uu desa no 6 th 2014 dr. ir. wayan koster, mm

41
OLEH : DR. IR. WAYAN KOSTER, MM. ANGGOTA TIM PERUMUS /PANSUS RUU DESA FRAKSI PDI PERJUANGAN DPR RI 1 UNDANG – UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

Upload: love-bali-forum-wwwbalidesaadatcom

Post on 26-Jun-2015

1.226 views

Category:

Government & Nonprofit


0 download

DESCRIPTION

www.balidesaadat.com Uu desa no 6 th 2014 final 021014 update Oleh : Dr. Ir. Wayan Koster, MM. Anggota Tim Perumus /Pansus RUU Desa Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Kalau Bali mau menjadi daerah yang maju dan modern dengan tetap mampu memelihara identitas daerah dan kearifan lokal, maka seharusnya kita memilih Desa Adat. Kalau mau mewujudkan Ajeg Bali, tidak ada pilihan lain, seharusnya yang dipilih Desa Adat tanpa harus berdebat panjang, bertele-tele yang tidak produktif.

TRANSCRIPT

Page 1: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

1

O L E H :

DR. IR. WAYAN KOSTER, MM.A N G G O TA T I M P E R U M U S / PA N S U S R U U D E S A

F R A K S I P D I P E R J U A N G A N D P R R I

UNDANG – UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014

TENTANG DESA

Page 2: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

2

www.wayankoster.org

GERAKAN MEMBANGUN DESA

• Membangun keseimbangan pembangunan kota dan desa

• Orientasi pembangunan yang selama ini fokus di kota harus diubah menjadi fokus di desa

• Sebagian besar rakyat berada di Desa dan mengembangkan kehidupannya di Desa

• Upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat harus dimulai dengan meningkatkan kesejahteraan rakyat di Desa

Page 3: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

3

www.wayankoster.org

DESA MENJADI SUBYEK PEMBANGUNAN

• Selama ini Desa hanya menjadi obyek pembangunan• Skema kebijakan dan program pembangunan dirancang dan datang dari

atas• Pendekatan ini harus diubah, Desa tidak saja menjadi obyek

pembangunan tetapi Desa juga diposisikan sebagai subyek pembangunan

Paradigma Lama• Pemerintah / Pemda berperan sebagai: Regulator, Fasilitator, dan Operator

Paradigma Baru• Pemerintah/Pemda berperan sebagai: Regulator dan Fasilitator• Sedangkan kewenangan dalam hal sebagai operator sebagian dilaksanakan

oleh Desa. • Pemerintah/Pemda tidak lagi berperan secara penuh sebagai operator,

tetapi sebagian kewenangannya dilaksanakan oleh Desa (semi otonom)• Perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan melibatkan

partisipasi masyarakat (lembaga, kelompok, dan perorangan)

Page 4: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

4

www.wayankoster.org

DESA TIDAK LAGI SEBAGAI ENTITAS PEMERINTAHAN TETAPI JUGA SEBAGAI ENTITAS MASYARAKAT

• Membangun keseimbangan antara kepentingan masyarakat di Desa dengan kepentingan Pemerintah

• Desa ditempatkan sebagai entitas masyarakat yang memiliki pemerintahan

• Tidak menjadikan Sekretaris Desa dan perangkat Desa lainnya sebagai PNS

Page 5: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

5

www.wayankoster.org

MEMPERKUAT PERAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN YANG BERASASKAN PADA

PASAL 3 • Keberagaman• Kebersamaan• Kegotongroyongan• Kekeluargaaan• Musyawarah• Demokrasi• Kemandirian• Partisipasi• Kesetaraan• Pemberdayaan• Keberlanjutan

Page 6: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

6

www.wayankoster.org

MEMBERI PENGAKUAN DAN PENGUATAN SISTEM SOSIAL YANG ADA DI DESA

• Hak Asal-Usul• Adat istiadat• Prakarsa Masyarakat

Page 7: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

7

www.wayankoster.org

MEMBERI PILIHAN KEPADA DAERAH UNTUK MENGGUNAKAN SATU JENIS DESA: DESA DINAS ATAU DESA ADAT

PASAL 6• Bagi daerah yang masih memiliki hukum adat

yang kuat diberi pilihan menggunakan jenis Desa Adat

• Bagi daerah yang hukum adatnya sudah tidak ada lagi diberi pilihan menggunakan Jenis Desa Dinas.Desa Dinas juga didorong membentuk lembaga adat untuk merevitalisasi adat-istiadat yang ada di Desanya.

