enccakorea.files.wordpress.com · web viewit’s fine, donghae’s daughter and son ~part 1~...

94
It’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 Written by donghae's wife 105 Comments Sebuah mobil hitam memasuki pelataran sebuah gedung yang memanjang, juga dengan halaman rumput hijau, dengan air mancur di tengah-tengahnya, setelah menemukan lobi, mobil itu berhenti. Pria di dalamnya melepaskan sabuk pengamannya, kemudian menoleh ke sebelahnya, sambil tersenyum. ”Sudah sampai… ayo turun.” ”Uuuh, masih ngantuk…” ucap bocah laki-laki. ”Aku masih mau main…” Pria tampan tersebu tersenyum dan mengelus kedua bocah lucu di sebelahnya, ”Di dalam… kalian akan bertemu banyak anak-anak lain, kalian bisa bermain disana. Pasti lebih asyik…” ”Yaksok?” tanya keduanya identik. Pria itu mengangguk, ”Ayo… kita masuk…” pria tampan itu menggandeng dua bocah tersebut di masing-masing tangannya dan masuk ke dalam gedung putih tersebut. ”Selamat pagi, Tuan…” ”Pagi… saya Lee Donghae.” Wanita paruh baya yang menerimanya langsung tersenyum. ”Ah, Donghae-ssi… terima kasih sudah datang… terima kasih mau mempercayakan sekolah kami untuk… mereka berdua…” ”Ne, saya tahu sekolah ini yang terbaik…” sahut Donghae. ”Kalau begitu, Sea… Sky…”

Upload: others

Post on 05-Sep-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

It’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~

January 5, 2011

Written by donghae's wife

105 Comments

Sebuah mobil hitam memasuki pelataran sebuah gedung yang memanjang, juga dengan halaman rumput hijau, dengan air mancur di tengah-tengahnya, setelah menemukan lobi, mobil itu berhenti. Pria di dalamnya melepaskan sabuk pengamannya, kemudian menoleh ke sebelahnya, sambil tersenyum.

”Sudah sampai… ayo turun.”

”Uuuh, masih ngantuk…” ucap bocah laki-laki.

”Aku masih mau main…”

Pria tampan tersebu tersenyum dan mengelus kedua bocah lucu di sebelahnya, ”Di dalam… kalian akan bertemu banyak anak-anak lain, kalian bisa bermain disana. Pasti lebih asyik…”

”Yaksok?” tanya keduanya identik.

Pria itu mengangguk, ”Ayo… kita masuk…” pria tampan itu menggandeng dua bocah tersebut di masing-masing tangannya dan masuk ke dalam gedung putih tersebut.

”Selamat pagi, Tuan…”

”Pagi… saya Lee Donghae.”

Wanita paruh baya yang menerimanya langsung tersenyum. ”Ah, Donghae-ssi… terima kasih sudah datang… terima kasih mau mempercayakan sekolah kami untuk… mereka berdua…”

”Ne, saya tahu sekolah ini yang terbaik…” sahut Donghae. ”Kalau begitu, Sea… Sky…”

”Halo, Lee Dong-Sea dan Lee Hae-Sky ya?”

Sea dan Sky mengangguk sambil tersenyum.

”Arasseo… guru kalian akan datang sebentar lagi… mungkin Tuan mau bertemu dengannya?”

Donghae melirik jam tangannya, kemudian tersenyum simpul. ”Mohon maaf, Sunsangnim, saya harus ke kantor, karena ada rapat penting. Saya titip Sea dan Sky, nanti kalau ada waktu saya akan bertemu dengan guru pembimbing mereka…”

Page 2: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Baiklah…”

Donghae mengecup pipi kedua bocah kecil itu, dua bocah itu melambai, Donghae juga melambai dan kembali ke dalam mobilnya, menyalakan mesinnya dan berlalu dari sekolah tersebut. Tepat ketika seorang perempuan masuk ke dalam gedung tersebut, dengan rambut terurai, dan memakai pakaian berwarna pastel.

”Annyeonghaseyo, Sunsangnim…” sapa gadis itu.

”Annyeonghaseyo, Saem…” sapa wanita paruh baya. ”Kebetulan sekali, ini anak asuhmu…”

Gadis itu menatap kedua anak kecil yang sedang menatapnya dengan tatapan polos mereka. Gadis itu otomatis tersenyum, ”Annyeong…”

”Annyeong… Saem…” ucap keduanya kompak.

”Kembar ya?” gadis itu langsung berjongkok di hadapan kedua bocah itu.

Yang perempuan langsung berkata, ”Saem, daebak! Tidak ada yang bisa menebak kalau kami kembar, ya kan?”

Bocah laki-laki di sebelahnya mengangguk-angguk. ”Orang selalu mengira kami sepupu, kenapa Saem bisa tau?”

”Kalian mirip… mata kalian sama-sama indah…” sahut wanita itu.

”Kamsahamnida, Saem…” keduanya membungkuk.

Wanita itu tersenyum. ”Kenalkan, namaku Nadine…”

”Nadine Saem?” tanya yang laki-laki.

Wanita itu mengangguk. ”Ne, Nadine…”

 

*Malamnya*

”Woah, sudah mau tidur?” Donghae kaget melihat kamar Sea dan Sky.

Sea dan Sky sudah sama-sama memakai piyama, Sea berwarna biru, dan Sky berwarna pink. Memang kebalik, seharusnya Sea yang memakai pink, dan Sky memakai biru, tapi ya begitulah warna kesukaan keduanya.

”Ne… kami mau bangun pagi!” ucap Sea semangat.

Page 3: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Donghae masuk ke dalam kamar dan duduk di tepi kasur besar tersebut. ”Kalian suka sekolah, kan? Banyak teman, kan?” senyum Donghae.

Sea dan Sky mengangguk identik.

”Baguslah… kalau begitu tidur ya…”

”Tapi…” Sky menahan tangan Donghae. ”Kami bukan mau bertemu dengan teman-teman…”

Donghae mengernyit. ”Kalian mau bertemu siapa dong?”

”Saem…” sahut Sea sambil tersenyum.

”Saem?” tanya Donghae. Si kembar mengangguk.

Sky kemudian berkata, ”Dia satu-satunya orang yang tahu kalau aku dan Sea itu kembar…”

”Jinja?!” mata Donghae melebar, tapi si kembar mengangguk semangat. Sea dan Sky itu kembar yang sama sekali tidak identik soalnya. Maka Donghae penasaran, siapa yang bisa mengenali Sea dan Sky sebagai anak kembar?

Donghae kemudian bertanya, ”Kata Saem kalian, kalian mirip tidak?”

”Mirip…” ucap keduanya bahagia. Sea dan Sky memang sangat bahagia jika ada yang berkata mereka mirip!

”Oh ya? Apanya kata Saem?”

”Mata kami…”

”Mata kami indah…”

Donghae tersenyum miris, kemudian mengecup pipi kedua bocah itu. ”Mata kalian memang indah, kok. Semua orang juga tahu… ya sudah sekarang tidur ya, biar besok bangun tidak susah.”

Donghae menyelimuti Sea dan Sky, lalu mematikan lampu tidur mereka, dan keluar dari dalam kamar Sea dan Sky. Di depan pintu kamar, Donghae menghela napas dalam-dalam.

’Mata kami…’

’Mata kami indah…’

’Matamu indah, Donghae-ya…’

Page 4: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Donghae tersenyum dan air mata sudah menggenang saja di pelupuk matanya, dia mengusapnya. ”Hanya kau yang boleh bilang mataku indah…” bisiknya, dan Donghae langsung pergi ke kamarnya.

Esoknya Donghae kembali mengantarkan si kembar ke sekolah mereka, tak lupa Donghae mengantarkan dua bocah lucu berpipi tembam tersebut ke lobi, dan mereka berdua pasti dijemput oleh sang kepala sekolah.

”Donghae-ssi, selamat pagi…” sapa kepala sekolah.

Donghae membungkuk, ”Pagi, Sunsangnim…”

”Aigooo, aku tidak menyangka bahwa Sea dan Sky pintar dan manis sekali… mereka tidak nakal!”

”Jinja?!” tanya Donghae langsung mengacak rambut si kembar. ”Baguslah… mereka berdua padahal di rumah sangat nakal lho… he he he, gurunya tidak mengeluh kan Sunsangnim?”

Kepala sekolah menggeleng sambil tersenyum. ”Gurunya justru langsung akrab sekali dengan mereka berdua… oh iya, Donghae-ssi, Sea dan Sky kembar, ya? Aku tidak tahu jika guru mereka berdua tidak bilang…”

Donghae tertawa. ”Iya… mereka kembar, hanya berbeda empatpuluh lima menit…” senyum Donghae. ”Tidak banyak yang bisa menebak kalau mereka berdua kembar, karena dua-duanya tidak mirip…”

”Hanya guru mereka yang bisa ya…” kekeh Kepala Sekolah.

”Oiya, kapan guru mereka tiba? Saya mau berkenalan…”

”Sebentar lagi gurunya datang…”

Donghae mengangguk. ”Sea, Sky… ke kelas kalian saja yuk, aku mau lihat kelas kalian…”

”Ayo…” gandeng kedua anak itu.

”Permisi, Sunsangnim…”

”Ne, silakan Donghae-ssi, gurunya akan langsung ke kelas kok…”

Donghae dituntun oleh Sea dan Sky memasuki sebuah ruangan kelas, Donghae memandang seluruh penjuru kelas tersebut. Penuh dengan nuansa soft pink yang natural, dengan gambar-gambar, dan grafik-grafik yang biasa terdapat di setiap TK dimanapun.

Page 5: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Tapi Donghae terpaku di ambang pintu, wangi ini… wangi pinus segar, parfum seseorang yang sangat ia kenal. Parfum seorang yang telah pergi, dan tidak akan pernah mungkin kembali. Seseorang yang telah membuat Donghae menjadi seperti sekarang ini.

”Wangi kan?” tanya Sky bahagia.

”Ne, wangi sekali…” jawab Donghae.

”Ini parfum kesukaan Saem kami…” tambah Sea.

Donghae tersenyum. ”Saem kalian cantik, ya?”

Sea dan Sky mengangguk-angguk. ”Dia seperti bidadari… lembuuuut sekali… aku mau punya Eomma seperti dia.”

DEG! Perasaan apa itu? Donghae cuma tersenyum dan mengelus kepala Sea dan Sky. ”Maaf ya…”

”Kenapa minta maaf?”

”Tidak apa-apa…” sahut Donghae sambil duduk di sebuah kursi kecil.

Tak lama kemudian murid-murid lain mulai berdatangan, tapi guru Sea dan Sky belum juga tiba. Donghae menghela napas dalam-dalam, melirik jam tangannya, dia sudah benar-benar terlambat.

”Harus kerja ya?” tanya Sea kecewa.

Donghae tersenyum dan mengacak rambut Sea. ”Mianhae… mungkin besok baru bisa bertemu dengan Saem kalian, ya…”

Sky memberengut. ”Tapi aku mau kalian bertemu…”

”Percayalah, Sky… aku juga mau bertemu Saem kalian, tapi aku harus pergi… sudah siang.”

Sea mengangguk.

Donghae berdiri dan mengecup pipi si kembar, ”Kalau begitu aku pergi ya… baik-baik, jangan nakal… salam saja untuk Saem kalian.” Donghae keluar dari dalam kelas dan menuju mobilnya yang di parkir di luar.

Tak lama seorang wanita masuk ke dalam gedung tersebut, dia melangkah ringan menuju ruangan kelasnya.

”Saem!” pekik Sea dan Sky.

Page 6: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Annyeong…” wanita itu berjongkok dan membuka tangannya lebar, Sea dan Sky berlari dan memeluknya. ”Aigooo, kangen Saem tidak?”

”Sangaaat…”

”Popo doooong…”

Sea dan Sky mengecup pipi wanita itu di masing-masing pipi.

”Saem, tadi Appa kami mau bertemu dengan Saem…” lapor Sky langsung.

Wanita itu mengangkat alis, ”Jinja?! Lalu dimana Appa kalian?”

”Appa banyak pekerjaan…” jawab Sea, diamini dengan anggukan dari Sky. ”Jadi Appa titip salam saja untuk Saem…”

”Salam balik untuk Appa, ayo duduk… kita belajar…”

 

*           *           *

”Kamsahamnida sudah membimbing Riwon dan Sihyo…” bungkuk Park Ririn di depan sekolah.

”Sama-sama… Riwon dan Sihyo tidak bandel, kok…” Nadine membungkuk kepada orangtua murid itu balik. ”Saya sepertinya berbakat dalam mengasuh anak kembar…” tambahnya.

Ririn juga tertawa. ”Nadine Saem, kata Kepala Sekolah… di kelas Riwon dan Sihyo ada anak kembar juga, ya? Laki-laki dan perempuan?”

”Iya betul…”

”Saem!” panggil Sky.

Nadine menoleh dan tersenyum, ”Sky… ah iya, Ririn-ssi, ini teman sekelas Sihyo dan Riwon, yang kembar itu… namanya Sky… Sky, beri salam…”

Sky tersenyum dan membungkuk. ”Annyeonghaseyo, Riwon Eomonim…”

”Annyeong…” Ririn memandang Sky. Lalu ke Nadine Saem. ”Saem… dia mirip sekali denganmu…”

Baik Nadine dan Sky saling pandang.

”Aku mirip Saem?” tanya Sky.

Page 7: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Ririn mengangguk. ”Mirip sekali…”

 

*           *           *

”Kenapa cuma kamu yang dibilang mirip?!”

”Kamu sih tidak ada tadi…”

”Tapi kamu harusnya belain aku! Bilang aku juga mirip sama Saem juga… kamu kan saudara kembarku…”

”Iya deh… lain kali…”

Donghae buru-buru masuk ke dalam kamar si kembar. ”Hei… kalian ini kenapa sih? Bertengkar?”

Sea dan Sky menggeleng kompak. Wajah Sky cerah, tapi Sea nampak cemberut. Donghae duduk di sisi kasur mereka lagi, dan tersenyum. ”Kenapa, Sea sayang? Kok cemberut…” Donghae meraih Sea dalam pangkuannya.

”Boleh aku memanggilmu Appa?”

Mata Donghae membulat. Selama ini, kedua putra-putrinya tidak ada yang mau memanggilnya Appa! Sky juga mendongak, ”Iya… bolehkan mulai sekarang kami memanggilmu Appa?”

”Tentu… aku kan Appa kalian…” sahut Donghae terharu.

Sea memeluk Donghae. ”Appa…” Donghae balas memeluknya, merasakan kelembutan ketika sang anak menyebutnya Appa. Sky ikut memeluknya, Donghae memeluk kedua anaknya.

”Akhirnya kalian mau menyebutku Appa…” gumam Donghae.

Sea melepaskan pelukannya. ”Appa, tahukah kau kenapa aku sedih? Karena kata Eommanya Riwon dan Sihyo, Sky mirip dengan Saem kami…”

”Maksudnya?”

”Wajahku… wajahku mirip Saem!” kata Sky bangga.

Donghae terperangah, dan menatap Sky dalam-dalam. ”Kau serius?”

”Ne…” sahut Sky bangga.

Page 8: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Sea cemberut. ”Aku juga kan mau wajahku mirip dengan Saem… Saem begitu lembut, baik, dan cantik! Kenapa hanya Sky yang mirip dengan Saem sementara aku tidak… padahal kita kan kembar…”

Ya Tuhan, bagaimana mungkin?! Tanya Donghae dalam hati, ”Lalu menurut Saem kalian, dia mirip tidak denganmu, Sky?”

”Saem cuma tersenyum dibilang mirip…”

Donghae tersenyum. ”Ya sudahlah, Sea… kau kan mirip denganku…”

”Tapi aku mau mirip juga dengan Saem…”

Donghae cuma tersenyum dan membaringkan kedua buah hatinya di atas kasur, lalu diselimutinya mereka. ”Besok, aku akan berusaha bertemu dengan Saem kalian, seberapa mirip sih Saem kalian dengan Sky…”

”Sejujurnya memang sangat mirip…” desah Sea tidak rela.

Sky memeluk kakak perempuannya. ”Aigoo… ternyata kamu mengakuinya kalau aku mirip. Tapi Sea, kau sama lembutnya kok seperti Saem kita…”

Sea tersenyum sumringah dan balas memeluk adiknya, ”Gomawo, Sky…”

”Nah begitu dooong, kalian sama-sama mirip kan sama Saem kalian itu… ya sudah sekarang tidur ya…”

”Ne, Appa…”

”Jaljayoooo… mimpikan kami dan Eomma ya…”

Donghae tersenyum. ”Jaljayo…” bisik Donghae dan menutup kembali pintu kamar si kembar. Donghae melangkah ke sebuah kamar, dan membukanya, lalu menyalakan lampu. Lampu di ruangan tersebut berpenerangan temaram, sehingga menerangi setiap foto yang dibingkai dengan indah di dinding-dinding tersebut. Donghae tidak menyangka, dalam hidupnya dia akan kembali ke dalam ruangan ini.

Dia memandang setiap foto yang ada di dinding, dan dia kembali bisa merasakan lubang menganga di dalam dadanya, rasa sakit yang membuat nyeri. Yang membuatnya kesakitan setiap melangkah masuk ke dalam ruangan ini, dan menatap setiap wajah wanita yang ada di dalam pigura tersebut.

Tapi sesuatu memanggil-manggilnya untuk kesini, dan sesuatu seperti memaksanya untuk bangkit dari keterpurukan! Kedua putra-putrinya memaksanya kembali kesini, lewat cara yang tidak biasa. Dan Donghae sudah merasakan kehadiran gadis yang paling dicintainya di muka bumi ini, sekali lagi!

Page 9: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Wangi pinus, parfum favorit wanita itu!

Mata Sea dan Sky yang indah! Mata Sea dan Sky menurun dari Donghae, dan wanita itu selalu bilang mata Donghae indah.

Sky mirip gurunya! Sea dan Sky memang tidak mirip, karena Sea duplikat Donghae, sementara Sky duplikat wanita itu! Mana mungkin ada perempuan yang bisa mirip dengan Sky kecuali ibunya? Dan ibunya sudah pergi jauh, dan takkan pernah kembali menemui Sea dan Sky, terutama Donghae, kan?

Donghae mendekati sebuah pigura, yang menangkap keindahan abadi dua insan yang ada di dalamnya. Donghae meraba paras cantik gadis yang tersenyum abadi kepadanya tersebut.

”Biarlah kau jadi kenanganku, tanpa perlu anak-anak tau siapa dirimu…” bisik Donghae.

 

*           *           *

”Pagi, Sunsangnim…”

”Pagi, Donghae-ssi… pagi Sea… pagi Sky…”

”Pagi…” sapa Sea dan Sky kompak dengan seragam olahraga mereka yang membuat mereka tambah lucu.

Kepala Sekolah tersenyum pada Donghae, ”Kemarin Anda jadi bertemu dengan Nadine Saem?”

”Nadine?!” tanya Donghae kaget, lagi-lagi memori tentang wanita yang dicintainya, ibu dari kedua anaknya muncul.

”Ne… Nadine Saem adalah nama guru si kembar, Donghae-ssi…”

Donghae tersenyum. ”Ani, kemarin tidak sempat… sekarang saya akan disini menunggunya…”

”Appa harus bertemu dengan Saem…” kata Sky semangat.

”Saem sangat cantik!” tambah Sea.

Donghae mengangguk-angguk sambil tersenyum. Nadine? Apa yang terjadi dalam dunia ini? Gadis itu tidak akan mungkin kembali, kan? Apalagi jadi guru anak-anak, sangat tidak mungkin! Donghae menunggu dengan keringat dingin, sampai akhirnya Sea dan Sky mengajaknya ke kelas mereka. Di kelas Sea dan Sky bermain bersama anak-anak lainnya, dan Donghae memunggungi pintu, menatap jendela, dengan jantung yang berdegup kencang menanti kedatangan guru misterius anak-anaknya yang terus mengingatkan memorinya pada gadis yang dicintainya dulu, dan sekarang.

Page 10: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

 

*           *           *

”Nadine Saem…”

Wanita bergaun pastel tersebut menoleh, ”Ne… Sunsangnim…”

”Ada orangtua murid yang mau bertemu denganmu… beliau sedang menunggu di kelas sekarang…” kata Kepala Sekolah.

”Ah, ye… kamsahamnida, Sunsangnim…” Nadine membungkuk.

Kepala Sekolah menahan tangannya. ”Dia adalah Ayah dari Lee Dong-Sea dan Lee Hae-Sky…”

”Oh jinja?!” mata Nadine membulat.

”Ya… kau tahu kan, si kembar sudah tidak memiliki ibu lagi, jadi mungkin Donghae-ssi hendak berterimakasih dan meminta pertolongan darimu… lagipula kulihat, kau langsung dekat dengan anak-anaknya…”

Nadine tersenyum. ”Ah ye, tenang saja… mereka berdua anak baik kok, Sunsangnim… aku akan memberikan seluruh kasih sayangku kepada anak-anak kok…”

”Baiklah, sana temui ayah mereka, jangan membuatnya menunggu…”

”Ne, Sunsangnim…” Nadine melangkah pelan ke ruangan kelasnya, kemudian menggeser pintunya. ”Annyeong…” sapanya riang kepada seluruh ruangan yang langsung disambut sorakan riuh, ”SAEM…”

Nadine langsung berjongkok untuk menerima pelukan dari anak-anak kecil tersebut yang berjumlah nyaris dua puluh orang. Nadine memeluk satu persatu muridnya tersebut dan menanyakan kabar mereka, termasuk si kembar.

