angket aktifitas belajar ok

20
  BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Dari tahap persiapan hingga pelaporan hasil penelitian dilakukan selama 4 bulan, yakni mulai bulan Januari sampai dengan April 2012. 3.1.2 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kapencar Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo. 3.2 Variabel Yang Diteliti Penelitian ini terdapat tiga variabel yang menjadi obyek penelitian, yaitu: 1. Metode pemecahan masalah sebagai variabel bebas atau variabel X yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain.  2. Hasil belajar Matematika sebagai variabel terikat atau variabel dependen atau variabel Y1, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel X. 3. Keaktifan siswa sebagai variabel terikat atau variabel dependen atau variabel Y2, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel X. 3.3 Teknik Analisis Data Teknik pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh data agar diolah dan disajikan sesuai dengan masalah di dalam penelitian. Teknik  pengumpulan data yang digunakan bertujuan untuk mengetahui tingkat aktifitas  belajar siswa. Data penel itian ini dikumpulkan dengan cara menggunakan angket, tes dan observasi, angket digunakan untuk menjaring data tentang keaktifan. Data proses tindakan berupa informasi tentang tingkat aktifitas belajar Matematika siswa pada saat pembelajaran melalui pengamatan, informasi upaya 23 

Upload: herry-fazry-tarigan

Post on 07-Oct-2015

550 views

Category:

Documents


113 download

DESCRIPTION

Angket untuk skripsi

TRANSCRIPT

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian

    Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran

    2011/2012. Dari tahap persiapan hingga pelaporan hasil penelitian dilakukan

    selama 4 bulan, yakni mulai bulan Januari sampai dengan April 2012.

    3.1.2 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kapencar Kecamatan Kertek

    Kabupaten Wonosobo.

    3.2 Variabel Yang Diteliti Penelitian ini terdapat tiga variabel yang menjadi obyek penelitian, yaitu:

    1. Metode pemecahan masalah sebagai variabel bebas atau variabel X yaitu

    variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain.

    2. Hasil belajar Matematika sebagai variabel terikat atau variabel dependen atau

    variabel Y1, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel

    X.

    3. Keaktifan siswa sebagai variabel terikat atau variabel dependen atau variabel

    Y2, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel X.

    3.3 Teknik Analisis Data

    Teknik pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh data

    agar diolah dan disajikan sesuai dengan masalah di dalam penelitian. Teknik

    pengumpulan data yang digunakan bertujuan untuk mengetahui tingkat aktifitas

    belajar siswa. Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara menggunakan angket,

    tes dan observasi, angket digunakan untuk menjaring data tentang keaktifan.

    Data proses tindakan berupa informasi tentang tingkat aktifitas belajar

    Matematika siswa pada saat pembelajaran melalui pengamatan, informasi upaya

    23

  • 24

    guru untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa melalui pengamatan yang akan

    dibantu oleh observer. Data pada proses tindakan diperoleh dari setiap siklus.

    Data yang diperoleh perlu dijaga validititasnya melalui empiric Data

    kuantitatif diperoleh dari data kemampuan siswa yang diambil dari hasil Pra

    Siklus dan post Siklus dan kemampuan mengisi angket menggunakan katagori

    sangat rendah (20 x < 36), rendah (36 x < 52), sedang (52 x < 68) dan baik

    (68 x < 84) (Arikunto, 2010: 115). Data kualitatif diperoleh dari penggunaan

    lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru dalam kegiatan

    pembelajaran baik di dalam kelas atau di luar kelas.

    Data kuantitatif melalui instrumennya dari data informasi nilai hasil tes

    formatif dalam pembelajaran membaca. Data kualitatif (observas Jenis data dalam

    penelitian ini didasarkan pada sifatnya berupa data kualitatif dan data kuantitatif).

    Data kualitatif merupakan semua data yang dinyatakan dalam bentuk deskriptif

    bukan angka, dalam hal ini diantaranya berupa data identifikasi siswa. Sedangkan

    data kuantitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk angka, dalam hal

    ini adalah data nilai siswa.

    Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

    a. Angket aktivitas belajar

    Kisi-kisi Angket terhadap aktivitas belajar yang digunakan adalah sebagai

    berikut:

  • 25

    Tabel 3.1

    Kisi-Kisi Angket Keaktifan Belajar Siswa

    No. Aspek Indikator F UF Jumlah

    1. Kegiatan Visual

    - Membaca materi 1, 17 9, 25 4

    2. Kegiatan lisan

    - Bertanya - Mengemukakan

    ide/pemikiran - Diskusi 2, 18, 33 10, 26, 38 6

    3. Kegiatan mendengarkan

    - Mendengarkan materi pelajaran

    - Mendengarkan presentasi 3, 19, 34 11, 27 5

    4. Kegiatan menulis

    - Membuat ringkasan - Mengerjakan

    latihan - Aktif

    mengumpulakan ide dan mencatat hasil

    penelitian 4, 20, 35 12, 28 5

    5. Kegiatan menggambar

    - Menggambar diagram

    - Menggambar sumber belajar

    - Menggambar obyek penelitian 5, 21,29 13 4

    6. Kegiatan motorik

    - Hadir saat penelitian di sekolah

    - Melakukan/ membantu menyiapkan alat-alat

    percobaan 6, 22,37 14, 30 5

    7. Kegiatan mental

    - Memecahkan masalah

    - Menganalisis soal - Mengambil

    keputusan 7, 23 15, 31 4

    8. Kegiatan emosional

    - Bersemangat - Berani - Bosan - Gugup - Takut 8, 24 16, 32, 36 5

    Jumlah item yang valid

    20 18 38

  • 26

    Scoring: Dalam menentukan skor, maka sistem skoring menggunakan skala

    Likert. dengan 4 pilihan jawaban yaitu Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak

    sesuai (TS), dan Sangat tidak sesuai (STS). Untuk pernyataan positif skala yang

    digunakan adalah 4, 3, 2, dan 1 sedangkan untuk penyataan negatif 1, 2, 3, dan 4.

    Tabel 3.2

    Kriteria Penilaian

    Pilihan jawaban Skor untuk item positif Skor untuk item negatif

    SS 4 1

    S 3 2

    TS 2 3

    STS 1 4

    Skor tertinggi= 4x jumlah soal

    Skor terendah= 1x jumlah soal

    Interval = Jumlah skor tertinggi-jumlah skor terendah

    Jumlah kriteria

    = Jumlah skor tertinggi-jumlah skor terendah

    5

    Kriteria penilaian angket keaktifan: - Sangat tinggi - Tinggi

    - Rendah - Sedang

    - Sangat rendah

    Berdasarkan kriteria keaktifan siswa, maka dapat diketahui bahwa skor terendah

    adalah 1(penilaian skor terendah) x jumlah soal yang valid dan skor tertinggi

    adalah 4(penilaian skor tertinggi)x jumlah soal yang valid.

  • 27

    Tabel 3.3

    Angket Keaktifan Belajar Siswa

    SS= Sangat Sesuai; S= Sesuai; TS= Tidak sesuai; STS= Sangat Tidak Sesuai No. Pernyataan SS S TS STS

