virtual learning management universitas...

27
DIKTAT PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA ANALISA FARMASI Oleh : Bachtiar Rifai Pratita Ihsan, S. Farm., M. Farm., Apt. Alvan Febrian Shalas, S. Farm., M. Farm., Apt. Luthfi Achmad, S. Farm., M. Farm., Apt.

Upload: others

Post on 17-Jun-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

DIKTAT PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA ANALISA FARMASI

Oleh :Bachtiar Rifai Pratita Ihsan, S. Farm., M. Farm.,

Apt.Alvan Febrian Shalas, S. Farm., M. Farm., Apt.

Luthfi Achmad, S. Farm., M. Farm., Apt.

Program Studi Farmasi Fakultas KedokteranUniversitas Brawijaya

Page 2: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

2020

Page 3: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat Allah atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga

kami dapat menyelesaikan DIKTAT PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA ANALISA

FARMASI

Dalam diktat ini berisi percobaan mengenai analisis metode

spektrofotometri UV- VIS dan validasi metode spesifitas, LOD, LOQ, linieritas,

presisi, akurasi, penetapan kadar sampel, perhitungan kadar dengan dua panjang

gelombang, pengembangan dan validasi metode analisis spektrofotometri UV-

Vis,analisis KLT, analisis FTIR, analisis HPLC.

Kami berharap semoga diktat ini bermanfaat dan kami pun menyadari

keterbatasan dan kekurangan dalam menyusun diktat ini sehingga saran dan

kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa datang.

Malang, Januari 2020

TIM PENYUSUN

i

Page 4: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

DAFTAR ISI

Kata pengantar..................................................................................... i

Daftar isi............................................................................................... ii

Peraturan administrasi praktikum.........................................................iii

Keselamatan kerja di laboratorium.......................................................iv

Bagan laporan praktikum......................................................................vi

Percobaan I Spesifitas & Liniertitas .....................................................1

Percobaan II Akurasi & Presisi.............................................................3

Percobaan III Penetapan kadar sampel...............................................5

Percobaan IV Penetapan Kadar dua obat dalam sampel.....................7

Percobaan V ANALISIS KLT................................................................9

Percobaan V ANALISIS FTIR..............................................................11

Percobaan VI ANALISIS HPLC ..........................................................13

ii

Page 5: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

Peraturan Administrasi Praktikum Kimia Analisis farmasi Non Instrumen

1. Mahasiswa hanya boleh melakukan praktikum pada waktu yang telah dijadwalkan dan wajib mengikuti keseluruhan materi praktikum.

2. Pada saat praktikum setiap mahasiswa diwajibkan memakai jas praktikum.

3. Mahasiswa yang meninggalkan ruangan praktikum harus meminta ijin kepada dosen pengawas praktikum.

4. Mahasiswa diwajibkan memelihara peralatan laboratorium dengan baik dan wajib mengganti bila terjadi kerusakan.

5. Dilarang membuang bahan –bahan yang tidak larut dalam air pada bak pencuci.

6. Mahasiswa wajib mengembalikan alat-alat praktikum yang dipinjam dalam keadaan bersih dan lengkap sesuai bon peminjaman.

7. Nilai akhir praktikum tidak dapat dikeluarkan bila kelompok praktikum tidak mengganti alat yang dirusak.

8. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam peraturan ini mengikuti perturan umum yang ditetapkan laboratorium Program Studi Farmasi FKUB dan akan ditetapkan berdasarkan keputusan tim pengampu praktikum kimia farmasi dasar

Malang, Januari 2020

TIM PENYUSUN

iii

Page 6: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

Keselamatan kerja di Laboratorium

Laboratorium bukan tempat yang berbahaya sepanjang praktikan bekerja dengan hati-hati, mengikuti teknik yang benar, dan mematuhi aturan/prosedur yang berlaku. Api• Api harus dihindari. Semua senyawa organik yang mudah menguap

(volatile) berpotensi terbakar. Oleh karena itu, hindari pemakaian api terbuka. Gunakan waterbath atau heating mantle.

