upaya meningkatkan aktivitas belajar matematika...

149
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PERMAINAN MATEMATIK (Penelitian Tindakan Kelas di MI Attaqwa 32 Bekasi Utara) Oleh: APRIYANTI 103017027224 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010/2011

Upload: dinhdang

Post on 08-Apr-2019

242 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

MATEMATIKA SISWA MELALUI

PERMAINAN MATEMATIK (Penelitian Tindakan Kelas di MI Attaqwa 32 Bekasi Utara)

Oleh:

APRIYANTI

103017027224

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010/2011

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi
Page 3: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi
Page 4: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi
Page 5: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

i

ABSTRAK

Apriyanti, “Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Melalui

Permainan matematik (Penelitian Tindakan Kelas di MI Attaqwa 32 Bekasi

Utara)”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rendahnya motivasi dan minat siswa dalam belajar matematika masih

merupakan salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan terutama dalam

pelajaran matematika. Salah satu upaya untuk lebih mengefektifkan pembelajaran

matematika adalah dengan menerapkan metode permainan matematik. Penelitian

ini bertujuan meningkatkan motivasi belajar matematika siswa melalui permainan

matematik. Penelitian ini dilaksanakan di MI Attaqwa 32 Bekasi Utara pada kelas

III. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas

(classroom action research). Instrument yang digunakan adalah lembar observasi

siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi siswa terhadap

permainan matematik, tes hasil belajar, catatan lapangan dan dokumentasi.

Dengan penerapan metode permainan matematik dalam pembelajaran

matematika diperoleh adanya peningkatan motivasi belajar. Aktivitas siswa

selama proses pembelajaran semakin meningkat. Kenyataan ini ditunjukkan

dengan perolehan skor rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran siklus I dan

II berturut-turut adalah 60,32% dan 89,21%. Selain itu didukung dengan adanya

peningkatan hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan

dengan rata-rata nilai kegiatan peenelitian pendahuluan dan rata-rata nilai tiap

siklus yaitu 54,7 pada kegiatan penelitian pendahuluan, 68,2 pada siklus I dan

89,6 pada siklus II. Berdasarkan pada hasil penelitian yaitu pembelajaran

matematika dengan metode permainan matematik didapatkan bahwa motivasi

belajar siswa meningkat dengan disertai adanya peningkatan hasil belajar.

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

ii

ABSTRACT

Apriyanti, “ The Effort to improve motivation of student learning in mathematics

with mathematics game (classroom action research in northern MI Attaqwa 32

Bekasi in third grade)”. The paper of Mathematic Education Departement,

Faculty of Education and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic

University Jakarta.

low motivation and interest students in learning mathematics is still one of

the causes of low quality of education especially in mathematics lessons. an effort

to further streamline the learning of mathematics is to apply the method of

mathematical games. This research aims to increase students' motivation to learn

mathematics through math games. This research was conducted in northern MI

Attaqwa 32 Bekasi in third grade. research method used was action research

class. instrument used is the student observation sheet, sheets of interviews,

questionnaires motivation questionnaire belajarm perceptions of math games,

achievement test, field notes and documentation.

with the application of mathematical methods in mathematics game gained

an increased motivation to learn. student activities during the learning process

has increased. This fact indicated by the acquisition of an average score of

student activities during the instructional cycle I and II, respectively 60.32% and

89.21%.other than that supported by an increase in student learning outcomes

that have increased. this is shown by the average value of preliminary research

activities and the average value of each cycle is 54.7 in the preliminary research

activities, 68,2 and 89.6 in the first cycle on the second cycle. based on research

results is the method of learning math with math games found that students'

increased motivation to learn mathematics, accompanied by an increase in

learning outcomes.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim

Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang

menggenggam setiap kejadian, penyempurna setiap kebahagiaan, tempatku

bersandar dan bersyukur atas seluruh nikmat tanpa batas bilangan. Shalawat dan

salam senantiasa menyelimuti Rasulullah SAW tercinta beserta seluruh keluarga,

sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Matematika. Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari

sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun,

berkat kerja keras, doa, dan dukungan dari berbagai pihak untuk penyelesaian

skripsi ini, semua dapat teratasi. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Ibu Maifalinda Fatra, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika sekaligus

pembimbing akademik.

3. Bapak Drs. H. M. Ali Hamzah, M. Pd., Dosen pembimbing I yang penuh

kesabaran dan keikhlasan membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Gelar Dwirahayu, M. Pd., Dosen pembimbing II yang dengan sabar dan

perhatian telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan

dan nasehat bagi penulis.

5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada

penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah bapak dan ibu

berikan mendapat keberkahan dari Allah SWT. Amien…

6. Kepala sekolah MI Attaqwa 32 Bekasi Utara beserta staf-stafnya yang telah

memberikan izin dan kemudahan dalam proses penelitian skripsi ini.

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

iv

7. Teristimewa untuk kedua orang tuaku, umi Jazilah dan bapak Kasmin yang

selalu penulis banggakan. Mereka tak henti-hentinya mendoakan,

melimpahkan kasih sayang, dan memberikan dukungan moril maupun materil

kepadaku. Hanya Allah SWT yang dapat membalasnya, semoga penulis dapat

memberikan yang terbaik untuk kalian.

8. Teristimewa untuk suami tercinta Abdul Khoir, terima kasih atas cinta, doa,

kesabaran dan dukungan yang tak terhingga dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Anakku tersayang Keisya Aulia inspirasi terbesar dan motivator

yang tak terhingga untuk penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini,

semoga kelak menjadi anak yang membanggakan bagi ayah dan bunda.

9. Sahabat-sahabatku, Eva, Teh Mimin, Atik, Thia, dan teman-teman

seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2003 kelas A dan B

yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih kebersamaanya dalam

berjuang melewati hari-hari kuliah yang penuh suka duka semoga

persahabatan kita abadi.

Serta semua pihak dan para motivator yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, mudah-mudahan bantuan, bimbingan, dukungan, semangat, dan doa yang

telah diberikan menjadi pintu datangnya Ridho dan kasih sayang Allah SWT di

dunia dan akhirat. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan bagi khazanah ilmu pengetahuan pada umumnya

Jakarta, Februari 2011

penulis

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK……………………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR………………………………………………………….. iii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………...v

DAFTAR TABEL……………………………………………………………... vii

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….. viii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah……………………………………………………… 4

C. Pembatasan Masalah……………………………………………………... 5

D. Rumusan Masalah………………………………………………………... 5

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian…………………………………... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritis………………………………………………………… 1

1. Hakikat Aktivitas Belajar………………………………………………. 1

a. Pengertian Aktivitas Belajar………………………………………… 1

b. Jenis-jenis Aktivitas dalam Belajar…………………………………. 9

2. Hakikat Motivasi Belajar……………………………………………... 11

a. Pengertian Motivasi Belajar……………………………………….. 11

b. Jenis-jenis Motivasi………………………………………………... 14

c. Fungsi Motivasi……………………………………………………. 18

d. Mengukur Motivasi Belajar………………………………………... 19

3. Hakikat Belajar Matematika………………………………………….. 20

4. Permainan Matematik……………………………………………….... 22

5. Operasi Hitung Bilangan……………………………………………… 27

6. Penelitian Yang Relevan……………………………………………… 27

B. Kerangka Berpikir………………………………………………………. 28

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………... 31

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian………………………………. 31

C. Subjek/ Partisipan Yang Terlibat Dalam Penelitian…………………….. 34

D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian…………………………….. 34

E. Data dan Sumber Data………………………………………………… . 34

F. Instrument Pengumpulan Data………………………………………….. 35

G. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………… 36

H. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan (Trusworthiness) Studi…………….. 36

I. Teknik Analisa Data…………………………………………………….. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan………………………………………. 41

1. Penelitian Pendahuluan………………………………………………. 41

2. Siklus I……………………………………………………………….. 43

3. Siklus II………………………………………………………………. 57

B. Pemeriksaan Keabsahan Data…………………………………………... 68

C. Interpretasi Hasil Penelitian…………………………………………….. 69

D. Hasil Temuan…………………………………………………………… 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……………………………………………………………... 78

B. Saran…………………………………………………………………….. 78

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 80

LAMPIRAN – LAMPIRAN…………………………………………………... 82

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Hasil Penilaian Uji Validitas Isi Oleh Para Rater …………………………...37

Tabel 2 : Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika………………………………..38

Tabel 3 : Perolehan Nilai Tes Pendahuluan……………………………………………..41

Tabel 4 : Rata rata Skor Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Matematika Siklus…….. 53

Tabel 5 : Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I……………………………………54

Tabel 6 : Rata rata Skor Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Matematika Siklus II……65

Tabel 8 : Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II……………...............................66

Tabel 7 : Peningkatan Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa …………………………..72

Tabel 9 : Rekapitulasi Hasil Tes Belajar Siklus I dan Siklus II……………………...…73

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Desain Penelitian Tindakan Kelas …………………………………….33

Gambar 2 : Aktivitas Siswa Pada Saat Permainan KuKuKu……………………... 46

Gambar 3 : Aktivitas Siswa Pada Saat Permainan Scrabble dan Peneliti

Sedang Kelompok Yang Membutuhkan Bantuan……………………. 48

Gambar 4 : Aktivitas Siswa Pada Saat Permainan Kartu Samaan………………... 61

Gambar 5 : Diagram Batang Rekapitulasi Rata-rata Aktivitas Siswa…………..….73

Gambar 6 : Diagram Batang Hasil Belajar Matematika Siswa ……………………74

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II dan II…………82

Lampiran 2 : Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siklus I…. 100

Lampiran 3 : Tes Hasil Belajar Matematika Siklus I………………………. 101

Lampiran 4 : Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika Siklus II… 103

Lampiran 5 : Tes Hasil Belajar Matematika Siklus II……………………… 104

Lampiran 6 : Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar…………………………… 106

Lampiran 7 : Angket Motivasi Belajar……………………………………... 107

Lampiran 8 : Rekapitulasi Skor Akhir Motivasi Belajar Matematika Tiap

Dimensi………………………………………………………. 109

Lampiran 9 : Angket Persepsi Siswa Terhadap Permainan Matematika…… 114

Lampiran 10 : Hasil Angket Persepsi Siswa Terhadap Permainan

Matematika…………………………………………………… 116

Lampiran 11 : Lembar Observasi Guru…………………………………….... 117

Lampiran 12 : Pedoman Observasi siswa……..……………………………... 118

Lampiran 13 : Kutipan Wawancara………………………………………….. 126

Lampiran 14 : Hasil Penilaian Oleh Para Rater……………………………… 128

Lampiran 15 : Perhitungan Reliabilitas Interrater…………………………… 129

Lampiran 16 : Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I dan II……………….. 131

Lampiran 17 : Perbandingan Nilai Pra Penelitian dengan Nilai Siklus I

dan II…………………………………………………………..132

Lampiran 18 : Pedoman Wawancara Siswa…………………………………..133

Lampiran 19 : Catatan Lapangan…………………………………………….. 136

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

didik agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya,

dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam diri peserta didik yang

memungkinkannya untuk berfungsi secara optimal dalam kehidupan

masyarakat. Pendidikan merupakan usaha sadar yang menumbuhkembangkan

potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Pengajaran

bertugas mengarahkan proses pendidikan agar sasaran dari pendidikan dapat

tercapai sesuai dengan apa yang diinginkan.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pasal 11 ayat (2), “ pemerintah dan pemerintah

daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan

bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun ”.

Sedangkan, pada pasal 1, Bab 1, tentang ketentuan umum, ayat (18), dengan

jelas menyatakan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjadi

penanggung jawab tunggal terhadap terselenggaranya wajib belajar bagi

warga negara Indonesia. Berikut bunyi ayatnya,”Wajib belajar adalah program

pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas

tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah”.1

Sekolah Dasar sebagai tahap pertama dari program pendidikan dasar 9

tahun yang dicanangkan pemerintah, yang dilanjutkan dengan sekolah

lanjutan tingkat pertama memiliki peranan yang sangat penting. Pada tingkat

sekolah dasar siswa diharapkan memiliki kemampuan dasar terutama

kecakapan membaca, menulis, berhitung serta pengetahuan dan keterampilan

1 UU SISDIKNAS RI No. 20 Th. 2003 Pasal 11 ayat (2) dalam http://www.inherent-

dikti.net/files/sisdiknas.pdf, 22 Desember 2010

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

2

dasar lainnya. Kemampuan dasar tersebut diharapkan mampu bermanfaat bagi

kehidupan sehari-hari mereka dan bekal untuk melanjutkan pendidikan yang

lebih tinggi lagi.

Namun untuk mewujudkan harapan tersebut masih mendapatkan

berbagai persoalan, salah satu persoalan tersebut adalah rendahnya aktivitas

siswa dalam pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran matematika.

Matematika sebagai salah satu bagian dari ilmu pengetahuan, merupakan mata

pelajaran yang diajarkan pada semua tingkat pendidikan rendah sampai kejenjang

pendidikan tinggi. Dari masing-masing jenjang tersebut, banyak siswa yang

mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika sehingga wajar jika

matematika tidak banyak disenangi orang, bahkan ada yang merasa takut. Sampai

saat ini menurut siswa pelajaran matematika cukup rumit dan membosankan.

Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Santoso Muwarni

“bahwa sebagian besar siswa menilai matematika sebagai momok atau hantu

yang ditakuti.”2 Hal ini tentu jelas sangat berakibat buruk bagi perkembangan

pendidikan matematika kedepan, banyak siswa yang berusaha menghindari

mata pelajaran tersebut karena tidak termotivasi untuk belajar yang berakibat

rendahnya minat siswa untuk belajar matematika itu sendiri.

Kondisi ini tentunya merupakan dilema bagi para pendidik, mengingat

pentingnya matematika untuk meningkatkan daya nalar siswa dan melatih

kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis dan kreatif. Untuk menyikapi hal

tersebut perlu adanya suatu tindakan agar aktivitas belajar matematika siswa

menngkat. Oleh karena itu sebaiknya guru berupaya agar mampu menciptakan

suasana pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa

dengan baik. Suasana pembelajaran yang menarik, adanya persaingan yang

sehat, dan meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar diperkirakan

berdampak positif pada pencapaian prestasi belajar yang optimal. Dalam hal

ini guru sangat berperan demi kemajuan pendidikan siswa, terutama dalam

pembelajaran matematika yang sedang mengalami krisis yaitu rendahnya

2 Santoso Muwarni, “Pengajaran Matematika Rumit”, dalam

http://yudhim.blogspot.com/2008/01/pengajaran-matematika-rumit.html, 22 Desember 2010

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

3

motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran matematika di sekolah. Seperti

yang diketahui bahwa empat tahun belakangan ini pelajaran matematika

merupakan salah satu mata pelajaran yang menentukan lulus atau tidaknya

siswa dari suatu jenjang sekolah, selain Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan

Ilmu Pengetahuan Alam.

Proses belajar mengajar merupakan kontak sosial antara siswa dan

guru dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Tujuan tersebut dapat dicapai

apabila dalam proses belajar mengajar terjadi kondisi yang menyenangkan.

Proses belajar mengajar yang menyenangkan akan membuat anak tertarik dan

tidak akan membuat mereka jenuh. Terutama bagi anak usia dini. Setiap

pendidik pasti mengharapkan agar anak mendapatkan hasil belajar yang

optimal, dalam hal itu hanya akan didapatkan apabila anak mempunyai

ketertarikan pada apa yang diajarkan. Caranya yaitu dengan belajar sambil

bermain, bercerita, bernyanyi dan sebagainya.3

Berkaitan dengan hal tersebut, perlu adanya variasi pengajaran yang

dapat merangsang dan melibatkan siswa aktif, baik secara fisik, intelektual

dan emosionalnya. Disadari atau tidak, variasi mengajar memang cukup

mempunyai peran besar dalam menentukan keberhasilan proses belajar

mengajar. Dengan pemilihan variasi mengajar yang tepat akan menciptakan

suasana kondusif di dalam kelas, sehingga siswa dapat berperan aktif dalam

kegiatan belajar mengajar. Peran aktif siswa yang baik sudah menandakan

motivasi yang tinggi.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas siswa

dalam belajar. Diantaranya dengan menciptakan suasana kompetisi diantara

siswa. Contohnya dalam pembelajaran matematika, guru dapat menggunakan

metode permainan yang dapat menimbulkan kompetisi diantara siswa

sehingga membuat siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran matematika.

Dari hasil observasi awal di Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 32 Bekasi

Utara kelas IIIB, mengalami permasalahan dalam proses pembelajaran,

3Proses Belajar dan Mengajar Yang Menyenangkan, dalam

http://gamegratis.onlineterbaru.com/2008/04/cara-mengajar-yang-efektif.html, 22 Desember 2010

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

4

khususnya dalam pembelajaran matematika. Pra penelitian diawali dengan

melakukan observasi di kelas selama kurang lebih dua minggu dan setiap

minggunya terdapat dua kali pertemuan untuk pembelajaran matematika.

Setiap melakukan pengamatan selalu ditemukan masalah yang sama, yaitu

persiapan siswa sangat kurang dalam menerima pelajaran, aktivitas siswa

masih belum nampak pada saat pembelajaran dan masih banyak siswa yang

mendapatkan nilai dibawah KKM.

Masalah di atas ternyata terjadi pada setiap kelas, hal ini sesuai dengan

pernyataan guru kelas III yang dibenarkan dengan guru-guru lain yaitu untuk

pelajaran matematika jangan dilihat hasilnya terlebih dahulu tapi motivasi

siswa di sini untuk mengikuti pelajaran matematika sangat rendah.

Berkaitan dengan masalah di atas, seorang guru matematika

seharusnya dapat melakukan tindakan alternatif yang berguna untuk

meningkatkan aktivitas dan motivasi siswa dalam menerima pembelajaran

matematika. Guru harus mengadakan variasi metode mengajar dalam

pembelajaran matematika, agar pembelajaran matematika menjadi mudah dan

menyenangkan bagi siswa, membuat siswa lebih aktif dan termotivasi dalam

pembelajaran matematika. Melihat permasalahan di atas, maka peneliti

berencana melaksanakan penelitian dalam bentuk kaji tindakan dengan judul

“ UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA

SISWA MELALUI PERMAINAN MATEMATIK”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas , terdapat beberapa

masalah yang dapat dikemukakan antara lain:

1. Persiapan siswa sangat kurang dalam menerima pelajaran

2. Aktivitas siswa masih belum nampak pada saat pembelajaran

3. Hasil belajar siswa untuk pembelajaran matematika masih rendah

4. Motivasi siswa untuk pembelajaran matematika siswa masih sangat

rendah.

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

5

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka

masalah penelitian hanya dibatasi pada tingkat upaya meningkatkan motivasi

belajar matematika melalui permainan matematik. Motivasi yang dimaksud

adalah motivasi belajar matematika siswa setelah permainan matematik

dilaksanakan.

Permainan matematik dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan yang

menggembirakan yang dapat menunjang tercapainya tujuan instruksional

matematika. Tujuan ini dapat menyangkut aspek kognitif, psikomotorik, atau

afektif. Permainan matematik pada penelitian ini dibatasi hanya pada

permainan Kartu Samaan, KuKuKu (Ku Tebak, Ku Kejar, Ku Dapat) dan

scrabble.

Materi yang disajikan dalam penelitian tindakan ini adalah operasi

bilangan yang pada kurikulum KTSP Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 32

diberikan pada siswa kelas III semester ganjil. Materi-materi pokok pada

operasi bilangan ini antaranya membaca dan menulis lambang bilangan dan

nama bilangan, mengurutkan bilangan dan menentukan letaknya pada garis

bilangan, penjumlahan dengan tanpa menyimpan, penjumlahan dengan satu

kali menyimpan, penjumlahan dengan dua kali menyimpan, penjumlahan dua

bilangan atau lebih, pengurangan dengan tanpa meminjam, pengurangan

dengan satu kali meminjam, pengurangan dengan dua kali meminjam,

mengurangkan sebuah bilangan dengan dua atau lebih bilangan lainnya dan

memecahkan masalah sehari-hari dengan melibatkan penjumlahan dan

pengurangan.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian tindakan ini adalah :

1. Bagaimanakah aktivitas belajar matematika siswa meningkat melalui

permainan matematik dalam proses pembelajaran?

2. Bagaimanakah hasil belajar matematika siswa meningkat melalui

permainan matematik dalam proses pembelajaran?

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

6

3. Bagaimanakah motivasi belajar matematika siswa setelah pembelajaran

dengan menggunakan permainan matematik?

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui aktivitas siswa terhadap pembelajaran matematika

dengan menggunakan metode permainan matematik.

b. Untuk mengetahui apakah dengan melalui permainan matematik dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Untuk mengetahui apakah setelah pembelajaran dengan melalui

permainan matematik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna antara lain :

a. Bagi siswa, apabila hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

permainan matematik dapat meningkatkan motivasi belajar matematika

siswa, maka melalui permainan matematik ini siswa akan mudah

menyerap materi, meningkatkan keaktifan siswa dan memberikan

suasana belajar baru dalam belajar matematika.

b. Bagi guru, dapat memperluas variasi pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

c. Bagi sekolah, dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam membuat suatu kebijakan untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah

d. Bagi peneliti, sebagai tambahan wawasan pengetahuan untuk

menangani masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran

matematika, sehingga dapat menerapkan metode yang tepat dalam

proses belajar mengajar.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritis

1. Hakikat Aktivitas Belajar

a. Pengertian Aktivitas Belajar

Aktivitas artinya “kegiatan atau keaktivan”. Jadi segala sesuatu

yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun

non-fisik, merupakan suatu aktivitas. Menurut Sriyono, aktivitas adalah

segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani.

Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu

indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.1

Segala kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-

fisik, merupakan suatu aktivitas. Aktivitas dalam belajar merupakan

suatu kegiatan yang dilakukan sehari-hari di dalam kelas/dalam istilah

kata proses belajar mengajar. Aktivitas dalam belajar dilakuakan bila

keduanya hadir, adanya guru dan siswa. Aktivitas itu sendiri berupa:

kehadiran, pembahasan materi pelajaran, adanya diskusi antara guru dan

siswa.

Menurut Montessori yang dikutip oleh Sardiman A. M.

menegaskan bahwa anak-anak memiliki tenaga-tenaga untuk

berkembang sendiri, membentuk sendiri. Pendidik akan berperan sebagai

pembimbing dan mengamati bagaimana perkembangan anak-anak

didiknya.2 Pernyataan ini menunjukkan bahwa yang lebih banyak

melakukan aktivitas pembentukan diri adalah anak itu sendiri, sedang

1Defriahmadchaniago, “Aktivitas Belajar”, dalam http://id.shvoong.com/social-

sciences/1961162-aktivitas-belajar/, Tanggal 6 Desember 2010 2 Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada,2007), h. 96.

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

8

pendidik memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan

yang akan diperbuat oleh anak didik.

Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dengan

peserta didik. Interaksi tersebut menimbulkan aktivitas. Tanpa aktivitas,

proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Secara umum,

belajar boleh dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi antara diri

manusia (id – ego – super ego) dengan lingkungannya, yang mungkin

berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dalam hal ini terkandung

suatu maksud bahwa proses interaksi itu adalah proses internalisasi dari

sesuatu ke dalam diri yang belajar dan dilakukan secara aktif dengan

segenap panca indera ikut berperan.

