upaya peningkatan keterampilan kader dengan …

7
JURNAL SALAM SEHAT MASYARAKAT (JSSM) VOL 2 NO.1 DESEMBER 2020 E-ISSN : 2715-7229 75 Prodi IKM FKM Universitas Jambi UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN KADER DENGAN COMMON COLD MASSAGE THERAPY DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA Siti Nurjanah 1 , Erinda Nur Pratiwi 2 , Ernawati 3 , Wijayanti 4 1,2,3,4 Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kusuma Husada Surakarta Email: [email protected] Abstrak Pijat bayi merupakan terapi sentuh kontak langsung dengan tubuh yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Jika pijat bayi dilakukan secara teratur akan meningkatkan hormon katekolamin (epinefrin dan norepinefrin) yang dapat memicu stimulasi tumbuh kembang karena dapat meningkatkan nafsu makan, meningkatkan berat badan, dan merangsang perkembangan struktur maupun fungsi otak. Salah satu pijat sebagai therapy adalah common cold massage therapy sangat efektif untuk bayi atau anak yang menderita batuk pilek. Setelah dilakukan upaya peningkatan keterampilan diharapkan kader di wilayah kerja Puskesmas Gambirsari dapat melakukan common cold massage therapy sebagai bahan ajar kepada ibu dalam BKB (bina keluarga balita). Metode pelaksanaan dengan demonstrasi dan diskusi. Media yang digunakan menggunakan phantom bayi, baby oil, LCD, Laptop, dan proyektor. Pelaksanaan pendidikan kesehatan dilaksanakan pada kegiatan posyandu yaitu pada bulan September 2019- Februari2020. Hal pengabdian masyarakat adalh 90% kader bisa melakukan dengan mandiri common cold massage therapy. Serta dari hasil monitoring dan evaluasi dengan cara pertemuan kembali di Posyandu Tanggul Asri, 90% kader memberikan demonstrasi common cold massage therapy kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi dan balita. Berdasarkan pelaksanaan pengabdian masyarakat dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader tentang common cold massage therapy di Posyandu Tanggul Asri wilayah Puskesmas Gambirsari Kota Surakarta. Kata Kunci : Keterampilan, Common Cold Massage Therapy Abstract Baby massage is a direct contact therapy with the body that can provide a feeling of security and comfort to babies. Regular baby massage will increase catecholamine hormones (epinephrine and norepinephrine) which can stimulate growth and development because they increase appetite, gain weight, and stimulate the development of brain structure and function. One of the massage therapy is the common cold massage therapy which is very effective for babies or children who have a common cold. After efforts to improve skills, it is expected that cadres in the Gambirsari Community Health Center work area can carry out common cold massage therapy as a teaching material for mothers in BKB (family development for toddlers). Implementation method with demonstration and discussion. The media used uses phantom babies, baby oil, LCD, laptop, and projector. The implementation of health education is carried out in posyandu activities, namely in September 2019-February2020 The matter of community service is that 90% of cadres can do the common cold massage therapy independently. As well as from the results of monitoring and evaluation by meeting again at the

Upload: others

Post on 29-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN KADER DENGAN …

JURNAL SALAM SEHAT MASYARAKAT (JSSM) VOL 2 NO.1 DESEMBER 2020 E-ISSN : 2715-7229

75 Prodi IKM FKM Universitas Jambi

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN KADER DENGAN

COMMON COLD MASSAGE THERAPY DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA

Siti Nurjanah1, Erinda Nur Pratiwi

2, Ernawati

3, Wijayanti

4

1,2,3,4Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi,

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kusuma Husada Surakarta

Email: [email protected]

Abstrak

Pijat bayi merupakan terapi sentuh kontak langsung dengan tubuh yang dapat memberikan rasa

aman dan nyaman pada bayi. Jika pijat bayi dilakukan secara teratur akan meningkatkan hormon

katekolamin (epinefrin dan norepinefrin) yang dapat memicu stimulasi tumbuh kembang karena

dapat meningkatkan nafsu makan, meningkatkan berat badan, dan merangsang perkembangan

struktur maupun fungsi otak. Salah satu pijat sebagai therapy adalah common cold massage

therapy sangat efektif untuk bayi atau anak yang menderita batuk pilek.

