uts ekonomi moneter ( uang )

13
1. Peran dan Fungsi Uang Uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai dan diterima umum untuk melakukan berbagai macam transaksi ekonomi/pembayaran seperti pembelian barang dan jasa, pelunasan hutang, investasi, dll. Sedangkan uang dalam ilmu ekonomi modern, didefinisikan beberapa ahli sebagai berikut (Darmawan, 2006): 1. AC Pigou; dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud uang adalah alat tukar 2. DH Robertson; dalam bukunya Money, ia mengatakan bahwa uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang. 3. RG Thomas; dalam bukunya Our Modern Banking, menjelaskan uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. Peran Uang dalam Perekonomian Semua aspek kehidupan manusia dalam peradaban modern saat ini tidak terlepas dan ditopang sepenuhnya oleh uang. Tidak ada satupun peradaban di dunia ini yang tidak mengenal dan menggunakan uang. Kalaupun ada, maka perekonomian dalam peradaban tersebut pasti stagnan dan tidak berkembang. Peran uang dalam perekonomian dapat diibaratkan darah yang mengalir dalam tubuh manusia. Tanpa darah, manusia seakan-akan hendak mati. Kekurangan uang bagaikan kekurangan darah yang

Upload: khaerul-kurniawan

Post on 22-Nov-2014

9.169 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Uts ekonomi moneter ( uang )

1. Peran dan Fungsi Uang

Uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai dan diterima umum untuk melakukan

berbagai macam transaksi ekonomi/pembayaran seperti pembelian barang dan jasa, pelunasan

hutang, investasi, dll.

Sedangkan uang dalam ilmu ekonomi modern, didefinisikan beberapa ahli sebagai

berikut (Darmawan, 2006):

1. AC Pigou; dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud uang adalah alat tukar

2. DH Robertson; dalam bukunya Money, ia mengatakan bahwa uang adalah sesuatu yang

bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.

3. RG Thomas; dalam bukunya Our Modern Banking, menjelaskan uang adalah sesuatu

yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-

barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.

Peran Uang dalam Perekonomian

Semua aspek kehidupan manusia dalam peradaban modern saat ini tidak terlepas dan

ditopang sepenuhnya oleh uang. Tidak ada satupun peradaban di dunia ini yang tidak mengenal

dan menggunakan uang. Kalaupun ada, maka perekonomian dalam peradaban tersebut pasti

stagnan dan tidak berkembang.

Peran uang dalam perekonomian dapat diibaratkan darah yang mengalir dalam tubuh

manusia. Tanpa darah, manusia seakan-akan hendak mati. Kekurangan uang bagaikan

kekurangan darah yang mengakibatkan gairah hidup menurun dan lemah, yang pada akhirnya

manusia menjadi sakit-sakitan.

Abraham H. Maslow dalam teori Motivasinya mengatakan bahwa kebutuhan manusia

yang paling mendasar adalah kebutuhan fisik. Kebutuhan fisik manusia tidak lain adalah berupa

barang dan jasa. Untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa tersebut, cara yang paling

mudah adalah dengan memiliki sesuatu yang disebut UANG. Karena uang adalah sesuatu benda

yang diterima dan digunakan secara umum sebagai alat untuk memudahkan proses transaksi

dalam memenuhi kebutuhan manusia berupa barang dan jasa. Sehingga secara tidak langsung

juga dapat dikatakan bahwa kebutuhan yang paling “mendasar” dalam perekonomian dan

kehidupan sosialnya adalah uang.

Benar, tanpa adanya uang perekonomian tidak akan berjalan tetapi akan tetap ( stagnan ).

Hal itu diakibatkan karena uang merupakan suatu perbandingan antara barang atau jasa yang

Page 2: Uts ekonomi moneter ( uang )

dimiliki dengan bagaimana kita mendapatkannya. Dengan adanya uang ukuran tersebut akan

dapat diketahui ( hal ini sesuai dengan uang sebagai alat ukur ). Selain itu fungsi uang sebagai

alat tukar menjadi salah satu penyebab pentingnya uang dalam perekonomian. Hal ini

disebabkan dengan uang, nilai yang terdapat dalam barang dan jasa dalam kegiatan transaksi

dapat sesuai dengan nilainya. Karena dalam system barter yang dahulu pernah diterapkan, nilai

barang yang satu mungkin tidak berbanding ( bias lebih rendah atau lebih tinggi ) dari barang

yang lainnya. Selain itu fungsi uang lainnya ( penyimpan kekayaan dan alat pembayaran di masa

yang akan datang ) juga ikut berpengaruh pada pentingnya keberadaan uang dalam kehidupan.

