tugas moneter penawaran uang

15
Deny Witris Yuniardi C1A009132 PENAWARAN UANG

Upload: danit

Post on 15-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

moneter

TRANSCRIPT

  • Deny Witris YuniardiC1A009132PENAWARAN UANG

  • PENDAHULUANPada hakikatnya, penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian. Kita telah mengenal kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang bertujuan untuk mengatur penawaran uang / mengatur jumlah uang yang beredar. Jadi penawaran uang merupakan tugas pemerintah melalui bank sentral (Bank Indonesia).Yang dimaksud dengan penawaran uang disini adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat. Perubahan jumlah uang yang beredar secara garis besar dipengaruhi oleh uang inti dan pelipat uang. Besarnya uang inti sangat tergantung pada tindakan-tindakan yang ditentukan oleh pemerintah khususnya bank sentral. Pelipat uang, di lain pihak, disamping dipengaruhi oleh perilaku bank sentral juga ditentukan oleh perilaku agen-agen ekonomi lainnya seperti bank umum dan masyarakat domestic.Sangat perlu dipahami bahwa konsep uang sangat terkait pada konsep likuiditas. Suatu asset likuid adalah asset yang dengan mudah dapat diuangkan dengantanpa kehilangan risiko rugi. Pada satu sisi ekstrim dari spectrum likuiditas, uang tunai adalah asset yang paling likuid dengan daya beli penuh. Pada tingkat spektrum likuiditas moderat kita mengenal uang kuasi yang secara definitive tidak secara langsung berfungsi sebagai medium of exchange. Pada sisi ekstrim lainnya kita mengenal asset-aset fisik yang sangat tidak likuid sebagai alat pertukaran seperti rumah, tanah, obligasi jangka panjang dan sebagainya.

  • Teori Penawaran Uang Klasik

    Dalam teori penawaran uang klasik menganggap uang yang beredar tercipta seakan-akan perbankan tidak ada atau kalau ada tidak mempunyai pengaruh terhadap proses penawaran uang. Teori yang paling sederhana adalah merupakan gambaran dari system standar emas, di mana emas merupakan satu-satunya alat pembayaran. Uang yang beredar atau yang di tawarkan di masyarakat dipengaruhi oleh naik turunnya persediaan emas yang ada ditangan masyarakat dan perdagangan luar negeri. Jumlah uang yang beredar turun apabila ada defisit neraca pembayaran dan jumlah uang beredar naik bila ada surplus neraca pembayaran.

  • Teori Penawaran Uang Klasik

    Dalam system moneter seperti diatas, uang beredar benar-benar ditentukan oleh proses pasar. Sedangkan pihak pemerintah dalam hal ini bank sentral atau system perbankan tidak mempunyai pengaruh terhadap besarnya jumlah uang yang beredar. Keadaan ini terjadi secara otomatis, dimana tidak ada alasan lagi bagi pemerintah maupun otorita moneter untuk melakukan campur tangan di pasar uang. Penawaran uang akan bertambah atau berkurang tergantung kepada perilaku produsen emas.

  • Teori Penawaran Uang KeynesSampai pada zaman Keynes, Teori Penawaran uang masih dalam bentuk sederhana. Keynes sendiri kurang memberikan perhatian mengenai mekanisme atau proses terjadinya penambahan jumlah uang beredar. Jumlah uang beredar dianggap langsung terjadi dipasar uang, atau dengan kata lain penawaran uang atau jumlah uang beredar langsung ditentukan oleh Otoritas Moneter. Dengan sendirinya prilaku jumlah uang beredar tidak dipengaruhi oleh suku bunga, akibatnya kurva penawara uang akan tegak lurus pada sumbu mendatar

  • Kurva Penawaran Uang KeynesiMoney Supply (Ms)Money Supply0

  • PERGESERAN KURVA PENAWARAN UANGFaktor-faktor yang mempengruhi pergeseran kurva penawaran uang, adalah:Tingkat Bunga Merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Jika tingkat bunga terlalu tinggi, dunia usaha akan lesu.Tingkat Inflasi Inflasi yang tinggi dapat melumpuhkan perekonomian. Daya beli masyarakat menjadi rendah dan perusahaan tidak dapat menjual barang dan jasa yang ditawarkannya.Tingkat Produksi dan Pendapatan Nasional Bila tingkat produksi dan pendapatan nasional rendah, pemerintah mungkin akan memperbanyak jumlah uang yang beredar. Dengan tujuan untuk menggairahkan dunia perbankan dan dunia usaha (melalui peningkatan suku bunga dan peningkatan harga).Kondisi Kesehatan Dunia Perbankan Setiap bank diharuskan memiliki cadangan uang yang cukup untuk menjaga dana nasabah agar tetap aman. Bank Indonesia menetapkan tingkat sadangan tertentu, yang sekaligus menjadi pengukur kesehatan bank.Nilai Tukar Rupiah Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah rupiah yang beredar, sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan dan penawaran. Tingkat bunga akan naik dan nilai rupiah pun terangkat.