Setelah dilakukan upaya peningkatan keterampilan diharapkan kader di wilayah kerja Puskesmas

Gambirsari dapat melakukan common cold massage therapy sebagai bahan ajar kepada ibu dalam

BKB (bina keluarga balita). Metode pelaksanaan dengan demonstrasi dan diskusi. Media yang

digunakan menggunakan phantom bayi, baby oil, LCD, Laptop, dan proyektor. Pelaksanaan

pendidikan kesehatan dilaksanakan pada kegiatan posyandu yaitu pada bulan September 2019-

Februari2020.

Hal pengabdian masyarakat adalh 90% kader bisa melakukan dengan mandiri common cold

massage therapy. Serta dari hasil monitoring dan evaluasi dengan cara pertemuan kembali di

Posyandu Tanggul Asri, 90% kader memberikan demonstrasi common cold massage therapy

kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi dan balita.

Berdasarkan pelaksanaan pengabdian masyarakat dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan

pengetahuan dan keterampilan kader tentang common cold massage therapy di Posyandu Tanggul

Asri wilayah Puskesmas Gambirsari Kota Surakarta.

Kata Kunci : Keterampilan, Common Cold Massage Therapy

Abstract

Baby massage is a direct contact therapy with the body that can provide a feeling of security and

comfort to babies. Regular baby massage will increase catecholamine hormones (epinephrine and

norepinephrine) which can stimulate growth and development because they increase appetite, gain

weight, and stimulate the development of brain structure and function. One of the massage therapy

is the common cold massage therapy which is very effective for babies or children who have a

common cold.

After efforts to improve skills, it is expected that cadres in the Gambirsari Community Health

Center work area can carry out common cold massage therapy as a teaching material for mothers

in BKB (family development for toddlers). Implementation method with demonstration and

discussion. The media used uses phantom babies, baby oil, LCD, laptop, and projector. The

implementation of health education is carried out in posyandu activities, namely in September

2019-February2020

The matter of community service is that 90% of cadres can do the common cold massage therapy

independently. As well as from the results of monitoring and evaluation by meeting again at the

Page 2: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN KADER DENGAN …

JURNAL SALAM SEHAT MASYARAKAT (JSSM) VOL 2 NO.1 DESEMBER 2020 E-ISSN : 2715-7229

76 Prodi IKM FKM Universitas Jambi

Tanggul Asri Posyandu, 90% of the cadres gave demonstrations of common cold massage therapy

to mothers who had babies and toddlers.

Based on the implementation of community service, it can be concluded that there is an increase in

the knowledge and skills of cadres about common cold massage therapy at the Tanggul Asri

Posyandu in the Gambirsari Community Health Center, Surakarta City.

Keywords: Skills, Common Cold Massage Therapy

PENDAHULUAN

Penyakit infeksi merupakan

penyebab utama tingginya angka

kesakitan (mordibity) dan

angka kematian (mortality) terutama

pada negara-negara berkembang.

Penyakit infeksi adalah suatu

penyakit yang disebabkan oleh

mikroorganisme baik bakterial,

virus, maupun fungi (Darmadi,

2008).

Salah satu penyakit infeksi yang

angka kejadiannya cukup sering baik

di dunia maupun di Indonesia adalah

common cold. Common cold yang

juga disebut Infeksi Saluran

Pernapasan Atas (ISPA) adalah

infeksi primer di nasofaring dan

hidung yang sering mengeluarkan

cairan, penyakit ini banyak dijumpai

pada bayi dan anak (Ngastiyah,

2011).

Batuk pilek merupakan alasan

tersering membawa anak ke dokter.

Umumnya orangtua merasa khawatir

akan batuk, pilek dan radang

tenggorokan pada anak anak serta

karena anak menolak makan.

