usefulness for dec. making

15
BAB IV Kegunaan dalam Pengambilan Keputusan Tujuan dari Pelaporan Keuangan A. Sejarah Singkat Pada April 1971, AICPA telah membetuk The Wheat Committee untuk mempelajari Dewan Penyusun Kebijakan Akuntansi dan membuat sarana untuk menetapkan prinsip akuntansi, yaitu pada saat yang samaAICPA juga mendirikan grup kedua, dengan nama True Blood Study Group untuk melakukan analisa dan mempertimbangkan tujuan dari laporan keuangan. Pada tahun 1976 setelah dilakukannya penelaahan dan diskusi, oleh dewan penyusun kebijakan, maka para dewan penyusun kebijakan menetapkan “ kesimpulan sementara pada tujuan laporan keuangan oleh perusahaan bisnis (Tentatives Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises) “. Ketetapan tersebut menjadi konsep akuntansi yang pertama ada, kemudian di ikuti oleh konsep tujuan laporan keuangan pada perusahaan non bisnis. Pada tahun 1980, Perubahan judul, dari kesimpulan dewan sementara, menjadi sebuah konsep dasar, yang kemudian membuka sudut pandang dewan penyusun kebijakan, bahwa laporan keuangan tersebut hanyalah sebagian kecil, dari para penyusun untuk menjelaskan informasi keuangan, kepada penggunanya. Sebuah kesimpulan yang penting yang dibuat oleh Trueblood Study Group adalah bahwa “ Tujuan dasar, dari sebuah laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang penting, untuk melakukan pengambilan keputusan”.Kesimpulan ini sepertinya meyakinkan, namun saat ini yang terjadi, kesimpulan tersebut menjadi sebuah kontroversial, ketika FASB melakukan survey, merespon kesimpulan

Upload: nur-ravita-hanun

Post on 09-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kegunaan laporan keuangan untk pengambilan keputusan

TRANSCRIPT

Page 1: Usefulness for Dec. Making

BAB IVKegunaan dalam Pengambilan Keputusan

Tujuan dari Pelaporan Keuangan

A. Sejarah Singkat

Pada April 1971, AICPA telah membetuk The Wheat Committee untuk mempelajari Dewan

Penyusun Kebijakan Akuntansi dan membuat sarana untuk menetapkan prinsip akuntansi, yaitu pada saat

yang samaAICPA juga mendirikan grup kedua, dengan nama True Blood Study Group untuk melakukan

analisa dan mempertimbangkan tujuan dari laporan keuangan.

Pada tahun 1976 setelah dilakukannya penelaahan dan diskusi, oleh dewan penyusun kebijakan,

maka para dewan penyusun kebijakan menetapkan “ kesimpulan sementara pada tujuan laporan keuangan

oleh perusahaan bisnis (Tentatives Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises) “.

Ketetapan tersebut menjadi konsep akuntansi yang pertama ada, kemudian di ikuti oleh konsep tujuan

laporan keuangan pada perusahaan non bisnis.

Pada tahun 1980, Perubahan judul, dari kesimpulan dewan sementara, menjadi sebuah konsep

dasar, yang kemudian membuka sudut pandang dewan penyusun kebijakan, bahwa laporan keuangan

tersebut hanyalah sebagian kecil, dari para penyusun untuk menjelaskan informasi keuangan,

kepada penggunanya. Sebuah kesimpulan yang penting yang dibuat oleh Trueblood Study Group adalah

bahwa “ Tujuan dasar, dari sebuah laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang

penting, untuk melakukan pengambilan keputusan”.Kesimpulan ini sepertinya meyakinkan, namun

saat ini yang terjadi, kesimpulan tersebut menjadi sebuah kontroversial, ketika FASB melakukan survey,

merespon kesimpulan tersebut. Hasilnya hanya 37% yang setuju dengan “ Usefulness Objective “ dan

35% berpikir bahwa dewan penyusun kebijakan haruslah mengadopsi tujuan Trueblood yang lain, sebagai

tambahan, yaitu

“ Informasi yang berguna bagi investor dan kreditur untuk memprediksi,

membandingkan, dan mengevaluasi arus kas potensial bagi mereka, dalam kaitannya dengan

jumlah, waktu dan ketidakpastian lainnya “

B. Sudut pandang FASB terhadap Tujuan

FASB dengan tegas memilih tujuan “ kegunaan untuk mengambil keputusan “ sebagai tujuan utama dari

pelaporan keuangan. Menjadi sebuah pertanyaan yang menarik, mengapa mempertanyakan tujuan dari

Page 2: Usefulness for Dec. Making

sebuah pernyataan sangatlah penting? Pada poin ini, paragraf pembuka dari laporan Trueblood cukup

tidak meyakinkan.