• Masing-masing daerah harus memilih salah satu jenis Desa: Desa Dinas atau Desa Adat.

Page 8: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

8

www.wayankoster.org

MEMPERKUAT PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

PASAL 24Asas• Kepastian hukum• Tertib penyelenggaraan pemerintahan• Tertib kepentingan umum• Keterbukaan• Proporsionalitas• Profesionalitas• Akuntabilitas• Efektivitas dan efisiensi• Kearifan lokal• Keberagaman• Partisipasi

Page 9: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

9

www.wayankoster.org

KESEJAHTERAAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA

PASAL 66 • Kepala Desa dan Perangkat Desa memperoleh penghasilan tetap setiap bulan yang bersumber dari APBD Kabupaten/Kota

• Menerima tunjangan yang bersumber dari APBD Desa

• Memperoleh jaminan kesehatan dan penerimaan lainnya yang sah

Page 10: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

10

www.wayankoster.org

SUMBER PENDAPATAN DESA DAN DESA ADAT

PENDAPATAN DESA

Pendapatan Asli Desa

APBN

PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

ALOKASI DANA DESA

BANTUAN KEUANGANPEMPROV DAN PEMKAB

HIBAH

PENDAPATAN LAINNYA

Hasil Usaha, hasil aset, swadaya, gotong royong

10% dari dana transfer daerah dalam APBN (on top )

Dana langsung ke Desa melalui Kab/Kota Berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk,

tingkat kemiskinan dan kesulitan wilayah

10% dari pajak daerah dan retribusi daerah Kab/Kota

10% dari dana perimbangan Kabupaten/Kota setelah dikurangi DAK

Bersumber dari APBD Provinsi dan APBD Kab/Kota

Hibah dan sumbangan dari Pihak ketiga

PASAL 72

Page 11: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

11

www.wayankoster.org

PEMBANGUNAN DESA

PASAL 78• Pembangunan Desa meliputi : perencanaan,

pelaksanaanm dan pengawasan• Pembangunan Desa mengedepankan: kebersamaan,

kekeluargaan, dan kegotong royongan• Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa

(RPJM Desa) • Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau Rencana

Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa)• Pembangunan Desa dilaksanakan oleh Pemerintah

Desa dengan melibatkan masyarakat• RPJM dan RKP Desa ditetapkan dengan Peraturan

Desa

Page 12: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

12

www.wayankoster.org

PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

PASAL 83 • Merupakan perpaduan pembangunan antar

Desa dalam 1 Kabupaten/Kota: peningkatan kualitas pelayanan pembangunan: infrastruktur, peningkatan

ekonomi pedesaan, dan pengembangan teknologi tepat guna

pemberdayaan masyarakat• Dengan pendekatan pembangunan

partisipatif

Page 13: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

13

www.wayankoster.org

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DESA

PASAL 86• Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib

mengembangkan Sistem Informasi Desa• Sistem Informasi Desa meliputi:

perangkat kerasperangkat lunakSDM

• Sistem Informasi Desa meliputi:Data DesaData Pembangunan DesaInformasi lain

Page 14: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

14

www.wayankoster.org

BADAN USAHA MILIK DESA

PASAL 87 -90• Desa dapat mengembangkan BUM Desa• BUM Desa dapat menjalankan usaha di bidang

ekonomi dan / atau pelayanan umum• BUM Desa disepakati melalui Musyawarah Desa• BUM Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa• Hasil usaha BUM Desa dapat dimanfaatkan

untukpengembangan usahapembangunan Desapemberdayaan masyarakatpemberian bantuan sosial

Page 15: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

15

www.wayankoster.org

KERJASAMA DESA

PASAL 91 Desa dapat mengadakan kerjasama dengan:Desa lainPihak ketiga

Page 16: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

16

www.wayankoster.org

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PASAL 94 • Lembaga Kemasyarakatan Desa merupakan wadah partisipasi masyarakat Desa sebagai mitra Pemerintah Desa

• Lembaga Kemasyarakatan Desa bertugas melakukan pemberdayaan masyarakatikut merencanakan dan melaksanakan

pembangunanmeningkatkan pelayanan masyarakat Desa

• Pelaksanaan program dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberdayakan dan mendayagunakan Lembaga Kemasyarakatan Desa

