smartcity.bandung.go.id · web view2019/09/27  · pada kesempatan kali ini peneliti menyarankan...

14
Karya Tulis Smart City Aplikasi Gampil dalam Sudut Pandang Teori Governansi Digital Dibuat untuk memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah Governansi Digital Dosen Tutik Rachmawati., S.IP, M.A, Ph.D Disusun oleh : Aulia Rachman D A Manongko 2016310003 Salsabila Thifal 2016310040 Ida Nurhaida 2016310050 Rr Indah Mayangsari 2016310118 KELAS : B

Upload: others

Post on 26-Dec-2019

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: smartcity.bandung.go.id · Web view2019/09/27  · Pada kesempatan kali ini peneliti menyarankan agar penerapan serta pelaksanaan GAMPIL dapat memberikan pelayanan yang optimal ialah

Karya Tulis Smart City Aplikasi Gampil dalam Sudut Pandang Teori

Governansi Digital

Dibuat untuk memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah Governansi Digital

Dosen Tutik Rachmawati., S.IP, M.A, Ph.D

Disusun oleh :

Aulia Rachman D A Manongko 2016310003

Salsabila Thifal 2016310040

Ida Nurhaida 2016310050

Rr Indah Mayangsari 2016310118

KELAS : B

JURUSAN PRODI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIL

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

2019

Page 2: smartcity.bandung.go.id · Web view2019/09/27  · Pada kesempatan kali ini peneliti menyarankan agar penerapan serta pelaksanaan GAMPIL dapat memberikan pelayanan yang optimal ialah

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi yang ada segala urusan apapun menjadi lebih

mudah dan simple termasuk dalam urusan pemerintahan. Dalam urusan pemerintahan terkait

dengan pelayanan birokrasi menjadi lebih efektif dan efisien. Pendaftaran, perizinan, dan

pengaduan menjadi lebih cepat dan bisa dilakukan dimanapun dengan cukup mendownload

aplikasi atau membuka website yang ada. Oleh karena itu pemerintah membuat inovasi smart

city yang lebih memudahkan pemerintah dan masyarakat terkait dengan pelayanan birokrasi.

Masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor dinas untuk ambil nomor atau mengantri cukup

dengan menggunakan smartphone atau laptop dimanapun berada. Smart city termasuk ke

dalam misi Kota Bandung yang ingin mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif,

efisien, bersih dan melayani.

Keadaan smart city di Kota Bandung masih belum dikembangkan secara menyeluruh

dikarenakan Kota Bandung masih menganggap smart city hanya sebatas teknologi informasi

komunikasi saja, hal ini terlihat dari program-program yang sudah dilaksanakan oleh

pemerintah Kota Bandung. Bukan hanya tidak sesuai dengan konsep smart city yang

seharusnya mencangkup berbagai aspek, pemerintah Kota Bandung juga belum dapat

mencapai standar yang diinginkan. Standar yang ditetapkan oleh pemerintah Kota Bandung

adalah adanya pengembangan teknologi informasi di area publik dan pengembangan

infrastruktur berbasis teknologi. Pemerintah Kota Bandung masih belum berfokus pada

pengembangan transportasi publik berbasis teknologi yang mendorong keefisienan, baru

sebatas pemantauan yang dilakukan. Pemerintah Kota Bandung juga belum merealisasikan

transportasi publik yang memadai dan nyaman, hanya sebatas rencana saja.

