web viewanalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian beras organik...

25
Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya,Palembang 5 November 2015ISBN ......................... ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus pada Nagari Taluak IV Suku di Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam) ANALYSIS OF FACTORSAFFECTING THEDECISION OFCONSUMERPURCHASEORGANIC RICE (Case StudiesinNagariTaluakIVSukuin DistrictBanuhampuAgam) Helmi Ali 1*) , Putri Rahmayani 2 , Juli Yusran 3 1,3 Mahasiswa Program Doktoral Ekonomi Pertanian Universitas Andalas Padang 2 STIE Haji Agus Salim Bukittinggi *) Tel./Faks. +6281363 489 059 *)email: helmi_akbary @yahoo.com ABSTRACT Organic agricultural products still have a place for consumers, so that the organic rice has not become a major food community. Heightened consumer awareness of the importance of health and environmental protection so that the estimated demand for organic rice will increase, but the available production has not been able to meet the needs of the market. This study aimed to analyze the factors that influence the consumer's decision to buy organic and non-organic rice. The study design filed 13 variables suspected to be the cause of consumers buy organic and non- organic rice, using factor analysis. The questionnaire dressed to 100 respondents, consisting of 50 respondents buyers of organicrice and 50 non- organic rice buyer. Sampling was done by convenience sampling.The results showed that formed three factors that influence the consumer's decision to buy organic rice, namely 1) the factors of income and expenditure, 2) education and delivery factors, and 3) the availability factor, vehicle ownership and external motivation. Based on the factor scores, the highest is the education factor, the availability and delivery. The increasing awareness of consumers to 1

Upload: lyngoc

Post on 15-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus pada . Nagari Taluak IV Suku . di . Kecamatan Banuhampu

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya,Palembang 5 November 2015ISBN .........................

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK

(Studi Kasus pada Nagari Taluak IV Suku di Kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam)

ANALYSIS OF FACTORSAFFECTING THEDECISION OFCONSUMERPURCHASEORGANIC RICE

(Case StudiesinNagariTaluakIVSukuin DistrictBanuhampuAgam)

Helmi Ali1*), Putri Rahmayani2, Juli Yusran3

1,3Mahasiswa Program Doktoral Ekonomi Pertanian Universitas Andalas Padang2STIE Haji Agus Salim Bukittinggi

*)Tel./Faks. +6281363 489 059*)email: helmi_akbary @yahoo.com

ABSTRACT

Organic agricultural products still have a place for consumers, so that the organic rice has not become a major food community. Heightened consumer awareness of the importance of health and environmental protection so that the estimated demand for organic rice will increase, but the available production has not been able to meet the needs of the market. This study aimed to analyze the factors that influence the consumer's decision to buy organic and non-organic rice. The study design filed 13 variables suspected to be the cause of consumers buy organic and non-organic rice, using factor analysis. The questionnaire dressed to 100 respondents, consisting of 50 respondents buyers of organicrice and 50 non-organic rice buyer. Sampling was done by convenience sampling.The results showed that formed three factors that influence the consumer's decision to buy organic rice, namely 1) the factors of income and expenditure, 2) education and delivery factors, and 3) the availability factor, vehicle ownership and external motivation. Based on the factor scores, the highest is the education factor, the availability and delivery. The increasing awareness of consumers to organic rice, and health is not determined the price, but rather the availability and sustainability, followed by quality of service (service quality) in the form of delivery..

Keywords: Organic rice, Consumerdecisions, Factor analysis, Availibity and Sustainabality.

ABSTRAK

Produk pertanian organik masih belum mendapat tempat bagi konsumen, sehingga beras organik belum menjadi pangan utama masyarakat. Semakin tingginya kesadaran konsumen akan pentingnya kesehatan dan pelestarian lingkungan sehingga diperkirakan permintaan beras organik akan meningkat namun produksi yang tersedia belum mampu memenuhi kebutuhan pasar. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian beras organik dan non-organik.Rancangan penelitian mengajukan 13 variabel yang diduga menjadi penyebab konsumen membeli beras organik dan non-organik, dengan

1

Page 2: Web viewANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus pada . Nagari Taluak IV Suku . di . Kecamatan Banuhampu

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya,Palembang 5 November 2015ISBN .........................

menggunakan analisis faktor (factor analysis). Kuesioner diajukan kepada 100 orang Responden, yang terdiri dari 50 responden pembeli beras organik dan 50 orang pembeli beras non-organik. Pengambilan sampel dilakukan secara convinience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terbentuk tiga faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli beras organik, yakni 1)faktor pendapatan dan pengeluaran, 2)faktor pendidikan dan delivery, dan 3)faktor ketersedian (availibility), kepemilikan kendaraan dan motivasi eksternal. Berdasarkan skor faktor, yang tertinggi adalah faktor pendidikan, ketersediaan (availibility) dan delivery.Semakin meningkatnya kesadaran konsumen dalam mengkonsumsi beras organik, bukan ditentukan harga dan kesehatan, tapi lebih kepada ketersediaan dan keberlanjutan (availibity and sustainable) yang diikuti oleh kualitas pelayanan (service quality) berupa delivery.

