visibility - bmkgngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya...

24
VOLUME III NOMOR 11 NOVEMBER 2019 ISSN 2548-9801 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I I GUSTI NGURAH RAI BMKG VISIBILITY JARAK PANDANG DALAM DUNIA PENERBANGAN FOTO : AULIA SITI SYAHDIAN VISINILITY? BIRAL SWS-200 DIPENGHUJUNG MUSIM KEMARAU

Upload: others

Post on 06-Apr-2020

24 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

1 Meteodrome, Oktober 2019

VOLUME III NOMOR 11 NOVEMBER 2019 ISSN 2548-9801

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKASTASIUN METEOROLOGI KELAS I I GUSTI NGURAH RAI

BMKG

VISIBILITYJARAK PANDANG DALAM

DUNIA PENERBANGAN

FOTO : AULIA SITI SYAHDIAN

VISINILITY? BIRAL SWS-200

DIPENGHUJUNG MUSIM KEMARAU

Page 2: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKASTASIUN METEOROLOGI KELAS I I GUSTI NGURAH RAI

WEATHER SERVICE FOR FLIGHT SAFETY

Page 3: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

3

Sapa EditorVISIBILITY

Salam.

Bagaimana kabar para pembaca semua? Kini kita telah memasuki Bulan November. Musim hujan semakin mendekat, apakah para pembaca telah menyiapkan diri untuk menyambut musim hujan?

Salah satu unsur cuaca yang diperhatikan di dunia penerbangan adalah jarak pandang mendatar atau yang kerap disebut visibility. Visibility adalah jarak pandang ke muka dari ruang kemudi atau cockpit suatu pesawat udara selama penerbangannya berlangsung. Unsur cuaca ini sangat mempengaruhi proses lepas landas dan pendaratan sebuah pesawat. Oleh karena itu, pada edisi kali ini, tim penulis akan membawa para pembaca sekalian untuk lebih mengenal mengenai visibility dan bagaimana trend visibility selama 5 tahun yang terjadi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar. Tidak lupa pada edisi kali ini kami sertakan kembali ulasan kondisi cuaca yang terjadi selama Bulan Oktober

Akhir kata, semoga segala ulasan yang kami bawa di edisi ini dapat bermanfaat.

Tim Redaksi

Diterbitkan oleh:Stasiun Meteorologi Kelas I Gusti Ngurah Rai - Denpasar

Gedung GOI Lt. II Bandara Ngurah Rai DenpasarKodepos 8036103619359754 | 036170160103619351124 | 03619356665

[email protected]

Website:http://ngurahrai.bali.bmkg.go.id/

Sapa EditorDAFTAR ISI

Suhu, Kelembaban, dan Tekanan Udara :

Suhu Udara yang Semakin Memanas di Bulan Oktober 2019

03Sapa Editor :

Mengenal VisibilityAnalisis Angin :

Kondisi Angin Bulan Oktober 2019

Analisa Kejadian Cuaca Bermakna :

Di Penghujung Musim Kemarau....

Artikel Utama : Jarak Pandang Dalam Dunia

Penerbangan

REDAKSI

Pelindung Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I I Gusti Ngurah RaiPenasihat Kepala Seksi Observasi Kepala Seksi Data dan Informasi Kepala Sub Bagian Tata UsahaPemred Tanti Prasetya Prima DewiWakil Pemred Gde Sudika PratamaSekretaris Rahma Fauzia YusharAnggota Redaksi Pande Hadi Wiguna Putu Eka Tulistiawan Ni Luh Putu Sri Ariastuti Bonggo Pribadi Sangsang Firmansyah Muh. Khamdani Suyatno Dewa Gede Agung Mahendra Apritarum Fadianika I Kadek Mas Satriyabawa Dewa Ayu Kade Wida Luh Novita Ari Wardani Aulia Siti Syahdian Ni Made Dwijayanti Made Nanda Putri A. M. Kadek SumajaDistribusai & Percetakan I Wayan Subakti Putri Kusuma Kusumastuti Kadek Winasih Devi Dwita Meiliza

