walikota lhokseumawe provinsi aceh · republik indonesia berdasarkan undang-undang dasar negara...

18
-1- Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana; b. bahwa dalam rangka upaya peningkatan pelayanan dan pemanfaatan potensi dibidang pemasangan reklame dengan memperhatikan estetika, ketertiban dan melindungi kepentingan masyarakat, diperlukan pedoman dalam penyelenggaraan reklame; c. bahwa fakta menunjukkan perkembangan ekonomi yang pesat disertai pertumbuhan minat menyelenggarakan reklame menyebabkan pemasangan reklame dilakukan secara tidak teratur; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu membentuk Qanun Kota Lhokseumawe tentang Penyelenggaraan Reklame; Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Memorandum of understanding (MoU) Helnsinki 15 Agustus 2005, Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menegaskan komitmen mereka untuk menyelesaikan konflik Aceh secara damai, menyeluruh, berkelanjutan dan bermartabat bagi semua. Para pihak bertekad untuk menciptakan kondisi sehingga Pemerintahan Rakyat Aceh dapat diwujudkan melalui suatu proses yang "" Demokratis dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; QANUNKOTALHOKSEUMAWE NOMOR 13 TAHUN2016 TENTANG PENYELENGGARAANREKLAME BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGANNAMAALLAHYANGMAHAPENGASIHLAGIMAHAPENYAYANG ATASRAHMATALLAHYANGMAHAKUASA WALIKOTALHOKSEUMAWE, WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH

Upload: lekiet

Post on 10-May-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

- 1 -

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum AcaraPidana;

b. bahwa dalam rangka upaya peningkatan pelayanan danpemanfaatan potensi dibidang pemasangan reklame denganmemperhatikan estetika, ketertiban dan melindungikepentingan masyarakat, diperlukan pedoman dalampenyelenggaraan reklame;

c. bahwa fakta menunjukkan perkembangan ekonomi yangpesat disertai pertumbuhan minat menyelenggarakanreklame menyebabkan pemasangan reklame dilakukansecara tidak teratur;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu membentukQanun Kota Lhokseumawe tentang PenyelenggaraanReklame;

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Memorandum ofunderstanding (MoU) Helnsinki 15 Agustus 2005,Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Gerakan AcehMerdeka (GAM) menegaskan komitmen mereka untukmenyelesaikan konflik Aceh secara damai, menyeluruh,berkelanjutan dan bermartabat bagi semua. Para pihakbertekad untuk menciptakan kondisi sehingga PemerintahanRakyat Aceh dapat diwujudkan melalui suatu proses yang

"" Demokratis dan adil dalam Negara Kesatuan RepublikIndonesia;

QANUNKOTALHOKSEUMAWE

NOMOR 13 TAHUN2016

TENTANG

PENYELENGGARAANREKLAME

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIMDENGANNAMAALLAHYANGMAHAPENGASIHLAGIMAHAPENYAYANG

ATASRAHMATALLAHYANGMAHAKUASA

WALIKOTALHOKSEUMAWE,

WALIKOTA LHOKSEUMAWEPROVINSI ACEH

- 2 -

3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001 tentang PembentukanKota Lhokseumawe (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2001 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4109);

4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4444);

5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentangPemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4633);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang PelayananPublik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5038);

7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak danRetribusi Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5049);

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungandan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubahbeberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-UndangNomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5679);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentangpelaksanaan KITAPUndang- undang Hukum Acara Pidana(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3258), sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 58 Tahun 2010 tentang Perubahan atasPeraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentangPelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5145);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2002 tentangPemberlakukan secara Efektif Undang-Undang Nomor 2Tahun 2001 tentang Pembentuan Kota Lhokseumawe(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4239);

- 3 -

Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan:1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.2. Pemerintah Aceh adalah Pemerintah Daerah Provinsi dalam

sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkanUndang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan yang dilaksanakanoleh Pemerintah Daerah Aceh dan Dewan Perwakilan RakyatDaerah Aceh sesuai dengan fungsi dan kewenangan masing­masing.

3. Daerah adalah Kota Lhokseumawe.4. Kota Lhokseumawe yang selanjutnya disebut Kota adalah

bagian dari daerah Provinsi sebagai suatu kesatuanmasyarakat hukum yang diberi kewenangan khusus untukmengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dankepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturanperundang-undangan dalam sistem Negara KesatuanRepublik Indonesia berdasarkan Undang-undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dipimpin olehseorang Walikota.

