urgensi k3l ( hse ) dalam praktek ke - insinyuran
TRANSCRIPT
URGENSI K3L ( HSE ) DALAM PRAKTEK KE - INSINYURAN( ENGINEERING )
ENGINEER / INSINYUREngineer,adalah praktisi dari ilmu keteknikkan, yaitusemua para professional yang :
• Menciptakan/menemukan ( invent )
• Mendesain/ merencanakan ( design )
• Menganalisa ( analisys )
• Membangun ( Build )
• Dan melakukan test atas mesin, suatu system, Strukturdan material ( testing )
ENGINEERING PROCESS
LEGALTIMECOST
QUALITYSAFETY
PROJECT RESULT
INVENTION
DESIGN
ANALISYS
BUILD
TESTING
PROJECT MANAGEMENT
Interdisciplinary engineering
Mechanical engineering
Electrical engineering
Civil engineering
Chemical engineering
ENGINEERING PROJECT RESULT
PROJECT MANAGEMENT TOOLS
TIME MANAGEMENT
COST MANAGEMENT
QUALITY MANAGEMENT
HSE MANAGEMENT
OHSAS 18001
ISO 45001
ISO 9001 SERIES
MICROSOFT OFFICE
PRIMAVERA
COST CONTROL SYSTEM
S A P
THE TOPIC
HSE ( HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENT K3L ( KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN )
HSE MANAGEMENT
ORGANISASIVISI MISI
KOMITMENTSTANDARTREFERENSIPROSEDUR
SARANA
HSE distrukturkan secara sistematissebagai sebuah sistem manajemensebuah organisasi untuk mencapaitujuan, sasaran dan visinya dalamaspek Keselamatan dan Kesehatankerja serta Lingkungan.
HSE( HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENT )
HSE MANAGEMENT SYSTEM
REQUIREMENTOUT PUT
REGULATION AND STANDART
WORKER SAFEASSET SAFE
ENVIRONTMENT SAFEREPUTATION SAFE
HSEMANAGEMENT
SYSTEM
REGULASI K3L DI INDONESIA• Undang-undang uap tahun 1930 (stoom
ordonantie).
• Undang-undang no 1 tahun 1970 tentangkeselamatan kerja.
• Undang-undang republik Indonesia no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
UU No.23/1992 Tentang Kesehatan
Bagian keenam Kesehatan Kerja Pasal 23:1.Kesehatan kerja diselenggarakan untukmewujudkan produktivitas kerja yang optimal.2.Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatankerja,pencegahan penyakit akibat kerja,dankesehatan kerja. 3.Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakankesehatan kerja. 4.Ketentuan mengenai kesehatan kerjasebagaimana dimaksud dalam Ayat(2) dan Ayat(3) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Peraturan pemerintah terkait tentangkeselamatan dan kesehatan kerja.
Keputusan menteri terkait keselamatan dan kesehatan
Keputusan bersama menteri tenaga kerja danmenteri pekerjaan umum RI no 174 tahu 1986 no 104/KPTS/1986 tentang keselamatan dankesehatan kerja pada tempat kerja kegiatankontruksi.
Kepmenaker RI no 75 tahun 2002 tentangpemberlakuan standar nasional indonesia (SNI) no SNI-04-0225-2000 mengenai persaratan umuminstalasi listrik 2000(puil 2000)ditempat kerja.
Surat edaran keputusan Dirjen pembinaanhubungan industrial dan pengawasanketenaga kerjaan terkait keselamatan dankesehatan kerja
Surat keputusan Dirjen pembinaan hubunganindustrial dan pengawasan ketenaga kerjaan no 311 tahun 2002 tentang sertifikasi kompetensikeselamatan dan kesehatan kerja teknisi listrik.
