valuasi ekonomi lahan pertanian: pendekatan nilai manfaat ... · peta penggunaan dan konversi lahan...

27
DAFTAR PUSTAKA Asdak C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press. Yogjakarta. 571 hal. Asdak C, Jarvis FG, van Gardingen P., Fraser A. 1998. Rainfall Interception Loss in Unlogged and Logged Forest Area of Central Kalimantan, Indonesia. J.Hydrol. (206):237-244. [BPTP] Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 2005. Usahatani Jagung. Rekomendasi Teknologi Spesifik Lokasi. WWW.pustaka- deptan.go.id/agritech/sltg0403.pdf [3 September 2005]. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2003. Sesus Pertanian (ST) 2003. Badan Pusat Statistik Indonesia. Jakarta. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2005. Sesus Ekonomi (SE) 2005. Badan Pusat Statistik Indonesia. Jakarta. [Deptan] Departemen Pertanian. 2001. Program Pembangunan Pertanian 2001 - 2004. Departemen Pertanian Republik Indonesia. Jakarta. 93 hal. [DLH-Kab Bandung] Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung. 2003. Laporan Evaluasi Kegiatan Proyek UPLDP Sub DAS Citarik-Kabupaten Bandung tahun 2000-2002. Bandung. 85 hal. [Ditjen-Bangda] Direktorat Jendral Pembangunan Daerah. 2003. Evaluasi Pelaksanaan UPLDP Sub DAS Citarik Tahun Pelaksanaan 2000, 2001, dan 2002 (versi Bahasa Indonesia). Jakarta. 135 hal. Chen M. 2001. Evaluation of Environmental Services of Agriculture in Taiwan. International Seminar on Multifunctionality of Agriculture, 17-19 October 2001. JIRCAS., Tsukuba, Ibaraki, Japan. hlm 169-189. Chow Ven Te. 1964. Handbook of Applied Hydrology, a Compedium of Water- Resources Technology. McGraw-Hill Book Co. New York. Eom KC & Seong-Ho Y. 2004. Public benefit from Paddy Soil. The Journal of Korea Society of Soil science and Fertilizer. 26 (4) :314-333. Eom KC & Kang KK. 2001. Assessment of Environmental Multifunctions of Rice Paddy and Upland Farming in The Republic of Korea. International Seminar on Multifunctionality of Agriculture, 17-19 October 2001. JIRCAS., Tsukuba, Ibaraki, Japan. hlm 37-48. Agus F, Watung RL, Suganda H, Talaohu SH, Wahyunto, Sutono S, Setyanto A, Mayrowani H, Nurmanaf AR, Kundarto. 2003. Assessment of Environmental Multifunctions of Paddy Farming in Citarum River Basin, West Java, Indonesia. Di dalam U. Kurnia, F. Agus, D. Setyorini dan A. Setiyanto (Penyunting). Prosiding Seminar Nasional Multifungsi dan Konversi Lahan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Bogor. hlm 1-28. [FAO] Food and Agriculture Organisation. 2001. ROA Project Publication No. 2: Expert Meeting Proceedings. Rome, Italy. 70 hal. [FFTC] The Food and Fertilizer Technology Center. 2001. International Seminar on Multifunctionality of agriculture. 17-19 October 2001. Tsukuba, Ibaraki. Japan (summary of the paper presentations).

Upload: doanbao

Post on 16-Mar-2019

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

DAFTAR PUSTAKA

Asdak C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press. Yogjakarta. 571 hal.

Asdak C, Jarvis FG, van Gardingen P., Fraser A. 1998. Rainfall Interception Loss in Unlogged and Logged Forest Area of Central Kalimantan, Indonesia. J.Hydrol. (206):237-244.

[BPTP] Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 2005. Usahatani Jagung. Rekomendasi Teknologi Spesifik Lokasi. WWW.pustaka-deptan.go.id/agritech/sltg0403.pdf [3 September 2005].

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2003. Sesus Pertanian (ST) 2003. Badan Pusat Statistik Indonesia. Jakarta.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2005. Sesus Ekonomi (SE) 2005. Badan Pusat Statistik Indonesia. Jakarta.

[Deptan] Departemen Pertanian. 2001. Program Pembangunan Pertanian 2001 - 2004. Departemen Pertanian Republik Indonesia. Jakarta. 93 hal.

[DLH-Kab Bandung] Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung. 2003. Laporan Evaluasi Kegiatan Proyek UPLDP Sub DAS Citarik-Kabupaten Bandung tahun 2000-2002. Bandung. 85 hal.

[Ditjen-Bangda] Direktorat Jendral Pembangunan Daerah. 2003. Evaluasi Pelaksanaan UPLDP Sub DAS Citarik Tahun Pelaksanaan 2000, 2001, dan 2002 (versi Bahasa Indonesia). Jakarta. 135 hal.

Chen M. 2001. Evaluation of Environmental Services of Agriculture in Taiwan. International Seminar on Multifunctionality of Agriculture, 17-19 October 2001. JIRCAS., Tsukuba, Ibaraki, Japan. hlm 169-189.

Chow Ven Te. 1964. Handbook of Applied Hydrology, a Compedium of Water-Resources Technology. McGraw-Hill Book Co. New York.

Eom KC & Seong-Ho Y. 2004. Public benefit from Paddy Soil. The Journal of Korea Society of Soil science and Fertilizer. 26 (4) :314-333.

Eom KC & Kang KK. 2001. Assessment of Environmental Multifunctions of Rice Paddy and Upland Farming in The Republic of Korea. International Seminar on Multifunctionality of Agriculture, 17-19 October 2001. JIRCAS., Tsukuba, Ibaraki, Japan. hlm 37-48.

Agus F, Watung RL, Suganda H, Talaohu SH, Wahyunto, Sutono S, Setyanto A, Mayrowani H, Nurmanaf AR, Kundarto. 2003. Assessment of Environmental Multifunctions of Paddy Farming in Citarum River Basin, West Java, Indonesia. Di dalam U. Kurnia, F. Agus, D. Setyorini dan A. Setiyanto (Penyunting). Prosiding Seminar Nasional Multifungsi dan Konversi Lahan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Bogor. hlm 1-28.

[FAO] Food and Agriculture Organisation. 2001. ROA Project Publication No. 2: Expert Meeting Proceedings. Rome, Italy. 70 hal.

[FFTC] The Food and Fertilizer Technology Center. 2001. International Seminar on Multifunctionality of agriculture. 17-19 October 2001. Tsukuba, Ibaraki. Japan (summary of the paper presentations).