Dalam mewujudkan Kota Bandung yang berbasis smart city diperlukan rencana yang

lebih matang dan bisa memenuhi berbagai aspek yang sesuai dengan konsep dari smart city

yang ingin diterapkan, bukan hanya sekedar pengembangan dibidang teknologi dan informasi

saja. Hal ini juga terlihat dari penerapan konsep smart city yang hanya ditangani oleh Dinas

Informasi dan Komunikasi saja.1

Ukuran kepuasan juga menjadi indikasi dari terwujudnya smart city. Oleh karena itu

pemerintah Kota Bandung masih terus memaksimalkan konsep smart city agar tingkat

kepuasan masyarakat terhadap smart city terus meningkat. Tingkat kepuasan masyarakat

terkait dengan smart city juga masih tergolong rendah karena masih adanya kendala saat

masyarakat harus mengakses sebuah layanan dan adanya aplikasi yang tidak berjalan sesuai

1 Kompasiana. “Kota Bandung Dan Pengembangan Kota Cerdas Yang Masih Setengah-Setengah”. diakses di https://www.kompasiana.com/carlostondok/5a73c450cbe5235a1a765963/kota-bandung-pengembangan-kota-setengah-tahu-kota-yang-belum-cerdas pada tanggal 26 September 2019.

Page 3: smartcity.bandung.go.id · Web view2019/09/27  · Pada kesempatan kali ini peneliti menyarankan agar penerapan serta pelaksanaan GAMPIL dapat memberikan pelayanan yang optimal ialah

dengan semestinya. Sehingga saat ini pemerintah Kota Bandung sedang meningkatkan

inovasi-inovasi yang terkait dengan Bandung smart city. Untuk mewujudkan smart city tidak

hanya memerlukan satu faktor pendorong tapi juga memerlukan faktor yang yang lainnya

seperti smart goverment, smart environment, smart people, smart economy, smart living dan

smart branding. Dengan adanya smart city ini diharapkan beberapa masalah di Kota Bandung

seperti masalah di Kota Bandung. Di kota Bandung sendiri ada beberapa masalah salah satu

masalah perizinan mendirikan bangunan. Masalah terdapat dalam proses atau prosedur

pengajuan yang dianggap masih belum efektif dan efisien.

Ada beberapa masalah dalam perizinan masalah perizinan

1. Masih banyaknya bangunan yang dibuat tidak sesuai peruntukannya, tidak sesuai

dengan izin yang diberikan. Para pengelola pintar merekayasa ketika mengajukan

izin, ternyata banyak izin mendirikan bangunan yang disalah gunakan.2

2. Masih banyaknya calo dalam proses perizinan bangunan atau pungli 3

3. Prosedur perizinan yang memakan banyak waktu dan prosesnya yang lama membuat

proses menjadi terhambat dan kurang efektif dan efisien

Dengan adanya beberapa masalah diatas pemerintah kota meluncurkan sebuah inovasi

GAMPIL. Aplikasi GAMPIL merupakan aplikasi yang diluncurkan oleh Pemkot Bandung

sebagai upaya untuk mempermudah perizinan di Kota Bandung. Dengan adanya aplikasi

GAMPIL ini, pelaku usaha kecil tidak perlu bolak-balik mengantar dokumen ke kantor

pemerintahan untuk melakukan perizinan. Hanya dengan mengunduh aplikasi GAMPIL ini di

Google PlayStore, pelaku usaha dapat melakukan semua tahapan proses pendaftaran kapan

pun dan di mana pun.

Dalam aplikasi GAMPIL ini terdapat tiga bagian terpisah, yaitu aplikasi untuk warga,

aplikasi untuk kecamatan setempat, dan aplikasi untuk Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

(BPPT). Warga yang mendaftar selanjutnya akan diverifikasi pihak kecamatan setempat,

kemudian Badan Pengelola Perizinan Terpadu (BPPT) melakukan pendataan akhir. Apabila

pelaku usaha belum memungkinkan mendaftar mandiri secara online, maka bisa mendatangi

Badan Pengelola Perizinan Terpadu (BPPT) atau kecamatan, yang nantinya akan ada petugas

untuk melakukan proses pendaftaran secara online. Berikut adalah tahapan dalam

menggunakan aplikasi GAMPIL.