”Saem… Appa mau bertemu…”

”Oh, jinja? Mana Appanya?” tanya Nadine sambil mendongak.

 

*           *           *

Donghae mendengar gemuruh anak-anak yang bersorak memanggil : ”SAEM…” maka ia pun menoleh untuk melihat, tapi belum sempat dia melihat wajah gadis itu, gadis itu sudah berjongkok, dan anak-anak memeluknya. Donghae tetap tidak bisa melihat wajahnya, akhirnya

Page 11: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Donghae hanya bersandar dan menunggu kerumunan menipis. Dia bisa mendengar Sea berkata, ”Saem… Appa mau bertemu…”

Tapi yang terjadi justru Donghae nyaris terkena serangan jantung begitu mendengar suara bening yang menyahut. ”Oh, jinja? Mana Appanya?”

Kerumunan anak-anak kecil membelah menjadi dua, hanya tertinggal Sea dan Sky yang menutupi gadis yang berjongkok itu, tapi kemudian Sea dan Sky pun memisahkan diri. Dan seorang gadis tersenyum menatapnya, lalu dia berdiri.

”Annyeonghaseyo… Anda pasti orangtua Sea dan Sky…”

”Neo…” kata Donghae terbata. Wajahnya sangat terkejut, nyaris tidak bisa digerakannya seluruh anggota tubuhnya.

Senyum Nadine memudar, ”Tuan, ada yang salah?” tanyanya.

”Andwe!” bisik Donghae masih terus menatap wanita itu.

To Be Continued

It’s Fine, Donghae’s Daughter & Son ~Part 2~

January 6, 2011

Written by donghae's wife

100 Comments

Nadine terus melihat ke dalam mata Donghae. ”Tuan… ada yang salah? Apakah ada yang bisa saya bantu?”

Donghae buru-buru mengontrol ekspresinya. ”Ah, aniya… selamat pagi, Nadine Saem…”

”Pagi…” Nadine membungkuk sambil tersenyum.

Tapi Donghae sama sekali tidak bisa tersenyum, seluruh bagian badannya kaku. Donghae membungkuk, ”Terima kasih sudah menjaga anak-anak…” ucapnya tercekat. ”Mereka berdua suka padamu, Saem…”

”Ah, jinja? Ne, sama-sama Tuan… Lee Donghae?” tebak Nadine kemudian dia mengangguk. ”Anak-anak Tuan sangat manis.”

Page 12: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Donghae tersenyum kecut, lalu memandang Sea dan Sky. ”Aku mau ke kantor dulu, aku sudah bertemu Saem kalian kan?”

”Appa, othe? Apa aku dan Nadine Saem mirip?” tanya Sky.

Donghae menarik napas dalam-dalam mencoba menenangkan diri, lalu tersenyum dan mengacak rambut Sky. ”Iya, mirip… hehehe, kalau begitu Saem, saya permisi dulu…”

”Ah, ye… silakan…”

Nadine menutup pintu kelas dan menghadapi seluruh kelas, kemudian mulai mengajar dan bermain bersama anak-anak tersebut. Tanpa menyadari seseorang terus memerhatikannya.

 

*           *           *

Katanya memang di dunia ini, ada tiga orang berwajah sama persis! Tapi bukankah itu hanyalah khayalan belaka! Donghae menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak mungkin ada kejadian seperti ini! Terlalu mirip! Bahkan bukan mirip lagi, garis lekuk wajahnya… warna matanya, dan SUARANYA sama.

Nadine? Apakah namanya Nadine Lee? Pikir Donghae, Donghae berbalik dan mencari ruangan kepala sekolah. ”Annyeonghaseyo, Sunsangnim…”

”Annyeonghaseyo, Donghae-ssi…” Kepala Sekolah, yang merupakan wanita paruh baya itu terkejut di ruangannya. ”Ada yang bisa saya bantu, Donghae-ssi?”

Donghae duduk di hadapan Kepala Sekolah. ”Sunsangnim… ada yang ingin saya tanyakan, kepada Sunsangnim…”

”Boleh, silakan, Donghae-ssi… ada apa?”

”Tentang riwayat hidup guru anak-anak…”

”Nadine Saem, kan? Donghae-ssi tidak jadi bertemu dengannya?”

”Jadi, saya sudah bertemu dengannya… tapi saya mau mengetahui latar belakang dirinya…”

Kepala Sekolah tersenyum simpul. ”Berhasil menarik hati anak-anak Anda, dan Anda juga tertarik, Donghae-ssi?”

Donghae tertawa kecil.

”Sayang sekali, Nadine Saem sudah punya suami, Donghae-ssi…”

Page 13: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Ah, jinjayo?” tanya Donghae terkejut.

Kepala Sekolah mengangguk. ”Suaminya tinggal di luar negeri… Nadine Saem juga tinggal diluar negeri dulunya, Donghae-ssi…”

”Ah…” Donghae mengangguk-angguk. ”Jadi, Nadine Saem memang bernama Nadine? Bukan nama baratnya saja?”

”Oh, ya Donghae-ssi… Nadine Saem hanya memiliki satu nama, kok… Nadine Lee…”

’Kalau kau Aiden, maka namaku Nadine… Nadine kan tidak jauh dari Aiden.’

Donghae tetap terus merasa ada yang janggal tentang gadis bernama Nadine ini. Kemudian Donghae menghela napas dalam-dalam, Kepala Sekolah memerhatikannya. ”Ada yang mengganggu pikiran Anda tentang Nadine Saem, Donghae-ssi?”

”Aniya… hanya saja…” Donghae bingung dia harus bicara atau tidak, tapi kemudian Donghae tersenyum. ”Mungkin anak-anakku sudah kehilangan lama sekali sosok ibu, makanya mereka begitu…”

”Donghae-ssi, Anda khawatir? Anda tidak mau Nadine Saem terlalu dekat dengan mereka?”

”Bukan begitu…” jawab Donghae sambil tersenyum. ”Aku justru senang… baiklah, terima kasih, maaf menganggu waktu Anda, Sunsangnim…”

Setelah dari sekolah anak-anak Donghae memutuskan untuk langsung ke kantornya, sesampainya di kantornya dia menghubungi seseorang yang sangat ingin dia temui untuk ditanyai masalah ini. Tak lama kemudian orang tersebut datang dan duduk di hadapannya.

”Kau kenapa, Donghae-ya?”

Donghae menghela napas dalam-dalam. ”Aku benar-benar bingung harus bicara tentang ini pada siapa lagi! Yang jelas, ini sudah benar-benar sangat menggangguku… Hyuk-ah…”

Eunhyuk, sang sahabat mengangguk.

”Tadi aku ke sekolah anak-anak, dan menunggu untuk bertemu dengan guru mereka, karena cerita-cerita Sea dan Sky tentang guru mereka membuatku selalu penasaran…” Donghae mendesah.

”Lalu?”

”Hyuk-ah…” Donghae menatap lurus mata Eunhyuk. ”Aku akhirnya bertemu dengan guru mereka, dan… ini gila!” teriaknya.

”Apanya yang gila?!” tanya Eunhyuk bingung karena Donghae tiba-tiba berteriak.

Page 14: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Akhirnya kecemasan, kegalauan, dan air mata yang Donghae tahan selama tiga hari ini keluar semua, dia menangis. ”Eunhyuk-ah…” isaknya. ”Guru mereka… guru mereka… Haejin!”

”Mwo?!” pekik Eunhyuk kaget. ”Donghae-ya, jangan bercanda! Bukannya aku… tapi… itu kan tidak mungkin…”

”Justru itu!” teriak Donghae frustasi. ”Sejak hari pertama aku mengantarkan Sea dan Sky ke sekolah mereka, begitu keduanya pulang… keduanya mulai membicarkan hal-hal yang mengingatkanku pada Haejin… guru mereka itu bilang kalau mata si kembar indah… dan cuma guru mereka itu yang bisa tahu kalau si kembar itu kembar!” kalimat Donghae sudah hancur lebur.

Eunhyuk menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan Donghae. ”Oke, sobat… kau tenangkan dirimu… jadi guru anak-anak ini sikapnya mirip Haejin?”

”Ya Tuhan, andai saja cuma sikapnya!” tambah Donghae. ”Ini semuanyaaaaa… matanya, tirus wajahnya, bentuk tubuhnya… bahkan SUARANYA sama!”

”Ini tidak mungkin!” teriak Eunhyuk.

”Potong kupingku jika aku bohong!” balas Donghae panik.

Eunhyuk menatap lekat-lekat wajah sahabatnya yang benar-benar seperti terteror tersebut. ”Tapi, Donghae-ya… tidak mungkin itu Haejin, kan? Dia kan…”

”Ara…” sahut Donghae menutup wajahnya. ”Lima tahun kejadian itu terjadipun… bahkan sampai… si kembar tidak memanggilku Appa… tapi kemudian dia datang… semalam jadi Appa…”

Eunhyuk tahu kalau kegalauan Donghae sudah sampai titik maksimum, Eunhyuk berjalan ke arahnya dan memeluknya. ”Tenanglah, Donghae-ya… tenanglah… dia bukan Haejin, tidak mungkin dia Haejin…”

”Bagaimana kalau justru berharap dia itu Haejin?” tanya Donghae menatap mata Eunhyuk.

Mata Eunhyuk melebar, kemudian dia menepuk pipi Donghae cukup keras. ”Sadar! Dia bukan Haejin! Kembali ke pikiran sehatmu, Donghae-ya…”

”Kau harus lihat dia dengan kepalamu, Eunhyuk-ah…”

Donghae kemudian menarik Eunhyuk keluar dan dibawanya ke mobilnya yang sudah menunggu di bawah. Eunhyuk hanya bisa diam, dia tahu akhirnya, dia melihat sendiri rasa sakit yang diderita Donghae ketika Haejin pergi meninggalkannya. Eunhyuk menghela napas dalam-dalam. Begitukah yang terjadi, ketika orang yang kau cintai pergi, dan tak pernah kembali? Eunhyuk belum pernah mengalaminya, tapi dia yakin rasanya pasti menyakitkan, apalagi bukti konkretnya sudah di depan matanya sendiri.

Page 15: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Mereka tiba di TK Anvield, TK terbaik di Korea Selatan, dengan murid terbanyak, dan pendidikan terbaik. Donghae tidak main-main dengan keputusannya untuk mendidik kedua buah hatinya, terutama setelah kesalahan fatal yang dilakukan Donghae di masa lalu, sehingga membuat Sea dan Sky tidak pernah memanggilnya dengan sebutan Appa sebelum ini! Eunhyuk juga cukup heran, pengaruh apa yang diberikan seorang guru yang katanya mirip dengan Haejin itu kepada si kembar, sehingga mau memanggil Donghae dengan sebutan Appa.

Kebetulan waktu istirahat tiba, anak-anak itu semuanya keluar dari dalam kelas, dan bermain dengan riang di halaman. Donghae melepaskan sabuk pengamannya, dan Eunhyuk mengikutinya.

”Kuharap kau tidak bertindak bodoh saat melihatnya,” gumam Eunhyuk.

”Tidak akan, dia sudah punya suami…” sahut Donghae getir.

”Bagaimana kau tahu?!” tanya Eunhyuk kaget.

Donghae keluar dari dalam mobilnya dan bergumam, ”Aku sudah mencari tahu tentangnya!”

Eunhyuk menyusul keluar dari dalam mobil. ”Donghae-ya… jangan bertindak bodoh! Meski dia mirip dengan Haejin, dia bukan Haejin!” tekan Eunhyuk.

”Kau lihat sendiri orangnya…”

Eunhyuk sudah terpana, Donghae menatapnya heran, kemudian Donghae berbalik, dan hatinya menghangat, tapi berdebar. Eunhyuk melangkah mendekati Donghae yang menatap seorang wanita yang menuruni undakan, dengan semilir angin yang menerbangkan rambut merah gelapnya yang berkibar, kedua tangannya menggandeng masing-masing Sea dan Sky.

”Haejin-ah…” bisik Eunhyuk tidak sadar.

Donghae tersenyum samar melihat wanita itu menggendong Sea ke atas sebuah perosotan, dan Sea meluncur dengan tawa bahagianya. Lalu ganti, Nadine menggendong Sky ke atas perosotan.

”Ini tidak mungkin…” desah Eunhyuk.

”Aku juga bilang apa…” balas Donghae lemah.

”Tapi dia kan bukan Haejin!” seru Eunhyuk lebih kepada dirinya sendiri, bukan pada Donghae.

Donghae tersenyum miris, ”Dia dekat dengan Sea dan Sky, bagaimana mungkin dia begitu dekat dengan anak-anakku?” tanyanya lirih. ”Sea, Sky… aku mau melihat Haejin memeluk mereka seperti itu.”

*           *           *

Page 16: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Hmm… Appa belum jemput…”

Sea menggigit bibir. ”Appa kemana ya?”

”Bukankah Appa berjanji akan menjemput kita hari ini?” tambah Sky yang juga berdiri di lobi sekolah berdua bersama Sea.

”Sea… Sky… belum pulang?”

”Saem…” sapa keduanya kompak.

”Kenapa belum pulang?” tanya Nadine cemas.

”Appa belum menjemput kami…” keluh Sea dan Sky.

Nadine melirik jam dinding, ”Aigoo… nyaris jam satu, kalian harus tidur siang… ya kan?”

”Hmm…” Sea dan Sky mengangguk identik.

”Semua teman-temannya sudah pulang…” keluh Nadine, kemudian Nadine berjongkok di depan Sea dan Sky. ”Sea… Sky, hapal nomor Appa, tidak?”

”Hapal…”

Nadine mengeluarkan ponselnya kemudian menyerahkannya kepada mereka. ”Ini, telponlah Appa kalian, tanya ada dimana…”

”Yeeey… terima kasih, Saem…”

Sky mengambil ponsel putih dari tangan Nadine, dan menekan tombol-tombol untuk menghubungi Appanya.

”Yeoboseyo…”

”Appa…” kata Sky.

”Ne, Sky… mianhae, ban Appa bocor di jalan, dan mesinnya panas… kalian sudah pulang ya?!”

”Ne…” sahut Sky. ”Kami tinggal berdua saja, Appa…”

”Tunggu ya… Appa akan segera kesana… ini ponsel siapa?”

”Nadine Saem…”

”Oke, kalau begitu tunggu yaaaa…”

Page 17: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Ne, Appa…” Sky mengembalikan ponselnya kepada Nadine. ”Gomawo, Saem.”

Nadine menyimpan kembali ponselnya, dan melihat Sea sudah menguap. ”Sepertinya Appa kalian akan lama… mau baca buku dulu?”

”Kami kan belum bisa baca, Saem…” sahut Sea.

”Saem yang bacakan, kaja…” Nadine menggandeng mereka ke sudut, dimana terdapat sebuah sofa, dengan lemari penuh buku. Sea dan Sky duduk manis, dan Nadine mengambil sebuah buku bersampul biru, kemudian duduk diantara keduanya. ”Kita mulai ya…”

”Itu cerita apa, Saem?”

”Cerita tentang Swan Princess… kalian tahu Swan?”

”Angsa…” tunjuk Sea.

Nadine mengangguk, ”Ne… pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang putri…” dan Nadine membacakan cerita itu dengan lembut, tak lama kemudian keduanya tertidur. Sea dan Sky merapat kepada dirinya, Nadine menutup bukunya dan tersenyum kecil. ”Anak-anak ini lucu sekali…”

 

*           *           *

Donghae menutup flip ponselnya, kemudian tersenyum sumringah. ”Rencanaku berhasil!”

”Kau sengaja tidak menjemput si kembar agar Nadine Saem meminjamkan ponselnya kepada Sea dan Sky untuk menelponmu dan kau dapat nomornya?” tanya Eunhyuk tak percaya.

”Aku harus berusaha!”

”Donghae-ya, sadar! Tadi kau bilang Nadine Saem sudah menikah…”

”Aku hanya ingin dekat dengannya…”

”Donghae-ya…”

”Aku tau, Nadine itu bukan Haejin! Tapi kau tau, Hyuk… dulu ketika kami membuat nama barat kami… kau tau kan nama baratku?”

”Aiden Lee…” Eunhyuk memutar bola matanya jengkel.

”Dan tahukah kau nama barat Haejin siapa?”

Page 18: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Siapa?”

”Nadine Lee… dan nama Nadine Saem itu Nadine Lee!” teriak Donghae.

Eunhyuk menghela napas dalam-dalam dan menggeleng-geleng. ”Memangnya yang boleh punya nama Nadine Lee cuma Haejin?! Donghae-ya, maaf jika aku sudah kasar bicara begini, tapi kembali ke akal sehatmu… Haejin sudah meninggal dalam kecelakaan pesawat di Los Angeles!”

Donghae langsung diam.

”Kau tahu sendiri hal itu, kan? Kau sendiri ke Los Angeles dan menghadiri pemakamannya kan?”

”Ne…” sahut Donghae lemah.

”Nadine Saem, adalah Nadine Saem… dan Lee Haejin, adalah Lee Haejin! Tak ada yang bisa menggantikan Haejin kan dihatimu? Bagaimana mungkin kau tega mengira orang lain sebagai Haejinmu?”

Donghae menyahut. ”Molla…” dia mengambil kunci mobilnya dan segera bergegas ke sekolah si kembar. Dua puluh menit kemudian dia masuk ke lobi, dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling lobi, dan akhirnya menemukan dua malaikat kecilnya tidur bersandar pada Nadine yang sedang membaca buku.

”Nadine-ssi…” panggil Donghae.

Nadine mendongak, dan tersenyum, lalu meletakkan telunjuknya di bibir. ”Donghae-ssi… Sea dan Sky baru tidur…”

”Maaf merepotkan…” Donghae membungkuk sambil tersenyum.

”Gwenchana, Donghae-ssi… jangan dibangunkan, kasihan mereka baru tertidur… digendong saja ya?”

”Ah, yee… tentu saja…” Donghae mendekat dan meraih Sea dalam gendongannya, sementara dilihatnya Nadine menggendong Sky, dan mengikutinya ke mobil. Donghae membuka pintu belakang dan merebahkan Sea di dalamnya, Sky juga direbahkan Nadine melalui sisi pintu satunya.

Donghae tersenyum lagi. ”Terima kasih, Nadine-ssi…”

”Ye, sama-sama, Donghae-ssi…” Nadine membungkuk.

”Nadine-ssi, kalau tidak keberatan… boleh saya antar pulang?”

Page 19: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Nadine tersenyum kecil. ”Tentu… asal tidak merepotkan.” Nadine kemudian ke dalam mengambil tasnya dan masuk ke dalam mobil.

Donghae mulai menjalankan mobilnya, ”Rumahmu dimana, Nadine-ssi?”

”Di apartemen Beika…”

”Oke… kalau begitu lewat sini saja…” Donghae membelokan mobilnya. ”Nadine-ssi sudah punya anak berapa?” pancing Donghae.

Nadine terkekeh. ”Aku belum punya anak, Donghae-ssi…”

”Ah…” Donghae mengangguk-angguk. ”Tapi pasti ada rencana dong untuk punya anak… kan?”

”Semoga… doakan ya, Donghae-ssi…”

Donghae tersenyum simpul, tapi dalam hati merutuk! Kenapa dia tidak memberikan jawaban yang diinginkan oleh Donghae?! Tapi kemudian Donghae tidak menyerah dan terus memancing.

”Suaminya kerja dimana?”

Nadine tersenyum. ”Suamiku bekerja sebagai arsitek di Amerika Serikat… dan dia jarang pulang, aku sudah lama tidak bertemu dengannya, Donghae-ssi…”

”Ah… arsitek?” tanya Donghae kaget.

”Ne…”

”Sama…” Donghae tersenyum kembali memandang jalanan. ”Aku juga arsitek… jadi arsitek memang sibuk…”

Nadine mengangguk, ”Aku paham kok… untuk itulah aku tidak pernah menuntut macam-macam pada dirinya…” kelihatan dari cara Nadine membicarakan suaminya, dia sangat mencintai suaminya.

”Ini, Beika Apartement?”

”Ne…” Nadine mengangguk, dan melepaskan sabuk pengamannya. ”Kamsahamnida, Donghae-ssi… salam untuk si kembar jika mereka bangun nanti…”

”Pasti… kami permisi…” Donghae melajukan mobilnya.

Ini terlalu parah untuk disebut kebetulan, kan? Suami Nadine adalah arsitek juga seperti dia?! Donghae menggelengkan kepalanya.

To Be Continued

Page 20: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

It’s Fine, Donghae’s Daughter & Son ~Part 3~

January 11, 2011

Written by donghae's wife

90 Comments

*Rumah Donghae*

Donghae memeriksa kamar si kembar, keduanya sudah tidur dengan damainya, Donghae menutup pintu kamar si kembar, kemudian melangkahkan kakinya ke ruangan tersebut. Ya, bisa disebut galeri, karena memajang display foto-foto kenangannya dahulu.