Page 2: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

191

Field BC. 1994. Environmental Economics An Introduction. McGRAW-HILL,INC. (Inter.Edition). Singapore.

Gittinger JP. 1982. Economic Analysis of Agricultural Project. (Edi series in economic development). UI-Press - John Hopkins. Jakarta. 445 hal.

Goda M. 2005. New Roles of Agriculture. In Mat Akhir A. (Ed). Evaluation of Multifunctionality of Paddy Farming and Its Effects in ASEAN Countries. hlm 1-10.

Hufschmidt MM, James DE, Meister AD, Bower BT, Dixon JA. 1983. Environment, Natural Systems and Development : An Economic Valuation Guide. The John Hopkins University Press. Baltimore and London. 337 hal.

Irawan B. 2005. Konversi Lahan Sawah: Potensi dampak, pola pemanfaatannya dan faktor determinan. Forum Agro Ekonomi 23 (1) :1-18. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.

Manti I dan Hendayana R. 2005. Kajian kelayakan ekonomi rakitan teknologi usahatani jagung. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian 8 (1): 55-66.

Matsumoto R. 2002. Concept of Multifunctionality of Agriculture. Document No 1. Second Experts Meeting of the ASEAN-JAPAN Project on Multifunctionality of Paddy Farming and Its effects in ASEAN Member Countries. 7-9 August 2002. Ha Noi. MAFF-Japan.

Kasryno F. 1999. Pemanfaatan Sumberdaya Pertanian dan Pengembangan Sistem Usaha Pertanian Menuju Era Globalisasi. Di Dalam Rusastra, I.W. dkk. (Eds). Dinamika Inovasi Sosial Ekonomi dan Kelambagaan Pertanian. Buku I. Pusat Penelitian Sosial-Ekonomi Pertanian. Badan Litbang Pertanian. hlm 29 - 41.

[KepKaBapedal] Keputusan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Republik Indonesia. Nomor : Kep-056 Tahun 1994. Jakarta.

Khudori. 2003. Perlunya Penyelamatan Ruang Terbuka Hijau. http://www.kompas.com [ 10 April 2003].

[KKBP] Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2005. Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (RPPK) Indonesia. Jakarta. 56 hal.

Kundarto M, Agus F, Maas A, dan Sunarminto BH. 2003. Neraca air, erosi tanah, dan Transport Lateral hara NPK pada sistem Persawahan di Sub DAS Kali Babon, Semarang. Di dalam U. Kurnia, F. Agus, D. Setyorini dan A. Setiyanto (Penyunting). Prosiding Seminar Nasional Multifungsi dan Konversi Lahan Pertanian. Puslitbang Tanah dan Agroklimat. Bogor. hlm 223-238.

Kurnia U. 2006. Pencemaran pestisida pada tanah dan pengendaliannya. Jurnal Sumberdaya Lahan. 1 (1): 10-19.

Kurnia U, Sinukaban N, Suratmo FG, Pawitan H, dan Suwarjo. 1997. Pengaruh Teknologi Rehabilitasi Lahan terhadap Produktivitas Tanah dan Kehilangan Hara. Jurnal Tanah dan Pupuk 15: 14-17. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah. Bogor.

[MAFF] Ministry of Agriculture, Forestry and Fishery Japan. 2001. Compact Disk mengenai Multifungsi Pertanian (dalam Bahasa Inggris/ Tidak Dipublikasikan).

Malian AH, Mardianto S, Ariani M. 2004. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, konsumsi dam harga beras serta inflasi bahan makanan. Jurnal Agro Ekonomi 22 (2): 119-146. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.

Page 3: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

192

Munasinghe M. 1993. Environmental Economics and Sustainable Development. World Bank Environment Paper Number 3. The World Bank. Washington, D.C.

Nainggolan K. 2006. Ekonomi Politik Perberasan Nasional. Makalah Diskusi Politik Beras dalam Membangun Ketahanan Pangan. Himpunan Alumni IPB. 14 Januari 2006. Bogor. 9 hal.

Nasoetion LI dan Winoto J. 1996. Masalah alih fungsi lahan pertanian dan dampaknya terhadap keberlangsungan swasembada pangan. Prosiding Lokakarya Persaingan dalam Pemanfaatan Sumberdaya Lahan dan Air. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial-Ekonomi Pertanian dan Ford Foundation. hlm 64-82.

Nasoetion LI. 2003. Konversi lahan pertanian: Aspek hukum dan implementasinya. Di dalam U. Kurnia, F. Agus, D. Setyorini dan A. Setiyanto (Penyunting). Prosiding Seminar Nasional Multifungsi dan Konversi Lahan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor. hlm 41-55.

Navrud S. 2000. Strengths, weaknesses and policy utility of valuation techniques and benefit transfer methods. Invited paper for the OECD-USDA workshop The Value of Rural Amenities: Dealing with Public Goods, Non-market Goods and Externalities, Washington D.C., June 5-6, 2000. Department of Economics and Social Sciences, Agricultural University of Norway.

Navrud S. & Mungatana ED. 1994. Environmental Valuation in Developing Countries: The Recreational Value of Wildlife Viewing. Ecological Economics 11:135-151.

Notohadiprawiro T. 2006. Konsep sempit lingkup pertanian kendala berat bagi pembangunan nasional. Jurnal Tanah dan Lingkungan. UGM Press 6 (1) 63-70.

[OECD] Organisation for Economic Co-operation and Development. 2001. Multifunctionality: Towards an Analitycal Framework. Paris. 159 p.

Oshima S. 2001. Multifunctionality of agriculture: viewpoint of consumer's activity. International Seminar on Multifunctionality of Agriculture, 17-19 October 2001. JIRCAS., Tsukuba, Ibaraki, Japan. hlm 19-36.

Othman J. 2002. Benefits valuation of improved residential solid waste management service in Malaysia. Journal of Environmental Economics and Management 25:182-206

Othman J, Bennet J, Blamey R. 2004. Environmental values and resource management options: a choice modelling experience in Malaysia. Environment and Developmnet Economics 9 (6) :802-824

Othman J, Md Nor NG, Othman R. 2006. "Welfare impacts of air quality changes in Malaysia: The Hedonic Pricing Approach". Jurnal Ekonomi Malaysia 42:109-134.

Poerbandono, Basyar A, Agung B, Harto, dan Rallyanti P. 2006. Evaluasi Perubahan Perilaku Erosi DAS Citarum Hulu. Jurnal Infrastruktur dan Lingkungan Binaan 2 (1): 15-22.

[Puslitbangtanak] Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. 2001. Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam bahasa Inggris). Kerjasama ASEAN-MAFF Japan. Puslitbangtanak, Badan Litbang Pertanian. Bogor.

