afihdf.files.wordpress.com · web viewmakalah makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah...

32
MAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd., M.Pd. Oleh: Adhisty Dea Arivani 10140070 Ridwan Nur Arifin 10140091 Sakina 10140092 Umi Uswatun Hasanah 10140097 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA

Upload: lamkhue

Post on 08-May-2018

329 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

MAKALAH

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik PenulisanSemester V

Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd., M.Pd.

Oleh:

Adhisty Dea Arivani 10140070

Ridwan Nur Arifin 10140091

Sakina 10140092

Umi Uswatun Hasanah 10140097

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dikalangan mahasiswa pembuatan tugas berupa penyusunan makalah

merupakan suatu hal yang sudah lumrah. Diawal – awal semester pun semua

mahasiswa pasti sudah mengenal istilah makalah. Pada umumnya makalah

merupakan karya tulis yang memerlukan studi baik secara langsung maupun tidak

langsung. Sebuah makalah yang dibuat oleh pejabat sering disebut kertas kerja

dan makalah yang dibuat oleh mahasiswa sering disebut paper. Akan tetapi, masih

banyak mahasiswa yang belum paham mengenai tata cara penulisan makalah yang

baik dan benar sesuai dengan aturan yang ada. Hal ini dikarenakan oleh banyak

factor, seperti ketidakpahaman terhadap sistematika penyusunan makalah. Untuk

itu, dalam tulisan ini akan dibahas mengenai pengertian, jenis, ciri – ciri, dan

sistematika penulisan makalah.

1.2 Rumusan Masalah

Dilihat dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut :

1.2.1 Apakah pengertian dari makalah?

1.2.2 Apakah ciri – ciri makalah?

1.2.3 Bagaimanakah sistematika penulisan makalah?

1.3 Tujuan Makalah

Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca

mengenai tata cara dan aturan dalam penulisan makalah agar mampu diterapkan

dalam kehidupan nyata.

Page 3: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Makalah

Menurut Tanjung dan Ardial (2010:7) makalah adalah karya tulis yang

memuat pemikiran tentang suatu masalah topik tertentu yang ditulis secara

sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif. Sedangkan,

menurut Surakhmad (1988:10) paper atau makalah adalah segala jenis tugas

kuliah yang harus diselesaikan secara tertulis, baik sebagai hasil pembahasan buku

maupun sebagai hasil karangan tentang sesuatu pokok persoalan.

Berdasarkan dua pengertian di atas, dapat ditarik sebuah pemahaman, bahwa

yang dimaksud makalah adalah sebuah karya tulis yang membahas pokok

persoalan tertentu dan ditulis secara sistematis serta melalui analisis yang logis

dan objektif.

2.2 Ciri – Ciri Makalah

Salah satu pokok tujuan penulisan makalah adalah untuk meyakinkan

pembaca bahwa topik yang ditulis dengan dilengkapi penalaran logis dan

pengorganisasian yang sistematis memang perlu diketahui dan diperhatikan.

(UNM, 2000:49). Menurut Alek dan H. Ahmad HP, (2010: 120-121) ciri – ciri

makalah, yaitu:

2.2.1 Logis artinya keterangan, uraian, pandangan dan pendapat dapat dikaji.

2.2.2 Objektif Artinya mengemukakan keterangan dan penjelasan apa adanya.

2.2.3 Sistematis

Artinya apa yang disampaikan disusun secara runtut dan

berkesinambungan.

Page 4: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

2.2.4 Jelas

Artinya keterangan, pendapat dan pandangan yang dikemukakan jelas dan

tidak membingungkan.

2.2.5 Kebenaran dapat diuji

Artinya pernyataan, pandangan, serta keterangan yang dipaparkan dapat

diuji, berdasarkan pernyataan yang sesungguhnya.

2.3 Jenis – Jenis Makalah

Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang dipakai, makalah dibedakan

menjadi tiga katagori, yaitu makalah deduktif, makalah induktif dan makalah

campuran.

2.3.1 Makalah Deduktif

Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada

kajian teoritis (pustaka) yang relevan dengan masalah yang dibahas.

