vistyta ariestya - 5

Upload: muhammad1716

Post on 05-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

km bagaimana dapat tempat yang bisa kamu jadikan teman

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM VANALISIS AIR DAN MINERAL

Nama: Vistyta AriestyaNIS: 120101031 Kelas : XII Kimia Analisis Tanggal Praktikum : 21 Oktober & 24 Oktober 2014

A. Sub Judul : Analisis Air dan Mineral dengan Parameter Residu Terlarut (TDS/Total Disolved Solid).B. Tujuan : 1. Siswa dapat melakukan analisis air dengan parameter Residu Terlarut (TDS/Total Disolved Solid).2. Siswa mengetahui kualitas air sampel sebagai air konsumsi.C. Prinsip Pengerjaan :Penguapan contoh uji yang sudah disaring dengan kertas saring berpori 2 m pada suhu 180oC kemudian ditimbang sampai berat tetap.D. Dasar Teori:I. GravimetriAnalisis gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif dengan penimbangan. Tahap awal analissi gravimetri adalah pemisahan komponen yang ingin dari komponen-komponen lain yang terdapat dalam suatu sampel kemudian dilakukan pengendapan.Pengukuran dalam metode gravimetri adalah dengan penimbangan, banyaknya komponen yang dianalisis ditentukan dari hubungan antara berat sampel yang hendak dianalisis, massa atom relatif, massa molekul atom dan berat endapan hasil reaksi.Analisis gravimetri dapat dilakukan dengan cara pengendapan, penguapan dan elektrolisis. Berikut uraiannya :1. Metode PengendapanSuatu sampel yang akan ditentukan secara gravimetri mula-mula ditimbang secara kuantitatif, dilarutkan dalam pelarut tertentu kemudian diendapkan kembali dengan reagent tertentu. Senyawa yang dihasilkan harus memenuhi syarat yaitu memiliki kalarutan sangat kecil sehingga bisa mengendap kembali dan dapat dianalisis dengan cara menimbang.Endapan yang terbentuk harus berukuran lebih besar dari pori pori alat penyaring (kertas saring), kemudian endapan tersebut dicuci dengan larutan elektronit yang mengandung ion sejenis dengan ion endapan. Hal ini dilakukan untuk melarutkan pengotor yang terdapat dipermukaan endapan dan memaksimalkan endapan. Endapan yang terbentuk dikeringkan pada suhu 100oC 130oC atau dipijarkan sampai suhu 800oC, tergantung suhu dekomposit analit.2. Metode PenguapanMetode penguapan dalam analisis gravimetri digunakan untuk menetapkan komponen komponen dari suatu senyawa yang relatif mudah menguap. Cara yang dilakukan dalam metode ini dapat dilakukan dengan cara pemanasan dalam gas tertentu atau penambahan suatu perekasi tertentu sehingga komponen yang tidak diinginkan mudah menguap ata penambahan suatu pereaksi tertentu sehingga komponen yang dinginkan tidak mudah menguap.3. Metode ElektrolisisMetode elektrolisis dilakukan dengan cara mereduksi ion-ion logam terlarut menjadi endapan logam. Ion-ion logam berada dalam bentuk kation apabila dialiri dengan arus listrik dengan besar tertentu maka akan terjadi reaksi reduksi menjadi logam dengan bilangan oksidasi nol. Endapan yang terbentuk selanjutnya dapat ditentukan berdasarkan beratnya.

Suatu analisa gravimetri dilakukan apabila kadar analit yang terdapat dalam sampel relatif besar sehingga dapat diendapkan dan ditimbang. Apabila kadar analit dalam sampel hanya berupa unsur pelarut maka metode gravimetri tidak mendapat hasil yangng teliti. Sampel yangg dapat dianalisa dengan metode gravimetri dapat berupa sampel padat maupun cair.

