urgensi keteladanan dalam peningkatan kualitas guru

11
Urgensi Keteladanan dalam Peningkatan Kualitas Guru Oleh : Dra.Hj.Tatta Herawati Daulae.M.A A. Pendahuluan Dalam Islam, Guru merupakan profesi yang amat mulia. Bukan hanya sekedar tenaga pengajar, tetapi sekaligus adalah pendidik dan pelatih. Karena itu pada diri seseorang guru bukan hanya terpenuhi kualifikasi keilmuan dan akademik saja, tetapi harus terpuji akhlaknya. Tugas guru sangat banyak, baik yang terkait dengan kedinasan dan profesinya di sekolah, seperti mengajar dan membimbing para muridnya. Tugas guru sebagai pendidik merupakan tugas mewariskan ilmu pengetahuan kepada para muridnya. Guru wajib bertanggung jawab atas segala sikap, tingkah laku dan amalannya dalam rangka membina dan membimbing muridnya. Untuk mencapai kualitas dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut, salah satu alat yang efektif bagi guru adalah keteladanan. B. Keteladanan Guru Keteladanan kata dasarnya “teladan” yaitu “Perbuatan yang patut ditiru dan dicontoh”. Dalam Al-Qur’an keteladanan diungkapkan dengan kata “Uswah”. Kata uswah terbentuk dari huruf Hamzah, as-sin dan al-wau, secara etimologi setiap kata bahasa arab

Upload: munirah-siregar

Post on 23-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

keguruan

TRANSCRIPT

Page 1: Urgensi Keteladanan Dalam Peningkatan Kualitas Guru

Urgensi Keteladanan dalam Peningkatan Kualitas Guru

Oleh : Dra.Hj.Tatta Herawati Daulae.M.A

A. Pendahuluan

Dalam Islam, Guru merupakan profesi yang amat mulia. Bukan hanya sekedar

tenaga pengajar, tetapi sekaligus adalah pendidik dan pelatih. Karena itu pada diri

seseorang guru bukan hanya terpenuhi kualifikasi keilmuan dan akademik saja, tetapi

harus terpuji akhlaknya.

Tugas guru sangat banyak, baik yang terkait dengan kedinasan dan profesinya di

sekolah, seperti mengajar dan membimbing para muridnya. Tugas guru sebagai pendidik

merupakan tugas mewariskan ilmu pengetahuan kepada para muridnya. Guru wajib

bertanggung jawab atas segala sikap, tingkah laku dan amalannya dalam rangka membina

dan membimbing muridnya. Untuk mencapai kualitas dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawab tersebut, salah satu alat yang efektif bagi guru adalah keteladanan.

B. Keteladanan Guru

Keteladanan kata dasarnya “teladan” yaitu “Perbuatan yang patut ditiru dan

dicontoh”. Dalam Al-Qur’an keteladanan diungkapkan dengan kata “Uswah”. Kata

uswah terbentuk dari huruf Hamzah, as-sin dan al-wau, secara etimologi setiap kata

bahasa arab yang terbentuk dari ketiga huruf tersebut memiliki persamaan arti yaitu

pengobatan dan perbaikan. Kata uswah ini terulang sebanyak tiga kali dalam dua surat

yaitu surat Al-Ahzab ayat 21 dan surat Al-Mumtahanah ayat 4 dan 6.

C. Kualitas Guru

Bila ditinjau dari sisi perkembangan citra guru masa lalu dan masa kini, sedikit

banyaknya telah mengalami pergeseran nilai. Pergeseran itu salah satunya terletak pada

suri tauladan yang harus ada pada setiap pribadi guru. Bila dulu guru, berarti orang yang

berilmu yang arif dan bijaksana, kini guru dilihat tidak lebih sebagai fungsionaris

Page 2: Urgensi Keteladanan Dalam Peningkatan Kualitas Guru

pendidikan yang bertugas mengajar atas dasar kualifikasi pendidikan dan akademis

tertentu. Maka faktor terpenting dalam profesi keguruan dewasa ini adalah kualifikasi

keilmuan dan akademis tersebut. Faktor-faktor lain seperti kearifan, keimanan, ibadah,

kebijaksanaan dan tingkah laku moral kadangkala diabaikan. Sebaliknya dalam konsep

klasik, faktor moral berada di urutan teratas dari kualifikasi keguruan, sedangkan faktor

kompetensi keilmuan dan akademis berada di bawah kualifikasi moral.

