ustjournal.ustjogja.ac.id/download/natural-fix_edit.pdf · belajar ipa siswa kelas viii smp taman...

14
Jurnal Ilmiah Pendidikan IPA Volume 1 No. 1 Tahun 2014 ISSN: 2355-0813 Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta UST

Upload: phamhuong

Post on 05-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: USTjournal.ustjogja.ac.id/download/natural-fix_edit.pdf · Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Tahun Ajaran 2012/2013 . ... hasil nilai rata-rata ulangan IPA

Jurnal Ilmiah Pendidikan IPAVolume 1 No. 1 Tahun 2014

ISSN: 2355-0813

Program Studi Pendidikan IPAFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta

UST

Page 2: USTjournal.ustjogja.ac.id/download/natural-fix_edit.pdf · Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Tahun Ajaran 2012/2013 . ... hasil nilai rata-rata ulangan IPA

Jurnal Ilmiah Pendidikan IPAVolume 1 No. 1 Tahun 2014

UST

ISSN: 2355-0813

Program Studi Pendidikan IPAFakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta

Page 3: USTjournal.ustjogja.ac.id/download/natural-fix_edit.pdf · Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Tahun Ajaran 2012/2013 . ... hasil nilai rata-rata ulangan IPA

Dewan Redaksi Jurnal Pendidikan IPA NATURAL Penanggungjawab : Ketua Program Studi Pendidikan IPA Dra. Hj. Hidayati, M.Pd Pimpinan Redaksi Dr. I Nyoman Jelun Erosa, M.Si Mitra Bestari 1. Prof. Adi Susanto, M.Sc (UST) 2. Prof. Sismanto, Phd, M.Sc (UGM) 3. Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo (UNY) 4. Prof. Dr. Sudarmin, M.Si (UNNES) Dewan Penyunting : 1. Drs. H. Aris Munandar, M.Pd 2. Astuti Wijayanti, M.Pd.Si 3. Sigit Sujatmika, M.Pd 4. Tias Ernawati, M.Sc 5. Widowati Pusporini, M.Pd Layout Septi Ambarwati, M.Pd.Si Fandi Chriswantoro Putro Sekertariat dan Administrasi M. Nur Fitriyanto, SE Tiras dan Pemasaran/Promosi Erni Indiastuti, SE ISSN : 2355-0813 Terbit 6 Bulan Sekali Diterbitkan Oleh : Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Jl.Batikan UH III/1043 Telp. 0274-375637, 3749997 Email : [email protected] Pencetak :

i

Page 4: USTjournal.ustjogja.ac.id/download/natural-fix_edit.pdf · Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Tahun Ajaran 2012/2013 . ... hasil nilai rata-rata ulangan IPA

KATA PENGANTAR

Salam dan Bahagia

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat serta karunia sehingga

Jurnal Pendidikan Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam NATURAL dapat terbit edisi perdana. Jurnal

Pendidikan IPA NATURAL berisi hasil penelitian, hasil kajian pustaka dosen, mahasiswa dan praktisi

dalam lingkup Sains. Jurnal ini diterbitkan bertujuan memfasilitasi dosen dan mahasiswa IPA serta

praktisi sains untuk mempublikasikan karya ilmiahnya seperti yang diwajibkan oleh Kemendikbud

Republik Indonesia melalui Surat Edaran DIRJEN DIKTI NO 152/E/T/2012 tertanggal 27 Januari 2012

tentang publikasi karya ilmiah.

Edisi Pertama ini berisi tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Penelitian Eksperimen, dan

Penelitian pengembangan. Redaksi berharap artikel yang tersaji dalam Jurnal Pendidikan IPA

NATURAL ini dapat memberikan manfaat yang luas untuk semua kalangan dalam rangka ikut

berpartisipasi dalam perkembangan pendidikan khususnya dalam bidang Sains.

Pada kesempatan ini pula, redaksi mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu sehingga jurnal pendidikan IPA NATURAL dapat diterbitkan, dan jika terdapat

kesalahan ataupun kekurangan kritik dan saran sangat kami harapkan.