2. Hubungan Perputaran Uang

Hubungan antara uang ini dapat dijelaskan dalam teori kuantitas uang.

Secara umum, teori kuantitas uang menggambarkan pengaruh jumlah uang beredar terhadap

perekonomian, dikaitkan dengan variabel harga dan output. Hubungan antara jumlah uang

beredar, output, dan harga dapat ditulis dalam persamaan matematis sebagai berikut:

MxV=PxY

Dimana P adalah tingkat harga (GDP deflator), Y adalah jumlah output (real GDP), M

adalah jumlah uang beredar, PxY adalah nominal GDP, dan V adalah velocity of money

(perputaran uang). Persamaan ini disebut sebagai persamaan kuantitas (quantity equation).

Velocity of money (perputaran uang) mengukur tingkat dimana uang bersirkulasi dalam

perekonomian (Mankiw, 2003). Atau dapat dikatakan mengukur kecepatan perpindahan uang

dari satu orang ke orang lainnya. Velocity of money dapat dihitung melalui pembagian antara

GDP nominal dengan jumlah uang beredar. Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut:

V=(PxY)/M

Persamaan di atas dapat dianggap sebagai suatu definisi yang menunjukkan perputaran V

sebagai rasio GDP nominal, PY, terhadap kuantitas uang M. Persamaan tersebut merupakan

suatu identitas. Jika satu atau lebih variabel itu berubah, maka satu atau lebih variabel lainnya

juga harus berubah untuk menjaga kesamaan. Misalnya, jika jumlah uang beredar meningkat,

maka akibatnya dapat dilihat dari ketiga variabel lainnya: harga harus naik, kuantitas output

harus naik, atau kecepatan perputaran uang harus turun.

Selain itu, Perubahan nilai uang dapat dijelaskan dengan menggunakan teori jumlah (teori

kuantitas, Marshall) yaitu: adanya keseimbangan antara jumlah uang yang beredar dengan

berbagai faktor yang ikut mempengaruhinya.

Page 3: Uts ekonomi moneter ( uang )

Faktor yang mempengaruhi meliputi:

kecepatan peredaran uang kartal dan giral

lamanya uang tersimpan

jumlah pendapatan nasional.

Sehingga teori kuantitas dirumuskan:  M = k.PT

M  = jumlah uang yang beredar

PT = jumlah nilai transaksi (pendapatan nasional)

k  = konstanta

3. Tugas Bank Indonesia dan Sistem Pembayaran

Tugas Bank Indonesia

Sebagai bank sentral. Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut :

Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

Mengatur dan mengawasi perbankan

Selain itu, tugas dari Bank Indonesia tercantum dalam UU No. 23 Tahun 1999. Dalam UU

tersebut ditegaskan tentang tujuan dan tugas Bank Indonesia melalui 3 Pasal, yaitu: Pasal 7

(Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah); Pasal 8

(Menetapkan dan melaksanakan kebijaksanaan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran

sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi Bank); dan Pasal 9 (Pihak lain dilarang

melakukan segala bentuk campur tangan terhadap pelaksanaan tugas Bank Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam pasal 8, Bank Indonesia wajib menolak dan mengabaikan segala

campur tangan dari pihak manapun dalam pelaksanaan tugasnya). Pasal 48 (Anggota Dewan

Gubernur tidak dapat diberhentikan dalam masa jabatannya kecuali karena yang bersangkutan

mengundurkan diri, terbukti melakukan tindak pidana kejahatan,

Sistem Pembayaran

Sistem Pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai

uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut

sangat beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada

penggunaan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya.

Page 4: Uts ekonomi moneter ( uang )

Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan

oleh Bank Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.