Dalam pandangan psikologi modern belajar bukan hanya

sekedar menghapal sejumlah fakta atau informasi, akan tetapi peristiwa

mental dan proses berpengalaman.3 Belajar memerlukan proses dan

penahapan serta kematangan diri para siswa. Belajar dapat dilakukan

dimana saja dan kapan saja. Baik itu dilakukan di sekolah secara formal

maupun dilakukan di alam sekitar. Menurut Oemar Hamalik, belajar

adalah “Suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi

dengan lingkungan”. Aspek tingkah laku tersebut adalah: pengetahuan,

pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan

sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap.4

Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala

kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam

rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas

siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan

psikis, kaitan antara keduanya akan membuahkan aktivitas yang optimal.

3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2008), Cet. Ke-5, h. 136 4Defriahmadchaniago, “Aktivitas Belajar”, dalam http://id.shvoong.com/social-

sciences/1961162-aktivitas-belajar/, Tanggal 6 Desember 2010

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

9

b. Jenis-jenis Aktivitas dalam Belajar

Sekolah adalah salah satu pusat kegiatan belajar. Dengan

demikian, di sekolah merupakan arena untuk mengembangkan aktivitas.

Oleh karena itu, banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa

di sekolah. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan

mencatat seperti yang lazim terdapat di sekolah-sekolah tradisional. Paul

B. Diedrich membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa

yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Visual Activities, yang termasuk didalamnya misalnya, membaca,

memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang

lain.

2. Oral Aktivities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya,

memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara,

diskusi, interupsi.

3. Listening Activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian,

percakapan, diskusi, musik, piano.

4. Writing Activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan,

laporan, angket, menyalin.

5. Drawing Activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta,

diagram.

6. Motor Activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan

percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain,

berkebun, berternak.

7. Mental Activities, sebagai contoh misalnya menanggapi, mengingat,

memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil

keputusan.

8. Emotional Activities, seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan,

gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang gugup. 5

5 Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar…., h.101

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

10

Jadi, dengan klarifikasi aktivitas seperti diuraikan diatas,

menunjukkan bahwa aktivitas disekolah cukup kompleks dan bervariasi.

Kalau berbagai macam kegiatan tersebut dapat diciptakan disekolah,

tentu sekolah-sekolah akan lebih dinamis, tidak membosankan dan benar-

benar menjadi pusat aktivitas belajar yang maksimal.

Sedangkan jenis-jenis aktivitas yang akan diamati peneliti dalam

menerapkan metode permainan matematik antara lain:

1. Visual Activities

Aktivitas siswa dikelompokkan kedalam kategori ini jika siswa

tertarik untuk memperhatikan penjelasan guru. Hal ini akan membuat

siswa percaya diri kalau ia bisa mengikuti pembelajaran.

2. Mental Activities

Aktivitas siswa dikelompokkan kedalam kategori ini jika siswa fokus

dalam mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru pada saat

permainan matematik

3. Writing Activities

Aktivitas siswa dikelompokkan kedalam kategori ini jika siswa

mengumpulkan tugas tepat waktu dan siswa mengerjakan pekerjaan

rumah

4. Emotional Activities

Aktivitas siswa dikelompokkan kedalam kategori ini jika:

a. Siswa sudah berada di dalam kelas pada saat guru memasuki

ruangan

b. siswa selalu membawa alat tulis lengkap dan membawa buku yang

berkaitan dengan pembelajaran matematika

c. siswa ada terlihat antusias dalam mengikuti permainan matematik

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

11

2. Hakikat Motivasi Belajar

a. Pengertian motivasi belajar

Motivasi berasal dari bahasa Inggris motivation yang berarti

dorongan. Kata kerjanya adalah to motive yang berarti mendorong,

menyebabkan dan merangsang. Motive berarti alasan dan daya

penggerak, motiv menunjukkan suatu dorongan yang berasal dari dalam

diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak untuk

melakukan sesuatu.

Menurut Nasution, “motiv adalah segala daya yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu”.6 Sedangkan menurut Abu Ahmadi,

”motif adalah suatu kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang

menyebabkan organisme itu bertindak atau berbuat. Dorongan ini tertuju

pada suatu tujuan tertentu”.7 Motiv sama saja dengan apa yang disebut

dalam bahasa Inggrisnya drive dan need yakni sesuatu yang ada dalam

diri manusia yang mendorongnya untuk berbuat menuju untuk suatu

tujuan tertentu. “Drive adalah sesuatu perubahan dalam struktur

neurofisiologis seseorang yang menjadi dasar organis dari perubahan

energi, yang disebut motivasi. Jadi timbulnya motivasi dikarenakan

terjadinya perubahan neurofisiologis”.8 Sedangkan” need atau kebutuhan

adalah kecenderungan-kecenderungan permanen dalam diri seseorang

yang menimbulkan dorongan dan menimbulkan kelakuan untuk

mencapai tujuan”.9

Jadi motif bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi adalah

sesuatu yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu yang dapat kita

saksikan. Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang itu didorong

oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang itu, kekuatan pendorong

inilah yang kita sebut motif, dengan demikian motif ini merupakan

6 S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, (Jakarta ; Bumi Aksara, 1995), cet. 1, h. 73.

7 Abu Ahmadi, psikologi umum,( Jakarta: Rineka Cipta, 2009), cet. 4 (Edisi Revisi), h.

137. 8 Oemar Malik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003), cet. 11, h. 159.

9 Oemar Malik, Proses Belajar…………………, h. 159-160.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

12

pendorong yang kuat yang timbul dalam diri seseorang untuk berbuat

sesuatu dan mempengaruhi penampilan dirinya, yang tampak dari

tingkah laku raganya (overt behavior).

Segala sesuatu yang berkaitan dengan timbul dan

berlangsungnya motiv disebut motivasi. Timbulnya motivasi adalah

suatu reaksi adanya kebutuhan yang dirasakan sehingga timbul

keinginan untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara memuaskan.

Motivasi dimaksudkan sebagai sesuatu yang dapat membangkitkan

organisme untuk bertindak atau bertahan serta memberikan arah untuk

suatu kegiatan yang telah membangkitkan semangat. Menurut kamus

besar bahasa Indonesia “motivasi adalah dorongan yang timbul dalam

diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan

suatu tujuan tertentu”.10

Berikut ini disampaikan pendapat dari beberapa pakar

mengenai pengertian motivasi:

Menurut MC Donald yang dikutip oleh Wasty Soemanto,

“motivasi adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri/ pribadi seseorang

yang ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi-reaksi dalam usaha

mencapai tujuan”.11

Sedangkan menurut Muhibbin Syah, “motivasi

adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang

mendorongnya untuk berbuat sesuatu”.12

Alisuf Sabri dalam bukunya pengantar psikologi umum dan

perkembangan memberikan pengertian “motivasi sebagai segala sesuatu

yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong

orang untuk memenuhi suatu kebutuhan”.13

10

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta :

Balai Pustaka, 2007, h. 756. 11

Wasty Soemanto, Psikilogi Pendidikan, Landasan Kerja Pimpinan Pendidikan,

(Jakarta: Rineka Cipta, 1990), cet. III, h. 191. 12

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2004), h. 136. 13

H. M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman

Ilmu Jaya, 2006), cet. 4, h. 129.

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

13

Dari berbagai pengertian motivasi tersebut di atas penulis dapat

mengambil kesimpulan pengertian motivasi adalah suatu usaha yang

disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak

hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau

tujuan tertentu.

Dalam pembelajaran dikenal adanya motivasi belajar. Motivasi

belajar yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi

belajar merupakan hasrat belajar dari seorang individu. Dalam kegiatan

belajar mengajar motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak

didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan

arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat

tercapai,dengan demikian siswa yang termotivasi untuk belajar dengan

sendirinya akan mencurahkan seluruh pikiran dan tenaganya dalam

kegiatan belajar tersebut.

Sardiman mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi yang ada

pada diri seseorang adalah sebagai berikut:

1. Tekun menghadapi tugas.

2. Ulet menghadapi kesulitan

3. Menunjukkan minat dalam belajar

4. Tanggung jawab

5. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.14

Upaya menggerakkan, mengarahkan dan mendorong kegiatan

siswa untuk belajar dan penuh semangat dan vitalitas dinamakan

memberi motivasi, dengan demikian “motivasi belajar adalah usaha dari

pihak luar dalam hal ini guru untuk mendorong, mengaktifkan dan

menggerakkan peserta didiknya secara sadar untuk terlibat secara aktif

dalam proses belajar mengajar”.15

Secara umum dapat dikatakan bahwa

tujuan memotivasi siswa adalah untuk menggerakkan, menggugah,

14

Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada,2007), h. 83. 15

Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, ( Jakarta: Uhamka Press, 2003),

cet. IV, h. 92.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

14

menimbulkan keinginan yang kuat serta menyadarkan mereka untuk

belajar sungguh-sungguh mengikuti proses belajar mengajar, karena

dapat menimbulkan kemauan, memberi semangat, menimbulkan

kesadaran untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

Menurut Oemar Hamalik ada beberapa cara untuk

menggerakkan motivasi belajar siswa, diantaranya:

1. Memberi angka

2. Memberi pujian

3. Hadiah

4. Kerja kelompok

5. Persaingan

6. Tujuan dan level of aspiration

7. Sarkasme

8. Penilaian

9. Karya wisata dan ekskrusi

10. Film pendidikan

11. Belajar melalui radio.16

Seorang siswa dapat belajar dengan giat karena motivasi dari

luar dirinya sendiri seperti dorongan dari orang tua dan guru, janji-janji

yang diberikan apabila berhasil dan sebagainya, tetapi akan lebih baik

lagi apabila motivasi belajar itu datang dari dalam diri siswa. Motivasi

merupakanfaktor yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Begitu

pentingnya motivasi maka tugas guru yang terpenting adalah

membangun motivasi siswa terhadap apa yang dipelajari siswa.

b. Jenis-jenis motivasi

Dalam masalah belajar motivasi merupakan salah satu faktor

yang sangat penting yang dapat menentukan tingkat keberhasilan belajar

16

Oemar Malik, Proses Belajar…………………, h. 166-168.

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

15

siswa. Motivasi yang dimiliki siswa merupakan energi untuk melakukan

perbuatan menuju tujuan atau cita-cita yang diharapkan.

Dilihat dari jenisnya terdapat tiga jenis motivasi, yaitu motivasi

instrinsik, motivasi ekstrinsik dan motivasi spiritual.

1. Motivasi instrinsik

Yaitu motivasi yang timbul dikarenakan orang tersebut senang

melakukannya.17

Misalnya siswa mempunyai keinginan dari dalam

dirinya untuk belajar matematika, bukan untuk mendapatkan hadiah atau

dipuji oleh orang tua melainkan atas dasar kebutuhan siswa.

Motivasi instrinsik adalah hal atau keadaan yang berasal dari

dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan

belajar. Termasuk dalam motivasi instrinsik siswa dalam menyenangi

materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk masa

depan kehidupan siswa yang bersangkutan.18

Menurut H. M. Alisuf Sabri, motivasi instrinsik adalah

motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang itu tidak usah

dirangsang dari luar. Misalnya ingin memahami suatu konsep, ingin

memperoleh suatu pengetahuan, ingin memperoleh suatu kemampuan

dan sebagainya.19

Sedangkan menurut Sardiman A. M, motivasi

instrinsik adalah motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan

diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak

berkait dengan aktivitas belajarnya.20

S. Nasution berpendapat bahwa, orang yang belajar dikatakan

memiliki motivasi instrinsik jika ia ingin mencapai tujuan yang

terkandung di dalam perbuatan itu. Misalnya siswa belajar karena ingin

menjadi orang yang terdidik atau karena ingin menjadi ahli dalam

17

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta:Rineka Cipta,2009), h. 90. 18

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan………………..,h. 137. 19

H. M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi…………….., h. 131. 20

Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2007), h. 90.

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

16

bidang tertentu, maka untuk memenuhi semua itu hanya dapat dicapai

dengan cara belajar.21

Siswa yang termotivasi secara instrinsik dalam

proses pembelajaran dapat dilihat dari kegiatannya yang tekun di dalam

mengerjakan tugas-tugas belajar karena merasa butuh dan ingin

mencapai tujuan belajar.

2. Motivasi ekstrinsik

Yaitu motivasi yang keberadaanya karena pengaruh rangsangan

dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan merupakan perasaan atau keinginan

yang sebenarnya ada dalam diri siswa melainkan karena adanya

dorongan dari luar. Sebagai contoh seseorang belajar matematika karena

esok akan ada ujian dengan harapan mendapat nilai yang baik. Menurut

Sardiman A. M, motivasi ekstrinsik dalam belajar adalah suatu aktivitas

belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan kebutuhan dan dorongan

yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar itu sendiri.22

Muhibbin Syah mengartikan motivasi ekstrinsik adalah hal dan

keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya

untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan atau tata

tertib sekolah, suri teladan orangtua, guru dan seterusnya merupakan

contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong siswa

belajar.23

Dari definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa

motivasi ekstrinsik dalam belajar adalah daya penggerak yang

mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan belajar demi mencapai

suatu tujuan yang bukan berasal dari dalam dirinya.

21

S. Nasution, Didaktik Asas-asas…………………………., h. 77. 22

Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar …………,h. 91. 23

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan………………..,h. 137.

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

17

3. Motivasi spiritual

Yaitu dorongan fitrah manusia untuk memenuhi kebutuhan

rohaninya. Seperti mengharapkan keridhaan, kecintaan dan perjumpaan

dengan penciptanya zat yang maha pencipta yang telah menciptakan

dirinya dan kebutuhan-kebutuhan yang menunjang kehidupannya.

Firman-firman Allah SWT yang mengisyaratkan motivasi

spiritual dalam diri manusia, yakni antara lain:

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

mengabdi kepada-Ku. (Q.S. adz-Dzariyat

[51]:58)

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan

memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan

supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah

agama yang lurus. (Q.S. al-Bayyinah [98]: 5)

Ayat di atas memotivasi orang-orang yang telah beriman agar

setiap melakukan perbuatan senantiasa disandarkan kepada Allah SWT.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

18

Perbuatan dan tindakan yang dilakukannya akan mempunyai nilai

dihadapannya apabila dilakukan karena tulus untuk mengharapkan

keridhaan, kecintaan, dan perjumpaan dengannya.

Motivasi spiritual ini menjalankan fungsinya dengan

memelihara dan meningkatkan keimanan dan ketakwaannya kepada

Allah SWT. Seperti memelihara diri dari sikap kufur,nifak, syirik, fasik

dan zalim, agar tidak mendapatkan kemarahan dan murkanya baik di

dunia maupun di akhiratnya. Tujuan dari motivasi spiritual ini adalah

melahirkan buah-buah keimanan yang dapat dirasakan dan memberikan

kepuasan bagi kehidupan ruhaniahnya.24

Dari definisi di atas dapat penulis simpulkan bahwa motivasi

spiritual dalam belajar adalah daya penggerak yang mendorong siswa

untuk melakukan kegiatan belajar untuk memenuhi kebutuhan

ruhaninya.

Sebagian besar guru menginginkan keadaan kelas dimana

semua siswanya memiliki motivasi instrinsik yang tinggi untuk belajar.

Namun kenyataannya hal ini jarang terjadi, oleh karena itu seorang guru

harus mampu menghadapi tantangan untuk membangkitkan motivasi

ekstrinsik siswa, membangkitkan minatnya, menarik dan

mempertahankan perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung agar

siswa dapat belajar dengan baik.

Tanpa adanya motivasi dalam belajar tidak akan memberikan

hasil yang diinginkan. Oleh karena itu perlu adanya motivator-motivator

seperti kenaikan tingkat, penghargaan, pemberian umpan balik,

permainan dan reward yang dipergunakan untuk mendorong siswa

bersemangat dalam belajar. Membangkitkan motivasi itu tidak mudah,

oleh karena itu guru mengenal murid, dan mempunyai kesanggupan

kreatif untuk menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan dan minat

murid.

24

Hamdani Bakran Adz-Dzakiey, Psikologi Kenabian, (Yogyakarta: Beranda Publishing,

2007), cet. I, h. 345-349.

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

19

c. Fungsi motivasi

Motivasi sangat diperlukan dalam kehidupan kita, terutama

dalam dunia pendidikan. Seorang pendidik hendaknya dapat

memberikan motivasi kepada anak didiknya karena motivasi sangat

berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Adapun fungsi

motivasi dalam belajar yaitu:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan langkah

penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang akan dicapai.

Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan

yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya

3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan apa yang harus

dikerjakan guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan

yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.25

Dari beberapa uraian di atas, nampak jelas bahwa motivasi

berfungsi sebagai pendorong, pengarah dan sekaligus sebagai penggerak

perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Guru merupakan factor

penting untuk mengusahakan terlaksananya fungsi-fungsi tersebut

dengan cara dan terutama memenuhi kebutuhan siswa. Guru sebagai

salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran mempunyai

andil yang besar dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa. Guru

harus mampu menggunakan metode pembelajaran yang dapat

melibatkan siswa secara aktif, dengan melibatkan siswa secara aktif

dalam suatu proses pembelajaran diharapkan dapat menumbuhkan minat

dan motivasi belajar siswa.

d. Mengukur motivasi belajar

25

S. Nasution, Didaktik Asas-asas…………………………., h.76- 77.

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

20

Motivasi adalah suatu kondisi psikologis yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. Kuat lemahnya motivasi seseorang

tidak dapat dilihat secara nyata, tetapi dari penampilan perilaku orang

itu. Motivasi sangat mempengaruhi perilaku seseorang dalam melakukan

sesuatu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain,

motivasi itu sangat mempengaruhi seseorang dalam bertindak dan

merupakan pendorong yang timbul pada diri seseorang untuk

berperilaku dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Seorang guru perlu mengetahui dengan jelas interaksi antara

tingkat motivasi siswa dengan pembelajaran agar dapat melakukan

intervensi pengajaran yang tepat dalam proses pembelajaran. Guru perlu

berusaha mencari strategi yang tepat untuk dapat membantu siswa

belajar adapun kecenderungan jenis motivasi yang mendorongnya

belajar.

Motivasi belajar sangat berhubungan dengan hasil belajar

siswa. Hasil beberapa temuan yang dilakukan para ahli mengenai

hubungan antara motivasi dengan hasil belajar antara lain:

1. Terdapat hubungan antara tingkat motivasi siswa dan hasil belajar,

baik terhadap hasil belajar pada suatu waktu tertentu maupun

terhadap hasil belajar selanjutnya. Tingkat motivasi belajar

cenderung berkolerasi dengan hasil belajar, artinya semakin tinggi/

kuat tingkat motivasi belajar, semakin baik hasil belajar siswa.

Demikian pula hasil belajar yang baik akan berpengaruh terhadap

hasil belajar berikutnya. Hal ini terjadi karena hasil belajar yang

baik akan membuahkan motivasi yang lebih kuat pula dalam diri

siswa, yang akan mempengaruhi hasil belajar selanjutnya.

2. Terdapat interaksi antara cara mengajar guru dengan pola motivasi

siswa, yang selanjutnya berpengaruh pula terhadap hasil belajar.

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

21

3. Guru dapat mengubah (meningkatkan) motivasi belajar siswa,

dengan pengertian guru dapat melakukan tindakan tertentu di dalam

kelas untuk meningkatkan motivasi belajar.26

3. Hakikat Belajar Matematika

Istilah mathematics (Inggris), mathematik (Jerman), mathematique

(Perancis), mathematico (Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematick/

wiskunde (Belanda) berasal dari perkataan lain mathematica, yang

mulanya diambil dari perkataan Yunani, matematike, yang berarti

“relating to learning”. Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang

berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science), perkataan

mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang

serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar (berpikir).27

Pada hakikatnya matematika merupakan ilmu pengetahuan

mengenai struktur yang terorganisasikan dengan baik. 28

Objek matematika yang abstrak tersusun secara hirarkis,

terstruktur, logis dan sistematis, mulai dari yang sederhana sampai kepada

yang paling kompleks. Dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, unsur

yang didefinisikan, aksioma, sampai dalil yang kebenarannya dapat

dibuktikan serta berlaku secara umum.

Matematika sebagai ilmu berbeda dengan matematika sekolah.

Matematika sebagai ilmu merupakan kesatuan yang utuh dan terjaga oleh

system aksiomatiknya dan penalarannya hanya penalaran deduktif.29

Sedangkan matematika sekolah terdiri atas bagian-bagian matematika

yang terpilih guna menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan dan

membentuk pribadi siswa dan penalarannya tidak hanya penalaran

deduktif tetapi juga penalaran induktif. Jadi matematika sekolah adalah

26

Euis Nurmalasari, ”Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Melalui

Pemberian Kartu Skor Partisipasi” , Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (Jakarta:

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007), h. 21,t. d. 27

Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran………………,h. 15-16. 28

Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran………………,h. 16. 29

Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran………………,h. 23.

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

22

unsur atau bagian dari matematika yang dipilih berdasarkan dan

berorientasi kepada kepentingan kependidikan dan perkembangan IPTEK

yang penyajiannya disesuaikan dengan perkembangan intelektual peserta

didik.

Matematika merupakan bidang kajian disiplin ilmu yang selalu

diajarkan disetiap jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak(TK)

sampai jenjang sekolah menengah atas (SMA) bahkan sampai perguruan

tinggi. Hal ini dikarenakan matematika merupakan salah satu ilmu yang

sangat berperan dalam kehidupan manusia karena matematika digunakan

di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang termasuk ilmu

alam, ilmu teknik, ilmu kedokteran dan ilmu sosial.30

Matematika dengan

objek yang abstrak telah berhasil mengembangkan suatu bentuk bahasa

yang disebut dengan bahasa numeric. Bahasa numeric menggunakan

angka-angka untuk menjelaskan dan meramalkan secara eksak dengan

mengembangkan konsep-konsep pengukuran seperti mengali, mengurang,

menjumlah dan membagi. Matematika mengembangkan bahasa numeric

memungkinkan untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. Sifat

kuantitatif ini meningkatkan daya prediktif dan control dari ilmu sehingga

dapat memberikan jawaban yang lebih bersifat eksak yang memungkinkan

pemecahan masalah secara tepat dan cermat.

Pembelajaran matematika dalam penelitian ini didefinisikan

sebagai proses interaksi antara guru dengan murid dalam rangka

mengembangkan pola pikir (nalar) siswa dengan menggunakan logika.

Pembelajaran matematika diarahkan untuk pembentukan kepribadian dan

pembentukan kemampuan berfikir yang bersandar pada hakikat

matematika.

4. Permainan matematik

30

Matematika, dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika, 22 Desember 2010

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

23

Pada awalnya bermain tidak dapat perhatian khusus. Bermain

hanya dianggap sebagai kegiatan yang tidak memiliki manfaat dan hanya

dianggap sebagai kegiatan yang dilakukan oleh anak untuk mengisi waktu

luang sebelum anak bersekolah atau memiliki kegiatan yang lebih

bermanfaat dan juga dianggap untuk menyalurkan kelebihan energi pada

anak. Hal ini sesuai dengan teori bahwa tugas permainan adalah untuk

menyalurkan/ mengeluarkan energi atau tenaga, yang berarti bahwa jika

padanya terdapat tenaga berlebih daripada yang diperlukannya. Seperti

yang dikemukakan oleh teori kelebihan tenaga menurut Spencer dan

Sheller seperti yang dikutip oleh Abdul Aziz El Quussy, dalam diri anak

terdapat kelebihan tenaga sehingga sewajarnya harus mempergunakan

tenaga itu melalui kegiatan bermain. 31

Sejalan dengan perkembangannya, ilmu pengetahuan dan para ahli

mulai mengemukakan pendapatnya tentang manfaat bermain sebagai nilai

praktis yang mendukung perkembangan anak, para ilmuan telah

menunjukkan bahwa bermain merupakan pengalaman belajar yang

berharga.32

Maka bermain tidak lagi dianggap sebagai kegiatan yang

buang-buang waktu.

