upaya meningkatkan keterampilan berbahasa inggris materi demonstrative melalui media menyanyi,...

51
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya, bahasa digunakan untuk berkomunikasi secara lisan. KTSP sendiri menyuratkan dengan jelas. Bahasa Inggris lisan sangat sederhana dalam konteks sekolah yang disajikan sejak kelas 4, dan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) memesankan perlunya pengajaran bahasa Inggris lisan diawal pembelajarannya di SMP sampai tercapai kompetensi lisan maupun tulisan dikelas 3 SMA. Kalau begitu, pembelajaran di SD sepenuhnya adalah pengajaran bahasa lisan dan perlu memperhatikan kesinambungan dengan pembelajaran di tingkat SMP dan SMA Pertama, Teori Psikologi Perkembangan Piaget mengatakan, anak usia SD (6-12 tahun ) masih berada pada tahap operasional konkret sehingga belum bisa berpikir tentang sesuatu abstrak atau tidak secara nyata dalam pengalamannya (here and now). Kedua, Brain Theory yang dinyatakan Dr. Wilder Penfield dalam bukunya Bumpass menyatakan, pada usia delapan,sembilan dan sepuluh tahun anak akan dapat menunjukkan kinerja optimal dalam belajar bahasa. Berikutnya, Teori Pemerolehan Bahasa Kedua (Second Language acquisition Theory) yang menyatakan, bahasa kedua/asing akan diperoleh kalau dalam proses belajar mengajar siswa ditempatkan dalam lingkungan berbahasa target yang kaya input (masukan) dan dapat dipahami dalam suasana belajar yang rendah filter afektif, atau yang menyenangkan dalam Hipotesis Input dan Hipotesis Filter Afektifnya. 1

Upload: amin-wibowo

Post on 10-Aug-2015

166 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakekatnya, bahasa digunakan untuk berkomunikasi secara lisan. KTSP sendiri

menyuratkan dengan jelas. Bahasa Inggris lisan sangat sederhana dalam konteks sekolah yang

disajikan sejak kelas 4, dan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) memesankan perlunya

pengajaran bahasa Inggris lisan diawal pembelajarannya di SMP sampai tercapai kompetensi lisan

maupun tulisan dikelas 3 SMA. Kalau begitu, pembelajaran di SD sepenuhnya adalah pengajaran

bahasa lisan dan perlu memperhatikan kesinambungan dengan pembelajaran di tingkat SMP dan

SMA

Pertama, Teori Psikologi Perkembangan Piaget mengatakan, anak usia SD (6-12 tahun ) masih berada pada tahap operasional konkret sehingga belum bisa berpikir tentang sesuatu abstrak atau tidak secara nyata dalam pengalamannya (here and now). Kedua, Brain Theory yang dinyatakan Dr. Wilder Penfield dalam bukunya Bumpass menyatakan, pada usia delapan,sembilan dan sepuluh tahun anak akan dapat menunjukkan kinerja optimal dalam belajar bahasa.

Berikutnya, Teori Pemerolehan Bahasa Kedua (Second Language acquisition Theory) yang menyatakan, bahasa kedua/asing akan diperoleh kalau dalam proses belajar mengajar siswa ditempatkan dalam lingkungan berbahasa target yang kaya input (masukan) dan dapat dipahami dalam suasana belajar yang rendah filter afektif, atau yang menyenangkan dalam Hipotesis Input dan Hipotesis Filter Afektifnya.

Sementara itu, KTSP bahasa Inggris untuk SD seperti yang disebutkan Sainul memesankan

siswa SD diajar Bahasa Inggris lisan. Kalaupun ada bahasa tulis yang diajarkan, fungsinya untuk

membantu terbentuknya ketrampilan berbahasa Inggris lisan.

Implikasi pedagogis berbagai teori tersebut, Aplikasi teori Piaget dalam proses

pembelajaran, mengharuskan guru mempertimbangkan materi yang kongkret dan tidak konkret.

Tata bahasa memang merupakan unsur penting dalam pembelajaran bahasa untuk membentuk

ketrampilan berbahasa Inggris yang berterima, tetapi karena tata bahasa bersifat, abstrak maka

1

Page 2: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

pembelajaran tata bahasa di SD tidak di perlukan. Ditingkat SD , sebaiknya itu diajarkan bahasa non

verbal, isyarat, alat bantu mengajar, visual, audio, audio visual, menyanyi, puisi, permainan, drama

dan masih banyak lagi yang dapat digunakan untuk memeperjelas makna tanpa harus

menterjemahkan. Masalahnya, apakah guru pernah mencoba menggunakannya bahkan nyanyian

sederhana, gambar yang tersedia dipinggir jalan sekalipun? Apakah guru mampu menggunakan

bahasa Inggris untuk mengelola kelasnya? Exposure terhadap bahasa Inggris harus dilakukan dalam

situasi rendah filter afektifnya. Artinya, siswa termotivasi, bebas dari kecemasan dan memiliki

percaya diri untuk mampu berbahasa Inggris, Dengan kata lain, guru mengajar dalam suasana yang

menyenangkan, menyanyi, berpantun, menari, bercerita dalam bahasa Inggris merupakan kegiatan

yang menjadi bagian pengajaran bahasa Inggris di SD. Itu semua adalah bagian dari kehidupan anak

usia SD.

Hipotesis input dan Filter Afektif dalam Teori Pemerolehan Bahasa Kedua , adalah hipotesis

yang dapat menjelaskan bagaimana pemerolehan bahasa terjadi. Pemerolehan akan terjadi kalau

lingkungan belajar bahasa Inggris di SD kaya Input yang dapat dipahami dalam situasi filter efektif

yang rendah, atau menyenangkan.

Diatas segalanya , Bumpass mengatakan, keberhasilan pembelajaran Bahasa Inggris diSD tergantung pada guru yang hanya bukan bisa berbicara bahasa Inggris dan budayanya. Tetapi juga harus tahu bagaimana Bahasa Inggris di ajarkan di tingkat SD.

Definisi guru bahasa kedua / asing yang di katakan Stephen D Krashen dalam teori

pemerolehan bahasa, yaitu guru Bahasa Inggris yang efektif adalah seseorang yang dapat

menyediakan input (masukan) dan membantu pemahamannya dalam lingkungan belajar bahasa

Inggris yang rendah filter afektifnya atau dalam suasana yang menyenangkan. Jadi semuanya

tergantung pada guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajarnya.

Bagi peneliti hal ini merupakan masalah yang serius karena peneliti khawatir dimana

peserta didik tingkat SD berada pada usia emas (golden age) artinya pada usia antara 6 - 12

mengalami perkembangan dalam penguasaan bahasa lisan yang sangat pesat , jika masa itu

2

Page 3: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

terlewatkan begitu saja tanpa kesan, tidak bermakna dan tidak mendapatkan hasil belajar berbicara

bahasa Inggris yang optimal pada siswa.

Dari permasalahn di atas peneliti sebagai guru bahasa Inggris tertarik untuk mengadakan

penelitian tindakan kelas guna meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris.