Page 4: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

193

[PSLH UGM] Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada. 2001. Metode Valuasi Ekonomi Lingkungan. Edisi I. Yogjakarta. Indonesia.

Rasid I. 2005. Pemodelan Spasial Zonasi Erosi Menggunakan Pendekatan Morgan (Studi Kasus di Sub DAS Cikapundung Hulu). [Tesis]. Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung.

Reichelderfer K. 1990. Environmental protection and agricultural support: Are trade-offs necessary?. In Allen (Ed.) Agricultural Policies in A New Decade. Annual Policy Review. Resource for the Future. Washington D.C. hlm 201 - 230. hlm 201 - 230.

Rolfe J, Bennett J, Louviere J. 2000. Choice modeling and its potential application to tropical rainforest preservation. Ecological Economics 35: 290-302.

Rusastra IW dan Budhi GS. 1997. Konversi lahan pertanian dan strategi antisipatif penanggulangannya. Jurnal Litbang Pertanian 16 (4):107-113.

Salim E. 2007. Ekonomi Dalam Lingkungan. http://www.Kompas.com [24 Februari 2007]

Sarwono H. 1987. ilmu Tanah. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta. 218 hal.

Setyanto P, Boer R, & Bakar RA. 2006. Evaluation of Methane Emission Mitigation Option from Rice Field in Java. In Sumarno, Suparyono, A.M. Fagi, and M.O. Adnyana (Eds). Rice Industri, Culture and Environment: Proceeding International Rice Conference. AARD Jakarta-IRRI The Phillippines. Pp:219-231.

Shogen JF, Shin SY, Hayes DJ, Kliebenstein JB. 1994. Resolving difference in willingness to pay and willingness to accept. American Economic Review 84(1) 255-270.

Steel RGD and Torrie JH. 1980. Principles and Procedures of Statistics: A Biometrical Approach. McGraw-Hill Book Company. New York. USA. 633 p.

Sudjana 1989. Metoda Statistika (Ed. Ke 6). Penerbit TARSITO. Bandung. 501 hal.

Sudaryanto T. 2003. Konversi lahan dan produksi pangan nasional. Di dalam U. Kurnia, F. Agus, D. Setyorini dan A. Setiyanto (Penyunting). Prosiding Seminar Nasional Multifungsi dan Konversi Lahan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor. pp.57-65.

Suh DK. 2001. Social and Economic Valuation of the Multifunctionality Roles of Paddy Farming. International Seminar on Multi-Functionality of Agriculture, 17-19 October 2001. JIRCAS., Tsukuba, Ibaraki, Japan. hlm 151-168.

Suparmoko M dan Suparmoko MR. 2000. Ekonomika Lingkungan (Edisi Pertama). BPPE. Yogjakarta. 365 hal.

Sutomo S. 2004. Analisis Data Konversi dan Prediksi Kebutuhan Lahan. Makalah disampaikan pada Pertemuan Round Table II Pengendalian Konversi dan Pengembangan Lahan Pertanian. Jakarta, 14 Desember 2004.

Sutono S, Tala'ohu SH, Sopandi O dan Agus F. 2003. Erosi pada berbagai penggunaan lahan di DAS Citarum. Di dalam U. Kurnia, F. Agus, D. Setyorini dan A. Setiyanto (Penyunting). Prosiding Seminar Nasional Multifungsi dan Konversi Lahan Pertanian. Puslitbang Tanah dan Agroklimat. Bogor. hlm 113-133.

Turner RK, Pearce D, Bateman I. 1994. Environmental Economics: An Elementary Introduction. Harvester Wheatsheaf.

Page 5: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

194

Wahyunto, Abidin MZ, Priyono A, Sunaryo. 2001. Studi perubahan penggunaan lahan di Sub DAS Citarik, Jawa Barat dan DAS Kaligarang, Jawa Tengah. Di dalam F.Agus, Uk. Kurnia, dan A.R. Nutmanaf (Peny.) Prosiding Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor. hlm 39-63.

Widjanarko BS, Pakpahan M, Rahardjono B, Suweken P. 2001. Aspek pertanahan dalam pengendalian alih fungsi lahan pertanian (sawah). Di dalam F. Agus, U. Kurnia, dan A. R. Nurmanaf (Peny.). Prosiding Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor. hlm 19-28.

Winoto J. 2005. Kebijakan pengendalian alih fungsi tanah pertanian dan implementasinya. Makalah utama pada Seminar Sehari Penanganan Konversi Lahan dan Pencapaian Lahan Pertanian Abadi:. Jakarta. 13 Desember 2005.

Yabe M. 2005. Multifunctionality from View Point of Economics and Its Related Reseach Activities. In Mat Akhir A. (Ed). Evaluation of Multifunctionality of Paddy Farming and Its Effects in ASEAN Countries. hlm 11-31.

Yoshida K. 2001. An Economic Evaluation of the Multifunctional Roles of Agriculture and Rural Areas in Japan. Technical Bulletin 154. August 2001. FFTC. Taipei.

Yoshida K & Goda M. 2001. Economic Evaluation of Multifunctional Roles of Agriculture in Hilly and Mountanious Areas in Japan. Proceeding International Seminar on Multifunctionality of Agriculture, 17-19 October 2001. JIRCAS., Tsukuba, Ibaraki, Japan. hlm 191-200.

Yoshida K. 1999. Contingent Valuation Approach on the Environmental Benefits from Agriculture in the Less-Favored Areas. Q.Jur. of Agric.Econ. 53 (1):45-48.

Page 6: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 7: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

195

Lampiran 1. Izin penelitian dari SPs-IPB dalam rangka penyusunan disertasi

Page 8: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

196

Lampiran 1. (lanjutan) Izin pengumpulan data dari Pemda Kabupaten Bandung

Page 9: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

197

Lampiran 2. Karakteristik responden kajian WTP dan variabel yang dianalisis,

Kabupaten Bandung, 2005

Variabel N Rata-rata Standar Jumlah Minimum Maximum Deviasi

P1 80 0,9000 0,3018 72,0000 0 1,000

P2 80 0,8625 0,3465 69,0000 0 1,000

P3 80 0,7375 0,4427 59,0000 0 1,000

P4 80 0,9625 0,1911 77,0000 0 1,000

WTP 80 15819 17667 12655 0 80000

UMUR 80 50,0625 11,8303 4005,0000 27,00 71,000

PDK_D 80 0,4375 0,4992 35,0000 0 1,000

PDK_L 80 0,5625 0,4992 45,0000 0 1,000

PNS_D 80 0,2875 0,4554 23,0000 0 1,000

SWASTA_D 80 0,2125 0,4116 17,0000 0 1,000

WRSWTA_D 80 0,3875 0,4902 31,0000 0 1,000

TTETAP_D 80 0,1125 0,3179 9,0000 0 1,000

INCOME 80 12,3337 6,3391 986,7000 1,800 42,000

JARAK 80 123,6250 136,4838 9890,0000 10,000 750,000

PEL_BJR 80 0,4575 0,2479 36,6000 0,100 1,000

TG_AIR 80 78,4375 73,7580 6275,0000 10,000 250,000

LOSS 80 1,0997 1,3411 87,9800 0,130 10,000

Definisi variabel dan satuannya:

