stiemahardhika.files.wordpress.com · web viewsalah satu hal yang memegang peranan penting dalam...

33
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien dari Satuan Pengendalian Internal atau yang sering disebut dengan Internal Audit. Pemahaman yang mendalam akan sebuah proses, teknik serta langkah- langkah dalam melakukan proses audit akan memberi dampak yang positif bagi perusahaan terutama dalam meminimalkan suatu resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan. Internal auditor diharapkan mampu melaksanakan audit secara efektif dan efisien. Sumber daya yang terbatas yang digunakan seharusnya mampu dikelola sedemikian rupa sehingga tujuan audit yang telah ditetapkan dapat terealisasi. Hal ini berarti internal auditor harus memahami tahapan – tahapan proses audit. Dengan memahami proses audit , diharapkan para internal auditor mampu mengatasi kelemahan- kelemahan yang dihadapi terkait dengan perencanaan Proses Audit 1

Upload: nguyenmien

Post on 20-May-2018

229 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam

meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan

efektif dan efisien dari Satuan Pengendalian Internal atau yang sering

disebut dengan Internal Audit. Pemahaman yang mendalam akan sebuah

proses, teknik serta langkah-langkah dalam melakukan proses audit akan

memberi dampak yang positif bagi perusahaan terutama dalam

meminimalkan suatu resiko yang akan dihadapi oleh perusahaan.

Internal auditor diharapkan mampu melaksanakan audit secara

efektif dan efisien. Sumber daya yang terbatas yang digunakan seharusnya

mampu dikelola sedemikian rupa sehingga tujuan audit yang telah

ditetapkan dapat terealisasi. Hal ini berarti internal auditor harus

memahami tahapan – tahapan proses audit. Dengan memahami proses

audit, diharapkan para internal auditor mampu mengatasi kelemahan-

kelemahan yang dihadapi terkait dengan perencanaan tahunan audit dan

melaksanakan pengujian-pengujian audit secara lebih efektif dan efsien.

Peranan Internal Auditor dengan fokus utama pengendalian atau

kontrol pada perusahaan saat ini sudah tidak memadai lagi. Kelemahan

utama yang muncul adalah perencanaan audit yang tidak efektif dikaitkan

dengan pencapaian misi perusahaan. Umumnya perencanaan audit disusun

tidak melalui suatu basis yang memadai, melainkan hanya berdasarkan

penilaian subyektif belaka.Sehubungan dengan hal tersebut maka internal

auditor harus mampu memahami dan menjelaskan tujuan dan tanggung

jawab pemeriksaan serta memahami asersi manajemen dan menjelaskan

bagaimana mempersiapkan dan menyusun langkah – langkah dalam

melakukan pemeriksaan.

Proses Audit 1

Page 2: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang

akan dibahas dalam Makalah ini adalah sebagai berikut :

1) Mengetahui tujuan dan tanggung jawab dalam melakukan

pemeriksaan

2) Memahami Asersi Manajemen

3) Mengetahui Rencana Pemeriksaan

4) Memahami Prosedur Prosedur Pemeriksaan

1.3 Manfaat dan Tujuan Makalah

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pemeriksaan Akuntansi. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk membantu

rekan pembaca dalam mempelajari pemeriksaan akuntansi lebih dalam,

diantaranya antara lain :

1) Menjelaskan tujuan dan tanggung jawab dalam melakukan

pemeriksaan

2) Menjelaskan tentang asersi manajemen

3) Mendeskripsikan rencana – rencana pemeriksaan

4) Menjabarkan prosedur – prosedur pemeriksaan

Proses Audit 2

Page 3: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN AUDITING

Menurut devinisi Konrath (2002) auditing sebagai suatu objektif

mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan

dan kejadian-kejadian ekonomi untuk menyakinkan tingkat keterkaitan antara

asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan

hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Sedangkan menurut Agoes (2004)“ Suatu pemeriksaan yang dilakukan

secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan

keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan

dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat

mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa audit adalah pemeriksaan

laporan keuangan yang disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan

pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya.Laporan keuangan yang harus