• Api di meja seringkali dapat dimatikan dengan lap basah. Jika ingin memakai pemadam api, perhatikan agar tidak mengenai orang.

• Pakaian terbakar. Penting sekali untuk membaringkan dan menggulirkan penderita. Kondisi berdiri akan membahayakan pernapasan dan mata penderita. Gunakan shower untuk memadamkan api, dan jangan menggunakan pemadam api tabung.

Bahan kimiaSelain bahaya kebakaran oleh bahan-bahan kimia organik, bahan-bahan kimia lainnya juga berbahaya karena dapat bersifat korosif dan beracun. Oleh karena itu, perhatikan hal-hal berikut:• Jika terkena bahan kimia korosif, baik pada kulit ataupun mata, segera

cuci dengan air sebanyak-banyaknya, kemudian minta bantuan ke pengawas.

• Jangan mencicipi bahan apa pun. Jangan mencium langsung asap / uap dari mulut tabung, namun kipaslah uap tersebut dengan tangan ke arah anda.

• Selama di laboratorium, jangan memipet larutan apapun dengan mulut, termasuk akuades. Gunakan bola hisap

• Jangan menggosok-gosok mata atau anggota badan lain dengan tangan yang mungkin sudah terkontaminasi oleh bahan kimia.

• Bahan-bahan kimia dengan uap beracun atau korosif harus selalu ditempatkan di lemari asam. Semua pekerjaan yang berkenaan dengan penggunaan bahan tersebut harus dilakukan dalam lemari asam.

• Untuk mengencerkan asam, tuang asam pekat ke dalam air, tidak sebaliknya. Beberapa bahan kimia memerlukan penanganan khusus, seperti asam dan basa pekat, bromine, dimetil sulfat, fenol, sianida,

iv

Page 7: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

H2S, pelarut beracun seperti diklorometana, dan pelarut-pelarut yang mudah terbakar seperti aseton.

Peralatan gelasKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan memperhatikan hal-hal berikut :• Periksa bahwa ujung gelas seharusnya tumpul.• Sebelum memasang sumbat karet atau gabus pada pipa gelas, pastikan

bahwa lubang cukup besar dan telah dibasahi. Pegang gabus di antara ibu jari dan telunjuk, tidak di telapak tangan. Rangkum pipa gelas dekat ujungnya yang akan disumbat, kemudian dorong pipa dengan tekanan secukupnya. Gliserin lebih baik sebagai pelumas dibanding air.

• Jangan melepas sumbat dengan kekerasan dari pipa gelas. Jika perlu, potong sumbat atau tarik dengan bor gabus. Jangan memaksa menggunakan gabus yang terlalu besar.

v

Page 8: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

LAPORAN PRAKTIKUM

(JUDUL PRAKTIKUM)

Nama / NIM :

Kelas/ Kelompok :

Tanggal Praktikum :

1. Pendahuluan : Berisi prinsip dan teori dasar praktikum

2. Alat yang digunakan :

3. Bahan yang digunakan :

4. Prosedur Kerja :

5. Hasil pengamatan :

6. Pembahasan :

7. Kesimpulan :

8. Pustaka :

Malang, tanggal

Praktikan

ttd

NIM

vi

Page 9: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

PERCOBAAN I

SPESIFITAS & LINIERITAS

I TUJUAN

Mahasiswa dapat menentukan spesifitas, linieritas, LOD dan LOQ bahan aktif obat.

II. DASAR TEORI

Spesifitas merupakan kemampuan suatu metode analisis membedakan analit secara tegas dengan keberadaan komponen lain yang mungkin ada seperti komponen matriks, pengotor, hasil degradasi, dll. Metode spektrofotometri hanya mampu menganalisis single analit dengan menggunakan panjang gelombang terpilih yaitu panjang gelombang optimum untuk analisis analit yang tidak diganggu oleh serapan komponen yang lain.