Page 17: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

17

www.wayankoster.org

LEMBAGA ADAT

PASAL 95 • Pemerintah Desa dan Masyarakat Desa dapat membentuk Lembaga Adat Desa

• Lembaga Adat Desa menyelenggarakan fungsi adat-istiadat yang menjadi bagian dari susunan asli Desa yang tumbuh dan berkembang atas prakarsa masyarakat

• Lembaga Adat bertugas membantu Pemerintah Desa dalammemberdayakan adat-istiadatmelestarikan adat-istiadatmengembangkan adat-istiadat

Page 18: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

18

www.wayankoster.org

KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT

PASAL 98 Desa Adat ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

PASAL 103 Desa Adat diberi kewenangan berdasarkan hak asal-usul yang meliputi a. Pengaturan dan pelaksanaan pemerintahan berdasarkan

susunan aslib. Pengaturan dan pengurusan ulayat /wilayah adatc. Pelestarian nilai sosial budayad. Penyelesaian sengketa adat berdasarkan hukum adat yang

berlaku di Desa Adate. Penyelenggaraan sidang perdamaian peradilan Desa Adatf. Pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat sesuai

hukum adatg. Pengembangan kehidupan hukum adat

Page 19: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

19

www.wayankoster.org

PASAL 104 Pelaksanaan kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan berskala lokal Desa Adat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf a dan huruf b serta Pasal 103 diatur dan diurus oleh Desa Adat dengan memperhatikan prinsip keberagaman.

PASAL 105 Pelaksanaan kewenangan yang ditugaskan dan pelaksanaan kewenangan tugas lain dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf c dan huruf d diurus oleh Desa Adat.

PASAL 106 (1) Penugasan dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah kepada Desa Adat meliputi:• Penyelenggaraan pemerintahan Desa Adat• Pelaksanaan pembangunan Desa Adat• Pembinaan kemasyarakatan Desa Adat• Pemberdayaan masyarakat Desa Adat

(2) Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan biaya.

KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT

Page 20: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

20

www.wayankoster.org

PASAL 107 Pengaturan dan penyelenggaraan Pemerintahan Desa Adat dilaksanakan sesuai dengan hak asal usul dan hukum adat yang berlaku di Desa Adat

PASAL 108Pemerintahan Desa Adat menyelenggarakan fungsi permusyawaratan dan musyawarah Desa Adat sesuai dengan susunan asli Desa Adat atau dibentuk baru sesuai prakarsa masyarakat Desa Adat

PASAL 109Susunan kelembagaan, pengisian jabatan, dan masa jabatan kepala Desa Adat berdasarkan hukum adat ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi

PASAL 110Peraturan Desa Adat disesuaikan dengan Hukum Adat dan norma adat istiadat yang berlaku di Desa Adat

PASAL 111

•Ketentuan khusus Desa Adat hanya berlaku untuk Desa Adat•Ketentuan tentang Desa juga berlaku untuk Desa Adat sepanjang tidak diatur dalam Ketentuan Khusus tentang Desa Adat

KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT

Page 21: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

21

www.wayankoster.org

KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT DALAM PP NO.43 TAHUN 2014TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

(1) Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota dapat mengubah status desa menjadi desa adat.

(2) Ketentuan mengenai tata cara pengubahan status desa menjadi desa adat diatur dengan Peraturan Menteri.

PASAL 28

Perubahan Status Desa Menjadi Desa Adat (Bab II , Paragraf 5)

Page 22: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

22

www.wayankoster.org

KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT DALAM PP NO.43 TAHUN 2014TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

(1) Pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan inventarisasi Desa yang ada di wilayahnya yang telah mendapatkan kode Desa.

(2) Hasil inventarisasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijadikan dasar oleh pemerintah daerah kabupaten/kota untuk menetapkan desa dan desa adat yang ada di wilayahnya.

(3) Desa dan desa adat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten/kota.

PASAL 29

Penetapan Desa dan Desa Adat (Bab II Bagian Keempat)

Page 23: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

23

www.wayankoster.org

KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT DALAM PP NO.43 TAHUN 2014TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

(1) Penetapan desa adat dilakukan dengan mekanisme: a. pengidentifikasian Desa yang ada; dan b. pengkajian terhadap desa yang ada yang dapat

ditetapkan menjadi desa adat. (2) Pengidentifikasian dan pengkajian sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota bersama majelis adat atau lembaga lainnya yang sejenis.