Salam

Redaksi

ii

Page 5: USTjournal.ustjogja.ac.id/download/natural-fix_edit.pdf · Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Tahun Ajaran 2012/2013 . ... hasil nilai rata-rata ulangan IPA

DAFTAR ISI (JURNAL NATURAL NO. 1 TAHUN 2014)

Halaman Judul.......................................................................................................................... i Kata Pengantar......................................................................................................................... ii Daftar Isi.................................................................................................................................. iii

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 Oleh: Jati Aurum Asfaroh dan Hidayati....................................................................... 1

Upaya Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 Melalui Model Pembelajaran Konstruktivisme Oleh: Chairin Najemi dan Astuti Wijayanti……….............................................................................. 11

Penggunaan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Tahun Ajaran 2012/2013 Oleh : Deni Afriani dan Astuti Wijayanti................................................................................. 19

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Prambanan Klaten Tahun Ajaran 2013/2014 Oleh : Wahyuni dan Astuti Wijayanti........................................................................................ 30

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Kecakapan Sosial (Social Skills) dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 12 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 Oleh : Rizky Ridha Syafika dan Astuti Wijayanti.................................................................... 39

Studi Korelasi Kualitas Soal Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Biologi Dasar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Ilmu Pengetahuan Alam FKIP UST Semester Gasal Tahun Ajaran 2010/2011 Oleh: Widowati Pusporini ...................................................................................................... 48

Pengembangan Modul Pembelajaran IPA 2 Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep IPA Yang Terintegrasi Mahasiswa Pendidikan IPA FKIP UST Oleh : Septi Ambarwati.......................................................................................................... 53

Penerapan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Kuliah Ilmu Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA FKIP UST Tahun Akademik 2010/2011 Oleh : Tias Ernawati ................................................................................................................. 61

Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching terhadap Hasil Belajar IPA di Tinjau dari Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tepus Gunungkidul Tahun Ajaran 2013/2014 Oleh : Susi Murtini dan Astuti Wijayanti ..................................... ………………………….. 68

iii

Page 6: USTjournal.ustjogja.ac.id/download/natural-fix_edit.pdf · Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Tahun Ajaran 2012/2013 . ... hasil nilai rata-rata ulangan IPA

ISSN. 2355-0813

Jurnal Pendidikan IPA NATURAL Volume 1 No. 1 tahun 2014 1

UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA

KELAS VIII SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME

Chairin Najemi dan Astuti WijayantiProgram Studi Pendidikan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Abstract

The purpose of this research was to determine the constructivism learning model in order

to increase interest in science learning and achievement of class VIII C of SMP Negeri 12

Yogyakarta in the Academic Year 2012/2013. This type of research is Classroom Action Research

(CAR) or Clasroom Action Research (CAR) conducted collaboratively. Subjects in this study were

students of class VIII C, amounting to 34 students. Objects in this research is of interest, science

learning achievement and learning constructivism. The data collecting technique is conducted by

observation, interview, questionnaires engineering, documentation and test. Techniques of data

analysis conducted qualitative descriptions. Achievement test data analysis is done by calculating

the average and the percentage of successful products. The results showed that after the

implementation of this constructivism learning students' interest in learning has increased. Seen

before action students just passively listening to the teacher explain the matter but after being

given the actions they have started actively to ask, and discuss with friends. Percentage of student

interest obtained from the questionnaire on pre-action that is 63.81%, while the percentage

obtained in the first cycle of 71.55%, and the second cycle is obtained percentage of 78.34%. The

students also experienced an increase of value average 56.65 initial capability, increased in the

first cycle to 68.7, and the second cycle increased to 75.92. It can be said that the interest in

constructivism learning model and student achievement VIII Class C SMP Negeri 12 Yogyakarta

can be improved.

Keywords: Learning Constructivism, Interests, Learning Achievement.

A. PENDAHULUAN

Menurut Dimyati (2009:7), pendidikan adalah proses interaksi guru dengan siswa, yang

bertujuan meningkatkan perkembangan mental sehingga mandiri dan utuh. Hal ini membuat siswa

mempunyai peran belajar serta guru sebagai fasilitator, motivator, dan sekaligus evaluator dalam

kegiatan belajar mengajar. Peran guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran, antara lain

menyediakan kemudahan kepada siswa dalam belajar. Peran guru sebagai motivator dalam kegiatan

pembelajaran antara lain memberikan rangsangan bagi pengembangan inisiatif dan kreatifitas para

siswa serta mendorong siswa untuk menerapkan ide/gagasan barunya. Peran guru yang lain adalah

sebagai evaluator atau penilai, artinya guru harus mampu menilai kemajuan belajar siswa baik.

Menurut Munjid Nur Alamsyah (2003:1), kenyataan yang terjadi di lapangan, guru

cenderung dominan dalam mengajarkan konsep atau materi pelajaran di kelas sehingga siswa

semakin tergantung pada inisiatif guru. Dalam hal ini semua kegiatan di kelas berpusat pada guru,

apabila keadaan ini berlangsung secara terus menerus, maka upaya untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran tidak akan mengalami perubahan. Pembelajaran yang dilaksanakan miskin aktivitas

Page 7: USTjournal.ustjogja.ac.id/download/natural-fix_edit.pdf · Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Tahun Ajaran 2012/2013 . ... hasil nilai rata-rata ulangan IPA

ISSN. 2355-0813

Jurnal Pendidikan IPA NATURAL Volume 1 No. 1 tahun 2014 2

sehingga siswa merasa bosan dan pada akhirnya kemampuan berpikir tidak berkembang, hal

tersebut mengakibatkan pembelajaran menjadi tidak bermakna. Dari hal tersebut akan secara

otomatis mengurangi ketertarikan siswa terhadap pelajaran IPA. Padahal pelajaran IPA bukanlah

pelajaran yang sulit. Hal seperti di atas juga terjadi di kelas VIII C SMP Negeri 12 Yogyakarta.