5. Pemerintah Kota Lhokseumawe yang selanjutnya disebutPemerintah Kota adalah unsur penyelenggara pemerintahandaerah kota yang terdiri atas Walikota dan Perangkat DaerahKota;

6. Walikota adalah Walikota Lhokseumawe.7. Wakil Walikota adalah Wakil Walikota Lhokseumawe.8. Dewan Perwakilan Rakyat Kota yang selanjutnya disebut

DPRK adalah Dewan Perwakilan Rakyat Kota Lhokseumaweyang merupakan unsur penyelenggara Pemerintahan Kotayang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.

9. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintuyang selanjutnya disebut BPMPTSP adalah Badan PenanamanModal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu KotaLhokseumawe.

BABIKETENTUANUMUM

Pasal 1

Dengan Persetujuan Bersama

DEWANPERWAKILANRAKYATKOTALHOKSEUMAWE

dan

WALIKOTALHOKSEUMAWE

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : QANUNKOTA LHOKSEUMAWETENTANGPENYELENGGARAANREKLAME.

12. Qanun Kota Lhokseumawe Nomor 7 tahun 2012 tentangPajak Reklame (Lembaran Daerah Kota Lhokseumawe Tahun2012 Nomor 7);

13. Qanun Kota Lhokseumawe Nomor 1 Tahun 2014 tentangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Lhokseumawe Tahun2012-2032 (Lembaran Daerah Kota Lhokseumawe Tahun2012 Nomor 1);

-4-

10. Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame;11. Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang

bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuankomersial memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan,atau untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa,orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar,dirasakan, dan/ atau dinikmati oleh umum.

12. Izin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kotaberdasarkan Peraturan Daerah atau Peraturan lainnya yangmerupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau diperolehnyaseseorang untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu.

13. Penyelenggara Reklame adalah orang atau badan yangmenyelenggarakan reklame baik untuk dan atas namanyasendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang menjaditanggungannya.

14. Penyelenggaraan Reklame adalah suatu kegiatan mengurusdan mengusahakan sesuatu untuk melakukan pemasangan,pemeliharaan dan pembongkaran reklame.

15. Surat Izin Penyelenggaraan Reklame yang selanjutnya disebutSurat Izin adalah naskah dinas yang berisi pemberian izinkepada seseorang atau badan untuk menyelenggarakanreklame.

16. Reklame Papan adalah reklame yang terbuat dari papan kayu,termasuk seng atau bahan lain yang sejenis dipasang ataudigantungkan atau dibuat pada bangunan, tembok, dindingpagar, pohon, tiang, dan sebagainya baik bersinar maupunyang disinari.

17. Reklame Megatrorr/Vidiotrorr/Large Elektronic Display (LED)adalah reklame yang menggunakan layar monitor besarberupa program reklame atau iklan bersinar dengan gambaratau tulisan berwarna yang dapat berubah-ubah, terprogramdan difungsikan dengan tenaga listrik.

18. Reklame Kain adalah reklame yang diselenggarakan denganmenggunakan bahan kain, termasuk kertas, plastik, karetatau bahan lain yang sejenis dengan itu.

19. Reklame Melekat (sticker) adalah reklame yang berbentuklembaran lepas, diselenggarakan dengan cara disebarkan,diberikan atau dapat diminta untuk ditempelkan, dilekatkan,dipasang, digantungkan pada suatu benda dengan ketentuanluasnya tidak lebih dari 200 em perlembar.

20. Reklame Selebaran adalah reklame yang berbentuk lembaranlepas, diselenggarakan dengan cara disebarkan, diberikanatau dapat diminta dengan ketentuan tidak untukditempelkan, dilekatkan, dipasang, digantungkan pada bendalain.

21. Reklame Berjalarr/Kendaraan adalah reklame yangditempatkan atau ditempelkan pada kendaraan yangdiselenggarakan dengan mempergunakan kendaraan ataudengan cara dibawa oleh orang.

22. Reklame Suara adalah reklame yang diselenggarakan denganmenggunakan kata-kata yang diucapkan atau dengan suarayang ditimbulkan dari atau oleh perantaraan alat.

- 5 -

..

23. Reklame Slide atau reklame film adalah reklame yangdiselenggarakan dengan cara menggunakan klise berupa kacaatau film, ataupun bahan-bahan yang sejenis, sebagai alatuntuk diproyeksikan dan atau dipancarkan pada layar ataubenda lain di dalam ruangan.

24. Reklame Peragaan adalah reklame yang diselenggarakandengan cara memperagakan suatu barang dengan atau tanpadisertai suara.

25. Reklame umbul-umbul adalah reklame yang diselenggarakanberupa gambar, lukisan dan Zatau tulisan denganmenggunakan bahan kain, termasuk kertas, plastik, karetatau bahan lainnya yang sejenis dengan itu, yang dipasangdengan cara digantungkan horizontal/vertikal denganmenggunakan tali pengikat dan/ atau memakai tiangbesr/bambu dan sejenisnya.