Ada beberapa pengaruh permainan bagi perkembangan jiwa anak,

antara lain:

a) Bermain mempengaruhi perkembangan fisik anak

b) Bermain dapat dipergunakan sebagai terapi

c) Bermain dapat mempengaruhi pengetahuan anak

d) Bermain dapat mempengaruhi perkembangan kreativitas anak

e) Bermain dapat mengembangkan tingkah laku sosial anak

f) Bermain dapat mempengaruhi nilai moral anak.33

31

Abdul Aziz El Quusy, Ilmu Jiwa, (Jakarta: Bulan Bintang,), h. 294. 32

Elizabeth . Hurlock, Perkembangan Anak, terjemahan Child Development,(Jakarta:

Erlanngga, 1978), edisi ke-1, h. 320. 33

Pengaruh Permainan Bagi Perkembangan Anak, dalam

http://forum.dudung.net/index.php?topic=15359.0. 22 Desember 2010 .

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

24

Lebih jauh Hurlock mengemukakan pengaruh bermain bagi

perkembangan anak sebagai berikut:

a) Permainan aktif penting untuk anak mengembangkan otot dan

melatih seluruh bagian tubuhnya

b) Belajar berkomunikasi, dalam arti mereka dapat mengerti dan

sebaliknya mereka harus belajar mengerti apa yang dikomunikasikan

c) Penyaluran bagi energi emosional yang terpendam

d) Memberikan kesempatan untuk mempelajari berbagai hal

e) Merangsang kreativitas anak

f) Dengan bermain anak dapat mengetahui tingkat kemampuannya

dibandingkan dengan teman bermainnya

g) Belajar bermasyarkat

h) Belajar bermain dengan peran jenis kelamin

i) Belajar bekerjasama, murah hati, jujur, sportif, dan disukai orang dan

lain-lain.34

Metode permainan memiliki kelebihan sebagai berikut:

a) Permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan,

sesuatu yang menyenangkan (menghibur)

b) Permainan memungkinkan adanya partisipatif aktif dari siswa untuk

belajar

c) Permainan dapat memberikan umpan balik langsung

d) Permainan bersifat luwes, yaitu permainan yang dapat dipakai untuk

berbagai tujuan pendidikan dengan mengubah sedikit alat, aturan

maupun persoalannya

e) Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak.35

Permainan matematik adalah permainan yang bertujuan untuk

memperdalam penguasaan kompetensi matematika. Dari pengertian ini,

34

Elizabeth . Hurlock, Perkembangan Anak……………………., h. 323. 35

Sadiman Arif dkk, Media Pendidikan,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2007), h. 78-

81.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

25

ada dua syarat yang harus dipenuhi untuk mengembangkan permainan

matematik. Yang pertama permainan itu harus menyenangkan dan yang

kedua permainan itu harus dapat meningkatkan penguasaan kompetensi

matematika.36

Permainan yang mengandung nilai-nilai matematika dapat

meningkatkan keterampilan, penanaman konsep, pemahaman dan

pemantapannya. Ide-ide matematika yang dipelajari siswa melalui

permainan harus sesuai dengan perkembangan intelektual siswa. Jika suatu

konsep matematika disajikan melalui “bermain”, pengertian terhadap

konsep tersebut dapat diharapkan akan mantap sebab belajar dengan cara

itu merupakan belajar yang wajar yakni sesuai dengan dasar nalurinya

siswa bahwa siswa itu memang suka bermain. Proses belajar yang

demikian ini merupakan proses psikologis, bukan suatu proses logis dan

sederetan langkah yang rapih dan logis tidak menjamin metode terbaik

untuk mempelajari sesuatu yang abstrak. Jadi pola matematika itu tidak

dipelajari siswa melalui sederetan pengetahuan yang sudah ditentukan

sebelumnya sebagai suatu proses mekanis. Melainkan dengan melalui

berrmain, yakni siswa menkonstruksi pola-pola matematika.

Pembelajaran dengan metode permainan ini dapat bermanfaat bagi

siswa, karena dengan permainan ini dapat membuat siswa menjadi aktif,

berfikir kritis dan kreatif. Siswa juga akan termotivasi untuk belajar

berhitung dan semangat saat belajar melalui permainan yang

menyenangkan dan menantang. Walaupun permainan matematik

menyenangkan pengunaannya harus dibatasi. Karena tidak semua topik

dapat disajikan dengan metode permainan. Untuk itu penggunaannya

dapat diberikan hanya untuk mengisi waktu luang, mengubah suasana dan

menimbulkan minat.

36

Metode Pembelajaran Permainan matematik, dalam

http://fatkoer.co.cc/?p=79

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

26

Jenis-jenis permainan matematik yang digunakan peneliti dalam

penelitian ini, yaitu:

A. Kartu Samaan

Kartu samaan adalah kartu yang dibuat oleh peneliti yang terdiri

dari 20 kartu berisi pertanyaan dalam bentuk penjumlahan atau

pengurangan, 20 kartu berisi jawaban dari kartu pertanyaan tersebut, dan

10 kartu pengecoh. Kartu samaan terbuat dari kertas karton yang dibuat

sedemikian rupa sehingga kartu tersebut terlihat menarik. Manfaat belajar

matematika dengan permainan kartu samaan adalah siswa jadi lebih

tertarik belajar matematika karena dengan permainan kartu samaan belajar

matematika jadi tidak membosankan tetapi justru menyenangkan dan

menantang, dimana matematika menjadi permainan bukan pekerjaan atau

tugas.

B. KuKuKu (Ku Tebak, Ku Kejar, Ku Dapat)

KuKuKu adalah permainan yang dibuat untuk menguji kecepatan

siswa dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Dalam

permainan ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. 30 buah

guntingan karton yang berisi pertanyaan dan jawaban di tempelkan di

sekeliling dinding kelas. Semua kelompok diberikan pertanyaan yang

sama. Setiap kelompok harus beradu cepat dengan lawannya dalam

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, kelompok yang paling

cepat menjawab mereka harus mencari jawabannya di sekeliling dinding

jika jawaban mereka benar mereka akan mendapatkan nilai. Dengan

permainan ini guru dapat mengajarkan konsep matematika yang lebih

menyenangkan dan menarik.

C. Scramble

Dalam permainan ini anak dapat menyusun sebuah kata atau

kalimat bermakna dari huruf-huruf yang diacak. Manfaat belajar

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

27

matematika dengan permainan scramble adalah siswa jadi lebih tertarik

belajar matematika karena dengan permainan scramble belajar matematika

jadi tidak membosankan tetapi justru menyenangkan dan menantang,

dimana matematika menjadi permainan bukan pekerjaan atau tugas.

Permainan-permainan ini adalah beberapa contoh dari permainan

matematik yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran matematika.

Permainan-permainan ini bermanfaat bagi siswa karena dapat merangsang

berfikir siswa dalam memecahkan permasalahan terutama dalam

berhitung, melatih konsentrasi, menjadikan siswa aktif, serta

menumbuhkan sikap kooperatif siswa terhadap teman kelompoknya.

Permainan matematik yang digunakan dalam pembelajaran

matematika ini bertujuan mempermudah siswa memahami konsep tentang

penjumlahan dan pengurangan melalui permainan, kegiatan belajar

mengajar di kelas menjadi lebih menyenangkan dan image siswa bahwa

belajar matematika itu sulit dapat berubah menjadi belajar matematika itu

asyik. Dengan demikian, diharapkan pembelajaran matematika dengan

menggunakan permainan matematik dapat menngkatkan aktivitas dan

motivasi siswa dalam belajar matematika.

5. Operasi Hitung Bilangan

Aritmatika (dari kata bahasa Yunani αριθμός = Angka ) atau

dulu disebut ilmu hitung, yang merupakan cabang (atau pendahulu)

matematika yang mempelajari operasi dasar bilangan. Kata berhitung

mempunyai arti lebih luas karena melibatkan operasi-operasi dasar antara

bilangan-bilangan bulat, yaitu operasi tambah dan kurang, operasi kali dan

bagi. Oleh orang awam, kata aritmatika sering dianggap sebagai sinonim

dari teori bilangan. Dengan demikian aritmatika hanyalah berputar

mengenai penambahan, pengurangan, kali,dan bagi, ataupun segala

macam bentuk campuran dari pola-pola di atas.

Aritmatika atau berhitung adalah cabang matematika yang

berkenaan dengan sifat hubungan bilangan nyata dengan perhitungan

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

28

penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.37

Dalam

perkembangan, aritmatika sering diganti dengan Abjad.

6. Penelitian Yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan yang telah dilakukan

oleh para peneliti tentang penggunaan metode permainan dalam

pembelajaran matematika.

a. Siti Rachmawati dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh metode

permainan terhadap hasil belajar matematika. Penelitian tersebut

dilakukan pada siswa kelas tiga SD Negeri Kalijaya 02 Cikarang pada

tahun pelajaran 2004/2005. Metode permainan yang dilakukan yaitu

kartu bilangan, tangga garis bilangan dan mengalikan dengan jari. Dari

hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode permainan dapat

membantu siswa lebih mudah memahami sekaligus melatih kecepatan

berhitung siswa, metode permainan juga memberikan pengalaman baru

bagi siswa dalam belajar matematika dimana siswa dapat belajar

sambil bermain, sehingga dengan memberikan variasi belajar dalam

metode belajar dapat menimbulkan motivasi kepada siswa untuk lebih

giat belajar dan dapat mengurangi kejenuhan siswa. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa metode permainan berpengaruh untuk

meningkatkan hasil belajar matematika

b. Maliah dalam penelitiannya yang berjudul efektivitas penggunaan

metode permainan matematik terhadap hasil pembelajaran matematika

siswa. Penelitian tersebut dilakukan pada siswa kelas lima SD

Gembong Balaraja tahun pelajaran 2004/2005 permainan yang

dilakukan dalam penelitian tersebut yaitu kartu pecahan, kartu domino

pecahan dan teka teki silang. Dari hasil penelitian didapat bahwa rata-

rata hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan

menggunakan metode permainan lebih efektif dari siswa yang

37

Mulyono Abdurrahman, Pendidikan anak berkesulitan belajar, (Jakarta: Rineka cipta,

1999), h 253

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

29

diajarkan dengan menggunakan metode konvensional. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajarkan

dengan menggunakan metode permainan lebih tinggi dari hasil belajar

matematika siswa yang diajarkan dengan metode konvensional.

B. Kerangka Berfikir

Belajar dan pembelajaran adalah aktivitas dimana guru dan siswa

saling berinteraksi. Dalam proses yang terjadi di kelas melibatkan siswa yang

beragam dengan latar belakang dan sifat pembawaan individu yang berbeda-

beda, keanekaragaman tersebut yang mengakibatkan adannya perbedaan

kecepatan dari setiap siswa dalam menerima dan memahami suatu materi

pembelajaran.

Oleh karena itu, perkembangan intelektual siswa sekolah dasar

pada umumnya berada pada tahap berpikir konkrit, dimana siswa pada usia 7-

12 tahun yang menghadapai kesulitan untuk menerapkan proses intelektual

formal menjadi simbol-simbol verbal dan ide-ide abstrak. Siswa sudah mulai

menggunakan intelek mereka untuk memanipulasi objek-objek konkrit. Cara

berpikir seperti ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan diantaranya struktur

dan organisasi. Pada periode ini di orientasikan keobjek-objek atau peristiwa

yang dialami langsung oleh siswa.

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan

dalam dunia pendidikan memegang peranan penting, karena banyak disiplin

ilmu lain yang tidak dapat terlepas dengan matematika, baik secara angka-

angka maupun secara pola pikir. Oleh sebab itu matematika sangat penting

untuk dapat dikuasai oleh siswa.

Namun pada kenyataannya banyak sekali siswa yang kurang

menyukai matematika, hal ini terlihat dari rendahnya aktivitas dan motivasi

belajar matematika siswa dan semakin meningkatnya jumlah angka

ketidaklulusan siswa. Untuk menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap

matematika tergantung pada metode pengajaran yang digunakan oleh guru

dan kepedulian guru terhadap emosi siswa. Maka ketika seorang guru kurang

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

30

menguasai metode pengajaran yang tepat, hal tersebut dapat menimbulkan

kesulitan siswa dalam mengerti dan memahami materi matematika yang nanti

akhirnya akan menimbulkan kejenuhan bagi siswa dalam proses belajar.

Permasalahan yang timbul dari pihak guru salah satunya yaitu cara

penyampaian materi atau metode pengajaran yang digunakan. Sebagai guru

untuk menerapkan matematika agar disenangi dan diminati oleh siswa

terutama siswa sekolah dasar maka perlu adanya perubahan dalam

penyampaian materi atau metode pembelajaran. Untuk mengatasi dan

membantu siswa agar tidak mengalami kesulitan, kejenuhan dan memotivasi

belajar siswa, diperlukan proses pembelajaran yang sehat, menyenangkan, dan

kompetitif yang menjadikan siswa aktif dan kreatif, yaitu salah satunya adalah

melalui metode permainan matematik. Permainan matematik bermanfaat bagi

siswa karena dapat merangsang berfikir siswa dalam memecahkan

permasalahan terutama dalam berhitung, melatih konsentrasi, menjadikan

siswa aktif, serta menumbuhkan sikap kooperatif siswa terhadap teman

kelompoknya.

Permainan matematik yang digunakan dalam pembelajaran

matematika ini bertujuan mempermudah siswa memahami konsep tentang

penjumlahan dan pengurangan melalui permainan, kegiatan belajar mengajar

di kelas menjadi lebih menyenangkan dan image siswa bahwa belajar

matematika itu sulit dapat berubah menjadi belajar matematika itu asyik.

Dengan demikian, diharapkan pembelajaran matematika dengan

menggunakan metode permainan matematik dapat menngkatkan aktivitas dan

motivasi siswa dalam belajar matematika.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Attaqwa 32 yang beralamat di kp. Rawa

Silam 1 Kalilabang Tengah Bekasi Utara.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dimulai dari bulan September- Oktober 2009

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan yang

difokuskan pada situasi kelas atau lazim dikenal dengan Classroom Action

Research, yaitu penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan

memperbaiki mutu praktik pembelajaran.1 Metode ini dipilih didasarkan atas

pertimbangan bahwa: (1) analisis masalah dan tujuan penelitian yang

menuntut sejumlah informasi dan tindak lanjut berdasarkan prinsip “daur

ulang”; (2) menuntut kajian dan tindakan secara reflektif, kolaboratif, dan

partisipatif berdasarkan situasi alamiah yang terjadi dalam pembelajaran.

Dalam hal ini, peneliti menggunakan siklus berulang, dimana

setiap siklus terdiri dari empat tahapan, diantaranya:

1. Perencanaan

Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian, skenario

pembelajaran, dan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar kerja

siswa pada setiap pertemuan, lembar observasi, lembar wawancara,

angket motivasi siswa, angket persepsi siswa, dan dokumentasi

2. Pelaksanaan/ tindakan

Pada tahap ini, isi rancangan dan skenario penerapan pembelajaran

akan diterapkan

1 Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara,2007), cet. IV, h. 2

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

32

3. Observasi/ Pengamatan

Pada tahap ini, peneliti dan guru sebagai kolaborator melakukan

pengamatan dan mencatat semua hal yang di perlukan dan terjadi selama

pelaksanaan tindakan berlangsung.

4. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan

tindakan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan

dianalisis bersama oleh peneliti dan observer, sehingga dapat diketahui

apakah kegiatan yang dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan

atau masih perlu adanya perbaikan. Refleksi ini dilakukan untuk

memperoleh masukan bagi rencana tindakan siklus berikutnya.

Berdasarkan analisis tersebut maka dapat ditentukan apakah siklus

selanjutnya perlu dilanjutkan atau tidak.

Penelitian akan diakhiri atau dihentikan dengan indikator

sebagai berikut:

a) Hasil pengamatan melalui lembar aktivitas siswa menunjukkan

bahwa siswa memiliki aktivitas yang tinggi dalam belajar

matematika dimana rata-rata persentase aktivitas siswa harus

mencapai ≥85% .

b) Tes yang diberikan disetiap akhir siklus menunjukkan bahwa nilai

rata-rata kelas ≥ 65,0 dan tidak ada lagi siswa yang mendapatkan

nilai tes hasil belajar < 60,0. Hal ini sesuai dengan standar

ketuntasan hasil belajar matematika yang ditetapkan oleh sekolah.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merujuk

pada desain yang dikemukakan oleh Suhardjono.2

2 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Bumi Aksara,2007), Cet. IV, h.

74.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

33

Diagram 1.

Desain Penelitian Tindakan Kelas

Pra penelitian

(observasi awal)

Masalah

Rendahnya Aktivitas Belajar

Rendahnya Hasil Belajar

Perencanaan

Siklus I Pelaksanaan

Siklus I

Refleksi Siklus I

Permasalahan

dari hasil

refleksi siklus I

Perencanaan

Siklus II

Pelaksanaan

Siklus II

Pengamatan

Siklus II Refleksi Siklus II

Permasalahan

Terselesaikan Permasalahan belum

terselesaikan

Dilanjutkan

ke siklus

berikutnya

Pengamatan

Siklus I

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

34

C. Subjek / Partisipan Yang Terlibat Dalam Penelitian

Adapun yang dijadikan subyek penelitian adalah kelas IIIB dengan

jumlah siswa 30 orang yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 16 siswa

perempuan.alasan pemilihan subjek penelitian pada kelas IIIB yang pertama

berdasarkan atas belum diberikannya pembelajaran operasi penjumlahan dan

pengurangan, sehingga pengaruh dari luar pembelajaran yang akan

dikembangkan dapat dikurangi. Kedua, aktivitas belajar siswa kelas IIIB

lebih rendah bila dibandingkan dengan kelas III yang lain.

D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian

Penelitian kualitatif menuntut kehadiran peneliti karena

pengamatan dan pengumpulan data dilakukan dalam situasi yang sebenarnya.

Peran peneliti dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai perencana dan

pelaksana kegiatan. Peneliti bekerja melakukan pengamatan dalam penelitian

ini dibantu oleh dua orang observer sebagai pengamat kegiatan yang telah

disiapkan oleh peneliti sekaligus sebagai sumber data guna menguji

keabsahan data.

E. Data dan Sumber Data

1. Data

Data yang terkumpul dalam penelitian ini berupa :

a. Data tes awal (pra penelitian) merupakan hasil ulangan harian siswa.

b. Data tentang aktivitas siswa merupakan hasil pengamatan pada saat

dilaksanakan tindakan, diambil dengan menggunakan lembar

observasi pada setiap siklus.

c. Data hasil belajar siswa merupakan hasil ulangan harian (tes) kepada

seluruh siswa pada setiap akhir siklus.

d. Hasil wawancara dengan guru kolaborator mengenai hal-hal yang

perlu diperbaiki dalam proses belajar mengajar di kelas, baik berupa

kritik dan saran yang akan dipertimbangkan kemudian sebagai

langkah perbaikan.

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

35

e. Dokumentasi aktivitas siswa diambil pada setiap siklus.

2. Sumber Data

Sumber data pada penelitian tindakan ini adalah siswa, peneliti dan

observer.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis yaitu tes dan non tes. Untuk tes

digunakan tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus.

Tes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sehingga dapat

mengukur motivasi belajar siswa. Sedangkan untuk non tes, instrumen yang

digunakan berupa:

1. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui motivasi dan aktivitas

siswa saat pembelajaran berlangsung

2. Catatan lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mengungkap aktivitas siswa dan guru

yang tidak dapat diungkapkan dengan menggunakan lembar observasi

3. Angket motivasi belajar

Angket motivasi belajar siswa diberikan setelah penelitian selesai

dilaksanakan

4. Angket persepsi siswa

Angket persepsi siswa dilakukan pada akhir siklus pada subjek penelitian.

Angket persepsi ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan subjek

penelitian selama proses pembelajaran

5. Panduan wawancara

Panduan wawancara digunakan untuk memperoleh data dan masukan

mengenai penggunaan metode permainan matematik pada saat

pembelajaran.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

36

6. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan data tentang peristiwa

yang terjadi dalam proses pembelajaran.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara.

Pertama melakukan observasi kepada siswa ketika pembelajaran berlangsung

melalui lembar observasi siswa/ lembar pengamatan, angket motivasi belajar

dan angket persepsi siswa terhadap permainan matematik. Kedua

mewawancarai guru dan siswa secara langsung untuk menggali data

mengenai penerapan metode permainan matematik. Ketiga siswa

menyelesaikan soal tes tiap akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa

setelah menerapkan metode permainan matemtika.

Untuk melengkapi hasil penelitian pengumpulan data dilakukan

dengan memberikan angket untuk mengetahui pendapat siswa terhadap

pembelajaran dengan menggunakan metode permainan matematik. Hasil

pengamatan didiskusikan bersama guru kolaborator pada saat menganalisis

data untuk membuat tindakan pada siklus berikutnya.

H. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan (Trusworthiness) Studi

Dalam menguji keabsahan data penelitian, peneliti menggunakan

teknik triangulasi data. Triangulasi data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan

data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data-data itu untuk

pengecekan atau pembanding terhadap data-data tersebut. Teknik triangulasi

dilakukan dengan cara:

1. Menggali dari sumber yang sama dengan menggunakan cara berbeda.

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh informasi tentang aktivitas

siswa dilakukan dengan pengamatan, wawancara, angket dan memeriksa

hasil kerja siswa.

2. Menggali dari sumber yang berbeda untuk memperoleh tentang hal yang

sama. Untuk memperoleh informasi tentang pemahaman dilakukan

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

37

dengan cara memeriksa hasil pekerjaan siswa dan wawancara dengan

guru

3. Memeriksa kembali data yang terkumpul, baik tentang kejanggalan,

keaslian maupun kelengkapannya

4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang terkumpul.

Agar diperoleh data yang valid, instrument tes hasil belajar siswa diukur

menggunakan validitas isi agar ketepatan penilaian terhadap konsep yang dinilai

sesuai, sehingga betul-betul menilai apa yang harus dinilai. Validitas isi adalah uji

validitas dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran

yang diajarkan.3 Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan

menggunakan kisi-kisi instrumen atau matriks pengembangan instrumen. Dalam

kisi-kisi terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok ukur, dan nomor

butir (item) pertanyaan.4

Validitas isi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menyusun

tes yang bersumber dari kurikulum, kemudian diberikan kepada para rater untuk

dinilai. Diawal pembuatan instrument peneliti membuat 9 butir soal untuk

meminta pendapat para penelis, ternyata setelah dikoreksi semua soal bisa

digunakan sebagai instrument tes. Berikut ini adalah hasil penilaian dari 3 orang

panelis: Tabel 1.

Hasil Penilaian Validitas Isi Oleh Para Rater

No

butir

Nilai

A B C

1 3 3 2

2 3 3 3

3 2 2 2

4 3 2 2

5 3 3 3

6 3 3 2

7 3 3 2

8 3 3 2

9 3 3 2

3 Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,(Bandung:

Alfabeta,2010), hal. 129. 4 Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif……………..), hal. 129.

