very skripsi p40-p52

13
 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan  pendekatan cross sectional . Arikunto (2006) menyatakan bahwa penelitian korelasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel yang diteliti. Rancangan cross sectional  merupakan rancangan penelitian yang  pengukuran atau pengamatanya dilakukan secara simultan pada satu saat atau sekali waktu (Hidayat, 2007). Metode analitik korelasi pada penelitian ini digunakan untuk mengukur hubungan antara gaya hidup sehat dengan  pencapaian prestasi akade mik mahasiswa bidang kesehatan Universitas Jendera l Soedirman angkatan 2010. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Jurusan Farmasi Universitas Jenderal Soedirman pada bulan September 2012 sampai  bulan November 2012. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Arikunto (2006) populasi merupakan keseluruhan subjek  penelitian. Pop ulasi adalah set iap subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2003). Populasi dalam penelitian ini

Upload: ceszka-t-guns

Post on 30-Oct-2015

43 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Very Skripsi p40-p52

7/15/2019 Very Skripsi p40-p52

http://slidepdf.com/reader/full/very-skripsi-p40-p52 1/13

 

BAB III

METODE PENELITIAN

A.  Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan

 pendekatan cross sectional . Arikunto (2006) menyatakan bahwa penelitian

korelasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel yang

diteliti. Rancangan cross sectional  merupakan rancangan penelitian yang

 pengukuran atau pengamatanya dilakukan secara simultan pada satu saat atau

sekali waktu (Hidayat, 2007). Metode analitik korelasi pada penelitian ini

digunakan untuk mengukur hubungan antara gaya hidup sehat dengan

 pencapaian prestasi akademik mahasiswa bidang kesehatan Universitas Jenderal

Soedirman angkatan 2010.

B.  Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Jurusan

Farmasi Universitas Jenderal Soedirman pada bulan September 2012 sampai

 bulan November 2012.

C.  Populasi dan Sampel

1.  Populasi

Menurut Arikunto (2006) populasi merupakan keseluruhan subjek 

 penelitian. Populasi adalah setiap subjek yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan (Nursalam, 2003). Populasi dalam penelitian ini

Page 2: Very Skripsi p40-p52

7/15/2019 Very Skripsi p40-p52

http://slidepdf.com/reader/full/very-skripsi-p40-p52 2/13

 

seluruh mahasiswa bidang kesehatan Universitas Jenderal Soedirman yang

 berjumlah 166 orang.

2.  Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang di teliti

(Arikunto, 2006). Menurut Hidayat (2007), sampel merupakan bagian

 populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik 

total sampling , yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh

anggota populasi sebagai responden atau sampel (Sugiyono, 2009). Dengan

demikian, maka peneliti mengambil sampel dari seluruh mahasiswa jurusan

kesehatan masyarakat angkatan 2010 dan jurusan farmasi angkatan 2010

Universitas Jenderal Soedirman. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah

166 orang.

D.  Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat,

dan ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu

konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2005). Menurut Sugiyono (2009),

 jenis variabel penelitian yang sering digunakan yaitu:

1.  Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang menjadi sebab

atau berubahnya dependent variable. Variabel bebas dalam penelitian yaitu

gaya hidup sehat agar tetap sehat. 

2.  Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, dan variabel ini sering

Page 3: Very Skripsi p40-p52

7/15/2019 Very Skripsi p40-p52

http://slidepdf.com/reader/full/very-skripsi-p40-p52 3/13

 

disebut variabel respon. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

 pencapaian prestasi akademik mahasiswa bidang Kesehatan Universitas

Jendral Soedirman angkatan tahun 2010. 

