usahatani padi sawah

7
Usahatani Padi Sawah Pengenalan atas faktor-faktor produksi yang dikuasai dalam suatu usahatani padi sawah terutama menyangkut pemilihan dan penguasaan terhadap faktor-faktor tersebut oleh petani, hal ini sangat penting karena menyangkut hal-hal positif dan negatif yang perlu menjadi pertimbangan dalam perencanaan usahatani padi sawah. Pada usahatani padi sawah ada 4 unsur pokok yang disebut sebagai faktor-faktor produksi, yaitu: 1. Tanah 2. Tenaga kerja 3. Modal 4. Pengelolaan Pengenalan faktor-faktor produksi yang ada dalam usahatani padi sawah ini sangat penting karena menyangkut pada kebijaksanaan manajemen yang dilaksanakan oleh petani sebagai pengelola dengan tujuan agar penggunaan faktor-faktor tersebut dapat dilaksanakan secara efisien. Tanah Tanah atau lahan sebagai unsur pokok usahatani padi sawah dan merupakan faktor produksi yang relatif langka

Upload: cluprut

Post on 05-Aug-2015

293 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Usahatani Padi Sawah

Usahatani Padi Sawah

Pengenalan atas faktor-faktor produksi yang dikuasai dalam suatu usahatani padi

sawah terutama menyangkut pemilihan dan penguasaan terhadap faktor-faktor

tersebut oleh petani, hal ini sangat penting karena menyangkut hal-hal positif dan

negatif yang perlu menjadi pertimbangan dalam perencanaan usahatani padi

sawah.

Pada usahatani padi sawah ada 4 unsur pokok yang disebut sebagai faktor-faktor

produksi, yaitu:

1. Tanah

2. Tenaga kerja

3. Modal

4. Pengelolaan

Pengenalan faktor-faktor produksi yang ada dalam usahatani padi sawah ini

sangat penting karena menyangkut pada kebijaksanaan manajemen yang

dilaksanakan oleh petani sebagai pengelola dengan tujuan agar penggunaan

faktor-faktor tersebut dapat dilaksanakan secara efisien.

Tanah

Tanah atau lahan sebagai unsur pokok usahatani padi sawah dan merupakan faktor

produksi yang relatif langka dibandingkan dengan yang lain serta distribusi

penguasaannya di masyarakat tidak merata.

Tanah juga dapat sebagai ukuran usahatani dan berdasarkan ukuran pemilikan

tanah petani dapat digolongkan dalam 4 golongan petani:

a. Petani luas, dengan luas garapan lebih 2 hektar

b. Petani sedang dengan luas garapan 0,5-2 hektar.

c. Petani sempit dengan luas garapan kurang dari 0,5 hektar

d. Buruh tani

Page 2: Usahatani Padi Sawah

Dari perbedaan golongan berdasarkan luas tanah akan berpengaruh terhadap

sumber dan distribusi pendapatan

Tenaga Kerja

Tenaga kerja dalam usahatani padi sawah dibedakan kedalam 3 jenis tenaga kerja

yaitu tenaga kerja manusia, ternak dan mesin. Untuk tenaga kerja manusia masih

dibedakan atas tenaga kerja pria, wanita dan anak-anak yang masing-masing

mempunyai kemampuan berbeda dalam pelaksanaan usahatani padi sawah.

Tenaga kerja dalam usahatani padi sawah dapat diperoleh dari dalam keluarga dan

dari luar keluarga. Potensi tenaga kerja dalam keluarga dapat dijadikan dasar

perkembangan upaya pemilihan alternatif usahatani padi sawah. Potensi tenaga

kerja pria 300 hari kerja dalam satu tahun, tenaga kerja wanita 220 hari kerja dan

anak-anak 140 hari kerja, sedangkan peraturan tahun 1955 membuat konversi

tenaga kerja dengan tenaga pria sebagai ukuran baku bagi konversi yang lain.

- 1 pria dewasa : 1 hari kerja pria

- 1 wanita dewasa : 0,8 hari kerja pria

- 1 anak : 0,5 hari kerja pria

- 1 ternak : 2 hari kerja pria.

Kebutuhan tenaga kerja untuk setiap cabang usahatani berbeda berdasarkan jenis

kegiatan, komoditi, tingkat teknologi dan intensitas kombinasi faktor produksi,

skala usahatani dan waktu.

Modal

Modal sebagai unsur pokok usahatani dalam pengertian ekonomi modal adalah

barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi, tanah, tenaga kerja serta

pengelolaan menghasilkan barang-barang baru yang disebut produksi pertanian.