Sebagai otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran, tugas utama Bank

Indonesia tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem keuangan

(perbankan dan sistem pembayaran). Keberhasilan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas

moneter tanpa diikuti oleh stabilitas sistem keuangan, tidak akan banyak artinya dalam

mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Stabilitas moneter dan stabilitas

keuangan ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Kebijakan moneter memiliki

dampak yang signifikan terhadap stabilitas keuangan begitu pula sebaliknya, stabilitas keuangan

merupakan pilar yang mendasari efektivitas kebijakan moneter. Sistem keuangan merupakan

salah satu alur transmisi kebijakan moneter, sehingga bila terjadi ketidakstabilan sistem

keuangan maka transmisi kebijakan moneter tidak dapat berjalan secara normal. Sebaliknya,

ketidakstabilan moneter secara fundamental akan mempengaruhi stabilitas sistem keuangan

akibat tidak efektifnya fungsi sistem keuangan. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa

stabilitas sistem keuangan juga masih merupakan tugas dan tanggung jawab Bank Indonesia.

4. Konsep Permintaan Uang

1. TEORI PERMINTAAN UANG KLASIK

Teori permintaan uang Klasik bermula dari teori tentang jumlah uang yang beredar

dalam masyarakat (teori kuantitas uang ). Teori ini tidak di maksudkan untuk

menjelaskan mengapa seseorang/masyarakat menyimpan uang kas, tetapi lebih pada

peranan uang dalam perekonomian. Dengan sederhana Irving Fisher merumuskan teori

Kuantitas uang sebagai berikut :

MV = PT

M = Jumlah uang beredar

V = Perputaran uang dalam satu periode

P = Harga barang

T = Jumlah barang yang diperdagangkan

2. TEORI PERMINTAAN UANG KEYNES

Keynes menerangkan mengapa seseorang memegang uang kas berdasarkan kegunaan

uang. Seperti kita ketahui, uang dapat berfungsi sebagai alat tukar (transaksi) dan

penyimpan kekayaan. Dalam teorinya tentang permintaan akan uang kas, Keynes

membedakanantara motif transaksi (dan berjaga-jaga) serta spekulasi. Seseorang

memerlukan uang karena dia akan melakukan transaksi dan untuk berjaga-jaga (kalau

Page 5: Uts ekonomi moneter ( uang )

sakit, musibah dan sebagainya yang pada akhirnyamerupakan kegiatan transaksi). Selain

itu orang mau memegang uang karena motif spekulasi. Dalam hal ini seseorang berusaha

supaya hasil dari uang yang dipegang maksimum, dengan cara mengkombinasikan uang

yang dipegang dengan bentuk kekayaan lainnya.

3. TEORI PERMINTAAN UANG FRIEDMAN

Teori permintaan uang Friedman ini dikenal dengan "restatement" of the quantity theory

(penegasan kembali tentang teori kuantitas). Friedman menyatakan bahwa uang pada

prinsipnya merupakan salah satu bentuk kekayaan. Permintaan uang (mirip dengan

permintaan akan suatu barang) tergantung pada tiga hal, yaitu: (a) total kekayaan yang

dimiliki, dalam segala macam bentuk kekayaan-ini merupakan kendala anggaran (budget

constraint) dalam perilaku konsumen; (b) harga dan keuntungan (return) dari masing-

masing bentuk kekayaan; dan (c) selera dan preferensi pemilik kekayaan. Analisis

Friedman bertitik-tolak pada keuntungan marginal dari proses substitusi antar bentuk

kekayaan seperti uang, obligasi, saham, surat berharga dan bentuk kekayaan yang lain

(baik manusiawi maupun non manusiawi).

Dalam definisinya yang paling luas, kekayaan seseorang adalah seluruh sumber

"pendapatan" atau jasa yang dapat dikonsumsi. Salah satu bentukkekayaan ini adalah

kapasitas produktif dari manusia. Dengan demikian bentuk kekayaan yang pertama yang

dapat dimiliki seseorang adalah kapasitas produksi manusia (sumber daya manusia).

Kapasitas manusia berhubungan erat dengan besarnya harapan memperoleh penghasilan

di masa depan. Dengan demikian semakin kaya seseorang harapan pendapatan di masa

dengan semakin besar. Apabila kekayaan adalah W, pendapatan adalah y dan suku bunga

adalah r; maka W =y/ menunjukkan nilai sekarang dari pendapatan di masa depan. Bila

W P maka YP akibatnya jumlah uang yang dipegang juga akan naik. Keuntungan dalam

memegang uang berupa kemudahan dalam melakukan transaksi. Secara riil, besarnya

keuntungan memegang uang ini dipengaruhi oleh volume barang yang ditransaksikan.

