ikma10fkmua.files.wordpress.com · web viewkoefisien elastisitas permintaaan uniter adalah satu...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian,
saling membutuhkan dan saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk
memenuhi kebutuhan. Kegiatan tersebut akan terus dilakukan oleh karena
kebutuhan manusia semakin bertambah dengan dihadapkan pada alat pemuas
kebutuhan yang terbatas. Bidang perekonomian merupakan suatu bidang
kegiatan manusia dalam rangka mencukupi kebutuhannya disamping alat
pemuas kebutuhan yang terbatas. Tentunya sebagai pemuas kebutuhan
beragam masalah muncul di dalam bidang perekonomian ini.
Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami
beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai
sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan,
penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran. Elastisitas
permintaan penting dalam pembuatan keputusan managerial, karena tingkat
elastisaitas ini menggunakan sensitivitas dari permintaan konsumen terhadap
perubahan harga. Informasi ini sangat penting bagi manager yang berada
dalam bisnis total, agar mampu membuat keputusan berkaitan dengan strategi
penerapan harga produk.
Di dalam makalah ini kami akan membahas mengenai hal-hal apa saja
yang terdapat di dalam elastisitas demand mulai dari pengertian, jenis, cara
pengukuran, dan faktor yang mempengaruhi elastisitas demand.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian elastisitas demand ?
2. Apa saja jenis elastisitas demand ?
3. Bagaimana cara pengukuran elastisitas demand ?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi elastisitas demand ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian elastisitas demand.
2. Mengetahui jenis elastisitas demand.
3. Mengetahui cara pengukuran elastisitas demand.
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi elastisitas demand.
2
BAB ll
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Elastisitas Demand
2.1.1 Permintaan
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu
barang pada berbagai tingkat harga selama periode tertentu
(Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, 2002). Jika orang
menyatakan permintaan, maka yang dimaksud adalah permintaan
yang disertai daya beli (purhasing power) terhadap suatu benda.
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan
tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga
dengan jumlah barang yang diminta. Hukum permintaan
(Samuelson dan Nordhaus, 2001) mengatakan bahwa bila harga
suatu barang atau jasa naik, maka jumlah barang dan jasa yang
diminta konsumen akan mengalami penurunan. Sebaliknya bila
harga dari suatu barang atau jasa turun, maka jumlah barang dan
jasa yang diminta konsumen akan mengalami kenaikan.
(Samuelson dan Nordhaus, 2001).
Sesuai dengan hukum permintaan tersebut, permintaan
akan bertambah. Besarnya pertambahan itu berbeda dari satu
keadaan ke satu keadaan yang lain dan dari satu barang ke barang
lainnya. Pertambahan permintaan mungkin jauh melebihi satu
persen. Apabila perubahan harga yang kecil menimbulkan
3
perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta maka
dikatakan bahwa permintaan barang tersebut bersifat sangat
responsive terhadap perubahan harga, atau permintaannya adalah
elastis.
Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam
praktek sehari hari, responsif permintaan terhadap perubahan harga
penting untuk diketahui. Oleh sebab itu perlu dikembangkan satu
pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana
besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan
permintaan. Ukuran ini dinamakan elastisitas permintaan.
Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam
jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor-
faktor yang mempengaruhinya (ceteris paribus). Elastisitas
permintaan perlu dibedakan kepada tiga konsep yaitu: elastisitas
permintaan karena harga (price elasticity of demand), elastisitas
permintaan karena pendapatan (income elasticity of demand), dan
elastisitas permintaan karena harga silang (cross price elasticity of
demand). (Pindyck dan Rubinfeld, 2007).
