walikota tangerang selatane-org.tangerangselatankota.go.id/manage/media/pdf/6. perwal upt... ·...
TRANSCRIPT
WALIKOTA TANGERANG SELATAN
PROVINSI BANTEN
PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN
NOMOR 7 TAHUN 2015
TENTANG
PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS KESEHATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA TANGERANG SELATAN,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 125
ayat (3) Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor
6 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah, perlu
menetapkan Peraturan Walikota tentang Pembentukan
dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pada
Dinas Kesehatan.
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi
Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4935);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
2
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun
2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi
Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun
2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 537;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 75);
9. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 6
Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah
Kota Tangerang Selatan (Berita Daerah Kota Tangerang
Selatan Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2010 Nomor
0610);
10. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8
Tahun 2011 tentang Urusan Pemerintahan Daerah
Kota Tangerang Selatan (Lembaran Daerah Kota
Tangerang Selatan Tahun 2011 Nomor 8, Tambahan
Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2011
Nomor 0811);
3
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PEMBENTUKAN DAN
SUSUNAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA
DINAS KESEHATAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Tangerang Selatan.
2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintah Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Walikota adalah Walikota Tangerang Selatan.
4. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
5. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah unit
pelaksana teknis pada Dinas.
6. Laboratorium Kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari
manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis
penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat
berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat.
7. Farmasi adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan penerimaan,
pengadaan dan pendistribusian obat dan bahan medis habis pakai ke
Puskesmas.
8. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
9. Kepala UPT adalah Kepala UPT pada Dinas.
10. Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang selanjutnya disebut Kasubag adalah
Kasubag pada UPT.
4
11. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang
diberi tugas, wewenang, dan hak secara penuh untuk melaksanakan
kegiatan sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran
tugas pokok dan fungsi UPT.
12. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukan tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam
rangka memimpin suatu satuan organisasi negara.
13. Jabatan Fungsional Umum adalah suatu kedudukan yang menunjukan
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil
dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keterampilan tertentu dan untuk
kenaikan pangkatnya tidak disyaratkan dengan angka kredit.
14. Jabatan Fungsional Tertentu adalah suatu kedudukan yang menunjukan
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil
dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan
tertentu serta bersifat mandiri dan untuk kenaikan jabatan dan
pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
(1) Dengan Peraturan Walikota ini dibentuk UPT yang terdiri atas:
a. Laboratorium Kesehatan;
b. Farmasi; dan
c. Puskesmas.
(2) Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi:
a. Puskesmas Serpong I;
b. Puskesmas Serpong II;
c. Puskesmas Pondok Aren;
d. Puskesmas Jurang Mangu;
e. Puskesmas Pamulang;
f. Puskesmas Ciputat;
g. Puskesmas Kampung Sawah;
h. Puskesmas Jombang;
i. Puskesmas Ciputat Timur;
5
j. Puskesmas Pondok Jagung;
k. Puskesmas Setu;
l. Puskesmas Parigi;
m. Puskesmas Keranggan;
n. Puskesmas Pondok Benda;
o. Puskesmas Benda Baru;
p. Puskesmas Pisangan;
q. Puskesmas Pondok Ranji;
r. Puskesmas Rengas;
s. Puskesmas Situ Gintung;
t. Puskesmas Pondok Betung;
u. Puskesmas Pondok Pucung;
v. Puskesmas Pondok Kacang Timur;
w. Puskesmas Paku Alam;
x. Puskesmas Rawa Buntu;
y. Puskesmas Bhakti Jaya; dan
z. Puskesmas Sawah Baru.
(3) UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk untuk membantu
Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas.
BAB III
UPT LABORATORIUM KESEHATAN
Pasal 3
UPT dipimpin oleh Kepala UPT yang berkedudukan dibawah Dinas dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 4
(1) Susunan organisasi UPT meliputi:
a. Kepala UPT;
b. Kasubag; dan
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Susunan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan
dalam bagan struktur organisasi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Walikota ini.