Rasa bersalahnya yang selama ini melarangnya masuk ke dalam ruangan tersebut, tapi semenjak ada ’jejak’ Haejin lagi, Donghae memberanikan diri masuk ke dalam ruangan tersebut, menatap wajah istrinya yang tersenyum abadi, dan nampak bahagia dalam pelukannya. Dia merindukan hal tersebut, dan sekarang jejak Haejin ada dalam hidupnya.

”Appa…”

Donghae tersentak kaget saat menoleh, dan melihat Sea berada di ambang pintu. ”Sea… kok bangun?”

”Tenggorokanku sakit…” tunjuk Sea pada tenggorokannya, kemudian dia masuk dan menghampiri Donghae, kedua tangannya terentang. Donghae menggendongnya, dan memeluknya.

”Kok tenggorokannya bisa sakit? Makan es, ya?”

Sea mengangguk, dan memeluk Donghae lesu. Donghae membelai-belai kepalanya, ”Appa buatkan susu hangat ya, habis itu tidur lagi…”

”Hmm…” gumam Sea, kemudian Sea melihat pigura yang terang tersebut. Di atas padang rumput, foto ayahnya dan Nadine Saem! Sea mendongak. ”Appa! Kenapa ada foto Nadine Saem?!”

Donghae tersentak, dia lupa… kemudian Donghae melepaskan Sea, Sea masih terpaku melihat foto tersebut. Dia bisa melihat bagaimana Nadine Saem-nya dipeluk begitu mesra oleh sang ayah.

”Appa…”

Page 21: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Donghae menatap Sea, kemudian foto itu, dia bingung bagaimana harus bagaimana menjelaskannya kepada Sea.

”Appa… kenapa disini ada foto Nadine Saem?” Sea menarik-narik kaus ayahnya.

”Sea… Sea… kau dimana?” tanya suara kecil lagi.

Donghae tidak bisa mencegah, tapi kemudian pintu terbuka semakin lebar, dan Sky berdiri di ambang pintu. ”Sea? Kau kok bangun?” Sky menghampiri Sea dan Donghae yang masih tak bisa bicara.

”Sky… Sky… lihat deh, ada foto Nadine Saem…” tunjuk Sea.

Sky mendongak dan matanya juga melebar, kemudian Sky kembali menatap keseluruhan foto yang ada di ruangan tersebut, sementara Sea minta turun dari gendongan Donghae.

”Nadine Saem… disini banyak foto Nadine Saem dan Appa…”

Sea mengangguk-angguk.

Donghae menghela napas, kedua anaknya kemudian mendekatinya, dan bersamaan menarik-narik celana Donghae dan menatap Donghae dengan puppy eyes mereka. ”Appa… Nadine Saem itu siapa?”

”Kenapa banyak fotonya?”

Donghae berjongkok dan menatap kedua putra-putrinya, ”Itu bukan Nadine Saem.”

”Itu Nadine Saem! Wajahnya sama!” Sea ngotot.

”Iya, Appa kenal ya dengan Nadine Saem?” tanya Sky.

Donghae menggeleng-geleng. ”Itu Eomma kalian… itu bukan Nadine Saem, itu Eomma kalian…”

Kedua pasang mata di hadapannya membulat terkejut.

”Eomma?”

”Uri Eomma yang sudah di surga?”

Donghae mengangguk, ”Mirip ya dengan Nadine Saem? Appa juga terkejut saat bertemu dengan Nadine Saem, selain mereka berdua mirip… suara mereka berdua juga sangat mirip…”

Dan kedua mata jernih di hadapannya kini bersamaan digenangi air mata. ”Appa…” rengek keduanya.

Page 22: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Donghae memeluk kedua anaknya, air matanya juga jatuh. ”Kalian mau bertemu Eomma?” Sea dan Sky mengangguk dalam pelukan Donghae. ”Sama… Appa juga, Appa kangen sekali dengan Eomma kalian…” Donghae menggendong kedua anaknya sekaligus dan dibawanya ke kamar tidur mereka.

”Appa… tidur sini ya…” pinta Sea.

Sky mengangguk.

Donghae mengangguk, ”Oke… tapi janji langsung tidur ya, besok kan mau sekolah…””Appa…” kata Sky setelah berbaring disebelah kiri Donghae, sementara Sea di sebelah kanan Donghae.

”Ne…”

”Ceritakan tentang Eomma…”

Donghae kaget sebetulnya ditanya begitu, sudah lama dia tidak membuka-buka kotak kenangannya tentang Haejin.

”Ne… kami mau tau tentang Eomma…”

Donghae tersenyum, kemudian berkata. ”Eomma kalian? Seperti yang kalian lihat, Eomma kalian cantik, kan? Eomma kalian itu rambutnya panjang, dan suka parfum dengan wangi-wangi alami, tapi bukan wangi bunga… Eomma kalian suka pinus dan greentea. Waktu Eomma muda, Eomma pernah bilang mau punya anak tujuh…”

”Tujuh?!” tanya Sea dan Sky kompak.

”Ne, Eomma kalian itu suka anak-anak…” ujar Donghae sambil tersenyum dan menatap langit-langit. ”Makanya anak-anaknya itu pintar-pintar seperti kalian…”

”Hihihi…” Sea dan Sky cekikikan.

Sky memeluk Donghae, Sea juga.

”Andai Nadine Saem itu Eomma…”

Donghae tersenyum saja, kemudian mengelus rambut kedua anaknya. ”Sudah, ayo tidur… nanti kita sambung lagi ceritanya.”

 

*TK Anvield*

”Saem…”

Page 23: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Annyeong, Sea… Sky…” Nadine langsung memeluk kedua muridnya itu.

Sea membelai-belai pipi Nadine, dan Sky mencium pipi Nadine lama-lama. Nadine agak heran sendiri dengan perlakuan kedua muridnya yang jujur saja, dia merasa paling ada ikatan.

”Hei… ada apa?” tanya Nadine heran.

”Tak apa-apa…”

Sky nampak menghirup sesuatu. “Hmm… wangiiii… Saem pakai parfum wangi apa?”

”Ne, wanginya enak!” puji Sea.

”Pinus…” jawab Nadine sambil tersenyum.

Sea dan Sky malah semakin merapat memeluknya. Nadine cuma kebingungan dan balas memeluk mereka.

Sea terbatuk.

Nadine memandangnya. ”Sea sakit?” tanyanya khawatir.

”Ne, Saem… tenggorokan Sea sakit semalaman, dia sampai tidak bisa tidur…” kata Sky sambil mengelus pipi Noonanya tersebut.

”Jinja?” Nadine kemudian meraba kening Sea. ”Aduh agak panas…”

Sea tersenyum. ”Gwenchana… Sky akan menjagaku…”

”Bagus… kalau begitu ayo masuk kelas, yuk…”

Tapi memang Sea benar-benar dalam keadaan tidak enak badan, sehingga dia terlihat lesu hari ini. Dia tidak banyak bermain, dan Sky menemaninya duduk di pinggir lapangan sementara teman-teman sekelas mereka bermain dengan riang di tempat bermain.

Sea terus terbatuk. Sky merangkul Noona-nya dengan perhatian, tapi kemudian Sea lemas, dan Sky menjerit. Nadine yang sedang menemani anak-anak lainnya bermain menoleh dan langsung berlari menghampiri Sea dan Sky.

”Wae?!” pekiknya.

”Saem… Sea sakiiit…” Sky mulai menangis.

”Tenang, kau tenang ya, Sky… Sea, Sea… sayang…” Nadine meraih tubuh Sea yang lemas, dan menepuk pipinya lembut. ”Ya Tuhan, badannya panas!” pekiknya. ”Sky… panggil Ibu Kepala Sekolah ya, kita harus bawa Sea ke rumah sakit!”

Page 24: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Sky mengangguk, dan langsung berlari. Setelah meminta izin, Nadine langsung membawa Sea dan Sky ke rumah sakit, sesampainya di rumah sakit, Nadine mengikuti Sea yang dibawa dengan keranda ke dalam UGD, tapi Nadine dan Sky ditahan diluar, karena dokter perlu melakukan pemeriksaan intensif kepada Sea.

”Kita tunggu disini ya…” kata Nadine pada Sky yang terus menangis. ”Kita doakan semoga Sea cepat sembuh, ya…”

Sementara di kantor, Donghae mendapatkan telepon dari Ibu Kepala Sekolah, bahwa Sea pingsan di sekolah dan dibawa ke rumah sakit. Akhirnya Eunhyuk mengantarkan Donghae yang nampak panik, Donghae sudah nyaris menangis, tapi begitu tiba di rumah sakit, dan melihat Sky yang memeluk Nadine sambil menangis, Donghae dan Eunhyuk lagi-lagi terkesima.

Pemandangan itu terlalu nyata! Haejin dan Sky, itu Sky dan ibu kandungnya kah? Tapi kemudian Donghae menghampiri mereka berdua dengan tergesa. ”Apa yang terjadi? Saem, bagaimana Sea?”

”Dokter masih belum keluar, Donghae-ssi…” sahut Nadine.

Sky mendongak dan melihat ayahnya, lalu memeluknya. ”Appa…”

”Ne, gwenchana… Sea tidak akan apa-apa, Sea tidak akan apa-apa…” Donghae berusaha menenangkan Sky. ”Kamsahamnida, Saem…”

Nadine mengangguk. ”Tak apa-apa, Donghae-ssi…”

”Ah iya, kenalkan… ini Lee Hyukjae, kakak istriku…”

Nadine menyalami Eunhyuk.  ”Annyeonghaseyo, Hyukjae-ssi… Nadine-imnida.”

”Annyeonghaseyo…” kata Eunhyuk membungkuk.

Donghae duduk diantara keduanya, dan menatap Nadine, ”Sebetulnya bagaimana kejadiannya, Saem?”

”Ah, ye… waktu aku sampai di sekolah, mereka berdua mendatangiku seperti biasa… tapi Sea memang sudah terlihat batuk-batuk, dan badannya hangat, tapi dia selalu bilang… gwenchana…” Nadine mulai menjelaskan, Sky mengangguk-angguk cemas di pangkuan Donghae. ”Lalu pada saat jam bermain, Sea dan Sky hanya duduk, tidak ikut bermain sementara aku mengawasi anak-anak lainnya… kemudian Sky berteriak, dan Sea sudah tidak sadarkan diri…”

Eunhyuk tersenyum tipis. ”Benar-benar mirip ibunya…” dia melirik Donghae, Donghae tersenyum kecil, kemudian pintu UGD terbuka, baik Donghae dan Eunhyuk berdiri. Seorang dokter menghampiri mereka.

Page 25: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Keluarganya, kan?”

”Iya, Dokter… bagaimana keadaan putri saya?” tanya Donghae.

”Ah, putri Anda baik-baik saja… putri Anda mengidap darah rendah, sebetulnya agak rawan mengingat usianya yang baru lima tahun…” kata Dokter tersebut, Donghae dan Eunhyuk saling pandang. ”Perlu istirahat cukup, dan dia juga terkena radang…”

Enhyuk terkekeh. ”Penyakitnya Haejin banget!” dia meninju bahu Donghae.

”Tapi sekarang dia sudah sadar, Dok?” tanya Donghae.

”Nah ini yang mau saya bicarakan, sejak tadi dia memanggil ibunya terus…”

Dan senyum serta cengiran dari wajah Donghae dan Eunhyuk seketika langsung menghilang, keduanya langsung saling pandang gugup. Nadine yang berdiri dibelakang keduanya mengerti, bagaimana mungkin bisa membawa ibunya, jika ibunya sudah tidak ada.

”Kaja…” Sky tiba-tiba sudah menarik Nadine.

”Eh?!” mata Nadine membulat.

Donghae dan Eunhyuk masih saling pandang, tapi kemudian Sky sudah mengikuti sang dokter menuju ruang perawatan Noona-nya, sambil terus menggandeng tangan Nadine, Nadine menoleh kepada Donghae dan Eunhyuk dengan wajah kebingungan, tapi Donghae malah maju dan mengikuti mereka, sementara Eunhyuk menghela napas dalam-dalam di belakang mereka.

”Donghae sudah gila!” celetuknya melihat kelakuan sahabat sekaligus adik iparnya tersebut, tapi akhirnya dia mengikuti mereka ke dalam.

Di dalam kamar rawat Sea, Sea berbaring dengan mata terpejam, wajahnya kelihatan kuyu, dan tangannya diberikan infus, tubuh mungilnya pun diselimuti oleh selimut berwarna putih. Sky langsung menarik kursi dan mendekati Sea yang tertidur, dia membelai-belai pipi Sea.

”Noona…” katanya sedih. ”Ini, Eomma datang…” katanya.

Eunhyuk geleng-geleng, Donghae menggigit bibirnya menahan tangis, sementara Nadine bingung. Tapi dilihatnya kemudian Sea bergulik-gulik gelisah, dan berbisik. ”Eomma… Eomma… bogoshipo… jangan tinggalkan aku, Sky, dan Appa…” dengan suara penuh rengekan.

Donghae langsung balik badan, dan menutup mulutnya menahan isakannya yang hendak keluar, Eunhyuk menepuk bahunya berusaha menguatkan. Sementara Nadine menatap Sea prihatin, Sky terus membelai pipi Noona-nya tersebut. ”Noona… Eomma ada disini! Eomma bersama kita… Noona tidak perlu khawatir… Sea Noona…” katanya pelan.

Page 26: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Sky… kau tidak boleh bohong pada Sea seperti itu…” kata Nadine pelan dan mengelus kepala Sky. ”Eomma kalian kan…”

”Eomma, kau adalah Eomma kami!” seru Sky.

Donghae dan Eunhyuk menoleh cepat, sementara Nadine semakin tidak mengerti. ”Apa maksudmu, Sky? Aku kan gurumu, hei… Sea kan bukan hilang ingatan…” kata Nadine lembut.

”Eomma…” bisik Sea.

Nadine dan Sky menoleh, Sea sudah membuka matanya, dia menatap Nadine lekat-lekat. ”Eomma… Eomma…”

”Sea…” panggil Nadine pelan.

”Eomma…” dia mengulurkan tangannya.

Nadine tidak punya pilihan lain, akhirnya dia mendekat, dan memeluk gadis kecil itu. Donghae dapat melihat wajah Nadine yang menerawang, dia menoleh kepada Eunhyuk yang juga memerhatikan Nadine. Sky memeluk Nadine dan Sea juga, wajahnya nampak bahagia.

 

*           *           *

”Dua-duanya sudah tidur…”

Nadine membuka matanya, dia nyaris tertidur ketika menidurkan si kembar yang sejak di rumah sakit tadi tidak mau lepas dari pelukannya, Sea boleh di bawa pulang dengan catatan mendapatkan perhatian khusus, dan harus istirahat cukup. Karena Nadine sangat menyayangi si kembar, dia tidak keberatan untuk pulang ke rumah mereka, dan menjaga mereka. Setidaknya untuk hari ini.

Nadine membangunkan badannya perlahan-lahan agar tidak membangunkan si kembar yang tidur di sebelah kanan dan kirinya. Donghae tersenyum dan membantunya berdiri.

”Terima kasih banyak, Nadine-ssi, anak-anakku sudah merepotkanmu lebih banyak hari ini.”

”Gwenchana, Donghae-ssi…” Nadine terus melirik si kembar yang tidur dengan damai. ”Aku hanya tidak mengerti dengan beberapa kejadian hari ini. Tapi kurasa penyebabnya adalah mereka merindukan ibu mereka, ya?”

Donghae tersenyum lagi. ”Kita bicara diluar saja… nanti mereka bangun.”

”Ah, ye…” Nadine mengangguk setuju dan mengikuti Donghae keluar.

Page 27: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Nadine-ssi, kokiku sudah menyiapkanmu makan malam, makan malam lah dulu… nanti kuantar pulang.” Kata Donghae sambil mengajak Nadine ke ruang makan, dan menarik kursi untuk Nadine.

Nadine duduk. ”Kamsahamnida, Donghae-ssi…”

Donghae duduk di hadapannya dan tersenyum, sementara makanan dihidangkan. ”Silakan, dimakan…” kata Donghae.

Nadine mengangguk, dan mulai makan perlahan-lahan. ”Aigooo… bulgogi…” katanya sambil tersenyum dan mencecap-cecap bibirnya. ”Rasanya enak sekali… sudah lama tidak makan bulgogi.”

”Oh ya?” Donghae mengangkat alis.

”Di Los Angeles, susah menemukan restoran Korea yang rasa bulgoginya persis seperti ini!”

”Waeyo?”

”Entahlah, cita rasanya sudah beda… kokimu hebat, Donghae-ssi… rasanya enak!”

Donghae tersenyum. ”Ini makanan favoritmu, Nadine-ssi?”

Nadine mengangguk semangat.

Donghae menatapnya lekat-lekat. ”Kalau begitu kita sama, kau… aku, dan istriku sama-sama penyuka bulgogi, tak heran anak-anak sangat menyukai bulgogi.”

”Ah keurae, istrimu, Donghae-ssi… anak-anak mungkin merindukannya.”

”Yeah, istriku meninggal ketika Sea dan Sky baru satu bulan…” kata Donghae sedih, menatap Nadine di depannya.

Wajah Nadine berubah. ”Oh…” sepertinya dia tidak menyangka kejadian yang menimpa keluarga anak didiknya akan seperti ini.

”Kejadiannya lima tahun yang lalu…” kata Donghae pelan sambil terus mengiris daging bulgoginya. ”Istriku pergi ke Los Angeles sendirian, dalam rangka memeriksakan kandungannya, dulu waktu SD, dia pernah kista…”

Kunyahan Nadine melambat dan menatap Donghae lekat-lekat.

”Katanya setelah melahirkan sudah tidak mungkin kista lagi, dan dia mau periksa kesana… aku tidak bisa menemani, karena aku bekerja, dan aku tidak suka Sea dan Sky tanpa kedua orangtuanya di Korea, karena mereka baru satu bulan…” lanjut Donghae lagi. ”Kemudian kecelakaan itu terjadi…” Donghae terdiam. ”Kemungkinan Haejin selamat memang tipis…”

Page 28: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Hae…jin?” tanya Nadine pelan.

Donghae mengangguk. ”Nama istriku… kemudian aku ke Los Angeles untuk melihat keadaannya, dan ternyata korban tidak ada yang bisa diselamatkan, Haejin sudah…” Donghae terdiam, suaranya tercekat. ”Sudah di dalam peti, dan… dikuburkan disana… pukulan berat untukku.”

”Aku mengerti, Donghae-ssi…” kata Nadine pelan.

”Aku tidak kembali ke Korea, aku menutup diriku… dan… melupakan putra-putriku, terutama aku menjauhi Sky. Dia sungguh mirip Haejin… hingga usia mereka empat tahun, barulah aku kembali, Sea dan Sky tidak mau memanggilku Appa, karena merasa aku tidak pernah mengurus mereka, saking sibuknya dengan patah hatiku sendiri… aku menyadari itu kesalahanku, Nadine-ssi… dan aku memutuskan menebusnya, dan berkatmu… mereka mau memanggilku Appa.”

”Berkat aku?”

”Ne, sejak sekolah… dia memanggilku Appa, tahukah kau kenapa Sea dan Sky memanggilmu Eomma?”

”Sejujurnya itu yang mau aku tanyakan…”

Donghae meletakkan garpu dan sumpitnya, kemudian berdiri, ”Ayo ikut aku…” Nadine pun berdiri dengan ragu-ragu tapi kemudian mengikuti Donghae menuju sebuah ruangan.

Donghae berdiri di depan ruangan tersebut, dan membuka pintunya perlahan, lalu menoleh kepada Nadine. ”Kuharap kau jangan kaget, Nadine-ssi… tapi kurasa kau tidak akan sekaget aku…”

”Hmm?” Nadine masih tidak mengerti.

Donghae menyalakan lampu-lampu temaram yang menerangi pigura-pigura saja, dan berkata. ”Masuklah…” ajaknya. Dia masuk ke dalam, Nadine mengikutinya, dan Donghae berdiri di depan sebuah pigura. ”Ini istriku, Lee Haejin…”

Nadine mendongak dan matanya melotot, nyaris keluar dari rongga matanya sendiri. Dia benar-benar sama sekali tidak ingat pernah berpose begitu mesra dengan orang bernama Lee Donghae! Tapi gambar itu begitu nyata, keduanya duduk di atas sebuah kayu, dengan latar belakang danau, lengan Donghae mengalungi lehernya, wajah Donghae terlihat hendak mengecup pipi wanita yang sangat mirip dirinya tersebut, sementara wanita itu nampak bahagia dengan pelukan pria itu.

Kepala Nadine terasa berputar, dan dia tidak sadarkan diri, tepat ketika Donghae menoleh. Donghae langsung menahan tubuhnya. ”Nadine-ssi! Nadine-ssi!”

