cepat mengerti dan malah meminta

penulis mengajar matematika saja. Jujur, penulis merasa kebingungan, antara tetap

melanjutkan pengajaran Bahasa Inggris yang menurut mereka susah dan lama dikuasai,

Page 7: rosediana.net€¦  · Web viewKarakter pelajar seusia SD (6-12 tahun) sangatlah aktif, berkonsentrasi pendek, gemar mencari perhatian dan kurang mampu berpikir abstrak. Ketika penulis

dengan menuruti kehendak mereka untuk mengajar matematika saja. Akhirnya setelah

mempertimbangkan minat dan semangat mereka, serta karena adanya rekan lain yang

mengajar Bahasa Inggris, maka penulis pun memutuskan untuk mengajar matematika.

Banyak dan beragamnya level pendidikan (kelas 4, 5, 6 dan seorang anak kelas 3)

peserta bimbel yang penulis tangani, membuat penulis sedikit kebingungan pula untuk

menentukan materi ajar. Sehingga penulis pun mengajarkan hal-hal umum tentang

matematika, tidak fokus pada materi salah satu kelas. Penulis menargetkan mereka

untuk lancar dalam perhitungan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Untuk

mendukung misi tersebut, penulis memaparkan beberapa cara cepat. Misalnya cara

cepat perkalian 9 dan 11, perkalian & pembagian angka 0 (10, 100, 1.000. dst),

perkalian belasan, perkalian 101, perkalian 99, soal cerita tentang matematika yang

menggunakan nama-nama mereka sendiri, dsb. Adapun cara cepat tersebut penulis

dapat dan pelajari dari grup dan fans page fesbuk. Namun sebelum mentransferkannya

kepada anak-anak, penulis terlebih dahulu mengujinya bersama rekan-rekan.

Untuk mengatasi sekaligus menghibur kejenuhan mereka karena terus bergelut dengan

angka, penulis senantiasa memberi soal dari yang termudah sampai tersulit dengan

bertahap (2-3 soal dulu, dicicil sampai terkumpul 10-15 soal), meminta mereka untuk

mendemonstrasikan “Tepuk Semangat” serta bermain “Guru-guruan”, yakni permainan

yang membuat mereka berperan menjadi guru. Setelah penulis memberi soal, salahsatu

dari mereka berdiri di depan anak-anak yang lain dan menerangkan jawaban beserta

caranya, layaknya seorang guru. Penulis tidak menunjuk atau memerintahkan mereka.

Aksi itu sesuai dengan keinginan mereka sendiri, yakni dengan mengacungkan tangan.

Tak jarang, peminat “guru-guruan” ini sangat banyak. Penulis pun mesti memilih

salahsatu yang menjadi guru dengan cara “hompimpah atau suit”. Kegiatan tersebut

sangat efektif sebagai bentuk apresiasi, untuk menghibur, melatih mental dan

mengetahui sedalam mana pemahaman mereka.

Adapun kegiatan bimbel ini terlaksana dari Jumat, 07 September 2012 sampai dengan

Senin, 24 September 2012. Tepatnya dari pukul 19.30 s/d 21.00 WIB.

Tujuan diadakannya bimbingan belajar yaitu sebagai berikut:

Page 8: rosediana.net€¦  · Web viewKarakter pelajar seusia SD (6-12 tahun) sangatlah aktif, berkonsentrasi pendek, gemar mencari perhatian dan kurang mampu berpikir abstrak. Ketika penulis

Sebagai media intimasi antara anak-anak sekolah dengan penulis dan rekan-rekan melalui

pembelajaran yang menyenangkan.

Memanfaatkan waktu luang serta potensi energi mereka dengan kegiatan yang bermanfaat.

Sebagai upaya sharing ilmu pengetahuan yang mungkin belum dipelajari di sekolah,

misalnya mengenai cara cepat matematika, cara mengeja kosa-kata Bahasa Inggris,

permainan terkait materi pelajaran, dsb.

Sedangkan program tambahan individu penulis meliputi:

1. PERLOMBAAN AKADEMIK

Perlombaan menjadi agenda yang diprioritaskan di akhir acara KKN. Ada perlombaan

akademik, olah raga dan tradisional. Penulis sendiri menjadi salah satu koordinator lomba

bidang pendidikan, yakni Lomba Cerdas Cermat. Soal-soal lomba berasal dari materi

pelajaran yang diajarkan sekolah, dari mulai kelas 4 s/d 6 SD. Mata pelajaran yang dijadikan

acuan lomba yaitu matematika, Bahasa Inggris, IPA, IPS dan Pendidikan Agama Islam.

