veteriner 1

1
7/17/2019 veteriner 1 http://slidepdf.com/reader/full/veteriner-1 1/1 Kita setuju dengan Tajuk Rencana Kompas (7/2/2004) yang berjudul “angan bermain!main dengan "aba#  penyakit$%Tercatat ba#"a di dunia terdapat &'0 penyakit #e"an menular yang bersiat oonosis dan memba#ayakan kese#atan manusia% *elain dari banyaknya jumla# penyakit #e"an menular yang #arus diantisipasi+ masala# penyakit #e"an menular lain yang akan terus mencekam masyarakat sepanjang rentang "aktu adala# siat biologi penyakit itu yang  bisa muncul lagi (emerging diseases) dan ba#kan bisa beruba# mengganas (re-emerging diseases)% ,alam konteks itu+ peruba#an global abad 2& yang cenderung meng#apuskan batas!batas negara ternyata ikut menjadi kendaraan (vehicle) penyebaran penyakit #e"an menular dari satu negara ke negara yang lain% Kondisi ini meng#aruskan kita untuk memikirkan pentingnya rekayasa ulang kebijakan kese#atan #e"an nasional% Tidak ada representasi proesi ,okter -e"an secara kelembagaan di pemerinta#an pusat maupun daera# untuk berkontribusi dalam  pengambilan keputusan tertinggi menyebabkan penangangan kasus penularan penyakit #e"an ke manusia tidak optimal% .emerinta# belum sepenu#nya menerima keberadaan proesi kedokteran #e"an secara kelembagaan apalagi dilibatkan dalam pengambilan keputusan tertinggi sejajar dengan proesi kedokteran umum% ,i ndonesia belum ada satu pun aturan undang!undang yang mengatur tentang layanan eteriner+ dengan dibentuknya ,irektorat enderal (,itjen) 1eteriner pada#al dinegara lain suda# ada sejak lama% Komisis 1 ,.R+ baru saja  pulang berkunjung ke ustralia guna melakukan studi banding+ mereka baru ta#u sejak mempelajari beberapa aturan #ukum yang mengatur bidang eteriner+ ada 34 di sana+ di sini (ndonesia) satu pun belum ada% ,iperlukan segera layanan eteriner yang mengatur dan memposisikan secara tepat peran proesi dokter #e"an karena selama ini penanganan kasus  penularan lu burung ke manusia dijadikan ke"enangan kedokteran manusia% enis sat"a liar dan #e"an eksotik sangat begitu beragam dan #anya ditemukan di ndonesia ba#kan juga ada yang terancam puna# se#ingga perlu mendapat per#atian semua pi#ak% .eranan dokter #e"an dalam bidang tersebut dirasakan masi# sangat kurang se#ingga perlu berbagai upaya kesadaran berbagai proesi dokter #e"an misalnya dengan cara memasukkan dalam kurikulum pengajaran dan berbagai kegiatan seminar serta pelati#an% kondisi Kese#atan #e"an di ndonesia yang semakin meng#adapi banyak tantangan dan peluang+ terutama dengan timbulnya berbagai ancaman penyakit #e"an menular yang dapat menular ke manusia baik yang baru muncul maupun muncul kembali ( emerging and re-emerging  zoonosis ) dan berbagai masala# keamanan pangan yang berasal dari #e"an mendorong pentingnya ke#adiran seorang dokter #e"an% -anya saja kendala yang ada di 5egara ini adala# ke"enangan eteriner yang belum ter"ujudkan se#ingga dalam  pelaksanaannya masi# sangat terkendala terkait struktur birokrasi pemerinta#an% *elain itu dalam #al ini diperlukan sistem ledership  penanganan "aba# yang berbasis pada otoritas veteriner. 6toritas eteriner yang dimaksud adala# kelembagaan ke"enangan pemerinta# dalam pengambilan keputusan tertinggi yang bersiat teknis kese#atan #e"an dengan landasan proesionalisme proesi dokter #e"an% engingat lingkup  penugasan yang di#adapi+ otoritas eteriner akan dapat mengera#kan kemampuan proesi disemua lini penugasan+ mulai dari  penentuan kebijakan+ koordinasi pelaksanaan kebijakan sampai pengendaliaan teknik operasional di lapangan% eng#adapi masala# "aba# penyakit #e"an+ seperti  pandemi flu burung, emerging disease and re-emerging disease serta berbagai masala# kese#atan #e"an lainnya+ 6rganisasi Kese#atan -e"an ,unia (689 6ice nternational des 8piooties) menyarankan agar setiap negara nggota : termasuk ndonesia : untuk merumuskan kelembagaan otoritas eteriner yang eekti sesuai  paradigma barupenanganan kesehatan hewan dunia% -al ini dimaksudkan agar didapatkan kemuda#an aksesibilitas (#ubungan) masyarakat internasional dalam meng#adapi dan menangani "aba# yang berskala internasional% Tuntutan rekayasa ulang (reenginering) konsepsi penanganan "aba# melalui kelembagaan otoritas eteriner+ k#ususnya kemungkinan pembentukan ;adan 6toritas 1eteriner (;61)% .emberdayaan (empo"erment) seluru# asset nasional/stake#older) kese#atan #e"an% ,ampak dari keterbatasan anggaran dan luasnya tanggung ja"ab pelayanan yang #arus menjadi beban ,inas .eternakan atau dinas yang membidangi ungsi kese#atan #e"an+ menyebabkan pemerinta# seringkali tidak dapat memenu#i ke"ajibannya dan ber#adapan dengan pendapat masyarakat ba#"a mereka tidak eekti dan tidak eisien% adi sebagai masyarakat ilmu kedokteran #e"an #imbauan yg pas adala# dengan dibentuknya ;adan 6toritas 1eteriner%