6
Pasal 5
(1) Kepala UPT merupakan jabatan struktural eselon IVa.
(2) Kasubag merupakan jabatan struktural eselon IVb.
Pasal 6
Kepala UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a
mempunyai tugas pokok mengarahkan, membimbing, mengawasi,
mengkoordinasi, memantau, mengevaluasi, dan mengendalikan pelayanan
pemeriksaan dan analisa terhadap pasien/penderita melalui pengambilan
sampel dari tubuh, lingkungan serta obat dan makanan.
Pasal 7
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,
Kepala UPT mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kerja, anggaran dan kegiatan;
b. pelaksanaan pelayanan pemeriksaan dan analisa terhadap
pasien/penderita melalui pengambilan sampel dari tubuh, lingkungan
serta obat dan makanan;
c. pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi permasalahan UPT;
d. pelaksanaan koordinasi dan pemantauan pelayanan pemeriksaan dan
analisa terhadap pasien/penderita melalui pengambilan sampel dari
tubuh, lingkungan serta obat dan makanan;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas UPT; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 8
(1) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 dan Pasal 7, Kepala UPT mempunyai uraian tugas.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Walikota.
Pasal 9
Kasubag sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b mempunyai
tugas pokok mengarahkan, membimbing, mengawasi, mengkoordinasi,
memantau, mengevaluasi, dan mengendalikan ketatausahaan.
7
Pasal 10
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
Kasubag mempunyai fungsi:
a. penyusunan usulan rencana kerja, anggaran dan kegiatan;
b. pelaksanaan pengelolaan arsip, penatausahaan keuangan, pengelolaan
barang dan kepegawaian;
c. pelaksanaan pembinaan organisasi dan tatalaksana;
d. pelaksanaan evaluasi dan usulan pelaporan; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 11
(1) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 dan Pasal 10, Kasubag mempunyai uraian tugas.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Walikota.
Pasal 12
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
huruf c meliputi:
a. Jabatan Fungsional Umum; dan
b. Jabatan Fungsional Tertentu.
Pasal 13
(1) Jabatan Fungsional Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
huruf a bertugas membantu pelaksanaan tugas Kasubag.
(2) Jabatan Fungsional Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit terdiri dari:
a. fungsional umum dibidang arsip;
b. fungsional umum dibidang keuangan;
c. fungsional umum dibidang barang; dan
d. fungsional umum dibidang kepegawaian.
(3) Penunjukan nama pegawai dan Jabatan Fungsional Umum sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Surat Tugas Kepala UPT.
8
Pasal 14
(1) Jabatan Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
huruf b bertugas membantu Kepala UPT.
(2) Jabatan Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit terdiri dari:
a. dokter;
b. perawat; dan
c. pranata laboratorium kesehatan.
(3) Jabatan Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diangkat oleh Walikota atas usul Kepala Dinas.
(4) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), dipimpin oleh seorang koordinator yang berasal dari tenaga
Jabatan Fungsional Tertentu senior.
(5) Penetapan koordinator Jabatan Fungsional Tertentu senior sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) ditetapkan oleh Kepala Dinas.
BAB IV
UPT FARMASI
Pasal 15
UPT dipimpin oleh Kepala UPT yang berkedudukan dibawah Dinas dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 16
(1) Susunan organisasi UPT meliputi:
a. Kepala UPT;
b. Kasubag; dan
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Susunan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan
dalam bagan struktur organisasi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Walikota ini.
Pasal 17
(1) Kepala UPT merupakan jabatan struktural eselon IVa.
(2) Kasubag merupakan jabatan struktural eselon IVb.
9
Pasal 18
Kepala UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a
mempunyai tugas pokok mengarahkan, membimbing, mengawasi,
mengkoordinasi, memantau, mengevaluasi, dan mengendalikan penerimaan,
pengadaan serta pendistribusian obat dan bahan medis habis pakai ke
Puskesmas.
