upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1702/5/t1_...

14
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi per Siklus 1. Siklus I Dalam pembelajaran Matematika di SD Negeri 3 Wirosari UPTD Pendidikan Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan selama ini, siswa menampakkan sikap yang kurang bersemangat dalam menerima pelajaran. Hal ini menyebabkan suasana kelas kurang kondusif, interaksi timbal balik antara guru dan siswa tidak terjadi, pembelajaran masih didominasi oleh guru. Permasalahan yang dimunculkan oleh guru sebelum dilempar pada siswa justru guru dengan cepat menjawab sendiri, kondisi inilah yang pada akhirnya membuat hasil belajar Matematika belum sesuai dengan harapan. Perlu diketahui bahwa pelajaran Matematika kelas IV dilaksanakan secara rutin dalam waktu 1 minggu. Sebelum implementasi tindakan dimulai terlebih dahulu diadakan tes awal. Hasil tes awal ini dari 32 siswa, rata-rata nilai 48,13 tingkat ketuntasan klasikal hanya 21,9%. Ini berarti sebagian besar siswa belum menguasai materi (prestasi rendah). Dari hasil pengamatan dan masukan baik teman sejawat maupun rekan kerja diketahui bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 tentang memecahkan masalah yang melibatkan uang pada mata pelajaran Matematika kelas IV semester 1 tahun pelajaran 2011 / 2012 di SD Negeri 3 Wirosari Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan, ada peningkatan perbaikan dan menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan rata-rata siswa mampu mengerjakan soal-soal tentang memecahkan masalah yang melibatkan uang. Namun demikian hasil belajar tersebut masih belum menunjukkan peningkatan yang berarti. a. Perencanaan Dengan mengetahui hasil pembelajaran sebelum diadakan perbaiakan pembelajaran yang masih jauh dari keberhasilan, maka peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus I yang memfokuskan pada

Upload: vuongkien

Post on 06-Jul-2019

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1702/5/T1_ 262010737_BAB IV.pdfDisamping disajikan data nilai rata-rata kelas dan tingkat

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi per Siklus

1. Siklus I

Dalam pembelajaran Matematika di SD Negeri 3 Wirosari UPTD

Pendidikan Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan selama ini, siswa

menampakkan sikap yang kurang bersemangat dalam menerima pelajaran. Hal ini

menyebabkan suasana kelas kurang kondusif, interaksi timbal balik antara guru dan

siswa tidak terjadi, pembelajaran masih didominasi oleh guru. Permasalahan yang

dimunculkan oleh guru sebelum dilempar pada siswa justru guru dengan cepat

menjawab sendiri, kondisi inilah yang pada akhirnya membuat hasil belajar

Matematika belum sesuai dengan harapan. Perlu diketahui bahwa pelajaran

Matematika kelas IV dilaksanakan secara rutin dalam waktu 1 minggu. Sebelum

implementasi tindakan dimulai terlebih dahulu diadakan tes awal. Hasil tes awal ini

dari 32 siswa, rata-rata nilai 48,13 tingkat ketuntasan klasikal hanya 21,9%. Ini berarti

sebagian besar siswa belum menguasai materi (prestasi rendah).

Dari hasil pengamatan dan masukan baik teman sejawat maupun rekan

kerja diketahui bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 tentang

memecahkan masalah yang melibatkan uang pada mata pelajaran Matematika

kelas IV semester 1 tahun pelajaran 2011 / 2012 di SD Negeri 3 Wirosari

Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan, ada peningkatan perbaikan dan

menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan

hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan rata-rata siswa mampu mengerjakan

soal-soal tentang memecahkan masalah yang melibatkan uang. Namun demikian

hasil belajar tersebut masih belum menunjukkan peningkatan yang berarti.

a. Perencanaan

Dengan mengetahui hasil pembelajaran sebelum diadakan

perbaiakan pembelajaran yang masih jauh dari keberhasilan, maka peneliti

menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus I yang memfokuskan pada

Page 2: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1702/5/T1_ 262010737_BAB IV.pdfDisamping disajikan data nilai rata-rata kelas dan tingkat

