vol. 4 dec 2011-jan 2012 - · pdf fileprogresteron reseptor (pr) dan ... hormon estrogen,...

4
1 Kanker Payudara Race against breast cancer! Oleh Hera Noviana Kanker payudara merupakan kanker pada wanita dengan jumlah penderita tertinggi. Menurut Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) pada tahun 2008, pasien kanker payudara rawat inap di RS seluruh Indonesia adalah sebesar 18,4% dan merupakan jumlah kasus yang tertinggi. Berdasarkan anatomi badan manusia, struktur payudara meliputi lobulus (kelenjar susu), duktus (saluran susu), jaringan ikat, dan puting susu. Terjadinya kanker payudara dapat berasal dari semua tipe jaringan ini, baik yang bersifat non-invasif (in situ) maupun invasif (menyebar). Sebagian besar kanker payudara terjadi di jaringan duktus dan bersifat invasif. Menurut National Comprehensive Cancer Network ver2. 2011, pemeriksaan status reseptor hormonal, yaitu Estrogen Reseptor (ER), Progresteron Reseptor (PR) dan HER2 pada kanker payudara invasif harus dilakukan sebelum pemberian terapi. Hal ini dikarenakan jenis terapi yang akan diberikan sangat ditentukan oleh status reseptor hormonal dan HER2. Selain itu, pemeriksaan status ER, PR dan HER2 juga digunakan untuk menentukan klasifikasi jenis kanker payudara, yaitu Luminal A, Luminal B, HER2- positive dan Triple Negative Breast Carcinoma (TNBC, termasuk di antaranya basal-like carcinoma). Wanita penderita kanker payudara dengan status ER-positif dan PR-positif kemungkinan akan memberikan laju respon terhadap terapi hormonal sebesar 70%, sedangkan penderita dengan ER- positif dan PR-negatif atau ER- negatif dan PR-positif memberikan respon sebesar 40%. Penderita kanker yang memiliki status ER,PR negatif hanya memberikan respon kurang dari 10% terhadap terapi hormonal. Berdasarkan rekomendasi College of American Pathology (CAP) dan American Society of Clinical Oncology (ASCO), kategori positif untuk status reseptor hormonal ER dan PR apabila 1% atau lebih inti sel tumor immunoreaktif terhadap anti-ER/ PR. Berdasarkan data yang diperoleh KalGen sejak tahun 2010, kelompok Luminal A, HER2- positive dan TNBC memiliki frekuensi kasus yang hampir sama, yaitu sebesar 28-30%. NCCN Guidelines ver2.2011 Breast Cancer Andre F, et al. 2006. Nat. Clin. Practice Oncol. 3: 621-632 Pritchard KL, et al. 2003. J Clin Oncol. 3: 399-400 Hammond MEH,, et al. 2010. Arch Pathol Lab Med. 134: 907–922 GENEFLASH Picture was taken by Teguh Pribadi Putra (courtesy of Prof. dr. I Made Nasar, Sp.PA (K)) Desember 2011 - Januari 2012 Another personalized info GENEFLASH Official newsletter of KalGen Laboratory Advisory Board Prof I Made Nasar SpPA Prof Santoso Cornain DSc Editorial Board Ahmad R. Utomo PhD dr Virgi Saputra DR Hera Noviana Managing Editor Maria Melissa Kartawinata Staff Writers Farid Sastranagara Najmiatul Masykura Dini Budhiarko Iffat L. Jenie Teguh Pribadi Putra Retno Setyaningsih Audi Tri Harsono Advertisement Mulyono Nano Yulia Contact us Phone: 02170381283 Email: [email protected] Data distribusi kanker payudara di Indonesia (KalGen 2010-2011) n = 272

Upload: ngonga

Post on 06-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Vol. 4 Dec 2011-Jan 2012 -   · PDF fileProgresteron Reseptor (PR) dan ... hormon estrogen, seperti sirosis hati, ... payudara, kanker tiroid,

1

Kanker PayudaraRace against breast cancer!Oleh Hera Noviana

Kanker payudara merupakan kanker pada wanita dengan jumlah penderita tert inggi. Menurut Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) pada tahun 2008, pasien kanker payudara rawat inap di RS seluruh Indonesia adalah sebesar 18,4% dan merupakan jumlah kasus yang tertinggi. Berdasarkan anatomi badan manusia , s t ruktur payudara meliputi lobulus (kelenjar susu), duktus (saluran susu), jaringan ikat, dan puting susu. Terjadinya kanker payudara dapat berasal dari semua tipe jaringan ini, baik yang bersifat non-invasif (in situ) maupun invasi f (menyebar ) . Sebagian besar kanker payudara terjadi di jaringan duktus dan bersifat invasif. M e n u r u t National Comprehensive Cancer Network ver2. 2011, pemeriksaan status reseptor hormonal, yaitu E s t r o g e n R e s e p t o r ( E R ) , Progresteron Reseptor (PR) dan HER2 pada kanker payudara invasif harus dilakukan sebelum p e m b e r i a n t e r a p i . H a l i n i

