upaya pencegahan

2
 UPAYA PENCEGAHAN,PENGOBATAN DAN REHABILITASI FILARIASIS 1. Upaya pencegah f!a"a## Pencegahan filariasis dapat dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk (mengurangi kontak dengan vektor) misalnya menggunakan kelambu sewakt u tidur, menutu p ventil asi dengan kasa nyamuk, menggunakan obat ny amuk, me ngol es kan kuli t dengan obat anti ny amuk, menggunakan pakaian panjang yang menutupi kulit, tidak memakai pakaian berwarna gelap karena dapat menarik n yamuk, dan memberikan obat anti-filariasis (DE dan !lbenda"ol) secara  berkala pada kelompok beresiko tinggi terutama di daerah endemis# Dari semua cara diatas,  pencegahan yang paling efektif tentu saja d engan memberantas nyamuk itu sendiri dengan cara $%# $. Peng%&a'an f!a"a## Pengo batan filariasis har us di la kuk an secara ma sal dan pada daerah endemis dengan menggunakan obat Diethyl arbama"ine itrate (DE)# DE dapat membunuh mikrofilaria dan cacing dewasa pada pengobatan jangka panjang# &ingga saat ini, DE adalah satu-satunya obat yang efektif, aman, dan relatif murah# 'ntuk filariasis akibat uchereria bankrofti, dosis yang dianjurkan mg*kg berat badan*hari selama + hari# edangkan untuk filariasis akibat .rugia malayi dan .rugia timori, dosis yang dianjurkan / mg*kg berat badan*hari selama +0 hari# Efek samping dar i DE ini ada lah demam, menggig il, sakit kepala , mua l hingga muntah# Pada  pengobatan filariasis yang disebabkan oleh .rugia malayi dan .rugia timori, efek samping yang ditimbulkan lebih berat# ehingga, untuk pengobat annya dianjurkan dalam dosis rendah, tetapi  pengobatan dilakukan dalam waktu yang lebih lama# Pengobatan ko mbinasi dapat juga dilakukan dengan dosis tunggal DE dan !lbenda"ol 100mg, diberikan setiap tahun selama / tahun# Pengobatan kombinasi meningkatkan efek filarisida DE# 2bat lain yang juga dipakai adalah ivermektin# 3vermektin adalah antibiotik semisintetik dari golongan makrolid yang mempunyai aktivitas luas terhadap nematoda dan ektoparasit# 2bat ini hanya membunuh mikrofilaria# Efek samping yang ditimbulkan lebih ringan dibanding DE# 4era pi supor ti f berupa pem ij at an juga dapat di la kuk an di samping pemberi an DE dan antibi otika, khususny a pada kasus yang kronis# Pada kasus -kasu s tert entu dapat juga dilakukan  pembedahan# (. Reha&!'a# f!a"a## Penderita filariasis yang telah menjalani pengobatan dapat sembuh total# 5amun, kondisi mereka tidak bisa pulih sepert i sebel umnya# !rt inya, beberapa bagian tubuh yang membesar tidak bisa kembal i normal sepert i sedia kala# 6ehabil itasi tubuh yang membes ar terse but dapat dilak ukan dengan jalan operasi# ). PE*BERIAN OBAT UNTU+ *ENCEGAH FILARIASI Di 'P4# Puskesmas &ikun pada bulan desember di adakan pemberian obat untuk pecegahan  penyakit filariasis di sekitar 'P4 # Puskesmas &ikun# Pemberian obat untuk mencegah penyakit filariasis di 'P4# Puskesmas &ikun 7

Upload: khoirunissaandiranatakusumah

Post on 03-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

filariasis

TRANSCRIPT

UPAYA PENCEGAHAN,PENGOBATAN DAN REHABILITASI FILARIASIS1.Upaya pencegah filariasisPencegahan filariasis dapat dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk (mengurangi kontak dengan vektor) misalnya menggunakan kelambu sewaktu tidur, menutup ventilasi dengan kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk, mengoleskan kulit dengan obat anti nyamuk, menggunakan pakaian panjang yang menutupi kulit, tidak memakai pakaian berwarna gelap karena dapat menarik nyamuk, dan memberikan obat anti-filariasis (DEC dan Albendazol) secara berkala pada kelompok beresiko tinggi terutama di daerah endemis. Dari semua cara diatas, pencegahan yang paling efektif tentu saja dengan memberantas nyamuk itu sendiri dengan cara 3M.2.Pengobatan filariasisPengobatan filariasis harus dilakukan secara masal dan pada daerah endemis dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC). DEC dapat membunuh mikrofilaria dan cacing dewasa pada pengobatan jangka panjang. Hingga saat ini, DEC adalah satu-satunya obat yang efektif, aman, dan relatif murah. Untuk filariasis akibat Wuchereria bankrofti, dosis yang dianjurkan 6 mg/kg berat badan/hari selama 12 hari. Sedangkan untuk filariasis akibat Brugia malayi dan Brugia timori, dosis yang dianjurkan 5 mg/kg berat badan/hari selama 10 hari. Efek samping dari DEC ini adalah demam, menggigil, sakit kepala, mual hingga muntah. Pada pengobatan filariasis yang disebabkan oleh Brugia malayi dan Brugia timori, efek samping yang ditimbulkan lebih berat. Sehingga, untuk pengobatannya dianjurkan dalam dosis rendah, tetapi pengobatan dilakukan dalam waktu yang lebih lama. Pengobatan kombinasi dapat juga dilakukan dengan dosis tunggal DEC dan Albendazol 400mg, diberikan setiap tahun selama 5 tahun. Pengobatan kombinasi meningkatkan efek filarisida DEC.Obat lain yang juga dipakai adalah ivermektin. Ivermektin adalah antibiotik semisintetik dari golongan makrolid yang mempunyai aktivitas luas terhadap nematoda dan ektoparasit. Obat ini hanya membunuh mikrofilaria. Efek samping yang ditimbulkan lebih ringan dibanding DEC. Terapi suportif berupa pemijatan juga dapat dilakukan di samping pemberian DEC dan antibiotika, khususnya pada kasus yang kronis. Pada kasus-kasus tertentu dapat juga dilakukan pembedahan.3.Rehabilitasi filariasisPenderita filariasis yang telah menjalani pengobatan dapat sembuh total. Namun, kondisi mereka tidak bisa pulih seperti sebelumnya. Artinya, beberapa bagian tubuh yang membesar tidak bisa kembali normal seperti sedia kala. Rehabilitasi tubuh yang membesar tersebut dapat dilakukan dengan jalan operasi.

J.PEMBERIAN OBAT UNTUK MENCEGAH FILARIASIDi UPT. Puskesmas Hikun pada bulan desember di adakan pemberian obat untuk pecegahan penyakit filariasis di sekitar UPT. Puskesmas Hikun.Pemberian obat untuk mencegah penyakit filariasis di UPT. Puskesmas Hikun :