visi & misi bakal calon bupati dan wakil bupati sumba ......visi & misi bakal calon bupati dan wakil...

25

Upload: others

Post on 12-Feb-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Suksesi kepemimpinan daerah di era demokrasi langsung sejak bergulirnya reformasi

    politik di tahun 1998, menjadi momentum yang menggairahkan bagi masyarakat yang semakin

    sadar akan kontribusi dan konsekuensi pilihannya dalam memilih pemimpin daerahnya.

    Periodisasi kepemimpinan yang dibatasi undang-undang melahirkan pemimpin sesuai dengan

    semangat zaman pada ruang dan waktu yang begitu dinamis. Tampilnya sosok pemimpin yang

    diharapkan masyarakat dapat menyelesaikan berbagai persoalan pemerintahan, pembangunan

    dan kemasyarakatan yang demikian kompleks, menjadi kerinduan tidak terbendung setiap kali

    panggung pemilukada digelar. Momentum pemilukada serentak tahun 2020 yang diikuti 270

    Kabupaten/Kota, termasuk Kabupaten Sumba Timur di tengah pandemi global Covid-19, tidak

    menyurutkan kegembiraan pesta demokrasi yang akan digelar pada tanggal 9 Desember 2020,

    dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan.

    Merujuk pada tahapan pembangunan jangka panjang Kabupaten Sumba Timur Tahun

    2005-2025, maka periodisasi kepemimpinan saat ini memasuki tahapan keempat atau tahapan

    terakhir periode ini. Pada posisi seperti ini jelas begitu besar harapan perubahan yang

    diharapkan masyarakat akan terjadi, sehingga tag kesejahteraan yang diusung pada setiap

    pagelaran pemilukada tidak menjadi utopis. Perjuangan pemimpin sebelumnya pada tiga

    periode yang telah dilalui jelas masih meninggalkan berbagai permasalahan, seperti masih

    tingginya angka kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan, besarnya angka pengangguran,

    kinerja birokrasi yang belum profesional yang terlihat dari kurangnya kreativitas dan inovasi

    birokrasi dalam memberikan pelayanan baik terhadap publik maupun internal lembaga

    pemerintah, hingga kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar yang belum memadai, di samping

    prestasi yang telah diukir tentunya. Hal ini membutuhkan strategi dan pendekatan yang

    memungkinkan terjadinya percepatan di berbagai bidang kehidupan dan berbagai sektor

    pembangunan, di bawah kepemimpinan yang kuat dan mengenal karakter masyarakat dan

    daerah Kabupaten Sumba Timur dalam suatu gerakan dan langkah bersama yang berpadu

    dengan denyut nadi dan hati seluruh masyarakat yang merindukan terjadinya perubahan.

    Perubahan yang dimaksudkan tidaklah sekedar mengejar target perubahan angka statistik

    semata tetapi lebih substansial dari pada itu adalah kesadaran pentingnya perubahan mental,

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    karakter dan perilaku mengejar ketertinggalan tanpa menjadi orang asing di negeri sendiri.

    Artinya kekayaan sumber daya dan kearifan lokal yang mumpuni, menjadi modal penggerak

    menciptakan keunggulan komparatif dan kompetitif, dengan melibatkan seluruh komponen

    pelaku pembangunan baik pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk satu hati bertekad

    bergerak bersama dengan tidak mengedepankan perbedaan sebagai penghalang, tetapi justru

    sebagai energi pendorong.

    Berangkat dari latar belakang sebagaimana dikemukakan di atas, kondisi dan realitas

    yang dihadapi Kabupaten Sumba Timur serta kesempatan yang dimiliki masyarakat untuk

    menentukan pilihannya sesuai hati nuraninya pada tanggal 9 Desember 2020, dokumen ini

    diajukan dengan judul “SEHATI BERGERAK MENUJU PERUBAHAN” . Tulisan ini

    memuat visi, misi, strategi dan agenda prioritas Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati lima

    tahun ke depan, sebagai persyaratan yang tidak hanya bersifat adminstratif tetapi juga

    merupakan gagasan komitmen yang didorong oleh rasa cinta dan semangat pengabdian sebagai

    anak bangsa. SEHATI tidak saja merupakan akronim dari visi Sejahtera, Harmoni dan Tertib

    yang dipasarkan kepada publik, tetapi sekaligus merupakan jargon pasangan bakal calon untuk

    memperjuangkan dan memenangkan hati rakyat, memberikan amanahnya kepada

    Drs.Khristofel Praing,Msi dan David Melo Wadu,ST untuk memimpin Kabupaten Sumba

    Timur tercinta pada periode 2021-2025.

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    BAB II

    GAMBARAN UMUM KONDISI DAN POTENSI DAERAH

    Pengenalan terhadap kondisi daerah penting untuk mengetahui karakteristik wilayah

    dan berbagai potensi sumber daya yang tersedia, sebagai modal dasar pembangunan. Informasi

    yang relevan dan penting disajikan untuk menyelaraskan dengan berbagai permasalahan, visi

    dan misi kepala daerah, dan strategi serta program priotitas yang diajukan.

    2.1. Aspek Geografis dan Demografis

    Kabupaten Sumba Timur adalah salah satu kabupaten dari 22 kabupaten/kota di

    Provinsi NTT yang berada di Pulau Sumba, dengan letak astronomis antara 5212045119 00

    BT dan 2010169 00 LS. Luas wilayah daratan Kabupaten Sumba Timur 700.050 Ha yang

    tersebar pada 1 (satu) pulau utama (Pulau Sumba) dan 3 (tiga) pulau kecil yaitu Pulau Salura

    yang sudah berpenghuni dan Pulau Mengkudu dan Pulau Nuha yang belum berpenghuni.