- P1 s/d P4 = variabel dummy pendapat responden (1 = Ya, 0 = Tidak)

- WTP = variabel kesediaan untuk membayar jasa lingkungan (Rp/responden)

- UMUR = variabel umur responden (tahun)

- PDK_D = variabe dummy (1= pendidikan formal sampai dengan 9 tahun, 0= lainnya)

- PDK_L = variabel dummy ( 1= pendidikan formal di atas 9 tahun, 0 = lainnya)

- PNS_D = variabel dummy (1= status pekerjaan PNS, ABRI atau pensiunannya, 0=lainnya)

- SWASTA_D = variabel dummy (1= status pekerjaan swasta, 0 =lainnya)

- WRSWTA_D = variabel dummy (1=status pekerjaan wiraswasta, 0 = lainnya)

- TTETAP_D = variable dummy (1= status pekerjaan tidak tetap, 0=lainnya)

- INCOME = variabel pendapatan (Rp juta/tahun)

- JARAK = variabel jarak rumah ke sungai (m)

- PEL_BJR = variabel peluang terkena banjir

- TG_AIR = variabel tinggi genangan air saat banjir (cm)

- LOSS = variabel nilai kerugian akibat banjir (Rp juta/responden).

Page 10: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

198

Lampiran 3. Hasil padi dan jagung lahan sawah di Sub DAS Citarik, 2003

No Kecamatan Luas

Sawah IP-

Padi

Produk-tivitas Padi

Hasil Padi

IP-Jagung

Produk-tivitas

Jagung Hasil

Jagung

ha %/th kw/ha Ton/th %/th kw/ha Ton/th

1 Cikancung 949 117 56,2 6.211 38 41,3 1.507

2 Cicalengka 1.030 182 56,0 10.505 18 41,4 767

3 Nagreg 1.197 154 54,6 10.056 26 41,4 1.288

4 Cileunyi 1.088 174 55,4 10.492 26 42,9 1.212

5 Cilengkrang 283 167 53,1 2.510 33 40,8 381

6 Cimenyan 221 200 55,3 2.446 12 43,6 116

7 Paseh 1.904 200 55,1 20.982 8 46,9 715

8 Jatinangor 392 171 51,8 3.463 29 27,4 313

9 Cimanggung 608 176 50,6 5.250 24 41,5 576

10 Tanjungsari 725 150 39,8 4.219 30 28,0 600

Jumlah 8.360 169 52,8 76.133 24 39,5 7.474

C.V. (%) 13,9 8,9 36,6 15,6

Page 11: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

199

Lampiran 4. Hasil padi ladang dan palawija dari lahan kering tanaman pangan di Sub DAS Citarik, 2003

Padi ladang Jagung Ubikayu Kacang Merah Ubi jalar

Luas Hasil Produksi Luas Hasil Produksi Luas Hasil Produksi Luas Hasil Produksi Luas Hasil Produksi Kecamatan

ha kw/ha ton ha kw/ha ton ha kw/ha ton ha kw/ha ton ha kw/ha ton

Cikancung 560 27,0 1.512 690 41,3

2.847

520 121,8 6.332 - - -

67

100,0 670

Cicalengka 261 29,4 767 752 41,4

3.113

527 126,3 6.655 506 33,2 1.681

182 102,2 1.860

Nagreg 293 24,6 720 1655 41,4

6.848

1.196 126,4 15.121 420 40,1 1.685 - - -

Cileunyi - - - 260 42,9

1.114

200 127,8 2.556 10 42,0 42

5 117,5 59

Cilengkrang 80 30,2 241 202 40,8

823

119 125,7 1.496 111 45,7 507

48 105,2 505

Cimenyan - - - 317 43,6

1.383

143 127,5 1.823 140 42,8 599

187 107,9 2.018

Paseh 60 26,8 161 140 46,9

657

32 130,0 416 63 41,3 260

106 90,7 961

Jatinangor - - - 206 27,4

564

120 87,2 1.046 - - -

24 41,6 98

Cimanggung 59 23,5 138 332 41,5

1.378

121 109,5 1.325 50 10,0

50

*)

100 34,3 343

Tanjungsari 87 27,7 241 373 28,0

1.044

373 69,6 2.596 - - -

207 60,5 1.251

Jumlah 1.399 27,0 3.780 4.927 39,5 19.771 3.351 115,2 39.364 1.300 42,1 4.775 925 85,0 7.764

C.V. (%) 9,0 16,4 17,9 11,8 29,1

Keterangan : Hasil = Produktivitas; *) Kedelai (tidak diperhitungkan pada baris Jumlah dan C.V.)

Page 12: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

200

Lampiran 5. Kebutuhan tenaga kerja, sarana produksi, hasil dan keuntungan usahatani padi sawah, 2005