Linieritas merupakan hubungan antara konsentrasi dan respon analit yang dalam metode spektrofotometri UV Vis berupa absorban. Linieritas digambarkan dalam persamaan garis regresi Y= bX + a. Dimana dikatakan linier jika memiliki nilai koefisien korelasi r = 0,999. Persyaratan lain linieritas ditunjukan dengan koefisien korelasi dari fungsi yaitu Vxo. Persyaratan nilai Vxo dinyatakan linier bila nilai Vxo < 2%.

Limit of Detection (LOD) merupakan batas terkecil konsentrasi analit yang mampu dideteksi oleh metode analisis tanpa perlu dikuantitatifkan. Sedangkan Limit of Quantitation (LOQ) merupakan batas terkecil konsentrasi analit yang mampu dideteksi oleh metode analisis dimana dapat dipertanggung jawabkan akurasi, presisi dan linieritasnya.

III BAHAN DAN ALAT

Bahan :- bahan aktif standar parasetamol, kofein, - aquadest- larutan HCl 0,1 N- larutan NaOH 0,1 N

Alat :- spektofotometer UV VIS & kuvet Quartz (2)- labu ukur 10 ml (5),- beaker glas 100 ml (1)- batang pengaduk gelas (1)- botol timbang / gelas arloji- sendok kayu untuk bahan (1)- pipet volume

1

Page 10: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

IV PROSEDUR KERJAA) Spesifitas

1. Buatlah larutan induk bahan aktif dengan konsentrasi .... ppm. 2. lakukan prosedur pengenceran dengan konsentrasi .... ppm. 3. Scan spektrum larutan analit pada panjang gelombang 200- 400 nm. 4. simpan data spektrum dan tentukan panjang gelombang analisisnya. 5. Scan spektrum larutan blanko / larutan matriks.

B) Linieritas. 1. Buatlah larutan induk bahan aktif dengan konsentrasi .... ppm. 2. lakukan prosedur pengenceran dengan 5 konsentrasi .... ppm. 3. ukur absorban 5 konsentrasi larutan baku kerja 4. catat nilai X (konsentrasi) dan Y (absorban) 5. Buatlah persamaan garis regresi Y= bX + a, dan nilai r

C) LOD & LOQ Tetapkan LOD & LOQ analit berdasarkan pustaka yang di dapat.

PUSTAKAChristian, G. D., Dasgupta, P. K., Schung, K. A., 2014. Analytical

Chemistry 7th Ed. New York : John Wiley & Sons., Inc.Day, R. A., Jr., and Underwood, A. L., 2001. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi

keenam, Jakarta : Erlangga.Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia

Edisi IV, Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Hansen, S., Bjergaard, S. P., Rasmussen, K., 2012. Introduction to

Pharmaceutical Chemical Analysis, London : John Wiley & Sons. Ltd. Kealey, D., and Haines, P., J., 2002. Instant Notes Analytical Chemistry,

Oxford : BIOS Scientific Ltd.Kenkel, J., 2003. Analytical Chemisry for Technicians 3rd Ed., Florida : CRC

Press.Skoog, D. A., West, D. M., Holler, F. J. Crouch, S. R., 2004. London :

Books/Cole Thomson Learning, Inc.Watson, D. G., 2012. Pharmaceutical Analysis, London : Churchill

Livingstone.

2

Page 11: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

PERCOBAAN IIAKURASI & PRESISI

I TUJUAN Mahasiswa mampu melalukan prosedur analisis untuk akurasi dan presisi

II DASAR TEORI Akurasi merupakan Kedekatan hasil uji dengan nilai sesungguhnya.

Akurasi diinterpretasikan dari data % recovery / % perolehan kembali. Persyaratan umum untuk analisis farmasi yaitu % recovery diantara 98-102% atau sesuai % analit di dalam unit sampel menurut AOAC guidelines.