    Berdasarkan posisi geografis Kabupaten Sumba Timur memiliki batas-batas wilayah sebagai

    berikut :

    Utara berbatasan dengan Selat Sunda

    Selatan berbatasan dengan Lautan Hindia

    Timur berbatasan dengan Laut Sabu

    Barat berbatasan dengan Kabupaten Sumba Tengah

    Kabupaten Sumba Timur merupakan wilayah kepulauan dan pesisir dengan luas

    wilayah laut sekitar 8.373,51 km2 dan panjang garis pantai mencapai 433,6 km, yang

    terbentang dari pesisir Utara, pesisir Timur dan pesisir Selatan dari wilayah Kabupaten Sumba

    Timur. Karakteristik fisik seperti ini menjadikan Kabupaten Sumba Timur memiliki potensi

    besar di sektor kelautan dan perikanan. Sekitar 40 % luas Sumba Timur merupakan daerah

    yang berbukit-bukit terjal terutama di daerah bagian Selatan, dimana lereng-lereng bukit

    tersebut adalah lahan yang subur sementara di bagian Utara berupa dataran yang berbatu yang

    kurang subur. Sebagian besar lahan didominasi padang rumput savana yang dimanfaatkan

    masyarakat sebagai padang penggembalaan ternak khususnya kuda dan sapi. Tampilan bukit

    yang jalin menjalin, dengan ternak yang merumput menampilkan panorama alam yang unik

    dan indah. Kondisi alam yang berbukit-bukit dengan padang savana yang luas, meskipun

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    terlihat kering dan gersang karena singkatnya musim hujan yaitu hanya 4 (empat) bulan pada

    bulan Januari-April, namun wilayah ini menutrisi lahan di bagian lembahnya yang meskipun

    tidak merupakan hamparan yang luas tapi menjadi spot-spot yang sangat subur untuk pertanian.

    Wilayah administrasi Kabupaten Sumba Timur terdiri dari 22 wilayah kecamatan dan

    156 Desa/Kelurahan. Terdapat 8 (delapan) kecamatan yang masuk perbatasan negara di laut

    yang meliputi Kecamatan Pahunga Lodu, Kecamatan Wula Waijelu, Kecamatan Ngadu Ngala,

    Kecamatan Karera, Kecamatan Pinu Pahar, Kecamatan Tabundung, Kecamatan Katala

    Hamulingu, dan Kecamatan Lewa Tidahu. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1.

    Gambar 2.1.

    Peta Administrasi Kabupaten Sumba Timur

    Luas masing-masing kecamatan sebagaimana ditampilkan pada tabel 2.1.

    Tabel 2.1.

    Luas Wilayah Kabupaten Sumba Timur Menurut Kecamatan

    NO.

    KECAMATAN

    LUAS WILAYAH/AREA

    KM2 HEKTAR %

    (1) (2) (3) (4) (5)

    1.

    2.

    3.

    4.

    Lewa

    Nggaha Ori Angu

    Lewa Tidahu

    Katala Hamu Lingu

    281,1

    286,4

    322,1

    453,1

    28.110

    28.640

    32.210

    45.310

    4,02

    4,09

    4,60

    6,47

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    5. 6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    11.

    12.

    13.

    14.

    15.

    16.

    17.

    18.

    19.

    20.

    21.

    22.

    Tabundung Pinu Pahar

    Paberiwai

    Karera

    Matawai La Pawu

    Kahaungu Eti

    Mahu

    Ngadu Ngala

    Pahunga Lodu

    Wula Waijelu

    Rindi

    Umalulu

    Pandawai

    Kambata Mapambuhang

    Kota Waingapu

    Kambera

    Haharu

    Kanatang

    514,4 246,6

    199,7

    334,6

    405,4

    475,1

    196,6

    207,9

    349,8

    221,3

    366,5

    307,9

    412,6

    412,7

    73,8

    52

    601,5

    279,4

    51.440 24.660

    19.970

    33.460

    40.540

    47.510

    19.660

    20.790

    34.960

    22.130

    36.650

    30.790

    41.260

    41.270

    7.380

    5.200

    60.150

    27.940

    7,35 3,52

    2,85

    4,78

    5,79

    6,79

    2,81

    2,97

    5

    3,16

    5,24

    4,40

    5,89

    5,90

    1,05

    0,74

    8,59

    3,99

    Sumba Timur 7000,5 700.050 100

    Wilayah kecamatan terluas adalah Kecamatan Haharu yakni 8,59 % dari luas wilayah

    kabupaten, diikuti oleh Kecamatan Tabundung sebesar 7,35 %, Kecamatan Kahaungu Eti

    sebesar 6,79 % dan Katala Hamulingu 6,47 % .

    Dari sisi demografis, jumlah penduduk Kabupaten Sumba Timur berjumlah 255.601

    jiwa yang terdiri dari laki-laki sebesar 130.925 jiwa dan perempuan sebesar 124.676 dengan

    tingkat kepadatan penduduk sebesar 36.51 per km2. Agama yang dianut oleh masyarakat

    Sumba Timur meliputi agama Islam, Kristen Khatolik, Kristen Protestan, Hindu/Budha dan

    aliran lainnya termasuk aliran kepercayaan Marapu yang merupakan kepercayaan lokal.

    Mayoritas masyarakat Kabupaten Sumba Timur menganut agama Kristen Protestan yaitu

    179.199 jiwa atau 71,79 % dari jumlah keseluruhan penduduk. Tabel 2.2. memperlihatkan

    komposisi penduduk menurut agama dan kepercayaan yang dianut.

    Tabel 2.2.

    Jumlah Penduduk Menurut Agama

    Tahun 2019

    NO. AGAMA/KEPERCAYAAN JUMLAH ORANG %

    (1) (2) (3) (4)

    1.

    2.

    Islam

    Katolik

    15.249

    23.282

    6,10

    9,32

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    3.