Pasal 19
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
Kepala UPT mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja, anggaran dan kegiatan;
b. pelaksanaan penerimaan, pengadaan serta pendistribusian obat dan
bahan medis habis pakai ke Puskesmas;
c. pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi permasalahan UPT;
d. pelaksanaan koordinasi dan pemantauan penerimaan, pengadaan serta
pendistribusian obat dan bahan medis habis pakai ke Puskesmas;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas UPT; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 20
(1) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 dan Pasal 19, Kepala UPT mempunyai uraian tugas.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Walikota.
Pasal 21
Kasubag sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf b mempunyai
tugas pokok mengarahkan, membimbing, mengawasi, mengkoordinasi,
memantau, mengevaluasi, dan mengendalikan ketatausahaan.
10
Pasal 22
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Kasubag
mempunyai fungsi:
a. penyusunan usulan rencana kerja, anggaran dan kegiatan;
b. pelaksanaan pengelolaan arsip, penatausahaan keuangan, pengelolaan
barang dan kepegawaian;
c. pelaksanaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana;
d. pelaksanaan evaluasi dan usulan pelaporan; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT sesuai tugas dan
fungsinya.
Pasal 23
(1) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 21 dan Pasal 22, Kasubag mempunyai uraian tugas.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Walikota.
Pasal 24
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
ayat (1) huruf c meliputi:
a. Jabatan Fungsional Umum; dan
b. Jabatan Fungsional Tertentu.
Pasal 25
(1) Jabatan Fungsional Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
huruf a bertugas membantu pelaksanaan tugas Kasubag.
(2) Jabatan Fungsional Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit terdiri dari:
a. fungsional umum dibidang arsip;
b. fungsional umum dibidang keuangan;
c. fungsional umum dibidang barang; dan
d. fungsional umum dibidang kepegawaian.
(3) Jabatan Fungsional Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
bertanggungjawab kepada Kasubag.
(4) Penunjukan nama pegawai dan Jabatan Fungsional Umum sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Surat Tugas Kepala UPT.
11
Pasal 26
(1) Jabatan Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
huruf b bertugas membantu Kepala UPT.
(2) Jabatan Fungsional Tertentu pada UPT sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling sedikit terdiri dari:
a. apoteker; dan
b. asisten apoteker.
(3) Jabatan Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diangkat oleh Walikota atas usul Kepala Dinas.
(4) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), dipimpin oleh seorang koordinator yang berasal dari tenaga
Jabatan Fungsional Tertentu senior.
(5) Penetapan koordinator Jabatan Fungsional Tertentu senior sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) ditetapkan oleh Kepala Dinas.
BAB V
UPT PUSKESMAS
Pasal 27
UPT dipimpin oleh Kepala UPT yang berkedudukan dibawah Dinas dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 28
(1) Susunan organisasi UPT meliputi:
a. Kepala UPT;
b. Kasubag; dan
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Susunan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan
dalam bagan struktur organisasi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Walikota ini.
Pasal 29
(1) Kepala UPT merupakan jabatan struktural eselon IVa.
(2) Kasubag merupakan jabatan struktural eselon IVb.
12
Pasal 30
Kepala UPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) huruf a
mempunyai tugas pokok mengarahkan, membimbing, mengawasi,
mengkoordinasi, memantau, mengevaluasi, dan mengendalikan
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama.
Pasal 31
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30
Kepala UPT mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana kerja, anggaran dan kegiatan;
b. pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama;
c. pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi permasalahan UPT;
d. pelaksanaan koordinasi dan pemantauan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama.
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas UPT; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas
dan fungsinya.
Pasal 32
(1) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 30 dan pasal 31, Kepala UPT mempunyai uraian tugas.
(2) uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Keputusan Walikota.
Pasal 33
Kasubag sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) huruf b mempunyai
tugas pokok mengarahkan, membimbing, mengawasi, mengkoordinasi,
memantau, mengevaluasi, dan mengendalikan ketatausahaan.
