volume 1 nomor 1 maret 2016 issn: 2502-7034 daya mas... · craftsmen “brem mekar sari” in the...

70
DAFTAR ISI Daya Mas MEDIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI HASIL PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 IbW-CSR RANCANG BANGUN ALAT PENGERING BREM SERBA GUNA DAN PEM- BERDAYAAN POTENSI KELOMPOK PENGRAJIN BREM DI DESA GEBANG, KECAMATAN NGUNTORONADI, KABUPATEN WONOGIRI Subadi, Sutomo & Suhariyanto 1 -7 IbM PEMANFAATAN TTG MOCAF DAN PENGOLAHAN ANEKA KUE BERBAHAN BAKU KETELA POHON UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL KETELA POHON BADAN KERJASAMA ANTAR DESA (BKAD) TRI MULYO DESA NGENGOR, DESA LUWORO, DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG, KABUPATEN MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR Nurharibnu Wibisono & Sudarno 8 - 18 PENGEMBANGAN DESA KONSERVASI BERBASIS PENDAYAGUNAAN POTENSI LOKAL KAWASAN LINDUNG LERENG GUNUNG PANDAN KABUPATEN MADIUN JAWA TIMUR Anik Trihariyani & Sigit Sapto Nugroho 19 - 29 OPTIMALISASI PEKARANGAN MELALUI KOMUNITAS BERKEBUN DALAM UPAYA KECUKUPAN DAN KEMANDIRIAN PANGAN RUMAH TANGGA Praptiningsih Gamawati Adinurani & Wuryantoro 30 - 34 IbM KELOMPOK KF (KEAKSARAAN FUNGSIONAL) KABUPATEN MADIUN DALAM MENINGKATKAN KETRAMPILAN MELALUI PENGOLAHAN PEPAYA Ratna Mustika Wardhani & Endah Rekyani 35 - 39 IbM. KELOMPOK DUKUNG SEBAYA ( KDS ) BAGI ODHA ( Orang Dengan HIV dan AIDS) Retno Iswati & Nunik Hariyani 40 - 46 OPTIMALISASI PENGELOLAAN SITUS SEJARAH MANUSIA JAWA PURBA”TRINIL” BERBASIS PEMBERDAYAAN POTENSI LOKAL SEBAGAI PUSAT PENGEMBANGAN BUDAYA DAN WISATA PENDIDIKAN DI DESA KAWU KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWI Endang Murti & Hariyanto 47 - 68

Upload: vuonghanh

Post on 20-Mar-2019

252 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

DAFTAR ISI

Daya Mas MeDIA koMunIkASI DAn InFoRMASI hASIl pengAbDIAn DAn

peMbeRDAyAAn MASyARAkATVolume 1 Nomor 1 Maret 2016

ISSN: 2502-7034

IbW-CSR RANCANG BANGUN ALAT PENGERING BREM SERBA GUNA DAN PEM-BERDAYAAN POTENSI KELOMPOK PENGRAJIN BREM DI DESA GEBANG, KECAMATAN NGUNTORONADI, KABUPATEN WONOGIRISubadi, Sutomo & Suhariyanto

1 -7

IbM PEMANFAATAN TTG MOCAF DAN PENGOLAHAN ANEKA KUE BERBAHAN BAKU KETELA POHON UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL KETELA POHON BADAN KERJASAMA ANTAR DESA (BKAD) TRI MULYO DESA NGENGOR, DESA LUWORO, DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG, KABUPATEN MADIUN PROVINSI JAWA TIMURNurharibnu Wibisono & Sudarno

8 - 18

PENGEMBANGAN DESA KONSERVASI BERBASIS PENDAYAGUNAAN POTENSI LOKAL KAWASAN LINDUNG LERENG GUNUNG PANDAN KABUPATEN MADIUN JAWA TIMURAnik Trihariyani & Sigit Sapto Nugroho

19 - 29

OPTIMALISASI PEKARANGAN MELALUI KOMUNITAS BERKEBUN DALAM UPAYA KECUKUPAN DAN KEMANDIRIAN PANGAN RUMAH TANGGAPraptiningsih Gamawati Adinurani & Wuryantoro

30 - 34

IbM KELOMPOK KF (KEAKSARAAN FUNGSIONAL) KABUPATEN MADIUN DALAM MENINGKATKAN KETRAMPILAN MELALUI PENGOLAHAN PEPAYARatna Mustika Wardhani & Endah Rekyani

35 - 39

IbM. KELOMPOK DUKUNG SEBAYA ( KDS ) BAGI ODHA ( Orang Dengan HIV dan AIDS)Retno Iswati & Nunik Hariyani

40 - 46

OPTIMALISASI PENGELOLAAN SITUS SEJARAH MANUSIA JAWA PURBA”TRINIL” BERBASIS PEMBERDAYAAN POTENSI LOKAL SEBAGAI PUSAT PENGEMBANGAN BUDAYA DAN WISATA PENDIDIKAN DI DESA KAWU KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWIEndang Murti & Hariyanto

47 - 68

Page 2: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak
Page 3: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Daya-Mas Media Komunikasi dan Informasi Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016; ISSN : 2502-7034

IbW-CSR RAnCAng bAngun AlAT pengeRIng bReM SeRbA gunA DAn peMbeRDAyAAn poTenSI keloMpok pengRAJIn

bReM DI DeSA gebAng, keCAMATAn ngunToRonADI,kAbupATen WonogIRI

Subadi1), Sutomo2) & Suhariyanto3)

Dosen Fakultas Hukum 1,3), Dosen Fakultas Teknik2),Universitas Merdeka Madiun

Abtracts

Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, a group of businesses or craftsmen Brem, which had stood for generations of generations. A classic problem that has not terpecahan namely; on rainy days Brem difficult to dry and damaged affecting tend to fall in prices. The main program implementation methods drier aid Brem done by several methods phases or stages, as follows; 1) begins planning; 2) development of the plan and the cartridge; 3) cutting and splicing; 4) insulating and heat shock; 5) finishing (painting and sticking stickers IBW CSR), 6) delivery and delivery; 7) installation and test temperature; 8) training in the use of air heater or dryer Brem to 10 (ten) the partners in the first year. The main program IBW CSR dryer aid Brem, temperature test results have met the maximum heat of sunlight reaching 86 degrees of temperature can directly dimanfatkan in the rainy season that comes at the end of 2015 and early 2016 and the results are very satisfying.

Keynote; design, dryers Brem, versatile, Gebang village, Wonogiri

penDAhuluAnKelompok pengrajin “Brem Mekar Sari”

di desa Gebang, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, merupakan kelompok usaha atau pengrajin brem yang sudah berdiri secara turun-temurun dari beberapa generasi. Usaha pembuatan brem yang lebih dikenal dengan brem dolar atau brem Solo ini, lebih tepat disebut sebagai kelompok mandiri yang berada dalam sebuah kawasan tertentu yang berada di 2 (dua) desa yaitu; “desa Gebang dan desa Bumi Harjo”.

Kelompok usaha ini dikelola secara personal atau berdiri sendiri, tidak terorganisir, bahkan saling bersaing tidak terikat dengan

organisasi tertentu. Kelompok pengajin “Brem Mekar Sari”, sesungguhnya banyak memiliki permasalahan klasik yang belum terpecahan yaitu; pada musim hujan brem sulit kering dan cenderung rusak yang berdampak pada jatuhnya harga. Sedangkan potensi yang dapat diberdayakan dan didayagunakan, yaitu; usaha penggemukan sapi yang memanfaatkan libah brem yang berwujud tape ketan yang telah diambil sari/patinya untuk dibuat brem dan limbahnya untuk makanan pokok sapi. Di sisi lain, kotoran sapi yang melimpah belum banyak didayagunakan dan diberdayakan untuk mendukung usaha brem agar dapat mengurangi biaya produksi.

Page 4: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

2 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Subadi, Sutomo & Suhariyanto

MeToDe pelAkSAnAAnMetode pelaksanaan program utama

bantuan alat pengering brem dilakukan dengan beberapa metode atau tahapan tahapan, sebagai berikut; 1) diawali dengan sosialisasi; 2) perencanaan; 3) pembuatan denah dan patrun; 4) pemotongan dan penyambungan; 5) isolator dan peredam panas; 6) finising (pengecatan dan penem-pelan stiker IbW-CSR), 7) pengiriman dan penyerahan; 8) pemasangan dan uji temperatur; 9) pelatihan penggunaan alat pemanas udara atau pengering brem untuk 10 (sepuluh) mitra binaan pada tahun pertama. Dengan alat pengering brem jelas lebih efisien, hemat tenaga dan beaya, bersih, sehat dan higienis.

hASIl DAn peMbAhASAn

a. Hasil

Kegiatan IbW-CSR, diawali dari serang-kaian kegiatan persiapan yang telah dilakukan yaitu dengan agenda sebagai berikut:

a) Rapat persiapan; Tim IbW-CSR melakukan rapat persiapan pelaksanaan program Tahun Pertama. Hal ini bertujuan untuk persiapan pelaksanaan program kerja dan anggaran pelaksanaan kegiatan IbW-CSR yang akan dilaksanakan dengan mitra biaan “Kelompok Pengrajin Brem dan Penggemukan Sapi di desa Gebang, Kecamatan Nguntoronadi, Kab. Wonogiri.

b) Koordinasi ulang dengan pemerintah daerah Kabupaten Wonogiri (Kesbang-litmas dan Disperindagkopar).

c) Koordinasi ulang dengan Pemerintah desa Gebang sebagai lokasi mitra binaan para pengrajin Brem dan Penggemukan Sapi.

Pelaksanaan kegiatan IbW-CSR ini, merupakan program kerjasama yang dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian (LPPM) Universitas Merdeka Madiun dengan Perum

Jasa Tirta I Malang yang sudah berjalan sejak tahun 2011 di desa Gebang, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Pengalaman sejak tahun 2011, telah mengindentifikasi beberapa potensi yang bisa diberdayakan dan didayagunakan yang tidak dapat dibiayai oleh dana CSR Perum Jasa Tirta I Malang, maka LPPM Unmer Madiun, mengusulkan ke Dit.Litabmas Dirjen Dikti, Kemenreistekdikti untuk dapat dibiayai melalui program IbW-CSR yang disetujui untuk tahun anggaran 2015.

Program kerjasama telah berjalan dengan baik dengan program pokok IbW-CSR yang telah disepakati oleh mitra Perum Jasa Tirta I Malang, yang diawali dengan kegiatan sosialisasi mengenai program lanjutan dengan program IbW-CSR dengan mitra kerja baru yaitu; Dit.Litabmas, Dirjen Dikti, Kemenristekdikti sebagai penyedia dana program.

Adapun program Teknologi Tepat Guna (TTG) yang telah dilaksanakan, yaitu:

1. Perencanaan

Sebagaimana diuraikan pada bagian terdahulu, bahwa permasalahan mitra binaan pengrajin brem, yaitu; bahwa pengeringan brem sangat tergantung pada alam atau pengering dengan bantuan panas matahari sehingga pada musim penghujan brem sulit kering akhirnya rusak, berwarna kuning, jamur yang akhirnya berdampak pada kualitas atau mutu yang sangat jelek yang berdampak pada jatuhnya harga.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, program IbW-CSR tahun 2015 yang telah disepakati dengan Perum Jasa Tirta Malang, untuk menggunakan teknologi tepat guna (TTG) hasil penelitian salah satu anggota IbW-CSR (Ir. Sutomo, MT.); membuat disaign, perencanaan alat pemanas udara atau alat pengering brem, yaitu sebagai berikut:

Page 5: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 3

IbW-CSR Rancang Bangun Alat Pengering Brem

Gambar 4. Perencanaan alat pengering brem.

2. Pembuatan Model dan Pemasangan Patrun

Setelah pembuatan perencanaan atau mendesaign alat pengering brem tersebut selesai, dilanjutkan pembuatan model dan pemasangan patrun. Pembuatan model yang cocok untuk dikembangkan dan disertai dengan pemilihan bahan yang cocok, ekonomis, efisien, awet dan tentu dengan harga yang terjangkau untuk kalangan industri skala rumahan atau UMKM. Model alat pengering brem yang telah ditetapkan

berdasrkan hasil penelitian dan patron adalah sebagai berikut:

Page 6: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

4 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Subadi, Sutomo & Suhariyanto

Gambar 5. Model dan pemasangan patrun alat pengering brem.

3. Pengerjaan Alat Pengering Brem

Pekerjaan alat pengering brem meliputi; proses pemotongan, perakitan dan penyambungan yang semuanya dilakukan oleh tim teknis yaitu kerjasama dengan Laboratorium Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun. Hal ini dimaksudkan karena ada beberapa pertimbangan, yaitu sebagai berikut:

a) Alat pengering brem merupakan hasil penelitian baru yang belum dipatenkan atau temuan baru yang perlu dirahasiakan sehingga ;

b) Untuk memberdayakan tenaga teknis Laboratorium Fakultas Teknik Mesin, Universitas Merdeka Madiun;

c) Pertimbangan efisiensi, karena kalau dikerjakan oleh bengkel di luar satu unit harganya mencapai Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dengan resiko kegagalan ditanggung bersama, se-dangkan kalau dikelola secara swadaya

satru unit hanya separuh harga atau kurang./lebih Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah).

Gambar 6. Proses pemotongan, perakitan dan penyambungan alat pengering brem.

4. Pembuatan Denah Instalasi, Pengiriman dan Pemasangan

Pekerjaan 10 (sepuluh) unit alat pengering brem di tahun pertama telah selesai, pekerjaan selanjutnya adalah pembuatan denah instalasi pengering brem, pengiriman, pemasangan dan uji coba.

Pembuatan denah instalasi alat pengering brem dimaksudkan untuk memastikan berapa luas ruangan dan panas yang dibutuhkan,

Page 7: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 5

IbW-CSR Rancang Bangun Alat Pengering Brem

sehingga suhu yang dibutuhkan betul-betul pas sesuai dengan kebutuhan. Alat yang dibutuhkan antara lain; a) alat pemans udara; b) kompor gas; c) slang kompor; dll yang dihubungkan dengan ruangan tertutup dimana brem akan dikeringkan. Ruangan tersebut dibuatkan rak-rak susun atau bertingkat untuk tempat brem-brem basah yang baru selesai dicetak, denah tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 7.

Denah instalasi alat pengering brem.

Keterangan1. Unit pemanas udara

2. Saluran udara panas

3. Pengarah udara panas

4. Ruang pengering brem

5. Saluran pembuang uap

Gambaran riil dari denah alat pengering brem tersebut (Gambar 7.), dapat dilihat dalam gambar tersebut (Gambar 8.) dibawah ini:

Gambar 8. Alat pengering brem siap dikirim dan telah terpasang.

b. pembahasan

Kelompok pengrajin brem “Mekar Sari”, memiliki anggota kurang/lebih 40 (empat puluh) anggota yang tersebar di 2 (dua) desa yaitu di desa Gebang dan di desa Tanjung. Namun dalam kenyataan yang dikenal hanya desa Gebang, kecamatan Nguntoronadi, kabupaten Wonogiri.

a) program pelatihan pembukuan sederhana; sebagaimana telah diraikan dalam bagian terdahulu terdiri, bahwa managemen usaha pengrajin brem masih dijalankan secara tradisional tanpa di-imbangi dengan pencatatan admi nistrasi atau pembukuan yang mencatat keluar masuknya barang dan uang, sehingga para pengrajin tidak pernah mengetahui sebenarnya berapa rugi/laba usahanya.

Bertitik tolak dari kenyataan tersebut dan hasil kesepakatan dengan mitra Perum Jasa Tirta I Malang, program IbW-CSR

Page 8: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

6 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Subadi, Sutomo & Suhariyanto

melaksanakan pelatihan pembukuan dan adimistrasi sederhana yang diikuti oleh mitra binaan Perum Jasa Tirta I Malang dan LPPM Unmer Madiun. Teknis pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pelatihan dengan mengundang nara sumber Dosen/Akademisi Unmer Madiun yang berkompeten dan ditindalajuti dengan praktik dan pendampingan sampai akhir program IbW-CSR Tahun Kedua.

b) program teknologi tepat guna (TTg) alat pengering brem. Sebagai program utama bantuan alat ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu; 1) diawali dengan sosialisasi; 2) perencanaan; 3) pembuatan denah dan patrun; 4) pemotongan dan penyambungan; 5) isolator dan peredam panas; 6) finising (pengecatan dan penempelan stiker IbW-CSR), 7) pengiriman dan penyerahan; 8) pemasangan dan uji temperatur; 9) pelatihan penggunaan alat pemanas udara atau pengering brem untuk 10 (sepuluh) mitra binaan pada tahun pertama. Dengan alat pengering brem jelas lebih efisien, hemat tenaga dan beaya, bersih, sehat dan higienis.

c) program label dan kemasan brem; produk brem “Mekar Sari”, sama sekali tidak dikenal di pasaran, namun yang dikenal justru yang terkenal adalah “Brem Solo”, yang sama sekali tidak diproduksi di Solo, tapi hanya membeli atau kulakan di desa Gebang, kecamatan Ngutoronadi, kabupaten Wonogiri. Hal ini sesungguhnya tidak tepat atau salah kaprah, yang benar “Brem Dollar atau Brem Putih”, satu-satunya di Indonesia atau bahkan di dunia hanya produk milik desa Gebang, kecamatan Nguntoronadi, kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, yang sudah diproduksi secara turun-temurun dengan merk “Mekar Sari”.

Bertitik tolak dari persoalan tersebut, p ro gra m I b W- C S R , i k u t b e r u s a h a mengembalikan icon brem “Mekar Sari’ desa Gebang, agar dapat menjadi icon kabupaten Wonogiri, yaitu dengan cara membantu mendisaignkan, merencanakan label dan kemasan agar brem “Mekar Sari” dapat dikenal di pasaran. Sebagai bentuk suport atau rangsangan program IbW-CSR juga memberikan bantuan disaign dan bantuan 10 (sepuluh) unit alat pengepres plastik (impulse sealer) kemasan brem kepada mitra binaan.

keSIMpulAn Bertitik tolak dari uraian permasalahan,

hasil dan pembahasan tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelatihan pembukuan dan administrasi sederhana ternyata cukup bermanfaat, akhirnya mitra binaan para pengrajin brem juga menyadari tentang guna dan manfaat pencatatan keluar masuknya barang dan uang, utamanya untuk ketertiban dan kedisiplinan pembayaran angsuran kredit super lunak dari prgram CSR Perum Jasa Tirta I Malang.

2. Bantuan alat pengering brem, langsung dapat dimanfatkan pada musim penghujan yang datang pada akhir tahun 2015 dan awal tahun 2016 dan hasilnya sangat memuaskan.

3. Bantuan disaign dan alat pengepres plastik (impulse sealer) kemasan brem kepada mitra binaan ternyata juga sangat bermanfaat untuk merangsang para pengrajin juga mau memasarkan brem kemasan “Mekar Sari”.

DAFTAR puSTAkASubadi, 2011, Pengabdian kepada Masyarakat

di Pondok Maj’mal Bahrain Losari, Ploso, Kabupaten Jombang, Laporan Pengabdian, Tidak dterbirkan.

Page 9: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 7

IbW-CSR Rancang Bangun Alat Pengering Brem

Tim LPPM Universitas Merdeka Madiun, 2012, Laporan Tahunan Kerjasama Perum Jasa Tirta I Malang dengan LPPM Unmer Madiun Tahun 2012, LPPM Unmer Madiun, Tidak Diterbitkan.

Tim LPPM Universitas Merdeka Madiun, 2013, Laporan Tahunan Kerjasama Perum Jasa Tirta I Malang dengan LPPM Unmer Madiun Tahun 2013, Tim LPPM Universitas Merdeka Madiun, 2012, LPPM Unmer Madiun, Tidak Diterbitkan.

Tim LPPM Universitas Merdeka Madiun, 2013, Laporan Tahunan Pendampingan dan Pembinaan UKM di Desa Kwangsen, Kec. Jiwan, Madiun, Desa Pondok, Kec. Ngadirojo, dan desa Gebang, Kec. Nguntoronadi, Kab. Wonogiri, Kerjasama Perum Jasa Tirta I Malang dengan LPPM Unmer Madiun Tahun 2013, Tidak Diterbitkan.

Surat Perjanjian Pertama Nomor: KP.53.1?MD/SP/2011, tanggal 4 November 2011 tentang Kerjasama Pelaksanan Pembinaan Usaha Kecil wilayah kerja usaha kecil Perum Jasa Tirta I.

Amandemen Perjanjian Kerjasama Pelaksanan Pembinaan Usaha Kecil Nomor: KP.19/AM/KBL/2013 antara Perusahaan Umum Jasa Tirta I Dengan Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Merdeka Madiun, tanggal 19 November 2013.

Page 10: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Daya-Mas Media Komunikasi dan Informasi Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016; ISSN : 2502-7034

penDAhuluAnDesa Ngengor, Desa Gandul dan Desa

Luworo, Kecamatan Pilangkenceng, berada di Kabupaten Madiun sebelah timur laut. Ke tiga desa tersebut terletak di tepian hutan Gunung

Pandan yang berbatasan dengan kabupaten Bojonegoro. Masyarakat desa tersebut banyak menanam ketela pohon. Memang, tanaman ini dapat tumbuh baik di berbagai daerah di negara Indonesia yang memiliki ketinggian

IbM peMAnFAATAn TTg MoCAF DAn pengolAhAn AnekA kue beRbAhAn bAku keTelA pohon unTuk MenIngkATkAn nIlAI

JuAl keTelA pohon bADAn keRJASAMA AnTAR DeSA (bkAD) TRI Mulyo DeSA ngengoR, DeSA luWoRo, DeSA gAnDul keCAMATAn

pIlAngkenCeng, kAbupATen MADIun pRoVInSI JAWA TIMuR

nurharibnu Wibisono1 dan Sudarno2

1Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun2 Prodi Teknik Mesin Universitas Merdeka Madiun

Email: [email protected]

Abstract

Society partner of Tecknology and Sicence based on Society (IbM ) are: 1) BKAD Tri Mulyo Vilage of Ngengor, Luworo, and Gandul Pilangkenceng District, Madiun Regency, East Java Provincy 2) Group Tapioca Farmer Vilage of Ngengor, Luworo, and Gandul. The purpose of this IbM program are 1) exploiting TTG mocaf to increase assess to sell casava, 2) Multifarious processing of food from tapioca/mocaf, 3) Conducting casava of varietas pre-eminent. And 4) Improving of effort bouncing the product of mocaf and operational of mocaf machine. Activity of IbM executed in April of s.d. November 2015. The method are used: training, socialization/counselling, and adjacent. The activity of IbM taken are 1) Training of making of mocaf flour and operation of mocav machine 2) Training of multifarious making of cake from mocaf (brownies cake, date nastar cake, and noodles), 3) Counselling of cassava agriculture and entrepreneurship item, 4) Delivery to BKAD Tri Mulyo: casava slicing machine, mocaf machine, basin of casava (mocaf), appliance put to the sun of mocaf (widig), plastic press machine (sealer), gajah casava (varietas pre-eminent). The result are: 1) Partner can comprehend and practice the way of making flour of mocaf and operation of mocave machine 2) Partner comprehend and practice multifarious making of cake from mocaf (brownies cake, date nastar cake, and noodles), 3) Partner comprehend and practice the way of agriculture of gajah casava (varietas pre-eminent), 4) Braided cooperation among BKAD Tri Mulyo with with Cooperation Society Countryside Forest (KMDH) Kaligunting village, Mejayan district, Madiun regency in the case of marketing of chip and mocaf flour.

Keyword: Tecknology and Sicence to Society, TTG Mocaf, Value sell of casava

Page 11: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 9

IbM Pemanfaatan TTG Mocaf dan Pengolahan Aneka Kue

sampai dengan 2.500 m dari permukaan laut. Begitu juga di desa Ngengor, Gandul dan Luworo.

Singkong segar mempunyai komposisi kimiawi terdiri dari kadar air sekitar 60%, pati 35%, serat kasar 2,5%, kadar protein 1%, kadar lemak, 0,5% dan kadar abu 1%, karenanya merupakan sumber karbohidrat dan serat makanan, namun sedikit kandungan zat gizi seperti protein. Singkong segar mengandung senyawa glokosida sianogenik dan bila terjadi proses oksidasi oleh enzim linamarase maka akan dihasilkan glukosa dan asam sianida (HCN) yang ditandai dengan bercak warna biru, akan menjadi toxin (racun) bila dikonsumsi pada kadar HCN lebih dari 50 ppm. (Sulusi Prabawati, dkk, 2011)

Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan bahan pangan pokok setelah beras dan jagung. Dengan perkembangan teknologi, ketela pohon dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri pakan. Selain itu digunakan pula pada industri obat-obatan. (Anonim, 2010. TTG Budidaya Tanaman Singkong)

Upaya untuk meningkatkan nilai tambah ketela pohon adalah dengan meng em-bangkan agroindistri, yaitu dibuat mocaf (modified casava flour).

Mocaf (modified casava flour) adalah tepung singkong/ketela pohon yang di-modifikasi secara fermentasi. Secara teknis, produksi mocaf sangat sederhana, mirip dengan tepung singkong biasa, tetapi disertai fermentasi.

Pengolahan MOCAF yang dilakukan dengan cara yang benar akan menghasilkan MOCAF yang bermutu, dengan karakteristik yang hampir sama dengan tepung terigu, namun dengan harga yang lebih murah, membuat MOCAF menjadi pilihan yang sangat menarik. (Titik Mudjiastuti, 2012)

Dengan sentuhan teknologi dan inovasi serta kratifitas diharapkan tepung mocaf dapat memberikan peluang pengembangan yang menyehatkan dan diminati masyarakat. Memaksimalkan pemanfaatan singkong menjadi tepung mocaf akan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan. (Sri Sunarsi dkk, 2011)

Saat ini di Desa Ngengor, Desa Gandul dan Desa Luworo Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun sudah terbentuk Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) dengan nama Tri Mulyo. Tujuan lembaga ini adalah menggali potensi ekonomi dan meningkatkan ke-sejahteraan masyarakat di ketiga desa tersebut.

Masyarakat dari ketiga desa tersebut juga menjalin kemitraan dengan perhutani dengan memanfaatkan tanah perhutani untuk ber-cocok tanam melalui wadah (Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Pertanian yang paling cocok sesuai dengan kondisi tanah tepian hutan yang kering di daerah tersebut adalah ketela pohon.

Namun, potensi lahan dan produksi ketela pohon di ketiga desa tersebut, belum mampu dikelola secara optimal, dan yang ditanampun masih berjenis lokal. Sebagian besar hasil panen ketela hanya dijual mentahan/belum diolah.