Untuk per unit uang yang dipegang, volume barang yang dapat ditransaksikan ditentukan

oleh harga barang, P. Dengan demikian keuntungan memegang uang tergantung tingkat

harga, P.

5. Suku Bunga sebagai Penghubung Sektor Moneter dan Sektor Riil

Menurut Keynes, tingkat bunga merupakan penghubung utama antara sector moneter

dan sector riil. Misalnya, perubahan jumlah uang uang yang beredar akan mempengaruhi

tingkat bunga. Selanjutnya melalui perubahan tingkat bunga pemerintah akan dapat

mempengaruhi investasi atau mungkin juga konsumsi, yang selanjutnya akan mempengaruhi

Page 6: Uts ekonomi moneter ( uang )

pula permintaan agregat atau pengeluaran total. Perubahan dalam pengeluaran total pada

akhirnya akan mempengaruhi keseimbangan pendapatan nasional (GDP) riil. Dengan

demikian, tingkat bunga uang merupakan biaya modal dapat dipandang sebagai indikator

pengaruh kebijaksanaan moneter / sector moneter terhadap keseimbangan pendapatan

nasional ( sector riil ). Secara skematis jalur tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar Alur Kebijakan Moneter terhadap Sektor riil

6. Liberalisasi Modal dan Pasar keuangan

Liberalisasi keuangan adalah bagian intergral dari liberalisasi ekonomi. Secara khusus

tujuan liberalisasi keuangan adalah untuk meningkatkan peranan pasar dan untuk mengurangi

peranan negara dalam penyelenggaraan jasa-jasa keuangan, atau sebagimana dikemukakan

McKinnon (1973), tujuan liberalisasi keuangan adalah untuk membebaskan penyelenggaraan

jasa-jasa keuangan dari “represi keuangan”.

Menurut pendapat saya, liberalisasi modal dan bangkitnya pasar keuangan merupakan hal

yang belum dapat menghasilkan kemajuan pada suatu Negara. Hal ini telah terbukti dengan

banyaknya bukti bahwa keadaan ini menimbulkan dampak negative yang banyak walaupun

adapula dampak positifnya. Menurut saya, dilakukannya liberalisasi modal dan pasar keuangan

ini akan menimbulkan masalah baru lagi. Dengan liberalisasi modal ini akan menyebabkan

munculnya kesenjangan yang lebih jauh antara pemilik modal dengan rakyat biasa dan

menimbulkan banyak masalah. Para pemilik modal akan lebih maju dan kemungkinan besar

akan menutup kesempatan bagi yang lainnya untuk dapat bersaing. Selain itu jika liberalisasi itu

diterapkan, maka para pengusaha pemilik modal besar akan mampu untuk menghalangi

kebijakan pemerintah terhadap pasar, sehingga yang tejadi adalah pasar bebas tanpa adanya

campur tangan pemerintah.

HOT MONEY

Kebijakan moneter ( membeli surat

berharga )

Cadangan bank umum naik

Jumlah uang beredar naik

Tingkat bunga turun

Investasi naikGNP naik

Page 7: Uts ekonomi moneter ( uang )

Menurut pendapat saya, arus keluarnya Hot Money tersebut harus di tahan. Hal ini

disebabkan karena dengan adanya hot money dapat melemahkan keadaan investasi pengusaha

domestic. Dengan adanya hot money tersebut dapat mengurangi peluang dari investor domestic

untuk masuk ke pasar. Selain itu, hot money tersebut dapat menyebabkan kebijakan internal

( dalam negeri ) dapat terpengaruh oleh pihak eksternal ( asing ). Hal ini karena dengan

melambungnya hot money di Indonesia menyebabkan para pemegang saham terbesar berasal

dari asing, sehingga meminta balas jasa dari pembuat kebijakan. Untuk mencegah hal tersebut

terjadi, harusnya BI menahan laju dari hot money tersebut.