To Be Continued

Page 29: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Thanks buat semuanya yang sudah sangat mengapresiasi FF aku ini, hihihi… untuk pertama kalinya aku bikin FF yang terinspirasi dari hidupku sendiri, bukan berarti aku ngalamin ya… aku cuma excited aja waktu jadi guru bahasa inggris anak-anak TK, wkwkwkwk… mereka bawel-bawel dan lucuuuuuuu bangeeeeeet! dan plotnya sih aku ngambil-ngambil dari salah satu telenovela kesukaanku waktu aku kelas 1 SD, yang dibintangin sama Daniella Lugan, ayooo ada yang inget? wkwkwkwk… dan Sea & Sky udah bisa bedain kan yang mana yeoja yang mana namja???

Feel free to chat with me okay???

It’s Fine, Donghae’s Daughter & Son ~Part 4~

January 12, 2011

Written by donghae's wife

102 Comments

*flashback*

”Aigo… lucuuuu…”

Donghae mengulurukan kedua tangannya, dan memeluk tubuh istirnya dari belakang, dan dagunya diletakkan di bahu Haejin. ”Mau sampai kapan kau mengagumi mereka?”

”Ya! Mereka kan anak kita… wajar dong kalau aku kagum?” kata Haejin masih terus memerhatikan boks bayi, dengan dua bayi mungil dengan rambut seadanya sedag tidur dengan damai dibalik selimut.

”Ne, mereka berdua itu cantik dan tampan… sama seperti kita lah, tapi kau cueki aku terus dari kemarin!” Donghae mulai menciumi leher Haejin, dan semakin mengeratkan pelukannya.

”Hmm… ngomong-ngomong urusan nyuekin…” Haejin berbalik dan menghadap Donghae. ”Aku mau ke Los Angeles…”

”Ngapain?!”

”Periksa rahim, semoga sudah habis benih kistanya… aku tidak mau terlalu lama periksa… karena aku mau hamil lagi!” kata Haejin semangat.

Mata Donghae membulat terkejut. ”Lagi?! Jagiya, kamu itu baru melahirkan dua bayi sekaligus, lho…”

”Dan itu karena kamu…” ledek Haejin sambil mencubit pipi Donghae.

Page 30: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Istirahat dulu ah, jangan langsung hamil lagi…” geleng Donghae.

”Ah, nanti kalau istirahat kebablasan, mendingan sekarang… mumpung Sea dan Sky masih kecil juga, jadi mereka beda usianya tidak terlalu jauh…” kata Haejin sambil mengelus-elus pipi Donghae. ”Ya? Ya? Ya?”

Donghae menghela napas. ”Jagiya… kalau urusan kau mau periksa ke LA, aku setuju… tapi kalau hamil lagi…”

”Ya udah kalau gak mau juga nggak apa-apa…” kata Haejin memalingkan wajahnya, sok ngambek!

”Ah, jangan ngambek doooong… aku kan cuma nggak mau kamu kecapekan, Jagiya…” Donghae memeluk Haejin lagi, tanda bahwa Haejin tidak menghempaskan tangannya adalah bukti, bahwa Haejin tidak beneran marah. ”Aku lihat sendiri gimana susahnya kamu melahirkan, dua pula… kalau aku bisa ngelahirin satu, kita bagi dua deh kemarin…”

Haejin tertawa dan berbalik, kemudian dengan dua tangannya di diletakkan tepat di wajah Donghae. ”Aniya… aku sama sekali tidak merasa susah, apalagi anaknya itu anakmu… benihmu, aku malah bahagia… ayolah, tunggu si kembar dua bulan, lalu kita buat lagi, bagaimana?”

”Astaga, kau ini memang keras kepala ya?” keluh Donghae.

”Tapi suka, kan?” ledek Haejin.

Donghae langsung mendekatkan wajahnya pada Haejin, dan Haejin memejamkan matanya. Baru kedua bibir mereka hendak bersentuhan, si kembar sudah menangis pada saat yang sama. Haejin tertawa lepas, sementara Donghae langsung menundukkan kepalanya.

”Jagiya… aku bahkan belum menyentuhmu sebulan ini…” keluhnya. ”Apalagi kalau kita tambah satu bayi lagi, hah?!” desahnya, sementara Haejin sudah menggendong Sky yang menangis.

”Sudahlah, jangan mengeluh… itu gendong Sea! Kasihan dia menangis juga…”

 

*Flashback End*

Donghae berdiri di balkon kamar tamu, sementara Nadine tidur dengan nyamannya di atas kasur di dalam kamar tersebut. Donghae memandang langit, kalau saja dia tahu waktunya dan Haejin hanya sebentar, dia memilih ikut Haejin ke Los Angeles, dan meski harus mati, setidaknya mereka bersama. Jika dia tahu keinginan Haejin memiliki anak lagi tidak mungkin tersampaikan, dia pasti waktu itu akan mengabulkannya, agar semua keinginan wanita yang dicintainya itu terkabulkan.

Page 31: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Donghae-ssi…”

Donghae menoleh, dan masuk kembali ke dalam kamar. ”Nadine-ssi, gwencahana? Sudah sadar?”

”Ah, nado mollayo…” Nadine mencoba duduk dan memegang kepalanya. ”Kepalaku tiba-tiba sakit…”

”Mungkin kau terlambat makan, dan hari ini terlalu capek karena mengurus si kembar… maaf ya…” Donghae nampak menyesal.

”Ah, ye… gwenchana Donghae-ssi, that’s my pleasure… I love kids…” sahut Nadine sambil terus memegangi kepalanya.

”Mungkin sebaiknya kau menginap disini, Nadine-ssi… kau kan tinggal sendirian di rumah… kalau ada apa-apa, tidak ada yang tahu nanti…” ujar Donghae. ”Atau kau mau menghubungi suamimu?”

”Ah, tidak perlu, Donghae-ssi… suamiku pasti sangat sibuk, dan aku tidak mau mengganggunya dengan hal sepele…” kekeh Nadine. ”Baiklah, kalau begitu, kuturuti saranmu, Donghae-ssi… lagipula aku tidak tenang juga meninggalkan Sea dalam keadaan sakit begini.”

”Kau baik sekali…” kata Donghae sambil tersenyum. ”Kalau begitu, kutinggalkan kau agar bisa beristirahat, Nadine-ssi…”

”Ah, ne… kamsahamnida, Donghae-ssi…”

Ketika Donghae pergi, Nadine memegangi kepalanya yang masih terasa sakit. ”Ah… ige mwoya? Kepalaku kenapa sakit begini?” tanyanya sambil terus memijat-mijat pelipisnya.

 

*Esok Paginya*

”Eomma… pagi…”

Nadine mengerjapkan matanya perlahan-lahan, dan kaget mendapati dua wajah mungil sudah muncul di depan matanya. Mata identik mereka menatap Nadine dengan sumringah seolah-olah mereka berdua sudah bertahun-tahun tidak berjumpa dengan Nadine. Dan di ambang pintu Donghae berdiri, dan bersandar menatap kedua putra-putrinya yang tidak bisa diberitahu, bahwa Nadine adalah Nadine, dan bukan ibu kandung mereka. Wajah Donghae penuh sorot minta maaf.

Nadine tersenyum, campur meringis, kemudian mengelus pipi Sea dan Sky satu persatu. ”Pagi, Sea… pagi, Sky…”

”Pagi…” dan dengan kompak keduanya mengecup pipi Nadine bersamaan.

Page 32: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Oke, cukup! Eomma kepalanya sedang pusing… dan kalian harus mandi, ayo ayo ayo…” potong Donghae.

”Hmm… mau mandi sama Eomma…” kata Sea.

Sky mengangkat alisnya, lalu menoleh kepada Donghae, yang langsung berwajah putus asa. ”Sea…” baru Donghae hendak membujuk Sea.

”Kaja…” Nadine sudah menggendong Sea. ”Mandinya pakai air hangat ya, kan Sea lagi sakit…”

Sky tersenyum. ”Aku juga mau!”

”Oke… sekarang ke kamar mandi…” dengan satu tangan menggendong Sea, dan satu tangan menggandeng Sky, ketiganya melewati Donghae di ambang pintu yang masih terbengong-bengong.

 

*Di Kantor*

”Hai, man! Bagaimana keadaan rumahmu?” tanya Euhyuk begitu masuk ke dalam ruangan Donghae, dan langsung duduk di depan meja Donghae.

Donghae yang sedang memeriksa proposal keuangan, langsung mengangkat wajahnya. ”Kau berharap apa?” tanyanya. ”Jujur aku semakin pusing dengan keadaan seperti ini, Eunhyuk-ah…”

”Jadi, kau sudah sadar kan kalau Nadine Saem itu Nadine Saem, dan bukannya uri Haejin?”

”Bagaimana bisa?” tanya Donghae lagi. ”Dia benar-benar seperti Haejin, Hyuk-ah… semuanya sama!”

”Kecuali namanya…” Eunhyuk mengangguk. ”Tapi Haejin adalah Haejin, Donghae-ya…”

Donghae menutup laporannya kemudian bersandar di kursinya. ”Semalam dia menginap di rumah. Paginya si kembar memintanya memandikan mereka, itu adalah hal yang aku idam-idamkan, melihat Haejin mengurus anak-anak kami… Eunhyuk-ah, mungkinkah Nadine itu Haejin?”

”Jangan gila, ah! Mana ada orang sudah mati hidup lagi… bahkan di Harry Potter saja tidak bisa…”

”Barangkali saja Haejin belum mati!”

”Ya! Kau ini kebanyakan nonton drama…” Eunhyuk menyelanya.

Page 33: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Donghae menjitak kepala Eunhyuk. ”Kau itu belum pernah benar-benar jatuh cinta, kemudian menikah, dan punya anak! Jadi tidak tahu rasanya…”

”Euww… bicaramu seram!” keluh Eunhyuk.

Donghae melirik jam. ”Sepertinya sudah waktunya aku menjemput si kembar… aku pergi dulu!”

”Kau sangat bersemangat…” ledek Eunhyuk. ”Ingat-ingat, itu Nadine, bukan Haejin!”

”Oh yeah… aku lupa!” seringai Donghae dan langsung keluar dari dalam ruangannya dan meninggalkan Eunhyuk.

Eunhyuk geleng-geleng. ”Sejujurnya aku heran pada Donghae, dia tampan, dan kaya… banyak wanita yang mau padanya, tapi hatinya entah sudah tersangkut, atau entah apa yang Haejin perbuat padanya hingga dia begitu… ckckckck… Nadine Saem… Nadine Lee, aku jadi tertarik mengetahi latar belakangnya!” Eunhyuk langsung menarik gagang telepon dan menekan tombol-tombol. ”Halo, Korean Air… saya Lee Hyukjae…”

 

*TK Anvield*

”Johta!” Nadine mengelus kepala Sea. ”Sudah makan siang, sudah minum obat… begitu baru anak pintar!”

Sky mengangguk-angguk. ”Jadi kita bisa main lagi.”

”Kau kemarin memanggilku Noona… aigoo… aku jadi malu!” Sea menutup wajahnya malu.

Sky memeluk Noona-nya. ”Kau mau kupanggil Noona terus?”

”Ani… panggil Sea saja… kita cuma beda menit…”

Nadine tertawa melihat tingkah menggemaskan kedua anak kecil ini. Kemudian saat Nadine hendak bangkit, tangannya di tahan oleh Sea.

”Eomma… nanti kita jalan-jalan yuk…”

Nadine menoleh lagi pada Sea. ”Jalan-jalan?”

”Ne… mumpung sekarang Eomma sudah ada…” kata Sea dengan mata berbinar, sementara Sky menatap Sea dan Nadine bergantian. ”Kemarin Sihyo dan Riwon bercerita pada kami kalau mereka dan orangtuanya berjalan-jalan, piknik di taman… aku juga mau, bersama Eomma dan Appa…”

Alis Nadine terangkat. ”Hee??‼”

Page 34: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Keurae! Ayolah, Eomma…” Sky ikut membujuk.

”Tapi…” Nadine menggigit bibirnya, sebetulnya dia hendak menolak! Bagaimana mungkin bisa terjadi hal seperti ini? Tapi pandangan mata puppy eyes dari kedua anak itu, mata indah itu––Nadine merasa kepalanya berputar lagi, dan seperti melihat kilasan-kilasan yang lebih cepat dari kilat di langit.

”Eomma… Eomma gwenchana?!”

”Eomma…”

Nadine menggelengkan kepalanya. ”Ani, gwenchana…”

”Sea… Sky…”

”Appa!” seru si kembar melihat Donghae datang.

Nadine masih sibuk memijit pelipisnya, dan tersenyum kepada Donghae yang sekarang memeluk kedua anaknya itu bergantian. ”Bagaimana belajarnya? Sky, apakah Sea nakal?”

”Ani! Sea minum obat dengan baik, Appa…”

”Johta! Anak baik dua-duanya…” Donghae mengelus kepala Sea dan Sky satu persatu. Donghae berdiri dan memerhatikan Nadine yang masih memijit pelipisnya. ”Gwenchana?”

”Ah, hanya sakit kepala biasa… Donghae-ssi…”

”Mungkin kau lelah…” wajah Donghae menjadi khawatir. Guru anak-anaknya ini sudah mengorbankan dirinya terlalu banyak dalam mengurus kedua putra-putrinya. ”Ayo, pulang… Nadine-ssi…”

”Appa… bagaimana kalau kita ke taman?” tanya Sea.

”Ne, kita piknik bersama… seperti Riwon, Sihyo, dan kedua orangtuanya… mau ya Appa, Eomma…” bujuk Sky.

”Tapi, Sea… kau belum sembuh benar… Eomma juga lelah tuh…” tunjuk Donghae.

”Gwenchana…” Nadine menggeleng. ”Ayo, mau ke taman mana?”

Donghae menghela napas dalam-dalam, sejujurnya aku senang, tapi Nadine, kalau kau begini terus… aku bisa gila! Rutuknya dalam hati, akhirnya membawa keluarga kecilnya tersebut ke dalam mobil, tak lama kemudian mereka sudah tiba di sebuah taman kota, yang masih sepi, karena jam kerja, apalagi waktu menunjukkan baru pukul dua siang, meski taman ini rindang, jarang orang yang sudah pulang kerja.

Page 35: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Woah…” Sea nampak takjub melihat taman yang sangat hijau itu.

”Kita main yuk…” ajak Sky.

”Jangan capek-capek ya… kau masih belum sembuh!” seru Nadine ketika melihat keduanya sudah berlarian diatas rumput-rumput. Begitu keduanya sudah pergi, Nadine menoleh kepada Donghae. ”Donghae-ssi, mianhaeyo… mungkin keadaan ini tidak nyaman bagimu.”

Donghae menatap Nadine terkejut. ”Aniya… aku justru berterima kasih…”

”Aku hanya tidak bisa melihat mereka sedih…” lanjut Nadine sambil terus memandang si kembar yang bermain. ”Dari seluruh muridku, baik disini, maupun di Los Angeles, memang hanya Sea dan Sky yang paling memiliki ikatan denganku… aku sendiri tidak tahu kenapa…” Nadine menoleh lagi pada Donghae. ”Aku sangat ingin jadi seorang ibu. Aku bisa bayangkan rasanya istrimu sangat ingin jadi ibu, tapi… kesempatan itu begitu sebentar.”

Donghae langsung menutup mulutnya dengan punggung tangan. Topik Haejin selalu sensitif baginya. ”Kau akan jadi ibu yang baik, Nadine-ssi…” kata Donghae setelah berhasil mengontrol diri. ”Kau begitu lembut, dan sangat penyayang… bukan hanya kepada anak-anakku, pada anak-anak lainnya juga, aku yakin itu… suamimu pasti bahagia.”

”Ah…” Nadine mengangguk, dan tersenyum.

Entah karena faktor wajah Nadine yang sangat Haejin, atau memang mereka berdua sangat satu tipe, Donghae mengenali sesuatu yang disembunyikan disana. ”Ada apa, Nadine-ssi?”

”Keurae… mendengarmu bicara tentang istrimu, anak-anakmu… kau pasti sangat… aku tidak bisa mengatakan bahagia, karena aku tahu kau sangat kehilangan istrimu, tapi jika Haejin-ssi masih hidup, kalian pasti bahagia…” kata Nadine dengan pandangan menerawang. ”Aku sangat iri dengan kalian, andai aku… bisa seperti itu, bisa merasakan hal yang sama. Meskipun waktunya sangat sebentar, tapi kenangan itu kan sangat berharga…”

Semilir angin melewati mereka, Donghae menatap Nadine lekat-lekat, wajah Nadine seperti semakin muram. Dan Donghae benci hal itu, ia benar-benar merasakan bahwa Haejin yang sedang memasang ekspresi seperti itu! Mereka kemudian duduk bersila ditengah taman, dan masih mengawasi si kembar yang sedang memetik bunga-bunga kecil.

”Berharga… walau sebentar, aku mau menikmatinya…” ujar Nadine lagi sambil memandang Sea dan Sky. ”Aku mau jadi wanita seutuhnya dengan memiliki putra-putri, seperti Sea dan Sky… pasti bahagia, juga memiliki suami sepertimu Donghae-ssi…” Nadine menolehkan wajahnya pada Donghae.

Donghae tentunya terkejut mendengar penuturan Nadine yang jujur seperti itu, keduanya sekarang saling bertatapan. Donghae bahkan masih ingat bagaimana tatapan teduh dari wajah Haejin, yang kini memandangnya melalui mata Nadine.

Page 36: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Kenapa kau tidak bisa menikmatinya?” tanya Donghae dengan suara nyaris tercekat.

”Ah…” Nadine tertawa miris. ”Mungkin yang lebih tepatnya, aku beruntung memiliki suami seperti dia… tapi aku tidak tahu diuntung, Donghae-ssi… karena selama aku menikah dengannya, yaaah… terlalu childish untuk mengungkapkan hal seperti ini, tapi hell yeah, aku yakin kau mengerti… I never loved him…” Nadine menatap Donghae sungguh-sungguh.

Entah kenapa Donghae percaya akan hal itu.

”Oh…” Donghae berusaha mencerna.

”Kadang aku sendiri bingung kenapa bisa menikahinya…” Nadine mendongak ke langit. ”Dia sangat baik, setidaknya dia memperlakukanku dengan baik… kurang lebih lima tahun ini… kau tahu penyakit Post sleep memory lost?”

”Tidak…” Donghae menggeleng.

”Aku mengidap penyakit itu sekitar lima tahun yang lalu, semacam Alzheimer…” kata Nadine ringan. ”Tapi bedanya, jika Alzheimer, lama kelamaan penderitanya akan benar-benar amnesia, sedangkan Post sleep memory lost tidak…” sambung Nadine. ”Setelah diingatkan, penderita post sleep akan ingat lagi… aku ingat segalanya, meski kurang yakin…” tambah Nadine sambil terkekeh. ”Bahwa ya, dia memang suamiku… tapi, aku tidak ingat pernah mencintainya…”

Donghae mendengarkan dengan seksama, sambil mengangguk.

”Aku hanya masih heran, kenapa dulu aku bisa menikah dengannya… aku merasa sebagai wanita paling jahat sedunia, karena tidak bisa mencintainya seperti dia mencintaiku…” lanjut Nadine lagi. ”Hingga akhirnya, aku memutuskan kembali ke Korea, sendiri…”

Donghae bergumam sebentar kemudian bertanya. ”Kalau begitu, maaf jika aku lancang berbicara begini, tapi apakah… kau, maksudku… jatuh cinta pada orang lain? Sebelumnya?”

”Ne, kurasa begitu…” Nadine memberinya sebuah senyuman yang sangat indah.

 

*Ruang Kerja Eunhyuk*

”Ini yang berhasil saya kumpulkan tentang kecelakaan Korean Air di Los Angeles lima tahun yang lalu, dan data tentang Nadine Lee…” ujar seorang pria berseragam hitam-hitam meletakkan dua buah map di atas meja Eunhyuk.

Eunhyuk mengangguk. ”Oke…” Eunhyuk menyerahkan selembar cek. ”Ini bayaranmu, dan jangan coba-coba beritahu Donghae, arasseo?”

”Ne, arasseoyo, Sajangnim…” pria itu membungkuk dan keluar setelah mengambil ceknya.

Page 37: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Eunhyuk membuka map pertama, yang berisi data korban-korban kecelakaan naas yang merenggut nyawa adik sematawayangnya tersebut. Dan nama adiknya memang tertera disana.

Lee Haejin.

Miris, Eunhyuk bahkan sudah berulangkali membaca daftar nama korban, melalui koran pada saat itu, dan stasiun televisi, tapi melihat nama adiknya yang ketika lima tahun lalu berusia 19 tahun itu kini, rasanya masih sama menyakitkannya. Eunhyuk menutup lagi lembar hitam tersebut, dan membuka map satunya yang berisi data lengkap tentang Nadine Lee, namun ada sesuatu yang membuat Eunhyuk tertegun, dibagian nama suami.

Max Shim. Eunhyuk kenal orang ini… Donghae juga, dan Haejin juga. Eunhyuk menarik daftar nama korban lagi, dan kini membacanya dengan teliti satu demi satu.