26. Reklame udara adalah reklame yang diselenggarakan di udaradengan menggunakan gas, laser, pesawat udara atau alat lainyang sejenisnya.

27. Reklame apung adalah reklame yang diselenggarakan berupagambar, lukisan darr/atau tulisan dengan cara disebarkanatau dipasang pada suatu alat /benda yang diletakkan diataspermukaan air.

28. Kontruksi bangunan adalah objek bangunan secarakeseluruhan yang terbentuk atas kesatuan struktur struktur.

29. Sudut pandang reklame adalah arah hadap reklame yangdilihat dari jumlah persimpangan dan arah jalan.

30. Materi Reklame adalah naskah, tulisan, gambar, logo danwarna yang terdapat dalam bidang reklame.

31. Jaminan Biaya Bongkar adalah biaya yang dibayarkan olehpenyelenggara reklame kepada Kantor Pelayanan PerizinanTerpadu Satu Pintu yang akan dipergunakan oleh KantorPelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu untuk membongkarreklame dan untuk memulihkan Zperbaikan kembalilokasij tempat bekas diselenggarakan reklame, apabilaIokasiy tempat tersebut merupakan milik atau yang dikuasioleh Pemerintah Daerah.

32. Pejabat adalah pegawai yang diberi tugas tertentu di bidangpenyelenggaraan dan pengelolaan reklame berdasarkan tugasdan fungsinya sesuai peraturan perundang-undangan.

33. Peruntukan Lokasi Reklame adalah tempat tertentu dimanatitik reklame ditempatkan atau ditempelkan.

34. Titik Reklame adalah tempat darr/atau lokasi di mana bidangreklame didirikan atau ditempelkan.

35. Nilai Strategis Lokasi adalah ukuran nilai yang ditetapkanpada titik-titik lokasi pemasangan reklame yang dikategorikansebagai lokasi yang didasarkan kriteria kepadatan lalu lintas,kemudahan pemanfaatan tata ruang kota, pusat keramaiankota serta aspek lainnya.

36. Izin Mendirikan Bangunan, yang selanjutnya disingkat 1MBadalah perizinan yang diberikan oleh Pemerintah Daerahkepada pemilik bangunan untuk membangun baru,mengubah, memperluas, mengurangi, darr/atau merawatbangunan sesuai dengan persyaratan administratif danpersyaratan teknis yang berlaku.

-"

-6-

Pengaturan penyelenggaraan reklame dilaksanakan berdasarkanasas:a. manfaat;b. keadilan;c. keselamatan;d. keamanan;e. ketertiban;f. kepastian hukum;g. kebersihan dan keindahan; danh. keserasian lingkungan.

BABIIASASDANTUJUAN

Pasa12

37.Izin Mendirikan Bangunan-Bangunan Reklame, yangselanjutnya disingkat IMB-BRadalah perizinan berisi arahanteknis pembangunan kontruksi reklame.

38. Lokasi Persil adalah suatu perpetakan tanah yang terdapatdalam lingkup rencana kota atau rencana perluasan kota ataujika sebagian masih belum ditetapkan rencanaperpetakannya, namun menurut pertimbangan PemerintahKota dapat digunakan untuk mendirikan sesuatu bangunan.

39. Lokasi Bukan Persil adalah semua ruang di luar persil, didalam wilayah Daerah, termasuk keseIuruhan Ruang MilikJalan baik milik Pemerintah maupun penyelenggara Jalan Tol,Daerah Manfaat Sungai dan bantaran ReI Kereta Api sertaprasarana lingkungan yang oleh Perusahaan PembangunanPerumahan belum diserahkan kepada Pemerintah Kota,

40. Pengawasan adalah serangkaian kegiatan untuk mengawasipemenuhan kewajiban dan menegakkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

41. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari,mengumpulkan, mengeioia data darr/ atau keterangan Iainnyauntuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban daripemasang dan/ atau pengelola reklame.

42. Penyidikan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebutPPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentudilingkungan Pemerintah Kota Lhokseumawe yang diberiwewenang khusus oleh Undang-Undang atau ketentuan yangberlaku untuk melakukan penyidikan terhadap pelanggaranQanun.

43. Badan adalah sekumpulan orang darr/atau modal yangmerupakan kesatu an , baik yang melakukan usaha maupunyang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroanterbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, BadanUsaha Milik Negara (BUMN),atau Badan Usaha Milik Daerah(BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma,kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpuIan,yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atauorganisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnyatermasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap

·.

