sarafambarawa.files.wordpress.com€¦  · web viewjika pasien dapat menghitung sampai " 10...

8
PR UJIAN BANGSAL 1. Counting Test Miastenia grafis (MG) merupakan salah satu penyakit autoimun yang menyerang sistem sambungan saraf (synap), pada penderita miestenia gravis, sel antibodi tubuh atau kekebalan akan menyrang sambungan saraf yang mengandung acetylcholine (ACh), yaitu neurotransmiter yang mengantarkankan rangsangan dari saraf satu ke saraf lainnya. jika reseptor mengalami gangguan, maka akan menyebab kekurangan, sehingga komunikasi antar sel saraf dan otot terganggu dan menyebabkan kelemahan otot. Gulian barre syndrome ( GBS) merupakan suatu kelompok heterogen dari proses yang diperantarai oleh imunitas, suatu kelainan yang jarang terjadi; dimana sistem imunitas tubuh menyerang sarafnya sendiri. Kelainan ini ditandai oleh adanya disfungsi motorik, sensorik dan otonom. Dari bentuk klasiknya, GBS merupakan suatu polineuopati demielinasi dengan karakteristik kelemahan otot asendens yang simetris dan progresif, paralisis, dan hiporefleksi, dengan atau tanpa gejala sensorik ataupun otonom. Namun, terdapat varian GBS yang melibatkan saraf kranial ataupun murni motorik. Pada kasus berat, kelemahan otot dapat menyebabkan kegagalan nafas sehingga mengancam jiwa. Pemeriksaan Fisik dengan Counting Test counting test adalah tehnik alternatif sederhana yang bisa digunakan untuk menentukan kapasitas paru pasien MG dan GBS

Upload: others

Post on 07-Jan-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: sarafambarawa.files.wordpress.com€¦  · Web viewJika pasien dapat menghitung sampai " 10 " pada satu napas mereka mungkin memiliki kapasitas vital paksa sekitar 1000 ml , jika

PR UJIAN BANGSAL

1. Counting Test

Miastenia grafis (MG) merupakan salah satu penyakit autoimun yang menyerang

sistem sambungan saraf (synap), pada penderita miestenia gravis, sel antibodi tubuh atau

kekebalan akan menyrang sambungan saraf yang mengandung acetylcholine (ACh), yaitu

neurotransmiter yang mengantarkankan rangsangan dari saraf satu ke saraf lainnya. jika

reseptor mengalami gangguan, maka akan menyebab kekurangan, sehingga komunikasi

antar sel saraf dan otot terganggu dan menyebabkan kelemahan otot.

Gulian barre syndrome (GBS) merupakan suatu kelompok heterogen dari proses yang

diperantarai oleh imunitas, suatu kelainan yang jarang terjadi; dimana sistem imunitas

tubuh menyerang sarafnya sendiri. Kelainan ini ditandai oleh adanya disfungsi motorik,

sensorik dan otonom. Dari bentuk klasiknya, GBS merupakan suatu polineuopati

demielinasi dengan karakteristik kelemahan otot asendens yang simetris dan progresif,

paralisis, dan hiporefleksi, dengan atau tanpa gejala sensorik ataupun otonom. Namun,

terdapat varian GBS yang melibatkan saraf kranial ataupun murni motorik. Pada kasus

berat, kelemahan otot dapat menyebabkan kegagalan nafas sehingga mengancam jiwa.

Pemeriksaan Fisik dengan Counting Test  

counting test adalah tehnik alternatif  sederhana yang bisa digunakan untuk menentukan

kapasitas paru pasien MG dan GBS sebagai alternatip bila pemeriksaan spyrometri tidak

dijumpai.

Tehnik : pasien dianjurkan untuk menarik napas dalam, dan saat expirasi menghitung

keras dari angka 1,2,3,4 dan seterusnya, tehnik ini bertujuan untuk menentukan seberapa

banyak pasien dapat menghitung dalam satu napas . Jika pasien dapat menghitung sampai

" 10 " pada satu napas mereka mungkin memiliki kapasitas vital paksa sekitar 1000 ml ,

jika mereka dapat menghitung sampai " 25 " maka kapasitas vital dapat diperkirakan

sekitar 2000 ml . tehnik counting test ini sering di gunakan untuk mengevaluasi sejauh

mana perbaikan kekuatan otot pernapasan pasien.

2. Jaw Reflex

Tes ini dilakukan dengan cara tekankan ibu jari tangan pada dagu penderita dengan mulut

setengah sampai tiga perempat terbuka, dalam keadaan rileks. Dagu pasien dalam

Page 2: sarafambarawa.files.wordpress.com€¦  · Web viewJika pasien dapat menghitung sampai " 10 " pada satu napas mereka mungkin memiliki kapasitas vital paksa sekitar 1000 ml , jika

keadaan mulut setengah terbuka dipukul dengan palu refleks Respon: akan terjadi

kontraksi otot maseter (elevasi mulut).