Ketertarikan siswa terhadap pembelajaran IPA masih rendah. Sebagaimana data yang diperoleh dari

hasil nilai rata-rata ulangan IPA akhir semester 1 kelas VIII C SMP Negeri 12 Yogyakarta Tahun

Pelajaran 2012/2013 sebesar 56,65. Artinya dalam Kriteria Ketuntusan Minimal (KKM) belum

memenuhi standar dari sekolah tersebut yang nilainya sebesar 70. Kondisi ini sangat

memperhatinkan dan perlu upaya konkrit sejak dini untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada tanggal 14 Maret 2013 di kelas VIII C SMP Negeri

12 Yogyakarta pada pelajaran IPA, suasana belajar-mengajar masih berpusat pada guru sehingga

menjadikan siswa kurang komunikatif dalam kegiatan belajar mengajar. Rasa ingin tahu siswa

terhadap pelajaran IPA serta motivasi siswa untuk menyelesaikan soal masih kurang. Siswa terkesan

takut dan kurang percaya diri mengemukakan idenya apalagi ketika guru meminta menyelesaikan

soal di depan kelas. Untuk menumbuhkan minat dan ketertarikan belajar IPA, guru harus berani

menggunakan model-model pembelajaran inovatif. Salah satu model pembelajaran yang berpusat

pada siswa yaitu model pembelajaran kontruktivisme.

Von Glaserfeld dan Matthews yang dikutip dalam Paul Suparno (1997:18), menyatakan

bahwa konstruktivisme adalah salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa

pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri. Pada pendekatan konstruktivisme,

pengetahuan adalah bukan suatu fakta yang tinggal ditemukan, melainkan suatu perumusan yang

diciptakan orang yang sedang mempelajarinya. Para konstruktivis percaya bahwa pengetahuan itu

ada dalam diri seseorang yang sedang mengetahui. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja

dari otak seseorang (guru) ke kepala orang lain (siswa). Langkah-langkah model pembelajaran

konstruktivisme menurut Tyler dalam Sumatowa (2006:55), dibagi dalam 3 fase sebagai berikut, 1)

Fase Eksplorasi yaitu guru memancing pengetahuan awal siswa mengenai materi yang akan

dipelajari pada saat itu, 2) Fase Klarifikasi, Pada fase ini informasi berupa pengetahuan awal siswa

di perdalam agar bisa menambah pengetahuan siswa mengenai materi yang dipelajari, dan 3) Fase

Aplikasi, Pada fase ini guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dipelajari agar bisa

mengetahui apakah perencanaan sesuai dengan pelaksanaan. Belajar merupakan proses konstruksi

pengetahuan melalui keterlibatan fisik dan mental siswa secara aktif, juga merupakan proses yang

menghubungkan bahan yang dipelajari dengan pengalaman-pengalaman yang dimiliki seseorang

sehingga pengetahuannya mengenai objek tertentu menjadi lebih kokoh. Siswa mampu

mengkonstruksikan pengetahuan untuk dirinya sendiri, dan bukan pengetahuan yang datang dari

guru “diserap” oleh siswa. Ini berarti bahwa setiap siswa akan mempelajari sesuatu yang sedikit

berbeda dengan pelajaran yang diberikan (Muijs dan Reynolds, 2011:97). Menurut Syaiful Bahri D

dan Aswan Zain (1996:95), model pembelajaran konstruktivisme memiliki kelebihan antara lain

sebagai berikut. 1) Dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan, sikap dan

keterampilan secara terpadu, 2) Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru,

3) Dapat merangsang dan mengembangkan kreatifitas siswa dalam bentuk ide, gagasan dan

terobosan dalam memecahkan suatu masalah, dan 4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengemukakan pendapatnya dengan bahasa sendiri. Kekurangan model pembelajaran

konstruktivisme sebagai berikut. 1) Memerlukan waktu yang cukup lama, 2) Tidak mudah

merangsang siswa dengan memberikan pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikirnya siswa,

3) Tidak semua siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran melalui percobaan, dan 4)

Page 8: USTjournal.ustjogja.ac.id/download/natural-fix_edit.pdf · Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Tahun Ajaran 2012/2013 . ... hasil nilai rata-rata ulangan IPA

