· web viewcara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut : nama pertama terdiri dari satua...

19
BAHAN DISKUSI MINGGU KE-2 SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN KELAS P AGROEKOTEKNOLOGI Oleh : YOHANES KRISTANTYO 115040201111036 YOHANA AVELIA SANDY 115040200111058 YUANA PRISTY K.A 115040201111229 YOGI DWI PRASETYO 115040201111166 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

Upload: others

Post on 21-Dec-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewCara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut : Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan fase. Untuk fase tekstur lapisan atas

BAHAN DISKUSI MINGGU KE-2

SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

KELAS P AGROEKOTEKNOLOGI

Oleh :

YOHANES KRISTANTYO 115040201111036

YOHANA AVELIA SANDY 115040200111058

YUANA PRISTY K.A 115040201111229

YOGI DWI PRASETYO 115040201111166

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2:  · Web viewCara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut : Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan fase. Untuk fase tekstur lapisan atas

1. Tanah sbg suatu individu, berbeda dengan dunia hayati, yang setiap individunya punya

ciri tersendiri. Tiap spesies punya kisaran sifat yang sempit, sehingga mudah dibedakan

1 dengan lainnya. Jelaskan !

Tanah memiliki batas-batas tertentu yang dimiliki. Di dunia ini terdapat berbagai

macam jenis tanah, yang mana setiap masing-masing individu tanah memiliki karekteristik/

sifat yang berbeda. Tetapi perbedaan dari sifat-sifat tersebut relatif sempit antara tanah yang

stu dengan yang lainnya, sehingga dari berbagai macam tanah di dunia ini dapat dibedakan

dan dikelompokkan sesuai dengan sifat-sifat yang dimilikinya. Dalam menentukan jenis

suatu tanah tidak terlepas dari sifat fisik, kimia, dan keadaan biologi dari suatu tanah

tersebut.

2. Jelaskan definisi TANAH. Pasir pantai apakah termasuk dalam definisi tanah?

Mengapa?

a. Tanah merupakan kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam

horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air,udara, dan

merupakan media tumbuh bagi tanaman. Selain itu tanah juga terbentuk dari hasil

interaksi antara batuan induk, topografi, iklim,organisme, dan waktu.

b. Jika dilihat dari pengertian tanah itu sendiri, maka pasir pantai tidak termasuk dalam

pengertian tanah. Ini dikarenakan proses pembentukan pasir bukan dikarenakan oleh

lima faktor pembentuk tanah, melainkan salah satunya dipengaruhi oleh gelombang dari

pantai itu sendiri. Selain itu dari pengertian tanah tersebut, tanah berfungsi sebagai

media tumbuh bagi tanaman, sedangkan pada pasir pantai jarang bahkan tidak pernah

digunakan sebagai media tumbuh bagi tanaman. Pada pembentukan tanah, organisme

juga sangat berperan dalam menghasilkan suatu tanah, tetapi pada pasir pantai tidak

terdapat organisme yang dapat membantu proses pelapukan menjadi butiran yang lebih

halus lagi.

Page 3:  · Web viewCara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut : Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan fase. Untuk fase tekstur lapisan atas

3. Jelaskan apa yang dimaksud dalam Gambar 2 ? continuum, soilscape, polypedon dll

Penjelasan dari bagian-bagian pada  gambar di atas :

c. Continuum merupakan proses pertukaran dalam kesinambungan interaksi antar

komponen tanah dan kelangsungan segala reaksi tanah.

d. Soil scape merupakan gabungan dari beberapa polypedon yang mempunyai sifat

berbeda antara sifat polypedon yang satu dengan polypedon yang lainnya.

e. Polypedon merupakan gabungan atau kumpulan dari  pedon – pedon yang

mempunyai sifat hamper sama atau sama.

Page 4:  · Web viewCara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut : Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan fase. Untuk fase tekstur lapisan atas

f. Pedon adalah Tubuh tiga dimensi dari tanah dengan dimensi – dimensi lateral,

Pedon biasanya mempunyai luas antara 1 hingga 10 meter. Dimana horizon –

horizon terputus atau siklik.

g. Soil Profil merupakan Penampang vertikal tanah yang ditempati horizon –

horizon dan dibawahnya terdapat bahan induk.

h. Soil Agregat merupakan Agregat tanah merupakan gumpalan tanah yang tidak

mempunyai bentuk yang jells. Berbeda dengan struktur tanah yang mempunyai

bentuk yang jelas.