No Deskripsi Satuan

Musim Hujan

Musim Kemarau-1

Musim Kemarau-2

Total 3 MT/th

Total 2 MT/th

1 Kebutuhan tenaga kerja (TK):

a) TK. Keluarga Pria HKP 41 35 28 104 70

b) TK. Keluarga Wanita HKW 8 7 8 23 15

c) TK. Upah Pria HKP 73 68 58 199 133

d) TK. Upah Wanita HKW 62 64 37 163 109

e) Total TK Keluarga (setara pria) HKP 47 41 34 122 81

f) Total TK Upah (setara pria) HKP 119 116 86 321 214

g) Upah TK Pria Rp/jam 3500 3500 3500 3500 3500

h) Upah TK Wanita Rp/jam 2500 2500 2500 2500 2500

i) Nilai TK Upah Rp 3.268.582 3.190.823 2.373.681 8.833.086 5.888.724

j) Nilai TK Keluarga Rp 1.302.063 1.129.688 956.375 3.388.125 2.258.750

k) Total nilai TK Rp 4.570.645 4.320.510 3.330.056 12.221.211 8.147.474

2 Kebutuhan sarana produksi:

a) Bibit padi kg 26,3 25,0 25,0 76,3 50,8

b) Pupuk sumber N kg 188,8 188,8 201,3 578,8 385,8

c) Pupuk sumber P kg 93,8 93,8 87,5 275,0 183,3

d) Pupuk sumber K kg 71,9 71,9 43,8 187,5 125,0

e) Pupuk majemuk (Phonska) kg 35,0 35,0 70,0 140,0 93,3

f) Obat cair CC 731 363 525 1.619 1.079

g) Obat padat kg 3,5 0 0 3,5 3,5

h) Nilai sarana produksi Rp 840.625 728.750 745.000 2.314.375 1.542.917

3 Sewa lahan Rp/ha 2.520.000 2.520.000 2.520.000 7.560.000 5.040.000

4 Biaya usahatani tunai Rp 4.109.207 3.919.573 3.118.681 11.147.461 7.431.640

5 Biaya usahatani tidak tunai Rp 3.822.063 3.649.688 3.476.375 10.948.125 7.298.750

6 Total biaya usahatani Rp 7.931.270 7.569.260 6.595.056 22.095.586 14.730.390

7 Hasil padi (GKG) kg 4.875 5.150 4.905 14.930 9.953

8 Nilai hasil padi Rp 9.262.500 10.300.000 9.810.000 29.372.500 19.581.667

9 Pendapatan atas biaya tunai Rp 5.153.293 6.380.427 6.691.319 18.225.039 12.150.026

10 Pendapatan atas biaya total Rp 1.331.230 2.730.740 3.214.944 7.276.914 4.851.276

11 R/C 1,17 1,36 1,49 1,33 1,33 Sumber : Data primer, 2005

Page 13: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

201

Lampiran 6. Algoritma diagram alir Powersim

Page 14: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

202

Lampiran 7. Nilai koefisien aliran permukaan pada berbagai penutupan lahan

No. Jenis penggunaan lahan /tipe wilayah Koefisien aliran permukaan C

1. Lahan rumput: -Tanah berpasir, lereng datar, 2% -Tanah berpasir, lereng sedang, 2-7% -Tanah berpasir, lereng curam, 7% -Tanah liat, lereng datar, 2% -Tanahliat, lereng sedang, 2-7% -Tanahliat, lereng curam, 7%

0,05 – 0,10 0,10 – 0,15 0,15 – 0,20 0,13 – 0,17 0,18 – 0,22 0,25 – 0,35

2. Pusat keramaian kota: -Wilayah perkotaan -Wilayah pedesaan/perkampungan

0,70 – 0,95 0,50 – 0,70

3. Pemukiman: -Sangat jarang -Agak padat -Padat -Luar kota -Lingkungan apartemen

0,30 – 0,50 0,40 – 0,60 0,60 – 0,75 0,25 – 0,40 0,50 – 0,70

4. Kawasan industri: -Jarang -Padat

0,50 – 0,80 0,60 – 0,90

5. Taman, pemakaman 0,10 – 0,25

6. Taman bermain 0,20 – 0,35

7. Daerah semak belukar, belum terjamah 0,10 – 0,30

8. Jalan: -Aspal -Beton -Berbatu -Setapak

0,70 – 0,95 0,80 – 0,95 0,70 – 0,85 0,75 - 0,85

9. Atap 0,75 – 0,95 Sumber: Chow, Ven Te (1964)

Page 15: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

203

Lampiran 8. Lembaran kwesioner wawancara dengan pengurus kelompok tani di Ishibu Terraced

Paddy Fields, Shizuoka, Tokyo Jepang

Page 16: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

204

Lampiran 8. (lanjutan) terjemahan (Bahasa Inggris) kwesioner

Page 17: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

205

Lampiran 9. Narasi kwesioner mengenai pengetahuan multifungsi pertanian

Selain berfungsi sebagai penghasil atau penyedia bahan makanan atau pangan

(seperti padi, jagung, kacang-kacangan, umbi-umbian) dan sandang (serat untuk

bahan pakaian) pertanian mempunyai beberapa fungsi lain yang positif bagi

lingkungan hidup, disebut sebagai multifungsi pertanian.

Sejauh yang Bapak/Saudara ketahui mohon tuliskan beberapa (sebanyak

mungkin) multifungsi pertanian sebagaimana penjelasan di atas!

1. ___________________________________________________

2. ___________________________________________________

3. ___________________________________________________

4. ___________________________________________________

5. ___________________________________________________

6. ___________________________________________________

7. ___________________________________________________

8. ___________________________________________________

9. ___________________________________________________

10. ___________________________________________________

Pertanian juga mempunyai dampak negatif bagi lingkungan. Sejauh yang

Bapak/Saudara ketahui mohon dituliskan beberapa dampak negatif yang

ditimbulkan oleh pertanian terhadap lingkungan hidup!

1. ___________________________________________________

2. ___________________________________________________

3. ___________________________________________________

4. ___________________________________________________

5. ___________________________________________________

Nama : _____________________(opsional), JK: ____ (L/P), Umur: ______ th

Jabatan: _____________________, Pendidikan formal : _____ th

Terima kasih atas kerjasamanya

Page 18: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

206

Lampiran 10. Uji beda nilai tengah mengenai pengetahuan multifungsi pertanian berdasarkan status, tingkat pendidikan dan kelompok

umur responden

Nilai Taraf Nilai Taraf

Status responden No N Mean SD SE SE-gab*)

t_hitung*) DB *) Nyata(α) SE-

gab**) t_hitung

**) DB**) Nyata(α)

Peneliti 1 16 3,9 1,526 0,394 -

Penyuluh 2 30 2,6 0,765 0,142 0,419 3,11 44 0,01

Birokrat 3 44 2,4 1,106 0,169 0,221 1,02 72 0,15 0,429 3,57 58 0,01

Petani padi sawah 4 60 1,8 0,909 0,118 0,206 3,12 102 0,01 0,411 5,28 74 0,01

Petani lahan kering 5 75 2,0 1,145 0,133 0,178 -1,39 133 0,15 0,416 4,63 89 0,01

Catatan: N= jumlah contoh, SD = Standar deviasi; SE =Standar error, SE-gab=Standar error gabungan (pooled SE), DB=Derajat bebas

*) uji beda nilai tengah berurutan (peneliti dengan penyuluh (No 1 dengan No 2), penyuluh dengan birokrat (No 2 dan 3), dan seterusnya

**) uji beda nilai tengan antara status birokrat, petani padi sawah dan petani lahan kering dengan peneliti (No 3, 4, dan 5 dengan No 1)