Terkait dengan permintaan kita jumpai beberapa jenis
elastisitas, antara lain:
a. Price elasticity of demand (elastisitas harga)
b. Cross elasticity of demand (elastisitas silang)
c. Income elasticity of demand (elastisitas pendapatan)
4
2.1.2 Elastisitas Demand
Elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand) atau
sering disebut dengan elastisitas harga, adalah persentase perubahan
jumlah barang diminta yang diakibatkan oleh persentase perubahan harga
barang itu sendiri, atau perubahan proporsional jumlah barang yang
diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga. Selama jumlah
yang diminta berhubungan terbalik dengan harga maka koefisien
elastisitas harga akan selalu bertanda negatif. Agar nilai negatif dapat
dihindarkan, maka tanda negatif seringkali dimasukkan dalam rumus
elastisitas.
Apabila perubahan jumlah yang diminta diwakili oleh ΔQ, dan
perubahan harga diwakili oleh ΔP, sedangkan P dan Q adalah harga awal
maka rumus elastisitas dapat ditulis sebagai berikut :
ed = (ΔQ/Q) : (ΔP/P)
Atau
ed = (ΔQ/ΔP) . (P/Q)
Interpretasi dari nilai koefisien elastisitas adalah sebagai berikut,
koefisien elastisitas harga suatu jenis barang (misalnya komputer) adalah
5. Artinya Penurunan/kenaikan harga komputer sebesar 1 persen akan
menyebabkan jumlah komputer yang diminta akan meningkat/menurun
sebesar 5 persen. Jadi, perubahan harga akan mengakibatkan perubahan
yang lebih lebih besar pada jumlah yang diminta.
Contoh lain misalnya, koefisien elastisitas makanan adalah 0,2.
Artinya apabila terjadi penurunan/kenaikan harga sayuran sebesar 1 persen
5
maka permintaan akan naik/turun sebesar 0,2 persen. Jadi persentase
perubahan harga akan mengakibatkan persentase perubahan jumlah yang
diminta lebih kecil dari perubahan harga
Untuk barang industri yang tahan lama (misalnya mobil, televisi,
komputer, dan barang elektronik lainnya) umumnya permintaannya adalah
elastis, sedangkan untuk barang yang tidak tahan lama (umumnya
komoditas pertanian) permintaannya adalah inelastis. Terminologi untuk
nilai elastisitas adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Terminologi untuk Nilai Elastisitas
Nilai elastisitas
Terminologi Nilai Elastisitas
e > 1 Elastis (elastic)
e < 1 Inelastis (inelastic)
e = 1 Uniti (unitary elasticity)
e = 0 Inelastis sempurna (perfect inelastic)
e = ∞ Elastis sempurna (perfect elastic)
Sumber : (Sadono, Sukirno 2009)
2.2 Jenis Elastisitas Demand
2.2.1 Jenis Elastisitas Permintaan
1. Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand)
Elastisitas harga permintaan memperlihatkan proporsi
perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat proporsi
perubahan harga barang tersebut.
6
Elastisitas harga permintaan dapat dihitung dengan rumus
berikut :
Keterangan :
Ep : Elastisitas Harga Permintaan
∆Q : Perubahan jumlah barang yang di minta
Q : Jumlah barang yang di minta
∆P : Perubahan Harga
P : Harga
Nilai elastisitas harga permintaan tersebut bergerak dari nol sampai
tak berhingga atau 0 , dengan uraian sebagai berikut :
a. Bila nilai maka kurva permintaannya bersifat inelastis
sempurna. Permintaan inelastic sempurna terjadi ketika perubahan
harga yang terjadi tidak berpengaruh terhadap jumlah permintaan
(Koefisien E=0)
Gambar1. Kurva Inelastic sempurna
(Sumber : Sadono Sukirno, 2009)
7
b. Bila nilai maka kurva permintannya bersifat inelastis.
Pemintaan Inelastis terjadi jika perubahan harga kurang
berpengaruh pada perubahan permintaan. Nilai E < 1, artinya
kenaikan harga sebesar 1 persen hanya diikuti penurunan jumlah
yang diminta kurang dari satu persen, sebaliknya penurunan
harga sebesar 1 persen menyebabkan kenaikan jumlah barang
yang diminta kurang dari 1 persen, bentuk kurvanya lebih curam.