dikarenakan jenis terapi yang akan diberikan sangat ditentukan oleh status reseptor hormonal dan HER2. Selain itu, pemeriksaan status ER, PR dan HER2 juga digunakan untuk menentukan klasifikasi jenis kanker payudara, yaitu Luminal A, Luminal B, HER2-positive dan Triple Negative Breast Carcinoma (TNBC, termasuk di antaranya basal-like carcinoma). Wanita penderita kanker payudara dengan status ER-positif dan PR-positif kemungkinan akan memberikan laju respon terhadap terapi hormonal sebesar 70%, sedangkan penderita dengan ER-positif dan PR-negatif atau ER-negatif dan PR-positif memberikan respon sebesar 40%. Penderita kanker yang memiliki status ER,PR negatif hanya memberikan respon kurang dari 10% terhadap terapi hormonal. Berdasarkan rekomendasi College of American Pathology (CAP) dan American Society of Clinical Oncology (ASCO), kategori positif untuk status reseptor

hormonal ER dan PR apabila 1% a t a u l e b i h i n t i s e l t u m o r immunoreaktif terhadap anti-ER/PR. Berdasarkan data yang diperoleh KalGen sejak tahun 2010, kelompok Luminal A, HER2-posit ive dan TNBC memil iki frekuensi kasus yang hampir sama, yaitu sebesar 28-30%.

NCCN Guidelines ver2.2011 Breast CancerAndre F, et al. 2006. Nat. Clin. Practice Oncol. 3: 621-632Pritchard KL, et al. 2003. J Clin Oncol. 3: 399-400Hammond MEH,, et al. 2010. Arch Pathol Lab Med. 134: 907–922

GENEFLASH

Picture was taken by Teguh Pribadi Putra (courtesy of Prof. dr. I Made Nasar, Sp.PA (K))

Des

embe

r 201

1 - J

anua

ri 20

12

Another personalized info

GENEFLASH Official newsletter of KalGen Laboratory

Advisory Board Prof I Made Nasar SpPA Prof Santoso Cornain DSc

Editorial Board Ahmad R. Utomo PhD dr Virgi Saputra DR Hera Noviana Managing Editor Maria Melissa Kartawinata

Staff Writers Farid Sastranagara Najmiatul Masykura Dini Budhiarko Iffat L. Jenie Teguh Pribadi Putra Retno Setyaningsih Audi Tri Harsono

Advertisement Mulyono Nano Yulia

Contact us Phone: 02170381283 Email: [email protected]

!!

Data distribusi kanker payudara di Indonesia (KalGen 2010-2011)

n = 272

Page 2: Vol. 4 Dec 2011-Jan 2012 -   · PDF fileProgresteron Reseptor (PR) dan ... hormon estrogen, seperti sirosis hati, ... payudara, kanker tiroid,

2

GEN

EFLA

SH D

esem

ber 2

011

- Jan

uari

2012

Congratulations to KalGen Laboratory as the FIRST molecular anatomic pathology laboratory in Indonesia to apply ISO 15189.Let’s make this achievement as our promise to serve better service with high quality!

GENEFLASH Team

LABNOTESOleh Maria Melissa Kartawinata

Disadari atau tidak, kasus kanker payudara yang terjadi di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Perlunya peningkatan kesadaran bersama akan bahaya kanker payudara menjadi topik bagi GENEFLASH di edisi keempat ini.

Kanker payudara telah menjadi momok yang menakutkan bagi kaum wanita, dan pria saat ini, sejak bertahun-tahun yang lalu. Penerapan sistem terapi yang tepat perlu dilandasi dengan diagnosis yang tepat. Dengan munculnya berbagai marker untuk kanker payudara, diharapkan penerapan terapi yang tepat dapat dilaksanakan dan akhirnya dapat meningkatkan tingkat survival dari sang pasien.

Bersamaan dengan ini, segenap tim GENEFLASH mengucapkan selamat kepada KalGen Laboratory atas keberhasilannya sebagai laboratorium molekuler patologi anatomi yang pertama kali memperoleh ISO 15189 di Indonesia. Semoga dengan adanya ISO 15189 semakin meningkatkan kualitas kinerja tim KalGen Laboratory dalam memberikan pelayanan yang bermutu.