Upload: muhammad-guntur

Post on 10-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rrdhgffh

TRANSCRIPT

Page 1: veteriner 1

7/17/2019 veteriner 1

http://slidepdf.com/reader/full/veteriner-1 1/1

Kita setuju dengan Tajuk Rencana Kompas (7/2/2004) yang berjudul “angan bermain!main dengan "aba#

 penyakit$%Tercatat ba#"a di dunia terdapat &'0 penyakit #e"an menular yang bersiat oonosis dan memba#ayakan

kese#atan manusia% *elain dari banyaknya jumla# penyakit #e"an menular yang #arus diantisipasi+ masala# penyakit

#e"an menular lain yang akan terus mencekam masyarakat sepanjang rentang "aktu adala# siat biologi penyakit itu yang

 bisa muncul lagi (emerging diseases) dan ba#kan bisa beruba# mengganas (re-emerging diseases)%,alam konteks itu+ peruba#an global abad 2& yang cenderung meng#apuskan batas!batas negara ternyata ikut

menjadi kendaraan (vehicle) penyebaran penyakit #e"an menular dari satu negara ke negara yang lain% Kondisi ini

meng#aruskan kita untuk memikirkan pentingnya rekayasa ulang kebijakan kese#atan #e"an nasional% Tidak adarepresentasi proesi ,okter -e"an secara kelembagaan di pemerinta#an pusat maupun daera# untuk berkontribusi dalam

 pengambilan keputusan tertinggi menyebabkan penangangan kasus penularan penyakit #e"an ke manusia tidak optimal%

.emerinta# belum sepenu#nya menerima keberadaan proesi kedokteran #e"an secara kelembagaan apalagi dilibatkandalam pengambilan keputusan tertinggi sejajar dengan proesi kedokteran umum%