Contohnya adalah permintaan masyarakat terhadap beras
atau kebutuhan pokok lainnya . Beras, meskipun harganya naik,
orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan
pokok. Oleh karena itu, meskipun mungkin dapat dihemat
penggunaannya, namun cenderung tindakan sebesar kenaikan
harga yang terjadi. Sebaliknya, jika harga beras turun konsumen
tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga.
Gambar 2. Kurva Permintaan yang Inelastis
Sumber : Sadono Sukirno, 2009
c. Bersifat nilai , kurva permintaannya bersifat elastis.
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar
dari perubahan harga. Koefisien permintaan elastic bernilai lebih
8
dari satu ( E >1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen
menyebabkan kenaikan jumlah permintaan lebih dari 1 persen,
dan sebaliknya. Bentuk kurva permintaanya adalah lebih landai.
Contohnya ketika pakaian, makanan ringan, mobil, dan barang
mewah lainnya harganya naik, maka konsumen akan dengan
mudah menemukan barang penggantinya.
Gambar 3. Kurva Permintaan Yang Elastis
Sumber : Sadono Sukirno. Mikro Ekonomi 2009
d. Bersifat nilai , kurva permintaanya bersifat elastisitas kesatuan
(unitary elasticity) Permintaan elastic uniter terjadi jika perubahan
permintaan sebanding dengan perubahan harga. Koefisien elastisitas
permintaaan uniter adalah satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar
1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan sebesar 1 persen,
dan sebaliknya. Bentuk permintaannya membentuk segi tiga sama
kaki.
Gambar 4. Kurva permintaan elastis uniter
Sumber : Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi 2009
9
e. Bila nilai , kurva permintaanya bersifat elastis sempurna.
Permintaan elastic sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak
dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga. Kurvanya akan
sejajar dengan sumbu Q (kuantitas barang). Contohnya produk yang
permintaanya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang atau
jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang atau jasa yang memiliki
karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual ditempat berbeda atau
di produksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara
logika barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama
pula. Misalnya saja bolpoin, suatu saat kita pergi ke toko buku untuk
membeli bolpoin, misalnya, kita cenderung tidak memperhatikan
perbedaan merk bolpoin tersebut dan yang menjadi perbandingan
kita yaitu adalah harga. Kita akan memilih harga bolpoin yang
harganya lebih murah karena fungsi dari bolpoin tersebut adalah
sama.
Gambar 5. Kurva Permintaan Elastis Sempurna
Sumber : Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi 2009
10
Tabel 2. Interpretasi Elastisitas Harga
Sumber : Sadono, Sukirno 2009
2. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity of Demand)
Permintaan(pembelian) Suatu barang atau jasa oleh konsumen
di pengaruhi oleh perubahan penghasilan konsumen yang
bersangkutan, baik dalam pengertian nominal maupun riil. Suatu
konsep untuk mengukir derajat respons perubahan permintaan
terhadap adanya perubahan penghasilan adalah elastisitas pendapatan.
Ket :
Ey : Elastisitas Pendapatan
∆Qx : Perubahan jumlah barang yang diminta
Qx : Jumlah barang yang diminta
∆Y : Perubahan Pendapatan
Y : Pendapatan
Nilai elastisitas pendapatan adalah :
a. . Artinya sifat barang X di mata konsumen adalah barang
yang kurang bernilai (inferior). Barang inferior adalah barang yang
11
apabila pendapatan konsumen semakin meningkat, maka proporsi
pengeluaran terhadap barang tersebut semakin menurun.
b. . Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah
barang normal atau kebutuhan pokok. Barang normal ini
mempunyai sifat apabila pendapatan konsumen meningkat maka
permintaan terhadap barang normal juga meningkat tetapi dengan
presentase yang lebih rendah, atau sebaliknya.
c. . Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang
superior(barang mewah). Barang superior adalah barang yang
apabila pendapatan konsumen meningkat, maka permintaan
terhadap barang tersebut juga meningkat dengan presentase yang
lebih tinggi.