Dalam hal ini peneliti akan mengadakan penelitian tindakan kelas di lihat dari Apakah ada

peningkatan melalui media menyanyi, musikalisasi dengan menggunakan readboy Talking Book dan

Permainan Tic-Tac-Toe terhadap keterampilan berbahasa Inggris pada siswa kelas VA di SD Negeri

Tlogosari Wetan 01 dan seberapakah besar peningkatan tersebut ?

Peneliti kemudian melakukan perubahan dalam pendekatan maupun media

pembelajaran. Pendekatan yang peneliti lakukan adalah dengan menggunakan Menyanyi bahasa

Inggris (English song), Musikalisasi dengan Talking Book Readboy multi languages reading computer

dan Permainan menggunakan alat peraga (Game tic-tac-toe). Sebagai peneliti saya berharap

melalui media dan pendekatan pembelajaran ini, berkesan, bermakna, dan meningkatkan

keterampilan berbahasa Inggris Inggris siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang uraian di atas, peneliti merumuskan permasalahan sebagaiberikut :

Apakah ada peningkatan melalui menyanyi, musikalisasi dengan menggunakan readboy Talking

Book dan Permainan Tic-Tac-Toe terhadap keterampilan berbahasa Inggris pada siswa kelas VA di

SD Negeri Tlogosari Wetan 01 dan seberapakah besar peningkatan tersebut ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah

1. Untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris materi pokok Demonstrative

That/This

3

Page 4: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

2. Untuk menemukan model/strategi pembelajaran yang menarik berupa English song yang

relevan terhadap materi Demontartive That/This, talking Book Readboy yang mendukung

dan permainan Tic-Tac-Toe.

3. Untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris yang signifikan

4. Untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses kegiatan belajar bahasa Inggris

khususnya keterampilan berbahasa Inggris

D. Manfa’at Penelitian

Menafaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi guru hasil penelitian ini dapat menjadi acuan, salah satu model dalam pemecahan

masalah pembelajaran bahasa Inggris di SD khususnya aspek keterampilan berbahasa Inggris

(Speaking skill) materi Demontartive That/This

2. Bagi siswa penelitian tindakan kelas ini diharapkan :

a. Mampu meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Inggris

khususnya keterampilan berbahasa Inggris

b. Siswa dapat menerima model pembelajaran ini dengan suasana menyenangkan,

dengan demikian akan timbul keinginan yang besar untuk berbicara bahasa

Inggris dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pijakan dalam

mengembangkan pendekatan dan media pembelajaran yang lebih efektif dalam Standar

Kompetensi (SK)dan kompetensi Dasar (KD) pada materi lain dalam pembelajaran bahasa

Inggris maupun mata pelajaran yang lain.

4. Bagi Pemerintah khususnya Dinas Pendidikan, Provinsi dan Kota/Kabupaten dapat menjadi

pertimbangan kebijakan didalam pendidikan dasar

4

Page 5: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

BAB. II

KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN HIPOTESA

A. Kajian Teori

Beberapa istilah dalam penelitian ini perlu dilakukan pembatasan yang jelas. Pembatasan dan

penjelasan istilah bertujuan agar arah dan fokus penelitian ini menjadi jelas :

1. Keterampilan Berbahasa Inggris

a. Ketrampilan

Mengacu rujukan Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan (DEPDIKBUD

dalam Moedjiono,1992/1993:14) Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai

wawasan atau anutan pengembangan ketrampilan-ketrampilan intelektual, sosial dan fisik

yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada dalam

diri sendiri siswa

Menurut Semiawan, dkk ( Nasution,2007:1.9-1.10) menyatakan bahwa

keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan mentak terkait dengan kemampuan-

kemampuan yang mendasar yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan

ilmiah, sehingga para ilmuan berhasil menemukan sesuatu yang baru.

Keterampilan yang diperoleh dari latihan kemampuan-kemampuan

mental,fisik,sosial yang mendasari sebagai penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih

tinggi. Kemampuan-kemampuan mendasar yang telah dikembangkan dan telah terlatih

lama-kelamaan akan menjadi suatu keterampilan.

Sudjana (200:5) menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang ditandai

dengan adanya perubahan-perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari

proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,

pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan

aspek-aspek lain yang ada pada individu melalui latihan dan pengalaman.

5

Page 6: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

Adapun kompetensi yang diterapkan setelah siswa melakukan kegiatan

pembelajaran bahasa Inggris melalui menyanyi,musikalisasi dengan Talking Book Readboy

dan permainan Tic Tac Toe sesuai dengan standar Isi tahun 2006 untuk mata pelajaran

bahasa Inggris

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2 Berbicara

Mengungkapkan instruksi dan informasi sangat sederhana dalam konteks sekolah.

2.1.Bercakap-cakap untuk meminta/memberi jasa/barang secara berterima yang melibatkan tindak tutur: meminta bantuan, memberi bantuan, meminta barang, dan memberi barang.

2.2Bercakap-cakap untuk meminta/memberi

informasi secara berterima yang melibatkan

tindak tutur: mengenalkan diri, mengajak,

meminta ijin, memberi ijin, menyetujui, tidak

menyetujui, dan melarang.Mengungkapkan

kesantunan secara berterima yang melibatkan

ungkapan: do you mind….

b. Pengertian Berbahasa Ingngris

Bahasa Inggris (Speaking English) adalah suatu alat komunikasi yang tidak jauh

bedanya dengan makna bahasa Indonesia, hanya disini bahasanya berbeda

(Artikom:Google.net )

Kemampuan berbahasa Inggris adalah mengungkapkan pikiran,perasaan melalui

ungkapan –ungkapan sederhana,kata-kata,phrase yang digunakan sehari-hari.Pada

prinsipnya bukan mengajarkan tata bahasa yang formal, namun siswa dibiasakan

untuk berani mengungkapkan perasaan dan pikirannya.

1. Media Menyanyi English Song, Talking Book Readboy dan Game-Tic Tac Toe

a. Media Pembelajaran

6

Page 7: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

Akhmad Sudrajat (2008) menyatakan bahwa Media berasal dari bahasa latin yang

merupakan bentuk jamak dari “ Medium”. Secara harfiah berarti ”Piranti” atau :”

Pengantar:” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.

Beberpa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran sebagai beikut.

Media pembelajaran aalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan

untuk keperluan pembelajaran (Schramm dalam Akhmad sudrajat,2008) Sementara itu,

Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk

menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, , film, video, dan sebagainya

Sedangkan National Education Association(1969) mengungkapkan bahwa media

pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar

termasuk teknologi perangkat keras.