Dalam Islam, guru merupakan profesi yang amat mulia. Dia bukan hanya sekedar

tenaga pengajar, tetapi sekaligus adalah pendidik, oleh karena itu pada diri seorang guru

bukan hanya terpenuhi kualifikasi keilmuan dan akademis saja, tetapi juga harus

terpenuhi akhlaknya. Dari hal inilah diharapkan anak didik bukan hanya menguasai Ilmu

Pengetahuan tetapi juga menerapkan sifat yang terpuji pada tingkah lakunya.

Keteladanan sangat besar urgensinya dalam peningkatan kualitas guru,

antara lain :

1. Akan menimbulkan simpatik murid dan rasa hormat.

Keteladanan merupakan faktor yang terpenting dalam peningkatan

kualitas guru, tanpa adanya keteladanan guru tidak akan berhasil, Abdullah

Nasih Ulwan menjelaskan bahwa guru adalah gambaran yang akan menjadi

contoh terbaik dalam pandangan peserta didik yang pasti akan ditirunya dalam

tindak tanduknya, tata santunnya, disadari atau tidak, bahkan terpatri dalam

jiwa dan perasaannya dan tercermin dalam ucapan dan perbuatan material dan

spiritual, diketahui atau tidak.

Keteladanan merupakan suatu hal yang sangat urgen dalam

pengajaran, sehubungan dengan ini, guru harus memanfaatkan peluang, baik

dengan penampilan pribadinya maupun dengan mengkondisikan lingkungan

sekitarnya. Bila murid sering melihat gurunya saling menolong dan bergaul

dengan baik, maka murid-murid dengan mudah berperilaku seperti itu pula.

Ucapan yang sering di dengar sangat mudah ditirunya, setelah sering meniru,

apa yang ditirukan akan menjadi kebiasaan dalam kehidupannya. Dengan

demikian guru yang memiliki keteladanan, akan menimbulkan simpatik murid

dan rasa hormat kepadanya.

Page 3: Urgensi Keteladanan Dalam Peningkatan Kualitas Guru

2. Materi yang disampaikan mudah diserap murid dan dapat membentuk

pribadinya.

Besarnya urgensi keteladanan dalam peningkatan kualitas guru dapat

dibuktikan dalam penyampaian materi bahwa materi disampaikan guru lebih

mudah diserap murid-muridnya, tetapi tanpa keteladanan guru tidak dapat

mencapai hasil yang optimal ia akan mengalami tantangan dalam tugasnya. Hal

ini diungkapkan Abdurrahman Annahlawi teladan yang dilihatnya langsung

dari setiap guru yang mendidiknya, akan merasa pasti dengan apa yang

dipelajarinya. Sejalan dengan ini dia sebutkan lagi bahwa keteladanan akan

memantulkan rasa senang mereka (murid) akan pelajaran yang diberikannya.

Berapa banyak murid-murid benci terhadap suatu bidang studi Ilmu

pengetahuan atau suatu mata pelajaran yang disebabkan oleh kelakuan tabiat

seorang guru yang kasar atau tingkah laku yang kejam, demikian juga

sebaliknya, berapa banyak murid yang suka kepada suatu ilmu pengetahuan

dan sangat tertarik mengikutinya karena baiknya pergaulan gurunya, penuh

kasih sayang dan dianggap sebagai panutannya yang sangat baik. Sejalan

dengan hal tersebut dijelaskan oleh Fuad, bahwa keteladanan akan

menghasilkan ilmu yang dipejari dari guru dapat melekat erat dalam diri anak

murid-murid.

Nasih Ulwan mengatakan : bahwa pendidik barang kali akan merasa

mudah mengkomunikasi pesannya secara lisan, namun anak akan merasa

kesulitan dalam memahami pesan itu apabila ia melihat pendidikannya tidak

memberi contoh tentang pesan yang disampaikannya.

Guru yang mensosialisasikan nilai-nilai ajaran Islam sangat besar

tantangannya, tantangan itu datang secara terpadu baik bersifat internal (murid)

maupun eksternal. Kenyataan tersebut akan dapat dihalau secara baik dan

tuntas, manakala pendidik agama Islam selalu hadir dalam sikap, perbuatan

serta tingkah laku yang selalu serasi, selaras, dan seimbang dalam penerapan

teori sekaligus praktek pada kondisi kehidupannya.