    1. Bila diberi materi pelajaran oleh guru saya akan segera membaca materi tersebut

    2. Saya akan bertanya bila tidak mengerti

    3. Saya mendengarkan bila guru sedang menerangkan materi pelajaran

    4. Sesudah pelajaran saya membuat ringkasan tentang materi yang saya dapatkan

    5. Saya menggambar diagram yang isinya materi untuk memudahkan saya dalam belajar

    6. Saya hadir dalam setiap penelitian kelompok di sekolah

    7. Saya tertarik untuk memecahkan masalah-masalah yang diberikan guru kepada siswa

    8. Saya bersemangat untuk mengikuti mata pelajaran MTK

    9. Saya tidak membaca materi bila tidak diminta oleh guru

    10. Saya tidak akan mengemukakan ide/pemikiran saya bila tidak diminta oleh guru

    11. Bila guru sedang menerangkan materi pelajaran, saya lebih memilih untuk berbicara

    dengan teman lain

    12. Saya akan mencatat bila diminta oleh guru

    13. Saya malas bila menerangkan materi dengan menggunakan skema gambar

    14. Saya tidak hadir dalam setiap penelitian kelompok seperti yang diajarkan oleh guru

    15. Saya tidak mau bila ditunjuk untuk membuat keputusan dalam kelompok

    16. Saya merasa bosan ketika teman menerangkan materi pelajaran melalui presentasi

    kelompok

    17. Saya membaca materi pelajaran terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai

    18. Saya mampu mengemukakan ide/ pemikiran saya di kelas

    19. Saya mendengarkan presentasi sehingga lebih cepat menangkap materi

    20. Mengerjakan latihan soal membuat saya lebih mengerti materi pelajaran yang saya

    dapat

    21. Saya berantusias saat menggambar sumber belajar di lingkungan sekitar

    22. Saya membantu menyiapkan alat-alat untuk melakukan penelitian

    23. Saya akan menganalisa soal yang diberikan oleh guru kepada siswa

    24. Saya berani bila guru meminta saya untuk tampil di depan kelas

    25. Saya lebih memilih mencontek teman dari pada harus membaca materi yang akan

    diujikan

    26. Saya tetap diam walaupun saya kurang mengerti materi yang diterangkan oleh guru

    27. Saya lebih memilih bercanda dengan teman sebangku saya dari apada mendengarkan

    presentasi

    28. Saya lebih membuat fotocopy catatan milik teman daripada saya harus mencatatn

    sendiri

    29. Ketika menggambar objek penelitian saya diminta teman untk menggambarkannya

    30. Menurut saya kegiatan penelitian kelompok sekolah tidak penting

    31. Menganalisis soal yang diberikan oleh guru hanya memuang waktu

    32. Saya merasa gugup bila guru menunjuk saya untuk mengemukakan ide pemikiran

    saya dikelas

    33. Menurut saya diskusi merupakan hal penting dalam kegiatan belajar mengajar

    34. Saya sangat antusias saat mendengarkan perdebatan tentang masalah pelajaran

    35. Saya aktif mengumpulkan informasi, data, dan mencatat hasil penelitian

    36. Saya merasa takut unuk mengemukakan ide/emikiran saya dikelas karena takut.

    37. Saya senang ketika mengikuti kegiatan penelitian di sekolah.

    38 Saya lebih memilih diam walupun saya tahu topik pelajaran yang sedang dibahas oleh

    guru.

  • 28

    Diadopsi dari: Angket keaktifan Tegas Edy Swasono,(2011).

    b.Lembar Observasi

    Observasi dilakukan oleh peneliti terhadap proses belajar mengajar di kelas

    yang dilakukan oleh peneliti bersama untuk mengetahui cara mengajar di kelas

    serta kondisi siswa pada saat menerima pelajaran di dalam kelas. Pengamatan

    memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan

    pengetahuan langsung diperoleh dari data. Data tersebut dilihat dari hasil

    pernyataan terhadap jawaban pengisian angket keaktifan yang sudah di sediakan

    pada pra siklus. Observasi ini dilakukan di kelas III SD N Kapencar 1 Kecamatan

    Kertek Kabupaten Wonosobo untuk mendapat gambaran secara langsung tentang

    kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Seluruh kegiatan siswa dari mulai

    persiapan dan pada saat menerima pelajaran dari guru selama proses belajar

    mengajar berlangsung dapat diamati dengan menggunakan teknik ini.

    Sebelum instrumen dibuat, maka peneliti terlebih dahulu membuat komponen dari

    kedua variabel, yaitu variabel penggunaan metode pemecahan masalah dan keafan

    belajar Matematika siswa. Adapun komponen tersebut adalah sebagai berikut:

  • 29

    Tabel 3.4

    Kisi-kisi Instrumen Pembelajaran Konsep / Variabel Aspek / Dimensi Indikator Item

    Penerapan metode

    pemecahan masalah

    1. Pra Pembelajaran 1. Kesiapan peserta didik mengikuti pelajaran 1, 2, 3, 4

    2. Kegiatan Inti 1. Tingkat penguasaan materi oleh siswa 2. Terlibat aktif dalam kegiatan kelompok 3. Terjadi hubungan yang kondusif antar anggota

    kelompok 4. Membuat rencana penyelesaian dalam

    menyelesaikan masalah tentang operasi hitung campuran

    5. Mengerjakan operasi hitung campuran dengan metode pemecahan masalah

    6. Mengerjakan soal secara individual tentang operasi hitung campuran

    5,6,7,8,

    3. Kegiatan akhir 1. Menyimpulkan materi yang sudah dipelajari hargai kelompok lain saat menjadi presenter

    2. Melakukan refleksi dan mereview membenarkan masalah tentang operasi hitung campuran Memberikan respon positif dari pertanyaan yang diajukan kelompok lain.