PASAL 30

Penetapan Desa dan Desa Adat (Bab II Bagian Keempat)

Page 24: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

24

www.wayankoster.org

KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT DALAM PP NO.43 TAHUN 2014TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

(1) Bupati/walikota menetapkan desa adat yang telah memenuhi syarat berdasarkan hasil identifikasi dan kajian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30.

(2) Penetapan desa adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam rancangan peraturan daerah.

(3) Rancangan peraturan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang telah disetujui bersama dalam rapat paripurna dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten/kota disampaikan kepada gubernur untuk mendapatkan nomor register dan kepada Menteri untuk mendapatkan kode desa.

(4) Rancangan peraturan daerah yang telah mendapatkan nomor register dan kode desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan menjadi peraturan daerah.

PASAL 31

Penetapan Desa dan Desa Adat (Bab II Bagian Keempat)

Page 25: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

25

www.wayankoster.org

KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT DALAM PP NO.43 TAHUN 2014TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

Penyelenggaraan kewenangan berdasarkan hak asal usul oleh desa adat paling sedikit meliputi: a. penataan sistem organisasi dan kelembagaan

masyarakat adat; b. pranata hukum adat; c. pemilikan hak tradisional; d. pengelolaan tanah kas desa adat; e. pengelolaan tanah ulayat; f. kesepakatan dalam kehidupan masyarakat desa adat; g. pengisian jabatan kepala desa adat dan perangkat

desa adat; dan h. masa jabatan kepala desa adat.

PASAL 35

Kewenangan Desa Adat (Bab III)

Page 26: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

26

www.wayankoster.org

KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT DALAM PP NO.43 TAHUN 2014TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

(1) Ketentuan mengenai fungsi dan kewenangan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berlaku secara mutatis mutandis terhadap fungsi dan kewenangan penyelenggaraan pemerintahan desa adat, pelaksanaan pembangunan desa adat, pembinaan kemasyarakatan desa adat, dan pemberdayaan masyarakat desa adat.

(2) Dalam menyelenggarakan hak asal usul sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 serta fungsi dan kewenangan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), desa adat membentuk kelembagaan yang mewadahi kedua fungsi tersebut.

(3) Dalam melaksanakan fungsi dan kewenangan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala desa adat atau sebutan lain dapat mendelegasikan kewenangan pelaksanaannya kepada perangkat desa adat atau sebutan lain.

PASAL 36

Kewenangan Desa Adat (Bab III)

Page 27: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

27

www.wayankoster.org

KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT DALAM PP NO.43 TAHUN 2014TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UU NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

(1) Pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan identifikasi dan inventarisasi kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dengan melibatkan Desa.

(2) Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bupati/walikota menetapkan peraturan bupati/walikota tentang daftar kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Peraturan bupati/walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditindaklanjuti oleh Pemerintah Desa dengan menetapkan peraturan Desa tentang kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan lokal.

PASAL 37

Kewenangan Desa Adat (Bab III)

Page 28: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

28

BANJAR BANJAR BANJAR DUSUN DUSUN DUSUN BANJAR BANJAR BANJAR

PERUBAHAN FORMAT DESA ADAT DAN DESA DINAS

DESA ADAT

FUNGSI/URUSAN:• ADAT• LAIN-LAIN

SIFAT OTONOM

DESA DINAS

FUNGSI/URUSAN : • PEMERINTAHAN• PEMBANGUNAN• KEMASYARAKATAN

DESA ADATFUNGSI / URUSAN:•ADAT•LAIN-LAIN•SIFAT OTONOM

FUNGSI / URUSAN : • PEMERINTAHAN• PEMBANGUNAN• KEMASYARAKATAN

DALAM SATU WILAYAH ADA DESA ADAT DAN DESA DINAS

DALAM SATU WILAYAH HANYA ADA DESA ADAT

Dalam 1 Wilayah (ada satu rumah dengan 2 kamar)

• Hanya ada Desa Adat• Hanya ada Banjar (tidak ada Dusun)

• Desa Adat melaksanakan dua fungsi (urusan Adat dan urusan Pemerintahan)

• Menjamin tidak ada fungsi yang hilang• Semua perangkat Desa yang ada tetap bisa dipertahankan