diperiksa terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan

laporan arus kas. Catatan pembukuan terdiri dari buku harian, buku besar, dan

buku pembantu. Bukti pendukung antara lain bukti penerimaan kas dan

pengeluaran kas, faktur penjualan, jurnal voucher dan lain-lain. Dokumen lain

yang perlu diperiksa antara lain notulen rapat direksi dan pemegang saham, akte

pendirian, kontrak, perjanjian kredit dan lain-lain. Pemeriksaan harus dilakukan

secara kritis dan sistematis.Agar pemeriksaan dapat dilakukan secara kritis,

pemeriksaan harus dipimpin oleh seorang yang bergelar akuntan dan mempunyai

ijin praktek sebagai akuntan publik dari Menteri Keuangan.Pelaksana

pemeriksaan harus berpendidikan, berpengalaman dan berkeahlian di bidang

akuntansi, perpajakan, sistem akuntansi dan pemeriksaan akuntansi.Sedangkan

agar pemeriksaan dapat dilakukan secara sistematis, akuntan publik harus

Proses Audit 3

Page 4: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

merencanakan pemeriksaannya sebelum proses pemeriksaan dimulai dengan

membuat audit plan yang memuat kapan pemeriksaan dimulai, berapa lama,

kapan laporan harus selesai, berapa orang staf yang ditugaskan, masalah-masalah

yang diperkirakan akan dihadapi di bidang auditing, akuntansi dan perpajakan.

Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen, yaitu akuntan

publik.Independen berarti tidak mempunyai kepentingan tertentu di perusahaan

tersebut (Misal sebagai pemegang saham, direksi) atau mempunyai hubungan

khusus (Misal keluarga dari pemegang saham, direksi). Akuntan publik harus

independen karena sebagai orang kepercayaan masyarakat, harus bekerja secara

objektif, tidak memihak dan melaporkan apa adanya.Kantor akuntan publik

merupakan tempat penyediaan jasa oleh profesi akuntan publik bagi masyarakat

berdasarkan SPAP. Kantor akuntan publik dapat menyediakan jasa:

(1) audit atas laporan historis,

(2) atestasi atas laporan keuangan prospektif atau asersi lain,

(3) jasa akuntansi dan review,

(4) jasa konsultasi. Perlu dibedakan istilah akuntan publik dan auditor

independen.

Akuntan publik menyediakan berbagai jasa yang diatur SPAP (auditing, atestasi,

akuntansi dan review, dan jasa akuntasi).Auditor independen menyediakan jasa

audit atas dasar standar auditing yang tercantum pada SPAP.

2.2 TUJUAN AUDIT

Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan

pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai

dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.Kewajaran laporan

keuangan dinilai berdasarkan asersi yang terkandung dalam setiap unsur yang

disajikan dalam laporan keuangan.Akuntan publik tidak menyatakan bahwa

laporan keuangan tersebut benar, karena pemeriksaannya dilakukan secara

Proses Audit 4

Page 5: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

sampling, sehingga mungkin saja terdapat kesalahan dalam laporan keuangan

tetapi jumlahnya tidak material sehingga tidak mempengaruhi kewajaran laporan

keuangan secara keseluruhan.

2.3 TANGGUNG JAWAB DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN

2.3.1 Tanggung Jawab Manajemen

Laporan keuangan merupakan tanggung jawab Manajemen.

Tanggung jawab auditor adalah untuk menyatakan pendapat atas

laporan keuangan. Manajemen bertanggung jawab untuk

menerapkan kebijakan akuntansi yang sehat dan untuk membangun

dan memeliharan pengendalian intern yang ada,diantaranya

mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi

(termasuk peristiwa dan kondisi) yang konsisten dengan asersi

manajemen yang tercantum dalam laporan keuangan. Transaksi

entitas dan aset, liabilitas danekuitas yang terkait adalah berada

dalam pengetahuan dan pengendalian langsung manajemen.

Pengetahuan auditor tentang masalah dan pengendalian intern

tersebut terbatas pada yang diperoleh melalui audit. Oleh karena

itu, penyajian secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum di Indonesia merupakan bagian yang tersirat dan

terpadu dalam tanggung jawab manajemen.

2.3.2 Tanggung Jawab Auditor

Berdasarkan PSA No.02 seksi 110, auditor mempunyai

tanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit

untuk memperoleh keyakinan memadai (reasonable assurance)

tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material,

baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan. Oleh karena sifat

bukti audit dan karakteristik kecurangan, auditor dapat memperoleh

keyakinan memadai, namun bukan mutlak,bahwa salah saji

material terdeteksi. Auditor tidak bertanggung jawab untuk

Proses Audit 5

Page 6: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh

keyakinan bahwa salah saji terdeteksi, baik yang disebabkan oleh

kekliruan atau kecurangan, yang tidak material terhadap laporan

keuangan.