    3. Mengerjakan soal secara individual tentang operasi hitung camp-uran

    10,11,12,

    4. Kegiatan dari guru 1. Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru

    2. Disiplin dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

    3. Merespon bimbingan guru secara baik 4. Melaksanakan tindak lanjut yang diberikan guru.

    15,16,17,

    18,19,20

    Tabel 3.5

    Kisi-kisai Observasi Guru

    No. Indikator Item

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    Menyampaikan cakupan materi tentang pemecahan masalah secara

    detail

    Memberikan contoh cara menyelesaikan masalah soal cerita tentang

    operasi hitung campuran

    Menyelesaikan soal cerita tentang operasi hitung campuran dengan

    menggunakan metode pemecahan masalah.

    Guru meminta siswa membuat perencanaan penyelesaian pada

    masalah tentang operasi hitung campuran

    Guru meminta untuk melaksanakan rencana penyelesaian pada

    masalah operasi hitung campuran

    Guru meminta siswa untuk berpikir mandiri dalam menyelesaikan

    masalah operasi hitung campuran

    Guru memberikan pertanyaan tentang operasi hitung campuran.

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

  • 30

    c. Dokumentasi

    Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data, dengan

    menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

    gambar maupun elektronik. Teknik ini digunakan guna memperoleh data tentang

    nama siswa, nomor induk, nilai laporan tugas dan juga aktifitas siswa dalam

    proses pembelajaran melalui dokumentasi elektronik pada siswa kelas II SD N

    Kapencar 01 Kec. Kertek Kab. Wonosobo.

    d. Tes

    Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses

    pembelajaran pada akhir kegiatan tiap siklus (post test) dengan memberikan

    lembar kerja soal kepada semua siswa.

    3.3.1 Uji Coba Instrumen Setelah instrumen penelitian disusun maka langkah selanjutnya adalah

    melakukan uji coba terhadap instrument penelitian tersebut. Uji coba ini

    dilakukan sebelum dilaksanakannya penelitian yang sesungguhnya, tujuan uji

    coba ini adalah untuk melihat validitas (kesahihan ) dan reliabilitas (keterandalan)

    instrument yang digunakan dalam penelitian.

    a. Validitas Instrumen

    Uji validitas digunakan sebagai alat ukur guna mengetahui seberapa cermat

    suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Untuk menentukan tingkat validitas

    instrumen penelitian ini, digunakan variabel konstruk (Construct Validity),

    dimana suatu pengukuran erat kaitannya dengan konsep yang diangkat dari

    teori yang digunakan sebagai dasar perumusan hipotesis, Instrumen yang

    sudah sesuai dengan isi aspek yang diukur, dikatakan sudah memiliki

    validitas konstruk.

    b. Uji Reliabilitas

    Uji Reliabilitas digunakan sebagai pengukur layak tidaknya instrumen dipakai

    sebagai alat ukur kapanpun instrumen tersebut digunakan. Menurut Singgih

    Santoso dalam Andri Kurniawan (2010: 18) suatu item instrument penelitian

    dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation

  • 31

    0,1. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa, dari 10 item terdapat 8 item

    dinyatakan valid dan 2 item dinyatakan tidak valid dengan skala alpha 583.

    Dengan skala alpha 583 instrumen tidak dapat diterima sebagai alat ukur,

    Sehingga dilakukan pengolahan data yang kedua. Dalam pengolahan data

    yang kedua, jumlah item yang digunakan yaitu 8 item. Setelah diolah

    ternyata, dari 8 item valid semua dan skala alphanya naik menjadi 729.

    Selanjutnya untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau tingkat

    keajegan jawaban siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen

    digunakan metode Alpha (Cronbachs). Besarnya koofesien alpha merupakan

    tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini

    dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows.

    Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang

    dikembangkan oleh George dan Mallery (Andri Kurniawan 2010: 19) untuk

    menentukan tingkat reabilitas menggunakan kriteria sebagai berikut :

    0,7 : tidak dapat diterima

    0,7 < 0,8 : dapat diterima

    0,8 < 0,9 : reliabilitas bagus

    > 0,9 : reliabilitas memuaskan.

    3.3.2 Analisis Taraf Kesukaran Tingkat kesukaran soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan

    tidak terlalu sukar. Kriteria yang digunakan menurut Sudjana (2011:135)

    adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut.

    Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut.

    Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut:

    0 0,30 = Soal kategori sukar

    0,31 0,70 = Soal kategori sedang

    0,71 1,00 = Soal kategori mudah

    Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesulitan soal adalah

    dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

  • 32

    I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal

    B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

    N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang

    dimaksudkan.