Dalam 1 Wilayah (ada dua rumah) :• ada Desa Adat dan Desa Dinas• ada Banjar dan Dusun

Page 29: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

STRUKTUR ORGANISASI DESA ADAT (SIMULASI)

SABHA DESA

FUNGSI PEMERINTAHAN

FUNGSI ADAT ( SUSUNAN ASLI )

KERTHA DESA

PARUMAN DESA

PACALANG/JAGA BHAYA

YOWANA/DAA TARUNA

BANJAR/TEMPEK/DADYA

LEMBAGA LAINNYA

BAGA

STRUKTUR FUNGSI

PERANGKAT DESA ADAT

STRUKTUR WILAYAH

KAUR/BAGA

LEMBAGA DI DESA ADAT

BAGA

LPD BUM DESA

BAGA KAUR/BAGA

KAUR/BAGA

BANJAR/TEMPEK/DADYA

BANJAR/TEMPEK/DADYA

BANJAR/TEMPEK/DADYA

DESA ADAT

Page 30: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

MAJELIS ADAT PROVINSI PEMPROV

MAJELIS ADAT KAB/KOTA

PEMKAB/PEMKOT

MAJELIS ADAT KECAMATAN

FUNGSI ADAT

SABHA DESAKERTHA DESA

Antara Lain: Adat Budaya Warga Adat (Basis: KK) Aset+Milik Adat

Administrasi (Keuangan, Kependudukan, Perizinan, dll) Pembangunan, Kemasyarakatan, Pemberdayaan Penduduk (Warga Negara, Basis: Perseorangan) Penugasan dari Pemerintah/Pemda Dana dari APBN dan APBD LPJ

FUNGSI PEMERINTAHAN

BANDESA ADAT

PERBEKEL

DESA ADAT

Page 31: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

31

www.wayankoster.org

1. Desa Adat mendapat status hukum dan menjadi subyek hukum (Pasal 98)2. Desa Adat mengatur dan mengurus penyelenggaraan adat dan pembangunan adat

secara otonom (Pasal 103 dan Pasal 104)3. Desa Adat menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, dan

pemberdayaan masyarakat (Pasal 106)4. Pembangunan yang bersifat penugasan dari pemerintah dan Pemerintah Daerah

menjadi wilayah yang bisa dikontrol oleh Desa Adat 5. Pembangunan Desa Adat dilaksanakan melalui RPJM, RKP, dan APB Desa Adat

berbasis Adat dan Agama (Pasal 78 s.d. Pasal 82)6. Pembangunan Desa Adat mendapat anggaran yang bersumber dari: Pajak Daerah

dan Retribusi, APBN, dan APBD (Pasal 72 s.d Pasal 74)7. Pembangunan adat, agama, seni budaya, dan pembangunan umum bisa langsung

didanai dari APBN dan APBD dalam RPJM, RKP, dan APB Desa Adat8. Penyelenggaraan pembangunan adat, pemerintahan, pembangunan umum,

kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat menjadi lebih sistemik, terpadu, efektif dan efisien

MANFAAT POSITIF/KELEBIHAN MEMAKAI DESA ADATBerdasarkan UU No.6 Tahun 2014 Tentang Desa dan Peraturan Pemerintah No.43 Tahun 2014 (Peraturan Pelaksanaan)

Page 32: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

32

www.wayankoster.org

9. Desa Adat dapat membentuk Lembaga Kertha Desa yang berfungsi melaksanakan sidang perdamaian peradilan Desa Adat untuk menyelesaikan sengketa adat sesuai dengan Hukum Adat (Pasal 103 huruf d dan huruf e )

10. Desa Adat dapat membentuk Lembaga yang berfungsi mewadahi Pecalang untuk memperkuat ketentraman dan ketertiban masyarakat sesuai dengan Hukum Adat (Pasal 103 huruf f)

11. Desa Adat dapat mengembangkan kehidupan Hukum Adat (Pasal 103 huruf g)12. Desa Adat dapat membentuk peraturan Desa Adat (awig-awig) sesuai dengan

Hukum Adat dan norma adat istiadat (Pasal 110)13. Bendesa dan Perangkat Desa Adat mendapat penghasilan tetap (Pasal 66)14. Desa Adat dapat mengelola aset / kepemilikan dengan hukum adat 15. Desa Adat dapat memanfaatkan aset negara yanag ada di wilayah Desa Adat16. Segala bentuk perijinan yang terkait dengan wilayah Desa Adat menjadi

kewenangan penuh Desa Adat 17. Desa Adat dapat mengatur dan mengendalikan penduduk dengan hukum adat