Auditor Independen dapat memberikan saran tentang

bentuk dan isi laporan keuangan atau membuat draft laporan

keuangan, seluruhnya atau sebagian, berdasarkan informasi dari

manajemen dalam pelaksanaan audit.Namun, tanggung jawab

auditor atas laporan keuangan terbatas pada pernyataan

pendapatnya atas laporan keuangan tersebut.

Berikut beberapa istilah yang disebutkan dalam

tanggung jawab auditor :

1) Salah Saji Material dan tidak material

Dianggap material bila gabungan berbagai kekeliruan yang

belum terkoreksi dan kecurangan dalam laporan keuangan

dapat mengubah atau mempengaruhi berbagai keputusan

pengguna laporan keuangan.

2) Keyakinan yang memadai

Auditor bertanggungjawab untuk merencanakan dan

melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan memadai

bahwa laporan keuangan terbebas dari salah saji

material.Laporan auditor yang berisi tentang pendapat auditor

atas laporan keuangan didasarkan pada konsep perolehan

keyakinan memadai. Suatu audit tidak memberikan jaminan

atas akurasi laporan keuangan. Auditor bertanggung jawab

atas tingkat keyakinan yang memadai tetapi tidak mutlak

karena :

a. Mayoritas bukti audit berasal dari pengujian sampel atas

populasi.

b. Berbagai penyajian akuntansi terdiri dari sejumlah taksiran

yang kompleks, yang mengandung sejumlah

Proses Audit 6

Page 7: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

ketidakpastian serta dapat mempengaruhi berbagai

peristiwa yang akan datang.

c. Laporan keuangan yang disusun dengan penuh

kecurangan sering sekali sangat sulit dibuktikan,

khususnya saat terdapat suatu kolusi dalam manajemen

perusahaan.

3) Kekeliruan dan Kecurangan

Kekeliruan merupakan kesalahan penyajian atas laporan

keuangan yang tidak disengaja (unintentionally), meliputi

kekeliruan dalam pengumpulan atau pengolahan data

akuntansi yang menjadi sumber penyusunan laporan

keuangan; estimasi akuntansi yang tidak masuk akal yang

timbul dari kecerobohan atau salah tafsir fakta; dan/atau Kekeliruan

dalam penerapan prinsip akuntansi yang berkaitan dengan

jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau

pengungkapan.Kecurangan merupakan kesalahan penyajian

yang disengaja(intentionally), yaitu:

a. Penggelapan aset (misappropriation of assets)

b. Kecurangan pelaporan keuangan (fraudulent financial

reporting)

4) Skeptism Profesional

Merupakan sikap dimana auditor tidak boleh mengasumsikan

bahwa manajemen bersifat tidak jujur, tetapi kemungkinan

bahwa mereka bersikap tidak jujur harus tetap

dipertimbangkan. Tanggung jawab auditor dalam mendeteksi

pelanggaran hukum :

a. Menentukan apakah suatu tindakan klien itu dipandang

sebagai pelanggaran hukum, biasanya hal tersebut berada

di luar kompetensi profesional auditor.

b. Auditor harus mendeteksi dan melaporkan salah saji

akibat tindakan melanggar hukum yang berdampak

Proses Audit 7

Page 8: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

langsung dan material terhadap jumlah dan kecukupan

pengungkapan dalam laporan keuangan.

2.4 ASERSI MANAJEMEN DALAM LAPORAN KEUANGAN

Asersi (Assertions) adalah pernyataan manajemen yang terkandung di

dalam komponen laporan keuangan.Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit

atau eksplisit.

Asersi manajemen dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence). Asersi ini

berhubungan dengan apakah aktiva atau hutang entitas ada pada tanggal

tertentu dan apakah transaksi yang dicatat telah terjadi selama periode

tertentu

2) Kelengkapan (completeness).Asersi ini berhubungan dengan apakah

semua transaksi dan rekening yang seharusnya telah disajikan dalam

laporan keuangan.

3) Hak dan kewajiban (rights and obligation).Asersi ini berhubungan dengan

apakah aktiva merupakan hak perusahaan dan hutang merupakan

kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu.

4) Penilaian (valuation) atau alokasi. Asersi ini berhubungan dengan apakah

komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya sudah

dicantumkan dalam laporan keuangan dalam jumlah yang semestinya.

5) Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure). Asersi ini

berhubungan dengan apakah komponen-komponen tertentu laporan

keuangan diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan semestinya.