32

penggunaan media uang. Dari rencana perbaikan pembelajaran siklus I ini,

ternyata hasil belajar yang dicapai siswa masih belum mencapai kriteria

ketuntasan. Agar hasil belajar mencapai kriteria ketuntasan dan kekurangan

rencana perbaikan pembelajaran siklus I dapat diatasi, selanjutnya penelitii

merencanakan perbaikan pembelajaran siklus II.

b. Pelaksanaan

Sebelum perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan, peneliti telah

menganalisis hasil belajar yang diperoleh. Dari proses analisis dapat

dikemukakan bahwa jumlah nilai 1540. Dengan jumlah siswa sebanyak 32,

dapat dihitung rata-rata sebesar 48. Tingkat ketuntasan klasikal sebelum

perbaikan ini mencapai 21,9 %. Selanjutnya peneliti melaksanakan perbaikan

pembelajaran siklus I pada tanggal 8 November 2011 dengan alokasi waktu 2

x 35 menit (1 x pertemuan) untuk pertemuan pertama, sedangkan untuk

pertemuan ke dua dilaksanakan pada hari rabu tanggal 9 November 2011

dengan alokasi waktu juga sama seperti pertemuan I. Pelaksanaan evaluasi

hanya dilaksanakan pada pertemuan ke 2 agar evisien waktu .Dari proses

perbaikan pembelajaran siklus I, jumlah nilai yang diperoleh siswa sebesar

1960, dengan rata-rata sebesar 61 dan tingkat ketuntasan klasikal mencapai

56,3 %. Untuk mengetahui lebih jelas hasil pra siklus dan perolehan hasil

siklus I dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Nilai Rata-rata Kelas dan Ketuntasan Klasikal

Pra Siklus dan Setelah Perbaikan Pembelajaran Siklus I

NO STATISTIK Pra Siklus PERBAIKAN

SIKLUS I

1. Jumlah nilai 1540 1960

2. Jumlah siswa 32 32

3. Nilai rata-rata kelas 48 61

4. Tingkat ketuntasan klasikal 21,9 % 56,3 %

5 Siswa yang tuntas 7 18

Page 3: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1702/5/T1_ 262010737_BAB IV.pdfDisamping disajikan data nilai rata-rata kelas dan tingkat

33

Untuk lebih memperjelas tabel 4.1 di atas, berikut ini peneliti sajikan diagram

batang dari data di atas.

pra siklus siklus I

Diagram 4.1 Nilai rata – rata Pra Siklus dan Setelah

Perbaikan Pembelajaran Siklus I

pra Siklus siklus I

Diagram 4.2 Tingkat Ketuntasan Klasikal Pra Siklus dan Setelah

Perbaikan Pembelajaran Siklus I

Page 4: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1702/5/T1_ 262010737_BAB IV.pdfDisamping disajikan data nilai rata-rata kelas dan tingkat

34

Diagram 4.3 Siswa yang tuntas Pra Siklus

Dan sesudah perbaikan Siklus I

Dengan melihat tabel 4.1 diagram 4.1 dan diagram 4.2 dan diagram 4.3 dapat

diketahui bahwa sebelum perbaikan pembelajaran nilai rata-rata kelas hanya

48 dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 21,9 % , dan siswa yang tuntas

hanya 7 siswa . Hal tersebut menunjukkan bahwa tarap serap masih jauh dari

target yang harus dicapai. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran pada

siklus I, diperoleh nilai rata-rata kelas 61 dengan tingkat ketuntasan klasikal

mencapai 56,3 %, dan siswa yang tuntas sudah mencapai 18 siswa.Terjadi

kenaikan nilai rata- rata kelas sebesar 13 point, kenaikan tingkat ketuntasan

klasikal sebesar 24,4 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa perbaikan

pembelajaran pada siklus I cukup berhasil karena penggunaan media uang

sangat menarik perhatian siswa.

Disamping disajikan data nilai rata-rata kelas dan tingkat ketuntasan klasikal

pada tabel 4.1, diagram 4.1 dan diagram 4.2 dan diagram 4.3, berikut ini

disajikan daftar rekapitulasi nilai hasil evaluasi belajar sebelum dan setelah

perbaikan pembelajaran siklus I.