Brown dalam Akhmad Sudrajat (2008) mengungkapkan bahwa media

pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap keefektifan pembelajaran. Pada umumnya

media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang

menggunakan alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad ke-20 usaha pemanfaatan visual

dilengkapi dengan alat audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan.Saat ini penggunaan alat baru atau

media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan

internet.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dapat merangsang fikiran, perasaan dan kemauan

peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

b. Menyanyi

7

Page 8: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

Menurut (Articom,Google.Net ) Menyanyi adalah mengeluarkan suara bernada; berlagu

(dengan lirik atau tidak ).

c. Musikalisasi

Pembelajaran dengan menggunakan media yang berisis visualisasi dan musikalisasi / audiio

visual (English song) diyakini mampu memperbaiki hasil belajar. S. Nasution (2003:15)

menyatakan bahwa alat audiovisual dapat (English Song) dapat membantu peserta didik

belajar dengan menyajikan dalam bentuk yang lebih konkret. Menyanyi, musik, lirik lagu,

model-model dan lainnya dapat mempermudah pengertian tentang konsep dan proses

tertentu.

d. Talking Book Readboy

Talking Book Readboy merupakan suatu revolusi dalam dunia belajar, mengajar dan

bermain. Media ini akan melafalkan kata dan kalimat yang ada pada buku hanya dengan

menunjukkan menggunakan Pen Interaktif sehingga menjadi buku-buku anda menjadi lebih

hidup dan bersuara.( Petunjuk Penggunaan Multi Languagee Reading Computer V9:2008)

e. Permainan Tic Tac Toe

Silvester Goridus Sukur-grasindu:2008) Game adalah permainan yang disepakati dalam

sebuah peraturan bersama antara siswa dan guru .

Permainan Tic Tac Toe merupakan permainan cara bermainnya seperti bermain catur.

Adapun langkah-langkah permainan Tic Tac Toe sebagai beikut

1. Seluruh siswa duduk berpasangan .

2. Tiap siswa dalam satu kelompok diberi tiga chips atau benda apa saja untuk

menggantikan chip dengan ukuran atau warna berbeda

3. Secara bergantian mereka membuat kalimat berdasarkan benda-benda dalam kotak itu

seperti, Is it a table ? lalu menempatkan chip mereka.

8

Page 9: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

4. Penempatan chip tidak boleh melompati satu kotak.

5. Pemenangnya adalah siswa yang berhasil menempatkan chip atau alat bantu lain

secara diagonal, vertikal, atau horizontal.

6. Contoh pemenangnya adalah seperti berikut.

Example: Game Example: Game –– ResultResult

2. Kontribusi Media/Alat Peraga Pembelajaran

Dalam menerima pengalaman atau ketrampilan baru, peserta didik menggunakan alat sensor

berupa pendengaran, pengucapan dan gerakan. Pembelajaran yang menggunakan English Song,

Talking Book Readboy, dan Game-Tic Tac Toe diharapkan mampu memberikan

pengalaman dan keterampilan baru sebagaimana ditunjukkan dalam tabel berikut ini :

No PendekatanIntensitas sensori yang digunakan

Pendengaran Pengucapan Gerakan

1 Menyanyi (English Song) R T T

2 Musikalisasi T S R

3 Permainan Tic -Tac -Toe S S T

Keterangan: T : Tinggi S: Sedang R: Rendah

9

Page 10: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

Untuk dapat meningkatkan intensitas penggunaan sensori peserta didik sangat ditentukan oleh

strategi pembelajaran yang didesain oleh guru. Puji Santosa (2008:1.15) menyatakan bahwa

ciri-ciri pembelajaran yang baik adalah :

1. Mengembangkan rasa ingin tahu murid

2. Menantang murid untuk belajar

3. Mengaktifkan mental, fisik dan psikis murid

4. Memudahkan guru

5. Mengembangkan kreatifitas murid

6. Mengembangkan pemahaman murid terhadap materi yang dipelajari.

Ciri pembelajaran yang baik tersebut juga dapat diterapkan dalam mata pelajaran bahasa

Inggris khususnya aspek keterampilan berbahasa Inggris (speaking skill). Siswa lebih suka menbangun

pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai melalui berbagai aktivitas. Siswa akan termotivasi jika guru

merancang strategi yang melibatkan siswa untuk melakukan permainan yang dapat meningkatkan

kompetensinya. Inilah potret pembelajaran yang menyenangkan.

Nurhadi (2004:47) menyatakan bahwa hasil pembelajaran juga dapat diperoleh dari kerjasama

dengan orang lain. Hasil belajar dapat diperoleh melalui berbagi,diskusi antara teman.

Guru juga dapat merancang strategi pembelajaran juga dapat melalui kelompok, baik

melalui kelompok besar maupun kecil. Merancang pembelajaran bahasa Inggris yang melibatkan

kelompok menjadikan siswa mampu berkomunikasi dengan sesama temannya untunk saling

bertanya, mencari menemukan jawaban, membangun pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai

seperti kebersamaan.

Pembelajaran bahasa Inggris khususnya meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris

diharapkan mampu meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris (Speaking Skill) dapat disajikan

lebih konkret. Setelah siswa menyanyikan lagu bahasa Inggris dengan suara alami dilanjutkan dengan

musikalisasi melalui media/alat peraga Talking Book Readboy dan dikolaborasikan dengan game tic

tac toe .

10

Page 11: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

B. Kerangka Berpikir

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan kerangka berpikir sebagai

berikut pada awalnya guru melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris di SD dengan pendekatan

konvensional. Guru menjelaskan materi perbendaharaan kata dan siswa mendengarkan, mencatat

dan mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Setelah dilakukan penilain ternyata kemampuan berbicara

siswa rendah, hampir 90 % siswa pasif, enggan menyapa, mengucapkan kata, dan kaliamat.

Guru kemudian mengadakan tindakan dengan menyanyi lagu bahasa Inggris, Talking Book

Readboy dan game tic- tac -toe yang terdiri dari 3 siklus.

1. Pada siklus I guru menggunakan media English Song dan musikalisai dengan alat peraga Talking

Book Readboy, guru juga mengulang pengucapan yang benar kata, kalimat beserta artinya.

Proses Pembelajaran dalam siklus I ini bertujuan agar siswa tertarik dengan materi bahasa inggris.

2. Pada siklus II guru melakukan modifikasi strategi musikalisai alat peraga Talking Book Readboy

dengan teknik Dikte, artinya guru juga mengulang pengucapan yang benar kata, kalimat, suara,

dan makna harfiahnya (arti kamus) yang harus disalin dan ditulis kembali oleh siswa apa yang

didengar beberapa kali beserta suara benda, kata tersebut. Proses pembelajaran pada siklus II ini

bertujuan agar keaktifan siswa lebih meningkat.

3. Pada siklus III guru melakukan kolaborasi dengan permainan ( game-tic tac toe ) hal ini bertujuan

agar siswa terlibat lebih aktif dalam pembelajaran.

Kerangka berpikir dalam penelitian tindakan kelas ini tergambar dalam bagan di bawah ini :

11

Page 12: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

Gambar 2: Kerangka Berpikir PTK

12

KONDISI

AWAL

TINDAKAN

GURU

Menggunakan

SISWA

Hasil Belajar Rendah

GURU

Menggunakan media

menyanyi,musikalisasi

SIKLUS I Menggunakan media

menyanyi,musikalisasi

Game-Tic Tac Toe

SISWA

Diharapkan tertarik dengan pembelajaran & keterampilan berbahasa

SIKLUS II

Menyanyi,musikalisasi dan permainan tic-tac-toe dengan lembar

REFLEKSI

SISWA

Diharapkan tertarik dan terfokus dalam pembelajaran dan

REFLEKSI

SIKLUS III

English Song, Talking Book dan Game Tic Tac

SISWAI

Diharapkan sangat tertarik dan terlibat dalam pembelajaran dan keterampilan berbahasa

Page 13: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

C. Hipotesa Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas dapat dinyatakan bahwa

secara teoretis keterampilan berbahasa Inggris materi pokok Demontrative That/This

dapat meningkat dengan menggunakan media Menyanyi, Musikalisasi dan PermainanTic

Tac Toe.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk melakukan penelittian itu pada bulan April sampai dengan Juni 2009.