ISSN. 2355-0813

Jurnal Pendidikan IPA NATURAL Volume 1 No. 1 tahun 2014 3

Jumlah alat yang disediakan harus disesuaikan dengan jumlah siswa, jika hal tersebut tidak dipenuhi

maka akan menimbulkan hasil yang kurang memuaskan. Pembelajaran konstruktivisme merupakan

pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses pembelajaran, dimana dalam proses

pembelajaran siswa dituntut untuk aktif dalam membangun sendiri pengetahuannya sehingga siswa

mampu berpikir mandiri. Pada pembelajaran ini guru tidak mentransfer pengetahuan yang telah

dimilikinya, akan tetapi guru berperan sebagai fasilitator untuk membantu agar proses

pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa dapat berjalan lancar. Dalam kegiatan pembelajaran,

model pembelajaran konstruktivisme dapat membangkitkan minat karena siswa dituntut aktif dalam

membangun sendiri pengetahuannya yang kemudian siswa mampu berpikir mandiri, maka

penerapan model pembelajaran konstruktivisme dilakukan sebagai salah satu upaya untuk

meningkatkan minat siswa terhadap materi yang dipelajari melalui interaksinya terhadap alam

melalui pengalaman langsung, sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat. Pembelajaran IPA

melalui pendekatan konstruktivisme diharapkan siswa dapat terlihat aktif dalam pelajaran sehingga

siswa dapat membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan ilmiah

yang baru ditemukan. Dari latar belakang di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah:

bagaimana upaya meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran

konstrukstivisme dan bagaimana upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran

IPA melalui model pembelajaran konstruktivisme. Aplikasi model pembelajaran konstruktivisme

dalam materi mata pelajaran IPA diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar IPA.

B. METODOLOGI

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII C SMP Negeri 12 Yogyakarta tahun ajaran

2012/2013. Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas. Menurut Suharmi Arikunto

(2009:2), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang

dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Subyek penelitian ini

adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 12 Yogyakarta berjumlah 34 siswa. Objek dalam penelitian

ini adalah minat, prestasi belajar IPA, dan model pembelajaran

konstruktivisme.Teknikpengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

lembar observasi, angket, tes hasil belajar, catatan lapangan, lembar wawancara, dan dokumentasi.

Data penelitian dikumpulkan melalui observasi langsung oleh peneliti dan kolaborator

pada saat pembelajaran berlangsung yang terdiri dari lembar observasi keaktifan siswa, lembar

observasi aktivitas guru dalam proses belajar mengajar. Angket untuk mengetahui minat siswa

terhadap pembelajaran konstruktivisme, tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar sedangkan

dokumentasi digunakan untuk memperoleh data kemampuan awal siswa.

Indikator keberhasilan yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur tercapainya

peningkatan prestasi belajar siswa, yaitu sebagai berikut. 1) Tindakan yang telah dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan dalam model pembelajaran konstruktivisme, 2) Meningkatnya minat

belajar IPA siswa minimal 5% dilihat dari hasil angket yang diberikan pada saat pra siklus, siklus I

dan siklus II, dan 3) Setelah tindakan nilai rata-rata tes prestasi belajar siswa dikatakan meningkat

bila dari pra tindakan ke siklus I naik minimal 5%, kemudian dari siklus I ke akhir siklus II naik

minimal 5% dan mencapai kategori tinggi (61% - 80%) sesuai dengan tabel tingkat keberhasilan

prestasi belajar siswa.

Page 9: USTjournal.ustjogja.ac.id/download/natural-fix_edit.pdf · Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Tahun Ajaran 2012/2013 . ... hasil nilai rata-rata ulangan IPA

ISSN. 2355-0813

Jurnal Pendidikan IPA NATURAL Volume 1 No. 1 tahun 2014 4

C. HASIL PENELITIAN

Proses pembelajaran pada penelitian tindakan kelas ini dalam 2 siklus. Siklus

pertama terdiri dari 3 pertemuan dan siklus kedua terdiri dari 3 pertemuan dengan

menerapkan modelpembelajaran konstruktivisme.

Siklus I

Pada siklus I dilaksanakan dalam 3 pertemuan, membahas tentang materi bahan

kimia dalam rumah tangga. Langkah-langkah dalam pembelajaran ini sebagai berikut. Pada

fase eksplorasi pembelajaran diawali dengan kegiatan merangsang dan memancing

pengetahuan siswa untuk mengungkapkan idenya mengenai materi yang akan dibahas.

