NAMA :MERISA NUR KUMALASARI

NIM :120231100096

PRODI :EKONOMI PEMBANGUNAN-C

TUGAS :EKONOMI PUBLIK

“TAKE HOME QUIZ”

1. Carilah APBN tahun 2009 ke atas dan sebelumnya! Adakah perbedaan dalam strukturnya? (ada) Jelaskan!

Keterangan :a. APBN pendapatan Negara dan hibah pada tahun 2010 lebih besar dibandingkan tahun

sebelumnyab. Penerimaan dalam Negeri pada tahun 2010 lebih besar dibandingkan tahu sebelumnyac. Belanja Negara pada tahun 2010 lebih besar dibandingkan tahu sebelumnyad. Surplus/Defisit Anggaran pada tahun 2010 lebih besar dibandingkan tahu sebelumnyae. Pembiayaan luar negeri pada tahun 2010 lebih besar dibandingkan tahu sebelumnya

Cari pula APBD suatu daerah tahun 2009 ke atas dan sebelumnya!

APBD 2010

APBD 2009

a. APBD suatu daerah tahun 2009: Menunjukkan bahwa realisasi pendapatan melebihi anggaran kecuali dana perimbangan. Pendapatan berdasarkan harga berlaku mengalami peningkatan. Namun, berdasarkan harga konstan, hanya Lain-lain Pendapatan yang Sah yang mengalami peningkatan. Artinya, kecuali Lain-lain Pendapatan yang Sah, secara riil komponen Pendapatan mengalami penurunan. Komponen PAD juga mengalami peningkatan secara persentase.

b. APBD suatu daerah tahun 2010: Menunjukkan bahwa secara nominal seluruh komponen pendapatan mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya, namun secara persentase kontribusi Dana Perimbangan terus mengalami penurunan, sementara PAD mengalami sedikit peningkatan.

Adakah perbedaan dalam strukturnya? (Ada) Jelaskan !

- Pendapatan asli daerah lebih tinggi tahun 2010 dibanding tahun 2009 ke bawah- Dana perimbangan suatu daerah lebih tinggi tahun 2010 dibanding tahun 2009 ke

bawah- Lain-lain pendapatan yang sah tahun 2010 lebih rendah dibandingkan tahun

sebelumnya

- Penerimaan suatu daerah tahun 2010 lebih rendah dibandingkat tahun sebelumnya- Pengeluaran suatu daerah tahun 2010 lebih rendah dibandingkat tahun

sebelumnya

2. Pelajari APBD suatu daerah yang telah anda dapatkan di nomor 1. Berilah komentar, kritik dan saran terkait APBD tersebut (khususnya terkait dengan ‘kemandirian’ keuangan daerah dan proporsi komponen belanja daerah serta biaya pembangunan).Belanja daerah merupakan semua kewajiban Daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Keuangan daerah menunjukkan jumlah dana netto yang masih bisa digunakan oleh Pemda sesuai kebutuhan daerah, tidak terikat untuk digunakan pada belanja tertentu. Ruang fiskal dihitung dengan mengurangkan realisasi total pendapatan dengan realisasi pendapatan yang earmarked (DAK, Hibah, Dana Penyesuaian, dll), dikurangkan dengan realisasi Belanja pegawai tidak langsung dan realisasi Belanja bunga.

Secara umum realisasi belanja daerah di seluruh Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan akan mengalami penurunan. Hal ini antara lain disebabkan karena terjadinya penumpukan dana transfer ke daerah berupa DAK Pendidikan pada akhir periode anggaran di kas umum daerah. DAK Pendidikan yang belum terserap hingga akhir tahun anggaran disebabkan oleh karena: - Terjadinya perubahan mekanisme pemberian DAK Pendidikan dari hibah menjadi belanja langsung baik belanja barang maupun belanja modal (mekanisme lelang), dimana perubahan ini baru dilakukan di pertengahan tahun sehingga dipastikan banyak daerah tidak dapat menyelesaikan proyek secara tepat waktu. Di sisi lain, pemerintah pusat juga mengambil keputusan untuk tetap menyalurkan DAK pendidikan meskipun proyek tersebut terpaksa harus diteruskan hingga tahun 2011 sehingga akan banyak dana yang masuk ke SiLPA.

- Terlambatnya juknis DAK Pendidikan yang baru diterbitkan pada kuartal terakhir 2010 sehingga Daerah tidak berani melakukan penyerapan atas dana tersebut. realisasi belanja daerah tahun anggaran 2010 sebagai berikut: - Persentase realisasi belanja daerah (diluar belanja yang terkait dengan DAK Pendidikan) secara nasional diperkirakan akan berada pada kisaran yang sama dengan realisasi belanja daerah tahun 2009.

3. Sebutkan alasan (maksud/tujuan) dikeluarkannya Keppres No.80 tahun 2003! Sebutkan dan jelaskan pula 7 gagasan pokok dalam keppres tersebut!

Maksud diberlakukannya Keppres Nomor 80 tahun 2003 adalah mengatur pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai dari APBN/APBD.

Tujuan diberlakukannya Keppres Nomor 80 tahun 2003 adalah agar pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai dari APBN/APBD dilakukan secara efisien, efektif, terbuka, dan bersaing, transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel.