To Be Continued

Annyeong… hahahaha, akhirnya bisa curhat juga… Author sudah berhasil menyelesaikan seluruh UAS kuliah yang menyiksa, dan untuk beberapa bulan ke depan : I’m FREE… *lebe* wkwkwkwkwk, tapi tetep aku bersemangat untuk ngajar… wkwkwkwkwk… doain ya semoga aku bisa jadi guru yang sabar, cos muridku rata-rata anak TK-SD…

Oiya, untuk telenovela 13 tahun yang lalu itu wkwkwkwk, judulnya Cinta Kasih Clarita, ada yang inget? hehehehe… lama-lama saya bikin Amigos juga nih #plakk yowes, makasih untuk semua support di ffku… feel free to chat :

It’s Fine, Donghae’s Daughter & Son ~Part 5~

*Flashback*

”Eomma, Appa, Oppa…” Haejin tiba-tiba masuk ruang keluarga dengan heboh, membuat kedua orangtuanya, dan kakak sematawayangnya yang sedang bersantai menonton televisi menoleh. ”Aku punya hal penting yang mau dibicarakan kepada kalian…”

”Mwo?” tanya Appa sambil terus menonton televisi.

Haejin menarik napasnya dalam-dalam kemudian berkata mantap. ”Lee Donghae melamarku hari ini!”

Eunhyuk yang sedang minum coke langsung menyemburkan isinya, dan terbatuk-batuk. ”Hah?!” lengkingnya. Sementara Appanya menatap Haejin kaget, tapi Eommanya santai.

”Ne… tidak percaya?” tantang Haejin lalu memamerkan sebuah cincin emas putih, dengan batu permata kecil yang melingkar di jari manis tangan kanannya. Membuat ayah dan kakaknya semakin melongo.

Page 38: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Eommanya dengan santai meraih remote, dan memindahkan channel. ”Tidak heran… Yeobo, Hyukjae-ya… seharusnya kalian tidak usah kaget! Kalian bisa lihat betapa seriusnya mereka berdua, sekali lihat saja aku sudah yakin mereka berdua akan nekat begini!”

”Kau hamil ya?!” tembak Eunhyuk, yang langsung dihadiahi lemparan sandal bulu milik Haejin. ”Aduuuh!” Eunhyuk meringis. ”Lagipula kenapa kau mau menikah muda jika memang tidak hamil? Kau kan masih delapan belas tahun, Haejin-ah!”

”Agar aku bisa menikah hingga ratusan tahun!” ucap Haejin bangga.

Appa cuma bisa geleng-geleng. ”Sebetulnya Appa tidak setuju dengan keputusanmu jika bukan Donghae yang menikahimu, hanya saja anak itu sudah terlalu serius begitu memacarimu… baiklah, kalau memang Donghae serius, suruh orangtuanya datang secara resmi!”

Eunhyuk menatap kedua orangtuanya tidak percaya. ”Appa! Eomma… Haejin masih keciiiiil… Juli ini dia baru mau delapanbelas tahun. Masa dia melangkahi aku menikah sih?!”

”Ya ampun, Eunhyuk-ah… sudahlah, kau saja tidak serius pacaran… kasian Haejin juga kalau harus menunggumu serius! Bisa-bisa sampai usia tigapuluh pun kau masih betah menjomblo. Haejin-ah, menikahlah… Eomma setuju!” kata Eommanya benar-benar santai.

Dan begitulah, akhirnya, ketika semua teman-teman sebaya Haejin sibuk melakukan pendaftaran kuliah, dan mengikuti berbagai macam tes masuk perguruan tinggi negeri, Haejin malah mempersiapkan pernikahannya. Dan herannya, dia sama sekali tidak iri pada teman-temannya, yang justru malah mengasihaninya.

”Kasihan sekali kau, Haejin-ah… masa depanmu kan masih panjang, kau bisa menjadi diplomat seperti yang kau idam-idamkan dulu ketika SMP, Haejin-ah…” ujar sahabat laki-lakinya sejak SMP, Im Seulong.

Haejin menjitak kepalanya. ”Lupa ya, cita-citaku berikutnya apa?”

”Ingat sih… ibu dari tujuh anak… kasihan Donghae, Haejin-ah…” Seulong geleng-geleng. ”Dikira ngurus anak gampang? Dan tujuh anak… kau kan belum pernah hamil, kata Eommaku melahirkan itu sakit, lho… yakin mau punya tujuh?”

”Aku sih mau punya tujuh, tapi Donghae cuma mau tiga… yah, atur saja lah… tadinya aku minta sembilan…”

”Udah kayak kucing!” teriak Seulong.

”Biar tambah aku dan Donghae jadi tim sepakbola, tapi Donghae tidak menganggap serius, dia bilang tiga saja… ya sudah, aku nurut saja deh…” kata Haejin bahagia.

Berhubung kedua keluarga Haejin dan Donghae, sama-sama berasal dari Mokpo, mereka masih memegang teguh ajaran-ajaran yang menganjurkan pengantin tidak boleh bertemu satu minggu

Page 39: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

sebelum pernikahan digelar, karena bisa-bisa terjadi sesuatu dalam pernikahan mereka, itu katanya siiih… tapi memang dasar bandel, mereka suka curi-curi waktu untuk bertemu di malam hari, biasanya Donghae memanjat pagar rumah Haejin, dan Haejin mengendap-endap keluar rumah, tengah malam buta, dan mereka pacaran sampai subuh, kemudian Donghae pulang, dan Haejin kembali ke kamar.

Hari pernikahan pun akhirnya tiba, dilaksanakan secara biasa-biasa saja, tidak terlalu sederhana, juga tidak terlalu mewah. Diantara seluruh tamu yang berbahagia, nampak satu orang yang lain, dia tidak menikmati pesta, dan tentunya dia tidak merasa bahagia, dia mencoba, tapi dia terlarut dengan kesedihannya sendiri, dia menatap ke arah lengkungan bunga di tengah-tengah kebun tempat Donghae-Haejin melangsungkan resepsi pernikahan.

Eunhyuk menghampiri pria tersebut dan melingkarkan lengannya di bahu pria jangkung tersebut. ”Jangan sedih… aku tahu, dan aku yakin pasti menyakitkan bagimu melihat mereka berdua…”

Pria itu mencoba tersenyum.

”Aku jadi bersalah padamu, man!” Eunhyuk meninju bahunya.

”Gwenchana…” sahutnya sambil menarik napas dalam-dalam. ”Sudah, jangan bicarakan hal itu di hari bahagia mereka, salam saja untuk mereka… ya?” Shin Changmin mencoba tersenyum kepada Eunhyuk.

Eunhyuk mengangguk, ”Sudah bertemu mereka?”

”Sudah tadi… aku titip ini…” Changmin menyerahkan sebuah kotak kepada Eunhyuk.

”Ige mwoya?” tanyanya.

Changmin tersenyum, ”Hadiah terakhirku untuk Haejin, dia mungkin selamanya tidak akan menganggapku sebagai pria, karena memang matanya sudah buta…” kekeh Changmin. ”Tapi, ya… ini bentuk rasa sayang Oppa kepada adiknya…”

”Ini… kunci?”

”Kalung kunci…” ralat Changmin.

”Mana kalung gemboknya?” tanya Eunhyuk bodoh.

Changmin cuma tersenyum, ”Aku mau pergi… aku harus ke Los Angeles malam ini, aku kerja disana mulai besok…”

”Oh, ya… hati-hati ya!”

Changmin merangkul Eunhyuk, dan Eunhyuk balas merangkulnya. Dia merasa kasihan. Changmin dan dirinya adalah sahabat dari semasa SMP. Changmin langsung suka pada Haejin

Page 40: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

begitu Eunhyuk mengajaknya main ke rumahnya, berhubung ketika itu, usia Haejin baru sepuluh tahun, Changmin tidak berani memacarinya, dia akan menunggu hingga gadis itu SMA.

Sayangnya ketika lulus SMA, dan Haejin SMP, Changmin malah kuliah ke Los Angeles. Sementara Eunhyuk kuliah di Universitas Nadam, disitulah dia satu jurusan dan satu kelas dengan Donghae, mereka bersahabat, dan seperti biasa Eunhyuk selalu mengajak sahabatnya, siapa pun itu ke rumahnya, kali ini, yang dibawanya adalah Donghae.

Begitu melihat Haejin yang turun tangga, tergesa-gesa mau ke perpustakaan karena ada tugas, Donghae pun langsung jatuh cinta, padahal Haejin sama sekali tidak sadar ada Donghae di dalam rumah. Berikutnya, ketika akhirnya Haejin pulang setelah berhasil meminjam buku, Eunhyuk sedang di kamar mandi, sehingga yang membukakan pintu rumah adalah Donghae, dan saat itu pula Haejin langsung melongo di depan pintu.

Bisa ditebak, malam itu juga bukannya bermain bersama Eunhyuk, Donghae malah lebih sering bercanda dengan Haejin, dan sejak itu, Donghae tidak segan-segan main ke rumah, ada atau tidak ada Eunhyuk, Donghae selalu main ke rumah, dan akhirnya keduanya resmi pacaran, dan begitu Haejin lulus, Donghae langsung melamarnya, dan Changmin yang di LA pun kaget ketika mendapatkan undangan pernikahan mereka.

 

*Flashback End*

”Max Shim… Shim Changmin… tapi tidak mungkin…” Eunhyuk bergumam sendiri. Berbagai pikiran berkecamuk ke kepalanya, awalnya dia mengira tidak mungkin! Tapi… jika seperti itu, memang kemungkinannya begitu… ah, Eunhyuk mengacak rambutnya frustasi. ”Aku beritahu Donghae atau tidak… atau…” Eunhyuk terus berpikir.

Sementara itu di taman, Nadine dan Donghae sama-sama diam setelah Donghae melontarkan pertanyaan terakhir tentang Nadine, keduanya kini hanya menikmati angin yang berhembus antara niat dan tidak, sambil terus memandangi dua bocah kecil itu berlarian.

”Appa… ayo pulang…” ajak Sea tiba-tiba begitu sudah berada di hadapan mereka. Sky menghampirinya.

”Sudah mau pulang?” tanya Sky.

Sea mengangguk. ”Kita tidur siang yuk… biar nanti malam bisa main di loteng sama Eomma dan Appa!”

”Ah, johta!” Sky setuju.

”Lihat bintang?” tanya Nadine heran.

Page 41: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Donghae tersenyum. ”Ne, dulu waktu usia mereka tiga tahun… kalau mereka mencari… mencarimu, aku selalu membawa mereka ke loteng yang atapnya bisa kubuka, dari situ kami melihat bintang…”

”Ah…” Nadine mengangguk-angguk.

”Kalau begitu ayo kita pulang…” Donghae berdiri dan membantu Nadine berdiri, dan kemudian menggendong Sky, sementara Nadine menggendong Sea dan membawa mereka ke dalam mobil. Tak lama perjalanan, keduanya sudah tertidur, Nadine dan Donghae menggendong keduanya dan membawa mereka ke kamar tidur mereka, setelah itu keduanya berjingkat keluar dari kamar agar keduanya tidak terbangun.

Nadine menghela napas. ”Aku rasa aku harus pulang…”

”Ah, sekarang?” tanya Donghae.

Nadine mengangguk, ”Ne, aku tidak bisa terus memakai baju ini ke sekolah kan, Donghae-ssi?” candanya.

”Ah, keurae…” Donghae ikut tertawa. Nadine kan telah menginap selama dua hari, dan selama dua hari itu, Nadine tetap memakai satu pakaian meski di hari ini Nadine tidak memakai fez-nya. ”Tapi, kau akan kembali lagi, kan?” tanpa bisa dicegah, nada penuh harap itu keluar.

Nadine tersenyum, ”Andaikan aku tidak mau, aku pasti tetap kembali…”

”Kalau begitu ada baiknya kau kuantar, menjaga kemungkinan kau berubah pikiran…” Donghae langsung meraih kunci mobilnya.

”Oke, oke…”

Donghae mengendarai mobilnya menuju apartemen Nadine, sesampainya disana, Donghae pun ikut masuk ke dalam apartemen Nadine. Apartemennya cukup mewah, dan cukup elegan, suami Nadine pastilah arsitek berbakat juga, Donghae melihat-lihat seisi apartemen Nadine, sementara Nadine di dalam kamarnya, mengambil beberapa baju.

Lukisan-lukisan yang terpajang di seluruh apartemen, terasa janggal! Justru tidak ada foto pemilik rumahnya sendiri, hanya ada foto-foto pemandangan alam, dan apartemen tersebut memang terasa lengang. Nadine kemudian keluar setelah mengganti bajunya dengan dress berbahan ringan, berwarna pink, dan rambutnya diikat ke atas, memperlihatkan lehernya yang jenjang.

”Donghae-ssi, kau mau minum?”

”Boleh…” sahut Donghae sambil tersenyum.

Page 42: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Nadine berjalan ke dapur, dan membuka kulkasnya, kemudian menoleh, ”Donghae-ssi, mianhaeyo… disini tidak ada kopi, aku cuma punya jus, dan itu juga bukan jus jeruk, seperti yang biasa orang-orang makan… aku punya jus jambu.”

”Kau tidak suka jeruk?” tembak Donghae langsung.

’Aku tidak suka jeruk, Oppa… buah favoritku apel, tapi kalau jus aku lebih suka jus jambu, tanpa susu.’

Nadine mengangguk. ”Darimana kau tahu, Donghae-ssi?”

”Jadi…” sambung Donghae yang pikirannya masih menerawang. ”Kau menyukai hys jambu, tanpa susu?”

”Ne, kau benar…” Nadine ganti yang terpana menatap Donghae sambil membawa kotak minumannya, dan gelas. ”Bagaimana mungkin kau bisa menebak sampai seperti itu, Donghae-ssi?”

Donghae tersenyum sedih, dan tidak berniat menjawab, tapi nampaknya Nadine tahu jawabannya, karena Donghae kemudian berbalik dan pura-pura menatap seluruh ruangan, Nadine menghela napas dalam-dalam, dan menuangkan jusnya, lalu menyerahkannya kepada Donghae.

”Niatku hanya ingin membantumu, Donghae-ssi…” tiba-tiba dia bicara.

”Maksudmu?” tanya Donghae heran.

Nadine menarik napas dalam-dalam, dan kemudian menatap Donghae nanar. ”Aku mau membantumu, untuk Sea, dan juga Sky… tapi kalau… kalau kehadiranku justu malah semakin membuatmu sedih, aku tidak tau apakah aku bisa melanjutkan hal ini atau tidak…”

”Aku tidak sedih…” kata Donghae pelan. ”Aku hanya… bukankah justru kau yang harusnya sedih, Nadine-ssi?” Donghae kini balas menatap Nadine tajam.

”Eh, wae?” tanya Nadine tidak mengerti.

”Karena aku… aku… justru menganggapmu… Haejin…” aku Donghae akhirnya. ”Aku terus melihat Haejin pada dirimu, kalian terlalu sama…” lanjutnya lirih. ”Aku tidak… aku tidak…” Donghae kehilangan kata-kata, kemudian dia berusaha mengendalikan diri, dan memejamkan matanya sebentar, kemudian menatap Nadine lagi.

”Apakah aku harus sakit hati karena itu?” tantang Nadine.

”Memang seharusnya tidak, karena kau sudah punya suami…” Donghae memalingkan wajahnya. ”Err… ini tidak benar!” Donghae beranjak dan meletakkan gelasnya di konter.

Page 43: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Nadine menggigit bibir bawahnya, dia tidak tahu apa yang sedang bergolak dalam dirinya pada saat ini, yang jelas ada sesuatu dalam hatinya yang memanggil-manggil, dan entah sejak kapan, Nadine merindukan panggilan itu. Dan panggilan itu hanya terjadi jika pria di hadapannya ini, ada di dekatnya.

Apa maksudnya?!

”Ne, memang tidak benar…” Nadine mengangguk, dan Donghae terus memunggunginya. ”Dan semakin tidak benar karena, rasanya aku tidak peduli sama sekali soal itu.”

”Mwo?!” Donghae berbalik, dan menatapnya.

”Lupakan… ayo kita ke rumahmu lagi, Donghae-ssi… aku tidak mau Sea dan Sky terbangun dan bingung kita berdua tidak ada…” Nadine meraih tasnya di kursi, tapi Donghae mencekal tangannya.

”Kau tidak peduli?!” tanya Donghae tidak percaya. ”Kau tidak peduli aku memperlakukanmu seperti istriku? Atau kau tidak peduli kau sudah memiliki suami, Nadine-ssi?”

Nadine kemudian menunduk, ”Nan molla…” air matanya jatuh sendiri. ”Nan molla… aku tidak tau apa yang terjadi pada diriku sendiri… dan itu membuatku seperti wanita yang rendah, karena… karena… aku sudah menikah… tapi… aku malah…”

”Gwenchana…” Donghae menegakkan kepala Nadine, dan lemas sendiri, bahkan cara menangis saja Nadine dan Haejin terlalu sama! Dan apa yang Donghae lakukan di masa lalu jika Haejin menangis karenanya, dilakukannya pada Nadine, persetan dengan segala pikiran buruk orang-orang mengenai mereka berdua. Donghae memeluknya.

Rasanya pun sama… tubuh Nadine dan Haejin pastilah benar-benar sama, karena rasanya sama. Mungil, dan Nadine semakin menangis dalam pelukan Donghae! Khas Haejin sekali. Dipeluk bukannya diam, malah semakin menangis, dasar cengeng! Tapi Donghae tersenyum kecil.

”Joahae, Donghae-ssi… joahae…”

Wajah Donghae seperti dipenuhi horror, bagaimana mungkin ini terjadi? Bagaimana mungkin hal ini datang?! Kenapa Tuhan memberikannya cobaan seperti ini? Dia disuruh bertahan dengan Nadine yang benar-benar seperti Haejin, dan sekarang Nadine menyukainya!

Demi apa pun, Donghae tau dia tidak akan bisa menolaknya, karena jauh dari dalam dirinya, dia juga menyukai gadis itu, meski dengan bayang-bayang Haejin, dan seharusnya itu tidak boleh! Tapi Nadine sendiri menegaskan, kalau dia tidak peduli sama sekali, dan sekarang malah bilang dia menyukai Donghae? Bagus, semua orang seperti menunggu Donghae jatuh saja!

”Nado, joha..” balas Donghae, kemudian melepaskan Nadine, dan menatap matanya. ”Tapi benarkah tidak apa-apa?”

Page 44: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Karena aku sudah menikah?”

”Ani, karena Haejin…”

Nadine menggeleng, ”Sama sekali tidak apa-apa… justru aku yang bertanya, apakah tidak apa-apa? Karena aku sudah menikah? Bagaimana kalau aku tidak peduli… aku menyayangimu, Sea, Sky…”

”Dan aku lebih tidak peduli lagi…” jawab Donghae dan mencium bibir Nadine begitu saja. Air mata Nadine meleleh begitu Donghae menciumnya, dia tahu bahwa bagian dari dirinya yang memanggil-manggil itu begitu menantikan sentuhan Donghae, tapi Nadine tidak tahu kalau begini nikmatnya saling bersentuhan dengan pria itu.

 

*           *           *

Eunhyuk bolak-balik berpikir, akhirnya sebuah ide terlintas di benaknya. Dia tahu resikonya, tapi ini demi Donghae, dua keponakannya, dan tentunya demi adik kandungnya sendiri! Eunhyuk mengangkat gagang teleponnya dan menelepon sambungan luar negeri.

”Good night, Sir… would you mind if I talk to Mr Max Shim? Yes, with Spencer Lee here…” kata Eunhyuk, setelah lama menunggu kemudian, orang tadi menjawab lagi, Eunhyuk mendengarkan dengan seksama jawaban orang tersebut, Eunhyuk  tersenyum. ”Oh, okay… thanks, just tell him that I called… thank you very much…” Eunhyuk meletakkan kembali gagang teleponnya.

Fakta bahwa Shim Changmin enggan mengangkat teleponnya, membuat Eunhyuk semakin yakin, Nadine Lee adalah Lee Haejin‼!

 

*           *           *

Donghae dan Nadine kembali ke rumah, yah… memang tak ada kata yang terucap, tapi status mereka saat ini berubah, berubahnya pun entahlah jadi apa, mereka enggan membahasnya satu sama lain juga. Bagi Donghae, yang penting adalah Haejin kembali, meski dalam bentuk Nadine, dia tidak peduli dia disebut egois, apalagi Nadine sendiri ikhlas diperlakukan begitu.

Bagi Nadine, ada sesuatu yang bergetar dalam dirinya, jika melihat ke dalam mata Donghae, ada dorongan untuk selalu bersama pria itu, tak peduli dengan suaminya yang di LA sana!

Mereka sampai rumah ketika para pengasuh sedang kelimpungan menangani Sea yang menangis mencari Nadine dan Donghae, sementara Sky kebingungan, akhirnya Nadine menggendong Sea, dan Sea berhenti menangis.

Page 45: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Mereka benar-benar merasa keluarga! Donghae merasa lubang di dadanya yang terasa sesak jika memandang si kembar, terangkat, mereka makan malam bersama-sama, kemudian malamnya mereka benar-benar menatap langit berempat.