Tugas guru dalam proses ini lebih menekankan untuk merangsang pemikiran siswa,

memberikan persoalan, dan membiarkan siswa mengungkapkan gagasan dan konsepnya,

serta kritis menguji konsep yang dibentuk siswa. Untuk memancing pemikiran dan ide

siswa maka guru memberikan beberapa soal tanya jawab mengenai materi yang akan

dibahas. Ketika guru melakukan tanya jawab hanya beberapa siswa saja yang aktif

menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Setelah itu untuk memudahkan siswa

membentuk ide dan konsep baru kemudian guru mengenalkan berbagai macam contoh baik

berupa benda maupun gambar. Yang terpenting dalam tahap ini adalah menghargai dan

menerima pemikiran siswa apa pun adanya. Dengan tetap mengarahkan apakah pemikiran

atau ide tersebut jalan atau tidak.Dalam fase klarifikasi guru lebih memperdalam lagi

informasi berupa pengetahuan awal siswa dengan kegiatan diskusi. Sebelum diskusi

dimulai guru membentuk beberapa kelompok siswa yang masing-masing kelompok

beranggotakan 4-5 siswa. Pada awalnya siswa banyak yang kurang setuju dengan

pembagian kelompok tersebut. Guru kemudian membujuk siswa kembali ke kelompok

semula. Guru membimbing kelompok dalam melakukan kegiatan diskusi. Pada waktu

berdiskusi guru berkeliling membimbing siswa jika mengalami kesulitan, selain itu guru

juga bertugas mengarahkan siswa jika terjadi kesalahan konsep. Guru mengamati kerja

kelompok 3 dan 4 yang terlihat ramai sendiri. Mereka masih terlihat bingung dalam

bekerjasama dengan kelompok. Kemudian guru menanyakan apa kesulitan mereka. siswa

masih malu untuk menanyakan kepada guru. Berbeda dengan dengan kelompok 5 dan 7

mereka justru terlihat aktif mengerjakan LKS. Mereka bahkan sudah berbagi tugas untuk

mencari informasi tentang materi tersebut. Setelah selesai berdiskusi dengan kelompok,

kemudian guru memberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya di

depan kelas. Dari sinilah minat siswa mulai terlihat jelas dari pertemuan sebelumnya.

Ketika menyarankan untuk presentasi di depan, 4 dari 7 kelompok mengangkat tangan

berharap kelompok merekalah yang dipersilahkan maju ke depan. Setelah semua anggota

kelompok presentasi kemudian guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil

diskusi yang telah dibahas. Guru juga memberikan penguatan terhadap materi yang

dianggap penting supaya tidak terjadi kesalahpahaman konsep. Dalam fase aplikasi guru

mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan evaluasi ini

dilakukan untuk mengetahui apakah perencanaan pembelajaran sesuai dengan yang

dilaksanakan. Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran dengan memberikan tes.

Pada siklus I, guru secara umum sudah melaksanakan proses pembelajaran sesuai

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun akan tetapi keaktifan siswa pada saat

proses pembelajaran berlangsung masih belum sepenuhnya tampak. Berdasarkan hasil

observasi dan evaluasi pelaksanaan tindakan siklus I dapat disimpulkan bahwa

Page 10: USTjournal.ustjogja.ac.id/download/natural-fix_edit.pdf · Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Tahun Ajaran 2012/2013 . ... hasil nilai rata-rata ulangan IPA

ISSN. 2355-0813

Jurnal Pendidikan IPA NATURAL Volume 1 No. 1 tahun 2014 5

pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran konstruktivisme sudah

sesuai dengan prosedur yang direncanakan. Meskipun demikian, terdapat beberapa

permasalahan yang muncul pada siklus I antara lain: 1) Masih banyak siswa yang belum

terlihat aktif berdiskusi dengan kelompok, 2) Siswa masih cenderung malu untuk bertanya,

3) Siswa belum terbiasa belajar secara kelompok sehingga kerjasama dalam kelompok

masih kurang optimal, 4) Siswa masih belum siap presentasi ketika ditunjuk untuk maju,

dan 5) Beberapa siswa ada yang kurang memperhatikan ketika kelompok lain presentasi di

depan. 5) Masih membutuhkan waktu yang lama untuk berdiskusi.