    4.

    5.

    Kristen Protestan

    Hindu/Budha

    Aliran Lainnya (Marapu)

    179.199

    399

    31.476

    71,79

    0,16

    12,61

    Sumber : Sumba Timur Dalam Angka,2019

    Hal yang menarik dari data penduduk berdasarkan agama yang dianut adalah besarnya jumlah

    penganut aliran kepercayaan Marapu yaitu menempati posisi kedua setelah penganut agama

    Kristen Protestan. Marapu sebagai kepercayaan lokal masyarakat Sumba Timur telah ada sejak

    zaman sebelum Indonesia merdeka dan memberi pola pada entitas sosiokultural masyarakat

    Sumba. Pengakuan negara terhadap eksistensi penganut aliran kepercayaan Marapu dalam

    memenuhi hak konstitusional, adalah perjuangan panjang yang menorehkan hasil keberpihakan

    terhadap kaum marginal sesuai Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XIV/2016.

    Hal ini memungkinkan mereka untuk memperoleh akses terhadap sumber daya dan pelayanan

    publik sebagaimana penganut agama dan kepercayaan lainnya.

    Keberadaan penganut aliran kepercayaan asli masyarakat Sumba Timur yang masih

    cukup besar, memberi nuansa dan warna tradisi yang unik dalam kehidupan sosial budaya

    masyarakatnya. Nilai-nilai tradisi yang masih kental melahirkan produk budaya yang tidak

    hanya menarik investasi di sektor pariwisata, tetapi juga memperkaya karakter masyarakatnya

    dan sumber inspirasi nilai-nilai keutamaan yang mempererat kesatuan dan persatuan bangsa di

    tengah kemajemukan.

    Dari sisi mata pencaharian penduduk, meskipun memiliki potensi yang cukup besar di

    sektor kelautan dan perikanan, dan memiliki keindahan alam yang mempesona hingga terpilih

    sebagai The Best Beautiful Island in the World oleh majalah Focus terbitan Jerman, namun

    sebagian besar masyarakat lebih mengandalkan sektor pertanian yaitu pertanian lahan kering.

    Sesuai dengan kondisi alamnya yang tandus dan kering dimana lahan terluas adalah berupa

    padang rumput savana seluas 206.295 Ha, yang dimanfaatkan masyarakat untuk

    penggembalaan ternak maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar masyarakat Sumba Timur

    adalah petani peternak. Pemanfaatan lahan oleh masyarakat dapat dilihat pada tabel 2.3 dan

    jenis lapangan pekerjaan utama sebagaimana ditampilkan pada tabel 2.4.

    Tabel 2.3.

    Jenis dan Luas Pemanfaatan Lahan di Kabupaten Sumba Timur

    NO. JENIS PEMANFAATAN LAHAN LUAS (HA)

    (1) (2) (3)

    1.

    2.

    Sawah

    Tegalan

    26.275

    46.379

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    3. 4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    Ladang Perkebunan

    Privat Wood Land

    Padang rumput savana

    Hutan Negara

    Tidak diusahakan

    Lainnya

    31.134 32.148

    32.971

    206.295

    25.498

    95.770

    53.351

    Tabel 2.4.

    Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kabupaten Sumba Timur

    Tahun 2018

    NO. LAPANGAN USAHA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

    TOTAL

    (1) (2) (3) (4) (5)

    1.

    Pertanian, Perkebunan,

    Kehutanan, Perburuan &

    Perikanan

    47.189

    32.298

    79.487

    2.

    Pertambangan & Penggalian,

    Pengadaan Listrik, Gas dan

    Air

    2.587 394 2981

    3.

    Industri Pengolahan 2.966 6.751 9.717

    4.

    Konstruksi 4.673 122 4.795

    5. Perdagangan 6.538

    6.095 12.633

    6.

    Transportasi dan Pergudangan 2.690 651 3.341

    7.

    Informasi dan Komunikasi;

    Jasa Keuangan; dan Jasa

    Perusahaan

    1.053 108 1.161

    8.

    Administrasi Pemerintahan 3.174 687 3.861

    9.

    Jasa Pendidikan dan Kesehatan 2.990 5.759 8.749

    10.

    Jasa Lainnya 412 1.171 1.583

    JUMLAH 74.272 54.036 128.308

    2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

    Amanah konstitusi Republik Indonesia tentang pemenuhan hak-hak rakyat untuk

    menciptakan kesejahteraan adalah kunci utama yang harus dipegang secara konsisten oleh para

    pemimpin dari level pusat hingga daerah-daerah, jika tidak ingin gagal memimpin di ranah

    kekuasaan yang sejatinya bersumber dari rakyat. Konsep negara kesejaheraan (welfare state)

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    menjadi penggerak berperan dan berfungsinya negara dalam memberikan pelayanan,

    mendistribusikan dan memberikan akses yang adil dan merata terhadap berbagai sumber daya,

    memberi jaminan kepastian keberpihakan negara terhadap rakyatnya karena negara hadir dan

    dihadirkan untuk rakyat. Kehadiran negara dalam mengisi dan mengatasi berbagai ruang yang

    berpotensi terjadinya ketimpangan, ketidakadilan, kemiskinan, kebodohan, dan seterusnya

    akan memberikan legitimasi terhadap kekuasaan yang diamanahkan.