2 abdul muhaemin. 2018. “Banyak Penyalahgunaan Izin Bangunan di Kawasan Bandung Utara”. https://www.pikiran-rakyat.com diakses pada 27 september 2019 pukul 15.19 wib

3 koran jakarta. 2019. “ Atasi Calo Perizinan di Bandung dengan Layanan “Online” “. http://www.koran-jakarta.com diakses pada 27 september 2019 pukul 15.36 wib

Page 4: smartcity.bandung.go.id · Web view2019/09/27  · Pada kesempatan kali ini peneliti menyarankan agar penerapan serta pelaksanaan GAMPIL dapat memberikan pelayanan yang optimal ialah

1. Download aplikasi Gampil di playstore

2. Pilih Perizinan Online, lalu mengisi form pendaftaran. Untuk mendaftar, kita perlu

mengisi kolom No. KTP, Password, Nama, Pekerjaan, dan Jabatan.

3. Langkah selanjutnya adalah login. Apabila sudah login, langkah selanjutnya yang

harus dilakukan adalah mengisi form pengajuan permohonan. Pilih jenis izin dan jenis

layanan yang diinginkan dalam form ini, akan terlihat juga persyaratan yang harus

dilengkapi.

4. Setelah melengkapi persyaratan, selanjutnya adalah mengisi data perusahaan, seperti

Nama Perusahaan, Nama Penanggung Jawab, dan Jabatan Penanggung Jawab pada

form pengajuan permohonan. Data selanjutnya akan diproses oleh BPPT.

B. TEORI

1. Pengertian E-Government

Menurut World Bank, E-Goverment adalah menggunakan teknoogi informasi dan

komunikasi untuk merubah pemerintah agar menjadi lebih baik lagi. terdapat lima tahapan

dalam E-Government. Wescott mendefinisikan e-Government sebagai “E-Government is the

use of information and communications technology (ICT) to promote more efficiency and

cost-effective government, facilitate more convenient government services, allow greater

public access to information, and make goverment more accountable to cittizens.” (Indrajit,

2004: 4-5).

2. Lima Tahap E-Goverment

Terdapat 5 tahapan dalam E-Government yaitu Presence yang berada di tahap ke satu,

Interaction pada tahap ke dua, Transaction pada tahap ke tiga, Transformation pada tahap ke

empat, yang nantinya tahap Digital Governance akan di capai pada tahap ke lima, dimana

menurut World bank, Digital Governance adalah menggunakan teknologi informasi untuk

mempromosikan atau membuat nilai publik.

Page 5: smartcity.bandung.go.id · Web view2019/09/27  · Pada kesempatan kali ini peneliti menyarankan agar penerapan serta pelaksanaan GAMPIL dapat memberikan pelayanan yang optimal ialah

1. Presence

Fase ini adalah bentuk paling dasar dari e-government. Dalam tahap ini, pemerintah

biasanya memposting informasi sederhana dan terbatas melalui situs web mereka,

seperti visi dan misi lembaga, jam kantor, informasi kontak, dan dokumen resmi. Pada

awalnya, sebagian besar informasi bersifat statis. Namun, dengan kemajuan

kemampuan e-government, informasi yang diposting dapat menjadi lebih dinamis,

terspesialisasi, dan diperbarui secara berkala. Perbedaan utama antara tahap ini dan

tahap lain yang lebih tinggi adalah bahwa pada tahap ini, pemerintah hanya

memberikan informasi di situs web dan tidak ada interaksi yang mungkin.

Merupakan tahap pertama dari e-government dalam menetapkan “placeholder” untuk

memberikan informasi di masa yang akan datang. ini adalah awalan yang tidak mahal

dan cukup mudah dalam memasuki tahapan e-government lainnya, namun

kemampuan interaktif yang kurang.

2. Interaction

Dalam tahapan kedua ini, pengguna layanan publik tidak di haruskan mengunjungi

langsung kantor pelayanan, mereka dapat memperoleh akses menggunakan untuk

mendapatkan layanan yang tersedia sepanjang waktu.