4. Tanah sebagai satuan 3-D, perlu disajikan dengan cara 'multifactorial' dalam bentuk

peta tanah. 2-D digambarkan pada peta tanah, sedangkan dimensi vertikal + sifat2

internalnya, disajikan dalam legenda peta. Maksudnya apa?

Jika melihat keadaan dilapang, tanah merupakan sesuatu yang dapat dikategorikan

sbagai bentuk 3 dimensi, karena didalam tanah terdapat suatu profil tanah yang didalamnya

terdapat horison-horison yang menjadi ciri satu jenis tanah dan perbedaan bentuk muka bumi

disuatu wilayah (topografi). Keadaan tanah disuatu daerah tentunya berbeda dengan keadaan

tanah di daerah lainnya. Hal seperti ini dapat menjadi suatu informasi yang dapat disajikan

dalam gambar (peta tanah) di berbagai wilayah. Penyajian ini tidak hanya berupa keadaan

tanah dan topografi di suatu daerah saja, melainkan harus mengikutsertakan faktor-faktor

yang berada didalamnya juga. Dalam suatu peta tanah, bentuk fisik tanah disajikan dalam

bentuk 2 dimensi sesuai keadaan topografinya dan perbandingan luasan berdasar skala..

Sedangkan faktor-faktor yang berada didalamnya, seperti keadaan tekstur, struktur,

kelembaban, konsistensi, dll, disajikan dalam bentuk legenda. Bisanya dapat disajikan

dengan tanda-tanda, warna tertentu, dll. Legenda peta ini yang nantinya dapat membantu

seseorang untuk membaca suatu peta tanah dan memberikan informasi tentang satuan-satuan

tertentu yang terdapat di dalam peta tanah.

5. Jelaskan pengertian Peta tanah. Untuk membuat peta tanah, peta apa saja yg

diperlukan sebagai dasar/ penunjang? Mengapa?

a. Peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa tanah dalam

hubungannya dengan kenampakan fisik dan budaya dari permukaan bumi..

Page 5:  · Web viewCara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut : Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan fase. Untuk fase tekstur lapisan atas

b. Pada umumnya diperlukan suatu peta dasar yang digukan sebagi acuan dalam membuat

suatu peta tanah. Peta dasar yang biasa digunakan adalah peta topografi. Digunakan peta

topografi sebagai dasar karena apabila akan membuat suatu peta tanah, harus mengetahui

keadaan nyata dari suatu objek wilayah secara 3 dimensi terlebih dahulu. Apabila

keadaan topografi suatu wilayah berbeda, maka keadaan atau kondisi suatu tanah juga

akan berbeda. Bentuk suatu muka bumi (topografi) berbeda-beda antara tempat yang

satu dengan tempat yang lain, begitu pula keadaan tanahnya. Oleh karena itu diperlukan

peta topografi sebagai dasar apabila membuat suatu peta tanah. Peta topografi dapat

diperoleh melalui foto udara (skala besar) dan citra satelit (skala kecil).

6. Apa yg dimaksud dengan Poligon di dalam peta tanah? Bagaimana membuatnya?

Poligon adalah serangkaian garis lurus di permukaan tanah yang menghubungkan titik-titik

dilapangan, dimana pada titik-titik tersebut dilakukan pengukuran sudut dan jarak. Tujuan

dari Poligon adalah untuk memperbanyak koordinat titik-titik di lapangan yang diperlukan

untuk pembuatan peta.

Ada 2 (dua) macam bentuk poligon, yaitu :

-Poligon Terbuka : poligon yang tidak mempunyai syarat geometris 

-Poligon Tertutup : poligon yang mempunyai syarat geometris

Cara Membuat Poligon dalam Peta Tanah :

a.  Pengukuran Polyangon Terbuka Bebas

1. Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.

2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik

3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.

4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali

dengan memutar skrup piringan bawah.

5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut

horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini merupakan bacaan biasa

untuk bacaan muka.

6. Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam,

kemudian putar teropong  180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.

Page 6:  · Web viewCara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut : Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan fase. Untuk fase tekstur lapisan atas

7. Lakukan pembacaan sudut horisontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk

bacaan muka.

8. Pindah pesawat ke titik P2 dan lakukan penyetelan alat.

9. Arahkan pesawat ke titik P3, baca dan catat sudut horisontalnya

10. Lakukan pembacaan sudut luar biasa pada titik P2.

11. Putar teropong pesawat searah jarum jam dan arahkan ke titi P1. Baca dan catat sudut

horisontalnya, baik bacan biasa maupun luar biasa. Bacaan ini merupakan bacaan

belakang.

12. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya sampai P akhir.

13. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.

14. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing

titik.

15. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.

b. Pengukuran Polyangon Tertutup

1. Siapkan catatan , daftar pengukuran dan buat sket lokasi areal yang akan diukur.

2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik

3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai didapat kedataran.

4. Arahkan pesawat ke arah utara dan nolkan piringan sudut horisontal dan kunci kembali

dengan memutar skrup piringan bawah.

5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ke titik P2, baca dan catat sudut

horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. Bacaan ini merupakan bacaan biasa

untuk bacaan muka.

6. .Dengan posisi pesawat tetap di atas titik P1, putar pesawat 180° searah jarum jam,

kemudian putar teropong  180° arah vertikal dan arahkan teropong ke titik P2.

7. Lakukan pembacaan sudut horisontal. Bacaan ini merupakan bacaan luar biasa untuk

bacaan muka.

8. Putar teropong pesawat dan arahkan di titik P akhir dan lakukan pembacaan sudut

horisontal pada bacaan biasa dan luar biasa. Bacaan ini merupakan bacaan belakang.

9. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polyangon berikutnya hingga kembali ke

titik P1.

10. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.

Page 7:  · Web viewCara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut : Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan fase. Untuk fase tekstur lapisan atas

11. Lakukan perhitungan sudut pengambilan b, sudut azimuth dan koordinat masing-masing

titik.

12. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.

7. Apa yg dimaksud dengan taksa tanah?

Tanah taksa merupakan satuan yang diperoleh dari menentukan suatu selang sifat tertentu

dari sifat – sifat tanah yang didefinisikan oleh suatu sistem klasifikasi tanah. Hal ini

berhubungan dengan peta tanah karena soil taxonomy bisa digunakan untuk satuan sistem

klasifikasi tanah , masing – masing diwakili oleh suatu profil tanah. Peta tanah dapat semakin

terlihat jelas dan detai dengan soil taxonomy.

8. Dalam legenda Peta Tanah terdapat istilah konsosiasi, asosiasi atau kompleks. Jelaskan.

Beri ilustrasi dengan gambar, sehingga perbedaan ketiganya jelas

1. Konsosiasi

Konsosiasi tanah adalah suatu jenis peta tanah yang tersusun dari delineasi, dimana

tiap delineasi menunjukkan ukuran, bentuk, dan lokasi dari suatu satuan lanskap yang

tersusun atas suatu jenis komponen tanah, atau satu jenis lahan miselaneus, ditambah

inklusi yang diperbolehkan.

Cara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut :

Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan

fase.

Untuk fase tekstur lapisan atas atau lapisan organik dipermukaan tidak disertai

dengan tanda ‘koma’.

Contoh : Ciawi liat. Tidak ditulis Ciawi, liat.

Jika fase tekstur lapisan atas tidak digunakan tetapi karena berbatu, berkerikil

dsbnya, maka penulisannya menggunakan ‘koma’. Contoh : Cobanrondo, berbatu.

Untuk dua atau tiga fase digunakan ‘koma’. Contoh : pujian liat, lereng 15-20%,

tererosi.

Penulisan fase erosi ditulis paling belakang.

Penulisan fase lereng ditu;s paling belakang kecuali jika ada fase erosi. Contoh :

pujian skeletal berliat, substratum padas, leren 5-30%, tererosi.

Page 8:  · Web viewCara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut : Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan fase. Untuk fase tekstur lapisan atas

2. Asosiasi

Asosiasi tanah, yaitu sekelompok tanah yang berhubungan secara geografis,

tersebar dalam suatu satuan peta menurut pola tertentu yang dapat diduga posisinya,

tetapi karena kecilnya skala peta, taksa-taksa tanah itu tidak dapat dipisahkan.

Setiap komponenen dideskripsi secara terperinci tanpa ada perbedaan

Posisi geografis masing-masing anggota satuan peta dalam bentang-alam

diterangkan denan jelas, sehinga memungkinkan untuk diperhalus oleh pemakaian

peta.

Berbeda dengan kompleks, maka kata asosiasi selalu digunakan. Perhatikan contoh

berikut :

Asosiasi Cangar-Batu, terjal (dua seri tanah dengan fase lereng terjal)

Asosiasi Cangar, terjal-Batu (fase lereng terjal hanya pada seri cangar)

Asosiasi Typic Frgiochrepts-Aeric Fragioaquepts (asosiasi sub-group)

Page 9:  · Web viewCara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut : Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan fase. Untuk fase tekstur lapisan atas

3. Kompleks

Kompleks tanah, merupakan sekelompok tanah dari taksa yang berbeda, yang

berbaur satu dengan lainnya dalam satuan deliniasi (satuan peta) tanpa memperlihatkan

pola tertentu atau menunjukkan pola yang tidak beraturan. Meskipun ada komponen

tanah yang berasosiasi secara geografis, tetapi tidak dapat dipisahkan kecuali pada tingkat

amat detail.