%Recovery= Analit hasil ujiAnalit sebenarnya

x 100%

Presisi merupakan derajat kedektan diantara hasil uji dari satu seri pengukuran berulang pada sampel yang homogen. Presisi dinyatakan oleh nilai % RSD. Persyaratan nilai %RSD umumnya < 2% atau sesuai dengan % analit di dalam unit sampel menurut AOAC guidelines.

%RSD= SDXx100%

Dimana RSD : Relative Standard Deviation

SD : Standard deviation X : rata-rata

III BAHAN & ALATBAHAN

parasetamol standar aquadest larutan HCl 0,1 N matriks tablet

ALAT spektofotometer UV VIS & kuvet Quartz (2) labu ukur 10 ml (5), beaker glas 100 ml (3) batang pengaduk gelas (1) botol timbang / gelas arloji sendok kayu untuk bahan (1) pipet volume

IV PROSEDUR KERJAA) pembuatan kurva kalibrasi

3

Page 12: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

1. Buatlah larutan induk bahan aktif dengan konsentrasi .... ppm.2. Lakukan prosedur pengenceran dengan 5 konsentrasi .... ppm.3. Ukur absorban 5 konsentrasi larutan baku kerja4. Catat nilai X (konsentrasi) dan Y (absorban)5. Buatlah persamaan garis regresi Y= bX + a, dan nilai r

B) Akurasi1. Buat campuran komposisi sebagai berikut :Komposisi Level konsentrasi analit dalam sampel

80% 100% 120%Parasetamol 400 mg 500 mg 600 mgKomponen matriks

250 mg 150 mg 50 mg

TOTAL 650 mg 650 mg 650 mg

2. Ditimbang serbuk sampel uji ekivalen dengan 100 mg parasetamol ( ± .... mg serbuk). Serbuk dimasukan ke dalam labu ukur 100 ml, ditambahkan dengan 50 ml HCl 0,1 N.

3. Larutan dalam labu ukur diultrasonik 5 menit dan di addkan sampai batas tanda dengan HCl 0,1 N. Kemudian disaring

4. Filtrat dipipet 1,0 ml dengan pipet volume ke dalam labu ukur 100 ml kemudian di add sampai batas tanda.

5. Larutan uji diukur serapannya pada panjang gelombang analisis.6. Prosedur dilakukan replikasi masing-masing konsentrasi 3 x.

C) Presisi1. Prosedur yang sama dengan prosedur akurasi2. Data hasil % recovery di hitung RSD nya.

PUSTAKAChristian, G. D., Dasgupta, P. K., Schung, K. A., 2014. Analytical

Chemistry 7th Ed. New York : John Wiley & Sons., Inc.Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia

Edisi IV, Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Hansen, S., Bjergaard, S. P., Rasmussen, K., 2012. Introduction to

Pharmaceutical Chemical Analysis, London : John Wiley & Sons. Ltd. Skoog, D. A., West, D. M., Holler, F. J. Crouch, S. R., 2004. London :

Books/Cole Thomson Learning, Inc.Watson, D. G., 2012. Pharmaceutical Analysis, London : Churchill

Livingstone.PERCOBAAN III

PENETAPAN KADAR SAMPEL METODE SPEKTROFOTOMETRI

I TUJUAN

4

Page 13: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

Mahasiswa mampu menetapkan kadar bahan aktif dalam sampel tabletII DASAR TEORI

Prinsip analisis metode spektrofotometri UV VIS yaitu radiasi pada panjang gelombang 200-700 nm melalui larutan senyawa yang menyebabkan elektron ikatan molekul menjadi tereksitasi menempati tingkat yang lebih tinggi dalam proses penyerapan energi. Senyawa yang dapat diukur dengan metode spektrofotometri yaiyu senyawa yang memiliki gugus kromofor.