Singkong Gajah sebaiknya ditanam di tanah tandus, lahan dengan tutupan alang-alang, tanah tidur, tanah terlantar dan tanah bekas tambang batu bara (www.singkong gajahindonesia.com. Diakses Juni 2015)

Permasalahan mitra adalah:

1. Belum dimanfaatkannya TTG Mocaf untuk meningkatkan nilai jual ketela pohon.

2. Belum diolahnya aneka jajanan/makanan berbahan baku ketela pohon.

3. Belum dibudidayakannya ketela pohon varietas unggul (gajah).

Page 12: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

10 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Nurharibnu Wibisono & Sudarno

Tujuan dari IbM ini adalah

1. Memanfaatkan TTG mocaf untuk meningkatkan nilai jual ketela pohon.

2. Pengolahan aneka jajanan/makanan ber-bahan baku ketela pohon (mocaf ).

3. Membudidayakan ketela pohon varietas unggul.

4. Meningkatkan mental usaha produk mocaf dan pemasarannya. 

MeToDe Dalam kegiatan ini digunakan metode

pendekatan untuk mengatasi permasalahan, yaitu:

1. pelatihan pemanfaatan TTG Mocaf. TTG mocaf terdiri dari pemanfaatan mesin perajang ketela mohon dan penepung. Proses pembuatan mocaf melalui fermentasi. Selanjutnya dilaksanakan pelatihan aneka jajanan berbahan baku ketela pohon, yaitu: pembuatan brownies mocaf, nastar kurma mocaf, dan mie mocaf.

2. penyuluhan budidaya ketela pohon varietas unggul gajah kepada masyarakat mitra.

3. pendampingan usaha mocaf. Dalam hal ini akan dilakukan kerjasama dengan pihak lain yang terkait.

Kegiatan IbM dilaksanakan pada bulan April s.d. Nopember 2015.

hASIl DAn peMbAhASAnHasil

1. Mitra mampu memahami dan memprak-tekkan cara pembuatan tepung mocaf dan pengoperasian mesin.

2. Mitra memahami dan mempraktekkan cara pembuatan aneka jajanan berbahan mocaf, yaitu: pembuatan brownies mocaf, nastar kurma mocaf, dan mie mocaf.

3. Mitra memahami dan mempraktekkan cara pertanian singkong varietas unggul gajah.

4. Dijalin kerjasama antara BKAD Tri Mulyo dengan dengan Koperasi Masyarakat Desa Hutan (KMDH) Sumber Tani Ds. Kaligunting, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dalam hal pemasaran chip mocaf dan tepung mocaf.

pembahasan

Di wilayah desa Ngengor, Gandul dan Luworo, kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun dan juga daerah sekitarnya merupakan penghasil ketela pohon/ubi kayu/singkong. Hasil produksi ketela pohon ini pada umumnya dijual dalam bentuk mentahan/segar.

Saat ini di Desa Ngengor, Desa Gandul dan Desa Luworo Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun sudah terbentuk Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) dengan nama Tri Mulyo dengan tujuan untuk menggali potensi ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di ketiga desa tersebut.

Masyarakat dari ketiga desa tersebut juga menjalin kemitraan dengan perhutani dengan memanfaatkan tanah perhutani untuk bercocok tanam. Pertanian yang paling cocok sesuai dengan kondisi tanah tepian hutan yang kering di daerah tersebut adalah ketela pohon. Namun demikian, singkong yang dibudidayakan adalah jenis lokal dan pengolahannyapun belum optimal. Sebagian besar hasil panen ketela hanya dijual mentahan/belum diolah.

Melihat potensi hasil produksi ketela pohon ini, maka usaha untuk meningkatkan nilai tambah ketela pohon adalah dengan mengembangkan agroindistri tepung mocaf . Usaha ini juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Page 13: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 11

IbM Pemanfaatan TTG Mocaf dan Pengolahan Aneka Kue

Peluang pasar tepung mocaf sangat terbuka. Mocaf dapat digunakan sebagai food ingrediant dengan penggunaan yang sangat luas. Mocaf dapat digunakan sebagai bahan baku bergai jenis makanan olahan seperti mie, roti, aneka cookies, krupuk hingga makanan semi basah. Namun produk ini tidak sama karakteristiknya dengan tepung terigu dan beras atau lainnya.

Terdapat kendala dalam pelaksanaan kegiatan IbM ini, yaitu:

1. Pada awalnya masyarakat mitra kurang antusias mengikuti kegiatan IbM ini karena belum pernah membuat/usaha tepung mocaf. Mereka lebih suka menjual ketela pohon secara langsung.

2. Belum terjalinnya kerjasama usaha dengan pihak lain yang mampu membimbing pembuatan dan pemasaran mocaf/chif mocaf.

Tahapan Kegiatan IbM

1. Tahap awal kami melakukan koordinasi dengan Pengurus Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Tri Mulyo yang meliputi desa Ngengor, Gandul, dan Luworo kec. Pilangkenceng kab. Madiun. Selanjutnya juga dilakukan koordinasi dengan sasaran kelompok Tani “Tani Makmur” dan LMDH “Jati Makmur” desa Ngengor kec. Pilangkenceng kab. Madiun. Kelompok tani ini bayak menanam ketela pohon. Lihat gambar 1.

2. Selanjutnya kami melakukan koordinasi dan kerjasama antara BKAD Tri Mulyo dengan LMDH Sumber Tani desa Kaligunting dan Darmorejo kec. Mejayan kabupaten Madiun (Ketua: Bapak Ahmad Khoiri) yang diharapkan bisa memberikan penyuluhan dan pembinaan penanaman bibit ketela pohon gajah (varietas unggul) dan pemasaran/usaha mocaf. Lihat gambar 1.

11

membimbing pembuatan dan pemasaran mocaf/chif mocaf.

Tahapan Kegiatan IbM 1. Tahap awal kami melakukan

koordinasi dengan Pengurus Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Tri Mulyo yang meliputi desa Ngengor, Gandul, dan Luworo kec. Pilangkenceng kab. Madiun. Selanjutnya juga dilakukan koordinasi dengan sasaran kelompok Tani “Tani Makmur” dan LMDH “Jati Makmur” desa Ngengor kec. Pilangkenceng kab. Madiun. Kelompok tani ini bayak

menanam ketela pohon. Lihat gambar 1.

2. Selanjutnya kami melakukan koordinasi dan kerjasama antara BKAD Tri Mulyo dengan LMDH Sumber Tani desa Kaligunting dan Darmorejo kec. Mejayan kabupaten Madiun (Ketua: Bapak Ahmad Khoiri) yang diharapkan bisa memberikan penyuluhan dan pembinaan penanaman bibit ketela pohon gajah (varietas unggul) dan pemasaran/usaha mocaf. Lihat gambar 1.

Gambar 1. Koordinasi dengan Pengurus BKAD Tri Mulyo dengan LMDH Sumber

Tani

3. Dalam rangka implementasi teknologi tepat guna (TTG), kami membeli mesin dan alat untuk masyarakat mitra (BKAD Tri Mulyo) berupa: a. mesin perajang mocaf 1 unit dengan

spesifikasi: kapasitas 500 – 700 kg/jam, motor bensin, mesin honda thailand 6,5 hooper, stainless steel. Lihat gambar 2.

b. mesin penepung serba guna 1 unit, dengan spesifikasi: kapasitas 500 –

700 kg/jam, motor bensin, mesin honda thailand 6,5 hooper, stainless steel.

c. bak perendam rajangan mocaf (30 unit),

d. alat sealer/press kemasan plastik (1 unit), dan

e. bibit ketela pohon gajah (varietas unggul) sebanyak: 10 bongkok x 250 batang bibit = 2.500 stek, ditanam untuk ¼ ha rapat tanam.

11

membimbing pembuatan dan pemasaran mocaf/chif mocaf.

Tahapan Kegiatan IbM 1. Tahap awal kami melakukan

koordinasi dengan Pengurus Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) Tri Mulyo yang meliputi desa Ngengor, Gandul, dan Luworo kec. Pilangkenceng kab. Madiun. Selanjutnya juga dilakukan koordinasi dengan sasaran kelompok Tani “Tani Makmur” dan LMDH “Jati Makmur” desa Ngengor kec. Pilangkenceng kab. Madiun. Kelompok tani ini bayak

menanam ketela pohon. Lihat gambar 1.

2. Selanjutnya kami melakukan koordinasi dan kerjasama antara BKAD Tri Mulyo dengan LMDH Sumber Tani desa Kaligunting dan Darmorejo kec. Mejayan kabupaten Madiun (Ketua: Bapak Ahmad Khoiri) yang diharapkan bisa memberikan penyuluhan dan pembinaan penanaman bibit ketela pohon gajah (varietas unggul) dan pemasaran/usaha mocaf. Lihat gambar 1.

Gambar 1. Koordinasi dengan Pengurus BKAD Tri Mulyo dengan LMDH Sumber

Tani

3. Dalam rangka implementasi teknologi tepat guna (TTG), kami membeli mesin dan alat untuk masyarakat mitra (BKAD Tri Mulyo) berupa: a. mesin perajang mocaf 1 unit dengan

spesifikasi: kapasitas 500 – 700 kg/jam, motor bensin, mesin honda thailand 6,5 hooper, stainless steel. Lihat gambar 2.

b. mesin penepung serba guna 1 unit, dengan spesifikasi: kapasitas 500 –

700 kg/jam, motor bensin, mesin honda thailand 6,5 hooper, stainless steel.

c. bak perendam rajangan mocaf (30 unit),

d. alat sealer/press kemasan plastik (1 unit), dan

e. bibit ketela pohon gajah (varietas unggul) sebanyak: 10 bongkok x 250 batang bibit = 2.500 stek, ditanam untuk ¼ ha rapat tanam.

Gambar 1. Koordinasi dengan Pengurus BKAD Tri Mulyo dengan LMDH Sumber Tani

3. Dalam rangka implementasi teknologi tepat guna (TTG), kami membeli mesin dan alat untuk masyarakat mitra (BKAD Tri Mulyo) berupa:

a. mesin perajang mocaf 1 unit dengan spesifikasi: kapasitas 500 – 700 kg/jam, motor bensin, mesin honda thailand 6,5 hooper, stainless steel. Lihat gambar 2.

b. mesin penepung serba guna 1 unit, dengan spesifikasi: kapasitas 500 – 700 kg/jam, motor bensin, mesin honda thailand 6,5 hooper, stainless steel.

c. bak perendam rajangan mocaf (30 unit),

d. alat sealer/press kemasan plastik (1 unit), dan

Page 14: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

12 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Nurharibnu Wibisono & Sudarno

e. bibit ketela pohon gajah (varietas unggul) sebanyak: 10 bongkok x 250 batang bibit = 2.500 stek, ditanam untuk ¼ ha rapat tanam.

Gambar 2. Proses pembuatan mesin mocaf dan penepung serbaguna

4. Pelaksanaan pelatihan pembuatan tepung mocaf & pengoperasian mesin. Lihat gambar 3.

Untuk pelatih, kami ber-partner dengan mitra lokal yang sudah berpengalaman dan berhasil membudidayakan ketela pohon gajah, yaitu Bapak Akmad Khoiri (ketua LMDH Sumber Tani Ds. Kaligunting Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun.

Tepung mocaf merupakan pengganti terigu. Proses pembuatan tepung mocaf:

a. Ketela pohon dikupas dan dicuci sampai bersih.

b. Dirajang dengan mesin perajang mocaf.

c. Direndam dengan enzim mocam selama 12 jam (enzim mocaf 1 mililiter untuk 1 kw ketela pohon)

d. Selanjutnya direndam dengan enzim formula 2 (F2) selama 1 jam.

e. Dijemur di atas papan/widig sampai kering.

f. Ditepung, digiling dengan mesin pe-nepung.

12

Gambar 2. Proses pembuatan mesin mocaf dan penepung serbaguna 4. Pelaksanaan pelatihan pembuatan

tepung mocaf & pengoperasian mesin. Lihat gambar 3.

Untuk pelatih, kami ber-partner dengan mitra lokal yang sudah berpengalaman dan berhasil membudidayakan ketela pohon gajah, yaitu Bapak Akmad Khoiri (ketua LMDH Sumber Tani Ds. Kaligunting Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun.

Tepung mocaf merupakan pengganti terigu. Proses pembuatan tepung mocaf:

a. Ketela pohon dikupas dan dicuci sampai bersih.

b. Dirajang dengan mesin perajang mocaf.

c. Direndam dengan enzim mocam selama 12 jam (enzim mocaf 1 mililiter untuk 1 kw ketela pohon)

d. Selanjutnya direndam dengan enzim formula 2 (F2) selama 1 jam.

e. Dijemur di atas papan/widig sampai kering.

f. Ditepung, digiling dengan mesin penepung.

Pengoperasian Mesin

Pencucian Singkong

Perajangan Singkong

Mocaf Basah

Chief mocaf kerin

Tepung Mocaf

12

Gambar 2. Proses pembuatan mesin mocaf dan penepung serbaguna 4. Pelaksanaan pelatihan pembuatan

tepung mocaf & pengoperasian mesin. Lihat gambar 3.

Untuk pelatih, kami ber-partner dengan mitra lokal yang sudah berpengalaman dan berhasil membudidayakan ketela pohon gajah, yaitu Bapak Akmad Khoiri (ketua LMDH Sumber Tani Ds. Kaligunting Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun.

Tepung mocaf merupakan pengganti terigu. Proses pembuatan tepung mocaf:

a. Ketela pohon dikupas dan dicuci sampai bersih.

b. Dirajang dengan mesin perajang mocaf.

c. Direndam dengan enzim mocam selama 12 jam (enzim mocaf 1 mililiter untuk 1 kw ketela pohon)

d. Selanjutnya direndam dengan enzim formula 2 (F2) selama 1 jam.

e. Dijemur di atas papan/widig sampai kering.

f. Ditepung, digiling dengan mesin penepung.

Pengoperasian Mesin

Pencucian Singkong

Perajangan Singkong

Mocaf Basah

Chief mocaf kerin

Tepung Mocaf

12

Gambar 2. Proses pembuatan mesin mocaf dan penepung serbaguna 4. Pelaksanaan pelatihan pembuatan

tepung mocaf & pengoperasian mesin. Lihat gambar 3.

Untuk pelatih, kami ber-partner dengan mitra lokal yang sudah berpengalaman dan berhasil membudidayakan ketela pohon gajah, yaitu Bapak Akmad Khoiri (ketua LMDH Sumber Tani Ds. Kaligunting Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun.

Tepung mocaf merupakan pengganti terigu. Proses pembuatan tepung mocaf:

a. Ketela pohon dikupas dan dicuci sampai bersih.

b. Dirajang dengan mesin perajang mocaf.

c. Direndam dengan enzim mocam selama 12 jam (enzim mocaf 1 mililiter untuk 1 kw ketela pohon)

d. Selanjutnya direndam dengan enzim formula 2 (F2) selama 1 jam.

e. Dijemur di atas papan/widig sampai kering.

f. Ditepung, digiling dengan mesin penepung.

Pengoperasian Mesin

Pencucian Singkong

Perajangan Singkong

Mocaf Basah

Chief mocaf kerin

Tepung Mocaf

Pengoperasian Mesin Pencucian Singkong Perajangan Singkong

12

Gambar 2. Proses pembuatan mesin mocaf dan penepung serbaguna 4. Pelaksanaan pelatihan pembuatan

tepung mocaf & pengoperasian mesin. Lihat gambar 3.

Untuk pelatih, kami ber-partner dengan mitra lokal yang sudah berpengalaman dan berhasil membudidayakan ketela pohon gajah, yaitu Bapak Akmad Khoiri (ketua LMDH Sumber Tani Ds. Kaligunting Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun.

Tepung mocaf merupakan pengganti terigu. Proses pembuatan tepung mocaf:

a. Ketela pohon dikupas dan dicuci sampai bersih.

b. Dirajang dengan mesin perajang mocaf.

c. Direndam dengan enzim mocam selama 12 jam (enzim mocaf 1 mililiter untuk 1 kw ketela pohon)

d. Selanjutnya direndam dengan enzim formula 2 (F2) selama 1 jam.

e. Dijemur di atas papan/widig sampai kering.

f. Ditepung, digiling dengan mesin penepung.

Pengoperasian Mesin

Pencucian Singkong

Perajangan Singkong

Mocaf Basah

Chief mocaf kerin

Tepung Mocaf

12

Gambar 2. Proses pembuatan mesin mocaf dan penepung serbaguna 4. Pelaksanaan pelatihan pembuatan

tepung mocaf & pengoperasian mesin. Lihat gambar 3.

Untuk pelatih, kami ber-partner dengan mitra lokal yang sudah berpengalaman dan berhasil membudidayakan ketela pohon gajah, yaitu Bapak Akmad Khoiri (ketua LMDH Sumber Tani Ds. Kaligunting Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun.

Tepung mocaf merupakan pengganti terigu. Proses pembuatan tepung mocaf:

a. Ketela pohon dikupas dan dicuci sampai bersih.

b. Dirajang dengan mesin perajang mocaf.

c. Direndam dengan enzim mocam selama 12 jam (enzim mocaf 1 mililiter untuk 1 kw ketela pohon)

d. Selanjutnya direndam dengan enzim formula 2 (F2) selama 1 jam.

e. Dijemur di atas papan/widig sampai kering.

f. Ditepung, digiling dengan mesin penepung.

Pengoperasian Mesin

Pencucian Singkong

Perajangan Singkong

Mocaf Basah

Chief mocaf kerin

Tepung Mocaf

12

Gambar 2. Proses pembuatan mesin mocaf dan penepung serbaguna 4. Pelaksanaan pelatihan pembuatan

tepung mocaf & pengoperasian mesin. Lihat gambar 3.

Untuk pelatih, kami ber-partner dengan mitra lokal yang sudah berpengalaman dan berhasil membudidayakan ketela pohon gajah, yaitu Bapak Akmad Khoiri (ketua LMDH Sumber Tani Ds. Kaligunting Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun.

Tepung mocaf merupakan pengganti terigu. Proses pembuatan tepung mocaf:

a. Ketela pohon dikupas dan dicuci sampai bersih.

b. Dirajang dengan mesin perajang mocaf.

c. Direndam dengan enzim mocam selama 12 jam (enzim mocaf 1 mililiter untuk 1 kw ketela pohon)

d. Selanjutnya direndam dengan enzim formula 2 (F2) selama 1 jam.

e. Dijemur di atas papan/widig sampai kering.

f. Ditepung, digiling dengan mesin penepung.

Pengoperasian Mesin

Pencucian Singkong

Perajangan Singkong

Mocaf Basah

Chief mocaf kerin

Tepung Mocaf

Mocaf Basah Chief mocaf kerin Tepung Mocaf

Page 15: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 13

IbM Pemanfaatan TTG Mocaf dan Pengolahan Aneka Kue

5. Pelatihan pembuatan aneka jajanan berbahan mocaf, yaitu: pembuatan brownies mocaf, nastar kurma mocaf, dan mie mocaf. Lihat gambar 4, 5, dan 6.

Brownies mocaf

Bahan-bahan: 1) Tepung mocaf : 200 gr

2) Kuning telur : 8 butir

3) Putih telur : 4 butir

4) Coklat bubuk : 25 gr

5) Margarin cair : 125 gr

6) Baking powder : ½ sendok teh

7) Garam : ½ sendok teh

8) Dark coklat : 50 gr

9) Susu kental manis: 1 sachet

Bahan pelapis : Coklat blok/misisCara membuat :1) Lelehkan margarin, tambahkan dark

coklat, aduk hingga coklat meleleh.

2) Kocok telur dan gula sampai mengembang, tambahkan tepung mocaf, coklat bubuk, baking powder, sambil diayak dan diaduk.

3) Tuangkan margarine ke dalam tepung, aduk hingga rata.

4) Tuangkan adonan ke dalam loyang yang diolesi margarine.

5) Kukus adonan sampai matang ± 20 menit.

6) Angkat, dinginkan, hias sesuai selera.

13

5. Pelatihan pembuatan aneka jajanan berbahan mocaf, yaitu: pembuatan brownies mocaf, nastar kurma mocaf, dan mie mocaf. Lihat gambar 4, 5, dan 6. Brownies mocaf Bahan-bahan: 1) Tepung mocaf : 200 gr 2) Kuning telur : 8 butir 3) Putih telur : 4 butir 4) Coklat bubuk : 25 gr 5) Margarin cair : 125 gr 6) Baking powder : ½ sendok teh 7) Garam : ½ sendok teh 8) Dark coklat : 50 gr 9) Susu kental manis: 1 sachet

Bahan pelapis : Coklat blok/misis Cara membuat : 1) Lelehkan margarin, tambahkan dark

coklat, aduk hingga coklat meleleh. 2) Kocok telur dan gula sampai

mengembang, tambahkan tepung mocaf, coklat bubuk, baking powder, sambil diayak dan diaduk.

3) Tuangkan margarine ke dalam tepung, aduk hingga rata.

4) Tuangkan adonan ke dalam loyang yang diolesi margarine.

5) Kukus adonan sampai matang ± 20 menit.

6) Angkat, dinginkan, hias sesuai selera.

Nastar kurma Bahan-bahan: 1) Tepung terigu protein rendah: 202

gr 2) Tepung mocaf : 473 gr 3) Margarin : 500 gr 4) Gula halus : 200 gr 5) Kuning telur : 3 butir 6) Tepung maizena: 50 gr 7) Susu bubuk : 40 gr 8) Garam : ½ sendok teh Isi:

1) Kurma : 200 gr 2) Wijen : 10 gr Olesan: 1) Kuning telur : 2 butir 2) Susu tawar cair : 2 sendok makan 3) Gula halus : 1 sendok the Cara membuat: 1) Aduk rata tepung mocaf, terigu,

tepung maizena, susu bubuk, ayak dan sisihkan (adonan 1).

13

5. Pelatihan pembuatan aneka jajanan berbahan mocaf, yaitu: pembuatan brownies mocaf, nastar kurma mocaf, dan mie mocaf. Lihat gambar 4, 5, dan 6. Brownies mocaf Bahan-bahan: 1) Tepung mocaf : 200 gr 2) Kuning telur : 8 butir 3) Putih telur : 4 butir 4) Coklat bubuk : 25 gr 5) Margarin cair : 125 gr 6) Baking powder : ½ sendok teh 7) Garam : ½ sendok teh 8) Dark coklat : 50 gr 9) Susu kental manis: 1 sachet

Bahan pelapis : Coklat blok/misis Cara membuat : 1) Lelehkan margarin, tambahkan dark

coklat, aduk hingga coklat meleleh. 2) Kocok telur dan gula sampai

mengembang, tambahkan tepung mocaf, coklat bubuk, baking powder, sambil diayak dan diaduk.

3) Tuangkan margarine ke dalam tepung, aduk hingga rata.

4) Tuangkan adonan ke dalam loyang yang diolesi margarine.

5) Kukus adonan sampai matang ± 20 menit.

6) Angkat, dinginkan, hias sesuai selera.

Nastar kurma Bahan-bahan: 1) Tepung terigu protein rendah: 202

gr 2) Tepung mocaf : 473 gr 3) Margarin : 500 gr 4) Gula halus : 200 gr 5) Kuning telur : 3 butir 6) Tepung maizena: 50 gr 7) Susu bubuk : 40 gr 8) Garam : ½ sendok teh Isi:

1) Kurma : 200 gr 2) Wijen : 10 gr Olesan: 1) Kuning telur : 2 butir 2) Susu tawar cair : 2 sendok makan 3) Gula halus : 1 sendok the Cara membuat: 1) Aduk rata tepung mocaf, terigu,

tepung maizena, susu bubuk, ayak dan sisihkan (adonan 1).

13

5. Pelatihan pembuatan aneka jajanan berbahan mocaf, yaitu: pembuatan brownies mocaf, nastar kurma mocaf, dan mie mocaf. Lihat gambar 4, 5, dan 6. Brownies mocaf Bahan-bahan: 1) Tepung mocaf : 200 gr 2) Kuning telur : 8 butir 3) Putih telur : 4 butir 4) Coklat bubuk : 25 gr 5) Margarin cair : 125 gr 6) Baking powder : ½ sendok teh 7) Garam : ½ sendok teh 8) Dark coklat : 50 gr 9) Susu kental manis: 1 sachet

Bahan pelapis : Coklat blok/misis Cara membuat : 1) Lelehkan margarin, tambahkan dark

coklat, aduk hingga coklat meleleh. 2) Kocok telur dan gula sampai

mengembang, tambahkan tepung mocaf, coklat bubuk, baking powder, sambil diayak dan diaduk.

3) Tuangkan margarine ke dalam tepung, aduk hingga rata.

4) Tuangkan adonan ke dalam loyang yang diolesi margarine.

5) Kukus adonan sampai matang ± 20 menit.

6) Angkat, dinginkan, hias sesuai selera.

Nastar kurma Bahan-bahan: 1) Tepung terigu protein rendah: 202

gr 2) Tepung mocaf : 473 gr 3) Margarin : 500 gr 4) Gula halus : 200 gr 5) Kuning telur : 3 butir 6) Tepung maizena: 50 gr 7) Susu bubuk : 40 gr 8) Garam : ½ sendok teh Isi:

1) Kurma : 200 gr 2) Wijen : 10 gr Olesan: 1) Kuning telur : 2 butir 2) Susu tawar cair : 2 sendok makan 3) Gula halus : 1 sendok the Cara membuat: 1) Aduk rata tepung mocaf, terigu,

tepung maizena, susu bubuk, ayak dan sisihkan (adonan 1).

13

5. Pelatihan pembuatan aneka jajanan berbahan mocaf, yaitu: pembuatan brownies mocaf, nastar kurma mocaf, dan mie mocaf. Lihat gambar 4, 5, dan 6. Brownies mocaf Bahan-bahan: 1) Tepung mocaf : 200 gr 2) Kuning telur : 8 butir 3) Putih telur : 4 butir 4) Coklat bubuk : 25 gr 5) Margarin cair : 125 gr 6) Baking powder : ½ sendok teh 7) Garam : ½ sendok teh 8) Dark coklat : 50 gr 9) Susu kental manis: 1 sachet

Bahan pelapis : Coklat blok/misis Cara membuat : 1) Lelehkan margarin, tambahkan dark

coklat, aduk hingga coklat meleleh. 2) Kocok telur dan gula sampai

mengembang, tambahkan tepung mocaf, coklat bubuk, baking powder, sambil diayak dan diaduk.

3) Tuangkan margarine ke dalam tepung, aduk hingga rata.

4) Tuangkan adonan ke dalam loyang yang diolesi margarine.

5) Kukus adonan sampai matang ± 20 menit.

6) Angkat, dinginkan, hias sesuai selera.

Nastar kurma Bahan-bahan: 1) Tepung terigu protein rendah: 202

gr 2) Tepung mocaf : 473 gr 3) Margarin : 500 gr 4) Gula halus : 200 gr 5) Kuning telur : 3 butir 6) Tepung maizena: 50 gr 7) Susu bubuk : 40 gr 8) Garam : ½ sendok teh Isi:

1) Kurma : 200 gr 2) Wijen : 10 gr Olesan: 1) Kuning telur : 2 butir 2) Susu tawar cair : 2 sendok makan 3) Gula halus : 1 sendok the Cara membuat: 1) Aduk rata tepung mocaf, terigu,

tepung maizena, susu bubuk, ayak dan sisihkan (adonan 1).

13

5. Pelatihan pembuatan aneka jajanan berbahan mocaf, yaitu: pembuatan brownies mocaf, nastar kurma mocaf, dan mie mocaf. Lihat gambar 4, 5, dan 6. Brownies mocaf Bahan-bahan: 1) Tepung mocaf : 200 gr 2) Kuning telur : 8 butir 3) Putih telur : 4 butir 4) Coklat bubuk : 25 gr 5) Margarin cair : 125 gr 6) Baking powder : ½ sendok teh 7) Garam : ½ sendok teh 8) Dark coklat : 50 gr 9) Susu kental manis: 1 sachet

Bahan pelapis : Coklat blok/misis Cara membuat : 1) Lelehkan margarin, tambahkan dark

coklat, aduk hingga coklat meleleh. 2) Kocok telur dan gula sampai

mengembang, tambahkan tepung mocaf, coklat bubuk, baking powder, sambil diayak dan diaduk.