Beberapa penilaian atas analisa gravimetri :1. Waktu AnalisisWaktu yang diperlukan untuk analisis dibedakan menjadi dua macam, yaitu waktu total dan waktu kerja. Waktu total adalah waktu mulai awal pengerjaan sampai selesai sepenuhnya, sedangkan waktu kerja adalah jumlah waktu yang benar-benar digunakan untuk malakukan pekerjaan. Dalam gravimetri, waktu total jauh lebih besar dariada waktu kerja karena pengerjaan yang paling memakan waktu tidak perlu terus-menerus ditunggui.2. Kepekaan Analisis GravimetriKepekaan analisis gravimetri lebih ditentukan oleh kesulitan untuk memisahkan endapan yang hanya sedikit dari larutan yang cukup besar volumenya. Dapat juga terjadi kesalahan karena kelarutan, karena itu sebaiknhya tidak menggunakan cara gravimetri bila komponen yang dicari tidak lebih dari 1 % dari bahan yang harus dianalisis.3. Ketepatan Analisis GravimetriSecara umum sulit untuk membicarakan ketepatan ini. Banyak kesalahan dapat timbul karena kelarutan, kopresipitasi, ketidakpastian susunan akhir endapan yang ditimbang dan sebagainya. Pengaruh sumber-sumber kesalahan ini tidak sama pada semua zat, bahkan untuk zat yang sama sekalipun karena matriks ikut menentukan.4. Kekhususan Cara GravimetriPereaksi gravimetri jarang speifikasi, bahkan hampir semua selektif, dalam arti mengendapkan sekelompok ion. Maka ion dalam kelompok itu secara potensial merupakan penggangu analisa ion lain dalam kelompok tersebut, kecuali kalau dilakukan pemisahan terlebih dahulu. Pada umumnya cara garvimeti kurang spesifik dibandingkan dengan banyak cara lainnya.5. Sumber Sumber Kesalahan Analisa GravimetriKesalahan dapat terjadi karena :a. Metode tidak sesuai (kadar terlalu rendah)b. Penyiapan contoh tidak tepat : tercemar, tidak mencerminkaan keseluruhan bahan, contoh berubah selama penyimpanan.c. Penimbangan : pengeringan bahan/wadah belum cukup, cara menimbang salah.d. Kurang sempurna melarutkan komponen yang dicarie. Bahan pengganggu tidak tersingkir seluruhnya atau penyingkiran pengganggu menyebabkan komponen yang dicari ikut hilangf. Pengendapan, penyaringan dan pencucian: pengendapan belum sempurn, kontaminasi karena endapan lain, kehilangan endapan sewaku menyaring dan karena air pencuci.g. Pemijaran dan pengeringan : belum tercapai bentuk penimbangan yang tepat, kertas saring belum habis terbakar, penguraian endapan karena pemijaran/pemanasan berlebihan, kerusakan wadah pengeringan/pemijaran, reduksi endapan oleh kertas saring, penyerapan H2O dari udara atau bahan pengering yang sudah jenuh.h. Perhitungan tidak tepat.

II. Parameter TDS (Total Disolved Solid)TDS yaitu parameter dari jumlah material yang dilarutkan dalam air. Material ini dapat mencakup karbonat, bikarbonat, klorida, sulfat, fosfat, nitrat, kalsium, magnesium, natrium, ion-ion organik, dan ion-ion lainnya.Perubahan dalam konsentrasi TDS dapat berbahaya karena densitas (masa jenis) air menentukan aliran air masuk dan keluar dari sel-sel organisme. Namun, jika konsentrasi TDS terlalu tinggi atau terlalu rendah, pertumbuhan kehidupan banyak air dapat dibatasi, dan kematian dapat terjadi.TDS konsentrasi tinggi juga dapat mengurangi kejernihan air, memberikan penurunan secara signifikan pada proses fotosintesis, serta gabungan dengan senyawa beracun dan logam berat, dan menyebabkan peningkatan suhu air.TDS dapat digunakan untuk memperkirakan kualitas air minum, karena mewakili jumlah ion di dalam air. Air dengan TDS tinggi seringkali memiliki rasa yang buruk dan / atau kesadahan air tinggi, dan dapat mengakibatkan efek pencahar.TDS (Total Disolved Solid) merupakan parameter fisik kualitas baku dan merupakan ukuran zat terlarut (baik zat organik maupun anorganik, misalnya : garam). Yang terdapat pada sebuah larutan. TDS meter menggambarkan jumlah zat terlarut part per milion (ppm) atau sama dengan miligram per liter (mg/L) pada air. Aplikasi utama TDS adalah dalam studi kualitas air untuk aliran, sungai dan danau, walaupun TDS umumnya dianggap bukan sebagai polutan utama (misalnya tidak dianggap terkait dengan efek kesehatan), tetapi digunakan sebagai indikasi karakteristik estetika air minum dan sebagai indikator agregat kehadiran array yang luas dari kontaminan kimia. Total dissolved solid atau total padatan terlarut merupakan bahan dalam air yang dapat melewati filter dengan 2.0mikrometer atau lebih kecil ukuran rata-rata nominal pori. Suhu yang digunakan untuk mengeringkan residu sangat penting dan mempengaruhi hasil karena bobot yang hilang akibat bahan organik volatil, air , air kristalisasi, gas yang keluar akibat dekomposisi kimia sebagai bobot akibat oksidasi tergantung suhu dan waktu pemanasan. Suhu pemanasan TDS adalah 1802 derajat celcius.TDS menurut senyawa kimia merupakan total zat terlarut yang terdiri dari zat organik dan anorganik. Yang lebih umum adalah konstituen kimia kalsium, fosfat, nitrat, natrium, kalium dan klorida, yang terdapat dalam limpasan air hujan dan limpasan dari iklim bersalju. Pembentukan TDS secara alami yaitu dari pelapukan batu dan tanah.TDS sering ditemukan dalam bentuk larutan yang berasal dari limpasan air pertanian, aliran air dari tanah yang tercemar, sumber pencemar air dari pabrik atau pengolahan limbah pabrik. Secara kasat mata air yang mengandung TDS tinggi seringkali tidak merubah warna air (kelihatan jernih), namun memberikan rasa spesifik terhadap air. Contoh sederhana dari air yang mengandung TDS tinggi adalah air laut dan air payau.Ada dua macam metode yang digunakan untuk mengukur kualitas suatu larutan. Untuk mengukur TDS, metode analisa yang digunakan adalah:1. GravimetriMetode gravimetric merupakan metode pengukuran TDS yang paling akurat dan melibatkan penguapan cairan pelarut untuk meninggalkan residu yang kemudian dapat ditimbang dengan menggunakan presisi analitas saldo (biasanya mampu mengukur dengan keakuratan 0,0001 gram). Metode ini umumnya adalah metode yang terbaik, walaupun memerlukan banyak waktu dan mengakibatkan ketidaktepatan jika proporsi TDS tinggi yang terdiri atas titik didih bahan kimia organik yang rendah, yang akan menguap bersama dengan air. Dalam keadaan paling umum garam anorganik terdiri dari sebagian besar TDS, dan metode gravimetric sesuai untuk digunakan sebagai pemeriksaannya.2. Electrikal KonduktivitasKonduktivitas listrik air secara langsung berhubungan dengan konsentrasi padatan terlarut yang terionisasi dalam air. Ion dari konsentrasi padatan terlarut dalam air menciptakan kemampuan pada air untuk menghasilkan arus listrik, yang dapat diukur dengan menggunakan konvensional konduktivitas meter atau TDS meter. Ketika laboratorium berkorelasi dengan pengukuran TDS, konduktivitas memberikan nilai perkiraan untuk TDS konsentrasi, biasanya digunakan untuk pengukuran sepuluh persen akurasi.