Karena jumlah soal yang diperlukan begitu banyak, penulis meminta bantuan kepada rekan-

rekan untuk membuat soal, masing-masing pelajaran 10 soal/kelas. Sedangkan yang

mengetik dan mendesainnya menjadi amplop babak penyisihan, semi final dan final yang

terdiri dari sesi wajib, lempar dan rebutan dilakukan penulis dibantu oleh seorang rekan,

Sdri. Lisias. Perlombaan tersebut diharapkan menjadi salah satu pemacu semangat belajar

siswa/i, baik di sekolah maupun luar sekolah.

Adapun seluruh perlombaan yang dilaksanakan penulis dan rekan-rekan yaitu:

Lomba cerdas cermat untuk pelajar Sekolah Dasar/sederajat, diselenggarakan pada

Rabu, 26 September 2012 s/d Jumat, 28 September 2012 (Babak penyisihan, semi final

dan final)

Lomba futsal untuk pelajar Sekolah Dasar/ sederajat

Page 9: rosediana.net€¦  · Web viewKarakter pelajar seusia SD (6-12 tahun) sangatlah aktif, berkonsentrasi pendek, gemar mencari perhatian dan kurang mampu berpikir abstrak. Ketika penulis

Lomba badminton untuk pelajar Sekolah Menengah Pertama/sederajat

Lomba cipta puisi untuk pelajar Sekolah Dasar/ sederajat

Lomba – lomba tradisional untuk umum (balap kelereng, jogged balon, memasukkan

paku ke dalam botol dan tarik tambang)

Sasaran program tersebut adalah seluruh lapisan masyarakat Desa Kubang Jero,

mengingat tujuan dari kegiatannya yaitu untuk memeriahkan desa sekaligus sebagai

ungkapan terima kasih atas ketersediaan masyarakat untuk saling berbagi ilmu dan

pengalaman.

2. PENTAS SENI

Pentas seni dirancang sebagai

wadah minat dan bakat siswa/i,

khususnya sekolah dasar yang

menjadi mayoritas pelajar di Desa

Kubang Jero, dalam bidang

kesenian. Program tersebut

disisipkan berbarengan dengan acara kemah yang berlokasi di lapangan

samping SMPN Cikakak, perlombaan cipta puisi serta perpisahan KKN

UNIKU 2012. Pentas seni ketika kemah berlangsung pada Sabtu, 15

September 2012. Perlombaan cipta puisi yaitu pada Kamis, 27 September

2012 dan saat perpisahan KKN pada Sabtu, 29 September 2012.

Penulis sendiri menjadi pencipta puisi untuk ditampilkan ketika kemah

dan perpisahan KKN. Puisi yang penulis ciptakan berjudul “Untuk Sahabat”.

Penampilan deklamasi puisi dililih karena persyaratan dari panitia kemah yaitu kesenian

yang ditampilkan tidak diperkenankan memakai alat musik modern maupun kaset. Penulis

dan Sdri. Lisias pun merancang performance puisi berantai dikolaborasikan dengan

nyanyian, oleh peserta kemah yang berjumlah 16 orang (kelas 5 dan 6 SD).

Adapun ketika perpisahan KKN, penulis menciptakan 2 puisi, berjudul “Perpisahan”

yang dibacakan oleh Sdri. Lisias Lisnawati selaku perwakilan dari peserta KKN UNIKU

Page 10: rosediana.net€¦  · Web viewKarakter pelajar seusia SD (6-12 tahun) sangatlah aktif, berkonsentrasi pendek, gemar mencari perhatian dan kurang mampu berpikir abstrak. Ketika penulis

2012 dan “Terima Kasih, Kak” yang dibacakan oleh Adinda Sinta dari kelas 5 SD, selaku

perwakilan dari anak-anak sekolah.

3. PENGENALAN DAN SILATURAHMI

Silaturahmi dengan seluruh perangkat desa dilaksanakan pada Hari Senin, 03 September

2012, pukul 10.00 WIB s/d selesai di Aula Balai Desa Kubang Jero. Penulis juga melakukan

pendekatan sosial dengan masyarakat sekitar melalui kunjungan kepada tetangga posko,

ketua RT dan RW.

Pada Selasa, 04 September 2012, pukul 09.00 WIB s/d selesai, penulis dan rekan-rekan

mengunjungi SDN Kubang Jero yang berlokasi di depan balai desa. Kami disambut oleh Bu

Cristiani dan Pak Bambang selaku perwakilan dari Kepala Sekolah. Di sana kami

memaparkan tujuan untuk berpartisipasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar.