7 gagasan pokok dalam Keppres Nomor 80 tahun 2003:a. Prosedur perlu sederhana agar dapat tercipta suasana yang kondusif bagi

tercapainya efesiensi, partisipasi dan persaingan yang sehat dan terbuka antara penyedia jasa yang setara dan memenuhi syarat, menjamin rasa keadilan dan kepastian hukum bagi semua pihak, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses pengadaan barang/jasa, karena hasilnya dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, baik dari segi fisik, keuangan dan manfaatnya bagi kelancaran pelaksanaan tugas institusi pemerintah.

b. Ekonomi biaya tinggi dikurangi yaitu ketentuan persyaratan penyediaan barang/jasa cukup dengan dipenuhinya persyaratan perizinan usaha serfitikasi badan usaha tidak diperluhkan untuk menentukan kualitifikasi dan klasifikasi serta tidak menjadi persyaratan untuk mengikuti pengadaan barang/jasa.

c. Usaha kecil perlu dilindungi dan diperluas peluang usahanya. Dalam proses perencanaan dan penganggaran proyek atau kegiatan, instansi pemerintah mengarahkan dan menetapkan besaran pengadaan barang/jasa untuk usaha kecil.

d. Konsistensi ketentuan perlu dijamin sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses pengadaan barang/jasa

e. Persaingan usaha yang sehat perlu didorong sehingga proses pengadaan barang dan jasa dapat dipertanggungjawabkan.

f. Produksi dalam negeri perlu ditingkatkan penggunaannya, Rancang bangun dan perekayasaan nasional yang sasarannya adalah memperluas lapangan kerja dan mengembangkan industry dalam negeri dalam rangka meningkatkan daya saing barang/jasa produksi Dalam negeri pada perdagangan internasional.

g. Pengelola proyek dan penyedia perlu didorong untuk meningkatkan profesionalitas dan mandiri atas dasar kejujuran serta menjaga kerahasiaan dokumen pengadaan barang dan jasa yang seharusnya dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barang dan jasa.

4. Ada kecenderungan belanja/ pengeluaran pemerintah akan meningkat (secara kuantitas) sepanjang waktu. Diharapkan pula kualitas’nya meningkat.

Apa yang dimaksud dengan peningkatan kualitas belanja /pengeluaran pemerintah?Peningkatan kualitas belanja /pengeluaran pemerintah dapat dimaknai sebagai kebijakan alokasi anggaran dimana struktur belanja negara telah mencerminkan adanya upaya peningkatan efisiensi namun masih memberikan ruang fleksibilitas bagi pemerintah untuk merespon dinamika yang terjadi baik internal maupun eksternal.

Bagaimana meningkatkan ‘kualitas’ belanja pemerintah tersebut?(i) Perlunya memperlebar fiscal space untuk menciptakan fleksibilitas kebijakan

fiskal yang cukup memadai(ii) Meningkatkan efisiensi subsidi agar lebih tepat sasaran dan memenuhi aspek

keadilan(iii) Mempercepat serta membenahi pola penyerapan anggaran sehingga

mempunyai efek pengganda yang cukup kuat bagi perekonomian(iv) Mendorong peningkatan belanja modal untuk mendukung penyediaan

infrastruktur yang memadai dalam rangka peningkatan daya saing ekonomi nasional.

(v) Mengurangi anggaran belanja Negara yang berupa anggaran belanja pegawai

5. Akhir-akhir ini semakin banyak terungkap kasus terkait masalah dalam pengadaan barang /jasa publik. Mengapa hal tersebuat bias terjadi? Bagaimana solusinya agar masalah di masa mendatang hal tersebut bias diminimalisir/ tidak terjadi lagi?

Akhir-akhir ini semakin banyak terungkap kasus terkait masalah dalam pengadaan barang /jasa publik. Mengapa hal tersebuat bisa terjadi?Faktor penyebab terjadinya masalah dalam pengadaan barang publik :a. Pelaksanaan pengadaan barang publik yang dilakukan oleh pemerintah ternyata

sering dilakukan tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.b. Keterbatasan atau pelarangan akses mendapatkan informasic. Adanya ketidakseragaman ketentuan peraturan perundang-undangan yang

mengatur pengadaan barang dan jasa publik dalam rangka kerja sama daerah d. Penyalahgunaan sistem penunjukan langsung atau tender tertutupe. Keterbatasan atau tidak efisiennya pengawasan dan pemantauan selama proses

tender dilakukan, bahkan dalam tahap pelaksanaan di lapanganf. Kurangnya transparasi dalam tahap penghitungkan anggarang. Adanya Ketidak jujuran antara pihak-pihak yang mengelola pengaadaan barang

publik kepada masyarakat atau pun dengan pemerintah

solusinya agar masalah di masa mendatang hal tersebut bias diminimalisir/ tidak terjadi lagi.

1. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggungjawab untuk mencapai sasaran kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan pengadaan barang/jasa.

2. Legal framework : Adanya peraturan perundangan dan sistem pengadaan yang lebih memadai à Keppres no 80 tahun 2003

3. Human resources : Adanya SDM yang mencukupi dalam kapasitas dan profesionalitas

4. Institutional : Adanya setting kelembagaan dlm rangka monitoring, pengembangan kebijakan.

5. Bekerja secara profesional dan mandiri atas dasar kejujuran, serta menjaga kerahasiaan dokumen pengadaan barang dan jasa yang seharusnya dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barang/jasa.

6. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung untuk mencegah dan menghindari terjadinya persaingan tidak sehat.

7. Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan para pihak.

8. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan barang/jasa

9. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam pengadaan barang/jasa.

10. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara.

11. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan berupa apa saja kepada siapapun yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan barang/jasa.

12. Meningkatkan Integritas Sektor Publik melalui Perubahan Pengorganisasi dan Perilaku

13. Meyakinkan Publik dan Pelaku Usaha Sektor Publik bahwa Proses dan Hasil Pengadaan Barang/Jasa Dapat Dipercaya

14. Meminimalkan Kemungkinan Terjadinya Proses Pengadilan yang Timbul karena Proses Pengadaan Barang/Jasa.