    Tingkat kesukaran soal yang akan dianalisis adalah soal yang valid. Setelah

    diperiksa hasilnya adalah sebagai berikuT.

    Tabel 3.6

    Taraf Kesukaran Soal Matematika Siklus I

    No Soal Valid Banyaknya Siswa yang

    menjawab (N)

    Banyaknya Siswa yang

    Menjawab Benar (B)

    Indeks

    Kategori Soal

    2 25 15 0,6 Sedang

    5 25 20 0,8 Mudah

    6 25 13 0,52 Sedang

    7 25 19 0,76 Mudah

    10 25 18 0,72 Mudah

    Tabel 3.7

    Taraf Kesukaran Soal Matematika Siklus II

    No Soal Valid Banyaknya Siswa yang

    menjawab (N)

    Banyaknya Siswa yang

    Menjawab Benar (B)

    Indeks

    Kategori Soal

    1 25 23 0,92 Mudah 4 25 8 0,32 Sedang 8 25 17 0,68 Sedang 9 25 15 0,6 Sedang

    14 25 12 0,48 Sedang

    3.4 Indikator Kinerja Sebagai tolok ukur keberhasilan penelitian ini adalah dengan

    meningkatnya keaktifan belajar siswa melalui observasi yang datanya

    menggunakan angket tentang keaktifani belajar pada tiap siklus. Sesuai dengan

    masalah yang diteliti, yaitu meningkatkan keaktifan belajar siswa maka digunakan

    indikator keberhasilan sebagai berikut:

  • 33

    1. Secara klasikal 70% dari jumlah keseluruhan kegiatan pembelajaran dengan

    menggunakan metode pemecahan masalah yang diterapkan oleh guru minimal

    dengan kategori sedang.

    2. Peneliti memberi target ketuntasan terhadap keaktifan belajar siswa 100% dan

    nilai tes formatif diatas 60.

    c. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang

    direncanakan dalam dua siklus. Adapun kegiatan yang dilaksanakan meliputi :

    perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing), dan

    refleksi (reflecting). (Kemmis dan Mc Taggart)

    Gambar. 3.1

    Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

    Rancangan penelitian

    Rancangan penelitian dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang

    terdiri dari tiga siklus yang masing-masing siklus meliputi:

    Perencanan (planing)

    Dalam tahap ini penulis menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

    dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap

  • 34

    menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu

    mendapatkan perhatian khusus untuk diamati.

    Pelaksanaan tindakan (action)

    Tahap pelaksanaan penulis berusaha menaati apa yang harus dirumuskan

    dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam

    refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan

    secara seksama agar sinkron dengan maksud semula.

    Pengamatan (observasi)

    Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pengajaran yang

    sedang dilakukan.

    Refleksi (reflection)

    Dalam tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

    yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru

    pelaksana sudah selesai melakukan tindakan.

    3.4.1 Perencanaan Tahap Penelitian

    Tahap Perencanaan Penelitian

    Kegiatan dalam perencanaan mencangkup

    a) Persiapan menyusun program pembelajaran yaitu guru merumuskan tujuan

    yang akan dicapai dalam pembelajaran, mencari model pembelajaran,

    metode pembelajaran serta teknik pembelajaran yang sesuai dengan materi

    yang akan disampaikan kepada siswa serta merancang instrument penilaian,

    baik proses maupun hasil pembelajaran.

    b) Menyusun program pembelajaran yaitu menentukan alokasi waktu, memilih

    materi yang sesuai, merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun scenario

    dan merancang instrument penilaian.

    c) Mencoba dan berlatih menggunakan scenario yang disusun agar sesuai

    dengan tujuan yang diharapkan.

  • 35

    3.4.2 Perencanaan Siklus I

    a. Perencanaan 1) Identifikasi Masalah

    Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam

    pembelajaran soal Matematika bentuk cerita pokok bahasan pengerjaan hitung

    campuran dan mencari alternatif pemecahan masalahnya.

    2) Jadwal Pelaksanaan

    - Pertemuan pertama, Guru memberikan pre-tes selanjutnya siswa dibimbing

    bagaimana mengerjakan soal cerita pokok bahasan pengerjaan hitung

    campuran yang menggunakan operasi hitung penjumlahan/pengurangan

    dengan perkalian yang diselesaikan dengan metode pemecahan masalah.