7. Interest Rate dan Solusinya

Interest rate merupakan system penerapan bunga dalam hutang internasional yang

diterapkan oleh Amerika Serikat. dengan diterapkannya interest rate, para pemilik asset

( peminjam ) dapat memperoleh keuntungan dari bunga yang ditetapkan dalam perjanjian

tersebut. Bunga dalam utang luat negeri itu terus meningkat setiap periode sehingga ketika

jangka waktu pembayaran telah terlewati maka bunganya makin besar ( bunga bisa saja melebihi

jumlah pinjamannya ). Sehingga Negara peminjam khususnya Negara yang sedang berkembang

akan kesulitan untuk melunasi utangnya, karena bunganya yang sangat besar sehingga dana yang

ada hanya bisa untuk melunasi bunganya utang saja, sehingga munculah krisis moneter di dalam

suatu Negara.

Solusinya adalah mengatur sektor finansial agar menjauhi dari segala transaksi yang

mengandung riba, termasuk transaksi-transaksi maya di pasar uang. Gejala decoupling,

disebabkan, karena fungsi uang bukan lagi sekedar menjadi alat tukar dan penyimpanan

kekayaan, tetapi telah menjadi komoditas yang diperjualbelikan dan sangat menguntungkan bagi

mereka yang memperoleh gain. Meskipun bisa berlaku mengalami kerugian milyaran dollar AS.

Dapat disimpulkan, perekonomian saat ini digelembungkan oleh transaksi maya yang

dilakukan oleh segelintir orang di beberapa kota dunia, seperti London (27 persen), Tokyo-Hong

Kong-Singapura (25 persen), dan Chicago-New York (17 persen). Kekuatan pasar uangini

sangat besar dibandingkan kekuatan perekonomian dunia secara keseluruhan.Perekonomian

global praktis ditentukan oleh perilaku lima negara tersebut.

Untuk itu, system ekonomi islam yang saat ini cocok untuk diterapkan dalam kegiatan

perekonomian Negara. Karena dalam system ekonomi islam tidak mengenal yang namanya

bunga ( riba ).

8. Kebijakan Ekonomi yang digunakan

Page 8: Uts ekonomi moneter ( uang )

Mengapa sector riil jarang menjadi perhatian?

Hal ini disebabkan karena menurut pendapat beberapa ahli, dengan menggunakan kebijakan

moneter maka sector rill juga akan ikut merasakan manfaatnya, sehingga kebijakan yang sering

digunakan adalah kebijakan dalam sector moneter.

Upaya pemulihan ekonomi nasional telah ditempuh oleh Pemerintah melalui langkah-

langkah kebijakan yang bersifat menyeluruh yang tidak hanya menyangkut program stabilisasi

makroekonomi (kebijakan moneter dan fiskal) tetapi juga program reformasi di bidang keuangan

dan sektor riil. Dengan melihat strategisnya peran perbankan dalam perekonomian maka upaya

memperbaiki dan memperkuatsektor keuangan, khususnya perbankan, menjadi sangat penting.

Sektor perbankan memiliki peranan yang penting dalam proses kebangkitan (recovery)

perekonomian secara keseluruhan. Di samping peranannya dalam penyelenggaraan transaksi

pembayaran nasional dan menjalankan fungsi intermediasi (penyaluran dana dari

penabung/pemilik dana ke investor), sektor perbankan juga berfungsi sebagai alat transmisi

kebijakan moneter. Dengan industri perbankan yang umumnya sedang mengalami kesulitan,

transmisi kebijakan moneter melalui sektor perbankan tidak berfungsi sebagaimana diharapkan.

Hal ini mengakibatkan kebijakan moneter sering kurang efektif dalam mencapai sasaran.

Dengan kerangka yang demikian, sangatlah sulit dibayangkan format pemulihan perekonomian

nasional melalui program stabilisasi ekonomi makro apabila sektor perbankan tetap berada

dalam kesulitan yang parah.

Untuk mengatasi dampak krisis, apa yang dapat dilakukan segera adalah melakukan

restrukturisasi perbankan. Rangkaian kebijakan tersebut diharapkan dapat kembali membangun

kepercayaan masyarakat dalam dan luar negeri terhadap system keuangan dan perekonomian

kita, mengupayakan agar perbankan kita menjadi lebih solvabel sehingga dapat kembali

berfungsi sebagai lembaga perantara yang mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sekaligus

meningkatkan efektifitas pelaksanaan kebijakan moneter.

Oleh karena itulah maka peranan kebijakan dalam bidang makroekonomi menjadi sasaran

utama sehingga sector mikro dan sector riil akan ikut merasakan pengaruhnya.

Page 9: Uts ekonomi moneter ( uang )