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian di SD Negeri Tlogosari Wetan 01 Jl. Syuhada Raya N0.14 Semarang

B. Subjek Penelitia

Subjek penelitian adalah siswa kelas V A SD Negeri Tlogosari Wetan 01 Semarang untuk tahun pelajaran

2008/2009 berjumlah 44 siswa.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa yang diperoleh dengan cara sebagai berikut :

1. Melalui test Unjuk Kerja (test performance)

13

TINDAKAN

AKHIR REFLEKSI

Page 14: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

2. Melalui Pengamatan ( Observasi )

3. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui pendapat tentang pembelajaran

bahasa Inggris di SD

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Tes performance

Tes performance digunakan untuk mengukur kemampuan siswa mengenai penampilan

menyanyikan sebuah lagu bahasa Inggris kedepan kelas. Kemampuan yang hendak diukur

penguasaan lirik lagu dari awal sampai dengan akhir lagu.

b. Observasi

Observasi dilakukan peneliti untuk mengetahui keaktifan siswa dalam meningkatkan

keterampilan berbahasa Inggris materi Demonstrative That/This

c. Wawancara

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat ketertarikan peserta

didik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Alat Peraga

Alat pengumpulan Data

Alat pengumpulam data yang digunakan oleh peneliti berupa :

a. Butir Soal tes (Speaking test ) Statements– responds / questions-

answers

b. Lembar Observasi

c..Pedoman wawancara yang berisi 4 pilihan: sangat menarik, menarik, kurang menarik, dan tidak

menarik

E. Analisa Data

14

Page 15: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

1. Hasil speaking test dibuat rerata dan dianalisa secara deskriptif. Hasil tes juga dianalisa untuk

mengetahui persentase siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

2. Hasil pengamatan peneliti secara deskriptif tentang berbagai kejadian dalam proses pembelajaran.

a. Dinyatakan sangat aktif jika 81%-100% siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

b. Dinyatakan aktif jika 61%-80% siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

c. Dinyatakan cukup aktif jika 41%-60% siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

d. Dinyatakan kurang aktif jika terdapat kurang dari 21%-40% siswa yang terlibat aktif dalam

pembelajaran

e. Dinyatakan tidak aktif jika hanya terdapat 1%-20% siswa yang terlibat aktif dalam

pembelajaran.

3. Hasil Wawancara dianalisa secara deskriptif

a. Dinyatakan sangat menarik jika lebih dari 50% siswa menyatakan sangat tertarik

b. Dinyatakan cukup menarik jika lebih dari 50% siswa menyatakan cukup tertarik

c. Dinyatakan kurang menarik jika lebih dari 50% siswa menyatakan

kurang tertarik.

d. Dinyatakan tidak menarik jika lebih dari 50% siswa menyatakan tidak tertarik.

F. Langkah-Langkah Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 3 siklus.

Langkah –langkah dalam tiap siklus terdiri dari :

1. Perencanaan (Planning)

2. Tindakan (Acting)

3. Pengamatan (Observing)

4. Refleksi

1. Perencanaan/Persiapan (Planning)

15

Page 16: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan beberapa kegiatan seperti mencari referensi yang

berkaitan dengan kemampuan berbicara bahasa Inggris , media/alat peraga pembelajaran. Referensi

tersebut diperoleh peneliti dari buku-buku, seminar, pendidikan dan latihan (Diklat) yang relevan dan

internet.

Pada tahapan ini peneliti juga melakuakn kegiatan-kegiatan berikut :

a. Pembuatan jadwal penelitian.

b. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

c. Menyusun lagu lahu dan gerak dalam bahasa Inggris

d. Pembuatan daftar pertanyaan secara lisan (Speaking Test). Tes ini untuk mengukur

sejauhmana keterampilan berbahasa Inggris

e. Pembuatan alat peraga Game Tic-Tac-Toe yang digunakan untuk melakukan. Permainan ini

diharapkan mampu menjadikan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

f. Pembuatan Instrumen penilaian

g. Pembuatan lembar pengamatan

h. Pembuatan daftar pertanyaan untuk wawancara

i. Pembuatan catatan harian untuk merekam informasi secara kualitatif yang diperoleh

selama tindakan.

2. Tindakan ( Action )

Tindakan penelitian dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris.

English Song dan musikalisasi disajikan dengan menggunakan Talking Book Readboy dimana sebuah

alat peraga yang dapat mengiringi lagu bahasa inggris. Kegiatan ini sangat sederhana karena cukup

dilakukan diruang kelas.

3. Observasi

Observasi atau pengamatan dilakukan di setiap siklus .

Dalam tahap ini yang diamati antara lain ;

16

Page 17: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

a. Jalannya proses pembelajaran

b. Situasi lingkungan dan subjek penelitian pada waktu proses pembelajaran

c. Tingkah laku siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

4. Refksi

Kegiatan refleksi dilakukan setiap akhir siklus. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan,

kelemahan dan kelebihan terhadap kegiatan pembelajaran selama penelitian.

Setelah mengetahui keberhasilan dan kendala yang dialami dalam pelaksanaan pembelajaran pada

siklus I, peneliti akan melakukan penyempurnaan tindakan, modifikasi dan inovasi pada siklus-siklus

berikutnya. Peneliti berusaha agar kemampuan berbicara bahasa Inggris meningkat. Signifikan.

Prosedur penelitian tindakan kelas ini secara sederhana dapat digambarkan melalui bagan berikut

ini :

Gamabr 3 : Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas

17

SIKLUS I PERENCANAAN PELAKSANAAN

PENGAMATANREFLEKSI

Page 18: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

18

SIKLUS II

SIKLUS III

PERENCANAAN PELAKSANAAN

PENGAMATANREFLEKSI

PERENCANAAN PELAKSANAAN

REFLEKSI PENGAMATAN

Page 19: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Pada awalnya peneliti melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

ceramah /penjelasan lisan (konvensional) didalam kelas.

Setelah pembelajaran selesai peneliti melakukan penilaian formatif serta melakkukan

pengamatan terhadap aktivitas siswa. Hasil penilaian dan observasi tersebut tergambar dalam tabel

2 dibawah ini :

Tabel 2 : Hasil penilaian dan pengamatan pada kondisi awal

No Indikator

Kemampuan

Rerata Persentase

Siswa yang tuntas

Persentase

Partisipasi siswa dalam

pembelajaran

1 Kemampuan MemahamiKalimat Positif 64,5% 43,18%

2 Kemampuan

19

Page 20: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

MemahamiKalimat Negatif

69,8% 65% 25%

3 Kemampuan

MemahamiKalimat Tanya 61,2 40%

RERATA 42 %

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

65

Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat dinyatakan bahwa partisipasi siswa dalam mengikuti

penjelasan pemakian listrik hemat dengan pendekatan belajar konvensional sangat rendah.