• the Eco-Management and Audit Scheme (EMAS), developed by the European Commission in 1993
• ISO 14001 for environmental management in 1996
• ISO 45001 : for occupational health and safety management in 2018, preceded by OHSAS 18001 : 1999
• Standar ILO-OSH 2001 Occupational Safety and Health Management Systemsadalah standar Internasional yang diterbitkan oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa / United Nations) yang mengatur penerapan Sistem Manajemen danKeselamatan dan Kesehatan Kerja secara Nasional maupun di tingkat Organisasi(Perusahaan).
STANDAR – STANDAR MANAGEMENT HSE ( contoh )
STANDAR – STANDAR MANAGEMENT HSE ( contoh )
SAAT INI STANDART MANAGEMENT HSE YANG PALING UMUM DIGUNAKAN ADALAH OHSAS 18001 : 2007
YANG AKAN DIGANTIKAN OLEH ISO 45001 : 2018*
DIMULAI PADA TAHUN 2021*) dirilis maret 2018
Catatan :
• 1 Ruang lingkup
• 2 Referensi publikasi
• 3 Istilah dan definisi• 3.1 risiko yang dapat diterima
• 3.2 audit
• 3.3 peningkatan berkelanjutan
• 3.4 tindakan perbaikan
• 3.5 dokumen
• 3.6 bahaya
• 3.7 identifikasi bahaya• 3.8 sakit penyakit• 3.9 insiden• 3.10 pihak pihak terkait
• 3.11 ketidaksesuaian• 3.12 kesehatan dan keselamatan
kerja (K3)• 3.13 sistem manajemen K3• 3.14 tujuan K3• 3.15 kinerja K3• 3.16 kebijakan K3• 3.17 organisasi• 3.18 tindakan pencegahan• 3.19 prosedur• 3.20 catatan• 3.21 risiko• 3.22 penilaian risiko• 3.23 tempat kerja
KONTEN OHSAS 18001
4 . Persyaratan sistem ManajemenK3
• 4.1 Persyaratan umum
• 4.2 Kebijakan K3
• 4.3 Perencanaan• 4.3.1 Identifikasi bahaya,
penilaian risiko danpenetapan pengendalian
• 4.3.2 Peraturan perundangandan persyaratan lain
• 4.3.3 Tujuan dan program
4.4 Penerapan dan operasi• 4.4.1 Sumberdaya, peran, tanggung
jawab,akuntabilitas dan wewenang• 4.4.2 Kompetensi, pelatihan dan
kepedulian• 4.4.3 Komunikasi, partisipasi dan
konsultasi• 4.4.3.1 Komunikasi• 4.4.3.2 Partisipasi dan konsultasi
• 4.4.4 Dokumentasi• 4.4.5 Pengendalian dokumen• 4.4.6 Pengendalian operasiona• 4.4.7 Kesiapsiagaan dan tanggap
darurat
• 4.5 Pemeriksaan
• 4.5.1 Pemantauan dan pengukuran kinerja
• 4.5.2 Evaluasi kesesuaian• 4.5.3 Penyelidikan insiden,
ketidaksesuaian, tindakanperbaikan dan pencegahan
• 4.5.3.1 Penyelidikan insiden• 4.5.3.2 Ketidaksesuaian,
tindakan perbaikandan tindakanpencegahan
4.5.3.2 Ketidaksesuaian,tindakan perbaikandan tindakanpencegahan
4.5.3.2 Ketidaksesuaian,tindakan perbaikandantindakanpencegahan
• 4.5.4 Pengendalian catatan• 4.5.5 Audit internal
• 4.6 Tinjauan manajemen
To be replaced at 2021
WHY THE ACCIDENT STILL HAPPEN ?
