uts komsat

6
UTS (UJIAN TENGAH SEMESTER) SISTEM KOMUNIKASI SATELIT I.G.A. GARNITA DARMA PUTRI (1204405068) BIDANG STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS UDAYANA 1 MEI 2015

Upload: garnita-putri

Post on 11-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Komunikasi Satelit

TRANSCRIPT

  • UTS (UJIAN TENGAH SEMESTER)

    SISTEM KOMUNIKASI SATELIT

    I.G.A. GARNITA DARMA PUTRI (1204405068)

    BIDANG STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    UNIVERSITAS UDAYANA

    1 MEI 2015

  • Pertanyaan

    1. Suatu Satelit mentransmisikan sinyal dengan EIRP 46 dBW. Hitunglah

    C/N yang diterima pada stasiun Bumi bila Bandwidthnya 35 MHz dan

    Receiver memiliki G/T = 25 dB/K dan jarak antara stasiun bumi dengan

    satelit adalah 35.786 km.

    2. Jelaskan hal-hal apa yang menyebabkan terjadinya error orbit pada

    satelit yang ditempatkan pada orbit geostasioner? Sebutkan dan

    jelaskan juga bagaimana cara untuk mengatasi error orbit tersebut !

    3. Gambarkan dan jelaskan blok diagram dari system komunikasi satellite

    dari SB Transmitter ke SB Receiver !

    4. Gambar di atas menunjukkan komunikas Up Link pada satelit yang

    berada pada orbit MEO. Bila komunikasi dilakukan pada frekwensi C

    band dan efisiensi dari antenna pengirim maupun penerima adalah 0,65.

    Hitunglah :

    a. Berapa watt (W) daya yang diterima pada penerima?

    b. Berapa besar daya Fluk yang diterima oleh Antena Penerima?

    Catatan :

    Jarak dan Frekwensinya ditentukan sendiri, namun harus masuk dalam range orbit

    MEO dan C band.

  • Jawaban:

    1. C/N downlink

    2. Penyebab dan cara mengatasi eror orbit pada orbit GEO

    Gangguan yang dialami satelit geostasioner menyebabkan terjadinya

    perubahan pada posisi satelit di orbitnya. Perubahan ini mengakibatkan

    perubahan pada elemen orbit terutama perubahan inklinasi akibat gangguan

    3 benda, perubahan bujur yang disebabkan oleh ketidak bulatan bumi, dan

    perubahan eksentrisitas akibat gangguan radiasi matahari. Jika tidak

    dilakukan koreksi orbit, gangguan ini bersama dengan gangguan akibat

    ketidakbulatan bentuk Bumi akan mengakibatkan berubahnya inklinasi dari

    0 hingga 14.67 dalam 26.6 tahun. Besarnya percepatan geser (drift

    acceleration) yang dialami orbit satelit berasal dari kepepatan (flattening)

    kutub-kutub Bumi maupun dari kelonjongan ekuator Bumi. Lebih

    pendeknya radius kutub Bumi (6356.77 km) dari pada radius ekuatornya

    (6378.14 km) sebesar 21 km mengakibatkan satelit merasakan adanya

    tarikan tambahan dari equatorial bulge Bumi tersebut. Akibatnya, secara

  • umum, tarikan gravitasi pada satelit tidak mengarah tepat ke pusat Bumi

    tapi agak tertarik ke arah equatorial bulge tersebut. Efek kepepatan ini pada

    satelit ada dua:

    a. Bertambahnya radius orbit karena adanya penambahan percepatan

    gravitasi pada satelit.

    b. Jika inklinasi satelit tidak sama dengan nol maka orbit normal satelit

    (garis yang tegak lurus terhadap bidang orbit) akan mengalami presesi

    mengitari sumbu rotasi Bumi, karena adanya gaya yang menarik satelit

    menuju bidang ekuator.

