uts all in srhddthtdhdthdthdhdrthdt

34
Definisi Manajemen Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yang berarti "tangan". Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur"

Upload: wisnu1201091

Post on 17-Feb-2016

219 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

zdvjhdjvbjdsbjvbsjdbnd kdngknklbnfklnlf kfnblknfkbnfd .fnbkdfnkbndkfnbkdnbk.ndfkndf sue fhsue fgusefu sufsl fsfuls gfusul gfuseg uelfugue fgo;eu fgoe;afg ;ef ;se fes; f;se g;fsef

TRANSCRIPT

Definisi Manajemen

• Kata manajemen mungkin berasal dari bahasaItalia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan,"terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal daribahasa latin manus yang berarti "tangan".

• Kata Manajemen berasal dari bahasa Peranciskuno ménagement, yang memiliki arti "seni melaksanakan danmengatur"

Definisi Manajemen (cont’d)

• Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain(Mary Parker Follet)

• Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur danmengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

• Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah prosesperencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolansumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien.• Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,

• sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

• Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterimasecara universal.

Tahap Perkembangan ManajemenTahap 1 : Pemikiran awal manajemen

Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen.

Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrinekonomi klasik, The Wealth of Nation. ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akandiperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor).

• yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang.

• Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwadengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan penitidapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari.

• Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudahsangat hebat bila mereka mampu menghasilkan 20 peniti sehari.

• Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan :(1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja,(2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan(3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.

Tahap Perkembangan Manajemen (Cont’d)

Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmumanajemen adalah Revolusi Industri di Inggris

• Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin

• Menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnyakegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yangdisebut "pabrik."

• Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itumembutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkanpermintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku,memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain,

• Sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.

Tahap Perkembangan Manajemen (Cont’d)

Tahap 2: Era manajemen ilmiah

• Era ini ditandai dengan berkembangnya perkembangan ilmu

manajemen dari kalangan insinyur—seperti Henry

Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey,

dan Harrington Emerson

• Manajemen ilmiah dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor

pada tahun 1911 dalam bukunya, Principles of Scientific

Management,

• Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah sebagai "penggunaan

metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan."

• Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun

terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya Teori Manajemen

Moderen.

Tahap Perkembangan Manajemen (Cont’d)• Perkembangan manajemen ilmiah juga didorong oleh munculnya

pemikiran baru dari Henry Gantt dan keluarga Gilberth.

• Henry Gantt. yang pernah bekerja bersama Taylor di Midvale Steel

Company, menggagas ide bahwa seharusnya seorang mandor

mampu memberi pendidikan kepada karyawannya untuk bersifat

rajin (industrious) dan kooperatif.

• Ia juga mendesain sebuah grafik untuk membantu manajemen yang

disebut sebagai Gantt chart yang digunakan untuk merancang dan

mengontrol pekerjaan.

• Sementara itu, pasangan suami-istri Frank dan Lillian

Gilbreth berhasil menciptakan micromotion, sebuah alat yang dapat

mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya

waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut.

Alat ini digunakan untuk menciptakan sistem produksi yang lebih

efesien.

Tahap Perkembangan Manajemen (Cont’d)• Era ini juga ditandai dengan hadirnya teori administratif,

• Teori Administratif adalah teori mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh

para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik.

• Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henri Fayol

mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen:

merancang,

mengorganisasi,

memerintah,

mengkoordinasi,

dan mengendalikan.

• Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar

ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga

sekarang.

• Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen yang merupakan

dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.

Tahap Perkembangan Manajemen (Cont’d)

• Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber.

• Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut

sebagai birokrasi

• Bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang

didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan

sejumlah hubungan yang impersonal.

• Namun, Weber menyadari bahwa bentuk "birokrasi yang ideal" itu tidak

ada dalam realita.

• Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud

menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana

pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar.

• Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi

besar sekarang ini.

Tahap Perkembangan Manajemen (Cont’d)

• Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick

Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari

teori statistika dengan teori mikroekonomi.

• Riset operasi, sering dikenal dengan "manajemen sains", mencoba

pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen,

khususnya di bidang logistik dan operasi.

• Pada tahun 1946, Peter F. Drucker sering disebut sebagai Bapak Ilmu

Manajemen—menerbitkan salah satu buku paling awal tentang

manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation).

• Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors)

yang menugaskan penelitian tentang organisasi.

Tahap Perkembangan Manajemen (cont’d)

Tahap 3 : Era Manusia Sosial

• Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioralschool) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen sains.Mahzab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an.

• Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studipenelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthorne.