2.3.2 Makalah Induktif

Makalah induktif adalah makalah yang disusun berdasarkan data empiris

yang bersifat objektif sesuai apa yang diperoleh dari lapangan serta relevan

dengan permasalahan yang dibahas.

2.3.3 Makalah Campuran

Makalah campuran adalah makalah yang penulisannya didasarkan pada

kajian teoritis yang digabungkan dengan data empiris yang relevan sesuai dengan

topik yang dibahas. Makalah campuran ini bisa disebut juga dengan malalah

ilmiah. Karena didalamnya membahas mengenai permasalahan tertentu

berdasarkan data yang ada dilapangan, bersifat objektif, dan didasarkan pula

dengan teori – teori yang ada. Makalah campuran atau makalah ilmiah ini dibagi

menjadi 6 macam (Maimunah, 2011:90 – 91), yaitu :

Page 5: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

2.3.3.1 Makalah Ilmiah

Istilah makalah ilmiah pada umumnya dipakai bagi karya tulis hasil studi

ilmiah yang berisi masalah dan pembahasannya karena studi semacam ini bersifat

ilmiah, sudah selayaknya bila makalah ini ditulis secara obyektif-empiris melalui

proses berpikir deduktif-induktif, dan tidak mengungkapkan pendapat penulis

yang subyektif. Gaya bahasa yang dipakai dalam makalah ilmiah adalah

sederhana, lugas-tegas dan tidak mementingkan keindahan bahasa, seperti dalam

sastra seni. Makalah ilmiah biasanya ditulis dari belakang meja dan dimaksudkan

sebagai suatu sarana pemecahan suatu masalah secara ilmiah. Sudah menjadi

kewajiban penulis makalah ilmiah memerlukan studi kepustakaan dan ini terlihat

pada refrensi yang dicantumkan.

2.3.3.2 Makalah Kerja

Makalah ini hamper sama dengan makalah penelitian. Makalah kerja pada

umumnya dibaca dalam seminar. Makalah kerja disampaikan dalam bentuk

argumentasi sebagai suatu hasil penelitian. Jadi, dalam makalah kerja yang

dibacakan itu harus ada masalah.

2.3.3.3 Makalah Kajian

Istilah ini dipakai untuk karya tulis ilmiah yang merupakan sarana

pemecahan suatu masalah yang kontroversial tanpa maksud untuk dibaca dalam

suatu seminar. Makala kajian lazimnya tidak digolongkan sebagai makalah kerja.

2.3.3.4 Makalah Posisi

Istilah ini dipakai untuk karya tulis yang dissun karena terdapat masalah

kontroversial. Makalah posisi ditulis karena diminta oleh suatu pihak sebagai

alternatif pemecahan suatu masalah yang kontroversial. Prosedur pembahasan

dan penulisannya dilakukan secara ilmiah, masalahnya pun ilmiah.

Page 6: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

2.3.3.5 Makalah Analisis

Makalah analisis adalah istilah yang sering dipakai didalam mata kuliah

untuk membedakannya dengan expository essay, creative essay, ataupun

komposisi yang merupakan karya – karya tulis berisi karangan biasa dan tidak

berisi analisis. Makalah analisis berisi suatu analisis yang masalahnya telah

ditentukan sebelumnya. Karya tulis semacam ini sifatnya obyektif-empiris.

2.3.3.6 Makalah Tanggapan

Bentuk karya tulis ini sering ditugaskan kepada mahasiswa. Makalah

tanggapan dipakai untuk karya tulis pemenuhan tugas yang berupa reaksi terhadap

suatu bacaan. Makalah tanggapan dimaksudkan sebagai latihan dan biasanya

pendek karena pembahasan dilakukan secara ilmiah, maka pemberian data dari

bacaan biasanya berupa kutipan langsung.

2.4 Sistematika Penulisan Makalah

Secara garis besar isi dan sistematika penulisan makalah terdiri atas tiga

bagian: bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.

2.4.1 Bagian awal

2.4.1.1 Halaman Sampul

Hal – hal yang ada pada bagian sampul adalah: judul makalah, keperluan

atau maksud ditulisnya makalah, nama penulis makalah, tempat, dan penulisan

makalah.