Hukum yang digunakan dalam metode spektrofotometri yaitu hukum Beer-Lambert :

A = a . b. cDimana A : absorban a : absortivitas molar b : tebal kuvet (1 cm) c : konsentrasi Metode spektrofotometri UV Vis dapat menunjukan data kualitatif

berupa profil spektrum dan data kuantitatif melalui penetapan kadar dengan cara membuat kurva kalibrasi linier Y= bX+ a.

III BAHAN & ALATBahan :- bahan aktif standar parasetamol,- aquadest- larutan HCl 0,1 N- sampel tablet yang mengandung parasetamol

Alat :- spektofotometer UV VIS & kuvet Quartz (2)- labu ukur 10 ml (5),- beaker glas 100 ml (1)- batang pengaduk gelas (1)- botol timbang / gelas arloji- sendok kayu untuk bahan (1)

- pipet volume-mortir dan stamper

5

Page 14: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

IV PROSEDUR KERJAA) Pembuatan kurva kalibrasi

1. Buatlah larutan induk bahan aktif dengan konsentrasi .... ppm.2. Lakukan prosedur pengenceran dengan 5 konsentrasi .... ppm.3. Ukur absorban 5 konsentrasi larutan baku kerja4. Catat nilai X (konsentrasi) dan Y (absorban)5. Buatlah persamaan garis regresi Y= bX + a, dan nilai r

B) Penentapan kadar sampel1. Ditimbang satu per satu tablet dari 20 tablet. Tentukan

keseragaman bobot menurut Farmakope Indonesia.2. Digerus total tablet yang ditimbang3. Ditimbang serbuk sampel uji ekivalen dengan 100 mg

parasetamol ( ± .... mg serbuk). Serbuk dimasukan ke dalam labu ukur 100 ml, ditambahkan dengan 50 ml HCl 0,1 N.

4. Larutan dalam labu ukur diultrasonik 5 menit dan di addkan sampai batas tanda dengan HCl 0,1 N. Kemudian disaring

5. Filtrat dipipet 1,0 ml dengan pipet volume ke dalam labu ukur 100 ml kemudian di add sampai batas tanda.

6. Larutan uji diukur serapannya pada panjang gelombang analisis.7. Prosedur dilakukan replikasi 3 x.

PUSTAKAChristian, G. D., Dasgupta, P. K., Schung, K. A., 2014. Analytical

Chemistry 7th Ed. New York : John Wiley & Sons., Inc.Day, R. A., Jr., and Underwood, A. L., 2001. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi

keenam, Jakarta : Erlangga.Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia

Edisi IV, Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Hansen, S., Bjergaard, S. P., Rasmussen, K., 2012. Introduction to

Pharmaceutical Chemical Analysis, London : John Wiley & Sons. Ltd. Kealey, D., and Haines, P., J., 2002. Instant Notes Analytical Chemistry,

Oxford : BIOS Scientific Ltd.Kenkel, J., 2003. Analytical Chemisry for Technicians 3rd Ed., Florida : CRC

Press.Skoog, D. A., West, D. M., Holler, F. J. Crouch, S. R., 2004. London :

Books/Cole Thomson Learning, Inc.Watson, D. G., 2012. Pharmaceutical Analysis, London : Churchill

Livingstone.

6

Page 15: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

PERCOBAAN IVPENENTUAN KADAR DUA OBAT DIDALAM TABLET

I TUJUAN Mahasiswa mampu menetapkan kadar dua bahan aktif dalam sampel tablet

II DASAR TEORIDua bahan aktif dapat ditentukan secara bersama dengan metode

spektrofotometri UV Vis menggunakan dua panjang gelombang yang mana masing maing komponen tidak saling mengganggu atau gangguan dari kompenen yang lain kecil. Dua buah kromofor yang berbeda akan mempunyai kekuatan absorbsi radiasi yang berbeda pada suatu daerah panjang gelombang. Pengukuran dilakukan pada masing-masing larutan pada 2 panjang gelombang sehingga diperoleh dua persamaan hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi pada dua panjang gelombang. Sehingga masing-masing komponen bahan aktif dapat dihitung