3) Tuangkan margarine ke dalam tepung, aduk hingga rata.

4) Tuangkan adonan ke dalam loyang yang diolesi margarine.

5) Kukus adonan sampai matang ± 20 menit.

6) Angkat, dinginkan, hias sesuai selera.

Nastar kurma Bahan-bahan: 1) Tepung terigu protein rendah: 202

gr 2) Tepung mocaf : 473 gr 3) Margarin : 500 gr 4) Gula halus : 200 gr 5) Kuning telur : 3 butir 6) Tepung maizena: 50 gr 7) Susu bubuk : 40 gr 8) Garam : ½ sendok teh Isi:

1) Kurma : 200 gr 2) Wijen : 10 gr Olesan: 1) Kuning telur : 2 butir 2) Susu tawar cair : 2 sendok makan 3) Gula halus : 1 sendok the Cara membuat: 1) Aduk rata tepung mocaf, terigu,

tepung maizena, susu bubuk, ayak dan sisihkan (adonan 1).

13

5. Pelatihan pembuatan aneka jajanan berbahan mocaf, yaitu: pembuatan brownies mocaf, nastar kurma mocaf, dan mie mocaf. Lihat gambar 4, 5, dan 6. Brownies mocaf Bahan-bahan: 1) Tepung mocaf : 200 gr 2) Kuning telur : 8 butir 3) Putih telur : 4 butir 4) Coklat bubuk : 25 gr 5) Margarin cair : 125 gr 6) Baking powder : ½ sendok teh 7) Garam : ½ sendok teh 8) Dark coklat : 50 gr 9) Susu kental manis: 1 sachet

Bahan pelapis : Coklat blok/misis Cara membuat : 1) Lelehkan margarin, tambahkan dark

coklat, aduk hingga coklat meleleh. 2) Kocok telur dan gula sampai

mengembang, tambahkan tepung mocaf, coklat bubuk, baking powder, sambil diayak dan diaduk.

3) Tuangkan margarine ke dalam tepung, aduk hingga rata.

4) Tuangkan adonan ke dalam loyang yang diolesi margarine.

5) Kukus adonan sampai matang ± 20 menit.

6) Angkat, dinginkan, hias sesuai selera.

Nastar kurma Bahan-bahan: 1) Tepung terigu protein rendah: 202

gr 2) Tepung mocaf : 473 gr 3) Margarin : 500 gr 4) Gula halus : 200 gr 5) Kuning telur : 3 butir 6) Tepung maizena: 50 gr 7) Susu bubuk : 40 gr 8) Garam : ½ sendok teh Isi:

1) Kurma : 200 gr 2) Wijen : 10 gr Olesan: 1) Kuning telur : 2 butir 2) Susu tawar cair : 2 sendok makan 3) Gula halus : 1 sendok the Cara membuat: 1) Aduk rata tepung mocaf, terigu,

tepung maizena, susu bubuk, ayak dan sisihkan (adonan 1).

Nastar kurma

Bahan-bahan:1) Tepung terigu protein rendah: 202 gr2) Tepung mocaf : 473 gr3) Margarin : 500 gr4) Gula halus : 200 gr5) Kuning telur : 3 butir6) Tepung maizena : 50 gr7) Susu bubuk : 40 gr8) Garam : ½ sendok teh

Isi:1) Kurma : 200 gr

2) Wijen : 10 gr

Olesan:1) Kuning telur : 2 butir

2) Susu tawar cair : 2 sendok makan

3) Gula halus : 1 sendok the

Page 16: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

14 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Nurharibnu Wibisono & Sudarno

Cara membuat:1) Aduk rata tepung mocaf, terigu, tepung

maizena, susu bubuk, ayak dan sisihkan (adonan 1).

2) Kocok margarine, gula halus, kuning telur, dan garam menggunakan mixer hingga lembut (adonan 2).

3) Masukkan campuran adonan 1 ke dalam adonan 2. Aduk menggunakan spatula hingga tercampur rata dan dapat dipulung (adonan 3).

4) Ambil sejumput adonan 3, bentuk bulat, beri tengahnya dengan isian kurma tersebut. Lakukan hingga adonan habis.

5) Letakkan dan atur bulatan adoanan di atas loyang yang telah diolesi dengan margarine, lalu olesi permukaan nastar dengan bahan olesan.

6) Panggang dalam oven dengan temperatur 150o selama 30 menit atau hingga kuning kecoklatan.

7) Angkat dan dinginkan nastar kurma mocaf siap dihidangkan.

14

2) Kocok margarine, gula halus, kuning telur, dan garam menggunakan mixer hingga lembut (adonan 2).

3) Masukkan campuran adonan 1 ke dalam adonan 2. Aduk menggunakan spatula hingga tercampur rata dan dapat dipulung (adonan 3).

4) Ambil sejumput adonan 3, bentuk bulat, beri tengahnya dengan isian

kurma tersebut. Lakukan hingga adonan habis.

5) Letakkan dan atur bulatan adoanan di atas loyang yang telah diolesi dengan margarine, lalu olesi permukaan nastar dengan bahan olesan.

6) Panggang dalam oven dengan termperatur 150o selama 30 menit atau hingga kuning kecoklatan.

7) Angkat dan dinginkan nastar kurma mocaf siap dihidangkan.

Gambar 5. Proses Pembuatan Kue Nastar Mie mocaf Bahan-bahan: 1) Tepung mocaf : 700 gr 2) Tepung terigu : 300 gr 3) Telur : 2 butir 4) CMC : 10 gr 5) Garam : ½ sendok teh 6) Labu kuning : 50 gr atau sesuai

selera, misal: bayam, sawi, wortel, dll)

7) Air : 500 cc

Cara membuat: Campurkan tepung mocaf, terigu, garam, CMC, labu kuning, telur, dan air lalu uleni sampai kalis. Laminasi ± 1,5 mm dengan menggunakan alat cetakkan mie. Selanjutnya kukus ± 10 menit lalu angkat dan dinginkan. Mie basah bisa langsung dimasak atau dikeringkan. Pengeringan bisa dengan mesin oven atau dijemur.

14

2) Kocok margarine, gula halus, kuning telur, dan garam menggunakan mixer hingga lembut (adonan 2).

3) Masukkan campuran adonan 1 ke dalam adonan 2. Aduk menggunakan spatula hingga tercampur rata dan dapat dipulung (adonan 3).

4) Ambil sejumput adonan 3, bentuk bulat, beri tengahnya dengan isian

kurma tersebut. Lakukan hingga adonan habis.

5) Letakkan dan atur bulatan adoanan di atas loyang yang telah diolesi dengan margarine, lalu olesi permukaan nastar dengan bahan olesan.

6) Panggang dalam oven dengan termperatur 150o selama 30 menit atau hingga kuning kecoklatan.

7) Angkat dan dinginkan nastar kurma mocaf siap dihidangkan.

Gambar 5. Proses Pembuatan Kue Nastar Mie mocaf Bahan-bahan: 1) Tepung mocaf : 700 gr 2) Tepung terigu : 300 gr 3) Telur : 2 butir 4) CMC : 10 gr 5) Garam : ½ sendok teh 6) Labu kuning : 50 gr atau sesuai

selera, misal: bayam, sawi, wortel, dll)

7) Air : 500 cc

Cara membuat: Campurkan tepung mocaf, terigu, garam, CMC, labu kuning, telur, dan air lalu uleni sampai kalis. Laminasi ± 1,5 mm dengan menggunakan alat cetakkan mie. Selanjutnya kukus ± 10 menit lalu angkat dan dinginkan. Mie basah bisa langsung dimasak atau dikeringkan. Pengeringan bisa dengan mesin oven atau dijemur.

14

2) Kocok margarine, gula halus, kuning telur, dan garam menggunakan mixer hingga lembut (adonan 2).

3) Masukkan campuran adonan 1 ke dalam adonan 2. Aduk menggunakan spatula hingga tercampur rata dan dapat dipulung (adonan 3).

4) Ambil sejumput adonan 3, bentuk bulat, beri tengahnya dengan isian

kurma tersebut. Lakukan hingga adonan habis.

5) Letakkan dan atur bulatan adoanan di atas loyang yang telah diolesi dengan margarine, lalu olesi permukaan nastar dengan bahan olesan.

6) Panggang dalam oven dengan termperatur 150o selama 30 menit atau hingga kuning kecoklatan.

7) Angkat dan dinginkan nastar kurma mocaf siap dihidangkan.

Gambar 5. Proses Pembuatan Kue Nastar Mie mocaf Bahan-bahan: 1) Tepung mocaf : 700 gr 2) Tepung terigu : 300 gr 3) Telur : 2 butir 4) CMC : 10 gr 5) Garam : ½ sendok teh 6) Labu kuning : 50 gr atau sesuai

selera, misal: bayam, sawi, wortel, dll)

7) Air : 500 cc

Cara membuat: Campurkan tepung mocaf, terigu, garam, CMC, labu kuning, telur, dan air lalu uleni sampai kalis. Laminasi ± 1,5 mm dengan menggunakan alat cetakkan mie. Selanjutnya kukus ± 10 menit lalu angkat dan dinginkan. Mie basah bisa langsung dimasak atau dikeringkan. Pengeringan bisa dengan mesin oven atau dijemur.

14

2) Kocok margarine, gula halus, kuning telur, dan garam menggunakan mixer hingga lembut (adonan 2).

3) Masukkan campuran adonan 1 ke dalam adonan 2. Aduk menggunakan spatula hingga tercampur rata dan dapat dipulung (adonan 3).

4) Ambil sejumput adonan 3, bentuk bulat, beri tengahnya dengan isian

kurma tersebut. Lakukan hingga adonan habis.

5) Letakkan dan atur bulatan adoanan di atas loyang yang telah diolesi dengan margarine, lalu olesi permukaan nastar dengan bahan olesan.

6) Panggang dalam oven dengan termperatur 150o selama 30 menit atau hingga kuning kecoklatan.

7) Angkat dan dinginkan nastar kurma mocaf siap dihidangkan.

Gambar 5. Proses Pembuatan Kue Nastar Mie mocaf Bahan-bahan: 1) Tepung mocaf : 700 gr 2) Tepung terigu : 300 gr 3) Telur : 2 butir 4) CMC : 10 gr 5) Garam : ½ sendok teh 6) Labu kuning : 50 gr atau sesuai

selera, misal: bayam, sawi, wortel, dll)

7) Air : 500 cc

Cara membuat: Campurkan tepung mocaf, terigu, garam, CMC, labu kuning, telur, dan air lalu uleni sampai kalis. Laminasi ± 1,5 mm dengan menggunakan alat cetakkan mie. Selanjutnya kukus ± 10 menit lalu angkat dan dinginkan. Mie basah bisa langsung dimasak atau dikeringkan. Pengeringan bisa dengan mesin oven atau dijemur.

14

2) Kocok margarine, gula halus, kuning telur, dan garam menggunakan mixer hingga lembut (adonan 2).

3) Masukkan campuran adonan 1 ke dalam adonan 2. Aduk menggunakan spatula hingga tercampur rata dan dapat dipulung (adonan 3).

4) Ambil sejumput adonan 3, bentuk bulat, beri tengahnya dengan isian

kurma tersebut. Lakukan hingga adonan habis.

5) Letakkan dan atur bulatan adoanan di atas loyang yang telah diolesi dengan margarine, lalu olesi permukaan nastar dengan bahan olesan.

6) Panggang dalam oven dengan termperatur 150o selama 30 menit atau hingga kuning kecoklatan.

7) Angkat dan dinginkan nastar kurma mocaf siap dihidangkan.

Gambar 5. Proses Pembuatan Kue Nastar Mie mocaf Bahan-bahan: 1) Tepung mocaf : 700 gr 2) Tepung terigu : 300 gr 3) Telur : 2 butir 4) CMC : 10 gr 5) Garam : ½ sendok teh 6) Labu kuning : 50 gr atau sesuai

selera, misal: bayam, sawi, wortel, dll)

7) Air : 500 cc

Cara membuat: Campurkan tepung mocaf, terigu, garam, CMC, labu kuning, telur, dan air lalu uleni sampai kalis. Laminasi ± 1,5 mm dengan menggunakan alat cetakkan mie. Selanjutnya kukus ± 10 menit lalu angkat dan dinginkan. Mie basah bisa langsung dimasak atau dikeringkan. Pengeringan bisa dengan mesin oven atau dijemur.

Gambar 5. Proses Pembuatan Kue Nastar

Mie mocaf

� Bahan-bahan:

1) Tepung mocaf : 700 gr

2) Tepung terigu : 300 gr

3) Telur : 2 butir

4) CMC : 10 gr

5) Garam : ½ sendok teh

6) Labu kuning : 50 gr atau sesuai selera, misal: bayam, sawi, wortel, dll)

7) Air : 500 cc

� Cara membuat:

Campurkan tepung mocaf, terigu, garam, CMC, labu kuning, telur, dan air lalu uleni sampai kalis. Laminasi ± 1,5 mm dengan menggunakan alat cetakkan mie. Selanjutnya kukus ± 10 menit lalu angkat dan dinginkan. Mie basah bisa langsung dimasak atau dikeringkan. Pengeringan bisa dengan mesin oven atau dijemur.

Page 17: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 15

IbM Pemanfaatan TTG Mocaf dan Pengolahan Aneka Kue

15

Gambar 6. Pelatihan pembuatan mie

6. Penyuluhan pertanian ketela

pohon/singkong gajah dan pemberian materi kewirausahaan. Lihat gambar 7.

Dipilih ketela pohon gajah krn mampu menghasilkan 120 – 150 ton per ha. Penanaman: a. Pembukaan dan pembersihan lahan. b. Pembuatan

bedengan/larikan/gulutan dengan didangir/ditraktor.

c. Penyiapan bibit, dipilih batang singkong tua (± 8 bulan). Stek bibit ketela dikeret 3 sap di atas mata.

d. Penanaman pada awal musim hujan. Jarak tanam: 1m x 1m, per ha = 10.000 stek.

Pemeliharaan: a. Penyulaman: untuk bibit yang

mati/abnormal segera dilakukan penyulaman.

b. Penyiangan dilakukan 2 (dua) kali. c. Pembubunan/pendangiran dengan

menggemburkan tanah di sekitar tanaman dan setelah itu dibuat

seperti guludan. Waktu pembubunan dapat bersamaan dengan waktu penyiangan untuk menghemat biaya.

d. Perempelan/pemangkasan tunas cabang dengan menyisakan 2 atau 3 cabang perpohon.

e. Pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea=133–200 kg; TSP=60–100 kg dan KCl=120–200 kg. Pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K= 1/3 : 1 : 1/3 (pemupukan dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan dosis N:P:K= 2/3 : 0 : 2/3. Namun berdasarkan pengalaman pribadi Bapak Khoiri, petani singkong gajah dari desa Kaligunting, kecamatan Mejayan, kabupaten Madiun mempraktekkan pemupukan pupuk kandang pada awal tanam, usia 3 minggu dipupuk 3 gram urea pertanaman, usia 2 bulan dipupuk campuran: 1 gram urea dan 2 gram npk pertanaman,

15

Gambar 6. Pelatihan pembuatan mie

6. Penyuluhan pertanian ketela

pohon/singkong gajah dan pemberian materi kewirausahaan. Lihat gambar 7.

Dipilih ketela pohon gajah krn mampu menghasilkan 120 – 150 ton per ha. Penanaman: a. Pembukaan dan pembersihan lahan. b. Pembuatan

bedengan/larikan/gulutan dengan didangir/ditraktor.

c. Penyiapan bibit, dipilih batang singkong tua (± 8 bulan). Stek bibit ketela dikeret 3 sap di atas mata.

d. Penanaman pada awal musim hujan. Jarak tanam: 1m x 1m, per ha = 10.000 stek.

Pemeliharaan: a. Penyulaman: untuk bibit yang

mati/abnormal segera dilakukan penyulaman.

b. Penyiangan dilakukan 2 (dua) kali. c. Pembubunan/pendangiran dengan

menggemburkan tanah di sekitar tanaman dan setelah itu dibuat

seperti guludan. Waktu pembubunan dapat bersamaan dengan waktu penyiangan untuk menghemat biaya.

d. Perempelan/pemangkasan tunas cabang dengan menyisakan 2 atau 3 cabang perpohon.

e. Pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea=133–200 kg; TSP=60–100 kg dan KCl=120–200 kg. Pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K= 1/3 : 1 : 1/3 (pemupukan dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan dosis N:P:K= 2/3 : 0 : 2/3. Namun berdasarkan pengalaman pribadi Bapak Khoiri, petani singkong gajah dari desa Kaligunting, kecamatan Mejayan, kabupaten Madiun mempraktekkan pemupukan pupuk kandang pada awal tanam, usia 3 minggu dipupuk 3 gram urea pertanaman, usia 2 bulan dipupuk campuran: 1 gram urea dan 2 gram npk pertanaman,

15

Gambar 6. Pelatihan pembuatan mie

6. Penyuluhan pertanian ketela

pohon/singkong gajah dan pemberian materi kewirausahaan. Lihat gambar 7.

Dipilih ketela pohon gajah krn mampu menghasilkan 120 – 150 ton per ha. Penanaman: a. Pembukaan dan pembersihan lahan. b. Pembuatan

bedengan/larikan/gulutan dengan didangir/ditraktor.

c. Penyiapan bibit, dipilih batang singkong tua (± 8 bulan). Stek bibit ketela dikeret 3 sap di atas mata.

d. Penanaman pada awal musim hujan. Jarak tanam: 1m x 1m, per ha = 10.000 stek.

Pemeliharaan: a. Penyulaman: untuk bibit yang

mati/abnormal segera dilakukan penyulaman.

b. Penyiangan dilakukan 2 (dua) kali. c. Pembubunan/pendangiran dengan

menggemburkan tanah di sekitar tanaman dan setelah itu dibuat

seperti guludan. Waktu pembubunan dapat bersamaan dengan waktu penyiangan untuk menghemat biaya.

d. Perempelan/pemangkasan tunas cabang dengan menyisakan 2 atau 3 cabang perpohon.

e. Pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea=133–200 kg; TSP=60–100 kg dan KCl=120–200 kg. Pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K= 1/3 : 1 : 1/3 (pemupukan dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan dosis N:P:K= 2/3 : 0 : 2/3. Namun berdasarkan pengalaman pribadi Bapak Khoiri, petani singkong gajah dari desa Kaligunting, kecamatan Mejayan, kabupaten Madiun mempraktekkan pemupukan pupuk kandang pada awal tanam, usia 3 minggu dipupuk 3 gram urea pertanaman, usia 2 bulan dipupuk campuran: 1 gram urea dan 2 gram npk pertanaman,

15

Gambar 6. Pelatihan pembuatan mie

6. Penyuluhan pertanian ketela

pohon/singkong gajah dan pemberian materi kewirausahaan. Lihat gambar 7.

Dipilih ketela pohon gajah krn mampu menghasilkan 120 – 150 ton per ha. Penanaman: a. Pembukaan dan pembersihan lahan. b. Pembuatan

bedengan/larikan/gulutan dengan didangir/ditraktor.

c. Penyiapan bibit, dipilih batang singkong tua (± 8 bulan). Stek bibit ketela dikeret 3 sap di atas mata.

d. Penanaman pada awal musim hujan. Jarak tanam: 1m x 1m, per ha = 10.000 stek.

Pemeliharaan: a. Penyulaman: untuk bibit yang

mati/abnormal segera dilakukan penyulaman.

b. Penyiangan dilakukan 2 (dua) kali. c. Pembubunan/pendangiran dengan

menggemburkan tanah di sekitar tanaman dan setelah itu dibuat

seperti guludan. Waktu pembubunan dapat bersamaan dengan waktu penyiangan untuk menghemat biaya.

d. Perempelan/pemangkasan tunas cabang dengan menyisakan 2 atau 3 cabang perpohon.

e. Pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea=133–200 kg; TSP=60–100 kg dan KCl=120–200 kg. Pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K= 1/3 : 1 : 1/3 (pemupukan dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan dosis N:P:K= 2/3 : 0 : 2/3. Namun berdasarkan pengalaman pribadi Bapak Khoiri, petani singkong gajah dari desa Kaligunting, kecamatan Mejayan, kabupaten Madiun mempraktekkan pemupukan pupuk kandang pada awal tanam, usia 3 minggu dipupuk 3 gram urea pertanaman, usia 2 bulan dipupuk campuran: 1 gram urea dan 2 gram npk pertanaman,

15

Gambar 6. Pelatihan pembuatan mie

6. Penyuluhan pertanian ketela

pohon/singkong gajah dan pemberian materi kewirausahaan. Lihat gambar 7.

Dipilih ketela pohon gajah krn mampu menghasilkan 120 – 150 ton per ha. Penanaman: a. Pembukaan dan pembersihan lahan. b. Pembuatan

bedengan/larikan/gulutan dengan didangir/ditraktor.

c. Penyiapan bibit, dipilih batang singkong tua (± 8 bulan). Stek bibit ketela dikeret 3 sap di atas mata.

d. Penanaman pada awal musim hujan. Jarak tanam: 1m x 1m, per ha = 10.000 stek.

Pemeliharaan: a. Penyulaman: untuk bibit yang

mati/abnormal segera dilakukan penyulaman.

b. Penyiangan dilakukan 2 (dua) kali. c. Pembubunan/pendangiran dengan

menggemburkan tanah di sekitar tanaman dan setelah itu dibuat

seperti guludan. Waktu pembubunan dapat bersamaan dengan waktu penyiangan untuk menghemat biaya.

d. Perempelan/pemangkasan tunas cabang dengan menyisakan 2 atau 3 cabang perpohon.

e. Pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea=133–200 kg; TSP=60–100 kg dan KCl=120–200 kg. Pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K= 1/3 : 1 : 1/3 (pemupukan dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan dosis N:P:K= 2/3 : 0 : 2/3. Namun berdasarkan pengalaman pribadi Bapak Khoiri, petani singkong gajah dari desa Kaligunting, kecamatan Mejayan, kabupaten Madiun mempraktekkan pemupukan pupuk kandang pada awal tanam, usia 3 minggu dipupuk 3 gram urea pertanaman, usia 2 bulan dipupuk campuran: 1 gram urea dan 2 gram npk pertanaman,

15

Gambar 6. Pelatihan pembuatan mie

6. Penyuluhan pertanian ketela

pohon/singkong gajah dan pemberian materi kewirausahaan. Lihat gambar 7.

Dipilih ketela pohon gajah krn mampu menghasilkan 120 – 150 ton per ha. Penanaman: a. Pembukaan dan pembersihan lahan. b. Pembuatan

bedengan/larikan/gulutan dengan didangir/ditraktor.

c. Penyiapan bibit, dipilih batang singkong tua (± 8 bulan). Stek bibit ketela dikeret 3 sap di atas mata.

d. Penanaman pada awal musim hujan. Jarak tanam: 1m x 1m, per ha = 10.000 stek.

Pemeliharaan: a. Penyulaman: untuk bibit yang

mati/abnormal segera dilakukan penyulaman.

b. Penyiangan dilakukan 2 (dua) kali. c. Pembubunan/pendangiran dengan

menggemburkan tanah di sekitar tanaman dan setelah itu dibuat

seperti guludan. Waktu pembubunan dapat bersamaan dengan waktu penyiangan untuk menghemat biaya.

d. Perempelan/pemangkasan tunas cabang dengan menyisakan 2 atau 3 cabang perpohon.

e. Pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea=133–200 kg; TSP=60–100 kg dan KCl=120–200 kg. Pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K= 1/3 : 1 : 1/3 (pemupukan dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan dosis N:P:K= 2/3 : 0 : 2/3. Namun berdasarkan pengalaman pribadi Bapak Khoiri, petani singkong gajah dari desa Kaligunting, kecamatan Mejayan, kabupaten Madiun mempraktekkan pemupukan pupuk kandang pada awal tanam, usia 3 minggu dipupuk 3 gram urea pertanaman, usia 2 bulan dipupuk campuran: 1 gram urea dan 2 gram npk pertanaman,

Gambar 6. Pelatihan pembuatan mie

d. Perempelan/pemangkasan tunas cabang dengan menyisakan 2 atau 3 cabang perpohon.

e. Pemupukan berimbang antara N, P, K dengan dosis Urea=133–200 kg; TSP=60–100 kg dan KCl=120–200 kg. Pupuk tersebut diberikan pada saat tanam dengan dosis N:P:K= 1/3 : 1 : 1/3 (pemupukan dasar) dan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan yaitu sisanya dengan dosis N:P:K= 2/3 : 0 : 2/3. Namun berdasarkan pengalaman pribadi Bapak Khoiri, petani singkong gajah dari desa Kaligunting, kecamatan Mejayan, kabupaten Madiun mempraktekkan pemupukan pupuk kandang pada awal tanam, usia 3 minggu dipupuk 3 gram urea pertanaman, usia 2 bulan dipupuk campuran: 1 gram urea dan 2 gram npk pertanaman, usia 4 bulan dipupuk campuran: 1 gram urea dan 2 gram npk pertanaman.

f. Pengairan dan penyiraman. Kondisi lahan ketela pohon dari awal tanam sampai umur + 4–5 bulan hendaknya selalu dalam keadaan lembab, tidak terlalu becek. Pada tanah yang kering perlu dilakukan

6. Penyuluhan pertanian ketela pohon/singkong gajah dan pemberian materi kewirausahaan. Lihat gambar 7.

Dipilih ketela pohon gajah krn mampu menghasilkan 120 – 150 ton per ha.

� Penanaman:

a. Pembukaan dan pembersihan lahan.

b. Pembuatan bedengan/larikan/gulutan dengan didangir/ditraktor.

c. Penyiapan bibit, dipilih batang singkong tua (± 8 bulan). Stek bibit ketela dikeret 3 sap di atas mata.

d. Penanaman pada awal musim hujan. Jarak tanam: 1m x 1m, per ha = 10.000 stek.

� Pemeliharaan:

a. Penyulaman: untuk bibit yang mati/abnormal segera dilakukan penyulaman.

b. Penyiangan dilakukan 2 (dua) kali.

c. Pembubunan/pendangiran dengan menggemburkan tanah di sekitar tanaman dan setelah itu dibuat seperti guludan. Waktu pembubunan dapat bersamaan dengan waktu penyiangan untuk menghemat biaya.

Page 18: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

16 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Nurharibnu Wibisono & Sudarno

penyiraman dan pengairan berdasarkan kebutuhan.

� Pemanenan:

a. Siap dipanen pada usia sekitar ± 8 bulan dengan cara mencabut batangnya dan umbi yang tertinggal diambil dengan cangkul atau garpu tanah.

b. Hasil panen: per pohon 12-15kg atau 120-150 ton per ha.

