vulnus
DESCRIPTION
pptTRANSCRIPT
Kegawatan vulnus
OLEH :PUTRI AHADIYAH (010112a078)SITI AISAH (010112a096)
PENGERTIAN
Vulnus atau Luka adalah rusaknya kesatuan jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang. (Suriadi, 2007).
TYPE VULNUS1. Vulnus Schlopetorum (Lika Tembak)
Penyebabnya adalah tembakan, granat2. Vulnus Morsum (Luka Gigitan)
Penyebab adalah gigitan binatang atau manusia3. Vulnus Perforatum (Luka Tembus)
Luka jenis ini merupakan luka tembus atau luka jebol
4. Vulnus Amputatum (Luka Terpotong)Luka potong, pancung dengan penyebab benda tajam ukuran besar/berat, gergaji
5. Vulnus Combustion (Luka Bakar)Penyebab oleh karena thermis, radiasi, elektrik ataupun kimia
6. Vulnus Laceratum (Laserasi/Robek)
Jenis luka ini disebabkan oleh karena benturan dengan benda tumpul
7. Vulnus Excoriasi (Luka Lecet)
Penyebab luka karena kecelakaan atau jatuh yang menyebabkan lecet
8. Vulnus Punctum (Luka Tusuk)
Penyebab adalah benda runcing tajam atau sesuatu yang masuk ke dalam kulit
9. Vulnus Contussum (Luka Kontusio)
Penyebab: benturan benda yang keras
10. Vulnus Scissum/Insivum (Luka Sayat)
Penyebab dari luka jenis ini adalah sayatan benda tajam
ETIOLOGI
1. Mekanik a)Benda tajamb)Benda tumpul
2. Non Mekanika)Bahan kimiab)Trauma fisikac)Radiasi
MANIFESTASI KLINIS
1. Deformitas2. Bengkak3. Nyeri4. Kehilangan sensasi 5. Pergerakan abnormal6. Krepitasi
PATOFISIOLOGIVulnus terjadi apabila ada suatu trauma yang mengenai tubuh yang bisa disebabkan oleh traumatis/mekanis, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik, dan gigitan hewan atau binatang. Vulnus yang terjadi dapat menimbulkan beberapa tanda dan gejala seperti bengkak, krepitasi, shock, nyeri, dan deformitas atau bisa juga menimbulkan kondisi yang lebih serius. Tanda dan gejala yang timbul tergantung pada penyebab dan tipe vulnus.
DAMPAK PADA SISTEM TUBUH
1. Kecepatan metabolisme (menurunkan kecepatan metabolisme basal)
2. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit 3. Sistem respirasi
a) Penurunan kapasitas parub)Perubahan perfusi setempatc) Mekanisme batuk tidak efektif
4. Mekanisme batuk tidak efektif5. Peningkatan denyut nadi6. Penurunan cardiac reserve7. Orthostatik Hipotensi
5. Sistem Muskuloskeletala) Penurunan kekuatan ototb)Atropi ototc)Kontraktur sendid)Kontraktur sendie)Osteoporosis
6. Sistem Pencernaana)Anoreksiab)Konstipasi
7. Sistem perkemihan8. Sistem integumen
KOMPLIKASI
1. Kerusakan Arteri2. Kompartement Syndrom3. Infeksi4. Shock
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
1. Fase Inflamasi
Fase inflamasi adalah adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. Tujuan yang hendak dicapai adalah menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing
2. Fase Proliferatif
Proses kegiatan seluler yang penting pada fase ini adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel
3. Maturasi
Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih 12 bulan. Tujuan dari fase maturasi adalah menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
1. Usia2. Infeksi3. Hipovolemia4. Hematoma5. Benda asing6. Iskemia7. Diabetes8. Pengobatan
PENYEMBUHAN LUKA
1. Penyembuhan PrimerDidapat bila luka bersih, tidak terinfeksi, dan dijahit dengan baik
2. Penyembuhan SekunderDidapat pada luka yang dibiarkan terbuka
PENGKAJIAN1. Primery survey
Airway :a. Apakah ada tanda-tanda sumbatan jalan nafasb. Apakah terdengar bunyi stridorc. Apakah ada tanda-tanda keberadaan benda asing, darah,
muntah dalam mulutd. Apakah jalan napas patenBreathinga. Apakah ada hembusan udara dari hidung (fell)b. Pengembangan dada (look)c. Apakah terdengar suara nafas (listen)d. Frekuensi nafasCirculatione. Apakah ada poendarahan/tidakf. Apakah ada pulsa karotis, nadi radialg. Apakah nadi teraba atau tidakh. Kualitas nadi (luat, lemah, kecil)i. Akral (hangat/dimgin)
Disability : gunakan AVPU A – Alert (jaga) : apakah klien
memengerti apoa yang anda sampaikan V – Voice (suara) : apakah klien bias
berbicara kepada anda P – Pain (nyeri) : apakah klien berespon
terhadap nyeri U – Unresponsive (tidak berespon) :
apakah klien tidak sadar atau berespon Cek ukuran , apakah ikuran sama atau
tidak, apakah bereaksi terhadap cahaya (mengecil)
GCS (Glasgow Coma Scale)
2. Survey sekunderAMPLE Alergi Medication Past history (riwayat singkat penyakit, kecelakaan,
tindakan pembedahan, dan perawatan selama sakit)
Last time ate or drank (waktu terakhir makan dan minum)
Event (apa yang menyebabkan terjadinya kecelakaan ? kecelakaan kendaraan, luka bakar, dll)
3. Pemeriksaan fisik (ekposure)a. Keadaan umumb. TTVc. Berat badand. Tinggi badane. Head to toe
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis
2. Perfusi jaringan serebral/perifer tidak efektik berhubungan dengan aliran arteri terhambat
3. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat, prosedur invasif, pertahanan sekunder tidak adekuat
4. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan melalui abnormal (perdarahan).
TERIMA KASIH