3. Transaction

Fase ini memungkinkan pengguna (termasuk warga negara individu dan bisnis) untuk

melakukan transaksi online lengkap. Warga negara dapat melakukan pembayaran

secara online seperti aplikasi lisensi, pengajuan pajak, dan pembaruan informasi

pribadi. Selain itu, bisnis dapat mengakses layanan online seperti mengisi formulir

pajak, menerapkan lisensi dan melaporkan data keuangan. Bisnis online seperti

mendapatkan pesanan dan membuat lelang juga dimungkinkan.

4. Transformasi

Ada "lompatan" antara transformasi dan tiga tahap sebelumnya. Daripada

mengotomatisasi dan mendigitalkan proses operasional saat ini, tahap ini bergerak

menuju transformasi cara pemerintah menyediakan layanan. Transformasi melibatkan

baik vertikal (yaitu pemerintah di tingkat yang berbeda) dan integrasi horizontal

(yaitu departemen atau pemerintah yang berbeda di lokasi yang berbeda). Untuk

antarmuka eksternal, pemerintah membangun portal tunggal dan terpadu yang

menyediakan layanan yang terintegrasi dan mulus alih-alih layanan yang terpisah dan

didistribusikan. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah harus memulai integrasi

Page 6: smartcity.bandung.go.id · Web view2019/09/27  · Pada kesempatan kali ini peneliti menyarankan agar penerapan serta pelaksanaan GAMPIL dapat memberikan pelayanan yang optimal ialah

internal untuk merekayasa ulang proses yang ada dengan mengurangi hambatan dan

perantara.

5. Governansi digital

Tata kelola digital lebih maju interaktif dan pertukaran transaksional menggabungkan

pengembangan teknologi dengan tingkat kualitas layanan tertinggi untuk

menyediakan pengiriman layanan dua arah multi-channel kepada semua warga negara

C. ANALISIS

Dari masalah diatas dapat diketahui sistem perizinan masih terdapat banyak keluhan

masih banyaknya calo untuk membuat perizinan, dalam pembuatan bangunan masih tidak

sesuai dengan peruntukannya dan masih terlalu lama dalam mengurus surat dalam perizinan.

Maka pemerintah membuat aplikasi GAMPIL dalam pelaksanaannya menggunakan e-

government yaitu penggunaan ICT dalam mempromosikan efisiensi dan penghematan biaya

lalu memungkinkan akses publik terhadap pelayanan lebih besar pada informasi dan

memudahkan dalam pelayanan publik. pemerintah untuk mengatasinya menyediakan aplikasi

GAMPIL yang dapat diakses dalam gadget pengguna layanan masing-masing hal ini

diharapkan dapat mengurangi terjadinya pungli yaitu dengan mengurangi perizinan melalui

calo dan bentuk tanggung jawab pemerintah dalam memberikan kemudahan dalam pelayanan

publik.

Dalam aplikasi ini pun pemerintah dapat membantu dalam mengurangi waktu yang

dibutuhkan dalam pembuatan perizinan yang semula membutuhkan waktu yang lebih lama

dengan adanya aplikasi web ini dapat lebih mudah dan cepat dalam diakses oleh pelaku

usaha. dalam e-governement stage model dapat aplikasi web GAMPIL sudah dalam

tahap interaction karena masyarakat tidak perlu mengunjungi kantor DMPTSP untuk

mengurus surat perizinan yang terlebih dahulu mengalami antrian dan dalam pelayanannya

memerlukan waktu yang cukup lama dan masyarakat harus sering mengunjungi kantor

tersebut untuk bertanya tentang kelanjutan dalam pembuatan surat izinnya. Namun aplikasi

GAMPIL ini baru bisa dinikmati oleh masyarakat yang memiliki KTP Kota Bandung saja,

karena GAMPIL adalah inovasi dari pemerintah Kota Bandung untuk masyarakat Kota

Bandung yang ingin membuka usahanya di Kota Bandung.