Tabel 3. Interprestasi Elastisitas Pendapatan
Nilai Sebutan Barang
Kenaikan Y Mengakibatkan Penurunan Y Mengakibatkan
Inferior Qx turun Qx NaikNormal(Keb.
Pokok)
Qx naik dengan % yang lebih rendah
QxTurun dengan % yang lebih rendah
Mewah Qx naik dengan % yang lebih tinggi
Qx Turun dengan % yang lebih
tinggiSumber : Sadono, Sukirno 2009
3. Elastisitas Silang (Cross Elasticity of Demand)
Elastisitas silang menunjukan hubungan antara jumlah barang
yang di minta terhadap perubahan harga barang lain yang mempunyai
12
hubungan dengan barang tersebut. Hubungan tersebut dapat bersifat
pengganti, dapat pula bersifat pelengkap.
Ket:
EXA : Elastisitas Silang
∆Qx : Perubahan Jumlah barang X yang di minta
Qx : Jumlah barang X yang di minta
∆PA : Perubahan Harga barang A
PA : Perubahan harga A
Nilai elastisitas silang ini adalah:
a. . Artinya peningkatan harga barang A menyebabkan
peningkatan jumlah permintaan barang X yang bersifat subtitusi.
Sebagai contoh, peningkatan harga kopi meningkatkan pemintaan
terhadap teh. Kopi dan teh merupakan dua barang yang dapat
saling menggantikan (barang subtitutif).
b. . Artinya peningkatan harga barang A mengakibatkan
turunnya permintaan barang B yang bersifat komplementer.
Tabel 4. Intrepetasi Elastisitas Silang
Nilai Elastisitas Silang
Hubungan Antar Barang X dan A
Kenaikan PA
MengakibatkanPenurunan PA
MengakibatkanSubtitusi Qx naik Qx turun
Komplementer Qx turun Qx naikQx = Jumlah Permintaan terhadap barang X
PA = Harga Barang A
13
2.3 Cara Pengukuran Elastisitas Demand
2.3.1 Pengukuran Elastisitas Demand
Nilai perbandingan antara persentase perubahan jumlah yang
diminta dengan persentase perubahan harga. Mengukur berapa persen
permintaan terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah
sebesar satu persen.
Rumus :
Ed = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
Persentase perubahan harga
Misalkan harga berubah dari P menjadi P1 dan jumlah barang yang
diminaberubah dari Q menjadi Q1. Dengan permisalan ini rumus diatas
dapat dinyatakan secara berikut:
Q1 - Q
Ed = Q
P1 - P
P
Atau
Ed = ΔQ x P
ΔP Q
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
14
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan
2.3.2 Megukur elastisitas titik dan elastisitas busur
1. Elastisitas Titik (point elasticity)
Mengukur tingkat elastisitas pada titik tertentu. Bila perubahan harga
yang terjadi kecil sekali mendekati nol.
Rumus :
Ed = ΔQ/ ΔP . P/Q
2. Elastisitas Busur (arch elasticity)
Mengukur elastisitas permintaan antara dua titik. Bila perubahan
harga yang terjadi relatif besar.
harga
Elastisitas titik
P2 Elastisitas busur
P1 Elastisitas titik
0 Q1 Q2 kuantitas
Gambar 6. Elastisitas Busur
Sumber : Sadono Sukirno. Mikro Ekonomi: Teori Pengantar
Rumus :
Ed = ΔQ . (P2 + P1) / 2
ΔP (Q2 + Q1) / 215
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan
ΔP : perubahan harga barang
P1 : harga mula-mula
P2 : harga barang yang berubah
Q1 : jumlah permintaan mula-mula
Q2 : jumlah permintaan barang yang berubah
2.3.3 Contoh Soal
1. Satu set komputer mula-mula dijual seharga Rp 5.000.000 kemudian
diturunkan menjadi Rp 4.500.000 (turun 10%) diikuti oleh berubahnya
permintaan dari 10 unit menjadi 13 unit (naik 30%), maka
Ep = [% Δ Qd / % Δ P]
= 30% / 10%
= 3
2. Kenaikan harga barang Y dari Rp. 6.000 menjadi Rp. 10.000
menyebabkan jumlah barang X yang diminta naik dari 20 unit
menjadi 25 unit. Tentukan besarnya koefisien elastisitas silang antara
barang X dan barang Y pada tingkat harga barang Y sebesar Rp.