E. Alat dan Bahan :I. Alat :1. Neraca analitik2. Cawan terbuat dari porselin atau platina atau silica3. Oven4. Tanur yang dipakai dapat dipanaskan sampai suhu 550oC5. Penjepit kertas saring6. Penjepit cawan7. Alat saring ang dilengkapi pompa penghisap8. Penangas air9. Pipet10. Desikator

II. Bahan :1. Sampel2. Aquades3. Kertas saring bebas abu

F. Prosedur Kerja:

1. Kocok contoh uji sampai homogen2. Pipet 25 mL sampel uji, masukkan kedalam alat penyaring yang telah dilengkapi pompa penghisap dan kertas saring3. Operasikan alat penyaringnya4. Setelah contoh tersaring semuanya bilas kertas saring dengan air suling sebanyak 10 mL dan dilakukan 3 kali pembilasan5. Lanjutkan pembilasan kira kira 3 menit setelah penyaringan sempurna6. Pindahkan seluruh hasil saringan termasuk air bilasan kedalam cawan yang telah mempunyai berat tetap7. Uapkan hasil saringan yang ada didalam cawan sehingga kering pada penangas air8. Masukkan cawan berisi padatan terlarut yang sudah kering kedalam oven pada suhu 180oC 2oC selama kurang lebih 1 jam9. Pindahkan cawan dari oven dengan penjepit dan dinginkan dalam desikator10. Setetah dingin timang dengan neraca analitik11. Ulangi langkah 8. Sampai 10. Hingga diperoleh berat tetap (catat sebagai B gram)

G. Data Pengamatan:No.SampelSampel KeMassa Cawan Kosong (gr)Massa Cawan + Residu Terlarut (gr)Kadar TDS (Konduktometer)

1Air Sumur Loktuan Sinplo33.495333.5019145 mg/L

Duplo31.955931.9659

2Air Sumur Sekambing Sinplo34.053434.065176 mg/L

Duplo35.825935.8359

H. Perhitungan :Rumus yang penentuan kadar TDS adalah sebagai berikut :

KeteranganA = bobot beaker gelas berisi residu terlarut (mg)B = bobot beaker gelas kosong (mg)

Sampel Air Sumur Sekambing :1) mg TDS (Sinplo)=

= 264 mg/L

2) mg TDS (Duplo)=

= 400 mg/L

Sampel Air Sumur Loktuan :