    Kesejahteraan masyarakat merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai dalam proses

    bernegara dan berpemerintahan, yang ukurannya tidak hanya mencakup aspek ekonomi tetapi

    lebih luas dari itu yaitu bagaimana ia mampu mengaktualisasikan kapasitas dirinya sebagai

    manusia yang bermartabat atau mengutip yang dikemukakan oleh Nussbaum dan Sen oleh

    Sunaryo dalam bukunya Etika Berbasis Kebebasan bahwa “kualitas hidup manusia ditentukan

    oleh sejauh mana seseorang dapat mencapai sesuatu yang dianggap bernilai atau yang disebut

    dengan kapabilitas”(2017,81). Kondisi ini dapat dicapai jika masyarakat tidak bodoh,

    tertinggal dan miskin tetapi dapat menikmati hasil-hasil pembangunan sebagai insan yang

    merdeka, kemerdekaan yang sesungguhnya, karena masyarakat tidak berada pada posisi

    terintimidasi oleh negara.

    Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat

    yang tidak hanya mencakup aspek ekonomi tetapi aspek sosial sekaligus adalah IPM (Indeks

    Pembangunan Manusia). Capaian IPM Kabupaten Sumba Timur mengalami peningkatan dari

    tahun ke tahun, dan pada tahun 2018 adalah 64,65 yang dapat digambarkan pada diagram 2.1.

    63,22

    64,19

    64,65

    62,5

    63

    63,5

    64

    64,5

    65

    P E R K E M B A N G A N I P M K A B U PAT EN S U M B A T I M U R

    TA H U N 2 0 1 6 - 2 0 1 8

    2016 2017 2018

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    Jika dilihat capaian komponen-komponen pembentuk IPM yaitu Angka Harapan Hidup,

    Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Pengeluaran per Kapita dari tahun 2016-

    2018 adalah sebagai berikut :

    Angka Harapan Hidup masyarakat Sumba Timur terus meningkat mengindikasikan

    terjadinya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, artinya pelayanan, fasilitas dan

    kesadaran masyarakat akan hidup yang sehat semakin baik. Demikian pula dengan Angka

    Harapan Lama Sekolah yang pada tahun 2018 berada pada angka 12,8 tahun artinya rata-rata

    anak usia 7 tahun yang masuk jenjang pendidikan formal pada tahun 2018 memiliki peluang

    untuk bersekolah selama 12,8 tahun yaitu setara dengan Diploma I.

    Pada angka rata-rata lama terlihat kondisi yang masih memprihatinkan meskipun terjadi

    kenaikan dari tahun ke tahun yaitu 6,48 tahun pada tahun 2016 yang meningkat menjadi 6,73

    tahun pada tahun 2017 dan menjadi 6,74 pada tahun 2018, namun hal ini menginformasikan

    bahwa kualitas sumber daya manusia Kabupaten Sumba Timur masih memprihatinkan karena

    sebagian besar masyarakatnya hanya tamat Sekolah Dasar dari komitmen Wajib Belajar 12

    tahun yaitu hingga tamat Sekolah Menengah Atas (SMA).

    Pengeluaran per kapita masyarakat Sumba Timur dari tahun ke tahun juga mengalami

    peningkatan namun masih tergolong sangat rendah yaitu sebesar Rp.9.351.000 pada tahun

    2018, dari Rp.9.093.00 pada tahun 2017 dan Rp.9.004.000 pada tahun 2016. Jika dilihat rata-

    rata pengeluaran per bulan pada tahun 2018 hanya berada pada angka Rp.779.250 rupiah.

    64

    12

    ,3

    6,4

    8

    9,0

    04

    64

    ,12

    12

    ,79

    6,7

    3

    9,0

    93

    64

    ,45

    12

    ,8

    6,7

    4

    9,3

    51

    A N G K A H A R A P A N H I D U P H A R A P A N L A M A S E K O L A H ( T A H U N )

    R A T A - R A T A L A M A S E K O L A H ( T A H U N )

    P E N G E L U A R A N P E R K A P I T A ( R I B U R U P I A H )

    KOMPONEN IPM KABUPATEN SUMBA TIMUR TAHUN 2016-2018

    2018

    2016

    2017

    2016

    2016

    2017

    2018

    2016 2018

    2018

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    Ditarik lagi pada kondisi kemiskinan dengan garis kemiskinan sebesar Rp.331.295,- untuk

    pengeluaran bahan makanan dan bukan makanan, terdapat 30,13 % berada pada kriteria

    penduduk miskin yaitu sebesar 76.800 orang miskin. Suatu kondisi yang paradoks jika

    disandingkan dengan potensi luar biasa yang dimiliki kabupaten ini, sehingga terpilih sebagai

    pulau terindah di dunia namun tidak seindah kemampuan masyarakat untuk menikmati dan

    merasakan hasil-hasil pembangunan yang terlihat masih timpang.

    2.3. Potensi Daerah

    Gambaran umum daerah dapat menggambarkan berbagai potensi yang dimiliki oleh

    Kabupaten Sumba Timur dan menjadi modal penggerak utama percepatan pembangunan

    daerah. Hal ini dapat dijelaskan secara rasional karena karakteristik dan potensi keunikan yang

    dimiliki Sumba Timur di berbagai sektor, memiliki nilai investasi yang tinggi jika dikelola

    dengan benar karena meningkatkan daya saing daerah. Potensi yang dimiliki Kabupaten Sumba

    Timur dapat diuraikan sebagai berikut :

    1. Pertanian lahan kering, potensi Kabupaten Sumba Timur untuk pertanian lahan kering

    adalah potensi yang dapat diandalkan karena memungkinkan kekayaan keragaman produksi

    pertanian, yang kini belum dioptimalkan karena terjadinya pergeseran dan perubahan pola

    perilaku dan budaya petani dari lahan kering ke lahan basah untuk memenuhi kebutuhan

    beras. Produksi pangan lokal seperti jagung dengan varitas lokal, sorghum, ubi-ubian seperti

    Litang, dan Iwi menjadi tergeser karena desakan konsumsi beras yang dibudayakan dan

    melahirkan ketidakpercayaan diri terhadap produksi dan konsumsi pangan lokal.