Hukum yang digunakan dalam metode spektrofotometri yaitu hukum Beer-Lambert :

A = a . b. cDimana A : absorban a : absortivitas molar b : tebal kuvet (1 cm) c : konsentrasi sehingga bila diterapkan di 2 paanjang gelombang menghasilkan

persamaan A ʎ1 = (a1 c1) ʎ1 + (a2 c2) ʎ1A ʎ2 = (a1 c1) ʎ2 + (a2 c2) ʎ2

III BAHAN DAN ALATBahan :- bahan aktif standar parasetamol, kafein- aquadest- larutan HCl 0,1 N- sampel tablet yang mengandung parasetamol & kofeinAlat :- spektofotometer UV VIS & kuvet Quartz (2)- labu ukur 10 ml (5),- beaker glas 100 ml (1)- batang pengaduk gelas (1)- botol timbang / gelas arloji- sendok kayu untuk bahan (1)

- pipet volume- mortir dan stamper

7

Page 16: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

IV PROSEDUR KERJAA) Pengukuran absortivitas

1. Buat larutan standar parasetamol 10 ppm dan larutan standar kofein 10 ppm.2. Scan spektrum larutan masing-masing dan tetapkan panjang

gelombang analisisnya.3. Ukur absorban larutan standar parasetamol 10 ppm dan larutan

standar kofein 10 ppm pada masing-masing panjang gelombang analisis.

4. Hitung absortivitas molarnya pada masing-masing panjang gelombang.

B) Penentapan kadar sampel1. Ditimbang satu per satu tablet dari 20 tablet. Tentukan

keseragaman bobot menurut Farmakope Indonesia.2. Digerus total tablet yang ditimbang3. Ditimbang serbuk sampel uji ekivalen dengan 100 mg

parasetamol ( ± .... mg serbuk). Serbuk dimasukan ke dalam labu ukur 100 ml, ditambahkn dengan 50 ml HCl 0,1 N.

4. Larutan dalam labu ukur diultrasonik 5 menit dan di addkan sampai batas tanda dengan HCl 0,1 N. Kemudian disaring.

5. Filtrat dipipet 1,0 ml dengan pipet volume ke dalam labu ukur 100 ml kemudian di add sampai batas tanda.

6. Larutan uji diukur serapannya pada panjang gelombang analisis.7. Prosedur dilakukan replikasi 3 x.

PUSTAKAChristian, G. D., Dasgupta, P. K., Schung, K. A., 2014. Analytical

Chemistry 7th Ed. New York : John Wiley & Sons., Inc.Day, R. A., Jr., and Underwood, A. L., 2001. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi

keenam, Jakarta : Erlangga.Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia

Edisi IV, Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Hansen, S., Bjergaard, S. P., Rasmussen, K., 2012. Introduction to

Pharmaceutical Chemical Analysis, London : John Wiley & Sons. Ltd. Kenkel, J., 2003. Analytical Chemisry for Technicians 3rd Ed., Florida : CRC

Press.Skoog, D. A., West, D. M., Holler, F. J. Crouch, S. R., 2004. London :

Books/Cole Thomson Learning, Inc.Watson, D. G., 2012. Pharmaceutical Analysis, London : Churchill

Livingstone.

8

Page 17: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

PERCOBAAN V

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

TUJUAN

Mahasiswa memahami prinsip pemisahan metode Kromatografi lapis tipis.

DASAR TEORI

Analit mengalami migrasi melalui lapisan fase diam (pada umunya silika gel) oleh pengaruh fase gerak( yang terdiri dari satu/lebih campuran pelarut). Larutan sampel atau standar ditotolkan pada plat fase diam KLT dengan bantuan pipa kapiler (20 µl), campuran pelarut fase gerak dijenuhkan ke di dalam chamber sampai kondisi jenuh dengan uap campuran fase gerak.