Kata Kunci: Beras organik, keputusan konsumen, analisis faktor, ketersediaan dan keberlanjutan

PENDAHULUAN

Pangan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia yang akan menjamin

keberlanjutan kehidupan manusia. Namun demikian, saat ini banyak produk pangan yang

tidak sehat karena mengandung zat-zat yang dapat mengganggu kesehatan manusia baik

dalam jangka pendek maupun panjang. Salah satu produk pertanian yang saat ini menjadi

tidak sehat adalah beras, padahal beras merupakan salah satu makanan pokok. Salah satu

penyebab beras menjadi tidak sehat karena diduga terdapat kandungan sisa bahan kimia.

Sisa bahan kimia tersebut dapat berasal dari cara produksi yang menggunakan pestisida

dan pupuk kimia dalam dosis tinggi maupun karena pencemaran lingkungan (Utami,

2011). Pangan merupakan komoditas yang penting dan strategis, karena

merupakankebutuhan pokok manusia yang hakiki yang setiap saat harus dapat dipenuhi.

Kebutuhan pangan perlu diupayakan ketersediaannya dalam jumlah yang cukup, mutu

yang layak, aman dikonsumsi dan mudah diperoleh dengan harga yang terjangkau oleh

seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu sasaran utama pembangunan pertanian adalah

memantapkan ketahanan pangan dan pengembangan aribisnis agar akses pangan

masyarakat terjamin untuk eksistensi hidup sehat, produktif dan kreatif (Darmadjati dan

Widowati, 2001).

Pertanian organik adalah sistem pertanian yang secara ekologi ramah terhadap

lingkungan sehingga produksinya aman untuk dikonsumsi manusia dan sekaligus mampu

menyediakan pangan yang cukup bagi penduduk, baik dari segi kualitas, kuantitas dan

kontinuitas. Sistem pertanian organik ini menggunakan bahan-bahan alami tanpa

menggunakan bahan kimia sintetis (seperti pupuk dan pestisida) dalam proses produksinya.

2

Page 3: Web viewANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus pada . Nagari Taluak IV Suku . di . Kecamatan Banuhampu

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya,Palembang 5 November 2015ISBN .........................

Pangan organik yang sudah dikenal masyarakat adalah beras organik. Beras organik sangat

baik bagi kesehatan karena bebas dari bahan kimia berbahaya dibandingkan dengan beras

lain dan aman dikonsumsi oleh balita, orang dewasa, dan para manula.

Pertanian organik bertujuan untuk menghasilkan bahan yang memenuhi standar kualitas

yang baik dan mendorong terjadinya daur biologis secara alami, yaitu dengan cara memanfaatkan

sumber daya pertanian yang terbarukan (renewable) dan menerapkan praktik pertanian yang tidak

menimbulkan pencemaran. Diperlukan adanya perhatian yang cukup besar pada masalah

konservasi tanah dan air, perlindungan tanaman habitat ternak dan hewan liar, mempertahankan

atau meningkatkan pengetahuan tradisional, mengembangkan benih dan bibit lokal, varietas

tanaman dan persilangan ternak secara alami. Penggunaan sumber daya terbarukan dan mudah

terdekomposisi secara biologis perlu didorong untuk menghasilkan produk bahan pangan dan

bahan olahan yang aman bagi kesehatan (Sutanto, 2002).

Permintaan atas produk-produk pertanian organik (tanpa menggunakan bahan-bahan kimia)

melonjak selama beberapa b

ulan terakhir. Produk-produk pertanian organik yang permintaannya sedang tinggi adalah

sayuran, beras, buah-buahan, rempah-rempah, kopi, dan teh. Masyarakat konsumen semakin sadar

dan selektif atas segi kualitas kesehatan produk pertanian. Mereka kini lebih suka mengonsumsi

produk alami (organik) ketimbang yang menggunakan bahan kimia (an-organik). Semakin

tingginya minat konsumen atas produk pertanian organik, dapat dihitung dari bertambahnya areal

penanaman padi organik (Pikiran Rakyat, 2005). Saat ini pangsa pasar pangan organik meningkat

dengan pesat didunia. Hal tersebut disebabkan pertama, masyarakat yang mulai sadar akan

kebutuhan mutlak dalam menekan resiko kesehatan melalui pangan “sehat” tersebut (meningkatkan

immunitas tubuh). Kedua, para wanita memandang bahwa kebugaran tubuh, kecantikan, dan

penampilan adalah hal penting untuk tetap “awet muda” ataupun “awet tua”. Ketiga, masyarakat

mulai membuat relaksasi hidup seimbang (good for mood). Oleh karena itu, pangan organik dan

pertanian organik akan menjadi “in a great demand” pada masa mendatang (Wibowo, 2003). Di

sisi lain dengan meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tentunya akan

mengakibatkan meningkatnya preferensi masyarakat terhadap komoditas yang dikonsumsinya,

terutama yang bisa memenuhi tuntutan kualitas yang lebih baik (Winarno, 2002).