30 years ago, 167 men died offshore in
the Piper Alpha tragedy at North Sea
Cosmo Chiba refinery explosion , in JAPAN ( 11/2011 )
50,80 m PC GIRDERS COLLAP AT TOLL PASPRO PROJECTCAUSE 1 DEATH, 2 INJURED
IMPACT OF THE PROJECT ACCIDENTEnvironmental dIsaster Serious injured and death worker
Properties damage asset damage
Bad image and reputation
Legal penalty
Grafik Kasus Kecelakaan Kerja th 2001-2017 (Sumber: BPJS TK dalam ISafety Magazine periode Desember 2018)
DATA KECELAKAAN KERJA DI INDONESIA
Data Kasus Kecelakaan Kerja th 2001-2017 (Sumber: BPJS TK dalam ISafety Magazine periode Desember 2018)
DATA KONDISI PEKERJA AKIBAT KECELAKAAN KERJA
• KURANGNYA PROSEDUR• KURANGNYA SARANA• KURANGNYA KESADARAN• KURANGNYA KEPATUHAN
• FAKTOR PEKERJAAN• FAKTOR PRIBADI
• TINDAKKAN TIDAK AMAN• KONDISI TIDAK AMAN
KECELAKAAN KERJA
• KONTAK DENGAN BAHAYA• KEGAGALAN FUNGSI
KERUGIAN
• MANUSIA CEDERA KERACUNAN, CACAT, KEMATIAN
• MESIN KERUSAKKAN ALAT/MESIN
• MATERIAL/BAHANTERCEMAR, RUSAK,PRODUK GAGAL
• LINGKUNGAN • RUSAK, TERCEMAR,
BENCANA ALAM
TEORI EFEK DOMINO - H W. HEINRICH
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA DILAPANGAN
KURANGNYA SARANA SAFETY KURANGNYA PROSEDUR
TINDAKKAN TIDAK AMAN
KONDISI TIDAK AMANKURANGNYA SARANAKURANGNYA KEPATUHANFAKTOR PRIBADI
KEGAGALAN FUNGSIFAKTOR PEKERJAAN
Pengaruh Organisasi
Manajemensumber daya
Iklim Organisasi
Supervisi yang tidak aman
Supervisi yang tidakmemadai
Perencanaan operasiyang tidak tepat
Gagal memperbaikimasalah
Pelanggaran olehatasan
Proses Operasional
Penyebab kesalahan – kesalahan dalam management HSE.
Prakondisi untuktindakkan tidak aman
Kondisilingkungan
Kondisi Operator Faktor personal
LingkunganFisik
Lingkunganteknologi
Kondisimental buruk
KondisiFisik buruk
KeterbatasanFisik/mental
Manajemensumber
daya tenaga
KesiapanPersonal
Tindakkan tidakaman
Kesalahan Pelanggaran
Salah Keputusan
Salah karenatidak terampil
Salah Persepsi Rutinitas Pengabaian
Penyebab kesalahan – kesalahan dalam management HSE.
ORGANISASI dan BUDAYA
Lingkungan kerja
Pekerjaan danaktivitas kerja
Mesin danAlat kerja
FAKTOR PENYEBAB UTAMA KECELAKAAN adalah MANUSIA
CHECK
ACTION DO
PLAN
CHANGES
ENVIRONMENT
REGULATION
RESOURCES
METHODE of WORK
STANDART
MANAGEMENT COMMITMENT
CONTINOUS IMPROVEMENT
HSE MANAGEMENT
SYSTEM
Contoh Struktur Organisasi HSE
GM HSE
HSE COORDINATOR
HSE SUPERVISOR
SAFETY OFFICER
SAFETY MAN
KARIR DI BIDANG HSE
BANYAK PELUANG BAGI YANG BERMINAT UNTUK MENEKUNI
BIDANG MANAJEMEN HSE, KARENA SEMAKIN
DIPERLUKANNYA MANAJEMEN HSE PADA SETIAP PERUSAHAAN UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN KOMPETISI LEVEL GLOBAL. ADA
DUA JALUR DALAM BIDANG MANAJEMEN HSE, YAITU
SEBAGAI KONSULTAN MANAJEMEN HSE ATAU SEBAGAI
PRAKTISI MANAJEMEN HSE
GAMBARAN SALARY DI BIDANG HSE
SAFETY FIRSTFOR YOUR FAMILY FUTURE
THANK YOU