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

38

1. Untuk soal no. 1, 6, 7, 8 dan 9 dua orang panelis memberikan nilai 3 artinya

soal sangat tepat mengukur indikator dan salah satu panelis memberikan nilai

2 artinya soal tepat mengukur indikator.

2. Untuk soal no. 2 dan 5 para panelis sepakat memberikan nilai 3 artinya soal

sangat tepat mengukur indikator.

3. Untuk soal no. 3 para panelis sepakat memberikan nilai 2 artinya soal tepat

mengukur indikator.

4. Untuk soal no. 4 dua orang panelis memberikan nilai 2 artinya soal tepat

mengukur indikator dan salah satu panelis memberikan nilai 3 artinya soal

sangat tepat mengukur indikator.

Dari hasil uji validitas isi instrument hasil belajar matematika siswa maka

kisi-kisi instrument penelitian dapat dilihat pada table di bawah ini:

Tabel 2.

Kisi-kisi instrument hasil belajar matematika siswa

Standar

Kompetensi

Indikator No Soal Jumlah

Soal

Melakukan

penjumlahan dan

pengurangan

bilangan sampai

5000

Merubah dari bentuk bilangan ke

dalam bentuk kalimat

1 4

Merubah dari bentuk kalimat ke

dalam bentuk bilangan

2 4

Mengurutkan bilangan yang belum

diketahui

3 4

Melakukan penjumlahan dengan

tanpa menyimpan

4 5

Melakukan penjumlahan dengan

menyimpan

5 8

Menemukan bilangan yang belum

diketahui sesuai dengan jawaban

yang telah diketahui

6 2

Melakukan penjumlahan dan

pengurangan tanpa meminjam

7 3

Melakukan operasi penjumlahan

dan pengurangan dengan meminjam

8 6

Memecahkan masalah sehari-hari

yang melibatkan konsep

penjumlahan dan pengurangan

9 5

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

39

Reliabilitas interrater

Koefisien reliabilitas interrater atau antar penilai ditentukan berdasarkan

hasil penilaian ketepatan butir mengukur indikator. Interrater atau penilai adalah

pakar substansi dalam pembelajaran matematika. Untuk mengetahui koefisien

reliabilitas instrumen tes hasil belajar matematika siswa, digunakan rumus sebagai

berikut:5

; ;

Keterangan: r = reliabilitas kesesuaian penilai

i = no butir; 1,2,3,……,9

j = responden; A, B,dan C

adapun prosedur pengujiannya sebagai berikut:

1. Menentukan JK total dengan rumus JK total = =

2. Menentukan JK baris dengan rumus JK baris = =

3. Menentukan JK kolom dengan rumus JK kolom = =

4. Menentukan JK eror dengan rumus JK eror =

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien reliabilitas

interrater adalah 0,71.

I. Teknik Analisa Data

Proses analisis data terdiri dari analisis data pada saat dilapangan

yaitu pada saat dilapangan yaitu pada saat pelaksanaan kegiatan dan analisis

data yang sudah terkumpul. Data yang sudah terkumpul berupa hasil tes

5 Djaali dan Puji Mulyono, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan,

(Jakarta:Grasindo,2008), hal. 95.

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

40

belajar matematika, hasil angket motivasi belajar, hasil angket persepsi siswa

terhadap permainan matematik, hasil observasi, hasil wawancara dan catatan

lapangan.

Tahap menganalisa data dimulai dengan membaca keseluruhan

data yang ada dari berbagai sumber. Kemudian mengadakan reduksi data,

menyusunnya dalam satuan-satuan data yang diperoleh berupa kalimat-

kalimat dan aktivitas siswa diubah menjadi kalimat yang bermakna ilmiah.

Kriteria keberhasilan peningkatan aktivitas adalah terjadinya

peningkatan aktivitas belajar matematika siswa. Hal ini dapat terlihat dari

hasil pengamatan yang telah menunjukkan bahwa pelaksanan proses

pembelajaran sesuai rencana. Dan siswa memperlihatkan aktivitas yang

tinggi dalam belajar matematika. Nilai rata-rata hasil belajar siswa harus

mencapai lebih dari atau sama dengan 65 dan tidak ada siswa yang mendapat

nilai kurang dari 60.

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan

1. Penelitian Pendahuluan

Pelaksanaan penelitian pendahuluan dilakukan selama empat kali

pertemuan yaitu pada tanggal 1,2,8 dan 9 September 2009. Penelitian

pendahuluan ini terdiri dari tiga kali tatap muka dan satu kali tes pada

pokok bahasan mengurutkan bilangan sampai 5000.

Selama penelitian pendahuluan peneliti mengamati segala aktivitas

siswa selama pembelajaran tanpa bantuan observer. Adapun hasil penelitian

pendahuluan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Persiapan siswa

sangat kurang dalam menerima pelajaran, 2) aktivitas siswa masih belum

nampak pada saat pembelajaran, dan 3) masih banyak siswa yang

mendapatkan nilai dibawah KKM.

Adapun hasil tes penelitian pendahuluan pada pokok bahasan

mengurutkan bilangan sampai 5000 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.

Perolehan Nilai Tes Pendahuluan

Interval Nilai Frekuensi Presentase

15 – 27 2 6,67

28 – 40 4 13,33

41 – 53 9 30

54 – 66 7 23,33

67 – 79 4 13,33

80 – 92 3 10

93 – 105 1 3,33

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

42

Keterangan: Nilai tertinggi : 95

Nilai terrendah : 15

Nilai rata-rata : 54,7

Jumlah siswa : 30

Berdasarkan tabel 3, terlihat nilai rata-rata ulangan harian siswa

masih sangat rendah yaitu 54,7. Bahkan masih banyak siswa yang

mendapat nilai kurang dari 60, sedangkan kriteria ketuntasan minimum

(KKM) yang ditetapkan sekolah adalah 60. Hal ini menunjukkan tujuan

pembelajaran belum tercapai karena hanya 11 orang siswa yang tuntas

dalam belajar yaitu siswa yang mendapat nilai sesuai dengan KKM yang

ditentukan. Sebelas orang siswa yang mendapat nilai sesuai dengan KKM

yang ditentukan tersebut antara lain siswa yang mendapat nilai 54 – 66

sebanyak 3 orang( pada interval ini terdapat 2 orang siswa yang mendapat

nilai 60 dan terdapat 1 orang siswa yang mendapat nilai 65) (10%), siswa

yang mendapat nilai 67 – 79 sebanyak 4 orang (13,33%), siswa yang

mendapat nilai 80 – 92 sebanyak 3 orang (10%), dan siswa yang mendapat

nilai 93 – 105 sebanyak 1 orang (3,33%).

Dari hasil penelitian pendahuluan didapatkan bahwa hasil belajar

siswa rendah dikarenakan siswa malu bertanya jika menemui kesulitan,

malas mengerjakan latihan atau tugas dan PR yang diberikan oleh guru

serta semangat siswa dalam belajar sangat rendah. Oleh karena itu

diperlukan adanya suatu tindakan agar aktivitas belajar matematika siswa

meningkat.

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan tersebut maka dilakukan

suatu tindakan untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa,

yaitu dengan metode permainan matematik. Permainan matematik ini

dilakukan selama proses pembelajaran matematika. Dengan metode

permainan matematik ini diharapkan akan dapat memotivasi siswa dalam

belajar matematika dan dalam melakukan segala aktivitas selama proses

pembelajaran.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

43

2. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan siklus I ini yaitu

menyiapkan rencana kegiatan belajar mengajar dan instrumen yang akan

digunakan pada penelitian yang terdiri dari rencana pembelajaran, Lembar

Tugas Siswa (LTS), soal tes akhir siklus I, lembar observasi siswa, lembar

wawancara, catatan lapangan, kartu samaan, media permainan KuKuKu

dan alat dokumentasi.

Rencana pembelajaran dibuat dan didiskusikan bersama dengan

guru kolaborator agar rencana pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan

kurikulum yang telah ditetapkan di Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 32 Bekasi

Utara. Materi pada siklus I ini diantaranya menulis dan membaca lambang

bilangan dengan angka dan kata-kata, mengurutkan dan menentukan letak

bilangan pada garis bilangan, penjumlahan tanpa menyimpan, penjumlahan

dengan satu kali menyimpan, penjumlahan dengan dua kali menyimpan dan

menjumlahkan dengan dua bilangan atau lebih. Lembar tugas siswa dan

soal tes akhir siklus dibuat untuk mengetahui perkembangan hasil belajar

siswa. Lembar observasi digunakan untuk mencatat aspek-aspek aktivitas

siswa pada setiap pertemuan. Pengamatan melalui lembar observasi

dilakukan oleh observer. Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui

pendapat siswa tentang permainan matematik selama proses pembelajaran.

Pada tahap ini peneliti ingin mengetahui apakah permainan

matematik dapat menumbuhkan semangat belajar matematika sehingga

aktivitas belajar siswa dapat meningkat. Target yang ingin dicapai pada

siklus ini yaitu siswa antusias dan semangat belajar dengan permainan

matematik dan dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan dengan baik

dan benar.

b. Tahap Pelaksanaan

Siklus ini terdiri dari empat kali pertemuan dengan pokok bahasan

menulis dan menbaca lambang bilangan dengan kata-kata dan angka dan

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

44

mengurutkan dan menentukan bilangan pada garis bilangan (pertemuan I),

penjumlahan tanpa menyimpan dan penjumlahan dengan satu kali

menyimpan (pertemuan II), penjumlahan dengan dua kali menyimpan dan

menjumlahkan dengan dua bilangan atau lebih (pertemuan III). Kemudian

dilanjutkan satu kali pertemuan untuk tes akhir siklus I dan wawancara

dengan beberapa siswa. Rencana pelaksanan pembelajaran siklus I dapat

dilihat pada lampiran I. Adapun uraian proses pembelajaran siklus I adalah

sebagai berikut:

1) Pertemuan pertama, selasa 6 Oktober 2009

Kegiatan belajar mengajar berlangsung selama 2 x 30 menit (2

jam pelajaran), dimulai pada pukul 10.00 sampai pukul 11.00. terdapat 1

orang yang tidak hadir dikarenakan sakit. Guru kelas hadir untuk

membantu peneliti dalam pelaksanaan kegiatan belajar hari ini. Guru kelas

yang dalam hal ini sebagai observer membantu peneliti untuk mengamati

aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa satu persatu kemudian dicatat pada

lembar observasi siswa. Selain itu observer juga juga melakukan penilaian

terhadap peneliti ketika menyampaikan materi dan selama proses belajar

mengajar berlangsung. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi

bagi perbaikan pengajaran dan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Jadi ada keseimbangan antara siswa yang belajar dengan guru yang

mengajar.

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan membagi siswa menjadi

beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 6 (enam) orang siswa.

Guru menjelaskan materi mengenai menulis dan membaca lambang

bilangan dengan angka dan kata-kata dan juga memberikan contoh tentang

lambang bilangan dan nama bilangan dengan menggunakan kertas karton

yang di tulis dengan nama bilangan dan lambang bilangan, guru meminta

siswa meletakkan nama bilangan dan lambang bilangan sesuai dengan

tempatnya. Guru memberikan contoh kepada siswa tentang urutan bilangan,

dengan menggunakan karton yang ditulis dengan urutan bilangan guru

memberikan contoh tentang mengurutkan bilangan dan guru meminta siswa

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

45

untuk meletakkan urutannya dengan benar dan siswa diminta membantu

peneliti menyelesaikan soal tersebut. Setelah penjelasan tentang materi

tersebut selesai dan peneliti merasa bahwa siswa telah mengerti dan faham

dengan materi tersebut kemudian peneliti dengan dibantu observer

menjelaskan aturan dari permainan matematik yang akan dilaksanakan

yaitu permainan KuKuKu (Ku Tebak, Ku Kejar, Ku Dapat) adapun cara

bermain KuKuKu sebagai berikut:

a. Permainan ini dimainkan oleh lima kelompok dan setiap kelompok

terdiri dari enam orang siswa

b. Siapkan 30 guntingan karton yanng terdiri dari lambang bilangan,

nama dari suatu bilangan dan urutan bilanngan

c. Letakkan guntingan karton tersebut didepan kelas

d. Berikan pertanyaan yang sama kepada semua kelompok yang

jawabannya ada dikarton tersebut

e. Biarkan murid berpikir dan berlari mencari jawaban dari pertanyaan

tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan, setiap pertanyaan

akan dijawab oleh seorang murid yang mewakili kelompoknya secara

bergantian

f. Berilah nilai terhadap hasil yang dicapainya, kelompok yang

mempunyai nilai terbesar mereka pemenangnya

g. Kelompok yang mendapatkan nilai terkecil akan mendapatkan

hukuman yang sebelumnya telah disepakati yaitu bernyanyi sambil

bergoyang.

Permainan KuKuKu dimainkan secara berkelompok dan setiap

kelompok terdiri dari 6 orang siswa dan di dalam setiap kelompok tersebut

terdiri dari siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan rendah. Hal ini

dilakukan agar siswa yang berprestasi tinggi dapat membantu temannya

yang berprestasi rendah.

Sebelum permainan dimulai, peneliti sudah menempelkan

guntingan-guntingan karton yang bertuliskan lambang bilangan dan nama

bilangan disekeliling kelas. Guntingan–guntingan karton tersebut

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

46

digunakan sebagai jawaban dari pertanyaan yang akan diberikan oleh

peneliti.

Gambar 2.

Aktivitas siswa pada saat permainan KuKuKu

Permainan KuKuKu dimulai dengan peneliti memberikan

pertanyaan yang sama kepada setiap kelompok, pertanyaan pertama peneliti

menanyakan tentang lambang bilangan dari nama bilangan empat ribu

enam ratus lima puluh tiga. “apakah lambang bilangan dari nama bilangan

empat ribu enam ratus lima puluh tiga(peneliti menunjukkan kertas karton

yang bertuliskan nama bilangan empat ribu enam ratus lima puluh tiga

kepada setiap kelompok)”. Setiap kelompok mulai berfikir dan mencari

jawaban dari pertanyaan tersebut keguntingan karton yang bertuliskan

lambang bilangan yang sudah ditempelkan di depan kelas. “saya tahu bu”

seorang siswa mengangkat tangannya, sebut saja D5 wakil dari kelompok

5. “ iya coba D5 apa jawabannya?” peneliti bertanya pada D5 “4.653

(sambil menunjukkan bukunya yang bertuliskan lambang bilangan

4.653)”jawab D5 dengan diikuti oleh teman-teman sekelompoknya secara

serempak “iya,benar jawabannya. Nah sekarang coba cari jawabannya pada

kertas karton yang ada disekeliling kelas” kemudian E1 langsung lari

kearah karton yang yang bertuliskan lambang bilangan tersebut dan

mengambilnya untuk diserahkan kepeneliti dan ditukarkan dengan nilai

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

47

untuk kelompoknya. Kejadian ini akan terus berlanjut sampai semua

pertanyaan yang pada peneliti habis terjawab. Pada permainan kukuku

kelompok 3 mendapatkan nilai terbesar yaitu 360 poin dan kelompok 1

adalah kelompok yang mendapatkan nilai terkecil yaitu 240 poin, kelompok

yang mendapatkan nilai terbesar menjadi pemenang dan kelompok yang

mendapat nilai terkecil akan mendapatkan hukuman yaitu bernyanyi sambil

bergoyang didepan kelas.

Permainan ini diberi nama KuKuKu sebagai singkatan dari Ku

Tebak artinya sebelum menjawab pertanyaan, siswa harus mengacungkan

tangannya baru setelah peneliti menentukan siapa yang paling cepet

mengacungkan tangan baru siswa boleh menjawab/ menebak pertanyaan

yang telah diberikan peneliti. Ku kejar artinya setelah siswa berhasil

menjawab pertanyaan peneliti dengan benar kemudian siswa tersebut harus

mencari jawaban tersebut pada guntingan karton yang telah peneliti

tempelkan disekeliling kelas. Ku dapat artinya setelah siswa mendapatkan

karton yang sesuai dengan jawabannya siswa harus memberikan karton

tersebut kepada peneliti untuk ditukarkan dengan poin nilai untuk

kelompok. Ku tebak pertanyaanya Ku kejar jawabannya Kudapat nilainya.

Diakhir pembelajaran peneliti bersama siswa menyimpulkan materi

yang telah dipeajari kemudian pembelajaran diakhiri dengan pemberian

pekerjaan rumah yang berupa lembar tugas siswa (LTS). Pembelajaran

menulis dan membaca lambang bilangan dengan angka dan kata-kata dan

mengurutkan dan menentukan bilangan pada garis bilangan dengan metode

ini dimaksudkan agar siswa lebih memahami materi yang telah dijelaskan

di barengi sambil bermain dan belajar bekerja sama dengan teman satu

kelompoknya sehingga siswa tidak merasa jenuh dalam proses

pembelajaran.

2) Pertemuan kedua hari rabu 7 Oktober 2009

Pertemuan kedua kegiatan belajar mengajar siklus I dilaksanakan

pada hari rabu 2 November 2009 dimulai pada pukul 10.00 WIB sampai

dengan pukul 11.00 WIB. Jumlah siswa yang tidak hadir dalam penelitian

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

48

ini ada 1 orang dengan alasan sakit. Materi yang diajarkan dalam

pertemuan kali ini adalah penjumlahan tanpa menyimpan dan penjumlahan

dengan satu kali menyimpan.

Gambar 3.

Aktivitas siswa pada saat permainan scrabble dan peneliti

sedang membantu kelompok yang membutuhkan bantuan

Diawal pertemuan peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan

pekerjaan rumah. Kegiatan pembelajaran kali ini peneliti menjelaskan

tentang penjumlahan tanpa menyimpan dan penjumlahan dengan satu kali

menyimpan peneliti juga memberikan contoh tentang penjumlahan tanpa

menyimpan dan penjumlahan dengan satu kali menyimpan. Siswa diminta

untuk mengurutkan bilangannya dengan benar. Setelah peneliti selesai

menjelaskan materi tentang penjumlahan dengan tanpa menyimpan dan

dengan satu kali menyimpan dan peneliti meminta siswa untuk

berkelompok sesuai dengan kelompok yang sudah dibagikan kemarin.

Pertemuan kali ini permainan yang dilaksanakan adalah “ Scrabble”

(mencocokkan jawaban dan menebak kata yang tersembunyi) yaitu

menyelesaikan lembar Tugas Siswa yang telah di sediakan oleh peneliti,

lembar tugas siswa tersebut dikerjakan secara berkelompok dan lembar

tugas siswa tersebut dapat dilihat pada lampiran rencana pembelajaran.

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

49

Dengan dibimbing guru, setiap kelompok bersemangat menyelesaikan

lembar tugas siswa untuk mendapatkan jawaban dari scrabble yang mereka

kerjakan. Ketika peneliti berkeliling untuk membantu siswa, mereka

berebut untuk bertanya dan berebut untuk menunjukan hasil pekerjaan

mereka: “ibu, kalo yang lembar tugas yang A di hubungkan jawabannya

pake gariskan bu…?” “kalo yang B jawaban angkanya diganti pake huruf

yang ada dibawahnya ya bu….?trus hurufnya disusun jadi kalimat kan bu..”

“ibu kelompok 2 ajarin ni bu….mereka ga ada yang ngerti” dengan dibantu

guru kolaborator peneliti kembali menjelaskan dan membantu setiap

kelompok satu persatu. Setelah kegiatan tersebut berakhir, hasil pekerjaan

masing-masing kelompok dikumpulkan untuk diperiksa dan diberikan

penilaian, kelompok yang pertama kali mengumpulkan dan jawabannya

benar kelompok tersebut mendapatkan nilai terbesar. Sekitar 15 menit

sebelum pembelajaran berakhir peneliti memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengerjakan soal dipapan tulis, siswa yang dapat mengerjakan

mendapatkan nilai tambahan, sehingga siswa saling berlomba untuk dapat

maju mengerjakan soal dipapan tulis. Pembelajaran hari ini diakhiri dengan

peneliti dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

3) Pertemuan ketiga hari selasa,13 Oktober 2009

Sebagaimana pada pertemuan sebelumnya kegiatan belajar

mengajar berlangsung selama 2 x 30 menit (2 jam pelajaran). Siswa

seluruhnya hadir walaupun ada 2 orang siswa yang terlambat masuk 5

menit. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah penjumlahan

dengan dua kali menyimpan dan menjumlahkan dua bilangan atau lebih.

Kegiatan pembelajaran kali ini diawali dengan peneliti menjelaskan

tentang penjumlahan dengan dua kali menyimpan dan menjumlahkan dua

bilangan atau lebih peneliti juga memberikan contoh tentang penjumlahan

dua kali menyimpan dan menjumlahkan dua bilangan atau lebih. Siswa

diminta untuk mengurutkan bilangannya dengan benar. Setelah peneliti

selesai menjelaskan materi tentang materi tersebut kemudian peneliti

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

50

meminta siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompok yang sudah

dibagikan kemarin. Permainan matematik pada pertemuan kali ini adalah

“Kartu Samaan”. Adapun cara bermain kartu samaan adalah sebagai

berikut:

a. Permainan ini dimainkan oleh lima kelompok dan setiap kelompok

terdiri dari enam orang siswa

b. Siapkan 50 kartu yang terdiri dari 20 kartu berisi pertanyaan dalam

bentuk penjumlahan, 20 kartu berisi jawaban dari pertanyaan tersebut

dan 10 kartu pengecoh

c. Kocok kartu tersebut

d. Bagikan setiap kelompok lima kartu berisi pertanyaan dan pengecoh

e. Untuk memulai buka satu kartu berisi jawaban dari salah satu kartu

dipegang oleh setiap kelompok

f. Setiap kelompok mencari dari kartu mereka jawaban yang sesuai

dengan kartu yang telah dibuka

g. Kelompok yang pertama kali menjawab atau menemukan kartu yang

sesuai dengan jawaban yang dibuka mendapatkan nilai terbesar dan

kelompok yang terakhir menjawab atau menemukan kartu yang sesuai

dengan jawaban mendapatkan nilai terkecil. Kejadian ini akan terus

berlanjut sampai semua kartu jawaban habis terbuka

h. Kelompok yang berhasil mengumpulkan nilai terbesar disebut

pemenang dan kelompok yang mendapatkan nilai terkecil

mendapatkan hukuman yang telah disepakati sebelumnya yaitu

bernyanyi sambil bergoyang di depan kelas.