Rendahnya partisipasi tersebut menyebabkan hasil pembelajaran rendah.

Pada indikator kemampuan I hanya terdapat 43, 18 % siswa yang tuntas dan 96,81%

yang belum tuntas. Reratanya juga rendah yakni 61,2%

Pada indikator kemampuan 2 hanya terdapat 65 % siswa yang tuntas dan masih terdapat

35 % siswa yang belum tuntas. Reratanya 69,8 %.Sementara hasil wawancara menyatakan

mayoritas siswa kurang tertarik ( 57,9 %)

Hasil belajar yang demikian membuat peneliti berusaha untuk mencari solusi agar

pembelajaran dan mampu memancing perhatian siswa. Peneliti mempunyai ide untuk menyajikan

pembelajaran dengan menyanyikan lagu yang relevan dengan materi Demonstrative that/this

sekaligus mengemasnya dengan musikalisasi yang mendukung.

B. Deskripsi Tindakan dan Hasil Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut :

20

Page 21: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

a. Pembuatan RPP ( Lesson Plan )

b. Menyusun lagu-lagu bahasa Inggris

2. Pelaksanaan Tindakan

Menyajikan lagu-lagu bahasa Inggris dalam catatan buku tugas harian, kemudian

digunakan peneliti sebagai media pembelajaran. Setiap awal pelajaran bahasa Inggris

peneliti mengajak menyanyi lagu yang relevan dengan kompetensi yang akan diajarkan

misalnya peneliti akan mengajar tentang kata benda ( Noun ), sebelum materi tersebut

disajikan peneliti mengajak siswa menyanyi lagu yang sesusai dengan tema tersebut,

misalnya

.

Kegiatan ini selain menyanyi juga diikuti dengan gerakan ( Gerak dan Lagu ) Penggunaan media

menyanyi gerak dan lagu cukup menarik perhatian siswa. Menyanyi gerak lagu ini dikolaborasi

dengan musik yang mendukung membawa suasana yang sangat berbeda bila dibandingkan

dengan pembelajaran tanpa menggunakan dengan variasi kegiatan menyanyi (gerak dan lagu).

Agar siswa lebih jelas peneliti juga menerangkan arti kata, kalimat yang ada dalam lirik lagu

tersebut.

3. Pengamatan

Setelah pembelajaran, peneliti kembali melakukan test formatif dengan tujuan untuk

mengetahui keberhasilan proses pembelajaran.

Adapun hasil pembelajaran tergambar dalam tabel 3 berikut ini :

Tabel 3 : Hasil penilaian dan pengamatan pada siklus I

No Indikator

Kemampuan

Rerata Persentase

Siswa yang

tuntas

Persentase

Partisipasi siswa dalam

pembelajaran

1 Kemampuan Memahami

21

That is a door , That is a window, That is a blackboard, This is a floor, This is a floor

Page 22: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

Kalimat Positif 74 % 56,8 % 66 %

66 %

66 %

2 Kemampuan

Memahami Kalimat Negatif 73,6 % 75 %

3 Kemampuan

Memahami Kalimat Tanya

( Introgative )

67,5 % 56,8 %

RERATA 61,36 %

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

65 %

Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat dinyatakan bahwa partisipasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran bahasa Inggris dengan menyanyi, musikalisasi cukup aktif (66% ). Kenaikan

persentase partisipasi siswa tersebut disebabkan oleh faktor ketertarikan mereka terhadap

musikalisasi dengan alat peraga Talking Book Readboy. Namun bisa jadi ketertarikan itu sifatnya

hanya sementara. Berdasarkan pengamatan peneliti, pada awalnya mereka begitu antusias, namun

semakin lama para siswa tersebut merasa jenuh.

Walaupun demikian, meningkatnya perhatian siswa karena penggunaan media

pembelajaran ini telah berhasil menaikkan keterampilan berbahasa Inggris materi Demonstrative

That/This baik dalam kalimat positif, negatif dan kalimat tanya.

Pada indikator kemampuan 1 terdapat 56,8% siswa yang tuntas dari kondisi awal 43,18%

( kenaikan 13 % ). Dengan demikian masih terdapat 43,2 % yang belu tuntas. Reratanya juga

mengalami kenaikan dari 64,5% menjadi 74 %

Pada indikator kemampuan 2 terdapat 75 % siswa yang tuntas dari kondisi awal 65 %

( kenaikan 10 % ). Dengan demikian masih terdapat 25 % siswa yang belum tuntas.. Reratanya juga

mengalami kenaikan dari 69,8% menjadi 73,6 %.

22

Page 23: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

Pada indikator kemampuan 3 terdapat 56,8 % siswa yang tuntas dari kondisi awal 40%

(Kenaikan 16%). Dengan demikian masih terdapat 43,2 % yang belum tuntas. Reratanya juga

mengalami kenaikan dari 61,2 menjadi 67,5 %. Sementar ahasil wawancara menyatakan mayoritas

siswa kurang tertarik (52,6 %) dan sebagian besar yang lain menyatakan cukup tertarik ( 47.4 %)

4. Refleksi

Setelah melakukan pengamatan pada siklus I peneliti merasa bahwa penggunaan media

tersebut memang berpengaruh dalam menarik perhatian siswa. Namun masih terdapat

beberapa kelemahan sepanjang pengamatan peneliti. Kelemahan yang dimaksud antara

lain :

a. Perhatian siswa terhadap pembelajaran khusunya bagi laki-laki sifatnya temporer

(sementara). Semakin lama perhatian siswa tersebut semakin berkurang (tidak

fokus).

b. Terdapat beberapa siswa yang tidak terfokus pada materi. Ada yang hanya

mencari sisi lucunya, dan ada pula yang hanya sekedar menyanyi pada kata-kata

atau kalimat tertentu, hal ini disebabkan karena mereka tidak hafal seluruh lirik

lagu, bahkan adapula yang hanya sekedar menikmati musik tanpa sama sekali

mau menyanyi.

Kelemahan dalam siklus pertama ini membuat peneliti melakukan modifikasi

pembelajaran. Peneliti kemudian mengambil kesimpulan sementara bahwa penggunaan media

menyanyi (gerak & lagu) yang diiringi dengan musikalisasi harus disertai dengan lembar tugas yang

relevan dengan media pembelajaran dan membuat perhatian mereka terfokus pada materi

pembelajaran.

C. Deskripsi Tindakan dan Hasil Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

23

Page 24: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

Pada tahap perencanaan peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai

berikut :

a. Pembuatan RPP (Leson Plan)

b. Menyusun lembar tugas siswa

Bentuk lembar tugas yang dimaksud adalah sebagai berikut :

Gambar 4: Lembar Tugas Siswa

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus II ini pembelajaran tetap menggunakan pembelajaran menyanyi lagu bahasa Inggris

(Gerak & Lagu ) dan musikalisasi, namun peneliti juga membagi lembar tugas diselesaikan

siswa di dalam proses pembelajaran.