Asersi Manajemen dan Tujuan Audit.Tujuan umum audit atas laporan keuangan

adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam

semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di

Indonesia.Kewajaran laporan keuangan sangat ditentukan integritas berbagai

Proses Audit 8

Page 9: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

asersi manajemen yang terkandung dalam laporan keuangan.Hubungan asersi

manajemen dengan tujuan umum audit dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel Hubungan Asersi Manajemen dan Tujuan Umum Audit

Asersi Manajemen Tujuan Umum Audit

Keberadaan atau keterjadian Aktiva dan kewajiban entitas ada pada tanggal

tertentu, dan transaksi pendapatan dan biaya

terjadi dalam periode tertentu

Kelengkapan Semua transaksi dan semua rekening yang

seharusnya telah disajikan dalam laporan

keuangan

Hak dan kewajiban Aktiva adalah hak entitas dan hutang adalah

kewajiban entitas pada tanggal tertentu

Penilaian atau alokasi Komponen aktiva, hutang, pendapatan dan biaya

telah disajikan dalam laporan keuangan pada

jumlah yang semestinya

Penyajian dan pengungkapan Komponen tertentu dalam laporan keuangan telah

digolongkan, digambarkan, dan diungkapkan

secara semestinya

Proses Audit 9

Page 10: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

2.5 RENCANA PEMERIKSAAN

Perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh

auditor untuk melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan

rencana audit dan program audit menyeluruh. Variabel ini diukur dengan

menggunakan jam perencanaan audit. Keberhasilan penyelesaian perikatan audit

sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit yang dibuat oleh auditor.

Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan

lingkup audit yang diharapkan. sifat, lingkup, dan saat perencanaan bervariasi

dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman mengenai entitas, dan

pengetahuan tentang bisnis entitas. Dalam perencanaan audit, auditor harus

mempertimbangkan, antara lain:

1. Masalah yang berkaitan dengan bisnis entitas dan industri yang menjadi

tempat entitas tersebut.

2. Kebijakan dan prosedur akuntansi entitas tersebut.

3. Metode yang digunakan oleh entitas tersebut dalam mengolah informasi

akuntansi yang signifikan, termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar

untuk mengolah informasi akuntansi pokok perusahaan.

4. Tingkat risiko pengendalian yang direncanakan.

5. Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan audit.

6. Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian

(adjustment).

7. Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian

audit, seperti risiko kekeliruan atau kecurangan yang material atau adanya

transaksi antar pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

8. Sifat laporan auditor yang diharapkan akan diserahkan (sebagai contoh,

laporan auditor tentang laporan keuangan konsolidasian, laporan keuangan

yang diserahkan ke Bapepam, laporan khusus untuk menggambarkan

kepatuhan klien terhadap kontrak perjanjian).

Proses Audit 10

Page 11: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

Tahap-tahap Perencanaan Auditing :

2.6 Prosedur Perencanaan Audit

Prosedur yang dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam perencanaan

dan supervise biasanya mencakup review terhadap catatan auditor yang

berkaitan dengan satuan usaha dan diskusi dengan staf lain dalam kantor

akuntan dan pegawai satuan usaha tersebut.Prosedur audit adalah metode

atau teknik yang digunakan oleh para auditor untuk mengumpulkan dan

mengevaluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten. Pilihan auditor

tentang prosedur audit dipengaruhi oleh faktor dari mana data diperoleh,

dikirimkan, diproses, dipelihara, atau disimpan secara elektronik.

Pengolahan komputer juga mempengaruhi pemilihan prosedur audit.

Pembahasan berikut ini akan berfokus pada review beberapa jenis prosedur

yang digunakan oleh para auditor. Prosedur ini dapat digunakan untuk

mendukung pendekatan audit top-down ataupun pendekatan audit bottom-

up. Auditor akan mempertimbangkan bagaimana setiap prosedur ini akan

digunakan ketika merencanakan audit dan mengembangkan program audit.