Artikel Sains : Visibility? Biral SWS-200

Cover by : Editor

04 07

10 16 22

Meteodrome, November 2019

Page 4: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

Foto by @pandephw

Pada bulan Oktober yang lalu suhu di wilayah bali terasa lebih panas dari biasanya. Tak sedikit masyarakat lantas mengeluhkan kondisi ini sekaligus menduga-duga apa penyebab panasnya udara yang tersasa di bali akhir-akhir ini. Bulan September 2019, suhu udara terasa lebih panas dari bulan sebelumnya apakah penyebabnya?

mari kita analisa lebih lanjut, bagaimana kondisi cuaca bulan September 2019 di wilayah Bali.

Suhu, Tekanan dan Kelembaban UdaraOKTOBER 2019

OKTOBER YANG TERASA PANASOleh : Gede Sudika Pratama

Suhu udara, tekanan udara, dan RH memang tidak dapat dilepaskan dari energi matahari se-bagai sumber utama yang mempengaruhi suhu di permukaan bumi. Banyak sedikitnya energi matahari yang sampai di permukaan bumi akan sangat berpengaruh pada dingin atau hangatnya suhu bumi. Kontribusi jumlah tutupan awan juga turut mempunyai andil pada kondisi suhu bumi.

Secara umum untuk kondisi panas seperti saat ini biasa terjadi setiap tahunnya. Kondisi ini disebabkan oleh gerak semu matahari pada bu-lan Oktober posisi matahari sekitar equator se-hingga akumulasi panas masih tinggi diwilayah sekitarnya termasuk Bali. Selain itu kondisi cer-ah dan sedikit awan juga menyebabkan inten-sitas energi sinar matahari langsung ke bumi tanpa halangan.

Suhu, tekanan & kelembaban Udara 4

Page 5: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

5 Meteodrome, November 2019

Saat ini wilayah Bali memasuki musim perali-han/pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan dimana angin bertiup dari Timur-Tenggara yang mebawa masa udara kering dari Australia (melewati wilayah Bali khususnya) menuju Asia. Panas matahari yang disertai masa udara kering dan masih lemahnya angin bertiup menyebab-kan kondisi panas terasa menyengat dan gerah. Lalu apakah benar suhu panas yang dirasakan itu sesuai dengan data-data dilapangan?mari ikuti ulasan fakta yang tercatat selama bulan Oktober 2019 berikut ini.

Suhu udara rata-rata selama bulan Oktober 2019 sebesar 27.4°C dan suhu udara normalnya 27.3°C. Suhu rata-rata harian tertinggi 28.3°C pada tanggal 28 dan 31 Oktober 2019 sedangkan suhu udara rata-rata terendah 26.1°C pada tang-gal 5 Oktober 2019.

Bagaimana dengan suhu maksimumnya? Data normal suhu maksimum untuk bulan Oktober adalah 31.0°C, sedangkan pada bulan Oktober 2019 sebagian besar data suhu maksimum yang tercatat berada di atas data normal dengan ra-ta-rata 31,4°C. Suhu udara maksimum tertinggi 33.6°C terjadi pada tanggal 11 Oktober 2019.

Hal ini menjelaskan selama siang hari pada bu-lan Oktober suhu udara cenderung lebih hangat dari normalnya. Dengan selisih normal dan ra-ta-rata suhu maksimum sebesar 0.4°C mengin-dikasikan panas yang dirasakan memang men-galami peningkatan walaupun tidak begitu besar dan masih termasuk kategori normal.

Dari data normal Stasiun Meteorologi Ngurah Rai dapat diperoleh data normal suhu minimu-madalah 24.0°C. Selama bulan Oktober terlihat sebagian besar data suhu minimum menunjuk-kan angka yang lebih tinggi dari data normaln-ya. Suhu udara minimum terendah terjadi pada tanggal 7 Oktober 2019 yang mencapai 20.0°C. Dari rata-rata suhu minimum selama bulan Ok-tober 2019 dan rata-rata suhu minimum normal terdapat selisih sebesar 0.1°C. Meskipun rata-ra-ta suhu minimum ini lebih tinggi namun masih termasuk dalam kategori normal.