3. Hasil Pengamatan

Setelah proses pembelajaran peneliti kembali melakukan tes formatif dengan

tujuan untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran. Adapun hasil pembelajaran

tergambar dalam tabel 4 berikut ini :

24

LEMBAR TUGAS SISWA

MATERI POKOK DEMONSTRATIVE THAT / THIS

Nama :......................

No. Absensi : …………….

1. Kalimat PositifThat is a book

………………………..

2. Kalimat Negatif

Page 25: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

Tabel 4 : Hasil penilaian dan pengamatan pada siklus II

No Indikator

Kemampuan

Rerata Persentase

Siswa yang tuntas

Persentase

Partisipasi siswa dalam

pembelajaran

1 Kemampuan

Memahami Kalimat Positif 84 % 90,90 %

79 %

2 Kemampuan

Memahami Kalimat Negatif 72,9 % 90,90 %

3 Kemampuan

Memahami Kalimat Tanya ( Introgative ) 84 % 88,63 %

RERATA 73%

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65

Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat dinyatakan bahwa partisipasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran bahasa Inggris matri pokok Demonstrative That/This dengan menyanyi,

musikalisasi dan permainan tic tac toe sampai pada level (79%). Kenaikan persentase partisipasi

siswa tersebut disebabkan oleh faktor ketertarikan mereka terhadap menyanyi, musikalisasi

tersebut ditambah adanya fokus perhatian yang lebih intens terhaap materi.

Pada indikator I terdapat 90,90% siswa yang tuntas dari kondisi awal 56,80% 9

kenaikan (34,1%). Dengan demikian hanya terdapat 9.1% yang belum tuntas.. Reratanya juga

mengalami kenaikan dari 74,091% menjadi 84%.,

25

Page 26: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

Pada indikator kemampuan 2 terdapat 90,90% dari kondisi awal 75% (Kenaikan 15,9%).

Dengan demikian masih terdapat 9,1% yang belum tuntas. Reratanya juga mengalami kenaikan dari

68% menjadi 72,95%

Pada indikator 3 terdapat 88,63% siswa yang tuntas dari 56,80% (Kenaikan 31%)

Dengan demikian masih terdapat 31,83 % yang belum tuntas. Reratanya juga mengalami kenaikan

dari 68 % menjadi 84 %. Semenatra hasil wawancara menyatakan mayoritas siswa sangat tertarik

(60,60%), sedangkan yang menyatakan cukup tertarik (9,52 %.).

4. Refleksi

Setelah melakukan pengamatan pada tindakan siklus II, peneliti merasa bahwa

penggunaan media yang dikolaborasikan denga lembar kerja ternyata menbawa dampak yang

sangat signifikan

Meskipun demikian peneliti masih tertantang untuk melakukan inovasi kembali karena

masih terdapat siswa yang belum tuntas. Peneliti ingin agar siswa berpartisipasi aktif baik

perhatian, pengucapan, pendengaran, maupun aktivitas fisiknya (gerak).

Peneliti kemudian bermaksud mengoptimalkan hasil belajar pada materi ini dengan

melakukan inovasi alat peraga dan model pembelajaran.

C. Deskripsi Hasil Pengamatan Siklus III

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut :

a. Membuat RPP ( Lesson Plan )

b. Membuat dan menyiapkan alat peraga Game-Tic-Tac Toe

Alat peraga ini dibuat dari bahan kertas bergambar. Cara bermainnya

berpasangan, setiap siswa menyiapkan chip atau alat bantu sebanyak 3 buah

26

Page 27: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

yang berbeda dengan chip lawan mainnya. Peraturan permainan seperti bermain

catur bergantian missal dengan bertanya is it a lamp ? siswa B menjawab yes, it

is sambil menempatkan chipnya diatas kertas yang bergambar. Kegiatan ini

saling bergantian, pemenangnya adalah siswa yang tercepat menempatkan

chipnya secara horizontal , vertikal atau diagonal.

Adapun contoh Game-Tic Tac Toe tersebut adalah

Example: Game Example: Game –– ResultResult

Gambar 5 : Contoh Game-tic tac toe Demonstrative That / This

27

Demonstrative That / This

POSITIVE

POSITIF

NEGATIVE

NEGARIF

INTROGATIVE

PERTANYAAN

SENTENCE

KALIMAT

Tunnggal

This is a pen

(Tunggal )

Ini adalah sebuah bolpen

These are pens

(Jamak)

This is not a pen

(Tunggal)

Ini adalah bukan sebuah

These aren’t pens

(Jamak)

Is this a pen ?

( Tunggal )

Apakah ini sebuah bolpen ?

Are these pens ?

Yes, These are

Page 28: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

Dalam setiap tahap peneliti membagi permainan dalam 3 tahap, tahap pertama

permainan tic tac toe demonstrative that/this dimulai dengan kalimat positif, tahap

kedua kalimat negatif dan tahap terakhir membuat kalimat Tanya. Peneliti kemudian

mengecek kebenaran permainan semua kelompok.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus III ini pembelajaran menggunakan kolaborasi media menyanyi (gerak

& lagu), musikalisasi dan game-tic tac toe. Adapun tempat permainan yang dipilih oleh

peneliti adalah ruang kelas karena lebih efektif tidak berpindah tempat. Hal ini dilakukan

dengan tujuan agar aktivitas konsentrasi siswa tidak terganggu.

Alat peraga game tic-tac-toe digunakan peneliti untuk melakukan permainan

dalam tiga tahapan.

a. Pada permainan tahap pertama yang dipasangkan adalah demonstrative This / That

dengan kalimat positif

b. Pada permainan tahap kedua yang dipasangkan adalah Demonstrative That / This

dengan kalimat negatif

c. Pada permainan tahap ketiga yang dipasangkan adalah Demonstrative That / This

dengan Kalimat Tanya.

Dalam setiap tahap penelitian, peneliti membuat kesepakatan bersama bagi

pemenang akan diberikan reward berupa skorskor dengan tujuan untuk memotivasi siswa

mengakhiri permainannya dengan cepat dan tepat sebaliknya bagi yang kalah dalam permainan,

peneliti meenjelaskan.dan mengulang kembali permainan dari putaran pertama dengan seluruh

tahapan permainan .

28

Page 29: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

3. Hasil Pengamatan

Setelah pembelajaran peneliti kembali melakukan tes formatif dengan tujuan untuk mengetahui

keberhasilan proses pembelajaran tersebut.

Adapun hasil pembelajaran tergambar dalam tabel 5 berikut ini :

Tabel 5 : Hasil penilaian dan pengamatan pada siklus III

No Indikator

Kemampuan

Rerata Persentase

Siswa yang tuntas

Persentase

Partisipasi siswa dalam

pembelajaran

1 Kemampuan Memahami

Kalimat Posistif

96 % 93,18 %

92 %2 Kemampuan

Memahami kalimat negatif

95,9 % 95,45 %

3 Kemampuan Memahami kalimat tanya (Introgative )

96 % 93,18 %

RERATA 95,45%

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65

Berdasarkan tabel 5 di atas, dapat dinyatakan bahwa partisipasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran bahasa Inggris materi pokok Demonstrative That/This dengan menyanyi, visualisasi

dan permainan Tic Tac Toe sampai pada level sangat aktif (92). Kenaikan partisipasi siswa terbut

disebabkan oleh faktor ketertarikan dan keterlibatan aktif mereka terhadap pembelajaran yang

berlangsung.