Siklus II

Berdasarkan refleksi yang dilakukan terhadap siklus I, masih terdapat beberapa

permasalahan yang harus diselesaikan sehingga pada siklus II dapat diperbaiki. Hal-hal

yang masih perlu dilakukan dalam memperbaiki kelemahan dan kekurangan pada siklus I

untuk diperbaiki pada siklus II, dilaksanakan dengan cara sebagai berikut. 1) Guru

memberikan motivasi secara intensifkepada siswa agar berperan aktif dalam proses

pembelajaran. 2) Guru lebih intensif dalam melakukan pendampingan dalam kelompok

supaya bisa bekerjasama secara optimal. 3) Guru memberikan waktu yang cukup untuk

persiapan terlebih dahulu kepada kelompok yang akan presentasi. 4) Dalam pelaksanaan

pembelajaran guru lebih bersikap tegas dan efisien terhadap waktu agar pembelajaran lebih

efektif. 5) Guru mengingatkan dan memberikan teguran kepada siswa agar memperhatikan

ketika penyampaian materi. 6) Guru lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya. Pada awal siklus II, guru membuka pertemuan dengan mengucap salam. Sebelum

pembelajaran dimulai guru mengumumkan hasil evaluasi dan memberikan penghargaan

kepada kelompok atas keberhasilannya. Siswa terlihat senang dan termotivasi untuk lebih

meningkatkan nilainya pada evaluasi selanjutnya. Materi yang dibahas pada siklus ini yaitu

gerak pada tumbuhan.

Pada fase eksplorasi guru menyampaikan indikator yang akan dicapai sebelum

pelajaran dimulai. Sesuai dengan pembelajaran konstruktivisme guru mencoba memancing

pengetahuan siswa tentang gerak pada tumbuhan. Guru melakukan tanya jawa kepada

siswa mengenai materi tersebut. Tidak seperti pada siklus I, pada siklus ini ketika guru

melakukan tanya jawab banyak siswa yang menanggapi pertanyaan tersebut. Keaktifan

siswa siswa mulai terlihat perkembanganya. Mereka sudah tidank cangung lagi untuk

menjawab pertanyaan dari guru, begitupula untuk menanggapi. Guru memberikan

beberapa contoh gambar tumbuhan yang sering terlihat disekeliling kita setiap hari. Ada

beberapa siswa yang cepat memahami contoh tersebut dan ada juga siswa yang lambat.

Beberapa ide yang diungkapkan siswa beranekaragam. Mereka sudah aktif untuk mencari

informasi tentang materi yang disajikan dari berbagai sumber. Misalnya buku-buku

refrensi, internet, bertanya kepada teman, dan lain sebagainya. Berbeda dengan siklus I

siswa masih malu untuk bertanya bahkan mengungkapkan idenya ketika guru memberikan

kesempatan. Pada fase klarifikasi siswa kembali memposisikan diri untuk duduk

bergabung dengan teman sekelompoknya. kemudian guru membagikan LKS kepada siswa

untuk didiskusikan. Kemudian kegiatan diskusi dimulai dengan membahas materi tentang

gerak pada tumbuhan. Masing-masing kelompok mulai mempelajari materi dan

mendiskusikan LKS yang dibagikan. Kegiatan diskusi pada pertemuan ini sudah terlihat

berjalan dengan baik. Guru selalu berkeliling kelas mengamati perkembangan tiap-tiap

Page 11: USTjournal.ustjogja.ac.id/download/natural-fix_edit.pdf · Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Tahun Ajaran 2012/2013 . ... hasil nilai rata-rata ulangan IPA

ISSN. 2355-0813

Jurnal Pendidikan IPA NATURAL Volume 1 No. 1 tahun 2014 6

kelompok. Guru juga terus memberikan motivasi kepada kelompok yang kurang aktif.

Menanyakan tentang kesulitan yang dihadapi mereka. mereka harus berani dan aktif

mengemukakan pendapatnya serta menunjukkan sikap saling berbagi dan bekerjasama

dalam berdiskusi. Guru memberikan waktu kepada kelompok terlebih dahulu untuk

persiapan. Pada presentasi kali ini terlihat berbeda dengan siklus I. Hampir semua

kelompok berani mengangkat tangan untuk maju ke depan tanpa ditunjuk oleh guru

terlebih dahulu. Mereka sudah tidak canggung dan ragu lagi untuk berbicara di depan.

Seperti kelompok 3 yang sebelumnya hanya 1 orang saja yang berbicara, namun sekarang

semua anggotanya sudah berani berbicara sesuai dengan tugasnya masing-masing. Pada

siklus II ini kegiatan diskusi mulai terlihat perkembangan dari siklus I. Keaktifan siswapun

terlihat ketika mereka berani berbicara di depan kelas dan mengemukakan pendapatnya.

Selain itu mereka juga mampu menangapi hasil presentasi dari kelompok lain. Dalam fase

aplikasi guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dipelajari agar bisa

mengetahui apakah perencanaan sesuai dengan pelaksanaan. Seperti pada siklus I kegiatan

evaluasi dilakukan dengan memberikan tes. Tes ini dilaksanakan secara individu, maka

setiap siswa harus mengerjakanya sendiri tanpa bertanya kepada siapapun. Kemudian

setelah siswa selesai mengerjakan guru kembali membagikan angket untuk diisi oleh siswa.