Sehingga berdasarkan ketiga data suhu yang tercatat di Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai memperlihatkan bahwa memang benar ter-jadi peningkatan suhu yang dirasakan sebagai panas oleh masyarakat pada bulan Oktober 2019.

Page 6: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

Suhu, tekanan & kelembaban Udara 6

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1006

1007

1008

1009

1010

1011

1012

1013

1014

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

RH (%

)

TEKA

NAN

(mb)

TANGGAL

GRAFIK TEKANAN DAN KELEMBABANBULAN OKTOBER 2019

P RH

Tekanan dan Kelembaban rata-rata bulan Oktober 2019 di stasiun Meteorologi Ngurah Rai

Untuk parameter kelembaban udara (RH) terli-hat bahwa rata-rata RH pada bulan Oktober 2019 adalah 76%, lebih rendah dari data normal RH Stasiun Meteorologi Ngurah Rai Denpasar yaitu 80%. Hal ini menunjukkan bahwa pada bulan Ok-tober 2019 udara lebih kering dari normalnya. Ra-ta-rata kelembaban udara terendah 72% terjadi pada tanggal 9 Oktober 2019.

Untuk parameter tekanan udara tidak ditemu-kan perbedaan yang signifikan. Tekanan udara yang tercatat selama bulan Oktober 2019 berk-isar antara 1008,9 mb – 1013,1 mb, dengan nilai rata-rata 1010.8mb.

20

22

24

26

28

30

32

34

36

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

SUH

U (°

C)

TANGGAL

GRAFIK SUHU RATA-RATA, MAKSIMUM DAN MINIMUMBULAN OKTOBER 2019

T_RATA NORMAL_TMAX TMAX NORMAL_TMIN TMIN

Suhu udara rata-rata bulan Oktober 2019 di stasiun Meteorologi Ngurah Rai

Page 7: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

7 Meteodrome, Februari 2019

ANALISA ANGINOKTOBER 2019

KONDISI ANGIN BULAN OKTOBER 2019 DI BANDARA I GUSTI NGURAH RAI

Oleh: S.Firmansyah Kadek Mas Satriabawa, S.Tr.

Page 8: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

D i bulan Oktober 2019 angin di wilayah Indonesia masih di dominasi dari arah timur. Monsun Australia masih kuat. Dimana indeks Monsun Asutralia masih

bernilai negatif. Pusat-pusat tekanan rendah lebih banyak muncul di Belahan Bumi Utara dari pada Belahan Bumi Selatan. Secara umum pergerakan angin akan berhembus dari benua Australia menuju Benua Asia melewati wilayah Indonesia. Kondisi ini berpengaruh terhadap kondisi angin di wilayah bali yang tentunya juga di Bandara International I I Gusti Ngurah Rai yang secara umum masih konsisten dari arah timur.

Analisa Angin Oktober 2019 8

Data Wind Class Frequency Stasiun Meteorologi Kelas I I Gusti Ngurah Ra

Windrose Bulan Oktober 2019

Pengaruh sirkulasi monsun terhadap angin di bali dapat divisualisasikan dengan diagram Windrose. Diagram Windrose ini dibuat berdasarkan pengamatan angin yang dilakukan di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai Selama periode bulan Oktober 2019. Dari hasil diagram tersebut diperoleh bahwa angin yang mendominasi wilayah Bandara Ngurah Rai selama bulan Oktober 2019 adalah angin timuran dengan kecepatan dominan sebesar 1 - 4 knot sebanyak 47.6%. Normalnya angin timuran memang selalu mendominasi pada bulan Oktober sesuai dengan yang tercatat pada data normal arah angin di Stasiun Meteorologi Kelas 1 Ngurah Rai.