”Aku senaaaaang… sekarang aku punya Eomma…” Sea memeluk Nadine, Nadine memeluknya erat. Sky ikut memeluk mereka, dan Donghae memeluk ketiganya dari belakang, kemudian menatap langit.

Sky berkata. ”Tuhan… terima kasih ya, sudah menurunkan Eomma kami kembali.”

”Ne, terima kasih Tuhan… aku janji, tidak akan nakal lagi…” Sea juga ikut bicara.

Nadine cuma tersenyum saja, Donghae melirik jam tangannya, ”Ah… sudah malam, ayo tidur… Sea, gendong Appa sini, jangan sama Eomma melulu, Appa kan juga mau gendong kamu…” ledek Donghae.

Sea mengulurkan tangannya, dan Donghae menggendongnya.

”Appa kok cemburu sama Eomma, sih?” Sea membelai-belai pipi Donghae, Donghae menciumnya gemas.

Page 46: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Nadine berdiri menggendong Sky, Sky menjawab. ”Appa kan memang cemburuan orangnya…”

”Ya, Lee Hae-Sky, siapa yang mengajarimu? Eunhyuk Ahjussi pasti?” tanya Donghae menatap Sky.

Sky mengangguk. ”Ne, kata Ahjussi, Appa pencemburu… tapi katanya Eomma lebih lagi…” Sky berbalik memandang Nadine, Nadine tertawa, dan memeluknya. ”Ayo tidur…”

Mereka turun bersama ke kamar si kembar, setelah menyelimuti si kembar, kemudian mengecup dahi mereka berdua bergantian, Nadine dan Donghae melambaikan tangan mereka kepada si kembar.

”Jaljayo, uri aegi…” kata Nadine lembut.

”Jaljayo, Eomma… Appa…” sahut Sea dan Sky kompak.

Donghae menutup pintu kamar mereka, kemudian menatap Nadine, ”Kita ke atap lagi yuk…” ajaknya. Nadine hanya mengangguk, kemudian Donghae menggandeng tangannya kembali ke atap, dan membuka atapnya yang langsung membuat mereka memandang langit malam.

 

*           *           *

Los Angeles

 

Seorang pria jangkung duduk menghadap jendela kantornya, dia menggigit bibirnya terus menerus. Telepon dari Seoul tadi membuatnya ketakutan, dia harus menemukan Nadine, sebelum orang-orang tersebut menemukan Nadine. Pria itu membalik kursinya kembali ke meja kerjanya, dan menatap pigura foto dengan wajah Nadine dan dirinya.

Satu-satunya foto mereka, tapi Nadine terlihat enggan, meski tersenyum. Changmin berdiri, dan menghela napas. ”Aku harus kembali…”

To Be Continued

Yeeeey… akhirnya saya punya foto si kembar juga #plakk wkwkwkwk… banyak yg minta fotonya si kembar sih, wkwkwkwkwkw… dan malam ini adalah malam pertunangan Sea, bayi perempuan saya dengan Cho Allen… Cho, ada yg bisa nebak itu baby-nya siapa? yaaa… tebakan kalian gak salah kalo nebak itu anaknya Cho Kyuhyun & Tante Nara #plakk

Page 47: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

berhubung Sky laku banget, dan banyak gosip gak enak yang justru ngejodohin Sky sama Sea *aku ngeri bayanginnya* jadilah saya dan Nara memutuskan menjodohkan dua bayi kami, ini piku diatas adalah baby-nya Evil Couple… mudah-mudahan gak seevil ortunya, amin…

sampai ketemu di part 6 yaaaa

It’s Fine, Donghae’s Daughter & Son ~Part 6~

January 18, 2011

Written by donghae's wife

86 Comments

Page 48: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

*Kamar Donghae, 02.00AM KST*

Donghae terus menatap lembut gadis di hadapannya itu, gadis itu balas menatapnya, rasanya mereka sanggup terus bertatapan sampai kapan pun, sebelah kiri tangan Nadine terletak di dada bidang Donghae, sementara tangan kanannya mengelus perlahan wajah Donghae, meraba kulitnya yang halus. Kini, Nadine tahu apa yang memanggil-manggil dari dalam dirinya, ternyata itu hatinya.

Pertanyaannya, bagaimana bisa?

”Kita benar-benar sudah terlalu jauh…” bisik Donghae. ”Maafkan aku kalau kau nanti tidak bisa kembali.”

”Aku memang tidak mau kembali…” Nadine memejamkan matanya, dan memeluk tubuh Donghae erat-erat.

”Ini salah…” Donghae balas memeluk Nadine. ”Dan aku makin tidak peduli.”

Page 49: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Jangan dibahas sudah…” suara Nadine mengantuk.

Donghae mengangguk, dan menarik selimut untuk menutupi tubuh keduanya, dan bersama-sama mereka menuju alam mimpi. Mimpi Donghae indah, dirinya, bersama kedua putra dan putrinya, kemudian Haejin datang, mendekati mereka bertiga, dan Donghae menggenggam jemarinya, terasa nyata, terlalu nyata, dan terlalu benar.

’Jangan pergi lagi…’ ucapnya pada gadis itu.

Haejin cuma tersenyum, ’Aku tidak pernah pergi… aku selalu bersama kalian, kok…’

Dan itu membuat Donghae tersenyum, bahkan dalam tidurnya dia tersenyum, dia merasa hal itu benar terjadi.

 

*Flashback*

Incheon International Airport

 

”Jangan lupa makan, jangan tidur malem-malem, jangan ke bar sendirian, jangan pernah ke bar malah, jangan jalan-jalan sendirian, jangan lupa telepon, dan jangan lama-lama perginya… Sea dan Sky butuh ASI, dan lebih pentingnya aku tidak suka jauh-jauh darimu! Dan kau ceroboh…”

Haejin cekikikan. ”Aku kan  kesana cuma untuk tiga hari, Honey… jaga diri baik-baik, jangan ikut-ikut Eunhyuk ke klab malam, sampai ketahuan, mati kau!” ancam Haejin mengerikan. ”Dan jaga si kembar…”

”Pasti!” Donghae mengangguk yakin.

Penumpang ke Los Angeles sudah dipanggil, Haejin tersenyum kemudian memeluk suaminya itu. ”Aku tidak lama-lama…”

”Tiga hari rasanya seabad, Sweety…”

”Ne, aku tahu rasanya…” Haejin melepas pelukannya, dan mencium Donghe cepat, namun tidak kehilangan passionnya, setelah melepas ciumannya dia mengecup pipi Donghae satu persatu.

”Hati-hati…” Donghae mengecup dahi Haejin.

Haejin melambai, dan menarik koper kecilnya masuk ke dalam pintu yang sudah ditentukan. Setelah Haejin menghilang Donghae langsung ke kantornya, selama bekerja dia sama sekali tidak menangkap firasat kecil apa pun, hingga ibunya Haejin menelepon.

Page 50: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Hae… anakmu rewel nih dua-duanya, nangiiiiis terus…” kata Eommonimnya cemas.

Karena mengira si kembar kangen eommanya, Donghae pulang ke rumah dan meninggalkan pekerjaannya. Seharian itu dia dan mertuanya mengurus si kembar, yang tidak berhenti menangis. Namun mungkin, karena kelelahan dan telah diberikan susu yang sudah di pompa dari Haejin untuk persediaan, selama dirinya tidak ada, akhirnya si Sea pun tertidur, dan ibunda Haejin berani untuk meletakkan gadis kecil itu di boxnya. Donghae pun menyuruh sang mertua untuk beristirahat, karena dia yakin bisa menangani Sky sendirian.

Nyatanya, tidak.

Donghae terpaksa membawa Sky ke kamarnya, karena takut Sea yang sudah tidur terbangun. Sky terus menangis, dan Donghae akhirnya ikut menangis putus asa. ”Sky… Appa binguuuuung…” katanya sambil menangis. ”Kok tidak mau diam sih?” dia terus menggerakkan Sky dalam pelukannya. ”Kangen Eomma, ya? Iya… Appa juga…” malah tambah menangis. ”Nanti kalau udah sampai kita telepon Eomma ya… jangan nangis lagi dong, Appa juga sedih nih…”

Dan kemudian memang, telepon dari Haejin tidak pernah tiba, Sky pun tertidur, tapi tidak mau ditaruh di kasur, alhasil Donghae terus menggendongnya kesana-kemari ketika dia terus cemas soal Haejin yang tidak kunjung memberinya kabar juga, padahal seharusnya dia sudah tiba.

Pukul tiga pagi, Eunhyuk tiba di rumah mereka, Eunhyuk melihat Donghae yang gelisah sambil terus menggendong Sky. Eunhyuk tidak tahu harus bagaimana menyampaikan kabar ini, tapi kemudian Eunhyuk masuk.

”Hyuk-ah…” sapa Donghae sambil tersenyum, wajahnya letih sekali. Lebih dari dua belas jam dia menggendong Sky. ”Ada apa kau datang jam segini? Baru pulang dari klab ya?”

”Eomma, eodi?”

”Tidur…” sahut Donghae pelan. ”Kenapa? Ada apa?”

”Aku panggil eomma dulu, kau… Sky taruh di boxnya dulu, aku mau bicara sesuatu…” suara Eunhyuk yang serius, membuat Donghae mau tidak mau membawa Sky ke kamarnya, dan meletakkannya di box, Sky bergulik-gulik gelisah, tapi Donghae keluar buru-buru.

”Hyuk-ah… palli, katakan ada apa, anakku sedang rewel!” serunya, dilihatnya kemudian Eunhyuk dan mertuanya keluar.

”Ada apa, Eunhyuk-ah?” tanya Eommonim.

Eunhyuk menghela napas dalam-dalam, sebelum akhirnya berkata. ”Pesawat Haejin tergelincir di bandara, sebagian besar penumpang tewas…”

Page 51: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Dan dunia rasanya kiamat saat itu juga bagi Donghae, dia tidak bisa merasa lagi, seolah-olah seluruh inderanya dimatikan, hanya sisa selongsong tubuh berjiwa, tapi hati dan pikiran sudah tidak ada. Napasnya langsung sesak, dan dia tahu apa yang akan Eunhyuk katakan selanjutnya.

”Haejin… meninggal…” lanjut Eunhyuk lirih.

Berikutnya, hanya gaya gravitasilah yang mampu menahan Donghae di dunia ini, karena selebihnya dia suda tidak merasakan apa-apa lagi. Padahal ibu mertuanya pingsan, Eunhyuk menangis, dan si kembar mulai menjerit pada saat yang bersamaan, tapi Donghae tidak bisa bergerak. Dia seolah-olah terkunci, akan lebih baik jika dia menangis, tapi bahkan menggerakan satu jari saja, Donghae sudah tidak bisa.

Setelah itu, esoknya Donghae pergi ke Los Angeles, dan mengurus pemakaman Haejin disana, dia tidak bersuara. Donghae seolah kehilangan suaranya, dia tidak mau bicara sedikit pun. Dia memutuskan untuk lebih lama tinggal di Los Angeles. Seminggu dia mengurung diri di dalam kamarnya, kemudian dia akhirnya keluar dari kamar, dia menuju pantai, dan akhirnya pertama kalinya dia bicara.

”Kenapa?” hanya itu yang Donghae tanyakan. ”Kenapa?” seberapa keras usaha Donghae untuk berteriak dan bertanya, tak pernah ada jawaban yang menghampirinya, bagaimana Eunhyuk, kedua orangtuanya, kedua mertuanya datang membujuknya, Donghae tetap tidak bisa!

Bagaimana tubuh bisa hidup tanpa jiwa? Itulah yang Donghae pikirkan, bagaimana tubuhnya hidup tanpa jiwanya sendiri? Kalau jiwanya lebih suka berkelana pergi menyusul Haejin! Tanpa terasa, tiga tahun berlalu, Donghae tiba di satu titik, bahwa dia masih punya jiwa.

Sea dan Sky.

Donghae mengutuk dirinya sendiri karena terlalu lama berlarut-larut dalam kesedihannya, dan pasti, Haejin sedih karena Donghae menelantarkan buah hati mereka. Donghae pulang ke Korea, dan mendapati begitu banyak Haejin pada diri Sky, dan itulah kenapa diingatnya, ketika Haejin meninggal, Sky menangis lebih parah daripada Sea, meski Sea pasti merasakan bahaya mendatangi ibunya juga. Sky terlalu mirip Haejin, kecuali matanya, mata Donghae, sejak saat itu Donghae berjanji akan melakukan apa saja demi putra-putrinya mulai saat ini!

Dia shock dengan perlakuan Sea dan Sky yang tidak mau memanggilnya Appa. Tapi Donghae sadar, ini seperti hukuman baginya karena telah menelantarkan si kembar, dan Donghae merawat mereka sungguh-sungguh, hingga akhirnya Sea dan Sky membawa Haejin dalam bentuk Nadine ke dalam hidupnya.

 

*Flashback End*

 

Page 52: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Awalnya semua terlihat sempurna, hanya warna-warni indah saja, tapi kemudian awan warna-warni itu menggumpal, dan menjadi awan kelabu. Petir, hujan, badai jadi satu, dan kecemasan, dan ketakutan, bahkan teriakkan mulai memenuhi kepala. Kemudian perutnya terasa seperti disentakkan, dan dia merasa tempatnya duduk sekarang berpusing cepat. Terdengar suara ledakan, dan bau asap dimana-mana, dia berusaha berteriak, tapi tidak bisa.

Hingga akhirnya dia terlempar dari sabuk pengamannya, dan membentur atap pesawat. Darah merembes dari kepalanya, dan Lee Haejin tidak sadarkan diri.

 

*           *           *

”AAH!” pekik Nadine kaget, dan langsung terjaga dari tidurnya. Keringat merembes dari keningnya, tangannya langsung dingin. Kepalanya sakit, terasa berputar-putar. Nadine langsung memegangi kepalanya dan merintih. ”Aah…”

”Wae?!” Donghae yang langsung terbangun begitu gadis dipelukannya menjerit tadi refleks cemas. ”Kau kenapa?! Apa yang terjadi? Apa yang sakit?!” Donghae langsung panik melihat Nadine yang nampak sakit.

Nadine menggeleng-geleng. ”Gwenchana, hanya… kepalaku, sakiiit…”

”Ke dokter?”

”Ani, ani…” Nadine menggeleng pelan. ”Cuma… mimpi buruk, kok…”

Donghae menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan dirinya sendiri juga. ”Ya sudah, baring lagi ya…” Donghae merebahkan tubuh Nadine perlahan, tangan Nadine masih sibuk memijat pelipisnya. Donghae menurunkan tangan Nadine tersebut, dan mengecup dahinya, kemudian mengelus kepalanya pelan, dan mendekap Nadine erat-erat.

Nadine memejamkan matanya, dan berusaha tidur lagi. Ketika mimpi demi mimpi datang menghampirinya.

”Jangan lupa makan, jangan tidur malem-malem, jangan ke bar sendirian, jangan pernah ke bar malah, jangan jalan-jalan sendirian, jangan lupa telepon, dan jangan lama-lama perginya… Sea dan Sky butuh ASI, dan lebih pentingnya aku tidak suka jauh-jauh darimu! Dan kau ceroboh…”

”Tiga hari rasanya seabad, Sweety…”

 

Nadine bergerak gelisah dalam tidurnya, Donghae terbangun dan memerhatikan wajah Nadine yang berkerut tersebut.

Page 53: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

 

”Lee Haejin… would you be my girlfriend?”

”Aku cinta padamu… tidak tahu kenapa, dan aku sendiri tidak mau mencari tau…”

”I wanna hold the stars, down from the sky… I wanna live a day, that never die… I wanna change the world, only for you… all the impossible, I wanna do…”

”Thank God, I found you, I was lost without you, my everywish and everydream somehow become reality… you change my whole life, completing my own life, I’m overwell with gratitude and I’m so Thankful I found you…”

 

Donghae makin tidak bisa tinggal diam, dia langsung duduk dan hendak memanggil dokter, karena melihat Nadine semakin berontak dalam tidurnya. Tapi, kemudian tangan Nadine terulur, Donghae meraihnya.

”Nadine, kau kenapa?”

 

”Kalau kita ke luar negeri, nama Korea kita suka sulit dilafalkan, aku mau rubah ah… jadi Aiden Lee…”

’…’

”Nadine? Boleh, itu dari bahasa Perancis kan? Namanya kan artinya sesuatu yang indah…”

’…’

”Aaaah jinja?! Asyik, itu berarti kau benar-benar cinta padaku, I love you Mrs. Nadine Lee…”

 

”Nadine kau kenapa? Jebaaaal, jangan membuatku kalut!”

 

”Donghae-ya, aku hamil!”

”Jinja?! Aaaaaah, terima kasih, Tuhaaaaan…” Donghae memelukku erat, dan air mata bahagia langsung membanjiri pipinya. Dua bulan kami menikah, dan usia kandunganku langsung dua bulan juga. Donghae memang hebat!

Page 54: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Aku tersenyum, saat Donghae merengkuh wajahku, dan menempelkan dahinya pada dahiku, dengan mata indahnya, dia menatap mataku! Aaah, dia selalu tahu kalau aku pasti lemas jika menatap mata indanya. ”Gomawo, Sweety…”

”Cheonmaneyo, Honey…” balasku.

”Kalau anak kita lahir mau diberi nama apa?”

Aku menjawab sambil menatap ke dalam mata indahnya. ”Sea, Sky, dan Cloud… kau kan yang minta.”

”Tapi itu kan anakmu juga, kita bisa kompromi kok, Sweety…”

”Ani… aku selalu setuju denganmu, kau minta tiga… akan kuberikan tiga… karena bagiku kau saja sudah lebih dari cukup untukku!”

Donghae tersenyum, dan mencium bibirku.

 

”Nadine?” panggil Donghae lagi.

”Kau saja sudah lebih dari cukup untukku…” bisik Nadine.

Donghae tersentak, Haejin sering kali mengatakan hal itu, ketika mereka telah menikah. Karena awalnya Donghae tidak percaya, Haejin bisa mencintainya seperti Donghae mencintai gadis itu, Haejin terlalu lincah sih… dan populer pula, sudah begitu senang sekali membuat Donghae cemburu! Tapi, sejak menikah, dan hamil… Haejin yang biasanya gengsi tingkat tinggi untuk menunjukkan terang-terangan isi hatinya lewat ungkapan, karena biasanya Haejin lebih mengungkapkan perasaannya lewat tindakan, jadi sering mengatakan hal-hal manis.

’Kau saja sudah lebih dari cukup untukku…’

’Kenapa kau menatapku seolah-olah aku ini hadiah? Padahal kau lah yang hadiah bagiku, dalam hidupku…’

’Honey… hidupku sudah sempurna denganmu, dan bayi kita… aigooooo…’

Donghae terdiam, dan tidak jadi berbuat apa-apa, hanya mengenggam tangan Nadine. Nadine masih terus bergerak dalam tidurnya, dan wajahnya masih terus mengerut-ngerut.

 

Memori itu perlahan-lahan berkumpul jadi satu, ingatan ketika Donghae pertama kali memintaku jadi kekasih, ingatan ketika Donghae menciumku untuk pertama kali, ingatan ketika dia menggandengku pertama kali dan memperkenalkan aku sebagai kekasihnya, ingatan ketika

Page 55: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Donghae melamarnya, tak perlu ramai, tapi romantis. Dan ingatan ketika akhirnya mereka berdua mengikat janji setia seumur hidup!

*Flashback*

Aku duduk di atas kasur putih ini, dengan tanganku memeluk kakiku, aku merebahkan kepalaku di atas kakiku. Hatiku perih, meski kaki-tangan, dan kepalaku yang berdarah. Ada yang sakit di hatiku, ada yang kurang, ada yang tertinggal, dan sepertinya ada yang janggal!

Aku tidak ingat siapa pun, aku tidak ingat siapa diriku, aku tidak ingat apa-apa, yang kuingat hanyalah ada yang menungguku! Pasti ada yang sedang menungguku, tapi siapa? Dimana? Aku saja tidak tahu aku itu siapa… aku terus memeluk lututku, dan terus berharap ada jawaban yang muncul.

”Haejin?!” pekik seseorang pada diriku.

Aku mendongak, tapi wajahku bingung. Dia mencari siapa? ”Nun nuguya?” tanyaku heran.

Anehnya, aku merasa kenal dengan orang ini, dia tinggi, atletis, dan cukup tampan. Aku kenal orang ini. Kemudian dokter datang dan nampak lega bicara pada pria tersebut.

”Anda kenal, Nona ini?” tanya dokter tersebut, kemudian membawa pergi pria itu ke dalam ruangannya. Aku hanya diam, apakah benar dia mengenalku? Karena aku memang merasa mengenalnya…

Kemudian dia datang lagi, dan langsung memelukku. ”Nadine, kau jangan buat aku cemas lagi ya? Kukira kau sudah meninggal…”

”Kau siapa?” tanyaku polos.

Dia tersenyum. ”Aku Shim Changmin, Max… aku suamimu… kau pasti tidak ingat, kan?”

”Kau suamiku? Jinja?” tanyaku. Aku tahu memang ada yang menungguku, dan bagian suami itu terasa benar, tapi anehnya, aku tidak merasakan apa-apa lagi. Apa yang terjadi dengan otakku saat ini?