Adapun tujuan dari kegiatan tersebut yaitu:

Mengenal sekaligus memperkenalkan diri kepada aparat desa, guru-guru dan

masyarakat Desa Kubang Jero.

Menyampaikan garis besar program yang dirancang oleh seluruh peserta KKN

UNIKU 2012.

Memohon kebijakan dan partisipasi aparat desa serta pihak sekolah dalam

pelaksanaan program kerja penulis dan rekan-rekan.

Mendiskusikan jadwal serta materi pelajaran masing-masing kelas.

4. PROGRAM BACA TULIS AL QURAN

Page 11: rosediana.net€¦  · Web viewKarakter pelajar seusia SD (6-12 tahun) sangatlah aktif, berkonsentrasi pendek, gemar mencari perhatian dan kurang mampu berpikir abstrak. Ketika penulis

Program Baca Tulis Al qu’an (BTA) menjadi pengabdian yang membantu komitmen

guru-guru serta sekolah SDN Kubang Jero agar peserta didiknya melek huruf hijaiyah dan

diharapkan mampu membaca sekaligus menulis al quran dengan baik dan benar. Sehingga

peserta BTA-pun berasal dari anak-anak sekolah dasar, tepatnya kelas 1 s/d 4 SD.

Adapun tempat pelaksanannya yaitu di Mesjid Baitul Muttaqin, ba’da ashar pukul 15.30

dan maghrib pukul 18.30. Penulis melaksanakan program ini ba’da maghrib. Dibawah

bimbingan Bapak Maskat Kusaeri, selaku tokoh agama dan guru PAI SDN Kubang Jero,

program BTA mendapat respon positif dari warga dan peserta BTA..

5. MENONTON BARENG FILM BER-GENRE PENDIDIKAN; SANG PEMIMPI

Agenda menonton bareng film ber-genre pendidikan dilaksanakan pada tanggal 16

September 2012, dari mulai pukul 19.30 WIB s/d selesai. Program ini pun diminati oleh

banyak warga. Selain memberikan motivasi pendidikan lewat film, program ini dijadikan

sebagai upaya pendekatan serta daya tarik bagi anak-anak sekolah maupun elemen

masyarakat. Penentuan judul film sempat menemui diskusi yang panjang. Penulis sendiri

mengusulkan film “Perahu Kertas” dan “Sang Pemimpi”. Setelah mempertimbangkan

ketersediaan, konten dan pesan film, maka “Sang Pemimpi” sebagai salahsatu rekomendasi

dari penulis, dipilih menjadi film yang diputar. Sebagai bentuk hiburan, acara itu diramaikan

dengan pemberian doorprize berupa makanan ringan. Bentuk doorprize-nya itu sendiri yaitu

dengan menjawab pertanyaan yang sesuai dengan isi film. Pembuatan soal tersebut sulit

dilakukan karena daya ingat penulis terhadap film tersebut tipis. Oleh karena itu, penulis pun

menonton filmnya terlebih dahulu sebelum pemutaran di balai desa. Selain untuk memeriksa

keadaan film, penulis juga bertujuan untuk membuat soal sebagai bahan doorprize.

6. Sosialisasi Pamflet Lomba dan Vertikultur

Vertikultur merupakan pola bercocok tanam yang

menggunakan media tanam vertikal dengan memanfaatkan lahan

sempit. Tujuannya yaitu ingin membantu masyarakat dalam

memanfaatkan lahan yang ada. Pelaksanaan program kerja ini

dimulai dari perancangan

media tanam, pemerolehan

Page 12: rosediana.net€¦  · Web viewKarakter pelajar seusia SD (6-12 tahun) sangatlah aktif, berkonsentrasi pendek, gemar mencari perhatian dan kurang mampu berpikir abstrak. Ketika penulis

hasil perkembangan tanam dan sosialisasi kepada masyarakat yang dilaksanakan pada hari

Senin, 24 September 2012.

Sosialisasi vertikultur berbarengan dengan sosialisasi perlombaan. Tim sosialisasinya

yaitu Dian R, Lisias L, Tuti R dan Suherni. Selain menyebarkan pamflet, kami pun memberi

penjelasan kepada warga yang bertanya.

Kendala yang penulis dan rekan-rekan alami yaitu cuaca lokasi KKN yang memang

sangat panas, terlebih lagi kami mesti keliling kampung dengan jalan kaki. Namun atas

kebijaksanaan ketua, kamipun diberi dana untuk membeli minuman dan sesekali beristirahat

untuk melepas lelah dan mengumpulkan energi kembali.