Page 5: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1702/5/T1_ 262010737_BAB IV.pdfDisamping disajikan data nilai rata-rata kelas dan tingkat

35

Tabel 4. 2 Rekapitulasi Nilai Hasil Evaluasi Belajar Pra Siklus

Dan Setelah Perbaikan Pembelajaran Siklus I

Banyak Siswa

No. Interval Nilai Pra

Siklus

Perbaikan

Siklus I

1. Nilai < 70 25 14

2. ≤ 70 7 18

Jumlah 32 32

Tabel 4.2 di atas bila disajikan dalam bentuk diagram batang akan terlihat

seperti diagram 3 berikut ini :

Diagram 4.4 Pencapaian Hasil Evaluasi Belajar Setelah Perbaikan Pembelajaran

Siklus I

Page 6: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1702/5/T1_ 262010737_BAB IV.pdfDisamping disajikan data nilai rata-rata kelas dan tingkat

36

Pada tabel 4.2 dan diagram 4.4 dapat dilihat bahwa banyak siswa

yang memperoleh nilai < 70 semakin menurun jumlahnya. Kalau sebelum

perbaikn pembelajaran jumlahnya 25 orang, pada perbaikan pembelajaran

siklus I menjadi 14 orang. Demikian pula sebaliknya siswa yang memperoleh

nilai < 70 semakin bertambah, kalau pada sebelum perbaikan pembelajaran

jumlahnya hanya 7 orang, setelah perbaikan pembelajaran siklus I menjadi 18

orang. Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran belum ada yang

memperoleh nilai > 90, demikian pila pada perbaikan pembelajaran siklus I ini,

juga belum ada yang memperoleh nilai > 90.

c. Pengamatan

Dalam melaksanakan pebaikan pembelajaran siklus I guru sudah

menggunakan media uang dengan baik, tapi guru belum banyak memberikan

kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan

peran guru masih terlalu dominan. Sedangkan dari pengamatan terhadap

siswa didapat hasil yaitu siswa sudah terlihat dapat menguasai materi

pembelajaran, siswa sudah banyak yang berani mengerjakan soal tanpa

ditunjuk, interaksi antara siswa dengan guru sudah agak berkembang tapi

peran aktif siswa masih sedikit. Proses pembelajaran pada siklus I dapat

dikatakn cukup berhasil.

d. Refleksi

Setelah melaksanakan proses pembelajaran siklus I, ada beberapa

keberhasilan pembelajaran yang dilakukan guru antara lain, guru sudah

menggunakan media konkrit yang berupa uang dengan baik dan guru juga

menerapkan metode yang bervariasi, tidak hanya ceramah terus. Beberapa

keukurangn yang masih dilakukan guru yaitu, guru belum banyak melibatkan

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Untuk itu, perlu dikembangkan

lagi keterampilan guru menggunakan media uang sehingga melibatkan siswa

secara aktif.

Page 7: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1702/5/T1_ 262010737_BAB IV.pdfDisamping disajikan data nilai rata-rata kelas dan tingkat

37

Namun demikian secara garis besar proses perbaikan pembelajaran

siklus I yang memfokuskan pada penggunaan media uang sudah dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, walupun kenaikan presentase ketuntasan

siswa masih kecil. Dari hasil perbaikan pembelajaran siklus I dapat

dikemukakan bahwa sebelum diadakan perbaikan banyak siswa yang

memperoleh nilai tuntas atau nilai ≥ KKM (65) hanya 7 orang dari 32 orang

atau tingkat tuntas klasikal hanya mencapai 21,9 %, setelah perbaikan

pembelajaran siklus I meningkat menjadi 18 orang atau tingkat tuntas klasikal

meningkat menjadi 56,3 %. Untuk rata-rata kelas sudah meningkat dari 48

menjadi 61. Karena tingkat ketuntasan baru mencapai 56,3 %, maka perlu

diadakan perbaikan pembelajaran siklus II agar tingkat ketuntasan dapat

mencapai ≥ 60 %.