Pada indikator kemampuan I terdapat 93,13 % siswa yang tuntas dari kondisi awal

90,90 % ( Kenaikan 2,28 %) dengan demikian masih hanya masih 3 siswa yang belum tuntas dari

29

Page 30: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

jumlah 44 siswa dalam satu kelas mungkin karena kurang mendengarkan dan memperhatikan

proses pembelajaran. Reratanya juga mengalami kenaikan dari 84 % menjadi 96 %.

Pada indikator kemampuan 2 terdapat 95,45 % siswa yang tuntas dari kondisi awal

90,90 % (Kenaikan 4,55 % ) dengan demikian hanya 2 siswa dari 44 siswa yang belum tuntas,

mungkin karena faktor jumlah siswa yang terlalu banyak sehingga mempengaruhi hasil belajar.

Reratanya juga meningkat dari 72,9% menjadi 95,9%.

Pada indikator 3 terdapat 93,18% dari kondisi awal 88,63% (Kenaikan 4.55%). Dengan

demikian hanya ada 2 anak yang belum tuntas karena banyak faktor diantaranya jumlah siswa

terlalu banyak dalam satu kelas, faktor siswa yang lemah daya serapnya, tidak mendengarkan, dll.

Reratanya juga mengalami kenaikan dari 84 % menjadi 93,18%. Sementara hasil wawancara

menyatakan sangat tertarik (85,71 %).

4. Refleksi

Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus III peneliti menyakini bahwa pembelajaran

bahasa Inggris materi pokok Demonstrative That/This yang inovatif dan variatif sangat menarik

perhatian siswa. Meskipun demikian masih terdapat sedikit kelemahan pada siklus III. Kelemahan

yang dimaksud adalah pada saat melakukan permainan tic tac toe, terdapat sebagaian kecil siswa

yang usil dan bermain-main di luar koridor pembelajaran. Kelemahan tersebut dapat diselesaikan

dengan memberikan perhatian, memberi sapaan mapun teguran kecil pada siswa dan mengecek

satu kelompok ke kelompok yang lain dengan intensif.

E. Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus

Berdasarkan uraian pada siklus I, II, III maka hasil dari tindakan yang dilakukan peneliti

dapat digambarkan dalam tabel 6 dibawah ini.

Tabel 6 : Hasil penilaian dan pengamatan pada tiap siklus

N0 Indikator RerataHasil Penilaian Persentase Siswa Persentase partisipasi

30

Page 31: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

Kemampuan Yg Tuntas (%) siswa aktif

KA I II III KA I II III KA I II III

1 Kemampuan

Memahami

Kalimat positif

61 74 84 96 43,18 56 90,90 93,18

2 Kemampuan

Memahami

Kalimat Negatif

64 76 72 95 69,80 75 90,90 95,45 58 66 79 85

3 Kemampuan

Memahami

Kalimat Tanya

69 68 84 96 40,90 560 88,63 93,18

RERATA 42 63 72 95 25 61, 90,.90 95,45

KKM 65 65

Tabel 7 : Hasil Wawancara Pada Tiap Siklus

N0 OPSI PILIHAN PERSENTASE ( % )

Kondisi

Awal

Siklus I Siklus II Siklus III

1 Sangat Menarik 0,0 10,5 60,5 85

2 Cukup Menarik 2,6 4,7 86,8 39,5

3 Kurang Menarik 57,9 52,6 2,6 0,0

4 Tidak Menarik 39,5 0,0 0,0 0,0

31

Page 32: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

Berdasarkan tabel 6 dan 7 diatas terlihat bahwa partisipasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran bahasa Inggris materi pokok Demonstrative This/This sebelum adanya tindakan

sangat rendah. Rendahnya partisipasi tersebut menyebabkab hasil pembelajaran rendah.

Pada indikator kemampuan I hanya terdapat 43, 18 % siswa yang tuntas dan 96,81%

yang belum tuntas.Reratanya juga rendah yakni 61,2%

Pada indikator kemampuan 2 hanya terdapat 65 % siswa yang tuntas dan masih terdapat

35 % siswa yang belum tuntas. Reratanya 69,8 %.Sementara hasil wawancara menyatakan

mayoritas siswa kurang teratarik ( 57,9 %).

Hasil belajar yang demikian membuat peneliti berusaha untuk mencari solusi agar

pembelajaran dan mampu memancing perhatian siswa. Peneliti mempunyai ide untuk menyajikan

pembelajaran dengan menyanyikan lagu yang relevan dengan materi Demonstrative that/this

sekaligus mengemasnya dengan musikalisasi yang mendukung.

Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dapat dinyatakan bahwa partisipasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran bahasa Inggris dengan menyanyi, musikalisasi cukup aktif (66% ).

Kenaikan persentase partisipasi siswa tersebut disebabkan oleh faktor ketertarikan mereka

terhadap musikalisasi dengan alat peraga Talking Book Readboy. Namun bisa jadi ketertarikan itu

sifatnya hanya sementara . Berdasarkan pengamatan peneliti, pada awalnya mereka begiru

antusias, namun semakin lama para siswa tersebut merasa jenuh.

Walaupun demikian, meningkatnya perhatian siswa karena penggunaan media

pembelajaran. Pada indikator kemampuan 1 terdapat 56,8% siswa yang tuntas dari kondisi awal

43,18% ( kenaikan 13 % ). Dengan demikian masih terdapat 43,2 % yang belu tuntas. Reratanya juga

mengalami kenaikan dari 64,5% menjadi 74 %

Pada indikator kemampuan 2 terdapat 75 % siswa yang tuntas dari kondisi awal 65 %

( kenaikan 10 % ). Dengan demikian masih terdapat 25 % siswa yang belum tuntas.. Reratanya juga

mengalami kenaikan dari 69,8% menjadi 73,6 %.

32

Page 33: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

Pada indikator kemampuan 3 terdapat 56,8 % siswa yang tuntas dari kondisi awal 40%

(Kenaikan 16%). Dengan demikian masih terdapat 43,2 % yang belum tuntas. Reratanya juga

mengalami kenaikan dari 61,2 menjadi 67,5 %. Sementar ahasil wawancara menyatakan mayoritas

siswa kurang tertarik (52,6 %) dan sebagian besar yang lain menyatakan cukup tertarik ( 47.4 %)

Setelah dilakukan tindakan pada siklus II, dapat dinyatakan bahwa partisipasi siswa

dalam mengikuti pembelajaran bahasa Inggris matri pokok Demonstrative That/This dengan

menyanyi, musikalisasi dan permainan tic tac toe sampai pada level (79%). Kenaikan persentase

partisipasi siswa tersebut disebabkan oleh faktor ketertarikan mereka terhadap menyanyi,

musikalisasi tersebut ditambah adanya fokus perhatian yang lebih intens terhaap materi.