Kekhawatiran ini disebabkan karena

para orangtua tidak memahami

patofisiologi batuk pilek (yang

dikenal juga sebagai common cold,

faringitis akut atau rhinofaringitis

akut) sehingga mereka tidak

menyadari bahwa tidak ada satupun

obat yang dapat menyembuhkan

common cold (Pujiarto, 2014).

Common cold sangat rentan terjadi

pada balita dan anak-anak. Gejala

mulai timbul dalam waktu 1-3 hari

setelah terinfeksi. Gejala awal berupa

rasa tidak enak dari hidung atau

tenggorokan. Kemudian mulai

bersin-bersin, hidung meler dan

merasa sakit ringan. Kadang disertai

demam ringan. Hidung

mengeluarkan cairan yang encer dan

jernih pada hari-hari pertama.

Selanjutnya secret hidung menjadi

lebih kental, berwarna kuning hijau

(Sutarmi, 2018).

Obat minum pun juga tidak

cukup dijadikan andalan untuk

memulihkan kondisi anak. Sifat

alamiah yang dimiliki oleh anak-

anak ialah cenderung rewel dan sulit

untuk minum obat. Apalagi pada

anak yang pernah terpapar oleh

minum obat minum yang rasanya

pahit, tentunya hal ini menyebabkan

rasa trauma pada anak untuk minum

obat. Sehingga diperlukan metode

tambahan untuk mendukung proses

penyembuhan anak (Sutarmi, 2018).

Pijat memiliki beberapa efek

positif dalam hal penambahan berat

badan, pola tidur yang lebih baik,

peningkatan perkembangan

Page 3: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN KADER DENGAN …

JURNAL SALAM SEHAT MASYARAKAT (JSSM) VOL 2 NO.1 DESEMBER 2020 E-ISSN : 2715-7229

77 Prodi IKM FKM Universitas Jambi

neuromotorik, ikatan emosional yang

lebih baik, penurunan tingkat infeksi

nosokomial salah satunya common

cold (Kulkarni et al, 2010).

Terapi pijat telah menunjukkan

efek positif untuk mengatasi

permasalahan pada bayi prematur,

masalah pencernaan termasuk

sembelit dan diare, serta untuk

penyakit saluran pernapasan seperti

asma dan common cold (Field,

2019).

Salah satu gerakan common

cold massage therapy dengan

menepuk-nepuk dan menggetarkan

data serta punggung untuk membawa

lendir ke saluran besar sehingga anak

akan otomatis batuk-batuk dan lendir

akan keluar. Pada anak biasanya

lendir akan keluar bersama kotoran.

Salah satu pijat sebagai therapy

adalah common cold massage

therapy sangat efektif untuk bayi

atau anak yang menderita batuk pilek

(Sutarmi, 2018).

Hasil identifikasi dan analisis

situasi pada mitra pengabdian kepada

masyarakat didapatkan beberapa

permasalahan diantaranya banyaknya

kasus balita yang menderita batuk

pilek, kurangnya pengetahuan orang

tua tentang common cold,

ketidaktahuan kader tentang

alternatif lain dalam meringankan

gejala common cold yaitu salah

satunya dengan pijat.

Sejalan dengan hal itu kader

mempunyai peran dalam layanan

Bina Keluarga Balita (BKB) untuk

menyelenggarakan pertemuan

penyuluhan dan membantu

ibu/keluarga memecahkan masalah

yang dihadapi. Kader berperan

secara nyata dalam perkembangan

tumbuh kembang anak dan kesehatan

ibu. Sasaran kegiatan BKB adalah

keluarga yang mempunyai anak

balita (Pujiati, 2017).

Solusi yang ditawarkan adalah

peningkatan keterampilan yang

didapatkan melalui pengetahuan dan

Common Cold Massage Therapy

yang diikuti oleh kader kesehatan

dengan praktik.

LANDASAN TEORI

Massage therapy merupakan suatu

bentuk therapy yang menggunakan

sentuhan kelembutan yang

sistematik, yang difokuskan pada

bagian tubuh tertentu, atau secara

keseluruhan, dengan tujuan untuk

penyembuhan dan relaksasi (Sutarmi,

2018).