Untuk penerbangan sendiri arah pergerakan angin ini sangat penting untuk menentukan runway in use. Menentukan runway yang akan digunakan untuk take off dan landing yang didasarkan pada mencari headwind, menjadikan runway 09 sebagai opsi terbanyak yang digunakan selama bulan Oktober 2019. Pada Bulan Oktober 2019 sebanyak 65% headwind dengan kecepatan terbanyak 6 – 8 kt, headwind dengan kecepatan tertinggi 12-14kt terjadi sebanyak 14 kali. Untuk kejadian Tailwind di Bulan Oktober mencapai 23% dengan kecepatan terbanyak 1-3kt dan Tailwind dengan kecepatan tertinggi 13-15 terjadi 1 kali.

Page 9: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

9

Selain headwind dan tailwind, kegiatan take off dan landing juga dipengaruhi oleh adanya crosswind. Selama bulan Oktober 2019 crosswind dari arah kanan dengan kecepatan 1-3 knots yang paling banyak dijumpai sebanyak 491 kejadian. Dengan kecepatan tertingginya 13-15 knots yang terjadi sebanyak 2 kali. Sedangkan 1 kejadian crosswind kiri sebesar 15-17 knots menjadi yang paling tinggi tercatat. Namun secara keseluruhan crosswind kananlah yang paling sering terjadi selama bulan Oktober 2019 sebesar 64%.

Selain headwind dan tailwind, kegiatan take off dan landing juga dipengaruhi oleh adanya crosswind. Selama bulan september crosswind dari arah kanan dengan kecepatan 1-3 knots yang paling banyak dijumpai sebanyak 601 kejadian. Dengan kecepatan tertingginya 13-15 knots yang terjadi sebanyak 2 kali. Sedangkan 1 kejadian crosswind kiri sebesar 12-14 knots menjadi yang paling tinggi tercatat. Namun secara keseluruhan crosswind kananlah yang paling sering terjadi selama 1 bulan sebesar 89%.

Data Wind Class Frequency Stasiun Meteorologi Kelas I I Gusti Ngurah Ra

Meteodrome, November 2019

Page 10: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

10 10 Meteodrome, Agustus 2019

DI PENGHUJUNG MUSIM KEMARAU

Oleh : Bonggo Pribadi

ANALISA CUACA BERMAKNAOKTOBER 2019

Page 11: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

11 Meteodrome, Oktober 2019

Profil klimatologis Pulau Bali pada Bu-lan Oktober masih berada dalam caku-pan musim kemarau. Curah hujan yang terukur di Stasiun Meteorologi Ngurah

Rai juga mendukung fakta tersebut. Tercatat baik pada dasarian I, II, dan III tidak ada cu-rah hujan yang terjadi berturut-turut selama 10 hari. Hal ini sesuai dengan kriteria musim penghujan yang dikeluarkan oleh BMKG yaitu untuk dinyatakan sebagai musim hujan, har-us terjadi hujan selama 10 hari berturut-turut. Pada dasarian I, tidak tercatat adanya hu-jan. Sedangkan pada dasarian II juga tidak tercat-at adanya hujan. Pada dasarian III baru tercatat adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi yang tercatat pada Bulan Oktober terjadi pada tanggal 28 Oktober 2019 yaitu setinggi 1,3 mm. satu hari hujan lainnya yaitu tanggal 27 Oktober 2019 ter-catat curah hujan TTU. Pada dasarian I hingaag III ini tidak tercatat adanya kejadian badai guntur. Dengan demikian, total hari hujan yang tercatat selama Bulan Oktober adalah 2 hari hujan dan tidak ada kejadian badai guntur se-lama sebulan. Curah hujan tertinggi terukur pada tanggal 28 Oktober 2019 dengan total 1,3 mm dan curah hujan yang terukur selama sebulan adalah 1,3 mm. Dapat disimpulkan bahwa pada Bulan September, wilayah Pu-lau Bali masih mengalami musim kemarau.