Proficiat KalGen Laboratory!

23 Desember 2011

KalGen Laboratory menerima ISO 15189 di BSN dan merupakan laboratorium molekuler patologi anatomi pertama yang menerima dan mengaplikasikan ISO 15189.

Dengan adanya ISO 15189 ini maka KalGen Laboratory telah membuktikan dirinya sekali lagi, sesuai dengan visinya untuk memberikan pelayanan yang terbaik.

Page 3: Vol. 4 Dec 2011-Jan 2012 -   · PDF fileProgresteron Reseptor (PR) dan ... hormon estrogen, seperti sirosis hati, ... payudara, kanker tiroid,

3

Kanker payudara merupakan penyebab kematian yang umum terjadi pada kaum wanita. Namun, kanker payudara ini ternyata juga dapat menyerang kaum pria. Walaupun kemungkinan bagi pria untuk terserang kanker payudara kurang dari 1% dibandingkan wanita, tetapi sekalinya pria terkena kanker payudara, mereka ditemukan sudah pada stadium akhir dan karenanya lebih tinggi resiko kematiannya.

“Tidak mengejutkan bahwa pria dengan kanker payudara muncul saat stadium akhir”, kata Dr. Susan Dent, dari Ottawa Hospital Cancer Center di Kanada, yang tidak terlibat dalam studi yang baru ini. “Ini dikarenakan kewaspadaan akan munculnya kanker payudara pada pria kurang besar. Pria cenderung tidak pernah memikirkan masalah itu, dan penyedia jasa pelayanan kesehatan pun cenderung tidak menyadari bahwa pria bisa saja terkena kanker payudara.”

Berdasarkan data National Cancer Institute, umumnya pria yang terkena kanker payudara berusia sekitar 60-70an. Paparan radiasi dan penyakit-penyakit yang dapat meningkatkan

hormon estrogen, seperti sirosis hati, sindrom Klinefelter, atau gangguan genetik, adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko kanker payudara pada pria.

Dent menambahkan bahwa pria seharusnya waspada terhadap kanker payudara dan akan lebih baik jika mereka melakukan skrining jika mereka mempunyai riwayat kanker payudara dalam keluarganya. Akan tetapi, pria yang tidak mempunyai riwayat seperti itu tidak diharuskan melakukan skrining.

Sampai saat ini, pria mempunyai peluang bertahan hidup sebesar 72% dalam waktu 5 tahun setelah diagnosis, dibandingkan dengan wanita yang sebesar 78%. Namun, studi yang dipimpin Dr. Mikael Hartman dari National University of Singapore mengatakan bahwa jika kanker terdeteksi pada stadium yang sama dan mereka mendapatkan tindakan rekomendasi, pria mempunyai peluang yang lebih baik dari wanita untuk dapat bertahan hidup. Tim Hartman pun menuliskan di Journal of Clinical Oncology bahwa studi sebelumnya telah membuktikan dibutuhkan waktu berbulan-bulan bagi seorang pria untuk mulai merasakan gejala-gejala sampai dia didiagnosis kanker payudara. “Meskipun kanker payudara pada pria sangat langka, tetapi peluangnya masih tetap ada, sehingga konsultasi pada pihak medis sebaiknya dilakukan bila pria menemukan benjolan pada payudaranya”, ucap Hartman.

http://www.msnbc.msn.com/id/44946581/ns/health-mens_health/#.TvqIzzVDtrc

(Reuters, Oktober 2011)

HOTNEWSPria pun TIDAK AMAN dari Kanker Payudara!Oleh Iffat Lamya Jenie dan Dini Budhiarko

GEN

EFLA

SH D

esem

ber 2

011

- Jan

uari

2012

Makassar, 25-26 November 2011, bertempat di Hotel Sahid Makassar, telah diadakan acara kedokteran tingkat nasional dengan nama “Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi ke-20” dengan tema “PENANGGULANGAN PENATALAKSANAAN KANKER SECARA TERPADU UNTUK

MENURUNKAN INSIDEN MORBIDITAS DAN MOTALITAS KANKER DI INDONESIA”. Acara tersebut dihadiri kurang lebih 250 peserta dari seluruh pelosok Indonesia. Pada acara tersebut, banyak dibahas dan diulas kasus per kasus jenis kanker di Indonesia, terutama kanker

payudara, kanker tiroid, dan kanker jaringan lunak dan kulit. Deteksi dini dan diagnosis kanker baik dalam bidang radiodiagnostik dan patologi anatomi dan patologi klinik juga dibahas dalam acara tersebut. Diagnosis kanker tiroid masih menjadi tantangan dimana dibahas mengenai teknik dan akurasi FNA, juga peran kedokteran nuklir di bidang onkologi dalam manajemen kanker tiroid.