Sumber-sumber pemasukan modal dapat dibedakan:

1. Modal dari luar usahatani padi sawah

a. Modal sendiri yaitu modal yang berasal dari peserta pelaksana usahatani

padi sawah

Page 3: Usahatani Padi Sawah

b. Modal asing yaitu modal yang diperoleh dari pinjaman yang berasal dari

kredit bank, lembaga keuangan baik swasta maupun perorangan.

2. Modal dari dalam usahatani padi sawah

a. Modal intern yaitu modal yang diperoleh dari laba yang belum dibagikan.

b. Modal insentif yaitu modal yang diperoleh dari pengumpulan dana

penyusutan aktiva tetap.

Dan berdasarkan sumber pembentukan modal, modal dapat dibedakan

berdasarkan sumber modal, yaitu milik sendiri, pinjaman, warisan, usaha lain dan

sewa kontrak.

Pengelolaan usahatani padi sawah merupakan kemampuan petani dalam

menentukan, mengorganisasi, dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi yang

dikuasainya, maka produktivitas dari masing-masing faktor produksi tergantung

dari pengelolaan petani yang melaksanakan usahatani padi sawah. Petani sebagai

pengelola suatu usahatani padi sawah banyak dipengaruhi oleh tingkat

pendidikan, posisi bersaing dan penguasaan faktor produksi yang lemah terutama

modal

Pengelolaan

Pengelolaan usahatani padi sawah adalah kemampuan petani menentukan,

mengkoordinasikan faktor-faktor produksi yang dikuasainya dengan sebaik-

baiknya dan mampu memberikan produksi pertanian sebagaimana yang

diharapkan, ukuran dari keberhasilan pengelolaan itu adalah : produktivitas dari

setiap faktor maupun produktivitas dari usahataninya.

Produksi

Pengertian produksi dalam bahasa ekonomi, produksi pertanian adalah

mengusahakan input untuk menghasilkan output, fungsi produksi merupakan

konsep dasar yang menunjukkan hubungan antara berbagai tingkat jumlah faktor

produksi dengan jumlah produksi yang mungkin dihasilkan, dengan fungsi

produksi akan dapat menentukan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk

memperoleh suatu jumlah produksi yang diinginkan. f = y (x1,x2,…xn).

Page 4: Usahatani Padi Sawah

Pendapatan Usahatani padi sawah

Pendapatan usahatani padi sawah dapat dihitung dengan cara mengurangi output

total dengan input total yang hasilnya dinamakan pendapatan pengelola.

Pendapatan pengelola terdiri dari 2 unsur yaitu:

a. Imbalan jasa manajemen: upah petani sebagai pengelola.

b. Sisa atau laba (net-profit), yang merupakan imbalan bagi resiko berusaha.

Angka pendapatan pengelola memberi petunjuk, apakah usahatani padi sawah

yang dijalankan sudah ekonomis ataukah tidak selama tahun yang bersangkutan.

Penerimaan usahatani padi sawah atau pendapatan akan mendorong petani untuk

dapat mengalokasikannya dalam berbagai kegunaan seperti untuk biaya produksi

periode selanjutnya, tabungan dan pengeluaran lain untuk memenuhi kebutuhan

keluarga. Besarnya pendapatan tunai atau besarnya penerimaan tunai dari total

penerimaan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dengan yang lain. Ada

beberapa ukuran pendapatan yang kita kenal yaitu:

a. Pendapatan pengelola (net-income): output total dikurangi input total.

b. Pendapatan tenaga kerja petani: pendapatan pengelola + upah tenaga kerja

petani yang diperhitumgkan.

c. Pendapatan tenaga kerja keluarga tani: pendapatan pengelola + upah tenaga

kerja petani + upah tenaga kerja – anggota keluarga tani yang diperhitungkan.

d. Pendapatan petani: pendapatan tenaga kerja petani + bunga modal milik

sendiri

e. Pendapatan keluarga petani: pendapatan tenaga kerja keluarga petani + bunga

modal sendiri

f. Pendapatan total keluarga petani: pendapatan keluarga petani + nilai sewa

tanah sendiri

Besarnya pendapatan usahatani padi sawah belum mencerminkan tingkat efisiensi,

maka untuk itu kita mengenal:

a. Penghasilan kerja usahatani padi sawah persetara pria

Page 5: Usahatani Padi Sawah

b. Penghasilan kerja usahatani padi sawah perunit tenaga produktif

c. Pendapatan per unit areal usahatani padi sawah yang merupakan ukuran

produktivitas usahatani padi sawah

Pendapatan usahatani padi sawah dipengaruhi faktor-faktor:

1. Luas usaha

2. Tingkat produksi

3. Pilihan dan kombinasi cabang usaha

4. Intensitas pengusahaan pertanian

5. Efisiensi tenaga kerja