MANFAAT POSITIF/KELEBIHAN MEMAKAI DESA ADATBerdasarkan UU No.6 Tahun 2014 Tentang Desa dan Peraturan Pemerintah No.43 Tahun 2014 (Peraturan Pelaksanaan)

Page 33: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

33

www.wayankoster.org

18. Desa Adat yang sudah ada sekarang ini, secara prinsip langsung bisa ditetapkan menjadi Desa Adat yang diregistrasi (Pasal 98)

19. Bagi Desa Adat yang memiliki jumlah krama sangat sedikit perlu dibuat format baru sehingga dapat menyelenggarakan pemerintahan secara lebih efisien

20. Desa Adat yang ada di Kelurahan secara umum langsung bisa ditetapkan menjadi Desa Adat yang diregistrasi sehingga Kelurahan tersebut bisa dihapus (Pasal 98)

21. Desa yang memiliki karakteristik khusus bisa dirubah menjadi Kelurahan sehingga pimpinannya langsung bisa ditentukan oleh Bupati/Walikota, tidak perlu melalui pemilihan.

22. Desa Adat akan semakin kuat dalam menampilkan tradisi, adat, agama, seni budaya, identitas lokal, dan kearifan lokal lainnya.

23. Tidak ada lagi rivalitas antara Desa Adat dengan Desa Dinas24. Kedepan Desa Adat akan semakin maju, modern, dan kuat dalam menghadapi

perubahan global yang bersifat dinamis.

MANFAAT POSITIF/KELEBIHAN MEMAKAI DESA ADATBerdasarkan UU No.6 Tahun 2014 Tentang Desa dan Peraturan Pemerintah No.43 Tahun 2014 (Peraturan Pelaksanaan)

Page 34: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

34

NO ISU PENJELASAN1 Tidak ada ketentuan

yang jelas terkait pengaturan harus memilih jenis Desa Dinas atau Desa Adat

Pasal 6 Ayat (1) dan Ayat(2) beserta penjelasannya mengatur bahwa masing-masing daerah harus memilih salah satu jenis Desa: Desa Dinas atau Desa Adat• Bagi daerah yang memiliki hukum adat kuat diberi pilihan menggunakan jenis

Desa Adat• Bagi daerah yang hukum adatnya sudah tidak ada, tidak hidup lagi di

masyarakat, diberi pilihan menggunakan jenis Desa Dinas.2 Jika Desa Adat

didaftarkan, maka Desa Adat juga melaksanakan pemerintahan sehingga tidak bisa dihindari Desa Adat akan masuk dalam wilayah dinamika kekuasaan (Desa Adat akan mudah diintervensi oleh Pemerintah/ Pemda)

• Sesuai dengan Pasal 103, Bab XIII (Ketentuan Khusus Desa Adat dalam UU Desa), maka Desa Adat Sepanjang berkaitan dengan urusan adat, Desa Adat tetap bersifat otonom

(tidak bisa diintervensi) Negara dengan tegas justru melindungi kewenangan dan kelembagaan Desa

Adat sesuai susunan asli dan hak asal-usul• Pemerintah/Pemda hanya mengatur hal-hal yang berkaitan dengan urusan

dinas/administrasi yang bersifat semi otonom (tidak sepenuhnya bisa diintervensi)

• Oleh karena itu Pasal 36, PP 43/2014, dengan tegas mengatur: Desa Adat membentuk kelembagaan untuk menangani urusan adat dan

menangani urusan dinas/administrasi Bendesa Adat dapat mendelegasikan kewenangan pelaksanaannya kepada

Perangkat Desa Adat(Perbekel) untuk menangani urusan dinas/administrasi• Bendesa Adat hanya terlibat dalam memutuskan kebijakan• Sedangkan dalam urusan pelaksanaan kebijakan, Bendesa Adat mendelegasikan

kewenangan pelaksananya kepada Perangkat Desa Adat (Perbekel) sehingga Bendesa Adat tidak terlibat dalam urusan teknis, administrasi, dan pengelolaan keuangan.