Belum sampainya pada tujuan negara Indonesia pada tahap governansi digital yang

seharusnya. pemerintah hanya memberikan layanan dan tidak ada timbal balik dari para

pelaku usaha selaku citizen untuk memberikan keluhan mereka terhadap layanan yang

diberikan oleh pemerintah. pemerintah hanya menjalankan fungsinya sebagai government

Page 7: smartcity.bandung.go.id · Web view2019/09/27  · Pada kesempatan kali ini peneliti menyarankan agar penerapan serta pelaksanaan GAMPIL dapat memberikan pelayanan yang optimal ialah

tanpa mengikut sertakan citizen dalam pembuatan keputusan pembuatan aplikasi ini apakah

diperlukan atau tidak dalam membantu dalam pelayanan publik yang seharusnya.

dalam hal ini konsep smartcity yang diusung oleh Kota Bandung untuk menjadi Kota

yang lebih maju dan lebih terbuka terhadap teknologi dan menciptakan inovasi-inovasi untuk

membantu dalam pelayanan. Smart society yang diinginkan Kota Bandung sudah mulai

terlihat dengan mempermudah pembuatan izin bangunan bagi pelaku usaha dan lainnya ini

dilakukan untuk meningkatkan indeks daya saing daerah Kota Bandung itu sendiri dan dapat

menjadi lebih efisien smart society mempermudsh seluruh kegiatan masyarakat dengan

hanya sekali aplikasi yang dapat digunakan dimana saja dan dapat mengurus berbagai macam

kebutuhan yang dibutuhkan olrh masyarakat tanpa harus mendatangi kantor tersebut.

D. KESIMPULAN & SARAN

Pungutan liar,birokrasi yang lambat dan ketidakpatuhan masyarakat yang ada menjadi

latar belakang dibuatnya aplikasi GAMPIL. Aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah

masyarakat dalam proses perizinan. Namun pada kenyataannya aplikasi belum bisa dikatakan

tahap governansi digital dimana dalam satu aplikasi bisa melakukan semua hal dari mulai

informasi,interaksi,transaksi online.

Walaupun warga sudah bisa mendaftar secara mandiri tanpa perlu datang ke tempat menurut

kami masih kurang efektif dan efisien karena dalam aplikasi ini terbagi menjadi 3 bagian

yaitu aplikasi untuk kecamatan, untuk BPPT dan untuk warga yang dimana ketiga bagian ini

saling terhubung. Dengan adanya aplikasi ini masih belum mendukung konsep smart city

yang di usung pemerintah kota bandung yaitu smart goverment, smart environment, smart

people, smart economy, smart living dan smart branding.

SARAN

Proses penerapan dan pelaksanaan pelayanan perizinan berbasis online dengan

melalui GAMPIL di dinas penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu satu pintu Kota

Bandung sudah berjalan dengan baik dan berdampak positif terhadap perubahan pelayanan

khususnya di bidang perizinan. Hanya saja kasus operasi tangkap tangan (OTT) pimpinan

DPMPTSP yang membuat beberapa pelaksanaan pelayanan perizinan melalui GAMPIL

menjadi tidak optimal.

Pada kesempatan kali ini peneliti menyarankan agar penerapan serta pelaksanaan

GAMPIL dapat memberikan pelayanan yang optimal ialah dengan memberikan pelatihan

Page 8: smartcity.bandung.go.id · Web view2019/09/27  · Pada kesempatan kali ini peneliti menyarankan agar penerapan serta pelaksanaan GAMPIL dapat memberikan pelayanan yang optimal ialah

kepada SDM ataupun aparatur baru yang masih belum bisa beradaptasi dengan cepat di

lingkungan DPMPTSP yang saat ini menggunakan sistem online dalam hal pemberian

pelayanan perizinan. Pelatihan menjadi sangat penting ketika seluruh skema pelayanan

menggunakan teknologi. Sebab sebaik-baiknya teknologi yang canggih, ketika aparatur

ataupun SDM yang berada didalam internal kantor tidak bisa berdaptasi dengan baik,

pelayanan perizinan bisa menyebabkan inefisiensi dan ketidakefektifan. Untuk itu, pelatihan

menjadi sangat penting ketika sebagian dari pegawai DPMPTSP lama dikeluarkan dan

digantikan pegawai baru ketika kasus korupsi tersebut terbongkar.