Faktor pendukung kejadian ini dapat kita telusuri dari faktor cuaca global yaitu Sea Sur-face Temperature (suhu muka laut). Suhu muka laut di sekitar wilayah Pulau Bali berada dalam kisaran 26⁰ C sampai dengan 28⁰C. Kondisi ini menunjukkan bahwa suhu muka laut masih tergolong hangat di sekitar Pulau Bali sehingga dapat mendukung pertumbuhan awan. Namun apabila dilihat dari anomali suhu muka lautnya, kisaran anomali suhu muka laut yang berada di sekitar Pulau Bali adalah dari -1 sampai dengan 0. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun kon-disi suhu muka laut cukup hangat, akan tetapi kondisi tersebut tidak terlalu mempengaruhi pembentukan awan hujan di wilayah Pulau Bali. Hal ini tentu saja harus ditelaah lebih lanjut dengan dilihat melalui faktor-faktor lain seperti arus angin dan gradien tekanan, karena faktor pembentuk cuaca tidak hanya satu atau dua saja. Maka dari itu, mari kita lihat bagaima-na dengan kondisi MJO dan kondisi gradien teka-nan yang terjadi selama Bulan Oktober kemarin.

Meteodrome, November 2019

Page 12: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

12

SST Bulan Oktober 2019 (Sumber : BOM)

Anomali SST Bulan Oktober 2019 (Sumber : BOM)

Analisa Cuaca Bermakna

Page 13: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

13 Meteodrome, Oktober 2019

Diagram fase MJO Bulan Oktober 2019 (Sumber : BOM)

MJO adalah singkatan dari Madden Julian Os-cillation. Istilah ini digunakan untuk menyebut pergerakan gelombang atmosfer. Kondisi MJO dapat kita lihat pada diagram yang telah dita-mpilkan. Diagram ini digunakan untuk melihat pergerakan MJO selama beberapa fase yang berbeda. Selama Bulan Oktober, MJO aktif di lingkaran dalam serta di kuadran 1, 2, dan 8. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi MJO tidak aktif wilayah Maritime Continent dan secara tidak langsung tidak aktif di wilayah Indonesia dan tidak mempengaruhi pertumbuhan awan.

Apabila kita mengingat kembali pada ring-kasan cuaca di atas, kita dapat melihat bah-wa pada tanggal 28 Oktober 2019 terjadi cuaca hujan dengan intensitas ringan yaitu 1.3 mm. Jika kita lihat kembali pada grafik MJO di atas, maka kita dapat menandai bahwa pada tanggal 28 Oktober, MJO sedang berada pada fase tidak aktif. Hal ini dapat diartikan bahwa MJO tidak berperan besar dalam pembentukan awan hujan pada kejadian hujan tanggal 28 Oktober tersebut.

Meteodrome, November 2019

Page 14: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

14

Gradien tekanan Bulan Oktober 2019 (Sumber : BOM)

Faktor lain yang dap-at kita lihat adalah dari Tekanan per-mukaan laut di Bu-lan Oktober. Kondisi tekanan di wilayah Pulau Bali berkis-ar antara 1010 hPa sampai dengan 1015 hPa dengan rata-ra-ta harian 1013,2 hPa. Tekanan harian yang cukup tinggi ini se-cara tidak langsung menandakan bahwa suhu harian masih tergolong rendah, sehingga berperan kecil dalam pemben-tukan awan hujan.

Dari berbagai pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa dari faktor cuaca global dan region-al tidak mendukung terjadinya pembentukan awan, namun pada citra radar yang ada pada saat kejadian menunjukkan bahwa pada waktu kejadian hujan terdapat tutupan awan yang cukup pa-dat di wilayah Bandara Ngurah Rai, sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadinya hujan yang te-rukur pada tanggal 28 Oktober 2019 disebabkan karena faktor cuaca yang berasal dari skala lokal.

Analisa Cuaca Bermakna

Page 15: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

15 Meteodrome, Oktober 2019

Prakiraan sifat hujan yang dirilis oleh Stasiun Klimatologi Jembrana untuk wilayah Bandara I Gusti Bali menunjukkan bahwa untuk Bulan November masih terjadi curah hujan dengan in-tensitas normal , untuk sebagian besar wilayah di Pulau Bali. Sedangkan untuk prakiraan cu-rah hujannya cenderung berkisar antara rendah dan menengah untuk sebagian besar wilayah.