Retardation factor (Rf) menggambarkan jarak yang ditempuh noda dibandingkan jarak yang ditempuh pelarut saat proses eluasi pemisahan KLT. Nilai Rf ini digunakan sebagai data kualitatif analisis senyawa dalam sampel. Dengan membandingkan nilai Rf standar (senyawa yang diketahui) dengan Rf analit dalam sampel.

Pada umumnya KLT mengunakan fase diam silika gel yang bersifat polar dan menggunakan fase gerak campuran pelarut yang lebih non polar dan mudah menguap. Prinsip pemisahan analit dengan komponen lain dalam sampel berdasarkan prinsip partisi – adsorpsi. Noda pada KLT dapat dianalisis dibawah sinar UV atau mengunakan pereaksi penampak noda agar bisa dideteksi didaerah visibel.

Analisis KLT digunakan secara luas untuk kontrol kualitas sediaan farmasi, analisis bahan tambahan makanan minuman, identifikasi bahan cemaran, dll.

ALAT DAN BAHAN

ALAT

Plat KLT Silika gel, pipa kapiler, chamber pengembang fase gerak, labu ukur, beker glass, pengaduk, pipet.

BAHAN

Standar parasetamol,standar kofein, sampel, pelarut etanol dan etil asetat

PROSEDUR KERJA 1. Preparasi sampel dan standar2. Penotolan larutan sampel dengan bantuan pipa kapiler 3. Pengembangan fase gerak di dalam chamber pengembang selama kurang

lebih 1 jam.

9

Page 18: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

4. Eluasi Pelat yang sudah ditotolkan sampel ke dalam chamber pengembang kurang lebih 1 jam.

5. Visualisasi di bawah lampu UV atau Sinar tampak (visibel) setelah disemprot dengan penampak noda.

6. Hitung Rf dan Interpretasi hasil.

TUGAS

1. Jelaskan Prinsip KLT!

2. Carilah contoh campuran fase gerak dalam KLT!

3. Sebutkan keuntungan dan kelemahan metode KLT!

PUSTAKA

1. McMurry, J. E. and Fay, R. C., 2012. Chemistry , 6th Ed., New York : Pearson Prentice Hall.

2. The Merck Index, 1996. An Encyclopedia of chemical, Drug and Biological, 12 th

edition, Merck & Co Inc,

3. Chang, R., 2010. Chemistry, 10th Ed., Boston : McGraw-Hill Companies, Inc.

4. Christian, G. D., Dasgupta, P. K., Scugh, K. A., 2014. Analytical Chemistry Ed. 7th, New York : John Wiley and Sons Inc.

10

Page 19: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

PERCOBAAN VIANALISIS DATA METODE FTIR

I TUJUAN Mahasiswa mampu menetapkan bahan aktif berdasarkan profil FTIR

II DASAR TEORIRadiasi elektormagnetik pada rentang 400 cm-1 dan 4000 cm-1

(2500 dan 20.000 nm) melalui sampel dan diabsorbsi oleh molekul menyebabkan terjadinya strech and bend. Panjang gelombang radiasi yang diserap merupakan karakteristik ikatan yang diserap.

Aplikasi metode FTIR yaitu sebagai fingerprint kualitatif untuk mengecek identitas bahan baku obat dan identifikasi bahan aktif obat, untuk mengetahui kandungan gugus fungsi dalam suatu bahan, karakteristik sampel solid dan semisolid. Radiasi inframerah dibagi menjadi tigaa bagian yaitu far infrared, middle infrared dan near infrared. Rangkuman serapan utama pada senyawa obat ditunjukan pada gambar 1.