2.4.1.2 Daftar Isi

Daftar isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran tentang garis

besar isi makalah. Penulisan daftar isi dipandang perlu jika panjang makaah lebih

dari 15 makalah. Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan bagian makalah

yang merupakan sub judul ditulis menggunakan huruf kecil (kecuali awal kata

Page 7: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

ditulis dengan huruf besar), penulisan subjudul yang dilengkapi dengan nomor

halaman tempat pemuatannya dalam makalah.

2.4.1.3 Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)

Identitas tabel dan gambar dituliskan secara lengkap. Jika tabel dan

gambar lebih dari satu buah, sebaiknya penulisan daftar tabel dan gambar

dilakukan secara terpisah; tetapi jika dalam makalah hanya terdapat sebuah tabel

atau gambar sebaiknya penulisan daftar tabel atau gambar disatukan dengan daftar

isi makalah.

2.4.2 Bagian Inti

Bagian inti terdiri atas tiga unsur pokok, yaitu pendahuluan, teks utama,

dan penutup. Ada tiga macam cara penulisan yang dapat digunakan dalam

menulis makalah yaitu: penulisan dengan menggunakan angka (Romawi atau

Arab), penulisan dengan menggunakan angka yang dikombinasikan dengan abjad

dan penulisan tanpa menggunakan abjad maupun angka.

2.4.2.1 Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang penulisan

makalah, masalah atau topik bahasan beserta batasannya, dan tujuan penulisan

makalah.

1. Latar Belakang Penulisan Makalah

Butir – butir yang seharusnya ada dalam latar belakang penulisan

makalah adalah hal – hal yang melandasi ditulis makalah. Hal – hal yang

dimaksud dapat berupa paparan teoritis maupun paparan yang bersifat praktis,

tetapi bukan alasan yang bersifat pribadi.

Page 8: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

2. Masalah atau Topik Bahasan

Masalah atau topik bahasan tidak hanya terbatas pada persoalan

yang memerlukan pemecahan tetapi juga mencakup persoalan yang

memerlukan penjelasan yang lebih lanjut, persoalan yang memerlukan

pendiskripsian lebih lanjut, persoalan yang memerlukan penegasan lebih

lanjut. Masalah atau topik bahasan sebenarnya merupakan hal yang

pertama kali dalam penulisan makalah.

3. Tujuan Penulisan Makalah

Perumusan tujuan penulisan makalah yang dimaksud bukan hanya

memenuhi tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang sejenis dengan

itu, tetapi lebih mengarah pada apa yang ingin dicapai dengan penulis

makalah tersebut. Perumusan tujuan penulisan makalah memiliki fungsi

ganda: bagi penulis makalah dan bagi pembaca makalah. Bagi penulis

makalah rumusan tujuan penulisan makalahdapat mengarahkan kegiatan

yang harus dilakukan selanjutny dalam penulisan makalah. Bagi pembaca

perumusan tujuan penulisan makalah memberikan informasi tentang apa

yang disampaikandalam makalah tersebut. Rumusan tujuan bisa berfungsi

sebagai pembatasan ruang lingkup tersebut.

2.4.2.2 Teks Utama

Bagian utama teks makalah berisi pembahasan topik – topik makalah.

Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan

makalah.

2.4.2.3 Penutup

Pada bagian penutup dapat juga diberikan saran – saran atau rekomendasi

sehubungan dengan masaah yang telah dibahas. Saran sebaikny diberikan secara

spesifik maksudnya ditujukan kepada siapa, dalam bentuk apa saran itu

dilaksanakan.

Page 9: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

2.4.3 Bagian Akhir

2.4.3.1 Daftar Rujukan

Berisi sebuah daftar acuan yang memuat daftar bibliografi sebuah buku

yang dijadikan sebagai rujukan. Dengan kata lain daftar rujukan bias disebut

sebagai daftar pustaka.