Prakiran Hujan dan Sifat Hujan Bulan November 2019(Sumber : Stasiun Klimatologi Jembrana)

Meteodrome, November 2019

Page 16: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

16

ARTIKEL UTAMAVISIBILITYOKTOBER 2019

JARAK PANDANG DALAM DUNIA PENERBANGAN

Oleh : Pande Putu Hadi Wiguna

Page 17: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

17 Meteodrome, Oktober 2019

JARAK PANDANG DALAM DUNIA PENERBANGAN

Oleh : Pande Putu Hadi Wiguna

Page 18: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

18

Satu dari beberapa unsur meteorologi yang diamati dan dilaporkan dalam dunia trans-portasi khususnya transportasi udara adalah jarak pandang. Ibarat kita berjalan, jika tanpa melihat, walaupun telah dibekali peralatan canggih, tentunya tidak akan dapat berjalan dengan baik, bahkan cenderung akan mencelakai diri sendiri.

Kira-kira seperti itulah ilustrasi pentingnya unsur jarak pandang di dunia penerbangan. Dalam meteorologi jarak pandang merupakan tingkat kejernihan dari atmosfer sehubungan dengan penglihatan manusia yang dinyatakan dalam satuan jarak.Aeronautical Dictionary menyatakan “Visibility is the greatest horizontal distance at wich a prominent object on the ground can be seen with the unaided eye.”Artinya, jarak pandang adalah jarak pandang mendatar terjauh terhadap suatu benda tanpa bantuan alat penglihatan.Hukum dan Regulasi Penerbangan menyatakan bahwa yang dimaksud dengan jarak pandang darat adalah jarak pandang di Bandar udara sebagaimana dilaporkan oleh pengamat meteorologi yang berwenang. Sedangkan jarak

pandang udara adalah jarak pandang ke muka dari ruang kemudi (kokpit) suatu pesawat udara selama penerbangannya berlangsung.

Di Indonesia, laporan jarak pandang dari BMKG di informasikan dalam satuan meter sedangkan di negara lain kemungkinan menggunakan satuan kaki atau satuan jarak pandang lainnya. Jarak pandang merupakan salah satu unsur yang menentukan keputusan pilot dalam melakukan take-off maupun landing.

Besarnya jarak pandang dapat berubah-ubah dan tidak tetap. Beberapa hal yang berpengaruh terhadap jarak pandang seperti hujan, haze atau udara kabur, fog, mist, asap maupun debu vulkanis. Hujan dengan intensitas yang sangat deras bisa terjadi apabila partikel air ini berasal

Bandara Ngurah Rai Ketika Mengalami Fenomena Cuaca Mist di Pagi Hari yang Menyebabkan Berkurangnya Jarak Pandang. Sumber foto: Dokumen Pribadi

Artikel Utama “Visibility”

Page 19: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

19 Meteodrome, Oktober 2019

Bandara Ngurah Rai adalah salah satu bandara tersibuk di Indonesia. Keselamatan penerbangan menjadi hal mutlak dan tak dapat ditawar. Khususnya penyampain

informasi mengenai visibility.

dari awan Cumulunimbus. Jenis awan ini akan menyebabkan hujan dengan intensitas yang lebat sehingga sangat berpengaruh terhadap jarak pandang. Udara Kabur/haze ialah partikel kering yang melayang di udara, sehingga mengurangi jarak pandang. Partikel-partikel ini biasanya berasal dari polusi kendaraan, Limbah industri pabrik serta asap dari pembakaran. Berikutnya adalah fenomena fog dan mist. Sepintas kedua fenomena ini sama akan tetapi

berbeda. Perbedaannya terletak pada visibility yang dihasilkan dan juga kelembaban yang terjadi. Apabila terjadi Fenomena Fog, maka visibility akan berkurang hingga mencapai kurang dari 1 Km, Kelembaban yang terjadi pun akan sangat tinggi, yaitu 98-100%. Sedangkan apabila fenomena Mist , visibility akan berkurang, Namun masih lebih dari 1 km dan kelembaban yang terjadi adalah 95-97%. Smoke atau asap yang sangat tebal dapat mengurangi jarak

Meteodrome, November 2019

Page 20: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

20

pandang. Biasanya terjadi karena kebakaran hutan seperti yang sering terjadi di Kalimantan maupun Sumatra di musim kemarau.