Beras organik sudah mulai dikenal masyarakat di Nagari Taluak IV Suku kecamatan

Banuhampu kabupaten Agam, dengan adanya toko yang menjual beras organik dan sayuran

organik, yakni Toko “Banua Organik”. Sedangkan tidak jauh dari lokasi tersebut terdapat toko

“Sempurna” yang khusus menjual beras non-organik.Melihat kondisi itu diajukan beberapa

rumusan masalah: 1) bagaimana kondisi sosial dan deskripsi konsumen pembeli beras organik dan

beras non-organik; 2) faktor-faktor apa yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian beras

3

Page 4: Web viewANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus pada . Nagari Taluak IV Suku . di . Kecamatan Banuhampu

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya,Palembang 5 November 2015ISBN .........................

organik dan non-organik; dan 3)apakah terdapat perbedaan konsumen dalam pembeli beras organik

dan non-organik.

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan tujuan penelitian adalah 1)untuk

mengetahui kondisi sosial dan deskripsi konsumen pembeli beras organik dan non-organik; 2)

untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian beras organik

dan non-organik; dan 3) apakah terdapat perbedaan konsumen antara pembeli beras organik dan

non-organik.

METODE PENELITIAN

Kerangka Pendekatan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen dalam pembelian beras organik dan non-organik di nagari Taluak IV

Suku kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam, kemudian mengetahui apakah perbedaan

perilaku konsumen dalam pembelian beras organik dan non-organik.

Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan dilakukan dengan menggunakan metode convinience sampling

yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih sampel dari elemen

populasi yang datanya mudah diperoleh oleh peneliti (Malhotra, dkk., 2007). Sampel

masing-masing 50 responden yang membeli beras organik dan 50 orang beras non-organik.

Penelitian dilakukan pada Kios “Banua Organik”, yang menjual beras organik dan sayuran

organik, serta Kios “Sempurna” yang menjual beras non organik yang keduanya berada di

Nagari Taluk IV Suku kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam.

Metode Analisa Data

Metode analisis yang digunakan untuk menentukan faktor-faktor apa yang

mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian beras organik dan organik di

kecamatan Banuhampu Kabupaten Agam digunakan Analisis Faktor (Factor Analysis),

untuk mengkaji apakah terdapat perbedaan perilaku konsumen dalam pembelian beras

organik dan beras non-organik di kecamatan Banuhampu kabupaten Agam digunakan

analisis binnary logistic

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Profil Responden

Karakterikstik responden masing-masing untuk konsumen beras oraganik dan non-

organik digunakan untuk melihat profil umum, yakni pendidikan, jenis kelamin dan

pekerjaan. Pendidikan konsumen beras organik 56% diploma dan sarjana, sedangkan

4

Page 5: Web viewANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus pada . Nagari Taluak IV Suku . di . Kecamatan Banuhampu

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya,Palembang 5 November 2015ISBN .........................

pembeli beras non-organik 46% diploma dan sarjana. Jenis kelamin umumnya perempuan,

yakni 68% dan 70% masing pembeli beras organik dan non-organik. Pekerjaan responden

umumnya wirausaha adalah 48% pembeli beras organik dan 72% pembeli beras non-

organik. Sebagaimana terlihat pada gambar 1 dan 2 berikut.

0

40

80

100.0

0.0 10.034.0

56.0

100.0

32.0

68.0100.0

26.0 26.048.0

Series1 Gambar 1: Karakteristik responden Beras Organik

0

40

80

100.0

0.020.0

34.0 46.0

100.0

30.0

70.0100.0

18.0 10.0

72.0

Series1 Gambar 2: Karakteristik responden Beras Non-organik

Deskripsi Variabel yang mempengaruhi pembelian beras organik dan non-organik

Variabel yang diduga mempengaruhi pembelian beras organik dan non-organik

adalah tingkat pendidikan (X1), besar keluarga (X2), harga (X3), pendapatan (X4),

pengeluaran (X5), jarak tempat tinggal (X6), kesehatan (X7), ketersediaan (X8), delivery

(X9), keadaan rumah (X10), kepemilikan kendaraan (X11), dan motivasi eksternal (X12). Bila

dibandingkan deskripsi pembeli beras organik tertinggi adalah variabel harga dan

pendapatan sebesar 76%. Sedangkan variabel pembeli beras non-organik tertinggi adalah

pengeluaran (48%) dan harga (46%).

Dengan membandingkan skor deskripsi kedua kelompok konsumen, jelaslah bahwa

harga merupakan faktor dominan yang menjadi penyebab pembelian beras organik dan

non-organik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3 dan 4 berikut.

5

Page 6: Web viewANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus pada . Nagari Taluak IV Suku . di . Kecamatan Banuhampu

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya,Palembang 5 November 2015ISBN .........................

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X120

10

20

30

40

50

60

70

80

BaikSedangKurang

Gambar 3. Deskripsi variabel yang mempengaruhi pembelian beras organik

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X120

10

20

30

40

50

60

70

BaikSedangKurang

Gambar 4. Deskripsi variabel yang mempengaruhi pembelian beras non-organik

Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian beras organik dan organik

Matriks Korelasi ‘Image’

Analisis faktor tidak dapat dilakukan apabila antar variabel tidak saling

berkorelasi.Korelasi antarvariabel ini dikenal dengan sebutan multikolinearitas.Sebelum

membentuk matriks korelasi, terlebih dahulu harus diuji apakah analisis ini layak atau

tidak untuk dilanjutkan.