“ Akuntansi adalah sistem sosial, seperti halnya bahasa dan hukum. Hal semacam ini akan

berkembang dengan beradaptasi dengan kondisi lingkungannya; namun perkembangan yang

signifikan juga dapat mungkin terjadi, ketika gagasan utama sudah lagi tidak cocok atau bahkan

tidak sesuai dengan sistem yang seharusnya (sistem yang berkembang). Namun, sebuah

pernyataan tujuan yang secara eksplisit disebutkan, akan menjadi hal penting, agar sebuah konsep

dapat dikembangkan seacara rasional “

Walapun hal tersebut berarti perkembangan akuntansi untuk dapat memenuhi kebutuhan sosial

(masyarakat dan pengguna), terbatasi oleh pernyataan eksplisit, dari tujuan utama, dan batasan yang

ditetapkan oleh agensi penyusun kebijakan, yang disebabkan oleh perilaku akuntan.

Manfaat utama dari pernyataan tujuan tersebut adalah bagi FASB sendiri, untuk menentukan langkah

mereka, FASB harus memahami kemana mereka akan melangkah.

FASB dapat menentukan tujuan mereka dengan baik, dengan cara mengelompokkan tujuan masing-

masing penggunanya. Tujuan tersebut kemudian disusun dengan memberikan nomor, agar memudahkan

pencantuman referensi, pada saat melakukan diskusi.

Nomor dari setiap paragraf, pada masing-masing tujuannya, mengacu pada Pernyataan Konsep no. 1

(Concept Statement no.1), yaitu antara lain menjelaskan:

1. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang berguna bagi investor, kreditor dan

pengguna lainnya baik di masa sekarang, maupun dimasa yang akan datang, untuk menentukan

keputusan investasi dan kredit yang rasional, atau keputusan serupa lainnya. Informasi yang

disajikan haruslah komprehensif, kepada mereka yang memiliki pengetahuan mengenai aktivitas

bisnis, dan yang ingin mempelajari informasi tersebut secara wajar.Paragraf - 34

2. Pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang berguna bagi investor, kreditor dan

pengguna lainnya baik di masa sekarang, maupun dimasa yang akan datang, untuk menilai

jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari prospek penerimaan kas dari aktivitas investasi.Paragraf -

37

3. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi mengenai sumber daya ekonomi, terkait hak

dan kepemilikan sumber daya tersebut. Paragraf Paragraf - 40

4. Pelaporan keuangan harus mampu menyajikan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan

dalam satu periode tertentu. Paragraf - 42

Page 3: Usefulness for Dec. Making

5. Fokus utama pada pelaporan keuangan adalah informasi mengenai kinerja perusahaan yang

tercermin pada pengukuran pendapatannya, dan komponen terkait. Paragraf - 43

6. Pelaporan keuangan harus memiliki informasi bagaimana perusahaan memperoleh kas, dan

bagaimana cara perusahaan tersebut menggunakannya.Paragraf -50

7. Laporan keuangan harus mampu menyediakan informasi bagaimana manajemen melakukan

tanggung jawabnya dalam mengelola sumber daya perusahaan yang dipercayakan oleh pemilik

modal. -Paragraf50

8. Laporan keuangan seharusnya mampu menyediakan informasi yang digunakan para manajer dan

direktur dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kepentingan pemilik. Paragraf

- 52

Semua tujuan yang tertulis diatas berhubungan dengan keputusan, baik langsung atau tidak langsung.

Dapat disimpulkan dalam poin sebagai berikut.