    Efek dari gangguan tekanan Matahari adalah berubahnya

    eksentrisitas satelit. Dibanding parameter orbit lainnya, eksentrisitas

    merupakan elemen orbit yang paling mudah untuk dikendalikan. Sering

    pengendalian eksentrisitas dapat digabung dengan pengendalian bujur

    dengan sedikit bahkan tanpa penambahan bahan bakar.

    Agar satelit terhindar dari ganguan orbit maka dilakukan

    pengendalian orbit oleh operator satelit bersangkutan. Pengendalian

    inklinasi disebut pengendalian utara-selatan (north-south station keeping)

    sedangkan pengendalian bujur disebut pengendalian timurbarat (east-west

    station keeping).

    Pengendalian utara-selatan (north-south station keeping) dilakukan

    dengan memberikan impuls (memakai thruster) pada waktu dan arah yang

    tepat untuk mengembalikan satelit pada inklinasi nol. Karena benda ketiga

    cenderung menggerakkan normal orbit satelit ke arah Titik Aries

    (asensiorekta 0) maka manuver inklinasi menggerakkan normal orbit ke

    arah yang berlawanan (asensiorekta 180). Jika inklinasi nol telah

    didapatkan maka kembali impuls diberikan pada arah berlawanan dengan

    semula untuk menghentikan perubahan inklinasi. Batas toleransi inklinasi

    yang dibolehkan sebelum dilakukan pengendalian utara-selatan ini adalah

    0.1 untuk satelit pada C band dan 0.05 untuk satelit pada Ku band.

    Untuk mengoreksi pergeseran bujur satelit, diberikan impuls pada

    satelit tiap 2 atau 3 minggu dengan arah berlawanan dengan arah

    pergeseran. Manuver ini dinamakan pengendalian timur-barat (east-west

  • station keeping). Batas toleransi pergeseran bujur yang dibolehkan sebelum

    dilakukan pengendalian timur-barat ini adalah 0.1 untuk satelit pada C

    band dan 0.05 untuk satelit pada Ku band (sama dengan batas toleransi

    pengendalian utara-selatan).

    3. Blok diagram dari sistem komunikasi satellite

    Satelit merupakan suatu micro wave repeater station yang berfungsi

    untuk memperkuat sinyal yang berasal dari stasiun bumi serta memproses

    translasi frekuensi dari frekuensi uplink menjadi frekuensi downlink.

    Sebelum dikirimkan, informasi akan di kodekan (encoding) dengan

    perangkat encoder yang selanjutnya dimodulasi menjadi sinyal IF 70MHz

    dengan menggunakan modulator. Setelah dimodulasi, sinyal melewati UP

    Converter yang berfungsi untuk mengubah sinyal IF 70MHz menjadi sinyal

    RF 6 GHz dan kemudian masuk menuju HPA (High Power Amplifier)

    dimana sinyal output dari UP Converter akan dikuatkan sebelum

    dipancarkan ke satelit melalui antenna parabola.

    Pada satelit, sinyal yang diterima dilewatkan pada Band Pass Filter

    (BPF) untuk melewatkan frekuensi yang dikehendaki saja sehingga sinyal

    informasi dan noise dapat dipisahkan. Selain itu, pada satelit juga akan

    melakukan sistem detection dan correction eror sehingga informasi yang

    dikirimkan kembali ke bumi sama dengan informasi yang dikirimkan.

    Sebelum pancarkan kebumi sinyal akan dikuatkan kembali menggunakan

    HPA.

  • Pada penerima stasiun bumi, sinyal akan masuk ke Low Noise Block

    Converter yang berfungsi untuk memblok noise sehingga hanya sinyal

    informasi saja yang dapat diteruskan menuju receiver dan demudulator.

    Pada demodulator sinyal akan didemodulasikan sehingga didapatkan

    kembali sinyal informasi asli yang berupa kode dan akan di decoding-kan

    menggunakan decoder.

    4. Nilai Pr dan Pdf Uplink