- 7 -

(1) Dalam melaksanakan penyelenggaraan reklame PemerintahKota mempunyai wewenang dan tanggung jawab meliputi:a. menetapkan kebijakan penyelenggaraan reklame di

Wilayah Kota; danb. menetapkan tata cara penyelenggaraan reklame.

Bagian KeduaWewenang dan Tanggung Jawab

Pasal6

Pemerintah Kota berkewajiban mengatur dan mengelolapenyelenggaraan reklame meliputi:a. menyusun perencanaan, program, pengembangan dan evaluasi

kebijakan;b. menyusun standar operasional prosedur;c. menyusun pola penyebaran perletakan reklame;d. melakukan pembinaan;e. menyusun kebutuhan sarana dan prasarana di bidang

reklame;f. melakukan pemantauan dan evaluasi; dang. mengelola pajak.

BABIVKEWAJIBAN,WEWENANGDANTANGGUNGJAWAB

PEMERINTAHKOTABagian KesatuKewajibanPasalS

(1) Ruang lingkup penyelenggaraan reklame merupakanpenataan reklame yang dipasang di wilayah Kota.

(2) Ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi:a. perencanaan;b. pemasangan;c. pengawasan;d.pengendalian;dane. penertiban.

BABIIIRUANGLINGKUP

Pasal4

Pengaturan penyelenggaraan reklame bertujuan:a. memberikan perlindungan kepada masyarakat:b. memberikan kepastian hukum;c. menjaga norma kesopanan;d. menjaga keindahan dan kelestarian lingkungan;e. mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah untuk kepentingan

masyarakat; danf. meningkatkan pendapatan asli daerah.

Pasa13

- 8 -

sejenisnya;b. reklame kain;c. reklame berjalan, termasuk pada kenderaan;d. reklame udara;e. reklame apung;f. reklame suara;g. reklame kendaraan;h. reklame film/slide; dan1. reklame peragaan;j. reklame nama usaha yang melekat nama produk.

(3) Reklame insidentil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b, terdiri dari:a. reklame spanduk;b. reklame umbul-umbul;c. reklame poster;d. reklame melekat (stiker);e. reklame balon udara;f. reklame selebaran / leaflet.

danpaparr/ billboard/ videotron/ megatrona. reklame

(1) Pemasangan reklame dibedakan menjadi:a. reklame tetap;b. reklame insidentil.

(2) Reklame tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,terdiri dari:

Pasal8

(1) Subjek penyelenggaraan reklame adalah setiap orang ataubadan yang melaksanakan kegiatan Zpenyelenggaraan/pemasangan reklame.

(2) Objek penyelenggaraan reklame adalah setiap kegiatanpemasangan bidang/paparr/papan informasi atau benda lainuntuk tujuan komersil.

(3) Tidak termasuk sebagai objek Pajak Reklame adalah:a. penyelenggara reklame melalui intemet, televisi, radio,

warta harian, warta mingguan, warta bulanan, dansejenisnya;

b. labely merek produk yang melekat pada barang yangdiperdagangkan, yang berfungsi untuk membedakan dariproduk sejenis lainnya;

c. nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekatpada bangunan tempat usaha atau profesidiselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang mengaturnama pengenal usaha atau profesi tersebut; dan

d. reklame yang diselenggarakan oleh Pemerintah,Pemerintah Propinsi atau Pemerintah Kota.

BABVSUBJEK DAN OBJEK PENYELENGGARAAN REKLAME

Pasal 7

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyelenggaraanreklame sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diaturdalam Peraturan Walikota.

(2)

- 9 -

(1) Objek-objek reklame yang wajib memiliki kontruksibangunan adalah:a. Billboard;b. Videotron;c. Megatron;d. Large Elektronic Display (LED);e. Baliho.

(2) Kontruksi reklame harus memenuhi ketentuan sebagaiberikut:a. melampirkan gambar ukuran bidang kontruksi secara

rinci (meliputi pondasi, tiang dan rangka bidangreklame);

b. melampirkan perhitungan kontruksi lengkap;

Bagian KetigaKontruksi Reklame

Pasal 11

(1) Setiap perencanaan penempatan reklame yang meliputipemetaan, penataan dan penetapan titik reklame, harusmemperhatikan estetika, keamanan, keselamatan,keserasian bangunan dan lingkungan sesuai denganrencana penataan kawasan dan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemetaan, penataan danpenetapan titik reklame diatur dalam Peraturan WalikotaLhokseumawe.

Bagian KeduaPerencanaanPasa110

(1) Penyelenggara reklame adalah:a. pemilik reklame atau produk; dan/ ataub. pihak ketiga.

(2) Pemilik reklame atau produk sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a adalah orang pribadi atau badan pemilikreklame untuk kepentingan diri sendiri.