• Eksperimen Hawthorne dilakukan pada tahun 1920-an hingga 1930-an diPabrik Hawthorne milik Western Electric Company Works di Cicero, Illenois.

Tahap Perkembangan Manajemen (cont’d)• Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam

tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja.

• Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan, lamajam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnyaterhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan kelompok,penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya.

• Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompokmerupakan penentu utama perilaku kerja individu

Tahap Perkembangan Manajemen (cont’d)

• Kontribusi lainnya datang dari Mary Parker Follet.

• Follett (1868–1933) yang mendapatkan pendidikan di bidang filosofi dan ilmu politikmenjadi terkenal setelah menerbitkan buku berjudul Creative Experience pada tahun1924.

• Follet mengajukan suatu filosifi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untukmengurangi konflik tanpa kompromi atau dominasi.

• Follet juga percaya bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan tujuanorganisasi dan mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan kelompok.

• Dengan kata lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompokdari pada individualisme.

• Dengan demikian, manajer dan karyawan seharusnya memandang diri mereka sebagaimitra, bukan lawan.

Tahap Perkembangan Manajemen (cont’d)• Pada tahun 1938, Chester Barnard (1886–1961) menulis buku berjudul The

Functions of the Executive yang menggambarkan sebuah teori organisasi dalamrangka untuk merangsang orang lain memeriksa sifat sistem koperasi. Melihatperbedaan antara motif pribadi dan organisasi,

• Barnard menjelaskan dikotonomi "efektif-efisien".

• Menurut Barnard, efektivitas berkaitan dengan pencapaian tujuan, dan efisiensiadalah sejauh mana motif-motif individu dapat terpuaskan.

• Dia memandang organisasi formal sebagai sistem terpadu yang menjadikankerjasama, tujuan bersama, dan komunikasi sebagai elemen universal,

• sementara itu pada organisasi informal, komunikasi, kekompakan, danpemeliharaan perasaan harga diri lebih diutamakan.

• Barnard juga mengembangkan teori "penerimaan otoritas" yang didasarkan padagagasan bahwa atasan hanya memiliki kewenangan jika bawahan menerimaotoritasnya

Tahap Perkembangan ManajemenTahap 4: Era Modern

• Era moderen ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (totalquality management—TQM)

• pada abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang palingterkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–1993) and Joseph Juran (lahir1904).

• Kontribusi pertama datang dari Joseph Juran. Ia menyatakan bahwa 80 persencacat disebabkan karena faktor-faktor yang sebenarnya dapat dikontrol olehmanajemen.

• Dari teorinya, ia mengembangkan trilogi manajemen yang memasukkanperencanaan, kontrol, dan peningkatan kualitas.

• Juran mengusulkan manajemen untuk memilih satu area yang mengalami kontrolkualitas yang buruk. Area tersebut kemudian dianalisis, kemudian dibuat solusi dandiimplementasikan.

Tahap Perkembangan Manajemen• Kontribusi kedua dari Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol

Kualitas di Jepang.

• Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasaldari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya.

• Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori limalangkah reaksi berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan,

(1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan,minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material;

(2) Produktivitas meningkat;(3) pangsa pasar meningkat karena peningkatan kualitas dan penurunan harga;(4) profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis;(5) Jumlah pekerjaan meningkat.

Prinsip ManajemenPrinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perludipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah.Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis,prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:

7. Pembayaran upah yang adil(renumeration).

8. Pemusatan (centralisation)9. Hirarki (hierarchy)10.Tata tertib (order)11. Keadilan (equity)12.Stabilitas kondisi karyawan (stability

of tenure of personnel)13.Inisiatif (Inisiative)14.Semangat kesatuan (esprits de corps)

1. Pembagian kerja (division of work)2. Wewenang dan tanggung jawab

(authority and responsibility)3. Disiplin (discipline)4. Kesatuan perintah (unity of command)5. Kesatuan pengarahan (unity of

direction)6. Mengutamakan kepentingan organisasi

di atas kepentingan sendiri(subordination of individual interests to the general interests)

Teori Kepemimpinan

1. Teori Genetie• Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders are born and not made".• Penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin karena ia telah dilahirkan

dengan bakat pemimpin.• Dalam keadaan bagaimana pun seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan

menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu.• Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin

2. Teori Sosial• Jika teori genetis mengatakan bahwa "leaders are born and not made", penganut-

penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu : "Leaders are made and not born".• Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi

pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu

Teori Kepemimpinan

3. Teori Ekologis• Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial.• Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi

pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakatkepemimpinan,.

• Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur danpangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk mengembangkan lebihlanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu.

• Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori sosialdan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan.

• Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih diperlukanuntuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang menyebabkanseseorang timbul sebagai pemimpin yang baik

Tipe Kepemimpinan

1. Tipe OtokratikDilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seorang yang sangat egois.Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjukkan sikap yang menonjol keakuannya”, antaralain dalam bentuk:• Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam

organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabatmereka.

• Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengaitkanpelaksanaan tugas itu dengan kepentingandan kebutuhan para bawahannya.

• Pengabaian peran para bawahan dalam proses pemgambilan keputusan.

Gaya kepemimpinan yang dipergunakan adalah:

• Menuntut ketaatan penuh dari bawahannya.

• Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.

• Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.

• Menggunakan dalam hal terjaduinya penyimpangan oleh bawahan.

Tipe Kepemimpinan (cont’d)

2. Tipe Paternalistik

• Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat dilingkunganmasyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakatagraris.

• Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormatyang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakatkepada orang tua atau seseorang yang dituakan.

• Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan ataupanutan masyarakat. Biasanya tokoh-tokoh adat, para ulamadan guru.

• Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan

Tipe Kepemimpinan (cont’d)

3. Tipe Kharismatik

• Max Weber, seorang sosiolog, adalah ilmuan pertama yang membahaskepemimpinan karismatik. Lebih dari seabad yang lalu, ia mendefinisikan karisma (yangberasal dari bahasa Yunani yang berarti "anugerah") sebagai "suatu sifat tertentu dariseseorang, yang membedakan mereka dari orang kebanyakan dan biasanya dipandangsebagai kemampuan atau kualitas supernatural, manusia super,

• Kemampuan-kemampuan ini tidak dimiliki oleh orang biasa, tetapi dianggap sebagaikekuatan yang bersumber dari yang Ilahi, dan berdasarkan hal ini seseorang kemudiandianggap sebagai seorang pemimpin.

• Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikatsehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar.

• Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi olehbanyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidk selalu dapat menjelaskan secarakonkret mengapa orang tersebut dikagumi

Tipe Kepemimpinan (cont’d)

4. Tipe Laissez Faire

• Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasiakan berjalan lancar dengan sendirinya karena paraanggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudahdewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuanorganisasi,

• sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas yang harusditunaikan oleh masing-masing

• anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.

Tipe Kepemimpinan (cont’d)

5. Tipe Demokrasi

a. Pemimpin yang demokratik biasanya memandangperanannya selaku koordinator dan integrator dariberbagai unsur dan komponen organisasi.

b. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harusdisusun sedemikian rupa sehingga menggambarkansecara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidakbisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.

c. Melihat kecenderungan adanya pembagian peranansesuai dengan tingkatnya.

d. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawidan menjunjung harkat dan martabat manusia.

Intilegensi,(IQ) Spiritual dan Emosional (ESQ) Pada Kepemimpinan• Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi. Perkembangan

intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding perkembangan emosinya.

• Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya,sehingga akan menjadi faktor pengendali dalam kemampuan intelektual.

• Pelatihan emosional dimulai dari belajar mendengar. Mendengarkan berarti sabar,membuka diri, dan berkeinginan memahami orang lain. Latihan ini tidak dapatdipaksakan.

• Langkah melatih pendengaran adalah bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan,mengancam dan mendorong. Dalam proses melatih tersebut, seseorang memerlukanpengontrolan diri, diikuti dengan memenuhi keinginan orang

• Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung padakekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasikepemimpinan dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan.

• Peningkatan diri dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untukmenciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin seharusnyatidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga emosional (IQ, EQ dan SQ).

Tugas dan Peran Pemimpin

• Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapaitujuannya jika ada pemimpin.

• Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana,mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuanbersama-sama

Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah :

1. Pemimpin bekerja dengan orang lain

Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah

satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi

baik orang diluar organisasi.

2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggung jawabkan (Akuntabilitas)

Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk menyusun tugas, menjalankan

tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin

bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan

Tugas dan Peran Pemimpin (Cont’d)

3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas

Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun

tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin

harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin

harus dapat mengatur waktu secara efektif, dan menyelesaikan masalah secara

efektif.

4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual

Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual.

Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat

menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan

pekerjaan lain

5. Pemimpin adalah seorang mediator dan katalisator

Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin

harus dapat menjadi seorang mediator (penengah)

Tugas dan Peran Pemimpin (Cont’d)

6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat

Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai

seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.

7. Pemimpin membuat keputusan yang sulitSeorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.