    2. Perikanan dan kelautan, dengan garis pantai yang panjang dan terpaan sinar matahari yang

    melimpah memungkinkan berkembangnya potensi kelautan dan perikanan, memungkinkan

    keragaman dan melimpahnya hasil produksi, seperti perikanan tangkap, rumput laut dan

    produk olahannya.

    3. Peternakan, dengan luasnya padang penggembalaan ternak dan tersedianya lahan untuk

    tumbuh dan berkembangnya budi daya pakan ternak adalah peluang menjadi gudang ternak

    baik skala regional maupun nasional.

    4. Pariwisata, dengan keindahan alam, dan keunikan entitas sosial budaya masyarakatnya

    serta berbagai peninggalan arkeologis memiliki daya tarik yang tinggi untuk mendatangkan

    devisa.

    5. Perkebunan dan kehutanan yang spesifik daerah kering menghasilkan berbagai komoditi

    perkebunan dan kehutanan yang memiliki daya saing yang tinggi seperti jambu mente,

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    kemiri, dan berbagai produk kayu berkualitas seperti jati, gaharu dan cendana yang termasuk

    komoditi langka namun dapat dibudidayakan dengan baik di Kabupaten Sumba Timur.

    6. Besarnya jumlah penduduk dan angkatan kerja.

    7. Pluralisme masyarakat dari berbagai aspek dengan tingkat toleransi dan kerukunan yang

    tinggi, memungkinkan terjadinya iklim yang kondusif untuk investasi.

    BAB III

    MASALAH DAN TANTANGAN

    Penggagas teori Negara Kesejahteraan, Prof.Mr.R.Kranenburg mengungkapkan bahwa

    “Negara harus secara aktif mengupayakan kesejahteraan, bertindak adil yang dapat

    dirasakan seluruh masyarakat secara merata dan seimbang, bukan mensejahterakan golongan

    tertentu tapi seluruh rakyat”. Suksesi kepemimpinan dari waktu ke waktu mengemban

    tanggung jawab ini, yang secara kuantitatif terbaca pada capaian angka statistik yang

    ditargetkan, dan secara kualitatif terlihat pada pola peran dan partisipasi masyarakat dalam

    memberi makna pada sistem kekuasaan yang terbangun.

    Berdasarkan data evaluasi pencapaian target RPJMD Kabupaten Sumba Timur Tahun

    2016-2021, terlihat berbagai pekerjaan rumah yang menjadi tanggung jawab pemegang tongkat

    estafet periode kepemimpinan daerah tahun 2021-2025 dengan belum tercapainya target

    kinerja sesuai indikator yang ditetapkan yaitu sebagai berikut :

    Tabel 3.1.

    Hasil Evaluasi Pencapaian Target RPJMD Kab.Sumba Timur Tahun 2016-2021

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    Menyimak angka capaian tersebut, ada sejumlah permasalahan mendasar dan tantangan

    yang dihadapi Kabupaten Sumba Timur pada lima tahun ke depan yaitu :

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    2.1. Stagnasi Makro Ekonomi

    Gambaran ekonomi Kabupaten Sumba Timur sebagaimana dideskripsikan dari rerata

    laju pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu 2016-2016 berada pada angka 5,05 %. Laju

    pertumbuhan ekonomi suatu daerah menjadi gambaran menyeluruh bagi pertumbuhan

    produksi riil sektor-sektor PDRB. Sektor pertanian masih mendominasi kontribusi PDRB yaitu

    sebesar 25,45 %, meskipun terjadi perubahan pada sektor-sektor lainnya seperti listrik dan gas,

    jasa keuangan dan asuransi serta konstruksi. Hal ini mengindikasikan kemampuan upaya

    percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat masih belum optimal.

    Selain itu kondisi global maupun nasional akibat covid-19 cukup terganggu baik dari

    aspek produksi maupun konsumsi. Pembatasan sosial berskala besar membawa perubahan

    terhadap pola perilaku dunia usaha dalam merespon permintaan dan penawaran (supply and

    demand). Hal ini berdampak terhadap skala produksi maupun kemampuan atau daya beli

    konsumen dikarenakan pemangkasan tenaga kerja di berbagai sektor riil (real sector). Namun

    demikian, situasi ini melahirkan peluang dan tantangan tersendiri dalam memanfaatkan

    teknologi digital yang kembali menggairahkan dunia usaha di tengah musibah pandemi.

    Permasalahan yang dihadapi kini, bergesernya perilaku dunia usaha dari model bisnis

    tradisional ke online marketplace dengan memanfaatkan teknologi digital belum diikuti dengan

    kualitas sumber daya manusia yang mumpuni, masyarakat dan pelaku bisnis masih banyak

    yang gagap teknologi. Selain itu acuan aturan, etika dan moral pelaku bisnis belum lengkap

    sehingga berpotensi terjadinya berbagai pelanggaran yang merugikan baik masyakat maupun

    dunia usaha itu sendiri.

    2.2. Stagnasi Kemandirian Daerah

    Konsep kemandirian daerah mengacu kepada sejauh mana kemampuan daerah

    membiayai dirinya sendiri, disinilah salah satu point penting dari konsep otonomi daerah.

    Tingkat ketergantungan daerah Kabupaten Sumba Timur terhadap pemerintah pusat dalam

    membangun daerah masih tinggi. Artinya aktivitas pembangunan ekonomi belum mampu

    memberi nilai tambah (value added) yang bermakna terhadap peningkatan kesejahteraan

    masyarakat.

    Ketergantungan akut terhadap sumber dana pusat ini menunjukkan bahwa masih

    banyak sektor riil dan strategis yang belum dikelola secara optimal, pola yang terbangun masih

    terpaku pada pola memanfaatkan atau konsumtif dari pada menghasilkan atau produktif.

