vii. pengertian pembangunan pertanian dan usahatani

23

Upload: eko-putra-sentosa

Post on 29-Dec-2015

107 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Makul Pertanian

TRANSCRIPT

Page 1: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani
Page 2: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

Pengertian Pembangunan

Amri Jahi (1988): suatu proses perubahan sosial dalam suatu masyarakat, yang diselenggarakan dengan jalan memberi kesempatan yang seluas-luasnya pada warga masyarakat tersebut untuk berpartisipasi, untuk mendapatkan kemajuan baik secara sosial maupun material (termasuk

dalam hal ini ialah pemerataan, kebebasan, dan berbagai kualitas lain yang diinginkan agar menjadi lebih baik) bagi mayoritas warga masyarakat itu, dengan mengendalikan

lingkungan hidup mereka secara lebih baik”.

Page 3: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

Todaro (2002) pembangunan mengandung tiga nilai utama:Menunjang kelangsungan hidup;

memampuan untuk mempengaruhi kebutuhan-kebutuhan dasar.

Harga diri; kemampuan untuk menjadi seorang manusia, suatu pribadi.

Kemerdekaaan dari perbudakan dan penjajahan; kemampuan untuk memilih.

Page 4: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

Slamet (2003), pembangunan perdesaan perlu didekati dengan berbagai cara sekaligus: 1) pengelolaan potensi dapat dibangun

oleh masyarakat setempat, 2) pembinaan teknologi tepat guna yang

meliputi penciptaan, pengembangan, penyebaran sampai digunakannya teknologi itu oleh masyarakat perdesaaan,

Page 5: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

3) pembinaan organisasi usaha atau unit pelaksana yang melaksanakan penerapan berbagai teknologi tepat guna untuk mencapai tujuan pembangunan,

4) pembinaaan organisasi pembina/pendukung yang menyambungkan usaha pembangunan yang dilakukan individu-individu warga masyarakat dengan lembaga lain atau dengan tingkatyang lebih tinggi (kecamatan, kabupaten, propinsi, nasional),

5) pembinaan kebijaksanaan pendukung, yaitu yang mencakup input.

Page 6: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

Pembangunan PERTANIAN

Merombak usahatani dalam arti luas dan pengaturannya agar dapat menggunakan metode berusaha tani secara baik, benar dan efisien

Page 7: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

Langkah pertama apa yang harus dilakukan, untuk melaksanakan

Pembangunan (Pertanian) ??

Page 8: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

Pembangunan Pertanian Sebelum Krisis

Sebelum tinggal landas (Repelita VI), sejak Repelita I(1969) – V (89 – 94) pertanian dijadikan sektor pembangunan penting (diprioritaskan)

Pembangunan pertanian dititik beratkan pada produksi pangan, disertai produksi bahan baku industri

Orientasi pembangunan merupakan imbas dari percepatan pertumbuhan penduduk

Page 9: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

Dunia mengalami apa yang disebut revolusi hijau, yaitu munculnya pembangunan pertanian dengan penemuan sarana produksi

Revolusi hijau dimulai di Indonesia th. 1964 dengan pencanangan program KOGM (Komando Operasi Gerakan Makmur.

Selanjutnya berlanjut menjadi SSBM (Swasembada Bahan Makanan), BIMAS (Bimbingan Massal), INMAS (Intensifikasi Massal), dst.

Page 10: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

Repelita I sampai V, pembangunan pertanian sebagian besar diorientasikan pada perberasan (berbasis beras) dengan biaya “loan” atau hutang.

Dalam Repelita III dan IV dikenal adanya pendekatan Trimatra Pembangunan Pertanian, yaitu usahatani terpadu, komoditi terpadu, dan wilayah terpadu.

Usaha peningkatan produksi, melalui empat usaha pokok:

Page 11: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

1) Intensifikasi, ditekankan untuk mencapai swasembada pangan

2) Ekstensifikasi, perluasan areal dikaitkan dengan program transmigrasi dan pembangunan daerah

3) Rehabilitasi, diarahkan pada tanah-tanah kritis

4) Diversifikasi (Vertikal+horisontal), diarahkan pada pengembangan pengolahan hasil dan pasca panen (Vertikal)

Page 12: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

Pada Repelita V (Struktur pertanian tangguh untuk mendukung industri maju), industri berbasis pertanian. Strategi tahap pembangunan ini terkait dengan teori pembangunan Rostow: (1) The traditional Society, (2) The pre condition for take-off, (3) the take-off, (4) The drive maturity, (5) The age of high mass-consumption

Page 13: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

Repelita VI, adalah tahap tinggal landas dimana pembangunan pertanian menjadi sektor kedua setelah pembangunan industri. Swasembada pangan telah tercapai pada th. 1984, ekspor non migas semakin baik.

Dalam Repelita VI, mulai dilakukan pengembangan agribisnis dan agroindustri dalam pembangunan pertanian

Page 14: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

Pada tahap tersebut (Repelita VI) Agribisnis dikembangkan dengan menitik beratkan agroindustri). Agroindusti diharapkan menjadi sektor yang memimpin.