Untuk melihat apakah variabel-variabel tersebut layak atau tidak untuk dianalisis

lebih lanjut, maka dapat dilihat dari nilai KMO.Jika nilai KMO MSA (Kaiser Meyer Olkin

Measure of Sampling Adequacy) lebih besar dari 0.5 maka analisis dapat dilanjutkan.

Dari data baku seperti pada Lampiran 3, maka diperoleh nilai KMO 0,507.

6

Page 7: Web viewANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus pada . Nagari Taluak IV Suku . di . Kecamatan Banuhampu

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya,Palembang 5 November 2015ISBN .........................

Tabel 1.Nilai KMO MSA 1

KMO and Bartlett's TestKaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .507

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 196.138Df 78Sig. .000

Sumber: Diolah daridata Primer (2015)

Pada Tabel 1, dapat dilihat nilai KMO MSA yaitu 0.507 dengan signifikansi 0.000.

Karena nilai KMO MSA tersebut lebih besar dari 0.5 dan nilai signifikansi jauh dibawah

0.05 maka variabel dapat dianalisa lebih lanjut.

Selanjutnya, untuk melihat variabel-variabel mana saja yang layak untuk dibuat analisis

faktor, dilihat dari Anti-image Correlation (matriks korelasi) pada Lampiran 3.Angka-

angka yang diberi tanda ‘a’ yang membentuk garis diagonal yang merupakan besaran MSA

variabel.Suatu variabel layak untuk dianalisis jika MSAnya besar dari 0.5.Jika terdapat

nilai MSA yang kurang dari 0.5 maka variabel tersebut harus dikeluarkan.

Hasil pengolahan terdapat 6 variabel yang memiliki nilai MSA kurang dari 0.5 yaitu

variabel Besar Keluarga (X2), Pendapatan (X4), Pengeluaran Rumah Tangga (X5), Jarak

Tempat Tinggal (X6), Kesehatan (X7), Dummy (D). Nilai MSA dari masing-masing faktor

yaitu 0.428, 0.478, 0.469, 0.394, 0.430, dan 0.454.

Mengingat terdapat lebih dari satu variabel yang memiliki nilai MSA yang kurang

dari 0.5 maka yang pertama kali dikeluarkan yaitu variabel yang memiliki nilai MSA

paling kecil. Dari 6 nilai MSA yang kurang dari 0.5 tersebut, maka nilai MSA terkecil

yaitu 0.394.Nilai ini terdapat pada variabel Jarak Tempat Tinggal (X6).

Tabel 2.Nilai KMO MSA 2KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .515

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 181.550Df 66Sig. .000

Sumber: Diolah daridata Primer (2015)

Karena variabel Jarak Tempat Tingal (X6) telah dikeluarkan, maka untuk analisis

selanjutnya variabel Jarak Tempat Tinggal tidak diikutsertakan dalam proses analisis

7

Page 8: Web viewANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus pada . Nagari Taluak IV Suku . di . Kecamatan Banuhampu

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya,Palembang 5 November 2015ISBN .........................

danhanya akan dianalisis 12 variabel lainnya. Setelah itu, prosedur pemilihan variabel

harus diulang lagi, dan diperoleh nilai KMO 0,515.

Dilihat pada tabel2, dapat dilihat nilai KMO MSA yaitu 0.515 dengan signifikansi

0.000. Karena nilai KMO MSA tersebut lebih besar dari 0.5 dan nilai signifikansi jauh

dibawah 0.05 maka variabel dapat dianalisa lebih lanjut.Selanjutnya, untuk melihat

variabel-variabel mana saja yang layak untuk dibuat analisis faktor, dilihat tabel Anti-

image Correlation pada Lampiran 4. Dari Lampiran 4 tersebut, dapat kita lihat bahwa

terdapat 5 variabel yang mempunyai nilai MSA kurang dari 0.5 yaitu Besar Keluarga (X2),

Pendapatan (X4), Pengeluaran Rumah Tangga (X5), Kesehatan (X7), Dummy (D), dengan

nilai berturut-turut 0.418, 0.469, 0.465, 0.437, dan 0.452.

Setelah 5 variabel yang mempunyai nilai MSA kurang dari 0.5 diambil variabel

dengan nilai MSA terkecil untuk dikeluarkan, dalam hal ini variabel Besar Keluarga (X2).

Setelah variabel Besar Keluarga dikeluarkan, maka prosedur pemilihan variabel harus

diulang lagi dengan menggunakan 11 variabel yang tersisa, dan diperoleh nilai KMO

0,512.