Changmin mengangguk. ”Tidak percaya?” Dia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto-fotoku yang ada di ponselnya, dilihat dari gambarnya, itu sepertinya sudah lama, dia pasti benar suamiku.

”Tapi kenapa aku tidak ingat padamu?” tanyaku.

Page 56: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Dia tersenyum. ”Bagaimana mungkin kau bisa ingat? Kau itu mengidap penyakin Post sleep memory lost… dan kemarin saat kembali kesini, kau terbentur… menurut dokter, kau amnesia ringan… tapi saat kau ingat semuanya Post sleep memory lost-mu akan hilang…”

”Itu penyakit apa?” tanyaku lagi.

”Post sleep memory lost itu adalah penyakit dimana ketika kamu tidur, kamu akan lupa kejadian kemarin… semuanya, tanpa terkecuali.” Jelas Max sambil duduk di tepi tempat tidurku, dan membelai rambutku, sentuhannya asing, terlalu asing. Apakah memang begini penyakitku?

”Dan kau menerimaku yang seperti ini?”

”Aku mencintaimu apa adanya, kok…” sahut Max.

Beruntung sekali aku memiliki suami sepertinya, aku mengangguk. ”Namaku siapa, Max?”

”Nadine, Nadine Lee…”

”Maaf, harus mengurusku yang seperti ini…”

”Tak apa…”

Esoknya, aku dibawa pulang ke rumah kami. Rumah itu kecil, tapi asri, jadi disinikah selama ini aku tinggal? Aku tidak bisa ingat, yang kuingat hanya hal-hal dalam diriku yang kosong, dan hilang! Amnesia ini pastilah benar-benar menguras isi kepala dan pikiranku. Menurut Max seluruh data identitasku hilang ketika kecelakaan pesawat kemarin, dan Max mengurus segalanya, aku mendapatkan identitasku kembali.

Namaku Nadine Lee, istri dari Max Shim.

Aku menjalani hari-hariku sebagai istri yang buruk, semangat hidupku sama sekali tidak ada! Meski Max mengerti, dan dia bilang itu faktor penyakitku ini, tapi rasanya aneh sekali. Sebaik apa pun Max memperlakukanku, aku tidak pernah bisa membalasnya. Ya, aku melihat di matanya, bagaimana dia mencintaiku dengan tulus, sangat tulus.

Aku berusaha jadi istri yang baik, dengan balas memperlakukannya dengan baik, tapi tetap saja, rasanya hambar! Aku membuatkannya makanan, menyambutnya dan mengantarnya kerja dan pulang, tapi tidak lebih. Kami tidur sekamar, seranjang, tapi kami tidak pernah melakukan apa-apa, dan Max tidak pernah memaksaku.

Aku bodoh, aku bodoh… dia begitu baik. Akhirnya aku memutuskan pergi, dengan hanya berkata aku mau berlibur, dan dia mengizinkanku. Dia memintaku untuk tidak ke Korea sendirian, dan aku berbohong ingin ke Jepang, dan dia mengabulkannya. Aku merasa heran, kenapa dia tidak mau aku ke Korea sendirian, dan akhirnya aku ke Korea.

Page 57: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Disana, aku mulai menjauhi Max, hanya memberi kabar seadanya, dan mulai mencari pekerjaan. Aku diterima menjadi seorang guru TK, entah kenapa aku mau jadi guru TK, mungkin untuk mengisi kekosongan yang kurasakan sejak kejadian itu, lima tahun yang lalu.

Hari pertama, aku gugup sekali, aku menyemprotkan parfum pinusku dan aku langsung merasa tenang. Wangi pinus, entah kenapa selalu membuat seluruh syarafku berfungsi dengan baik. Aku memasuki lobi sekolah, dan bertemu dengan Kepala Sekolah.

”Annyeonghaseyo, Sunsangnim…”

”Annyeonghaseyo, Saem… kebetulan sekali, ini anak asuhmu…”

Aku otomatis menunduk dan melihat, dua malaikat kecil sedang menatapku dengan dua pasang mata polos mereka. Mata yang siap membuatku meleleh, mata itu begitu indah, dan mereka sangat tampan dan cantik. ”Annyeong…” sapaku lembut.

”Annyeong… Saem…” mereka menyahut kompak.

Aku berjongkuk untuk menyamakan posisi kami, mereka berdua begitu, begitu… entah apa menyebutnya, aku langsung jatuh cinta pada kedua anak ini. Mereka berdua begitu mirip, entah apa yang mendorongku untuk berkata yakin, ”Kembar ya?”

Gadis kecil itu menjawab, ”Saem, daebak! Tidak ada yang bisa menebak kalau kami kembar, ya kan?” dia menoleh pada saudara lelakinya.

Pria kecil tampan itu menyahut. ”Orang selalu mengira kami sepupu, kenapa Saem bisa tau?”

Aku menjawab yakin, ”Kalian mirip… mata kalian sama-sama indah…” memang iya, mata keduanya indah sekali, rasanya aku tahu mata indah seperti itu, mata yang membuatku, bersemangat!

Akhirnya aku merasa hidup lagi. Akhirnya ada yang menjadi penyemangat hidupku, akhirnya ada yang membuatku menanti hari esok, dua malaikat kecil ini, memang diutus Tuhan untuk membuatku kembali bersemangat, bersyukur, dan menjalani hidup.

Esoknya, dengan bersemangat aku datang lagi ke dalam kelas, dan dua malaikat itu sudah menungguku.

”Saem!” kata mereka, mereka senang bertemu denganku, terima kasih Tuhan. Aku tidak bisa berhenti bersyukur.

Aku berjongkok. ”Annyeong…” aku membuka tanganku lebar, dan mereka berdua sudah masuk dalam pelukanku, aku memeluk mereka erat. ”Aigooo, kangen Saem tidak?” aku bertanya dengan penuh harap, aku berharap mereka merindukanku, sama seperti aku merindukan mereka. Lucu ya, bahkan merindukan Max saja, aku tidak pernah.

Page 58: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Sangaaat…” jawab dua bocah itu kompak.

Dengan penuh rasa bahagia aku berkata,  ”Popo doooong…” dan mereka mengecupku dengan lembut di masing-masing pipi.

”Saem, tadi Appa kami mau bertemu dengan Saem…” Sky menatapku sambil mengatakan hal itu.

Ah iya, kudengar ibu mereka sudah tidak ada, dan hanya ada ayahnya. Kasihan sekali, kenapa dua malaikat seperti ini harus tidak memiliki ibu? Mereka terlalu rapuh, aku tersenyum kecil.

”Jinja?! Lalu dimana Appa kalian?”

”Appa banyak pekerjaan…” jawab Sea, diamini dengan anggukan dari Sky. ”Jadi Appa titip salam saja untuk Saem…”

”Salam balik untuk Appa, ayo duduk… kita belajar…”

Banyak hal yang membuatku terus ingin bersama mereka, tapi banyak halnya itu sama sekali tak terkatakan. Ada bagian dalam hatiku yang merasa benar, saat merengkuh mereka, memeluk mereka, mencium pipi mereka, dan ada keinginan menjaga mereka.

Aku mengantar satu persatu anak-anak yang lain kepada orangtua mereka, ketika mendengar hal yang membuatku kaget. Orangtua muridku yang lain bertanya padaku, ”Nadine Saem, kata Kepala Sekolah… di kelas Riwon dan Sihyo ada anak kembar juga, ya? Laki-laki dan perempuan?”

Aku menjawab, ”Iya betul…”

Dan saat itu juga Sky muncul, ”Saem!” dia memanggilku.

Aku langsung memberi senyum pada orangtua muridku yang lain, Sihyo dan Riwon, yang sama kembarnya seperti Sea-Sky, hanya saja kembar ini mirip satu sama lain, berbeda dengan Sea-Sky yang tidak identik.

”Sky… ah iya, Ririn-ssi, ini teman sekelas Sihyo dan Riwon, yang kembar itu… namanya Sky… Sky, beri salam…”

Sky tersenyum dan membungkuk. ”Annyeonghaseyo, Riwon Eomonim…”

”Annyeong…” Ririn memandang Sky perlahan, lalu dia menoleh kepadaku, dan tidak disangka-sangka kalimatnya membuatku melayang hingga ke langit ke tujuh. ”Saem… dia mirip sekali denganmu…” dan hal itu membuatku terus berkaca, dan membandingkan diriku dan Sky.

Mau tak mau aku mengakui, aku memang mirip dengannya.

Page 59: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

 

*           *           *

Aku kembali keesokan harinya, tak sabar untuk mengajar anak-anak yang menggemaskan itu. Begitu tiba di lobi, seperti biasa Kepala Sekolah sudah ada disana menyambut anak-anak yang datang.

”Ada orangtua murid yang mau bertemu denganmu… beliau sedang menunggu di kelas sekarang…” kata Kepala Sekolah.

”Ah, ye… kamsahamnida, Sunsangnim…” aku membungkuk.

Kepala Sekolah menahan tangannya. ”Dia adalah Ayah dari Lee Dong-Sea dan Lee Hae-Sky…”

”Oh jinja?!” tanyaku. Entah kenapa aku sangat gugup, ada sesuatu yang membuatku ingin sekali cepat bertemu dengan ayah dua malaikat kecil itu.

”Ya… kau tahu kan, si kembar sudah tidak memiliki ibu lagi, jadi mungkin Donghae-ssi hendak berterimakasih dan meminta pertolongan darimu… lagipula kulihat, kau langsung dekat dengan anak-anaknya…”

”Ah ye, tenang saja… mereka berdua anak baik kok, Sunsangnim… aku akan memberikan seluruh kasih sayangku kepada anak-anak kok…”

”Baiklah, sana temui ayah mereka, jangan membuatnya menunggu…”

”Ne, Sunsangnim…” aku melangkah pelan ke dalam kelasku, jantungku berdegup kencang begitu tiba di pintu, perlahan-lahan aku menggeser pintunya. ”Annyeong…” sapaku kepada seluruh ruangan.

”SAEM!” dan anak-anak di dalam bersorak gembira melihat kedatanganku. Aku langsung berjongkok, dan membuka tanganku, dan anak-anak itu masuk ke dalam pelukanku, ah rasanya damai bersama mereka.

”Saem… Appa mau bertemu…”

Aku mengangguk dan tersenyum, kemudian mendongak. ”Oh, jinja? Mana Appanya?”

Kerumunan di hadapanku membelah menjadi dua, seperti Musa yang membelah laut Merah, hanya menyisakan si kembar Sea dan Sky di hadapanku, kemudian mereka berdua juga memisahkan diri, dan aku akhirnya melihatnya.

Jika sebelum ini, aku berdiri karena gaya gravitasi yang menahanku, kali ini tidak, rasanya tata surya berpindah, dan pria inilah yang menahanku. Aku tidak sanggup melukiskan keindahan yang diberikan Tuhan padanya, melalui mataku, dia luar biasa indah.

Page 60: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Aku cuma tersenyum,   ”Annyeonghaseyo… Anda pasti orangtua Sea dan Sky…” tapi yang mengagetkan, dia nampak kaget saat melihatku.

”Neo…” pria itu benar-benar tidak bisa bergerak, dia terpaku melihatku.

Sesuatu terus bergetar dari dalam hatiku, aku tidak mengerti ini apa, ada yang memanggil-manggil dalam hatiku, terus menerus!

”Tuan… ada yang salah?” tanyaku bingung.

”Andwe!” bisiknya.

 

*Flashback End*

”AAAAAAAAAARRRRRRRRRGGGGGGGGGHHHHHHHH‼!”

Donghae langsung menepuk-nepuk pipi gadis di hadapannya, yang terus meronta, dan menangis. ”Ireona, Nadine, Haejin… bangunlah, sadarlah… ini aku, kau kenapa? Apa yang terjadi?!” Donghae panik.

Gadis itu terus meronta, meski Donghae sudah berusaha menahannya, tapi cengkramannya lepas, Nadine terlempar dan kepalanya membentur tembok, Nadine diam, tapi darah merembes dari kepalanya.

To Be Continued

It’s Fine, Donghae’s Dauhgter & Son ~Part 7~ ENDING

January 20, 2011

Written by donghae's wife

79 Comments

Page 61: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

*Seoul International Hospital, 04.00 AM KST*

”Dia kenapa?!” tanya Eunhyuk panik.

”Aku tidak tahu, dia terus menjerit dalam tidurnya, dan kemudian dia jatuh dari kasur begitu jauhnya karena dia terus meronta, aku sudah berusaha menahannya, tapi tenaganya kuat sekali…” Donghae menjelaskan dengan kalut. ”Dia terus meronta, dan akhirnya…”

Eunhyuk menarik napas dalam-dalam, kemudian mengembuskannya, mereka berdua berdiri di depan ruang UGD, menunggu dokter memberikan keterangan tentang Nadine Lee.

”Jamkaman!” Eunhyuk menoleh cepat ke arah Donghae yang menggigit bibirnya dengan cemas. ”Kau bersamanya?”

”Eh?”

Page 62: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Alis Eunhyuk benar-benar sudah terangkat. ”Jangan pura-pura tidak tahu apa yang kukatakan, Lee Donghae… apa yang dia lakukan di kamarmu, atau entah apa yang kau lakukan di kamarnya, tapi aku lebih ingin bertanya apa yang kalian berdua lakukan?!”

”Ah, jebal! Itu tidak penting…” desah Donghae, wajahnya benar-benar cemas.

Eunhyuk menghela napas dalam-dalam. ”Kau ini benar-benar ya…” desahnya juga. ”Aku tidak tahu bagaimana harus menyembuhkanmu, ckckckck… ya sudah kau tunggu disini, aku mau mengurus sesuatu dulu…”

Donghae mengangguk.

Eunhyuk beranjak mencari lobi, kemudian berkata. ”Suster, ini penting… tolong lakukan segera pengecekan DNA, antara saya dan gadis yang baru saja diperiksa di UGD ini…”

”Pemeriksaan DNA?”

”Ya!” jawab Eunhyuk mantap.

”Silakan, Anda isi formulirnya…” Eunhyuk meraih kertas tersebut dan langsung mengisinya secepat kilat.

 

*           *           *

Incheon International Airport

Seorang pria berpakaian rapi menarik kopernya hatinya cemas, karena nomor ponsel yang dihubunginya sama sekali tidak dijawab! Dia benar-benar telah dibohongi mentah-mentah oleh gadis itu.

Dia bilang mau ke Jepang, dan Changmin merasa Haejin tidak mungkin berbuat macam-macam karena ingatannya yang belum pulih, dan selama lima tahun ini, Haejin terus percaya bahwa dirinya adalah suaminya, dan Haejin tidak menunjukkan tanda-tanda mengingat sesuatu. Maka Changmin cuek saja melepaskannya ke Jepang. Tapi entah apa yang membuatnya tiba-tiba sudah sampai di Korea, dan Eunhyuk yang tiba-tiba menghubunginya.

Pasti telah terjadi sesuatu disini, Changmin harus segera menemukan gadis itu dan segera membawanya kembali ke Amerika, sebelum gadis itu bertemu dengan pria perampas bernama Lee Donghae. Changmin mengepalkan tangannya, dan memanggil taksi.

Dia pergi menuju alamat apartemen Haejin, yang memang Haejin sendiri yang memberikan alamatnya. Changmin punya kunci serepnya, dan begitu masuk ke dalam, sepi dan lengang, dia mencari ke kamar, kosong!

Page 63: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Kemana Haejin jam segini?

Tapi begitu Changmin membuka lemari, baju-baju Haejin hilang setengahnya, kemana dia? Pikiran Changmin semakin kacau! Dia harus mencari gadis itu, dan dia harus membawa gadis itu kembali ke Amerika, suka atau tidak! Baru saja dia mau keluar, ponselnya berbunyi.

”Yeoboseyo…”

”Dengan Tuan Max Shim? Atau Shim Changmin?”

”Ya benar, saya sendiri…” sahut Changmin.

”Istri Anda, Nadine Lee kecelakaan…”

Dan Changmin langsung buru-buru melejit ke rumah sakit yang disebutkan, dan berdoa di atas apa pun, keselamatan Haejin lebih penting, dibandingkan semua pikiran liarnya tadi.

 

*Unit Gawat Darurat SI Hospital, 08.00 AM, KST*

Donghae masih kalut menunggu di depan ruangan tersebut, hingga akhirnya seorang dokter keluar.

”Anda, Lee Donghae-ssi?”

”Ye…” Donghae mengangguk. ”Apa yang terjadi, Dok? Dia… tidak apa-apa, kan?” tanyanya cemas.

”Tidak apa-apa, benturannya tidak terlalu keras, tapi masih perlu pengecekan lebih lanjut, karena sepertinya kepalanya pernah terkena benturan yang cukup keras, tapi untuk saat ini, kondisinya stabil…”

Donghae menghela napas dalam-dalam, lega.

”Dan, dia mencari Anda, Donghae-ssi…”

Donghae langsung masuk ke dalam kamar perawatan Nadine, dan melihat gadis itu dengan selang infus, dan kepala di perban. Bibirnya pucat terus menggumam, tapi Donghae tahu apa yang dia gumamkan.

’Donghae-ya…’

Dokter berkata kepada Donghae, ”Untuk pemeriksaan lebih lanjut, kami mungkin perlu scan otak, karena kemungkinan ada trauma juga dalam diri Nona Nadine ini… dia diberi obat penenang.”

Page 64: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Sebetulnya dia sakit apa, Dok?”

”Masih belum bisa dipastikan, saya tinggal dulu…” Dokter tersebut berlalu.

Donghae menarik kursi, dan duduk, sambil menggenggam tangan Nadine. ”Ireona… kau kenapa? Apa yang terjadi padamu?”

’Donghae-ya…’ bisik Nadine lirih.

”Aku disini…” sahut Donghae.

Eunhyuk muncul, dia melihat Donghae menggenggam tangan Nadine begitu erat, Eunhyuk membawa sebuah map, hasil dari laboratorium pemeriksaan DNA-nya dengan gadis bernama Nadine ini.

”Hyuk-ah… sejak kapan disini?” Donghae kaget dan langsung melepaskan genggamannya.

”Baru…” sahut Eunhyuk lesu, dan duduk di seberang Donghae, di sisi kasur Nadine yang satu lagi. ”Aku sudah menghubungi perusahaan untuk menghandle pekerjaan selama kita tidak ada, dan aku punya kabar untukmu…”

Donghae menatapnya tidak minat. ”Apa?”

”Suami Nadine sedang dalam perjalanan kesini…”

Donghae langsung menunduk, kemudian mengangguk, biar bagaimana pun, suami Nadine lebih berhak, meski banyak hal yang memang sudah terjadi diantara mereka berdua beberapa hari ini.

”Kau sedih?” tanya Eunhyuk pelan.

Donghae mengangguk, ”Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa, Nadine kan bukan istriku, meski aku mau dia yang jadi istriku…” Donghae meraih tangan Nadine, dan mengelusnya pelan. ”Tapi aku juga tidak bisa egois, aku menyukai Nadine karena ada Haejin di dalamnya… atau setidaknya aku yang merasa begitu… sebetulnya pasti tidak adil bagi Nadine kalau aku melihat bayang-bayang Haejin pada diriya, tapi dia… dia malah tidak peduli…”

”Hmm…” Eunhyuk menghela napas dalam-dalam. ”Kau pasti sangat mencintai… adikku ya?”

Donghae menatap Eunhyuk, dan memberikannya senyum tulus. ”Sangaaaat… aku tidak tahu bagaimana harus menggambarkan rasa cintaku padanya, karena rasanya kata-kata saja tidak cukup untuk mewakili seluruh perasaanku kepadanya… dia sering menganggap dia yang beruntung mendapatkanku, tapi kurasa sebaliknya… aku lebih beruntung lagi mendapatkan dia sebagai pendamping hidupku, walau kenyataannya…” air mata Donghae menetes. ”Dia pergi duluan meninggalkanku… aku hanya berdoa, segera… setelah Sea dan Sky dewasa, aku pergi… bisa menemui Haejin lagi…”

Page 65: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Bahkan Eunhyuk ikut menitikkan air mata, dia tidak tahu ada cinta yang seperti ini. Awalnya dia pikir, kalau sudah kehilangan ya sudah, carilah yang baru, life must go on, kan? Tapi sepertinya, Eunhyuk mulai paham, jika kita memang menemukan jodoh dan cinta sejati kita, pastilah seperti itu.

Jujur, Eunhyuk iri! Dia mau seperti Donghae-Haejin, yang saling mencintai begitu dalamnya, sampai-sampai orang pun bisa merasakan aura cinta yang mengelilingi mereka. Mereka tidak butuh apa-apa, kecuali satu sama lain, dan kehadiran Sea dan Sky melengkapi cinta mereka.

”Donghae-ya…”

Baik Eunhyuk dan Donghae langsung menoleh, dan melihat Nadine sudah membuka matanya, meski masih sedikit, kemudian Eunhyuk mendekati ranjang lebih dekat lagi. Nadine menoleh menatapnya, air matanya langsung mengalir, Donghae panik, nyaris dia memencet tombol untuk memanggil perawat, ketika Nadine berkata… ”Eunhyuk Oppa…”

Mata Donghae dan Eunhyuk melebar.