2.4.3.1 Lampiran (Jika Ada)

Bagian lampiran berisi hal – hal yang bersifat pelengkap yang

dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah. Hal – hal yang dimaksud dapat

berups angka maupun yang berupa diskripsi teba dan yang dipandang sangat

penting tapi tidak dimaksudkan dalam batang tubuh makalah. Bagian lampiran

hendaknya diberi nomer halaman.

Page 10: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Makalah adalah sebuah karya tulis yang membahas pokok persoalan

tertentu dan ditulis secara sistematis serta melalui analisis yang logis dan objektif.

Sama hal nya dengan karya ilmiah, ciri – ciri makalah memiliki sifat objektif,

tidak memihak, berdasarkan fakta, dapat dipertanggungjawabkan sistematis dan

logis.

Jenis – jenis makalah dilihat dari cara berpikirnya dibagi menjadi tiga

macam, yaitu makalah induktif, deduktif dan makalah campuran atau makalah

ilmiah yang menggabungkan antara pemikiran induktif dan deduktif. Makalah

campuran dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Sistematika penulisan makalah

secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian inti dan

bagian akhir.

3.2 Saran

Ada banyak sekali hal – hal mengenai penulisan makalah yang harus

dipahami agar penulisan makalah secara baik dan benar serta sesuai dengan

kaidah yang berlaku mampu diterapkan. Sebagai mahasiswa hendaknya kita

mampu menerapkan kaidah – kaidah tersebut agar penyajian keilmuan yang

disajikan dapat dikemas dengan baik dan benar. Kedepan dengan menulis

makalah menjadi sebuah pelatihan kepada kita semua untuk menulis karya ilmiah

yang lebih baik.

Page 11: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

DAFTAR PUSTAKA

Alek A. dan H. Achmad HP. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Kencana.

Maimunah, Siti Annijat. 2011. Bahasa Indonesia: untuk Perguruan Tinggi. Malang : UIN - Maliki Press.

Prayitno, Harun Joko, dkk. 2000. Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Surakhmad, Winarno. 1998. Paper Skripsi Thesis Disertasi. Bandung : Tarsito.

Tanjung, Bahdin Nur dan Ardial. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Edisi ke-IV. Malang: Biro Administrasi dan Akademik, Perencanaan dan Sistem Informasi.

Page 12: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

Contoh makalah:

KALIMAT EFEKTIF DALAM BAHASA INDONESIA

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Semester V

Oleh:

Diyah Astuti (A410080087)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2009/2010

Page 13: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk

mempersatukan seluruh bangsa. Oleh sebab itu, merupakan alat mengungkapkan

diri baik secara lisan maupun tulisan, dari segi rasa harsa dan cipta serta piker baik

secara efektif dan logis. Semua warga negara Indonesia harus mahir dalam

menggunakan Bahasa Indonesia karena itu merupakan kewajiban bergaul di

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu kita harus memajukan

kepribadian Indonesia di dalam maupun di luar negeri.

Kepribadian Indonesia dapat tercipta dari kemahiran berbahasa Indonesia,

bagi mahasiswa Indonesia semua itu dapat tercermin dalam tata pikir, tata tulis,

tata ucapan dan tata laku. Berbahasa Indonesia dalam konteks Ilmiah dan

Akademis, sebagai mahasiswa harus lebih dapat menggunakan bahasa Indonesia

dengan baik dan benar supaya negeri ini bisa tetap utuh terjaga.

Mahasiswa selain berbahasa Indonesia juga dapat menggunakan kalimat

efektif. Kalimat yang disampaikan secara mudah dipahami oleh pembaca. Karya

ilmiah ditulis untuk dipahami oleh pembaca. Penulis hendaknya memperhatikan

kalimat yang disusun. Kalimat sangat penting dalam sebuah tulisan, kalimat yang

baik mudah dipahami pembaca.

B. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang dijabarkan di atas dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut: “Mengetahui dan memahami kalimat efektif”.

C. Tujuan Penelitian

Page 14: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk mengetahui dan memahami

kalimat yang digunakan dalam menyampaikan informasi yang baik dan benar.

D. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian tentang kalimat efektif penulis menggunakan

buku Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah, sebagai acuan dalam

pembahasan masalah.

E. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian tentang kalimat efektif adalah supanya dalam

menyampaikan informasi kepada orang lain menggunakan kalimat yang tepat

sehingga informasi yang disampaikan jelas.

Page 15: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif.

Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan

informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. Kalimat sangat

penting dalam sebuah tulisan. Kalimat yang baik mudah dipahami oleh pembaca.

Kalimat lengkap dan bukan fragmentaris. Kalimat yang disusun

hendaknya memiliki struktur kalimat bahasa Indonesia yaitu S P O K/pel. Apabila

struktur tersebut tidak dipenuhi, maka kalimat yang disusun menjadi tidak

lengkap strukturnya yang disebut kalimat yang fragmentaris.

Contoh:

1. ira.

2. ira belajar.

3. ira belajar bahasa Indonesia.

4. ira belajar bahasa Indonesia dikampus.

B. Transformasi kalimat

Transformasi berasal dari bahasa inggris transformation yaitu suatu proses

mengubah bentuk bahasa menjadi bentuk-bentuk lain. baik dari bentuk yang

sederhana ke bentuk yang kompleks, maupun dari bentuk yang kompleks ke

bentuk yang sederhana. Maka tranformasi kalimat berupa perubahan bentuk

kalimat menjadi bentuk kalimat lain.

Jenis-jenis transformasi sebagai berikut:

1. Transformasi jeda, yaitu dengan menggunakan jeda.

Jeda adalah perhentian sebentar. Perhentian sebentar ini dalam kalimat

dapat diwujudkan setelah mengucapakan kata-kata yang ada di dalam kalimat.

Page 16: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

Contoh:

a. Ibu Ruminah seorang guru.

b. Ibu, Ruminah seorang guru.

c. Ibu Ruminah, seorang guru.

d. Ibu, Ruminah, seorang guru.

Penempatan jeda mengakibatkan kalimat a) yang masih meragukan

menjadi kalimat b) c) dan d) yang memiliki maksud berbeda. Kalimat b) yang

berprofesi sebagai guru adalah Ruminah; kalimat c) yang berprofesi sebagai guru

adalah Ibu Ruminah; dan d) yang berprofesi sebagai guru adalah Ibu dan

Ruminah. Tanda baca (,) yang merupakan perhentian sebentar memiliki makna

yang dalam.

Jadi, dalam menulis harus memperhatiakan tanda baca agar pemabaca

dapat mememahami informasi yang disampaikan. Informasi yang tidak bisa

dipahami pembaca mengakibatkan tulusan seorang penulis tidak komunikatif.

Kalimat minor atau minim juga dapat dijadikan menjadi kalimat lain

dengan transfornasi jeda.

Contoh:

a. Aduh.

b. Aduh!

c. Aduh?1

d. Aduh….?

e. Aduh?

2. Transformasi aposisi, yaitu dengan menggunakan kata tugas “yang”.

Perubahan bentuk kalimat antara dua komponen menggunakan kata tugas

“yang” (monovalen)

Contoh:

a. Almari itu dipakai tempat baju.

Page 17: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

b. Almari itu dijual.

Bentuk transformasinnya:

a. Almari yang dipakai tempat baju itu dijual.

b. Almari yang dijual itu dipakai tempat baju

Kalimat a) transformasi primer sebab gagasan pertama menempati posisi

depan (bagian depan/kontur depan)

Sedangkan gagasan kedua menempati posisi belakang. Pembentukan

kalimat transformasi aposisi ini menggunakan tiga gagasan yang berbeda dan

dideskripsikan berurutan.

Transformasi aposisi ini dimanfaatkan pada bentuk deskripsi. Karangan

diskripsi mengandalkan keahlian penulis dalam membuat bentuk-bentuk kalimat

transformasi aposisi.

Contoh kalimat:

a. Pemuda ini sering mengantar aku sampai ke kos.

b. Pemuda ini sering membiri ucapan selamt ulang tahun kepadaku.

c. Pemuda ini diwisuda Agustus 2005.