    - Pertemuan kedua, menyelesaikan hitungan campuran yang memuat 2 atau

    lebih operasi hitung yaitu perkalian dan pembagian serta menggunakan tanda

    kurung.

    b. Menyiapkan dokumen Guru menyiapkan soal-soal, dan observasi dan soal tes formatif siklus I.

    c. Pelaksanaan Tindakan Tindakan dalam siklus I dilakukan dalam 3 pertemuan waktunya 2x35 menit.

    Pada siklus 1 ini berdasarkan analisis dan refleksi awal penelitian, yang dilakukan

    dalam 4 tahap: perencanaan, pelaksanaan, Observasi dan Refleksi. Secara rinci

    sebagai berikut:

    Perencanaan

    Dalam perencanaan ini disusun:

    - Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

    - Siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi tentang:

    Soal yang memuat operasi hitung campuran + dan

    Soal yang memuat hitung campuran + dan x atau dan x

    - Menyiapkan guru lain sebagai guru kelas.

    - Menyusun lembar kerja atau lembar tugas.

    - Menyiapkan soal-soal yang akan dibagikan kepada siswa.

    - Menyiapkan lembar analisis.

  • 36

    - Menyiapkan lembar observasi.

    - Memahami masalah dalam soal cerita materi pokok operasi hitung campuran.

    - Membuat rencana penyelesaian untuk mengerjakan soal cerita materi pokok

    operasi hitung campuran.

    Pelaksanaan

    - Pertemuan pertama siklus 1 siswa memahami tentang pemecahan masalah

    pada soal cerita tentang operasi hitung campuran yang memuat +, -.

    - Siswa membuat rencana penyelesaian dalam mengerjakan soal cerita tentang

    operasi hitung campuran yang memuat +, -.

    - Siswa melakukan rencana penyelesaian soal cerita materi pokok operasi

    hitung yang memuat +, -.

    - Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang soal cerita materi pokok

    operasi hitung campuran yang memuat +, -.

    - Siswa berpikir secara mandiri tentang soal cerita materi pokok operasi hitung

    campuran yang memuat +, -.

    - Siswa membentuk kelompok, dengan tiap kelompok terdiri dari 5 orang

    siswa.

    - Siswa mendiskusikan tentang cara menyelesaikan soal cerita tentang operasi

    hitung campuran yang memuat +, -.

    - Siswa mendiskusikan tentang isi soal cerita yaitu siswa dibimbing untuk

    menulis dan apa yang diketahui apa yang ditanyakan.

    - Kelompok yang sudah selesai berdiskusi mempresentasikan dedepan kelas

    hasil diskusinya tentang soal cerita materi pokok operasi hitung campuran

    yang memuat +, -.

    - Siswa menjawab soal lain yang diberikan guru tentang soal cerita materi

    pokok operasi hitung campuran yang memuat +, -.

    - Sedangkan pada pertemuan kedua siklus 1 membahas tentang isi soal cerita

    yaitu siswa dibimbing untuk menulis dan apa yang diketahui apa yang

    ditanyakan pada soal cerita materi pokok operasi hitung campuran yang

    memuat x, :.

  • 37

    - Siswa tanya jawab tentang operasi hitung campuran pada x, : yang diperlukan

    untuk menjawab soal cerita itu dan bagaimana kalimat Matematikannya.

    - Diskusi kelas untuk menyelesaikan kalimat Matematika dengan aturan

    pengerjaan hitung yang berlaku tentang soal cerita materi pokok operasi

    hitung campuran pada x, :.

    - Diskusi kelas tentang cara mencocokkan kembali antara hasil dengan soal

    semula.

    - Siswa menyelesaikan soal cerita materi pokok operasi hitung campuran yang

    memuat x, : pada buku paket Matematika kelas III Sekolah Dasar.

    - Membahas tugas yang diberikan pada pertemuan yang sebelumnya tentang

    soal cerita materi pokok operasi hitung campuran yang memuat +, -.

    - Pertemuan kedua siklus 1 membahas pekerjaan rumah dari soal yang

    diberikan pada pertemuan sebelumnya tentang soal cerita materi pokok

    operasi hitung campuran yang memuat +, -.

    - Siswa memahami cara pengerjaan hitung campuran yang memuat operasi

    hitung + dan - dan penggunaan tanda (...).

    - Tanya jawab tentang soal hitung yang memuat + dan -

    - Diskusi kelas tentang pengerjaan hitung campuran yang memuat operasi

    hitung +, -, dalam tanda (....) dan bagaimana penyelesaiannya.