1) mg TDS (Sinplo)=

= 468 mg/L

2) mg TDS (Duplo) =

= 400 mg/L

I. Pembahasan :Air merupakan salah satu bahan alam yang paling kita butuhkan untuk segala aktifitas. Ketersediaan air bersih untuk sekarang ini sudah mulai berkurang kareena mulai tercemar oleh zat pencemar seperti limbah-limbah dari segala aktifitas manusia. Praktikum analisis air dan mineral ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air yang diuji, apakah layak sebagai air konsumsi atau tidak. Sampel sampel yang dianalisa kali ini yaitu sampel Air Sumur Loktuan dan Air Sumur Sekambing.TDS yaitu parameter dari jumlah material yang dilarutkan dalam air. Material ini dapat mencakup karbonat, bikarbonat, klorida, sulfat, fosfat, nitrat, kalsium, magnesium, natrium, ion-ion organik, dan ion-ion lainnya. TDS (Total Disolved Solid) merupakan parameter fisik kualitas baku dan merupakan ukuran zat terlarut (baik zat organik maupun anorganik, misalnya : garam). Yang terdapat pada sebuah larutan. TDS meter menggambarkan jumlah zat terlarut dengan satuan part per milion (ppm).Ada dua macam metode yang digunakan untuk mengukur TDS, yaitu Gravimetri dan Electrikal Konduktivitas. Pengukuran TDS kali ini menggunakan metode gravimetri, dengan cara menguapkan sampel yang sudah disaring menggunakan kertas saring wathman 42 pada suhu 180oC, kemudian ditimbang sampai massa konstan.Hasil pengukuran TDS menggunakan metode gravimetri menunjukan bahwa sampel Air Sumur Sekambing memiliki kadar lebih dari 200 mg/L namun kurang dari 500 mg/L dan sampel Air Sumur Loktuan memiliki kadar lebih dari 400 mg/L namun kurang dari 500 mg/L sehingga sampel dapat dikatakan baik untuk dikonsumsi karna hasil analisa TDS-nya tidak melebihi ambang batas standar air konsumsi yaitu 500 mg/L.Hasil pengukuran TDS antara menggunakan konduktometer dengan menggunakan metode gravimetri memiliki hasil nilai pengukuran yang jauh berbeda. Penggunaan konduktometer hasil TDS sampel air sumur sekambing bernilai 76 ppm, sedangkan menggunakan metode gravimetri menunjukan nilai TDS sebesar 264 ppm/ 400 ppm. Pada Air Sumur Loktuan nilai TDS dengan konduktometer yaitu 145 ppm, namun pada metode gravimetri bernilai 468 ppm/400 ppm. Dibandingkan secara fisik, nilai TDS yang lebih memungkinkan terhadap sampel yaitu dengan metode Electrikal Konduktivitas (menggunakan alat Konduktometer), contohnya pada sampel air sumur sekambing, yang terlihat sangat jernih, maka nilai TDS yang lebih memungkinkan yaitu 76 ppm (berdasarkan pembacaan Konduktometer) dibandingkan dengan 400 ppm (hasil metode gravimetri).Hasil pengukuran nilai TDS menggunakan metode gravimetri, sangat jauh berbeda dari hasil pembacaan nilai TDS menggunakan konduktometer, hal ini dimungkinkan oleh beberapa faktor yaitu :1.

J. Kesimpulan :Berdasarkan hasil analisa dengan parameter TDS metode gravimetri, dapat disimpulkan bahwa :1. Air sumur loktuan , air sumur sekambing dapat dikatakan baik untuk dikonsumsi karna hasil pengukuran -nya tidak melebihi ambang batas standar air konsumsi (500 mg/L).2. Hasil pengukuran TDS antara menggunakan konduktometer dengan menggunakan metode gravimetri memiliki hasil yang jauh berbeda dan lebih akurat menggunakan konduktometer.

K. Daftar Pustaka :Saharuddin. 2014. Laporan PRAKERIN. Bontang: SMKN 1 Bontang.Amriadi, Mardiani. 2014. Laporan PRAKERIN. Bontang: SMKN 1 Bontang.Anonyminous SNI 06-6989.26-2005, Cara Uji Total Disolved Solid Dalam Air dan Air Limbah.Hijrah, Darwi. 2012. Laporan Praktikum TSS & TDS. Diakses: 24 Februari 2012, pukul 10:07 WITA.

Bontang , 26 Oktober 2014 INSTRUKTUR PRAKTIKAN

WAHYU JULI HASTUTI, M.PD VISTYTA ARIESTYA NIP: 197607102000122005 NIS:120101031