Hal lain yang penting agar tidak menimbulkan persepsi negatif ditengah masyarakat

bahwa pemerintah tidak melaksanakan prinsip accountability, peneliti menyarankan

seyogyanya agar pihak DPMPTSP untuk terus mengupdate sistem pada aplikasi GAMPIL

agar mudah diakses oleh seluruh masyarakat Kota Bandung. Tentunya untuk melakukan

updateing secara berkelanjutan perlu dipersiapkan tim IT khusus yang bekerja untuk

mengantisipasi masalah eror pada situs maupun mengatasi traffic ketika situs ini sedang

banyak diakses oleh masyarakat Kota Bandung.

Dalam memberikan optimalisasi pelayanan di bidang perizinan, masalah mengenai

kurangnya layanan yang terintegrasi melalui sistem online seharusnya diatasi dengan adanya

kerjasama ataupun kolaborasi dengan instansi lain, sektor swasta dan kelompok masyarakat

(LSM). Hal ini agar menciptakan satu standar pelayanan yang dapat mengintegrasikan ke

beberapa pihak yang memerlukan informasi serta pelayanan yang cepat dan akurat. GAMPIL

seharusnya dijalankan bukan oleh satu pihak yaitu DPMPTSP, tetapi patut pula untuk

dijalankan oleh beberapa pihak seperti instansi lain yang ikut terlibat untuk menjalankan

aplikasi GAMPIL. Hal ini menjadi sangat penting ketika tuntutan mengenai perubahan

pelayanan sering digaungkan oleh masyarakat.

Pemerintah Kota Bandung juga harus membuka peluang untuk masyarakat dari luar

Kota Bandung yang ingin membuka usahanya di Kota Bandung agar semakin banyak

masyarakat dari luar yang membuka usahanya maka pertumbuhan ekonomi dalam kota akan

terus meningkat. Diharapkan fasilitas GAMPIL tidak hanya masyarakat dengan KTP Kota

Bandung saja yang bisa menikmatinya tetapi seluruh masyarakat dari daerah manapun bisa

membuka usahanya di Kota Bandung dengan mudah tanpa harus mengurus dokumen-

dokumen dan mengantri di kantor pemerintah.

Page 9: smartcity.bandung.go.id · Web view2019/09/27  · Pada kesempatan kali ini peneliti menyarankan agar penerapan serta pelaksanaan GAMPIL dapat memberikan pelayanan yang optimal ialah

Metode yang tepat untuk dapat menjalankan aplikasi bersama-sama ialah dengan

membuat peraturan antar instansi yang menjalankan GAMPIL6 harus sesuai dengan tupoksi

nya masing-masing. Peran pemerintah ketika bekerjasama dengan pemerintah lainnya ialah

untuk mendukung pekerjaan instansi mereka sesuai dengan tujuan dari nama nomenklatur

dinas mereka. Misalkan, pihak DPMPTSP bertugas untuk menerbitkan izin dan memvalidasi

izin yang diajukan oleh masyarakat, sedangkan pihak dinas pelayanan pajak bertugas untuk

mengecek sebarapa banyak pelaku usaha yang sudah mengantongi izin, agar bisa dicatat

sebagai wajib pajak. Sedangkan Sektor swasta dan masyarakat diposisikan untuk mendukung

dan memberikan masukan terhadap pelaksanaan pelayanan publik yang lebih baik. Untuk

mewujudkan proses integrasi yang optimal dibutuhkan alat untuk menjembatani sistem yang

memiliki fungsi dan tugas yang berbeda –beda tetapi dalam satu aplikasi yang sama. Hal

tersebut nantinya akan membuat penyelenggaran pelayanan antar instansi bisa optimal dan

tidak melalui tahapan birokrasi yang panjang ketika sedang melakukan kolaborasi kerja.