Berikut ini adalah sepuluh jenis prosedur audit yang akan dibahas

kemudian:

Proses Audit 11

Page 12: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

1) Prosedur analitis (analytical procedures)

Prosedur analitis terdiri dari penelitian dan perbandingan hubungan di antara

data. Prosedur ini meliputi:  perhitungan dan penggunaan rasio-rasio

sederhana; analisis vertikal atau laporan persentase; perbandingan jumlah

yang sebenarnya dengan data historis atau anggaran; serta penggunaan

model matematis dan statistik, seperti analisis regresi. Analisis regresi dapat

melibatkan penggunaan data nonkeuangan (seperti data jumlah karyawan)

maupun data keuangan. Prosedur analitis seringkali meliputi juga

pengukuran kegiatan bisnis yang mendasari operasi serta membandingkan

ukuran-ukuran kunci ekonomi yang menggerakkan bisnis dengan hasil

keuangan terkait. Prosedur analitis umumnya digunakan dalam

pendekatan top-down untuk mengembangkan harapan atas akun laporan

keuangan dan untuk menilai kelayakan laporan keuangan dalam konteks

tersebut.

2) Inspeksi (inspecting)

Inspeksi meliputi pemeriksaan rinci terhadap dokumen dan catatan, serta

pemeriksaan sumber daya berwujud. Prosedur ini digunakan secara luas

dalam auditing. Inspeksi seringkali digunakan dalam mengumpulkan dan

mengevaluasi bukti bootom-up maupun top-down. Dengan melakukan

inspeksi atas dokumen, auditor dapat menentukan ketepatan persyaratan

dalam faktur atau kontrak yang memerlukan pengujian bottom-up atas

akuntansi transaksi tersebut. Pada saat yang sama, auditor seringkali

mempertimbangkan implikasi bukti dalam konteks pemahaman faktor-

faktor ekonomi dan persaingan entitas. Sebagai contoh, pada saat auditor

memeriksa kontrak sewa guna usaha, ia melakukan verifikasi kesesuaian

akuntansi yang digunakan untuk sewa guna usaha, mengevaluasi bagaimana

sewa guna usaha ini berpengaruh pada kegiatan pembiayaan dan investasi

entitas, dan akhirnya mempertimbangkan bagaimana sewa guna usaha ini

dapat mempengaruhi kemampuan entitas untuk menambah penghasilan dan

bagaimana pengaruh transaksi ini atas struktur biaya tetap entitas.Istilah-

Proses Audit 12

Page 13: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

istilah seperti me-review (reviewing), membaca (reading), dan memeriksa

(examining) adalah sinonim dengan menginspeksi dokumen dan catatan.

Menginspeksi dokumen dapat membuka jalan untuk mengevaluasi bukti

documenter. Dengan demikian melalui inspeksi, auditor dapat menilai

keaslian dokumen, atau mungkin dapat mendeteksi keberadaan perubahaan

atau item-item yang dipertanyakan. Bentuk lain dari inspeksi

adalah scanning atau memeriksa secara tepat dan tidak terlampau teliti

dokumen dan catatan.Memeriksa sumber daya berwujud memungkinkan

auditor dapat mengetahui secara langsung keberadaan dan kondisi fisik

sumber daya tersebut. Dengan demikian, inspeksi juga memberikan cara

untuk mengevaluasi bukti fisik.

3) Konfirmasi (confirming)

Meminta konfirmasi adalah bentuk permintaan keterangan yang

memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari sumber

independen di luar organisasi klien. Dalam kasus yang lazim, klien

membuat permintaan kepada pihak luar secara tertulis,  namun auditor yang

mengendalikan pengiriman permintaan keterangan tersebut. Permintaan

tersebut juga harus meliputi instruksi berupa permintaan kepada penerima

untuk mengirimkan tanggapannya secara langsung kepada

auditor.Konfirmasi menyediakan bukti bottom-uppenting dan digunakan

dalam auditing karena bukti tersebut biasanya objektif dan berasal dari

sumber yang independen.

4) Permintaan keterangan (inquiring)

Permintaan keterangan meliputi permintaan keterangan secara lisan atau

tertulis oleh auditor.Permintaan keterangan tersebut biasanya ditujukan

kepada manajemen atau karyawan, umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan

yang timbul setelah dilaksanakannya prosedur analitis atau permintaan

keterangan yang berkaitan dengan keusangan persediaan atau piutang yang

dapat ditagih.Auditor juga dapat langsung meminta keterangan pada pihak

eksteren, seperti permintaan keterangan langsung kepada penasehat hokum

Proses Audit 13

Page 14: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

klien tentang kemungkinan hasil litigasi.Hasil permintaan keterangan dapat

berupa bukti lisan atau bukti dalam bentuk representasi tertulis.

Pemilihan prosedur yang akan digunakan untuk menyelesaikan suatu tujuan

audit tertentu terjadi dalam tahap perencanaan audit. Efektivitas prosedur

dalam memenuhi tujuan audit spesifik dan biaya pelaksanaan prosedur

tersebut harus dipertimbangkan dalam pemilihan prosedur yang akan

digunakan.