E.  Definisi Operasional

Untuk memudahkan pemahaman dan pengukuran setiap variabel dalam

 penelitian, maka setiap variabel harus dirumuskan secara operasional. Adapun

definisi operasioanal dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Definisi operasional variabel penelitian

Variabel DefinisiOperasional Alat ukur Hasil Ukur Skala

Prestasiakademik 

Hasil usaha darisemua kegiatan

yang dilakukanmahasiswa, baik 

dari belajar, pengalaman,

latihan dari suatukegiatan hasilnya

dapat diketahuidengan tes prestasi

yang hasilnyadiformulasikan

dalam bentuk indeks prestasi,

dinyatakan dalamrentang angka 0,00

 – 4,00

Kuesioner yang diisilangsung oleh

responden

-  IPK mahasiswa

denganrentang nilai:

-  Cumlaud (≥3,51-4,00)

-  SangatMemuaskan

(2,51-3,50)-  Memuaskan

(2,00-2,5)-  Kurang (0,00-

2,49)

Ordinal

Gaya hidup

sehatagar tetap sehat

upaya seseorang

dalam memeliharakebersihan dan

kesehatan dirinyauntuk memperoleh

kesejahteraan fisik dan psikologis.

Pemenuhan personal hygiene

diperlukan untuk kenyamanan

individu,keamanan, dan

Menggunakan

Kuisioner denganSkala Likert dengan

 jumlah opsi yangdiberikan adalah 3

yaitu:selalu 3, jarang 2,

tidak pernah 1.Jumlah pertanyaan

adalah 20 soal. Skor maksimal 60. Skor 

minimal 20.

-  Baik (42-60)

-  Cukup (31-41)-  Kurang (20-

30)

ordinal

Page 4: Very Skripsi p40-p52

7/15/2019 Very Skripsi p40-p52

http://slidepdf.com/reader/full/very-skripsi-p40-p52 4/13

 

kesehatan

F.  Instrumen Penelitian

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

menggunakan kuesioner. Menurut Bungin (2006), kuesioner merupakan

serangkaian atau daftar pernyataan yang disusun sistematis, kuesioner diisi oleh

responden, setelah diisi, kuesioner dikembalikan kepada peneliti. Kuesioner 

merupakan alat ukur berupa kuesioner dengan beberapa daftar pernyataan

(Hidayat, 2007). Responden memberikan tanda check list (√) pada kolom pilihan

 jawaban yang telah disediakan dalam kuesioner.

G.  Validitas dan Realibilitas 

Kuesioner sebagai alat ukur penelitian perlu diuji coba terlebih dahulu

sebelum digunakan, karena untuk menilai layak tidaknya kuesioner tersebut

dijadikan sebagai instrumen penelitian. Menurut Arikunto ( 2003 ), instrumen

yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel 

1.  Validitas

Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu

 benar-benar mengukur apa yang diukur (Saryono, 2008). Uji validitas

 bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat

ukur dalam melakukan tugas pengukurannya (Rusmini, 2009). Analisis yang

digunakan adalah uji statistik korelasi  product moment . Analisis korelasi

 product moment merupakan analisis untuk menguji validitas instrumen yang

Page 5: Very Skripsi p40-p52

7/15/2019 Very Skripsi p40-p52

http://slidepdf.com/reader/full/very-skripsi-p40-p52 5/13

 

dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan

data penelitian yang dimaksud (Azwar, 2002).

]2Y)(2Y][n2X)(2X[n

Y)(xX)(XY)( Nr   

Keterangan :

r : koefisien korelasi

∑ X : jumlah skor pertanyaan

∑ Y : jumlah skor total

 N : jumlah responden

Kriteria pengujian :

Jika r > r tabel, berarti item pernyataan adalah valid

Jika r < r tabel, berarti item pernyataan adalah tidak valid

Setelah di hitung dengan korelasi  product moment  dari  Pearson,

kepada 78 Mahasiswa Kesehatan Masyarakat dan Mahasiswa Farmasi Dari

hasil ujicoba kuesioner di dapatkan validitas dengan nilai koefisien korelasi

tertinggi sebesar 0,909 dan terendah - 0,010, dengan nilai r table 0,1852 dari

78 responden yang diuji validitas. Hasilnya Dari 25 item pertanyaan

mengenai gaya hidup sehat mahasiswa menggunakan skala Likert ada 3 item

 pertanyaan yang dinyatakan tidak valid, kemudian peneliti memperbaiki

susunan pertanyaan dan menyaring menjadi 20 pertanyaan.

2.  Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan (Saryono, 2008). Bila

suatu alat pengukur digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang sama

Page 6: Very Skripsi p40-p52

7/15/2019 Very Skripsi p40-p52

http://slidepdf.com/reader/full/very-skripsi-p40-p52 6/13

 

dan hasil pengukuran relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel.