”Eunhyuk Oppa…” kata Nadine sambil terus menangis, kemudian menoleh pada Donghae perlahan. ”Donghae-ya…”

”Mwoya?! Ige mwoya?!” Donghae langsung berdiri, dan membuat kursi yang dia dudukkan terjungkal.

Eunhyuk menangis, kali ini dia yang sesenggukan, dan meraih tangan Nadine. ”Ne… gwenchana, aku disini!”

”Mwoya?! Jelaskan padaku‼!” Donghae benar-benar histeris, dia menatap Eunhyuk dan Nadine bergantian. ”Ini ada apa sebetulnya?!”

Baru Eunhyuk mau membuka mulut untuk menjawab pertanyaan Donghae, pintu kamar terbuka, dan muncullah sosok pria yang ingin sekali Eunhyuk hajar pada saat ini.

Tapi pria itu juga terpana mendapati Eunhyuk dan Donghae yang ada di depannya, Donghae mungkin tidak mengerti, tapi gurat kemarahan sudah terpeta jelas di wajah Eunhyuk. Begitu Eunhyuk hendak menyambar Changmin, tangannya di tahan oleh sang adik.

”Oppa, andwe!” Nadine mencoba berdiri, tapi kepalanya langsung pusing, Donghae menangkap tubuhnya, dan membaringkannya lagi.

”Keureom…” Changmin gemetaran di depan pintu. ”Kalian sudah tau yang sebenarnya?”

”Ne!” sahut Eunhyuk.

”Mwoya?!” tanya Donghae tajam.

Page 66: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Eunhyuk melempar amplop yang dipegangnya kepada Donghae, Donghae meraihnya dan membukanya.

”Tadinya aku mau membongkar kedok manusia ini!” tuding Eunhyuk pada Changmin. ”Tapi, berhubung sekarang semua sudah tahu… kau buka, dan bacalah… lihat apa yang tertulis disitu!”

Donghae membacanya, hasil tes DNA antara Eunhyuk dan Nadine, matanya membelalak begitu membaca kesamaan DNA mereka, yang berikisar 99,99 %. Donghae menoleh kepada Nadine yang berbaring.

”Haejin-ah?”

”Donghae-ya…” tangis Haejin sambil mengulurkan tangannya.

”Kau… jadi… selama ini… kau?” Donghae meraih tangan Haejin dan menangis, entah harus bahagia entah harus sedih, semua perasaannya bercampur menjadi satu. Donghae mengecup dahi Haejin perlahan. ”Tapi… aku masih tidak mengerti, apa maksudnya?!”

Eunhyuk menunjuk Changmin. ”Dia berhutang penjelasan, Donghae-ya! Atau… perlu Haejin sendiri yang menjelaskan, apa yang kau lakukan kepadanya selama Haejin amnesia?!”

”Haejin amnesia?!” lengking Donghae. ”Jamkaman! Jadi selama ini Haejin amnesia, dan mengira dirinya adalah Nadine Lee?!”

”Ne…” sahut Changmin langsung menatap Donghae.

”Dan pria ini…” Eunhyuk menunjuk Changmin. ”Telah mengakui Haejin sebagai istrinya!”

”Mwo?! Bukankah kau sahabat Eunhyuk?!” tanya Donghae kepada Changmin dengan tatapan tidak percaya. ”Kenapa kau melakukan ini? Apa kau tidak tahu… bagaimana sedihnya kami saat mengira Haejin sudah meninggal?” tanya Donghae dengan suara bergetar, tetes demi tetes air mata turun dikedua pipinya. ”Kau tidak tahu bagaimana rasanya kehilangan orang kau cintai?!”

”Aku tahu!” balas Changmin. ”Dan aku merasakannya juga karena kau, Lee Donghae-ssi!”

”Mwo?!”

”Aku mengenal Haejin jauuuh lebih dulu darimu! Dan kau tiba-tiba datang, mengambilnya pergi begitu saja!”

”AKU BUKAN BARANG!” teriak Haejin.

Semua menoleh kepadanya.

”KAU KEJAM, SHIM CHANGMIN!” teriak Haejin berapi-api, dia histeris. ”AKU SUDAH PUNYA ANAK! KAU TIDAK PERNAH BERPIKIR BAGAIMANA KEDUA ANAKKU

Page 67: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

TANPA AKU, HAH?! MEREKA MASIH KECIL, DAN KAU TEGA MEMISAHKAN KAMI?!”

Changmin diam, dia menunduk. ”Aku tidak berpikir kesitu… awalnya aku hanya ingin menolongmu… dan aku, aku menyukaimu sejak dulu!”

”TAPI AKU TIDAK!” balas Haejin.

”Haejin-ah, jebaaaal… kesehatanmu belum baik benar…” Donghae berusaha menenangkannya.

Haejin menutup wajahnya dan menangis tersedu, Donghae memeluknya. Eunhyuk menatap Changmin lagi.

”Kenapa kau tega, Changmin-ah? Kenapa kau tega membawa lari adikku? Kenapa kau memalsukan identitasnya?! Kau tidak pernah memikirkan setidaknya keponakanku, ketika itu usia mereka baru satu bulan, Changmin…” Eunhyuk kehabisan tenaga untuk marah, dia hanya bisa mengeluarkan kekecewaannya dengan lirih.

”Mianhae…” ujar Changmin akhirnya, dia juga menangis. ”Aku memang tidak berpikir pada saat itu, mengetahui Haejin sendirian, kehilangan seluruh barang-barangnya… aku hanya mau membantunya…” isak Changmin. ”Tapi… aku memang tidak bisa melupakanmu, Haejin-ah…”

Donghae menoleh kepada Changmin, dengan Haejin yang menangis dalam pelukannya.

”Kukira itu satu-satunya kesempatanku untuk…” Changmin berusaha meneruskannya. ”Aku tahu semua perbuatanku salah, tapi aku tidak bisa mencegah diriku sendiri, karena memang aku sendiri ingin bersamamu, Haejin-ah…” jelas Changmin panjang lebar.

”Mianhae…” ucap Changmin lagi.

Haejin diam saja, dan terus menyembunyikan wajahnya dibalik tangan Donghae, Changmin kemudian mundur, dan keluar dari dalam kamar rawat Haejin. Haejin kemudian menangis histeris lagi, dan dokter terpaksa menanganinya dengan obat penenang terlebih dahulu.

”Amnesianya sudah sembuh total, Lee Haejin-ssi atau Nadine Lee, sudah mengingat semuanya… hanya saja, mungkin dia masih agak shock menghadapi kenyataannya, kalau bisa tolong jangan dibiarkan banyak berpikir…” pinta sang dokter.

Eunhyuk dan Donghae mengangguk.

”Untuk sementara jangan biarkan dia banyak berpikir, jauhkan dari segala macam tekanan… demi kesehatannya juga, tekanan darahnya turun terus… kalau dibawah lima puluh, bisa mengancam nyawanya…”

Donghae mengangguk mantap.

Page 68: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Syukurlah…” Eunhyuk menepuk bahu Donghae, dan memeluknya. ”Syukurlah… syukurlah…”

Donghae balas memeluk Eunhyuk, ”Ne… syukurlah, ternyata gadis yang kucintai tetap dia sampai kapanpun…” tetes air mata turun.

”Kuurus segala yang berkaitan dengan identitas Haejin…” kata Eunhyuk setelah melepas pelukannya. ”Nanti kalau sudah memungkinkan, kubawa si kembar kesini, Haejin pasti mau bertemu mereka, dan mereka pasti sudah rewel di rumah… kau jaga saja Haejin!”

”Oke…” Donghae mengangguk, sementara Eunhyuk menepuk pelan kaki Haejin, dan keluar dari kamar. Donghae kemudian duduk lagi dengan tangan menggenggam tangan Haejin.

Haejinnya, ternyata selama ini tidak pergi… Haejin yang masih tetap mencintainya dalam keadaan lupa sekali pun. Donghae mengelus pipi istrinya yang tidur dengan nyenyaknya, tersenyum. ”Anak kita… pasti senang, ibunya benar-benar kembali… jangan tinggalkan kami lagi ya…” bisiknya.

Sekitar tengah hari, Donghae dipanggil oleh dokter untuk melihat kondisi kepala Haejin, setelah di rontgen.

”Memar… awalnya hanya memar ringan, ketika pertama kali terbentur… saya rasa ini ketika kecelakaan pesawat, ya?” tanya Dokter tersebut, Donghae mengangguk-angguk cemas. ”Kemudian setelah terbentur lagi, sedikit terkena syaraf matanya… kemungkinan terburuk adalah Haejin-ssi harus operasi, jika matanya mulai berselaput…”

”Tapi untuk sekarang ini?” tanya Donghae cemas.

”Untuk sementara memarnya hanya terkena syaraf mata, kita belum tahu bagaimana efeknya kepada mata Haejin-ssi sendiri, kalau bisa… nanti sepulang Haejin-ssi ke rumah, jangan menonton televisi atau apa pun yang terangnya berlebihan selama kurang lebih dua bulan, agar syarafnya bisa kembali fleksibel… selebihnya kondisi kepalanya tak apa-apa…” Dokter menyelesaikan penjelasannya.

”Jadi, Haejin akan pulih kan?” tanya Donghae penuh harap.

”Keureom…”

”Ah, kamsahamnida, Dokter…”

Donghae keluar dari ruangan dokter tersebut, lalu buru-buru kembali ke dalam kamar rawat Haejin, tapi begitu Donghae membuka pintunya, Haejin tidak sendirian, ada yang menemaninya.

Changmin datang lagi.

”Mau apa kau?” tanya Donghae tanpa bisa dicegah.

Page 69: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Changmin tersenyum, senyum sedih, tapi Donghae sama sekali tidak bisa kasihan pada pria di hadapannya ini. Donghae mendekati ranjang, Haejin masih tidur pulas. Donghae bersyukur istrinya itu diberi obat penenang, sehingga jika terjadi perkelahian, Haejin takkan pernah menyadarinya.

”Aku mau minta maaf, Donghae-ssi…” kata Changmin pelan, wajahnya tak lepas dari menatap Haejin. ”Aku yang membuat Haejin begini, aku yang telah merampasnya paksa dari kalian…”

Donghae menatap Changmin, Changmin masih menolak memandangnya, dan terus menatap Haejin. ”Aku hanya merasa, kesempatan itu datang… ketika aku sedang merancang beberapa ruangan di rumah sakit Los Angeles, dan aku bertemu lagi dengan gadis yang kucintai sejak kecil…” Changmin mulai bercerita. ”Kau pernah mengenal dia dari kecil, Donghae-ssi? Kalau kau kenal dia dari dulu, aku yakin kau akan mencintainya juga seperti sekarang… dia terlalu mudah untuk dicintai…” kekeh Changmin miris. ”Aku sadar, semua memang kebodohanku… aku yang tidak berani mengungkapkan perasaanku kepadanya saat dia masih kecil. Hingga aku kuliah di luar negeri, dan berharap saat aku kembali nanti dia mau menerimaku…” tak disangka Changmin malah bercerita.

Donghae menggigit bibirnya, menahan gejolak emosinya.

”Aku tidak pernah berpikir panjang, bagaimana nanti jika dia sudah punya kekasih… pikiranku terlalu pendek! Bahwa dia akan selamanya menjadi gadis kecil…” lanjut Changmin lagi. ”Tapi tak disangka, saat aku pergi… ternyata dia malah jatuh cinta padamu, kalian beruntung… bisa saling mencintai… maka ketika aku melihat Haejin yang hilang ingatan, aku tidak mau berpikir lagi, aku merasa itu kesempatanku… tanpa berpikir bagaimana kau, terlebih… bagaimana anak-anak kalian.”

”Ada gunanya kau menceritakan ini sekarang?!” tanya Donghae tajam.

Changmin menghela napas, ”Tidak ada… tapi setidaknya meringankan bebanku, Donghae-ssi… Haejin, memang tidak pernah di takdirkan untuk siapa pun di dunia ini selain untukmu…” kini Changmin menatap Donghae, Donghae balas menatapnya. ”Bahkan dalam keadaan hilang ingatan pun, cintanya tetap untukmu… tidak bisa untuk orang lain.”

Donghae sedikit merasa bangga di dalam hatinya, ada haru yang melanda mendengar kata-kata Changmin barusan.

”Mungkin tak ada yang bisa menggantikan kesedihanmu dan anak-anakmu selama lima tahun ini, tapi percayalah… dia memang ditakdirkan untukmu… aku pamit, aku takkan menunjukkan wajahku lagi pada kalian.” Changmin tersenyum lagi. ”Dan, Donghae-ssi… aku bersumpah aku tidak pernah melakukan sesuatu apa pun padanya… aku bukan tipe pria seperti itu… jangan khawatir, dia sepenuhnya masih milikmu!” dan Changmin keluar.

Donghae menghela napas dalam-dalam setelah Changmin pergi, dan tersenyum kecil lagi. ”Terima kasih, Changmin-ssi… walaupun kau membawa Haejin pergi, kau menjaganya dengan baik, setidaknya…”

Page 70: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

 

*Rumah Donghae, 2 Bulan Kemudian*

 

”Eomma kemana, Ahjussi?”

”Eomma kenapa? Kok tidak pernah pulang lagi?!”

Eunhyuk bingung menghadapi dua keponakannya yang berwajah malaikat, tapi cengeng ini! Kenapa keduanya mendapatkan gen cengeng sih?! Kenapa tidak gen yang lain?! Cengengnya persis sama seperti kedua orangtuanya.

”Kemarin Eomma kalian jatuh… sekarang Eomma baru boleh ketemu orang setelah terapi.” kata Eunhyuk pelan, dan justru membuat si kembar menangis. ”Aigooo… jangan nangis dong,” dia berjongkok. ”Makanya sekarang, kita ke rumah sakit, biar Eomma cepat sembuh!”

”Iya… iya…” mereka mengangguk semangat.

”Jangan nangis, nanti Eomma kalian tambah sakit!” pesan Eunhyuk.

Sea dan Sky mengangguk, Sky mengusap air matanya kuat-kuat dengan tangannya, lalu dia mengusap air mata di pipi Noona-nya. ”Ayo, ke rumah sakit, Ahjussi… kami kangen Eomma…”

”Iya… kangen Eomma ya? Eomma kalian juga kangen kalian kok, Eomma kalian udah mau sembuh.”

Eunhyuk membawa si kembar yang tingginya tak lebih dari lutut Eunhyuk, yah lebih tinggi sedikit sih. Tapi karena mereka gemuk, dan sehat, membuat mereka berdua terlihat kecil.

Ákhirnya mereka tiba di rumah sakit empat puluh lima menit kemudian, Eunhyuk berpesan kepada di kembar agar tidak berisik, begitu Eunhyuk mengetuk pintu kamar, Donghae menjawabnya, dan si kembar langsung masuk.

”Eomma!” pekik mereka kompak.

Haejin yang sudah bisa duduk dan beraktivitas dengan normal, juga karena perbannya sudah dibuka langsung menangis terharu melihat si kembar. ”Sea… Sky…” dia langsung turun dari tempat tidur, dibantu Donghae dan berjongkok, membuka tangannya.

Si kembar langsung memeluknya.

”Eomma kenapa?! Eomma sakit ya?!”

Page 71: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Eomma… jangan pergi lagi yaaaaaa… kalau sakit Eomma di rumah sakit saja, tapi kami boleh bertemu ya? Jangan pergi ya…” bujuk Sky.

Sea mengangguk. ”Jangan hilang lagi ya, Eomma…”

”Ani, Eomma gak akan hilang lagi…” Haejin memeluk si kembar erat-erat. ”Maafin Eomma ya, selama ini hilang… nggak sama kalian.”

”Yaksok?” tanya si kembar kompak. ”Nggak pergi lagi?”

Haejin mengangguk. ”Eomma gak akan pergi lagi…”

”Aaaaaah, Appa di cuekin!” potong Donghae berusaha menghangatkan suasana yang penuh haru.

Sea mendongak. ”Appa juga! Jangan nemenin Eomma hilang…”

”Iya… Appa juga!” kata Sky.

Haejin melirik Donghae, ”Appa nakal ya? Eomma hilang, bukannya nemenin kalian malah kabur sama Eomma?” Donghae nyengir.

”Iya, Appa janji gak begitu lagi…”

”Aigooo… aku seperti patung hiasan melihat kalian berempat seperti ini, ckckckckck…” gumam Eunhyuk iri, sementara Haejin duduk di kasurnya, dan Donghae menggendong Sea dan Sky ke atas kasur juga.

Haejin menatap kakaknya itu. ”Cari pacar, makanya! Jangan cuma ke klab aja… ckckckck, kalau begini iri kan?”

”Ne… cari pacar sana… daripada kau mengganggu si kembar terus seperti tidak ada kerjaan kalau di rumah…” timpal Donghae.

Haejin terus bermain bersama si kembar, sementara Donghae duduk di sisi mereka. Bahagia, apa lagi yang dia butuhkan di dunia ini? Istrinya ada, kedua anaknya ada, dan mereka bahagia.

”Eomma… Sea bawa parfum kesukaan Eomma lho…”

”Oh ya?”

”Ayo, Noona… buka!” kata Sky.

Sea mengambil parfum di dalam ransel birunya, kemudian membuka tutup botolnya, baru tutup botolnya dibuka, Haejin sudah berteriak.

Page 72: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

”Kenapa?!” panik Donghae dan Eunhyuk. Sementara Sea dan Sky pucat, memandang ibunya.

Haejin memencet hidungnya. ”Donghae-ya… aku mau muntah!”

”Eh?!” Donghae langsung membantu Haejin turun dari tempat tidur dan membawanya ke kamar mandi. Di kamar mandi Haejin memuntahkan isi perutnya, sampai lemas, sementara Donghae memijat tengkuknya.

Sea menunduk sedih, Sky menepuk-nepuk pipinya. ”Eomma masih sakit, Noona… simpan lagi ya?”

”WOEEEK!” Haejin muntah lagi.

”Kau kenapa?!” tanya Donghae panik. ”Badanmu tidak enak lagi?! Kepalamu pusing?! Beritahu?! Aku panggil suster ya…”

Tapi Haejin terus muntah.

Eunhyuk bingung sendiri di atas ranjang Haejin sambil mengelus kepala Sea yang mau menangis. ”Sea, Sayang… itu parfum Eomma betulan, kan?”

”Ne, parfum pinusnya…”

Akhirnya Eunhyuk memanggilkan dokter, karena sepanjang hari itu, Haejin mulai muntah-muntah hebat. Begitu dokter selesai memeriksanya, Donghae bertanya. ”Apa yang terjadi? Ada yang tidak beres lagi dengan kepalanya?!”

”Iya… Eomma kami kenapa? Tidak akan dibawa pergi lagi kan?” tanya Sky polos.

Dokter tersenyum dan mengelus pipi Sea dan Sky. ”Kalian mau punya adik, tidak? Eomma kalian mengandung dua bulan…”

”Mwo?!”

”Iya, positif hamil kok…” lanjut dokter. ”Sebetulnya saya sudah curiga dari seminggu yang lalu, karena berat badan Haejin-ssi naik, dan nafsu makannya bertambah… tapi belum ada tanda apa-apa sampai  hari ini. Selamat ya…” dan Dokter tersebut keluar.

”Aaaah punya adik! Kita punya adik!” Sea memeluk Sky.

Sky balas memeluknya. ”Aaaah, akhirnya… kita punya adik, Eomma… Appa… gomawo!”

”Iya, ternyata selama ini Eomma pergi cari adik ya?”

”Ne… Appa dan Eomma selama ini pergi cari adik untuk kita.”

Page 73: enccakorea.files.wordpress.com · Web viewIt’s Fine, Donghae’s Daughter and Son ~Part 1~ January 5, 2011 . Written by donghae's wife. 105 Comments. Sebuah mobil hitam memasuki

Eunhyuk tertawa mendengar kepolosan dua bocah itu. Sementara Donghae langsung mengecup pipi Haejin. Mereka hanya bertukar tatapan penuh arti. Banyak yang tak terucapkan dari pandangan itu.

It’s called Love… whenever and wherever you are, if you belong to someone… you will be… someday we’ll know… if love can move a mountain. Like Donghae and Haejin’s story… even a thousand miles cant keep them apart…

It’s okay Sea, it’s okay Sky… you’ll be able to have your parents complete, with te bonus… a little baby in your Mom’s stomach…

The End

Thanks buat semua yang udah ngikutin dari awal sampe ending… Sea dan Sky aku tarik dulu dari peredaran FF, wakakaka… nanti kalo disuruh main FF terus, mereka merasa di eksploitasi, aku gak mau mereka kayak si Arumi Bachsin… LOL! tapi nanti, mudah-mudahan bisa bikin FF yang ada si Kembar lagi ya? maaf buat request-request tunangannya sama Allen… nanti mereka bakalan di tunangin lewat FF, tungguin aja ya…

oiya, FF terbaru saya… When You Believe, ntar part 1-nya tolong baca dan komen juga ya… makasih semuanya *bow*