Berdasarkan observasi selama pembelajaran siklus II, minat dan prestasi belajar siswa

sudah meningkat. Peningkatan tersebut tidak hanya dilihat dari nilai yang diperoleh siswa,

namun juga dilihat dari perubahan sikap siswa.

D. PEMBAHASAN

Pada siklus I, pelaksanaan belajar kelompok belum dapat optimal karena masih

terlihat beberapa siswa kurang percaya diri untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran,

masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan materi yang disampaikan, dan siswa

masih enggan untuk berdiskusi dengan kelompoknya. Sedangkan pada siklus II,

pelaksanaan belajar kelompok dapat berjalan dengan lebih baik. Siswa sudah aktif dan

lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran disebabkan siswa sudah bisa

membangun kerjasama dalam kelompok belajar, berani mengemukakan pendapat,

memperhatikan penjelasan yang diberikan dan hampir semua siswa sudah terlibat dalam

kerja kelompok.

Hasil lembar observasi keaktifan siswa dari tiap indikator mengalami peningkatan

dari siklus I dan siklus II. Jumlah rerata persentase yang diperoleh siswa pada siklus I

adalah 65,90% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 79,54% sehingga

indikator keberhasilan tindakan dapat tercapai. keaktifan siswa yang mengalami kenaikan

terletak pada indikator persiapan sebelum mulai pembelajaran, hal ini terlihat saat guru

sebelum memulai pelajaran siswa terlebih dahulu sudah mempersiapkan buku dan alat

tulis. Pada indikator kerjasama dalam kelompok juga mengalami peningkatan, dimana

pada saat bekerjasama dalam kelompok siswa juga aktif mencari informasi. Untuk

indikator presentasi hasil diskusi juga mengalami peningkatan, terlihat adanya perubahan

cara menyampaikan hasil diskusi pada tahap pengorganisasian kelompok dan menanggapi

pendapat dari kelompok lain. Selama proses pembelajaran siswa terlihat

Page 12: USTjournal.ustjogja.ac.id/download/natural-fix_edit.pdf · Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Tahun Ajaran 2012/2013 . ... hasil nilai rata-rata ulangan IPA

ISSN. 2355-0813

Jurnal Pendidikan IPA NATURAL Volume 1 No. 1 tahun 2014 7

Lebih semnagat dibandingkan pada siklus sebelumnya. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa keaktifan siswa kelas VIII C SMP Negeri 12 meningkat. Hasil lembar

observasi pengamatan aktivitas guru dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan

model pembelajaran tutor sebaya mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus II.

Jumlah rerata pada siklus I sebesar 78,12% dan meningkat pada siklus II menjadi 89,06%.

Pada umumnya guru sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Selain mengawasi

jalannya pembelajaran guru juga membimbing setiap kelompok untuk menyiapkan strategi

untuk mempresentasikan materi yang baru dipelajarinya bersama teman sekelompoknya

serta membantu menyiapkan media pengajaran yang diperlukan.

Berdasarkan hasil angket minat siswa, persentase angket yang dikelompokkan

dalam 4 indikator pada siklus I sebesar 71,55% dan meningkat pada siklus II menjadi

78,34%. Persentase minat siswa pada siklus I ke siklus II mengalami kenaikan tertinggi

pada indikator aktivitas dalam kegiatan belajar IPA dengan kenaikan 9,07 poin dari 68,94%

menjadi 77,94%, hal ini disebabkan karena banyaknya anggota kelompok yang aktif

berdiskusi, lancar bertanya, mengeluarkan pendapat ataupun menyanggah pendapat

anggota yang lain dan apabila ada anggota yang mengalami kesulitan maka tidak segan

untuk bertanya kepada anggota yang sudah paham. Sedangkan yang mengalami kenaikan

paling rendah indikator dapat rasa tertarik dalam belajar IPA yaitu mengalami kenaikan

sebesar 5,18 poin dari 79,96% menjadi 85,14%. Hal ini disebabkan karena pada waktu

mempersentasikan hasil pekerjaan kelompok mereka tidak mau maju untuk

mempersentasikan di depan kelas atau kemauan sendiri, tetapi hanya mau maju apabila

ditunjuk oleh guru. Prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat

dilihat pada tabel 1. Berdasarkan nilai rata-rata tes untuk kemampuan awal adalah 56,65,

meningkat pada siklus I menjadi 68,7 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 75,92.

Banyak siswa yang mencapai KKM pada pra tindakan adalah 7 orang dengan persentase

sebesar 28,6%. Pada siklus I meningkat menjadi 52,9% dengan 18 orang siswa mencapai

KKM. Dan pada siklus II, yang mencapai KKM sebanyak 22 siswa dengan persentase

pencapaian sebesar 64,7%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

IPA siswa kelas VIII C SMP Negeri 12 Yogyakarta meningkat sehingga indikator

keberhasilan dapat tercapai.