Menurut Wambeke dan Forbes (1986) satuan peta tanah dikatan kompleks jika

komponen utama dalam satuan peta kompleks tidak dapat membentuk satuan peta

tersendiri jika dipetakan dalam skala 1 : 24.000. pada skala tersebut luasan 0,4 cm2 pada

peta adalah 2,3 ha dilapangan. Komponen utama dalam satuan peta asosiasi jika

dipetakan pada skala tersebut dapat membentuk satuan peta tersendiri.

Cara penamaanya:

Ditulis kata ‘kompleks; jika fase dari masing-masing taxon tersebut tidak sama,

misalnya tekstur lapisan atas tidak sama. Contoh : Kompleks Cobanrondo-Sebaluh.

Kata ‘kompleks’ tidak ditulis jika fase tekstur lapisan atas seri-seri tanah yang

menyusunnya sama. Contoh : Jeho-Cula liat.

Perhatikan beberapa contoh berikut :

Kompleks Sedep-Pali, berbatu (kedua seri tersebut mempunyai fase berbatu di

permukaan).

Kompleks Batu-Tandem, lereng 5 – 8%  (keduanya mempunyai fase lereng yang

sama).

Tandem-Toki liat, lereng 5 – 8% (keduanya mempunyai fase tekstur lapisan atas dan

lereng yan sama).

Page 10:  · Web viewCara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut : Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan fase. Untuk fase tekstur lapisan atas

Kompleks Toki berbatu-Lante (hanya seri toki yang mempunyai fase berbatu).

9. Beri contoh single value map. Cari di internet. Mengapa peta tersebut dikatakan bukan

peta tanah?

Sebab, peta tanah merupakan peta yang dibuat untuk memperlihatkan sebaran taksa

tanah dalam hubungannya dengan kenampakan fisik budaya dari permukaan bumi. Pada

peta tanah digambarkan garis-garis batas (delineasi) tanah-tanah yang dijumpai di lapangan.

Garis batas tersebut berupa polygon-poligon yang digambarkan pada peta tanah yang lazim

disebut satuan peta tanah (SPT). Sedangkan pada gambar diatas menginformasikan sebatas

peta keseluruhan dan tidak menggambarkan kondisi tanah serta informasi yang menyangkut

dengan keadaan tanah maupun taksonomi tanah.

Page 11:  · Web viewCara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut : Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan fase. Untuk fase tekstur lapisan atas

10. Apa yang dijelaskan dalam Gambar ini?

Gambar 1 menyajikan teknik pelaksanaan sintetik biasanya dilakukan dengan menggunakan

metode survey grid. Pada gambar 2 merupakan survey skala kecil, pendekatan kedua lebih sering

digunakan, sedangkan pada skala besar biasanya digunakan pendekatan sintetik. Namun

demikian, dalam praktiknya biasanya kombinasi keduanya digunakan. Pada gambar 3 adalah

pendekatan analitik menggunakan metode fisiografis, yaitu dengan jalan menentukan batas

(mendelineasi) satuan fisiografi/wujud-lahan (landform) terlebih dahulu sebelum kelapangan.

Page 12:  · Web viewCara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut : Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan fase. Untuk fase tekstur lapisan atas

11. Sebutkan berbagai macam peta tanah berdasarkan skala peta yang digunakan di

Indonesia. Bandingkan nama peta-peta tersebut dengan nama yang digunakan di

Amerika, Kanada, Inggeris dan negara lainnya. Cari dari internetMacam

PetaSkala Luas tiap 1

2cm  pd petaKerapatan

pengamatan rata-rata

Satuan peta danSatuan tanah

Contoh penggunaan

Kisaran Umumnya

Bagan ≤ 1:2.500.000 1:2.500.000 2625 km Dihimpun  dari   datapeta  yang  ada  (studi

pustaka)

Assosiasi           danbeberapa

konsosiasi:      ordo,sub-ordo

Gambaran umum tentangsebaran  tanah  di  tingkatnasional;                materi

pendidikan.

Eksplorasi 1:1.000.000s/d

1:500.000

1:1.000.000 2100 kmatau kurang

Dihimpun  dari   datapeta  yang  ada  (studi

pustaka)

Assosiasi           danbeberapa

konsosiasi:       grupdan sub-grup

Perencanaan          tingkatnasional,                 untukmenentukan      penelitiansecara    terarah,    materi

pendidikan .