Gambar 1. Serapan utama beberapa gugus fungsi di senyawa obat (Watson, 2012)

III ALAT DAN BAHANContoh spektrum infrared dari masing-masing gugus fungsi di pustaka ( seperti di Pavia et al., 2009)

11

Page 20: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

IV PROSEDUR KERJA1. Identifikasi gugus fungsi dari spektrum senyawa obat yang diberikan

berdasarkan pustaka :a. Jenis serapan (kuat, sedang, lemah) pada panjang gelombangb. Bandingkan dengan contoh serapan gugus fungsi senyawa

spektrum pada pustaka yang didapat

PUSTAKAChristian, G. D., Dasgupta, P. K., Schung, K. A., 2014. Analytical

Chemistry 7th Ed. New York : John Wiley & Sons., Inc.Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia

Edisi IV, Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Hansen, S., Bjergaard, S. P., Rasmussen, K., 2012. Introduction to

Pharmaceutical Chemical Analysis, London : John Wiley & Sons. Ltd. Kealey, D., and Haines, P., J., 2002. Instant Notes Analytical Chemistry, Oxford :

BIOS Scientific Ltd.Kenkel, J., 2003. Analytical Chemisry for Technicians 3rd Ed., Florida : CRC

Press.Pavia, D. L., Lampman, G. M., Kriz, G. S., Vyvyan, J. R., 2009. Introduction to

Spectroscopy, Books/Cole Cengage Learning. Skoog, D. A., West, D. M., Holler, F. J. Crouch, S. R., 2004. London : Books/Cole

Thomson Learning, Inc.Watson, D. G., 2012. Pharmaceutical Analysis, London : Churchill Livingstone.

12

Page 21: Virtual Learning Management Universitas Brawijayavlm.ub.ac.id/pluginfile.php/41313/mod_resource/content/1... · Web viewKecelakaan dalam penanganan bahan gelas harus dihindari dengan

PERCOBAAN VIIANALISIS DATA KROMATOGAM HPLC

I TUJUAN Mahasiswa mampu mengolah data kromatogram HPLC

II DASAR TEORIHigh Performance Liquid Chromatography (HPLC) merupakan

salah satu metode analisis yang sering digunakan dalam analisa farmasi dikarenakan memiliki kemampuan selektivitas & sensivitas yang tinggi, efisien, otomatis, presisi dan akurat.

HPLC merupakan metode pemisahan satu/lebih analit dengan komponen lain yang larut dalam fase gerak yang umumnya polar pada fase diam yang ummnya non polar dengan tekanan yang tinggi. Analisis kualitatif dapat ditunjukan dari nilai waktu retensi analit (tR) sedangkan Analisis kuantitatif dari perhitungan melalui kurva baku linieritas yang digunakan sebagai cara penentuan kadar.

Parameter HPLC yaitu waktu retensi (tR), faktor kapasitas (K), selektivitas (α), Resolusi (Rs), Jumlah pelat teoritis (N), dll. Sebelum validasi metode analisis dilakukan perlu melakukan uji kesesuaian sistem ( System Suitability Test).

III ALAT DAN BAHANSpektrum dan kromatogram HPLC, pustaka teori HPLC

IV PROSEDUR KERJA1. Identifikasi waktu retensi (tR), faktor kapasitas (K), selektivitas (α),

Resolusi (Rs), Jumlah pelat teoritis (N), dll2. Perhitungan kadar dari persamaan garis regresi dari data

kromatogram HPLCPUSTAKAChristian, G. D., Dasgupta, P. K., Schung, K. A., 2014. Analytical

Chemistry 7th Ed. New York : John Wiley & Sons., Inc.Dong, M. W., 2006. Modern HPLC for Practicing Scientist, New Jersey :

John Wiley & Sons, Inc.Hansen, S., Bjergaard, S. P., Rasmussen, K., 2012. Introduction to

Pharmaceutical Chemical Analysis, London : John Wiley & Sons. Ltd. Watson, D. G., 2012. Pharmaceutical Analysis, London : Churchill Livingstone.

13