ISU-ISU BILA DIPILIH DESA ADAT DALAM UNDANG-UNDANG DESA

Page 35: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

35

NO ISU PENJELASAN

3 Desa Adat akan semakin terjebak oleh politik kontemporer

• Sesuai ketentuan dalam UU Desa, Bendesa Adat dan perangkat Desa Adat dilarang menjadi Pengurus Partai Politik.

• Perlu diatur lebih lanjut dalam PERDA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA agar ketentuan tersebut lebih tegas dan jelas sanksinya.

4 Anggaran dari APBN dan APBD apa boleh digunakan untuk adat, budaya, dan agama, termasuk untuk pura?

• Anggaran dari APBN/APBD serta sumber lainnya menjadi sumber pendapatan Desa Adat yang tercantum dalam APB Desa Adat menjadi satu sistem.

• Penggunaan anggaran untuk mendanai program-program di Desa Adat bisa mencakup adat, budaya, agama, pura, dan pembangunan secara umum.

• Bila APBN diprioritaskan pada program pembangunan umum, sarana prasarana Desa Adat; maka APBD Provinsi/Kabupaten/Kota bisa dialokasikan untuk program yang berkaitan dengan adat, budaya, agama, dan pura.

• Perlu ada sinkronisasi dan keterpaduan dalam mengalokasikan anggaran program di Desa Adat baik dari APBN maupun APBD serta sumber lainnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ada di Desa Adat

Page 36: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

36

NO ISU PENJELASAN

5 Dengan mendapat anggaran dari APBN dan APBD maka Desa Adat harus mengikuti aturan dari Pemerintah/Pemda

• Penggunaan dan pertanggungjawaban anggaran negara dari APBN/APBD pasti harus mengikuti aturan Pemerintah/Pemda, seperti yang sudah berjalan selama ini.

• Yang membuat pertanggungjawaban bukan Bendesa Adat tetapi perangkat Desa Adat yang diberi kewenangan melaksanakan tugas dan urusan Dinas

6 Bagaimana dengan KTP dan surat-surat, sertifikat, dan lain-lain dengan perubahan dari Desa Dinas ke Desa Adat?

• Urusan administrasi (seperti : KTP, surat-surat, sertifikat, dll) yang dilaksanakan oleh Desa Dinas pindah menjadi urusan yang ditangani oleh perangkat Desa Adat, sehingga tidak ada urusan yang hilang. (Pasal 36 PP 43/2014)

7 Bagaimana dengan tenaga Ka-Urusan di Desa Dinas

• Sesuai Pasal 105 dan Pasal 106 (UU Desa) dan Pasal 36 (PP 43/2014), Desa Adat melaksanakan urusan Dinas: pemerintahan, pembangunan, kemasyara-katan, dan pemberdayaan masyarakat.

• Perangkat Desa Dinas (Sekdes, Ka-Urusan) tetap bisa dimanfaatkan menjadi perangkat Desa Adat (Baga Dinas di Desa Adat)

Page 37: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

37

NO ISU PENJELASAN

8 Desa Adat belum memiliki SDM yang memadai

• Bendesa Adat dapat memanfaatkan SDM yang ada di Desa Dinas menjadi Baga Dinas di Desa Adat

• Pemerintah/Pemda harus melakukan program pelatihan SDM dan pendampingan

• Ke depan perlu ada program peningkatan kapasitas SDM Desa Adat: perubahan cara rekruitmen, pendidikan dan pelatihan perangkat (Baga) Desa Adat sesuai kebutuhan agar secara bertahap diperoleh SDM yang kualitasnya semakin baik.

9 Diperlukan anggaran yang besar untuk membangun kantor dan prasarananya?

• Bagi Desa Adat yang ada Desa Dinas nya, maka kantor Desa Dinas langsung bisa dimanfaatkan untuk Kantor Desa Adat

• Bagi Desa Adat yang tidak ada Desa Dinas nya, untuk masa transisi (sementara) bisa dengan memanfaatkan Kantor Desa Dinas yang terdekat.

• Ke depan pembangunan Kantor Desa Adat anggarannya bisa dialokasikan dalam APB Desa Adat.