Pemberian Materi Kewirausahaan

Awal Tanam

Usia 2 Bulan

Panen

Gambar 7. Penyuluhan pertanian ketela pohon/singkong gajah dan pemberian

materi kewirausahaan

7. Untuk memperlancar proses produksi mocaf, kami menyerahkan mesin perajang mocaf, mesin penepung serbagua, widig/penjemur mocaf berbahan paranet, alat press kemasan plastik (sealer) dan bibit ketela pohon varietas unggul (gajah). Lihat gambar 8.

8. Kami telah melakukan upaya pen dam-pingan kerjasama antara BKAD Tri Mulyo dengan dengan Koperasi Masyarakat Desa Hutan (KMDH) Sumber Tani Ds. Kaligunting, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dalam hal pemasaran chip mocaf dan tepung mocaf. Dengan kerjasama ini diharapkan mampu merangsang produkstivitas chip mocaf dan tepung mocaf BKAD Tri Mulyo.

Page 19: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 17

IbM Pemanfaatan TTG Mocaf dan Pengolahan Aneka Kue

Gambar 8. Penyerahan Mesin Perajang Mocah, Mesin Penepung Serbaguna

keSIMpulAn DAn SARAnKesimpulan

Dari pelaksanaan program Ipteks bagi Masyarakat ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tanggapan masyarakat terhadap program IbM ini sangat bagus. Hal ini ditunjukkan dengan antusiasnya masyarakat setiap kali

2. dilakukan survey, sosialisasi dan pelatihan.

3. Telah dilaksanakan transfer of knowledge kepada BKAD Tri Mulyo berupa aplikasasi TTG mocaf.

4. Telah dilaksnakan pelatihan aneka jajanan berbahan baku ketela pohon, yaitu: pembuatan brownies mocaf, nastar kurma mocaf, dan mie mocaf.

5. Telah dilaksnakan penyuluhan budidaya ketela pohon varietas unggul gajah dan kewirausahaan.

6. Dijalin kerjasama antara BKAD Tri Mulyo dengan dengan Koperasi Masyarakat Desa Hutan (KMDH) Sumber Tani Ds. Kaligunting, Kecamatan Mejayan, Ka-bupaten Madiun dalam hal pemasaran chip mocaf dan tepung mocaf.

Saran

Saran ini khususnya ditujukan pada mitra BKAD Tri Mulyo kecamatan Pilangkenceng, kabupaten Madiun dan Pemerintah terkait, yaitu:

1. Mitra BKAD Tri Mulyo perlu terus belajar usaha yang berbasis TTG Mocaf sampai dengan mampu menjual ke pasar.

2. Perlu intensifikasi budidaya singkong gajah sehingga mampu menghasilkan produksi lebih banyak.

3. Hendaknya dilakukan kerjasama dengan Perhutani untuk ektensifikasi budidaya singkong gajah sehingga mampu meng-hasilkan produksi lebih banyak.

4. Hendaknya pemerintah daerah bisa memfasilitasi intensifikasi dan eksten-sifikasi program pertanian singkong gajah dan mocaf mengingat potensi besar yang ada di wilayah kecamatan Pilangkenceng, kabupaten Madiun. Pada akhirnya diharapakan mampu meningkatkan produksi mocaf.

uCApAn TeRIMA kASIhPenulis mengucapkan terimakasih ke-

pada: 1) Direktorat Penelitian dan Peng-abdian Kepada Masyarakat, Kemristek Dikti yang telah membiayai kegiatan IbM sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Hibah Program Pengabdian Kepada Masyarakat Mono Tahun, Tahun Anggaran 2015, Nomor: 005/SP2H/PPM-MONO/Unmer.Mdn/LPPM /IV/2015, tertanggal 22 April 2015. 2) BKAD Tri Mulyo kecamatan Pilangkenceng, kabupaten Madiun dan Bapak Ahmad Khoiri (ketua LMDH Sumber Tani desa Kaligunting dan Darmorejo

Page 20: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

18 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Nurharibnu Wibisono & Sudarno

kecamatan Mejayan kabupaten Madiun) yang telah bekerjsama secara baik dengan kami sehingga kegiatan IbM ini bisa berjalan dengan baik.

ReFeRenSIAnonim. 2010. TTG Budidaya Tanaman

Singkong. Kantor Deputi Menegristek Bidang PPIPT. Jakarta.

Titik Mudjiastuti. 2012. Jurnal Fokari-vol. 1 no. 1 Juli 2012. Strategi Pengembangan Mocaf (Modified Cassava Flour) Dalam Peningkatan Diversifikasi Pangan Dan Ekonomi Lokal (Suatu Studi Pada Industri Kecil Produksi Mokaf Di Desa Tegalan Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri).

Sulusi Prabawati, Nur Richana dan Suismono. 2011. Balai Besar Penelitian dan Peng-em bangan Pascapanen Pertanian. Agroinovasi Badan Litbang Pertanian Edisi 4-10 Mei 2011 No. 3404 tahun XLI: Inovasi pengolahan singkong, meningkatkan pendapatan dan diversifikasi pangan.

Sri Sunarsi, Marcellius Sugeng A, Sri Wahyuni, dan Widiarti Ratnaningsih. Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun. 2011, LPPM Univet Bantara Sukoharjo, ISBN 978-602-99172-5-3. Memanfaatkan Singkong Menjadi Tepung Mocaf untuk Pemberdayaan Masyarakat Sumberejo

http://www.singkonggajahindonesia.com. Diakses tanggal 15 Juni 2015.

Page 21: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Daya-Mas Media Komunikasi dan Informasi Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016; ISSN : 2502-7034

pengeMbAngAn DeSA konSeRVASI beRbASIS penDAyAgunAAn poTenSI lokAl kAWASAn lInDung leReng gunung pAnDAn

kAbupATen MADIun JAWA TIMuR

Anik Tri haryani1 & Sigit Sapto nugroho2

1&2Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Merdeka MadiunJl. Serayu No. 79 Kota Madiun

[email protected]@gmail.com

Abstract

Empowerment of Rural Development Based Local Potential Conservation is planning a model village conservation area based on utilization of local potential, while creating a special purpose increase community capacity, reduce dependence on conservation areas have a positive impact on the protection, preservation and utilization. To achieve these objectives the proposing team using community empowerment held socialization, counseling, training, community expectations can be optimally knowledge. Interests together to achieve the function and benefits of forest resources conservation areas protected optimally realized and proportionate prosperity. Model-based conservation village of empowering local aspirational, effective, efficient and to ensure their long-term commitment to support the conservation of protected areas.

Keyword: Conservation Village, Reforms, Local Potential

penDAhuluAnPerguruan Tinggi bertujuan mengem-

bangkan potensi desa melalui KKN bertumpu pada potensi lokal. Seperti pengalaman beberapa perguruan tinggi lainnya, KKN-PPM dimulai dengan membentuk Desa Konservasi. Selanjutnya mahasiswa men-dampingi masyarakat melaksanakan ran-cangan pemberdayaan, khususnya dalam pengentasan kemiskinan dan pembanguna SDM serta pengembanagan Desa Konservasi Berbasis Pendayagunaan Potensi Lokal Kawasan Lindung Lereng Gunung Pandan.

Tahapan akhir masa KKN para mahasiswa mencatat dan melaporkan kemajuan

Desa Konservasi Berbasis Pendayagunaan Potensi Lokal Kawasan Lindung Lereng Gunung Pandan yang didampingi agar KKN berikutnya bisa melanjutkan pendampingan pemberdayaan pada Desa Tulung Kabupaten Madiun yang bersangkutan.

Dengan demikian, KKN-PPM merupakan program bekelanjutan (sustainable pogram) sehingga kerja sama antara masyarakat dengan mahasiswa dan dosen pembimbing menghasilkan kinerja luar biasa untuk pem-bangunan. KKN-PPM merupakan perwujudan dari Tri Dharma perguruan tinggi, mahasiswa dan dosen yang melakukan KKN-PPM akan melaksanakan tiga kegiatan penting,

Page 22: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

20 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Anik Tri Haryani & Sigit Sapto Nugroho

yaitu pendidikan untuk mencerdaskan bangsa, penelitian dan pengembangan ber-landaskan ilmu, teknologi dan kerjasama, serta pengabdian masyarakat. Pada awal mahasiswa didampingi oleh dosen, sebagai calon intelektual bangsa, membagi ilmu dan teknologi kepada masyarakat di desa dengan cara menterjemahkan ilmu dan teknologi yang biasanya sulit agar mudah diserap masyarakat awam. Proses dilakukan selama masa KKN-PPM mahasiswa yang berkelanjutan, dari satu KKN ke KKN berikutnya. Dengan cara itu masyarakat di pedesaan memperoleh pemberdayaan dari tenaga ahli, mahasiswa dan dosennya. Sebaliknya masyarakat, utamanya warga kurang mampu dan warga mampu yang beragabung dalam Peng-em bangan Desa Konservasi Berbasis Pen-dayagunaan Potensi Lokal Kawasan Lindung Lereng Gunung Pandan bekerja sama secara harmonis dengan mahasiswa KKN-PPM, bekerja keras membangun dilandasi ilmu dan teknologi yang memberi nilai tambah yang menguntungkan.

Desa Tulung merupakan desa dalam wilayah Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun dan menjadi salah satu sasaran kegiatan KKN-PPM Universitas Merdeka Madiun Tahun 2015. Secara geografis Desa Tulung merupakan desa yang terletak di daerah sebelah utara kabupaten madiun, berada di wilayah pinggiran. Adapun potensi sumber daya alam di Desa Tulung adalah hasil pertanian, seperti padi, Jagung, Kedelai. Desa Tulung merupakan salah satu DESA MANDIRI PANGAN NASIONAL, Sebagian besar masyarakat Desa Tulung bermata pencaharian sebagai petani, peternak, pegawai negeri sipil. Pada pelaksanaan program KKN-PPM di Desa Tulung, sasaran fokus kegiatannya adalah pendataan penduduk secara menyeluruh dalam rangka mengetahui potensi yang mungkin bisa dikembangkan dalam masa mendatang dan lebih menitik beratkan pada

program yang dibutuhkan masyarakat di Desa Tulung sesuai dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada. Selain program pendataan penduduk, kegiatan KKN-PPM pada tahun 2015 ini meliputi beberapa program yang di dalamnya mencakup bidang kesehatan, keagamaan, kewirausahaan, pendidikan dan kegiatan lingkungan dan sosial lainnya. Kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan kapasitas team KKN dan kebutuhan dari masyarakat setempat serta tema dari KKN-PPM yakni Pengembangan Desa Konservasi Berbasis Pendayagunaan Potensi Lokal Kawasan Lindung Lereng Gunung Pandan Kabupaten Madiun.

TARgeT DAn luARAnTarget yang ingin dicapai oleh KKN PPM

antara lain :

1. Terjadi perubahan perilaku, antara lain :

a. Bagi mahasiswa :

1) Menumbuhkan kepedulian, simpati dan empati mahasiswa terhadap persoalan-persoalan dalam masya-rakat.

2) Menumbuhkan kepedulian maha-siswa terhadap potensi sumber daya alam yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3) Menumbuhkan etos kerja dalam diri mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja setelah lulus kuliah.

4) Menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif dalam menyikapi berbagai potensi sumber daya alam yang ada disekitarnya yang pada gilirannya dapat dikembangkan sebagai lapangan kerja baru.

b. Bagi Pemerintah Kabupaten Madiun :

1) Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian dalam mengembangkan

Page 23: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 21

Pengembangan Desa Konservasi Berbasis Pendayagunaan

Desa Konservasi Berbasis Penda-yagunaan Potensi Lokal Kawasan Lindung Lereng Gunung Pandan di wilayah Kabupaten Madiun yang berpotensi menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah.

c. Bagi masyarakat sasaran dalam hal ini masyarakat Saradan Kabupaten Madiun :

1) Menumbuhkan kreativitas dan ke -mampuan masyarakat dalam me-manfaatkan sumber daya alam disekitarnya.

2) Meningkatkan pengetahuan masya-rakat dalam mengelola peng em-bangan kawasan hutan menjadi Desa Konservasi Berbasis Pen dayagunaan Potensi Lokal.

3) Meningkatkan pengetahuan masya-rakat tentang wisata outbond.

4) Menumbuhkan kepedulian masya-rakat hutan untuk melestari kan ling-kungan hutan melalui penanam an tanaman/pohon penyerap air dan tanaman hias di jalan masuk untuk Pengembangan Desa Konservasi Berbasis Pendayagunaan Potensi Lokal Kawasan Lindung Lereng Gunung Pandan Kabupaten Madiun Jawa Timur, pembibitan dan pemeliharaan bibit ikan, pembuatan papan larangan, pembuatan papan masuk area Desa Konservasi Berbasis Pendayagunaan Potensi Lokal Ka-wasan Lindung Lereng Gunung Pandan Kabupaten Madiun Jawa Timur, pelatihan ekonomi masyarakat (pengolahan hasil kebun/pertanian).

2. Mengatasi permasalahan di masyarakat melalui cara pemberdayaan masyarakat :

a. Pengintegrasian dengan program-program lain yang telah masuk desa.

b. Mengoptimalan pemanfaatan lahan-lahan fasilitas umum milik desa, kanan kiri

jalan desa dan fasiitas penunjang lainnya untuk pengembangan usaha bidang pertanian.

c. Menumbuh kembangkan ekonomi kreatif melalui usaha pengolahan yang mampu menyediakan pangan olahan sebagai makanan tambahan dan makanan pen-damping air susu ibu di posyandu.

d. Menumbuhkembangkan unit pengolahan limbah skala rumah tangga yang dapat menghasilkan pupuk organik.

e. Meningkatkan penghasilan masyarakat dengan adanya lokasi konservasi alam di sekitar mereka.

f. Mengurangi angka pengangguran dengan terserapnya tenaga kerja oleh ada nya lokasi wisata alam di sekitar mereka.

luaran yang Diharapkan 1. Produk kegiatan KKN-PPM

a. Peningkatan kemampuan masyarakat dalam pengembangan Desa Konservasi BerbasisPendayagunaan Potensi Lokal Kawasan Lindung Lereng Gunung Pandan Kabupaten Madiun yakni Pemerintah Daerah Kabupaten Madiun sehingga dapat meningkatkan ekonomi kreatif yang akan berdampak pada penghasilan masyarakat maupun PAD.

b. Peningkatan partisipasi masyarakat untuk mengintensifkan Pendayagunaan Potensi Lokal menuju Desa Konservasi melalui penemuan potensi-potensi lain yang bisa dikembangkan disekitar lokasi Kawasan Lindung Lereng Gunung Pandan.

c. Peningkatan swadaya dan swadana masyarakat setempat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Madiun dalam rangka mengembangkan Desa Konservasi BerbasisPendayagunaan Potensi Lokal Kawasan Lindung Lereng Gunung Pandan Kabupaten Madiun Jawa Timur.

Page 24: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

22 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Anik Tri Haryani & Sigit Sapto Nugroho

2. Hasil KKN-PPM mengintensifkan Kawasan Lindung Lereng Gunung Pandan Kabupaten Madiun menjadi desa Desa Konservasi BerbasisPendayagunaan Potensi Lokal:

a. Peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat

b. Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

c. Mensukseskan 10 program MDGs

d. Kawasan rendah Emisi CO2

MeToDe pelAkSAnAAn1. persiapan dan pembekalan

Mekanisme pelaksanaan kegiatan KKN PPM : Mahasiswa diberikan pembekalan dari tenaga profesional yang sesuai dengan bidangnya dan relevan dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan di lokasi KKN-PPM.

Kemudian mahasiswa diterjunkan untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat terkait program yang akan di-laksanakan dalam pengembangan Kawasan Lindung Lereng Gunung Pandan Kabupaten Madiun menuju Desa Konservasi Berbasis Pendayagunaan Potensi Lokal, dengan materi pembekalan antara lain

a. Pelaksanaan penyuluhan/sosialisai meng-enai perlindungan sistem pe nyangga kehidupan Kawasan Lindung Lereng Gunung Pandan (penetapan wilayah, penetapan pola dasar pembinaan, peng aturan cara pemanfaatan wilayah, penertiban penggunaan dan pengelolaan tanah dalam wilayah, penertiban maksimal pengusahaan di perairan dalam wilayah.

b. Pelatihan dan pelaksanakan pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.

c. Pemanfaatan secara lestari sumber-

daya alam hayati dan ekosistemnya (pe manfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam, pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar (dalam bentuk:pengembangan, penangkaran, perdagangan, perburuan, peragaan, pertukaran, budidaya).

d. Desa Konservasi BerbasisPendayagunaan Potensi Lokal Kawasan Lindung Lereng Gunung Pandan Kabupaten Madiun kawasan yang ditetapkan sebagai ka-wasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, dan hutan lindung.(melalui sosialisasi dalam kajian hukum serta penge lolaan kawasan lindung lereng gunung Pandan).

e. Pelaksanaan pemberdayaan Masyarakat di dalam/sekitar kawasan konservasi melalui pelatihan-pelatihan (pembuatan kebun bibit desa,memasak, menjahit, perbengkelan, salon kecantikan, setir mobil/montir).

f. Memfungsikan kelembagaan local (ber-tujuan menciptakan dan meningkat-kan kapasitas masyarakat, mengurangi ketergantungan masyarakat, perlin-dungan, pengawetan serta pemanfaat an kawasan konservasi.

g. Penataan ruang/wilayah pedesaan ber-basis konservasi.

h. Pengembangan ekonomi pedesaan yang berbasis konservasi.

i. Membangun Kesepahaman dengan pihak terkait.

j. Membangun/mengembangkan kelem-bagaan di tingkat desa.

k. Peningkatan kapasitas SDM (masyarakat)/pelatihan ketrampilan produktif.

l. Pengembangan kegiatan usaha ekonomi produktif masyarakat.

m. Membangun kemitraan dan jejaring usaha produktif.

Page 25: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 23

Pengembangan Desa Konservasi Berbasis Pendayagunaan

2. pelaksanaan

Program yang akan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diharapkan dari pengembangan desa konservasi berbasis pendayagunaan potensi lokal Kawasan Lindung Lereng Gunung Pandan Kabupaten Madiun :

a. Metode yang digunakan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat sasaran adalah dengan memberikan sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan dalam bentuk demo (workshop) sehingga masyarakat sasaran dapat terlibat langsung sehingga dapat diharapkan menghasilkan pemahaman dan pengetahuan secara optimal

b. Tindakan-tindakan operasional yang

dilakukan antara lain kegiatan kerja bakti atau gotong royong untuk pelaksanaan kegiatan yang bersifat fisik seperti pelaksanaan pemberdayaan Masyarakat di dalam/sekitar kawasan konservasi melalui pelatihan-pelatihan (pembuatan kebun bibit desa, memasak, menjahit, perbengkelan, salon kecantikan, setir mobil/montir),

c. Memfungsikan kelembagaan local (ber tujuan menciptakan dan mening-katkan kapasitas masyarakat, mengu-rangi ketergantungan masyarakat, per lindungan, pengawetan serta pe-manfaatan kawasan konservasi.

d. Volume pekerjaan dalam bentuk Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM).

No.Nama

PekerjaanProgram

Volume (JKEM)

Ketr.

1 Persiapan a. Rekrutmen Mahasiswab. Perlengkapan dan Penggandaan materi

pembekalanc. Pembekalan c. Observasi dan Identifikasi

1 x 4,83 x 4,8

1 x 4,83 x 4,8

2 Pelaksanaan Program

a. Pembuatan dan Pemasangan spandukb. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan c. Pengadaan alat dan bahan., penyuluhan/

sosialisai, Pelaksanaan pemberdayaan Masya-rakat, Memfungsikan kelembagaan local, Penataan ruang/wilayah pedesaan berbasis konservasi, Pengembangan ekonomi pedesaan, Membangun Kesepahaman, Membangun/mengembangkan kelembagaan, Peningkatan kapasitas SDM (masyarakat)/pelatihan ke-trampilan produktif, Pengembangan kegiatan usaha ekonomi produktif masyarakat, kemitraan dan jejaring usaha produktif.

2 x 4,82 x 4,830 x 4,8

3 Pelaporan a. Pembuatan Laporan Observasib. Pembuatan Laporan Antarac. Pembuatan Laporan Akhir

2 x 4,84 x 4,82 x 4,8

Total Volume kegiatan 8.640 n = jumlah mahasiswa

Page 26: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

24 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Anik Tri Haryani & Sigit Sapto Nugroho

hASIl DAn peMbAhASAnPelaksanaan Kegiatan KKN PPM Desa

Tulung Kecamatan Saradan

a. program pengembangan Desa berbasis konservasi

Dalam kegiatan KKN-PPM Universitas Merdeka Madiun tahun 2015 dengan tema Pengembangan Desa Konservasi Berbasis Pendayagunaan Potensi Lokal Kawasan Lindung Lereng Gunung Pandan Kabupaten Madiun Jawa Timur, Kelompok kami memiliki beberapa program pokok salah satunya program Pengembangan Desa Konservasi, adapun kegiatan pengembangan tersebut antara lain; penyuluhan tentang pemetaan perlindungan kawasan konservasi, pem-buatan bibit, penanaman pohon jati dan mahoni, serta pembuatan papan peringatan dan ajakan di kawasan konservasi. Selain itu kami juga membuatkan peraturan desa tentang perlindungan kawasan konservasi tersebut.

Kami juga memberikan fasilitas yang mendukung untuk melaksanakan program ini. Program ini dilaksanakan di Dusun Tulungrejo, Desa Tulung. Dengan adanya program kerja ini membuat masyarakat

sekitar dengan senang hati menerima bantuan dari kami Mahasiswa KKN-PPM Unmer Madiun. Kami bekerja sama dengan anggota Posdaya Barokah yang merupakan Posdaya yang ada di desa Tulung. Dengan adanya program ini kami dari Mahasiswa KKN-PPM Unmer Madiun berharap agar program yang telah ada dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh kelompok tersebut, bisa berlanjut tidak berhenti sampai disini saja, bahkan bisa berkembang pesat. Dan dapat memberikan contoh bagi masyarakat desa sekitar untuk melestarikan lingkungannya. Perbaikan tempat sampah untuk warga Desa Tulung merupakan kegiatan non program kami selanjutnya. Program ini dimaksudkan agar masyarakat dapat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Karena menurut kami kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan masih kurang, ini terlihat dari terbengkalainya tempat sampah umum yang sudah rusak dan kurang perawatan sehingga penggunaan inipun dirasa kurang nyaman. Untuk itu, kami bekerja sama dengan warga dalam pembangunan tempat sampah ini sebagai wujud partisipasi dan kepedulian kami terhadap kebersihan lingkungan sekitar rumah warga.

Page 27: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 25

Pengembangan Desa Konservasi Berbasis Pendayagunaan

dengan melakukan pelatihan-pelatihan tersebut. Tujuan dari program ini adalah untuk membantu perekonomian warga desa Tulung dengan menjadikan warga sebagai pedagang dan wirausahawan, karena adapun pelatihan yang di lakukan yaitu pelatihan membuat cake tape, membuat nugget tahu, membuat bross, perbengkelan, dan salon kecantikan, dan supaya warga dapat menciptakan usaha mikro kecil menengah baru di desa Tulung.

b. program kegiatan pemberdayaan Masyarakat

Program berikutnya yaitu pemberdayan masyarakat, adapun kegiatan dalam program ini adalah pelatihan memasak, menjahit, perbengkelan, dan tata rias kecantikan. Sasaran dari program ini adalah ibu-ibu warga dan karang taruna desa Tulung. Kami mengadakan program ini karena ingin menggali potensi masyarakat di Desa Tulung

c. program kegiatan ekonomi produktif uMkM

Program ini masih berhubungan dengan program kedua sebelumnya, karena pada program ini memanfaatkan hasil produk dari pelatihan-pelatihan sebelumnya, tapi tidak hanya produk baru, program ini juga di tujukan untuk produk usaha unggulan yang sudah ada, yaitu produksi gerabah desa Tulung. Adapun kegiatan yang di lakukan dalam program ini adalah pelatihan pmbukuan untuk UMKM, pelatihan pembuatan desain produk, pelatihan pengemasan produk,

dan juga melakukan sosialisai tentang cara pemasaran produk UMKM. Selain itu kami juga membuatkan website desa yakni “TULUNG.DESA.ID. dan memberikan penyeluhannya, tujuan pembuatan website ini untuk memperkenalkan produk UMKM desa Tulung ke dunia luar melalui dunia online, selain itu website ini juga di harapkan menjadi fasilitas desa untuk memperkenalkan profile desa Tulung di media online. Pada program ini kami juga memberikan bantuan modal kepada warga yang ingin menjalankan usaha kecil tersebut

Page 28: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

26 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Anik Tri Haryani & Sigit Sapto Nugroho

d. program kegiatan Mengembangkan kelembagaan lokal untuk Menunjang Desa konservasi

Menindaklanjuti program berikutnya yaitu Kegiatan Mengembangkan Ke -lembagaan Lokal Untuk Menunjang Desa Konservasi. Program ini masih berhubungan dengan program yang pertama, karena di butuhkan suatu kelompok untuk merawat dan mengembangkan kawasan konservasi di desa Tulung, maka dari itu kami memanfaatkan posdaya yang sudah ada yaitu “Posdaya Barokah” dengan cara memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada kelompok ini. Adapun kegiatan yang di lakukan dalam kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan tentang cara menjaga kawasan lingkungan

desa konservasi, mengembangkan dan memperkuat kelembagaan serta menggiatkan posdaya yang berbasis pada lingkungan hidup ini tersebut. Alasan menjalankan program ini karena ingin memberdayakan masyarakat melalui posdaya yang ada di Desa Tulung. Dari program ini diharapkan kelompok tersebut setelah mengikuti pelatihan mampu untuk merawat, menjaga dan mengembangkan kawasan limgkungan konservasi di Desa Tulung dengan baik. Untuk sistem pelatihannya yaitu pemberian materi dan langsung dipraktekkan. Antusiasme dari kelompok “Posdaya Barokah” sangat luar biasa terhadap program ini diharapkan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan lingkungan sekitar.

Page 29: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 27

Pengembangan Desa Konservasi Berbasis Pendayagunaan

e. program kegiatan Mengembangkan usaha ekonomi pedesaan produktif yang berbasis koservasi

Menindak lanjuti program berikutnya yaitu Program Kegiatan Mengembangkan Usaha Ekonomi Pedesaan Produktif yang Berbasis Koservasi yang dilaksanakan di Desa Tulung. Dalam program ini kami mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah mereka, seperti perkarangan rumah dengan cara menanami perkarangan rumah mereka dengan tanaman toga, sayur sayuran dan lain sebagainya. Alasan menjalankan program ini karena kami ingin mengajak dan membantu masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya melalui pemanfaatan lahan kosong di sekitar rumah masyarakat desa Tulung. Peningkatan perekonomian dalam hal ini yang di maksud adalah masyarakat dapat menghemat anggaran belanja yang di keluarkan karena mereka tidak perlu lagi membeli beberapa jenis sayuran ataupun toga jika masyarakat sudah mendapatkan sayuran tersebut di pekarangan rumah sendiri.