1. Nomor 1 dan 8 berkaitan dengan keputusan investor dan kreditor

2. Nomor 4 secara tidak langsung mengacu pada pengambilan keputusan

3. Nomor 2 adalah perluasan dari nomor 1

4. Nomor 3 dan 6 secara eksplisit menjelaskan mengenai manajemen sumber daya

5. Nomor 5 dan 7 secara eksplisit menjelaskan tentang pengukuran kinerja

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa tidak semua orang setuju apabila alasan

pengambilan keputusan menjadi yang utama dalam tujuan pelaporan keuangan. Tetapi, bahkan bagi

mereka yang setuju pun sepakat pada satu hal, yaitu dewan penyusun standar terlalu membesarkan fungsi

“ prediksi “ diatas “ fungsi pelaporan “. Sebuah kata kunci dalam pernyataan dewan standar adalah “ to

help investors, creditors and the others asses the amounts, timing and uncertainty of prospective

cash inflows “. Dengan kata lain dewan standar menekankan bahwa pelaporan ini merupakan kinerja

masa lalu.

Pernyataan tujuan diatas tidaklah berjalan mulus tanpa kritikan, sebuah grup mengkritisi bahwa

pernyataan tersebut terlalu sempit, dan kerena hal itu terlalu berfokus pada investor dan kreditor.

Pernyataan tersebut gagal mengakomodasi kepentingan beberapa sektor masyarakat, seperti sumber

tenaga kerja, dan kebijakan perpajakan.

Sebuah observasi menunjukkan bahwa sebagian besar pelaporan keuangan didunia sangat beraneka

ragam, aneka ragam entitas dengan masing-masing kelompok memiliki kepentingan yang berbeda

terhadap laporan keuangan. Namun demikian FASB membebaskan sebagian jenis usaha kecil, pada

Page 4: Usefulness for Dec. Making

standar pelaporan tertentu, dan beberapa detil kejadian tertentu dapat diselesaikan secara individu, hal

seperti inilah yang biasanya disebut “ Standards Overload “.

Page 5: Usefulness for Dec. Making

C. Sifat Dasar pada Laporan Keuangan

FASB membuat sebuah bagan spektrum informasi. Pada bagan ini, sisi paling kiri menunjukkan

fungsi dasar laporan keuangan dan kemudian tambahan informasi penjelas. Laporan keuangan adalah

satu-satunya fasilitas untuk dapat menjelaskan informasi kinerja keuangan sebuah perusahaan.

Walaupun, hal terpenting bagi mereka adalah sebuah opini pada laporan keuangan.

Gambar C.1, Information Spectrum, FASB Statement Concept No.5

Akuntan sangat membedakan antara laporan keuangan yang lengkap (termasuk paragraf penjelas)

dari pelaporan sebuah entitas dan informasi tambahan yang menyertai laporan tersebut. Laporan

keuangan utama sebuah perusahaan, tentunya di audit oleh mereka yang berkompeten secara independen.

Untuk memastikan bahwa laporan keuangan tersebut telah sejalan dengan GAAP. Pada umumnya

informasi tambahan tidak diaudit, namun demikian akan tetap di review oleh internal auditor perusahaan

terkait. Bagi para pengguna laporan keuangan, sebuah laporan yang terpenting adalah telah di audit,

karena hal tersebut menjelaskan tentang keandalan sebuah informasi. Tidak adanya terdapatnya peran

audit dalam hal sebuah laporan keuangan, tidak terlalu diperhatikan dalam jenis tertentu, seperti laporan

keuangan tiga bulanan atau empat bulanan.

Page 6: Usefulness for Dec. Making

Pada komponen laporan keuangan eksternal, dijelaskan oleh gambar diatas, pada tiga kolom

paling kiri. Hal tersebut diataslah yang efektif berpengaruh pada laporan keuangan. Sedangkan informasi

pada sisi kanan gambar, menunjukkan informasi lain yang terdapat pada laporan keuangan yang berguna

bagi investasi. Informasi lainnya pada bagian sebelah kanan juga menunjukkan informasi apabila,

perusahaan tersebut adalah industri khusus, informasi bisnis ataupun jika terdapat produk baru.