Dengan kata lain reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur 

didalam mengukur gejala yang sama (Sastroasmoro & Ismael, 2002).

Reliabilitas pernyataan dalam penelitian ini dihitung dengan

menggunakan analisis  Alpha-Cronbach yang dapat digunakan baik untuk 

instrumen yang jawabanya berskala maupun yang bersifat dikotomis (hanya

mengenal dua jawaban yaitu benar dan salah). Rumus koefisien reliabilitas

 Alpha-Cronbach (Arikunto, 2006):

t a

ba

k r 

2

2

11 1)1(

 

Keterangan :

r 11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

a2 b = Jumlah varians butir 

a2t = Varians total

Kriteria pengujian :

Jika r hitung’ > r tabel, berarti kuesioner reliabel

Jika r hitung’ r tabel, berarti kuesioner tidak reliabel

Dari Kuesioner gaya hidup sehat mahasiswa didapat nilai r hitung

sebesar 0,758, sedangkan r  tabel dari 78 responden adalah 0,1852,

 jadi kuesioner dinyatakan reliabel.

H.  Prosedur Pengumpulan Data

1.  Tahap pengumpulan data

Page 7: Very Skripsi p40-p52

7/15/2019 Very Skripsi p40-p52

http://slidepdf.com/reader/full/very-skripsi-p40-p52 7/13

 

Data diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden.

Pembagian kuesioner dilakukan oleh peneliti kepada mahasiswa Kesehatan

Masyarakat dan Farmasi angkatan 2010. Sebelum pelaksanaan, peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kepada responden serta

menyampaikan tentang kerahasiaan atas jawaban yang diberikan dalam

kuesioner dan penelitian tidak berdampak negatif bagi responden. Peneliti

meminta persetujuan untuk menjadi responden dengan memberikan lembaran

informed consent sebagai bukti kesediaan sebagai responden dalam penelitian

ini. Jika mahasiswa bersedia, maka responden menandatangani lembar 

informed consent .

Setelah itu peneliti memberikan penjelasan mengenai cara-cara

 pengisian kuesioner, kemudian kuesioner diberikan kepada responden.

Responden diberikan waktu dan diminta untuk mengisi data sesuai yang

tercantum dalam kuesioner penelitian. Apabila ada pernyataan yang tidak 

 jelas dapat ditanyakan kepada peneliti. Kuesioner langsung diisi oleh

responden sehingga data yang diperoleh adalah data primer. Semua data yang

ada dikumpulkan, diperiksa kelengkapannya untuk kemudian di analisa oleh

 peneliti.

2.  Jenis Data

a.  Data Primer 

Diperoleh langsung dari responden. Data primer pada penelitian ini

adalah IPK dan jawaban kuesioner yang sudah diisi oleh responden dan

sebelumnya telah diberikan informasi tentang gambaran isi kuesioner.

 b.  Data Sekunder 

Page 8: Very Skripsi p40-p52

7/15/2019 Very Skripsi p40-p52

http://slidepdf.com/reader/full/very-skripsi-p40-p52 8/13

 

Data sekunder digunakan untuk melengkapi dan mendukung data primer.

Data mahasiswa diperoleh dari Bapendik apabila kuesioner tentang

identitas responden belum diisi dengan lengkap. Misalnya data IPK 

mahasiswa.

I.  Langkah-Langkah Penelitian 

Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :

1.  Tahap persiapan yaitu tahap menyiapkan proposal penelitian, survei

 pendahuluan untuk memperoleh data yang diperlukan, dan studi dokumentasi

serta literatur yang berhubungan dengan masalah penelitian.

2.  Pelaksanaan penelitian yang dimulai dengan uji validitas dan reliabilitas

kuesioner. Responden mahasiswa akan diberikan kuesioner setelah mendapat

 pengarahan dari peneliti mengenai tujuan penelitian dan tata cara pengisian

kuesioner kemudian diberi waktu untuk mengisi kuesioner.

3.  Tahap pengumpulan dan penelitian, meliputi kegiatan menemui sumber data

atau responden untuk memperoleh data dengan menggunakan kuesioner.

