usulan judul penelitian untuk skripsi 1.docx

7
USULAN JUDUL PENELITIAN UNTUK SKRIPSI Nama : Bagas Arif Aprianto NIM : H1813003 Jurusan / Prodi : Agribisnis Pembimbing Akademik : Setyowati, S.P.,M.P Judul :Analisis Ketahanan Pangan Rumah Tangga Miskin di Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi alam dan sumber daya manusia yang melimpah dan beragam. Ketersedian potensi yang melimpah tersebut merupakan modal awal dan bekal yang potensial untuk mendukung pembangunan nasional di segala bidang. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat indonesia seluruhnya, termasuk juga pembangunan di bidang pertanian sebagai uapaya untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Batasan mengenai ketahanan pangan berdasarkan Undang-undang No 7 tahun 1996 diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk

Upload: akbar-fauzie-widyatama

Post on 24-Jan-2016

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: USULAN JUDUL PENELITIAN UNTUK SKRIPSI 1.docx

USULAN JUDUL PENELITIAN UNTUK SKRIPSI

Nama : Bagas Arif Aprianto

NIM : H1813003

Jurusan / Prodi : Agribisnis

Pembimbing Akademik : Setyowati, S.P.,M.P

Judul : Analisis Ketahanan Pangan Rumah Tangga Miskin di Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi alam dan

sumber daya manusia yang melimpah dan beragam. Ketersedian potensi yang

melimpah tersebut merupakan modal awal dan bekal yang potensial untuk

mendukung pembangunan nasional di segala bidang. Hakikat pembangunan

nasional adalah pembangunan manusia indonesia seutuhnya dan pembangunan

masyarakat indonesia seluruhnya, termasuk juga pembangunan di bidang

pertanian sebagai uapaya untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Batasan mengenai ketahanan pangan berdasarkan Undang-undang No 7 tahun

1996 diartikan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,

baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan

atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan,

bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,

pengolahan dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

Pertanian bepengaruh terutama terhadap gizi melalui produksi pangan

untuk keperluan rumah tangga dan distribusi hasil tanaman perdagangan,

ternak dan jenis lain pangan yang dijual di pasar lokal/tempat lain. Jika pangan

yang diproduksi dalam jumlah dan ragam yang cukup kemudian bahan tadi

cukup tersedian ditingkat desa atau masyarakat dan kalau keluarga memiliki

cukup uang untuk membeli keperluan pangan yang tidak ditanam ditempatnya

tidak akan banyak terjadi kurang gizi (Harper, et.al., 1989). Disamping itu

Page 2: USULAN JUDUL PENELITIAN UNTUK SKRIPSI 1.docx

sektor pertanian juga memiliki peranan yang sangat penting dalam menjamin

kecukupan ketersedian pangan stabilitas ketersdiaan pangan ditingkat nasional,

wilayah maupun rumah tangga, karena kecukupan dan stabilitas ketersediaan

pangan merupakan salah satu komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai

kondisi ketahanan pangan selain aksesnilitas atau ketrjangkauan terhadap

pangan serta kualitas atau keamanan pangan.

Ketahanan pangan merupakan konsep multidimensional, yaitu adanya

hubungan keterkaitan antara mata rantai sistem pangan dan gizi mulai dari

produksi, distribusi, konsumsi dan status gizi. Secara luas ketahanan pangan

dapat diartikan sebagai terjaminya askses pangan bagi setiap individu untuk

memenuhi kebutuhannya agar dapat hidup sehat dan beraktivitas (Ariningsih

dan Rachman, 2008). Kondisi ketahanan pangan rumah tangga dapat tercermin

oleh beberapa indikator antara lain : (a). Tingkat kerusakan tanaman, ternak,

perikanan; (b) penurunan produksi pangan; (c) tingkat ketersediaan pangan di

rumah tangga; (d) proporsi pengeluaran pangan terhadap pengeluaran total; (e)

fluktuasi harga-harga pangan utama yang umum dikonsumsi rumah tangga; (f)

perubahan kehidupan sosial (misalnya migrasi, menjual/menggadaikan harta

miliknya, pinjaman) dan (h) status gizi (Suhardjo, 1996 dalam Rachman dan

Ariani, 2002).