Ulwan menjelaskan lagi bahwa keteladanan itu adalah metode influitif

yang paling meyakinkan membantu moral, spiritual dan social anak. Yunus

Page 4: Urgensi Keteladanan Dalam Peningkatan Kualitas Guru

Namsa mengemukakan bahwa, dampak besar dari keteladanan yang dimiliki

pendidik akan mampu membentuk kepribadian peserta didik.

3. Menyelamatkan Guru dari Kemurkaan Allah SWT.

Disisi lain, terdapatnya nilai-nilai positif dari keteladanan yaitu

menyelamatkan seseorang dari kemurkaan Allah SWT.

Dalam al-qur’an surah Ash-Shaf ayat 2 disebutkan teguran Allah

terhadap orang-orang yang menyampaikan pesan tetapi tidak mengamalkannya.

“Hai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang

tidak kamu perbuat, amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu

mengatakan yang tidak kamu kerjakan.”(Q.S.Ash-Shaf :2)

Untuk menghindari kemurkaan Allah, maka pendidik tidak cukup hanya

memberikan prinsip saja, karena lebih penting bagi peserta didik adalah figure

yang memberikan prinsip tersebut. Sehingga sebanyak apapun prinsip yang

diberikan, tanpa disertai contoh teladan, ia hanya menjadi kumpulan resep yang

tak bermakna.

Sungguh tercela seorang guru, yang mengajarkan suatu kebaikan pada

siswanya, sedangkan ia sendiri tidak menerapkannya dalam kehidupan sehari-

hari. Seorang guru hendaknya tidak hanya mampu memberikan teori kepada

siswa, tetapi harus mampu menjadi panutan bagi siswanya. Al-ghazali berkata :

Seorang guru harus mengamalkan ilmu, tidak boleh mengatakan sesuatu yang

bertentangan dengan tindakannya, karena ilmunya dan amal didapat dengan

indera, sedangkan pemilik indera sangatlah banyak.

4. Memperoleh Wibawa dan Derajat dalam Kehidupannya.

Dengan keteladanan, dapat pula menumbuhkan wibawa pada pribadi

guru. Karena itu keteladanan sangat penting dimiliki oleh guru, sebab akan

meningkatkan citra dirinya, jika citra diri naik, maka akan naik pula

kewibawaan guru tersebut, tentu dasarnya adalah ilmu pengetahuan dan moral

yang dimilikinya. Keteladanan yang dimilikinya akan turut menentukan apakah

para guru dapat disebut sebagai pendidik yang baik atau sebaliknya. “Guru

sebagai teladan harus memiliki sikap dan kepribadian utuh yang dapat

dijadikan tokoh panutan idola dalam seluruh segi kehidupannya. Karenanya

Page 5: Urgensi Keteladanan Dalam Peningkatan Kualitas Guru

guru harus selalu berusaha dan memiliki dan melakukan perbuatan yang

positif agar dapat mengangkat citra baik dan kewibawaannya.”(Qomari

Anwar). Misalnya jujur dalm perkataan dan perbuatan, tidak munafik sekali

saja guru didapati berbohong, niscaya hal itu akan menghancurkan nama baik

dan kewibawaan sang guru, yang pada gilirannya akan berakibat fatal dalam

melanjutkan tugasnya.

Begitu juga seorang guru yang sombong tidak akan memperoleh

wibawa bahkan akan menimbulkan problem dalam tugasnya. Syed Sajjah

Husain mengatakan : Pengajar atau guru adalah teladan yang harus ditiru,

teladan tertinggi adalah Nabi Muhammad SAW, semua pengajar harus

mengikutinya, dan mengatur kehidupan mereka, menurut polanya.

5. Menjadi Pribadi yang Dapat Dipercaya

Islam telah menjadikan pribadi Rasul sebagai suri tauladan yang terus

menerus bagi seluruh pendidik, dengan meneladani Rasulullah SAW, guru

akan memiliki sifat-sifat yang baik, misalnya : guru yang jujur, akan

menimbulkan rasa percaya bagi murid-muridnya, kejujuran adalah mahkota

seorang guru, jika tidak ada kejujuran padanya, maka tidak ada pula

kepercayaan manusia terhadap ilmu yang ia miliki serta apa-apa yang ada pada

dirinya. Murid wajar menerima apa saja yang diucapkan gurunya, maka bisa

jadi kepercayaan murid langsung tidak percaya lagi, atau bisa jadi kebohongan

itu dapat menjatuhkan prestasi seorang guru dimata anak muridnya. Guru yang

dapat dipercaya merupakan suatu kesuksesan baginya, baik di dunia maupun di

akhirat.(Fuad bin Abdullah).