  • Teori Penawaran Uang Setelah KeynesMenurut teori ini ada tiga pelaku dalam pasar uang yaitu: Otoritas moneter, lembaga keuangan dan masyarakat. Otoritas moneter merupakan Suplier uang primer kepada masyarakat. Jadi sebenarnya pasar uang itu terbagi dua, yaitu: sub pasar uang primer dan sub pasar uang sekunder, yang masing-masing mempunyai permintaaan dan penawaran. Hubungan kedua pasar ini sangat erat walaupun pasar primer lebih bersifat fundamental. Supply uang sekunder (DD, TD, SD) adalah lembaga keuangan.

  • GambarPeran Utama Tiga Pelaku Pasar Uang Dalam Penciptaan Uang Beredar

    Masyarakat

    RT, Perusahaan

    Otoritas Moneter / Bank Sentral

    Uang beredar(money Supply)

    Lembaga Keuangan

    Bank - LKBB

    CCRRUang Giral (DD), TD, SD DD, TD, SD

  • Keseimbangan Pasar Uang-ModalKeseimbangan pasar uang-modal tercapai bila permintaan uang (L) telah sama dengan penawaran uang (M). L = M.Secara grafis digambarkan oleh kurva LM.

  • PENURUNAN KURVA LMKurva LM menunjukkan kombinasi antara tingkat bunga (i) dan tingkat pendapatan (Y) dengan keseimbangan pada pasar uang. Untuk menurunkan kurva LM kita mulai dengan pasar uang.

  • Penawaran uang /money supply(Ms) ditentukan oleh bank sentral. Karena penyuplai uang itu adalah bank sentral. Permintaan uang /money demand(Md) ditentukan oleh tingkat pendapatan. Kesimbangan antaramoney demanddanmoney supplykatakan pada tingkat bunga 10%. Jadi keseimbangan pasar uang yang pertama terjadi saat tingkat bunga 10% dan tingkat pendapatan Y1.Kurva LM menunjukkan kombinasi dari i dan Y dengan keseimbangan pada pasar uang yaitu tingkat bunga 10% dan pendapatan sebesar Y1. Jadi pointmenggambarkan point ketika pasar uang ekuilibrium ditandai pada tingkat pendapatan Y1.Jika pendapatan naik menjadi Y2, maka permintaan barang dan jasa juga naik. Kenaikan permintaan barang dan jasa ini akan menyebabkan transaksi permintaan uang akan naik. Pada kurva ditunjukkan dengan bergeser kurvamoney demandke kanan, dengan pendapatan sebesar Y2.Permintaan uang yang naik, akan menyebabkan bank maupun penerbit bond akan menjual bond. Jika bond dijual, maka harga bond akan turun. Untuk menarik kembali uang yang beredar di masyarakat, maka bank akan menaikkan tingkat bunga, misalkan menjadi 15%. Sehingga di dapat kesimbangan pasar uang yang kedua yaitu saat tingkat bunga sebesr 15% dan pendapatan sebesar Y2. Kedua point ini dihubungkan dan terbentuklah kurva LM.Jadi menurut teori preferensi likuiditas, jika tingkat pendapatan naik, maka tingkat bunga juga naik. Pendapatan yang naik, akan menaikkan permintaan uang dan kemudian menaikkan tingkat bunga keseimbangan.

  • PERGESERAN KURVA LMKurva LM akan bergeser bila permintaan dan atau penawaran uang berubah.

    Jika ada penambahan jumlah uang beredar dan permintaan uang bertambah maka kurva LM akan bergeser ke kanan (dari LMo ke LM1). Begitupula sebaliknya jika jumlah uang beredar dan permintaan uang berkurang maka kurva LM akan bergeser ke kiri.

  • Dampak Kebijakan Moneter Terhadap Kurva LMKontraksi moneter atau pengetatan moneter berhubungan dengan penurunan penwaran uang. Ketika terjadi peningkatan penawaran uang disebut juga sebagai ekspansi moneter. Kebijakan moneter tidak mempengaruhi kurva IS, tetapi hanya mempengaruhi kurva LM. Misalnya, ketika terjadi peningkatan penawaran uang, kurva LM akan bergeser ke bawah. Ekspansi moneter akan mendorong terjadinya peningkatan output dan penurunan tingkat suku bunga.

  • KONDISI PENAWARAN UANG DI INDONESIAkondisi penawaran uang dalam tahun terakhir ditandai dengan meningkatnya kebutuhan bank-bank akan likuiditas Rupiah kartena konsolidasi perbankan nasional dan pertumbuhan permintaan kredit yang relatif tinggi, baik secara keseluruhan maupun untuk sektor-sektor tertentu khususnya properti. Hal ini pada giliranya ikut mendorong naiknya suku bunga pasar uang antar bank maupun suku bunga dana, khususnya suku bunga deposito berjangka Rupiah. Perkembangan ini telah pula menyebabkan semakin melebarnya perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri. Pesatnya perkembangan inovasi produk produk keuangan yang berisiko tinggi juga yang diwarnai perkembangan pasar uang di Indonesia,produk-produk, tyersebut tidak hanya terbatas pada berkembangnya transaksi derivatif namun juga muncul beberapa produk keuangan baru yang ikut mermalkan pasar uang di tanah air.Kondisi pasar uang kemungkinan besar masih cenderung fluktuatif hingga akhir tahun 2013 ini karena beberapa indikator yang bisa mengganggu.

    *******