    Sumber daya yang melimpah dan dapat mempercepat ketertinggalan belum dikelola secara

    optimal dan inovatif sehingga daya saing daerah menjadi stagnan. Lebih jelasnya tentang

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    kemampuan Pendapatan Asli Daerah dalam membiayai pembangunan daerah dapat dijelaskan

    pada tabel di bawah ini :

    Tabel 3.2.

    Kontribusi PAD terhadap Pendapatan Daerah (Dana Perimbangan)

    Tahun : 2016-2018

    NO TAHUN PAD

    (RP)

    DANA PERIMBANGAN

    (RP)

    KONTRIBUSI PAD THD

    PENDAPATAN DAERAH

    (DANA PERIMBANGAN)

    1. 2016 68.222.357.517 897.062.773.691 7,60 %

    2. 2017 98.205.464.854 861.868.679.078 11,39 %

    3. 2018 75.375.668.000 818.499.753.000 9,21 %

    Sumber : Sumba Timur Dalam Angka, diolah.

    Data yang ditampilkan pada tabel 3.2, memperlihatkan kemampuan nyata daerah dalam

    membiayai dirinya sendiri, kemampuan yang masih rendah ditunjukkan dengan rata-rata

    kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah khususnya dana perimbangan yaitu sebesar 9,4

    %. Dengan demikian indikator kemandirian daerah masih sangat rendah, karena 90,6 % masih

    menggantungkan nasibnya kepada pemerintah pusat untuk membangun daerah.

    Potret struktur APBD Kabupaten Sumba Timur yang menampilkan kontribusi dana

    perimbangan dibandingkan dengan kompetensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) memberi ruang

    otokritik yang harus dimaknai secara jujur bahwa kerja belum cukup keras, daya kreativitas

    mengungkit sumber-sumber pendapatan belum dipersembahkan secara optimal dan inovasi

    belumlah diupayakan karena sumber daya manusia yang masih terbatas dalam

    mengaplikasikan iptek, sebuah kejujuran terbuka diperlukan untuk memampukan upaya

    meningkatkan kepercayaan dan harga diri pemerintah daerah dalam memaknai otonomi daerah.

    2.3. Masih Tingginya Tingkat Kemiskinan

    Kemiskinan pada hakekatnya adalah pengingkaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan,

    jika dipersandingkan dengan karunia sumber daya yang melimpah di satu sisi namun negara

    tidak mampu memberikan kehidupan layak secara manusiawi. Angka kemiskinan Kabupaten

    Sumba Timur berada pada posisi 30,13 % yaitu 76.804 orang, dengan garis kemiskinan

    Rp.331.295 (Sumba Timur Dalam Angka,2019). Relevan dengan data kemiskinan tersebut,

    berdasarkan Perpres 63/2020 yang memasukkan tingginya angka kemiskinan sebagai salah

    satu indikator, Kabupaten Sumba Timur ditetapkan sebagai Daerah Tertinggal tahun 2020-

    2024 bersama 12 Kabupaten lainnya di NTT yaitu Kabupaten Sumba Barat, Kupang, TTS,

    Belu, Alor, Lembata, Rote Ndao, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Manggarai Timr, Sabu

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    Raijua dan Malaka. Predikat ini ditetapkan setiap 5 tahun sekali berdasarkan kriteria nasional,

    mencakup perekonomian masyarakat, SDM, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan

    daerah, aksesibilitas dan karakteristik daerah. Meskipun secara statistik angka

    kemiskinan terlihat menurun yaitu dari angka 31,43 % pada tahun 2016, kemudian menjadi

    31,03 % pada tahun 2017 dan 30,13 % pada tahun 2018, namun penurunan angka ini belumlah

    signifikan jika dibandingkan dengan banyaknya program, kegiatan, dan dana yang telah

    digelontorkan dari berbagai sumber baik APBN, APBD, bantuan luar negeri maupun sumber

    dana lainnya untuk memerangi kemiskinan.

    Eksekusi PP Nomor 78 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah

    Tertinggal jelas berkonsekuensi pada kejujuran untuk mengakui masih banyak yang harus

    dibenahi terkait pelayanan dasar yang harus dipenuhi pemerintah untuk mencapai kehidupan

    yang layak bagi kemanusiaan. Berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang ditujukan untuk

    upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, hendaknya benar-benar mendapatkan

    pendampingan yang optimal sehingga intervensi yang dilakukan menjadi tepat sasaran.

    Kemiskinan hendaknya dapat didefenisikan secara operasional sesuai karakteristik

    masyarakat dan daerah Sumba Timur yang unik dan berbeda dari daerah lainnya. Dengan

    demikian diharapkan kita dapat bergeser ke tahapan yang lebih esensial dari sekadar memenuhi

    kebutuhan pangan, sandang dan papan yaitu kondisi masyarakat yang memiliki kemampuan

    untuk menentukan dan memutuskan pilihan-pilihan terbaik dalam menentukan masa depannya.

    Dengan kata lain terbentuknya masyarakat yang memiliki kapabilitas yaitu kemampuan untuk

    mencapai sesuatu yang bernilai dalam hidupnya, suatu model pembangunan yang

    memerdekakan, dimana partisipasi yang ditampilkan masyarakat baik berupa dukungan

    maupun tuntutan didasarkan pada kesadaran dan pemahaman akan peran dan fungsi warga

    terhadap negara.

    2.4. Rendahnya kualitas sumber daya manusia.

    Faktor sumber daya manusia sebagai titik sentral penggerak pembangunan jelas sangat

    menentukan kemampuan daerah mengejar ketertinggalan dan memposisikan diri seirama dan

    harmonis dengan kemajuan yang dicapai secara global, nasional maupun regional. Gelombang

    perubahan yang demikian keras melanda seluruh aspek kehidupan akan melahirkan

    keputusasaan kolektif dikarenakan ketidakmampuan mensikapi peluang maupun tantangan dan

    mengatasi kelemahan dan ancaman perubahan. Investasi sumber daya manusia yang

    berkualitas adalah jawaban tepat dan merupakan komitmen yang tidak boleh terputus oleh

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    riuhnya kepentingan mengejar kekuasaan dan meminggirkan kesempatan rakyat membangun

    kemampuan dirinya menjadi manusia yang bermartabat.

    Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sumba Timur menunjukkan terjadinya

    peningkatan dari tahun ke tahun yang meliputi aspek ekonomi, pendidikan dan kesehatan.

    Posisi Kabupaten Sumba Timur yang berada pada peringkat kelima setelah Kabupaten

    Nagekeo pada posisi keempat, Kabupaten Ende pada posisi ketiga, Kabupaten Ngada pada

    posisi kedua dan Kabupaten Kupang pada posisi pertama, menunjukkan prestasi kinerja

    pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kondisi ini tidak serta merta

    membius kita, karena kondisi paradoksal yang terjadi dengan tingginya angka kemiskinan jelas

    merupakan tantangan berat, mengingat implikasi kemiskinan terhadap kualitas sumber daya

    manusia secara substansial.

    Beberapa persoalan terkait kualitas sumber daya manusia dapat dijabarkan sebagai

    berikut :

    1. Tingginya angka pengangguran terbuka (3,14 %).

    2. Rendahnya kualitas tenaga kerja.

    3. Rendahnya tingkat pendapatan dengan distribusi perdesaan dan perkotaan yang kurang

    seimbang.

    4. Tingginya angka putus sekolah.

    5. Rendahnya angka rata-rata lama bersekolah yaitu masih berada pada angka 6,74 tahun, jadi

    sebagian besar tingkat pendidikan masyarakat masih tamat SD.

    6. Tingginya angka stunting (Sumba Timur termasuk dalam 100 Kabupaten prioritas intervensi

    penanganan stunting oleh pemerintah pusat tahun 2018) dan berada pada posisi ke-13 dari

    22 kabupaten/kota di Propinsi NTT yaitu sebesar 39,3 %.

    7. Masih tingginya kematian ibu dan bayi.

    8. Tingginya kasus gizi buruk 2018 : 135 kasus

    9. Belum optimalnya perlindungan perempuan, anak dan kelompok rentan serta berkebutuhan

    khusus lainnya.

    10. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap PHBS.

    11. Masih kurang dan belum meratanya tenaga pendidik dan tenaga kesehatan.

    12. Meningkatknya penyandang masalah kesejahteraan sosial dan kriminalitas.

    2.5. Akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar belum memuaskan

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    Akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar di Kabupaten Sumba Timur,

    sebagaimana kondisi umum yang terjadi di kabupaten lainnya di Propinsi NTT hingga saat ini

    masih terbatas baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Kebijakan pemerintah pusat

    mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal dengan peningkatan pembangunan

    infrastruktur dasar, menjadi angin segar yang harus disikapi dengan motivasi meningkatkan

    daya guna dan nilai tambah terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    Ketersediaan infrastruktur dasar seperti jaringan jalan, jembatan, irigasi, informasi dan

    telekomunikasi, kelistrikan, air bersih dan sanitasi, pengolahan limbah, lembaga keuangan,

    jaringan tata niaga, fasilitas pendidikan dan kesehatan masih harus ditingkatkan baik kuantitas

    maupun kualitasnya sehingga pembangunan tidak berjalan di tempat karena dapat mendorong

    masuknya investasi.

    2.6. Tata kelola pemerintahan belum optimal

    Harapan terjadinya perubahan besar pelayanan pemerintah kepada masyarakat di era

    otonomi daerah bukanlah harapan tanpa dasar, karena otonomi daerah akan lebih mendekatkan

    pelayanan pemerintah kepada masyarakat, sehingga berbagai pelayanan yang dibutuhkan

    masyarakat menjadi lebih cepat dipenuhi, baik secara kuantitas maupun kualitas. Pemerintahan

    lokal berpotensi lebih demokratis karena memiliki kapasitas untuk bertanggungjawyaab

    (responsiveness) dan representatif (representativeness) dalam mewujudkan good governance.

    Good governance merujuk pada suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid

    dan bertanggungjawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien,

    penghindaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun

    administratif.

    Birokrasi adalah representasi hadirnya negara dalam melayani kebutuhan dan

    memenuhi hak- hak warganya. Persoalan mendasar yang masih dihadapi Kabupaten Sumba

    Timur dalam tata kelola pemerintahan adalah masih rendahnya kemampuan aparatur birokrasi

    dalam menterjemahkan kebijakan politis ke dalam kebijakan teknis administratif dalam bentuk

    program dan kegiatan, yang memungkinkan terwujudnya visi dan misi pembangunan sebagai

    akuntabilitas terhadap publik. Keberhasilan pemerintah dalam memperoleh legitimasi dapat

    tercapai jika tuntutan masyarakat dan kebijakan pemerintah berada dalam dua garis yang

    berpotongan sehingga kesejahteraan tidak menjadi sesuatu yang utopis.

    Profesionalisme aparatur untuk menampilkan kinerja yang berkualitas dalam

    memberikan pelayanan yang lebih tanggap, lebih baik, lebih transparan, lebih cepat, dan lebih

    murah baik di bidang pelayanan internal yaitu memenuhi kebutuhan instansi pemerintah

    maupun ekstrnal yaitu pelayanan langsung masyarakat, menjadi kebutuhan riil dan segera.