13
Pasal 34
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Kasubag
mempunyai fungsi:
a. penyusunan usulan rencana kerja, anggaran dan kegiatan;
b. pelaksanaan pengelolaan arsip, penatausahaan keuangan, pengelolaan
barang dan kepegawaian;
c. pelaksanaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana;
d. pelaksanaan evaluasi dan usulan pelaporan; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 35
(1) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 33 dan Pasal 34, Kasubag mempunyai uraian tugas.
(2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Walikota.
Pasal 36
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28
ayat (1) huruf c meliputi:
a. Jabatan Fungsional Umum; dan
b. Jabatan Fungsional Tertentu.
Pasal 37
(1) Jabatan Fungsional Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
huruf a bertugas membantu pelaksanaan tugas Kasubag.
(2) Jabatan Fungsional Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit terdiri dari:
a. fungsional umum dibidang arsip;
b. fungsional umum dibidang keuangan;
c. fungsional umum dibidang barang; dan
d. fungsional umum dibidang kepegawaian.
(3) Jabatan Fungsional Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
bertanggungjawab kepada Kasubag.
(4) Penunjukan nama pegawai dan Jabatan Fungsional Umum sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Surat Tugas Kepala UPT.
14
Pasal 38
(1) Jabatan Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
huruf b bertugas membantu Kepala UPT
(2) Jabatan Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit terdiri dari:
a. dokter;
b. dokter gigi;
c. perawat;
d. perawat gigi;
e. bidan;
f. penyuluh kesehatan masyarakat;
g. pranata laboratorium kesehatan;
h. nutrisionis;
i. apoteker;
j. asisten apoteker;
k. rekam medis; dan
l. sanitarian.
(3) Jabatan Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diangkat oleh Walikota atas usul Kepala Dinas.
(4) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), dipimpin oleh seorang koordinator yang berasal dari tenaga
Jabatan Fungsional Tertentu senior.
(5) Penetapan koordinator Jabatan Fungsional Tertentu senior sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) ditetapkan oleh Kepala Dinas.
BAB VI
TATA KERJA
Pasal 39
(1) Kepala UPT berkewajiban melaksanakan prinsip koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi dalam lingkungan UPT maupun dengan
SKPD lain.
(2) Kepala UPT bertanggungjawab memberikan bimbingan atau pembinaan
kepada:
a. Kasubag; dan
b. Jabatan Fungsional Tertentu.
(3) Kepala UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaporkan hasil
pelaksanaan tugas pada Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas.
15
Pasal 40
(1) Kasubag berkewajiban melaksanakan prinsip koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi.
(2) Kasubag bertanggungjawab memberikan bimbingan atau pembinaan
kepada bawahannya serta melaporkan hasil pelaksanaan tugas pada
Kepala UPT.
BAB VII
KEPEGAWAIAN
Pasal 41
(1) Kepala UPT dan kasubag diangkat dan diberhentikan oleh Walikota.
(2) Setiap PNS wajib menyusun Sasaran Kerja Pegawai sesuai dengan
ketentuan peraturan peundang-undangan.
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 42
Pembiayaan UPT bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 43
Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka:
a. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 18 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 12 Tahun
2009 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Pada
Pemerintah Kota Tangerang Selatan;
b. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 49 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan Badan Pemerintah
Kota Tangerang Selatan; dan
c. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 52 Tahun 2011 tentang
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja pada UPT Pusat Kesehatan
Masyarakat.
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
16
Pasal 44
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Tangerang
Selatan.
Ditetapkan di Tangerang Selatan
Pada tanggal : 24 Februari 2015
WALIKOTA
TANGERANG SELATAN,
ttd
AIRIN RACHMI DIANY
Diundangkan di Tangerang Selatan
Pada tanggal : 24 Februari 2015
SEKRETARIS DAERAH
KOTA TANGERANG SELATAN,
ttd
DUDUNG E. DIREDJA
BERITA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 NOMOR 7