B. Rumusan Masalah

E. Metode Analisis Data

1. Analisis Proporsi Pengeluaran Konsumsi Pangan terhadap Total

Pengeluaran Proporsi pengeluaran konsumsi pangan adalah proporsi

pengeluaran rumah tangga untuk pangan terhadap total pengeluaran. Total

pengeluaran didapatkan dengan menjumlahkan antara besarnya pengeluaran

untuk pangan dan non pangan. Untuk mengetahui proporsi pengeluaran pangan

terhadap total pengeluaran didapatkan dengan perhitungan rumus :

Qp= Kp

∑ Pt x 100%

Page 3: USULAN JUDUL PENELITIAN UNTUK SKRIPSI 1.docx

Keterangan :

Qp = Proporsi pengeluaran pangan terhadap total pengeluaran (%)

Kp = Pengeluaran pangan (Rupiah)

Pt = Pengeluaran Total (Rupiah)

2. Analisis Tingkat Konsumsi Energi dan Protein Rumah Tangga Miskin

Konsumsi dapat diketahui dengan melihat besarnya konsumsi pangan

masing-masing rumah tangga miskin yang kemudian dikonversikan

kedalam bentuk konsumsi energi (kkal/orang/hari) dan protein

(gram/orang/hari). Pengkonversian dilakukan dengan menggunakan Daftar

Komposisi Bahan Makanan (DKBM).

Penilaian konsumsi pangan rumah tangga dapat dilihat dari dua sisi,

yaitu kualitas dan kuantitas konsumsi pangan. Dalam penelitian ini,

penilaian konsumsi pangan akan dilihat dari aspek kuantitas pangan untuk

menentukan ketahanan pangan tingkat rumah tangga. Kuantitas konsumsi

pangan dapat diukur dari zat gizi yang terkandung dalam bahan pangan. Data

konsumsi pangan dapat diperoleh menggunakan recall method selama 1 x

24 jam (Supariasa, 2002). Dalam metode ini, responden diminta

menceritakan semua pangan yang dimakan dan diminum selama 24 jam yang

lalu. Jumlah konsumsi pangan dinyatakan dengan URT (Ukuran Rumah

Tangga) seperti sendok, gelas, potong, dan sebagainya. URT akan

dikonversi ke dalam satuan gram sesuai dengan ukuran yang berlaku di

daerah penelitian.

Secara umum penilaian jumlah zat gizi yang dikonsumsi dihitung

sebagai berikut :

Gij = BPj100

x Bdd100

x Kgij

Dimana:

Gij : Jumlah energi atau protein yang dikonsumsi dari pangan j (energi dalam

satuan kilokalori dan protein dalam satuan gram)

BPj : Berat pangan j yang dikonsumsi (gram)

Page 4: USULAN JUDUL PENELITIAN UNTUK SKRIPSI 1.docx

Bddj : Bagian yang dapat dimakan dari 100 gram pangan j (%)

KGij : Kandungan energi atau protein per 100 gram pangan j yang

dikonsumsi (energi dalam satuan kilokalori dan protein dalam

satuan gram)

Sesuai dengan rumus diatas maka untuk menilai konsumsi energi

dapat di gunakan rumus sebagai berikut :

Gej = Bpj100

xBdd100

x KGej

Sedangkan konsumsi protein dapat dirumuskan sebagai berikut :

Gpj = BPj100

xBdd100

x KGpj

Kuantitas konsumsi pangan ditinjau dari volume pangan yang

dikonsumsi dan konsumsi zat gizi yang dikandung dalam bahan pangan.

Kedua hal ini digunakan untuk mengetahui apakah konsumsi pangan

sudah cukup memenuhi kebutuhan yang layak untuk hidup sehat (AKG).

Untuk menilai konsumsi pangan secara kuantitatif digunakan parameter

Tingkat Konsumsi Energi (TKE) dan Tingkat Konsumsi Protein (TKP).

TKE= ∑ Konsumsi Energi

AKP yangdianjurkanx100 %

TKP= ∑ Konsumsi Protein

AKP yangdianjurkanx100 %

Dimana :

TKE : Tingkat Konsumsi Energi (%)

TKP : Tingkat Konsumsi Protein (%)

Σ Konsumsi Energi : Jumlah Konsumsi Energi (kkal/orang/hari)

Σ Konsumsi Protein : Jumlah Konsumsi Protein (gram/orang/hari)