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam program ini adalah memberikan pelatihan

cara memanfaatkan lahan kosong sekitar rumah dengan di tanami tanaman toga dan sayuran. Dalam program ini kami tidak hanya memberikan pelatihan cara menanam yang biasa - biasa saja, namun kami juga memberikan beberapa pelatihan penanaman dengan menggunakan cara yang kreatif dan inovatif, seperti halnya menanam tanaman cabe pada pipa paralon yang sudah di modifikasi. Antusiasme dari masyarakat sekitar khususnya ibu – ibu sangat tinggi, karena selain menghemat anggaran belanja, mereka juga senang dengan metode cara penanaman yang baru yang di ajarkan oleh peserta KKN-PPM Unmer Madiun.

Selain penanaman di pekarangan rumah warga, kami juga memberikan tanaman hias di beberapa area balaidesa. Karena nampak sekali sekitar balaidesa yang gersang kurang penghijauan. Sebagai salah satu target kami untuk menghidupkan kembali area hijau di Desa Tulung sebagai daerah konservasi, maka dengan diadakan penanaman sayuran dan toga serta tanaman hias diharapkan dapat memberikan manfaat kepada seluruh alam dan warga sekitar Desa Tulung.

Page 30: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

28 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Anik Tri Haryani & Sigit Sapto Nugroho

keSIMpulAnSetelah melakukan kegiatan program-

program di atas, maka kami dapat menarik beberapa kesimpulan diantaranya :

a. Setelah dilakukan Penyuluhan tentang Pemetaan Perlindungan Kawasan Kon-servasi, masyarakat Desa Tulung telah banyak mendapatkan pelatihan dan pengetahuan bagaimana cara mengolah tanah dengan baik, pengairan ke sawah-sawah, pemanfaatan terhadap kawasan konservasi yang seharusnya di maksimalkan pendayagunaannya oleh posdaya Tulung, khusunya dalam bidang lingkungan hidup. Selain itu, pengembangan pertanian yang menjadi sumber penghidupan masyarakat Desa Tulung terperhatikan dengan adanya penyuluhan-penyuluhan yang berbasis konservasi tersebut.

b. Setelah melakukan pembibitan untuk dilakukan penanaman seribu pohon, antusias masyarakat dalam mengelola daerah konservasi semakin semangat karena selain dapat menghijaukan kawasan desanya, masyarakat juga dapat menikmati hasil daripada penanaman seribu pohon tersebut, mensuburkan tanah mereka, meningkatkan daya tahan tanah dan pangan yang dihasilkan, menyerap banyak air dan melindungi kestabilitasian wilayah daerah konservasi Desa Tulung

c. Dengan diadakannya pelatihan memasak cake tape dan nugget tahu bersama ibu-ibu warga Tulung, diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan dalam mengolah makanan se kreatif dan inovatif mungkin. Ibu-ibu warga Tulungpun sangat antusias dalam mengikuti kegiatan memasak bersama ini. selain melatih potensi diri mereka juga mengasah bakat yang dimiliki untuk

menghasilkan jenis makanan yang beda dari biasanya. Selain untuk dikonsumsi sendiri, kami mengharapkan untuk dapat dilanjutkan sebagai usaha produk pangan yang dapat menembus dunia pasar dengan brand “Nugget Tahu produksi Tulung”.

d. Selain pelatihan memasak, kami juga memberikan pelatihan memanfaatkan kain perca yang tidak terpakai menjadi salah satu benda yang banyak diminati oleh banyak kalangan yaitu Bross. Banyak sekali minat warga Tulung khususnya kaum wanita dalam mengembangkan bakat mereka. Bross yang dihasilkanpun tak kalah bagusnya dengan yang dijual dipasaran. Kami berharap pembuatan Bross ini tak berhenti sampai disini saja, namun digunakan seterusnya. Dapat membuka lapangan pekerjaan juga dengan adanya home industri bross dari Desa Tulung sebagai brand Accesories acara mantenan, ulang tahun dan lain sebagainya.

e. Selanjutnya yaitu pelatihan montir kepada pemuda Tulung. Setelah adanya Pelatihan Montir di desa Tulung warga khususnya kelompok perbengkelan sangat antusias belajar dan mengembangkan ilmu yang kami berikan.Selain itu kami juga memberikan penyuluhan tentang tata cara Servis Ringan Sepeda Motor sehingga mempermudah kelompok perbengkelan untuk mengetahui tentang cara Servis Sepeda Motor yang benar.dan juga anggota kelompok tersebut sangat bertanggungjawab atas aset-aset yang telah diberikan oleh kami Mahasiswa KKN-PPM Unmer Madiun.

f. Setelah mengadakan pelatihan pembuat-an nugget tahu dan cake tape, kami membuatkan packing pengemasan dan desain produk untuk mempercantik dan mempermudah dalam proses pemasaran

Page 31: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 29

Pengembangan Desa Konservasi Berbasis Pendayagunaan

produksi pangan lokal ke pasar-pasar umum. Begitu juga dengan Bross, kami juga melakukan pengemasan dan membuatkan brand yang diharapkan akan terus berkembang dan menembus dunia pasar.

g. Sebagai kawasan daerah konservasi, tentunya membutuhkan banyak lahan yang digunakan untuk penghijauan. Namun, masih banyak lahan pekarangan yang masih kosong. Untuk itu, kami melakukan penanaman sayuran dan tanaman toga yang diharapkan dapat memberi manfaat terhadap pertumbuhan pangan dan perekonomian warga Desa Tulung.

ReFeRenSIbuku :

Data Rekapitulasi tingkat desa / kelurahan Desa Tulung, 2012

Adi Susmianto dan M. Bismark. 2010. Model pengelolaan kawasan konservasi berbasis ekosistem. Badan Litbang Kehutanan.

BTNKS. 2007. Balai Taman Nasional Kerinci Sebelat. www.phka.go.id/kerinci_sebelat

de Foresta. 2000. Ketika Kebun Berupa Hutan: Agroforest khas Indonesia, sebuah sumbangan masyarakat. ICRAF, Bogor.

Dephut. 2007. KawasanKonservasi . P H PAW W W. D e p h u t . g o . i d / p h k a / kawasan_konservasi

Imatetani. 2010. Inovasi Lingkungan Hidup Berbasis Pertanian Kehutanan (htm) (dalam Bahasa Indonesia). Rilis pers. Diakses pada 22 Juli 2010.

Marsono. 2004. Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Pengelolaan Kawasan Konservasi. Bigr. Publishing kerja sama dengan Sekolah Tinggi Tehnik Lingkungan “YLH”, Jogjakarta

Nurjaya, I Nyoman, (editor),(1993), Politik Hukum Penguasahaan Hutan di Indonesia, WALHI, Jakarta.

............., (1999), Menuju Pengelolaan Sumber-daya Hutan yang Berorientasi pada Pola Kooperatif: Perspektif Legal Formal dalam Awang, san Afri & Bambang Adi S, (editor), Perubahan Arah dan Alternatif Pengelolaan Sumber daya Hutan perhutani di Jawa, Perhutani & Fakultas Kehutanan UGM, Jogjakarta, Hal. 105-117).

peraturan perundangan :

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan jo Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 2003 tentang Perum Perhutani.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Ketentuan Pokok Agraria

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan jo Peraturan Pe-merintah Nomor 53 Tahun 1999jo Peraturan PemerintahNomor 30tahun 2003 tentangPerum Perhutani.

SuratKeputusan KetuaDewan Pengawas Perum Perhutani (Selaku Pengurus Perusahaan) Nomor 136/KPts/Dir/2001 tentang Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat.

Permenhut Nomor: P.03/Menhut-V/2004 tentang Pedoman Dan Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraaan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan.

Internet:

http://najwahadian.blogspot.com diunduh pada tangal 23 April 2014 pukul 10.15

http://pitriyadiketapang.blogspot.com, diunduh pada tanggal 25 April 2014 pukul 22.45 WIB

http://www.bapemas. jat improv.go. id: diunduh 02:32WIB, tanggal 25 April 2014

Williamson, O.E. 1996. The Mechanisms of Governance. Oxford: Oxford University Press

Page 32: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Daya-Mas Media Komunikasi dan Informasi Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016; ISSN : 2502-7034

opTIMAlISASI pekARAngAn MelAluI koMunITAS beRkebun DAlAM upAyA keCukupAn DAn keMAnDIRIAn

pAngAn RuMAh TAnggA

praptiningsih gamawati Adinurani1) & Wuryantoro2)

1,2Fakultas Pertanian, Universitas Merdeka Madiun email: [email protected]

email: [email protected]

Abstract

The function of the yard as a source of family food needs decreases along with the limited yards. The community service program aims to increase optimization of the utilization of the yard in a sustainable way with the vegetable plants cultivation on verticulture system and hydroponic system through a gardening community. The method is used socialization, discussion, training and mentoring. The results obtained partners is produce organic vegetables for consumption, seed/seedlings of vegetables and fruits, organic fertilizers and seeds of ornamental plants.

Keywords: gardening community, hydroponic, optimization, yard, verticulture

1. penDAhuluAn

Peningkatan jumlah penduduk, secara langsung akan diikuti dengan peningkatan kebutuhan tempat tinggal. Umumnya pem-bangunan perumahan seringkali meng-orbankan lahan pertanian/ produktif, Menurut Iqbal dan Sumaryanto (2007), bahwa alih fungsi lahan pertanian yang tidak terkendali apabila tidak ditanggulangi dapat mendatangkan permasalahan yang serius, antara lain dapat mengancam kapasitas penyediaan pangan. Solusi permasalahan tersebut dapat diawali dengan pemenuhan kecukupan kebutuhan pangan di tingkat rumah tangga. Seperti yang dikemukakan Rachman dan Ariani, (2007) bahwa syarat keharusan terwujudnya ketahanan pangan nasional adalah terpenuhinya kebutuhan pangan di tingkat rumah tangga/individu. Salah satu upaya untuk meningkatkan

ketahanan pangan keluarga dapat melalui pemanfaatan pekarangan rumah tangga.

Pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami tanaman kebutuhan keluarga sebenarnya sudah lama dilakukan oleh masyarakat terutama di pedesaan. Namun tidak dirancang dengan baik sehingga kurang berkembang, bahkan banyak yang memilih membeli dari pada menanam. Selain itu juga terjadi pergeseran orientasi pemanfaatan perkarangan, yaitu untuk berbagai peruntukan di luar pertanian. Ditambah lagi dengan adanyakecenderungan semakin sedikitnya generasi muda yang berminat mengerjakanpertanian seperti yang dikemukakan oleh Widyawati (2013).

Untuk tetap terjaga pengembangan dan potensi fungsi pekarangan, pada tahun 2011 diterapkan model Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Model KRPL bertujuan

Page 33: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 31

Optimalisasi Pekarangan Melalui Komunitas Berkebun

memenuhikebutuhanpangan dan gizi keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari dengan budidaya tanaman pangan, sayuran, buah dan tanaman obat (Kementerian Per-tanian, 2011). Namun implementasinya rentan dengan keberlanjutan program. Hal tersebut dikarenakan motivasi pelaku RPL lambat laun semakin menurun dan berkurangnya sinergitas stakeholders (perangkat desa/pendamping)dalam keberlanjutan.

Eksistensi pelaku RPL atau penggiat berkebun dan keberlanjutan program optimalisasi pekarangan dapat disupport dengan pembentukan suatu komunitas. Melalui komunitas berkebun, sesama anggota dapat saling berinteraksi dan berdialog melalui alat komunikasi atau media jejaring sosial, seperti kegiatan yang dilakukan oleh penggiat-penggiat komunitas Indonesia Berkebun.

Indonesia Berkebun merupakan ko-munitas yang bergerak melalui jejaring sosial dan sudah berkembang di beberapa kota yang mempunyai visi dan tujuan yang sama yaitu memanfaatkan lahan kosong di kawasan perkotaan. Nama komunitas di daerah disesuaikan dengan nama kota masing-masing seperti Komunitas MadiunBerkebun. Kegiatan komunitas di daerah lebih meng-utamakan optimalisasi pekarangan karena sulit mendapat izin mengelola lahan kosong.Kepemilikan lahan pekarangan semakin berkurang sehingga diperlukan tehnologi-tehnologi pertanian terbaru dalam memanfaatkan lahan pekarangan yang disesuaikan dengan luas lahan pekarangan yang semakin berkurang..

Data Badan Ketahanan Pangan Ka-bupaten Madiun menunjukkan bahwa, luas lahan pekarangan yang ada di wilayah setempat mencapai 19.691 hektare. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19.000 hektare

di antaranya belum dapat dioptimalkan dengan baik (Stevani, 2015). Untuk itu perlu peningkatan kegiatan komunitas berkebun dalam upaya optimalisasi lahan pekarangan. Agar komunitas Madiun Berkebun tetap eksis, melalui program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) bermitra dengan penggiat berkebun.

Kegiatan program ini bertujuan me-nyebarkan semangat positif mengelola lahan pekarangan dan menjadi model percontohan budidaya organik pada lahan pekarangan dengan teknik budidaya konvensional, vertikultur dan hidroponik melalui komunitas.

2. MeToDe pelAkSAnAAn

Metode pelaksanaan kegiatan optimalisasi pekarangan melalui komunitas berkebun meliputi partisipatif dan supportif, diskusi, pendampingan, monitoring, sosialisasi dan pelatihan.

a. Partisipatif dan supportif

Partisipasi dan support dilakukan ter-hadap penggiat berkebun dari anggota Komunitas Madiun Berkebun yang mulai pasif dengan menjadikannya sebagai mitra program IbM. Mitra 1 dari Desa Prambon Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun dan mitra 2 dari Desa Keras Wetan Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi. Mitra yang dipilih adalah penggiat berkebun dari generasi muda. Kedua mitra sebagai penggiat berkebun perlu mendapat support agar tetap berminat dalam bidang pertanian dan berpartisipasi dalam memanfaatkan lahan pekarangan.

b. Diskusi

Awal pelaksanaan program dilakukan diskusi tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi mitra dan kebutuhan yangdiperlukan mitra dalam pengembangan pemanfaatan lahan pekarangan.

c. Pendampingan dan monitoring

Pendampingan berupa pemberian konsultasi tentang teknologi yang dapat

Page 34: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

32 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Praptiningsih Gamawati Adinurani & Wuryantoro

diaplikasikan pada lahan pekarangan minimalis. Pendampingan terutama pada budidaya sayuran sistem vertikultur dan hidroponik.Monitoring selalu dilakukan selama pelaksanaan kegiatan program.

d. Sosialisasi

Sosialisasi pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal dilakukan oleh mitra kepada lingkungan dengan contoh permodelan yang dikerjakan mitra. Melalui jejaring sosial mitra berinteraksi dan berkomunikasi serta mengajak khususnya generasi muda untuk bergabung dalam komunitas berkebun.

3. hASIl DAn peMbAhASAn

Hasil

Penggiat berkebun masih tetap mempunyai aktif itas dengan lebih mengoptimalisasi lahan terbatas seperti pekarangan untuk memproduksi sayuran dan buah terutama yang organik. Seperti yang dilakukan Mitra I memanfaatkan halaman samping rumah (Gambar 1a dan 1b) dan pemanfaatan halaman samping, depan, dan lantai dua di Mitra II (Gambar 2a dan 2b)).

32

memanfaatkan lahan kosong di kawasan perkotaan. Nama komunitas di daerah disesuaikan dengan nama kota masing-masing seperti Komunitas MadiunBerkebun. Kegiatan komunitas di daerah lebih mengutamakan optimalisasi pekarangan karena sulit mendapat izin mengelola lahan kosong.Kepemilikan lahan pekarangan semakin berkurang sehingga diperlukan tehnologi-tehnologi pertanian terbaru dalam memanfaatkan lahan pekarangan yang disesuaikan dengan luas lahan pekarangan yang semakin berkurang..

Data Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Madiun menunjukkan bahwa, luas lahan pekarangan yang ada di wilayah setempat mencapai 19.691 hektare. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19.000 hektare di antaranya belum dapat dioptimalkan dengan baik (Stevani, 2015). Untuk itu perlu peningkatan kegiatan komunitas berkebun dalam upaya optimalisasi lahan pekarangan. Agar komunitas Madiun Berkebun tetap eksis, melalui program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) bermitra dengan penggiat berkebun.

Kegiatan program ini bertujuan menyebarkan semangat positif mengelola lahan pekarangan dan menjadi model percontohan budidaya organik pada lahan pekarangan dengan teknik budidaya konvensional , vertikultur dan hidroponik melalui komunitas.

2. METODE PELAKSANAAN Metode pelaksanaan kegiatan optimalisasi pekarangan melalui komunitas berkebun meliputi partisipatif dan supportif, diskusi, pendampingan, monitoring, sosialisasi dan pelatihan. a. Partisipatif dan supportif Partisipasi dan support dilakukan terhadap penggiat berkebun dari anggota Komunitas Madiun Berkebun yang mulai pasif dengan menjadikannya sebagai mitra program IbM. Mitra 1 dari Desa Prambon Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun dan mitra 2 dari Desa Keras Wetan Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi. Mitra yang dipilih adalah penggiat berkebun dari generasi muda. Kedua mitra sebagai penggiat berkebun perlu mendapat support agar tetap berminat dalam bidang pertanian dan berpartisipasi dalam memanfaatkan lahan pekarangan.

b. Diskusi Awal pelaksanaan program dilakukan diskusi tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi mitra dan kebutuhan yangdiperlukan mitra dalam pengembangan pemanfaatan lahan pekarangan. c. Pendampingan dan monitoring Pendampingan berupa pemberian konsultasi tentang teknologi yang dapat diaplikasikan pada lahan pekarangan minimalis. Pendampingan terutama pada budidaya sayuran sistem vertikultur dan hidroponik.Monitoring selalu dilakukan selama pelaksanaan kegiatan program. d. Sosialisasi Sosialisasi pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal dilakukan oleh mitra kepada lingkungan dengan contoh permodelan yang dikerjakan mitra. Melalui jejaring sosial mitra berinteraksi dan berkomunikasi serta mengajak khususnya generasi muda untuk bergabung dalam komunitas berkebun.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN HasilPenggiat berkebun masih tetap mempunyai aktifitas dengan lebih mengoptimalisasi lahan terbatas seperti pekarangan untuk memproduksi sayuran dan buah terutama yang organik. Seperti yang dilakukan Mitra I memanfaatkan halaman samping rumah (Gambar 1a dan 1b) dan pemanfaatan halaman samping, depan, dan lantai dua di Mitra II (Gambar 2a dan 2b)).

Gambar 1a. Persiapan pekarangan samping

Gambar 1b. Pemanfaatan pekarangan samping

sesudah

sebelum

Gambar 1a. Persiapan pekarangan samping

32

memanfaatkan lahan kosong di kawasan perkotaan. Nama komunitas di daerah disesuaikan dengan nama kota masing-masing seperti Komunitas MadiunBerkebun. Kegiatan komunitas di daerah lebih mengutamakan optimalisasi pekarangan karena sulit mendapat izin mengelola lahan kosong.Kepemilikan lahan pekarangan semakin berkurang sehingga diperlukan tehnologi-tehnologi pertanian terbaru dalam memanfaatkan lahan pekarangan yang disesuaikan dengan luas lahan pekarangan yang semakin berkurang..

Data Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Madiun menunjukkan bahwa, luas lahan pekarangan yang ada di wilayah setempat mencapai 19.691 hektare. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19.000 hektare di antaranya belum dapat dioptimalkan dengan baik (Stevani, 2015). Untuk itu perlu peningkatan kegiatan komunitas berkebun dalam upaya optimalisasi lahan pekarangan. Agar komunitas Madiun Berkebun tetap eksis, melalui program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) bermitra dengan penggiat berkebun.

Kegiatan program ini bertujuan menyebarkan semangat positif mengelola lahan pekarangan dan menjadi model percontohan budidaya organik pada lahan pekarangan dengan teknik budidaya konvensional , vertikultur dan hidroponik melalui komunitas.

2. METODE PELAKSANAAN Metode pelaksanaan kegiatan optimalisasi pekarangan melalui komunitas berkebun meliputi partisipatif dan supportif, diskusi, pendampingan, monitoring, sosialisasi dan pelatihan. a. Partisipatif dan supportif Partisipasi dan support dilakukan terhadap penggiat berkebun dari anggota Komunitas Madiun Berkebun yang mulai pasif dengan menjadikannya sebagai mitra program IbM. Mitra 1 dari Desa Prambon Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun dan mitra 2 dari Desa Keras Wetan Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi. Mitra yang dipilih adalah penggiat berkebun dari generasi muda. Kedua mitra sebagai penggiat berkebun perlu mendapat support agar tetap berminat dalam bidang pertanian dan berpartisipasi dalam memanfaatkan lahan pekarangan.

b. Diskusi Awal pelaksanaan program dilakukan diskusi tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi mitra dan kebutuhan yangdiperlukan mitra dalam pengembangan pemanfaatan lahan pekarangan. c. Pendampingan dan monitoring Pendampingan berupa pemberian konsultasi tentang teknologi yang dapat diaplikasikan pada lahan pekarangan minimalis. Pendampingan terutama pada budidaya sayuran sistem vertikultur dan hidroponik.Monitoring selalu dilakukan selama pelaksanaan kegiatan program. d. Sosialisasi Sosialisasi pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal dilakukan oleh mitra kepada lingkungan dengan contoh permodelan yang dikerjakan mitra. Melalui jejaring sosial mitra berinteraksi dan berkomunikasi serta mengajak khususnya generasi muda untuk bergabung dalam komunitas berkebun.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN HasilPenggiat berkebun masih tetap mempunyai aktifitas dengan lebih mengoptimalisasi lahan terbatas seperti pekarangan untuk memproduksi sayuran dan buah terutama yang organik. Seperti yang dilakukan Mitra I memanfaatkan halaman samping rumah (Gambar 1a dan 1b) dan pemanfaatan halaman samping, depan, dan lantai dua di Mitra II (Gambar 2a dan 2b)).

Gambar 1a. Persiapan pekarangan samping

Gambar 1b. Pemanfaatan pekarangan samping

sesudah

sebelum

Gambar 1b. Pemanfaatan pekarangan samping

33

Gambar 2a. Pemanfaatan lantai 2

Gambar 2b. Pemanfaatan Pekarangan samping, depan dan lantai 2

Sebagai penunjang kegiatan program IbM, mitra membuat sendiri komposter untuk produksi pupuk cair,vertikultur kit paralon/bambu dan hidroponik kit berbahan bekas kemasan buah, kaleng bekas ataupun kemasan ice cream (Gambar 1a dan Gambar 3)

Gambar 3. Komposter dan hidroponik kit

Alat pencacah diperlukan mitra I untuk membuat kompos berbahan limbah (Gambar 4a) dan produksi pupuk organic cair dengan komposter (Gambar 4b)

Gambar 4a. Alat Pencacah

Gambar 4b. produksi Pupuk Cair Organik Sayuran dan buah untuk konsumsi, bibit maupun untuk benih serta tanaman hias yang dihasilkan mitra tercantum pada Tabel 1, dan Tabel 2. Tabel 1. Jenis Sayuran dan Buah untuk

Konsumsi , Bibit maupun Benih

Sayuran Buah Bayam Merah Naga Merah Bayam Bicolour Naga Hitam Bayam Hijau Naga Kuning Selada Grand Rapids Naga Putih Selada Red Rapids Tin Green Yordan Pak Coy White Tin Brown Turkey Kangkung Tin Pananche Terong Nasubi Delima Okra Merah Jambu Air Citra Okra Hijau Murbey/Arbey Bawang Prei Jambu Biji mini Cabai Rawit Melon Cabai Gada Sawi Kriting Tomat Tyrana

sebelum sesudah

Gambar 2a. Pemanfaatan lantai 2

33

Gambar 2a. Pemanfaatan lantai 2

Gambar 2b. Pemanfaatan Pekarangan samping, depan dan lantai 2

Sebagai penunjang kegiatan program IbM, mitra membuat sendiri komposter untuk produksi pupuk cair,vertikultur kit paralon/bambu dan hidroponik kit berbahan bekas kemasan buah, kaleng bekas ataupun kemasan ice cream (Gambar 1a dan Gambar 3)

Gambar 3. Komposter dan hidroponik kit

Alat pencacah diperlukan mitra I untuk membuat kompos berbahan limbah (Gambar 4a) dan produksi pupuk organic cair dengan komposter (Gambar 4b)

Gambar 4a. Alat Pencacah

Gambar 4b. produksi Pupuk Cair Organik Sayuran dan buah untuk konsumsi, bibit maupun untuk benih serta tanaman hias yang dihasilkan mitra tercantum pada Tabel 1, dan Tabel 2. Tabel 1. Jenis Sayuran dan Buah untuk

Konsumsi , Bibit maupun Benih

Sayuran Buah Bayam Merah Naga Merah Bayam Bicolour Naga Hitam Bayam Hijau Naga Kuning Selada Grand Rapids Naga Putih Selada Red Rapids Tin Green Yordan Pak Coy White Tin Brown Turkey Kangkung Tin Pananche Terong Nasubi Delima Okra Merah Jambu Air Citra Okra Hijau Murbey/Arbey Bawang Prei Jambu Biji mini Cabai Rawit Melon Cabai Gada Sawi Kriting Tomat Tyrana

sebelum sesudah

Gambar 2b. Pemanfaatan Pekarangan samping, depan dan lantai 2

Sebagai penunjang kegiatan program IbM, mitra membuat sendiri komposter untuk produksi pupuk cair,vertikultur kit paralon/bambu dan hidroponik kit berbahan bekas kemasan buah, kaleng bekas ataupun kemasan ice cream (Gambar 1a dan Gambar 3)

33

Gambar 2a. Pemanfaatan lantai 2

Gambar 2b. Pemanfaatan Pekarangan samping, depan dan lantai 2

Sebagai penunjang kegiatan program IbM, mitra membuat sendiri komposter untuk produksi pupuk cair,vertikultur kit paralon/bambu dan hidroponik kit berbahan bekas kemasan buah, kaleng bekas ataupun kemasan ice cream (Gambar 1a dan Gambar 3)

Gambar 3. Komposter dan hidroponik kit

Alat pencacah diperlukan mitra I untuk membuat kompos berbahan limbah (Gambar 4a) dan produksi pupuk organic cair dengan komposter (Gambar 4b)

Gambar 4a. Alat Pencacah

Gambar 4b. produksi Pupuk Cair Organik Sayuran dan buah untuk konsumsi, bibit maupun untuk benih serta tanaman hias yang dihasilkan mitra tercantum pada Tabel 1, dan Tabel 2. Tabel 1. Jenis Sayuran dan Buah untuk

Konsumsi , Bibit maupun Benih

Sayuran Buah Bayam Merah Naga Merah Bayam Bicolour Naga Hitam Bayam Hijau Naga Kuning Selada Grand Rapids Naga Putih Selada Red Rapids Tin Green Yordan Pak Coy White Tin Brown Turkey Kangkung Tin Pananche Terong Nasubi Delima Okra Merah Jambu Air Citra Okra Hijau Murbey/Arbey Bawang Prei Jambu Biji mini Cabai Rawit Melon Cabai Gada Sawi Kriting Tomat Tyrana

sebelum sesudah

Gambar 3. Komposter dan hidroponik kit

Page 35: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 33

Optimalisasi Pekarangan Melalui Komunitas Berkebun

Alat pencacah diperlukan mitra I untuk membuat kompos berbahan limbah (Gambar 4a) dan produksi pupuk organic cair dengan komposter (Gambar 4b)

33

Gambar 2a. Pemanfaatan lantai 2

Gambar 2b. Pemanfaatan Pekarangan samping, depan dan lantai 2

Sebagai penunjang kegiatan program IbM, mitra membuat sendiri komposter untuk produksi pupuk cair,vertikultur kit paralon/bambu dan hidroponik kit berbahan bekas kemasan buah, kaleng bekas ataupun kemasan ice cream (Gambar 1a dan Gambar 3)

Gambar 3. Komposter dan hidroponik kit

Alat pencacah diperlukan mitra I untuk membuat kompos berbahan limbah (Gambar 4a) dan produksi pupuk organic cair dengan komposter (Gambar 4b)

Gambar 4a. Alat Pencacah

Gambar 4b. produksi Pupuk Cair Organik Sayuran dan buah untuk konsumsi, bibit maupun untuk benih serta tanaman hias yang dihasilkan mitra tercantum pada Tabel 1, dan Tabel 2. Tabel 1. Jenis Sayuran dan Buah untuk

Konsumsi , Bibit maupun Benih

Sayuran Buah Bayam Merah Naga Merah Bayam Bicolour Naga Hitam Bayam Hijau Naga Kuning Selada Grand Rapids Naga Putih Selada Red Rapids Tin Green Yordan Pak Coy White Tin Brown Turkey Kangkung Tin Pananche Terong Nasubi Delima Okra Merah Jambu Air Citra Okra Hijau Murbey/Arbey Bawang Prei Jambu Biji mini Cabai Rawit Melon Cabai Gada Sawi Kriting Tomat Tyrana

sebelum sesudah

Gambar 4a. Alat Pencacah

33

Gambar 2a. Pemanfaatan lantai 2

Gambar 2b. Pemanfaatan Pekarangan samping, depan dan lantai 2

Sebagai penunjang kegiatan program IbM, mitra membuat sendiri komposter untuk produksi pupuk cair,vertikultur kit paralon/bambu dan hidroponik kit berbahan bekas kemasan buah, kaleng bekas ataupun kemasan ice cream (Gambar 1a dan Gambar 3)

Gambar 3. Komposter dan hidroponik kit

Alat pencacah diperlukan mitra I untuk membuat kompos berbahan limbah (Gambar 4a) dan produksi pupuk organic cair dengan komposter (Gambar 4b)

Gambar 4a. Alat Pencacah

Gambar 4b. produksi Pupuk Cair Organik Sayuran dan buah untuk konsumsi, bibit maupun untuk benih serta tanaman hias yang dihasilkan mitra tercantum pada Tabel 1, dan Tabel 2. Tabel 1. Jenis Sayuran dan Buah untuk

Konsumsi , Bibit maupun Benih

Sayuran Buah Bayam Merah Naga Merah Bayam Bicolour Naga Hitam Bayam Hijau Naga Kuning Selada Grand Rapids Naga Putih Selada Red Rapids Tin Green Yordan Pak Coy White Tin Brown Turkey Kangkung Tin Pananche Terong Nasubi Delima Okra Merah Jambu Air Citra Okra Hijau Murbey/Arbey Bawang Prei Jambu Biji mini Cabai Rawit Melon Cabai Gada Sawi Kriting Tomat Tyrana

sebelum sesudah

Gambar 4b. produksi Pupuk Cair Organik

Sayuran dan buah untuk konsumsi, bibit maupun untuk benih serta tanaman hias yang dihasilkan mitra tercantum pada Tabel 1, dan Tabel 2.