Tabel 3. Nilai KMO MSA 3KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .521

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 174.617Df 55Sig. .000

Sumber: Diolah daridata Primer (2015)

Dilihat padatabel3, dapat dilihat nilai KMO MSA yaitu 0.521 maka analisis dapat

dilanjutkan. Selanjutnya, untuk melihat variabel mana saja yang layak untuk dibuat analisis

faktor, dilihat tabel Anti-image Correlation pada Lampiran 5. Dari Lampiran 5 tersebut,

dapat kita lihat bahwa terdapat 5 variabel yang mempunyai nilai MSA kurang dari 0.5

yaitu Pendapatan (X4), Pengeluaran Rumah Tangga (X5), Kesehatan (X7), Dummy

(D)dengan nilai berturut-turut 0.476, 0.480, 0.437, dan 0.458.

Setelah terdapat 4 variabel yang mempunyai nilai MSA kurang dari 0.5 diambil

variabel dengan nilai MSA terkecil untuk dikeluarkan, dalam hal ini variabel Kesehatan

(X7).Setelah variabel Kesehatandikeluarkan, maka prosedur pemilihan variabel harus

diulang lagi dengan menggunakan 10 variabel yang tersisa, dan diperoleh KMO 0,537.

8

Page 9: Web viewANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus pada . Nagari Taluak IV Suku . di . Kecamatan Banuhampu

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya,Palembang 5 November 2015ISBN .........................

Tabel 4.Nilai KMO MSA 4KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .537

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 161.158Df 45Sig. .000

Sumber: Diolah daridata Primer (2015)

Dilihat padatabel 4, dapat dilihat nilai KMO MSA yaitu 0.537 maka analisis dapat

dilanjutkan.Selanjutnya, untuk melihat variabel -variabel mana saja yang layak untuk

dibuat analisis faktor, dilihat tabel Anti-image Correlation.Hasil uji dapat terlihat bahwa

terdapat 2 variabel yang mempunyai nilai MSA kurang dari 0.5 yaitu Pendapatan (X4),

Dummy (D) dengan nilai 0.496 dan 0.493.

Setelah dari 2 variabel yang mempunyai nilai MSA kurang dari 0.5 diambil variabel

dengan nilai MSA terkecil untuk dikeluarkan, dalam hal ini variabelDummy (D).Setelah

variabelDummy dikeluarkan, maka prosedur pemilihan variabel harus diulang lagi dengan

menggunakan 9 variabel yang tersisa, dan diperoleh nilai KMO 0,548.

Tabel 5. Nilai KMO MSA 5KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .548

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 114.569Df 36Sig. .000

Sumber: Diolah daridata Primer (2015)

Dilihat padatabel 5, dapat dilihat nilai KMO MSA yaitu 0.548 maka analisis dapat

dilanjutkan.Selanjutnya, untuk melihat variabel-variabel mana saja yang layak untuk

dibuat analisis faktor, dilihat tabel Anti-image Correlation.Setelahdapat kita lihat bahwa

terdapatvariabel yang mempunyai nilai MSA kurang dari 0.5 yaitu Harga (X3), dengan

nilai berturut-turut 0.497.

Pada tahap ini hanya satu variabel yang memiliki nilai MSA kurang dari 0.5, maka

variabelHarga (X3) dikeluarkan.Setelah variabel Harga dikeluarkan, maka prosedur

pemilihan variabel harus diulang lagi dengan menggunakan 8 variabel yang tersisa, dan

diperoleh nilai KMO 0,556.

9

Page 10: Web viewANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus pada . Nagari Taluak IV Suku . di . Kecamatan Banuhampu

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya,Palembang 5 November 2015ISBN .........................

Tabel 6. Nilai KMO MSA 6

KMO and Bartlett's TestKaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .556

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 95.775Df 28Sig. .000

Sumber: Diolah daridata Primer (2015)

Dari tabel 6, dapat dilihat nilai KMO MSA yaitu 0.556 maka analisis dapat

dilanjutkan.Selanjutnya, untuk melihat variabel -variabel mana saja yang layak untuk

dibuat analisis faktor, dilihat tabel Anti-image Correlation pada Lampiran 8. Dari

Lampiran 8 tersebut, dapat kita lihat bahwa terdapat variabel yang mempunyai nilai MSA

kurang dari 0.5 yaitu Keadaan Rumah (X10) dengan nilai 0.494.

Pada tahap ini hanya satu variabel yang memiliki nilai MSA kurang dari 0.5, maka

variabelKeadaan Rumah (X10) dikeluarkan.Setelah variabelKeadaan Rumah dikeluarkan,

maka prosedur pemilihan variabel harus diulang lagi dengan menggunakan 8 variabel yang

tersisa, dan diperoleh nilai KMO 0,576.

Tabel 7.Nilai KMO MSA 7

KMO and Bartlett's TestKaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .576

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 70.307Df 21

Sumber: Diolah daridata Primer (2015)

Karena nilai KMO MSA seperti terlihat pada tabel 7 lebih dari 0.5 yaitu 0.576, maka

analisis dapat dilanjutkan.Dari 7 variabel yang tersisa, maka kita lihat kembali variabel-

variabel mana saja yang layak untuk dibuat analisis faktor yang dapat dilihat pada

Lampiran 9. Pada Lampiran 9, dapat kita lihat bahwa nilai MSA 7 faktor yang telah

dianalisis tidak ada yang kurang dari 0.5 sehingga analisis dapat dilanjutkan.