(3) Pihak ketiga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf badalah badan usaha yang bergerak di bidang reklame untukdan atas nama pihak lain.

(4) Setiap penyelenggara reklame wajib mencantumkan masaberlaku izin pada sisi reklame.

BABVIPENYELENGGARAANREKLAME

Bagian KesatuPenyelenggara

Pasal9

(4) Jenis-jenis reklame yang belum ditentukan sebagai katagorireklame sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3),penentuan katagorinya diatur lebih lanjut dalam PeraturanWalikota.

- 10 -

(1) Setiap pemasangan reklame harus memenuhi standarreklame.

(2) Standar reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (1),meliputi:a. standar etika yaitu isinya tidak mempertentangkan unsur

SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan) danmenjaga norma kesopanan;

b. standar estetis yaitu bentuk dan penampilannyamemperhatikan aspek keindahan;

c. standar teknis yaitu reklame yang dipasang memenuhiketentuan standar konstruksi;

d. standar fiskal yaitu reklame yang dipasang telah melunasiseluruh kewajiban perpajakan;

e. standar administrasi yaitu reklame yang dipasangmemenuhi perizinan sesuai dengan ketentuan yangberlaku;

f. standar keselamatan yaitu reklame yang dipasang tidakmengganggu lalu lintas dan tidak membahayakanmasyarakat disekitarnya.

Bagian KelimaStandar Reklame

Pasal14

(3) Terhadap lokasi atau tempat-tempat tertentu yangdinyatakan sebagai tempat pemasangan reklame dapatdikerjasamakan pengelolaannya pada pihak lain denganmemberikan kontribusi selain berkewajiban membayar pajakdan pengurusan perizinan pemasangan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai lokasi pemasangan reklamediatur dalam Peraturan Walikota.

Pasal13

(1) Lokasi pemasangan reklame meliputi seluruh wilayah Kota.

(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud padaayat (1) adalah beberapa lokasi khusus yang ditetapkansebagai Kawasan Larangan Pemasangan Reklame.

(3) Kawasan Larangan Pemasangan Reklame sebagaimanadimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan KeputusanWalikota.

Bagian KeempatLokasiPemasangan

Pasal12

c. bangunan tempat berdirinya kontruksi reklame harusmemiliki Izin Mendirikan Bangunan-Bangunan Reklame(IMB-BR),dan perancangan Zgambar rencana kontruksibangunan telah mendapat persetujuan dari InstansiTeknis;

d. surat pernyataan bertanggungjawab dari pemilikreklame.

- 11 -

(1) Tim Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (6)terdiri dari:a. unsur BPMPTSP;b. unsur Dinas Pendapatan;c. unsur Dinas Pekerjaan Umum;d. Unsur Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah;

Pasal16

BAB VIIKETENTUAN1Z1NREKLAME

Pasal15(1) Setiap penyelenggara reklame wajib memiliki izin dari

Walikota atau Pejabat yang ditunjuk;(2) Untuk memperoleh izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

yang bersangkutan harus mengajukan permohonan secaratertulis kepada Walikota atau Pejabat yang ditunjuk;

(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak dapatdipindahtangankan kepada pihak lain;

(4) Setiap penyelenggara yang sebelumnya telah memiliki izindan telah habis masa berlakunya apabila pemasanganreklame akan diteruskan, wajib melakukan perpanjanganizin sesuai ketentuan yang berlaku;

(5) Setiap penyelenggara yang memasang reklame yangdidasarkan pada perjanjian kerjasama untuk perpanjanganizinnya wajib diadakan pembaharuan perjanjian kerjasamaterlebih dahulu;

(6) Izin penyelenggaraan reklame yang diselenggarakan di lokasipersil dan lokasi bukan persil harus melalui pertimbanganTimTeknis;

(7) Memasang tanda masa berlaku izin reklame yang dapatterlihat jelas;

(8) Izin penyelenggaraan reklame harus melalui pertimbanganTim Teknis, dikecualikan untuk selebaran, poster, banner,spanduk dan reklame berjalan;

(9) Penyelenggara reklame harus memenuhi ketentuan sebagaiberikut:a. tidak menutup pandangan rambu, lampu pengatur dan

kamera lalu lintas serta sudut pandang reklame;b. lampu reklame yang dipasang diarahkan ke bidang

reklame sehingga tidak menyilaukan pandangan pemakaijalan;

c. instalasi listrik yang dipasang tidak membahayakankeselamatan umum;

d. tidak mengganggu fungsi atau merusak sarana danprasarana kota; dan

e. kaki kontruksi tidak boleh berada di saluran air, sungaiatau badan jalan.

(10) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan izin reklamedan perpanjangan izin reklame diatur dalam PeraturanWalikota.