Setelah Kuesioner terkumpul untuk selanjutnya dilakukan analisis data dan uji

statistik.

4.  Tahap penyusunan laporan dan penyajian hasil penelitian. Setelah kegiatan

 pelaksanaan penelitian selesai dilakukan, kemudian disusun laporan penelitian

yang harus dipertanggungjawabkan melalui pemaparan hasil penelitian dalam

sebuah sidang atau dalam sebuah ujian hasil penelitian.

J.  Pengolahan dan Analisa Data

Page 9: Very Skripsi p40-p52

7/15/2019 Very Skripsi p40-p52

http://slidepdf.com/reader/full/very-skripsi-p40-p52 9/13

 

Setelah kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa dikumpulkan

kembali oleh peneliti, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan

dan analisa data. Sebelum data dianalisis, data diolah terlebih dahulu.

1.  Pengolah data

a.   Editing 

Pada tahap ini peneliti melakukan koreksi data untuk melihat

kebenaran pengisian dan kelengkapan jawaban kuisioner dan responden.

Hal ini dilakukan ditempat pengumpulan data sehingga bila ada

kekurangan segera akan dapat dilengkapi.

b.  Coding 

Merupakan mengklarifikasi jawaban dari para responden kedalam

kategori-kategori. Klarifikasi dilakukan dengan jalan menandai masing-

masing jawaban dengan kode berupa angka, kemudian dimasukan ke

dalam lembar tabel kerja.

c.  Saving 

Merupakan proses penyimpanan data sebelum data diolah atau

dianalisis.

d.  Tabulating 

Merupakan proses menyusun data dalam bentuk tabel, selanjutnya

diolah menggunakan bantuan komputer.

e.  Cleaning 

Merupakan kegiatan pengetikan kembali data yang sudah dientry

untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak.

2.  Analisa data

Page 10: Very Skripsi p40-p52

7/15/2019 Very Skripsi p40-p52

http://slidepdf.com/reader/full/very-skripsi-p40-p52 10/13

 

Setelah data peneliti diperoleh peneliti memasukkan data yang telah

ditabulasi kedalam komputer dan dianalisis secara statistik. Menurut

 Notoatmodjo (2005) analisa data terdiri dari:

a.  Analisa univariat  

Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil

 penelitian, yaitu untuk mengetahui karakteristik responden mahasiswa

(meliputi jenis kelamin, usia, IPK), gaya hidup sehat. Pada umunya

analisis ini hanya menghasilkan tabel distribusi frekuensi dari tiap

variabel.

 b.   Analisa bivariat  

Analisa bivariat adalah analisis yang menggunakan dua variabel

yaitu variabel bebas dan variabel terikat (Arikunto, 2006). Tekhnik 

analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara

variabel bebas yaitu gaya hidup sehat dan variabel terikat yaitu

 prestasi akademik mahasiswa bidang Kesehatan Universitas Jendral

Soedirman tahun 2010-2011. Masing-masing variabel menggunakan

skala data rasio dan ordinal yang termasuk data non parametrik 

sehingga analisis yang digunakan adalah  Korelasi Spearman Rank .

 Korelasi Spearman Rank  sendiri digunakan untuk menghubungkan

dua variabel atau digunakan karena skala pada definisi operasionalnya

menggunakan ordinal. Rumus menurut Riyanto (2009) yaitu sebagai

 berikut:

r s = 6ΣD2 

Page 11: Very Skripsi p40-p52

7/15/2019 Very Skripsi p40-p52

http://slidepdf.com/reader/full/very-skripsi-p40-p52 11/13

 

 N(N2  – 1)

Keterangan :

r s = Koefisiens Korelasi Spearman’s rank  

 N = Jumlah sampel

ΣD2= Jumlah perbedaan rangking pada setiap pasangan yang telah

dikuadratkan.

Data hasil penelitian dari setiap responden yang meliputi skor 

variabel gaya hidup sehat dan prestasi akademik mahasiswa bidang

kesehatan, dianalisis dengan menggunakan SPSS. Menurut arikunto

(2006), ada tidaknya korelasi dinyatakan angka pada indeks. Besar 

kecilnya indeks korelasi, jika bukan 0,000, berarti ada korelasi

antara dua variabel yang di korelasikan. Semakin besar angka dalam

indeks korelasi, maka semakin tinggi korelasi kedua variabel.