Dari lampiran tersebut ketujuh variabel memiliki nilai MSA besar dari 0.5 maka

variabel dinyatakan layak untuk dianalisa lebih lanjut untuk melihat faktor yang

mempengaruhi pembelian beras organik.

10

Page 11: Web viewANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus pada . Nagari Taluak IV Suku . di . Kecamatan Banuhampu

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya,Palembang 5 November 2015ISBN .........................

Tabel 8. Nilai MSA

Variabel Nilai MSA1. Tingkat pendidikan 0.5402. Pendapaan 0.5823. Pengeluaran 0.5724. Ketersediaan 0.5695. Delivery 0.5606. Kepemilikan Kendaraan 0.6427. Motivasi Eksternal 0.540Sumber: Diolah daridata Primer (2015)

Analisis Faktor

Nilai komunalitas pada dasarnya adalah besar varian (biasanya dalam persentase) dari suatu variabel mula-mula asal bisa dijelaskan oleh faktor yang ada.

Tabel 9. Nilai Komunalitas

Variabel Initial Exraction

1. Tingkat pendidikan 1 0.7532. Pendapaan 1 0.6443. Pengeluaran 1 0.7084. Ketersediaan 1 0.5935. Delivery 1 0.6286. Kepemilikan Kendaraan 1 0.6197. Motivasi Eksternal 1 0.568

Sumber: Diolah daridata Primer (2015)

Dari Tabel9, dapat dilihat bahwa angka yang terdapat pada kolom ekstraksi

menunjukkan bahwa untuk variabel Tingkat Pendidikan (X1) sebesar 0.753.Hal ini berarti

sekitar 75.3% varians dari variabel Tingkat Pendidikan (X1) bisa dijelaskan oleh faktor

yang terbentuk. Demikian seterusnya untuk variabel lainnya, dengan ketentuan bahwa

semakin besar nilai ekstraksi dari suatu variabel, berarti semakin erat hubungannya

dengan faktor yang terbentuk.

Dari Tabel 10, dapat dilihat bahwa terdapat 7 variabel yang dimasukkan dalam

analisis faktor. Dari 7 faktor yang dianalisis, pada kolom nilai eigen terlihat bahwa hanya 3

variabel yang mempunyai nilai diatas 1. Hal ini berarti ada 3 faktor yang terbentuk.Nilai

tersebut selalu terurut dari yang terbesar hingga yang terkecil, dengan kriteria bahwa

variabel yang mempunyai nilai dibawah 1 tidak digunakan dalam menghitung jumlah

11

Page 12: Web viewANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus pada . Nagari Taluak IV Suku . di . Kecamatan Banuhampu

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya,Palembang 5 November 2015ISBN .........................

faktor yang terbentuk. Jika angka-angka pada kolom nilai eigen ini dijumlahkan akan

diperoleh total ragam dari 7 variabel yaitu 7.

Tabel 10. Nilai Karakteristik dari 7 Variabel

Faktor Eigen Value % Varian % Kumulatif

Tingkat pendidikan 1.876 26.797 26.797Pendapatan 1.431 20.447 47.245Pengeluaran 1.105 15.788 63.033Ketersediaan 0.809 11.552 74.585Delivery 0.733 10.478 85.063Kepemilikan Kendaraan 0.545 7.783 92.846Motivasi Eksternal 0.501 7.154 100.000

Sumber: Diolah daridata Primer (2015)

Setelah diketahui bahwa 3 faktor adalah jumlah yang paling optimal maka dapat

diperoleh matriks bobot faktor.Bobot faktor menunjukkan korelasi antara suatu variabel

dengan dua faktor tersebut.Bobot faktor sebelum rotasi dapat dilihat dari Tabel 11.

Tabel 11. Bobot Faktor Sebelum Rotasi

VariabelFaktor

1 2 3Tingkat pendidikan (x1) 0.545 0.221 -0.638Pendapaan (x4) 0.583 -0.534 0.091Pengeluaran (x5) 0.651 -0.480 0.232Ketersediaan (x8) 0.346 0.346 0.594Delivery (x9) 0.505 0.495 -0.357Kepemilikan Kendaraan (x11) 0.663 0.217 0.182Motivasi Eksternal (x12) -0.007 0.667 0.350

Sumber: Diolah daridata Primer (2015)

Dari nilai bobot faktor pada Tabel 11, diketahui bahwa faktor 1 mempunyai hubungan

yang nyata dengan peubah X1, X4, X5, X9, X11. Faktor 2 mempunyai hubungan yang nyata

dengan X12, mempunyai hubungan nyata secara negatif dengan X4.Faktor 3 mempunyai

hubungan yang nyata dengan X8, mempunyai hubungan nyata secara negatif dengan

X1.Dari keterangan di atas dapat dikatakan terdapat beberapa variabel yang nyata pada tiga

faktor, seperti X1, dan X8.Hal ini menyebabkan interpretasi terhadap faktor yang terbentuk

masih sulit untuk dilakukan.Oleh karena itu untuk mempermudah interpretasi terhadap

faktor yang terbentuk harus dilakukan rotasi terhadap matriks bobot faktor asal.