Massage bagi seorang anak sangat

berperan sebagai booster terhadap

stress, karena sering kali anak-anak

mendapatkan stres yang kuat dari

sekolah, keluarga atau dengan teman

sebaya. Stress ini dapat

menyebabkan ketidakseimbangan

sistem imune dan sistem hormon.

Dengan memberikan massage secara

rutin akan dapat membantu

menurunkan stres sehingga anak-

anak bisa tidur nyenyak (Sutarmi,

2018).

Anak-anak berespon positif terhadap

berbagai bentuk massage. Sensasi

sentuhan dan bonding memberikan

effect therapeutic pada anak yang

sedang dimassage, sehingga kadanf

Page 4: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN KADER DENGAN …

JURNAL SALAM SEHAT MASYARAKAT (JSSM) VOL 2 NO.1 DESEMBER 2020 E-ISSN : 2715-7229

78 Prodi IKM FKM Universitas Jambi

akan tertidur sebelum massage

selseai. Hal ini merupakan tanda atau

point effect positive dari therapy

massage (Sutarmi, 2018).

Pediatric massage therapy

didefinisikan sebagai manipulasi

secara manual pada jaringan lunak

untuk meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan bagi anak-anak dengan

tekanan, kecepatan dan teknik yang

bervariasi sesuai dengan kebutuhan

(Sutarmi, 2018).

Pada saat memberikan massage

therapy kecepatan tekanan harus

disesuaikan dengan tujuannya

dimana ada bagian tubuh tertentu

yang tidak boleh dipijat atau harus

diberikan kecepatan yang tinggi atau

berulang-ulang (Sutarmi, 2018).

Pediatric massage therapy terbukti

sangat efektif untuk anak-anak yang

menderita asma, batuk pilek,

konstipasi dan colic abdomen serta

bayi prematur (Sutarmi, 2018).

Anak yang menderita batuk pilek

(commond cold) berkepanjangan dan

lendirnya sangat kental, tidak cukup

dipulihkan dengan obat minum.

Untuk mendukung proses

penyembuhan anak, bisa dilakukan

dengan chest terapi atau terapi dada

(Sutarmi, 2018).

Prosedur pediatric massage therapy

pada common cold: Sinus line, Ears,

neck and chin Check rain drop, Big

love, Butterfly, Toby top-intercosta, ,

Chest rain drop, Back and forth,

Sweeping neck to bottom, Sweeping

neck to feet, Back circles, Circle over

the scapula, Back rain drop, Back

rain drop, Pitching, Relaxation.

Setiap gerakan dilakukan sebanyak 6

kali.

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan pengabdian

masyarakat dilaksanakan dengan

metode demonstrasi, diskusi/tanya

jawab yang dilengkapi dengan alat

peraga. Demonstrasi digunakan

untuk mengajarkan teknik Common

Cold Massage Therapy pada kader.

Metode tanya jawab digunakan baik

pada saat dilangsungkannya

pendidikan kesehatan maupun pada

akhir pendidikan kesehatan untuk

mengetahui seberapa paham peserta

terkait materi pendidikan kesehatan

yang disampaikan. Alat peraga yang

digunakan berupa phantom bayi,

baby oil, pengalas, leaflet common

cold massage serta LCD dan laptop.

METODE PENDEKATAN

Metode pendekatan yang digunakan

dalam pengabdian kepada

masyarakat ini adalah pertemuan

lintas sektoral pihak Puskesmas

Gambirsari Surakarta, Posyandu

Tanggul Asri dan bersama Dosen

Prodi Kebidanan Program Sarjana

dan Prodi Pendidikan Profesi Bidan

Program Profesi STIKes Kusuma

Husada Surakarta dilakukan pada

tanggal 24 Oktober 2019 pukul 08.00

WIB bertempat di Posyandu Tanggul

Asri berkaitan dengan jadwal

pelaksanaan pengabdian masyarakat.