2. Siklus II

Pada proses perbaikan pembelajaran siklus II ini ada beberapa hasil penelitian

yang dapat peneliti kemukakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan sampai dengan refleksi.

a. Perencanaan

Rencana perbaikan pembelajaran peneliti susun berdasarkan hasil

perbaikan pembelajaran siklus I. Pada siklus II ini rencana perbaikan

pembelajaran peneliti tekankan pada kemampuan siswa memanfaatkan

media uang , rencana perbaikan pembelajaran dapat berhasil dengan baik

dan hasil yang dicapai siswa dapat maksimal. Dengan demikian rencana

perbaikan pembelajaran siklus II yang telah peneliti susun dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Pelaksanaan

Setelah perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan, peneliti telah

menganalisis hasil belajar yang diperoleh. Dari proses analisis dapat

dikemukakan bahwa jumlah nilai 1960. Dengan jumlah siswa sebanyak 32,

dapat dihitung rata-rata kelas sebesar 61,25. Tingkat ketuntasan klasikal pada

Page 8: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1702/5/T1_ 262010737_BAB IV.pdfDisamping disajikan data nilai rata-rata kelas dan tingkat

38

61

73

54

56

58

60

62

64

66

68

70

72

74

Perbaikan Siklus I

Perbaikan Siklus II

Perbaikan Siklus I Perbaikan Siklus II

perbaikan pemebelajaran siklus I mencapai 56,3 %. Selanjutnya peneliti

melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II pada tanggal 15 November

2011 untuk pertemuan pertama dengan alokasi waktu 2 x 35 menit (1 x

pertemuan), dan pertemuan ke dua pada tanggal 16 November 2011 dengan

alokasi waktu sama dengan pertemuan pertama.Untuk efisien waktu maka

pelaksanaan evaluasi dilaksanakan pada pertemuan ke 2. Dari proses

perbaikan pembelajaran siklus II jumlah nilai yang diperoleh siswa sebesar

2320, dengan rata-rata kelas 73 dan tingkat ketuntasan klasikal mencapai

87,5 %. Untuk mengetahui lebih jelas hasil perbaikan siklus I dan hasil

perbaikan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Nilai Rata-rata Kelas dan Ketuntasan Klasikal Setelah Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

No Statistik Perbaikan

Siklus I

Perbaikan

Siklus II

1. Jumlah nilai 1960 2340

2. Jumlah siswa 32 32

3. Nilai rata-rata kelas 61 73

4. Tingkat ketuntasan klasikal 56,3 % 87,5 %

5 Banyak siswa tuntas 18 28

Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan diagram batang dari data di atas.

Diagram 4.5 Nilai Rata-rata Setelah Perbaikan Pembelajaran

Siklus I dan Siklus II

Page 9: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1702/5/T1_ 262010737_BAB IV.pdfDisamping disajikan data nilai rata-rata kelas dan tingkat

39

56.3%

87.5%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Perbaikan Siklus I

Perbaikan Siklus II

Perbaikan Siklus I Perbaikan Siklus II

Diagram 4.6 Tingkat Ketuntasan Setelah Perbaikan Pembelajaran

Siklus I dan Siklus

Diagram 4.7

Jumlah siswa yang tuntas pada siklus I dan siklus II

Dari tabel 4.3 diagram 4.5 , 4.6 dan 4.7 di atas dapat dikemukakan

bahwa, dari perbaikan pembelajaran siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas 61

dengan tingkat ketuntasan klasikal mencapai 56,3 %. Selanjutnya, setelah

diadakan perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas 73

dengan tingkat ketuntasan klasikal mencapai 87,5 %. Ini berarti ada kenaikan

Page 10: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1702/5/T1_ 262010737_BAB IV.pdfDisamping disajikan data nilai rata-rata kelas dan tingkat

40

nilai rata-rata kelas 12 dan kenaikan tingkat ketuntasan klasikal sebanyak 31,2

%.