3. Laseque’s Sign

Tes Laseque (Straight Leg Raising Test)

Pemeriksaan dilakukan dengan cara:

a. Pasien yang sedang berbaring diluruskan (ekstensi) kedua tungkainya.1.b.

b. Secara pasif, satu tungkai yang sakit diangkat lurus, lalu dibengkokkan (fleksi) pada

persendian panggulnya (sendi coxae), sementara lutut ditahan agar tetap ekstensi.1.c

c. Tungkai yang satu lagi harus selalu berada dalam keadaan lurus (ekstensi).

d. Fleksi pada sendi panggul/coxae dengan lutut ekstensi akan menyebabkan stretching

nervus iskiadikus (saraf spinal L5-S1).

e. Pada keadaan normal, kita dapat mencapai sudut 70 derajat atau lebih sebelum timbul

rasa sakit dan tahanan.

f. Bila sudah timbul rasa sakit dan tahanan di sepanjang nervus iskiadikus sebelum

tungkai mencapai sudut 70 derajat, maka disebut tanda Lasegue positif (pada

radikulopati lumbal)

4. Pemeriksaan Patrick dan Kontra Patrick

TEST PATRICK Tindakan pemeriksaan ini dilakukan untuk membangkitkan nyeri di

sendi panggul yang mengalami gangguan. Pada iskialgia diskogenik test ini adalah

negatif. Cara:Tempatkan tumit atau malleolus eksterna tungkai klien yang sakit pada lutut

tungkai lainnya.Lakukan penekanan pada lutut yang difleksikan.Interpretasi : Akan

timbul nyeri pada sendi panggul ipsilateral pada saat dilakukan.

Page 3: sarafambarawa.files.wordpress.com€¦  · Web viewJika pasien dapat menghitung sampai " 10 " pada satu napas mereka mungkin memiliki kapasitas vital paksa sekitar 1000 ml , jika

TEST KONTRA PATRICK Tindakan pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan

lokasi patologik di sendi sakroiliaka jika terasa nyeri di daerah bokong, baik yang

menjalar sepanjang tungkai maupun yang terbatas pada daerah gluteal dan sakral

saja.Cara: Lipat tungkai klien yang sakit dan endorotasikan serta aduksikan. Lakukan

penekanan sejenakpada lutut tungkai tersebut. Interpretasi: Akan timbul rasa nyeri pada

garis sendi sakroiliaka bila di situ terdapat suatu keadaan patologis (arthritis), baik berupa

nyeri yang menjalar sepanjang tungkai maupun yangterbatas pada daerah bluteal atau

sacral saja

5. Bragard, Sicard

Tes Lasegue Modifikasi (Bragard’sSign, Sicard’s Sign, dan Spurling’s Sign)

merupakan modifikasi dari tes Lasegueyang mana dilakukan tes Lasegue disertaidengan

dorsofleksi kaki (Bragard’s Sign) atau dengan dorsofleksi ibu jari kaki (Sicard’s Sign).

Dengan modifikasi ini, stretching nervus iskiadikus di daerah tibial menjadi meningkat,

sehingga memperberat nyeri. Gabungan Bragard’s sign dan Sicard’s sign disebut

Spurling’s sign.

Page 4: sarafambarawa.files.wordpress.com€¦  · Web viewJika pasien dapat menghitung sampai " 10 " pada satu napas mereka mungkin memiliki kapasitas vital paksa sekitar 1000 ml , jika

6. Tes Naffziger, Valsava

Tes ini dapat dilakukan dalam posisi berbaring atau berdiri, caranya mint pasien

mengejan pada saat kedua vena jugularis ditekan oleh pemeriksa menggunakan kedua

tangannya. Dengan cara ini tekanan intracranial meningkat dan peningkatan tekanantersebut

akan diteruskan sepanjang rongga arakhnoid medulla spinalis. Apabila terdapat proses desak

ruang dikanalis vertebralis, misalnya ada tomor atau HNP, maka radiks yang terbentang atau

teregang mendapat rangsangan pada waktu tes Naffziger dilakukan. Oleh sebab itu akan

timbul nyeri melintasi kawasan dermatomnya.