Diubah menjadi kalimat transformasi aposisi:

Menjadi a+b+c; a+c+b; b+a+c; b+c+a; c+b+a dan c+a+b.

Pengembangan penalaran penulis tampak dalam kalimat yang disusun.

Kelogisan eskripsi akan menjadi bahan pertimbangan bagi seorang penulis.

3. Transformasi setara, yaitu dengan menggunakan kata tugas “dan”.

Pentransformasian ini akan menghasilkan kalimat majemuk setara/kalimat

koordinat. Dua gagasan yang nilai komunikasinya sama disatukan oleh kata

“dan”.

Page 18: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

Contoh:

a. Hujan turun dan pohon tumbang.

b. Ayah pergi dan ibu pulang.

Hal yang bisa disatukan tentu saja memenuhi syarat nilai sama seperti kalimat

diatas.

Contoh:

a. Hujan turun dan sudah wisuda.

b. Ibu menjahit dan teroris bergerak.

Ada kendala psikologis dalam penyusunan kalimat diatas, penulis nampak

memaksa gagasan yang berbeda disatukan dalam satu kalimat.

4. Transformasi disjungtif, yaitu dengan menggunakan kata tugas atau/tetapi.

Penggunaan kata atau untuk menghasilkan kesamaan dan penggunaan

tetapi untuk menghasilkan ketidaksamaan.

Contoh:

a. Ida makan, atau Ibu tidur.

b. Ida makan, tetapi Ibu tidur.

c. Saya berbicara keras, tetapi guru menerangkan.

d. Saya berbicara keras, tetapi guru tidak menghiraukan.

5. Transformasi opini, yaitu dengan menggunakan kata tugas “benar” atau “tidak

benar”.

Opini merupakn pandangan penulis. Transformasi opini merupakan

pandangan subjektif penulis. Nilai pendapat ditentukan oleh kepandaian yang

dimiliki penulis. Penulis yang dipercaya tentu saja berimbas pada kepercayaan

terhadap kalimat yang dibuat.

Page 19: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

Pendapat yang berorientasi kepada pengakuan menggunakan kata tugas

benar dan opini yang berorientasi kepada pengingkaran atau sanggahan

menggunakan kata tugas tidak benar.

Contoh:

a. Benar, bahwa Ani mengikuti semester pendek ini.

b. Tidak benar, rakyat belum makmur.

Opini sering di sajikan berdasarkan pandangan seseorang terhadap hal

yang terjadi di dalam kehidupan. Logika atau penalaran yang menyertai

penyusunan kalimat opini ini adalah kondisi psikologis penuis.

Kalimat ini bisa mendatangkan perdebatan adu argument yang serius

manakala digunakan dalam komunikasi. Komunikasi tulis akan menimbulkan

perang pena.

6. Transformasi Total, yaitu dengan menggunakan bentuk afirmatif dan negasi.

Transformasi total atau dupik. Penulis menampilakn bentuk afirmatif dan

negasi dalam bentuk kalimat.

Contoh:

a. Ayah pergi atau tidak pergi dan saya harus ada di rumah.

b. Sehat atau tidak sehat, saya harus mengikuti kuliah ini.

c. Penjudi atau bukan penjudi, tetapi mereka tetap ditangkap.

Transformasi total ini juga berdasarkan transfomasi disjungtif yang

mempergunakan kata atau dan tetapi.

C. Kalimat Topik

Topik adalah pokok pembicara atau pikiran. Topik ditentukan sebelum

penulis mulai kegiatannya. Wujud topik yang dibicarakan ada dua:

Page 20: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

1. Topik yang berupa bentuk kata; dan

Misal:

a. terorisme (bentuk kata berimbuhan): terror + isme.

b. BBM (bentuk singkatan)

c. Pilkada (bentuk akronim)

d. Antikorupsi (bentuk berimbuhan)

e. Tsunami (bentuk kata)

2. Topik yang berupa bentuk kalimat.

Misal:

a. Terorisme sebagai ancaman perdamaian dunia.

b. Krisis BBM.

c. Demokrasi rakyat tebentuk melalui pilkada.

d. Kondisi sekolah pascatsunami.

e. Dukungan moral terhadap gerakan antikorupsi.