D. Pihak-Pihak yang berkepentingan pada Kebijakan Akuntansi

Siapakah pihak-pihak yang berkepentingan dalam kebijakan akuntansi? Terdapat sedikitnya

lima kelompok yang berbeda, dengan kepentingan yang juga berbeda, kebutuhan dan oleh

karena itulah terdapat perbedaan sudut pandang juga tehadap isu-isu kebijakan. Mereka antara

lain adalah:

1. Investor dan Kreditor, adalah yang pertama, terbesar dan tepenting dari empat kelompok

lainnya. Merekalah yang memberikan menjaga arus modal dari perekonomian. Investor dan

kreditor telah sebelumnya tercatat, memerlukan informasi ketika mereka ingin membuat

keputusan investasi secara rasional. Para investor dan kreditor yang merupakan para

pengguna informasi akuntansi, bukanlah merupakan kelompok homogen, karena minat serta

kebutuhan mereka cenderung berbeda-beda. Investor cenderung memiliki keinginan yang

cukup besar untuk melihat pada pos keuntungan daripada posisi keuangan, pada laporan

keuangan. Sedangkan sebaliknya, kreditor lebih mementingkan sisi keuangan. Terdapat dua

jenis investor (dalam hal ini pemegang saham) pasif dan aktif.

2. Manajer, adalah pihak yang mengatur dan mengelola sumber daya yang telah diberikan

oleh investor. Mereka adalah pihak yang menentukan jenis kebijakan akuntansi apa yang

akan digunakan oleh perusahaan.

3. Auditor, mereka adalah pihak yang memiliki tanggung jawab terhadap sebuah laporan

keuangan, apakah laporan tersebut telah disajikan secara wajar, atau tidak. Baik laporan

posisi keuangan, arus kas dari aktivitas operasi. Dan apabila hasil temuan mereka adalah

tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka auditor dapat melaporkannya kepada

pemegang saham.

4. Regulator, adalah kelompok yang memiliki sudut padang lain terhadap kebijakan

akuntansi. Mereka memiliki peranan besar dalam penyusunan kebijakan akuntansi. Regulasi

yang mereka tetapkan bersifat jangka panjang, dan harus dipatuhi. Para regulator dapat

Page 7: Usefulness for Dec. Making

dengan cepat membuat regulasi, namun sebaliknya, membutuhkan waktu lama untuk

menghapus sebuah regulasi.

5. Masyarakat Umum.

E. Pandangan Lain terhadap Tujuan

FASB telah dikritik, seperti yang kita telah catat sebelumnya, untuk memfokuskan perhatiannya

pada para investor, kreditor dan secara tidak langsung mengabaikan pihak lainnya yang

mempunyai kepentingan besar tertentu pada sebuah bisnis. Tentunya hal tersebut perlu diketahui

bahwa FASB juga telah mempertimbakan tujuan pelaporan dari organisasi non-profit dalam

dokumen yang terpisah. Namun demikian hal tersebut tidaklah memuaskan orang-orang yang

mengkritik bahwa anggapan organisasi sosial tidak memiliki hubungan dengan kepentingan

investor, dengan salah satu kritik yang ada adalah sebagai berikut:

” kinerja diukur melalui ukuran keuntungan pada investor. Namun hubungan antara

investor dan kesejahteraan sosial (buruh, pekerja – sdm) tetap menjadi masalah, kecuali

kita berasumsi bahwa terdapat distribusi kesejahteraan yang adil dalam ekonomi pasar

Kritik-kritik ini mengarahkan semangat mereka kearah yang salah, karena perselisihan mereka

sebenarnya tidak dengan akuntansi, tetapi dengan bentuk masyarakat kita saat ini (konsumtif).

Untuk memuaskan mereka, akan sangat penting untuk merubah system masyarakat dalam hal

upah dan stimulasi insentif.

Solusi tersebut kemudian tidak semata-mata memaafkan kelalaian FASB pada beberapa aspek

pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis, yang memiliki perhatian lebih selain kepada investor

dan kreditor. Dalam laporan pada sebuah Corporate Report di Inggris pada tahun 1975, FASB

memiliki beberapa defesiensi. Dimana tidak mengakomodasi hal-hal sebagai berikut:

1. Menilai efektifitas dari sebuah entitas dalam mencapai tujuan yang sebelumnya telah

ditetapkan oleh manajemen, anggota atau pemiliknya atau oleh masyarakat. Hal ini

termasuk, tidak berarti adanya kepatuhan terhadap kewajiban yang harus dipenuhi (dalam

hal ini adalah target yang sebelumnya telah ditetapkan, tidak terjalankan dengan baik)

2. Menilai kapasitas sebuah entitas, untuk membuat pengganti sumberdaya yang digunakan

baik untuk kepentingan ekonomi, ataupun untuk kesejahteraan sosial.