Nilai Taraf Nilai Taraf

Tingkat pendidikan No N Mean SD SE SE-gab*) t_hitung DB Nyata(α) SE-

gab**) t_hitung DB Nyata(α)

Tidak tamat SD 1 13 1,7 0,947 0,273 0,316 -3,55 81 0,01

Tamat SD atau SLTP 2 111 1,8 0,943 0,090 0,288 -0,47 122 ns 0,183 -5,39 179 0,01

Tamat SLTA 3 31 2,7 1,137 0,208 0,226 -3,75 140 0,010

Perguruan Tinggi 4 70 2,8 1,322 0,159 0,262 -0,52 99 ns

Catatan: *) uji beda nilai tengah berurutan: No 1 dengan No 2, No 2 dengan No 3, dan No 3 dengan No 4

**) uji beda nilai tengan antara No 1 dan No 2 dengan No 4

Page 19: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

207

Lampiran 10. (lanjutan)

Nilai Taraf Nilai Taraf

Kelompok umur No N Mean SD SE SE-gab*)

t_hitung*) DB *) Nyata(α) SE-

gab**) t_hitung

**) DB**) Nyata(α)

Kurang dari 30 th 1 20 2,3 1,418 0,325 0,411 1,67 31 0,15

Antara 30-39 th 2 49 2,4 1,074 0,155 0,360 -0,19 67 ns 0,295 2,55 60 0,01

Antara 40 - 49 th 3 79 2,4 1,375 0,156 0,220 -0,29 126 ns 0,295 2,76 90 0,01

Antara 50-60 th 4 64 2,0 0,959 0,121 0,197 2,03 141 0,05

Lebih dari 60 th 5 13 1,6 0,870 0,251 0,279 1,49 75 0,15

Catatan: *) uji beda nilai tengah berurutan: No 1 dengan 2, No 2 dengan 3, No 3 dengan 4, dan No 4 dengan 5

**) uji beda nilai tengan antara No 1, 2 dan 3 dengan No 5

Nilai Taraf

Jenis Kelamin No N Mean SD SE SE-gab*)

t_hitung*) DB Nyata(α)

Pria 1 180 2,2 1,13 0,084 0,228 1,704 223 0,10

Wanita 2 45 2,6 1,41 0,212

Sumber acuan: Anderson, D.R., D.J.Sweeney, & T.A. Williams.1986. Statistics: Concepts and Applications. WPC. New York. hal:373-377

Sudijono, A. 1997. Pengantar Statistik Pendidikan. Grafindo. Jakarta. Hal: 293-299.

Page 20: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

208

Lampiran 11. Pengantar dan pedoman penawaran (bidding) dalam wawancara dengan responden

Pengantar

Sebagaimana Bapak/Saudara ketahui lahan pertanian, khususnya

sawah di wilayah hulu Sub DAS Citarik, Kabupaten Bandung (antara lain

termasuk wilayah Kecamatan Rancaekek, Cicalengka, Cikancung, Nagreg,

Cileunyi, dan Cimenyan) mengalami penyusutan (berkurang terus) dari

tahun ke tahun karena dikonversi (alih fungsi) menjadi lahan non pertanian

(kawasan permukiman dan industri).

Bapak/Saudara terpilih menjadi responden penelitian yang bertujuan

untuk mengkaji pandangan masyarakat mengenai semakin menciutnya

lahan pertanian dikaitkan dengan kualitas lingkungan, khususnya masalah

banjir dan erosi tanah atau pendangkalan sungai.

Kuesioner ini berisi pertanyaan untuk mengetahui persepsi,

pandangan dan penilaian Bapak/Saudara mengenai keberadaan, manfaat,

dan simulasi pembayaran jasa lingkungan pertanian (WTP).

Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Peneliti

Page 21: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

209

Lampiran 11.(lanjutan)

Lembaran pedoman penawaran WTP

WTP Masyarakat hilir terhadap fungsi lingkungan lahan pertanian (khususnya sawah)

1. Jika responden tidak bersedia membayar maka lingkari Butir a (Nol Rupiah), tetapi lakukan hal berikut:

Agar sikap/keputusan responden meyakinkan, maka perlu diulang 1-2 kali

apakah responden benar-benar tidak bersedia membayar jasa lingkungan

lahan sawah. Jika responden berubah pikiran (menjadi mau membayar)

yakinkan juga bahwa itu adalah "keputusannya" secara sukarela, bukan

merasa "terdesak" oleh enumerator. Jika sudah "final" tidak bersedia

membayar maka tanyakan apa alasannya!

2. Jika responden bersedia membayar, maka kemukakan semua nilai pilihan WTP (mulai dari terendah). Apa pun pilihan responden harus ada keyakinan itulah yang dia pilih. Lalu lakukan penawaran/bidding!

3. Tingkatkan nilai penawaran sekitar 10% atau lebih. Misal dari nilai awal Rp 5.000 menjadi Rp 5.500. Apakah responden masih bersedia membayar nilai itu? Jika masih bersedia tingkatkan lagi nilainya menjadi Rp 6.000, dan seterusnya.

4. Jika responden sudah menyatakan tidak bersedia lagi membayar pada nilai penawaran tinggi tertentu maka isikan nilai terakhir yang masih bersedia dibayar pada Butir f.

Berikut Ini adalah pilihan peningkatan nilai penawaran (WTP):

1. Awal Rp 5.000, naikkan --> Rp 5.500, lalu --> Rp 6.000, --> 6.500..., dst.

2. Awal Rp 7.000, naikkan --> Rp 8.000, --> Rp 9.000, --> Rp 10.000.., dst.

2. Awal Rp 10.000, naikkan -> Rp 11.000, -> Rp 12.000, -->Rp 13.000.., dst.

3. Awal Rp 14.000, naikkan ->Rp 16.000, --> Rp 18.000, --> Rp 20.000...., dst.

Page 22: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

210

Lampiran 11.(lanjutan)

Lembaran pedoman penawaran WTA

WTA Petani lahan kering dan padi sawah

1. Nilai WTA pasti ada karena sangat kecil kemungkinan petani tidak mau dibantu/menerima pembayaran.

2. Komponen WTA (bantuan) untuk petani lahan kering berupa investasi dan pemeliharaan atau perbaikan, bisa berupa uang, saprotan atau peralatan lainnya (in kind).

3. Komponen WTA lahan sawah untuk mempertahankan atau memelihara usahatani padi sawah, bisa berupa uang, saprodi atau peralatan (in kind).