Permainan kartu samaan dimainkan secara berkelompok dan setiap

kelompok terdiri dari enam orang siswa, kelompok pada kartu samaan sama

dengan kelompok pada saat KuKuKu dan Scrabble. Setiap kelompok

diberikan enam kartu yang terdiri dari 1 kartu pertanyaan yang sesuai

dengan jawaban peneliti dan 5 kartu pengecoh, permainan kartu samaan

dimulai dengan peneliti soal pertama dengan membuka kartu jawaban dari

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

51

salah satu kartu pertanyaan yang ada pada setiap kelompok:”coba cari

kartu yang hasil penjumlahannya sama dengan 2500” peneliti memberikan

pertanyaan yang sama pada setiap kelompok sambil menunjukkan kartu

jawaban 2500. Kemudian setiap kelompok mulai menghitung kartu-kartu

pertanyaan yang ada pada mereka untuk mendapatkan satu kartu yang hasil

penjumlahannya 2500, “saya bu,” seorang siswa perempuan sebut saja F5

perwakilan dari kelompok 3 mengangkat tangannya sambil memegang

kartu pertanyaan” iya coba F5 sebutkan jawabannya” ”2.327 +173”. “iya

benar jawabannya 100 poin untuk kelompok 3” “ saya bu,” kali ini dua

orang siswa mengangkat tangan berbarengan E4 dari kelompok 4 dan D5

dari kelompok 5, “siapa duluan ni..?” peneliti bertanya “ saya duluan bu,

baru dia” jawab D5 sambil menunjuk kearah E4 “ngga bu…saya duluan”

jawab E4 membela diri. “ya udah sekarang coba D5 apa kartu pertanyaan

kamu?” “1.519 + 981” “ iya benar jawabannya…kalo E4 apa kartu

pertanyaan kamu..?” “1.150 + 1.350” “ iya jawabannya juga benar, karena

kalian jawabnya berbarengan dan jawabannya benar maka kelompok 5 dan

kelompok 4 dapat poinnya sama 80”. “saya bu,” kali ini seorang siswi dari

kelompok 1 sebut saja A2 “ 1.250 + 1. 750” “ sayang sekali jawabannya

masih salah coba cari lagi” “ 1.389 + 1. 111 ya bu..” teman sekelompok A2

menjawab dengan terburu-buru karena takut nilainya direbut kelompok 2

“iya benar, 60 poin untuk kelompok 1”. Kelompok 2 adalah kelompok

terakhir yang dapat menjawab dari soal pertama. Setelah semua kelompok

dapat menjawab pada soal pertama peneliti membagikan lagi 6 kartu

pertanyaan untuk soal yang kedua dan kejadian tersebut terus berlanjut

sampai kartu jawaban yang ada pada peneliti habis terbuka. Pada

permainan kartu samaan kelompok yang pertama kali dapat menemukan

kartu pertanyaan yang sesuai dengan kartu jawaban yang dibuka

mendapatkan nilai 100, kelompok kedua yang menjawab mendapatkan nilai

80 dan seterusnya sampai kelompok terakhir yang menjawab mendapat

nilai 20. Kelompok yang dapat mengumpulkan nilai paling banyak dialah

pemenangnya, dan kelompok yang mendapatkan nilai terkecil mendapatkan

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

52

hukuman yang telah disepakati. Pada permainan matematik kartu samaan

kelompok lima adalah kelompok yang mendapatkan nilai terbesar dan

kelompok dua adalah kelompok yang mendapatkan nilai terkecil. Setelah

permainan Kartu samaan berakhir setiap kelompok di berikan soal latihan

dalam bentuk lembar tugas siswa (LTS) “Telusur Jalur” dan dikumpulkan.

Diakhir pembelajaran peneliti bersama siswa menyimpulkan materi yang

telah dipelajari.

4) Pertemuan keempat, rabu,14 Oktober 2009

Siklus I berakhir pada hari rabu, 14 Oktober 2009. Peneliti

memberikan soal tes akhir siklus I sebanyak 18 soal isian kepada seluruh

siswa kelas 3B MI Attaqwa 32. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk

mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan

selama tiga kali pertemuan. Tes hasil belajar siklus I dilaksanakan selama

2 x 30 menit (2 jam pelajaran)

Setelah pelaksanaan tes selesai dan jam belajar mengajar

matematika berakhir, peneliti mengadakan wawancara dengan beberapa

siswa, siswa yang dipilih berdasarkan prestasi yang didapat dalam

pembelajaran matematika, yaitu siswa yang hasil belajarnya tinggi, sedang

dan rendah. Hal ini dilakukan agar informasi yang diperoleh dapat

mewakili siswa-siswa dalam kelas secara keseluruhan.

c. Tahap Observasi dan Analisis

Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Pengamatan dilakukan oleh guru kolaborator yang mencatat seluruh

aktivitas siswa dan semua hal yang terjadi selama proses pembelajaran.

Hasil pengamatan motivasi melalui lembar observasi dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

53

Tabel 4.

Rata-rata Skor aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Matematika Siklus I

No Aktivitas Siswa Banyak siswa yang

melakukan aktivitas

Rataan

Total

Persentase

Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3

1 Sudah berada di

dalam kelas pada saat

guru memasuki kelas

23 25 27 25 83.33%

2 Membawa peralatan

belajar dan buku

sumber belajar

matematika

26 27 27 26.67 88.9%

3 Antusias dalam

mengikuti permainan

matematik

15 20 25 20 66,67%

4 Memperhatikan

penjelasan guru 10 14 22 15.33 51.1%

5 Fokus dalam

mengerjakan soal-soal

latihan yang diberikan

guru pada saat

permainan matematik

5 17 17 13 43.33%

6 Mengumpulkan tugas

tepat waktu 4 15 17 12 40%

7 Mengerjakan pekerjaan

rumah 11 17 19 15.67 52.23%

Rata-rata persentase 60.32%

Berdasarkan tabel 4, diperoleh informasi bahwa siswa yang sudah

berada di dalam kelas pada saat guru memasuki kelas sebanyak 83,33%,

siswa yang membawa peralatan belajar dan buku sumber belajar

matematika sebanyak 88,9%, siswa yang terlihat antusias mengikuti

permainan matematik sebanyak 66,67%, memperhatikan penjelasan guru

sebanyak 51,1%, fokus dalam mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan

guru pada saat permainan matematik sebanyak 43,33%, mengumpulkan

tugas tepat waktu sebanyak 40%, dan mengerjakan pekerjaan rumah

sebanyak 52,23%. Jika dihitung rata-rata persentase aktivitas belajar

matematika pada siklus I ini sebesar 60,32%. Nilai rata-rata persentase ini

belum memenuhi indikator yang menunjukkan bahwa siswa termotivasi

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

54

dengan baik yaitu standar nilai rata-rata minimal aktivitas yang dilakukan

siswa sebesar 85%.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan tiga

orang siswa yang dipilih berdasarkan prestasi dalam pelajaran matematika

dan dilihat dari hasil tes belajar pada waktu penelitian pendahuluan dan

hasil diskusi dengan guru kolaborator, semua siswa yang diwawancarai

menyatakan senang belajar matematika dengan menggunakan metode

permainan matematik, kebanyakan siswa mengatakan senang belajar

matematika karena pembelajaran matematika dilakukan melalui bermain

membuat mereka semangat dan menghilangkan kejenuhan dalam belajar

matematika.

Pada pertemuan keempat dilaksanakan tes akhir siklus I, siswa

mengerjakan soal sebanyak 18 soal isian yang harus dikaerjakan selama 60

menit (2 jam pelajaran). Semua siswa kelas IIIB mengikuti tes hasil belajar

pada saat diadakan tes akhir siklus I, siswa terlihat tekun dalam menjawab

soal. Berikut merupakan tabel tes hasil belajar matematika siswa pada

siklus I.

Tabel 5.

Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I

Interval Frekuensi Persentase

50 – 54 4 13,33

55 – 60 3 10

61 – 66 2 6,67

67 – 73 8 26,67

74 – 79 8 26,67

80 – 84 0 0

85 – 89 5 16,67

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

55

Keterangan:

Nilai tertinggi : 88

Nilai terrendah : 50

Nilai rata- rata : 68,2

Jumlah siswa : 30

Dari tabel 5, terlihat nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa

yang diperoleh sebesar 68,2. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar

matematika siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata

siswa jauh lebih besar dibandingkan dengan tes hasil belajar matematika

pada penelitian pendahuluan yang hanya mendapatkan nilai rata-rata kelas

sebesar 54,7. Tetapi peningkatan tersebut belum menunjukkan indikator

keberhasilan penelitian belum tercapai, dimana rata-rata hasil belajar siswa

harus mencapai lebih dari atau sama dengan 65 dan tidak ada siswa yang

mendapat nilai kurang dari 60 (sesuai dengan KKM). Jadi walaupun nilai

rata-rata kelas sudah memenuhi indikator keberhasilan tetapi perlu

diadakan perbaikan pembelajaran lebih lanjut karena masih ada beberapa

siswa yang memperoleh nilai dibawah standar ketuntasan hasil belajar

matematika.

Hasil observasi terhadap guru yang mengajar cukup baik hanya

saja guru harus lebih meningkatkan pengelolaan kelas dan mengarahkan

siswa agar lebih aktif.

d. Tahap Refleksi

Tahap ini dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborator setelah

melakukan analisis pada siklus I. Berdasarkan hasil analisis pada lembar

observasi siswa dan guru, wawancara serta catatan lapangan ditemukan

beberapa permasalahan yang ada pada siklus I. Hasil refleksi tersebut

dijelaskan dalam tabel berikut:

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

56

Tabel 6.

Refleksi Tindakan Pembelajaran Pada Siklus I

No Permasalahan Rencana Perbaikan

1 Ramainya siswa menjawab

pertanyaan guru pada saat

permainan matematik

berlangsung membuat suasana

kelas tidak kondusif

Memberikan peraturan permainan “tepuk

diam” untuk mengatasi apabila siswa sudah

mulai berisik

2 Keaktivan siswa masih belum

terlihat pada saat permainan

matematik

Memberikan reward berupa bintang

prestasi agar siswa termotivasi dan aktiv

pada saat permainan matematik

3 Masih ada beberapa siswa dalam

setiap kelompok yang hanya

diam menunggu hasil kerjaan

teman sekelompoknya

Membagi siswa menjadi kelompok-

kelompok kecil yang terdiri dari tiga orang

siswa untuk setiap kelompok, agar setiap

anak dalam kelompok mendapatkan tugas

yang sama dalam artian tidak ada lagi

siswa yang hanya diam menunggu jawaban

teman sekelompoknya

Berdasarkan hasil refleksi tindakan pembelajaran pada siklus I

diperoleh informasi bahwa aktivitas siswa serta nilai hasil tes akhir siklus

I belum mencapai indikator keberhasilan penelitian dimana aktivitas

siswa yang diamati melalui lembar observasi siswa pada setiap akhir

siklus harus mencapai lebih dari atau sama dengan 85. Sedangkan rata-

rata hasil belajar siswa harus mencapai lebih dari atau sama dengan 65

dan tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai kurang dari 60. Sehingga

perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan hasil refleksi siklus I

digunakan sebagai perbaikan.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

57

3. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Pada siklus II pembelajaran yang dilakukan masih sama dengan

pembelajaran pada siklus I yaitu pembelajaran dengan cara berkelompok

tetapi pada siklus II tiap kelompok hanya terdiri dari tiga orang siswa. Hal

ini dilakukan agar tiap anak dalam satu kelompok mendapatkan tugas yang

sama, dalam artian tidak hanya anak tertentu yang mengerjakan tugas

sedangkan yang lainnya hanya diam menunggu jawaban, hal ini dilakukan

berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

Materi yang akan dibahas pada siklus II ini adalah pengurangan

dengan tanpa meminjam, pengurangan dengan satu kali meminjam,

pengurangan dengan dua kali meminjam, mengurangkan sebuah bilangan

berturut-turut dengan dua bilangan atau lebih bilangan lainnya dan

memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penujumlahan dan

pengurangan. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam menyampaikan

pelajaran pada siklus II ini adalah metode permainan matematik yang

terdiri dari permainan Kartu Samaan, KuKuKu (Ku Tebak, Ku Kejar, Ku

Dapat), dan Scrabble. Target pada siklus II ini adalah tidak ada siswa yang

mendapatkan nilai tes hasil belajar kurang dari 60 dan siswa semakin

menunjukkan aktivitas belajar matematika yang tinggi.

b. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran matematika pada siklus II dimulai pada hari

selasa, 20 Oktober 2009. Kegiatan pembelajaran siklus II ini terdiri dari 4

pertemuan, 3 kali pertemuan untuk tatap muka dan 1 kali pertemuan untuk

tes hasil belajar matematika siklus II. Pokok bahasan pada siklus II ini

terdiri dari pengurangan dengan tanpa meminjam dan dengan satu kali

meminjam, pengurangan dengan dua kali meminjam dan mengurangkan

sebuah bilangan berturut-turut dengan dua bilangan atau lebih, dan

memecahkan masalah sehari-hari dengan menggunakan penjumlahan dan

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

58

pengurangan. Rencana pembelajaran siklus II dapat dilihat pada lampiran I.

Adapun uraian proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan kelima, selasa, 20 Oktober 2009

Kegiatan belajar mengajar berlangsung selama 2 x 30 menit (2

jam pelajaran), dimulai pada pukul 10.00 sampai pukul 11.00. pada

pembelajaran kali ini semua siswa hadir.

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan membagi siswa menjadi

beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 3 (tiga) orang siswa.

Peneliti menjelaskan materi mengenai pengurangan dengan tanpa

meminjam dan dengan satu kali meminjam, kemudian peneliti memberikan

contoh tentang pengurangan tanpa meminjam dan pengurangan dengan satu

kali meminjam, siswa diminta untuk meletakkan bilangannya dengan benar.

Setelah penjelasan tentang materi tersebut selesai dan peneliti merasa

bahwa siswa telah mengerti dan faham dengan materi tersebut kemudian

peneliti dengan dibantu observer menjelaskan aturan dari permainan

matematik yang akan dilaksanakan yaitu permainan KuKuKu (Ku Tebak,

Ku Kejar, Ku Dapat) adapun cara bermain KuKuKu sebagai berikut:

a. Permainan ini dimainkan oleh 10 kelompok dan setiap kelompok

terdiri dari tiga orang siswa

b. Siapkan 30 guntingan karton yang terdiri dari pertanyaan dalam

bentuk pengurangan dan jawaban pertanyaan tersebut

c. Letakkan guntingan karton yang berisi jawaban tersebut di depan

kelas

d. Berikan pertanyaan yang sama kepada semua kelompok yang

jawabannya ada dikarton tersebut

e. Biarkan murid berpikir dan berlari mencari jawaban dari pertanyaan

tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan, setiap pertanyaan

akan dijawab oleh seorang murid yang mewakili kelompoknya

secara bergantian

f. Berilah nilai terhadap hasil yang dicapainya, kelompok yang

mempunyai nilai terbesar mereka pemenangnya

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

59

g. Kelompok yang mendapatkan nilai terrendah akan mendapatkan

hukuman yang sebelumnya telah disepakati yaitu bernyanyi sambil

bergoyang.

Permainan KuKuKu dimainkan secara berkelompok dan setiap

kelompok terdiri dari 3 orang siswa dan di dalam setiap kelompok tersebut

terdiri dari siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan rendah. Hal ini

dilakukan agar siswa yang berprestasi tinggi dapat membantu temannya

yang berprestasi rendah.

Sebelum permainan dimulai, peneliti sudah menempelkan

guntingan-guntingan karton yang bertuliskan lambang bilangan

disekeliling kelas. Guntingan–guntingan karton tersebut digunakan sebagai

jawaban dari pertanyaan yang akan diberikan oleh peneliti.

Permainan KuKuKu dimulai dengan peneliti memberikan

pertanyaan yang sama kepada setiap kelompok. Pertanyaannya adalah:

“berapakah hasil pengurangan dari 3.569 – 2.147(peneliti menunjukkan

kertas karton yang bertuliskan 3.569 – 2.147)” setiap kelompok mulai

menghitung pengurangan tersebut dan mulai mencocokkan jawabannya

dengan lambang-lambang bilangan yang dituliskan dikarton yang

ditempelkan disekeliling kelas.”saya bu,”seorang siswi dari kelompok 6

mengacungkan tangannya sebut saja F1 “ iya coba F1 apa

jawabannya”peneliti bertanya” seribu empat ratus dua puluh dua bu..

“”jawabannya benar, sekarang coba cari karton yang bertuliskan lambang

bilangan yang sesuai dengan jawaban kamu” kemudian F1 berlari kearah

karton yang bertuliskan lambang bilangan 1.422 dan mengambilnya untuk

diserahkan kepeneliti dan ditukarkan dengan bintang prestasi untuk

kelompoknya. pertanyaan kedua “berapakah hasil pengurangan dari 4.000 –

3.200 (peneliti menunjukkan kertas karton yang bertuliskan 4.000 –

3.200)” setiap kelompok mulai sibuk menghitung pengurangan tersebut

dan mulai mencocokkan jawabannya dengan lambang-lambang bilangan

yang dituliskan dikarton yang ditempelkan disekeliling kelas. ”saya

bu,”seorang siswi dari kelompok 8 mengacungkan tangannya sebut saja F5

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

60

“ iya coba F5 apa jawabannya”peneliti bertanya” delapan ratus bu..

“”jawabannya benar, sekarang coba cari karton yang bertuliskan lambang

bilangan yang sesuai dengan jawaban kamu” kemudian F5 berlari kearah

karton yang bertuliskan lambang bilangan 800 dan mengambilnya untuk

diserahkan kepeneliti dan ditukarkan dengan bintang prestasi untuk

kelompoknya. Kejadian ini akan terus berlanjut sampai semua pertanyaan

yang ada pada peneliti habis terjawab.

Setelah permainan KuKuKu berakhir setiap kelompok di berikan

soal latihan dalam bentuk lembar tugas siswa (LTS) “menebak kata yang

tersembunyi” dan dikumpulkan. Diakhir pembelajaran peneliti bersama

siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

2) Pertemuan keenam, rabu, 21 Oktober 2009

Sebagaimana pada pertemuan sebelumnya kegiatan belajar

mengajar berlangsung selama 2 x 30 menit (2 jam pelajaran). Siswa

seluruhnya hadir walaupun ada 2 orang siswa yang terlambat masuk 10

menit. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah pengurangan

dengan dua kali meminjam dan mengurangkan sebuah bilangan berturut-

turut dengan dua bilangan atau lebih.

Kegiatan pembelajaran kali ini diawali dengan peneliti

menjelaskan tentang pengurangan dengan dua kali meminjam dan

mengurangkan sebuah bilangan berturut-turut dengan dua bilangan atau

lebih, peneliti juga memberikan contoh tentang pengurangan dengan dua

kali meminjam dan mengurangkan sebuah bilangan berturut-turut dengan

dua bilangan atau lebih . Siswa diminta untuk mengurutkan bilangannya

dengan benar. Setelah peneliti selesai menjelaskan materi tentang materi

tersebut kemudian peneliti meminta siswa untuk berkelompok sesuai

dengan kelompok yang sudah dibagikan kemarin. Permainan matematik

pada pertemuan kali ini adalah “Kartu Samaan”. Adapun cara bermain

kartu samaan adalah sebagai berikut:

a. Permainan ini dimainkan oleh beberapa kelompok dan setiap

kelompok terdiri dari tiga orang siswa

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

61

b. Siapkan 70 kartu yang terdiri dari 50 kartu berisi pertanyaan dalam

bentuk pengurangan, 10 kartu berisi jawaban dari pertanyaan tersebut

dan 10 kartu pengecoh

c. Kocok kartu tersebut

d. Bagikan setiap kelompok lima kartu berisi pertanyaan dan pengecoh

e. Untuk memulai buka satu kartu berisi jawaban dari salah satu kartu

dipegang oleh setiap kelompok

f. Setiap kelompok mencari dari kartu mereka jawaban yang sesuai

dengan kartu yang telah dibuka

g. Kelompok yang tercepat menemukan kartu pertanyaan yang sesuai

dengan jawaban yang diberikan oleh peneliti akan mendapatkan

hadiah sebuah bintang prestasi. Kejadian ini akan terus berlanjut

sampai semua kartu jawaban habis terbuka

h. Kelompok yang berhasil mengumpulkan bintang prestasi terbanyak

disebut pemenang dan kelompok yang mendapatkan bintang prestasi

paling sedikit mendapatkan hukuman yang telah disepakati

sebelumnya yaitu bernyanyi sambil bergoyang didepan kelas.

Gambar 4.

Aktivitas siswa pada saat permainan matematik kartu samaan

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

62

Permainan kartu samaan dimainkan secara berkelompok dan

setiap kelompok terdiri dari tiga orang siswa, kelompok pada kartu samaan

sama dengan kelompok pada saat KuKuKu dan Scrabble. Setiap kelompok

diberikan 3 kartu yang terdiri dari 1 kartu pertanyaan yang sesuai dengan

jawaban peneliti dan 2 kartu pengecoh, permainan kartu samaan dimulai

dengan peneliti memberikan soal pertama dengan membuka kartu jawaban

dari salah satu kartu pertanyaan yang ada pada setiap kelompok:”coba cari

kartu yang hasil pengurangannya sama dengan 1.750” peneliti memberikan

pertanyaan yang sama pada setiap kelompok sambil menunjukkan kartu

jawaban 1.750. Kemudian setiap kelompok mulai menghitung kartu-kartu

pertanyaan yang ada pada mereka untuk mendapatkan satu kartu yang hasil

pengurangannya 1.750, “saya bu,” seorang siswa perempuan sebut saja B2

perwakilan dari kelompok 8 mengangkat tangannya sambil memegang

kartu pertanyaan” iya coba B2 sebutkan jawabannya” ”3500 – 1.750”. “iya

benar jawabannya 1 bintang prestasi untuk kelompok 8”. Kemudian peneliti

mengocok kembali kartu jawaban dan membukanya untuk soal

kedua”untuk soal kedua, cari kartu yang hasil pengurangannya sama

dengan 2.500” Kemudian setiap kelompok mulai menghitung kartu-kartu

pertanyaan yang ada pada mereka untuk mendapatkan satu kartu yang hasil

pengurangannya 2.500, “saya bu,” seorang siswa sebut saja B5 perwakilan

dari kelompok 3 mengangkat tangannya sambil memegang kartu

pertanyaan” iya coba B3 sebutkan jawabannya” ”4.500 – 1.750 - 250”. “iya

benar jawabannya 1 bintang prestasi untuk kelompok 3”. Kejadian

tersebut terus berlanjut sampai kartu jawaban yang ada pada peneliti habis

terbuka. Pada permainan kartu samaan kelompok yang tercepat

menemukan kartu pertanyaan yang sesuai dengan kartu jawaban yang

dibuka mendapatkan hadiah bintang prestasi. Kelompok yang dapat

mengumpulkan bintang prestasi paling banyak dialah pemenangnya, dan

kelompok yang mendapatkan bintang prestasi paling sedikit mendapatkan

hukuman yang telah disepakati. Pada permainan matematik kartu samaan

kelompok 8 adalah kelompok yang mendapatkan bintang prestasi paling

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

63

banyak dan kelompok satu adalah kelompok yang mendapatkan bintang

prestasi palling sedikit.

Setelah permainan matematik berakhir setiap kelompok di berikan

soal latihan dalam bentuk lembar tugas siswa (LTS) “menebak kata yang

tersembunyi” dan dikumpulkan lembar tugas siswa dapat dilihat pada

lampiran rencana pembelajaran. Sebelum pembelajaran berakhir peneliti

bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

3) Pertemuan ketujuh, selasa, 27 Oktober 2009

Sebagaimana pada pertemuan sebelumnya kegiatan belajar

mengajar berlangsung selama 2 x 30 menit (2 jam pelajaran). Siswa

seluruhnya hadir. Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah

memecahkan masalah sehari-hari dengan menggunakan penjumlahan dan

pengurangan.

Pembelajaran diawali dengan pemberian appersepsi tentang

penjumlahan dan pengurangan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan

kelompok. Setiap kelompok diberikan lembar tugas siswa yang dikerjakan

secara berkelompok yang berupa permainan Scrabble “ menebak kata yang

tersembunyi” lembar tugas kelompok ini dapat dilihat pada lampiran

rencana pembelajaran. Lembar tugas siswa tersebut dikumpulkan dan

setelah semua kelompok mengumpulkan tugas, peneliti meminta beberapa

siswa maju untuk mengerjakan soal tersebut dipapan tulis. Sekitar 10

menit sebelum pelajaran berakhir peneliti memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengerjakan soal dipapan tulis, siswa yang dapat mengerjakan

mendapatkan satu buah bintang prestasi dan ditempelkan sesuai dengan

namanya. Sehingga siswa saling berlomba untuk dapat maju mengerjakan

soal dipapan tulis.