Rotasi Faktor

Pada penelitian ini rotasi yang digunakan untuk mempermudah interpretasi faktor

adalah rotasi varimax.Pada tabel berikut disajikan bobot faktor hasil rotasi.

12

Page 13: Web viewANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus pada . Nagari Taluak IV Suku . di . Kecamatan Banuhampu

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya,Palembang 5 November 2015ISBN .........................

Tabel 12. Bobot Faktor Hasil Rotasi Varimax

Variabel Faktor1 2 3

Tingkat pendidikan (x1) 0.107 0.849 -0.141Pendapaan (x4) 0.798 0.053 -0.068Pengeluaran (x5) 0.836 0.030 0.094Ketersediaan (x8) 0.152 -0.028 0.754Delivery (x9) -0.041 0.762 0.214Kepemilikan Kendaraan (x11) 0.374 0.378 0.486Motivasi Eksternal (x12) -0.367 0.061 0.655

Sumber: Diolah daridata Primer (2015)

Setelah diketahui bahwa tiga faktor adalah jumlah yang paling optimal, maka Tabel

12 menunjukkan distribusi 7 variabel pada 3 faktor yang terbentuk, sedangkan angka-

angka pada tabel tersebut adalah bobot faktor yang menunjukkan besar korelasi antara

suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2 dan faktor 3. Proses penentuan variabel mana akan

masuk ke faktor yang mana, dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi

pada setiap garis.

Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa nilai bobot faktornya telah dapat diinterpretasikan dengan baik. Faktor-faktor yang terbentuk setelah dilakukan proses rotasi, yaitu

Tabel 13. Tabel Pengelompokkan variabel

Faktor Variabel

1 Pendapatan (X4)Pengeluaran (X5)

2 Tingkat Pendidikan (X1)Delivery (X9)

3Ketersedian (X8)Kepemilikan Kendaraan (X11)Motivasi Eksternal (X12)

Dari hasil rotasi, dapat disimpulkan bahwa 7 variabel 1 tersebut dapat direduksi

menjadi 3 faktor.Pengelompokan variabel dapat dilihat pada Tabel 4.23. Langkah

selanjutnya, kita harus member nama dari ketiga faktor tersebut. Dari 3 faktor tersebut

akan diberikan nama sebagai berikut.

Faktor 1: faktor Pendapatan dan pengeluaran; Faktor 2: faktor Pendidikan

danDelivery; dan Faktor 3: Faktor ketersediaan, kepemilikan kendaraan dan faktor

motivasi eksternal.

13

Page 14: Web viewANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus pada . Nagari Taluak IV Suku . di . Kecamatan Banuhampu

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya,Palembang 5 November 2015ISBN .........................

Skor Faktor

Tabel 14 memperlihatkan skor faktor bagi konsumen dalam mengkonsumsi beras

organik dan non organik untuk setiap faktor dengan nilai skor yang tertinggi disetiap baris.

Tabel 14. Skor Faktor

Variabel Component1 2 3

Tingkat pendidikan (X1) -0.019 0.625 -0.223pendapatan (X4) 0.492 -0.034 -0.067Pengeluaran (X5) 0.517 -0.076 0.064ketersediaan (X8) 0.092 -0.135 0.596Delivery (X9) -0.105 0.530 0.069Kepemilikan Kendaraan (X11) 0.191 0.173 0.329Motivasi Eksternal (X12) -0.240 -0.004 0.510

Sumber: Diolah daridata Primer (2015)

Dapat dilihat pada tabel 14 diatas, variabel tingkat pendidikan sangat berpengaruh

terhadap konsumen dalam mengkonsumsi beras organik.Konsumen dalam mengkonsumsi

beras organic yang paling mempengaruhi yaitu tingkat pendidikan, dan dapat dilihat

tingkat pendidikan mempunayai nilai skor sebesar 0.625.Variabel yang kedua yaitu

variabel ketersediaan dengan nilai skor sebesar 0.596.

Dapat dilihat pada tabel diatas, faktor yang mempengaruhi konsumen dalam

mengkonsumsi beras organik yaitu variabel delivery dengan nilai skor sebesar

0.530.selanjutnya yaitu variabel pengeluaran dengan nilai skor sebesar 0.517. variabel

selanjutnya yang menyebabkan konsumen dalam megkonsumsi beras organic yaitu

variabel motivasi eksternal dengan nilai skor sebesar 0.510. kemudian variabel yang

menyebab kankonsumen dalam mengkonsumsi beras organic yaitu variabel pendapatan

dengan nilai skor sebesar 0.492. Variabel terakhir yang menyebabkan konsumen

mengkonsumsi beras organik yaitu variabel kepemilikan kendaraan dengan nilai skor

sebesar 0.329.