Page 8: Usefulness for Dec. Making

3. Mengevaluasi fungsi ekonomi dan kinerja dari sebuah entitas, terhadap hubungannya

dengan masyarakat, kepentingan nasional, biaya sosial, dan keuntungan yang melekat

pada entitas.

4. Membuktikan kepatuhan terhadap regulasi perpajakan, hukum, dan kewajiban legal

lainnya.

Pada posisi netral, bahwa kerangka berpikir FASB mengacu pada kegunaan pengambilan

keputusan. Dalam melihat kerangka berpikir, terdapat dua pendekatan, yaitu:

Dalam sudut pandang kerangka berpikir berasaskan pengambilan keputusan, maka

tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang berguna bagi pengambilan

keputusan eknonomis. Informasi subyektif diperkenankan selama dapat berguna bagi

pengambilan keputusan.

Dalam kerangka berpikir akuntabilitas, tujuan akuntansi adalah untuk memberikan

sebuah sistem yang adil akan arus informasi, di antara accountor dan accountee. Dalam

waktu yang sama accountee berhak mendapatkan informasi tertentu, begitupula

accountor berhak melindungi privasi informasinya. Informasi subyektif akan sangat

mengganggu bagi accountor, walaupun informasi tersebut dapat sangat berguna bagi

accountee.

Terdapat trade off antara usefulness and fairness terhadap kualitas laporan keuangan.

F. Tujuan Laporan Keuangan Untuk Organisasi Nonbisnis Pribadi

            Tujuan dan karakteristik segmen bisnis dan nonbisnis sektor pribadi (diskusi di sini tidak

akan membahas organisasi nonbisnis umum, seperti unit pemerintah dan local, dan wewenang

umum, seperti Tennessee Valley Authority) biasanya cukup berbeda untuk membuat tujuan

laporan keuangan mereka berbeda. Namun, seperti yang FASB kutip,

“Garis antara (mereka) tidak selalu tajam sejak insiden dan kepentingan relatif

karakteristik tersebut dalam organisasi apapun berbeda. Hal ini menyarankan

bahwa, untuk tujuan mengembangkan tujuan laporan keuangan, spectrum

organisasi muncul, termasuk dari mereka dengan karakteristik nonbisnis yang

dominan dengan jelas daripada mereka yang dengan karakteristik bisnis

seluruhnya.”

Page 9: Usefulness for Dec. Making

Pada satu akhir spectrum adalah organisasi-organisasi seperti rumah sakit nonprofit, yang

menghasilkan modal mereka dari masalah-masalah dan penghasilan mereka dari perubahan

servis pasien. Karena sumber modal dan penghasilan mereka seperti bisnis-bisnis tersebut,

mereka mempunyai banyak karakteristik bisnis. Pada akhir yang lain adalah organisasi-

organisasi seperti gereja-gereja, yang sepenuhnya bergantung pada kontribusi sumbangan, tidak

mempunyai modal, menyediakan servis gratis, dan sama sekali tidak mempunyai karakteristik

bisnis. Di antara dua ekstrim ini adalah institusi lain, seperti universitas, yang penghasilannya

terdiri dari biaya servis, pendapatan donasi, dan kontribusi sumbangan. Mereka benar-benar

mempunyai modal tetapi tidak ada bunga pemilik.

            Satu hal utama yang membedakan karakteristik yang terbagi oleh semua organisasi

nonbisnis pribadi adalah bahwa pencarian keuntungan bukanlah motivasi utama mereka, dan

profitabilitas tidak mempunyai tempat dalam ukuran kinerja di mana organisasi-organisasi

tersebut bisa dibentuk. Terlebih lagi, beberapa dari mereka, seperti badan sumbangan, muncul

untuk memberikan uang dan bisa dibentuk untuk lebih sukses dengan lebih besarnya defisit.

            Perbedaan utama antara organisasi bisnis dan nonbisnis bisa dilihat tidak dalam cara

mereka menggunakan sumber-sumber tetapi bagaimana mereka mendapatkan mereka. Mereka

berdua menggunakan sumber-sumber untuk menghasilkan dan mendistribusikan barang-barang

dan jasa dan mereka berdua harus memnghemat penggunaan sumber-sumber tersebut. Dalam hal

itu, banyaknya index efisiensi yang digunakan dalam bisnis juga bisa digunakan untuk

membentuk organisasi nonbisnis.