,i ndonesia belum ada satu pun aturan undang!undang yang mengatur tentang layanan eteriner+ dengan

dibentuknya ,irektorat enderal (,itjen) 1eteriner pada#al dinegara lain suda# ada sejak lama% Komisis 1 ,.R+ baru saja

 pulang berkunjung ke ustralia guna melakukan studi banding+ mereka baru ta#u sejak mempelajari beberapa aturan #ukum

yang mengatur bidang eteriner+ ada 34 di sana+ di sini (ndonesia) satu pun belum ada% ,iperlukan segera layanan

eteriner yang mengatur dan memposisikan secara tepat peran proesi dokter #e"an karena selama ini penanganan kasus penularan lu burung ke manusia dijadikan ke"enangan kedokteran manusia%

enis sat"a liar dan #e"an eksotik sangat begitu beragam dan #anya ditemukan di ndonesia ba#kan juga ada yang

terancam puna# se#ingga perlu mendapat per#atian semua pi#ak% .eranan dokter #e"an dalam bidang tersebut dirasakan

masi# sangat kurang se#ingga perlu berbagai upaya kesadaran berbagai proesi dokter #e"an misalnya dengan cara

memasukkan dalam kurikulum pengajaran dan berbagai kegiatan seminar serta pelati#an% kondisi Kese#atan #e"an dindonesia yang semakin meng#adapi banyak tantangan dan peluang+ terutama dengan timbulnya berbagai ancaman penyakit#e"an menular yang dapat menular ke manusia baik yang baru muncul maupun muncul kembali (emerging and re-emerging 

 zoonosis) dan berbagai masala# keamanan pangan yang berasal dari #e"an mendorong pentingnya ke#adiran seorang dokter 

#e"an%

-anya saja kendala yang ada di 5egara ini adala# ke"enangan eteriner yang belum ter"ujudkan se#ingga dalam

 pelaksanaannya masi# sangat terkendala terkait struktur birokrasi pemerinta#an% *elain itu dalam #al ini diperlukan sistem

ledership penanganan "aba# yang berbasis pada otoritas veteriner.6toritas eteriner yang dimaksud adala# kelembagaan ke"enangan pemerinta# dalam pengambilan keputusan

tertinggi yang bersiat teknis kese#atan #e"an dengan landasan proesionalisme proesi dokter #e"an% engingat lingkup

 penugasan yang di#adapi+ otoritas eteriner akan dapat mengera#kan kemampuan proesi disemua lini penugasan+ mulai dari

 penentuan kebijakan+ koordinasi pelaksanaan kebijakan sampai pengendaliaan teknik operasional di lapangan%

eng#adapi masala# "aba# penyakit #e"an+ seperti  pandemi flu burung, emerging disease and re-emerging 

disease serta berbagai masala# kese#atan #e"an lainnya+ 6rganisasi Kese#atan -e"an ,unia (689 6ice nternational des

8piooties) menyarankan agar setiap negara nggota : termasuk ndonesia : untuk merumuskan kelembagaan otoritaseteriner yang eekti sesuai  paradigma barupenanganan kesehatan hewan dunia% -al ini dimaksudkan agar didapatkan

kemuda#an aksesibilitas (#ubungan) masyarakat internasional dalam meng#adapi dan menangani "aba# yang berskala

internasional%

Tuntutan rekayasa ulang (reenginering) konsepsi penanganan "aba# melalui kelembagaan otoritas eteriner+ k#ususnya

kemungkinan pembentukan ;adan 6toritas 1eteriner (;61)% .emberdayaan (empo"erment) seluru# assetnasional/stake#older) kese#atan #e"an% ,ampak dari keterbatasan anggaran dan luasnya tanggung ja"ab pelayanan yang

#arus menjadi beban ,inas .eternakan atau dinas yang membidangi ungsi kese#atan #e"an+ menyebabkan pemerinta#

seringkali tidak dapat memenu#i ke"ajibannya dan ber#adapan dengan pendapat masyarakat ba#"a mereka tidak eekti dan

tidak eisien% adi sebagai masyarakat ilmu kedokteran #e"an #imbauan yg pas adala# dengan dibentuknya ;adan 6toritas

1eteriner%