.....'

- 12 -

(3)Setiap penye1enggara rek1ame, dilarang:a. memasang reklame tanpa izin dari Walikota atau Pejabat

yang ditunjuk;b. menempatkan atau menggunakan lokasiy tempat

pemasangan reklame yang tidak sesuai dengan izin yangdimiliki;

(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatasdikecualikan terhadap :a. Gedung seko1ah yang melaksanakan acara yang bersifat

pendidikan dan bersifat temporer;b. Rumah ibadah yang me1aksanakan upacara keagamaan dan

bersifat temporer; danc. Gedung bersejarah yang dipergunakan untuk kegiatan

usaha bersifat sementara dan dalam waktuterten tu / insiden til.

(1) Dilarang memasang rek1ame di pekarangan dan pagar kantorpemerintah, pagar taman yang dikelola pemerintah, gedungseko1ah, rumah ibadah dan gedung bersejarah yang tidakdipergunakan untuk komersia1;

Bagian KetigaLaranganPasal19

Setiap penyelenggara reklame, berkewajiban:a. mempunyai izin dari Walikota atau pejabat yang ditunjuk;b. menggunakan lokasi atau tempat sesuai dengan izin yang

dimiliki dengan batas waktu yang ditentukan dalam izin;c. membongkar sendiri reklame yang dipasang pada saat batas

waktu pemasangan berakhir;d. memenuhi pembayaran pajak reklame;e. menanggung resiko yang terjadi yang diakibatkan dari adanya

kejadian yang ditimbu1kan dari pemasangan reklame yangbersangkutan; dan

f. memperbaiki kembali pada lokasi atau tempat pemasanganpembongkaran reklame.

Bagian KeduaKewajibanPasal18

Setiap penye1enggara rek1ame berhak memasang reklame padalokasi dengan batas waktu yang telah ditentukan.

BAB VInHAK,KEWAJIBANDANLARANGANPEMEGANGIZINREKLAME

Bagian KesatuHak

Pasal17

e. unsur Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan;dan

f. unsur Badan Lingkungan Hidup dan Kebersihan.(2) Ketentuan 1ebih 1anjut mengenai Tim Teknis sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), diatur dengan Peraturan Walikota.

- 13 -

(1) Izin dapat dicabut atau dinyatakan tidak berlaku serta tidakmempunyai kekuatan hukum apabila:a. pemegang izin tidak melaksanakan kewajiban dan

ketentuan penyelenggaraan reklame sebagaimanadimaksud dalam Pasal 18;

BABXPENCABUTANIZIN

Pasa122

(1) Setiap penyelenggara reklame yang melanggar ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dikenakan sanksiadministrasi berupa pencabutan izin darr/ataupembongkaran.

(2) Terhadap izin pemasangan reklame yang sudah dicabutsebagaimana dimaksud pada ayat (1), penggunaan tempatreklame tersebut dapat dipakai oleh pemegang izin yanglain.

Pasal21

(1) Materi reklame dilarang bertentangan dengan normaagama/Syariat Islam, norma kesopanan, norma kesusilaan,norma hukum, ketertiban dan keamanan serta tidakadanya unsur SARA.

(2) Perubahan materi reklame hanya dapat dilakukan :a. dalam masa pajak berjalan;b. untuk kategori materi yang sarna; danc. apabila tidak ada perubahan pada bentuk dan ukuranbangunarr/ media reklame.

(3) Setiap penggantian materi reklame wajib mendapat izin dariPemerintah Kota, dan penentuan masa berlaku izin yangtelah ditetapkan berpedoman pada masa berlaku pajak;

(4) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harusdiajukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum materireklame diubah, dengan melampirkan :a. identitas wajib pajak;b. surat izin reklame; danc. rencana perubahan materi reklame.

BABIXMATERIREKLAME

Pasal20

menggunakan ukuran dan bahan reklame yang tidaksesuai dengan izin yang dimiliki;memasang reklame pada batang dan ranting pohon;merusak kelestarian lingkungan tempat pemasanganreklame;memasang reklame dengan cara melintang di atas jalanyang dapat mengganggu lalulintas pengguna jalan rayauntukjenis reklame spanduk; danmemasang reklame yang tidak memenuhi standar reklame.

c.

d.. e., .

f.~

g.

- 14 -

(1) Penertiban reklame dilakukan terhadap:a. reklame yang pembayaran pajaknya kurang dari

seharusnya dibayar;b. reklame yang pemasangannya tanpa izin;

..

Bagian KeduaPenertibanPasal26

penye1enggaraan reklame.

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanoleh Tim Pengawas yang dibentuk oleh Walikota.