Metode-metode yang digunakan oleh organisasi-organisasi nonbisnis untuk mendapatkan

sumber-sumber, di sisi lain, berbeda, setidaknya sebagian, dari mereka yang digunakan oleh

bagian bisnis mereka.seperti yang telah dicatat, banyak dari mereka mendapat penghasilan dari

harapan keanggotaan atau beban servis; tetapi biasanya beberapa dari penghasilan mereka

didapat dari orang-orang yang mengharapkan keuntungan yang tidak langsung atau keuntungan

langsung yang kecil. Fakta ini secara alami mempengaruhi jenis informasi keuangan dimana

mereka yang menyediakan sumber-sumber berharap menerimanya dari oraganisasi-organisasi

yang mereka dukung.

            Tujuan-tujuan laporan keuangan oleh organisasi-organisasi nonbisnis dilaporkan oleh

FASB seperti berikut ini:

Page 10: Usefulness for Dec. Making

1. Laporan keuangan oleh organisasi-organisasi nonbisnis sebaiknya menyediakan

informasi yang berguna untuk penyedia sumber yang potensial dan pengguna-pengguna

lain dalam membuat keputusan yang rasional tentang alokasi sumber-sumber organisasi-

organisasi tersebut.

2. Laporan keuangan sebaiknya menyediakan informasi untuk membantu penyedia sumber

yang potensial dan pengguna-pengguna lainnya dalam menilai servis yang disediakan

oleh organisasi nonbisnis dan kemampuannya terus menyediakan servis-servis tersebut.

3. Laporan keuangan seharusnya menyediakan informasi yang berguna bagi penyedia

sumber yang potensial dan pengguna-pengguna lain dalam menilai bagaimana manajer-

manajer organisasi nonbisnis telah mengeluarkan tanggung jawab tentang aspek-aspek

lain dari kinerja mereka.

4. Laporan keuangan seharusnya menyediakan informasi tentang sumber-sumber ekonomi,

kewajiban-kewajiban, dan sumber jaringan kewajiban, dan efek transaksi, kejadian-

kejadian, dan situasi yang mengubah sumber-sumber dan minat-minat dalam sumber-

sumber tersebut.

5. Laporan keuangan seharusnya menyediakan informasi tentang kinerja organisasi selama

periode itu. Ukuran periodik perubahan dalam jumlah dan dasar sumber jaringan

organisasi nonbisnis dan informasi tentang usaha servis dan pencapaian organisasi

bersana-sama mewakili informasi yang sangat berguna dalam penilaian kinerjanya.

6. Laporan keuangan seharusnya menyediakan informasi tentang bagaimana sebuah

organisasi mendapatkan dan menghabiskan uang tunai atau sumber-sumber mentah

lainnya, tentang pinjaman dan pembayaran pinjamannya, dan tentang faktor-faktor lain

yang bisa mempengaruhi likuiditas.

7. Laporan keuangan seharusnya memasukkan penjelasan-penjelasan dan interpretasi untuk

membantu ara pengguna memahami informasi keuangan yang tersedia.14

Hanya ada empat tujuan di sini untuk diberikan oleh penyedia informasi keuangan,

dan semuanya ditujukan pada kebutuhan-kebutuhan para pengguna informasi tersebut

kebutuhan-kebutuhan accountee, dalam terminology Ijiri. Tujuan yang pertama fokus pada

keputusan-keputusan tentang penyediaan sumber-sumber pada organisasi-organisasi nonbisnis

oleh para penyedia sumber dan lainnya. Yang kedua fokus pada penilaian servis-servis yang

disediakan oleh organisasi-organisasi. Yang ke tiga fokus pada tanggung jawab – dengan

Page 11: Usefulness for Dec. Making

penilaian kinerja manajer organisasi-organisasi nonbisnis. Dan yang ke lima fokus pada kinerja

organisasi-organisasi sendiri. Tiga “tujuan” lainnya hanya meminta informasi, tanpa

menspesifikkan tujuannya apa, jika ada, informasinya untuk diberikan.