Analisis variabel yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian beras organik

Analisis yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian beras organik dilakukan

dengan menggunakan analisis binnary logistic.Hasil penelitian menunjukkan bahwa

variabel yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian beras organik secara significant

(α = 0.05) adalah pendapatan, ketersediaan, dan pengeluaran rumah tangga. Sedangkan

14

Page 15: Web viewANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus pada . Nagari Taluak IV Suku . di . Kecamatan Banuhampu

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya,Palembang 5 November 2015ISBN .........................

variabel harga dan kepemilikan kendaraan dapat dianggap berpengaruh terhadap

pembelian beras organik, sebagaimana terlihat pada tabel berikut.

Tabel 15. Hasil Uji binnary logistic variabel yang mempengaruhi pembelian beras organik

Variables in the EquationVariabel B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a X1 (tk.pendidikan) .457 .406 1.265 1 .261 1.579X2 (besar keluarga) .319 .382 .700 1 .403 1.376X3(harga) .757 .394 3.685 1 .055 2.132X4(pendapatan) 2.009 .545 13.569 1 .000 7.454X5(pengeluaran rumah tangga) -1.181 .544 4.712 1 .030 .307X6 (jarak tempat tinggal) -.174 .393 .197 1 .658 .840X7 (kesahatan) -.629 .384 2.685 1 .101 .533X8(ketersediaan) -1.257 .463 7.385 1 .007 .285X9 (delivery) .240 .361 .441 1 .507 1.271X10 (keadaan rumah) .107 .394 .074 1 .785 1.113X11 (kepemilikan kendaraan) 1.024 .533 3.696 1 .055 2.784X12 (motivasi eksternal) -.098 .402 .059 1 .808 .907Constant -3.315 2.621 1.600 1 .206 .036

a. Variable(s) entered on step 1: X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8, X9, X10, X11, X12.Sumber : hasil uji data primer

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pendugaan beberapa variabel yang

mempengaruhi pembelian beras organik, dapat dikemukakan kesimpulah sebagai berikut:

1. Hasil analisis faktor dengan melihat nilai eigen valueyang memiliki nilai di atas 1,

didapatkan bahwa variabel yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian beras

organik dan organik adalah faktor pendidikan, pendapatan dan pengeluaran.

2. Terdapat tiga faktor mengelompokkan faktor penentu konsumen dalam pembelian

beras organik dan non-organik, yakni a)faktor pendapatan dan pengeluaran; b)faktor

pendidikan dan delivery; c)faktor ketersediaan, kepemilikan kendaraan dan motivasi

eksternal.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian beras organik adalah

pendapatan, ketersediaan (avalibility), dan pengeluaran rumah tangga. Disamping itu

bisa diduga faktor lain yang turut mempengaruhi konsumen dalam pembelian beras

organik adalah harga dan kepemikikan kendaraan.

Rekomendasi

Setelah melakukan penelitian ini, maka peneliti dapat memberikan rekomendasi

sebagai berikut :

15

Page 16: Web viewANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus pada . Nagari Taluak IV Suku . di . Kecamatan Banuhampu

Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-52 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya,Palembang 5 November 2015ISBN .........................

1. Penilitian membuktikan bahwa faktor pendapatan dan pendidikan merupakan faktor

penting dalam pembelian beras organik, juga didapatkan produsen dan penjual mulai

memikirkan faktor delivery dan kemasan yang baik dapat meningkatkan animo

masyarakat dalam konsumsi beras organik.

2. Faktor yang tidak kalah penting untuk peningkatan kesadaran masyarakat dalam

mengkonsumsi beras organik adalah ketersediaan (availibility) dan keberlanjutan

(sustainability), yang dapat membuat kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen

dalam mengkonsumsi beras organik, walaupun faktor harga juga menjadi faktor utama

dalam konsumsi beras organik.

DAFTAR PUSTAKA

Damadjati, D.S dan S. Widowati. 2001. Menali Sumber Daya Pangan Lokal Dalam Peran Teknoloi Pangan Dalam Rangka Ketahanan Pangan Nasional. Majalah Pangan No. 36/X/Jan/2001. Puslitbang Bulog, Jakarta.

Malhotra, Naresh, 2007. Marketing Research : an applied orientation, pearson education, inc., fifth edition. New Jearsey : USA.

Oktaviani, R. dan Sahara. 2004. Beras, Ketahanan Pangan dan ”World Trade Organization”. Mimbar Sosek Vol. 17 No. 2: Agustus (1-24).

Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik. Kanisius, Yogyakarta.

Utami, D.P. 2011. Analisis pilihan konsumen dalam mengkonsumsi Beras Organik di Kabupaten Sragen. Mediagro, Vol.7 No. 1 p 41-58. Yogyakarta.

Pikiran Rakyat. 2005. Naik Tajam, Permintaan Hasil Pertanian Organik. (Online) http://www.pikiran-rakyat.com. Diakses tanggal 19 Maret 2014.

Wibowo, R. 2003. Butir-Butir Pemikiran Pangan dan Pertanian Masa Depan. Naskah Seminar Agribussiness Training 3-5 Mei 2003 HIMASETA. Fakultas Pertanian Universitas Jember, Jember.

Winarno, F.G. 2002. Pertanian Organik: Standard Internasional dan Pangsa Pasar. Embrio Bioteknologi, Bogor.

16