Tabel 1. Jenis Sayuran dan Buah untuk Konsumsi, Bibit maupun

Benih

Sayuran BuahBayam Merah Naga Merah Bayam Bicolour Naga Hitam Bayam Hijau Naga KuningSelada Grand Rapids Naga PutihSelada Red Rapids Tin Green YordanPak Coy White Tin Brown TurkeyKangkung Tin PanancheTerong Nasubi Delima

Okra Merah Jambu Air CitraOkra Hijau Murbey/ArbeyBawang Prei Jambu Biji miniCabai Rawit MelonCabai GadaSawi KritingTomat Tyrana

Tabel 2. Jenis cabe hias dan bunga hias

Cabe Bunga Morning Glory

Orange Peter Papper Grey Haze

Red Peter Papper Kanoko

Yellow Peter Pepper Blue Rayed

Black Royal Scarlet ohara

Black Hot Blue marine

Bolivian Rainbow Fuji No Murasaki

Cherry Bomb Papper Grandpa Ott

Black Scorpion Tounge

Milky way

Moon Flowers

Lavender Moon Flower

Chocolate Silk

Mauve Silk

Keberlanjutan optimalisasi lahan pekarangan dilakukan mitra dengan tetap berkomunikasi melalui jejaring sosial media dan periodicberinteraksi dengan mengadakan pertemuan agar dapat saling tukar pengetahuan ataupun benih/bibit tanaman baru (Gambar 5).

Gambar 5. Pertemuan Komunitas Berkebun

Page 36: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

34 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Praptiningsih Gamawati Adinurani & Wuryantoro

pembahasanOptimalisasi pekarangan yang me-

manfaatkan lantai dua mengalami per-masalahan dengan kondisi lingkungan. yang relative lebih panas dibanding di lantai satu. Budidaya sayuran pada system hidroponik mengalami kekeringan karena musim kemarau panjang dengan suhu dan kelembaban tinggi. Suhu dan kelembaban tinggi mempercepat penguapan larutan nutrisi yang mengakibatkan tanaman sayuran kering dan kadang mati. Mitra menggunakan Wick System Hidroponic /teknik sumbu. sumbu berfungsi menyerap larutan ke akar tanaman melalui pipa kapiler pada sumbu. Dengan teknik sumbu tersebut dan kondisi lingkungan yang kering, bila terlambat dalam penambahan larutan nutrisi akan memperparah kondisi tanaman.

Melalui komunitas berkebun, penggiat berkebun khususnya generasi muda cenderung memanfaatkan lahan pekarangan dengan budidaya tanaman jenis baru seperti pada Tabel 1 dan 2.

Penggunaan mesin pencacah untuk bahan jerami mengalami kendala karena mesin cepat panas. Kandungan selulose dalam jerami menyebabkan sifat jerami menjadi lebih ulet sehingga perlu waktu agak lama untuk proses pencacahan/pemotongan jerami. Selain itu mesin pencacah berbahan bakar bukan solar.

4. keSIMpulAn- Optimalisasi pekarangan dapat dengan

teknik budidaya hidroponik ataupun vertikultur

- Kebutuhan pupuk dipenuhi secara mandiri

- Keberlanjutan pemanfaatan lahan pekarangan dengan tetap berkomunikasi dan berinteraksi antar anggota komunitas berkebun

5. ReFeRenSI Iqbal, M. dan Sumaryanto. 2007. Strategi

Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Bertumpu Pada Partisipasi Masyarakat. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor.

Kementerian Pertanian. 2011. Pedoman Umum Model Kawasan RumahPangan Lestari. Jakarta

Rachman, Handewi .P.S. dan M. Ariani. 2007. Penganekaragaman Konsumsi Pangan di Indonesia: Permasalahan dan Implikasi untuk Kebijakan dan Program. Makalah pada “Workshop Koordinasi Kebijakan Solusi Sistemik Masalah Ketahanan Pangan Dalam Upaya Perumusan Kebijakan Pengembangan Penganekaragaman Pangan“, Hotel Bidakara, Jakarta,28 November 2007. Kementrian Koordinator Bidang PerekonomianRepublik Indonesia.

Stevani, L.R. 2015. Pemkab Madiun Dorong Petani Manfaatkan Lahan Pekarangan.http://www.antarajatim.com/lihat/berita/162027/pemkab -madiun-dorong-petani-manfaatkan-lahan-pekarangan. Diakses 20 September 2015

Widyawati. N. 2013. Urban Farming Gaya Bertani Spesifik Kota. Lily Publisher. Yogyakarta.

Page 37: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Daya-Mas Media Komunikasi dan Informasi Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016; ISSN : 2502-7034

IbM keloMpok kF (keAkSARAAn FungSIonAl)kAbupATen MADIun DAlAM MenIngkATkAn keTRAMpIlAn

MelAluI pengolAhAn pepAyA

Ratna Mustika Wardhani, Indah Rekyani puspitawati 1)

1) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Merdeka Madiun, Email : [email protected]

Abstract

The poverty experienced by citizens in the district of Madiun basically caused by low levels of education, lack of knowledge and skills sought, and still there are people who are illiterate. Education KF (functional literacy) is one solution to overcome these problems, namely illiteracy. In District Balerejo Madiun County there are CLC (Community Learning Center) called “KA-ER” oversees 20 group KF (functional literacy), among others, KF “Punokawan I” in the village of Warurejo and KF “Punokawan III” in the village of Kebon Agung. During this learning activity is still limited calistung KF (reading, writing and counting), while the provision of skills activities in preparation for independence in daily life is still very poor. Life skills through the Literacy Independent Business for people who already have literacy education is very important given and especially to those who do not have the skills to make a living in everyday life. In an effort to improve life skills, agro-industry businesses can be used as an alternative in developing the entrepreneurial spirit. In Madiun County papaya crops from year to year is always increasing and given the papaya fruit has the properties that are easily damaged then with the diversification of processed papaya is perspective to be developed. Objectives to be achieved in the implementation of this program is to make study groups KF (functional literacy) in Madiun County have entrepreneurial spirit and self-reliant, improve skills / skill. The results achieved in community service to both groups KF in the village Warurejo and Kebonagung Village Subdistrict Balerejo Madiun County are: (1) dissemination and education about the benefits of papaya and other processed product diversification papaya, (2) Training refined products papaya into food (sweets and sauces papaya) and cosmetics (soap scrubs and papaya) to add skills and enhance the entrepreneurial spirit, (3). Assistance to help increase independence for members of KF.

Keywords: KF (functional literacy), skills, Papaya, Processed Products.

penDAhuluAn Di Kabupaten Madiun perkembangan

budidaya tanaman hortikultura, khususnya tanaman pepaya cukup menonjol dibudi-dayakan, hal itu ditunjukkan dari semakin meningkatnya luas tanam maupun produksi

setiap tahunnya. Salah satu Kecamatan yang mempunyai potensi budidaya tanaman pepaya yang cukup besar adalah Kecamatan Balerejo. Di Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun merupakan salah satu kecamatan yang terdapat PKBM (Pusat Kegiatan Belajar

Page 38: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

36 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Ratna Mustika Wardhani & Indah Rekyani Puspitawati

Masyarakat), PKBM merupakan lembaga yang menghimpun Kejar Paket B, Kejar Paket C dan KF (Keaksaraan Fungsional), Pendidikan Keaksaraan Fungsional (PKF) merupakan upaya pengembangan pribadi warga belajar yang mencakup peningkatan kecakapan baca-tulis-hitung sesuai dengan kebutuhan sehari-hari, kecakapan berkomunikasi secara lisan dan tulisan dalam berbagai hal atau dengan berbagai pihak yang diperlukannya sehari-hari. Kemudian dilanjutkan kegiatan keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) yang merupakan kegiatan pembelajaran atau pendidikan non formal kepada masyarakat yang telah menyelesaikan pendidikan Keaksaraan Fungsional (KF)  dengan tujuan memberikan keterampilan hidup bagi warga yang memiliki pendidikan keaksaraan dan terutama kepada mereka yang tidak memiliki keterampilan untuk mencari nafkah kehidupan dalam kehidupan sehari-hari. (Direktorat Pendidikan Masyarakat, 2006) Permasalahan yang timbul adalah terbatasnya kemampuan dan keterampilan mitra untuk menghasilkan kemandir ian kelompok , terbatasnya pengetahuan mitra tentang memberdayakan sumberdaya lokal untuk pengembangan diversifikasi produk olahan pepaya yang lebih menguntungkan. Adapun target dan luaran yang diharpkan dari kegiatan ini adalah 1). Menghasilkan ketrampilan/skill bagi anggota KF (Keaksaraan Fungsional), 2). Menghasilkan Kelompok pengelola pengembangan produk olahan, 3). Menghasilkan produk olahan pepaya (bahan kosmetik dan bahan makanan) yang komersial dan mandiri. 4). Buku teknologi tepat guna (TTG) diversifikasi produk olahan pepaya.

MeToDe pelAkSAnAAn a). Melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan

tentang manfaat pepaya.

b). Pelatihan dan pendampingan produk olahan pepaya menjadi bahan makanan (permen pepaya dan saos pepaya) dan menjadi bahan kosmetik (lulur pepaya

dan sabun pepaya) dilakukan di 2 tempat di Desa Warurejo dan Desa Kebonagung Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun.

hASIl DAn peMbAhASAna). Melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan

tentang manfaat pepaya sekaligus mengetahui tingkat persepsi calon peserta pelatihan dilakukan di 2 tempat terpisah yaitu di Desa Warurejo kelompok “Punokawan I” peserta 24 orang dan Desa Kebonagung kelompok “Punokawan III” peserta 20 orang Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun, berikut dokumentasi kegiatan sosialisasi dan penyuluhan manfaat pepaya:

b). Pelatihan produk olahan pepaya menjadi bahan makanan (permen pepaya dan saos pepaya) dan menjadi bahan kosmetik (Lulur pepaya dan sabun pepaya) dilakukan di 2 tempat di Desa Warurejo dan Desa Kebonagung Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun.

Berikut dokumentasi pelatihan produk olahan pepaya :

1. peRMen pepAyA

Pembuatan Permen Pepaya:

a. Aduk bahan galatin dan air panas hingga tercampur rata, didihkan gula dan air hangat dan segera masukkan gelatin dan air panas yang sudah dicampur, aduk dengan api kecil kurang lebih 10 menit.

Page 39: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 37

IbM Kelompok Kf (Keaksaraan Fungsional) Kabupaten Madiun

b. Angkat dan beri Citrunzur, kemudian dicampur dengan pepaya (yang sudah diblender),

c. Tuang adonan pada cetakan .

d. Angin-anginkan selama 24 jam, keluarkan dari cetakan dan letakkan pada nampan yang telah diberi castar sugar yang telah diayak menjadi butiran yang lebih halus, simpan atau kemas dengan rapi dan menarik

Dokumnetasi Pelatihan:

2. SAoS pepAyA

Pembuatan Saos Pepaya:

a. Cuci buah pepaya sampai bersih, kupas dan buang bijinya, kemudian timbang.

b. Potong-potong buah pepaya kemudian kukus selama 10 menit, lalu hancurkan sampai menjadi bubur, setelah itu masukkan ke dalam panci/wajan

c. Tambahkan gula dan garam aduk hingga rata lalu masak.

d. Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai, bungkus dengan kain saring dan ikat dengan tali, kemudian celupkan kedalam bubur pepaya yang sedang dimasak dengan memegang tali pengikatnya. Tekan-tekan dengan menggunakan pengaduk agar sarinya keluar sempurna.

e. Biarkan mendidih selama 30 menit. Peras bungkusan bumbu lalu angkat dari adonan saos.

f. Tambahkan pewarna merah bila di-kehendaki warna yang lebih menarik.

g. Tambahkan cuka dan asam sitrat kristal ke dalam saos aduk sampai rata.

h. Siapkan botol kemasan yang sebelumnya di masak dalam air mendidih selama 30 menit agar steril.

i. Tuangkan saos yang masih panas ke dalam botol hingga permulaan saos sekitar 1 sampai 1,5 cm dari bawah permukaan mulut botol dan segera tutup hingga rapat.

Dokumentasi Pelatihan:

3. luluR pepAyA

Pembuatan Lulur Pepaya:

a. Ambil daging buah pepaya yang sudah matang kemudian diblender hingga halus.

b. Campurkan pepaya yang sudah di-haluskan dengan tepung gandum, air dan minyak zaitun serta madu, oatmeal aduk rata, setelah rata masukkan pewangi atau aromaterapy secukupnya.

c. Masukkan dalam kemasan botol yang sebelumnya telah dikukus agar steril.

Dokumentasi Pelatihan:

Page 40: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

38 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Ratna Mustika Wardhani & Indah Rekyani Puspitawati

4. SAbun pepAyA

Pembuatan Sabun Pepaya :

a. Timbang air dan NaOH. Larutkan NaOH kedalam air kemasan (jangan meng-gunakan wadah alumunium ).

b. Jangan menuangkan air ke NaOH, tuangkan NaOH ke dalam air sedikit demi sedikit, aduk hingga larut . Pada mulanya larutan akan panas dan berwarna keputihan, setelah larut,diamkan di tempat yang aman, tunggu larutan sampai jernih.

c. Timbang minyak ( minyak kelapa, Sawit, Zaitun)

d. Tuang minyak yang sudah ditimbang ke dalam blender.

e. Hati- hati tuangkan larutan NaOH ke dalam blender yang sudah ada 3 macam minyak.

f. Pasang tutup blender, taruh kain di atas mulut blender untuk menghindari cipratan. Hentikan blender sampai kon-disi adonan “Trace” (Kalis). Trace adalah kondisi dimana sabun sudah terbentuk dan merupakan akhir dari proses pengadukan. Tanda untuk melihat ke-kentalan dengan cara menekan sendok pada adonan, bekas tekanan setelah beberapa menit masih membekas.

g. Pada saat trace bisa ditambah dengan pewarna biar menarik.

h. Tuang adonan kedalam cetakan dan tutup dengan kain simpan selama 4 minggu sampai keras dan keluarkan dari cetakan dan potong sesuai selera.

i. Simpan sekurang-kurang 3 minggu sebelum dipakai.

Dokumentasi Pelatihan:

keSIMpulAnDari hasil IbM pada Kelompok Fungsional

(KF) yang dilakukan di Desa Warurejo dan Desa Kebonagung Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Sosialisasi dan penyuluhan tentang manfaat pepaya dilaksanakan dengan baik dan lancar, para anggota kelompok fungsional mengikutinya sampai acara selesai.

2. Pelatihan produk olahan pepaya menjadi bahan makanan (permen, saos) dan bahan kosmetik ( lulur, sabun pepaya) dilaksanakan dengan lancar dan dengan pelatihan tersebut menambah ketrampilan dan jiwa kewirausahaan bagi para anggota kelompok fungsional (KF), dan juga merupakan solusi bagi pepaya yang mudah rusak.

3. Pendampingan dilakukan untuk membantu para anggota kelompok fungsional (KF)

Page 41: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 39

IbM Kelompok Kf (Keaksaraan Fungsional) Kabupaten Madiun

dalam meningkatkan ketrampilan dan kemandirian.

ucapan Terima kasih � Direktur Jendral Pendidikan Tinggi

Kemenristek dan dikti dan Rektor Universitas Merdeka Madiun

ReFeRenSI1. BPS Kabupaten Madiun, 2012. Kabupaten

Madiun Dalam Angka 2012. Madiun Regency in Figures 2012.

2. Direktorat Pendidikan Masyarakat, 2006 Panduan umum Pelatihan Program Keaksaraan Fungsional, Jakarta. Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah,Depdiknas.

3. Hieronymus B.S,1998, Manisan Pepaya Teknologi Tepat Guna, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

4. Suyanti, 2012. Produk Diversifikasi Olahan untuk meningkatkan nilai tambah dan mendukung pengembangan buah pepaya (Carica Papaya L) di Indonesia.Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Vol.8 (2),Bogor.

Page 42: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Daya-Mas Media Komunikasi dan Informasi Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016; ISSN : 2502-7034

IbM. keloMpok Dukung SebAyA ( kDS ) bAgI oDhA ( orang Dengan hIV dan AIDS)

Retno Iswati1) & nunik hariyani 2)

1)Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNMER MADIUN2) Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNMER MADIUN

Abstract

HIV-AIDS is an epidemic that threatens the health and lives of the future generation that directly endanger social development, economy and security of the State. Preventive efforts should be regarded as an important issue with a high degree of urgency. Moreover, in the district of Madiun spread of HIV-AIDS very quickly, based on reports of KPA HIV-AIDS epidemic, found the number of patients has increased from year to year, so does the number of deaths also increased from year to year. Based on reports KPA Madiun County, since the first AIDS case was discovered in 2002 up to April 2014 the cumulative number of HIV-AIDS in Madun County is very high, with the figure reaching 279 people consisting of 112 patients with HIV + and 167 with AIDS with the number of deaths 100 cases. From these data it is known that people living with HIV and their families will have a high burden both social burden of discrimination and stigma as well as the economic burden that health expenditure is more for people living with HIV (ODHA), to anticipate it held the extension of healthy life for people living with HIV and motivation ODHA independent and extension entrepreneurship as an economic empowerment program for people exposed to HIV-AIDS and their families who will be part of the program dealing with HIV-AIDS nationally, for the purpose of entrepreneurship training are making ODHA independent social and economic development of the culture of entrepreneurship through empowerment, productivity in diversification sustainable enterprises that can be independently without depending on government assistance program or other related agencies and can contribute to other people living with HIV through the relevant agencies. Methods of execution in the program are education, skills training (to make a variety of bags of rope chair, make a wallet out of rope chair, making clothes / negligee painting, making bags painting and painted veils). With the realization of entrepreneurial training and an understanding of social issues is expected to create jobs for people living with HIV and can make changes, especially social welfare, education, and health .

Keywords: ODHA, empowerment, self

penDAhuluAn Penderita HIV-AIDS atau disebut sebagai

Orang Dengan HIV-AIDS(ODHA) merupakan satu dari sekian banyak penderita penyakit

menular yang membutuhkan perhatian karena HIV-AIDS adalah epedemi yang mengancam kesehatan dan kehidupan generasi penerus bangsa yang secara langsung membahayakan

Page 43: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 41

IbM. Kelompok Dukung Sebaya ( KDS ) Bagi ODHA

perkembangan sosial, ekonomi, serta keamanan Negara karena HIV-AIDS adalah penyebab kematian tertinggi nomor dua di Indonesia,setelah demam berdarah oleh karena itu upaya penanggulangannya harus dianggap sebagai masalah yang penting dengan tingkat urgensi yang tinggi. Banyak kasus,yang ditemui mengenai penanganan ODHA, bahwa korban HIV dan AIDS yang meninggal dengan jangka waktu yang relatif singkat, bukan karena penyakit HIV tersebut Dalam kehidupan sehari-hari kasus HIV-AIDS yang terjadi diibaratkan fenomena gunung es,hal ini mengandung maksud bahwa kasus HIV-AIDS hanya tampak dari permukaan saja tetapi sebenarnya kasus yang terjadi lebih besar. Hal ini dapat dilihat dari penyebaran kasus HIV-AIDS yang terus mengalami peningkatan dengan jumlah penderitanya mencapai ribuan orang dan bahkan tidak sedikit yang meninggal setiap tahunnya.

Di kabupaten Madiun penyebaran HIV-AIDS sangat cepat, berdasarkan hasil laporan dari KPA epidemi HIV-AIDS, didapatkan jumlah penderita mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,demikian juga angka kematian juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.Berdasarkan laporan KPA Kabupaten Madiun,sejak kasus AIDS pertama kali ditemukan pada tahun 2002 sampai dengan bulan April 2014 jumlah kumulatif penderita HIV-AIDS di Kabupaten Madiun sangat tinggi,dengan angka mencapai 279 orang terdiri dari 112 penderita HIV + dan 167 penderita AIDS dengan jumlah kematian 100 kasus (KPA, 2014). Jumlah penderita HIV-AIDS di kabupaten Madiun berdasarkan data sebaran per Kecamatan yang tertinggi berada di Kecamatan Jiwan, Kecamatan Dolopo,Kecamatan Pilang kenceng, Kecamatan Geger, Kecamatan Saradan, Kecamatan Dagangan, Kecamatan Wungu, Kecamatan Madiun, Kecamatan Mejayan,Kecamatan Wonoasri,Kecamatan

Kebonsari dan kecamatan Gemarang, Kecamatan Balerejo, kecamatan Sawahan, Kecamatan Kare . Berdasarkan data kelompok jenis kelamin penderita HIV-AIDS perempuan lebih banyak dibanding dengan laki-laki. Berdasarkan kelompok usia penderita HIV-AIDS tertinggi berada pada usia 16-30 tahun sebanyak 90 orang ( 32,26% ),usia 0-15 tahun sebanyak 13 orang (4,7%), usia diatas 45 orang (2,86%). Usia diatas 50 tahun sebanyak 39 orang (13,98%). Sedangkan data penderita HIV-AIDS berdasar profesi peringkat terbesar adalah wiraswasta. Sedangkan berdasar faktor resiko penularan tertinggi HIV-AIDS adalah pelanggan WPS,IRT ( Ibu Rumah Tangga), IDU/Narkoba suntik, WPSL, Waria, Gay, perinatal, (KPA, 2014). Dari total kasus HIV-AIDS yang semula didominasi laki-laki, saat ini telah berubah jumlah perempuan yang menderita HIV-AIDS meningkat. Fenomena feminisasi endemic HIV menempatkan ibu rumah tangga sebagai kelompok pengidap AIDS terbesar ( ibu rumah tangga peringkat kedua idap HIV-AIDS), kondisi ini akan meningkatkan jumlah bayi yang tertular HIV.

Dari data di atas dapat diketahui bahwa ODHA dan keluarga ODHA akan menghadapi beban ganda, baik sosial maupun ekonomi, meskipun mereka masih mendapat obat ARV gratis dari bantuan pemerintah, namun masih banyak pengeluaran yang dibutuhkan oleh ODHA dan keluarganya. Adanya beban pada ODHA yang tinggi baik beban sosial yaitu diskriminasi dan stigma dan beban ekonomi yaitu pengeluaran biaya kesehatan untuk ODHA, maka pelatihan ketrampilan berwirausaha sangat relevan untuk diaplikasikan pada ODHA dan keluarganya untuk membuka lapangan pekerjaan bagi ODHA . Program ini sejalan dengan program pemberdayaan Nasional yang didukung oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono yang juga menjadi Duta AIDS Indonesia menyatakan bahwa program pemberdayaan ekonomi bagi orang

Page 44: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

42 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Retno Iswati & Nunik Hariyani

yang terpapar HIV-AIDS dan keluarganya akan menjadi bagian dari program penanganan HIV-AIDS secara Nasional (Buku Saku Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Kotamadya Jakarta Utara. 2007). Untuk itulah melalui KDS ODHA ( Kelompok Dukungan Sebaya Orang dengan HIV-AIDS) para penderita HIV-AIDS diberi pelatihan ketrampilan enterpreneurship (kewirausahaan). Tujuan pelatihan ini adalah membuat ODHA mandiri secara sosial dan ekonomi dengan kultur enterpreneurship (kewirausahaan) melalui pemberdayaan, produktivitas usaha yang berkelanjutan sehingga dapat mandiri tanpa bergantung pada bantuan program dari pemerintah atau instansi terkait dan dapat memberikan kontribusi pada ODHA yang lain melalui instansi terkait.

TARGET DAN LUARAN

1. Meningkatkan pengetahuan dan membuka wawasan khususnya dalam pengetahuan tentang mengenal dan menanggulangi HIV-AIDS

2. Memotivasi pengembangan kultur ber-wirausaha untuk membuat ODHA mandiri secara sosial dan ekonomi.

3. Memberi pelatihan ketrampilan membuat Tas dari Tali Kur, Tas Luki, Gelas Lukis, Potong Rambut dan Kain Lukis.

4. Merangsang tumbuhnya sektor informal yang berkaitan dengan adanya usaha produksi Tas dari Tali Kur, Tas Lukis, Gelas Lukis, Kain Lukis dan potong rambut.