PROSEDUR KEGIATAN

Prosedur kegiatan pengabdian

kepada masyarakat yaitu dimulai

Page 5: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN KADER DENGAN …

JURNAL SALAM SEHAT MASYARAKAT (JSSM) VOL 2 NO.1 DESEMBER 2020 E-ISSN : 2715-7229

79 Prodi IKM FKM Universitas Jambi

dengan penyusunan proposal

pengabdian kepada masyarakat

dilakukan pada bulan September

2019. Kualifikasi proposal

pengabmas dilakukan dengan

presentasi bersama tim reviewer.

Setelah itu melakukan koordinasi

surat tugas dengan LPPM dan

Pertemuan lintas sektoral pihak

Puskesmas Gambirsari Surakarta,

Posyandu Tanggul Asri dan bersama

Dosen Prodi Kebidanan Program

Sarjana dan Prodi Pendidikan Profesi

Bidan Program Profesi STIKes

Kusuma Husada Surakarta dilakukan

pada tanggal 24 Oktober 2019 Pukul

08.00 WIB bertempat di Posyandu

Tanggul Asri berkaitan dengan

jadwal pelaksanaan pengabdian

masyarakat. Persiapan pelaksanaan

pengabdian kepada masyarakat

dilaksanakan pada tanggal 23

Desember 2019 dengan

mengumpulkan seluruh tim,

melakukan apresepsi mengenai

kegiatan yang akan disiapkan dan

menyiapkan leaflet untuk media

pelaksanaan. Pelaksanaan

pengabdian masyarakat dilakukan

pada tanggal 15 Januari 2020 sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan

bersama dengan pihak kader di

posyandu menggunakan metode

demontrasi dan tanya jawab.

Monitoring dan evaluasi dilakukan

setelah kegiatan selesai yaitu dengan

melakukan pertemuan kembali di

posyandu pada tanggal 30 Januari

2020. Didalam proses monitoring

koordinator beserta tim anggota akan

mengevaluasi kader tentang

mengajarkan kembali common cold

massage therapy kepada ibu melalui

BKB.

HASIL KEGIATAN

Pelaksanaan pengabdian masyarakat

yang dilakukan oleh Prodi Profesi

Bidan Universitas Kusuma Husada

Surakarta yaitu Upaya Peningkatan

Keterampilan Kader Dengan

Common Cold Massage Therapy Di

Wilayah Kerja Puskesmas

Gambirsari Surakarta pada tanggal

15 Januari 2020 dan monitoring pada

tanggal 27 Januari 2020 bekerjasama

dengan pihak posyandu sudah

dilaksanakan sepenuhnya (100%).

Dari hasil pelaksanaan pendidikan

kesehatan selama 1 hari yang diikuti

oleh kader, ternyata kegiatan tersebut

mendapatkan respon yang baik oleh

kader menjadi lebih terampil dalam

melakukan Common Cold Massage

Therapy. Hal ini dapat diketahui dari

hasil demonstrasi, dimana peserta

sebelum dilakukan upaya

peningkatan keterampilan kader

dengan common cold massage

therapy, kader belum bisa

melakukan. Tetapi setelah dilakukan

upaya peningkatan keterampilan

kader dengan common cold massage

therapy 90% kader bisa melakukan

dengan mandiri serta dari hasil

monitoring dan evaluasi dengan cara

pertemuan kembali di Posyandu

Tanggul Asri, 90% kader

memberikan demonstrasi common

cold massage therapy kepada ibu-ibu

yang mempunyai bayi dan balita.

Page 6: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN KADER DENGAN …

JURNAL SALAM SEHAT MASYARAKAT (JSSM) VOL 2 NO.1 DESEMBER 2020 E-ISSN : 2715-7229

80 Prodi IKM FKM Universitas Jambi

Berdasarkan hasil monitoring dan

evaluasi kader menunjukkan bahwa

p e n g e t a h u a n d a n ketrampilan

kader setelah diberikan pendidikan

kesehatan tentang common cold

massage therapy Di Wilayah Kerja

Puskesmas Gambirsari menunjukkan

bahwa keterampilan kader lebih baik

setelah diberikan pendidikan

kesehatan.

Penyuluhan kesehatan dapat

diberikan melalui media informasi

seperti demonstrasi dan ceramah.