Kesuksesan Nabi Muhammad, bahwa beliau adalah seorang yang jujur

dan dapat dipercaya, beliau tidak pernah sekalipun berbohong terhadap orang-

orang kafir mekkah. Hal ini diakui para pemimpin quraiys, bahwa kejujuran

Rasulullah telah membawa dampak besar bagi banyak ummat untuk masuk

agama Allah. Permasalahan yang dihadapi murid sangat banyak, tentu ia akan

mengadu kepada guru sebagai orang kepercayaannya, maka hal itu membawa

dampak positif bagi guru.

Page 6: Urgensi Keteladanan Dalam Peningkatan Kualitas Guru

6. Memudahkan Keberhasilan Tugas

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan murid yang berlangsung dalam situasi edukatif

untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pencapaian tujuan guru memiliki

banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun luar dinas, dalam bentuk

pengabdian. Menurut Uzer Usman tugas guru ada tiga jenis yaitu tugas dalam

bidang profesi (yakni mendidik, mengajar, melatih), tugas kemanusiaan(yakni

menjadi orang tua kedua, transformasi diri dan autoidnetifikasi) dan tugas

kemasyarakatan (yakni mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi

masyarakat untuk menjadi warga negara Indonesia yang bermoral Pancasila

dan mencerdaskan Bangsa Indonesia).

Melaksanakan tugas diatas merupakan tugas yang berat, apabila tidak

ada keahlian, keterampilan dan nilai-nilai moral yang dimiliki. Maka untuk

memudahkan dalam mencapai keberhasilan tugas tersebut salah satu

membutuhkan keteladanan, karena dengan keteladanan memudahkan bagi

murid menyerap nilai-nilai baik dari gurunya dan akn meningkatkan martabat

guru. Sebagaimana ungkapan E. Mulyasa, bahwa guru yang berakhlak mulia,

makin efektif menangani setiap permasalahan, makin banyak kemungkinan

peserta didik berpaling kepadanya untuk mendapatkan nasihat dan kepercayaan

diri.

7. Menumbuhkan Etos Kerja yang Tinggi

Rasulullah SAW menganjurkan pentingnya etos kerja. Bagi seorang

muslim etos kerja harus berisi dan mengandung jihad, agar nilai pekerjaannya

punya makna. Etos kerja itu harus dengan dasar niat yang ikhlas karena Allah

agar mendapat keberkahan dan bernilai ibadah.

Kerja adalah amanah Allah, supaya tumbuh prinsip tersebut tentu

dengan memiliki sifat yang baik pada diri guru. Dengan demikian keteladanan

dapat menumbuhkan etos kerja yang tinggi, karena seorang yang memiliki

keteladanan yang baik, akan selalu menumbuhkan nilai-nilai baik dalam dirinya

termasuk etos kerja, karena tidak mungkin seseorang menjadi teladan kalau ia

Page 7: Urgensi Keteladanan Dalam Peningkatan Kualitas Guru

malas atau tidak memiliki etos kerja yang baik dan kerja yang baik akan

memaksimalkan hasil tugas yang diemban.

8. Hidup Guru Terasa Indah

Dengan keteladanan akan menumbuhkan keseganan dan kecintaan di

hati anak didik, karena itu guru tidak banyak menghadapi beban mental dalam

melaksanakan tugasnya, sehingga menumbuhkan kesehatan jasmani maupun

rohani.

Hidup guru terasa indah, karena telah dapat memikat hati para

muridnya. Dalam buku “The Golden Teacher” karangan Sulung Noprianto ;

ada ungkapan Nurmahmudi, bahwa guru yang memikat hati adalah yang

melahirkan generasi terbaik, mereka memahat nurani muridnya dengan sabar

agar tetap lurus

D. Penutup

Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan, dan keberadaannya

sangat dibutuhkan. Dengan gurulah anak-anak akan tumbuh berkembang dan terdidik

sehingga menjadi orang pintar dan berkepribadian baik. Karena itu guru harus mampu

menjaga kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Maka salah satu hal yang harus dimiliki oleh guru adalah keteladanan, disamping

persyaratan-persyaratan lain. Dengan memiliki keteladanan akan tercapai peningkatan

kualitas guru.