    - Siswa menyalesaikan soal serupa tentang operasi hitung campuran pada soal

    cerita.

    - Membahas soal cerita yang memuat pengerjaan hitung x dan : serta

    menggunakan tanda kurung (....) dengan metode pemecahan masalah.

    - Tanya jawab tentang isi soal cerita guna memahami isinya. Siswa dibimbing

    untuk menulis apa yang diketahui dan apa yang ditanya.

    - Diskusi kelas tentang syarat atau operasi hitung yang diperlukan untuk

    menjawab soal cerita serta dengan bimbingan guru siswa digiring untuk

    menuliskan kalimat Matematika.

    - Tanya jawab tentang cara menyelesaikan soal cerita yang telah ditulis serta

    siswa disuruh menjawabnya. Salah satu siswa diminta untuk mengerjakan di

    papan tulis.

  • 38

    - Diskusi kelas untuk mencocokkan hasil yang diperoleh dengan soal semua.

    - Pada pertemuan ketiga siklus 1 Membahas tugas yang diberikan pada

    pertemuan yang sebelumnya.

    - Guru memberikan tes formatif yang memuat materi yang disampaikan pada

    pertemuan pertama dan pertemuan kedua tentang operasi penjumlahan dan

    pengurangan.

    - Siswa mengerjakan soal tes formatif dalam lembar jawab yang tersedia.

    - Guru mengoreksi hasil ulangan siswa dan sekaligus memberikan nilai sesuai

    dengan skor yang telah ditentukan.

    Observasi

    Pengamatan oleh observer dilakukan dengan menggunakan dua macam

    lembar pengamatan, yaitu lembar pengamatan untuk mengetahui keaktifani

    belajar Matematika siswa, perhatian siswa terhadap materi yang diberikan dan

    partisipasi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

    Refleksi

    Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan

    pada siklus I dapat berjalan dengan baik atau tidak, apakah dengan pembelajaran

    ini bisa menarik perhatian siswa, menyenangkan menurut siswa serta dapat

    meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Matematika atau tidak.

    Kekurangan dan kelebihan yang terjadi selanjutnya akan dijadikan bahan

    pertimbangan dalam menentukan kegiatan pada siklus II.

    3.4.3 Perencanaan siklus II

    a. Perencanaan ulang

    Pada siklus kedua dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus pertama

    tetapi didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh

    pada siklus pertama (refleksi), sehingga kelemahan-kelemahan yang terjadi pada

    siklus pertama tidak terjadi pada siklus kedua. Pada siklus ini penyelesaian

    masalah yang digunakan lebih bervariatif. Disamping itu, pada siklus ini semua

    siswa dilibatkan secara langsung dengan menerapkan metode diskusi. Adapun

    langkah-langkahnya sebagai berikut :

    Perencanaan

  • 39

    Pada siklus II ini, peneliti akan lebih meningkatkan pemahaman siswa

    tentang soal cerita materi pokok operasi hitung campuran dengan terlebih dahulu

    menyiapkan perangkat pembelajaran dan merancang skenario pembelajaran

    (Rencana Perbaikan Pembelajaran).

    Pelaksanaan tindakan

    Seperti pada siklus I, pada siklus II ini dilakukan dengan mengadakan

    pembelajaran dalam satu siklus dengan 3 kali tatap muka, dengan alokasi waktu

    2x35 menit, sesuai skenario pembelajaran. Di sisi lain, saya sebagai observer

    melakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan wawancara kepada

    beberapa siswa setelah pembelajaran berakhir. Adapun langkah-langkah yang

    ditempuh adalah sebagai berikut :

    b. Implementasi Tindakan - Pertemuan pertama siklus 2 membahas tentang pengerjaan hitung campuran

    yang memuat operasi hitung x, :, dalam tanda (....) dan bagaimana

    penyelesaiannya.

    - Siswa menyalesaikan soal serupa tentang operasi hitung campuran pada soal

    cerita.

    - Membahas soal cerita yang memuat pengerjaan hitung + dan - serta

    menggunakan tanda kurung (....) dengan metode pemecahan masalah.

    - Tanya jawab tentang isi soal cerita guna memahami isinya. Siswa dibimbing

    untuk menulis apa yang diketahui dan apa yang ditanya.

    - Diskusi kelas tentang syarat atau operasi hitung yang diperlukan untuk

    menjawab soal cerita serta dengan bimbingan guru siswa digiring untuk

    menuliskan kalimat Matematika.

