web view* menggali dengan kuku jari tangan atau menggosok dengan tangan *menggorek kulit kepala...
TRANSCRIPT
dr. Warih Andan Puspitosari|editor : AisPSIKIATRI DALAM DERMATOLOGI
Pendahuluan
Stress Dermatosis artinya ada hubungan timbal balik antara stress dan dermatitis 40% penderita dermatologik memiliki faktor emosional yang berperan Setiap dermatosis memiliki faktor psikosomatik sampai derajad tertentu
Psikologi Kulit* Stimulasi kutan ↠kebutuhan dasar organisme* Neonatus↠ menghisap/menjilat* Pelukan/usapan ↠ respon emosi normal
misc09.wordpress.com |1 |
* Pada daerah erogen ↠ perasaan pada sentuhan/perubahan suhu, pruritus, nyeri
Pruritus* Hasil stimulasi gradasi ringan syaraf↠ pruritus* Perubahan gradasi stimulasi↠ nyeri* Sensitivitas pruritus↠ bervariasi (individu dan regio)* Garukan ↠ memperingan gatal, mengubah ritme impuls aferen korpus spinalis* Emosional ↠ ambang rangsang terhadap pruritus* Respon Psikologik ↠tergantung berat pruritus dan status emosional* Stimulasi sering, lama, penyebab tidak diketahui ↠ takut, tegang, cemas perubahan personalitas* Kausa : Eksogen dan endogen* Pruritus primer : tanpa ada penyakit dermatologik bisa lokalisata atau generalisata* Psikogenik ↠ stimulasi pada itch center.* Ciri penderita : perasaan malu, perasaan bersalah, ekshibisionisme, masokisme
Stres dan Dermatosis Stress psikologis dapat mempengaruhi fungsi barier kulit sehingga menyebabkan
induksi atau memperberat suatu dermatosis. Homeostasis permeabilitas barier kulit dipertahankan oleh eksositosis badan lamelar
di perbatasan stratum granulosum dan korneum. Badan lamelar yang merupakan lipid polar akan diproses oleh enzim menjadi bentuk yang non polar campuran dari seramid, asam lemak bebas dan kolesterol. Campuran
lipid interseluler ini yang menentukan homeostasis barier kulit (Harding et al., 2002). Stress menyebabkan terjadinya peningkatan kadar kortison plasma yang untuk
selanjutnya peningkatan ini menyebabkan terjadinya peningkatan proliferasi keratinosit dan pelepasan sitokin pro inflamatori dengan hasil akhir terganggunya homeostasis barier kulit.
Meskipun mekanisme pasti glukokortikoid mengganggu homeostasis barier kulit belum diketahui, hasil penelitian yang ada cukup menunjukkan bukti bahwa stress dapat menyebabkan terganggunya homeostasis barier kulit sehingga menginduksi atau memperberat dermatosis
PENGARUH SOMATO PSIKIK* Lesi-lesi yang merupakan cacat terutama pada muka trauma psikologik menyendiri, tidak kooperatif, agresif
KELAINAN PSIKO KUTAN* Etiologi primer emosi* Pergerakan kompulsif, ekskoriasi neurotik, dermatitis artifisialis, hiperhidrosis, trikotilomania
Pergerakan kompulsif* Menjilat bibir : penebalan kulit perioral, sisik, krusta, hiperpigmentasi* Menggali dengan kuku jari tangan atau menggosok dengan tangan*Menggorek kulit kepala timbul nodulus* Menggerogoti dan menggigit kuku
Ekskoriasi Neurotic* Muka, lengan atas, punggung ekskoriasi dengan krustahemoragik atau supuratif atausikatriks karena digaruk olehpenderita* Bisa karena tic yang berlangsung selama beberapa menit sampai jam
misc09.wordpress.com |2 |
Dermatitis Artifisialis* Dibuat oleh penderita misal dengan zat kimia secara fisik atau mekanik* Di daerah yang mudah dijangkau penderita
Hiperhidrosis Lokalisata* Telapak tangan, telapak kaki, aksila tanpa stimulasi termal.* Bisa komplikasi infeksi bakterial atau fungi dengan reaksi hiperkeratotik
Trikotilomania* Menarik rambut dalam satu area* Pada anak kadang rambut dimakan* Menggulung rambut pada jari
Delusio Parasiter* Yakin di kulitnya ada parasit* Timbul rasa bersalah danketakutan* Masuk dalam gangguan jiwa berat (Psikotik) sering bersama dengan Skizofrenia Intervensi Psikiatrik
Phobia* Cemas berlebihan terhadap sesuatu yang spesifik* Akarofobia : tungau, cacing* Sifilofobia : Takut terkena sifilis Intervensi Psikitrik
misc09.wordpress.com |3 |