Dalam penerbangan terdapat persyaratan tentang jarak pandang yang harus dipatuhi oleh penerbangan. Hal ini disebut dengan visibility below minima. Visibility below minima diatur oleh pemerintah dalam CASR (Civil Aviation Safety Regulation) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai PKPS (Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil). Menurut CASR part 91, apabila tidak ada penetapan visibility minimum dari Otorita Bandara, maka pesawat IFR (Instrument Flight Rules) mengikuti aturan CASR.

Untuk pesawat selain helicopter yg memiliki

Ngurah Rai sering terjadi visibility below minima di musim-musim penghujan seperti di bulan Desember, Januari dan Februari. Hal ini ditunjukan dalam data ACS (Aerodrome Climatological Summary) tahun 2011-2018. Bulan Januari merupakan bulan yang banyak terjadi jarak pandang kurang dari 1800 meter dan 1500 meter. Mengingat puncak musim hujan sering terjadi di bulan Januari, sehingga berkurangnya jarak pandang di bulan tersebut lebih banyak disebabkan oleh peristiwa hujan.

Begitu pula pada bulan Februari dan Desember, dimana bulan-bulan ini adalah bulan musim penghujan yang terjadi di Indonesia secara umum dan di Bali sendiri puncak musim hujan berada di bulan Januari.

0

5

10

15

20

25

<200 <400 <600 <800 <1500 <1800

AVER

AGE

EVEN

TS

EVER

Y M

ONT

H

VISIBILITY

VISIBILITY TREND DJF

: DESEMBER : JANUARI : FEBRUARI

Grafik Jumlah Kejadian Jarak Pandang di Bawah 1800 Meter yang Terjadi di Banda-ra Ngurah Rai Bali pada Bulan Desember Januari dan Februari. Sumber: Data ACS

Stasiun Meteorologi Kelas I I Gusti Ngurah Rai

engine 2(dua) buah atau kurang, maka visibility minimum nya adalah 1,6 km alias 1600 meter dar untuk helikopter memiliki persyaratan minima 0.8 km atau 800meter.

Terkait dengan keadaan jarak pandang yang dipengaruhi oleh hujan, di wilayah Bandara

Data juga menyatakan jika penurunan jarak pandang umumnya sering terjadi di pukul 06 UTC atau sekitar pukul 14.00 WITA.

Jika kita bandingkan dengan kejadian jarak pandang kurang dari 1800 di bulan kemarau

Artikel Utama “Visibility”

Page 21: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

21 Meteodrome, Oktober 2019

maka akan terlihat jelas perbedaannya. Kejadian jarak pandang kurang dari 1800 meter lebih sedikit terjadi. Bahkan tidak sampai 10 kejadian dalam 1 bulan.

1800 meter lebih sedikit terjadi. Bahkan tidak sampai 10 kejadian dalam 1 bulan.

Kejadian berkurangnya jarak pandang beberapa kali disebabkan oleh hujan, karena

0

5

10

15

20

25

<200 <400 <600 <800 <1500 <1800

AVER

AGE

EVEN

TS

EVER

Y M

ONT

H

VISIBILITY

VISIBILITY TREND JJA

: JUNI : JULI : AGUSTUS

Grafik Jumlah Kejadian Jarak Pandang di Bawah 1800 Meter yang Terjadi di Ban-dara Ngurah Rai Bali pada Bulan Juni, Juli dan Agustus. Sumber: Data ACS Stasiun