5) Perhitungan (counting)

Dua aplikasi yang paling umum dari perhitungan adalah (1) perhitungan

fisik sumber daya berwujud seperti jumlah kas dan persediaan yang ada, dan

(2) akuntansi seluruh dokumen dengan nomor urut yang telah dicetak. Yang

pertama menyediakan cara untuk mengevaluasi bukti fisik tentang jumlah

yang ada, sedangkan yang kedua dapat dipandang sebagai penyediaan cara

untuk mengevaluasi pengendalian internal perusahaan melalui bukti yang

objektif tentang kelengkapan catatan akuntansi. Teknik perhitungan ini

menyediakan bukti audit bottom-up, namun auditor seringkali terdorong

untuk memperoleh bukti top-down terlebih dahulu guna mendapatkan

konteks ekonomi dari prosedur perhitungan.

6) Penelusuran (tracing)

Dalam penelurusan (tracing) yang seringkali juga disebut sebagai

penelusuran ulang, auditor (1) memilih dokumen yang dibuat pada saat

transaksi dilaksanakan, dan (2) menentukan bahwa informasi yang diberikan

oleh dokumen tersebut telah dicatat dengan benar dalam catatan akuntansi

(jurnal dan buku besar). Arah pengujian prosedur ini berawal dari dokumen

menuju ke catatan akuntansi, sehingga menelusuri kembali asal-usul aliran

data melalui sistem akuntansi.Karena proesdur ini memberikan keyakinan

bahwa data yang berasal dari dokumen sumber pada akhirnya dicantumkan

dalam akun, maka secara khusus data ini sangat berguna untuk mendeteksi

terjadinya salah saji berupa penyajian yang lebih rendah dari yang

seharusnya (understatement) dalam catatan akuntansi.

Proses Audit 14

Page 15: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

7) Pemeriksaan bukti pendukung (vouching)

Pemeriksaan bukti (vouching) pendukung meliputi (1) pemilihan ayat jurnal

dalam catatan akuntansi, dan (2) mendapatkan serta memeriksa dokumentasi

yang digunakan sebagai dasar ayat jurnal tersebut untuk menentukan

validitas dan ketelitian pencatatan akuntansi. Dalam melakukan vouching,

arah pengujian berlawanan dengan yang digunakan dalam tracing.

Prosedur vouching digunakan secara luas untuk mendeteksi adanya salah

saji berupa penyajian yang lebih tinggi dari yang seharusnya

(overstatement) dalam catatan akuntansi.

8) Pengamatan (observing)

Pengamatan (observing) berkaitan dengan memperhatikan dan menyaksikan

pelaksanaan beberapa kegiatan atau proses. Kegiatan dapat berupa

pemrosesan rutin jenis transaksi tertentu seperti penerimaan kas, untuk

melihat apakah para pekerja sedang melaksanakan tugas yang diberikan

sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan.Pengamatan terutama

penting untuk memperoleh pemahaman atas pengendalian internal.Auditor

juga dapat mengamati kecermatan seorang karyawan klien dalam

melaksanakan pemeriksaan tahunan atas fisik persediaan.Pengamatan yang

terakhir ini memberikan peluang untuk membedakan antara mengamati dan

menginspeksi.

9) Pelaksanaan ulang (reperforming)

Salah satu prosedur audit yang penting adalah pelaksanaan ulang

(reperforming) perhitungan dan rekonsiliasi yang dibuat oleh klien.

Misalnya menghitung ulang total jurnal, beban penyusutan, bunga akrual

dan diskon atau premi obligasi, perhitungan kuantitas dikalikan harga per

unit pada lembar ikhtisar persediaan, serta total pada skedul pendukung dan

rekonsiliasi. Auditor juga dapat melaksanakan ulang beberapa aspek

pemrosesan transaksi tertentu untuk menentukan bahwa pemrosesan awal

telah sesuai dengan pengandalian intern yang telah dirumuskan.Sebagai

contoh, auditor dapat melaksanakan ulang pemeriksaan atas kredit

pelanggan pada transaksi penjualan untuk menentukan bahwa pelanggan

Proses Audit 15

Page 16: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

memang memiliki kredit yang sesuai pada saat transaksi tersebut

diproses.Pemeriksaan ulang biasanya memberikan bukti bottom-up, dan

dengan bukti bottom-up lainnya, auditor dapat terlebih dahulu memahami

konteks ekonomi untuk pengujian audit tersebut.