Sebelum pembelajaran berakhir peneliti bersama-sama dengan

siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

4) Pertemuan kedelapan, rabu, 28 Oktober 2009

Siklus II berakhir pada hari rabu, 28 Oktober 2009. Peneliti

memberikan soal tes akhir siklus II sebanyak 15 soal (10 soal isian dan 5

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

64

soal uraian) kepada seluruh siswa kelas 3B MI Attaqwa 32. Hal ini

dilakukan dengan maksud untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa

terhadap materi yang telah diajarkan selama tiga kali pertemuan dan untuk

mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar matematika

dibandingkan dengan tes hasil belajar matematika siklus II. Tes hasil

belajar siklus I dilaksanakan selama 2 x 30 menit (2 jam pelajaran). Seluruh

siswa kelas IIIB hadir pada pelaksanaan tes akhir siklus II.

Hari kamis, 29 Oktober 2009 peneliti membagikan angket

motivasi belajar matematika dan angket persepsi siswa terhadap permainan

matematik pada siswa. Dan peneliti juga mengadakan wawancara dengan

beberapa siswa, siswa yang dipilih berdasarkan prestasi yang didapat dalam

pembelajaran matematika, yaitu siswa yang hasil belajarnya tinggi, sedang

dan rendah. Hal ini dilakukan agar informasi yang diperoleh dapat

mewakili siswa-siswa dalam kelas secara keseluruhan.

c. Tahap Observasi dan Analisis

Pembelajaran pada siklus II berjalan dengan baik, kondisi kelas

lebih kondusif karena selama kegiatan pembelajaran diberlakukan tepuk

diam dan pembelajaran pada siklus II siswa lebih bersemangat dalam

menjalankan aktivitas siswa karena adanya penghargaan yang berbentuk

bintang prestasi. Hal tersebut dapat dilihat melalui hasil pengamatan

tentang aktivitas siswa melalui lembar observasi dapat dilihat pada tabel

berikut:

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

65

Tabel 7.

Rata-rata Skor Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Matematika Siklus II

No Aktivitas Siswa Banyak siswa yang

melakukan aktivitas

Rataan

Total

Persentase

Pert. 1 Pert. 2 Pert. 3

1 Sudah berada di dalam

kelas pada saat guru

memasuki kelas

26 27 28 27 90%

2 Membawa peralatan

belajar dan buku

sumber belajar

matematika

28 29 29 28.67 95.57%

3 Antusias dalam

mengikuti permainan

matematik

28 29 29 28.67 95.57%

4 Memperhatikan

penjelasan guru 25 28 29 27.33 91.11%

5 Fokus dalam

mengerjakan soal-soal

latihan yang diberikan

guru pada saat permainan

matematik

26 27 28 27 90%

6 Mengumpulkan tugas

tepat waktu 27 28 29 28 93.33%

7 Mengerjakan pekerjaan

rumah 11 25 26 20.67 68.9%

Rata-rata persentase 89.21%

Berdasarkan tabel 6, diperoleh informasi bahwa siswa yang sudah

berada didalam kelas pada saat guru memasuki kelas sebanyak 90%, siswa

yang membawa peralatan belajar dan buku sumber belajar matematika

sebanyak 95.57%, siswa yang terlihat antusias mengikuti permainan

matematik sebanyak 95,57%, memperhatikan penjelasan guru sebanyak

91,11%, fokus dalam mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru

pada saat permainan matematik sebanyak 90%, mengumpulkan tugas tepat

waktu sebanyak 93,33%, dan mengerjakan pekerjaan rumah sebanyak

68,9%. Jika dihitung rata-rata persentase motivasi belajar matematika pada

siklus I ini sebesar 89,21%. Dalam hal ini siswa sudah menunjukkan

aktivitas yang tinggi dalam belajar matematika dengan diterapkannya

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

66

pembelajaran matematika dengan menggunakan permainan matematik

karena sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu

adanya peningkatan aktivitas siswa tiap siklus.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan tiga

orang siswa yang dipilih berdasarkan prestasi dalam pelajaran matematika

dan dilihat dari hasil tes belajar pada waktu penelitian pendahuluan dan

hasil diskusi dengan guru kolaborator, semua siswa yang diwawancarai

menyatakan senang belajar matematika dengan menggunakan metode

permainan matematik, kebanyakan siswa mengatakan senang belajar

matematika karena pembelajaran matematika dilakukan melalui bermain

membuat mereka semangat dan menghilangkan kejenuhan dalam belajar

matematika. Dan mereka merasa termotivasi dengan pemberian bintang

prestasi.

Pada pertemuan kedelapan diadakan tes akhir siklus II sebanyak

15 soal (10 soal isian dan 5 soal uraian) yang dikerjakan selama 2 jam

pelajaran. Seluruh siswa terlihat tekun mengerjakan soal yang diberikan

dan dapat menyelesaikan tes sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tabel 8.

Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I

Interval Frekuensi Persentase

70 – 74 2 6,67

75 – 79 0 0

80 – 84 6 20

85 – 89 6 20

90 – 94 8 26,67

95 – 99 2 6,67

100 – 104 6 20

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

67

Keterangan:

Nilai tertinggi : 100

Nilai terrendah : 70

Nilai rata- rata : 89,8

Jumlah siswa : 30

Dari tabel 7, terlihat nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa

yang diperoleh sebesar 89,6. Pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar

matematika siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Nilai rata-rata

siswa jauh lebih besar dibandingkan dengan tes hasil belajar matematika

pada siklus I yang hanya mendapatkan nilai rata-rata kelas sebesar 68,2.

Pada siklus II ini indikator pembelajaran sudah sepenuhnya tercapai dimana

nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai nilai lebih dari atau sama

dengan 65 dan tidak ada siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 (sesuai

dengan KKM). Hal ini menunjukkan bahwa siswa termotivasi dengan

diterapkannya pembelajaran dengan menggunakan metode permainan

matematik.

d. Tahap Refleksi

Pembelajaran matematika berjalan dengan baik, siswa secara aktif

terlibat dalam pembelajaran dan apabila mengalami kesulitan siswa tidak

merasa enggan untuk bertanya kepada guru maupun temannya. Ramainya

siswa pada saat pembelajaran dapat teratasi dengan diberikannya tepuk

diam dan pemberian bintang prestasi memotivasi siswa untuk lebih

berprestasi.

Berdasarkan pengamatan melalui lembar aktivitas siswa dengan

pembelajaran menggunakan metode permainan matematik diperoleh nilai

rata-rata persentase sebesar 89,21%,. Nilai rata-rata persentase ini sudah

menunjukkan bahwa aktivitas belajar matematika cukup tinggi dan sudah

memenuhi indikator aktivitas belajar yang baik. Nilai tes hasil belajar yang

diperoleh pada siklus II menunjukkan nilai rata-rata yang cukup tinggi yaitu

sebesar 89,6 dan semua siswa mendapatkan nilai diatas kriteria ketuntasan

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

68

minimal hasil belajar matematika yang ditetapkan sekolah yaitu ≥ 60. Pada

siklus II ini indikator keberhasilan pembelajaran matematika sudah

tercapai. Dengan adanya peningkatan aktivitas belajar matematika siswa

dan indikator pembelajaran sudah tercapai maka penelitian ini dihentikan

pada siklus II sesuai dengan target yang telah direncanakan.

B. Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 5 instrumen penelitian.

yaitu lembar observasi siswa, tes hasil belajar matematika siswa, angket

motivasi belajar, angket persepsi siswa terhadap permainan matematik, dan

lembar wawancara. Berdasarkan lembar observasi siswa terjadi peningkatan

aktivitas dan motivasi siswa pada tiap siklus. Kenyataan ini ditunjukkan

dengan perolehan skor rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran siklus I

dan II berturut-turut adalah 60,32% dan 89,21%. Lembar observasi ini

mencatat semua aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan metode

permainan matematik berlangsung pada siklus I dan II.

Berdasarkan tes hasil belajar matematika siswa, terdapat peningkatan

hasil belajar pada tiap siklus. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai

kegiatan penelitian pendahuluan dan rata-rata nilai tiap akhir siklus yaitu 54,7

pada kegiatan penelitian pendahuluan, 68,2 pada siklus I dan 89,6 pada siklus

II. Tes diadakan setiap akhir siklus I dan II. Pada siklus I, soal tes terdiri dari

18 soal isian dan pada siklus II soal tes terdiri dari 10 soal isian dan 5 soal

uraian.

Berdasarkan angket motivasi belajar, angket persepsi siswa terhadap

permainan matematik, dan lembar wawancara. Siswa merasa senang jika

pembelajaran matematika menggunakan permainan matematik. Hal ini

ditunjukkan dengan hasil pengukuran motivasi melalui angket motivasi

belajar matematika dilakukan diakhir siklus yaitu nilai rata-rata

persentasenya sebesar 80,38%. Dan juga berdasarkan angket persepsi siswa

terhadap permainan matematik, 100% siswa menjawab “ya” pada pernyataan

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

69

apakah kamu bersemangat belajar matematika dengan menggunakan

permainan matematik.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kelima instrument tersebut

menerangkan bahwa aktivitas belajar matematika siswa meningkat dengan

metode permainan matematik. Untuk mengetahui data yang diperoleh valid

dan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dilakukan pemeriksaan

kembali catatan keterangan atau informasi yang di peroleh selama observasi

dari nara sumber baik tentang kejanggalan-kejanggalan, keaslian maupun

kelengkapannya, memeriksa apakah informasi tersebut bersifat tetap sifatnya

dan tidak berubah. Untuk mendapatkan data yang absah dilakukan teknik

triangulasi melalui pengamatan terhadap aktivitas siswa untuk memperoleh

apakah motivasi belajar matematika meningkat setelah diterapkan metode

permainan matematik dalam pembelajaran matematika. Hasil observasi yang

diperoleh didiskusikan dengan guru kolaborator, dibaca berulang-ulang dan

melakukan reduksi data yang tidak relevan dengan fokus penelitian.

C. Interpretasi Hasil Penelitian

Dari hasil pengamatan selama proses pembalajaran matematika

pada siklus I menunjukkan bahwa siswa cukup senang dan semangat pada

pembelajaran matematika dengan metode permainan matematik, siswa

mempunyai kesempatan untuk bereksplorasi dan mencelupkan diri secara

total selama pembelajaran. Pembelajaran matematika kebanyakan dilakukan

dengan permainan karena bermain adalah cara yang paling efektif untuk

mematangkan perkembangan siswa pada usia sekolah dasar. Baik dibidang

akademik (kognitif), maupun pada aspek fisik social-emosi. Dengan adanya

semangat dan antusias siswa dalam belajar matematika dengan metode

permainan matematik dapat menginformasikan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan permainan matematik dapat menciptakan sikap positif siswa

terhadap matematika, adanya semangat belajar yang tinggi merupakan salah

satu ciri siswa yang memiliki motivasi belajar yang baik.

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

70

Pembelajaran kelompok dalam penelitian ini bertujuan untuk

memudahkan peneliti dalam membimbing, mengarahkan, memberi dukungan

kepada siswa untuk dapat belajar berinteraksi dan memberikan kesempatan

untuk mengerjakan suatu pekerjaan berkelompok, sehingga anak dapat

belajar berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman-temannya. Tetapi pada

siklus I terdapat sedikit kendala ramainya siswa pada tiap kelompok

menyebabkan ada beberapa siswa dalam tiap kelompok yang tidak aktif

dalam permainan matematik dalam artian mereka hanya mengandalkan

teman sekelompoknya. Untuk mengatasi hal ini, pada siklus II pembelajaran

dilakukan dengan membagi kelompok yang telah ada menjadi kelompok-

kelompok kecil yaitu tiap kelompok terdiri dari 3 orang siswa. Hal ini

dilakukan agar tiap anak dalam satu kelompok mendapatkan tugas yang

sama, dalam artian tidak hanya anak tertentu yang mengerjakan tugas

sedangkan yang lainnya hanya diam menunggu jawaban.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, aktivitas yang

dilakukan siswa selama pembelajaran siklus I dan II mengalami peningkatan

yaitu aktivitas membawa peralatan belajar dan buku sumber belajar

matematika. Rata-rata persentase siswa melakukan aktivitas ini pada siklus I

adalah 86,67% dan siklus II 95,57%. Aktivitas ini juga didukung oleh hasil

angket pada pernyataan saya membawa buku matematika dan alat tulis pada

waktu mengikuti pelajaran matematika, siswa menjawab selalu (46,67%),

sering (40%), dan kadang-kadang (13,33%). Berdasarkan data tersebut

menunjukkan adanya peningkatan dari setiap siklus. Hal ini berarti siswa

termotivasi untuk melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran

matematika.

Aktivitas memperhatikan penjelasan guru juga mengalami

peningkatan. Rata-rata persentase siswa yang melakukan aktivitas ini pada

siklus I adalah 51,11% dan siklus II 91,11%. Aktivitas ini juga didukung oleh

hasil angket pada pernyataan saya memperhatikan guru pada saat

menjelaskan pelajaran matematika, siswa menjawab selalu (50%), sering

(40%), kadang-kadang (6,67%), dan tidak pernah (3%). Persentase yang

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

71

cukup besar dan semakin meningkat pada setiap siklus, hal ini menunjukkan

bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran cukup besar. Siswa

tidak bercanda dan mengobrol lagi pada saat guru memberikan penjelasan.

Aktivitas antusias dalam mengikuti permainan matematik. Rata-

rata persentase siswa melakukan aktivitas ini pada siklus I adalah 66,67%

dan siklus II 95,57%. Aktivitas ini juga didukung oleh hasil angket persepsi

siswa terhadap permainan matematik pada pernyataan apakah kamu

bersemangat belajar matematika dengan menggunakan permainan matematik

ini, siswa menjawab ya (100%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan

adanya peningkatan dari setiap siklus. Hal ini berarti siswa termotivasi untuk

melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran matematika.

Aktivitas selanjutnya yang menunjukkan adanya peningkatan

adalah fokus dalam mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru pada

saat permainan matematik. Rata-rata persentase siswa yang melakukan

aktivitas ini pada siklus I adalah 43,33% dan siklus II 90%. Aktivitas ini juga

didukung oleh hasil angket pada pernyataan saya mengerjakan latihan yang

diberikan guru pada saat pelajaran matematika, siswa menjawab selalu

(47%), sering (33,33%), dan kadang-kadang (20%). Aktivitas ini juga

didukung oleh hasil angket persepsi siswa terhadap permainan matematik

pada pernyataan apakah kamu dapat mengerjakan latihan soal yang ada pada

permainan matematik ini, siswa menjawab ya (96,67%), dan siswa menjawab

tidak (3,33%). Persentase yang cukup besar dan semakin meningkat pada

setiap siklus, hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti

pembelajaran cukup besar. Hal ini berarti siswa termotivasi untuk melakukan

aktivitas dalam proses pembelajaran matematika.

Aktivitas mengerjakan pekerjaan rumah juga mengalami

peningkatan. Rata-rata persentase siswa yang melakukan aktivitas ini pada

siklus I adalah 52,23% dan siklus II 68,9%. Aktivitas ini juga didukung oleh

hasil angket pada pernyataan saya mengerjakan PR matematika yang

diberikan oleh guru, siswa menjawab selalu (33,33%), sering (50%), dan

kadang-kadang (16,67%). Pernyataan lain yang mendukung aktivitas ini

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

72

adalah saya merasa tidak tenang jika tugas/ PR belum saya kerjakan, siswa

menjawab selalu (50%), sering (36,67%), kadang-kadang (10%), dan tidak

pernah (3,33%).

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa dari mulai siklus I-II

dapat dikemukakan bahwa aktivitas belajar siswa meningkat. Siswa

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan aktivitas siswa tersebut

semakin meningkat.

Berikut ini disajikan tabel peningkatan rata-rata persentase

aktivitas siswa yang menunjukan bahwa aktivitas belajar matematika siswa

meningkat:

Tabel 9.

Peningkatan Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa

No Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II

1 Sudah berada di dalam kelas pada saat guru

memasuki kelas

83.33% 90%

2 Membawa peralatan belajar dan buku sumber

belajar matematika

88.9% 95.57%

3 Antusias dalam mengikuti permainan matematik 66.67% 95.57%

4 Memperhatikan penjelasan guru 51.1% 91.11%

5 Fokus dalam mengerjakan soal-soal latihan yang

diberikan guru pada saat permainan matematik

43.33% 90%

6 Mengumpulkan tugas tepat waktu 40% 93.33%

7 Mengerjakan pekerjaan rumah 52.23% 68.9%

Rata-rata Persentase 60.32% 89.21%

Peningkatan rata-rata persentase aktivitas siswa pada tiap siklus

jika disajikan dalam diagram sebagai berikut:

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

73

Gambar 5.

Diagram Batang Rekapitulasi Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa

Hasil belajar juga dijadikan indikator keberhasilan dalam penelitian

ini karena seseorang yang sudah memiliki aktivitas belajar yang tinggi

beriringan dengan hasil belajar yang tinggi pula. Berdasarkan hasil

pengamatan, catatan lapangan, angket motivasi belajar, angket persepsi siswa

terhadap permainan matematik, tes hasil belajar pada tiap akhir siklus dan

dokumentasi terlihat bahwa penggunaan metode permainan matematik dapat

meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa. Berikut ini disajikan tabel

Peningkatan rata-rata hasil belajar matematika mulai dari prapenelitian, siklus

I dan siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 10.

Rekapitulasi Hasil Tes Belajar Siklus I dan Siklus II

Hasil Belajar Nilai Rata-rata

Pra penelitian 54,7

Siklus I 68,2

Siklus II 89,6

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1 2 3 4 5 6 7

Rat

a-ra

ta p

ers

en

tase

Aktivitas siswa

SIKLUSI

SIKLUSII

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

74

Dari tabel 10, terlihat peningkatan nilai rata-rata hasil belajar

matematika siswa. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar matematika yaitu

68,2 sedangkan nilai rata-rata prapenelitian yaitu 54,7 nilai rata-rata hasil

belajar pada siklus I sudah mengalami peningkatan dibandingkan pada

prapenelitian yaitu sebesar 13,5 namun penelitian belum dihentikan karena

masih ada siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 60, kemudian penelitian

dilanjutkan pada siklus II, dan pada siklus II terjadi pula peningkatan hasil

belajar yang nilai rata-ratanya menjadi 89,6 sedangkan nilai rata-rata siklus I

yaitu 68,2 nilai rata-rata hasil belajar pada siklus II sudah mengalami

peningkatan dibandingkan pada siklus I yaitu sebesar 21,4 dan tidak ada

siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 60. Hal ini menunjukkan adanya

peningkatan hasil belajar siswa selama pembelajaran dilakukan dengan

metode permainan matematik. Peningkatan hasil belajar jika disajikan dalam

diagram batang sebagai berikut:

Gambar 6.

Diagram Batang Hasil Belajar Matematika Siswa

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pra Penelitian Siklus I Siklus II

54,7

68,2

54,7

89,6

54,7

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

75

D. Motivasi Belajar Matematika Siswa Setelah Pembelajaran dengan

Menggunakan Permainan Matematik

Berdasarkan hasil angket motivasi belajar yang diberikan diakhir

siklus II, didapat informasi bahwa motivasi belajar matematika siswa

setelah pembelajaran melalui permainan matematik memiliki motivasi

yang cukup tinggi. Berikut ini disajikan tabel hasil penilaian angket

motivasi belajar

Tabel 11.

Hasil Penilaian Angket Motivasi Belajar

No Aspek Motivasi Skor Persentase

1 Disiplin 208 86,67%

2 Kesiapan Peralatan Belajar 208 86,67%

3 Mengikuti Pelajaran 418 87,08%

4 Tanggung Jawab 642 76,43%

5 Aktif dan Kreatif 390 81,25%

6 Menggunakan Waktu 449 74,83%

Jumlah Skor 2315 80,38%

Dari tabel 10, diperoleh informasi bahwa siswa yang memiliki

disiplin sebesar 86,67%, siswa yang memiliki kesiapan peralatan belajar

sebesar 86,67%, siswa yang mengikuti mengikuti pelajaran sebesar

87,08%, siswa yang memiliki tanggung jawab sebesar 76,43%, siswa yang

aktif dan kreatif sebesar 81,25% dan siswa yang menggunakan waktu

sebesar 74,83%. Jika dihitung rata-rata persentase motivasi belajar siswa

diperoleh nilai persentase sebesar 80,38%. Jika dibuat rentangan nilai dari

nilai minimum yaitu sebesar 24 sampai nilai maksimum yaitu sebesar 96

maka nilai 80,38 berada pada kategori cukup tinggi. Berdasarkan hasil

angket motivasi belajar tersebut dapat dikemukakan bahwa motivasi

belajar matematika siswa cukup tinggi setelah pembelajaran dengan

menggunakan permainan matematik.

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

76

E. Hasil Temuan

1. Penggunaan metode permainan matematik dalam proses belajar

antara lain:

a. Meningkatkan motivasi belajar matematika siswa

Penggunaan metode permainan matematik dalam kegiatan

belajar pada pokok bahasan operasi hitung bilangan kepada siswa

dapat memberikan pengalaman yang baru. Suasana yang

menyenangkan, tidak adanya ketegangan, dan menekankan

keaktivan siswa dapat menumbuhkan semangat dan motivasi siswa

untuk belajar. Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, dan

catatan lapangan terlihat peningkatan motivasi belajar matematika

sangat baik dibandingkan dengan motivasi belajar siswa pada saat

sebelum penelitian.

b. Meningkatkan hasil belajar matematika siswa

Pembelajaran dengan menggunakan metode permainan

matematik dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Hal

ini ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang

terlihat dari hasil tes pendahuluan yaitu 54,7, tes akhir siklus I 68,2

dan tes akhir siklus II 89,6 yang nilai rata-ratanya terus meningkat.

c. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode

permainan matematik dapat menciptakan suasana belajar yang

menyenangkan karena belajar matematika jadi tidak

membosankan tetapi justru menyenangkan dan menantang, dimana

matematika menjadi permainan bukan pekerjaan atau tugas. Siswa

juga jadi lebih tertarik karena dengan permainan siswa dapat

termotivasi untuk bersaing secara sehat terhadap teman-temannya

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

77

2. Pemberian hadiah atau reward (bintang prestasi) dalam

pembelajaran matematika dapat mempengaruhi motivasi belajar

matematika siswa.

Pemberian bintang prestasi bagi siswa lebih meningkatkan

motivasi belajar matematika siswa, siswa lebih berkompetisi untuk

mengumpulkan sebanyak-banyaknya bintang prestasi dengan cara

menjawab pertanyaan atau mengerjakan soal yang diberikan guru.

Pada pembelajaran matematika selama dua siklus terlihat motivasi

belajar matematika siswa meningkat dilihat dari aktivitas yang dicatat oleh

observer. Siswa semakin aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan

oleh peneliti, selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti, siswa

juga berusaha mengumpulkan bintang prestasi sebanyak-banyaknya.

Dari tabel 10, terlihat nilai rata-rata hasil belajar matematika siswa

yang diperoleh sebesar 68,2. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar

matematika siswa mengalami peningkatan yang signifikan.