10.000. Apakah hubungan antara barang X terhadap barang Y.
Jawab :
Py1 = 6000, Py2 = 10000; ——– 4000
Qx1 = 20, Qx2 = 25 ;——————— -5
(-5 / 4000) = -0,00125
16
Exy = -0,00125 * (10000 / 25)
Exy = -0,05
3. Masyarakat Jakarta meminta gula pasir 100 ton/th pada saat harga kopi
Rp 10.000 per kg. Jika harga kopi berubah menjadi Rp 12.000 (naik 20%)
maka permintaan gula menjadi 90.000 ton (turun 10%)
Exy = -10%/20% = -1/2
Berarti antara gula dan kopi merupakan barang komplementer
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Demand
2.4.1 Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
1. Tingkat Kebutuhan
Apabila kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting,
perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah permintaan, maka
permintaan terhadap barang ini bersifat inelastis, sebaliknya bila
kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka
permintaan bersifat elastis.
2. Adanya Barang Substitusi
Banyak atau sedikitnya macam barang substitusi
mempengaruhi jumlah permintaan. Jika barang substitusi banyak
dengan terjadinya kenaikan harga sedikit saja, maka permintaan
ini bersifat elastis. Apabila barang substitusi tidak ada maka
permintaan itu akan bersifat elastis.
3. Pendapatan Konsumsi
17
Apabila pendapatan konsumen relatif besar bila dibandingkan
dengan harga barang maka permintaan akan bersifat inelastis.
Sebaliknya konsumen yang berpendapatan kecil dengan terjadinya
perubahan harga sedikit saja akan mempengaruhi permintaan
terhadap barang, permintaan ini bersifat inelastis.
4. Perubahan Harga dan Barang yang Diminta
Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta
barang tersebut, sehingga permintaan menjadi elastis.
5. Adanya Barang yang Serbaguna
Barang yang dapat digunakan secara multifungsi maka
permintaan terhadap barang tersebut akan bersifat elastis.
6. Tradisi
Apabila pemakaian sesuatu barang sudah menjadi tradisi
walaupun berapa pun naiknya harga, orang akan tetap membelinya,
maka permintaan ini bersifat inelastis, tetapi apabila tidak
didasarkan tradisi permintaan akan bersifat elastis.
7. Mode
Mode juga mempengaruhi permintaan terhadap sesuatu
barang, apabila barang tersebut sudah diminati oleh masyarakat,
maka berapapun naiknya harga akan tetap dibeli. Maka permintaan
akan bersifat inelastis demikian juga sebaliknya.
2.4.2 Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
18
Ada empat faktor utama dalam menentukan elastisitas permintaan
(Sadono, Sukirno 2009) :
1. Produk Substitusi
Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan
akan semakin elastis. Hal ini karena konsumen dapat dengan mudah
berpindah ke produk substitusi jika terjadi kenaikan harga, sehingga
permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan
harga.
2. Presentase Pendapatan yang Dibelanjakan
Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk
membelanjakan produk tersebut, maka permintaan semakin elastis.
Produk yang harganya mahal akan membebani konsumen ketika
harganya naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya.
Sebaliknya pada produk yang harganya murah.