10) Teknik audit berbantuan computer (computer-assisted audit techniques)

Apabila catatan akuntansi klien dilaksanakan melalui media elektronik,

maka auditor dapat menggunakan teknik audit berbantuan computer

(computer-asssited audittechniques/CAAT) untuk membantu melaksanakan

beberapa prosedur yang telah diuraikan sebelumnya.

2.6.1 Isi Perencanaan Audit

1. Hal-hal mengenai klien, pengetahuan tentang bisnis klien

membantu auditor dalam mengindentifikasi

bidang yang memerlukan pertimbangan khusus; menilai kondisi

yang didalamnya data akuntansi yang dihasilkan,diolah, di-

review dan dikumpulkan dalam organisasi; menilai kewajaran

estimasi, seperti penilaian atas persediaan, depresiasi,

penyisihan piutang ragu-ragu, persentase penyelesaian kontrak

jangka panjang; menilai  kewajaran  representasi manajemenen;

mempertimbangkan kesesuaian  prinsip akuntansi 

yang diterapkan dan kecukupan pengungkapannya.

2. Hal-hal yang mempengaruhi klien.

3. Rencana Kerja Auditor. Hal-hal pentingnya antara lain :

Staffing, pemeriksaan, dan jasa-jasa audit yang diberikan. Hal-

hal tambahannya : bantuan yang dapat diberikan klien seperti

mengisi formulir konfirmasi utang piutang, dan membuat

jadwal-jadwal, time schedule.

Proses Audit 16

Page 17: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

2.6.2 Elemen-elemen Perencanaan Audit

Ruang lingkup dari perencanaan pemeriksaan ini adalah

bervariasi sesuai dengan besarnya dan kompleksitas permasalahan

objek yang diperiksa dan pengetahuan mengenai jenis usaha objek

yang diperiksa. Adapun elemen-elemen perencanaan audit

menurut Arens and Loebbecke (2000:219) adalah :

1. Pra Plan (Perencanaan Awal). Beberapa hal penting yang

terdapat dalam perencanaan awal ini adalah menyangkut

informasi mengenai alasan klien untuk diaudit,menerima atau

menolak klien baru maupun klien lama, mengidentifikasi

alasan klien untuk diaudit, menentukan staf untuk penugasan

dan memperoleh surat penugasan.

2. Memperoleh informasi mengenai latar belakang

klien.  Auditor harus memiliki tentang ciri-ciri lingkungan

kegiatan perusahaan klien yang akan diaudit yang berguna

sebagai acuan dalam menentukan surat penugasan atau perlu

tidaknya prosedur-prosedur audit khusus. Hal-hal yang harus

dilakukan untuk memperoleh informasi sehingga dapat

memahami latar belakang klien adalah dengan cara :

meninjau lokasi pabrik dan kantor, menelaah kebijakan-

kebijakan penting perusahaan,mengidentifikasi pihak-pihak

yang mempunyai hubungan istimewa serta mengevaluasi

kebutuhan akan spesialis dari luar.

3. Memperoleh informasi mengenai kewajiban hukum

klien. Faktor-faktor yang menyangkut lingkungan hukum

industri klien mempunyai dampak besar terhadap hasil audit.

Pengetahuan auditor untuk menafsirkan fakta yang berkaitan

selama pekerjaan berlangsung akan meyakinkan bahwa

pengungkapan yang semestinya telah dilaksanakan dalam

laporan keuangan. Dalam hal ini dokumen-dokumen hukum

Proses Audit 17

Page 18: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

yang penting untuk diperiksa oleh auditor adalah Akta

Pendirian Perusahaan,anggaran dasar perusahaan, masalah

rapat dewan komisaris, para pemegang saham, komite audit

dan para pejabat eksekutif termasuk didalamnya adalah

ringkasan pokok mengenai keputusan yang dibuat oleh

direksi dan pemegang saham serta dokumen mengenai

kontrak penjualan maupun pembelian.

4. Melaksanakan prosedur menurut penelitian

persiapan. Melakukan analisis ini sangat penting artinya

karena dengan demikian keseluruhan kegiatan pemeriksaan

dapat tergambar didalamnya. Prosedur analitis ini diantaranya

: Memahami bidang usaha klien, penetapan kemampuan

satuan usaha untuk menjaga kelangsungan hidupnya, indikasi

adanya kemungkinan kekeliruan dalam laporan keuangan dan

mengurangi pengujian yang terinci.