E. KESIMPULAN

Pelaksanaan pembelajaran di kelas VIII C SMP Negeri 12 Yogyakarta sudah sesuai

dengan rencana pembelajaran dengan model pembelajaran konstruktivisme. Dalam

Jumlah Pra Tindakan Siklus I Siklus II

Nilai Tertinggi 90 92,86 100

Nilai Terendah 0 35,71 31,25

Banyak Siswa Tuntas 7 18 22

Banyak Siswa Tidak

Tuntas

27 16 12

Rata-Rata Kelas 56,65 68,7 75,92

Page 13: USTjournal.ustjogja.ac.id/download/natural-fix_edit.pdf · Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Tahun Ajaran 2012/2013 . ... hasil nilai rata-rata ulangan IPA

ISSN. 2355-0813

Jurnal Pendidikan IPA NATURAL Volume 1 No. 1 tahun 2014 8

pembelajaran ini guru terlebih dahulu memancing pengetahuan awal siswa mengenai hal-

hal yang berhubungan dengan materi. Hal ini dilakukan untuk membangun pengetahuan

baru siswa yang dibentuk dari pengetahuan awal yang sudah diperoleh. Kemudian untuk

mengkonfirmasinya guru memberikan soal tanya jawab kepada siswa supaya ada respon

dari siswa tersebut. Untuk lebih mempermudah siswa dalam memahami materi kemudian

guru memberikan beberapa contoh benda ataupun gambar yang berhubungan dengan

materi tersebut. Siswa dibentuk dalam beberapa kelompok untuk melaksanakan diskusi.

Selama kegiatan diskusi guru berkeliling kelas untuk mengamati kegiatan diskusi. Jika ada

siswa yang merasa kesulitan maka guru memberikan bantuan, setelah selesai diskusi maka

guru memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusinya di depan. Guru harus terus membimbing dan mengarahkan apabila terjadi

perbedaan pendapat antara kelompok satu dengan yang lainya. Setelah semua kelompok

melaksanakan tugas, guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan tentang apa yang

mereka pelajari.

Model pembelajaran konstruktivisme dapat mengatasi permasalahan yang ada di

dalam kelas. Melalui model pembelajaran konstruktivisme, guru mampu menciptakan

suasana pembelajaran di kelas yang lebih kondusif dan interaktif. Hal tersebut berdampak

pada minat belajar IPA siswa kelas VIII C SMP Negeri 12 Yogyakarta mengalami

peningkatan pada pra tindakan mendapatkan hasil sebesar 63,81%, dan naik sebesar 7,74%

menjadi 71,55% pada akhir siklus I, kemudian naik sebesar 6,79% menjadi 78,34% pada

akhir siklus II. Berdasarkan hasil tes prestasi belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 12

Yogyakarta mengalami peningkatan, hal ini dilihat dari rata-rata kelas siswa pada nilai

kemampuan awal sebesar 56,65 naik 12,05 poin menjadi 68,7 pada siklus I dan naik lagi

sebesar 7,22 poin menjadi 75,92 pada siklus II. Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan, maka siswa diharapkan agar mampu membiasakan diri mengikuti proses belajar

dengan model pembelajaran konstruktivisme atau model pembelajaran lainnya sehingga

dapat meningkatkan prestasi belajar IPA dan dapat mengembangkan daya berpikir secara

mandiri. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, sebaiknya guru melakukan

perincian waktu yang digunakan sangat penting agar proses pembelajaran model

konstruktivisme berjalan secara efektif. Model pembelajaran konstruktivisme yang telah

dilaksanakan di SMP Negeri 12 Yogyakarta, diharapkan dapat dilaksanakan secara

berkelanjutan agar keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA semakin berkembang

sehingga berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Untuk peneliti yang bermaksud

melakukan penelitian sejenis, hendaknya direncanakan dengan matang sehingga diperoleh

hasil sesuai yang diharapkan.

F. DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta

Muijs, Daniel, dan Reynolds David. 2011. Effective Teaching, Teori dan Praktek. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Munjid Nur Alamsyah. 2003. Permasalahan yang Dihadapi Guru dalam Upaya Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran IPA di SMU. Yogyakarta: UNY.

Paul Suparno. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Samatowa Usna. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA Sekolah Dasar. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Page 14: USTjournal.ustjogja.ac.id/download/natural-fix_edit.pdf · Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Tahun Ajaran 2012/2013 . ... hasil nilai rata-rata ulangan IPA

ISSN. 2355-0813

Jurnal Pendidikan IPA NATURAL Volume 1 No. 1 tahun 2014 9

Trianto. 2007. Model-Model pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivis. Jakarta :

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.