Pada indikator I terdapat 90,90% siswa yang tuntas dari kondisi awal 56,80% 9

kenaikan (34,1%). Dengan demikian hanya terdapat 9.1% yang belum tuntas.. Reratanya juga

mengalami kenaikan dari 74,091% menjadi 84%.,

Pada indikator kemampuan 2 terdapat 90,90% dari kondisi awal 75% (Kenaikan 15,9%) .

Dengan demikian masih terdapat 9,1% yang belum tuntas.Reratanya juga mengalami kenaikan dari

68% menjadi 72,95%

Pada indikator 3 terdapat 88,63% siswa yang tuntas dari 56,80% (Kenaikan 31%)

Dengan demikian masih terdapat 31,83 % yang belum tuntas. Reratanya juga mengalami kenaikan

dari 68 % menjadi 84 %. Semenatra hasil wawancara menyatakan mayoritas siswa sangat tertarik

(60,60%), sedangkan yang menyatakan cukup tertarik (9,52 %.).

Setelah dilakukan tindakan siklus III, dapat dinyatakan bahwa partisipasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran bahasa Inggris materi pokok Demonstrative That/This dengan menyanyi,

visualisasi dan permainan Tic Tac Toe samapai pada level sangat aktif (92). Kenaikan partisipasi

siswa terbut disebabkan oleh faktor ketertarikan dan keterlibatan aktif mereka terhadap

pembelajaran yang berlangsung.

33

Page 34: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

Pada indikator kemampuan I terdapat 93,13 % siswa yang tuntas dari kondisi awal

90,90 % ( Kenaikan 2,28 %) dengan demikian masih hanya masih 3 siswa yang belum tuntas dari

jumlah 44 siswa dalam satu kelas mungkin karena kurang mendengarkan dan memperhatikan

dalam proses pembelajaran. Reratanya juga mengalami kenaikan dari 84 % menjadi 96 %.

Pada indikator kemampuan 2 terdapat 95,45 % siswa yang tuntas dari kondisi awal

90,90 % (Kenaikan 4,55 % ) dengan demikian hanya 2 siswa dari 44 siswa yang belum tuntas,

mungkin karena faktor jumlah siswa yang terlalu banyak sehingga mempengaruhi hasil belajar.

Reratanya juga meningkat dari 72,9% menjadi 95,9%.

Pada indikator 3 terdapat 93,18% dari kondisi awal 88,63% (Kenaikan 4.55%). Dengan

demikian hanya ada 2 anak yang belum tuntas karena banyak faktor diantaranya jumlah siswa

terlalu banyak dalam satu kelas, faktor siswa yang lemah daya serapnya, tidak mendengarkan, dll.

Reratanya juga mengalami kenaikan dari 84 % menjadi 93,18%. Sementara hasil wawancara

menyatakan sangat tertarik (85,71 %).

F. Kesimpulan Hasil Penelitian

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Inggris dengan menyanyi,

musikalisasi dan permainan tic tac toe mampu mengoptimalkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat

pada akhir siklus III rerata hasil penilaian mencapai angka 95, hanya 3 siswa yang belum tuntas, banyak

faktor yang menyebabkan penelitian tindakan kelas ini belum mencapai angka optimal yakni 100%

diantaranya adalah jumlah siswa terlalu banyak sehingga beberapa siswa kurang konsentrasi dengan

baik, kurang perhatian orang tua dalam belajar dirumah, namun walaupun demikian peningkatan hasil

belajar khususnya materi pokok Demonstrative That/This sudah ckup baik. Sedangkan pendapat siswa

mengenai proses pembelajaran sampai akhir siklus III sebanyak 85,71 % menyatakan sangat menarik.

34

Page 35: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dari pengamatan menyanyi, musikalisasi dan permainan tic tac toe

untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris siswa sebagai berikut :

1. Terjadi peningkatan rerata nilai penguasaan materi pokok Demonstrative that / this dari 25 % sampai

dengan 95 ,45 %

2. Persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar mencapai titik angka 95 %, meskipun belum

mencapai titik optimal namun demikian sudah ada peningkatan hasil belaja yang maksimal.

3. Persentase siswa yang terlibat aktif dalam proses pembelajaran dia atas 88 %

4. Hasil wawancara lebih dari 85,71 % menyatakan sangat tertarik terhadap kegiatan pembelajaran

materi pokok demonstrative that / this melalui menyanyi , musikalisasi dan permainan tic tac toe.

BAB. V

PENUTUP

A. Simpulan

1. Pembelajaran bahasa Inggris materi pokok Demonstrative That/This dengan menggunakan

pendekatan konvensional ternyata hasil belajr \nya sangat rendah. Reratanya hanya 41,9 %

persentase ketuntasan 25 % dari hasil pengamatan persentase siswa yang terlibat aktif

dlalam pembelajaran hanya 58 %. Hal ini terjadi khususnya pada kelas V A SD Negeri

Tlogosari Wetan 01 Semarang tahun pelajaran 2008/2009. Untuk mengatasi masalah

35

Page 36: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

rendahnya hasil belajar siswa ini maka dilakukan tindakan inovatif dengan mengemas

strategi dan model pembelajaran melalui menyanyi, musikalisasi dan permainan tic tac toe.

2. Penelitian in berhasil menemukan strategi dan model pembelajaran dengan menyanyi,

musikalisasi dan permainan tic tac toe yang terbukti mampu meningkatkan hasil

pembelajaran bahasa Inggris

3. Setelah peneliti melakukan tindakan dalam 3 siklus terjadi peningkatan hasil belajar. Rerata

hasil penilaian mencapai 84,3 ketuntasan belajar mencapai 100 % . Berdasarkan hasil

pengamatan persentase siswa yang terlibat. Berdasarkan hasil pengamatan persentase

siswa yang terlibat. Berdasarkan hasil pengamatan persentase siswa yang terlibat aktif

dalam pembelajaran mencapai 92 %. Sedangkan pendapat siswa mengenai proses

pembelajaran sampai akhir siklus III sebanyak 60,5 % menyatakan menarik.

4. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa secara aktif tersebut mampu

meningkat hasil belajarnya.

42

43

B.Saran

5. Bagi guru hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam pemecahan masalah

pembelajaran bahasa Inggris khususnya materi pokok Demonstrative That/ This

36

Page 37: Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Inggris Materi Demonstrative Melalui Media Menyanyi, Musikalisasi Dan Permainan Tic-tac-Toe Pada Siswa Kelas Va Sdn Tlogosari Wetan 01

6. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pendekatan dan

media pembelajaran yang lebih efektif dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi

dasar KD. Serta materi lain dalam pembelajaran bahasa Inggris maupun mata pelajaran

lain.

7. Bagi pemerintah, baik Departemen Pendidikan Pusat, provinsi maupun Kab./Kota dapat

menjadi pertimbangan kebijakan didalam pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen)

khususnya lebih mengembangkan alat peraga dan model pembelajaran bahasa Inggris

37