Tindakan Valsava, dengan tes ini tekanan intratekal dinaikkan, bila terdapat proses

desak ruang di kanalis vertebralisbagian cervical, maka dengan di naikkannya tekanan

intratekal akan membangkitkan nyeri radikuler. Nyeri syaraf ini sesuai dengan tingkat proses

patologis dikanalis vertebralis bagian cervical. Cara meningkatkan tekanan intratekal menurut

Valsava ini adalah pasien disuruh mengejan sewaktu ia menahan nafasnya. Hasil positif bila

timbul nyeri radikuler yang berpangkal di leher menjalar ke lengan

Tes Bragard

Prosedur lain yang merupakan modifikasi Lasegue’s test adalah Bragard’s sign (Lasegue

disertai dengan dorsofleksi kaki) dan Sicard’s sign (Lasegue disertai dengan dorsofleksi jari-1

kaki). Pada kasus yang ringan, pemeriksaan dengan Lasegue dapat menunjukkan hasil

negatif. Dengan modifikasi ini, stretching n.iskiadikus di daerah tibial meningkat, sehingga

memperberat nyeri. Gabungan Bragard’s sign dan Sicard’s sign disebut Spurling’s sign

Tes Sicard

Sicard’s sign (Lasegue disertai dengan dorsofleksi jari-1 kaki). Pada kasus yang ringan,

pemeriksaan dengan Lasegue dapat menunjukkan hasil negatif. Dengan modifikasi ini,

stretching n.iskiadikus di daerah tibial meningkat, sehingga memperberat nyeri. Gabungan

Bragard’s sign dan Sicard’s sign disebut Spurling’s sign.

Page 5: sarafambarawa.files.wordpress.com€¦  · Web viewJika pasien dapat menghitung sampai " 10 " pada satu napas mereka mungkin memiliki kapasitas vital paksa sekitar 1000 ml , jika

Test Lasegue silang

Pada beberapa pasien sindrom radikularlumbal, iskialgia pada tungkai yang sakit dapat

diprovokasi dengan mengangkat tungkai yang sehat dalam posisi lurus.2Test O’Conell :

dilakukan Lasegue test pada tungkai yang sehat, nyeri dapat dirasakan pada sisi yang sehat

(Fajersztajn’s sign), namun dengan derajat yang lebih ringan. Selanjutnya pemeriksaan ini

dilakukan pada tungkai yang sakit. Kemudian dilakukan secara bersamaan pada kedua kaki.

Selanjutnya tungkai yang sehat direndahkan mendekati tempat tidur; hal ini akan

menyebabkan eksaserbasi nyeri, kadang juga disertai dengan paresthesia.2Beberapa ahli

menyatakan pemeriksaan ini patognomonik untuk herniasi diskus intervertebra.

7. Konfrontasi

Pemeriksaan lapang pandang menggunakan metode konfrontasi Donder. Dalam hal ini

pasien duduk atau berdiri kurang lebih jarak 1 meter dari pemeriksa. Jika kita hendak

memeriksa mata kanan pasien, maka mata kiri pasien harus ditutup. Setelah pemeriksa

menggerakan jari tangannya dibidang pertengahan antara pemeriksa dan pasien dan gerakan

dilakukan dariarah luar ke dalam. Jika pasien mulai melihat gerakan jari-jari pemeriksa, ia

harus memberitahu, dan hal ini dibandingkan dengan pemeriksa, apakah iapun telah

melihatnya. Bila sekiranya ada gangguan lapang penglihatan maka pemeriksa akan lebih

dahulu melihat gerakan tersebut. Gerakan jari tangan ini dilakukan dari semua jurusan dan

masing-masing mata harus diperiksa.

8. Pemeriksaan Nervus I (Olfaktorius)

Tujuan pemeriksaan: untuk mendeteksi adanya gangguan menghidu, selain itu untuk

mengetahui apakah gangguan tersebut disebabkan gangguan saraf atau penyakit hidung lokal.

Sebelum pemeriksaan pastikan bahwa tidak ada sumbatan atau kelainan setempat misalnya

sekret hidung atau polip. Sebelumnya pasien diperkenalkan terlebih dahulu dengan bau-

bauan yang akan diperkenalkan. Tiap lubang hidung diperiksa satu per satu dengan jalan

menutup lubang hidung yang lainnya dengan tangan. Cara pemeriksaan dilakukan dengan

Page 6: sarafambarawa.files.wordpress.com€¦  · Web viewJika pasien dapat menghitung sampai " 10 " pada satu napas mereka mungkin memiliki kapasitas vital paksa sekitar 1000 ml , jika

cara salah satu hidung pasien ditutup, dan pasien diminta untuk mencium bau-bauan tertentu

yang tidak merangsang/mengiritasi. Bau-bauan yang digunakan adalah bau-bauan yang

umum atau pernah dikenali pasien. contoh: teh, kopi, tembakau, sabun, jeruk.