Meteorologi Kelas I I Gusti Ngurah Rai

maka akan terlihat jelas perbedaannya. Kejadian jarak pandang kurang dari

walaupun bukan musim penghujan, bukan berarti tidak dapat terjadi hujan. Melainkan

hanya kejadian hujannya yang tidak sebanyak ketika berada pada musim penghujan. Kejadian jarak pandang kurang dari 1800 meter paling sering terjadi di bulan Juli dengan waktu kejadian di antara pukul 00-07 UTC atau 08.00 WITA hingga 15.00 WITA. (Dikutip dan diolah dari berbagai sumber)

Foto taman alat meteorologi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Sumber foto: Doku-men Pribadi

Meteodrome, November 2019

Page 22: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

2222Analisa AnginWind Profiler

ARTIKEL SAINS:VISIBILITY? BIRAL SWS-200

PEMANFAATAN WIND PROFILER RADAR LAP®3000 SERIES

UNTUK PEMBUATAN WIND SHEAR WARNING

VISIBILITY? BIRAL SWS-200Oleh : Ni Made Dwijayanti; Luh Novita Ari Wardani

Page 23: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

23 Meteodrome, Oktober 2019

BIRAL SWS-200(Sumber: Datasheet Biral SWS-200)

Dalam cuaca penerbangan, salah satu unsur terpenting yang sangat mempengaruhi keselamatan penerbangan

adalah Visibility atau Jarak Pandang. Visibility adalah kemampuan melihat jarak terjauh

dimana sebuah objek yang jelas dapat terlihat dengan mata telanjang dan diungkapkan dalam satuan jarak. Ada dua jenis Visibility yaitu Visibility Vertikal dan Horizontal.

Di Stasiun Meteorologi Kelas I I Gusti Ngurah Rai terdapat alat Meteorologi otomatis untuk mengukur Visibility. Untuk pengukuran Visibility Vertikal digunakan sensor otomatis yang bernama Ceilometer dari Produk Campbell Scientific, pada umumnya alat ini digunakan juga untuk mengukur tinggi dasar awan. Sedangkan untuk pengukuran Visibility Horizontal digunakan sensor dari produk Biral dengan tipe SWS-200. Kali ini yang akan kami bahas adalah sensor pengukur Visibility Horizontal dari Biral.

Biral SWS-200, sensor ini dirancang untuk dapat digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan pengukuran visibilitas yang akurat dan handal dan juga digunakan untuk penentuan Present Weather. SWS-200 mempunyai kemampuan untuk pengukuran jarak pandang 10 meter hingga 75 Kilometer, selain itu sensor ini mempunyai kemampuan untuk mengukur intensitas curah hujan, baik itu hujan deras, hujan rintik, salju dan bahkan hujan es.

Pada SWS-200 juga dilengkapi sensor optional untuk Ambient Light (Ambien Light Sensor) dimana dalam dunia penerbangan informasi RVR (Runway Visual Range) diperlukan selain data METAR.

Prinsip kerja alat ini sama dengan sensor-sensor visibility lainnya, yaitu transmitter akan memancarkan pulse/gelombang cahaya dan akan diterima oleh komponen receiver. Selisih waktu antara pulse yang dipancarkan dengan yang diterima akan dikalkulasi oleh bagian unit pemroses data sehingga dihasilkan suatu nilai pengukuran visibility.

SWS-200 dilengkapi dengan fitur selftest untuk menguji status operasional dari sensor. Selain itu, fitur ini dapat memantau ada tidaknya kontaminasi pada lensanya yang kemudian secara otomatis mengoreksi data output dan akan memberikan warning kepada user ketika diperlukan pengecekan dan pemeliharaan.

Meteodrome, November 2019

Page 24: VISIBILITY - BMKGngurahrai.bali.bmkg.go.id/file/buletin/dfb3c8b04dc287... · 2019-11-22 · adanya hujan yaitu dua hari hujan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2019. Curah hujan tertinggi

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKASTASIUN METEOROLOGI KELAS I I GUSTI NGURAH RAI