4. Acuan biaya investasi teras bangku Rp 3,6 - Rp 6,4 juta/ha, pemeliharaan teras bangku Rp 450.000/ha/tahun. Di lapangan acuannya adalah luas lahan garapan petani, bukan per hektar.

5. Tingkat penawaran mulai dari 50% nilai biaya yang dikemukakan petani, lalu ditingkatkan atau diturunkan sesuai dengan respon awal petani.

Misalnya biaya pembuatan teras menurut petani Rp 1.000.000 (mungkin lahannya 200 bata atau 0,28 ha), terdiri atas biaya TK (Rp 600.000), bahan (250.000) dan peralatan (150.000). Bentuk pilihan penawarannya sebagai berikut:

a. TK : Rp 300.000; jika responnya masih bersedia, turunkan sekitar 10% atau lebih menjadi Rp 275.000, lalu Rp 250.000, lalu Rp 225.000 dst, sampai responden menyatakan tak bersedia menerima jumlah tersebut.

jika responnya tidak bersedia, maka naikkan nilai tersebut dengan 10% atau lebih, menjadi Rp 325.000, lalu Rp 350.000, lalu Rp 375.000, atau Rp 400.000, dst sampai responden menyatakan bersedia menerima nilai tersebut!

b. Bahan: Rp 100.000; Jika responnya masih bersedia, turunkan lagi sekitar 10% seperti di atas sampai responden menyatakan tidak bersedia menerima nilai tersebut!

Jika responnya tidak bersedia, naikkan nilai tersebut sekitar 10% sampai responden menyatakan bersedia menerima nilai bantuan tersebut!

c. Peralatan : Rp 50.000 (Modelnya sama dengan di atas).

Page 23: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

211

Lampiran 12. Matriks korelasi analisis data WTP Correlation Coefficients / Prob > |R| under Ho: Rho=0 / N = 80 P1 P2 P3 P4 WTP UMUR PDK_D PDK_L PNS_D P1 1.00000 0.35088 -0.00947 0.37284 0.30034 -0.20379 -0.12599 0.12599 -0.06444 0.0 0.0014 0.9336 0.0007 0.0068 0.0698 0.2655 0.2655 0.5701 P2 0.35088 1.00000 0.17427 0.49436 0.35976 -0.00714 -0.01372 0.01372 -0.06717 0.0014 0.0 0.1221 0.0001 0.0010 0.9499 0.9039 0.9039 0.5539 P3 -0.00947 0.17427 1.00000 0.18131 0.33852 0.00076 -0.10380 0.10380 0.00235 0.9336 0.1221 0.0 0.1075 0.0021 0.9947 0.3595 0.3595 0.9835 P4 0.37284 0.49436 0.18131 1.00000 0.17785 0.06821 0.04145 -0.04145 -0.01999 0.0007 0.0001 0.1075 0.0 0.1145 0.5477 0.7151 0.7151 0.8603 WTP 0.30034 0.35976 0.33852 0.17785 1.00000 -0.15484 -0.21982 0.21982 0.14971 0.0068 0.0010 0.0021 0.1145 0.0 0.1703 0.0501 0.0501 0.1850 UMUR -0.20379 -0.00714 0.00076 0.06821 -0.15484 1.00000 0.51829 -0.51829 0.18691 0.0698 0.9499 0.9947 0.5477 0.1703 0.0 0.0001 0.0001 0.0969 PDK_D -0.12599 -0.01372 -0.10380 0.04145 -0.21982 0.51829 1.00000 -1.00000 -0.28185 0.2655 0.9039 0.3595 0.7151 0.0501 0.0001 0.0 0.0001 0.0113 PDK_L 0.12599 0.01372 0.10380 -0.04145 0.21982 -0.51829 -1.00000 1.00000 0.28185 0.2655 0.9039 0.3595 0.7151 0.0501 0.0001 0.0001 0.0 0.0113 PNS_D -0.06444 -0.06717 0.00235 -0.01999 0.14971 0.18691 -0.28185 0.28185 1.00000 0.5701 0.5539 0.9835 0.8603 0.1850 0.0969 0.0113 0.0113 0.0

P1 P2 P3 P4 WTP UMUR PDK_D PDK_L PNS_D

SWASTA_D -0.03056 0.11868 0.03212 0.10253 0.06106 -0.32246 -0.15014 0.15014 -0.32997 0.7879 0.2944 0.7773 0.3654 0.5906 0.0035 0.1837 0.1837 0.0028 WRSWTA_D 0.17961 0.01956 0.00802 0.02195 -0.04002 -0.07625 0.22951 -0.22951 -0.50525 0.1109 0.8633 0.9437 0.8468 0.7245 0.5014 0.0406 0.0406 0.0001 TTETAP_D -0.14505 -0.08759 -0.05732 -0.13795 -0.23179 0.26731 0.24422 -0.24422 -0.22616 0.1992 0.4398 0.6136 0.2224 0.0386 0.0165 0.0290 0.0290 0.0437 INCOME 0.15921 0.18422 0.09790 0.09193 0.46794 -0.29649 -0.46433 0.46433 0.13558 0.1584 0.1019 0.3876 0.4174 0.0001 0.0076 0.0001 0.0001 0.2305

Page 24: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

212

JARAK -0.27065 -0.19808 -0.14220 -0.20817 -0.27201 -0.07105 -0.14805 0.14805 0.10011 0.0152 0.0782 0.2083 0.0639 0.0147 0.5311 0.1900 0.1900 0.3769 PEL_BJR -0.27737 -0.08361 0.20844 0.01936 -0.03256 -0.16222 -0.15470 0.15470 -0.09221 0.0127 0.4609 0.0635 0.8646 0.7743 0.1505 0.1706 0.1706 0.4159 TG_AIR -0.28566 0.02120 0.07643 -0.01318 0.03341 -0.03753 0.04802 -0.04802 -0.06747 0.0102 0.8519 0.5004 0.9076 0.7686 0.7410 0.6723 0.6723 0.5521 LOSS 0.11249 0.13202 0.21241 0.12338 0.49556 0.02399 -0.08586 0.08586 0.14891 0.3205 0.2431 0.0585 0.2755 0.0001 0.8327 0.4489 0.4489 0.1874