3. Keributan siswa dapat diatasi dengan tepuk diam

Suasana kelas selama melaksanakan kegiatan belajar matematika

dengan menggunakan permainan matematik menjadi ramai. Hal ini terjadi

karena pada permainan matematik menekankan keaktivan siswa dalam

belajar. Suara-suara yang terdengar umumnya adalah berupa pertanyaan-

pertanyaan, tetapi tidak dipungkiri bahwa aktivitas diluar kegiatan belajar,

seperti bercanda, mengganggu temannya yang lain, dan bercakap-cakap

dengan teman. Sehingga untuk mengatasinya, peneliti memperkenalkan

tepuk diam agar siswa mau diajak diam tetapi tidak meras dipaksa bahkan

merasa senang karena mereka pikir tepuk diam bukan merupakan aturan

tetapi sebagian dari permainan. Pada saat pembelajar siklus II berlangsung

terlihat bahwa tepuk diam menjadikan suasana kelas lebih terkendali dan

pembelajaran berjalan lebih kondusif dan terarah.

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan dapat hal-hal sebagai berikut:

1. Metode permainan matematik dalam proses pembelajaran matematika siswa

dapat meningkatkan aktivitas siswa. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil

lembar observasi yang terus meningkat pada setiap siklusnya. Rata-rata

aktivitas siswa pada siklus I sebesar 60,32% dan pada siklus II sebesar

89,21%.

2. Metode permainan matematik dalam proses pembelajaran matematika siswa

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini berdasarkan hasil

pengamatan pada penelitian pendahuluan, siklus I, dan siklus II. Dari

kedua siklus terlihat adanya peningkatan rata-rata tes hasil belajar siswa

yang diberikan pada setiap akhir siklus. Pada penelitian pendahuluan rata-

rata hasil belajar siswa adalah 54.7, siklus I sebesar 68.2 dan siklus II

sebesar 89,6 serta tidak ada siswa yang mendapat nilai kurang dari 60.

3. Metode permainan matematik dalam proses pembelajaran matematika

siswa dapat menigkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari nilai

rata-rata persentase angket motivasi belajar yang mencapai nilai 80,38%.

Dan juga berdasarkan hasil angket persepsi siswa terhadap permainan

matematik pada pernyataan apakah kamu antusias belajar matematika

dengan menggunakan permainan matematik, siswa menjawab ya (100%)

dan juga 93.33% siswa setuju jika guru menggunakan metode permainan

matematik dalam belajar matematika.

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

79

B. Saran

1. Dalam proses pembelajaran di kelas perlu diciptakan suasana

kompetitif/ bersaing antar siswa agar dapat memberikan semangat

belajar

2. Penggunaan metode permainan matematik dalam proses belajar dapat

meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

3. Pendapat siswa terhadap penggunaan permainan matematik dalam

belajar matematika sangat baik. Berdasarkan angket dan wawancara

terhadap siswa mengenai penggunaan permainan matematik, siswa

merasa senang dan semangat dalam belajar dengan metode ini. Mereka

setuju bila guru menggunakan metode ini dalam mengajarkan

matematika. Hal ini berarti penggunaan permainan matematik bisa

menjadi alternatif metode pembelajaran yang dapat mendukung

motivasi siswa dalam belajar matematika.

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

80

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan anak berkesulitan belajar, Jakarta:

Rineka cipta, 1999.

Ahmadi, Abu , psikologi umum, Jakarta: Rineka Cipta, cet. 4, 2009.

Arif, Sadiman, dkk, Media Pendidikan,Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada,2007.

Arikunto, Suharsimi, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi

Aksara,2007

Bakran Adz-Dzakiey, Hamdani , Psikologi Kenabian, Yogyakarta:

Beranda Publishing, cet. I, 2007.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta:Rineka Cipta,

2009.

Djaali dan Puji Mulyono, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan,

Jakarta:Grasindo,2008.

El Quusy, Abdul Aziz , Ilmu Jiwa, Jilid II, Jakarta: Bulan Bintang, ,.

A. M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2007.

Malik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2003.

Matematika, dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika, 22 Desember

2010.

Metode Pembelajaran Permainan Matematika, dalam

http://fatkoer.co.cc/?p=79, 22 Desember 2010

Nasution, S., Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta ; Bumi Aksara, 1995.

Nurmalasari, Euis ”Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika

Siswa Melalui Pemberian Kartu Skor Partisipasi” , Skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2007.

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

81

Proses Belajar dan Mengajar Yang Menyenangkan, dalam

http://gamegratis.onlineterbaru.com/2008/04/cara-mengajar-yang-efektif.html, 22

Desember 2010.

Rasyad, Aminuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Uhamka

Press, cet. IV, 2003.

S. Suriasumantri, Jujun. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta :

Pustaka Sinar Harapan,2005

Sabri, M. Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan,

Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, cet. 4, 2006.

Santoso Muwarni, “Pengajaran Matematika Rumit”, dalam

http://yudhim.blogspot.com/2008/01/pengajaran-matematika-rumit.html, 22

Desember 2010.

Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung:

Alfabeta,2010.

Suherman, Erman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,

Bandung: UPI, 2003.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.

UU SISDIKNAS RI No. 20 Th. 2003 Pasal 11 ayat (2) dalam

http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf, 22 Desember 2010

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

82

Lampiran 1 : Rencana Pembelajaran Siklus I

RENCANA PEMBELAJARAN HARIAN

Mata pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : III / I

Pokok Bahasan : Bilangan 1001 sampai dengan 5000

Sub Pokok Bahasan : Operasi bilangan

I. Standar Kompetensi

Melakukan penjumlahan dari pengurangan bilangan sampai 5000

II. Kompetensi Dasar

Mengurutkan bilangan sampai 5000

III. Indikator

a. Membaca lambang bilangan dengan kata-kata

b. Membaca lambang bilangan dengan angka

c. Menulis lambang bilangan dengan kata-kata

d. Menulis lambang bilangan dengan angka

e. Mengurutkan dan menentukan letak bilangan pada garis bilangan

IV. Materi Pelajaran

a. urutan bilangan

V. Metode

Ceramah, Tanya jawab, dan permainan matematika

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

83

VI. media, alat dan sumber

a. media : Whiteboard

b. Alat / Bahan : spidol dan Karton

c. Sumber :

Gemar Berhitung Matematika 3A, Solo: Tiga

Serangkai

Panduan Meraih Prestasi, Jakarta: PT Grasindo

VII. Langkah-langkah

A. Kegiatan Awal

1. Memberikan salam

2. Memberiksa daftar hadir

3. Mengumpulkan PR

4. Menulis sub pokok bahasan

5. Menjelaskan KBM

6. Permainan Matematika”KuKuKu” dan Scrabble

B. Kegiatan inti

1. Sebelum pelajaran dimulai guru membagi siswa menjadi beberapa

kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 6 (enam) orang siswa

2. Guru memberikan contoh kepada siswa mengenai lambang bilangan

dan nama bilangan

3. Dengan menggunakan alat peraga ( karton yang ditulis dengan nama

bilangan atau lambang bilangan ) guru meminta siswa untuk

meletakkan nama bilangan atau lambang bilangan sesuai dengan

tempatnya

4. Guru memberikan contoh kepada siswa tentang urutan bilangan

5. Dengan menggunakan alat peraga (karton yang ditulis dengan urutan

bilangan) guru meminta siswa untuk meletakkan urutan bilangannya

dengan benar

6. Sebelum permainan matematika dimulai, guru yang dibantu observer

menjelaskan aturan permainannya

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

84

7. Kelompok yang kalah mendapatkan hukuman yaitu bergoyang didepan

kelas

C. Kegaiatan akhir

1. Menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama

2. Memberikan PR

VIII. Penilaian

a. Jenis tagihan : Tugas Individual

b. Bentuk instrumen : Uraian

c. Contoh instrumen : Terlampir

Bekasi, 6 Oktober 2009

Peneliti

Apriyanti

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

85

RENCANA PEMBELAJARAN HARIAN

Mata pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : III / I

Pokok Bahasan : Bilangan 1001 sampai dengan 5000

Sub Pokok Bahasan : Operasi bilangan

Pertemuan ke : 2

I. Standar Kompetensi

Melakukan penjumlahan dari pengurangan bilangan sampai 5000

II. Kompetensi Dasar

Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 5000

III. Indikator

a. Menjumlahkan dengan tanpa menyimpan

b. Menjumlahkan dengan satu kali menyimpan

IV. Materi Pelajaran

Penjumlahan dan pengurangan

V. Metode

Ceramah, Tanya jawab dan permainan matematika

VI. media, alat dan sumber

a. media : Whiteboard

b. Alat / Bahan : spidol

c. Sumber :

Gemar Berhitung Matematika 3A, Solo: Tiga Serangkai

Panduan Meraih Prestasi, Jakarta: PT Grasindo

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

86

VII. Langkah-langkah

A. Kegiatan Awal

1. Memberikan salam

2. Memberiksa daftar hadir

3. Mengumpulkan PR

4. Menulis sub pokok bahasan

5. Menjelaskan KBM

6. Permainan Matematika Scrabble

B. Kegiatan inti

1. Guru memberikan contoh soal kepada siswa mengenai penjumlahan

dengan tanpa menyimpan

2. Siswa diminta untuk meletakkan urutan bilangannya dengan benar

3. Siswa diminta membantu guru menyelesaikan soal tersebut

4. Guru memberikan contoh soal kepada siswa mengenai penjumlahan

dengan satu kali menyimpan

5. Siswa diminta untuk meletakkan urutannya dengan benar

6. Siswa diminta membantu guru menyelesaikan soal tersebut

7. Siswa diminta mengerjakan LKS permainan “menebak kata yang

tersembunyi” yang telah disiapkan secara berkelompok. Masing-

masing kelompok terdiri dari 6 orang siswa. Guru dan observer

membimbing siswa dalam mengerjakannya

8. Siswa diminta mengumpulkan latihan tersebut tepat waktu

9. Beberapa siswa diminta untuk maju mengerjakan soal latihan tersebut

dipapan tulis

10. Untuk mengetahui pemahaman siswa, guru membahas hasil dari tiap-

tiap kelompok

C. Kegaiatan akhir

1.Menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama

2.Memberikan PR

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

87

VIII. Penilaian

a. Jenis tagihan : Tugas kelompok

b. Bentuk instrumen : Uraian

c. Contoh instrumen : Terlampir

Bekasi, 7 Oktober 2009

Peneliti

Apriyanti

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

88

RENCANA PEMBELAJARAN HARIAN

Mata pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : III / I

Pokok Bahasan : Bilangan 1001 sampai dengan 5000

Sub Pokok Bahasan : Operasi bilangan

Pertemuan ke : 3

I. Standar Kompetensi

Melakukan penjumlahan dari pengurangan bilangan sampai 5000

II. Kompetensi Dasar

Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 5000

III. Indikator

a. Menjumlahkan dengan dua kali menyimpan

b. Menjumlahkan dua bilangan atau lebih

IV. Materi Pelajaran

Penjumlahan dan pengurangan

V. Metode

Ceramah, Tanya jawab dan permainan matematika

VI. media, alat dan sumber

a. media : Whiteboard

b. Alat / Bahan : spidol dan kartu samaan

c. Sumber :

Gemar Berhitung Matematika 3A, Solo: Tiga Serangkai

Panduan Meraih Prestasi, Jakarta: PT Grasindo

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

89

VII. Langkah-langkah

A. Kegiatan Awal

1. Memberikan salam

2. Memberiksa daftar hadir

3. Mengumpulkan PR

4. Menulis sub pokok bahasan

5. Menjelaskan KBM

6. Permainan matematika “kartu samaan” dan Scrable

B. Kegiatan inti

1. Guru memberikan contoh soal kepada siswa mengenai penjumlahan

dengan dua kali menyimpan

2. Siswa diminta untuk meletakkan urutan bilangannya dengan benar

3. Siswa diminta membantu guru menyelesaikan soal tersebut

4. Guru memberikan contoh soal kepada siswa mengenai penjumlahan

dua bilangan atau lebih

5. Siswa diminta untuk meletakkan urutannya dengan benar

6. Siswa diminta membantu guru menyelesaikan soal tersebut

7. Guru memberikan latihan soal kepada siswa

8. Siswa diminta mengumpulkan latihan tersebut tepat waktu

9. Beberapa siswa diminta untuk maju mengerjakan soal latihan tersebut

dipapan tulis

10. Sebelum permainan matematika dimulai, guru dibantu observer

membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri

dari 6 orang siswa

11. Guru yang dibantu observer menjelaskan aturan permainannya

12. kelompok-kelompok yang kalah mendapatkan hukuman yaitu

bergoyang didepan kelas

Page 103: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

90

C. Kegaiatan akhir

1. Menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama

2. Memberikan PR

VIII. Penilaian

a. Jenis tagihan : Tugas Kelompok

b. Bentuk instrumen : Uraian

c. Contoh instrumen : Terlampir

Bekasi, 13 Oktober 2009

Peneliti

Apriyanti

Page 104: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

91

Rencana Pembelajaran Siklus II

RENCANA PEMBELAJARAN HARIAN

Mata pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : III / I

Pokok Bahasan : Bilangan 1001 sampai dengan 5000

Sub Pokok Bahasan : Operasi bilangan

Pertemuan ke : 1

I. Standar Kompetensi

Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 5000

II. Kompetensi Dasar

Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 5000

III. Indikator

a. mengurangkan dengan tanpa meminjam

b. mengurangkan dengan satu kali meminjam

IV. Materi Pelajaran

Penjumlahan dan pengurangan

V. Metode

Ceramah, Tanya jawab dan permainan matematika

VI. Media, alat dan sumber

1. media : Whiteboard

2. Alat / Bahan : spidol dan karton

3. Sumber :

Gemar Berhitung Matematika 3A, Solo: Tiga Serangkai

Panduan Meraih Prestasi, Jakarta: PT Grasindo

Page 105: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

92

VII. Langkah-langkah

A. Kegiatan Awal

1. Memberikan salam

2. Memberiksa daftar hadir

3. Mengumpulkan PR

4. Menulis sub pokok bahasan

5. Menjelaskan KBM

6. Permainan Matematika “KuKuKu”

B. Kegiatan inti

1. Guru memberikan contoh soal kepada siswa mengenai pengurangan

tanpa meminjam. Siswa diminta untuk meletakkan bilangannya dengan

benar

2. Siswa diminta membantu guru menyelesaikan soal tersebut

3. Guru memberikan contoh soal kepada siswa mengenai pengurangan

dengan satu kali meminjam

4. Siswa diminta untuk meletakkan urutan bilangannya dengan benar

5. Guru memberikan contoh soal kepada siswa mengenai nama suatu

bilangan

6. Guru memberikan latihan soal kepada siswa

7. Siswa diminta mengumpulkan latihan tersebut tepat waktu

8. Beberapa siswa diminta untuk maju mengerjakan soal latihan tersebut

dipapan tulis

9. sebelum permainan matematika tersebut dimulai, guru yang dibantu

observer membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap

kelompok terdiri dari 3 orang siswa

10. Guru dan observer menjelaskan aturan permainannya

11. Kelompok-kelompok yang kalah mendapatkan hukuman yaitu

bergoyang didepan kelas

Page 106: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

93

C. Kegaiatan akhir

1. Menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama

2. Memberikan PR

VIII. Penilaian

1. Jenis tagihan : Tugas kelompok

2. Bentuk instrumen : Uraian

3. Contoh instrumen : Terlampir

Bekasi, 20 Oktober 2009

Peneliti

Apriyanti

Page 107: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

94

RENCANA PEMBELAJARAN HARIAN

Mata pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : III / I

Pokok Bahasan : Bilangan 1001 sampai dengan 5000

Sub Pokok Bahasan : Operasi bilangan

Pertemuan ke : 2

I. Standar Kompetensi

Melakukan penjumlahan dari pengurangan bilangan sampai 5000

II. Kompetensi Dasar

Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 5000

III. Indikator

a. mengurangkan dengan dua kali meminjam

b. mengurangkan sebuah bilangan berturut-turut dengan dua atau lebih

bilangan lainnya

IV. Materi Pelajaran

Penjumlahan dan pengurangan

V. Metode

Ceramah, Tanya jawab dan permainan matematika

VI. Media, alat dan sumber

1. media : Whiteboard

2. Alat / Bahan : spidol dan kartu samaan

3. Sumber :

Gemar Berhitung Matematika 3A, Solo: Tiga Serangkai

Panduan Meraih Prestasi, Jakarta: PT Grasindo

Page 108: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

95

VII. Langkah-langkah

A. Kegiatan Awal

1. Memberikan salam

2. Memberiksa daftar hadir

3. Mengumpulkan PR

4. Menulis sub pokok bahasan

5. Menjelaskan KBM

6. Permainan matematika “Kartu Samaan”

B. Kegiatan inti

1. Guru memberikan contoh soal kepada siswa mengenai pengurangan

dengan dua kali meminjam

2. Siswa diminta untuk meletakkan urutan bilangannya dengan benar

3. Siswa diminta guru untuk membantu guru menyelasaikan soal tersebut

4. Guru memberikan contoh soal kepada siswa mengenai pengurangan

sebuah bilangan berturut-turut dengan dua atau lebih bilangan yang lain

5. Siswa diminta untuk meletakkan urutan bilangannya dengan benar

6. Siswa diminta membantu guru menyelasaikan soal tersebut

7. Sebelum permainan matematika tersebut dimulai, guru yang dibantu

observer membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok

terdiri dari 3 orang siswa

8. Guru dan observer menjelaskan aturan permainannya

9. Kelompok-kelompok yang kalah mendapatkan hukuman yaitu

bergoyang didepan kelas

C. Kegaiatan akhir

1. Menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama

2. Memberikan PR

Page 109: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

96

VIII. Penilaian

1. Jenis tagihan : Tugas individual

2. Bentuk instrumen : Uraian

3. Contoh instrumen : Terlampir

Bekasi, 21 Oktober 2009

Peneliti

Apriyanti

Page 110: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

97

RENCANA PEMBELAJARAN HARIAN

Mata pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : III / I

Pokok Bahasan : Bilangan 1001 sampai dengan 5000

Sub Pokok Bahasan : Operasi bilangan

Pertemuan ke : 3

I. Standar Kompetensi

Melakukan penjumlahan dari pengurangan bilangan sampai 5000

II. Kompetensi Dasar

Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 5000

III. Indikator

Memcahkan masalah sehari-hari dengan melibatkan penjumlahan dan

pengurangan

IV. Materi Pelajaran

Penjumlahan dan pengurangan

V. Metode

Ceramah, Tanya jawab dan permainan matematika

VI. Media, alat dan sumber

1. Media : Whiteboard

2. Alat / Bahan : spidol

3.Sumber :

Gemar Berhitung Matematika 3A, Solo: Tiga Serangkai

Panduan Meraih Prestasi, Jakarta: PT Grasindo

Page 111: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

98

VII. Langkah-langkah

A. Kegiatan Awal

1. Memberikan salam

2. Memberiksa daftar hadir

3. Mengumpulkan PR

4. Menulis sub pokok bahasan

5. Menjelaskan KBM

6. Permainan Matematika “Scrabble”

B. Kegiatan inti

1. Guru memberikan contoh soal kepada siswa mengenai gabungan proses

penjumlahan dan pengurangan dan mengaitkannya dengan masalah

sehari-hari

2. Siswa diminta untuk meletakkan urutan bilangannya dengan benar

3. Siswa diminta guru untuk membantu guru menyelasaikan soal tersebut

4. Guru memberikan latihan soal kepada

5. Siswa diminta mengumpulkan latihan tersebut tepat waktu

6. Beberapa siswa diminta untuk maju mengerjakan soal latihan tersebut

dipapan tulis

7. Siswa diminta mengerjakan LKS permainan “menebak kata yang

tersembunyi” yang telah disiapkan secara berkelompok. Masing-masing

kelompok terdiri dari 3 orang siswa. Guru dan observer membimbing

siswa dalam mengerjakannya

8. Siswa diminta mengumpulkan latihan tersebut tepat waktu

9. Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan soal tersebut dipapan tulis

10. Untuk mengetahui pemahaman siswa, guru membahas hasil dari tiap-

tiap kelompok

C. Kegaiatan akhir

1. Menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama

2. Memberikan PR

Page 112: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

99

VIII. Penilaian

1. Jenis tagihan : Tugas kelompok

2. Bentuk instrumen : Uraian

3. Contoh instrumen : Terlampir

Bekasi, 27 Oktober 2009

Peneliti

Apriyanti

Page 113: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

LEMBAR TUGAS SISWA I

A. Pasangkanlah lambang bilangan dengan nama bilangannya

Page 114: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi
Page 115: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

Lembar Tugas Siswa 5

A. Selesaikanlah penjumlahan berikut dan temukanlah kata yang

terbentuk dengan mencocokkan jawabannya dengan huruf-huruf di

atasnya

-

Kata apakah yang terbentuk………………………?

S = 3.780 Y = 4.570

K = 1.079 N = 3.210

U = 1.862 G = 2.618

C = 1.554 I = 3.207

R = 2.940 M = 3.745

3.612

1.750 -

4.090

2.536 -

3.614

325

82 -

2.930

245

67-

4.093

838

45 -

2.365

1.286 -

Page 116: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

100

KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA SIKLUS I

Nomor Indikator Kemampuan Bentuk soal Nomor soal

C1 C2

1 Menulis lambang bilangan dengan kata-kata

Isian 1

2 Menulis lambang bilangan dengan angka

Isian 2

3 Mengurutkan bilangan yang belum diketahui

Isian 3

4 Melakukan penjumlahan dengan tanpa menyimpan

Isian 4.k , 4.l , 4.m ,4.n , 4.o

5 Melakukan penjumlahan dengan menyimpan

Isian 4.a ,4.b ,4.c ,4.d , 4.e ,4.f

,4.h ,4.j

6 Menemukan bilangan yang belum diketahui sesuai dengan jawaban yang telah diketahui

Isian 4.g ,4.i

Jumlah 18

Keterangan

C1 = Ingatan

C2 = Pemahaman

Page 117: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

101

Tes Hasil Belajar Matematika Siklus I

Petunjuk:

1. Awali mengerjakan soal dengan membaca basmalah

2. Tulis nama dan kelas

3. Jawab pertanyaan sesuai dengan perintah dengan benar

4. Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu

5. Akhirilah mengerjakan soal dengan membaca hamdalah

Nama :

Kelas :

Kerjakanlah Soal-soal di bawah ini!

u

d. Seribu Satu

1. Tuliskan nama bilangan dari lambang-lambang bilangan berikut ini!

a. 4.782

b. 3.151

c. 2.050

d. 1005

2. Tuliskan lambang bilangan dari nama-nama bilangan berikut ini!

a. Tiga ribu Sembilan ratus satu

b. Empat ribu empat ratus empat puluh empat

c. Dua ribu tujuh ratus sembilan puluh empat

3. Lengkapilah bilangan-bilangan yang hilang dengan nilai yang tepat!

a.

b.

c.

d.

2. 221 2.223 2.225

1. 025 1.045 1.065

4.125 4.127 4.129

3.432 3.434 4.436

Page 118: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

102

4. kerjakanlah penjumlahan berikut ini dengan cara bersusun pendek!

h. 3780

1125 +

g. 2500

+

4750

d. 1765

1105

75 +

c. 2250

1450

1250 +

e. 3184

960

43 +

j. 2789

1370 +

i. 1650

+

3500

f. 2766

1 167 +

m. 2600

2 140 +

n. 3100

1 250 +

l. 2300

1 150 +

k. 3425

1120 +

o. 3700

1 125 +

b. 3530

847

23 +

a. 1875

1310

1255 +

Page 119: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

103

KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA SIKLUS II

No Indikator kemampuan Bentuk soal Nomor soal

C2 C3

1 Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan tanpa meminjam

Isian 5, 6, 8

2 Melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan meminjam

Isian 1, 2, 3, 4, 7, 9, 10

3 Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan konsep penjumlahan dan pengurangan

Uraian 11, 12, 13, 14, 15

Jumlah 15 Keterangan

C2 = Pemahaman

C3 = Aplikasi

Page 120: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

104

Tes Hasil Belajar Matematika Siklus II Nama:

Kelas: A. Kerjakanlah dengan cara bersusun

Masukan huruf-huruf pada kotak diatas kedalam kotak-kotak dibawah

ini!