Pada kesempatan yang sama, KalGen Laboratory sebagai laboratorium diagnostik kanker ikut serta dalam acara tersebut dengan mendirikan satu stand pameran bersama PT. Kalbe Farma, Tbk. Selama pameran berlangsung, KalGen turut menawarkan jenis pemeriksaan yang dapat membantu deteksi kanker tiroid, yaitu pemeriksaan mutasi gen BRAF dimana gen ini berfungsi sebagai marker prognostik untuk kasus kanker tiroid jenis papillary. Status mutasi gen BRAF menjadi penting karena pada kanker ini telah ditemukan sekitar 18-70% gen BRAF yang termutasi dan dengan mengetahui status mutasinya maka dokter akan terbantu dalam menentukan prognosis, membantu diagnosis, dan memprediksi respons terhadap terapi radioaktif.

Status mutasi BRAF menjadi penting untuk membantu para dokter dalam menentukan prognosis, menegakkan diagnosis serta memprediksi respons

terhadap terapi radioaktif.Kalgen Laboratory

EVENTSPOTLIGHTPIT PERABOI MAKASSAR XX 2011Oleh Mulyono dan Virgi Saputra

Page 4: Vol. 4 Dec 2011-Jan 2012 -   · PDF fileProgresteron Reseptor (PR) dan ... hormon estrogen, seperti sirosis hati, ... payudara, kanker tiroid,

4

GEN

EFLA

SH D

esem

ber 2

011

- Jan

uari

2012

Selain merokok dan jarang berolah raga, diet yang tidak sehat juga turut berperan dalam 30-40% kasus kanker. Karenanya, penentuan pola makan yang tepat menjadi hal yang sangat penting untuk mengurangi resiko terserang kanker.

Makanan berkadar lemak tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas yang dapat memicu timbulnya kanker payudara. Wanita obesitas akan memiliki peluang yang lebih tinggi terkena kanker payudara, dikarenakan sel yang memiliki kadar lemak tinggi memproduksi estrogen secara berlebih dan meningkatkan pertumbuhan sel payudara yang berujung pada kanker payudara.

Dokter dan ahli nutrisi saat ini masih menantikan hasil studi Women’s Healthy Eating and Living (WHEL) yang mencoba menemukan hubungan antara pola makan yang kaya akan buah dan sayuran serta rendah lemak dengan penurunan kasus kanker payudara. Akan tetapi, hasil studi ini masih memerlukan waktu untuk divalidasi.

Jadi langkah apakah yang dapat kita lakukan? Berikut beberapa saran yang dapat diaplikasikan.

1. Lebih banyaklah mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran.•Belilah buah-buahan dan sayuran yang masih segar. Tidak ada salah nya membeli buah yang bervariasi•Tambahkan sayuran dalam menu utama makanan sehari-hari•Konsumsi buah seutuhnya dibandingkan dibuat dalam bentuk jus. Konsumsi buah utuh dapat menurunkan kalori, menambah serat, dan membuat perut terasa lebih cepat kenyang•Jadikan buah sebagai cemilan•Konsumsi buah dan sayuran yang organik (bebas bahan kimia)

2. Batasi asupan lemak. Usahakan jumlahnya dibawah 20% dari total kalori per hari (umumnya, asupan lemak per hari mencapai 35%).

•Jika anda mengkonsumsi salad, kurangi dressing yang ada. Gunakan bahan tanpa lemak atau rendah lemak•Gunakan kaldu atau lantakan saat memasak sebagai pengganti minyak atau mentega

•Batasi penggunaan keju atau mentega•Kurangi jumlah makanan tinggi lemak dalam daftar belanjaan sehari-hari•Hindari produk daging olahan atau siap saji karena biasanya mengandung bahan pengawet atau bahan penyedap tertentu•Hindari mengkonsumsi kulit dari produk ayam dan ikan

3. Gabungkan sumber protein anda•Gantilah daging sapi atau babi dengan daging ikan atau domba. •Gunakan putih telur atau kacang-kacangan sebagai menu utama makan malam•Kurangi konsumsi daging ayam

Pengaturan menu makanan sehari-hari akan memberikan efek yang lebih baik apabila diiringi dengan olah raga teratur. Selain itu, gaya hidup yang sehat juga dapat menghambat perkembangan kanker payudara.

Selamat Mencoba!

HEALTHYTIPSSayangilah Tubuh AndaOleh Najmiatul Masykura dan Farid Sastra Nagara

BREAKTIME