Dalam pemberian pendidikan

kesehatan salah satu metode yang

efektif adalah demonstrasi (Susilo,

2011). Pendidikan kesehatan ini

dilakukan dengan pemberian

keterampilan tentang common cold

massage therapy

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Peningkatan pengetahuan kader

di wilayah kerja Puskesmas

Gambirsari sebesar 90 % tentang

teknik common cold massage

therapy

2. Peningkatan keterampilan kader

di wilayah kerja Puskesmas

Gambirsari sebesar 90 % tentang

common cold massage therapy

Saran

1. Bagi Puskesmas

Diadakan penyuluhan kesehatan

dengan topik yang berbeda

untuk meningkatkan

pengetahuan dan perubahan

perilaku hidup sehat.

2. Bagi Kader

Mengikuti kegiatan penyuluhan

kesehatan untuk mendapatkan

wawasan untuk meningkatkan

pelayanan Bina Keluarga Balita

(BKB) dalam rangka membantu

ibu/keluarga memecahkan

masalah yang dihadapi.

Gambar 1 dan 2. Kegiatan

demonstrasi common cold

massage therapy

Page 7: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN KADER DENGAN …

JURNAL SALAM SEHAT MASYARAKAT (JSSM) VOL 2 NO.1 DESEMBER 2020 E-ISSN : 2715-7229

81 Prodi IKM FKM Universitas Jambi

DAFTAR PUSTAKA

1. Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial : Problematika dan Pengendaliannya.

Jakarta : Salemba Medika.

2. Darmanto, D. (2009). Respirologi. Jakarta: EGC.

3. Kemenkes RI. 2016. Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.

4. Kemenkes RI. 2012. Ayo ke Posyandu Setiap Bulan. Jakarta: Pusat Promosi

Kesehatan.

5. Kulkarni et al. 2010. Massage and Touch Therapy in Neonates: The Current

Evicence Vol. 47. Journal Indian Pediatrics.

6. Koes, I. (2015). Memahami Berbagai Macam Penyakit. Bandung: Alfabeta.

hal 294-295.

7. Malikhah, Nurul, et all. (2019). Baby Massage with Common Cold Massage

Oil on Temperatur change, Pulse Rate, Frequency of Breath, Sleep Quality

and Number of Streptococcus Bacteria in Toddler with Acute Respiratory

Infection”. IndianJournal of Public Health Research and Development,

10(1),407-410.

8. Matina, H., Beulah, H., & David, A. (2015). Effectiveness of massage therapy

on respiratory status among toddlers with lower respiratory tract infection.

Nitte University Journal of Health Science, 5(2), 49–54. Diambil dari

http://nitte.edu.in/journal/june2015/10.pdf%5Cnhttp://ovidsp.ovid.com/ovidw

eb.cgi?T=JS&CSC=Y&NEWS=N&PAGE=fulltext&D=emed17&AN=60647

6858.

9. Matu, M., Kikuvi, G., Wanzala, P., Karama, M., & Symekher, S.

(2014). Aetiology of Acute Respiratory Infections in Children under Five

Years in Nakuru, Kenya. Journal of Microbiology & Experimentation, 1(4),

1–8. https://doi.org/10.15406/jmen.2014.01.00021

10. Ngastiyah. 2011. Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. Jakarta : EGC

11. Pujiati W, Budhiartati E., Utsman. 2017. Peran Kader Dalam Layanan Bina

Keluarga Balita (Matahari Xi Kelurahan Bojongbata Kecamatan Pemalang

Kabupaten Pemalang). Universitas Negeri Semarang

12. Sutarmi, Kusmini, & W, M. N. (2014). Mom Massage, Baby Massage and

Spa. Semarang: IHCA.

13. Sutarmi, Kusmini dan Nurul M. 2018. Pediatric Massage Therapy. Semarang

: Indonesian Holistik Care Association.

14. Tanto, C., Liwang, F., Hanifati, S., & Pradipta, E. (2015). Kapita Selekta

Kedokteran. Jakarta: Penerbit Media Aesculapius. hal 172