Penafsiran terhadap kekuatan hubungan dari nilai koefisien korelasi

 berpedoman pada ketentuan menurut Sugiyono (2004) seperti tabel

 berikut:

Tabel 3.2 Pedoman Interpretasi Koefisiensi Korelasi

Interval Korelasi Hubungan Variabel

0,00 - 0,119 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Angka keeratan nilai korelasi menunjukan keeratan

hubungan antara dua variabel yang diuji. Jika angka korelasi

mendekati 1, maka maka korelasi dua variabel akan semakin kuat,

sedangkan jika angka korelasi makin mendekati 0 maka korelasi

Page 12: Very Skripsi p40-p52

7/15/2019 Very Skripsi p40-p52

http://slidepdf.com/reader/full/very-skripsi-p40-p52 12/13

 

dua variabel semakin lemah. Tanda negative (-) dan positif (+)

 pada nilai korelasi menyatakan sifat hubungan. Jika nilai korelasi

 bertanda (-), berarti hubungan antara kedua tabel bersifat

 berlawanan arah. Sedangkan tanda positif (+), menunjukan

hubungan diantara dua tabel bersifat searah.

K.  Etika Penelitian 

Suatu penelitian harus berpedoman pada norma dan etika. Menurut

 Nursalam (2003) dalam penelitian yang subjeknya manusia, maka ada tiga

 prinsip penelitian yang harus diperhatikan, yaitu:

1.  Prinsip Manfaat

a.  Bebas dari penderitaan

Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada

subjek, khususnya jika menggunakan tindakan khusus. Dalam

melakukan penelitian kepada mahasiswa bidang kesehatan, peneliti

sangat memperhatikan subjek penelitian dan meyakinkan bahwa

informasi yang telah diberikan tidak akan dipergunakan dalam hal-hal

yang bisa merugikan subjek.

 b.  Bebas dari eksploitasi

Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan

yang tidak menguntungkan. Mahasiswa diyakinkan bahwa

 partisipasinya dalam penelitian ini tidak akan disalahgunakan demi

kepentingan pribadi serta menjelaskan manfaat dari penelitian ini bagi

subjek, peneliti dan masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dengan tidak 

mencantumkan nama subjek penelitian dalam kuesioner.

Page 13: Very Skripsi p40-p52

7/15/2019 Very Skripsi p40-p52

http://slidepdf.com/reader/full/very-skripsi-p40-p52 13/13

 

c.  Risiko

Peneliti harus mempertimbangkan resiko dan keuntungan yang akan

 berakibat kepada subjek penelitian pada setiap tindakan. Dalam

 penelitian ini, resiko dapat diminimalisir karena penelitian yang

dilakukan bukan bersifat eksperimen dan hanya menggunakan

instrumen penelitian berupa kuesioner.

2.  Prinsip Menghormati Manusia

Peneliti memberikan informed consent dan informasi secara lengkap tentang

tujuan penelitian ini. Setelah subjek bersedia menjadi responden, maka

subjek menandatangani lembar persetujuan. Pada informed consent  

dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk 

 pengembangan ilmu.

Dalam penelitian ini, peneliti menjelaskan informasi mengenai tujuan

 penelitian pada mahasiswa serta memberikan informed consent . Jika subjek 

 penelitian yaitu mahasiswa bersedia menjadi responden, maka subjek 

menandatangani lembar persetujuan. Namun jika tidak bersedia, tidak akan

ada pemberian sanksi apapun.

3.  Prinsip Keadilan

Peneliti memperlakukan subjek secara adil baik sebelum, selama, dan

sesudah keikutsertaannya dalam penelitian ini tanpa adanya diskriminasi

apabila ternyata mereka tidak bersedia atau dropped out sebagai responden.

Peneliti merahasiakan informasi (confidentially) yang diberikan oleh subjek 

dan untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti menyediakan

kuesioner tanpa mencantumkan identitas nama responden (anonymity).