Predikat kalimat topik adalah verba tak operasional, artinya bukan kata

kerja transitif. Kata kerja transitif menghendaki kehadiran objek. Cara menyusun

kalimat topik yaitu dengan mengganti verba transitif dengan kata tugas.

a. Fungsi kalimat topik

Kalimat topik mempunyai fungsi sebagai berikut.

1) Dapat dipakai sebagai judul karya tulis.

2) Dapat dipakai sebagai kalimat utama dalam sebuah paragraf.

3) Dapat dipaki dalam spanduk, leafled, poster, iklan, dan sebagainya.

b. Cara menyusun kalimat topik

Page 21: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

1) Penulisan karya dimulai dengan menentukan pokok pikiran.

2) Pokok pikiran berupa nominal atau kalimat yang dinominalkan.

3) Pokok pikiran yang bernilai menyangkut kehidupan orang banyak.

4) Penulisan skripsi dapat berhubungan dengan pokok ilmu pengetahuan, bisa

berupa pikiran sebagai penemuan baru.

Hal-hal yang faktual dan aktual selalu dipikirkan oleh masyarakat luas.

Penulis dapat mengangkat hal tersebut sebagai topik. Inspirasi penulis kadang

tidak disisihkan dan tidak dijadikan topik. Penulis kadang lebih mementingkan

kebutuhan masyarakat luas. Topik yang demikian dapat diterima oleh pembaca.

5) Pokok pikiran tersebut diperluas dengan cara menambah satuan lingual yang

dibutuhkan. Perluasan yang dilakukan ini sebenarnya sebagai usaha ke arah

pemfokusan pembicaraan.

Contoh:

a) Koperasi merupakan kekuatan ekonomi ekonomi rakyat.

“X” +V instransitif +”Y”

b) Minyak tanah sebagai kebutuhan pokok rumah tangga.

“X” +V intransitif +”Y”

Page 22: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan

informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca.

Jenis-jenis transformasi sebagai berikut:

1. Transformasi Jeda, yaitu dengan menggunakan jeda.

2. Transformasi Aposisi, yaitu dengan menggunakan kata tugas “yang”.

3. Transformasi Setara, yaitu dengan menggunakan kata tugas “dan”.

4. Transformasi Disjungtif, yaitu dengan menggunakan kata tugas atau/tetapi.

5. Transformasi Opini, yaitu dengan menggunakan kata tugas benar atau tiadak

benar.

6. Transformasi Total, yaitu dengan menggunakan bentuk afirmatif dan negasi

dalam bentuk kalimat.

Topik adalah pokok pembicara atau pikiran. Wujud topik yang

dibicarakan ada dua:

1. Topik yang berupa bentuk kata; dan

2. Topik yang berupa bentuk kalimat.

Predikat kalimat topik adalah verba tak operasional, artinya bukan kata kerja

transitif.

Fungsi kalimat topik:

Page 23: afihdf.files.wordpress.com · Web viewMAKALAH Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Penulisan Semester V Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd.,

1. Dapat dipakai sebagai judul karya tulis.

2. Dapat dipakai sebagai kalimat utama dalam sebuah paragraf.

3. Dapat dipaki dalam spanduk, leafled, poster, iklan, dan sebagainya.

Cara menyusun kalimat topik:

1. Penulisan karya dimulai dengan menentukan pokok pikiran.

2. Pokok pikiran berupa nominal atau kalimat yang dinominalkan.

3. Pokok pikiran yang bernilai menyangkut kehidupan orang banyak.

4. Penulisan skripsi dapat berhubungan dengan pokok ilmu pengetahuan, bisa

berupa pikiran sebagai penemuan baru.

5. Pokok pikiran tersebut diperluas dengan cara menambah satuan lingual yang

dibutuhkan.

B. Saran

Kritik dan saran yang membangun, kami harapkan untuk perbaikan dan

kemajuan karya tulis ini.

DAFTAR PUSTAKA

Rohmadi, Muhammad dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk penulisan karya tulis

ilmiah. Surakarta: Media Perkasa