(3) Ketentuan 1ebih 1anjut mengenai tata cara pengawasanpenye1enggaraan reklame diatur da1am Peraturan Walikota.

izinterhadappengawasanme1akukan(1) Walikota

BABXIIIPENGAWASANDANPENERTIBAN

Bagian KesatuPengawasanPasal25

(1) Da1amrangka menjaga ketertiban, ke1estarian dan keindahan1ingkungan Wilayah Kota, rek1ame yang te1ah dipasang wajibdiadakan pemeliharaan dan perawatan secara berkala.

(2) Pemeliharaan dan perawatan sebagaimana dimaksud padaayat (1), dilakukan oleh penye1enggara reklame.

BABXIIPEMELIHARAANDANPERAWATAN

Pasal24

(1) Setiap pemasangan reklame dikenakan Pajak Reklame.(2) Ketentuan mengenai Pajak Reklame diatur dengan Qanun

tersendiri.

BABXIKETENTUANPAJAKREKLAME

Pasal23

(3) Ketentuan 1ebih 1anjut mengenai tata cara pencabutan izinsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam PeraturanWalikota.

(2) Terhadap izin pemasangan rek1ame yang sudah dicabutsebagaimana dimaksud pada ayat (1), penggunaan tempatreklame tersebut dapat dipakai oleh pemegang izin yang lain.

b. reklame yang di pasang tidak sesuai dengan izin yangdiberikan karena ditemukan adanya perubahan materi,ukuran, ketinggian, titik dan kontruksi bangunanreklame;

c. materi reklame tidak dipenuhi sebagaimana mestinyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1); dan

d. masa berlaku izin te1ah berakhir.

- 15 -

-..'

"

._ (1) Pada saat memasang reklarne, penyelenggaran reklarne wajibmemberikan uang jaminan bongkar reklame.

(2) Pembayaran uang jaminan bongkar dilaksanakan bersama­sarna dengan pembayaran Pajak Reklame.

(3) Setiap penyelenggaran reklame yang memasang reklame,pada saat batas waktu pemasangan sudah berakhir wajibmembongkar sendiri reklarne yang telah dipasang.

(4) Batas waktu kewajiban membongkar sebagaimana dimaksudpada ayat (3), dan batas waktu pengambilan uang jarninanbongkar paling larnbat 30 (tiga puluh) hari kerja sejakberakhimya izin pemasangan reklame.

(5) Pembongkaran reklarne sebagaimana dimaksud pada ayat (3),tetap menjaga kearnanan, keselamatan, kebersihan,keindahan dan kelestarian lingkungan.

(6) Apabila pemasang reklame sampai dengan batas waktuberakhimya masa pemasangan reklarne tidak membongkarsendiri, maka uang jaminan bongkar tidak dapat diarnbil danmenjadi milik Pemerintah Kota.

(7) Apabila setelah batas waktu pemasangan reklame sudahberakhir dan pemilik reklame belum dan Zatau tidakmembongkar sebagaimana dimaksud pada ayat (3), makaWalikota melalui Tim Pengawasan dan Penertiban berwenangmembongkar konstruksi reklame dan bahan bongkarantersebut menjadi milik Pemerintah Kota.•

Pasal28

BAB XIVPENUTUPANDANPEMBONGKARAN

Pasal27Walikota atau pejabat yang ditunjuk berwenang melakukanpenutupan terhadap media reklame, apabila izin pemasanganreklarne sudah berakhir.

c. reklame yang telah berakhir masa izinnya dan tidakdiperpanjang;

d. reklame yang peletakan titiknya tidak pada titik yangtelah ditetapkan dalarn izin;

e. reklarne yang konstruksi bangunannya tidak sesuaidengan izin yang diberikan;

f. reklame yang terdapat perubahan ukuran, kontruksi,penyajian dan materi sehingga tidak sesuai dengan izinPenyelenggaraan Reklame yang telah diberikan;

g. penyelenggara reklarne tidak memelihara bangunanreklame sehingga mengganggu struktur sarana danprasarana kota tempat peletakan bangunan reklarne,keindahan kota dan keselamatan masyarakat; dan

h. terjadinya gagal kontruksi reklame yang menyebabkankontruksi reklarne rubuh dan menyebabkan kerugianbagi pihak lain; dan

(2) Penertiban reklarne sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja atau tim yangdibentuk oleh Walikota.