    - Tanya jawab tentang cara menyelesaikan soal cerita yang telah ditulis serta

    siswa disuruh menjawabnya. Salah satu siswa diminta untuk mengerjakan di

    papan tulis.

    - Pertemuan kedua siklus 2 membahas pekerjaan rumah dari soal yang

    diberikan pada pertemuan sebelumnya

    - Siswa memahami cara pengerjaan hitung campuran yang memuat operasi

    hitung x dan : dan penggunaan tanda (...).

  • 40

    - Tanya jawab tentang soal hitung yang memuat x dan :

    - Diskusi kelas tentang pengerjaan hitung campuran yang memuat operasi

    hitung x, ;, dalam tanda (....) dan bagaimana penyelesaiannya.

    - Siswa menyalesaikan soal serupa tentang operasi hitung campuran pada soal

    cerita.

    - Membahas soal cerita yang memuat pengerjaan hitung x dan : serta

    menggunakan tanda kurung (....) dengan metode pemecahan masalah.

    - Tanya jawab tentang isi soal cerita guna memahami isinya. Siswa dibimbing

    untuk menulis apa yang diketahui dan apa yang ditanya.

    - Diskusi kelas tentang syarat atau operasi hitung yang diperlukan untuk

    menjawab soal cerita serta dengan bimbingan guru siswa digiring untuk

    menuliskan kalimat Matematika.

    - Tanya jawab tentang cara menyelesaikan soal cerita yang telah ditulis serta

    siswa disuruh menjawabnya. Salah satu siswa diminta untuk mengerjakan di

    papan tulis.

    - Diskusi kelas untuk mencocokkan hasil yang diperoleh dengan soal semua.

    - Pada pertemuan ketiga siklus 2 Guru memberikan tes formatif yang memuat

    materi tentang operasi hitung campuran antara perkalian dan pembagian.

    - Siswa mengerjakan soal tes formatif dalam lembar jawab yang tersedia.

    - Guru mengoreksi hasil ulangan siswa dan sekaligus memberikan nilai sesuai

    dengan skor yang telah ditentukan.

    Observasi

    Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan guru kelas, pada siklus II ini

    terlihat adanya peningkatan minat dan perhatian siswa terhadap pembelajaran.

    Hasil tes formatif perbaikan pembelajaran siklus II juga mengalami peningkatan

    dari siklus I.

    Refleksi

    Peneliti bersama guru kelas mengadakan refleksi dan cara menyelesaikan

    soal cerita pada materihitung campuran dengan menggunakan metode pemecahan

    masalah sudah meningkat dilihat dari hasil evaluasi pada siklus II.

  • 41

    Tabel 3.8

    Kisi-kisi Soal Tertulis Standar Kompetensi Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

    Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung campuran

    Materi Pelajaran Operasi Hitung Campuran

    Indikator Jenis Soal No.soal

    Menghitung dengan perkalian angka 1 sampai 10. Menghitung dengan perkalian sebagai penjumlahan berulang. Memecahkan masalah hitungan melalui soal cerita. Menghitung dengan pembagian. Melakukan operasi hitung campuran.

    Isian

    1

    2, 3, 4, 5

    Jumlah soal 5

    Tabel 3.9

    Kisi-kisi Soal Tertulis Siklus I Standar Kompetensi Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

    Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung campuran

    Materi Pelajaran Operasi Hitung Campuran

    Indikator Jenis Soal No.soal

    Menghitung soal cerita tentang operasi hitung penjumlahan. Menghitung dengan perkalian sebagai penjumlahan berulang. Menghitung dengan pembagian. Melakukan operasi hitung campuran. Menghitung soal cerita tentang operasi hitung pengurangan

    Isian

    1

    2, 3, 4, 5

    Jumlah soal 5

    Tabel 3.10

    Kisi-kisi Soal Tertulis Siklus II Standar Kompetensi Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

    Kompetensi Dasar Melakukan operasi hitung campuran

    Materi Pelajaran Operasi Hitung Campuran

    Indikator Jenis Soal No.soal

    Menghitung soal cerita tentang operasi hitung penjumlahan. Menghitung dengan perkalian sebagai penjumlahan berulang. Menghitung dengan pembagian. Melakukan operasi hitung campuran. Menghitung soal cerita tentang operasi hitung pengurangan

    Isian

    1

    2, 3, 4, 5

    Jumlah soal 5