5. Menentukan materialitas dan menetapkan risiko audit

yang dapat diterima. Besarnya salah saji dalam informasi

akuntansi dapat membuat pertimbangan pengambilan

keputusan terpengaruh. Tanggung jawab auditor adalah

menetapkan apakah suatu laporan keuangan terdapat salah

saji material, apabila auditor berpendapat adanya salah saji

yang material ia harus memberitahukan hal ini pada klien,

sehingga koreksi dapat dilakukan. Jika klien menolak untuk

mengoreksi laporan keuangan tersebut maka auditor dapat

memberikan pendapat dengan pengecualian.

6. Mengembangkan program audit dan rencana

audit. Untuk melaporkan serta memberikan pendapat yang

tepat maka auditor harus melakukan wawancara, melakukan

pemeriksaan dan meneliti keaslian bukti-bukti. Guna

mempermudah pelaksanaan maka auditor harus menyusun

program yang direncanakan secara logis untuk prosedur-

Proses Audit 18

Page 19: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

prosedur audit bagi setiap pemeriksaan. Program

pemeriksaan juga merupakan suatu alat pengendalian dimana

pemeriksa dapat menyesuaikan pemeriksaannya dengan

anggaran dan jadwal yang telah ditetapkan dalam

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam hal ini

Ikatan Akuntansi Indonesia (2001:311.3) menyatakan bahwa:

“Dalam perencanaan auditnya, auditor harus

mempertimbangkan sifat, luas, dan saat pekerjaan yang harus

dilaksanakan dan harus membuat suatu program audit secara

tertulis. Program audit membantu auditor dalam memberikan

perintah kepada asisten mengenai pekerjaan yang harus

dilakukan. Bentuk program audit dan tingkat kerinciannya

sangat bervariasi”.

Proses Audit 19

Page 20: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Audit adalah pemeriksaan laporan keuangan yang disusun oleh

manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti

pendukungnya.Laporan keuangan yang harus diperiksa terdiri dari neraca,

laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus

kas.Seorang yang melakukan fungsi auditing dikenal sebagai auditor, yang

pada mulanya adalah pendengar kritis terhadap suatu pertanggungjawaban

yangdibacakan oleh penanggungjawab suatu badan usaha.Saat ini, auditor

merupakan profesi yang telah berkembang sesuai kebutuhan. Auditor telah

terbagi dalam beberapa jenis seperti eksternal auditor dan internal auditor.

Tujuan pemeriksaan auditor adalah untuk memeriksa dan memperoleh keyakinan,

apakah kegiatan organisasi usaha dalam hal-hal yang material sudah sesuai

dengan kriteria yang ditetapkan.Untuk mencapai tujuan audit (audit

objective), seorang auditor harus membuat rencana audit yang terdiri dari

prosedur-prosedur yang akan dijalankan.

3.2 Saran

Kepada pembaca / mahasiswa agar lebih memperdalam materi tentang

Proses Audit sebab sangat penting untuk mengetahui Tahap – Tahap audit

dan tanggung jawab auditor sebelum melangkah untuk mempelajari materi

dan memeriksa laporan keuangan selanjutnya.

Penyusun menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari

kesempurnaan oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun semangat,

kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami.

Proses Audit 20

Page 21: stiemahardhika.files.wordpress.com · Web viewSalah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja dari sebuah perusahaan adalah adanya peranan efektif dan efisien

DAFTAR PUSTAKA

arifwahyuprabowo , 2011., an audit, https://www.scribd.com/doc/53797432/an-Audit

Auditing,http://www.slideshare.net/IsmeSemangat/perencanaan-audit-9883055

DTE, 2015., Financial Auditing,http://www.slideshare.net/dte/perencanaan-audit-9883055

Fitri, Listanti, 2015., Auditing, http://fitrialistiani94.blogspot.co.id/2014/11/ auditing.html

http://www.academia.edu/9568346/Asersi_Manajemen_Tanggung_Jawab_Auditor_Tujuan_Audit_Bukti_Audit_Materialitas_dan_Program_Audit

http:// www.slideshare.net/iyandri/perencanaan-audit

iyandri tiluk wahyono, 2009., Perencanaan Audit.

Isme Semangat, 2011., Perencanaan

Redaktur, Wau, 2015.,Asersi Manajemen, Tanggung Jawab Auditor, Tujuan Audit, Bukti Audit, Materialitas dan Program Audit.

Proses Audit 21