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    Berkaitan dengan pelayanan langsung kepada masyarakat, cerita lama yang selalu berulang

    dalam setiap episode pergantian kekuasaan harus diputuskan, sehingga pemerintah tidak hanya

    sibuk dengan dirinya sendiri dan membiarkan rakyat terpuruk sendiri bertarung

    mempertahankan hidupnya di tengah himpitan ekonomi yang semakin berat. Hal ini penting

    mengingat terjadinya berbagai perubahan dan musibah besar secara global yaitu pandemi

    covid-19 yang turut mempersulit kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan membutuhkan

    penanganan pemerintah yang responsif, kreatif dan inovatif untuk segera keluar dari mata

    rantai masalah ini.

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    7

    BAB III

    VISI, MISI, STRATEGI DAN AGENDA PEMBANGUNAN

    PERIODE 2021-2026

    Memperhatikan berbagai permasalahan yang masih dihadapi Kabupaten Sumba Timur

    sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka disusunlah visi, misi, strategi dan

    agenda pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2021-2026 yaitu sebagai berikut :

    3.1. VISI

    “SUMBA TIMUR SEJAHTERA, HARMONI DAN TERTIB DALAM BINGKAI

    NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA”

    Visi yang diusung paket Khristofel Praing dan David Melo Wadu pada pemilihan umum

    Kepala Daerah periode 2021-2026, dirangkum dalam tagline SEHATI mengandung hakekat

    kesatuan langkah, tekad dan komitmen pada seluruh aspek dan elemen kehidupan

    bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,

    untuk mewujudkan masyarakat Sumba Timur yang sejahtera, harmoni dan tertib, sebagaimana

    dijabarkan berikut ini :

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    Sejahtera merupakan suatu kondisi sosial, politik, ekonomi dan budaya masyarakat yang

    produktif dan mampu memenuhi kebutuhan dasarnya secara layak dan berkelanjutan (life-

    sustaining basic human needs) dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya lokal sebagai

    penggerak utama.

    Harmoni mengandung makna keselarasan dalam seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,

    berbangsa dan bernegara. Terwujudnya tatanan kehidupan yang demokratis, serasi dan selaras

    dengan nilai-nilai luhur dan karakter bangsa Indonesia yang mengikat keutuhan dalam mozaik

    kebhinekaan.

    Tertib menggambarkan kinerja berpemerintahan yang inklusif dan berkeadilan, berlandaskan

    pada norma, kaidah dan hukum dalam mewujudkan stabilitas, pemerataan dan pembangunan

    berkelanjutan.

    3.2. MISI

    Untuk mewujudkan visi tersebut di atas maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten

    Sumba Timur Tahun 2022-2026 sebagai berikut :

    1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan produktivitas Masyarakat,

    Pemerintah dan Dunia Usaha dalam mengelola dan mengembangkan berbagai sumber

    daya ekonomi, sosial, politik dan budaya secara terpadu dan berkelanjutan sehingga

    mampu mandiri dan bermartabat.

    Tujuan : Terwujudnya kemandirian masyarakat dan daerah yang berkelanjutan.

    Sasaran :

    1.1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkeadilan.

    1.2. Meningkatnya daya saing daerah.

    1.3. Meningkatnya kualitas kesehatan.

    1.4. Meningkatnya kualitas pendidikan.

    1.5. Meningkatnya kualitas tenaga kerja

    1.6. Meningkatnya kualitas infrastruktur

    1.7. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup.

    1.8. Menurunnya angka kemiskinan.

    1.9. Menurunnya angka pengangguran

    1.10. Meningkatnya partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan.

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    2. Mewujudkan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang

    demokratis dan berkarakter.

    Tujuan : Terwujudnya keseimbangan dan harmonisasi kehidupan bermasyarakat,

    berbangsa dan bernegara secara inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan.

    Sasaran :

    2.1. Meningkatnya kerukunan antar umat beragama dan penganut kepercayaan.

    2.2. Meningkatnya ketahanan sosial dengan mengembangkan karakter dan kearifan

    lokal.

    2.3. Meningkatnya transparansi terhadap data dan informasi publik.

    2.4. Meningkatnya partisipasi politik.

    2.5. Meningkatnya keadilan dan kesetaraan gender.

    3. Meningkatkan kinerja pemerintahan yang inklusif dan berkeadilan

    Tujuan : Terwujudnya ketertiban umum dan meningkatnya kualitas penyelenggaraan

    pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik.

    Sasaran :

    3.1. Meningkatnya kinerja birokrasi yang profesional.

    3.2. Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam bela negara dan

    menjaga ketertiban umum.

    3.3. Meningkatnya penegakan dan perlindungan hukum dan HAM.

    3.3. STRATEGI

    Strategi yang merupakan pendekatan secara keseluruhan dan berkaitan dengan pelaksanaan

    gagasan dan eksekusi dari kebijakan pembangunan Kabupaten Sumba Timur dalam kurun

    waktu 2021-2026 yaitu :

    1. Peningkatan produktivitas sektor-sektor unggulan yaitu pertanian, perikanan, dan

    peternakan terintegrasi pariwisata, dengan pemanfaatan iptek dan memperhatikan daya

    dukung lingkungan hidup.

    2. Pola kemitraan Pemerintah, Masyarakat & Dunia Usaha

    3. Pembangunan karakter dan etos kerja

    4. Peningkatan akses masyarakat terhadap infrastruktur dasar

    5. Peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025

    3.4. AGENDA PEMBANGUNAN

    1. Pemberdayaan ekonomi kerakyatan

    2. Peningkatan kualitas SDM

    3. Penataan dan pengembangan infrastruktur dasar

    4. Reformasi Birokrasi

    5. Penegakan Hukum dan HAM

    Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1.

    Gambar 3.1.

    Strategi dan Agenda Prioritas

    Agenda pembangunan tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam progam-program

    prioritas sebagaimana ditampilkan pada tabel 3.1.

  • Visi & Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur Tahun 2021-2025