SWASTA_D WRSWTA_D TTETAP_D INCOME JARAK PEL_BJR TG_AIR LOSS P1 -0.03056 0.17961 -0.14505 0.15921 -0.27065 -0.27737 -0.28566 0.11249 0.7879 0.1109 0.1992 0.1584 0.0152 0.0127 0.0102 0.3205 P2 0.11868 0.01956 -0.08759 0.18422 -0.19808 -0.08361 0.02120 0.13202 0.2944 0.8633 0.4398 0.1019 0.0782 0.4609 0.8519 0.2431 P3 0.03212 0.00802 -0.05732 0.09790 -0.14220 0.20844 0.07643 0.21241 0.7773 0.9437 0.6136 0.3876 0.2083 0.0635 0.5004 0.0585 P4 0.10253 0.02195 -0.13795 0.09193 -0.20817 0.01936 -0.01318 0.12338 0.3654 0.8468 0.2224 0.4174 0.0639 0.8646 0.9076 0.2755 WTP 0.06106 -0.04002 -0.23179 0.46794 -0.27201 -0.03256 0.03341 0.49556 0.5906 0.7245 0.0386 0.0001 0.0147 0.7743 0.7686 0.0001 UMUR -0.32246 -0.07625 0.26731 -0.29649 -0.07105 -0.16222 -0.03753 0.02399 0.0035 0.5014 0.0165 0.0076 0.5311 0.1505 0.7410 0.8327 PDK_D -0.15014 0.22951 0.24422 -0.46433 -0.14805 -0.15470 0.04802 -0.08586 0.1837 0.0406 0.0290 0.0001 0.1900 0.1706 0.6723 0.4489 PDK_L 0.15014 -0.22951 -0.24422 0.46433 0.14805 0.15470 -0.04802 0.08586 0.1837 0.0406 0.0290 0.0001 0.1900 0.1706 0.6723 0.4489 PNS_D -0.32997 -0.50525 -0.22616 0.13558 0.10011 -0.09221 -0.06747 0.14891 0.0028 0.0001 0.0437 0.2305 0.3769 0.4159 0.5521 0.1874 SWASTA_D 1.00000 -0.41318 -0.18495 0.09472 -0.05106 0.12682 -0.07856 -0.02742 0.0 0.0001 0.1005 0.4033 0.6529 0.2623 0.4885 0.8092

Page 25: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

213

Lampiran 12. Matriks korelasi data WTP (lanjutan...)

SWASTA_D WRSWTA_D TTETAP_D INCOME JARAK PEL_BJR TG_AIR LOSS WRSWTA_D -0.41318 1.00000 -0.28319 -0.06251 -0.03356 0.07473 0.14998 -0.02103 0.0001 0.0 0.0109 0.5818 0.7676 0.5100 0.1842 0.8531 TTETAP_D -0.18495 -0.28319 1.00000 -0.22045 -0.02556 -0.14733 -0.03289 -0.14538 0.1005 0.0109 0.0 0.0494 0.8220 0.1922 0.7721 0.1982 INCOME 0.09472 -0.06251 -0.22045 1.00000 0.06381 -0.06536 -0.08040 0.20071 0.4033 0.5818 0.0494 0.0 0.5739 0.5646 0.4784 0.0742 JARAK -0.05106 -0.03356 -0.02556 0.06381 1.00000 -0.17963 -0.19562 -0.18850 0.6529 0.7676 0.8220 0.5739 0.0 0.1108 0.0820 0.0940 PEL_BJR 0.12682 0.07473 -0.14733 -0.06536 -0.17963 1.00000 0.49958 -0.03532 0.2623 0.5100 0.1922 0.5646 0.1108 0.0 0.0001 0.7557 TG_AIR -0.07856 0.14998 -0.03289 -0.08040 -0.19562 0.49958 1.00000 0.32041 0.4885 0.1842 0.7721 0.4784 0.0820 0.0001 0.0 0.0038 LOSS -0.02742 -0.02103 -0.14538 0.20071 -0.18850 -0.03532 0.32041 1.00000 0.8092 0.8531 0.1982 0.0742 0.0940 0.7557 0.0038 0.0

Page 26: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

214

Lampiran 13. Analisis regresi kesediaan untuk membayar (WTP) dengan intercep The SAS System Model: MODEL 1 Dependent Variable: WTP

Sum of Mean Source DF Squares Square F Value Prob. >F Model 14 14757431581 1054102255.8 6.921 0.0001 Error 65 9900190294.3 152310619.91 C Total 79 24657621875 Root MSE 12341.41888 R-square 0.5985 Dep Mean 15818.75000 Adj R-sq 0.5120 C.V. 78.01766 Parameter Estimates Parameter Standard T for H0: Variable DF Estimate Error Parameter=0 Prob > |T|

INTERCEP 1 -795.588689 13368.484807 -0.060 0.9527

P1 1 7466.548372 5700.0319401 1.310 0.1948

P2 1 10188 4836.2826497 2.107 0.0390

P3 1 10137 3425.6436514 2.959 0.0043

P4 1 -8653.195653 9001.8341654 -0.961 0.3400

UMUR 1 -119.045199 161.14034149 -0.739 0.4627

PDK_L 1 -4343.089618 4015.3268331 -1.082 0.2834

PNS_D 1 10266 5371.7097716 1.911 0.0604

SWASTA_D 1 7974.475323 5852.0191914 1.363 0.1777

WRSWTA_D 1 4539.599872 5105.7625666 0.889 0.3772

INCOME 1 525.001131 707.84528514 0.742 0.4609

INCOM2 1 16.757534 18.45818488 0.908 0.3673

JARAK 1 -26.024359 11.67969677 -2.228 0.0293

EXP_LOSS 1 -16963 7140.0484559 -2.376 0.0205

EXPLOSS2 1 11392 2962.8722855 3.845 0.0003

Catatan : Mengingat intercep secara statistik tidak nyata maka analisis regresi penduga WTP dilakukan

dengan melalui titik nol (origin)

Page 27: Valuasi Ekonomi Lahan Pertanian: Pendekatan Nilai Manfaat ... · Peta Penggunaan dan Konversi Lahan (dalam ... Departemen Teknik Lingkungan, ITB. Bandung. ... Makalah utama pada Seminar

215

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

0.1

0.2

0.3

0.3

0.3

0.3

0.4

0.4

0.4

0.5

0.5

0.5

0.7

1.0

2.0

Luas sawah (ha)

WTA (Rp juta/ha)

Lampiran 14. Diagram pencar nilai WTA petani padi sawah berdasarkan luas

sawah garapannya, Sub DAS Citarik Kabupaten Bandung, 2005

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

2.4

2.8

3.5

4.2

4.2

5.0

5.4

5.6

6.0

7.2

7.9

8.4

8.6

9.8

12.0

Pendapatan (Rp juta/th)

WTA (Rp juta/ha)

Lampiran 15. Diagram pencar nilai WTA petani padi sawah berdasarkan tingkat

pendapatannya, Sub DAS Citarik Kabupaten Bandung, 2005