- 16 -

"

Pasal32

(1) Dalam melaksanakan penyidikan, PPNS sebagaimanadimaksud dalam Pasal 31 berwenang:a. menerima laporan, mencari data, mengumpulkan dan

meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengantindak pidana sehingga keterangan atau laporan tersebutmenjadi lengkap dan jelas;

b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keteranganmengenai orang pribadi atau penyelenggara tentangkebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungandengan tindak pidana;

c. meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadiatau penyelenggara sehubungan dengan tindak pidana;

d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen­dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana;•

Selain oleh pejabat penyidik umum, penyidikan atas tindakpidana pelanggaran qanun ini dapat dilakukan oleh PPNS dilingkungan Pemerintah Kota, yang pengangkatannya ditetapkansesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

BABXVPENYIDlKANPasa131

Pembongkaran reklame dilakukan terhadap :a. Reklame yang tidak memiliki izinZmenyimpangdari izin;b. Reklame yang telah dicabut izinnya dan belum dibongkar oleh

penyelenggara reklame; danc. Reklame yang berakhir masa berlakunya dan tidak

diperpanjang izinya.

Pasa130

(1) Besarnya uangjaminan bongkar untuk reklame tetap sebesar15% (limabelas persen) dari nilai konstruksi.

(2) Besarnya uang jaminan bongkar untuk reklame insidentilsebesar 20% (dua puluh lima persen) dari nilai pajak yangdibayarkan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan uang jaminanbongkar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)diatur dalam Peraturan Walikota.

Pasa129

... .

(8) Konstruksi reklame yang sudah dinyatakan menjadi milikPemerintah Kota dan tidak di bongkar dapat disewakankepada pemasang reklame lain yang besarnya uang sewaditentukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang­undangan.

(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran danpengembalian uang jaminan bongkar reklame danpembongkaran reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dan ayat (4),diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota.

_.

- 17 -

(1) Setiap penyelenggara reklame yang melanggar terhadapketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dan Pasal19, diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulanatau denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluhjuta rupiah).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalahpelanggaran.

BAB XVIKETENTUANPIDANA

Pasal33

..

.-= •

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barangbukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumenlain, serta melakukan penyitaan terhadap barang buktitersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaantugas penyidikan tindak pidana;

g. melakukan tindakan pertama pada saat kejadian atausaat penyidikan di tempat kejadian dan melakukanpemeriksaan terhadap tindak pidana;

h. menyuruh berhenti darr/ atau melarang seseorangmeninggalkan ruangan atau tempat pada saatpemeriksaan sedang berlangsung dan pemeriksaanindentitas orang dan/ atau dokumen yang dibawa;

i. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidanaretribusi daerah;

J. memanggil orang untuk didengar keterangannya dandiperiksa sebagaimana tersangka atau saksi;

k. menghentikan penyidikan setelah mendapat petunjukdari penyidik Polisi Republik Indonesia bahwa tidakterdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukanmerupakan tindak pidana dan selanjutnya melaluipenyidik Polisi Republik Indonesia memberitahukan haltersebut kepada penuntut umum, tersangka ataukeluarganya; dan

1. melakukan tindakan. lain menuru t hukum yang berlakuuntuk kelancaran penyidikan tindak pidana.

(2) Penyidik membuat Berita Acara setiap melakukan tindakanpenyidikan atau pemeriksaan, mengenai:a. pemeriksaan tersangka;b. pemeriksaan barang atau bangunan lainnya;c. penyitaan benda atau barang;d. pemeriksaan surat;e. pemeriksaan saksi; danf. pemeriksaan di tempat kejadian.

(3) Penyidik dalam melakukan penyidikan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), memberitahukan dimulainyapenyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepadapenuntut umum melalui penyidik pejabat polisi negarasesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undangHukum Acara Pidana.

- 18 -

::

NOMOR REGISTER QANUN KOTA LHOKSEUMAWE, PROVINSI ACEH:(10/177/2016)

UAIDI YAHYA

WALIK

Ditetapkan di Kota Lhokseumawepada tanggal13 Februari 2017

16 Rabi'ul Akhir 1438

Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganQanun ini dengan penempatannya dalam Lembaran KotaLhokseumawe

Pasal36

Ketentuan pelaksanaan sebagai Peraturan Pelaksanaan Qanun iniselambat-lambatnya ditetapkan 6 (enam) bulan sejak Qanun inidiundangkan.

BAB XVIIIKETENTUANPENUTUP

Pasal35

(1) Semua permohonan izin pemasangan reklame yang sudahdiajukan dan dalam proses sebelum berlakunya Qanun ini,diproses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang­undangan yang berlaku sebelum ditetapkan Qanun ini.

(2) Semua izin pemasangan reklame yang belum berakhir masaberlakunya pada saat berlakunya Qanun ini, dinyatakanmasih tetap berlaku sampai berakhirnya masa izmpemasangan reklame terse but.

.....

BAB XVIIKETENTUANPERALIHAN

Pasal34