Page 38: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

38

NO ISU PENJELASAN10

11

Kalau yang didaftarkan Desa Adat, apakah ada jaminan bahwa 1.488 Desa Adat yang ada di Bali akan diterima semuanya (bisa diregistrasi)

Dengan bervariasinya tipologi Desa Adat, maka yang akan dirugikan adalah Desa Adat yang memiliki banyak kelurahan (seperti di Denpasar)

• Sesuai Pasal 98 Ayat (1) UU Desa, semua Desa Adat bisa didaftarkan untuk diregistrasi

• Tetapi khusus yang berkaitan dengan penyelenggaraan urusan Dinas (administrasi, pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat, perlu dikaji dengan membuat format (nomenklatur baru) agar menjadi lebih efektif dan efisien

• Dengan tetap mempertahankan urusan adat sesuai susunan asli dan hak asal usulnya, untuk Desa Adat yang jumlah penduduknya sangat sedikit, maka dari sisi penyelenggaraan urusan dinas perlu diformat agar efektif dan efisien

• Kajian untuk menyusun format (nomenklatur) tersebut berdasarkan tipologi Desa Adat yang ada di Bali

• Kajian tersebut dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi/ Pemerintah Kabupaten/Kota bersama-sama Majelis Desa Pakraman (sesuai Pasal 30 Ayat (1) dan Ayat (2) PP 43 / 2014)

• Format/Nomenklatur Desa Adat ini yang harus segera dilaksanakan, paralel dengan penyusunan Perda Provinsi/Kabupaten/Kota untuk menetapkan berapa Desa Adat dan Desa Adat mana saja yang akan didaftarkan

• Perlu dipahami bahwa dalam pendaftaran tidak harus sama jenisnya (Desa Adat semua) baik antar Kabupaten/Kota yang ada di Bali maupun dalam satu kabupaten/Kota

• Bisakah ini selesai pada bulan Desember 2014? Mengingat batas waktu pendaftaran tanggal 15 Januari 2015. Kalau belum selesai semua, Bali bisa minta penundaan pendaftaran Desa Adat, tetapi dengan resiko tidak mendapat angaran dari APBN, jalan dengan sistem yang ada saja dulu!!

Page 39: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

39

NO ISU PENJELASAN

12 Bila Desa Adat didaftarkan, maka aset Desa Adat akan menjadi milik Pemerintah/Pemda

• Aset Desa Adat tetap menjadi milik Desa Adat, tidak akan menjadi milik Pemerintah/Pemda sesuai dengan ketentuan Pasal 103 huruf b

• Justru negara melindungi aset Desa Adat dan hak-hak yang menjadi milik Desa Adat sesuai hak asal-usul

13 Bila Desa Adat didaftarkan, maka Lembaga Perkreditan Desa (LPD) akan menjadi milik Pemerintah/Pemda

• LPD adalah Lembaga yang dibentuk oleh Desa Adat dan milik Desa Adat

• LPD tetap milik Desa Adat, sesuai hukum adat, tidak bisa menjadi milik Pemerintah/Pemda

Page 40: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

NEGARA(PEMERINTAH DAN DPR)

PEMERINTAH

PEMERINTAHAN PROVINSI (GUBERNUR DAN DPRD)

PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA

(BUPATI/WALIKOTA DAN DPRD)

UNDANG-UNDANG NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

PP 43 TAHUN 2014MENGATUR KETENTUAN

DI LUAR BAB XIII UU DESA

PP 43 TAHUN 2014PASAL 28, PASAL 29, PASAL 30,

PASAL 31, PASAL 35, DAN PASAL 36

KETENTUAN UNTUK

DESA DINASKETENTUAN KHUSUS UNTUK

DESA ADAT

PERDA PEMERINTAHAN PROVINSI• Mengatur lebih lanjut Ketentuan Khusus Desa Adat (Bab

XIII UU Desa)• Mengatur lebih lanjut Ketentuan PP 43 tahun 2014• Mengatur kewenangan dan tugas Desa Adat, Urusan

Adat, dan Urusan Dinas• Mengatur Kelembagaan Desa Adat• Mengatur Hak dan Kewajiban Krama Desa Adat• Mengatur yang berkaitan dengan pemerintahan,

pembangunan, kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat

PERDA PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA•Menetapkan Desa Adat•Mengatur Ketentuan tertentu yang berkaitan

dengan urusan Dinas dan tata kelola

DESA ADAT

SKEMA PROSES PENETAPAN DESA ADAT

Page 41: UU desa no 6 th 2014  Dr. Ir. Wayan Koster, MM

41

www.wayankoster.org

Terima kasih