Namun Repelita belum selasai, Indonesia dilanda krisis dan Mundurnya presiden Soeharto

Page 15: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

Pada masa SBY, pemerintah mengeluarkan : Progam perencanaan revitalisasi pertanian

yang mencoba menempatkan kembali sektor pertanian secara proporsional dan kontekstual dengan meningkatkan pendapatan pertanian untuk GDP,

Pembangunan agribisnis yang mampu meyerap tenaga kerja dan swasembada beras, jagung dan palawija.

Page 16: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

Pada masa nya SBY dianggap gagal dalam hal swasembada pangan

dan hanya dianggap keberhasilan yang semu. Pentingnya pencapaian swasembada beras, perlu diketahui

kedudukan khusus beras dalam menu, budaya, dan politik Indonesia.

Page 17: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

Kebijakan pemerintahan SBY saat ini tidak mendukung berkembangnya sektor pertanian dalam negeri. Antara lain: Indonesia telah mengarah ke negara industri, padahal kemampuanya masih di bidang agraris. Misalnya, kedudukan Pulau Jawa sebagai sentra penghasil padi semakin kehilangan potensi karena industrialisasi dan pembangunan perumahan. Konversi tata guna lahan ini merupakan salah satu pemicu merosotnya pertanian Indonesia yang menjadi sumber penghidupan 49 persen warga negara.

Page 18: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

pemicu utama terpuruknya sektor pertanian

Dari segi sarana dan prasarana, dana pemeliharaan infrastruktur pertanian, tidak ada pembangunan irigasi baru, dan pencetakan lahan baru tidak berlanjut.

Dalam hal bebasnya konversi lahan pertanian, pihak pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten tidak disiplin menjalankan pemerintahan dengan mengizinkan pengubahan fungsi pertanian yang strategis bagi ketahanan negara.

Page 19: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

Dari sisi kebijakan dan politik, penerapan otonomi daerah membuat sektor tanaman pangan terabaikan. Para elite politik membuat kebijakan demi partai, bukan untuk kebijakan pangan rakyat. Keadaan semakin buruk dengan tidak adanya keamanan dan stabilitas yang seharusnya dijalankan aparat penegak hukum.

Page 20: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

PENTINGNYA PEMBANGUNAN PERTANIAN

Beras adalah bahan makanan pokok bagi orang Indonesia. Berbagai bahan makanan lain pengganti beras pernah dianjurkan oleh pemerintah, namun rakyat tidak menyukainya.

Ketika harga beras melonjak sampai pada titik di mana konsumsinya harus dikurangi, penduduk menjadi kekurangan gizi dan kelaparan. Beras adalah pusat dari semua hubungan pertalian sosial.

Pemerintah juga sering melakukan praktik dagang menjelang pelaksanaan kebijakan ekonomi yang kontroversial. Stok beras di pasaran dibuat langka baru kemudian harga naik, akhirnya masyarakat dipaksa memahami impor beras yang akan dilakukan oleh pemerintah.

Page 21: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

DAMPAK Impor beras yang dilakukan oleh pemerintah

Pertama, menurunkan motivasi kerja para petani karena hasil kerja kerasnya akan kalah berkompetisi dengan beras impor di pasaran.

Kedua, menterpurukkan tingkat pendapatan petani domestik yang rendah menjadi sangat rendah.

Page 22: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

Kebijakan impor beras adalah pemenuhan kesepakatan AoA (Agreement on Agriculture) WTO yang disepakati oleh Presiden Soeharto tahun 1995 dan dilanjutkan pemerintahan penerusnya sampai sekarang. Butir-butir kesepakatan AoA terdiri dari :Kesepakatan market access (akses pasar) komoditi pertanian domestik. Pasar pertanian domestik di Indonesia harus dibuka seluas-luasnya bagi proses masuknya komoditi pertanian luar negeri, baik beras, gula, terigu, dan lain sebagainya.

Page 23: VII. Pengertian Pembangunan Pertanian Dan Usahatani

Penghapusan subsidi dan proteksi negara atas bidang pertanian. Negara tidak boleh melakukan subsidi bidang pertanian, baik subsidi pupuk atau saprodi lainnya serta pemenuhan kredit lunak bagi sektor pertanian. 3. Penghapusan peran STE (State Trading Enterprises) Bulog, sehingga Bulog tidak lagi berhak melakukan monopoli dalam bidang ekspor-impor produk pangan, kecuali beras.

Dampak pemenuhan kesepakatan AoA WTO sangat menyedihkan bagi kondisi pertanian lndonesia semenjak 1995 hingga sekarang ini. Sektor pertanian di Indonesia mengalami keterpurukan dan kebangkrutan. Akibat memenuhi kesepakatan AoA WTO, Indonesia pernah menjadi negara pengimpor beras terbesar di dunia pada tahun 1998 sebesar 4,5 juta ton setahun.