MeToDe pelAkSAnAAna. penyuluhan mengenai :

1. Penyuluhan tentang mengenal dan menanggulangi HIV-AIDS

2. Kewirausahaan dan Kiat sukses ber-wirusaha

3. Manajemen usaha, yang mencakup:

a. Manajemen keuangan (perhitungan

harga pokok produksi dan penentuan harga jual)

b. Manajemen Pemasaran

b. pelatihan ketrampilan :

1. Membuat aneka tas dari tali kur (4 kali)

2. Membuat gelas lukis ( 3 kali ).

3. Membuat baju/kain lukis (4 kali).

4. Membuat tas lukis (3 kali ).

5. Potong Rambut (3 kali)

c. pembuatan blog untuk memasarkan produk yang dihasilkan.

Pembuatan akan dibantu oleh para mahasiswa yang dilibatkan dalam kegiatan ini.

d. Pendampingan aktivitas produksi dan pemasaran.

Pendampingan dilakukan selain pada aspek produksi juga pada aspek pemasaran produk dan manajemen usaha. Dari aspek pemasaran, mitra akan didampingi mencari akses pasar, melalui media online (facebook dan blog yang dibuat oleh mahasiswa), melalui koperasi mahasiswa dan koperasi wanita yang ada di kota maupun kabupaten Madiun serta bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi dan Pariwisata yang berada di Kota maupun Kabupaten Madiun.

hASIl yAng DICApAIHasil Kegiatan

Pada tanggal 23 April 2015 ketua tim IbM menandatangani surat perjanjian penugasan pelaksanaan Hibah Program Pengabdian Kepada Masyarakat Mono Tahun Anggaran 2015 Nomor: 007/SP2H/PPM/MONO/Unmer.Mdn/LPPM/IV/2015. Berdasar surat perjanjian penugasan tersebut diatas tim IbM mulai melaksanakan kegiatan program IbM. Adapun hasil kegiatan yang dicapai adalah sebagai berikut:

Page 45: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 43

IbM. Kelompok Dukung Sebaya ( KDS ) Bagi ODHA

NO TANGGAL KEGIATAN HASIL YANG DICAPAI1 Mei 2015 Pelaksanaan penyuluhan peng-

obatan dan hidup sehat bagi ODHA dan Motivasi ODHA Mandiri

ODHA lebih memahami pentingnya hidup sehat dan tumbuhnya semangat untuk hidup mandiri

2 Mei 2015 Penyuluhan Kewirausahaan Manajemen Pemasaran

Tumbuhnya semangat berwirausaha dan pemahaman bagaimana mencari peluang pasar

3 Mei 2015 Pelatihan membuat tas dari tali kur

Peserta dapat membuat berbagai model tas dari tali kur dan sudah mulai dipasarkan

4 Mei 2015 Pelatihan membuat dompet dari tali kur

Peserta dapat membuat dompet dari tali kur

5 Mei 2015 Kegiatan pemasangan Vuring Sebagian peserta sudah dapat me-masang vuring di tas maupun di dompet yang terbuat dari tali kur

6 Mei 2015 Kegiatan menjahit daster yang akan dilukis

Sebagian peserta sudah dapat menjahit

7 Juni 2015 Kegiatan membuat dan melukis pola gambar yang ada pada daster yang akan dilukis

Peserta dapat membuat dan melukis pola gambar yang ada pada daster dengan penuh kreasi

8 Juni 2015 Menjahit tas yang akan dilukis Peserta dapat menjahit tas yang akan dilukis

9 Juni 2015 Kegiatan membuat dan melukis pola gambar yang ada pada tas yang akan dilukis

Peserta dapat membuat dan melukis pola gambar yang ada pada tas dengan penuh kreasi

10 Juni 2015 Menjahit tepian jilbab dan mem-buat pola gambar pada Jilbab

Peserta dapat menjahit tepian jilbab dan membuat pola gambar pada Jilbab

11 Juni 2015 Melukis pola gambar pada jilbab Peserta dapat melukis pola gambar pada jilbab dengan bagus dan penuh kreasi

12 Juli - Agustus Pendampingan Peserta telah didampingi untuk selalu termotivasi membuat produk yang diberikan dalam pelatihan

13 Agustus 2015 Kegiatan Melukis dan membuat pola pada gelas yang akan dilukis

Peserta dapat melukis pola gambar pada gelas dengan bagus dan penuh kreasi.

14 September 2015

Pembuatan Web/Instagram Peserta pelatihan dapat menggunakan Web/Instagram untuk menawarkan produknya.

Page 46: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

44 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Retno Iswati & Nunik Hariyani

pembahasanHIV-AIDs adalah epidemi yang meng-

ancam kesehatan dan kehidupan generasi penerus bangsa yang secara langsung mem bahayakan perkembangan sosial, ekonomi serta keamanan Negara. Upaya penanggulangan harus dianggap sebagai masalah yang penting dengan tingkat urgensi yang tinggi.Kenyataannya kita lihat kurangnya perhatian terhadap ODHA dalam hal pe-rawatan, lapangan kerja, beban ekonomi, diskriminisi dan pelatihan. Melalui kegiatan IbM dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan dihaarapkan dapat meminimalisir masalah tersebut dan membuat ODHA mandiri secara sosial dan ekonomi dengan pengembangan kultur kewirausahaan melalui pemberdayaan, produktifitas dalam diversifikasi usaha yang berkelanjutan tanpa bergantung pada bantuan program dari pemerintah atau instansi yang terkait dan dapat memberikan kontribusi pada ODHA yang lain melalui instansi terkait.

Kegiatan progran IbM telah dilasanakan dengan baik dan lancar, hal ini tidak terlepas dari dukungan yang positip dari pihak Komisi Penanggulangan AIDs ( KPA ) dan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS ) Sehati serta ODHA. . Bagi ODHA penyuluhan dan pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat baik secara psikologis maupun untuk peningkatan pendapatan, karena selama ini ODHA belum pernah mendapat pelatihan dari Instansi manapun. Sehingga ODHA

dalam mengikuti penyuluhan dan pelatihan sangat antusias dan semangat untuk bisa membuat aneka ketrampilan yang diberikan, suasana pelatihan terlihat menyenangkan dan mengasyikkan,ODHA terlihat gembira dan menikmati pelatihan,disini ODHA merasa tidak ada diskriminasi, tidak terbebani dan tidak ada stigma, bahkan ODHA merasa diperhatikan dan disayangi, sehingga dalam pelatihan tidak ada seorangpun yang ijin tidak mengikuti pelatihan .

Peserta pelatihan berjumlah 30 orang terdiri dari 25 perempuan dan 5 orang laki-laki, dan yang sangat mengharukan sekaligus juga membanggakan adalah semangat dan motivasi para ODHA untuk mandiri dan meningkatkan kesejahteraannya, dari 30 orang peserta pelatihan 5 orang diantaranya adalah suami istri, dan dalam pelatihan banyak juga yang mengajak anak2nya sehingga suasana pelatihan sangat mengembirakan dan penuh kekeluargaan, tidak terasa waktu pelatihan sering melebihi jadwal yang ditentukan, bahkan ada juga yang anaknya tidak mau diajak pulang karena asyik bermain dengan teman-temannya. Bagi tim pelaksana program IbM susana yang demikian ini sangatlah diharapkan, karena sangat mendukung berhasilnya tujuan program IbM.

Tim pelaksana program IbM yang berjumlah 4 orang terdiri dari 2 orang dosen dan 2 orang mahasiswa dalam pelaksanaannya bertambah menjadi 8 orang terdiri dari 2dosen dan 6 orang mahasiswa, penambahan

NO TANGGAL KEGIATAN HASIL YANG DICAPAI15 September –

Oktober 2015Pendampingan Peserta telah didampingi dalam

pemasaran produk16 Oktober –

Nopember 2015

Penyusunan artikel ilmiah Telah tersusun artikel ilmiah

17 Nopember 2015

Pembuatan Laporan akhir Telah tersusun Laporan akhir

Page 47: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 45

IbM. Kelompok Dukung Sebaya ( KDS ) Bagi ODHA

tim pelaksana program dikarenakan tingkat kemampuan ketrampilan ODHA dalam mengikuti pelatihan satu dengan yang lainnya tidak sama, ada yang dilatih sekali sudah bisa membuat produk ketrampilan yang dilatihkan, tetapi ada yang beberapa kali dilatih baru bisa membuat produk ketrampilan dan bahkan ada juga yang memerlukan waktu berhari-hari dilatih untuk bisa menghasilkan produk.

Produk yang dihasilkan ODHA adalah Tas dan dompet dari tali kur, jilbab dan kain lukis, tas dan gelas lukis. Hasil yang telah dihasilkan ODHA sangat bagus, terlihat para ODHA mempunyai talenta dalam membuat produk karena ODHA bisa berkreasi sendiri untuk meperindah dan mempercantik produk agar mempunyai nilai yang lebih tinggi, baik produk tas dan dompet dari tali kur, jilbab dan kain lukis, tas dan gelas lukis.meski selama ini ODHA belum pernah mendapatkan pelatihan ketrampilan sekalipun. Dari berbagai ketramipilan yang telah dilatihkan yang paling disukai atau yang dianggapannya p mempunyai prospek yang bagus untuk dipasarkan adalah Tas dan dompet dari tali kur., karena bahannya mudah didapat dan harganya lebih murah dibanding dari bahan produk lainnya, sehingga keuntungan yang diperoleh cukup menjanjikan. Ternyata apa yang menjadi perkiraan ODHA benar, setelah ODHA memcoba memasarkan produknya di masyarakat yang paling cepat laku dan banyak pesanan adalah tas dan dompet dari tali kur.

ASpek kebeRlAnJuTAn.Melihat beban ODHA yang tinggi baik

di bidang ekonomi maupun sosial terutama masala diskriminasi,stigma, kesehatan dimana masih banyak orang yang mengucilkan ODHA bahkan orang tua maupun keluarga ada juga yang berlaku demikian. Sehingga apapun yang berhubungan dengan ODHA orang akan singkirkan .Kondisi yang demikian menjadikan tim pelaksana program IbM merasa khawatir

untuk keberlangsungan atau keberlanjutan usaha hasil aneka produksi ketrampilan ODHA sehingga apa yang menjadi cita-cita mulia ODHA mandi dan sejahtera akan terkendala.

Untuk mengantisipasi hal tersebut diatas, tim pelaksana program IbM membuat Web sebagai sarana untuk menawarkan aneka produk ketrampilan serta untuk memotivasi dan menyemangati ODHA untuk selalu berproduksi, tim IbM melakukan pendampingan baik pendampingan produk maupun pemasaran .

Pendampingan dilakukan dengan tujuan untuk memnjamin keberlanjutan program agar dikembangkan oleh mitra, serta untuk memamtau penerapan hasil yang telah diberikan dan permasalahan-permasalah yang dihadapi mitra.Setelah berakhirnya pelaksanaan program IbM untuk keberlajutan program LPPM Universitas Merdeka Madiun akan mejalin kerjasa dengan Dinas Per-industrian, Perdagangan Koperasi dan Pariwisata Kabupaten Madiun..

keSIMpulAnKegiatan pelatihan kemandirian bagi

ODHA sangat bermanfaat untuk me-ningkatkan kesejahteraan dan pendapatan serta kepercayaan diri bagi ODHA dalam hidup bermasyarakat.

1. Pelatihan pembuatan tas dan dompet dari tali kur sangat diminati peserta karena mudah dalam pembuatan, bahannya mudah didapat dan tidak mahal, serta banyak peminatnya dan mudah pemasarannya sehingga keuntunganya lumayan.

2. Pelatihan membuat daster lukis, tas lukis dan jilbab lukis serta gelas lukis sangat diminati oleh peserta karena mudah dalam pembuatan, hanya saja bahannya tidak begitu mudah didapat dan agak mahal sehingga tidak begitu mudah

Page 48: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

46 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Retno Iswati & Nunik Hariyani

pemasarannya karena harganya agak mahal serta keuntungannya relatif sedikit.

SARAn1. Diperlukan tempat khusus untuk pe-

latihan dan penyediaan instruktur

2. Pelatihan ketrampilan bagi ODHA harus sering dilakukan untuk bekal kemandirian dan kepercayaan diri

3. Program pengabdian perguruan tinggi ke kelompok KDS bagi ODHA sangat diperlukan keberlanjutannya

uCApAn TeRIMA kASIh1. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi,

Departemen Pendidikan dan Kebudayaa

2. Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Dirjen Dikti

3. Rektor Universitas Merdeka Madiun

4. Ketua Lembaga Penelitian dan Peng-abdian pada Masyarakat Universitas Merdeka Madiun

5. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Madiun

6. Ketua dukungan anggota Kelompok Dukungan ( KDS ) Sehati.

DAFTAR puSTAkADirektorat Jenderal Pengendalian Penyakit

dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Statistik kasus HIV/AIDS di Indonesia. [Online]. http://www.depkes.go.id. Diakses pada tanggal 2 April 2014.

Djoerban, Z. 2000. Membidik AIDS: Ikhtiar Memahami HIV dan ODHA. Yogyakarta: Galang Press

Widjajanti, W. 2009. Pendidikan Pencegahan HIV – Kit Informasi Guru. Jakarta: Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan Nasional RI.

Buku Saku Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Kotamadya Jakarta Utara. 2007

International Congrees on AIDS in Asia and Pasific (ICAAP) ke 9,Memberdayakan Manusia,Memperkuat Jejaring. Jakarata : Dinas Kesehatan Masyarakat Kotamadya Jakarta Utara

Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. 2012. Mengenal dan Menanggulangi HIV-AIDS infeksi Menular seksual dan Narkoba. Jakarta: Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

Komisi Penanggulan AIDS Kabupaten Madiun. 2014. Data Penderita dan Penyebaran HIV-AIDS Kabupaten Madiun. Madiun : Komisi Penanggulan AIDS Kabupaten Madiun

Mutmainah. 2012. social-entrepreneurship-sebagai upaya pemberdayaan odha.. muthmainahmahph88-wordprees. com. 2012 (diakses tanggal 10 April 2014)

Danisha. 2012. bakul rempah-pemberdayaan masyarakat dalam penanganan HIV-AIDS- studi-kasus-tanjung-priok-jakarta utara. adwa2danisha,wordprees,com (diakses tanggal 9 April 2014)

KDS. 2012. kelompok-dukungan-sebaya-kds-bagi-odha .www.odhaberhaksehat.org/2012/. (diakses tanggal 10 April 2014)

Page 49: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Daya-Mas Media Komunikasi dan Informasi Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016; ISSN : 2502-7034

opTIMAlISASI pengelolAAn SITuS SeJARAh MAnuSIA JAWA puRbA”TRInIl” beRbASIS peMbeRDAyAAn poTenSI lokAl SebAgAI puSAT pengeMbAngAn buDAyA DAn WISATA penDIDIkAn DI DeSA

kAWu keCAMATAn keDunggAlAR kAbupATen ngAWI

endang Murti1 & harianto2

1&2 Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Madiun

Abstract

Optimizing the management of human sites Java early based on the empowerment of local potential as a center for the development of cultural and educational tourism in the village Kawu districts Kedunggalar Ngawi district is very necessary because of the lack of public awareness and participation around the maintenance and management of the museum Sandpipers so that the area becomes minus rating and did not give a positive contribution to rural communities Kawu. Team KKN PPM will be directed as a center of cultural development and education-related travel lots discovery of ancient fossils. Became a tourist area where an activity is directly touching involving the community so as to bring the various impacts on local communities, and even culture and tourism is said to have the energy to make the local community change.

Keywords: Java Primitive Man Site, empowerment, cultural, educational travel

penDAhuluAnMuseum Trinil diawali pembangunannya

oleh pemerintah Kabupaten Ngawi dengan APBD Ngawi tahun 1980/1981, kemudian dibantu oleh pemerintah Provinsi Jawa Timur dan diresmikan oleh Gubernur Soelarso dalam peringatan 100 tahun penemuan Phitecanthropus erectus, pada 20 November 1991, dengan dihadiri peserta seminar ilmiah dari dalam dan luar negeri. Museum ini didirikan untuk memberi tanda dan memperingati temuan manusia purba pertama dan di dunia serta jasa Eugene Dubois, berada di areal seluas 2,5 ha, terletak 12 km arah barat dari kota Ngawi pada jalan raya arah Sragen-Solo di dusun Pilang desa Kawu kecamatan Kedunggalar kabupaten Ngawi. Museum Trinil menandai fungsi Ngawi

dalam sains tentang pertumbuhan manusia dan sebagai tempat untuk mengenali sejarah manusia dan untuk mempelajari asal usul manusia dan kehidupan purba di Jawa. Museum itu merupakan daya tarik wisata maupun penelitian berstatus internasional yang terbuka bagi masyarakat. Di museum inilah terdapat duplikat tengkorak Manusia Jawa Purba disimpan. Bentuk tengkorak itu sangat pendek dan memanjang kebelakang, berisikan volume otak 900 cc. Otak kera 600 cc dan otak manusia modern 1200-1400 cc. Duplikat tulang paha kiri manusia purba dan juga tulang belulang gajah purba yang lama terendam air bengawan Solo dan fosil lainnya sejak masa pleistosen-tengah. Sedangkan untuk aslinya disimpan di museum Leiden Nederland.

Page 50: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

48 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Endang Murti & Harianto

Optimalisasi pengelolaan museum Trinil ini sangat perlu karena banyak orang yang tidak faham, dimana situs sejarah manusia jawa purba itu berada dan apa saja yang ditemukan dilokasi tersebut. Selain itu sepinya peminat wisata di museum trinil ini dikarenakan kurangnya pemberdayaan sumber daya manusia/alam dan potensi lokal yang ada di sekitar daerah museum Trinil, sehingga apabila situs ini dikelola dengan baik dan optimal akan memberikan kontribusi yang positif dan bahkan menjadi ikon pariwisata andalan Kabupaten Ngawi.

Tim Pengusul KKN-PPM membidik situs manusia jawa purba “TRINIL” di Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi karena daerah ini akan diarahkan sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan terkait banyak ditemukannya fosil-fosil purba. Selain itu juga meningkatkan animo masyarakat untuk berwisata dimuseum Trinil. Pengelolaan situs manusia jawa purba sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan merupakan suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga mem-bawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat, bahkan kebudayaan dan kepa-riwisataan dikatakan mempunyai energi yang dapat membuat masyarakat setempat mengalami perubahan dalam berbagai aspeknya.

Optimalisasi pengelolaan situs manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budayadan wisata pendidikan di desa Kawu kecamatan Kedunggalar kabupaten Ngawi sejalan dengan strategi pembangunan di Kabupaten Ngawi dimana untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi pembangunan daerah Jawa Timur Tahun 2010-2015 dilakukan melalui 4 (empat) strategi pokok yaitu:

1. Pembangunan berkelanjutan berpusat pada rakyat yang mengedepankan

partisipasi rakyat dalam merencanakan, melaksanakan dan mengawasi program pembangunan yang menyangkut hajat hidup mereka sendiri

2. Keberpihakan pada masyarakat miskin

3. Pengarasutamaan gender

4. Keseimbangan pemerataan pem bangun-an dan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan agroindustri/agribisnis.

Adapun yang menjadi mitra dalam KKN-PPM ini adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi melalui Kepala Dinas Koperasi,Perindustrian,Perdagangan Dan Pariwisata (DISKOPERINDAGPAR).

a. Pemerintah Daerah Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi

Kabupaten Ngawi secara administratif terdiri atas 19 kecamatan, 7 kelurahan, dan 187 desa. Secara geografis, berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di bagian utara, dengan Kabupaten Karanganyar di bagian Barat, dengan Kabupaten Madiun di bagian Selatan, dan Kabupaten Bojonegoro di bagian Timur.

Kabupaten Ngawi merupakan salah satu daerah yang mempunyai berbagai macam budaya dan aset wisata di Jawa Timur dengan menyumbangkan PDRB 43,58% dari sektor kepariwisataan. Hampir di setiap kecamatan kabupaten Ngawi mempunyai daya tarik wisata yang bertaraf untuk wisatawan lokal, nusantara maupun mancanegara. Berbagai macam wisata yang ada di kabupaten Ngawi antara lain wisata untuk menikmati perjalanan, wisata rekreasi, wisata bisnis, wisata olahraga, wisata budaya dan pendidikan, wisata belanja dan wisata kuliner. Karenanya dapat diketahui bahwa banyak masyarakat kabupaten Ngawi yang menggantungkan pendapatanya dari penjualan makanan/minuman maupun souvenir/kerajinan di daerah sekitar wisata dengan tingkat perekonomian relatif rendah.

Page 51: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 49

Optimalisasi Pengelolaan Situs Sejarah Manusia

Dibidang pengelolaan lingkungan, Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi tengah mengembangkan konsep yangberorientasi pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan, perluasan kesempatan kerja dan usaha, peningkatan pendapatan masyarakat, dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta menumbuhkan dan meningkatkan peran serta masyarakat sebagai modal dasar pembangunan. Sedangkan program yang dikembangkan diantaranya program pengenalan komoditas potensi lokal, peng-embangan lingkungan hidup serta produk unggulan. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Ngawi mengalokasikan anggaran untuk Program tersebut sebesar Rp. 245.850.000,00 pada APBD 2013.

Terkait dengan kegiatan KKN-PPM yang diusulkan, Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah Dan Perindustrian Kabupaten Ngawi menyatakan kesediaan untuk memberikan dana pendamping Hibah KKN-PPM sebesar Rp25.000.000,00 (surat pernyataan terlampir).

Sedangkan program yang akan dijalankan dalam KKN-PPM ini, akan diprioritaskan pada peningkatan pendapatan masyarakat dan penurunan tingkat pengangguran melalui optimalisasi pengelolaan situs manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budayadan wisata pendidikan di desa Kawu kecamatan Kedunggalar kabupaten Ngawi yaitu pertama melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang maksud, tujuan, dan sasaranoptimalisasi pengelolaan situs manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pem berdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan. kedua Mendesain kawasan situs manusia jawa purba “TRINIL” dengan pembuatan diorama fosil purba,arena bermain anak-anak, bumi perkemahan, dan

pembuatan area outbond ketigapelatihan pembuatan cinderamata (souvenir) dari hasil potensi lokal, pelatihan diversifikasi produk olahan potensi lokal, pengembangan tanaman langka, pengembangan ternak,dan pelatihan pengolahan limbah skala rumah tangga.

b. Masyarakat desa Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi

Masyarakat desa Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi bertempat di areal sebesar 129,65 ha dengan jarak 12 km dari kota Ngawi. Desa Kawu kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi secara umum mempunyai ciri geologis berupa lahan tanah berbukit dan berbatu yang hanya cocok sebagai lahan perkebunan dan banyak ditanami ketela. Masyarakatnya sebagian besar hanya berpendidikan SD kurang memahami tentang arti penting lingkungan dalam menunjang kehidupan mereka. Karena itu banyak masyarakatnya yang setelah tamat Sekolah Dasar lalu merantau keluar negeri dengan alasan tidak produktifnya lahan yang mereka tempati dan sedikitnya pendapatan yang mereka terima tidak sesuai UMR. Padahal daerah tempat tinggal mereka merupakan daerah yang berdekatan dengan obyek wisata andalan Kabupaten Ngawi yaitu Museum Trinil. Namun karena kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat sekitar terhadap pemeliharaan dan pengelolaan museum Trinil sehingga daerah tersebut menjadi minus wisatawan dan tidak memberi kontribusi yang positif terhadap masyarakat desa Kawu.

Selama ini sebagian besar masyarakat desa Kawu kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi mendapat pembinaan dan pendampingan dari pihak pemerintah desa dalam pembentukan warung-warung dan pelatihan kerajinan souvenir untuk dijual disekitar obyek wisata museum trinil namun masih belum optimal.

Page 52: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

50 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Endang Murti & Harianto

TARgeT DAn luARAn Target yang ingin dicapai oleh KKN PPM

antara lain :

1. Terjadi perubahan perilaku, antara lain:

a. Bagi mahasiswa :

i. Menumbuhkan kepedulian, simpati dan empati mahasiswa terhadap persoalan-persoalan dalam masya-rakat

ii. Menumbuhkan kepedulian maha-siswa terhadap potensi sumber daya alam yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

iii. Menumbuhkan etos kerja dalam diri mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja setelah lulus kuliah

iv. Menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif dalam menyikapi berbagai potensi sumber daya alam yang ada disekitar nya yang pada gilirannya dapat dikembang kan sebagai lapangan kerja baru

b. Bagi Pemerintah Kabupaten Ngawi

i. Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian dalam mengelola situs sejarah manusia jawa purba “TRINIL” berbasis sumber daya alam dan potensi lokal di wilayah Kabupaten Ngawi yang berpotensi menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah

ii. Menjadikan kawasan potensial untuk menambah aset wisata lokal

c. bagi masyarakat sasaran dalam hal ini masyarakat Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi:

i. Menumbuh kembangkan ekonomi kreatif desa

ii. Meningk atk an pengetahuan masyarakat dalam mengelola tempat wisata

iii. Menumbuhkan kreativitas dan kemampuan masyarakat dalam meman faatkan sumber daya alam disekitarnya sebagai potensi wisata

iv. Meningkatkan pengetahuan masya-rakat dalam mendesain kawasan situs manusia purba jawa menjadi desa wisata.

v. Meningkatkan pengetahuan masya-rakat tentang wisata outbond.

vi. M e n u m b u h k a n k e p e d u l i a n masyarakat untuk melestarikan ling-kungan

2. Mengatasi permasalahan di masyara-kat melalui cara pemberdayaan masyarakat:

a. Pengintegrasian dengan program-program lain yang telah masuk desa

b. Membangun Diorama fosil purba, arena bermain anak, bumi perkemahan dan area outbond

c. Mengoptimalan pemanfaatan lahan-lahan fasiitas umum milik desa dan fasiitas penunjang lainnya untuk pengembangan usaha bidang perkebunan

d. Menumbuh kembangkan ekonomi kreatif melalui usaha pengolahan dari hasil potensi tanaman lokal

e. Meningkatkan ketrampilan masyarakat dengan membuat berbagai macam kerajinan dari hasil potensi lokal untuk dijadikan souvenir wisatawan

f. Menumbuhkembangkan unit pengolahan limbah skala rumah tangga

g. Meningkatkan penghasilan masyarakat dengan adanya lokasi wisata alam di sekitar mereka

Page 53: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 51

Optimalisasi Pengelolaan Situs Sejarah Manusia

h. Mengurangi angka pengangguran dengan terserapnya tenaga kerja oleh adanya lokasi wisata alam di sekitar mereka

i. Meningkatkan kesejahteraan seiring dengan peningkatan penghasilan masyarakat

3. Menyusun Rencana kerja KKN-PPM untuk mencapai tujuan diatas sebagai berikut :

a. Minggu I :

· Observasi dan Identifikasi kondisi, potensi,masalah dan lokasi kawasan situs manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan

· Menyusun Rencana Kerja dengan mengintegrasikan berbagai program pembangunan yang ada di desa untuk mewujudkan keberhasilan kawasan situs manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaanpotensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan

· Rekrutmen dan Pembekalan maha-siswa peserta KKN-PPM

b. Minggu II :

· Sosialisasi kepada masyarakat sasaran (Kawu) mengenai program KKN-PPM

c. Minggu III-VII :

· Pembuatan diorama fosil purba

· Pembuatan desain arena bermain anak

· Pembuatan desain bumi perkemahan

· Pembuatan desain area outbond

· Pelatihan pembuatan kerajinan untuk cinderamata dari potensi lokal

· Pelatihan pengolahan hasil per-kebunan menambah diversifikasi pangan

· Pelatihan pengolahan limbah rumah tangga

· Pelatihan pembuatan kandang ayam, itik dan menthok serta cara budidayanya

· Pelatihan pembuatan kolam ikan dan budidaya ikan

· Pelatihan penanaman tanaman langka

d. Minggu VIII :

· Evaluasi dan Penyusunan Laporan

4. Mendapatkan mitra penyandang dana untuk mendukung keberlanjutan kegiatan pengelolaan situs sejarah manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaanpotensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan yakni Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi dan Stakeholder.

luaran yang Diharapkan1. Produk kegiatan KKN-PPM

a. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk mengoptimalkan pengelolaan situs sejarah manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan sehingga dapat meningkatkan ekonomi kreatif yang akan berdampak pada penghasilan masyarakat maupun PAD

b. Peningkatan partisipasi masyarakat untuk mengoptimalkan pengelolaan situs sejarah manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan melalui penemuan potensi-potensi lain yang bisa dikembangkan disekitar lokasi museum Trinil.

c. Peningkatan swadaya dan swadana masyarakat setempat dan Pemerintah

Page 54: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

52 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Endang Murti & Harianto

Daerah Kabupaten Ngawi dalam rangka mengembangkan situs sejarah manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan.