Disamping disajikan data nilai rata-rata kelas dan tingkat ketuntasan

klasikal, berikut ini disajikan daftar rekapitulasi nilai hasil evaluasi belajar

setelah perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II pada tabel 4.4

Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Setelah Perbaikan Pembelajaran

Siklus I dan Siklus II

Banyak Siswa

No. Interval Nilai Perbaikan

Siklus I

Perbaikan

Siklus II

1. Nilai < 70 14 4

2. ≤ 70 18 28

Jumlah 32 32

Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan diagram batang dari data diatas

Diagram 4.8 Pencapaian Hasil Evaluasi Belajar Setelah Perbaikan Pembelajaran

Siklus I dan Siklus II

Page 11: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1702/5/T1_ 262010737_BAB IV.pdfDisamping disajikan data nilai rata-rata kelas dan tingkat

41

Pada tabel 4 dan diagram 6 di atas dapat dilihat bahwa, banyak siswa

yang memperoleh nilai < 70 semakin menurun jumlahnya. Kalau pada

perbaikan pembelajaran siklus I jumlahnya 14 siswa, setelah pembelajaran

siklus II jumlahnya semakin menurun menjadi 4 siswa. Demikian pula

sebaliknya, siswa yang memperoleh nilai < 70 semakin bertambah. Kalau

pada perbaikan pembelajaran siklus I sebanyak 18 siswa, setelah perbaikan

pembelajaran siklus II jumlahnya semakin bertambah menjadi 28 orang. Pada

perbaikan pembelajaran siklus I belum ada siswa yang memperoleh nilai ≥ 90,

namun setelah perbaikan pembelajaran siklus II ada siswa memperoleh nilai

≥ 90. Walaupun pada perbaikan pembelajaran II ini masih ada siswa yang

memperoleh nilai < KKM, yaitu sebanyak 4 orang, namun perbaikan

pembelajaran sudah berhasil dan perbaikan pembelajaran cukup sampai

siklus II saja.

c. Pengamatan

Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus II, yaitu dengan

menggunakan alat peraga berupa uang dengan didukung pemanfaatan

metode yang vareatif. Guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa

untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan peran guru sudah tidak

terlalu dominan, siswa menjadi lebih senang mengikuti proses pembelajaran,

interaksi antara siswa dengan guru sudah berlangsung baik dan siswa lebih

aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, proses pembelajaran

siklus II secara garis besar sudah berhasil.

d. Refleksi

Setelah selesai dilaksanakan proses perbaikan pembelajaran siklus II,

ada beberapa keberhasilan pembelajaran yang dilakukan guru antara lain,

guru sudah menggunakan media uang dengan baik dan guru sudah

memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses

pembelajaran dan peran guru sudah tidak terlalu dominan. Kekurangan yang

dilakukan guru yaitu, guru belum dapat menuntaskan belajar seluruh siswa,

Page 12: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1702/5/T1_ 262010737_BAB IV.pdfDisamping disajikan data nilai rata-rata kelas dan tingkat

42

masih ada 4 siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Mereka terlihat

pasif dan tidak dapat menyelesaikan soal-soal dengan baik.

Namun walaupun ada beberapa kekurangan, pada proses

pembelajaran siklus II ini, hasil belajar yang dicapai siswa meningkat dengan

signifikan. Kalau pada perbaikan pembelajaran siklus I yang memperoleh nilai

tuntas atau nilai ≥ KKM (70) baru sebanyak 18 dari 32 siswa atau tingkat

tuntas klasikal hanya mencapai 56,3 %, setelah perbaikan pembelajaran

siklus II meningkat menjadi 25 orang atau tingkat tuntas klasikal meningkat

menjadi 87,5 %. Untuk rata-rata kelas sudah meningkat dari 61 menjadi 73.

Dengan tingkat ketuntasan mencapai 87,5 %, maka tidak perlu diadakan

perbaikan pembelajaran lagi karena tingkat ketuntasan sudah mencapai ≥ 60

%.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan refleksi, penemuan dan pengolahan data tersebut di atas dapat

dikatakan bahwa faktor yang paling menentukan dalam keberhasilan pembelajaran

adalah kemampuan guru dalam menyusun dan melaksanakan strategi pembelajaran

yang tepat sehingga anak aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Untuk itu, dalam melaksanakan proses perbaikan pembelajaran

peneliti bekerja sama dengan teman sejawat, konsultasi dengan pembimbing dan

dengan mengkaji berbagai sumber yang dapat peneliti pergunakan dalam mengambil

tindakan perbaikan pembelajaran untuk memecahkan permasalahan yang terjadi.