3. Produk Mewah Versus Kebutuhan
Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis,
dimana konsumen membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit
mencari substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak
menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk
mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah sebuah
kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya,
kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
4. Jangka Waktu Permintaan Dianalisis
19
Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin
elastis permintaan akan suatu produk. Dalam jangka pendek,
kenaikan harga yang terjadi di pasar mungkin belum disadari oleh
konsumen, sehingga mereka tetap membeli produk yang biasa
dikonsumsi. Dalam jangka panjang, konsumen telah menyadari
kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke produk substitusi
yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain
produk juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen
pindah ke produk lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
20
Elastisitas harga permintaan (price elasticity of demand) atau sering
disebut dengan elastisitas harga, adalah persentase perubahan jumlah barang
diminta yang diakibatkan oleh persentase perubahan harga barang itu sendiri,
atau perubahan proporsional jumlah barang yang diminta dibagi dengan
perubahan proporsional dari harga. Elastisitas demand terdiri dari tiga jenis
yaitu elastisitas harga permintaan, elastisitas pendapatan, dan elastisitas
silang.
Elastisitas demand dapat diukur dengan membandingkan persentase
perubahan jumlah yang diminta dengan persentase perubahan harga.
Pengukuran elastisitas demand terdiri dari pengukuran elastisitas titik dan
elastisitas busur. Pengukuran elastisitas titik adalah pengukuran pada titik
tertentu apabila perubahan harga yang terjadi kecil sekali mendekati nol.
Sedangkan pengukuran elastisitas busur adalah pengukuran elastisitas
permintaan antara dua titik apabila perubahan harga yang terjadi relatif besar.
Faktor yang mempengaruhi elastisitas demand yaitu tingkat kebutuhan,
adanya barang-barang substitusi, pendapatan konsumsi, perubahan harga dan
barang yang diminta, adanya barang yang serbaguna, tradisi, dan mode.
3.2 Saran
Elastisitas demand penting untuk diterapkan di perusahaan karena
tingkat elastisitas ini menggunakan sensitivitas dari permintaan konsumen
terhadap perubahan harga. Informasi ini sangat penting bagi manager yang
berada dalam bisnis total, agar mampu membuat keputusan berkaitan dengan
strategi penerapan harga produk.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/defina/modul-8-elastisitas diakses pada 4 maret 2013
22
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=jenis+elastisitas+permintaan&source=web&cd=20&cad=rja&
ved=0CHQQFjAJOAo&url=http%3A%2F%2Fkk.mercubuana.ac.id%2Ffiles
%2F32046584563938844.doc&ei=DV01UenkAqLAiQfNqYCABQ&usg=A
FQjCNF2JegvTufaLnQr_eCrwrb7lUtk0A&bvm=bv.43148975,d.bmk
diakses dapa 4 maret 2013
http://www.ut.ac.id/html/suplemen/espa4111/menu1/
elastisitas_harga_permintaan.htm diakses pada 4 maret 2013
http://www.google.com/imgres?q=kurva+inelastic&um=1&hl=en&client=firefox-
a&rls=org.mozilla:id:official&biw=663&bih=611&tbm=isch&tbnid=y4soAG
Wl2NZf-M:&imgrefurl=http://waladaltsani.edublogs.org/category/
mikroekonomi/&docid=xilo3eR0ELtbOM&imgurl=http://
walad.blog.usu.ac.id/files/2011/03/kurva-
demand.png&w=492&h=345&ei=Lj81Ufj2JM-
7iAeo2ICQAQ&zoom=1&ved=1t:3588,r:4,s:0,i:91&iact=rc&dur=1228&sig
=113459618429216929218&page=1&tbnh=188&tbnw=268&start=0&ndsp=
10&tx=90&ty=104 diakses pada 4 maret 2013
http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2051321-faktor-faktor-
yang-mempengaruhi-elastisitas/#ixzz2MaQBNJCm diakses pada 3 maret
2013
http://id.shvoong.com/business-management/marketing/2051321-faktor-faktor-
yang-mempengaruhi-elastisitas/ diakses pada 2 maret 2013
http://yasinta.wordpress.com/2008/07/30/elastisitas-permintaan-dan-penawaran/
diakses pada 3 maret 2013
23
http://milayuliani.wordpress.com/2011/04/01/konsep-elastisitas-dalam-ekonomi/
diakses pada 4 maret 2013
Sukirno, Sudono. 2009. Mikro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers.
24