2. Hasil KKN-PPM optimalisasi pengelolaan situs sejarah manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan:

a. Peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat

b. Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

c. Mensukseskan 10 program MDGs

d. Kawasan rendah Emisi CO2

MeToDe pelAkSAnAAn1. Persiapan dan Pembekalan

Mekanisme pelaksanaan kegiatan KKN PPM

Mahasiswa diberikan pembekalan dari tenaga profesional yang sesuai dengan bidangnya dan relevan dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan di lokasi KKN-PPM.

Kemudian mahasiswa diterjunkan untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat terkait program yang akan dilaksanakan dalam optimalisasi pengelolaan situs sejarah manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan, dengan materi pembekalan antara lain :

a. Pembuatan diorama fosil purba

b. Pembuatan desain arena bermain anak

c. Pembuatan desain bumi perkemahan

d. Pembuatan desain area outbond

e. Pelatihan pembuatan kerajinan untuk cinderamata dari potensi lokal

f. Pelatihan pengolahanhasil perkebunan menambah diversifikasi pangan

g. Pelatihan pengolahan limbah rumah tangga

h. Pelatihan pembuatan kandang ayam, itik dan menthok serta cara budidayanya

i. Pelatihan pembuatan kolam ikan dan budidaya ikan

j. Pelatihan penanaman tanaman langka

2. Pelaksanaan

a. Program yang akan dilaksanakan untuk mencapai hasil yangdiharapkan dari optimalisasi pengelolaan situs sejarah manusia jawa purba “TRINIL” berbasis pemberdayaan potensi lokal sebagai pusat pengembangan budaya dan wisata pendidikan :

1. Metode yang digunakan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat sasaran adalah dengan memberikan sosialisasi, penyuluhan, dan pelatihan dalam bentuk demo (workshop) sehingga masyarakat sasaran dapat terlibat langsung sehingga dapat diharapkan menghasilkan pemahaman dan pengetahuan secara optimal

2. Tindakan-tindakan operasional yang dilakukan antara lain kegiatan kerja bakti atau gotong royong untuk pelaksanaan kegiatan yang bersifat fisik seperti pembuatan diorama, arena bermain anak, bumi perkemahan, area outbond, pembuatan kolam, dan pembuatan kandang.

3. Terkait pelatihan pengolahan hasil perkebunan menjadi diversifikasi pangan, pengolahan limbah perkebunan, budidaya ayam, itik, menthok, ikan, desain arena bermain anak, desain bumi perkemahan, desain area outbond dan penanaman tanaman langka dilakukan dengan metode partisipatif sehingga

Page 55: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 53

Optimalisasi Pengelolaan Situs Sejarah Manusia

masyarakat sasaran bisa langsung mem-praktekkan materi pelatihan

No. Nama Pekerjaan ProgramVolume (JKEM)

Ketr.

1 Persiapan a. Rekrutmen Mahasiswab. Perlengkapan dan Penggandaan

materi pembekalanc. Pembekalan d. Observasi dan Identifikasi

1 x 4,83 x 4,8

1 x 4,83 x 4,8

2 P e l a k s a n a a n Program

a. Pembuatan dan Pemasangan spanduk

b. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan c. Pengadaan alat dan bahan,

pembuatan perlengkapan budi daya ayam kampung, menthok, itik, ikan, pembuatan diversifikasi pengolahan perkebunandan pembuatan diorama, arena bermain anak, bumi perkemahan dan area outbond

2 x 4,8

12 x 4,830 x 4,8

3 Pelaporan a. Pembuatan Laporan Observasib. Pembuatan Laporan Antarac. Pembuatan Laporan Akhir

2 x 4,8

4 x 4,82 x 4,8

Total Volume kegiatan 8.640 n = jumlah mahasiswa

4. Volume pekerjaan dalam bentuk Jam Kerja Efekti f Mahasiswa ( JKEM).

3. Rencana Keberlanjutan Program

a. Program jangka panjang akan bekerja sama dengan Pemerintah daerah, masyarakat sasaran, Universitas Merdeka Madiun dan Stakeholder yang mempunyai kepedulian untuk menjadikankawasan situs sejarah manusia purba “Trinil” sebagai penghasil PAD dan sebagai lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

B. Mempromosikan kawasan situs manusia purba “Trinil” sebagai pusat peng-embangan budaya dan wisata pendidikan kepada masyarakat luas

kelAyAkAn peRguRuAn TInggIKinerja Lembaga pengabdian kepada

masyarakat pada Universitas Merdeka Madiun selama ini sudah tiga kali melakukan kegiatan KKN-PPM. Pengalaman LPPM Unmer Madiun dalam pengabdian kepada masyarakat(KKN) antara lain ;

1. KKN-PPM kerjasama dengan DP2M Dikti dan Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata melalui program Integrasi Kawasan Hutan Wisata dan Laboratorium Alam Berbasis Pemberdayaan dan Pendayagunaan Potensi Lokal di Kawasan Hutan Kresek Kabupaten Madiun

Page 56: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

54 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Endang Murti & Harianto

2. KKN-PPM kerjasama dengan DP2M Dikti dan Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata melalui programMempersiapkan Wana Wisata Grape Desa Kresek-Kuwiransebagai Kawasan Ekowisata Lereng Gunung Wilis Melalui Pengembangan Potensi Lokal Dengan Memberdayakan Masyarakat Secara Berkelanjutan

3. KKN-PPM kerjasama dengan DP2M Dikti dan Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata melalui program Intensifikasi Kawasan Rumah Pangan Lestari Berbasis Pemberdayaan dan Komoditas Potensi Lokal Menuju Desa Wisata KENEBEJO (Kendal, Sine, Ngrambe, Jogorogo) Kabupaten Ngawi

4. KKN Kerjasama dengan Yayasan Damandiri Jakarta melalui Program Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) di wilayah Kabupaten Madiun.

hASIl DAn peMbAhASAn PROFIL LOKASI KKN-PPM

a. Profil Desa

Nama Desa : Kawu

Kecamatan : Kedunggalar

Kabupaten : Ngawi

Jumlah Dusun : 6

Luas Wilayah : 351,730 Ha

b. Batas Desa

Utara : Ngancar

Timur : Gemarang

Selatan : Jenggrik

Barat : Ngale

c. Keadaan Topografi Desa

Secara umum keadaan topografi desa merupakan daerah datar yaitu 75m dari permukaan laut.

d. Iklim

Iklim di Desa Kawu ada 2 musim, yaitu

penghujan dan kemarau dengan curah hujan 20mm suhu rata-rata 30’. Hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi.

e. Wilayah Administrasi Pemerintahan

Jumlah Dusun ada 6 Dusun, Yaitu:

1. Dusun Pilang nama Kasun Sutikno

2. Dusun Kawu nama Kasun Johan Irawan

3. Dusun Kliyangan nama Kasun Kodi

4. Dusun Sooko nama Kasun Ucu Sulaiman

5. Dusun Cangaan nama Kasun Marsono

6. Dusun Wates nama Kasun Khusnul Yakin

f. Luas Wilayah Menurut Penggunaan

1. Pemukiman : 102,230 Ha/m2

2. Persawahan : 228,890 Ha/m2

3. Perkebunan : 8, 730 Ha/m2

4. Kuburan : 8,670 Ha/m2

5. Pekarangan : 31,125 Ha/m2

6. Perkantoran : 0,065 Ha/m2

7. Prasarana umum lainnya : 4,110 Ha/m2

g. Orbitasi

1. Jarak ke kecamatan : 7 km

2. Waktu tempuh ke kecamatan dengan kendaraan bermotor : 15 menit

3. Waktu tempuh ke kecamatan dengan jalan kaki : 1 jam

4. Waktu tempuh ke pusat fasilitas umum (pasar) : 30 menit

h. Pelaku Pemerintahan dan Tokoh Masyarakat

1. Kepala Desa : Donny Subiyantoro, S.H

2. Sekretaris Desa : Darsi

3. Kaur Pemerintahan : Yadi

4. Kaur Pembangunan : Irda Risnanto

Page 57: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 55

Optimalisasi Pengelolaan Situs Sejarah Manusia

5. Kaur Keuangan : Destya P. Ruriana

6. Kaur Umum : Siti Mardiah

7. Modin : Sarji

8. Uceng : Moch. Eko Sudaryanto

9. Ketua LPM : Suwardi

10. Ketua BPD : Suwandi

i. Kependudukan

1. Jumlah Penduduk : 3.864 orang

Laki-laki : 1.907 orang

Perempuan : 1.957 orang

2. Jumlah Kepala Keluarga : 1.107 orang

3. Usia 0 s/d 17 tahun : 1.021 orang

4. Usia 18 s/d 69 tahun : 1.942 orang

5. Usia 0 tahun ke atas : 901 orang

j. Tingkat Pendidikan

1. Usia 3 s/d 6 tahun belum masuk TK: 18 orang

2. Usia 3 s/d 6 tahun yang sedang sekolah TK/Playgroup : 58 orang

3. Usia 7 s/d 18 tahun yang tidak pernah sekolah : -

4. Usia 7 s/d 18 tahun yang sedang sekolah : 634 orang

5. Usia 18 s/d 56 tahun yang tidak pernah sekolah : -

6. Usia 18 s/d 56 tahun pernah sekolah tetapi tidak tamat SD : 31 orang

7. Tamat SD/sederajat : 919 orang

8. Jumlah usia 12 s/d 56 tahun tidak tamat SLTP : 1.116 orang

9. Jumlah usia 18 s/d 56 tahun tidak tamat SLTA : 215 orang

10. Tamat SLTP/sederajat 1.011 orang

11. Tamat SLTA/sederajat: 1.216 orang

12. Tamat DI/sederajat : 58 orang

13. Tamat SI atau sederajat : 116 orang

k. Mata Pencaharian Pokok

1. Petani : 768 orang

2. Pegawai Negri Sipil : 47 orang

3. Pengrajin Industri Rumah Tangga : 34 orang

4. Pedagang Keliling : 7 orang

5. Montir : 8 orang

6. Bidan Swasta : 1 orang

7. TNI : 5 orang

8. Pension PNS/TNI/POLRI : 8 orang

l. I ndustri Kecil dan Menengah

1. Industry makanan : 19 orang

2. Industry rumah tangga : 14 unit

3. Industry material dan bahan bangunan : 1 orang

4. Industry kerajinan : 11 orang

m. Usaha Jasa dan perdangan

1. Jumlah usaha took/kios : 16 unit

2. Usaha peternakan : 14 unit

3. Usaha perikanan : 21 unit

4. Usaha perkebunan : 19 unit

5. Pengolahan kayu : 2 orang

6. Tukang kayu : 22 orang

7. Tukang batu : 15 orang

8. Tukang jahit/border : 8 orang

9. Tukang servis elektronik : 2 orang

10. Tukang gali sumur : 13 orang

11. Tukang pijat/urut.pengobatan : 9 orang

n. Lembaga Pendidikan

1. Playgroub : 2 unit

2. TK : 2 unit

3. SD/sederajat : 3 unit

4. SMA : 1 unit

o. Tanah fasilitas umum

1. Tanah bengkok : 25,5 Ha/m2

2. Sawah desa : 4,6 Ha/m2

3. Lapangan olahraga : 1,250 Ha/m2

4. Perkantoran pemerintahan : 0,62 Ha/m2

Page 58: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

56 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Endang Murti & Harianto

5. Tempat pemakaman desa/umum : 8,670 Ha/m2

6. Bangunan sekolah : 1,371 Ha/m2

7. Jalan : 6,81 Ha/m2

p. Luas tanaman pangan menurut komoditas

1. Jagung :1,1 Ha

2. Kacang tanah : 3,5 Ha

3. Kacang panjang : 0,92 Ha

4. Padi sawah :85,963 Ha

5. Padi lading : 29,71 Ha

6. Ubi kayu : 4,6 Ha

7. Cabe : 0,74 Ha

q. Jenis populasi ternak

1. Sapi : 98 ekor

2. Ayam kampong : 1.918 ekor

3. Kambing : 475 ekor

4. Domba : 115 ekor

5. Anjing : 2 ekor

6. Kucing : 21 ekor

5.1. peMbuATAn DIoRAMA FoSIl

Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi memiliki satu tempat wisata yaitu Museum Trinnil yang merupakan

museum tepat hewan – hewan purba dan dan manusia purba. Untuk itu kami membuat diorama fosil yang nantinya diharapkan akan menjadi icon museum trinil Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupate Ngawi, Diorama fosil ini kami buat sebaik mungkin agar bisa menarik minat pengunjung dan agar diorama fosil tersebut agar tidak mudah rusak.

Selain itu kami juga membangun taman background yang terbuat dari tembok, taman dan ditanami tanaman. Background dari tembok tersebut bergambar pemandangan denan tujuan agar bisa menggambarkan kehidupan manusia purba pada zaman dahulu. Kami juga membuat taman dengan tujuan membuat diorama tersebut lebih hidup dengan adanya blackground dan taman. Selain itu dengan adanya taman diorama fosil tersebut terlihat lebih indah. Selain itu kami juga menanam tanaman agar diorama fosil tersebbut terlihat hidup. Untuk kedepannya semoga diorama fosil tersebut bisa menarik pengunjung dan menjadi icon museum trinil ngawi sehingga Museum trinil di Desa Kawu lebih dikenal dan pengunjung tertarik untuk berwisata di Desa Kawu.

TABEL 1 REALISASI PELAKSANAAN PEMBUATAN DIORAMA FOSIL

no. TAnggAl uRAIAn WAkTu peSeRTA

1. 27 Juli 2015 Survei lokasi kegiatan 14:00 s/d selesai 6 orang2. 28 Juli 2015 Sosialisasi program kkn ppm 09:00 sd selesai 6 orang3. 29 Agustus 2015 Pembuatan proposal kegiatan Kondisional 6 orang4. 2 Agustus 2015 Perbaikan proposal kegiatan Kondisional 6orang5. 5 Agustus 2015 Koordinasi bersama tim DISPORA

Kab. Ngawi11:00 s/d selesai 2 orang

6. 6 Agustus 2015 Koordinasi ke Pak Lurah terkait penempatan Diorama

14:00 s/d selesai 2 orang

7. 7 Agustus 2015 Koordinasi bersama tukang Diorama

08:00 s/d selesai 2 orang

8. 8 Agustus 2015 Pemindahan warung untuk tempat Diorama

09:00 s/d selesai Kondisional

Page 59: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 57

Optimalisasi Pengelolaan Situs Sejarah Manusia

pelATIhAn DAn peMbuATAn SouVenIR bAhAn poTenSI lokAl

Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi memiliki tempat wisata museum trinil yang merupakan museum anusia purba dan hewan – hewan purba, museum trinil yang merupakan tempat wisata tersebut belum memiliki souvenir – souvenir seperti tempat – tempat wisata lain. Oleh karena itu kami ingin mengadakan pelatihan

kepada masyarakatbagaimana membuat souvenir.

Diharapkan dengan adanya pelatihan ini masyarakat Desa Kawu mampu membuat souvenir yang memiliki nilai ekonomis sekaligus mampu menarik pengunjung dengan souvenir tersebut. Pelatihan ini juga bertujuan agar masyarakat memiliki keterampilan membuat souvenir dan memiliki penghasilan baru dari pembuatan souvenir tersebut.

no. TAnggAl uRAIAn WAkTu peSeRTA

9. 10 Agustus 2015- 8 September 2015

Beli bahan material 07:00 s/d selesai Tenaga Ahli

10. 22 Ags-3 Sept 2015

Pembuatan Diorama dan taman Diorama

07:00 s/d selesai 8 orang ( 2 orang tukang dan 6 orang mahasiswa)

11. 4 September 2015

Beli cat pelengkap Diorama 10:00 s/d selesai 2 orang

12. 4 September 2015

Penyelesaian akhir Diorama 07:00 s/d selesai Tenaga Ahli

13. 9 September 2015

Dokumentasi Kondisional Kondisional

TABEL 2. REALISASI PELAKSANAAN PELATIHANDAN PEMBUATAN SOUVENIR BAHAN POTENSI LOKAL

NO. TANGGAL URAIAN WAKTU PESERTA

1. 27 Juli 2015 Survei lokasi 14:00 s/d selesai 6 orang2. 28 Juli 2015 Sosialisasi program kkn ppm 09:00 s/d selesai 6 orang3. 29 Juli 2015 Pembuatan proposal kegiatan Kondisional 6 orang4. 2 Agustus 2015 Perbaikan proposal kegiatan Kondisional 6 orang5. 5 Agustus 2015 Konsultasi dengan DPL 10:00 s/d selesai 6 orang6. 6 Agustus 2015 Membeli bahan pelatihan 09:00 s/d selesai 2 orang7. 7 Agustus 2015 Koordinasi bersama pemkab Ngawi 08:00 s/d selesai 6 orang8. 8 Agustus 2015 Membeli bahan pelatihan 09:00 s/d selesai 4 orang9. 9 Agustus 2015 Bersih bersih tempat pelatihan di

Pendopo11:00 s/d selesai Kondisional

Page 60: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

58 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Endang Murti & Harianto

NO. TANGGAL URAIAN WAKTU PESERTA

10. 10-15 Agustus 2015

Pelatihan Pembuatan cindera mata dari Bahan Lokal (Bambu dan Pelepah Pisang)

09:00 s/d selesai Pendopo museum Trinil 26 orang

11. 20 Agustus 2015

Pelatihan di Rumah Warga Dusun Sooko (Wates)

18:30 s/d selesai Warga Dusun Sooko

12. 1 September 205

Membeli bahan pelatihan 09:00 s/d selesai 2 orang

13. 5 September 2015

Pelatihan di rumah warga dusun Soko (Wates)

18:30 s/ d selesai Warga Dusun Sooko

pelATIhAn peMbuATAn DIVeRSIFIkASI pRoDuk olAhAn lokAl

Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi memiliki hasil pertanian yang melimpah. Akan tetapi hasil pertanian tersebut nilai ekonomisnya kurang maksimal karena di jual masih dalam keadaan bahan mentah. Dari hal tersebut kami akan melakukan pelatihan masyarakat mengolah bahan mentah tersebut menjadi makanan

TABEL 3. REALISASI PELAKSANAAN PEMBUATAN DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN LOKAL

NO. TANGGAL URAIAN WAKTU PESERTA1. 27 Juli 2015 Survei lokasi kegiatan 14:00 s/d selesai 6 orang2. 28 Juli 2015 SosialiSasi program kkn 09:00 sd selesai 6 orang3. 29 Juli 2015 Pembuatan proposal kegiatan 09:00 s/d selesai 6 orang4. 2 Agustus 2015 Evaluasi dan perbaikan proposal

kegiatanKondisional 6 orang

5. 8 Agustus 2015 Koordinasi bersama Bu Lurah 14:00 s/d selesai 3 orang6. 11 Agustus 2015 Sebar undangan 09:00 s/d selesai Kondisional7. 19 Agustus 2015 Membuat susu kedelai dan

puding09:00 s/d selesai Warga dusun dan

6 mahasiswa8. 30 Agustus 2015 Penyuluhan pembuatan

timpring dan makanan olahan lokal

09:00 s/d selesai Warga dusun dan 6 mahasiswa

9. 6 September 2015

Pembuatan timpring dan keripik singkong

Warga dusun dan 6 mahasiswa

10. 12 September 2015

Pembuatan label dan pembungkusan makanan ringan

Kondisioanal

siap saji yang memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.

Dengan adanya pelatihan ini diharapkan masyarakat bisa mengolah bahan mentah menjadi makanan siap saji. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini bisa menjadi sumber penghasilan baru bagi masyarakat dan masyarakat Desa Kawu bisa menjadi Sentra Home Industry makanan olahan dan menjadi cirri khas desa.

Page 61: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 59

Optimalisasi Pengelolaan Situs Sejarah Manusia

peMbuATAn WAhAnA ouTbonDMuseum Trinil yang berada di Desa Kawu

Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi Memiliki lahan yang sangat luas, dalam lahan Museum Trinil Tersebut masih banyak yang tidak dipergunakan hingga digunakan masyarakat sebagai lahan bercocok tanam, dengan adanya lahan yang tidak digunakan tersebut kami melakukan pembangunan Area Outbound.

TABEL 4. REALISASI PELAKSANAAN PEMBUATAN WAHANA OUTBOND

NO. TANGGAL URAIAN WAKTU PESERTA

1. 27 Juli 2015 Survei lokasi kegiatan 14:00 s/d selesai 6 orang2. 28 Juli 2015 Sosialiasi program kkn 09:00 sd selesai 6 orang3. 29 Agustus 2015 Pembuatan proposal kegiatan 09:00 s/d selesai 6 orang4. 2 Agustus 2015 Evaluasi dan perbaikan proposal

kegiatanKondisional 6 orang

5. 8 Agustus 2015 Survei tempat wahana Outbond bersama Tim 501 Madiun

10:00 s/d selesai 4 orang

6. 13 Agustus 2015 Pemesanan Banner 09:00 s/d selesai 4 orang7. 18 Agustus 201 Pemesanan peralatan Outbond 10:00 s/d selesai Kondisional8. 22 Agustus 2015 Sosialiasi wahana bersama SMAN 1

Kedunggalar09:00 s/d selesai 6 orang

9. 29 September 2015 Pemasangan Outbond bersama Tim 08:00 s/d selesai 10 orang ( 4 orang tukang dan 6 orang mahasiswa)

10. 2 September 2015 Pengerjaan akhir wahana Outbond 08:00 s/d selesai Kondisional11. 5 September 2015 Percobaan wahan Outbond 11:00 s/d selesai Kondisional12. 10 September 2015 Sosialisasi wahana bersama tim Karang

taruna dan warga Dusun Pilang19:00 s/d selesai 6 orang

Diharapkan dengan adanya Area Outbound dapat digunakan dalam kegiatan pramuka. Dan membantu fasilitas sarana pendidikan untuk siswa. selain itu semoga dengan adanya area outbound ini Museum Trinil di Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar kabupaten Ngawi menjadi lebih dikenal, dan menarik banyak pengunjung

peMbuATAn buMI peRkeMAhAnA DAn ARenA beRMAIn

Museum Trinil yang berada di Desa Kawu Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi Memiliki lahan yang sangat luas, dalam lahan Museum Trinil Tersebut masih banyak yang tidak dipergunakan hingga digunakan masyarakat sebagai lahan bercocok tanam, dengan adanya lahan yang tidak digunakan

tersebut kami melakukan pembangunan Area Kemah.

Pembangunan ini bertujuan untuk membantu fasilitas sarana pendidikan untuk siswa. selain itu dengan adanya area kemah bisa digunakan dalam kegiatan berkemah bagi para siswa. dengan adanya area kemah di area Museum Trinil dapat membuat Museum Trinil lebih dikenal dan menarik banyak pengunjung.

Page 62: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

60 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Endang Murti & Harianto

TABEL 5. REALISASI PELAKSANAAN PEMBUATAN BUMI PERKEMAHANDAN ARENA BERMAIN

NO. TANGGAL URAIAN WAKTU PESERTA

1. 27 Juli 2015 Survei lokasi kegiatan 09:00 s/d selesai 6 orang 2. 28 Juli 2015 Sosialiasi program kkn 09:00 sd selesai 6 orang

3. 29 Juli 2015 Pembuatan program kegiatan 09:00 s/d selesai 6 orang

4.2 Agustus 2015 Evaluasi dan perbaikan proposal

kegiatanKondisional 6 orang

5. 11 Agustus 2015 Koordinasi bersama tim DISPORA 10:00 s/d selesai 2 orang

6.14 Agustus 2015 Koordinasi ulang bersama tim

DISPORA09:00 s/d selesai 2 orang

7.15 Agustus 2015 Survei lokasi ulang penempatan

outbond09:30 s/d selesai 4 orang

8. 18 Agustus 2015 Beli perlatan bersih-bersih 10:00 s/d selesai 2 orang

9.19 Agustus 2015 Bersih bersih area perkemahan dan

pasang Banner09:00 s/d selesai Kondisional

10. 27 Agustus 2015 Beli peralatan cat 10:00 s/d selesai 2 orang11. 29 Agustus 2015 Ngecat arena bermain 09:00 s/d selesai Kondisional12. 2 September 2015 Bersih bersih area perkemahan 08:00 s/d selesai Kondisional13. 5 September 2015 Ngecat arena bermain kedua 08:00 s/d selesai Kondisional14. 10 September 2015 Pengerjaan akhir 10:00 s/d selesai Kondisional

DokuMenTASI peMbekAlAn

Page 63: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 61

Optimalisasi Pengelolaan Situs Sejarah Manusia

DokuMenTASI SoSIAlISASI DokuMenTASI peMbuATAn DIoRAMA FoSIl

Page 64: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

62 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Endang Murti & Harianto

DokuMenTASI peMbuATAn SouVenIR

Page 65: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 63

Optimalisasi Pengelolaan Situs Sejarah Manusia

Page 66: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

64 Daya-Mas, Volume 1 Nomor 1 Maret 2016

Endang Murti & Harianto

DokuMenTASI peMbuATAn

DIVeRSIFIkASI pRoDuk olAhAn

Page 67: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

Volume 1 Nomor 1 Maret 2016, Daya-Mas 65

Optimalisasi Pengelolaan Situs Sejarah Manusia

DokuMenTASI peMbuATAn WAhAnA ouTbonD DAn beRMAIn AnAk

Page 68: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak

DokuMenTASI peMbuATAn WAhAnA buMI peRkeMAhAn

Page 69: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak
Page 70: Volume 1 Nomor 1 Maret 2016 ISSN: 2502-7034 Daya Mas... · Craftsmen “Brem Mekar Sari” in the village of Gebang subdistrict Nguntoronadi, Wonogiri, ... yang akhirnya berdampak