Jika kamu menjawab dengan benar akan muncul nama seorang pahlawan.

Page 121: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

105

B. Selesaikanlah soal-soal di bawah ini

11. Seorang pengusaha ternak ayam petelur mengumpulkan 4.796

butir telur. Suatu hari datang tiga pedagang telur membelinya.

Pedagang pertama membeli 1.723 butir telur, pedagang kedua

1.437 butir, dan pedagang ketiga 1.518 butir. Berapa butir telur

yang tersisa ?

12. Pada waktu panen jeruk, pak Husni dapat menjual 1.097

buah, pak Hadi menjual 1.366 buah, dan pak Hamid menjual

1.278 buah. Berapa buah jumlah jeruk yang mereka jual ?

13. Sebuah pom bensin dalam tiga hari berturut-turut dapat

menjual bensin sebagai berikut. Hari senin, bensin yang

terjual 1.473 liter. Hari selasa, bensin yang terjual 1.652

liter. Hari rabu, bensin yang terjual 1.544 liter. Berapa liter

jumlah bensin yang terjual selama tiga hari tersebut ?

14. Ibu Mira menggoreng 4.808 buah kerupuk untuk dijual.

Sesaat kemudian, datang tiga pedagang pengecer

membelinya. Pedagang pertama membeli 1.325 buah, yang

kedua 1606 buah, dan yang ketiga 1.548 buah. Berapa buah

kerupuk sisanya ?

15. Bapak Sandi mempunyai 3.567 ekor ikan lele dan 1.259

ekor ikan gurame. Dari sejumlah ikan tersebut dijual

kepasar sebanyak 1.350 ekor. Berapakah jumlah ikan yang

belum terjual ?

Page 122: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

106

Page 123: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

106

Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar

No Indikator

Nomor Butir Pernyataan

Jumlah

Positif Negatif

1 Disiplin 1 3 2

2 Kesiapan peralatan belajar 2 9 2

3 Mengikuti pelajaran 4,10 5,6 4

4 Tanggung jawab 11,12,13,20,23,24 16 7

5 Aktif dan Kreatif 7,8 , 21 15 4

6 Menggunakan waktu 14 - 18 - 22 17,19 5

Jumlah 24

Page 124: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

107

Angket Motivasi Belajar

Nama :

Kelas :

Petunjuk pengisian

1. Tulis nama dan kelas anda pada tempat yang telah disediakan

2. Berilah tanda silang ( x ) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan anda

3. Pilih salah satu jawaban yang terdapat pada kolom :

a. Selalu (SL)

b. Sering (SR)

c. Kadang-kadang (KK)

d. Tidak Pernah (TP)

4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan apa yang anda rasakan

5. Jawaban yang anda berikan tidak mempengaruhi nilai anda

NO PERNYATAAN SL SR KK TP

1 Saya datang kekelas tepat waktu pada

saat pelajaran matematika

2 Saya membawa buku matematika dan

alat tulis pada waktu mengikuti

pelajaran matematika

3 Saya terlambat datang kesekolah pada

saat pelajaran matematika

4 Saya memperhatikan guru pada saat

menjelaskan pelajaran matematika

5 Saya mengobrol pada saat pelajaran

matematika

6 Saya mengantuk pada saat pelajaran

matematika

7 Saya bertanya kepada guru apabila ada

materi yang belum dimengerti

8 Saya menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru pada waktu pelajaran

matematika

9 Saya malas membawa buku/ LKS

matematika kesekolah

10 Saya mencatat materi pelajaran yang

diajarkan oleh guru

11 Saya mengerjakan latihan yang

diberikan guru pada saat pelajaran

matematika

12 saya mengumpulkan latihan tepat waktu

pada saat pelajaran matematika

Page 125: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

108

13 Saya mengerjakan PR matematika yang

diberikan oleh guru

14 Apabila ada ulangan matematia malam

harinya saya belajar agar mendapat nilai

yang baik

15 Saya malas untuk mengerjakan soal

yang sulit

16 Saya mencontek pekerjaan teman

apabila ada PR/ tugas

17 Saya tidak masuk pelajaran matematika

apabila sedang malas

18 Saya mengulang pelajarn yang telah

dibahas oleh guru di rumah

19 Saya malas untuk mengulang pelajaran

dirumah

20 Disaat tidak masuk sekolah saya

berusaha menanyakan pelajaran yang

tertinggal kepada teman

21 Saya berdiskusi dengan teman apabila

menemukan kesulitan pada pelajaran

matematika

22 Jika ada waktu luang saya mempelajari

buku paket matematika yang ada

diperpustakaan

23 Saya tetap mengerjakan tugas sampai

selesai walaupun saya merasa capek

24 Saya merasa tidak tenang jika tugas/ PR

belum saya kerjakan

Page 126: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

109

Rekapitulasi Skor Akhir Motivasi Belajar Matematika Tiap Dimensi

Disiplin

No Pernyataan Positif SL SR KD TP Persenatase

1 Saya datang ke kelas tepat waktu

pada saat pelajaran Matematika

10 33.33%

19 63.33%

1 3,33%

No Pernyataan Negatif SL SR KD TP Persenatase

3 Saya terlambat datang pada saat

pelajaran Matematika

-

-

9 30%

21 70%

Kesiapan Peralatan Belajar

No Pernyataan Positif SL SR KD TP Persenatase

2 Saya membawa buku dan alat tulis

pada saat pelajaran Matematika

14 46.67%

12 40%

4 13.33%

_

No Pernyataan Negatif SL SR KD TP Persenatase

9 Saya malas membawa buku/LKS

Matematika ke sekolah

_

4 13.33%

6 20%

20 67%

Page 127: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

110

Mengikuti pelajaran

No Pernyataan Positif SL SR KD TP Persenatase

4 Saya memperhatikan guru pada saat

menjelaskan pelajaran Matematika

15 50%

12 40%

2 6.67%

1 3%

10 Saya mencatat materi pelajaran

yang diajarkan oleh guru

14 47%

12 40%

3 10%

1 3.33%

No Pernyataan Negatif SL SR KD TP Persenatase

5 Saya mengobrol pada saat pelajaran

Matematika

1 3.33%

2 6.67%

13 43.33%

14 47%

6 Saya mengantuk pada saat

pelajaran Matematika

_

2 7%

4 13%

24 80%

Page 128: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

111

Tanggung Jawab

No Pernyataan Positif SL SR KD TP Persenatase

11

Saya mengerjakan

latihan yang

diberikan guru pada

saat pelajaran

Matematika

14 47% 10 33.33% 6 20% _

12

Saya mengumpulkan

latihan tepat waktu

pada saat pelajaran

Matematika

13 43.33% 12 40% 5 16.67% _

13

Saya mengerjakan

PR Matematika yang

diberikan oleh guru

10 33.33% 15 50% 5 16.67% _

20

disaat tidak masuk

sekolah saya

berusaha

menanyakan

pelakaran yang

tertinggal kepada

teman

13 43.33% 12 40% 4 13%

1 3.33%

23

Saya tetap

mengerjakan tugas

sampai selesai

walaupun walaupun

saya merasa capek

9 30% 11 36.67% 9 30% 1 3.33%

24

Saya merasa tidak

tenang jika tugas/PR

belum saya kerjakan

15 50% 11 36.67% 3 10% 1 3.33% No Pernyataan Negatif SL SR KD TP Persenatase

16

Saya mencontek

pekerjan teman

apabila ada PR/tugas

_ 5 16.67% 8 26.67% 17 56.67%

Page 129: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

112

Aktif Dan Kreatif

No Pernyataan Positif SL SR KD TP Persenatase

7

Saya bertanya

kepada guru apabila

ada materi yang

belum dimengerti

11 36.67%

12 40%

5 17%

2 6.67%

8

Saya menjawab

pertanyaan yang

diajukan oleh guru

pada waktu pelajaran

Matematika

13 43.33%

12 40.00%

4 13%

1 3.33%

21

Saya berdiskusi

dengan teman

apabila menemukan

kesulitan pada

pelajaran

Matematika

12 40%

14 47%

4 13.00%

1 3.33%

No Pernyataan Negatif SL SR KD TP Persenatase

15

Saya malas

mengerjakan soal

yang sulit

5 17%

5 17%

20 67%

Page 130: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

113

Menggunakan Waktu

No Pernyataan Positif SL SR KD TP Persenatase

14

Apabila ada ulangan

Matematika malam

harinya saya belajar

agar mendapat nilai

yang baik

10 33.33%

12 40%

7 23.33%

1 3.33%

18

Saya mengulang

pelajaran yang telah

dibahas oleh guru

dirumah

23 76,67%

7 23,33%

22

Jika ada waktu luang

saya mempelajari

buku paket

Matematika yang

diwajibkan

12 40%

9 30%

7 23.33%

2 6.67%

No Pernyataan Negatif SL SR KD TP Persenatase

17

Saya tidak masuk

pelajaran

Matematika apabila

sedang malas

1 3.33%

5 17%

24 80%

19

Saya malas untuk

mengulang pelajaran

dirumah

1 3.33%

2 6.67%

5 17%

12 40%

Page 131: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

114

Page 132: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

115

Page 133: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

114

Angket

Persepsi Siswa Terhadap Permainan Matematika

Penjelasan

Angket ini diberikan dengan tujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap permainan

matematika

Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur dan sesuai dengan yang anda rasakan ketika

melaksanakan permainan matematika

Sebelum mengisi angket ini, anda diminta mengisi identitas terlebih dahulu

Nama :

Kelas :

Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan apa yang kamu rasakan. Dengan memberi

tanda silang pada salah satu jawaban yang kamu pilih. Untuk pertanyaan no 5 jawaban

diserahkan kepada kamu secara terbuka sesuai dengan yang kamu rasakan.

1. Apakah kamu senang belajar matematika dengan menggunakan permainan matematika

ini

a. ya b. tidak

2. Apakah kamu semangat belajar matematika dengan menggunakan permainan matematika

ini

a. ya b. tidak

3. Apakah materi yang diajarkan dalam permainan matematika ini menarik

a. ya b. tidak

4. Apakah kamu merasa kesulitan belajar dengan permainan matematika ini

a. ya b. tidak

5. Apakah kamu bisa menguasai materi operasi bilangan dengan baik jika dengan

permainan matematika

a. ya b. tidak

Page 134: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

115

6. Apakah kamu merasa tertantang dengan soal-soal yang ada pada permainan matematika

ini

a. ya b. tidak

7. Apakah kamu dapat mengerjakan latihan soal yang ada pada permainan matematika ini

a. ya b. tidak

8. Apakah kamu setuju, jika guru matematika menggunakan permainan matematika untuk

mengajarkan operasi bilangan

a. ya b. tidak

Page 135: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

116

Hasil Angket Persepsi Siswa Terhadap Permainan Matematika

No Pernyataan

Banyaknya Siswa

Menjawab

Ya Tidak

1 Apakah kamu senang belajar Matematika dengan

menggunakan permainan Matematika ini

30

100% -

2 Apakah kamu semangat belajar Matematika

dengan menggunakan permainan Matematika ini

30

100% -

3 Apakah materi yang diajarkan dalam permainan

ini menarik

30

100% -

4 Apakah kamu merasa kesulitan dengan permainan

Matematika ini

5

16,67%

25

83,33%

5

Apakah kamu bisa menguasai materi operasi

bilangan dengan baik jika dengan permainan

Matematika

29

96,67%

1

3,33%

6 Apakah kamu merasa tertantang dengan soal-soal

yang ada pada permainan Matematika ini

26

86,67%

4

13,33%

7 Apakah kamu dapat mengerjakan latihan soal yang

ada pada permainan Matematika ini

29

96.67%

1

3,33%

8

Apakah kamu setuju jika guru Matematika

menggunakan permainan Matematika untuk

mengajarkan operasi bilangan

28

93,33%

2

6,67%

Page 136: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

117

Format Penilaian / Pedoman Observasi Guru

Nama :

Pertemuan/ Siklus ke :

Materi :

Tanggal :

Berilah tanda ( ) sesuai dengan hasil pengamatan!

Keterangan :

4 = Baik Sekali, 3 = Baik, 2 = Cukup, 1 = Kurang Baik

Pengamat

( )

No Hal penilaian Skor

1 2 3 4

1 Keterampilan membuka pelajaran

2 Keterampilan memberikan appersepsi

3 Keterampilan memberikan materi

4 Keterampilan menyampaikan tujuan belajar

5 Keterampilan memotivasi siswa

6 Pengelolaan kelas pada saat permainan matematika berlangsung

7 Ketepatan penggunaan metode

8 Penguasaan menggunakan metode

9 Performance

10 Interaksi dengan siswa

11 Penguasaan ruangan dan pandangan mata

12 Teknik berbicara

13 keterampilan bertanya

14 Keterampilan menjawab pertanyaan

15 Penggunaan media/ alat peraga

16 Ketepatan penggunaan alat evaluasi

17 Keterampilan menutup pelajaran

Total skor

Page 137: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

117

Page 138: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

118

Lembar Observasi Siswa

No Aktivitas Siswa Kode Siswa

A1 A2 A3 A4 A5 B1 B2 B3 B4 B5 C1 C2 C3 C4 C5 D1 D2 D3 D4 D5

1 Sudah berada di dalam

kelas pada saat guru

memasuki kelas

2 Membawa peralatan belajar

dan buku sumber belajar

matematika

3 Memperhatikan penjelasan

guru

4 Fokus dalam mengerjakan

soal-soal latihan yang

diberikan guru pada saat

permainan matematika

5 Mengumpulkan tugas tepat

waktu

6 Antusias dalam mengikuti

permainan matematika

7 Mengerjakan pekerjaan

rumah

Jumlah

Page 139: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

126

KUTIPAN WAWANCARA

Nama :

Pendidikan Terakhir :

Mengajar dikelas :

Lama Mengajar :

Nama Sekolah :

Pertanyaan :

1. Apakah ibu/ bapak membuat perencanaan pembelajaran terlebih dahulu

sebelum mengajar di kelas?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

2. Metode apa yang paling sering ibu/ bapak gunakan dalam mengajar

matematika, mengapa?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

3. Dikelas yang ibu/ bapak ajarkan terdapat materi operasi bilangan, metode

apa yang dipakai ketika materi itu tersebut diajarkan?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

4. Apakah ibu/ bapak pernah menggunakan metode permainan matematika

dalam proses pembelajaran matematika dikelas?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Page 140: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

127

………………………………………………………………………………

5. Bagaimana respon siswa selama pembelajaran matematika berlangsung?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

6. Langkah apa yang ibu/ bapak gunakan untuk menimbulkan minat siswa

terhadap pelajaran matematika?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

7. Bagaimana hasil belajar matematika siswa selama ini?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Bekasi, 31 Agustus 2009

Guru yang bersangkutan

Irma Suryani

Page 141: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

128

PERTANYAAN WAWANCARA

Nama :

Pendidikan Terakhir :

Mengajar dikelas :

Lama Mengajar :

Nama Sekolah :

Pertanyaan :

1. Apakah ibu/ bapak membuat perencanaan pembelajaran terlebih dahulu

sebelum mengajar di kelas?

2. Metode apa yang paling sering ibu/ bapak gunakan dalam mengajar

matematika, mengapa?

3. Dikelas yang ibu/ bapak ajarkan terdapat materi operasi bilangan, metode

apa yang dipakai ketika materi itu tersebut diajarkan?

4. Apakah ibu/ bapak pernah menggunakan metode permainan matematika

dalam proses pembelajaran matematika dikelas?

5. Bagaimana respon siswa selama pembelajaran matematika berlangsung?

6. Langkah apa yang ibu/ bapak gunakan untuk menimbulkan minat siswa

terhadap pelajaran matematika?

7. Bagaimana hasil belajar matematika siswa selama ini?

Page 142: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

128

Hasil Penilaian Validitas Isi Oleh Para Rater

No Butir Nilai

A B C

1 3 3 2

2 3 3 3

3 2 2 2

4 3 2 2

5 3 3 3

6 3 3 2

7 3 3 2

8 3 3 2

9 3 3 2

Keterangan Rater:

A = Eva Musyrifah, S. Pd., M. Si

B = Firdausi, S. Si., M. Pd

C = Otong Suhyanto, M. Si

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. M. Ali Hamzah, M.Pd Gelar Dwirahayu, M. Pd

Page 143: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

131

DAFTAR NILAI TES HASIL BELAJAR SIKLUS I DAN II

No Nama Nilai Tes Siklus

I II

1 A1 74 93

2 A2 76 97

3 A3 64 100

4 A4 70 87

5 A5 50 87

6 B1 74 93

7 B2 72 93

8 B3 72 87

9 B4 78 97

10 B5 52 70

11 C1 52 80

12 C2 68 83

13 C3 72 93

14 C4 56 80

15 C5 72 93

16 D1 52 70

17 D2 70 83

18 D3 88 100

19 D4 70 93

20 D5 88 100

21 E1 76 86

22 E2 78 93

23 E3 64 83

24 E4 88 100

25 E5 58 80

26 F1 86 100

27 F2 58 87

28 F3 76 87

29 F4 74 93

30 F5 88 100

Rata-rata 68,2 89,6

Page 144: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

132

Perbandingan Nilai Pra Penelitian dengan Nilai Siklus I dan II

No Nama Nilai

Pra Penelitian I II

1 A1 45 74 93

2 A2 65 76 97

3 A3 55 64 100

4 A4 45 70 87

5 A5 15 50 87

6 B1 60 74 93

7 B2 55 72 93

8 B3 45 72 87

9 B4 75 78 97

10 B5 35 52 70

11 C1 20 52 80

12 C2 45 68 83

13 C3 50 72 93

14 C4 45 56 80

15 C5 45 72 93

16 D1 30 52 70

17 D2 35 70 83

18 D3 90 88 100

19 D4 45 70 93

20 D5 90 88 100

21 E1 60 76 86

22 E2 75 78 93

23 E3 35 64 83

24 E4 85 88 100

25 E5 55 58 80

26 F1 75 86 100

27 F2 45 58 87

28 F3 70 76 87

29 F4 55 74 93

30 F5 95 88 100

Rata-rata 54,67 68,2 89,6

Page 145: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

133

Pedoman wawancara siswa

1. Apakah kamu suka dengan pelajaran matematika? Berikan alasan

2. Ketika saya menjelaskan, apakah kamu dapat memahami dengan baik?

3. Apakah kamu bosan ketika saya menjelaskan materi pelajaran?

4. Apakah kamu dapat mengerjakan soal-soal pada permainan matematika

dengan baik?

5. Bagaimana menurut kamu setelah mengikuti proses belajar matematika

dengan permainan matematika?

Page 146: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

134

Kutipan wawancara

Wawancara kepada siswa yang dilakukan pada akhir siklus I, rabu, 14

Oktober 2009. Berikut ini adalah kutipan wawancara peneliti dengan tiga orang

siswa yaitu perwakilan dari siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah.

I. Wawancara dengan perwakilan siswa berprestasi tinggi

P : maaf ya ibu mengganggu sebentar, ada yang mau ibu tanyakan sama kamu

S : mau nanya apa bu ?

P : ibu mau Tanya, kamu suka tidak dengan matematika?

S : suka bu, saya lebih suka matematika karena saya senang berhitung

P : ketika ibu menjelaskan kamu bisa memahami dengan baik?

S : bisa bu

P : kamu bosan tidak waktu ibu menjelaskan?

S : tidak bu

P : ketika ibu memberikan soal-soal pada permainan matematika apakah kamu

dapat mengerjakannya dengan baik?

S : iya bu, saya dapat mengerjakan soal-soal pada permainan matematika

P : bagaimana menurut kamu setelah mengikuti proses belajar dengan

permainan matematika?

S : saya jadi lebih suka lagi dengan matematika, karena dengan permainan

matematika belajarnya jadi ga bosen.

II. Wawancara dengan perwakilan siswa berprestasi sedang

P : maaf ya ibu mengganggu sebentar, ada yang mau ibu tanyakan sama kamu

S : iya bu

P : ibu mau Tanya, kamu suka tidak dengan matematika?

S : tidak suka bu, karena membosankan bu pelajarannya susah

P : ketika ibu menjelaskan kamu bisa memahami dengan baik?

S : bisa bu

P : kamu bosan tidak waktu ibu menjelaskan?

S : tidak bu

Page 147: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

135

P ; ketika ibu memberikan soal-soal pada permainan matematika apakah kamu

dapat mengerjakannya dengan baik?

S : iya bu, tapi saya sering ketinggalan karena saya ngitungnya lama

P : bagaimana menurut kamu setelah mengikuti proses belajar dengan

permainan matematika?

S : saya jadi ga bosen lagi bu karena belajar matematika dengan permainan

jadi lebih menyenangkan

III. Wawancara dengan perwakilan siswa berprestasi rendah

P : maaf ya ibu mengganggu sebentar, ada yang mau ibu tanyakan sama kamu

S : (hanya mengangguk)

P : ibu mau tanya, kamu suka tidak dengan matematika?

S : tidak suka karena susah bu

P : ketika ibu menjelaskan kamu bisa memahami dengan baik?

S : kadang-kadang bisa

P : kamu bosan tidak waktu ibu menjelaskan?

S : tidak bu

P : ketika ibu memberikan soal-soal pada permainan matematika apakah kamu

dapat mengerjakannya dengan baik?

S : kadang-kadang

P : bagaimana menurut kamu setelah mengikuti proses belajar dengan

permainan matematika?

S : saya jadi ga bosen belajar matematika

Page 148: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

136

CATATAN LAPANGAN

Pertemuan ke : 1

Hari/ Tanggal : Selasa/ 6 Oktober 2009

Pendahuluan :

Kegiatan Inti :

Penutup :

Guru mengabsen siswa, 1 siswa tidak hadir.

Masih ada 2 siswa yang belum menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran.

Beberapa siswa masih belum siap belajar, masih ada yang bercanda dan

mengobrol dengan teman.

Masih ada 3 siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dengan

sungguh-sungguh.

Masih ada yang mengobrol dan bercanda pada saat guru menjelaskan.

Siswa mengandalkan teman bila tidak bisa mengerjakan soal latihan.

Siswa malu dalam bertanya

Siswa diam saja bila guru bertanya

Kondisi kelas masih gaduh, 5 menit sebelum pelajaran berakhir.

Page 149: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/309/1/101700... · siswa, lembar wawancara, angket motivasi belajar, angket persepsi

137

CATATAN LAPANGAN

Pertemuan ke : 5

Hari/ Tanggal : Selasa/ 20 Oktober 2009

Pendahuluan :

Kegiatan Inti :

Penutup :

Guru mengabsen siswa, semua siswa hadir.

Terlihat para siswa sudah siap untuk belajar.

Masih ada 2 siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dengan

sungguh-sungguh.

Pada saat mengerjakan tugas, terlihat 2 siswa melamun dan asik bermain.

Siswa bersemangat bila guru mengadakan permainan matematika.

Kondisi kelas masih gaduh, pada saat permainan matematika berlangsung.