1. Siklus I

Pada siklus I ini peneliti memfokuskan pelaksanaan perbaikan

pembelajaran dengan menggunakan media uang. Dengan menggunakan media

uang, hasil belajar siswa dapat meningkat walaupun persentase ketuntasannya

masih kecil. Jika sebelum perbaikan pembelajaran tingkat ketuntasan sebesar

21,9 %, setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I menjadi 56,3 %.

Demikian pula dengan nilai rata-rata kelas, kalau sebelum perbaikan

pembelajaran nilai rata-rata siswa hanya 48, setelah perbaikan pembelajaran

siklus I meningkat menjadi 61.

Page 13: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1702/5/T1_ 262010737_BAB IV.pdfDisamping disajikan data nilai rata-rata kelas dan tingkat

43

Adanya kenaikan hasil evaluasi belajar yang dicapai siswa ini karena

guru sudah menggunakan media uang dengan baik dan guru juga menerapkan

metode yang bervariasi untuk mendukung keberhasilan pembelajaran. Selain

beberapa tindakan tersebut, penggunaan media uangg ini juga sangat sesuai

dengan teori yang dikemukakan oleh Piaget dalam Karim, 1996 : 2 yang

mengemukakan bahwa, anak SD berada pada tahap Operasional Kongkret (7-12

tahun). Pada tahap ini, anak mengembangkan konsep dengan menggunakan

benda-benda konkrit untuk menyelidiki hubungan model-model abstrak dan media

uang termasuk salah satu contoh dari media konkrit. Anak mulai berpikir logis

sebagai akibat adanya kegiatan memanipulasi benda-benda konkrit.

Oleh karena jumlah siswa yang tuntas baru 18 dari 32 siswa atau

peningkatan hasil belajar pada perbaikan pembelajaran siklus I ini belum

mencapai ≥ 60 %, karena tingkat ketuntasan baru mencapai 56,3 % maka

selanjutnya peneliti mencari alternatif lain untuk lebih meningkatkan hasil belajar

siswa terutama siswa yang belum tuntas belajar, yaitu senyak 14 siswa atau 43,7

%.

2. Siklus II

Pada siklus II peneliti memfokuskan pelaksanaan perbaikan

pembelajaran dengan menggunakan media uang secara intensif. Dengan

menerapkan media ini, hasil evaluasi belajar siswa dapat meningkat secara

maksimal. Jika sebelum pada perbaikan pembelajaran siklus I tingkat ketuntasan

mencapai 56,3 %, setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus II menjadi 87,5

%. Demikian pula dengan rata-rata kelas, kalau pada sebelum perbaikan

pembelajaran nilai rata-rata siswa hanya 61, setelah perbaikan pembelajaran

siklus II meningkat menjadi 73.

Kenaikan tersebut dapat terjadi karena pada proses perbaikan

pembelajaran siklus II guru sudah menggunakan media uang dengan baik dan

guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam

proses pembelajaran dan peran guru sudah tidak terlalu dominan. Dalam proses

perbaikan pembelajaran siklus II dapat dikemukakan bahwa siswa dalam

Page 14: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1702/5/T1_ 262010737_BAB IV.pdfDisamping disajikan data nilai rata-rata kelas dan tingkat

44

mengikuti pembelajaran juga sudah serius dan tidak banyak bicara sendiri. Selain

itu penguasaan materi oleh siswa lebih baik karena mungkin juga faktor perbaikan

pembelajaran yang sudah dilakukan dalam dua siklus. Dengan keberhasilan

perbaikan pembelajaran siklus II dapat dikatakan bahwa media uang yang

digunakan guru sangat efektif. Dengan demikian perbaikan pembelajaran dapat

selesai pada siklus II.

Oleh karena jumlah siswa yang tuntas dari 32 siswa sudah sebanyak 28

siswa atau tingkat ketuntasan mencapai 87,5 %, sehingga peningkatan hasil

belajar siswa pada perbaikan pembelajaran siklus I ini sudah mencapai ≥ 60 %,

maka dari itu perbaikan pembelajaran cukup selesai pada siklus II. Untuk 4 siswa

yang belum tuntas, dapat dikemukakan bahwa mereka memiliki tingkat

kecerdasan dibawah rata-rata. Untuk itu, peneliti mengadakan bimbingan khusus

bagi mereka.