Tinjau 1:500.000s/d

1:200.000

1:250.0001:100.000

625 Ha100 Ha

21 tiap 12,5km21 tiap 2km

Assosiasi           danbeberapa

konsosiasi:       sub-grup dan family

Perencanaanpembangunan   makro   ditkt regional dan provinsi;Penyusunan   tata   ruang

wilayah provinsi,Penyusunan   penggunaan

lahan secara nasional;Penentuan               lokasiwilayaah    prioritas    utk

dikembangkanSemi- detail 1:100.000

s/d1:25.000

1:50.000 25 Ha 1 tiap 50 Ha Konsosiasibeberapa    komplek

dan asosiasi,family / seri.

Penyusunan     peta     tataruang  wilayah  kabupaten

/ kota;Perencanaan mikro untukproyek-proyek   pertanian,perkebunan, transmigrasi,perencanaan               danperluasan jaringan irigasi.

Detail 1:25.000s/d

1:10.000

1:25.0001:20.0001:10.000

6, 25 Ha5 Ha1 Ha

1 tiap 12,5 Ha1 tiap 8 Ha1 tiap 2 Ha

Konsosiasibeberapa komplek:Fase    dari    family

dan seri.

Perencanaan   mikro   danoperasional          proyek-proyek pengembangan tktkabupaten                  ataukecamatan,   transmigrasi,perencanaan               danperluasan jaringan irigasi

sekunder dan tertier.Sangat Detail ≥

1:10.0001:5.000 0,25 Ha Konsosiasi,       fase

dari seriPerencanaan               danpengolahan  lahan  di  tktpetani,           penyusunanrancangan     usaha     tani

konse2rvasi;Intensifikasi   penggunaan

lahan kebun.

Page 13:  · Web viewCara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut : Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan fase. Untuk fase tekstur lapisan atas

12. Apa yang dimaksud dengan luas minimum yang masih dapat disajikan pada peta?.

Mengapa perlu ada batasan tersebut?

Luas Minimum adalah luas terkecil dari suatu peta yang berfungsi untuk menentukan daerah efektif pengamatan. Batasan tersebut dianggap perlu agar tidak meluas ke daerah yang tidak perlu diamati dan dianalisis.

13. Untuk peta tanah di Indonesia, berapa satuan luas tersebut? Masing-masing kelompok

agar menghitung berapa luasnya di lapangan pada skala yang berbeda 3.

Ubin (atau ru, tumbak) dalam agraria adalah satuan luas lahan yang dipakai di Indonesia. Satuan ubin ini banyak digunakan untuk areal pertanian (sawah atau ladang), khususnya di Pulau Jawa dan telah dipakai sejak zaman Hindia-Belanda. Ukuran satu ubin menyatakan luas sebesar 14,0625 (3,75 × 3,75) meter persegi. Satu bah             u adalah 500 ubin.

Satuan ini terutama dipakai untuk mengestimasi hasil atau produksi hasil tanaman pangan, seperti padi atau kedelai. Pada suatu lahan diberi batas yang dinamakan “petak ubinan” (berukuran satu ubin). Hasil panen untuk petak ini diukur terlebih dahulu sebelum dicampur dengan hasil panen yang lain. Hasil pengukuran ini lalu dikonversi menjadi hasil per hektare.

Page 14:  · Web viewCara penamaannya mengikuti ketentuan sebagai berikut : Nama pertama terdiri dari satua tanah atau taxon yang kemudian diikuti dengan fase. Untuk fase tekstur lapisan atas

Meggunakan Metode Grid Kaku (Rigid Grid). Karena metode ini diterapkan pada survei

tanah yang detil sampai dengan sangat detil, dimana pada metode ini sebenarnya tidak tersedia

foto udara, namun apabila menggunakan foto udara mungkin karena skalanya yang terlalu kecil,

mutunya sgt rendah, daerah yg disurvei tertutup awan/kabut, kenampakan permukaan tidak jelas

atau daerahnya sgt homogen dan datar, daerah yang disurvei tertutup vegetasi yg rapat dan lebat,

daerah survei berrawa, padang rumput atau savana yang tidak menampakkan gejala permukaan.

Dalam metode ini, pengamatan dilakukan dalam pola teratur pada interval titik

pengamatan yang berjarak sama dalam kedua arah. Sangat cocok diterapkan pada daerah2 di

mana posisi pemeta, sukar ditentukan dg pasti.